• Tidak ada hasil yang ditemukan

Meninges Dan Cerebrospinal Fluid

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Meninges Dan Cerebrospinal Fluid"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

M EN I N GES

DAN

CEREBROSPI N AL FLU I D

OLEH :

Dr.FI T RI AN I LU M ON GGA

DEPARTEMEN PATOLOGI ANATOMI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PENDAHULUAN

Otak dan medulla spinalis merupakan suatu organ yang lunak , yang letaknya

didalam rongga cranium dilindungi oleh selaput pembungkus otak (meninges) dan

mengapung dalam cairan cerebrospinal fluid ( CSF). Selaput pembungkus otak dan

medulla spinalis ini terdiri dari tiga lapisan , yang letaknya dari luar ke dalam :

duramater, arachnoid dan piamater. Duramater merupakan lapisan yang liat dan tidak

dapat diregangkan. Lapisan arachnoid terletak di bawah duramater. Piamater

merupakan selaput yang berhubungan erat dengan otak dan medulla spinalis dan

mengikuti tiap sulkus dan girus.

Cerebrospinal fluid merupakan cairan yang ada didalam rongga cranium yang

dihasilkan oleh plexus choroidalis yang berfungsi untuk melindungi otak dari trauma .

Cairan ini sering diambil pada keadaan penyakit tertentu untuk pemeriksaan

diagnostik.2,3

MENINGES

1,5,6,7,8,9

Merupakan selaput atau membrane yang terdiri dari connective tissue yang melapisi

dan melindungi otak, terdiri dari tiga bagian yaitu :

1. Duramater

Duramater atau pacymeninx dibentuk dari jaringan ikat fibrous. Secara

konvensional duramater ini terdiri dari dua lapis , yaitu lapisan endosteal dan

lapisan meningeal.

Kedua lapisan ini melekat dengan rapat, kecuali sepanjang tempat- tempat tertentu,

m terpisah dan membentuk sinus-sinus venosus.

Lapisan endosteal sebenarnya merupakan lapisan periosteum yang menutupi

permukaan dalam tulang cranium. Lapisan meningeal merupakan lapisan duramater

yang sebenarnya, sering disebut dengan cranial duramater. Terdiri dari jaringan

(3)

menjadi duramater spinalis setelah melewati foramen magnum yang berakhir

sampai segmen kedua dari os sacrum.

Lapisan meningeal membentuk empat septum ke dalam , membagi rongga cranium

menjadi ruang-ruang yang saling berhubungan dengan bebas dan menampung

bagian-bagian otak. Fungsi septum ini adalah untuk menahan pergeseran otak.

• Falx cerebri adalah lipatan duramater berbentuk bulan sabit yang terletak pada garis tengah diantara kedua hemisfer cerebri. Ujung bagian anterior

melekat pada crista galli. Bagian posterior melebar, menyatu dengan

permukaan atas tentorium cerebelli .

• Tentorium cerebelli adalah lipatan duramater berbentuk bulan sabit yang menutupi fossa cranii posterior. Septum ini menutupi permukaan atas

cerebellum dan menopang lobus occipitalis cerebri

• Falx cerebelli adalah lipatan duramater kecil yang melekat pada protuberantia occipitalis interna .

• Diaphragma sellae adalah lipatan sirkuler kecil dari duramater , yang menutupi sella turcica dan fossa pituitary pada os sphenoidais. Diapragma ini

memisahkan pituitary gland dari hypothalamus dan chiasma opticum. Pada

bagian tengah terdapat lubang yang dilalui oleh tangkai hypophyse.

Pada pemisahan dua lapisan duramater ini , diantaranya terdapat sinus duramatris

yang berisi darah vena. Sinus venosus/duramatris ini menerima darah dari drainase

vena pada otak dan mengalir menuju vena jugularis interna. Dinding dari sinus-

sinus ini dibatasi oleh endothelium. Sinus pada calvaria yaitu sinus sagitalis

superior. Sinus sagitalis inferior , sinus transverses dan sinus sigmoidea. Sinus pada

basis cranii antara lain : sinus occipitalis, sinus sphenoparietal, sinus cavernosus,

(4)

Pada lapisan duramater ini terdapat banyak cabang-cabang pembuluh darah yang

berasal dari arteri carotis interna, a.maxillaris , a. pharyngeus ascendens , a,

occipitalis dan a. vertebralis. Dari sudut klinis , yang terpenting adalah a.meningea

media ( cabang dari a.maxillaris ) karena arteri ini umumnya sering pecah pada

keadaan trauma capitis.

Pada duramater terdapat banyak ujung- ujung saraf sensorik, dan peka terhadap

regangan sehingga jika terjadi stimulasi pada ujung-saraf ini dapat menimbulkan

sakit kepala yang hebat.

2. Arachnoid.

Lapisan ini merupakan suatu membrane yang impermeable halus, yang menutupi

otak dan terletak diantara piamater dan duramater. Membran ini dipisahkan dari

duramater oleh ruang potensial yaitu spatium subdurale, dan dari piamater oleh

cavum subarachnoid yang berisi cerebrospinal fluid. Cavum subarachnoid (

subarachnoid space ) merupakan suatu rongga/ ruangan yang dibatasi oleh

arachnoid di bagian luar dan piamater pada bagian dalam. Dinding subarachnoid

space ini ditutupi oleh mesothelial cell yang pipih. Pada daerah tertentu arachnoid

menonjol kedalam sinus venosus membentuk villi arachnoidales. Agregasi villi

arachnoid disebut sebagai granulations arachnoidales. Villi arachnoidales ini

berfungsi sebagai tempat perembesan cerebrospinal fluid kedalam aliran darah.

Arachnoid berhubungan dengan piamater melalui untaian jaringan fibrosa halus

yang melintasi cairan dalam cavum subarachnoid.

Struktur yang berjalan dari dan keotak menuju cranium atau foraminanya harus

melalui cavum subarachnoid.

3. Piamater 1,7

Lapisan piamater berhubungan erat dengan otak dan sum-sum tulang belakang,

mengikuti tiap sulcus dan gyrus . Piamater ini merupakan lapisan dengan banyak

pembuluh darah dan terdiri dari jaringan penyambung yang halus serta dilalui

(5)

Astrosit susunan saraf pusat mempunyai ujung-ujung yang berakhir sebagai end

feet dalam piamater untuk membentuk selaput pia-glia.

Selaput ini berfungsi untuk mencegah masuknya bahan-bahan yang merugikan

kedalam susunan saraf pusat.

Piamater membentuk tela choroidea, atap ventriculus tertius dan quartus, dqan

menyatu dengan ependyma membentuk plexus choroideus dalam ventriculus

(6)

CEREBROSPINAL FLUID ( CSF )

CSF merupakan suatu cairan bening dan hampir bebas protein. Cairan yang mirip air ini

dapat ditemukan pada rongga subarachnoid dan dalam susunan ventrikel. 3,5,6,7

1. Pembentukan Cerebrospinal Fluid

Cairan cerebrospinal dihasilkan oleh sekresi dari plexus choroidalis dari cerebral

ventrikel. Plexus choroidalis adalah struktur yang secara fungsional kompleks

dan khusus mensekresi , mendialisa dan menyerap CSF. Lapisan epitel plexus

choroidalis merupakan bagian penting bagi pengangkutan transselluler zat

pelarut dan zat larut dari pembuluh choroids ke CSF ventrikel.

(7)

Setelah disekresi oleh plexus choroidalis pada ventrikel lateral CSF mengalir

melalui interventricular foramina dan masuk ke ventrikel ke tiga. Selanjutnya CSF

mengalir melewati aquaductus Sylvii dan menuju ventrikel keempat dan

kemudian memasuki subarachnoid space dan cisterna melalui foramen

Magendie pada bagian medial aperture ventrikel empat dan foramen Luscka

pada bagian lateral aperture ventrikel empat. Dari cisterna ini sebagian besar

CSF mengalir kebagian medial dan lateral permukaan hemisfer cerebri dan

menuju sinus sagitalis superior pada atap cranium. Pada sub arachnoid space,

cerebrospinal fluid merembes melalui saluran saluran pada granulasi arachnoid

untuk bersatu dengan darah vena didalam sinus sagitalis posterior. Sebagian

kecil CSF mengalir kebawah menuju subarachnoid space medulla spinalis.

3. Absorbsi Cerebrospinal Fluid 2,5

Vili arachnoidalis merupakan tempat absorbsi CSF kedalam kedalam darah vena

pada sinus duramatris. Villi ini terdapat pada subarachnoid space. Antara

subarachnoid space dan pembuluh vena dipisahkan oleh lapisan sel yang tipis

yang dibentuk dari epitel arachnoid dan endothel sinus. Pada orang dewasa dan

lanjut usia villi ini membesar dan disebut pacchionian bodies atau arachnoid

granulation. Pada keadaan ini sering terjadi kalsifikasi dan menimbulkan bekas

penekanan pada calvaria.

4. Komposisi 1.

Volume cairan cerebrospinal ini pada orang dewasa normal rata-rata 135 ml.

Dari jumlah ini diperkirakan 80 ml berada dalam ventrikel dan 55 ml didalam

rongga subarachnoid.

Komposisi cairan ini terdiri dari air, sejumlah kecil protein, gas dalam larutan ( O2

dan CO2 ), ion natrium, kalium, kalsium, khlorida dan sedikit sel darah putih (

limfosit dan monosit ) dan bahan- bahan organik lainnya.

5. Fungsi Cerebrospinal Fluid 1,7,8,9

(8)

• mempertahankan keseimbangan external environtment dari neuron dan glia.

• sebagai bantalan peredam yang melindungi otak dan medulla spinalis terhadap benturan .

• mencegah agar otak tidak menarik-narik mening, akar saraf san pembuluh darah otak yang disarafi oleh saraf sensorik.

• Pada keadaan tertentu cairan cerebrospinal ini sering diambil untuk dilakukan analisa cairan sebagai penunjang diagnostik.

KESIMPULAN

1. Didalam rongga cranium otak dibungkus oleh tiga lapisan otak yang disebut meninges, yaitu duramater yang merupakan lapisan paling luar, arachnoid dan

piamater ( lapisan yang melekat erat pada otak ), yang berfungsi untuk melindungi

otak dan medulla spinalis.

2. Lapisan duramater merupakan lapisan yang banyak terdapat ujung-ujung saraf, dan peka terhadap regangan, jika ada perangsangan terhadap bagian ini dapat

menimbulkan sakit kepala yang hebat.

3. Diantara lapisan arachnoid dan piamater terdapat rongga subarachnoid (subarachnoid space) yang berisi villi arachnoid, yang merupakan tempat

perembesan CSF kedalam aliran darah.

4. Cerebrospinal fluid (CSF) merupakan cairan pelindung otak, dihasilkan oleh plexus choroid yang berfungsi sebagai peredam terhadap benturan pada otak dan medulla

(9)
(10)

DAFTAR PUSTAKA

1. Barr Murray.L, The Human Nervous System , Harper& Row, Philadelphia ,

1979

2. Chandrasoma Parakrama , Concise Pathology , Third Edition, McGraw-Hill, a

Lange medical book, 1995

3. H.H.Lindner, Clinical Anatomy, Appleton & Lange California, 1989

4. F.H.Netter, Interactive Atlas of Human Anatomy, Ciba-Geigi , 1995

5. Noback Charles.S , Anatomi Susunan Saraf Manusia , EGC Jakarta, 1988

Education & Publications , 1995

6. Snell Richard.S , Anatomi Klinik Bagian 3 , EGC Jakarta , 1997

7. Werner Spalteholz, Hand-Atlas of Human Anatomy , Philadelphia

8. Down load internet : Neuroanatomy – Meninges

http//www.bartleby.com/107/194.html

9. Down load internet: Cerebro- Spinal Fluid

Referensi

Dokumen terkait

Pelayanan Gereja yang dimaksud adalah Pendampingan Personal dalam Perspektif Pastoral terdapat beberapa bagian pelayanan seperti halnya fungsi Gereja menurut Petrus

Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru dan sesuatu yang berbeda yang bermanfaat member nilai lebih.. .Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai

Hasil analisis protein pada berbagai ekstrak rebung bambu (tabel.2), rebung bambu apus memiliki kandungan protein yang paling tinggi yaitu sebesar 0.41 % dibandingkan

Pengecualian dari instrumen ekuitas tersedia untuk dijual, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara

Selain itu media buku panduan objek wisata Kabupaten Pangandaran dinilai efektif bagi Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran karena dapat membantu wisatawan dan

Analisa regresi dipergunakan untuk rnenelaah hubungan antara dua variabel atau lebih, terutama untuk menelusuri pola hubungan yang modelnya belum diketahui dengan

Jenis Rhizopora apiculata pada tingkatan pancang ini merupakan jenis hasil upaya rehabilitasi sehingga memiliki nilai INP yang tinggi pada stasiun 1 dan 2 berbeda

Pada suatu waktu sebuah massa dapat terlihat pada area abdomen atas jika massa tersebut lunak (contoh pada hidronephrosis )jadi mungkin sulit untuk dilakukan palpasi , volume