Beberapa Kendala Yuridis Dan Sosiologis Dalam Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Ulayat Masyarakat Minangkabau Di Kabupaten Tanah Datar
Ririn Agustin
Program Studi Magister Kenotarian Program Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara
Abstrak
Tanah merupakan unsur yang penting bagi kelanjutan hidup manusia oleh karena itu pemerintah merasa perlu untuk melindungi setiap subjek yang memiliki hak terhadap setiap bidang tanah dengan jalan menetapkan PP 24/97. Namun pelaksanaan PP 24/97 ini tidak dapat berjalan secara maksimal terhadap tanah yang dimiliki oleh masyarakat adat di Kabupaten Tanah Datar sebagai harta pusaka yang diperoleh secara turun temurun tanpa atas hak yang kuat yang disebut juga dengan tanah ulayat, hal ini dapat terlihat dari jumlah persil tanah yang didaftarkan hanya mencapai 7,9 % yang berarti masih dibawah rata-rata Nasional sebesar 30 % dan dibawah rata-rata daerah sebesar 17 %, oleh karena itu perlu diadakan suatu penelitian tentang kendala-kendala sosiologis dan yuridis yang menghambat pendaftaran tanah tersebut.
Perbedaan antara peraturan-peraturan pertanahan yang ditetapkan oleh pemerintah dengan peraturan-peraturan adat yang sudah ada dan ditaati terlebih dahulu oleh masyarakat adat, menimbulkan banyak kendala-kendala baik dari segi sosiologis maupun yuridis yang akhirnya akan mendatangkan sengketa yang menghambat tujuan yang ingin dicapai dalam bidang pertanahan khususnya dalam hal pendaftaran tanah seperti yarig tertulis dalam Undang-undang Pokok Agraria (UUPA) dan Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah (PP 24/97).
Untuk menunjang penelitian yang dilakukan digunakan metode penelitian dengan metode penulisan yang bersifat diskriptif analitis dan metode pendekatan yuridis sosiologis/empiris. Populasi yang digunakan adalah masyarakat adat di Kabupaten Tanah Datar dengan pengambilan sampel secara acak atau random. Adapun data yang dikumpulkan melalui penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan berupa data primer dan sekunder yang diperoleh melalui alat pengumpulan data berupa wawancara dan kuisioner. Analisis data yang digunakan bersifat kualitatif yang ditunjang dengan analisis data yang bersifat kuantitatif dengan metode pengambilan kesimpulan induktif-deduktif.
Kendala-kendala sosiologis yang berupa kuatnya adat yang masih mengikat, banyaknya anggota masyarakat yang merantau, aksebilitas suatu desa ke kota dan kendala yuridis yang berupa subjek pendaftaran tanah ulayat, eksestensi dan batas dan suatu tanah ulayat merupakan beberapa dari sekian banyak kendala yang terdapat di lokasi penelitian yang dapat mempengaruhi minat masyarakat adat dan menimbulkan sengketa yang memerlukan penyelesaian yang cepat dari pemerintah, sehingga tidak menghambat pelaksanaan dan pemasyarakatan UUPA dan PP 24 tahun 1997 serta peraturan-peraturan penunjang lainnya.