• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKAKAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan 1. Belajar

2. Kebugaran jasmani

a. Pengertian kebugaran jasmani

Kemampuan atau kesanggupan seseorang untuk melakukan aktivitas atau kegiatan dengan daya kerja tinggi tanpa mengalami kelelahan yang berarti atau berlebihan (Agus Mukhlolid, 2004 : 3). Kebugaran jasmani merupakan dambaan setiap orang agar dapat mempunyai kebugaran jasmani yang tinggi dan nanti akan dapat berpengaruh pada peningkatan produktifitas kerja yang di lakukan. Kebugaran Jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan gampang, tanpa merasa lelah yang berlebihan, serta masih mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dan untuk keperluan-keperluan mendadak

Kebugaran jasmani dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk menunaikan tugas dengan baik walaupun dalam keadaan sukar, di mana orang yang kebugaran jasmaninya kurang, tidak akan dapat melakukannya. Jurnal media ilmu media ilmu keolahragaan Indonesia (Depdiknas. 2003).

Tubuh yang sehat dan bugar sangat menunjukkan aktivitas setiap orang. Jurnal media ilmu keolahragaan Indonesia (Muhajir. 2011)

b. Fungsi kebugaran jasmani

Fungsi Kebugaran Jasmani mempunyai fungsi yang sangat penting bagi kehidupan seseorang dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Kebugaran jasmani berfungsi untuk meningkatkan kemampuan kerja bagi siapapun yang memilikinya sehingga dapat melaksanakan tugas-tugasnya secara optimal untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Selain itu untuk mengembangkan kekuatan, kemampuan, dan kesanggupan daya kreasi serta daya tahan dari setiap manusia yang berguna untuk mempertinggi daya kerja dalam pembangunan dan pertahanan bangsa dan Negara.

commit to user

Gambar 2.3. ( kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan dan fisik ) 1) Komponen-komponen dari kebugaran jasmani yang dititik beratkan pada

fisiologi olahraga yang meliputi sebagai berikut :

a) Kebugaran kardiovaskuler adalah kemampuan untuk melatih seluruh tubuh dalam waktu yang agak panjang tanpa merasa lelah. Jantung yang kuat diperlukan untuk dapat mensuplai darah yang beroksigen secara afektif kepada otot-otot tubuh. Kebugaran kardiovaskuler yang jelek dapat diidentifikasikan sebagai suatu yang mendahului sakit jantung b) Kekuatan otot adalah kemampuan otot menggerakkan kekuatan. Daya

tahan otot dalah kemampuan otot untuk menggunakan dalam rentang waktu yang lama. Mempertahankan tingkat kekuatan/daya tahan otot punggung dan panggul adalah penting untuk mencegah dan mengurangi sakit dan tensi punggung bagian bawah

c) Daya tahan otot adalah kemampuan dari otot-otot kerangka badan untuk menggunakan, dalam jangka waktu tertentu. Kekuatan keahlian, penampilan, kecepatan bergerak dan tenaga sangat erat kaitannya dengan unsur ini, atau Kapasitas melakukan kerja secara terus-menerus dalam waktu yang relative lama.

Kebugaran jasmani

1. Kesegaran jantung paru 2. Lemak tubuh

3. Kekuatan otot 4. Fleksibilitas

1. Daya tahan otot 2. Kelincahan 3. Ketangkasan 4. Kecepatan

5. Tenaga ledak ( power ) 6. keseimbangan

Kebugaran jasmani ( kesehatan)

Kebugaran jasmani ( fisik )

commit to user

d) Kelenturan adalah gerak otot-otot dan persendian tubuh. Kelenturan sangat erat hubungnnya dengan kemampuan otot-otot kerangka tubuh secara alamiah yang dimantapka kodisinya diregangkan melampui panjangnya yang normal waktu istirahat. Meningkatkan kelenturan akan memperbaiki penampilan tubuh dan mengurangi kemungkinan cidera e) Komposisi tubuh adalah presentase lemak badan dari berat badan tanpa

lemak ( otot, tulang, tulang rawan, organ-organ vital). Menjadi gemuk, biasanya dimulai pada masa kanak-kanak, mempunyai pengaruh pada komponen lain dari kebugaran

f) Kelincahan adalah Ketrampilan untuk mengubah arah gerak tubuh atau bagian tubuh secara tiba-tiba. Ketangkasan melibatkan penekanan yang lebih besar pada seselerasi dan sekali kali dengan ekselerasi reaksi, perubahan arah dan kecepatan dapat dilakukan pada berbagai kecepatan karena itu ketangkasan hendaknya dipandang dalam konteks yang lebih luas dari pada sekedar berhenti dan bergerak.

g) Keseimbangan adalah kemampuan seseorang mengendalikan organ-organ syaraf otonya, selaman melakukan gerak-gerak yang cepat, dengan perubahan letak titik berat badan yang cepat pula, baik dalam keadaan statis maupun dalam keadaan dinamis. Keseimbangan juga diartikan kemampuan mempertahankan sikap tubuh yang tepat pada saat melakukan gerakan. Keseimbangan yang dimiliki oleh seseorang tergantung pada kemampuan integrasi antara kerja indra penglihatan, telinga dan otot.

h) Koordinasi adalah kemampuan seseorang dalam mengintegrasikan bermacam-macam gerakan tunggal secara efektif. Koordinasi menyatakan hubungan yang harmonis dari faktor yang terjadi pada suatu gerak. Orang yang koordinasinya baik akan mampu melakukan berbagai gerakan dengan efisien, lancar dan harmonis. Koordinasi menyatakan hubungan yang harmonis dari berbagai faktor yang terjadi pada suatau gerakan.

commit to user

Kemampuan koordinasi merupakan unsur dasar yang baik dalam menyelesaikan tugas dalam kehidupan sehari-hari.

i) Power adalah kemampuan untuk mengerahkan kekuatan dengan maksimum yang dikerjakan dalam waktu yng sependek-pendeknya. Power juga dapat diartikan sebagai kemampuan sebuah otot atau segerombolan otot untuk mengatasi tahan sebagai beban dengan kecepatan tinggi dalam suatu gerakan yang utuh.

Waktu reaksi adalah lamanya waktu antara perangsangan dan respon Dengan mengemukakan unsur-unsur tersebut diatas, tidaklah berarti bahwa semua orang harus memiliki dan mengembangkan secara sempurna kesepuluh unsur tersebut, tetapi tergantung kepada kebutuhan dan pekerjaan masing-masing. Tiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Karena jantung, peredaran darah dan pernafasan secara langsung menyangkut tingkat kesehatan seseorang. Daya tahan jantung, peredaran darah dan pernafasan merupakan hal yang paling penting. Karena itulah maka pada umumnya melakukan usaha peningkatan dan pemeliharaan kebugaran jasmani, akan menggunakan program-program erobik. Memang sistem jantung, peredaran darah dan pernafasan adalah alat utama dan penyalur dari segala unsur yang diperlukan tubuh. Terutama Oksigen yang berfungsi untuk pembakaran pada proses pengolahan zat-zat makanan dalam tubuh, sehingga dapat menghasilkan energi yang diperlukan.

Mengingat Oksigen tidak dapat disimpan sebagai persediaan di dalam tubuh seperti zat-zat makanan, maka di waktu kita harus melakukan kerja jasmani yang lama dan berat, pernafasan harus pula dipergiat untuk memperoleh cukup Oksigen. Melalui aliran darah, oksigen dibawa kesemua daerah-daerah tempat penyimpanan zat-zat makanan, agar dapat terwujud pembakaran yang menghasilkan cukup energi bagi kerja jasmani tersebut.

commit to user

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebugaran jasmani

Kebugaran jasmani adalah unsur yang penting bagi semua orang untuk menjalankan tugas dengan baik. Untuk mencapai prestasi baik dalam kerja maupun belajar, maka harus melakukan latihan untuk meningkatkan kebugaran jasmaninya. Usaha untuk meningkatkan kebugaran jasmani, tentunya harus mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhi kebugaran jasmani tersebut. Kebugaran jasmani terdiri dari beberapa komponen atau unsur fisik kebugaran jasmani seseorang sangat ditentukan oleh fungsi kerja komponen yang ada. Dengan demikian segala hal yang mempengaruhi unsur-unsur yang ada dalam kebugaran jasmani. (Moeloek dan Arjatmo Tjokronegoro: 1984 : 3-13) diuraikan sebagai berikut :

1) Keturunan (genetik) adalah setiap orang mempunyai bakat dan bawaan yang berbeda-beda dalam bidang kemampuan fisik. Dengan demikian halnya dengan kebugaran jasmani seseorang dipengaruhi bawaan sejak lahir. Alat-alat faal dalam tubuh seperti, jantung, paru, sel darah merah, serabut otot dan hemoglobin, serta postur tubuh merupakan faktor genetik yang mempengaruhi kebugaran jasmani seseorang sejak lahir memiliki bakat dalam hal kebugaran jasmani, sesuai dengan keadaan tubuh dan jenis serabut otot yang dimiliki

2) Usia adalah perbedaan usia seseorang berpengaruh terhadap kebugaran jasmani yang dimiliki, seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan manusia dari anak-anak sampai dewasa kebugaran jasmani seseorang akan meningkat. Bertambahnya massa otot dan bertambahnya ukuran organ jantung dan paru-paru masa pertumbuhan, akan meningkatkan kapasitas seseorang dalam melakukan kerja

3) Jenis kelamin adalah perbedaan jenis kelamin juga berpengaruh pada perbedaan kebugaran jasmani anak. Secara kodrati bahwa antara laki-laki dan perempuan memiliki cirri-ciri fisik yang berbeda. Antara laki-laki dan perempuan secara anatomis dan fisiologis memiliki perbedaan. Hal ini sangat tampak dengan adanya perbedaan ukuran tubuh, komposisi tubuh,

commit to user

serta kemampuan fungsi paru-paru dan jantung. Perbedaan tersebut sangat nampak terutama sejak mulai puber. Setelah menginjak masa pubertas, pria rata-rata memiliki ukuran badan (termasuk kemampuan fisiknya) sedikit lebih besar dibandingkan wanita. Hormon pertumbuhan pria dan wanita juga berbeda. Pada pria terjadi penambahan jaringan otot, sedangkan pada wanita cenderung menuju pada pengurangan otot dan penambahan jaringan lemak. Dengan keadaan tersebut, maka pria jelas akan memiliki kekuatan yang lebih besar pada wanita. Oleh karena itu laki-laki setelah masa pubertas, rata-rata memiliki kebugaran jasmani yang lebih tinggi dari pada perempuan.

4) Aktivitas fisik sangat berpengaruh terhadap peningkatan kebugaran jasmani. orang yang tidak aktif melakukan aktivitas fisik kebugaran jasmaninya akan menurun. Sebaliknya jika aktif melakukan kegiatan fisik secara teratur kebugaran jasmaninya akan dapat terjaga bahkan meningkat.

Kebugaran jasmani sangat penting bagi siswa sekolah karena apabila kebugaran jasmani siswa jelek berarti menjadi masalah sekolah dan pendidiknya, khususnya guru olahrag. Tingkat kebugaran jasmani sangat erat kaitannya dengan kemampuan siswa untuk menyelesaikan tugas belajar dengan optimal.

Kebugaran jasmani yang baik dapat mempertinggi kemampuan dan kemauan siswa untuk belajar. Seseorang memiliki kebugaran jasmani yang baik maka ia akan dapat melakukan tugasnya sehari-hari dengan baik, sebaliknya seseorang yang memiliki kebugaran jasmani yang jelek maka ia tidak akan dapat melakukan tugasnya dengan baik pula. Hal ini sesuai dengan pendapat Santoso Giriwijoyo (1991:63),

“Di hubungkan dengan studi yang sangat berat dan pencapaian akademis yang memerlukan dukungan kemampuan kerja fisik, maka rendahnya kapasitas kerja fisik dapat menjadi penghambat untuk mencapai sukses. Disinilah sumbangan olahraga bagi siswa untuk meningkatkan kemampuan kerja fisik”

commit to user

Kebugaran jasmani memiliki peranan penting untuk mendukung siswa mengerjakan berbagai tugas belajar. Seseorang memiliki kebugaran jasmani yang baik, ia dapat melakukan tugas sehari-hari dengan baik, begitu pula sebaliknya seseorang yang memiliki kebugaran jasmani kurang baik maka ia tidak dapat melakukan tugasnya dengan baik pula. Dengan demikian, siswa yang memiliki kebugaran jasmani yang baik, akan dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik, yang tentunya menghasilkan prestasi belajar yang optimal. Dengan kebugaran jasmani pelajar mampu berfikir secara jernih, penuh kreatifitas dan mempunyai semangat yang tinggi untuk menyelesaikan segala tugas studinya sehingga dapat berhasil dengan memuaskan.

Riset memperlihatkan bahwa. Padulka (2006) menyatakan bahwa: Program pendidikan jasmani yang di desain dengan baik dan di implementasikan dapat mendorong anak untuk aktif secara fisik dan memperlihatkan efek positif pada nilai akademik, termasuk peningkatan konsentrasi, memperbaiki kemampuan berhitung, membaca, menulis dan mengurangi perilaku mengganggu. Kondisi aerobic tampaknya membantu fungsi memori. Aktivitas fisik mempunyai pengaruh pada lobus frontalis, suatu aera otak untuk konsentrasi mental dan perencanaan. Mekanisme bagaimana siswa dapat meningkatkan prestasi akademik sebagai hasil dan aktivitas fisik melalui pendidikan jasmani diantaranya adalah meningkatnya motovasi dan berkurangnya rasa bosan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan rentang perhatian dan konsentrasi (hlm. 1515-1519).

Berdasarkan asal perkembangan otak terdiri dari tiga bagian besar, yaitu otak depan (forebrain), otak tengah (midbrain), dan otak belakang (hindbrain). Otak depan terdiri atas dua bagian penting, yaitu otak besar (cerebrum) dan di encephalon. Di lihat dari atas, cerebrum terbagi menjadi dua belahan, yaitu hemisfer kanan dan kiri. Ke dua belahan berhubungan oleh jembatan saraf yang disebut corpus callosus. Otak kiri mengatur hal-hal yang bersifat rasional, terutama menyangkut proses berbahasa dan menghitung, sedangkan otak kanan mengaturhal-hal yang bersifat

commit to user

intuitif dan berhubungan dengan seni dan kreativitas. Koordinasi dan control bagian tubuh terjadi secara bersilang. Tangan dan kaki kanan di urus otak kiri dan sebaliknya, tangan dan kaki diurus otak kanan. Bagian paling penting dari di encephalon adalah thalamus dan hypothalamus.

Otak belakang terdiri atas otak kecil (cerebellum), pons, dan medulla oblongata. Otak tengah bersama pons dan medulla oblongata membentuk batang otak (brain stem).

Otak besar terdiri atas bongkahan besar yang di sebut lobus, yaitu lobus frontal (di bagian depan, di dahi), lobus occipital (di bagian belakang kepala), lobus temporal (di sekitar telinga), dan lobus parietal (di puncak kepala). Lobus frontal bertanggung jawab untuk kegiatan berfikir, perencanaan, dan penyusunan konsep. Lobus temporal bertanggung jawab terhadap persepsi suara dan bunyi, juga memori dan kegiatan berbahasa (terutama di belahan kiri). Lobus parietal bertanggung jawab untuk berfikir, terutama pengaturan memori di kulit otak. Lobus occipitalis mengatur kerja penglihatan. Otak bekerja secara elektrokimiawi. Disepanjang serabut saraf, aliran impuls berjalan secara elektrik, karena perbedaan kadar iom di dalam dan di luar sel. Di sinapsis, saraf komunikasi secara kimiawi melalui zat kimia saraf yang di sebut neurotransmiter.

Beberapa neurontransmiter yang terkait dengan latihan fisik, (Ratey :2008) adalah sebagai berikut :

a) Norepinefrin

Norepinefrin berfungsi memperbaiki mood, motivasi intrinsic, dan kepercayaan diri, memperbaiki persepsi, dan pembelajaranan tingkat selular. Dikatan, latihan fisik akut maupun kronis mampu meningkatkan neorepinefrin otak.

commit to user b) Serotonin

Serotonin berfungsi mengatur mood, mengontrol impuls, menimbulkan kepercayaan diri, melawan efek toksin tingginya kadar hormone stress, dan memperbaiki proses belajar dalam tingkat seluler.

c) Dopamin

Latihan fisik dikatakan dapat mempengaruhi sintesis, pelepasan, dan pengambilan kembali dopamine. Dopamine meningkat selama berlangsung perilaku motorik. Semakin besar intensitas, semakin besar peningkatannya. Latihan tertentu dapat meningkatkan jumlah enzim yang membuat dopamin dan mengubah kerja dopamine di membrane postsinaptik.

Fokus mental dan tingkat konsentrasi siswa meningkat secara bermakan sesudah aktivitas fisik yang terstruktur. Temuan tersebut menyarankan bahwa latihan fisik seperti lari, lompat, permainan aerobic berpengaruh pada lobus frontalis otak, area yang berperan pada konsentrasi mental, perencanaan, dan pengambilan keputusan. (Blaydes :2001)

Dalam kaitan dengan pendidikan jasmani, ada unsur gerak, aktivitas fisik, dan latihan fisik yang terstruktur. Bergerak berfungsi menyiapkan otak untuk belajar secara optimal. Dengan bergerak, aliran darah keotak lebih tinggi, sehingga suplai nutrisi lebih baik. Otak membutuhkan nutrisi, terutama berupa oksigen dan glukosa. Glukosa bagi otak merupakan bahan bakar utama supaya otak dapat bekerja optimal. Setiap kali seseorang berfikir, akan menggunakan glukosa. Aktivitas otak di ukur dari penggunaan glukosa. Di sisi lain, kurangnya suplai oksigen ke otak dapat menimbulkan disorientasi, bingung, kelelahan, gangguan konsentrasi, dan masalah daya ingat. Aktvitas fisik melalui pendidikan jasmani memberi otak suplai nutrisi yang di perlukan.

commit to user

d. Tes Kebugaran Jasmani

Hakekat Tes Kebugaran Jasmani adalah mengukur kemampuan fungsi-onal maximal yang dimiliki seseorang pada saat dilakukan pengukuran. Kemampuan fungsional diukur dari besaran kemampuan gerak yang dapat dilakukan. Besaran kemampuan gerak ditentukan oleh kemampuan tubuh menghasilkan daya (energi). Apabila tubuh dapat menghasilkan daya dalam jumlah besar, maka ia pun dapat menghasilkan daya dalam jumlah kecil, tetapi tidak berarti sebaliknya (jika daya yang dihasilkan oleh tubuh dalam jumlah kecil/sedikit maka besaran kemampuan gerak tidak bisa menjadi besar/tinggi)! Apabila kemampuan menghasilkan daya adalah besar, maka berarti ia dapat mewujudkan gerak/kerja dengan intensitas yang besar dan durasi yang lama.

Sebelum mengetahui, menilai prestasi belajar dan kebugaran jasmani diatas maka dapat kita lihat sesuai dengan persoalan teknis suatu tes yang baik, yang memberikan gambaran mengenai kualitas suatu alat ukur atau tes, menurut pendapat para ahli dalam tes dan pengukuran, meliputi :

1) Kesahihan (validity)

Adalah tes yang mampu mengukur apa yang hendak diukur. Suatu pengukuran dapat dikatakan valid, bila alat pengukuran atau tes bener-bener tepat untuk mengukur apa yang hendak diukur dan sesuai dengan gejala yang diukur. Ada dua kenyataan pokok yang memperlihatkan taraf kesahihan suatu tes, yaitu pertimbangan secara rasional dan penialian berdasarkan prosedur empirik. Derajat kesahihan yang diuji melalui analisis secara rasional tersebut validitas logis. Sedang derajat kesahihan yang diuji berdasarkan analisis empiris tersebut validitas empiris

commit to user 2) Reliability (reability)

Reability ini menggambarkan derajat keajegan, atau stabilitas hasil pengukuran. Suatu alat pengukuran atau tes dikatakan reliabel jika alat pengukuran itu menghasilkan skor yang stabil, meskipun dilaksanakan beberapa kali. Hasil pengukuran itu disebut reliabel bila dengan pengukuran yang dilakukan berulang-ulang, memakai alat yang sama terhadap obyek yang sama, hasilnya akan relative sama

3) Objektivitas (objectivity)

Pengertian objektivitas hampir mirip dengan reliabilitas. Perbedaannya terletak pada pendekatan dalam pengujiannya, karena diperlukan sekurangnya dua atau lebih penilai memberikan nilai terhadap objek dan prosedur yang sama. Hasil tes yang diperoleh dari penguji yang satu dikorelasikan dengan hasil tes penguji lainnya. Hasil korelasi skor kedua penilai menunjukkan derajat objektivitas suatu tes.

4) Diskriminitas

Dalam tes merupakan kemampuan suatu tes untuk membedakan tingkat kemampuan siswa. Penilaian evalusi secara jelas harus dapat membedakan kemampuan siswa. Penilaian dalam evaluasi secara jelas harus dapat membedakan kemampuan siswa sesuai dengan tingkat ketrampilan dan kepandaian mereka.

5) Praktikabilitas

Alat evaluasi yang dilakukan harus bersifat praktis, dalam arti mudah dilakukan. Pertimbangan-pertimbangan praktikabilitas tersebut meliputi: waktu dan biaya, kemudahan dalam pengadministrasian. Alat yang digunakan harus merupakan tes yang dapat dilakukan dengan mudah serta dapat dilakukan dengan biaya dan waktu yang bisa dijangkau.

Status tingkat kebugaran jasmani pada siswa disekolah penting untuk diketahui. Evaluasi mengenai tingkat kebugaran jasmani pada siswa disekolah

commit to user

merupakan sesuatu hal yang sangat penting. Evalusi memegang peranan penting sebagai dasar untuk penilaian, sehingga dapat ditentukan kelemahan dan keberhasilan yang dicapai dengan tepat. Melaluai evaluasi dapat diketui tingkat kebugaran jasmani siswa, hal ini sebagai umpan balik (feed back) bagi guru untuk mengambil langkah perbaikan.

Tingkat kabugaran jasmani siswa dapat diketui dengan melakuka tes kebugaran jasmani. untuk dapat mengetahui status tingkat kebugaran jasmani siswanya, maka guru harus memiliki kemampuan melakukan tes dan menilai tentang status tingkat kebugaran jasmani tersebut. Dalam hal ini seorang pelatih atau guru yang bertanggung jawab atas prestasi anak didiknya, maka pengetahuan tentang cara-cara menilai status kondisi fisik seseorang perlu dikuasai dengan baik.

Tes kebugaran jasmani dapat dilakukan dengan jenis-jenis tes. (Dr. Kenneth H. Cooper, tes Erobik). Yang ditekankan sesuai dengan kebutuhan siswa yaitu pada kemampuan jantung, peredaran darah, dan paru-paru. Yang meliputi sebagai berikut :

a) Tes Erobik

b) Harvard Step Up Tes c) Treadmill test

d) TKJI

Adapun uraiannya sebagai berikut :

(1) Tes Erobik adalah tes daya tahan tubuh yang dibutuhkan untuk menyelesaikan olahraga yang menggunakan waktu yang panjang. Dibatasi oleh kapasitas system sirkulasi (jantung, pembuluh darah, dan darah) dan sistem respirasi (paru) untuk menyampaikan oksigen ke otot yang sedang bekerja dan mengangkut limbah dari otot-otot tersebut. Macam tes-nya antra lain: multistage fitness test, lari 12 menit, lari 2,4 km.

commit to user

(2) Harvard Step Up Test adalah tes yang digunakan untuk mengukur ketahanan kardiovaskuler seseorang. Dan cara melakukannya: testi berdiri di belakang bangku. Pada hitungan satu maka satu kaki naik keatas bangku sampai lutut lurus, hitungan dua kaki yang lain naik keatas bangku, hitungan tiga kaki yang pertama turun, hitungan empat kaki lainnya turun, tes di laksanakan tidak boleh lebih dari 5 menit dengan kadens (empat hitungan) 30, setelah selesai melakukan tes, testi duduk dan dihitung denyut nadinya.

(3) Treatmill test adalah tes yang konsumsi oksigennya tergantung pada berat badan subyek, dan juga kecepatan, kemiringan alatnya. Tes-nya ini membutuhkan alat khusus yang sulit untuk digunakan dilapangan.

(4) TJKI (tes kebugaran jasmani Indonesia) yang sesuai dengan anak yang berumur 13-15. tes-nya ini terdapat beberapa item, dan sudah ditentukan. Tes-nya sudah ditentukan yaitu: tes lari 50 meter, tes gantung angkat tubuh (putra) bergantung siku ditekuk (putri) selama 60 detik, tes loncat tegak, tes lari 1000 meter (untuk putra) 800 meter (untuk putri).

Tes yang akan digunakan adalah tes yang mudah dilakukan dan sesuai dengan kebutuhan siswa yang berkaitan dengan energi yang digunakan untuk aktivitas sehari-hari. Yaitu Tes Harvard Step Up Test.

Dokumen terkait