• Tidak ada hasil yang ditemukan

commit to user PERANAN KEBUGARAN JASMANI TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA SISWA MTS MUHAMMADIYAH 04 BLAGUNG KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "commit to user PERANAN KEBUGARAN JASMANI TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA SISWA MTS MUHAMMADIYAH 04 BLAGUNG KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

PERANAN KEBUGARAN JASMANI TERHADAP PRESTASI BELAJAR

PADA SISWA MTS MUHAMMADIYAH 04 BLAGUNG KABUPATEN BOYOLALI

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh :

ERMA YULIANA FATMAWATI K4608011

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA Juli 2012

(2)

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Erma Yuliana Fatmawati

NIM : K4608011

Jurusan/Program Studi : FKIP/Pendidikan Jasmani Olahraga dan Rekreasi

Menyatakan bahwa Skripsi saya berjudul “PERANANA KEBUGARAN JASMANI TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA SISWA MTS MUHAMMADIYAH 04 BLAGUNG KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu. Sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta,26 Juli 2012 Yang membuat pernyataan

(3)

commit to user

iii

PERANAN KEBUGARAN JASMANI TERHADAP PRESTASI BELAJAR

PADA SISWA MTS MUHAMMADIYAH 04 BLAGUNG KABUPATEN BOYOLALI

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh : ERMA YULIANA FATMAWATI

K4608011

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA Juli 2012

(4)

commit to user

iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta Surakarta, Juli 2012 Pembimbing I Drs.Heru Suranto, M.Pd NIP. 19491109198010 1 001 Pembimbing II

Sri Santoso Sabarini. S.Pd.M.Or NIP. 19760822200501 2 001

(5)

commit to user

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar sarjana pendidikan.

Pada hari : Tanggal :

Tim Penguji Skripsi :

(Nama Terang) (Tanda Tangan)

Ketua : Djoko Nugroho, S.Pd, M.Or Sekretaris : Drs.Sarwono, M.S

Anggota I : Drs.Heru Suranto, M.Pd

Anggota II : Sri Santoso Sabarini.S.Pd.M.Or Disahkan oleh :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. NIP 19600727 198702 1 001

(6)

commit to user

vi ABSTRAK

Erma Yuliana Fatmawati. PERANAN KEBUGARAN JASMANI TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA SISWA MTS MUHAMMDIYAH 04 BLAGUNG KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJRAN 2011/2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kebugaran jasmani terhadap prestasi belajar pada siswa MTS Muhammdiyah 04 Blagung Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012.

Penelitian ini merupakan penelitian survey. Sampel penelitian ini adalah siswa dari MTS Muhammdiyah 04 Blagung Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 250 anak. Teknik pengambilan data menggunakan tes kebugaran jasmani (Harvard step up test) dengan hasil prestasi belajar (hasil semesteran).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penelitian peranan kebugaran jasmani terhadap prestasi belajar dengan penelitian. Terdapat pengaruh antara kebugaran jasmani terhadap prstasi belajar di MTS 04 Blagung tahun pelajaran 2011/2012.

Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh antara kebugaran jasmani terhadap prestasi belajar pada siswa MTS 04 Blagung Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2011/2012.

(7)

commit to user

vii MOTTO

# Jangan pernah menyerah sebelum kita mencoba dan jangan pernah takut gagal, karena dengan sebuah kegagalan bisa membuat kita bangkit untuk lebih maju kedepan #

# Musuh yang harus kita perangi adalah diri sendiri, tanpa kita bisa

mengendalikan diri maka, kita tak kan pernah bisa perang dengan orang lain #

# Hidup adalah belajar, tanpa ada belajar maka kita tidak akan pernah mengerti sebuah kehiduapan di muka bumi ini, maka dari itu jangan pernah menyerah untuk belajar apapun demi kebaikan di dunia dan akhirat #

# Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah, dan barang siapa yang yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuat ( AT-TALAQ : Ayat 11) #

(8)

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Teriring syukur pada-Mu, Kupersembahkan Karya ini untuk :  “Bapak dan Ibu”

Doamu yang tidak pernah henti, kerja kerasmu tak pernah lelah, kasih sayangmu yang tak pernah putus, pengorbanan jiwa dan ragamu selalu kalian berusaha curahkan kepadaku. Semua tak kan terbalaskan kasih dan sayangmu.

 “Adik dan kakakku tersayang”

Terima kasih karena kalian sudah banyak memberikan motivasi yang luar biasa buat perjalanan dikehidupanku.

 “Sahabat-sahabatku di Tapak Suci Blagung”

Terima kasih atas dukungan dan motivasi yang kalian berikan kepadaku.

 “Kekasih Tersayang”

Terimakasih sudah banyak membantu dalam segala hal, dan mendampingi saat suka dan duka.

 “Ridho Kurniwan Prasetyo”

Terimakasih sudah memberikan banyak pengalaman hidup dan motivasi dalam hidupku.

 “Rekan-rekan Angkatan ‘08”

Terima kasih atas semua kebaikan dan kekompakan dalam segala hal, kalian tak kan bisa tergantikan sampaikan kapan pun.

 “Almamater “

Terima kasih banyak atas semua fasilitas dan ilmu yang bermanfaat buat saya untuk lebih maju.

(9)

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena limpahan berkat dan karunia-Nya yang setiap waktu penulis terima dan rasakan, sehingga penyelesaian skripsi ini dapat tepat waktu. Disadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mangalami hambatan, tetapi berkat bantuan dari beberapa pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh karena itu dalam kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs.Heru Suranto, M.Pd sebagai pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam menyusun skripsi.

5. Sri Santoso Sabarini,S.Pd, M.Or sebagai pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam menyusun skripsi.

6. Kepala Sekolah dan Guru Penjas MTS Muhammadiyah 04 Blagung yang telah memberikan ijin penelitian.

7. Semua Siswa Siswi MTS Muhammadiyah 04 Blagung yang telah bersedia menjadi sampel penelitian.

8. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.

Semoga segala amal baik tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan yang Maha Esa. Akhirnya berharap semoga hasil penelitian yang sederhana ini dapat bermanfaat.

(10)

commit to user x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ... i HALAMAN PERNYATAAN ... ii

HALAMAN PENGAJUAN... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN... v

HALAMAN ABSTRAK... vi

HALAMAN MOTTO... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN... viii

KATA PENGANTARi ... x

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………. 1

B. Identifikasi Masalah………... 5

C. Pembatasan Masalah………... 5

D. Rumusan Masalah………... 5

E. Tujuan Penelitian……… 6

F. Manfaat Penelitian……….. 6

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka……… 7

1. Belajar ……… 7

2. Kebugaran Jasmani ………... 17

B. Kerangka Berfikir ……….. 29

(11)

commit to user

xi

BAB III PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ………. 31

B. Rancangan Penelitian ………. 31

C. Populasi dan Sampel ………….……….. 32

D. Teknik Pengumpulan Data ………. 32

E. Teknik Analisis Data ……….. 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data……… 34

B. Uji Persyaratan Analisis………. 35

C. Hasil Analisis Data.………... 37

D. Pengujian Hipotesis………... 38

E. Pembahasan Hasil Analisis Data………... 38

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan………. 40

B. Implikasi………. 40

C. Saran………... 40

DAFTAR PUSTAKA……….. 42

(12)

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Hasil Deskripsi Data Dari Kebugaran Jasmani Dengan Prestasi Belajar ……… 34

2. Ringkasan Hasil Uji Relibialitas……… 35

3. Kategori Relibialitas……… 35

4. Rangkuman Uji Persyaratan Linearitas………. 36

(13)

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Skema Tingkat Konsentrasi………... 9 2. Skema Kebugaran Jasmani ……….. 18 3. Skema Rancangan Penelitian……… 31

(14)

commit to user

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

1. Petunjuk pelaksanaan Test Harvard Step Up Test……….. 45

2. Pelaksanaan Tes Kebugaran Jasmani…………..……… 46

3. Uji Korelasi………. 47

4. Surat Keterangan Penurunan Prestasi………. 73

5. Surat Keterangan Minimnya Sarana dan Prasarana……….... 74

6. Pengajuan Judul……….. 75

7. Validasi Proposal Skripsi……… 76

8. Surat Permohonan Penelitian Untuk Rektor……….. 77

9. Surat Permohonan Penelitian………. 78

10. Izin Penyusunan Skripsi/Makalah……….. 79

11. Izin penyusunan Skripsi Kepada Dekan Fakultas dan Ilmu Pendidikan... 80

12. Surat Keteranngan Pengujian Metronom………... 81

13. Surat Keterangan Pengujian Stopwatch……… 83

14. Bukti Penelitian di MTS Muhamdiyah 04 Blagung……….. 84

15. Foto Pelaksanaan Tes……… 85

16. Hasil Tes Semesteran……….... 90 17. Hasil Tes Kebugaran Jasmani………

(15)

commit to user

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar adalah mengubah masukan siswa yang belum terdidik, menjadi siswa yang terdidik, siswa yang belum memiliki pengetahuan tentang sesuatu, menjadi siswa yang memiliki pengetahuan. Demikian pula siswa yang memiliki sikap, kebiasaan dan tingkah laku yang belum mencerminkan kepribadian yang baik atau positif, menjadi siswa yang memiliki sikap, kebiasaan dan tingkah laku yang baik. Sebenarnya belajar dapat saja terjadi tanpa pembelajaran, namun hasil belajar suatu aktivitas akan nampak jelas dengan pembelajaran. Belajar yang efektif ditandai dengan terjadinya proses belajar dalam diri siswa. Seseorang dikatakan telah mengalami proses belajar apabila di dalam dirinya telah terjadi perubahan, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti.

Belajar merupakan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. Setelah belajar memiliki ketrampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Timbullah hasil sebagai berikut. stimulus yang berasal dari lingkungan, proses kognitif yang dilakukan oleh si pembelajar. Dengan demikian belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulus lingkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru.

Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang setelah ia belajar, baik di sekolah maupun luar di sekolah, atau hasil usaha bekerja, belajar yang menunjukkan ukuran kecakapan yang dicapai dalam bentuk nilai. Sedangkan prestasi belajar hasil usaha belajar yang berupa nilai-nilai sebagai ukuran kecakapan dari usaha belajar yang telah dicapai seseorang, prestasi belajar ditunjukkan dengan nilai rapot atau test nilai sumatif.

(16)

commit to user

2

Faktor-faktor yang memengaruhi prestasi belajar adalah :

1. Faktor dalam diri siswa (internal) : kesehatan, kurang semangat, kelainan (cacat tubuh), intelegensi, bakat, minat, motivasi, kematangan, kesiapan. 2. Faktor dari luar siswa (eksternal) : lingkungan keluarga, pergaulan,

perekonomian orang tua, cara guru mengajar, sarana dan prasarana belajar.

Sekolah menengah pertama SMP/MTS merupakan satu bagian atau tingkatan dalam lembaga yang formal. Sekolah menyajikan berbagai pelajaran, dan disitulah dituntun anak untuk berprestasi baik dalam pelajaran dan olahraganya, untuk MTS Muhammadiyah 04 Blagung Kabupaten Boyolali, adalah sekolah yang tempatnya sangat strategis dipinggir jalan raya. Berdasarkan Observasi pra penelitian pada tanggal 17, Februari, 2012. 3 Tahun (2009-2012) ini mengalami penurunan prestasi baik dalam akademik maupun non akademik. (Terlampir).

Penurunan itu terjadi karena keterbatasan fasilitas dalam pembelajarannya (buku-buku pelajaran, sarana dan prasana olahraga), sehingga siswa kurang berkembang dalam hal belajar dan olahraga, karena mereka hanya belajar dengan buku LKS, dan penjelasan langsung dari guru, tanpa bisa membaca buku-buku lain sebagai wawasannya agar bisa lebih luas, dan untuk olahragan sarana dan prasarananya masih minim, sehingga siswa banyak yang kurang aktif dalam berolahraga karena keterbatasan alat-alat olahraga. (Terlampir).

Kurangnya modifikasi guru dalam mengajar, banyak siswa yang merasa jenuh dengan model pembelajaran yang monoton, dan guru masih ada yang cara mengajar yang penting siswa dalam belajar diam (tidak rame), mereka mengerti apa tidak yang disampaikan guru tidak terlalu diperhatikan dan guru hanya memperhatikan pada murid yang pintar, duduk di depan.

Dampak dari kemajuan IPTEK yang serba canggih kurang disadari oleh manusia, apalagi bagi anak-anak usia sekolah. Pada umumnya anak di sekitar blagung sudah banyak terkena dampak dari kemajuan IPTEK, sebagai contoh

(17)

commit to user

3

internet, game dan masih banyak lagi, sehingga anak merasa nyaman dengan barang-barang elektronik dari pada fokus ke pelajarannya, kemajuan IPTEK juga memanjakan mereka dalam kesehariannya, di tinjau dari efektivitas memang segala sesuatu yang dikerjakan dengan mesin elektronik lebih efektif dan efisien namun hal ini justru akan membawa dampak yang kurang baik terhadap pelajarannya.

Perekonomian orang tua juga sangat berpengaruh terhadap anak, karena dengan perekonomian yang minim (mayoritas orang tua siswa Blagung banyak yang kurang mampu dan pekerjaannya sebagai tani) orang tua kurang memperhatikan perkembangan anak, gizi, pergaulannya, mereka hanya berpikir bagaimana hari esok bisa menyambung hidup, sehingga anak bebas dalam bergaul dan tidak mereka sadari anak telah salah dalam memilih pergaulan. Sehingga anak merasa senang dengan kesehariannya dan lingkungan yang kurang baik, mereka sudah banyak mengenal rokok dan minuman keras, dampak dari itu semua anak mulai tidak fokus dengan sekolah dan kesehatannya.

Kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menjalankan pekerjaan sehari-hari dengan ringan, mudah tanpa merasa kelelahan dan masih mempunyai cadangan tenaga untuk melakukan kegiatan yang lain.

Kebugaran jasmani sangat penting bagi para siswa sekolah sebagai masa depan bangsa yang sangat menentukan harus memiliki derajat kesehatan dan kebugaran jasmani yang tinggi bagi bangsa indonesia kelak akan kuat jika para generasi mudanya memiliki derajat kesehatan dan kebugaran yang baik.

Di samping itu bagi siswa di sekolah kebugaran jasmani itu sangat penting untuk melaksanakan tugasnya sehari-hari sebagai anak didik dalam meningkatkan kemampuan prestasi belajarnya. Anak yang memiliki kebugaran jasmani yang baik akan mampu menerima ilmu pengetahuan yang disampaikan oleh seorang guru, bahwa masih sanggup melaksanakan tugas-tugas selanjutnya tanpa mengalami kelelahan, dan sebaliknya apabila kebugaran jasmaninya jelek

(18)

commit to user

4

maka siswa tidak bisa mengikuti pelajarannnya dengan baik dan tidak punya cadangan energi untuk melakukan kegiatan diluar sekolah.

Fungsi pendidikan jasmani adalah meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tubuh yang meliputi kebugaran jasmani dan kesehatan, meningkatkan ke tangkasan, ke trampilan, pengetahuan dan kecerdasan. Tingkat kebugaran jasmani yang prima akan membantu memudahkan bagi siswa dalam mengikuti pelajaran yang ada dibangku sekolahnya.

Sehubung dengan uraian diatas, maka perlu adanya study untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani yang di miliki siswa di Sekolah MTS Muhammadiyah 04 Blagung Kabupaten Boyolali Tahun pelajaran 2011/2012. Dengan mengetahui tentang peranan kebugaran jasmani terhadap hasil belajarnya, maka guru pendidikan jasmani atau pihak sekolah akan dapat mengambil langkah yang terbaik, misalnya jika hasil study yang di lakukan ternyata di peroleh faktor-faktor bahwa kebugaran jasmani sangat banyak berpengaruh terhadap hasil belajar, dan kebugaran jasmaninya rendah maka diambil langkah perbaikan. Guru pendidikan jasmani dapat meningkatkan kebugaran jasmani. Dengan menambah kegiatan yang menunjang terhadap peningkatan kebugaran jasmani siswa, misalnya dengan kegiatan ekstrakurikuler olahraga.

Berkaitan dengan latar belakang masalah yang di kemukakan, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengadakan study untuk mengetahui Peranan Kebugaran Jasmani Terhadap Hasil Belajar Pada Siswa MTS Muhammadiyah 04 Blagung Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012.

(19)

commit to user

5 B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang dikemukakan di atas dapat di identifikasi masalah sebagai berikut :

1. Prestasi belajar

2. minimnya sarana dan prasarana 3. Kemajuan IPTEK

4. Keterbatasan perekonomian orang tua 5. Kebugaran jasmani

6. Siswa MTS Muhammadiyah 04 Blagung Kabupaten Boyoalai Tahun Pelajaran 2011/2012

C. Pembatasan Masalah

Sehubung dengan luasnya permasalahan yang timbul dari identifikasi masalah maka pembatasan perlu di lakukan guna memperoleh ke dalaman kajian dan menghindari perluasan masalah. Pembatasan masalah dalam penelitian sebagai berikut :

1. Prestasi belajar

2. Kebugaran jasmani Pada Siswa MTS Muhammadiyah 04 Blagung Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Adakah hubungan antara tingkat kebugaran jasmani terhadap prestasi belajar pada siswa MTS Muhammadiyah 04 Blagung Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012

(20)

commit to user

6

2. Seberapa besar peranan kebugaran jasmani terhadap prestasi belajar pada siswa MTS Muhammadiyah 04 Blagung Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang ada maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat Kebugaran Jasmani Terhadap

Hasil Belajar pada Siswa MTS Muhammadiyah 04 Blagung Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012

2. Untuk mengetahui peranan Kebugaran Jasmani Terhadap Hasil Belajar pada Siswa MTS Muhammadiyah 04 Blagung Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui seberapa besar Peranan Kebugaran Jasmani Terhadap Hasil

Belajar pada Siswa MTS Muhammadiyah 04 Blagung Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012

2. Sebagai acuan untuk melihat faktor-faktor lain yang menyebabkan penurunan terjadinya prestasi belajar pada Siswa MTS Muhammadiyah 04 Blagung Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012

(21)

commit to user 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan 1. Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu proses yang di lakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri di dalam interaksi dengan lingkungannya. Dalam pengertian yang umum dan sederhana, belajar sering diartikan sebagai aktivitas untuk memperoleh pengetahuan. Belajar adalah proses orang memperoleh berbagai kecakapan, ketrampilan, dan sikap.

Menurut Gagne belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki ketrampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah dari stimulus yang berasal dari lingkungan, proses kognitif yang di lakukan oleh pebelajar. Dengan demikian belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru.

Belajar di alami oleh pebelajar terkait dengan pertumbuhan jasmani yang siap berkembang. Pada sisi lain, kegiatan belajar yang berupa perkembangan mental dan didorong oleh tindak pendidikan atau pembelajaran. Dengan kata lain belajar berkiatan dengan usaha atau rekayasa pembelajaran. Dari segi siswa, belajar di alaminya sesuai dengan pertumbuhan jasmani dan perkembangan mental, akan menghasilkan hasil belajar sebagai dampak pengiring. Menghasilkan perilaku yang di kehendaki suatu hasil sebagai dampak pengajaran. Di dalam belajar siswa di tuntut keaktifannya. Keaktifan itu beraneka ragam bentuknya. Mulai dari kegiatan fisik yang mudah di amati sampai kegiatan psikis yang susah di amati. Kegiatan fisik berupa membaca, mendengar, menulis, berlatih ketrampilan-ketrampilan. Kegiatan

(22)

commit to user

psikis berupa pengetahuan yang di miliki dalam memecahkan masalah yang di hadapi, membandingkan satu konsep dengan yang lain, menyimpulkan hasil percobaan, dan kegiatan psikis lainnya.

Seorang ilmu jiwa merumuskan prinsip dalam belajar dalam lima batasan sebagai berikut : (Gestalt)

1) Manusia bereaksi dengan lingkungannya secara keseluruhan, tidak hanya secara intelektual, tetapi juga secara fisik, emosional, sosial

2) Belajar adalah penyesuaian dengan lingkungan

3) Manusia berkembang sebagai keseluruhan sejak daru kecil sampai dewasa, lengkap degan segala aspek-aspeknya

4) Tidak mungkin ada belajar tanpa ada kemauan untuk belajar, motivasi member dorongan yang menggerakkan seluruh organisme

5) Belajar akan berhasil kalau ada tujuan

b. faktor-faktor yang mempengaruhi dalam belajar

Belajar yang mengubah tingkah laku, Thomas F.Staton menyatakan:

Belajar yang merupakan proses kegiatan untuk mengubah tingkah laku si subyek belajar, ternyata banyak faktor yang mempengaruhinya”. Dari sekian banyak faktor yang berpengaruh itu, secara garis besar dapat dibagi dalam klasifikasi faktor intern (dari dalam) diri si subyek belajar dan faktor ekstern (dari luar) diri si subyek belajar (hlm.39-45), antara adalah :

1) Faktor internal (dari dalam siswa) a) Motivasi

Seseorang akan berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar. Inilah prinsip dan hukum pertama dalam kegiatan pendidikan. Keinginan atau dorongan untuk belajar inilah yang di sebut dengan motivasi. Motivasi dalam hal ini meliputi dua hal :

(23)

commit to user

mengetahui apa yang ingin dipelajari, memahami mengapa hal tersebut patut dipelajari. Dengan unsur motivasi inilah sebagai dasar permulaan yang baik untuk belajar. Sebab tanpa motivasi kegiatan belajar sulit untuk berhasil.

b) Konsentrasi

Konsentrasi adalah memusatkan segenap kekuatan perhatian pada suatu situasi belajar. Unsur motivasi dalam hal ini sangan membantu tumbuhnya proses pemusatan perhatian. Didalam konsentrasi ini keterlibatan mental secara detail sangan diperlukan, sehingga tidak “perhatian” sekadarnya.

c) Reaksi

Didalam kegiatan belajar diperlukan keterlibatan unsur fisik atau mental, sebagai suatu wujud reaksi. Pikiran dan ototnya harus dapat bekerja secara harmonis, sehingga subjek belajar itu bertindak atau melakukannya. Belajar harus aktif, tidak

100%

75%

50%

25%

0 25% 50% 75% 100%

Gambar 2.2. (tingkat konsentrasi menurut Thomas F.Staton)

Sekedar apa adanya, menyerah pada lingkungan, tetapi semua itu harus dipandang sebagai tantangan yang memerlukan reaksi. Jadi seorang yang

(24)

commit to user

belajar harus aktif, bertindak dan melakuknnya dengan segala panca indranya secara optimal.

d) Organisasi

Belajar dapat juga dikatakan sebagai kegiatan mengorganisasikan, menata atau menempatkan bagian-bagian pelajaran ke dalam suatu kesatuan pengertian. Hal semacam inilah yang dapat membuat seseorang belajar akan menjadi mengerti dan lebih jelas, tetapi mungkin juga bertambah bingung. Perbedaan belajar yang berhasil dengan kebingungan, kemungkinan besar hanyalah perberdaan antara cara penerimaan dan pengaturan fakta-fakta dan ide-ide dalam pikiran siswa yang belajar. Dalam hal ini dibutuhkan ketrampilan mental untuk mengorganisasikan stimulus (fakta-fakta, ide-ide untuk membantu siswa agar cepat mengorganisasikan fakta dan ide-ide dalam pikirannya, maka diperlukan perumusan tujuan yang jelas dalam belajar). Dengan demikian akan terjadi proses yang logis.

e) Pemahaman

Pemahaman dapat diartikan menguasai sesuatu dengan pikiran. Karena itu terjadi berarti harus mengerti secara mental dan filosofinya, maksud dan implikasi serta aplikasi-aplikasinya, sehingga menyebabkan siswa dapat memahami suatu situasi. Hal ini sangat penting bagi siswa yang belajar. f) Ulangan

Lupa merupakan sesuatu yang tercela dalam belajar. Tetapi lupa adalah sifat umum manusia. Setiap orang dapat lupa. Penyelidikan menunjukkan, bahwa sehari sesudah para siswa mempelajari sesuatu bahan pelajaran atau mendengarkan suatu ceramah, mereka banyak melupakan apa yang telah mereka peroleh selama jam pelajaran tersebut. Begitu seharusnya, semakin lama semakin banyak pula yang dilupakan, walaupun mungkin tidak lupa secara keseluruhan. Lupa merupakan gejala psikologis yang harus diatasi.

(25)

commit to user g) Kesehatan

Kesehatan adalah dimana kondisi seseorang tidak dalam keadaan sakit atau terdapat gangguan dari penyakit yang menular atau tidak menular yang sangat berpengaruh terhadap kondisi seseorang yang akan melakukan aktivitas sehari-hari (belajar, bekerja, dll)

2) Faktor ekstern (dari luar siswa)

a) Guru sebagai Pembina siswa belajar

Guru adalah pengajar yang mendidik, ia tidak hanya mengajar bidang studi yang sesuai dengan keahlianya, tetapi juga menjadi pendidik generasi muda bangsanya. Sebagai pendidik, ia memusatkan perhatian pada kepribadian siswa, khususnya berkenaan dengan kebagkitan belajar. Kebangkitan belajar tersebut merupakan wujud emansipasi dari siswa. Sebagai guru yang mengajar, ia bertugas mengelola kegiatan belajar siswa disekolah.

b) Prasarana dan sarana pembelajaran

Prasarana pembelajaran meliputu sekolah, ruang belajar, lapangan olahraga, ruang ibadah, ruang kesenian, dan peralatan olahraga. Sarana pembelajaran meliputi buku pelajaran, buku bacaan, alat dan fasilitas laboratorium sekolah, dan berbagai media pengajaran yang lain. Lengkapnya parasana dan sarana dalam belajar merupakan kondisi pembelajaran yanga baik. Hal ini tidak berarti bahwa lengkapnya parasana dan sarana menentukan jaminan terselenggaranya proses belajar yang baik. Justru di sinilah timbul masalah “bagaimana mengelola prasarana dan sarana pembelajaran sehingga terselenggara proses belajar yang berhasil baik”.

c) Kebijakan penilaian

Proser belajar mencapai puncaknya pada hasil belajar siswa atau unjuk kerja siswa. Sebagai suatu hasil maka dengan unjuk kerja tersebut, proses belajar berhenti untuk sementara. Dan terjadilah penilaian. Dengan

(26)

commit to user

penilian yang dimaksud adalah penentu sampai sesuatu dipandang berharga, bermutu, atau bernilai datang dari orang lain. Dalam penilaian hasil belajar, maka penentu keberhasilan belajar tesebut adalah guru. Guru adalah pemegangan kunci pembelajaran. Guru menyusun desain pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan menilai hasil belajar. d) Lingkungan sosial siswa di sekolah

Siswa-siswa disekolah membentuk suatu lingkungan pergaulan, yang dikenal sebagai lingkungan sosial siswa. Dalam lingkungan sosial tersebut ditemukan adanya kedudukan dan peranan yang diakui oleh sesama. Jika seseorang siswa diterima, maka ia dengan mudah menyusuaikan diri dan segera dapat belajar. Sebaliknya, jika ia tertolak, maka ia akan merasa tertekan.

e) Kurikulum sekolah

Program pembelajaran di sekolah berdasarkan diri pada suatu kurikulum. Kurikulum yang diberlakukan sekolah adalah kurikulum nasional yang disahkan oleh pemerintah, atau suatu kurikulum yang disahkan oleh suatu yayasan pendidikan. Kurikulum sekolah tersebut berisi tujuan pendidikan, isi pendidikan, kegiatan-mengajar, dan evaluasi. Berdasarkan kurikulum tersebut guru menyusun desain instruksional untuk membelajarkan siswa. Hal itu berarti bahwa program pembelajaran di sekolah sesuai dengan sistem pendidikan nasional.

f) Keadaan keluarga

keadaan keluarga sangat mempengaruhi terhadap belajar anak karena dipengaruhi oleh beberapa faktor dari keluarga yang dapat menimbulkan perbedaan individu seperti kultur keluarga, pendidikan orang tua, tingkat ekonomi, hubungan antara orang tua, sikap keluarga terhadap masalah sosial dan realitas kehidupan. keadaan keluarga dapat mempengaruhi belajar anak sehingga faktor inilah yang memberikan pengalaman kepada anak untuk dapat menimbulkan prestasi, minat, sikap dan pemahamannya

(27)

commit to user

sehingga proses belajar yang dicapai oleh anak itu dapat dipengaruhi oleh orang tua yang tidak berpendidikan atau kurang ilmu pengetahuannya.

Dorongan untuk belajar pada diri seseorang antara lain dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Perhatian adalah pemusatan energy psikis yang tertuju pada suatu obyek pelajran atau dapat dikataka sebagian banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai aktivitas belajar.

2) Pengamatan adalah cara mengenal dunia riil, baik dirinya sendiri maupun lingkungan dengan segenap panca indar, jadi dalam belajar itu unsur keseluruhan jiwa dengan segala panca indranya harus bekerja untuk mengenal pelajaran tersebut.

3) Tanggapan dapat diartikan sebagai gambaran/bekas yang tinggal dalam ingatan setelah orang melakukan pengamatan. Tanggapan itu akan memiliki pengaruh terhadap perilaku belajar setiap siswa.

4) Fantasi sebagai kemampuan untuk membentuk tanggapan-tanggapan baru berdasarkan tanggapan yang ada, atau dapat dikatan sebagai suatu funggsi yang memungkinkan individu untuk berorientasi dalam alam imajinasi, menerobos dunia realitas. Dengan fantasi ini, maka dalam belajar akan memiliki wawasan yang lebih longgarr karena dididik untuk memahami diri atau pihak lain.

5) Ingatan secara teoritis adalah mencamkan atau menerima kesan kesan ari luar, menyipan kesan, memproduksi kesan, oleh karena itu, ingatan akan merupakan kecakapan untuk menerim, menyimpan dan memproduksi kesan-kesan didalam belajar. Hal ini sekaligus untuk menghindari kelupaan karena lupa sebagai gejala psikologi yang selalu ada.

6) Berfikir adalah motivasi mental untuk dapat merumuskan pengertian, menyintesis dan menarik kesimpulan.

(28)

commit to user

7) Bakat adalah salah satu kemampuan manusia untuk melakukan suatu kegiatan dan sudah ada sejak manusia itu ada. Hal ini dekat dengan persoalan intelegensi yang merupakan struktur mental yang melahirkan “kemampuan” untuk memahami sesuatu.

8) Motivasi adalah daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Beberapa hal yang mendorong seseorang untuk belajar.

(a) Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang luas

(b) Sifat kreatif pada orang yang belajar dan adanya kegiatan yang ingin maju

(c) Keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru dan teman-teman

(d) Adanya keingiana memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang baru, baik dengan kooperasi maupun dengan kompetisi

(e) Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai pelajaran

(f) Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir belajar

c. kesulitan belajar

Dalam melaksanakan tugas pembelajaran, guru tidak hanya berkewajiban menyajikan materi pelajaran dan mengevaluasi pekerjaan siswa, akan tetapi juga bertanggung jawab terhadap pelaksanaan bimbinngan belajar. Sebagai pembimbing belajar siswa, guru harus mangadakan pendekatan bukan saja melalui pendekatan instruksional, akan tetapi dibarengi dengan pendekatan yang bersifat pribadi, dalam setiap proses belajar mengajar berlangsung. Melalui pendekatan pribadi, guru akan secara langsung mengenal dalam memahami siswa secara lebih mendalam sehingga dapat memperoleh hasil belajar yang optimal. Dengan demikian dapat dilihat melalui:

(29)

commit to user 1) Identifikasi

Suatu kegiatan yang diarahkan untuk menemukan siswa yang mengalami kesulitan belajar, yaitu mencari informasi tentang siswa dengan melakukan kegiatan berikut :

a) Data dokumen hasil belajar siswa b) Menganalisis absen siswa didalam kelas c) Mengadakan wawancara dengan siswa

d) Menyebar angket untuk memperoleh data tentang permasalah belajar e) Tes untuk memperoleh data tentang kesulitan belajar atau permasalahan

yang sedang dihadapi 2) Diagnosis

Keputusan atau penentuan mengenai hasil dari pengolah data tentang siswa yang mengalami kesulitan belajara dan jenis kesulitan yang dialami siswa. Diagnosis ini dapat berupa hal-hal sebagai berikut :

a) Keputusan mengenai jenis kesulitan belajar siswa

b) Keputusan mengenai faktor-faktor yang menjadi sumber sebab-sebab kesulitan belajar

c) Keputusan mengenai jenis mata pelajaran yang mengalami kesulitan belajar

Kegiatan diagnosis dapat dilakukan dengan cara :

(1) Membandingkan nilai prestasi individu untuk setiap mata pelajaran dengan rata-rata nilai seluruh individu

(2) Membandingkan prestasi dengan potensi yang dimiliki oleh siswa tersebut

(3) Membandingkan nilai yang diperoleh dengan batas minimal tujuan yang diharapkan

(30)

commit to user 3) Terapi atau pemberian bantuan

Pemberian bantuan kepada anak yang mengalami kesulitan belajar sesuai dengan program yang telah disusun. Bentuk terapari yang dapat diberikan antara lain melalui :

a) Bimbingan belajar kelompok b) Bimbingan belajar individu c) Pengajaran remidian

d) Pemberian bimbingan pribadi e) Alih tangan kasus

4) Tindak lanjut atau follow up

Usaha untuk mengetahui keberhasilan bantuan yang telah diberikan kepada siswa dan tidak lanjut yang didasari hasil evaluasi terhadap tindakan yang dilakukan dalam upaya memberikan bimbingan.

d. Prestasi belajar

Hasil belajar akan dapat di lihat dengan bentuk nilai “Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai atau diperoleh anak berupa nilai mata pelajaran”. ( Nurkencana. 1986 : 62). Di tambahkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar, atau prestasi belajar adalah hasil atau taraf kemampuan yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam waktu tertentu baik berupa perubahan tingkah laku, keterampilan, pengetahuan dan kemudian akan diukur, dinilai yang kemudian diwujudkan dalam angka atau pernyataan.

(31)

commit to user

2. Kebugaran jasmani

a. Pengertian kebugaran jasmani

Kemampuan atau kesanggupan seseorang untuk melakukan aktivitas atau kegiatan dengan daya kerja tinggi tanpa mengalami kelelahan yang berarti atau berlebihan (Agus Mukhlolid, 2004 : 3). Kebugaran jasmani merupakan dambaan setiap orang agar dapat mempunyai kebugaran jasmani yang tinggi dan nanti akan dapat berpengaruh pada peningkatan produktifitas kerja yang di lakukan. Kebugaran Jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan gampang, tanpa merasa lelah yang berlebihan, serta masih mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dan untuk keperluan-keperluan mendadak

Kebugaran jasmani dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk menunaikan tugas dengan baik walaupun dalam keadaan sukar, di mana orang yang kebugaran jasmaninya kurang, tidak akan dapat melakukannya. Jurnal media ilmu media ilmu keolahragaan Indonesia (Depdiknas. 2003).

Tubuh yang sehat dan bugar sangat menunjukkan aktivitas setiap orang. Jurnal media ilmu keolahragaan Indonesia (Muhajir. 2011)

b. Fungsi kebugaran jasmani

Fungsi Kebugaran Jasmani mempunyai fungsi yang sangat penting bagi kehidupan seseorang dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Kebugaran jasmani berfungsi untuk meningkatkan kemampuan kerja bagi siapapun yang memilikinya sehingga dapat melaksanakan tugas-tugasnya secara optimal untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Selain itu untuk mengembangkan kekuatan, kemampuan, dan kesanggupan daya kreasi serta daya tahan dari setiap manusia yang berguna untuk mempertinggi daya kerja dalam pembangunan dan pertahanan bangsa dan Negara.

(32)

commit to user

Gambar 2.3. ( kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan dan fisik ) 1) Komponen-komponen dari kebugaran jasmani yang dititik beratkan pada

fisiologi olahraga yang meliputi sebagai berikut :

a) Kebugaran kardiovaskuler adalah kemampuan untuk melatih seluruh tubuh dalam waktu yang agak panjang tanpa merasa lelah. Jantung yang kuat diperlukan untuk dapat mensuplai darah yang beroksigen secara afektif kepada otot-otot tubuh. Kebugaran kardiovaskuler yang jelek dapat diidentifikasikan sebagai suatu yang mendahului sakit jantung b) Kekuatan otot adalah kemampuan otot menggerakkan kekuatan. Daya

tahan otot dalah kemampuan otot untuk menggunakan dalam rentang waktu yang lama. Mempertahankan tingkat kekuatan/daya tahan otot punggung dan panggul adalah penting untuk mencegah dan mengurangi sakit dan tensi punggung bagian bawah

c) Daya tahan otot adalah kemampuan dari otot-otot kerangka badan untuk menggunakan, dalam jangka waktu tertentu. Kekuatan keahlian, penampilan, kecepatan bergerak dan tenaga sangat erat kaitannya dengan unsur ini, atau Kapasitas melakukan kerja secara terus-menerus dalam waktu yang relative lama.

Kebugaran jasmani

1. Kesegaran jantung paru 2. Lemak tubuh

3. Kekuatan otot 4. Fleksibilitas

1. Daya tahan otot 2. Kelincahan 3. Ketangkasan 4. Kecepatan

5. Tenaga ledak ( power ) 6. keseimbangan

Kebugaran jasmani ( kesehatan)

Kebugaran jasmani ( fisik )

(33)

commit to user

d) Kelenturan adalah gerak otot-otot dan persendian tubuh. Kelenturan sangat erat hubungnnya dengan kemampuan otot-otot kerangka tubuh secara alamiah yang dimantapka kodisinya diregangkan melampui panjangnya yang normal waktu istirahat. Meningkatkan kelenturan akan memperbaiki penampilan tubuh dan mengurangi kemungkinan cidera e) Komposisi tubuh adalah presentase lemak badan dari berat badan tanpa

lemak ( otot, tulang, tulang rawan, organ-organ vital). Menjadi gemuk, biasanya dimulai pada masa kanak-kanak, mempunyai pengaruh pada komponen lain dari kebugaran

f) Kelincahan adalah Ketrampilan untuk mengubah arah gerak tubuh atau bagian tubuh secara tiba-tiba. Ketangkasan melibatkan penekanan yang lebih besar pada seselerasi dan sekali kali dengan ekselerasi reaksi, perubahan arah dan kecepatan dapat dilakukan pada berbagai kecepatan karena itu ketangkasan hendaknya dipandang dalam konteks yang lebih luas dari pada sekedar berhenti dan bergerak.

g) Keseimbangan adalah kemampuan seseorang mengendalikan organ-organ syaraf otonya, selaman melakukan gerak-gerak yang cepat, dengan perubahan letak titik berat badan yang cepat pula, baik dalam keadaan statis maupun dalam keadaan dinamis. Keseimbangan juga diartikan kemampuan mempertahankan sikap tubuh yang tepat pada saat melakukan gerakan. Keseimbangan yang dimiliki oleh seseorang tergantung pada kemampuan integrasi antara kerja indra penglihatan, telinga dan otot.

h) Koordinasi adalah kemampuan seseorang dalam mengintegrasikan bermacam-macam gerakan tunggal secara efektif. Koordinasi menyatakan hubungan yang harmonis dari faktor yang terjadi pada suatu gerak. Orang yang koordinasinya baik akan mampu melakukan berbagai gerakan dengan efisien, lancar dan harmonis. Koordinasi menyatakan hubungan yang harmonis dari berbagai faktor yang terjadi pada suatau gerakan.

(34)

commit to user

Kemampuan koordinasi merupakan unsur dasar yang baik dalam menyelesaikan tugas dalam kehidupan sehari-hari.

i) Power adalah kemampuan untuk mengerahkan kekuatan dengan maksimum yang dikerjakan dalam waktu yng sependek-pendeknya. Power juga dapat diartikan sebagai kemampuan sebuah otot atau segerombolan otot untuk mengatasi tahan sebagai beban dengan kecepatan tinggi dalam suatu gerakan yang utuh.

Waktu reaksi adalah lamanya waktu antara perangsangan dan respon Dengan mengemukakan unsur-unsur tersebut diatas, tidaklah berarti bahwa semua orang harus memiliki dan mengembangkan secara sempurna kesepuluh unsur tersebut, tetapi tergantung kepada kebutuhan dan pekerjaan masing-masing. Tiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Karena jantung, peredaran darah dan pernafasan secara langsung menyangkut tingkat kesehatan seseorang. Daya tahan jantung, peredaran darah dan pernafasan merupakan hal yang paling penting. Karena itulah maka pada umumnya melakukan usaha peningkatan dan pemeliharaan kebugaran jasmani, akan menggunakan program-program erobik. Memang sistem jantung, peredaran darah dan pernafasan adalah alat utama dan penyalur dari segala unsur yang diperlukan tubuh. Terutama Oksigen yang berfungsi untuk pembakaran pada proses pengolahan zat-zat makanan dalam tubuh, sehingga dapat menghasilkan energi yang diperlukan.

Mengingat Oksigen tidak dapat disimpan sebagai persediaan di dalam tubuh seperti zat-zat makanan, maka di waktu kita harus melakukan kerja jasmani yang lama dan berat, pernafasan harus pula dipergiat untuk memperoleh cukup Oksigen. Melalui aliran darah, oksigen dibawa kesemua daerah-daerah tempat penyimpanan zat-zat makanan, agar dapat terwujud pembakaran yang menghasilkan cukup energi bagi kerja jasmani tersebut.

(35)

commit to user

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebugaran jasmani

Kebugaran jasmani adalah unsur yang penting bagi semua orang untuk menjalankan tugas dengan baik. Untuk mencapai prestasi baik dalam kerja maupun belajar, maka harus melakukan latihan untuk meningkatkan kebugaran jasmaninya. Usaha untuk meningkatkan kebugaran jasmani, tentunya harus mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhi kebugaran jasmani tersebut. Kebugaran jasmani terdiri dari beberapa komponen atau unsur fisik kebugaran jasmani seseorang sangat ditentukan oleh fungsi kerja komponen yang ada. Dengan demikian segala hal yang mempengaruhi unsur-unsur yang ada dalam kebugaran jasmani. (Moeloek dan Arjatmo Tjokronegoro: 1984 : 3-13) diuraikan sebagai berikut :

1) Keturunan (genetik) adalah setiap orang mempunyai bakat dan bawaan yang berbeda-beda dalam bidang kemampuan fisik. Dengan demikian halnya dengan kebugaran jasmani seseorang dipengaruhi bawaan sejak lahir. Alat-alat faal dalam tubuh seperti, jantung, paru, sel darah merah, serabut otot dan hemoglobin, serta postur tubuh merupakan faktor genetik yang mempengaruhi kebugaran jasmani seseorang sejak lahir memiliki bakat dalam hal kebugaran jasmani, sesuai dengan keadaan tubuh dan jenis serabut otot yang dimiliki

2) Usia adalah perbedaan usia seseorang berpengaruh terhadap kebugaran jasmani yang dimiliki, seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan manusia dari anak-anak sampai dewasa kebugaran jasmani seseorang akan meningkat. Bertambahnya massa otot dan bertambahnya ukuran organ jantung dan paru-paru masa pertumbuhan, akan meningkatkan kapasitas seseorang dalam melakukan kerja

3) Jenis kelamin adalah perbedaan jenis kelamin juga berpengaruh pada perbedaan kebugaran jasmani anak. Secara kodrati bahwa antara laki-laki dan perempuan memiliki cirri-ciri fisik yang berbeda. Antara laki-laki dan perempuan secara anatomis dan fisiologis memiliki perbedaan. Hal ini sangat tampak dengan adanya perbedaan ukuran tubuh, komposisi tubuh,

(36)

commit to user

serta kemampuan fungsi paru-paru dan jantung. Perbedaan tersebut sangat nampak terutama sejak mulai puber. Setelah menginjak masa pubertas, pria rata-rata memiliki ukuran badan (termasuk kemampuan fisiknya) sedikit lebih besar dibandingkan wanita. Hormon pertumbuhan pria dan wanita juga berbeda. Pada pria terjadi penambahan jaringan otot, sedangkan pada wanita cenderung menuju pada pengurangan otot dan penambahan jaringan lemak. Dengan keadaan tersebut, maka pria jelas akan memiliki kekuatan yang lebih besar pada wanita. Oleh karena itu laki-laki setelah masa pubertas, rata-rata memiliki kebugaran jasmani yang lebih tinggi dari pada perempuan.

4) Aktivitas fisik sangat berpengaruh terhadap peningkatan kebugaran jasmani. orang yang tidak aktif melakukan aktivitas fisik kebugaran jasmaninya akan menurun. Sebaliknya jika aktif melakukan kegiatan fisik secara teratur kebugaran jasmaninya akan dapat terjaga bahkan meningkat.

Kebugaran jasmani sangat penting bagi siswa sekolah karena apabila kebugaran jasmani siswa jelek berarti menjadi masalah sekolah dan pendidiknya, khususnya guru olahrag. Tingkat kebugaran jasmani sangat erat kaitannya dengan kemampuan siswa untuk menyelesaikan tugas belajar dengan optimal.

Kebugaran jasmani yang baik dapat mempertinggi kemampuan dan kemauan siswa untuk belajar. Seseorang memiliki kebugaran jasmani yang baik maka ia akan dapat melakukan tugasnya sehari-hari dengan baik, sebaliknya seseorang yang memiliki kebugaran jasmani yang jelek maka ia tidak akan dapat melakukan tugasnya dengan baik pula. Hal ini sesuai dengan pendapat Santoso Giriwijoyo (1991:63),

“Di hubungkan dengan studi yang sangat berat dan pencapaian akademis yang memerlukan dukungan kemampuan kerja fisik, maka rendahnya kapasitas kerja fisik dapat menjadi penghambat untuk mencapai sukses. Disinilah sumbangan olahraga bagi siswa untuk meningkatkan kemampuan kerja fisik”

(37)

commit to user

Kebugaran jasmani memiliki peranan penting untuk mendukung siswa mengerjakan berbagai tugas belajar. Seseorang memiliki kebugaran jasmani yang baik, ia dapat melakukan tugas sehari-hari dengan baik, begitu pula sebaliknya seseorang yang memiliki kebugaran jasmani kurang baik maka ia tidak dapat melakukan tugasnya dengan baik pula. Dengan demikian, siswa yang memiliki kebugaran jasmani yang baik, akan dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik, yang tentunya menghasilkan prestasi belajar yang optimal. Dengan kebugaran jasmani pelajar mampu berfikir secara jernih, penuh kreatifitas dan mempunyai semangat yang tinggi untuk menyelesaikan segala tugas studinya sehingga dapat berhasil dengan memuaskan.

Riset memperlihatkan bahwa. Padulka (2006) menyatakan bahwa: Program pendidikan jasmani yang di desain dengan baik dan di implementasikan dapat mendorong anak untuk aktif secara fisik dan memperlihatkan efek positif pada nilai akademik, termasuk peningkatan konsentrasi, memperbaiki kemampuan berhitung, membaca, menulis dan mengurangi perilaku mengganggu. Kondisi aerobic tampaknya membantu fungsi memori. Aktivitas fisik mempunyai pengaruh pada lobus frontalis, suatu aera otak untuk konsentrasi mental dan perencanaan. Mekanisme bagaimana siswa dapat meningkatkan prestasi akademik sebagai hasil dan aktivitas fisik melalui pendidikan jasmani diantaranya adalah meningkatnya motovasi dan berkurangnya rasa bosan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan rentang perhatian dan konsentrasi (hlm. 1515-1519).

Berdasarkan asal perkembangan otak terdiri dari tiga bagian besar, yaitu otak depan (forebrain), otak tengah (midbrain), dan otak belakang (hindbrain). Otak depan terdiri atas dua bagian penting, yaitu otak besar (cerebrum) dan di encephalon. Di lihat dari atas, cerebrum terbagi menjadi dua belahan, yaitu hemisfer kanan dan kiri. Ke dua belahan berhubungan oleh jembatan saraf yang disebut corpus callosus. Otak kiri mengatur hal-hal yang bersifat rasional, terutama menyangkut proses berbahasa dan menghitung, sedangkan otak kanan mengaturhal-hal yang bersifat

(38)

commit to user

intuitif dan berhubungan dengan seni dan kreativitas. Koordinasi dan control bagian tubuh terjadi secara bersilang. Tangan dan kaki kanan di urus otak kiri dan sebaliknya, tangan dan kaki diurus otak kanan. Bagian paling penting dari di encephalon adalah thalamus dan hypothalamus.

Otak belakang terdiri atas otak kecil (cerebellum), pons, dan medulla oblongata. Otak tengah bersama pons dan medulla oblongata membentuk batang otak (brain stem).

Otak besar terdiri atas bongkahan besar yang di sebut lobus, yaitu lobus frontal (di bagian depan, di dahi), lobus occipital (di bagian belakang kepala), lobus temporal (di sekitar telinga), dan lobus parietal (di puncak kepala). Lobus frontal bertanggung jawab untuk kegiatan berfikir, perencanaan, dan penyusunan konsep. Lobus temporal bertanggung jawab terhadap persepsi suara dan bunyi, juga memori dan kegiatan berbahasa (terutama di belahan kiri). Lobus parietal bertanggung jawab untuk berfikir, terutama pengaturan memori di kulit otak. Lobus occipitalis mengatur kerja penglihatan. Otak bekerja secara elektrokimiawi. Disepanjang serabut saraf, aliran impuls berjalan secara elektrik, karena perbedaan kadar iom di dalam dan di luar sel. Di sinapsis, saraf komunikasi secara kimiawi melalui zat kimia saraf yang di sebut neurotransmiter.

Beberapa neurontransmiter yang terkait dengan latihan fisik, (Ratey :2008) adalah sebagai berikut :

a) Norepinefrin

Norepinefrin berfungsi memperbaiki mood, motivasi intrinsic, dan kepercayaan diri, memperbaiki persepsi, dan pembelajaranan tingkat selular. Dikatan, latihan fisik akut maupun kronis mampu meningkatkan neorepinefrin otak.

(39)

commit to user b) Serotonin

Serotonin berfungsi mengatur mood, mengontrol impuls, menimbulkan kepercayaan diri, melawan efek toksin tingginya kadar hormone stress, dan memperbaiki proses belajar dalam tingkat seluler.

c) Dopamin

Latihan fisik dikatakan dapat mempengaruhi sintesis, pelepasan, dan pengambilan kembali dopamine. Dopamine meningkat selama berlangsung perilaku motorik. Semakin besar intensitas, semakin besar peningkatannya. Latihan tertentu dapat meningkatkan jumlah enzim yang membuat dopamin dan mengubah kerja dopamine di membrane postsinaptik.

Fokus mental dan tingkat konsentrasi siswa meningkat secara bermakan sesudah aktivitas fisik yang terstruktur. Temuan tersebut menyarankan bahwa latihan fisik seperti lari, lompat, permainan aerobic berpengaruh pada lobus frontalis otak, area yang berperan pada konsentrasi mental, perencanaan, dan pengambilan keputusan. (Blaydes :2001)

Dalam kaitan dengan pendidikan jasmani, ada unsur gerak, aktivitas fisik, dan latihan fisik yang terstruktur. Bergerak berfungsi menyiapkan otak untuk belajar secara optimal. Dengan bergerak, aliran darah keotak lebih tinggi, sehingga suplai nutrisi lebih baik. Otak membutuhkan nutrisi, terutama berupa oksigen dan glukosa. Glukosa bagi otak merupakan bahan bakar utama supaya otak dapat bekerja optimal. Setiap kali seseorang berfikir, akan menggunakan glukosa. Aktivitas otak di ukur dari penggunaan glukosa. Di sisi lain, kurangnya suplai oksigen ke otak dapat menimbulkan disorientasi, bingung, kelelahan, gangguan konsentrasi, dan masalah daya ingat. Aktvitas fisik melalui pendidikan jasmani memberi otak suplai nutrisi yang di perlukan.

(40)

commit to user

d. Tes Kebugaran Jasmani

Hakekat Tes Kebugaran Jasmani adalah mengukur kemampuan fungsi-onal maximal yang dimiliki seseorang pada saat dilakukan pengukuran. Kemampuan fungsional diukur dari besaran kemampuan gerak yang dapat dilakukan. Besaran kemampuan gerak ditentukan oleh kemampuan tubuh menghasilkan daya (energi). Apabila tubuh dapat menghasilkan daya dalam jumlah besar, maka ia pun dapat menghasilkan daya dalam jumlah kecil, tetapi tidak berarti sebaliknya (jika daya yang dihasilkan oleh tubuh dalam jumlah kecil/sedikit maka besaran kemampuan gerak tidak bisa menjadi besar/tinggi)! Apabila kemampuan menghasilkan daya adalah besar, maka berarti ia dapat mewujudkan gerak/kerja dengan intensitas yang besar dan durasi yang lama.

Sebelum mengetahui, menilai prestasi belajar dan kebugaran jasmani diatas maka dapat kita lihat sesuai dengan persoalan teknis suatu tes yang baik, yang memberikan gambaran mengenai kualitas suatu alat ukur atau tes, menurut pendapat para ahli dalam tes dan pengukuran, meliputi :

1) Kesahihan (validity)

Adalah tes yang mampu mengukur apa yang hendak diukur. Suatu pengukuran dapat dikatakan valid, bila alat pengukuran atau tes bener-bener tepat untuk mengukur apa yang hendak diukur dan sesuai dengan gejala yang diukur. Ada dua kenyataan pokok yang memperlihatkan taraf kesahihan suatu tes, yaitu pertimbangan secara rasional dan penialian berdasarkan prosedur empirik. Derajat kesahihan yang diuji melalui analisis secara rasional tersebut validitas logis. Sedang derajat kesahihan yang diuji berdasarkan analisis empiris tersebut validitas empiris

(41)

commit to user 2) Reliability (reability)

Reability ini menggambarkan derajat keajegan, atau stabilitas hasil pengukuran. Suatu alat pengukuran atau tes dikatakan reliabel jika alat pengukuran itu menghasilkan skor yang stabil, meskipun dilaksanakan beberapa kali. Hasil pengukuran itu disebut reliabel bila dengan pengukuran yang dilakukan berulang-ulang, memakai alat yang sama terhadap obyek yang sama, hasilnya akan relative sama

3) Objektivitas (objectivity)

Pengertian objektivitas hampir mirip dengan reliabilitas. Perbedaannya terletak pada pendekatan dalam pengujiannya, karena diperlukan sekurangnya dua atau lebih penilai memberikan nilai terhadap objek dan prosedur yang sama. Hasil tes yang diperoleh dari penguji yang satu dikorelasikan dengan hasil tes penguji lainnya. Hasil korelasi skor kedua penilai menunjukkan derajat objektivitas suatu tes.

4) Diskriminitas

Dalam tes merupakan kemampuan suatu tes untuk membedakan tingkat kemampuan siswa. Penilaian evalusi secara jelas harus dapat membedakan kemampuan siswa. Penilaian dalam evaluasi secara jelas harus dapat membedakan kemampuan siswa sesuai dengan tingkat ketrampilan dan kepandaian mereka.

5) Praktikabilitas

Alat evaluasi yang dilakukan harus bersifat praktis, dalam arti mudah dilakukan. Pertimbangan-pertimbangan praktikabilitas tersebut meliputi: waktu dan biaya, kemudahan dalam pengadministrasian. Alat yang digunakan harus merupakan tes yang dapat dilakukan dengan mudah serta dapat dilakukan dengan biaya dan waktu yang bisa dijangkau.

Status tingkat kebugaran jasmani pada siswa disekolah penting untuk diketahui. Evaluasi mengenai tingkat kebugaran jasmani pada siswa disekolah

(42)

commit to user

merupakan sesuatu hal yang sangat penting. Evalusi memegang peranan penting sebagai dasar untuk penilaian, sehingga dapat ditentukan kelemahan dan keberhasilan yang dicapai dengan tepat. Melaluai evaluasi dapat diketui tingkat kebugaran jasmani siswa, hal ini sebagai umpan balik (feed back) bagi guru untuk mengambil langkah perbaikan.

Tingkat kabugaran jasmani siswa dapat diketui dengan melakuka tes kebugaran jasmani. untuk dapat mengetahui status tingkat kebugaran jasmani siswanya, maka guru harus memiliki kemampuan melakukan tes dan menilai tentang status tingkat kebugaran jasmani tersebut. Dalam hal ini seorang pelatih atau guru yang bertanggung jawab atas prestasi anak didiknya, maka pengetahuan tentang cara-cara menilai status kondisi fisik seseorang perlu dikuasai dengan baik.

Tes kebugaran jasmani dapat dilakukan dengan jenis-jenis tes. (Dr. Kenneth H. Cooper, tes Erobik). Yang ditekankan sesuai dengan kebutuhan siswa yaitu pada kemampuan jantung, peredaran darah, dan paru-paru. Yang meliputi sebagai berikut :

a) Tes Erobik

b) Harvard Step Up Tes c) Treadmill test

d) TKJI

Adapun uraiannya sebagai berikut :

(1) Tes Erobik adalah tes daya tahan tubuh yang dibutuhkan untuk menyelesaikan olahraga yang menggunakan waktu yang panjang. Dibatasi oleh kapasitas system sirkulasi (jantung, pembuluh darah, dan darah) dan sistem respirasi (paru) untuk menyampaikan oksigen ke otot yang sedang bekerja dan mengangkut limbah dari otot-otot tersebut. Macam tes-nya antra lain: multistage fitness test, lari 12 menit, lari 2,4 km.

(43)

commit to user

(2) Harvard Step Up Test adalah tes yang digunakan untuk mengukur ketahanan kardiovaskuler seseorang. Dan cara melakukannya: testi berdiri di belakang bangku. Pada hitungan satu maka satu kaki naik keatas bangku sampai lutut lurus, hitungan dua kaki yang lain naik keatas bangku, hitungan tiga kaki yang pertama turun, hitungan empat kaki lainnya turun, tes di laksanakan tidak boleh lebih dari 5 menit dengan kadens (empat hitungan) 30, setelah selesai melakukan tes, testi duduk dan dihitung denyut nadinya.

(3) Treatmill test adalah tes yang konsumsi oksigennya tergantung pada berat badan subyek, dan juga kecepatan, kemiringan alatnya. Tes-nya ini membutuhkan alat khusus yang sulit untuk digunakan dilapangan.

(4) TJKI (tes kebugaran jasmani Indonesia) yang sesuai dengan anak yang berumur 13-15. tes-nya ini terdapat beberapa item, dan sudah ditentukan. Tes-nya sudah ditentukan yaitu: tes lari 50 meter, tes gantung angkat tubuh (putra) bergantung siku ditekuk (putri) selama 60 detik, tes loncat tegak, tes lari 1000 meter (untuk putra) 800 meter (untuk putri).

Tes yang akan digunakan adalah tes yang mudah dilakukan dan sesuai dengan kebutuhan siswa yang berkaitan dengan energi yang digunakan untuk aktivitas sehari-hari. Yaitu Tes Harvard Step Up Test.

B. Kerangka Berpikir

Belajar merupakan proses memperoleh berbagai kecakapan, ketrampilan, dan sikap atau proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru. Dalam kegiatan belajar pencapaian akademis sangat memerlukan dukungan kemampuan kerja fisik, apabila siswa rmempunyai kapasitas kerja fisik yang jelek maka akan menjadi penghambat untuk

(44)

commit to user

mencapai sukses, karena siswa tidak mampu melakukan aktifitas pembelajaran secara aktif.

Prestasi belajar merupakan hasil yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar, atau prestasi belajar adalah hasil atau taraf kemampuan yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam waktu tertentu baik berupa perubahan tingkah laku, keterampilan, pengetahuan dan kemudian akan diukur, di nilai yang kemudian diwujudkan dalam angka atau pernyataan.

Kebugaran jasmani merupakan kemampuan atau kesanggupan seseorang untuk melakukan aktivitas atau kegiatan dengan daya kerja tinggi tanpa mengalami kelelahan yang berarti atau berlebihan.

C. Hipotesis

Melalui kerangka pemikiran yang telah disusun sebelumnya maka dapat dirumuskan hipotesis terhadap penelitian adalah sebagai berikut :

“Terdapat hubungan antara (peranan) kebugaran jasmani terhadap prestasi belajar pada siswa MTS Muhammadiyah 04 Blagung kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2011/2012”

(45)

commit to user 31

BAB III

METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MTS Muhammadiyah 04 Blagung kabupaten Boyolali

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakankan pada bulan Mei 2012

B. Rancangan Penelitian

Dalam penelitian ini dirancang sebagai berikut :

Gambar 3.1. (Skema rancangan penelitian) Kebugaran jasmani

(Harvard Step Up Test)

Prestasi belajar (Hasil rapot) (korelasi produk

momen) Populasi

(siswa MTS M 04 Blagung Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2011/2012)

(46)

commit to user

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa putra dan putri kelas VII – IX MTS Muhammadiyah 04 Blagung Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012

2. Sampel

Dalam penelitian ini tidak menggunakan sampel, karena seluruh anggota populasi diteliti

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tes dan pengukuran. Adapun tes yang digunakan adalah:

1. Kebugaran Jasmani diambil dengan menggunakan tes pengukuran (Harvard Step Up Test). Petunjuk pelaksanaan terlampir

2. Prestasi Belajar diambil secara Documenter (nilai hasil semester)

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode statistik. Adapun analisis data yang dilakukan terdiri dari :

1. Korelasi product moment

Untuk mencari keterkaitan hubungan antara prestasi belajar dengan kebugaran jasmnai maka digunkana korelasi product moment yaitu sebagai berikut :

n. (∑XY) - (∑X) . (∑Y)

(47)

commit to user keterangan :

r = korelasi

n = Jumlah Sempel

X = Hasil Tes pembanding Y = Hasil Tes semesteran ∑ = Jumlah

Untuk besar kecilnya sumbangan variable X terhadap Y ditentukan dengan rumus koefisien diterminan sebagai berikut :

KP = r² x 100% ( Riduwan, 1997:123) Keterangan :

KP = besarnya koefisien penentu ( diterminan ) r = koefisien korelasi

2. Data Tes Kebugaran Jasmani dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Rumus = Waktu detik X 100

5.5 DN

Keterangan :

Waktu detik : Waktu lamanya pelaksanaan

100 dan 5.5 : Angka tetapan

(48)

commit to user 34

BAB IV

HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data

Deskripsi Data kebugaran Jasmani dan hasil prestasi belajar siswa. Penelitian ini menyajikan data dari dua variabel yaitu : (1) Kebugaran Jasmani dan (2) Prestasi belajarsiswa MTS Muhammadiyah 04 Blagung Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012yang disajikan sebagai berikut :

Tabel1 : Deskripsi Data Kebugaran Jasmani dan Prestasi Belajar pada Siswa MTS Muhammdiyah 04 Blagung Kabupaten Boyolali, n: 250

Variabel Minimum Maximum Sum Mean SD

Kebugaran

Jasmani (X) 61,43 90,90 19.70484 78,82 4,62 Prestasibelajar

(Y) 72,94 93,20 19.68630 78,75 3,27

Dari deskripsi data diatas apabila digambarkan dalam grafik adalah sebagai berikut:

(49)

commit to user B. Uji Persyaratan Analisis

Dalam uji persyaratan analisis statistic parametric diuji persyaratan analisis normalitas dan uji persyaratan Linearitas. Adapun hasil uji persyaratan dapat dipaparkan sebagai berikut :

1. Uji Reliabilitas

Untuk mengetahui keajegan hasil tes kebugaran jasmani dilakukan uji Reliabilitas sebagai berikut:

Tabel 2.Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Reliabilitas Kategori

Kebugaran Jasmani (X) 0.825 Tinggi

Dalam mengartikan kategori koefisien reliabilitas hasil tersebut menggunakan pedoman tabel koefisien tabel koefisien korelasi dari Book Walter yang dikutip Mulyono B. (1992:22), yaitu:

Tabel 3.Tabel Kategori Reliabilitas 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200

Min Max Sum Mean

y x

(50)

commit to user Kategori Reliabilita Tinggisekali Tinggi Cukup Tidaksignifikan . 90 – 1.00 . 80 –. 89 . 60 – . 79 . 00 – . 59 2. Uji Normalitas a. Uji Normalitas Kebugaran Jasmani

Uji normalitas Kebugaran Jasmani dengan mempergunakan lilliefors. Dari penghitungan lilliefors dapat diketahui bahwa dengan n = 250 diperoleh Lt=

0.102 pada taraf signifikansi 5 %, sedangkan Lo = 0.0967 jadi Lo< Lt yang

berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian, sebaran skor kebugaran jasmani adalah normal.

b. Uji Normalitas Nilai Prestasi Belajar

Uji normalitas nilai prestasi belajar dengan mempergunakan chi kuadrat. Dari penghitungan Chi Kuadrat dapat diketahui bahwa dengan n = 250 jika X2

(123; 0.05) = 61.070 sedangkan W = 23,5476. Berarti W <X2 atau

23,5476<61.070 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan sebaran skor nilai prestasi belajar (Y) adalah normal.

3. Uji Linearitas

a. Hasil Uji Persyaratan Linearitas Kebugaran Jasmani dan Prestasi Belajar Hasil uji persyaratan linearitas hubungan kebugaran jasmani dengan prestasi belajar disajikan dalam tabel 4.

Tabel 4.Rangkuman uji persyaratan linearitas hubungan kebugaran jasmani dengan prestasi belajar

(51)

commit to user Sumber variansi Dk JK KT F Total 250 31544.4584 31544.4584 Regresi (a) 1 31226.3898 31226.3898 Regresi (b/a) 1 91.3294 91.3294 11.2783 Sisa 248 226.7392 8.0978 Tuna cocok 222 167.2790 7.6036 0.7673 Galat 26 59.4602 9.9100

Berdasarkan tabel 2.distribusi F padatara f = 0.05 dengan dk pembilang1 dan dk penyebut 248 diperoleh Ft= 7.20 dan taraf  = 0.05 dengan

dk pembilang 26 dan dk penyebut 222 didapat Ft = 9.84 . dengan

membandingkan Fo dan Ft pada taraf  = 0.05 tampak hipotesis nol (1) yang

menyatakan regresi linier, diterima Fo = 0.7673 <9.84 (pada taraf nyata = 0.05)

C. Hasil Analisis data

1. Korelasi Antara Masing-masing Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat

Dari hasil korelasi antara kebugaran jasmani, dengan hasil belajar adalah 0.579442741, hasil korelasi sederhana tersebut dikonsultasikan denganr rtabel.

untuk n = 250 pada taraf signifikansi 5% diperoleh rtabel = 0,122. Dengan

demikian hubungan variable bebas dengan variable terikat adalahs ignifikan, atau rhitung > rtabel.

2. Persamaan Regresi Sederhana Ŷ atas X Berdasarkan hasil analisis Ŷ atas X diperoleh ŷ ŷ = 0.044 X – 8.961

(52)

commit to user

3. Pengujian Keberatian Koefisien Regresi Y atas X

Dari analisis dengan teknik regresi sederhana diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 6.Rangkuman hasil analisis regresi sederhana

Sumber Variasi Db JK RK Freg

Regresi (reg) 2 141.7958 70.8979 10.8595 Residu (res) 247 1612.5642 6.5286

-Total 249 1754.36 -

Ry12= 0.579442741

ŷ = 0.579442741 X – 8.961

Dari hasil analisis tersebut diatas dapat diketahui bahwa korelasi sederhana antara kebugaran jasmani dengan prestasi belajar dengan R = 0.579442741 adalah signifikan pada taraf signifikansi 5 %, karena> r tabel= 0.122

dan dari hasil uji F diperoleh Fo = 10.8595 > Ft 5 % = 6.35. Dengan demikian

sumbangan antara kebugaran jasmani dengan prestasi belajar adalah signifikan.

4. Sumbangan Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat

Dari hasil penghitungan untuk mengetahui seberapa besar peranan kebugaran jasmani terhadap prestasi belajar pada siswa MTS Muhammadiyah 04 Blagung Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012,diketahui peranan kebugaran jasmani terhadap prestasi belajar siswa sebesar 33.58 %, ini dapat diinterprestasikan bahwa sebesar 33,58 % variasi nilai-nilai Y disebabkan karena hubungannya dengan X

Gambar

Gambar                                                                                                              Halaman
Gambar 2.3.  ( kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan dan fisik ) 1) Komponen-komponen  dari  kebugaran  jasmani yang  dititik  beratkan  pada
Gambar 3.1.  (Skema rancangan penelitian)Kebugaran jasmani
Tabel 2.Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas
+3

Referensi

Dokumen terkait

Profesi mayoritas penduduk Kelu- rahan Bukit Biru adalah petani dan buruh bangunan. Jika dibandingkan dengan jum- lah penduduk yang terus meningkat dan lahan pertanian

Dalam rangka mencapai pelayanan yang optimal kepada pemakai jasa pengujian dan kalibrasi pada Balai Pengujian dan Kalibrasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi

Usaha bernilai nol terjadi bila arah gaya tegak lurus terhadap arah perpindahan benda. Usaha bernilai nol terjadi ketika seseorang menahan buku dengan tanganya.

Pengujian hasil clustering dengan standar deviasi Setelah proses clustering dengan menggunakan k-means dan fuzzy c-means dilakukan, selanjutnya dilakukan perhitungan rata-rata

selaku ketua Departemen Sastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, serta sebagai dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan kepada penulis

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran disiplin yang digunakan pada TK di Kecamatan Boja Kabupaten Kendal, dengan membelajarkan anak

11 Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan prosedur pelayanan klinis, analisis dan tindak lanjut.

siakad.trilogi.ac.id/siakad/rep_prosentaseabs 1/3 Jalan Taman Makam Pahlawan No... siakad.trilogi.ac.id/siakad/rep_prosentaseabs 3/3 Jakarta, 05