• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI PERANCANGAN JARINGAN TEKNOLOGI METRO ETHERNET UNTUK JARINGAN TELEKOMUNIKASI EKSTERNAL UNIVERSITAS LAMPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI PERANCANGAN JARINGAN TEKNOLOGI METRO ETHERNET UNTUK JARINGAN TELEKOMUNIKASI EKSTERNAL UNIVERSITAS LAMPUNG"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PERANCANGAN ALAT PRAKTIKUM

CHOPPER STEP-UP

DAN

CHOPPER STEP-DOWN

PADA LABORATORIUM

KONVERSI ENERGI ELEKTRIK

Oleh : Aditya Krisnawan

Chopper adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengubah tegangan DC tetap menjadi tegangan DC yang bervariasi. Tegangan keluaran chopper dapat lebih besar ataupun lebih kecil dari tegangan inputnya. Untuk mengetahui prinsip kerja chopper dibuatlah sebuah alat praktikum chopper step-up dan chopper step-down. Dengan dibuatnya alat praktikum ini diharapkan dapat membantu terlaksananya praktikum elektronika daya pada laboratorium konversi energi elektrik.

Chopper yang dibuat dalam tugas akhir ini menggunakan mikrokontroller jenis ATMega8535 sebagai pengendali utama yang berfungsi menghasilkan PWM yang kemudian digunakan untuk mengendalikan pensaklaran pada transistor. Untuk pensaklarannya digunakan tiga jenis transistor yaitu: BJT (Bipolar Junction Transistor), MOSFET (Metal-Oxide Semiconductor Field Effect Transistor) dan IGBT (Insulated Gate Bipolar Transistor). Kemudian membandingkan gelombang hasil dari pensaklaran ketiga transistor tersebut dengan cara mengamatinya melalui osiloskop. Percobaan ini juga dilakukan dengan mengubah nilai duty cycle dan resistansinya.

Dari hasil pengamatan, pensaklaran yang baik dihasilkan oleh MOSFET karena MOSFET menghasilkan gelombang keluaran yang lebih mirip dengan gelombang kotak dibandingkan dengan BJT dan IGBT. Hal ini juga disebabkan MOSFET pada umumnya diproduksi untuk pensaklaran elektrik dengan frekuensi yang tinggi. Sedangkan pada pensaklaran yang dihasilkan BJT, menghasilkan gelombang yang tidak seiring dengan kenaikkan duty cycle yang di berikan. Selain itu, besar tegangan yang diberikan pada kolektor BJT juga mempengaruhi karakteristik pensaklaran BJT. Pada BJT dan IGBT saat duty cycle yang diberikan bernilai 90% dan 100%, menghasilkan gelombang DC murni dengan nilai yang hampir sama.

(2)

ABSTRACT

DESIGN OF PRACTICE INSTRUMENT STEP-UP CHOPPER AND STEP-DOWN CHOPPER IN ELECTRIC ENERGY CONVERSION

LABORATORY

By :

Aditya Krisnawan

Chopper is a instrument that serves to convert the fixed-voltage DC source into a variable-voltage DC source. Chopper output voltage can be larger or smaller than its input voltage. To know the working principle of chopper then is made a instrument practice step-up chopper and step-down chopper. With made this practice instrument so that can help the implementation of power electronics practice in electric energy conversion laboratory.

Chopper uses microcontroller ATMega8535 type as the main controller that is functions to produce a PWM which is used to control the switching of the transistor. Switching transistor is used in three types: BJT (Bipolar Junction Transistor), MOSFET (Metal-Oxide Semiconductor Field Effect Transistors) and IGBT (Insulated Gate Bipolar Transistors). Then to compare the wave results of the three transistor switching by observing through an oscilloscope. The experiment was also done by changing the duty cycle and resistant.

From observation results, the good switching is produced by the MOSFET because the MOSFET produces the output wave form that is more like a square wave compared with the BJT and IGBT. This is also caused that MOSFET is generally produced for electrical switching with high frequency. While the resulting BJT switching, produces waves that not in line with the increase of given duty cycle that is given. In addition, the value of the applied source at the BJT collector also effects the switching characteristics of BJT. When BJT and IGBT are given duty cycle of 90% and 100%, BJT and IGBT producs DC waves with the same value.

(3)

56

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari serangkaian penelitian, pengujian, dan analisa yang telah dilakukan

dapat disimpulkan bahwa:

1. Pensaklaran pada BJT saat tegangan input yang diberikan 100V

menghasilkan pensaklaran yang lebih baik dibandingkan pensaklaran

BJT saat diberikan tegangan input 20V.

2. Pensaklaran MOSFET lebih baik dibandingkan dengan IGBT dan BJT,

karena gelombang hasil keluaran MOSFET lebih mirip dengan

gelombang kotak jika dibandingkan dengan BJT dan IGBT.

3. Gelombang hasil pensaklaran BJT tidak seiring dengan kenaikkan nilai

duty cycle yang diberikan pada BJT.

4. Pensaklaran yang dihasilkan IGBT dengan input yang tetap dan nilai

duty cycle yang divariasikan selalu menghasilkan tegangan output lebih tinggi dibandingkan nilai Vperhitungan saat nilai duty cycle diivariasikan.

(4)

karakteristik pensaklaran BJT.

7. Dari hasil pengujian Chopper Step-Up MOSFET menghasilkan Vout yang baik karena dapat menghasilkan tegangan yang lebih tinggi

dibandingkan dengan BJT dan IGBT.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan untuk penelitian selajutnya adalah:

1. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan jenis

transistor yang berbeda (selain BJT, MOSFET dan IGBT) misalnya

Thyristor dan lain-lain.

2. Untuk penelitian selanjutnya dapat dikembangkan untuk membuat alat

praktikum dengan mode pensaklaran regulator buck-boost dan regulator cuk.

3. Pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat dikembangkan dengan

memvariasikan frekuensi PWM untuk mengatur pensaklaran pada

(5)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Chopper secara luas digunakan untuk pengendalian motor traksi pada automobil elektris, mobil trolley, kapal pengangkut, truk forklift dan lain-lain. Bila

digunakan untuk pengaturan kecepatan motor, chopper dapat menghasilkan pengaturan kecepatan yang baik, efisiensi yang tinggi dan respon dinamik yang

cepat. Selain untuk mengatur kecepatan motor chopper dapat juga digunakan untuk melakukan pengereman regeneratif pada motor-motor DC.

Chopper DC pada dasarnya merupakan regulator mode pensaklaran yang berfungsi untuk mengubah tegangan DC yang tidak teregulasi menjadi tegangan

keluaran DC yang teregulasi. Hasil tegangan keluaran chopper dapat lebih besar ataupun lebih kecil dari tegangan DC sumbernya, hal ini tergantung dari jenis

rangkaian mode pensaklaran yang digunakan.

Untuk mengetahui prinsip kerja chopper step-up dan chopper step-down dibuatlah

sebuah alat praktikum chopper step-up dan chopper step-down. Dengan dibuatnya

alat praktikum tersebut diharapkan dapat membantu terlaksananya praktikum

(6)

prinsip kerja dari chopper step-up dan chopper step-down, serta dapat mengamati

gelombang yang dihasilkan dari pensaklaran BJT, MOSFET dan IGBT.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah:

1. Merancang chopper untuk digunakan sebagai alat praktikum elektronika daya

pada laboratorium konversi energi elektrik dengan menggunakan

mikrokontroller ATMega8535 sebagai pengendalinya.

2. Membandingkan gelombang keluaran dari chopper yang menggunakan tiga jenis transistor sebagai pensaklarannya yaitu: BJT (Bipolar Junction

Transistor), MOSFET (Metal-Oxide Semiconductor Field Efect Transistor) dan IGBT (Insulated Gate Bipolar Transistor).

3. Membuat modul praktikum untuk membantu penggunaan alat praktikum

chopper step-up dan chopper step-down.

C. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat tercapai dalam pembuatan tugas akhir ini adalah:

1. Dapat membantu terlaksananya praktikum elektronika daya pada laboratorium

konversi energi elekrik, khususnya praktikum chopper step-up dan chopper step-down.

(7)

3

D. Perumusan Masalah

Bagaimana merancang alat praktikum yang berfungsi untuk mengubah tegangan

DC ke DC dengan cara mengatur mode pensaklaran pada chopper DC.

E. Batasan Masalah

Beberapa hal yang membatasi masalah dalam pembahasan tugas akhir adalah:

1. Perancangan tugas akhir ini menggunakan jenis transistor BJT, MOSFET dan

IGBT sebagai pensaklaran pada chopper step-up dan chopper step-down.

2. Menggunakan mikrokontroller jenis ATMega8535 sebagai rangkaian

pengendali utama chopper.

3. Menggunakan bahasa C sebagai bahasa pemrograman pada ATMega8535.

F. Hipotesis

1. Menaikkan tegangan DC dapat dilakukan dengan regulator mode pensaklaran

dengan jenis regulator pensaklaran chopper step-up.

2. Menurunkan tegangan DC dapat dilakukan dengan regulator mode

pensaklaran dengan jenis regulator pensaklaran chopper step-down.

G. Sistematika Penulisan

BAB 1. PENDAHULUAN

Menjelaskan tugas akhir secara umum, berisi latar belakang, tujuan, manfaat

(8)

Pada bab ini dijelaskan secara garis besar tentang teori dasar yang digunakan dan

yang berhubungan dengan sistem yang akan dibuat.

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

Memuat langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian, diantaranya waktu dan

tempat penelitian, alat dan bahan, komponen serta perangkat penelitian, prosedur

kerja, perancangan, dan pengujian sistem.

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Bagian ini berisi mengenai hasil pengujian dari percobaan dan membahas

terhadap data-data hasil pengujian yang diperoleh.

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan menyimpulkan semua kegiatan dan hasil-hasil yang diperoleh selama

Referensi

Dokumen terkait

This stage is focused on drafting the body of the speech (drafting and performing the opening speech has been done separately from this research). The body is the main part of the

Penelitian ini dilakukan untuk melihat perbandingan kapasitas geser hasil uji lentur dan hasil analisis numerik untuk struktur balok beton bertulang yang memiliki sengkang kait 90 o

Namun, berdasarkan pemaparan sebelumnya terungkap bahwa siswa Boarding School memiliki pemicu konflik yang tidak dimiliki oleh siswa Sekolah Formal, yaitu

Tulisan ini disusun dengan menggunakan metode sejarah yang mencakup lima tahapan yaitu perumusan judul, pengumpulan sumber, verifikasi (kritik sumber), interpretasi,

Tujuan dari perancangan buku ilustrasi Ensiklopedia Alutsista Matra Darat TNI AD adalah untuk merancang sebuah buku ilustrasi yang menyampaikan informasi-informasi

untuk menghasilkan pemerintahan negara yang sesuai berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Dimana pemilihnya adalah warga Negara Indonesia sendiri.

Dosen menyampaikan rencana pembelajaran semester (RPS) dan kontrak perkuliahan sebelum memulai perkuliahan. Pegawai tanggap terhadap keluhan maupun kebutuhan mahasiswa.

Definisi Praktik Pengalaman Lapangan ada dalam Bab I ketentuan umum pasal 1 yang menjelaskan bahwa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan kurikuler