• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X SMA N 1 TANJUNG MORAWA T.A 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X SMA N 1 TANJUNG MORAWA T.A 2013/2014."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA

KELAS X SMA N 1 TANJUNG MORAWA

T.A 2013/2014.

Oleh :

Piter Marbun NIM.4102131013

Program StudiPendidikan Kimia

SKRIPSI

DiajukanUntukMemenuhiSyaratMemperolehGelar SarjanaPendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

i

Judul Skripsi : Hubungan Implementasi kurikulum 2013 terhadap

hasil belajar Kimia siswa kelas X SMA N 1 Tanjung

Morawa T.A 2013/2015.

NamaMahasiswa : Piter Marbun

NIM : 4102131013

Program Studi : PendidikanKimia

Jurusan : Kimia

Menyetujui:

DosenPembimbingSkripsi

Drs. Amser Simanjuntak, M.Pd NIP. 19511224 197603 1 002

Mengetahui :

FMIPA UNIMED Jurusan Kimia

Dekan, Ketua,

Prof. Drs. Motlan, M.Sc.,Ph.D Agus Kembaren,S.Si,M.Si NIP. 19590805 198601 1 001 NIP.196808141994031004

(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Kimia Dalam Mengimplementasikan

Kurikulum 2013 Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran Kimia Di SMA Negeri 1 Bangun Purba”. Adapun penyusunan skripsi

ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada

Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada Bapak Drs.Amser Simanjuntak, M.Pd sebagai dosen

pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan, saran

motivasi dan waktunya kepada penulis sejak awal perencanaan penelitian sampai

dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan

kepada Ibu Dra. Gulmah Sugiharti, M.Pd, Bapak Drs. Jasmidi, M.Si, dan Bapak

Dr. Ajat Sudrajat, M.Si sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan

dan saran-saran demi perbaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih kepada Ibu Dra.

Nurmalis, M.Si selaku dosen penasehat akademik dan kepada seluruh bapak dan

ibu dosen staff pegawai jurusan kimia yang telah memberikan ilmu pengetahuan

dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan

kepada Drs.Awaluddin,M.Si selaku Kepala SMA Negeri 1 Bangun Purba dan Ibu

Riris Simanjuntak, S.Pd selaku guru kimia serta siswa-siswi kelas X IPA3 dan X

IPA1yang telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung.

Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada kedua orang tua

saya, yaitu ayahanda Rudolf Purba dan ibunda Nurmaya Sihite yang telah banyak

mencucurkan keringat dan rela berkorban demi menyekolahkan penulis dan

selalu mendoakan penulis sehingga dapat memperoleh gelar sarjana. Terimakasih

juga penulis sampaikan kepada kakak-kakak tercinta Kak Lia, kak Lidia, kak

(4)

v

memotivasi dan memberikan semangat. Terima kasih kepada kesayangan Agnes

Sianturi yang selalu memberikan nasehat dukungan dan selalu ada saat penulis

membutuhkan ;).

Terima kasih buat teman seperjuangan Lae Junior, appara David Purba,

Fenry Joegalz, dan Piter Marbun yang selalu ada dan setia membantu penulis dari

awal penyusunan sampai selesainya penulisan skripsi. Ucapan terima kasih

kepada Bang Sudi Purba yang telah meluangkan waktu dan selalu memberi

nasehat kepada penulis .Penulis sampaikan terima kasih kepada rekan-rekan

seperjuangan, yaitu mahasiswa Pendidikan Kimia 2010 B yang telah memberi

warna dalam kehidupan, mengajarkan kedewasaan, dan memberikan kebahagiaan,

khususnya kepada sahabat-sahabat “Belapan” Agnes Sianturi, apparaku Bambang,

dek Dhani, si tipis Dhea, pal ku Desii, Faraday’Jae, pra Mell yang selalu ada saat

bahagia dan rela memberikan pundaknya ketika penulis dalam kesedihan.

Terimakasih juga penulis sampaikan kepada saudara dan adik penulis di Kost

Sering 151 (tulang Eledon, Boy, Kriss, Irwanto, Jaholong) dan teman-teman yang

tidak dapat disebutkan satu persatu yang selalu memberikan senyuman hangat dan

motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi,

susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran

yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi

skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan,

Penulis

Arianto Purba

(5)

iii

HUBUNGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X SMA N 1 TANJUNG MORAWA T.A

2013/2014.

Piter Marbun ( Nim.4102131013 )

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan implementasi kurikulum 2013 terhadap hasil belajar kimia siswa kelas X SMA N 1 Tanjung Morawa T.A 2013/2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Tanjung Morawa yang terdiri dari 4 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan carapurposive sampling.Sampel penelitian berjumlah 60 orang. Instrumen yang digunakan adalah instrument non tes dan instrument tes. Instrument tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa berupa tes objektif dalam bentuk pilihan ganda berjumlah 20 soal yang telah valid sedangkan instrumen non tes digunakan untuk mengetahui implementasi kurikulum 2013 yang terdiri dari 10 indikator.Hasil analisis data kuesioner menunjukkan bahwa hubungan implementasi kurikulum 2013 terhadap hasil belajar kimia siswa kelas X SMA N 1 Tanjung Morawa T.A 2013/2014 sedang atau cukup. Data kuesioner dan data hasil belajar siswa diuji normalitasnya, hasil yang diperoleh adalah sampel berdistribusi normal. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t dua pihak dan untuk hasil belajar diperoleh thitung = 3,893 sedangkan ttabel =

(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kurikulum merupakan hal penting dalam sistem pendidikan

Indonesia. Kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional

dengan memperhatikan perkembangan peserta didik, kebutuhan pembangunan

nasional, serta perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian.

Kurikulum yang digunakan sekarang yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) dinilai masih terdapat permasalahan dalam pelaksanaannya. KTSP dinilai

belum tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional,

maupun global (Kemendikbud, 2012). Standar penilaian KTSP dinilai belum

mengarah pada penilaian berbasis kompetensi. Hal tersebut bertentangan dengan

penjelasan pasal 35 UU nomor 20 Tahun 2003 bahwa kompetensi lulusan

merupakan kualifikasi kemampuan lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan

ketrampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati.

Perubahan KTSP menjadi kurikulum 2013 mengundang berbagai

pendapat dari berbagai pihak. Pihak yang kurang sependapat dengan perubahan

kurikulum menganggap perubahan terlalu tergesa-gesa. Evaluasi penerapan

kurikulum sebelumnya (KTSP) penting lebih dahulu dilakukan agar dapat

menjadi panduan menyusun serta implementasi kurikulum baru. Fakta di sekolah

menunjukan banyak guru belum sepenuhnya mengimplementasikan KTSP,

namun sekarang harus mengimplementasikan kurikulum 2013 yang memiliki

prinsip mengintegrasi banyak materi.(Mulyasa, 2009). Guru juga dituntut untuk

tidak hanya memiliki kompetensi profesional, namun juga harus memiliki

kompetensi pedagogik, sosial, dan kepribadian. Kurikulum 2013 juga menuntut

(11)

2

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 16 Tahun 2007 tentang

guru, ada banyak kompetensi yang harus dikuasai oleh guru. Salah satunya adalah

kompetensi pedagogik. Berdasarkan Pasal 28 ayat 3 butir (a), Kompetensi

pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang

meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanan

pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Kompetensi pedagogik

mutlak diperlukan guru untuk keberhasilan pembelajaran dan peningkatan mutu

pendidikan. Keberhasilan belajar siswa merupakan bagian dari dampak

kepemilikan kompetensi guru yang memadai dalam proses belajar mengajar.

Keberhasilan belajar siswa biasanya dilihat dari kualitas atau perubahan yang

ditunjukkan siswa setelah mengikuti pembelajaran, sehingga dapat dinilai melalui

sejauh mana kebutuhan belajar siswa dapat dipenuhi secara optimal oleh guru.

Kimia sebagai salah satu mata pelajaran wajib peminatan bidang MIPA

dalam kurikulum 2013 pembelajaran di Kelas X SMA merupakan ilmu yang kaya

akan konsep yang bersifat abstrak. Kimia bukanlah pelajaran yang baru bagi

siswa, namun seringkali dijumpai siswa-siswi yang menganggap materi kimia

rumit dan sulit dipelajari, sehingga siswa sudah terlebih dahulu merasa kurang

mampu untuk mempelajarinya. Menurut Jurnal Ellizar (2009) menyatakan

berkembangnya anggapan pada sebagian siswa bahwa kimia itu sulit,

menyebabkan minat dan kegairahan belajar semakin rendah dalam belajar kimia.

Anggapan bahwa kimia itu sulit disebabkan karena pemahaman siswa yang

rendah terhadap konsep yang diajarkan. Penguasaan konsep yang kurang

maksimal menyebabkan hasil belajar yang diperoleh siswa juga kurang maksimal.

Berdasarkan hasil observasi awal di SMA Negeri 1 Bangun Purba

Kabupaten Deli Serdang yang sudah menerapkan kurikulum 2013, guru-guru

kimia di SMA Negeri 1 Bangun Purba mengalami kesulitan dalam mengelola dan

merancang pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013. Guru dalam

menerangkan hanya biasa menggunakan metode ceramah. Dengan demikian,

(12)

3

dalam pelajaran kimia. Padahal, mata pelajaran kimia membutuhkan kepemilikan

penguasaan keterampilan dan kemampuan dalam kegiatan belajar mengajar yang

dituntut oleh jabatan seorang guru, agar dalam pengajaran kimia menarik sehingga

dapat meningkatkan keberhasilan kegiatan belajar mengajar di kelas. Sehingga

peneliti memiliki asumsi bahwa guru yang memiliki kompetensi pedagogik akan

dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Hasil penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Siti Fatimah (2010)

membuktikan bahwa antara perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran guru

dengan hasil belajar siswa mempunyai hubungan yang signifikan, semakin baik

perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran guru maka hasil belajar siswa akan

semakin baik. Sehubungan dengan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk

mengetahui hubungan antara kompetensi pedagogik guru dalam

mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran kimia. Berdasarkan alasan-alasan yang telah diuraikan di atas maka

peneliti dalam penelitian ini mengambil judul “Analisis Kompetensi Pedagogik

Guru Kimia Dalam Mengimplementasikan Kurikulum 2013 Dan

Hubungannya Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Kimia Di

SMA Negeri 1 Bangun Purba”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat diidentifikasikan

masalah sebagai berikut :

1. Pemahaman siswa yang rendah terhadap konsep kimia yang diajarkan

menyebabkan hasil belajar kurang maksimal.

2. Guru masih kesulitan dalam mengelola dan merancang pembelajaran

kimia.

3. Pengajaran kimia bersifat monoton, siswa merasa jenuh dan kurang

(13)

4

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini hanya membatasi masalah pada

hubungan kompetensi pedagogik guru dalam mengimplementasikan kurikulum

2013 dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran kimia kelas X di SMA

Negeri 1 Bangun Purba.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti merumuskan

beberapa rumusan masalah yang akan diteliti. Adapun rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Bagaimana kompetensi pedagogik guru dalam mengimplementasikan

kurikulum 2013 pada mata pelajaran kimia di SMA Negeri 1 Bangun

Purba?

2. Bagaimana hubungan antara kompetensi pedagogik guru dalam

mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan hasil belajar siswa pada

mata pelajaran kimia di SMA Negeri 1 Bangun Purba ?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Mengetahui kompetensi pedagogik guru dalam mengimplementasikan

kurikulum 2013 pada mata pelajaran kimia di SMA Negeri 1 Bangun

Purba.

2. Mengetahui hubungan antara kompetensi pedagogik guru dalam

mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan hasil belajar siswa pada

(14)

5

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi peneliti

Memberikan tambahan pengetahuan dan pengalaman secara

langsung kepada peneliti sehingga dapat memperluas pengetahuan tentang

kompetensi pedagogik guru dalam mengimplementasikan kurikulum 2013

pada mata pelajaran kimia dan hasil belajar siswa di SMA Negeri 1

Bangun Purba.

2. Bagi guru

Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi guru-guru untuk

lebih meningkatkan kompetensi pedagogik guru dalam

mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan semaksimal mungkin.

3. Bagi lembaga pendidikan/ sekolah

Sebagai salah satu sumber informasi dan evaluasi untuk

mengetahui tahap perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran guru.

4. Bagi Universitas Negeri Medan

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi Universitas

Negeri Medan agar bisa lebih meningkatkan kualitas tenaga pengajarnya

terutama dalam kompetensi pedagogik guru menimplementasikan

kurikulum 2013 sekaligus sebagai acuan bagi lembaga tinggi lain yang

(15)

6

1.7. Defenisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menafsirkan istilah, maka

perlu diberikan defenisi operasional sebagai berikut :

1. Kurikulum adalah sebuah rancangan pembelajaran, yang disusun dengan

mempertimbangkan berbagai hal mengenai proses pembelajaran serta

perkembangan individu.

2. Kurikulum tahun 2013 adalah rancang bangun pembelajaran yang didesain

untuk mengembangkan potensi peserta didik, bertujuan untuk mewujudkan

generasi bangsa Indonesia yang bermartabat, beradab, berbudaya,

berkarakter, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga

negara yang demokratis, dan bertanggung jawab.

3. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru mengelola pembelajaran

yang terdiri dari pemahaman terhadap siswa, perencanaan, implementasi

pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan mengaktualisasikan segenap

potensi siswa.

4. Hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam bentuk angka-angka atau

skor setelah diberikan tes hasil belajar pada setiap akhir pembelajaran.

Nilai yang diperoleh siswa menjadi acuan untuk melihat penguasaan siswa

(16)
(17)
(18)

55

DAFTAR PUSTAKA

Agung, I. 2010. Meningkatkan Kreativitas Pembelajaran Bagi Guru. Jakarta:

Penerbit Bestari Buana Murni

Ali, M. 1993.Strategi Penelitian Pendidikan.Bandung: Angkasa

A, Sardiman. 1990. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV

Rajawali.

Dakir. 2004.Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Rineka Cipta Dimyanti, dan Mudjiono. 2002.Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka

Fatimah, Siti. 2010. Hubungan Antara Perencanaan dan Pelaksanaan

Pembelajaran Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Di SMA Negeri 1 Probolinggo. Laporan hasil penelitian. Malang : Universitas Negeri Malang

Hamalik, O. 2008. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Hasan, H. 2013. Informasi Kurikulum 2013. Bandung: Universitas Pendidikan

Indonesia.

Karsidi, R. 2005. Profesionalisme Guru dan Peningkatan Mutu Pendidikan di Era

Otonomi Daerah. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional

Pendidikan. Dewan Pendidikan Kabupaten. Wonogiri 23 Juli 2005.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2012. Bahan Uji Publik Kurikulum

2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Materi Pelatihan Guru

Implementasi Kurikulum 2013 SMP/MTs Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Pedoman Pelatihan

Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Pedoman Pemberian Bantuan

Implementasi Kurikulum Tahun 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Pengembangan Kurikulum

(19)

56

Kusnandar. 2008 . Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru.Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Kwartolo, Y. 2002. Catatan kritis tentang kurikulum berbasis kompetensi. Jurnal Pendidikan Penabur1 (1):106-116.

Kwartolo, Y. 2007. Mengimplementasikan KTSP dengan pembelajaran

partisipatif dan tematik menuju sukacita dalam belajar (Joy in

Learning).Jurnal Pendidikan Penabur6 (9):66-80.

Lunenburg, L. C. 2011. Curriculum Development: Inductive Models.Schooling 2

(1):1-8.

Miarso, Y. 2008. Peningkatan Kualifikasi Guru dalam Perspektif Teknologi Pendidikan.Jurnal Pendidikan Penabur7 (10):66-76.

Mulyasa, E. 2009. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Mustofa. 2007. Upaya pengembangan profesionalisme guru di Indonesia. Jurnal

Ekonomi dan Pendidikan4 (1):76-88.

Nasution, S. 2008.Asas-Asas Kurikulum. Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Jakarta: BSNP.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. 2009.Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia nomor 19 tahun 2005 tentang : standar nasional pendidikan. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia. 45

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. 2009. Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia nomor 74 tahun 2008 tentang : guru. Jakarta: Novindo Pustaka Mandiri.

Purwo, B. K. 2009. Menjadi guru pembelajar.Jurnal Pendidikan Penabur 8

(13):64-70.

Saragih, A.H. 2008. Kompetensi minimal seorang guru dalam mengajar.Jurnal

Tabularasa PPS UNIMED5 (1):23-34.

Selvi, K. 2010. Teacher’s competencies. Internatonal Journal of Philosophy of Culture and Axiology7 (1):167-175.

(20)

57

Sistem Pendidikan Nasional. 2012. Keberhasilan Kurikulum 2013. On line at

http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/uji-publik-kurikulum-2013-5[diakses tanggal 12 Februari 2014]

Sudjana. 2006. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Bandung: Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Alfabeta: Bandung.

Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi.

Jakarta: Rineka Cipta.

Sujoko, A. 2012. Peningkatan Kemampuan Guru Mata Pelajaran melalui

In-House Training.Jurnal Pendidikan Penabur11 (18):36-55

Sukmadinata, N. S. 2009. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Undang-Undang Republik Indonesia No 14 Tahun 2007. Tentang Guru dan

Dosen. Bandung: Citra Umbara.

Uno, H. B. 2009. Profesi Kependidikan Problema, solusi, dan Reformasi

Pendidikan di Indonesia.Jakarta: Bumi Aksara Winkel, W. S. 1996.Psikologi Pengajaran. Jakarta :Grasindo

Yasin, A. F. 2011. Pengembangan Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan

(21)

54

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari jawaban siswa mengenai kompetensi pedagogik guru, sebagian besar

siswa berpendapat bahwa kompetensi pedagogik guru kimia SMA Negeri

1 Bangun Purba berada pada kualifikasi sedang atau cukup. Dilihat pada

10 indikator dari kompetensi pedagogik guru terdapat 1 indikator yang

berada pada kategori rendah, 1 dalam kategori cukup, dan 8 kategori

termasuk dalam kategori sangat baik.

2. Terdapat korelasi positif dan signifikan antara kompetensi pedagogik guru

dengan Prestasi Belajar kimia Siswa SMA Negeri 1 Bangun Purba.

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di

atas maka penulis menyarankan hal-hal berikut :

1. Khusus tenaga pengajar diharapkan dapat lebih meningkatkan kualitasnya

dalam hal kompetensi pedagogik guru.

2. Bagi kepala sekolah atau wakabid kurikulum, setelah penelitian ini

dilakukan, diharapkan pembinaan serta pengawasan terhadap kompetensi

pedagogik hendaknya terus ditingkatkan. Karena tanpa adanya

pengawasan yang intens tidak menutup kemungkinan kinerja guru akan

menurun.

3. Bagi mahasiswa yang lain atau peneliti selanjutnya yang ingin melakukan

penelitian lebih lanjut disarankan untuk meneliti kompetensi guru yang

lain seperti kompetensi profesional, kompetensi pribadi atau kompetensi

(22)

Referensi

Dokumen terkait

Cari penjimatan kos bahan api dalam $ setiap tahun pada penjadualan yang optimum untuk jumlah beban sebanyak 140 MW, berbanding dengan pengagihan beban yang sama di

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumna, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan input produksi luas lahan, tenga kerja, benih, pupuk Urea, pupuk NPK, pupuk

endorser Mamah Dedeh terhadap keputusan konsumen muslim di Wonokusumo Jaya Gang Pinggir Surabaya. untuk membeli larutan cap kaki tiga. b) H1 = Ada pengaruh positif

3 Tetapi Zerubabel, Yesua dan para kepala kaum keluarga orang Israel yang lain berkata kepada mereka: "Bukanlah urusan kita bersama, sehingga kamu dan kami membangun rumah

Hasil analisis termal menunjukkan bahwa membran selulosa ester tidak sesuai untuk pemurnian secara destilasi, Membran poliamida yang lebih bersifat hidrofilik dibandingkan

(software) baru tentang Aplikasi sistem pakar penentuan asupan makanan bagi penderita penyakit gizi buruk, dengan cara menentukan status gangguan gizi terlebih

Skoliosis idiopatik pada anak-anak dan dewasa jarang menyebabkan nyeri, hal ini sering menjadi perhatian karena terdapat tonjolan lumbal dan tulang iga, serta karena asimetri

Dari hasil wawancara dengan beberapa pihak yang pernah mendapatkan sanksi adat karena melakukan salah satu pelanggaran hukum adat (berzina), yang kemudian menikah atau