• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

Final Draft/22-Apr-15 Paraf: Laporan Keuangan Konsolidasian Interim

Tanggal 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir

(2)

Daftar Isi Halaman

Surat Pernyataan Direksi

Laporan Keuangan Konsolidasian Interim

Tanggal 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan 2014 (Tidak Diaudit)

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Interim 1

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Interim 3

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian Interim 4

Laporan Arus Kas Konsolidasian Interim 5

(3)
(4)

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

ASET Catatan 31 Maret 2015 31 Desember 2014

Rp Rp

ASET LANCAR

Kas dan Setara Kas 2.d, 2.e, 2.f, 2.r, 3, 10, 31, 32 231.860.177.336 279.958.770.048

Piutang Usaha 2.r, 2.u, 4, 32

Pihak Berelasi 2.f, 10 7.191.419.428 3.549.747.601

Pihak Ketiga 465.494.224.990 389.096.670.786

Aset Keuangan Lancar Lainnya 2.r, 5, 32 11.615.513.319 9.435.126.642

Persediaan 2.g, 2.k, 6 108.083.776.898 105.857.883.964

Pajak Dibayar di Muka 2.q, 7.a 19.170.437.869 6.991.423.747

Beban Dibayar di Muka 2.h, 8 55.668.222.064 45.907.747.875

Jumlah Aset Lancar 899.083.771.904 840.797.370.663

ASET TIDAK LANCAR

Uang Muka 9 88.317.831.478 84.624.464.968

Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha 2.f, 2.r, 10, 32 1.371.449.458 1.341.961.213

Aset Tetap 2.i, 2.k, 2.u, 12 1.616.098.077.739 1.589.306.930.919

Goodwill 2.l, 2.m, 13.a 282.568.092.907 282.568.092.907

Aset Takberwujud 2.m, 2.u, 13.b 9.845.360.638 9.605.766.175

Aset Pajak Tangguhan 2.q, 7.d 20.216.952.644 22.442.922.330

Aset Non-keuangan Tidak Lancar Lainnya 11 10.817.202.735 13.398.002.929

Jumlah Aset Tidak Lancar 2.029.234.967.600 2.003.288.141.441

JUMLAH ASET 2.928.318.739.504 2.844.085.512.104

Total Aset Tidak Lancar TOTAL ASET

(5)

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

Final Draft/22-Apr-15, 2 Paraf:

LIABILITAS DAN EKUITAS Catatan 31 Maret 2015 31 Desember 2014

Rp Rp

LIABILITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEK

Utang Usaha - Pihak Ketiga 2.r, 14, 32 221.966.822.508 192.762.995.806

Utang Bank Jangka Pendek 2.r, 17, 32 3.257.058.250 3.540.195.011

Beban Akrual 2.f, 2.r, 10, 16, 32 179.640.931.156 145.004.370.941

Uang Muka Pasien 2.p 17.752.563.195 14.914.613.299

Utang Pajak 2.q, 7.b 49.147.458.234 33.130.693.777

Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 2.r, 15, 32 51.885.309.522 64.476.339.112

Bagian Lancar atas Utang Bank Jangka Panjang 2.r, 17, 32 13.628.398.771 12.435.856.488

Bagian Lancar atas Laba yang Ditangguhkan

atas Transaksi Jual dan Sewa Balik 2.j, 18, 33.a 11.897.445.548 11.897.445.548

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 549.175.987.184 478.162.509.982

LIABILITAS JANGKA PANJANG

Utang Bank Jangka Panjang 2.r, 17, 32 26.286.819.751 30.525.083.739

Utang Pihak Berelasi Non-Usaha 2.f, 2.r, 10, 32 412.063.668.549 415.813.668.549

Laba yang Ditangguhkan atas Transaksi Jual dan Sewa Balik 2.j, 18, 35.a 116.073.434.516 118.909.263.993

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang 2.n, 19 118.587.230.465 118.858.564.915

Liabilitas Pajak Tangguhan 2.q, 7.d 26.929.942.797 28.147.868.966

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 699.941.096.077 712.254.450.162

Jumlah Liabilitas 1.249.117.083.261 1.190.416.960.144

EKUITAS

Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk

Modal Saham - Nilai Nominal Rp100 per Saham Modal Dasar: 4.000.000.000 Saham

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: 20 115.610.000.000 115.610.000.000

1.156.100.000 Saham pada 31 Desember 2013; 1.000.000.000 Saham pada 31 Desember 2012

Tambahan Modal Disetor - Neto 2.o, 2.r, 21 1.289.664.515.321 1.289.664.515.321

Selisih Nilai Transaksi dengan Pihak Nonpengendali 22 (35.067.296.287) (25.748.354.393)

Saldo Laba 290.583.719.448 256.054.543.418

Pendapatan Komprehensif Lainnya 2.n, 38 12.622.920.294 12.622.920.294

Jumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada

Pemilik Entitas Induk 1.673.413.858.776 1.648.203.624.640

Kepentingan Nonpengendali 2.c, 24 5.787.797.467 5.464.927.320

Jumlah Ekuitas 1.679.201.656.243 1.653.668.551.960

(6)

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

2015 2014

Catatan (3 Bulan) (3 Bulan)

Rp Rp

OPERASI YANG DILANJUTKAN

PENDAPATAN 2.p, 25 976.385.634.095 751.243.025.520

BEBAN POKOK PENDAPATAN 2.p, 26 (669.429.046.231) (537.995.090.920)

LABA BRUTO 306.956.587.864 213.247.934.600 Beban Usaha 2.f, 2.p, 10, 27 (232.084.533.015) (165.967.966.363) Lain-lain - Neto (10.805.535.922) (8.172.031.423) LABA USAHA 64.066.518.927 39.107.936.814 Penghasilan Bunga 28 1.643.627.553 4.403.562.060 Beban Keuangan 28 (13.677.232.489) (15.440.456.580)

LABA SEBELUM PAJAK 52.032.913.992 28.071.042.294

Beban Pajak 2.q, 7.c (18.380.867.619) (3.576.962.991)

LABA PERIODE BERJALAN 33.652.046.373 24.494.079.303

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA --

--JUMLAH LABA KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN 33.652.046.373 24.494.079.303

LABA PERIODE BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:

Pemilik Entitas Induk 34.529.176.030 26.880.787.317

Kepentingan Nonpengendali 2.c (877.129.657) (2.386.708.013)

33.652.046.373 24.494.079.303

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:

Pemilik Entitas Induk 34.529.176.030 26.880.787.317

Kepentingan Nonpengendali 2.c (877.129.657) (2.386.708.013)

33.652.046.373 24.494.079.303

LABA PER SAHAM

Dasar, laba periode berjalan yang diatribusikan kepada

(7)

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

Final Draft/22-Apr-15, 4 paraf:

Modal Saham Jumlah Ekuitas yang Kepentingan Jumlah Selisih Nilai Yang telah Ditentukan Yang belum Ditentukan Pendapatan dapat Diatribusikan Nonpengendali Ekuitas

Transaksi Selisih Nilai Selisih Nilai Penggunaannya Penggunaannya Komprehensif kepada Pemilik dengan Perubahan Transaksi Lainnya Entitas Induk Entitas Transaksi Dengan pihak

Agio Sepengendali - Ekuitas Nonpengendali Saham Neto Entitas Anak Jumlah

Catatan Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 115.610.000.000 1.312.722.950.000 (11.329.652.726) (11.728.781.953) 1.289.664.515.321 -- -- 206.108.534.831 -- 1.611.383.050.152 27.608.728.827 1.638.991.778.979

` ` ` ` ` ` `

Perubahan Ekuitas pada Periode 31 Maret 2014

Kepentingan Nonpengendali -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- (1.451.769.187) (1.451.769.187)

Jumlah Laba Komprehensif Periode Berjalan -- -- -- -- -- -- -- 26.880.787.317 -- 26.880.787.317 (2.386.708.013) 24.494.079.304 SALDO PADA TANGGAL 31 MARET 2014 115.610.000.000 1.312.722.950.000 (11.329.652.726) (11.728.781.953) 1.289.664.515.321 -- -- 232.989.322.148 -- 1.638.263.837.469 23.770.251.627 1.662.034.089.096

` ` ` ` ` ` `

Penyesuaian PSAK 24 (revisi 2013) 38 -- -- -- -- -- -- -- (12.622.920.294) 12.622.920.294 -- --

--SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 115.610.000.000 1.312.722.950.000 (11.329.652.726) (11.728.781.953) 1.289.664.515.321 (25.748.354.393) 23.100.000.000 232.954.543.418 12.622.920.294 1.648.203.624.640 5.464.927.320 1.653.668.551.960

` `

Perubahan Ekuitas pada Periode 31 Maret 2015

Kepentingan Nonpengendali -- -- -- -- -- (9.318.941.894) -- -- -- (9.318.941.894) 1.199.999.803 (8.118.942.090) Jumlah Laba Komprehensif Periode Berjalan -- -- -- -- -- -- -- 34.529.176.030 -- 34.529.176.030 (877.129.657) 33.652.046.373 SALDO PADA TANGGAL 31 MARET 2015 115.610.000.000 1.312.722.950.000 (11.329.652.726) (11.728.781.953) 1.289.664.515.321 (35.067.296.287) 23.100.000.000 267.483.719.448 12.622.920.294 1.673.413.858.776 5.787.797.467 1.679.201.656.243

` ` ` ` ` ` `

Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Entitas Induk

(8)

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan Kas dari Pelanggan 893.629.633.258 705.559.953.509

Pembayaran kepada Pemasok dan Pihak Ketiga Lainnya (647.628.148.222) (532.976.936.132)

Pembayaran kepada Manajemen dan Karyawan (167.214.874.341) (120.825.587.919)

Arus Kas Diperoleh dari Operasi 78.786.610.695 51.757.429.458

Pembayaran Beban Keuangan - Neto (2.675.944.695) (786.443.533)

Pembayaran Pajak Penghasilan (6.062.391.048) (6.029.439.060)

Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi 70.048.274.952 44.941.546.865

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Pembayaran Uang Muka Pembelian Aset Tetap dan Lainnya (23.996.677.580) (26.375.583.100)

Aset Tetap dan Perangkat Lunak

Penjualan 12 104.879.585

Pembelian 12, 13.b (87.688.414.542) (68.107.613.620)

Arus Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi (111.580.212.537) (94.483.196.720)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Pembayaran kepada Pihak Berelasi - Bersih (3.500.000.000) (8.441.266.302)

Pembayaran (3.328.858.463) (2.971.931.125)

Arus Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (6.828.858.463) (11.413.197.428)

PENURUNAN NETO KAS DAN SETARA KAS (55.951.255.038) (60.954.847.282)

Dampak Kurs atas Kas dan Setara Kas pada Akhir Periode 7.852.662.327 (5.962.811.646)

KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 279.958.770.048 515.437.837.445

(9)

Draft final/ 22-Apr-15 6 Paraf

1. Umum

1.a. Pendirian Perusahaan

PT Siloam International Hospitals Tbk ("Perusahaan") didirikan dengan nama PT Sentralindo Wirasta pada tanggal 3 Agustus 1996 berdasarkan Akta Pendirian No. 3 yang dibuat di hadapan Myra Yuwono, S.H., Notaris di Sukabumi. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C2-8639.HT.01.01.TH.96, tanggal 27 Agustus 1996 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 97, Tambahan No. 9518 pada tanggal 3 Desember 1996.

Anggaran dasar Perusahaan telah diubah beberapa kali, terakhir berdasarkan Akta Notaris No. 2 tanggal 2 Mei 2014 yang dibuat di hadapan Nurlani Yusup, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Tangerang, tentang perubahan anggaran Dasar Perusahaan salah satunya mengenai maksud dan tujuan Perusahaan, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum & Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Keputusannya No. AHU-02247.40.20.2014 tertanggal 5 Mei 2014 dan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasarnya telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan suratnya No. AHU-01691.40.21.2014 tertanggal 5 Mei 2014.

Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan utama Perusahaan adalah dalam bidang jasa kesehatan, termasuk mendirikan dan mengelola rumah sakit, poliklinik, sarana dan pra sarana penunjang kesehatan, menyelenggarakan pelayanan dan penyelenggaraan kesehatan serta menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat.

Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2010 setelah restrukturisasi unit-unit rumah sakit dari PT Lippo Karawaci Tbk. Kegiatan utama Perusahaan adalah bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan masyarakat yaitu mendirikan dan mengelola rumah sakit. Area kerja unit-unit rumah sakit Perusahaan dan Entitas Anak (selanjutnya disebut Grup) meliputi beberapa kota di pulau Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara Timur.

Perusahaan berkantor pusat di Siloam Hospital Lippo Village Lantai 5, Jl. Siloam No. 6, Lippo Village, Tangerang 15811, Banten - Indonesia. Entitas induk Perusahaan adalah PT Megapratama Karya Persada dengan entitas induk terakhir adalah PT Lippo Karawaci Tbk.

1.b. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Penawaran umum saham perdana Perusahaan sejumlah 156.100.000 lembar saham biasa kepada masyarakat dan telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan melalui surat No.S-260/D.04/2013 pada tanggal 2 September 2013 dan selanjutnya seluruh saham dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 September 2013.

1.c. Struktur Grup

Perusahaan memiliki baik secara langsung maupun tidak langsung lebih dari 50% saham entitas anak sebagai berikut:

(10)

Tem pat Aktivitas Persentase Persentase Tahun

Kedudukan Usaha Kepem ilikan Kepem ilikan Awal 31 Maret 2015 31 Desember 2014

Utam a Langsung Tidak Langsung Beroperasi Rp Rp

PT Aritasindo Permaisemesta Jakarta Perdagangan, 99,99% -- -- 77.033.419 78.124.746 Pembangunan, Pertambangan, Pertanian Jasa, Pengangkutan Darat, Percetakan dan Perindustrian

PT Perdana Kencana Mandiri Jakarta Perindustrian, 99,75% -- -- 600.000 520.403.206 Pembangunan, Perdagangan, Pengangkutan Darat, Perbengkelan, Percetakan, Pertanian, Pertambangan dan Jasa

PT Multiselaras Anugerah Tangerang Pembangunan, 99,99% -- -- 9.992.167 448.067.441 Perdagangan

dan Jasa

PT Nusa Medika Perkasa Jakarta Pelay anan -- 59,69% -- 926.687.462 926.687.462 Kesehatan,

PT Siloam Graha Utama dan Entitas Anak Jakarta Perdagangan, 99,99% -- -- 135.795.254.296 142.511.589.460 Pembangunan,

Pengangkutan Darat dan Jasa

PT East Jakarta Medika Bekasi Pelay anan -- 79,84% 2002 135.776.290.783 142.492.350.947 Kesehatan

PT Guchi Kencana Emas dan Entitas Anak Jakarta Pembangunan 99,97% -- -- 83.655.034.202 88.570.503.605 dan Jasa

PT Golden First Atlanta Jambi Kesehatan dan -- 83,00% 2008 83.624.694.933 88.539.839.436 Pedagang Besar

Farmasi

PT Praw ira Tata Semesta dan Entitas Anak Jakarta Perdagangan, 99,98% -- -- 232.999.796.853 237.404.060.017 Pembangunan, Industri, Pertambangan, Transportasi Darat, Pertanian, Percetakan, Perbengkelan Jasa kecuali Jasa di bidang Hukum dan Pajak

PT Balikpapan Damai Husada Balikpapan Kesehatan y ang -- 79,61% 2007 193.781.972.830 198.183.010.595 meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan Usaha Terkait

PT Siloam Emergency Serv ices Tangerang Kesehatan 99,99% -- 2013 2.628.574.039 2.624.415.127 PT Medika Harapan Cemerlang Indonesia Tangerang Perdagangan, 99,99% -- 2013 3.163.622.604 2.177.323.630

Perindustrian dan Jasa

PT Pancaw arna Semesta dan Entitas Anak Tangerang Perdagangan, 99,99% -- -- 70.580.668.964 70.026.074.020 Pembangunan,

Percetakan dan Jasa

PT Diagram Healthcare Indonesia Depok Jasa Rumah Sakit, -- 80,00% 2006 40.023.787.405 39.467.645.852 Klinik dan Poliklinik, Balai Pengobatan dan Kegiatan Usaha Terkait

PT Adamanisa Kary a Sejahtera Jakarta Perdagangan, 99,90% -- -- 1.013.561.666 995.085.833 Pembangunan,

Percetakan dan Jasa

PT Brenada Kary a Bangsa Tangerang Perdagangan, 99,99% -- -- 605.108.333 605.403.333 Pembangunan,

Percetakan dan Jasa

PT Harmoni Selaras Indah Tangerang Perdagangan, 99,99% -- -- 596.858.333 597.340.833 Pembangunan,

Percetakan dan Jasa

PT Kusuma Primadana dan Entitas Anak Tangerang Perdagangan, 99,99% -- -- 107.279.821.710 102.195.707.668 Pembangunan

Percetakan dan Jasa

PT Adijay a Buana Sakti dan Entitas Anak Jakarta Jasa, -- 80,00% -- 107.625.170.849 102.188.966.835 Pembangunan, Perdagangan, Perbengkelan, Pengangkutan Darat, Perindustrian, Percetakan dan Pertanian

PT Siloam Sumsel Kemitraan Tangerang Perdagangan, -- 56,00% -- 8.003.258.670 8.003.625.337 Pembangunan

(11)

Draft/ 22-Apr-15 8 Paraf

Tem pat Aktivitas Persentase Persentase Tahun

Kedudukan Usaha Kepem ilikan Kepem ilikan Awal 31 Maret 2015 31 Desember 2014

Utam a Langsung Tidak Langsung Beroperasi Rp Rp

PT RS Siloam Hospital Sumsel Palembang Kesehatan y ang -- 70,00% 2012 108.600.465.234 103.163.599.553

(d/h PT Kary atama Indah Sentosa) meliputi Jasa

Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan Usaha Terkait

PT Optimum Kary a Persada Jakarta Jasa, 99,90% -- -- 1.015.813.633 1.017.232.500

Pembangunan, Perdagangan, Perbengkelan, Pengangkutan Darat, Perindustrian, Percetakan dan Pertanian

PT Rosela Indah Cipta Tangerang Perdagangan, 99,99% -- -- 596.858.333 597.153.333 Pembangunan,

Percetakan dan Jasa

PT Sembada Kary a Megah Tangerang Perdagangan, 99,99% -- -- 616.859.490 617.340.833 Pembangunan,

Percetakan dan Jasa

PT Trijay a Makmur Bersama Tangerang Perdagangan, 99,99% -- -- 596.858.333 597.340.833 Pembangunan,

Percetakan dan Jasa

PT Visindo Galax i Jay a Tangerang Perdagangan, 99,99% -- -- 4.993.058.333 4.993.540.833 Pembangunan, Real Estat, Industri Percetakan, Agrobisnis, Jasa dan Angkutan

PT Danisa Indah Cipta Tangerang Perdagangan -- 99.99%

--Perindustrian, Percetakan dan Jasa

PT Fajarindo Sinar Sakti Tangerang Perdagangan -- 100,00%

--PT Tunggal Pilar Perkasa dan Entitas Anak Tangerang Perdagangan, 99,99% -- -- 946.339.657.143 902.863.440.805 Pembangunan, Real Estat, Industri Percetakan, Agrobisnis, Jasa dan Angkutan

PT Tirtasari Kencana Tangerang Perdagangan, -- 99,99% -- 1.130.176.218 1.130.696.718

Pembangunan dan Jasa

PT Gramari Prima Nusa Tangerang Jasa Kesehatan -- 99,99% 2014 141.621.151.177 130.585.488.531 meliputi Jasa

Rumah Sakit, Klinik, dan Poliklinik, Balai Pengobatan

serta Kegiatan Usaha

Terkait

PT Krisolis Jay a Mandiri Tangerang Kesehatan y ang -- 99,99% 2014 86.828.349.988 69.331.687.626 meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan Usaha Terkait

PT Kusuma Bhakti Anugerah Tangerang Real Estat, -- 99,99% -- 7.199.229.621 7.199.648.894 Industri,

Percetakan Agrobisnis, Jasa dan Angkutan

PT Agung Cipta Ray a Tangerang Kesehatan y ang -- 99,99% -- 972.335.000 972.630.000 meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan Usaha Terkait

PT Bina Cipta Semesta Jakarta Kesehatan y ang -- 99,99% -- 1.011.008.474 1.012.427.500 meliputi Jasa Rumah Sakit, Klinik dan Balai Kesehatan, Poliklinik serta Kegiatan Usaha Terkait

PT Mega Buana Bhakti Tangerang Perdagangan, -- 99,99% -- 6.031.865.134 5.982.333.520

Pembangunan, Real Estat, Industri, Percetakan, Agrobisnis, Jasa dan Angkutan

PT Taruna Perkasa Megah Tangerang Perdagangan, -- 99,99% -- 42.767.967.545 19.014.504.078 Pembangunan

Percetakan dan Jasa

PT Tataka Bumi Kary a Tangerang Perdagangan, -- 99,99% -- 609.595.931 610.452.500 Pembangunan,

Percetakan dan Jasa

(12)

Tem pat Aktivitas Persentase Persentase Tahun

Kedudukan Usaha Kepem ilikan Kepem ilikan Awal 31 Maret 2015 31 Desember 2014

Utam a Langsung Tidak Langsung Beroperasi Rp Rp

PT Tataka Kary a Indah Tangerang Perdagangan, -- 99,99% -- 833.752.526 837.254.382 Pembangunan,

Percetakan dan Jasa

PT Siloam Medika Cemerlang Tangerang Perdagangan, -- 99,99% -- 3.270.976.223 3.388.608.668 Pembangunan, Real Estat, Industri Percetakan, Agrobisnis, Jasa dan Angkutan

PT Koridor Usaha Maju dan Entitas Anak Tangerang Perdagangan, -- 99,99% -- 477.081.785.302 458.363.437.079 Pembangunan,

Percetakan, Agrobisnis, Jasa dan Angkutan

PT Medika Sarana Traliansia dan Entitas Anak Badung, Bali Jasa -- 99,99% 2008 260.708.376.087 256.054.381.752 Pelay anan

Rumah Sakit Sw asta

PT Trisaka Raksa Waluy a Jakarta Menjalankan -- 99,99% 2008 136.481.887.405 132.992.756.044 Usaha Khusu

di Bidang Kesehatan

PT Buana Utama Sejati*) Tangerang Jasa -- 99,99% -- 22.411.402.483 16.312.100.196 Pelay anan

Klinik, Poliklinik Rumah Sakit

Sw asta

PT Sentra Sejahtera Utama*) Jasa Rumah Sakit -- 99,99% -- 600.000.000 600.000.000 Klinik, Poliklinik

dan Balai Pengobatan

PT Sentra Sejahtera Utama Sorong Jasa -- 75,00% 2008 Pelay anan

Rumah Sakit Sw asta

PT Berlian Cahay a Indah Tangerang Perdagangan, -- 99,99% -- 63.088.355.487 45.004.044.700 Pembangunan,

Percetakan dan Jasa

PT Rashal Siar Cakra Medika Tangerang Perdagangan, -- 99,99% 2008 56.979.326.421 53.352.264.266 Pembangunan, Real Estat, Industri Percetakan, Agrobisnis, Jasa dan Angkutan

PT Mulia Pratama Cemerlang*) Tangerang Jasa Rumah Sakit -- 99,99% -- 600.000.000 600.000.000 Klinik, Poliklinik

dan Balai Pengobatan

PT Kary a Pesona Cemerlang*) Tangerang Jasa Rumah Sakit -- 99,99% -- 600.000.000 600.000.000 Klinik, Poliklinik

dan Balai Pengobatan

PT Indah Kemilau Abadi*) Tangerang Jasa Rumah Sakit -- 99,99% -- 600.000.000 600.000.000 Klinik, Poliklinik

dan Balai Pengobatan

PT Persada Dunia Semesta*) Tangerang Jasa Rumah Sakit -- 99,99% -- 600.000.000 600.000.000 Klinik, Poliklinik

dan Balai Pengobatan

PT Inti Pratama Medika*) Tangerang Jasa Rumah Sakit -- 99,99% -- 600.000.000 600.000.000 Klinik, Poliklinik

dan Balai Pengobatan

PT Sentra Sehat Sejahtera*) Tangerang Jasa Rumah Sakit -- 99,99% -- 600.000.000 600.000.000 Klinik, Poliklinik

dan Balai Pengobatan

PT Genta Ray a Internusa*) Tangerang Jasa Rumah Sakit -- 99,99% -- 600.000.000 600.000.000 Klinik, Poliklinik

dan Balai Pengobatan

PT Sembilan Raksa Dinamika*) Tangerang Jasa Rumah Sakit -- 99,99% -- 600.000.000 600.000.000 Klinik, Poliklinik

dan Balai Pengobatan

PT Saritama Mandiri Zamrud*) Tangerang Jasa Rumah Sakit -- 99,99% -- 600.000.000 600.000.000 Klinik, Poliklinik

dan Balai Pengobatan

PT Gempita Nusa Sejahtera*) Tangerang Jasa Rumah Sakit -- 99,99% -- 600.000.000 600.000.000 Klinik, Poliklinik

dan Balai Pengobatan

PT Ary amedika Teguh Tunggal*) Tangerang Jasa Rumah Sakit -- 99,99% -- 600.000.000 600.000.000 Klinik, Poliklinik

dan Balai Pengobatan

PT Mahkota Buana Selaras Tangerang Perdagangan, 99,99% -- -- 37.699.143.662 38.623.709.806 Pembangunan,

Industri Percetakan,

(13)

Draft/ 22-Apr-15 10 Paraf

Tem pat Aktivitas Persentase Persentase Tahun

Kedudukan Usaha Kepemilikan Kepem ilikan Awal 31 Maret 2015 31 Desember 2014 Utama Langsung Tidak Langsung Beroperasi Rp Rp

PT Bumi Unggul Persada**) Tangerang Jasa Rumah Sakit -- 99,99% -- 600.000.000

--Klinik, Poliklinik dan Balai Pengobatan

PT Lintas Buana Jay a**) NTT Jasa Rumah Sakit -- 99,99% -- 600.000.000

--Klinik, Poliklinik dan Balai Pengobatan

PT Bina Bahtera Sejati**) Bau Bau Jasa Rumah Sakit -- 99,99% -- 600.000.000

--Klinik, Poliklinik dan Balai Pengobatan

PT Lintang Laksana Utama**) Sumatera Jasa Rumah Sakit -- 99,99% -- 600.000.000

--Selatan Klinik, Poliklinik dan Balai Pengobatan

PT Ciptakary a Tirta Cemerlang**) tangerang Jasa Rumah Sakit -- 99,99% -- 600.000.000

--Klinik, Poliklinik dan Balai Pengobatan *) Didirikan pada tahun 2014

**) Didirikan pada tahun 2015

Entitas Anak Jumlah Aset

Pada tanggal 10 September 2013, Perusahaan mengakuisisi 99,99% kepemilikan di PT Tunggal Pilar Perkasa dari PT Primakreasi Propertindo dan PT Grand Villa Persada, dengan nilai akuisisi sebesar Rp599.999.000. Transaksi akuisisi tersebut dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2012) tentang "Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali ". Tidak terdapat selisih bersih antara harga pengalihan saham dengan bagian proporsional saham atas nilai buku aset bersih entitas anak yang diakuisisi.

Pada tanggal 11 September 2013, Perusahaan mengakuisisi seluruh kepemilikan di PT Mahkota Buana Selaras (MBS) (melalui kepemilikan langsung sebesar 99,99% dan kepemilikan tidak langsung PT Tunggal Pilar Perkasa (TPP) sebesar 0,01% dengan nilai akuisisi sebesar Rp600.000.000. Transaksi akuisisi tersebut dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2012) tentang "Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali ". Tidak terdapat selisih bersih antara harga pengalihan saham dengan bagian proporsional saham atas nilai buku aset bersih entitas anak yang diakuisisi.

Pada tanggal 26 Nopember 2013, TPP dan MBS, mengakuisisi masing-masing 99,99% dan 0,01% kepemilikan di PT Koridor Usaha Maju (KUM) dari PT Primakreasi Propertindo dan PT Grand Villa Persada, dengan nilai akuisisi masing-masing sebesar Rp599.999.000 dan Rp1.000. Transaksi akuisisi tersebut dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2012) tentang "Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali ". Tidak terdapat selisih bersih antara harga pengalihan saham dengan bagian proporsional saham atas nilai buku aset bersih entitas anak yang diakuisisi.

Pada tanggal 6 Desember 2013, TPP dan MBS mengakuisisi masing-masing 75% dan 25% kepemilikan di PT Gramari Prima Nusa (GPN) dengan nilai akuisisi masing-masing sebesar Rp750.000.000 dan Rp250.000.000. Pada tanggal akuisisi, GPN belum beroperasi sehingga dicatat sebagai akuisisi aset. Berdasarkan akta No. 65, 66 dan 67 tanggal 13 Desember 2013 yang dibuat di hadapan Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn, Notaris di Tangerang, KUM mengakuisisi 80% kepemilikan di PT Medika Sarana Traliansia (MST) dengan nilai imbalan sebesar Rp189.600.000.000. Transaksi ini merupakan kombinasi bisnis (lihat Catatan 29). MST telah beroperasi secara komersial sejak 2008. MST merupakan pemilik saham di PT Trisaka Raksa Waluya (TRW) sebesar 99,99%. TRW telah beroperasi secara komersial sejak 2008.

Pada tanggal 23 Juli 2014, TPP dan MBS, mengakuisisi masing-masing 75,00% dan 25,00% kepemilikan di PT Rashal Siar Cakra Medika (RSCM), dengan nilai akuisisi sebesar Rp78.540.426.657 dan Rp26.180.142.219. Transaksi ini merupakan kombinasi bisnis (lihat Catatan 29). RSCM telah beroperasi secara komersial 2008.

(14)

Pada tanggal 28 Nopember 2014, TPP mengakuisisi 20% kepemilikan di MST dari Steer Clear Limited, dengan nilai akuisisi sebesar Rp45.030.000.000. Selisih harga perolehan dan nilai investasi yang diperoleh sebesar Rp25.748.354.393.

1.d. Dewan Komisaris, Direksi, Karyawan dan Komite Audit

Berdasarkan Akta Notaris No. 2 tanggal 2 Mei 2014, yang dibuat di hadapan Nurlani Yusup, S.H., M.Kn., Notaris di Tangerang, yang telah diterima oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat pemberitahuan No. AHU-02247.40.20.2014 tanggal 5 Mei 2014, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

31 Maret 2015 31 Desember 2014

Dewan Komisaris

Presiden Komisaris Ketut Budi Wijaya Ketut Budi Wijaya

Komisaris Theo Leo Sambuaga Theo Leo Sambuaga

Rahmawaty Rahmawaty

Lambock V. Nahattands Lambock V. Nahattands

Komisaris Independen Farid Harianto Farid Harianto

Muladi Muladi

Jonathan Limbong Parapak Jonathan Limbong Parapak

Direksi

Presiden Direktur Romeo Fernandez Lledo *) Romeo Fernandez Lledo *)

Direktur Grace Frelita Indradjaja Grace Frelita Indradjaja

Andry Andry

Kailas N. Raina Kailas N. Raina

George Mathew George Mathew

Anang Prayudi *) Anang Prayudi *)

*) Direktur tidak terafiliasi

Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

Komite Audit

Ketua Farid Harianto

Anggota Lie Kwang Tak

Siswanto Pramono

Pada tanggal 31 Maret 2015, Corporate Secretary Perusahaan dijabat oleh Sugianganto Budisuharto dan Kepala unit internal audit dijabat oleh Gunawan HP.

Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, jumlah karyawan Grup masing-masing sebanyak 6.357 dan 6.547 orang (tidak diaudit).

(15)

Draft/ 22-Apr-15 12 Paraf

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Signifikan

2.a. Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan

Laporan keuangan konsolidasian Grup telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia yang meliputi Pernyataan dan Interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI), serta peraturan Bapepam-LK No.VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” sesuai Keputusan No. KEP-347/BL/2012 tentang perubahan atas Peraturan No. VIII.G.7 dan ketentuan akuntansi lainnya yang lazim berlaku di Pasar Modal.

2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian yang menggunakan dasar kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

Laporan arus kas konsolidasian menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas dari aktivitas operasi dilaporkan menggunakan metode langsung.

Mata uang fungsional Grup adalah Rupiah. Transaksi dicatat menggunakan mata uang fungsional. Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah. PSAK yang berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015 adalah sebagai berikut: - PSAK No. 1 (Revisi 2013) : Penyajian Laporan Keuangan

- PSAK No. 4 (Revisi 2013) : Laporan Keuangan Tersendiri

- PSAK No. 15 (Revisi 2013) : Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama - PSAK No. 24 (Revisi 2013) : Imbalan Kerja

- PSAK No. 46 (Revisi 2014) : Pajak Penghasilan - PSAK No. 48 (Revisi 2014) : Penurunan Nilai Aset

- PSAK No. 50 (Revisi 2014) : Instrumen Keuangan : Penyajian

- PSAK No. 55 (Revisi 2014) : Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran - PSAK No. 60 (Revisi 2014) : Instrumen Keuangan : Pengungkapan

- PSAK No. 65 : Laporan Keuangan Konsolidasian - PSAK No. 66 : Pengaturan Bersama

- PSAK No. 67 : Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain - PSAK No. 68 : Pengukuran Nilai Wajar

ISAK yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015 adalah sebagai berikut: - ISAK No. 26 (Revisi 2014) : Penilaian Kembali Derivatif Melekat.

2.c. Prinsip-prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan entitas-entitas yang dikendalikan secara langsung dengan persentase kepemilikan lebih dari 50% seperti disebutkan pada Catatan1.c.

Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat:

a. kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain;

b. kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;

c. kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau

(16)

d. kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.

Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang dapat dilaksanakan atau dikonversi pada tanggal periode pelaporan harus dipertimbangkan ketika menilai apakah suatu entitas mempunyai kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas lain.

Entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif. Pengendalian diperoleh ketika entitas memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitas entitas tersebut.

Penyajian laporan keuangan konsolidasian dilakukan berdasarkan konsep entitas ekonomi. Seluruh akun dan transaksi yang signifikan yang saling berhubungan di antara perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan sebagai satu kesatuan usaha.

Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk. Seluruh transaksi material dan saldo akun antar perusahaan (termasuk laba atau rugi yang signifikan yang belum direalisasi) telah dieliminasi.

Kepentingan nonpengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada entitas induk, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

2.d. Transaksi dalam Mata Uang Asing

Mata uang asing adalah mata uang selain mata uang fungsional. Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs spot yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, pos moneter dalam mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs penutup yang berlaku, yaitu:

31 Maret 2015 31 Desember 2014

Rp Rp

1 Dolar Amerika Serikat (USD) 13.084 12.440

1 Euro (EUR) 14.165 15.133

1 Dolar Singapura (SGD) 9.508 9.422

1 Dolar Australia (AUD) 10.003 10.218

Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing ke mata uang Rupiah, dibebankan pada laba rugi.

Pos non-moneter dalam mata uang asing yang diukur dalam biaya historis dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Pos moneter dalam mata uang asing yang diukur pada nilai wajar dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai wajar ditetapkan.

(17)

Draft/ 22-Apr-15 14 Paraf

2.e. Kas dan Setara Kas

Kas terdiri dari saldo kas dan simpanan di bank yang sewaktu-waktu bisa dicairkan, tidak dijaminkan dan tidak dibatasi penggunaannya.

Setara kas merupakan deposito yang jangka waktunya sama atau kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatan dan tidak dibatasi penggunaannya.

2.f. Transaksi dan Saldo dengan Pihak Berelasi

Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan (sebagai entitas pelapor), yang meliputi:

(a)Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;

(ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau

(iii)personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. (b)Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

(i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain);

(ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya);

(iii)Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;

(iv)Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga;

(v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program teresebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor;

(vi)Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); atau

(vii)Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

2.g. Persediaan

Persediaan diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata. Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal dikurangi dengan taksiran biaya penyelesaian dan penjualan. Dalam menentukan persediaan usang, Grup melakukan penelaahan berkala atas setiap unit persediaan yang signifikan secara individual dan bila diperoleh bukti yang andal, Grup akan menurunkan nilai persediaan sampai dengan nilai yang dapat direalisasi.

2.h. Beban Dibayar di Muka

Beban dibayar di muka diamortisasi sesuai masa manfaat masing-masing beban dengan menggunakan metode garis lurus.

2.i. Aset Tetap

Aset tetap pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan.

Setelah pengakuan awal, aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan model biaya yang dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai. Tanah tidak disusutkan dan dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

(18)

Tahun

Bangunan, Prasarana dan Renovasi 4 - 20

Perlengkapan dan Peralatan Medis 4 - 8

Peralatan dan Perabot Kantor 4 - 10

Kendaraan 5

Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan ke dalam laba rugi pada saat terjadinya, sedangkan pemugaran dan penambahan yang menambah estimasi masa manfaat aset atau keuntungan ekonomi di masa mendatang dikapitalisasi. Aset tetap yang dilepas, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang timbul dikredit atau dibebankan pada operasi periode berjalan.

Akumulasi biaya pembangunan aset tetap dikapitalisasi sebagai “Aset dalam Penyelesaian” dan dicatat pada akun “Aset Tetap” sampai proses pembangunan selesai. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap ketika pembangunan selesai.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah bersih hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dikreditkan atau dibebankan pada operasi periode aset tersebut dihentikan pengakuannya.

Pada setiap akhir periode pelaporan, estimasi umur manfaat ekonomis, metode penyusutan dan nilai residu direview. Penyesuaian yang diperlukan dilakukan secara prospektif.

2.j. Sewa

Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut.

Suatu sewa dikelompokkan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa dikelompokkan sebagai sewa operasi jika sewa tersebut tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.

Grup sebagai Lessee

Pada awal masa sewa, Grup mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Penilaian ditentukan pada awal kontrak. Tingkat diskonto yang digunakan dalam perhitungan nilai kini dari pembayaran sewa minimum adalah tingkat suku bunga implisit dalam sewa, jika dapat ditentukan dengan praktis, jika tidak, digunakan tingkat suku bunga pinjaman inkremental lessee. Biaya langsung awal yang dikeluarkan lessee ditambahkan ke dalam jumlah yang diakui sebagai aset. Kebijakan penyusutan aset sewaan adalah konsisten dengan aset tetap yang dimiliki sendiri.

Dalam sewa operasi, Grup mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa.

Grup sebagai Lessor

Grup mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan penghasilan sewa pembiayaan. Pengakuan penghasilan pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi

(19)

Draft/ 22-Apr-15 16 Paraf bersih Grup sebagai lessor dalam sewa pembiayaan.

Grup mengakui aset untuk sewa operasi di laporan posisi keuangan konsolidasian sesuai sifat aset tersebut. Biaya langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa operasi. Sewa kontinjen, apabila ada, diakui sebagai pendapatan pada periode terjadinya. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan atas dasar garis lurus selama masa sewa.

Jual dan Sewa Balik

Transaksi jual dan sewa balik meliputi penjualan suatu aset dan penyewaan kembali aset yang sama. Jika suatu transaksi jual dan sewa balik merupakan sewa pembiayaan, selisih lebih hasil penjualan dari nilai tercatat tidak dapat diakui segera sebagai pendapatan oleh penjual, tetapi ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sewa.

Jika transaksi jual dan sewa balik merupakan sewa operasi dan jelas bahwa transaksi tersebut terjadi pada nilai wajar, maka laba atau rugi harus segera diakui. Jika harga jual dibawah nilai wajar, maka laba atau rugi harus segera diakui, kecuali rugi tersebut dikompensasikan dengan pembayaran sewa di masa depan yang lebih rendah dari harga pasar, maka rugi tersebut harus ditangguhkan dan diamortisasi secara proporsional dengan pembayaran sewa selama periode penggunaan aset. Jika harga jual di atas nilai wajar, selisih lebih dari nilai wajar tersebut ditangguhkan dan diamortisasi selama periode penggunaan aset.

2.k. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

Jumlah yang dapat diperoleh kembali suatu aset non-keuangan diestimasi pada saat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa jumlah tercatatnya mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai aset diakui sebagai rugi periode berjalan.

Rugi penurunan nilai yang telah diakui pada periode sebelumnya dibalik, jika dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Jika demikian, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Kenaikan ini merupakan suatu pembalikan rugi penurunan nilai. Jumlah tercatat aset yang meningkat karena pembalikan rugi penurunan nilai, tidak boleh melebihi jumlah tercatat seandainya aset tidak mengalami rugi penurunan nilai pada periode sebelumnya.

2.l. Kombinasi Bisnis

Grup mencatat setiap kombinasi bisnis dengan menerapkan metode akuisisi, termasuk dalam pengukuran kepentingan nonpengendali.

Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar pada tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui, jumlah setiap kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup. Biaya terkait akuisisi diakui sebagai beban pada periode saat biaya tersebut terjadi dan jasa diterima.

Grup mengukur aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih dengan nilai wajar pada tanggal akuisisi, kecuali:

• Aset atau liabilitas pajak tangguhan yang timbul dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih dalam kombinasi bisnis diukur sesuai PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”.

• Liabilitas (atau aset, jika ada) terkait dengan kesepakatan imbalan kerja dari pihak yang diakuisisi diukur sesuai PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.

• Instrumen liabilitas atau ekuitas yang terkait dengan penggantian atas penghargaan pembayaran berbasis saham pihak yang diakuisisi dengan penghargaan pembayaran berbasis saham pihak

(20)

pengakuisisi diukur sesuai dengan metode yang diatur dalam PSAK No. 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham”.

• Aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diperoleh, yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual pada tanggal akuisisi diukur sesuai PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”.

2.m.Aset Takberwujud

Goodwill

Goodwill timbul dari kombinasi bisnis diakui sebagai aset pada tanggal dimana pengendalian diperoleh. Goodwill pada tanggal akuisisi yang diukur sebagai selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi, dan nilai wajar kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh Grup pada pihak yang diakuisisi di atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih.

Goodwill tidak diamortisasi namun penurunan nilainya paling tidak direviu secara periodean atau lebih, bila terdapat indikasi penurunan nilai. Untuk keperluan pengujian penurunan nilai, goodwill dialokasikan pada setiap unit penghasil kas yang diharapkan dapat memanfaatkan sinergi dari kombinasi bisnis. Jika jumlah tercatat dari unit penghasil kas tersebut kurang dari nilai tercatatnya, rugi penurunan nilai dialokasikan terlebih dahulu untuk mengurangi nilai tercatat goodwill pada unit penghasilkan tersebut dan kemudian pada aset lainnya dari unit penghasil kas tersebut atas dasar proporsional. Kerugian penurunan nilai goodwill dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif periode berjalan. Kerugian penurunan nilai goodwill tidak dipulihkan pada periode berikutnya. Sedangkan goodwill negatif timbul dari pembelian dengan diskon, diakui segera sebagai keuntungan dalam laba periode berjalan. Keuntungan tersebut diatribusikan kepada pihak pengakuisisi.

Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu unit penghasil kas dan operasi tertentu atas unit penghasil kas tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi unit penghasil kas yang ditahan.

Biaya Perangkat Lunak

Biaya perangkat lunak pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan atau jumlah yang dapat diatribusikan ke aset tersebut pada saat pertama sekali diakui.

Biaya perolehan perangkat lunak akuntansi yang diperoleh, ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 5 (lima) tahun.

2.n. Imbalan Kerja

Per tahun 2015, Grup telah menerapkan PSAK 24 (revisi 2013) dengan melakukan penyesuaian secara retrospektif keuntungan atau kerugian aktuarial sebagai pendapatan komprehensif lainnya.

Imbalan Kerja Jangka Pendek

Imbalan kerja jangka pendek yang mencakup upah dan gaji diakui pada saat terutang kepada karyawan. Imbalan Pascakerja

Grup menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti tanpa pendanaan untuk seluruh karyawan tetapnya dan telah menghitung dan mencatat penyisihan untuk imbalan pascakerja karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 dan PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”. Imbalan pascakerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada Grup dalam suatu periode akuntansi. Liabilitas dan beban

(21)

Draft/ 22-Apr-15 18 Paraf

diukur dengan menggunakan teknik aktuaria yang mencakup pula kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik kebiasaan Grup. Dalam perhitungan liabilitas, imbalan harus didiskontokan dengan menggunakan metode projected unit credit. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut.

2.o. Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali

Transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali berupa pengalihan aset bisnis yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan merupakan perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi tersebut tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi kelompok usaha secara keseluruhan ataupun bagi entitas individual dalam kelompok usaha tersebut.

Karena transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset ataupun liabilitas yang pemilikannya dialihkan (dalam bentuk hukumnya) dicatat sesuai dengan nilai buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan.

Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku tersebut bukan merupakan Goodwill. Selisih tersebut dicatat sebagai akun “Selisih Nilai Transaksi dengan Entitas Sepengendali” dan disajikan dalam pos tambahan modal disetor sebagai unsur ekuitas dan tidak dapat diakui sebagai laba rugi direalisasi maupun direklasifikasi ke saldo laba.

2.p. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan diakui pada saat jasa pelayanan kesehatan diberikan atau barang medis diserahkan kepada pasien.

Beban diakui pada saat terjadinya.

2.q. Pajak Penghasilan

Pajak penghasilan kini dihitung dari laba kena pajak, yaitu laba yang telah disesuaikan dengan peraturan pajak yang berlaku.

Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

Saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini dilakukan, jika dan hanya jika, entitas:

1) memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan

2) bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.

Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode liabilitas neraca. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku atau yang secara subtansial telah berlaku.

Saling hapus atas aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan dilakukan, jika dan hanya jika, entitas:

1) memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini; dan

(22)

2) aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas pajak yang sama atas entitas kena pajak yang sama.

2.r. Instrumen Keuangan

Aset Keuangan

Grup mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.

(i) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diakui pada nilai wajarnya. Biaya transaksi sehubungan dengan perolehannya diakui pada laba rugi periode berjalan. Kenaikan atau penurunan nilai wajar selanjutnya diakui pada laba rugi.

(ii) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

(iii)Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo

Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain: a.Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada

nilai wajar melalui laba rugi;

b.Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c. Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.

Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

(iv)Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual

Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui sebagai pendapatan komperhensif lain kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya.

(23)

Draft/ 22-Apr-15 20 Paraf

Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas

Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.

Instrumen Ekuitas

Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya emisi langsung dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam akun “Tambahan Modal Disetor - Neto”.

Liabilitas Keuangan

Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

(i) Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi

Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah liabilitas keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diakui pada nilai wajarnya. Biaya transaksi sehubungan dengan penerbitannya diakui pada laporan laba rugi periode berjalan. Kenaikan atau penurunan nilai wajar selanjutnya diakui pada laporan laba rugi.

(ii) Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi

Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi diakui pada nilai wajarnya setelah dikurangi biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.

Penurunan Nilai Aset Keuangan

Aset keuangan, selain aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Untuk investasi ekuitas tersedia untuk dijual yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti objektif penurunan nilai. Beberapa bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:

• kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau

• pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau

• terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.

Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Grup atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.

(24)

Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.

Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi.

Jika aset keuangan tersedia untuk dijual dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi dalam periode yang bersangkutan.

Pengecualian dari instrumen ekuitas tersedia untuk dijual, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara objektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas tersedia untuk dijual, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas.

Reklasifikasi Aset Keuangan

Reklasifikasi hanya diperkenankan dalam situasi yang jarang terjadi dan dimana aset tidak lagi dimiliki untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Dalam semua hal, reklasifikasi aset keuangan hanya terbatas pada instrumen utang. Reklasifikasi dicatat sebesar nilai wajar aset keuangan pada tanggal reklasifikasi.

Saling Hapus Instrumen Keuangan

Aset keuangan dan liabilitas keuangan disaling hapus dan jumlah netonya dilaporkan pada laporan posisi keuangan konsolidasian ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya niat untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan.

Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan

Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Grup mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.

Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Grup telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.

Metode Suku Bunga Efektif

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima

(25)

Draft/ 22-Apr-15 22 Paraf

oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Estimasi Nilai Wajar

Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan.

PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapkan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut:

(i) harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1);

(ii) input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (Tingkat 2); dan

(iii) input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3).

Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal pelaporan. Kuotasi nilai pasar yang digunakan Grup untuk aset keuangan adalah harga penawaran (bid price), sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan harga jual (ask price). Instrumen keuangan ini termasuk dalam Tingkat 1.

Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapat diobservasi sepanjang tersedia, dan seminimal mungkin tidak mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam Tingkat 2.

Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi, maka instrumen tersebut masuk ke dalam Tingkat 3. Ini berlaku untuk surat-surat berharga ekuitas yang tidak diperdagangkan di bursa.

2.s. Laba per Saham

Laba per saham (LPS) dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam periode yang bersangkutan. LPS dilusian mempertimbangkan pula efek lain yang diterbitkan bagi semua efek berpotensi saham biasa yang sifatnya dilutif yang beredar sepanjang periode pelaporan.

2.t. Segmen Operasi

Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Grup yang secara berkala direviu oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi.

Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas yang mempunyai aktivitas bisnis dimana hasil operasinya dievaluasi oleh manajemen secara regular, dan informasi keuangannya dapat disajikan secara terpisah.

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini tidak dapat dipungkiri bahwa dalam proses kepemimpinan, seorang kepala sekolah dituntut untuk dapat mensinergikan ketiga kemampuan ini dalam membangun interaksi

Karena 1 dan 3 bilangan ganjil serta banyaknya Tetromino-T ada 25 yang juga merupakan bilangan ganjil maka ke-25 Tetromino-T tersebut akan menutupi sejumlah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyerapan zat warna alami kayu ulin ( Eusideroxylon zwageri ), kayu secang ( Caesalpinia sappan ) dan kayu mengkudu (

ketidakjelasan/kerancuan dengan membuat standar terminologi trauma mekanik bola mata sbb:4. – Definisi jelas untuk semua jenis

Langkah awal yang dilakukan penulis adalah mengumpulkan dan memasang seluruh hardware yang diperlukan dalam mengimplementasi load balancing peer connetion classifier

f) Kelincahan adalah Ketrampilan untuk mengubah arah gerak tubuh atau bagian tubuh secara tiba-tiba. Ketangkasan melibatkan penekanan yang lebih besar pada

Tingkah laku dalam setiap tingkat diasumsikan menyertakan juga tingkah laku dari tingkat yang lebih rendah, seperti misalnya dalam ranah kognitif, untuk mencapai “pemahaman”

Islam: Interpretasi untuk Aksi (Mizan, 1991). Saya tidak tahu apa persisnya reaksi pu-.. blik cendekiawan Indonesia ketika buku-buku tersebut terbit, karena saat itu saya mash