• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nano Hibrid Resin Komposit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Nano Hibrid Resin Komposit"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

NANO HIBRID RESIN KOMPOSIT

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi

Oleh:

VINCENT PANTO NIM : 060600182

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan tim penguji skripsi

Medan, 23 September 2010

Pembimbing: Tanda tangan

Rusfian, drg., M.Kes

NIP: 19520920 198201 1 001 (...)

(3)

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan tim penguji pada tanggal 23 September 2010

TIM PENGUJI SKRIPSI

KETUA : Lasminda Syafiar, drg, M.Kes ANGGOTA : 1. Rusfian,drg., M.Kes

(4)

Fakultas Kedokteran Gigi

Departemen Ilmu Material dan Teknologi Kedokteran Gigi

Tahun 2010 Vincent Panto

Nano Hibrid Resin Komposit xiv + 18 Halaman

Resin komposit adalah tambalan sewarna gigi yang merupakan material kompleks dan mengandung komponen resin organik yang membentuk matriks, inorganic filler, coupling (interfacial) agent untuk menyatukan resin dengan filler, initiator untuk mengaktifkan mekanisme setting komposit, stabilisers dan pigmen. Klasifikasi resin komposit berdasarkan ukuran partikel filler ada 4 yaitu Makrofill, Mikrofill, Hibriddan Hibrid partikel kecil (Small-particle hybrid) resin komposit.

(5)

tekanan yang besar. Bahan ini juga memiliki ketahanan pemakaian yang cukup bagus karena ukuran partikelnya yang kecil.

Nano hibrid resin komposit ini adalah bahan yang dapat digunakan sebagai tambalan estetis pada gigi anterior dan juga tambalan pada gigi posterior yang membutuhkan ketahanan pemakaian. Juga dapat dipakai sebagai core build up, perbaikan veneer, komposit inlay, estetik odontoplasti, serta perbaikan komposit dan porcelain yang rusak. Nano hibrid resin komposit terbukti dapat digunakan pada setiap kavitas dibandingkan dengan resin komposit lainnya, walaupun demikian bahan nano hibrid resin komposit ini masih mempunyai beberapa kelemahan yaitu polimerisasi shrinkage yang masih didapatkan dari bahan ini membuat operator harus memiliki teknik yang baik.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan berkatNya yang berlimpah yang diberikan sehingga skripsi ini telah selesai disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran Gigi.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada kedua orang tua tercinta yaitu Alm. Ayah (Phen Ming Hoa) dan Ibu (Lily Roes) yang telah membesarkan serta memberikan kasih sayang yang tak berbalas, doa, semangat dan dukungan baik moril maupun materil kepada penulis. Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada segenap keluarga yang senantiasa memberikan dukungan kepada penulis.

Dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan skripsi ini, penulis telah banyak mendapatkan bimbingan, pengarahan, saran, dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Nazruddin, drg., Ph D, Sp. Ort selaku Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

2. Lasminda Syafiar, drg, M.Kes. selaku Ketua Departemen Ilmu Material dan Teknologi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

(7)

4. Seluruh staf pengajar di Departemen Ilmu Material dan Teknologi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara atas didikan yang diberikan selama penulis menjalani pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi. 5. T. Hermina M., drg. selaku dosen pembimbing akademik yang telah

membimbing dan mengarahkan penulis selama menjalani pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

6. Kelompok Abeng Community (Theresia, Ellysa Gan, Helly Chandra, Trisna, Albert Prawira, Antony, Steven S) atas segala bantuan, doa, perhatian, dukungan, nasehat dan dorongan semangat yang diberikan kepada penulis dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, karena itu penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan selama penulis melaksanakan penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu, masyarakat, dan FKG-USU.

Medan, 23 September 2010 Penulis,

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN TIM PENGUJI SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

BAB 4 INDIKASI DAN KONTRA INDIKASI PENGGUNAAN NANO HIBRID RESIN KOMPOSIT ... 12

(9)

4.2 Kontra indikasi ... 14

BAB 5 KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PENGGUNAAN NANO HIBRID RESIN KOMPOSIT ... 15

5.1 Keuntungan... 15

5.2 Kerugian ... 16

BAB 6 KESIMPULAN ... 17

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1 Solitaire 2 packabel komposit (A) permukaan dipolish dengan aluminium oxide discs; (B) topografi permukaan setelah

penggosokan gigi... 10 2 Charisma mikro hybrid komposit (A) permukaan dipolish dengan

aluminium oxide discs; (B) topografi permukaan setelah

penggosokan gigi... 10 3 Simile nano hybrid komposit (A) permukaan dipolish dengan

aluminium oxide discs; (B) topografi permukaan setelah

penggosokan gigi... 11 4 Durafill VS mikrofill komposit (A) permukaan dipolish dengan

aluminium oxide discs; (B) topografi permukaan setelah

penggosokan gigi... 11 5 Bagian ujung anterior porselen yang pecah merupakan kasus

yang biasa ditemukan ... 14 6 Komposit nano hybrid digunakan dan dibentuk untuk

memperbaiki bagian yang pecah ... 14 7 Restorasi keramik diperbaiki dengan menggunakan komposit

nano hybrid yang minimal ... 14 8 Restorasi keramik yang rusak dan berubah warna dapat

diperbaiki dengan perlakuan invasif minimal ... 14 9 Restorasi keramik tersebut diperbaiki dengan veneer-ing nano

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kerangka konsep skripsi

(13)

Fakultas Kedokteran Gigi

Departemen Ilmu Material dan Teknologi Kedokteran Gigi

Tahun 2010 Vincent Panto

Nano Hibrid Resin Komposit xiv + 18 Halaman

Resin komposit adalah tambalan sewarna gigi yang merupakan material kompleks dan mengandung komponen resin organik yang membentuk matriks, inorganic filler, coupling (interfacial) agent untuk menyatukan resin dengan filler, initiator untuk mengaktifkan mekanisme setting komposit, stabilisers dan pigmen. Klasifikasi resin komposit berdasarkan ukuran partikel filler ada 4 yaitu Makrofill, Mikrofill, Hibriddan Hibrid partikel kecil (Small-particle hybrid) resin komposit.

(14)

tekanan yang besar. Bahan ini juga memiliki ketahanan pemakaian yang cukup bagus karena ukuran partikelnya yang kecil.

Nano hibrid resin komposit ini adalah bahan yang dapat digunakan sebagai tambalan estetis pada gigi anterior dan juga tambalan pada gigi posterior yang membutuhkan ketahanan pemakaian. Juga dapat dipakai sebagai core build up, perbaikan veneer, komposit inlay, estetik odontoplasti, serta perbaikan komposit dan porcelain yang rusak. Nano hibrid resin komposit terbukti dapat digunakan pada setiap kavitas dibandingkan dengan resin komposit lainnya, walaupun demikian bahan nano hibrid resin komposit ini masih mempunyai beberapa kelemahan yaitu polimerisasi shrinkage yang masih didapatkan dari bahan ini membuat operator harus memiliki teknik yang baik.

(15)

PENDAHULUAN

Resin komposit adalah bahan tambalan sewarna gigi yang merupakan material kompleks dan mengandung komponen resin organik yang membentuk matriks, inorganic filler, coupling (interfacial) agent untuk menyatukan resin dengan filler, initiator untuk mengaktifkan mekanisme polimerisasi komposit, stabilisers dan pigmen.1

Resin komposit berbeda-beda dalam hal komponen resin tetapi semua jenis komponen resin tersebut adalah diacrylates. Kebanyakan resin komposit mengandung high-viscosity aromatic monomer, bis-GMA (bisphenol-Adiglycidyl dimethacrylate) yang ditemukan oleh Bowen pada tahun 1960-an.1,2,3 Low-viscosity monomer juga dicampurkan seperti TEGDMA (triethylene glycol dimethacrylate), EGDMA (ethylene glycol dimethacrylate) dan HEMA (hydroxyethyl dimethacrylate) untuk memudahkan penanganan klinis.1,2,3

Klasifikasi resin komposit berdasarkan ukuran partikel filler ada 4 yaitu Makrofill, Mikrofill, Hibrid dan Hibrid partikel kecil (Small-particle hybrid) resin komposit.4

Makrofill resin komposit merupakan resin komposit jenis pertama dengan ukuran partikel berkisar antara 10-20 mikron, resin komposit ini menunjukkan pola pemakaian yang tidak dapat diterima baik pada kompositnya maupun terhadap gigi antagonis.1,4

(16)

Hibridresin komposit yang biasanya dikenal sebagai “small-particle composites” komposit ini merupakan kombinasi dari makrofill partikel dengan sebagian dari mikrofill partikel dan merupakan resin komposit yang paling umum dipakai sekarang.1,2,3

Hibrid partikel kecil (Small-particle hybrid) resin komposit ini memiliki ukuran partikel antara 0.1-6.0 mikron dan biasanya dikombinasikan dengan colloidal silica. Ukuran partikel yang kecil membuat komposit ini dapat dipolish dengan permukaan yang lebih halus dibandingkan komposit dengan partikel yang besar.4

(17)

BAB 2

NANO HIBRID RESIN KOMPOSIT

Nano hibrid resin komposit merupakan salah satu jenis hibrid resin komposit yang mengandung partikel filler yang berukuran nano (0.005-0.01 mikron) pada matriks resinnya.2 Nano hibrid resin komposit dapat dikategorikan sebagai resin komposit universal pertama dimana kemampuan penanganan dan kemampuan polish didapat dari mikrofill komposit, serta kekuatan dan ketahanan pemakaian dari komposit makro hibrid, sehingga nano hibrid resin komposit dapat digunakan sebagai restorasi pada gigi anterior dan sekaligus dapat dipakai sebagai restorasi pada gigi posterior.2

2.1 Komposisi

(18)

Silane coupling agent ditambahkan untuk menciptakan ikatan antara partikel dengan matriks resin. Coupling agent yang biasa dipakai adalah γ-methacryloxypropyl trimethoxysilane, kualitas coupling agent mempengaruhi daya tahan dari resin komposit karena hilangnya coupling agent juga dapat melepaskan partikel komposit dan menimbulkan kerusakan permukaan tambalan komposit.1,3,4

2.2 Pemanipulasian

Resin komposit tidak langsung ditumpatkan ke dalam kavitas karena perlu sekali meningkatkan adaptasi, retensi dan memperkuat resin komposit pada email dan dentin dengan terlebih dahulu mengaplikasikan resin-bonding agent.1

Email dan dentin dari kavitas dietsa dengan asam selama 30 detik dan pada umumnya etsa yang disediakan oleh pabrik terdiri dari gel asam fosfor dengan konsentrasi antara 10-15 % atau 34-37 %. Setelah 30 detik etsa dibersihkan dengan menggunakan air dan kavitas dikeringkan secara perlahan dengan angin. Bonding agent diaplikasikan ke dalam kavitas sehingga berpenetrasi ke dalam email dan dentin yang dietsa dan memberikan retensi mikro mekanis untuk restorasi.6

Resin komposit yang tersedia pada umumnya adalah single-paste composite, komposit ini adalah komposit dengan aktivasi polimerisasi cahaya. Komposit ini disediakan dalam berbagai jenis warna di dalam syringe sekali pakai. Syringe ini terbuat dari plasticopaque untuk melindungi material dari terekspos cahaya dan dapat disimpan untuk jangka waktu yang lama.6

(19)

untuk finishing terakhir digunakan instrumen abrasive-impregnated rubber rotary atau disks atau rubber cup dengan berbagai jenis pasta polish. Final finishing dari light-cured komposit dapat dilakukan langsung setelah di-curing.6,8

2.3 Polimerisasi

Polimerisasi dari resin komposit tergantung dari jenis komposit yang dipakai, ada 3 jenis resin komposit dengan aktivasi polimerisasi yang berbeda yaitu:1

- Visible-light-activated systems

Resin komposit yang tersedia di pasaran sekarang biasanya memakai sistem ini. Visible-light-activated systems mengandung dua komponen initiator sistem, terdiri dari di-ketone dan tertiary amine. Di-ketone yang fotosensitif, biasanya 0,2-0,7% champhorquinone, menyerap energi radiasi dengan panjang gelombang 450-475 nm yang dipancarkan dari quartz halogen, laser, plasma arc dan yang paling baru Light Emitting Diodes (LED). Energi minimum yang dibutuhkan untuk curing yang adekuat adalah 300 mW/cm2 tetapi peneliti menunjukkan bahwa dengan intensitas cahaya 100 mW/cm2 kedalaman curing dan perubahan dari monomer resin jauh lebih baik menggunakan LED daripada dengan menggunakan halogen dan photon yang dipancarkan oleh LED lebih bisa diserap oleh champhorquinone.

Faktor-faktor yang mempengaruhi polimerisasi dari resin komposit yaitu:5

(20)

2. Warna resin : warna yang lebih gelap mengeras lebih lambat daripada warna yang lebih terang (60 detik dengan kedalaman maksimum 0,5 mm).

3. Temperatur : komposit pada suhu ruangan mengeras lebih sempurna dan lebih cepat.

4. Ketebalan resin : ketebalan optimum adalah 1-2 mm.

5. Tipe filler : microfine komposit lebih sulit untuk mengeras dibandingkan dengan filler yang lebih besar.

6. Jarak antara cahaya dengan resin : jarak optimum < 1 mm dengan cahaya ditempatkan 900 dari permukaan komposit.

7. Kualitas sumber cahaya : panjang gelombang antara 400-500 nm. 8. Polymerisation shrinkage : tergantung pada jumlah dari bahan organik. - Chemically activated systems

Resin komposit ini dijual dalam bentuk pasta base dan catalyst ataupun dalam bentuk powder-liquid. Salah satu bagian dari base dan catalyst maupun powder-liquid akan mengandung sebuah initiator, benzoyl peroxide, dan bagian lainnya tertiary aromatic amine accelerator yang ketika dicampurkan kedua bagian ini akan memicu polimerisasi dari resin komposit.

- Sistem lain

(21)

BAB 3

SIFAT-SIFAT NANO HIBRID RESIN KOMPOSIT

Sifat-sifat resin komposit tergantung kepada tipe matriks resin, tipe dan banyaknya filler, serta ukuran dari partikel filler. Berikut ini akan dijelaskan mengenai sifat mekanis, sifat khemis dan sifat termal dari nano hibrid resin komposit.

3.1 Sifat mekanis

Sifat mekanis dari nano hibrid resin komposit, antara lain:

- Compressive strength adalah pengukuran yang penting dari kekuatan sebuah komposit. Compressive strength dari nano hibrid resin komposit ini ± 400 Mpa sehingga menjadikan nano hibrid resin komposit cukup kuat untuk dijadikan sebagai tambalan gigi posterior.9

- Flexural strength nano hibrid resin komposit berkisar antara 150-175 Mpa.9 - Volumetric shrinkage berkisar antara 2.0-3% setelah polimerisasi.5 Arah

cahaya, ketebalan tambalan dan juga panjang gelombang cahaya mempengaruhi shrinkage dari resin komposit.

3.2 Sifat khemis

(22)

- Tipe dan banyaknya monomer serta diluents. Urethane-dimethacrylate-based komposit cenderung menunjukkan penyerapan dan kelarutan pada air yang lebih sedikit.

- Proporsi filler dan resin. Resin yang diisi dengan filler yang lebih kecil dan resin matriks yang lebih besar menyerap air lebih banyak.

- Lama dari polimerisasi. Bila waktu penyinaran dikurangi 25%, maka penyerapan air akan meningkat sampai 2 kali lipat sedangkan kelarutan komposit akan meningkat dari 4-6 kali lipat. Ketahanan pemakaian dan stabilitas warna dari komposit akan sangat dipengaruhi oleh polimerisasi yang tidak adekuat.

Pernah dilakukan satu penelitian oleh Moraes RR et al untuk menilai proses abrasi dari berbagai tipe resin komposit yaitu packable resin komposit, mikro hibrid resin komposit, nano hibrid resin komposit dan mikrofill resin komposit.10 Jenis komposit yang dipakai beserta komposisinya dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini.

Pada penelitian Moraes RRD, Ribeiro DDS, Klumb MM, et al menunjukkan

Material Manufacturer Batch

No. Composition

BisGMA, UDMA, TEGDMA, Ba-Al-B-F-Si glass

particles, silica (0.7-20 μm, 75wt%)

Charisma

BisGMA, TEGDMA, Ba-Al-B-F-Si glass particles,

silica (0.02-2 μm, 75wt%)

Simile

BisGMA, UDMA, HDDMA, Ba-B-Si glass particles,

zirconia, silica (0.04-0.7 μm, 75wt%)

Durafill VS

90136 BisGMA, UDMA, TEGDMA, silica

(0.02-0.04 μm, 60wt%)

(23)

bahwa kekasaran permukaan semua material meningkat cukup berarti setelah dilakukan penggosokan gigi. Restoratif yang paling kasar setelah penggosokan gigi adalah Solitaire 2 dan Charisma sedangkan Durafill VS dan Simile tidak ada perbedaan yang mencolok pada kekasaran permukaan setelah dilakukan penggosokan gigi.10 Di bawah ini adalah gambar 1,2,3 dan 4 yang dilihat dengan mikroskop elektron pada permukaan komposit setelah dilakukan pemolishan dan setelah dilakukan penggosokan dengan menggunakan pasta abrasif.

A

AA

Gambar 1. Solitaire 2 packabel komposit (A) permukaan dipolish dengan aluminium oxide discs; (B) topografi permukaan setelah penggosokan gigi.10

(24)

Penelitian Moraes RRD et al menunjukkan bahwa komposit dengan filler yang lebih besar menunjukkan kehilangan berat lebih banyak daripada komposit dengan partikel yang lebih halus. Jadi nano hibrid dan mikrofill komposit menunjukkan hasil yang sama , kehilangan berat yang lebih sedikit dan kekasaran yang lebih halus daripada packable dengan mikro hibrid komposit.10

Gambar 3. Simile nano hibrid komposit (A) permukaan dipolish dengan aluminium oxide discs; (B) topografi permukaan setelah penggosokan gigi.10

(25)

3.3 Sifat termal

Koefisien thermal ekspansi untuk resin komposit pada dasarnya lebih baik dari pada mahkota gigi asli dan dapat memberikan perbedaan signifikan pada klinis1

- Gigi asli : 11.4x10-6/ºC - Amalgam : 25x10-6/ºC

- Hibrid dan makrofill komposit : 30-40x10-6/ºC - Mikrofill komposit : 60x10-6/ºC

Thermal diffusivity mengindikasikan kemampuan dari material untuk memberi reaksi pada stimulus thermal sementara.1

(26)

BAB 4

INDIKASI DAN KONTRA INDIKASI PENGGUNAAN

NANO HIBRID RESIN KOMPOSIT

Setiap bahan restorasi mempunyai beberapa syarat ataupun kondisi tertentu agar bahan tersevut dapat digunakan secara efektif dan memberikan hasil yang maksimal, begitu juga dengan bahan restorasi resin komposit pemilihan bahan restorasi resin komposit dilakukan dengan melihat beberapa keadaan, adapun indikasi dan kontra indikasi dari bahan restorasi nano hibrid resin komposit adalah:

4.1 Indikasi

Indikasi dari penggunaan bahan restorasi nano hibrid resin komposit adalah: 1. Restorasi direk untuk gigi anterior dan posterior2,5,9,11

2. Perbaikan veneer12 3. Core build up12 4. Komposit inlay12 5. Estetik odontoplasti13

(27)

Gambar 5. Bagian ujung anterior porselen yang pecah merupakan kasus yang biasa ditemukan.14

Gambar 6. Komposit nano hibrid

digunakan dan dibentuk untuk memperbaiki bagian yang pecah.14

Gambar 7. Restorasi keramik diperbaiki dengan menggunakan

komposit nano hibrid yang minimal.14

Gambar 8. Restorasi keramik yang rusak dan berubah warna dapat diperbaiki dengan perlakuan invasi minimal.14

(28)

4.2 Kontra indikasi

Nano hibrid resin komposit terbukti dapat menjadi tambalan universal pada setiap kavitas dibandingkan dengan resin komposit lainnya, walaupun demikian bahan nano hibrid resin komposit ini masih mempunyai beberapa kelemahan atau kontra indikasi yang menyebabkan bahan ini tidak dianjurkan pada keadaan:

1. Tambalan yang terlalu besar seperti kelas 2 MOD (mesial,oklusal,distal)3,4 2. Gigi dengan jaringan email yang sedikit3

(29)

BAB 5

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PENGGUNAAN

NANO HIBRID RESIN KOMPOSIT

Sebagai bahan restorasi universal yang terbilang baru di dalam kedokteran gigi, nano hibrid resin komposit memiliki sifat yang menguntungkan disamping sifat-sifat yang merugikan.

Sebagai dokter gigi ada baiknya kita mengenal apa saja keuntungan dan kerugian suatu bahan sebelum menggunakan bahan tersebut, karena dengan mengetahui keuntungan dan kerugian dari suatu bahan kita dapat memilih bahan yang sesuai dengan kebutuhan. Pada bab ini akan dibahas tentang keuntungan dan kerugian pemakaian nano hibrid resin komposit.

5.1 Keuntungan

Beberapa keuntungan pemakaian restorasi nano hibrid resin komposit antara lain: 1. Dapat digunakan pada tambalan kelas I, II, III, IV dan V2,5,9,11,12

2. Kemampuan polish bahan restorasi ini sangat baik karena ukuran partikel yang sangat kecil sehingga mengurangi retensi sisa makanan dan mengurangi perubahan warna5,9,15

(30)

4. Abrasi akibat penggunaan atau pun karena penggosokan gigi sangat sedikit, sehingga memberikan ketahanan pemakaian yang cukup bagus sebagai tambalan posterior9,10,15

5. Kemampuan biomimetic/ kemampuan untuk meniru jaringan gigi asli seperti email dan dentin9,11,13,16,17

5.2 Kerugian

Kerugian dari penggunaan nano hibrid resin komposit antara lain:

(31)

BAB 6

KESIMPULAN

1. Resin komposit hibrid merupakan kombinasi dari makrofill partikel dengan sebagian dari mikrofill partikel dan merupakan resin komposit yang paling umum dipakai sekarang

2. Nano hibrid resin komposit merupakan salah satu jenis hibrid resin komposit yang mengandung partikel filler yang berukuran nano (0.005-0.01 mikron) pada matriks resinnya

3. Nano hibrid resin komposit merupakan resin komposit universal pertama dengan kemampuan penanganan dan kemampuan polish dari mikrofill komposit, serta kekuatan dan ketahanan pemakaian seperti komposit hibrid 4. Compressive strength dari nano hibrid resin komposit ini ± 400 Mpa sehingga

menjadikan nano hibrid resin komposit cukup kuat untuk dijadikan sebagai tambalan posterior

5. Nano hibrid resin komposit memiliki kelarutan yang rendah karena partikelnya yang kecil sehingga bila dilakukan penggosokan gigi permukaannya tetap halus

(32)
(33)

DAFTAR RUJUKAN

1. Mount GJ, Hume WR. Preservation and Restoration of Tooth Structure. 1st ed. Sydney: Mosby, 1998 : 93-105.

2. Puckett AD, Fitchie JG, Kirk PC, et al. Direct Composite Restorative Materials. Dent Clin N Am. 2007; 51: 659-675.

3. Anusavice KJ. Phillips’ Science of Dental Material. 11th ed. St. Louis: Elsevier, 2003: 399-441.

4. Noort RV. Introduction to Dental Materials. 3rd ed. Sydney: Mosby, 2007: 99-126. 5. Garcia AH, Lozano MAM, Vila JC, et al. Composite Resin. A Review of The Material

and Clinical Indications. Med Oral Patol Oral Cir Bucal. 2006; 11: 215-220.

6. Powers JM, Wataha JC. Dental Materials: Properties and Manipulation. 9th ed. USA:Mosby, 2008: 69-93.

7. McCabe JF, Walls AWG. Applied Dental Materials. 9th ed. Australia: Blackwell, 2008: 203.

8. Craig RG, Powers JM. Restorative Dental Materials. 11th ed. Sydney: Mosby, 2002: 237.

9. Mitra SB, Dong W, Holmes BN. An Application of Nanotechnology in Advanced Dental

Material. J Am Dent Assoc. 2003; 134: 1382-1390.

10. Moraes RRD, Ribeiro DDS, Klumb MM, et al. In Vitro Toothbrushing Abrasion of Dental Resin Composites: Packable, Microhybrid, Nanohybrid and Microfilled

(34)

11. Terry DA. Direct Applications of a Nanocomposite Resin System: Part 1 – The Evolution of Contemporary Composite Materials. Pract Proced Aesthet Dent. 2004; 16(6): A-X.

12. Majeed A. An in vitro Study of Microleakage and Surface Microhardness of Nanocomposite Materials. Thesis. Restorative Dentistry at the Faculty of Dentistry University of the Western Cape. 2005. 3-84.

13. Monteiro PM, Domingues J, Melo P. Aesthetic Odontoplasty With a Nanohybrid Composite. Dental Inc. 2009: 12-16.

14. Okuda HW. Esthetic Restorative Treatment Options for The Broken Anterior Ceramic Restoration. Hawaii: International College of Dentists. Available

at

Maret 2010).

15. Endo T, Finger WJ, Kanehira M, et al. Surface Texture and Roughness of Polished Nanofill and Nanohybrid Resin Composite. Dent Mater J. 2010; 29(2): 213-223.

16. Uskokovic V, Bertassoni LE. Nanotechnology in Dental Sciences: Moving Towards a Finer Way of Doing Dentistry. Materials. 2010; 3: 1674-1691.

17. Saunders SA. Current Practicality of Nanotechnology in Dentistry. Part 1: Focus on Nanocomposite Restorative and Biomimetics. Dove Press Journal. 2009; 1: 47-61. 18. Mayworm CD, Rocha-Leao MHM, Bastian FL. Artificial saliva sorption of two hybrid

(35)

Nano hibrid

Resin Komposit

Makrofill Mikrofill Small-particle hibrid Hibrid

Makro hibrid Mikro hibrid Nano hibrid

Komposisi Indikasi dan

Kontra indikasi Sifat-sifat Nano

hibrid

Gambar

Tabel 1. Tipe dan merek resin komposit yang dipakai dalam penelitian tersebut.Pada penelitian Moraes RRD, Ribeiro DDS, Klumb MM, et al menunjukkan
Gambar 1. Solitaire 2
Gambar 3. Simile nano hibrid komposit (A) permukaan dipolish dengan   aluminium oxide discs; (B) topografi permukaan setelah penggosokan gigi.10
Gambar 9. Restorasi keramik tersebut diperbaiki dengan veneer-ing nano hibrid resin komposit.14

Referensi

Dokumen terkait

Resin Komposit Hibrida dengan Resin Komposit Nano yang Diaktivasi

Sejak awal tahun 1970, resin-based composite dan resin dimethacrylate dipilih sebagai bahan restorasi direk bagi gigi anterior disebabkan estetiknya yang bagus. Bahan resin

Putri Sari H : Restorasi Rigid Resin Komposit Pada Gigi Posterior, 2006... Putri Sari H : Restorasi Rigid Resin Komposit Pada Gigi

“ Apakah terdapat perbedaan perubahan warna akibat perendaman obat kumur chlorhexidine gluconate 0,2% antara resin komposit konvensional, hibrid

Maka dari itu diperlukan bahan restorasi yang memiliki efek samping yang minimal yaitu resin komposit. Resin komposit yang saat ini dikembangkan adalah resin komposit nano yaitu

Pada penelitian ini, resin komposit nanofil merupakan resin komposit yang paling stabil terhadap perubahan warna bila dibandingkan resin komposit konvensional dan hibrit

Pada penelitian ini diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa nilai pengukuran pada kelompok resin komposit nano hybrid yang direndam dengan belimbing wuluh dan

Berdasarkan hasil penelitian tentang perbedaan perubahan warna akibat perendaman obat kumur chlorhexidine gluconate 0,2% antara resin komposit konvensional, hibrid