BAB 2 PENGARUH WAKTU TERHADAP NILAI UANG Kasus 1 : Nilai yang Akan Datang (1)
Jika seseorang saat ini memiliki uang sebesar Rp 1,- dan memperoleh bunga sebesar 10% per tahun. Berapa uang yang akan diterimanya pada akhir tahun pertama? Selanjutnya Anda diminta menyusun tabel nilai yang akan datang dari uang tersebut dengan suku bunga 0% dan 10% dengan jangka waktu 1 s.d. 15 tahun dengan perhitungan secara manual.
Kasus 2 : Nilai yang Akan Datang (2)
Materi ini pada dasarnya hampir sama dengan studi kasus pertama, dengan perbedaan nilai sekarang yaitu sebesar Rp 1.000,-. Anda diminta menghitung nilai waktu uang dengan tingkat suku bunga 0% dan 10% (selanjutnya dapat diubah) dengan periode waktu 0 s.d. 15 tahun. Gunakan fungsi finansial yang dimiliki excel untuk membuat tabel nilai yang akan datang tersebut.
Kasus 3 : Nilai Sekarang
Jika seseorang beberapa tahun yang akan datang memiliki uang sebesar atau senilai Rp 1.000,- (dapat diubah) berapa nilai uang tersebut sekrang pada tingkat suku bunga per tahun sebesar 0%, 10% dan 15%? Anda diminta untuk menghitung nilai uang yang akan datang pada saat ini dalam kisaran waktu 0 s.d. 10 tahun secara manual dan dengan fungsi finansial excel, bandingkan hasil kedua perhitungan tersebut!
Kasus 4 : Nilai yang Akan Datang (YAD) dari suatu Anuitas
Anuitas (annuity) didefinisikan sebagai nilai pembayaran uang dengan jumlah tetap selama jangka waktu tertentu dan setiap pembayaran terjadi pada akhir tahun. Jika seseorang dijanjikan anuitas per tahun sebear Rp 10 juta selama 3 tahun dan uang tersebut disimpan di bank dengan asumsi tingkat suku bunga per tahun 12,5%, berapa nilai uang yang akan datang pada akhir tahun ke-3 tersebut? Buat perhitungan secara manual dan gunakan fungsi finansial yang dimiliki excel!
Kasus 5 : Nilai Sekarang dari suatu Anuitas
Materi studi kasus ini pada dasarnya adalah kebalikan dari studi kasus 4. Dalam studi kasus ini senadanya seseorang dijanjikan anuitas per tahun sebesar Rp 10 juta selama 3 tahun dan uang tersebut dinilai saat ini dengan tingkat suku bunga per tahun 12,5%, serapa nilainya? Buat perhitungan secara manual dan gunakan fungsi finansial yang dimiliki excel!
Kasus 6 : Pembayaran Angsuran suatu Anuitas
Seseorang meminjam uang di bank sebesar Rp 10 juta dengan tingkat suku bunga 12,5% dan jangka waktu pinjaman 3 tahun. Anda diminta menghitung angsuran anuitas atau dalam jumlah sama setiap tahun secara manual dan dengan fungsi finansial excel!
Kasus 7 : Menentukan Tingkat Suku Bunga
Kasus 8 : Nilai Sekarang dari Seri Penerimaan Tidak Sama
Seseorang debitur menawarkan pembayaran secara berseri yaitu pada akhir tahun ke-1 sebesar Rp 1,5 juta, akhir tahun ke-2 sebesar Rp 1 juta dan akhir tahun ke-3 sebesar Rp 1,75 juta. Jika tingkat suku bunga yang berlaku adalah 10%, berapa nilai sekarang dari seri penerimaan tidak sama tersebut? Hitunglah dengan fungsi excel dan secara manual!
BAB 3 STUDI KELAYAKAN BISNIS Studi Kasus :
Sebuah perusahaan yang sedang berkembang pesat berencana melakukan perluasan bakrik. Investasi yang diperlukan sebesar Rp 4 milyar, meliputi dana sebesar Rp 3,5 milyar untuk pembelian aktiva tetap dan sisanya sebesar Rp 500 juta untuk modal kerja. Umur ekonomis atau masa manfaat aktiva diperkirakan selama 5 tahun dengan nilai sisa sebesar Rp 500 juta. Prediksi laba setelah pajak selama 5 tahun berturut-turut adalah Rp 850 juta, Rp 975 juta, Rp 1 milyar, Rp 900 juta dan terakhir sebesar Rp 850 juta.
Tingkat suku bunga yang disyaratkan sebesar 16,5% per tahun dan tingkat bunga investasi kembali dari aliran kas masuk (reinvest) sebesar 12,5% per tahun. Pemilik perusahaan menetapkan batas kelayakan investasi dengan metode Average of Return (ARR) berdasarkan nilai investasi (initial investment) sebesar 20% dan berdasarkan investasi rata-rata (average invesment) sebesar 40%. Periode jangka waktu pengembalian investasi (metode payback periode) ditetapkan sebesar 3 tahun. Berdasarkan data dan ketetapan tersebut, Anda diminta membuat penilaian kelayakan investasi dengan metode Average Rate of Return baik pendekatan nilai investasi dan investasi rata-rata, payback periode, internal rate of return (IRR), Modified Internal Rate of Return (MIRR), Net Present Value (NPV) dan metode Profitability Index (PI). Sebagai dasar pengambilan keputusan, hasil perhitungan kelayakan investasi harus disertai dengan pilihan puyusutan aktiva dengan metode garis lurus, angka tahun dan saldo menurun.
BAB 4 RISIKO INVESTASI
Kasus 1 : Memilih Proyek dengan Probabilitas Berbeda (1)
Sebuah perusahaan dihadapkan pada dua proyek investasi yang memiliki cashflow sama namun ditribusi probabilitas berbeda denngan aliran kas selama setahun. Karakteristik kedua proyek investasi tersebut sebagai berikut:
PROYEK A PROYEK B
Probabilitas Cashflow Probabilitas Cashflow
0,10 190.000.000 0,05 190.000.000
0,20 210.000.000 0,20 210.000.000
0,40 250.000.000 0,50 250.000.000
0,20 325.000.000 0,20 325.000.000
0,10 350.000.000 0,05 350.000.000
Kasus 2 : Memilih Proyek dengan Probabilitas Bebeda (2)
Sebuah perusahaan mendapatkan tawaran investasi pada dua proyek yang sama-sama memiliki umur ekonomis 2 tahun dan investasi sebesar Rp 1 milyar. Setelah dipelajari perbedaan di antara kedua proyek terletak pada distribusi probabilitas dan cashflow seperti diperlihatkan berikut ini.
PROYEK A PROYEK B
Investasi 1.000.000.000 Investasi 1.000.000.000
NPV 15% NPV 15%
Tahun Probabilitas Cashflow Tahun Probabilitas Cashflow
1 0,10 450.000.000 1 0,10 350.000.000
Perusahaan akan melakukan kajian untuk memilih salah satu proyek dengan menghitung nilai harapan proyek dan metode NPV dengan tingkat suku bungan disyaratkan 15%.
Kasus 3 : Memilih Proyek dengan Distribusi Probabilitas Sama
Sebuah perusahaan sedang menilai usulan dua proyek investasi yang memiliki distribusi probabilitas yang berbeda. Umur ekonomis investasi 4 tahun dengan aliran kas dan distribusi probabilitas yang sama untuk masing-masing proyek seperti ditunjukan pada data berikut ini.
PROYEK A PROYEK B
Probabilitas Aliran Kas Probabilitas Aliran Kas
0,15 500.000.000 0,10 400.000.000
0,20 700.000.000 0,25 650.000.000
0,30 850.000.000 0,30 800.000.000
0,20 900.000.000 0,20 1.000.000.000
0,15 1.050.000.000 0,15 1.200.000.000
Berdasarkan data tersebut dapat dihitung nilai harapan deviasi standar, koefisien variasi kedua proyek dan kesimpulan untuk memilih salah satu proyek.
Kasus 4 : Memilih Proyek Berdasarkan Probabilitas NPV
Sebuah perusahaan mendapatkan tawaran proposal pada proyek X dengan nilai investasi pada tahun ke-0 sebesar Rp 1,5 milyar. Tingkat suku bunga bebas risiko yang diperhitungkan untuk proyek sebesar 12,5%. Investasi tersebut diharapkan menghasilkan aliran kas bersih selama 3 tahun dengan distribusi probabilitas sebagai berikut :
Probabilitas Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3 0,20 400.000.000 375.000.000 225.000.000 0,25 600.000.000 500.000.000 375.000.000 0,25 950.000.000 775.000.000 450.000.000 0,20 1.200.000.000 1.050.000.000 800.000.000 0,10 1.650.000.000 1.400.000.000 1.000.000.000
Kasus 5 : Memilih Proyek Berdasarkan Situasi Permintaan
Sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan untuk membuka toko swalayan ukuran sedang atau besar. Nilai investasi, situasi permintaan, sebaran probabilitas dan laba selama tahun ke-1 dan ke-2 dapat dilihat berikut ini.
Ukuran Toko Nilai Situasi Tahun ke-1 Tahun ke-2
Investasi Permintaan Probabilitas Laba Probabilitas Laba
Rendah 0,20 950.000.000 0,20 1.100.000.000
Dengan asumsi bunga bebas risiko diketahui sebesar 10%. Anda diminta menghitung nilai harapan NPV, probabilitas NPV proyek lebih dari nol dan kesimpulan untuk menentukan salah satu pilihan tersebut.
Kasus 6 : Memilih Proyek Berdasarkan Mutually Exclusive
Sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan usulan dua proyek investasi yang bersifat mutually exclusive. Perkiraan risiko dan hasil pengembalian kedua proyek sebagai berikut:
PROYEK A PROYEK B
Pengembalian diharapkan (k) 17,00% 18,00%
Standar deviasi ( ) 0,60 0,85
Koefisien variasi
(CV) 3,50 4,40
Beta (β) 1,50 1,20
Tarif bebas risiko 10,00%
Pengembalian pasar yang diharapkan 15,00%
Berdasarkan data tersebut, perusahaan akan melakukan analisis SML (security market line). Seandainya perusahaan merumuskan persamaan penyesuaian risiko yang didasarkan pada koefisien variasi menjadi (k) = RF + 1,75 (CV).
BAB 5 ANGGARAN KAS Studi Kasus :
Sebuah perusahaan memiliki data penjualan, pembelian bahan baku, pembayaran gaji & upah, biaya pemasaran, adminitrasi umum dan pajak ditunjukan melalui gambar di bawah. Informasi untuk penyusunan aliran kas atau cashflow seperti diperlihatkan pada gambar di bawah antara lain :
Data penjualan dari periode tahun sebelumnya (Desember) berjumlah Rp 250.000.000,- Saldo awal kas Rp 17.500.000,- dan saldo kas minimum ditetapkan sebesar Rp 40.000.000,- Jika terjadi defisit, ditutup dengan pinjaman jangka pendek dengan jangka waktu 10 bulan dan
tingkat suku bunga pinjaman diperkirakan sebesar 1,75% per bulan dengan sistem bunga flat. Pola penerimaan dari penjualan adalah 50% diterima tunai dengan diskon 7,5%. Sisa piutang
Berdasarkan data tersebut, sebagai seorang manajer keuangan atau akuntan, Anda diminta menyusun Anggaran Penerimaan Kas dari penjualan dan Cashflow perusahaan untuk jangka waktu 6 bulan!
BAB 6 DANA PINJAMAN Studi Kasus :
PT ABCD merencanakan untuk melakukan perluasan usaha dana yang membutuhkan dana cukup besar. Salah satu sumber dana dijajaki berasal dari pinjaman bank dengan jumlah sebesar Rp 3 milyar. Perusahaan merencanakan mengangsur pinjaman dalam jangka waktu 5 tahun (60 bulan) dan diperkirakan tingkat suku bunga pinjaman per tahun sebesar 15% dengan tenggang waktu 2 bulan. Berdasarkan data tersebut, Anda diminta membuat tabel angsuran pinjaman dan tabel riancian pembayaran tahunan disertai dengan grafik untuk memudahkan dalam pengambilan keputusan. Pihak manajemen perusahaan menghendaki dengan grafik untuk memudahkan dalam pengambilan keputusan. Pihak manajen perusahaan menghendaki tabel angsuran dan rincian pembayaran dilengkapi dengan pilihan sistem bunga tetap, efektif dan menurun.
BAB 7 ANALISIS BIAYA VOLUME LABA Kasus 1 : Analisis Impas (1)
Sebuah perusahaan mendapatkan pesanan barang kebutuhan rumah tangga sebanyak 10.000 unit dengan ahrga jual per unit sebesar rp 25.000,-. Jika diketahui biaya tetap untuk memproduksi barang sebesar Rp 65 juta dan total biaya variabel sebesar Rp 120 juta, Anda diminta menghitung titik impas dalam satuan unit dan mata uang!
Kasus 2 : Analisis Impas (2)
PT. XYZ memiliki usaha restoran cepat saji sebagai pewaralaba dari sebuah perusahaan waralaba terkemuka. Perusahaan memiliki beberapa gerai yang telah beroprasi selama satu tahun yang lalu. Berikut ini data finansial yang meliputi biaya tetap dan biaya variabel serta realisasi penjualan bulan Januari s.d. April dari sebuah gerai yang berlokasi di sebuah tempat strategis.
BIAYA TETAP
KETERANGAN
PER
BULAN PER TAHUN Gaji Karyawan 26.500.000 318.000.000 Beban Minuman & Suplemen 1.475.000 17.700.000 Biaya Pengobatan 375.000 4.500.000 Sewa Ruang 12.780.000 153.360.000 Perawatan
Perawatan Peralatan 1.750.000 21.000.000 Penyusutan & Amortisasi 153.000.000
Sub Total 868.890.000 Januari 402.500.000 12.983.871 Februari 368.575.600 13.163.414 Maret 411.525.000 13.275.000 April 368.950.000 12.298.333 RATA-RATA 387.887.650 12.930.155
Dengan asumsi semua biaya tahun ini sama seperti biaya tahun lalu (jika terjadi kenaikan biaya/bahan, harga jual produk juga akan naik), Anda diminta menghitung titik impas tahunan, rata-rata titik impas penjualan bulanan dan harian (1 tahun = 360 hari). Buktikan hasil perhitungan Anda, dan jika laba penjualan harian ditetapkan sebesar Rp 2 juta, berapa penjualan harian yang ditargetkan. Dukung jawaban Anda dengan pembuktian!
Kasus 3 : Margin of Safety
Sebuah perusahaan memiliki data finansial dari laporan laba rugi yang terdiri dari jumlah produk 4.500 unit, biaya tetap sebesar Rp 27 juta, total biaya variabel sebesar Rp 33,75 juta dan harga jual produk per unit Rp 17.500,-. Anda diminta untuk menghitung titik impas (BEP) dan tingkat keamanan produk atau margin of safety dalam satuan persentase dan hasil penjualan!
Kasus 4 : Shut Down Point
Kasus 5 : Pengaruh Pajak terhadap Hubungan Biaya, Volume dan Laba
Sebuah perusahaan yang memproduksi peralatan elektronik mendapatkan pesanan sebanyak 8.000 buah produk dengan harga per buah sebesar Rp 13.150,-. Sesuai hasil perhitungan, untuk memproduksi barang tersebut dibutuhkan biaya tetap sebesar Rp 17,5 juta dan biaya variabel per satuan sebesar Rp 2.950,-. Berdasarkan data tersebut, pemilik perusahaan menghendaki laba setelah pajak pada kisaran angka (±) Rp 25 juta. Anda diminta menghitung volume penjualan yang harus dicapai dengan pembuktian perhitungan dalam bentuk laporan laba rugi. Sebagai pelengkap, Anda juga diminta menyusun prediksi laporan laba rugi berdasarkan jumlah pesanan produk.
BAB 8 MODEL KEPUTUSAN BISNIS
Kasus 1 : Menentukan Titik Impas Dua Macam Produk
Sebuah perusahaan memproduksi dua buah barang dengan nama Alfa dan Beta. Data penjualan,
PT X adalah sebuah perusahaan elektronik mendapatkan pesanan untuk memproduksi sebanyak 50.000 unit barang. Perusahaan memiliki sejumlah mesin dengan berbagai kapasitas dan biaya sebagai berikut:
Biaya Setup Biaya per
Kapasitas
Produksi Jumlah Mesin Jenis Mesin Setiap Mesin Unit Produk per Hari Tersedia
Alfa 102B 250.000 1.650 2.500 9
Alfa 104E 325.000 1.500 4.000 6
Alfa 107C 450.000 1.325 7.500 4
Berdasarkan data di atas, Anda diminta menentukan kombinasi pemakaian jenis mesin untuk memproduksi pesanan dengan biaya yang paling kecil atau minimum (semua angka ayang dihasilkan non negatif dan model linier). Batasan atau kendala-kendala dalam model alokasi penggunaan sebagai berikut:
Jumlah mesin yang digunakan harus lebih kecil atau sama dengan julah mesin yang tersedia Jumalah mesin yang digunakan harus merupakan bilangan bulat (integer).
Kasus 3 : Minimalisasi Biaya Transportasi