• Tidak ada hasil yang ditemukan

PAPER MATA KULIAH PASAR MODAL DAN MANAJE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PAPER MATA KULIAH PASAR MODAL DAN MANAJE"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PAPER MATA KULIAH

PASAR MODAL DAN MANAJEMEN KEUANGAN

TEORI PASAR MODAL & PEMBENTUKAN PORTOFOLIO

Disusun Oleh :

BAYU WASKITA

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI ( PPA ) FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TRISAKTI

(2)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga paper Pasar Modal dan Manajemen Keuangan denga judul "Teori Pasar Modal & Pembentukan Portofolio" dapat terselesaikan dengan baik, walaupun masih jauh dari kesempurnaan yang perlu banyak masukan dari teman-teman maupun Dosen mata kuliah Pasar Modal dan Manajemen Keuangan.

Harapan saya semoga paper ini dapat bermanfaat terutama terkait profesionalisme dalam menjalani pekerjaan maupun kehidupan sehari-hari khususnya bagi saya dan teman-teman di PPAK angkatan 21 B Trisakti.

Akhir kata kami mohon kritik dan saran atas paper yang kami sajikan, untuk perbaikan kami kedepannya.

Jakarta, 18 Februari 2014

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

TEORI PASAR MODAL DAN PEMBENTUKAN PORTOFOLIO ……….. 4

EXPECTED RETURN………...... 5

STANDAR DEVIASI DAN VARIANS………. 6

KOVARIANS DAN KORELASI……….. 7

EFFICIENT FRONTIER... 8

DIVERSIFIKASI ………... 8

PEMILIHAN PORTOFOLIO YANG OPTIMAL ………... 10

(4)

TEORI PASAR MODAL DAN PEMBENTUKAN PORTOFOLIO

Teori pasar modal merupakan perpanjangan dari teori portofolio dan mengembangkan model untuk menilai harga semua aset yang berisiko, yang akhirnya memunculkan apa yang dinamakan dengan capital asset pricing model (CAPM) untuk menentukan required rate of return untuk semua aset yang berisiko. Aset berisiko (Risky Asset) didefinisikan sebagai aset dengan tingkat pengembalian yang tidak pasti, dan ketidakpastian ini diukur dengan varians ataupun standar deviasi dari expected return aset tersebut

Pada dasarnya, pasar modal ( capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrument keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang atupun modal sendiri. Pasar modal merupakan pasar untuk surat berharga jangka panjang, sedangkan Pasar Uang ( money market) pada sisi yang lain merupakan pasar surat berharga jangka pendek. Baik pasar modal maupun pasar uang merupakan bagian dari pasar keuangan ( financial market ). Jika di pasar modal diperjualbelikan instrumen keuangan seperti saham, obligasi, warrant, right, obligasi keonvertibel dan berbagai produk turunan ( derivatif ) seperti opsi ( put dan call ), maka di pasar uang diperjualbelikan antara lain Sertifikat Bank Indonesia ( SBI ), Surat Berharga Pasar Uang ( SBPU ), Commercial Paper, Promissory Notes, Call Money, Repurchase agreement, Banker’s acceptance, Treasury bills dan lain-lain. Undang-undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 memberikan pengertian pasar modal yang lebih spesifik yaitu “kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, Perusahaan publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek. “

Tahap Pembentukan Portofolio, Tahap ini menyangkut identifikasi sekuritas mana saja

yang akan dipilih untuk membentuk portofolio dan berapa proporsi dana yang akan ditanam pada

tiap-tiap sekuritas tersebut. Adanya pemilihan sekuritas ini (dengan kata lain pemodal melakukan

diversifikasi) dimaksudkan untuk meminimalkan risiko yang ditanggung. Pemilihan sekuritas ini

akan dipengaruhi oleh preferensi risiko, pola kebutuhan kas, dan status pajak

(5)

Pemilihan sekuritas ini dipengaruhi antara lain oleh preferensi risiko, pola kebutuhan kas, status pajak, dan sebagainya.

Dalam kenyataannya kita akan sulit membentuk portofolio yang terdiri dari semua kesempatan investasi, karena itu biasanya dipergunakan suatu wakil (proxy) yang terdiri dari sejumlah besar saham atau indeks pasar. Contohnya di Bursa Efek Jakarta yang menggunakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) atau Indeks LQ45.

EXPECTED RETURN

Expected return adalah laba yang akan diharapkan oleh pemodal atas investasinya pada

perusahaan emiten dalam waktu yang akan datang dan tingkat keuntungan ini sangat dipengaruhi

oleh prospek perusahaan di masa yang akan datang.

Return ekspektasi portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari return ekspektasi

masing-masing sekuritas tunggal di dalam portofolio. Tingkat keuntungan yang diharapkan biasanya secara umum dapat dihitung dengan rumus:

E(Ri) =

j=1 m

Pij . Rij

Apabila probabilitasnya tidak diketahui, maka bisa dihitung dengan rumus sebagai berikut:

E (Ri) =

E(Ri) = Expected return pada periode i

Rij = Keuntungan (return) investasi i

(6)

STANDAR DEVIASI DAN VARIANS

Standar Deviasi didefinisikan sebagai tingkat risiko yang harus dihadapi oleh investor dalam melakukan investasi terhadap saham.

Sedangkan rumus standar deviasi yaitu : σ = (σ2)1/2

dimana : σ2 = Varians return

σ = Standar deviasi

E(R) = Return yang diharapkan dari suatu sekuritas

Ri = Return ke-I yang mungkin terjadi

pri = Probabilitas kejadian return ke-i

Varians sebagai Alat Ukur Risiko

Varians dari variable acak adalah ukuran penyimpangan dari penghasilan yang mungkin di sekitar nilai yang diharapkan. Dalam hal pengembalian aktiva, varians adalah ukuran penyimpangan penghasilan yang mungkin bagi tingkat pengembalian di sekitar pengembalian yang diharapkan.

Persamaan bagi varians pengembalian yang diharapkan bagi aktiva i, yang dinyatakan sebagai (Ri), adalah:

Dengan menggunakan distribusi probabilita pengembalian bagi saham XYZ, perhitungan varians adalah sebagai berikut:

Var(RXYZ) = 0,50 (15%-11%)2 + 0,30 (10%-11%)2 + 0,13 (5%-11%)2 + 0,05 (0%-11%)2 + 0,02 (-5%-11%)2 = 24 %

(7)

dikelompokkan di sekitar mean atau pengembalian yang diharapkan. Markowitz berpendapat varians ini sama dengan ketidakpastian atau risiko suatu investasi. Jika aktiva tidak memiliki risiko, maka penyimpangan pengembalian diharapkan dari aktiva tersebut adalah nol (0).

Deviasi Standar. Karena varians dinyatakan dalam unit kuadrat, maka sering dilihat varians diubah

menjadi deviasi standar atau akar kuadrat dari varians;

KOVARIANS DAN KORELASI

Kovarians adalah suatu ukuran absolut yang menunjukkan sejauh mana return dari dua sekuritas dalam portofolio cenderung untuk bergerak secara bersama-sama. Di samping ukuran kovarians, dalam perhitungan risiko portofolio kita juga harus memperhatikan besarnya korelasi antar aset.

Koefisien korelasi adalah suatu ukuran statistik yang menunjukkan pergerakan bersamaan relatif (relative comovements) antara dua variabel.

Ada beberapa hal yang berkaitan dengan penggunaan ukuran koefisien korelasi dalam konsep diversifikasi, yaitu :

1. Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi positif sempurna tidak akan memberikan manfaat pengurangan risiko. Risiko portofolio yang diharapkan dari penggabungan ini hanya merupakan rata – rata tertimbang dari risiko individual sekuritas yang ada dalam portofolio.

2. Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi nol, akan mengurangi risiko portofolio Secara signifikan. Semakin banyak jumlah saham yang tidak berkorelasi dimasukkan dalam portofolio, semakin besar menfaat pengurangan risiko yang diperoleh.

(8)

Dalam konteks diversifikasi, ukuran ini akan menjelaskan sejauh mana return dari suatu

sekuritas terkait satu dengan lainnya. Ukuran korelasi biasanya dilambangkan dengan (i,j) dan

berjarak (berkorelasi) antara +1,0 sampai –1,0, dimana: EFFICIENT FRONTIER

Effient Frontier adalah kombinasi terbaik dari aset-aset dalam portofolio yang memberikan tingkat pengembalian yang maksimum untuk tingkat risiko tertentu atau tingkat risiko minimum untuk setiap tingkat pengembalian. Efficient Frontier pertama kali dikemukakan oleh Harry Markowitz (1995). Portofolio-portofolio pada Efficient Frontier adalah Portofolio Optimal

dimana mereka menawarkan expected return maksimal untuk beberapa tingkat resiko tertentu dan resiko minimal untuk beberapa tingkat expected return tertentu. Bagian Efficient Frontier merupakan pilihan terbaik bagi investor karena mampu menawarkan tingkat return yang lebih tinggi dengan resiko yang sama. Model portofolio Markowitz berguna untuk memahami bagaimana investor seharusnya melakukan diversifikasi secara optimal.

Ada 3 hal yang perlu diperhatikan dari Model Markowitz adalah :

1.Semua titik-titik dalam Efficient Frontier mempunyai kedudukan yang sama satu sama lain.

2. Model Markowitz tidak memasukkan isu bahwa investor boleh meminjam dana untuk membiayai investasi portofolio pada asset yang beresiko, juga belum memperhitungkan kemungkinan investor berinvestasi pada asset bebas resiko.

3.Input yang berbeda akan menghasilkan Efficient Frontier yang berbeda pula untuk masing-masing investor.

DIVERSIFIKASI

a. Diversifikasi Portofolio

(9)

dicapai oleh investor. Beberapa investor melakukan diversifikasi portofolio dengan jalan memasukkan berbagai aktiva dari seluruh kelompok aktiva yang ada, seperti saham, obligasi, dan real estat.

Para investor yang menghususkan diri dalam satu kelompok aktiva misanya saham, juga menganggap perlu dilakukan diversifikasi portofolio. Yang dimaksud dengan diversifikasi portofolio dalam hal ini adalah seluruh dana yang ada seharusnya tidak diinvestasikan ke dalam bentuk saham satu perusahaan saja, tapi portofolio harus terdiri dari saham banyak perusahaan.

b. Diversifikasi Naif

Strategi diversifikasi naif dicapai pada saat investor melakukan investasi pada sejumlah saham yang berbeda atau kelompok aktiva yang berbeda dan berharap bahwa varians dari pengembalian diharapkan atas portofolio dapat diperkecil.

Sebagai contoh, aturan penginvestasian saham terkenal menyatakan bahwa portofolio seharusnya didiversifikasi pada berbagai industri yang berbeda. Diversifikasi naif berhubungan erat dengan praktik yang oleh Francis dan Alexander (1986) disebut dengan ‘penataan interior keuangan’. Menurut pendekatan ini, konsultan investasi berusaha merancang suatu portofolio yang sesuai dengan ‘kepribadian keuangan’ investor. Menurut Francis dan Alexander, asumsi pada penataan interior keuangan adalah bahwa jenis investor tertentu memiliki persyaratan investasi tertentu pula yang dapat dipenuhi dengan jalan merancang portofolio yang sesuai.

c. Diversifikasi Markowitz

(10)

Diversifikasi Markowitz dan pentingnya korelasi aktiva dapat diilustrasikan melalui contoh portofolio dua aktiva. Pertama, akan ditunjukkan hubungan umum antara risiko yang diharapkan dari portofolio dua aktiva dan korelasi pengembalian dari aktiva dalam portofolio. Selanjtnya akan dilihat pengaruh penggabungan aktiva dengan korelasi yang berbeda terhadap risiko portofolio.

PEMILIHAN PORTOFOLIO YANG OPTIMAL

Ada lima model indeks yang dapat digunakan untuk menghitung portofolio optimal. a. Model indeks tunggal

Model ini mengasumsikan bahwa tingkat pengembalian antara dua efek atau lebih akan berkorelasi yaitu akan bergerak bersama dan mempunyai reaksi yang sama terhadap satu faktor atau indeks tunggal yang dimasukkan dalam model. Faktor atau indeks tersebut adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Tujuan penggunaan model indeks tunggal adalah untuk menyederhanakan perhitungan portofolio model Markowitz. Pada portofolio model Markowits dibutuhkan parameter-parameter input berupa:

1. Tingkat keuntungan yang diharapkan masing-masing saham. 2. Variance masing-masing saham.

3. Covariance antar saham-saham.

Perhitungan portofolio optimal akan sangat dimudahkan jika hanya didasarkan pada sebuah angka yang dapat menentukan apakah suatu sekuritas dapat dimasukkan ke dalam portofolio optimal tersebut. Angka tersebut adalah rasio antara ekses return dengan beta (excess return to beta).

b. Model Indeks Ganda (Multi-Index Models)

(11)

faktor lain selain IHSG yang dapat mempengaruhi terjadinya korelasi antar efek, misalnya tingkat bunga bebas risiko.

c. Model Utilita yang diharapkan / expexted utility model

Menyatakan : para pemodal akan memilih suatu kesempatan investasi yang memberikan utilitas yang diharapkan yang tertinggi . Utilitas yang diharapkan tertinggi tidak selalu sama dengan tingkat keuntungan yang diharapkan tertinggi.

d. Safety First Models

.1. Kriteria Roy

Menyatakan portofolio yang terbaik adalah portofolio yang mempunyai probabilitas terkecil untuk menghasilkan tingkat keuntungan dibawah tingkat keuntungan tertentu ( yang diinginkan ).

2. Kriteria Kataoka

Menyarankan : memaksimumkan batas bawah dengan batasan bahwa probabilitas tingkat keuntungan untuk sama dengan atau lebih kecil dari batas bawah tidaklah lebih besar dari angka tertentu.

3.Kriteria Telser

· Tidak memerlukan asumsi tertenu tentang fungsi utilitas pemodal · Tingkat keuntungan tidak perlu berdistribusi normal

e. Model Stochastic Dominance ( SD)

(12)

DAFTAR PUSTAKA

http://dinayuuhuu.wordpress.com/2012/12/03/mkalah-pasar-modal/

http://novatihuta.blogspot.com/2009/12/teori-portofolio.html

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/06/pasar-modal-definisi-pelaku-jenis-dan.html

http://yudhislibra911.blogspot.com/2011/03/teori-ekonomi-penyesuaian-portofolio.html

http://exponensial.wordpress.com/2009/06/23/variansi-dan-standar-deviasi/

http://hatta2stat.wordpress.com/2011/05/21/standar-deviasi/

http://fecon.uii.ac.id/images/Hand_Out/Manajemen/Mnj_inv_dan_Behavioral_finance/return%20yang %20diharapkan%20dan%20risiko%20portofolio.pdf

http://titaviolet.wordpress.com/2011/03/22/pemilihan-portofolio/

Husnan, Suad. (2003). Dasar - Dasar Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas. Edisi 3. AMP YKPN, Yogyakarta.

http://www.vianku.com/518/pengertian-resiko-return-aset-tunggal-dan-portofolio/#sthash.XNsw7OKL.dpuf

Referensi

Dokumen terkait

untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan tahun 2008-2012 menunjukkan bahwa kinerja keuangan dalam kondisi baik, karena Economic Value Added (EVA) bernilai