PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK DRAMA
SISWA KELAS VIII SMP SWASTA PARULIAN 2 MEDAN
TESIS
BERKAT JOHANNES PAKPAHAN NIM 8136192003
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
Berkat Johannes Pakpahan, Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Motivasi Belajar Terhadap Kemampuan Memahami Unsur Intrinsik Drama Siswa Kelas VIII Smp Swasta Parulian 2 Medan. Tesis : Pendidikan Bahasa Indonesia Sekolah Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan. 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Perbedaan hasil belajar unsur intrinsik drama antara siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran koperatif metode Jigsaw dan hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori, (2) Perbedaan hasil belajar unsur intrinsik drama antara siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dengan yang memiliki motivasi belajar rendah, (3) interaksi antara strategi pembelajaran dan motivasi belajar terhadap hasil belajar unsur intrinsik drama.
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Swasta Parulian 2 Medan, berjumlah 120 orang yang berasal dari 3 kelas paralel. Teknik penarikan sampel dilakukan dengan cluster random sampling. Dari 3 kelas diacak 2 kelas yang menjadi sampel penelitian. Jumlah sampel dalam penelitian untuk strategi pembelajaran koperatif metode Jigsaw terdiri dari 40 siswa dan 40 siswa untuk strategi pembelajaran ekspositori. Instrumen pengukuran untuk mengukur hasil belajar digunakan tes berbentuk pilihan berganda dengan 4 pilihan jawaban yang terdiri dari 30 soal yang memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,82. Metode penelitian yang menggunakan metode quasi eksperimen dengan desain penelitian factorial 2 x 2. Teknik analisis data menggunakan ANAVA dua jalur pada taraf signifikansi α = 0,05.
ii ABSTRACT
Berkat Johannes Pakpahan, The Effect of Instructional Strategy and the Learning Motivation on the Students’ Achievement Intrinsic Elements of Drama at SMP Swasta Parulian 2 Medan. Thesis : Indonesian Language Education Graduate Program of UNIMED. 2016
This research was aimed to find out : (1) the difference of achievement in intrinsic elements of drama between Jigsaw method cooperative instructional strategy and expository instructional strategy, (2) the difference of achievement in intrinsic elements of drama between student’s who had high learning motivation and low learning motivation, (3) interaction between instructional strategy and the learning motivation on the students’ achievement in intrinsic elements of drama.
The population of this research was all of class VIII of students SMP Swasta Parulian 2 Medan, which had 120 students, that consist of three classes. The sample was taken by using cluster random sampling method. The total sample of the research for instructional strategy which 40 students’ taught by Jigsaw method of cooperative instructional strategy and 40 students’ done by learning of expository instructional strategy. Instrument scale for intrinsic elements of drama achievement that used to measure the achievement of intrinsic elements of drama had coefficient 0,82. The research method used quasi experiment with factorial design 2 x 2. Technique of analyzing data used two ways ANAVA at significant α = 0,05.
The finding of the research showed that : (1) the students’ achievement in intrinsic elements of drama that taught by Jigsaw method cooperative instructional strategy (X = 83,45), is higher than the students’ achievement that taught by expository instruction strategy (X = 64,2), dengan Fhitung= 36,26 > Ftabel = 3,97 , (2) the students’ achievement in intrinsic elements of drama with high learning motivation (X = 76,86) is higher than low learning motivation (X= 70,03), with
ratio
iii
KATA PENGANTAR
Penulis menyampaikan rasa syukur yang sebesar-besarya kepada Tuhan
Yang Maha Kuasa atas segala kasih dan berkat-Nya penulis tetap dalam keadaan
sehat sehingga dapat menyelesaikan tesis yang berjudul ” Pengaruh Strategi
Pembelajaran Dan Motivasi Belajar Terhadap Kemampuan Memahami Unsur
Intrinsik Drama Siswa Kelas VIII SMP Swasta Parulian 2 Medan”
Penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada dosen pembimbing Ibu Prof. Dr. Tiur Asi Siburian, M.Pd., dan
Bapak Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd., yang telah membimbing penulis serta
meluangkan banyak waktu kepada penulis sejak awal penyusunan hingga
selesainya tesis ini.
Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terimakasih kepada :
Pertama, Bapak Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan,
Prof. Dr. Bornok Sinaga, M. Pd., beserta Bapak Wakil Direktur serta staf tata
usaha yang telah membantu secara langsung tersusunnya tesis ini hingga
selesainya ujian tertutup mempertahankan tesis.
Kedua, Ibu Prof. Dr. Rosmawaty Harahap, M. Pd. selaku ketua Program
Pendidikan Bahasa dan Sastra Pascasarjana, serta sebagai Narasumber pada ujian
tertutup (meja hijau) mempertahankan tesis ini, yang telah membimbing dan
mengarahkan penulis pada masa perkuliahan hingga penyelesaian tesis ini.
Ketiga, Bapak Dr. Mutsyuhito Solin, M.Pd. dan Dr. Syahnan Daulay, M.
Pd. selaku narasumber yang telah memberikan kritik, saran dan masukan pada
tesis ini, serta Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmu kepada penulis
iv
Keempat, Bapak kepala SMP Swasta Parulian 2 Medan yang telah
memberikan izin untuk melakukan penelitian pada sekolah yang dipimpinnya. Ibu
Dra. Ulimas Simanjuntak, selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP
Swasta Parulian 2 Medan yang membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian di
lapangan. Serta seluruh siswa kelas VIII SMP tahun ajaran 2015-2016 yang
menjadi populasi serta sampel dalam penelitian ini.
Ucapan terimakasih dan hormat yang sangat tinggi secara khusus penulis
sampaikan kepada Bapak Alm. Justan Pakpahan, BA., Mama Sannaria
Simanjuntak, Istri yang kucinta Tarida Alvina Simanjuntak, M. Pd. serta seluruh
keluarga yang telah mendoakan, memberikan dukungan moral dan materil kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Program Magister di program pasca
sarjana UNIMED.
Terimakasih yang tulus juga penulis sampaikan kepada sahabat dan
rekan-rekan mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia pada Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan, khususnya kelas B-II Eksekutif yang
membantu penulis dengan memberikan masukan dan semangat kepada penulis
dalam menyelesaikan tesis ini.
Akhirnya, penulis menyampaikan bahwa penulis telah menyusun tesis ini
dengan maksimal dan sebaik mungkin bersama para pembimbing dan narasumber.
Namun, apabila terjadi kesalahan sekecil apapun pada tesis ini, penulis menerima
kritik dan saran untuk memperbaiki isi dari tesis ini.
Medan, Februari 2016 Penulis,
v
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kerangka Teoretis ... 12
1. Hakikat Memahami Unsur Intrinsik Drama………… ... 12
2. Hakikat Strategi Pembelajaran ... 22
vi BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 65
B. Populasi dan Sampel ... 65
C. Metode Penelitian dan Desain Penelitian ... 66
D. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ……… 67
E. Pengontrolan Perlakuan ……… 69
F. Variabel dan Definisi Operasional Variabel Penelitian…… 71
G. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 74
H. Teknik Analisis Data………. 80
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data ... 85
1. Kemampuan Siswa Memahami Unsur Intrinsik Drama yang diajar dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Koperatif Metode Jigsaw (PKMJ) ... 85
2. Kemampuan Siswa Memahami Unsur Intrinsik Drama yang Dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 86
3. Kemampuan Siswa Memahami Unsur Intrinsik Drama dengan Motivasi Tinggi ... 88
4. Kemampuan Siswa Memahami Unsur Intrinsik Drama dengan Motivasi Rendah ... 90
5. Kemampuan Siswa Memahami Unsur Intrinsik Drama untuk Strategi PKMJ dengan Motivasi Tinggi ... 91
6. Kemampuan Siswa Memahami Unsur Intrinsik Drama untuk Strategi PKMJ dengan Motivasi Rendah... 93
7. Kemampuan Siswa Memahami Unsur Intrinsik Drama untuk Ekospositori dengan Motivasi Tinggi ... 94
vii B. Pengujian Persyaratan Analisis
1. Uji Normalitas Data ... 97
2. Uji Homogenitas Varian Populasi ... 100
C. Pengujian Hipotesis ... 104
1. Perbedaan Kemampuan Siswa Memahami Unsur Intrinsik Drama Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Koperatif Metode Jigsaw dan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 106
2. Perbedaan Kemampuan Siswa Memahami Unsur Intrinsik Drama Antara Siswa dengan Motivasi Belajar Tinggi dan Motivasi Belajar Rendah ... 107
3. Interaksi Antara Strategi Pembelajaran Dan Motivasi Belajar Terhadap Kemampuan Siswa Memahami Unsur Intrinsik Drama Siswa ... 108
D. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Perbedaan Hasil Belajar Bahasa Jerman antara Siswa yang diajar dengan Strategi Pembelajaran Koperatif Metode Jigsaw (PKMJ) dan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 111
2. Perbedaan Kemampuan Memahami Unsur Intrinsik Drama Antara Siswa yang Memiliki Motivasi Belajar Tinggi dengan Motivasi Belajar Rendah ... 115
3. Interaksi Antara Strategi Pembelajaran Dan Motivasi Belajar Terhadap Kemampuan Memahami Unsur Intrinsik Drama Siswa ... 118
E. Keterbatasan Penelitian ... 120
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ... 123
B. Implikasi ... 124
C. Saran ... 129
DAFTAR PUSTAKA ... 144
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Tahap-tahap Pembelajaran Koperatif ... 22
2.2. Tahap-tahap Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 43
2.4 Perbedaan Strategi Pembelajaran Koperatif Metode Jigsaw dan Strategi Ekspositori ... 45
3.1. Desain Penelitian Eksperimen Faktorial 2 x 2 ... 66
3.2. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Unsur Intrinsik Drama.... ... 75
3.5. Kisi-kisi Tes Motivasi Belajar ... . 75
3.4. Interpretasi Korelasi Product Moment 95 4.1. Kemampuan Memahami Unsur Intrinsik Drama Siswa Dengan Strategi PKMJ ... .. 85
4.2. Kemampuan Memahami Unsur Intrinsik Drama Siswa Dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 87
4.3. Kemampuan Memahami Unsur Intrinsik Drama Siswa Dengan Motivasi Tinggi ... 89
4.4. Kemampuan Memahami Unsur Intrinsik Drama Siswa Dengan Motivasi Rendah ... 90
4.5. Kemampuan Memahami Unsur Intrinsik Drama Siswa untuk Strategi PKMJ dengan Motivasi Belajar Tinggi ... 92
4.6. Kemampuan Memahami Unsur Intrinsik Drama Siswa untuk Strategi PKMJ dengan Motivasi Belajar Rendah... 93
4.7. Kemampuan Memahami Unsur Intrinsik Drama Siswa untuk Strategi Pembelajaran Ekspositori dengan Motivasi Belajar Tinggi ... 95
ix
4.9. Hasil Analisis Uji Normalitas Kemampuan Memahami Unsur Intrinsik Drama Siswa dengan Strategi PKMJ
dan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 98 4.10. Rangkuman Uji Normalitas Kemampuan Memahami
Unsur Intrinsik Drama Siswa Untuk Gaya Belajar
Visual dan Auditorial ... 98 4.11. Rangkuman Uji Normalitas Kemampuan Memahami
Unsur Intrinsik Drama Siswa Untuk Strategi PKMJ dan Ekspositori Berdasarkan Motivasi Belajar Tinggi
dan Rendah ... 99 4.12. Ringkasan Hasil Perhitungan Varian Strategi
Pembelajaran.. ... 100 4.13. Ringkasan Hasil perhitungan Varians Motivasi
Belajar... ... 101 4.14. Ringkasan Hasil Perhitungan Homogenitas Varians
Populasi Uji Bartlet ... 103 4.15. Rangkuman Data Hasil Perhitungan Analisis
Deskriptif... 104 4.16. Ringkasan Perhitungan ANAVA Faktorial 2 x 2 ... 105 4.17. Ringkasan Hasil Pengujian dengan menggunakan Uji
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Pembelajaran Koperatif ... 22 2.2. Pembelajaran Koperatif Metode Jigsaw... 28 2.3. Piramid Kebutuhan Manusia ... 50 4.1. Histogram Kemampuan Memahami Unsur Intrinsik
Drama Siswa Untuk Strategi PKMJ ... 86 4.2. Histogram Kemampuan Memahami Unsur Intrinsik
Drama Siswa Untuk Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 88 4.3. Histogram Kemampuan Memahami Unsur Intrinsik
Drama Siswa dengan Motivasi Belajar Tinggi ... 89 4.4. Histogram Kemampuan Memahami Unsur Intrinsik
Drama Siswa dengan Motivasi Belajar Rendah ... 91 4.5. Histogram Kemampuan Memahami Unsur Intrinsik
Drama Siswa Untuk Strategi PKMJ dengan Motivasi
Belajar Tinggi... 92 4.6. Histogram Kemampuan Memahami Unsur Intrinsik
Drama Siswa Untuk Strategi PKMJ dengan Motivasi
Belajar Rendah ... 94 4.7. Histogram Kemampuan Memahami Unsur Intrinsik
Drama Siswa Untuk Strategi Pembelajaran Ekspositori
dengan Motivasi Belajar Tinggi ... 96 4.8. Histogram Hasil Belajar Bahasa Jerman Siswa Untuk
Strategi Pembelajaran Ekspositori dengan Gaya Belajar
Auditorial ... 97 4.9. Interaksi Strategi Pembelajaran dan Motivasi Belajar
terhadap Kemampuan Memahami Unsur Intrinsik
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Drama merupakan satu jenis karya sastra yang berbentuk fiksi maupun
realita yang diangkat menjadi cerita yang ceritanya didominasi oleh dialog,
maupun monolog. Drama juga merupakan potret kehidupan yang diungkapkan
pengarang lewat sebuah teks.
Naskah drama yang disusun atau dibuat bertujuan untuk dinyataka lewat
pementasan. Naskah drama yang dibuat haruslah sesuai dan memenuhi pilar-pilar
utama dari sebuah karya drama, dan pilar itulah yang disebuat dengan unsur-unsur
utama drama. Drama merupakan karya sastra yang menggambarkan kehidupan
dengan mengemukakan tikaian dan emosi lewat lakuan dan dialog ; lazimnya
dibuat untuk pementasan di panggung.
Pentingnya drama sebagai bahan pendidikan di Indonesia dapat memberi
pelajaran bagi siswa untuk memahami arti kebaikan kehidupan. Drama di
harapkan mampu mengubah cara berpikir dan paradigma siswa agar berkarakter
baik saat bersosialisasi dengan keluarga, teman dan orang lain.
Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain, yaitu :
(1). faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar diri siswa) seperti : faktor
keluarga, lingkungan, sekolah. (2). Faktor internal (faktor yang berasal dari dalam
diri siswa), seperti : minat, bakat, motivasi. Perkembangan zaman dan kemajuan
2
dalam kelas haruslah dapat mengikuti perkembangan-perkembangan. Strategi
pembelajaran diharapkan dapat membuat siswa lebih antusias dan kreatif
khususnya dalam mengembangkan ide-ide berfikirnya. Penerapan strategi
pembelajaran yang menarik dan inovatif merupakan salah satu cara yang dapat
dilakukan untuk membuat situasi pembelajaran di kelas lebih variatif.
Kecenderungan yang terjadi khususnya dalam bidang studi bahasa Indonesia,
guru masih lebih sering menggunakan pendekatan pembelajaran yang berorientasi
kepada siswa (student centered).
Kesulitan dan hambatan siswa dalam belajar secara maksimal antara lain,
(1) tingkatan sosial siswa, (2) Keadaan lingkungan siswa dan (3) keadaan sekolah
di mana siswa belajar. Hal ini akan memengaruhi proses belajar siswa di kelas
serta hasil belajar siswa itu sendiri.
Sejalan dengan hal di atas, Shoimin (2014:19) mengatakan bahwa perkembangan IPTEK yang semakin maju menuntut adanya kemampuan guru memanfaatkannya untuk mengajar. Meskipun saat ini, masih banyak guru yang masih menggunakan strategi mengajar yang mengacu pada zaman dahulu. Akibatnya, guru menjadi malas untuk berinovasi. Padahal, dalam pembelajaran inovasi sangat diperlukan. Jika sistem pembelajaran dari tahun ke tahun tidak mengalami perubahan dan kemajuan, maka pendidikan akan tertinggal jauh dari kemajuan zaman.
Peran penting standar proses pendidikan diperlukan dalam upaya untuk
meningkatkan kualitas pendidikan. Dalam hal implementasi standar proses
pendidikan, maka salah satu komponen yang mempunyai peranan penting adalah
guru, sebab keberhasilan pelaksanaan proses pendidikan sangat tergantung pada
guru sebagai ujung tombaknya. Oleh karena itu, upaya peningkatan kualitas
3
kemampuan yang harus dimiliki guru adalah bagaimana merancang suatu strategi
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan atau komponen yang akan dicapai,
karena tidak semua tujuan bisa dicapai oleh hanya satu strategi tertentu.
Kesulitan belajar bahasa termasuk kesulitan membaca, dan kesulitan
menulis. Melihat terdapat kesenjangan dengan kenyataan yang sering terjadi
dalam pembelajaran bahasa Indonesia di dalam kelas maka peneliti ingin
melakukan suatu penelitian. Strategi yang sering digunakan oleh guru dalam
mengajarkan bahasa Indonesia adalah dengan menggunakan strategi Ekspositori.
Guru cenderung lebih sering memberikan penjelasan teoretis. Guru pada
umumnya menjadi pusat informasi atau dapat dikatakan pembelajaran yang
terjadi berorientasi sepenuhnya kepada guru (teacher oriented).
Hasil belajar bahasa Indonesia pada ujian nasional tahun pelajaran
2014/2015 tingkat SMP menunjukkan mengalami penurunan. Meskipun pada
keseluruhan rata-rata hasil ujian nasional pada pelajaran yang diujikan mengalami
kenaikan. Hal ini disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kenudayaan
(Mendikbud), Anies Baswedan melalui media antaranews.com pada konferensi
pers Jumat, 15 Mei 2015, pukul 17:01 WIB.
Sejalan dengan hal di atas, pada kesempatan yang berbeda Anies
Baswedan melalui media kemendiknas.go.id menyatakan bahwa data hasil UN
SMP/sederajat yang melaksanakan UN tahun 2015, hanya 12 persen yang
memiliki nilai UN dan Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) tinggi. Sebanyak
50 persen dari total tersebut meraih nilai UN tinggi tetapi nilai IIUN rendah salah
4
UN rendah dan IIUN rendah. Mendikbud menyampaikan bahwa, saat ini sekolah
yang IIUN rendah menjadi fokus Kemendikbud untuk perbaikan ke depan yang
lebih baik. Mendikbud juga menambahkan untuk mengubah dari nilai rendah ke
nilai tinggi harus kerja keras tetapi untuk mengubah integritas rendah ke integritas
tinggi cukup berhenti contek-menyontek.
Untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya disekolah tentang penyebab
rendahnya hasil belajar siswa, maka penulis melakukan observasi ke SMP
Parulian 2 Medan untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hasil observasi yang
telah dilakukan menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia relatif dibawah Kriteria Kelulusan Minimum (KKM)
yang telah ditetapkan yaitu 65.
Kecenderungan yang terjadi sering sekali guru bahasa Indonesia
mengajarkan semua materi pelajaran bahasa Indonesia dengan strategi yang sama
yaitu Ekspositori. Kenyataan yang terjadi, banyak sekali materi bahasa Indonesia
yang tidak dapat tersampaikan secara optimal dengan strategi ekspositori, salah
satunya materi unsur-unsur intrinsik drama. Hal ini membuat siswa tidak dapat
menyerap materi yang diajarkan dengan baik dan tidak dapat menerapkan materi
tersebut secara nyata, sehingga menimbulkan masalah yang signifikan terhadap
kompetensi hasil belajar siswa dan nilai siswa setelah melaksanakan tes.
Permasalahan dalam pembelajaran bahasa Indonesia dapat diselesaikan
dengan beberapa alternatif pemecahan, seperti melakukan inovasi pembelajaran
yang dapat meningkatkan motivasi siswa diantaranya : (1) pembelajaran
5
(quantum teaching), (3) penataan lingkungan belajar (pengelolaan), (4)
pembelajaran dengan memanfaatkan multi kecerdasan dan (5) pendekatan
pembelajaran kooperatif. Maka dari beberapa inovasi pembelajaran yang dapat
dilakukan, peneliti ingin menerapkan pendekatan pembelajaran kooperatif.
Strategi pembelajaran kooperatif dikatakan juga sebagai strategi pembelajaran
kelompok. Strategi pembelajaran kooperatif yang ingin diterapkan peneliti dalam
pembelajaran bahasa Indonesia ini adalah metode Jigsaw. Secara konseptualnya,
pembelajaran menggunakan strategi ini mewajibkan siswa untuk belajar dalam
kelompok, dimana setiap anggota kelompok akan bekerja sama untuk mencapai
tujuan bersama pula.
Strategi pembelajaran kooperatif banyak dipengaruhi oleh psikologi
belajar kognitif holistik yang menekankan bahwa belajar pada dasarnya adalah
proses berpikir. Titik berat dari pembelajaran ini adalah keaktifan siswa untuk
memecahkan masalah baik secara personal maupun kelompok, dalam hal ini
pokok bahasan menentukan unsur intrinsik drama yang disajikan guru.
Strategi pembelajaran kooperatif metode pada dasarnya banyak
diterapkan dalam pembelajaran sains, misalnya Matematika, Biologi dan Fisika.
Oleh karena itu, penulis ingin menguji penerapannya juga dalam pembelajaran
sosial khususnya bahasa Indonesia. Penekanan metode Jigsaw bertitik pada
pokok-pokok bahasan yang mempunyai subtopik. Dalam pembelajaran bahasa
juga terdapat pokok-pokok bahasan yang memiliki subtopik, sebagai contoh pada
pokok bahasan ‘Kalimat’. Pokok bahasan ini mempunyai subpokok bahasan yaitu
6
(subordinatif), ataupun campuran (koordinatif-subordinatif). Maka diharapkan
dengan metode Jigsaw dapat memacu keaktifan siswa, bukan lagi pengajar yang
monoton menjelaskan materi tersebut melainkan siswa yang akan lebih banyak
bekerja menyelesaikan pokok bahasan tersebut dengan aktif dalam kelompoknya.
Kemampuan guru dalam mengenal dan memahami karakteristik siswa
juga mempengaruhi hasil belajar siswa. Dick & Carey (2001:56) menyatakan
bahwa seorang guru hendaknya mampu untuk mengenal dan mengetahui
karakteristik siswa, sebab pemahaman yang baik terhadap karakteristik siswa
akan sangat mempengaruhi keberhasilan belajar siswa.
Hal lain yang juga mempengaruhi pemerolehan hasil belajar siswa adalah
situasi atau kondisi belajar siswa. Peneliti ingin membuktikan apakah ada
pengaruh situasi atau kondisi siswa terhadap motivasi belajarnya. Serta sejalan
dengan hal tersebut akan dibuktikan motivasi belajar yang seperti apa yang
dominan dan mendukung kesiapan siswa dan keterampilannya dalam belajar
bahasa Indonesia materi unsur intrinsik drama.
Purwanto (2014:73) mengatakan motivasi belajar bertujuan untuk
menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan
kemauannya untuk melakukan sesuatu khususnya aktivitas belajar sehingga
memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu.
Motivasi bagi seorang guru, bertujuan untuk menggerakkan atau memacu
para siswanya agar timbul keinginan dan kemauannya untuk meningkatkan
prestasi belajarnya sehingga tercapai tujuan pendidikan sesuai dengan yang
7
seorang guru memberikan pujian kepada seorang siswa yang maju ke depan kelas
dan dapat mengerjakan hitungan matematika di papan tulis. Dengan pujian itu,
dalam diri anak tersebut timbul rasa percaya pada dirinya sendiri; di samping itu
timbul keberaniannya sehingga ia tidak takut maju jika disuruh ke depan kelas.
Sesuai dengan teori tersebut, peneliti ingin mengetahui adanya keterkaitan
antara bidang pelajaran yang ingin diteliti dengan motivasi belajar yang dimiliki
siswa. Sering terjadi dalam pembelajaran di kelas, siswa merasa kurang
termotivasi dengan mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya materi-materi
yang menuntut keaktifan siswa seperti menentukan unsur intrinsik drama. Hal
tersebut membuat peneliti ingin mengkaji dan melihat pengaruh motivasi belajar
terhadap hasil belajar bahasa Indonesia siswa di kelas.
Penelitian ini diharapkan dapat menjawab pertanyaan bahwa strategi
pembelajaran kooperatif metode Jigsaw juga dapat diterapkan dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia materi unsur intrinsik Drama, tidak hanya
pembelajaran sains seperti biologi, fisika, kimia, dan lain sebagainya. Oleh karena
itu, peneliti tertarik untuk mengetahui apakah strategi pembelajaran kooperatif
efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran bahasa
Indonesia dibanding dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pemaparan pada latar belakang masalah, maka peneliti
mengidentifikasi masalah yang terkait dengan pembelajaran bahasa Indonesia
8
dalam pembelajaran unsur intrinsik drama bahasa Indonesia (2) keefektifan
strategi pembelajaran kooperatif metode Jigsaw dalam pembelajaran unsur
intrinsik drama bahasa Indonesia (3) perbedaan hasil belajar siswa yang
menggunakan strategi pembelajaran ekspositori dan strategi pembelajaran
Kooperatif metode Jigsaw dalam pembelajaran unsur intrinsik drama bahasa
Indonesia (4) pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar siswa dalam
pembelajaran unsur intrinsik drama bahasa Indonesia (5)strategi pembelajaran
yang lebih tepat diterapkan dalam pembelajaran unsur intrinsik drama bahasa
Indonesia (6) motivasi belajar yang dominan pada siswa dalam pembelajaran
unsur intrinsik drama bahasa Indonesia (7) keterkaitan strategi pembelajaran
dengan motivasi belajar dalam memengaruhi hasil belajar bahasa Indonesia siswa
pada materi unsur intrinsik drama (8) strategi pembelajaran yang lebih dapat
menarik minat dan kreativitas siswa dalam pembelajaran unsur intrinsik drama
bahasa Indonesia
C. Pembatasan Masalah
Suatu penelitian hendaklah ada pembatasan masalah untuk menghindari
pembahasan yang terlalu luas atau bahkan menyimpang dari masalah yang ada.
Oleh karena itu, peneliti membatasi masalah dalam penelitian ini yaitu yang
difokuskan pada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi
pembelajaran kooperatif metode Jigsaw dan ekspositori, serta bagaimana
9
kooperatif metode Jigsaw dan ekspositori dalam kemampuan menentukan unsur
intrinsik drama.
D. Rumusan Masalah
Peneliti juga merumuskan masalah penelitian agar lebih jelas
pertanyaan-pertanyaan yang akan menjadi fokus penelitian ini. Maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Apakah kemampuan menentukan unsur intrinsik drama yang diajar dengan
menggunakan strategi pembelajaran kooperatif metode Jigsaw lebih tinggi
daripada yang diajar dengan menggunakan strategi ekspositori ?
2. Apakah ada perbedaan kemampuan menentukan unsur intrinsik drama antara
kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dan kelompok siswa
yang memiliki motivasi belajar rendah?
3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran kooperatif metode
Jigsaw dan ekspositori dengan motivasi belajar siswa terhadap kemampuan
menentukan unsur intrinsik drama siswa?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penulis menetapkan tujuan
dari penelitian ini adalah sebagai berikut ini :
1. Untuk mengetahui kemampuan dalam menentukan unsur intrinsik drama
siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif
metode Jigsaw lebih tinggi daripada yang diajar dengan strategi pembelajaran
10
2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan pemahaman mata pelajaran bahasa
Indonesia dalam menentukan unsur intrinsik drama antara kelompok siswa
yang memiliki motivasi belajar tinggi dan dan kelompok siswa yang memiliki
motivasi belajar rendah.
3. Untuk mengetahui apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran
dengan motivasi belajar dalam mempengaruhi hasil belajar bahasa Indonesia
materi unsur intrinsik drama siswa.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis sebagai
berikut:
1. Sebagai pengetahuan bagi guru maupun calon guru khususnya pengajar
bahasa Indonesia bahwa untuk mengajar bahasa, strategi pembelajaran yang
dapat digunakan dapat bervariasi.
2. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru maupun calon guru bahasa Indonesia
dalam memilih strategi pembelajaran yang lebih efektif untuk diterapkan pada
suatu pokok bahasan yang akan diajarkan.
3. Sebagai bahan referensi bagi guru maupun calon guru khususnya yang
mengajar bahasa Indonesia dan pengembangan wawasan tentang strategi
pembelajaran dan memperhatikan motivasi belajar dominan siswa, sehingga
pembelajaran dapat diorganisasikan dengan baik.
Secara teoretis, penelitian ini juga diharapkan memberikan manfaat
11
1. Untuk menambah informasi dan pengetahuan baru dalam pembelajaran dan
pendidikan.
2. Untuk memerikan teori-teori tentang strategi pembelajaran dan motivasi
belajar yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya
123
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat simpulankan bawah :
1. Kemampuan menentukan unsur intrinsik drama siswa yang diajarkan dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif dengan Metode Jigsaw lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar bahasa Indonesia, materi unsur intrinsik drama siswa yang diajarkan dengan Strategi pembelajaran ekspositori.
2. Kemampuan menentukan unsur intrinsik drama siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi lebih tinggi daripada siswa yang memiliki motivasi belajar rendah.
3. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan motivasi belajar yang memberikan perbedaan pengaruh terhadap hasil belajar bahasa Indonesia, materi unsur intrinsik drama siswa. Perbedaan pengaruh tersebut adalah: a. Kemampuan menentukan unsur intrinsik drama siswa dengan motivasi
belajar tinggi yang diajar dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif dengan Metode Jigsaw lebih tinggi daripada hasil belajar bahasa Indonesia, materi unsur intrinsik drama siswa dengan motivasi belajar rendah yang diajar dengan Strategi pembelajaran ekspositori.
124
motivasi belajar tinggi yang diajar dengan Strategi pembelajaran ekspositori.
c. Kemampuan menentukan unsur intrinsik drama siswa dengan motivasi belajar tinggi yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori lebih rendah daripada hasil belajar siswa dengan motivasi belajar rendah yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori.
d. Kemampuan menentukan unsur intrinsik drama siswa dengan gaya auditorial yang diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif dengan metode Jigsaw lebih rendah daripada hasil belajar siswa dengan motivasi belajar rendah yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori e. Kemampuan menentukan unsur intrinsik drama siswa yang diajar dengan
strategi pembelajaran kooperatif dengan metode Jigsaw lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang diajar dengan trategi pembelajaran ekspositori.
f. Kemampuan menentukan unsur intrinsik drama siswa dengan motivasi belajar tinggi lebih tinggi daripada hasil belajar siswa dengan kemampuan motivasi belajar rendah.
B. Implikasi
125
menggunakan Strategi pembelajaran pembelajaran kooperatif dengan metode Jigsaw dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran bahasa Indonesia, materi unsur intrinsik drama pada tingkat SMP. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran koperatif dengan metode Jigsaw menitikberatkan kerja sama antara sesama siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia, materi unsur intrinsik drama. Pada strategi ini siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dalam materi pelajaran dapat berbagi informasi kepada temannya yang belum memahami topik yang sedang dibahas. Melalui kegiatan yang demikian akan terjadi interaksi yang meliputi penyampaian ide, konsep, gagasan atau prosedur kerja dalam memecahkan masalah pembelajaran. Kesempatan ini dapat diperoleh dari siswa pada saat pembelajaran bahasa Indonesia, materi unsur intrinsik drama dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif dengan metode Jigsaw. Demikian juga kemampuan berfikir yang berdasarkan pertimbangan logis, rasional, kritis, kreatif, cermat, jujur dan efektif juga dapat dengan sendirinya terlatih melalui penggunaan strategi ini. Hasil belajar (kemampuan intelektual) bahasa Indonesia, materi unsur intrinsik drama meningkat dengan penggunaan strategi pembelajaran kooperatif dengan metode Jigsaw ini, juga dapat meningkatkan kemampuan lain berupa keterampilan dan sikap seorang ilmuan.
126
berkeinginan menemukan hal yang baru dalam memecahkan masalah atau ide yang timbul. Hasil belajar bahasa Indonesia, materi unsur intrinsik drama yang diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif dengan metode Jigsaw terbukti lebih tinggi dari strategi pembelajaran ekspositori. Hasil temuan penelitian ini perlu disosialisasikan kepada kepala sekolah dan guru yang mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia, materi unsur intrinsik drama. Sosialisasi temuan penelitian ini dapat dilakukan lewat seminar, lokakarya atau pendidikan dan latihan. Upaya sosialisasikan hasil temuan penelitian ini dilakukan dengan cara menjadikan hasil temuan ini sebagai makalah pada seminar dan loka karya tentang strategi pembelajaran kooperatif. Memperkenalkan strategi pembelajaran kooperatif dengan metode Jigsaw melalui pendidikan dan latihan kepada guru-guru dan kepala sekolah sebagai salah satu alternatif strategi pembelajaran mata pelajaran bahasa Indonesia, materi unsur intrinsik drama. Termasuk memperkenalkan strategi pembelajaran kooperatif dengan metode Jigsaw sebagai salah satu pilihan dalam pembelajaran bahasa Indonesia, materi unsur intrinsik drama, dimana hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan strategi pembelajaran pembelajaran kooperatif dengan meode Jigsaw terbukti memberikan hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan strategi pembelajaran ekspositori.
127
dilakukan dengan strategi pembelajaran kooperatif dengan metode Jigsaw ini, sehingga dapat menerapkannya di kelas yang diasuhnya.
Berdasarkan simpulan kedua, bahwa karakteristik siswa berupa kecenderungan dalam motivasi belajar dengan terbukti memberi pengaruh dalam memperoleh hasil belajar siswa. Hasil belajar bahasa Indonesia, materi unsur intrinsik drama siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi, lebih tingi dibanding dengan hasil belajar siswa yang memiliki motivasi belajar rendah. Hasil penelitian ini menjadi bahan pertimbangan bagi guru untuk memahami kondisi siswa agar siswa memiliki motivasi belajar rendah memiliki hasil belajar bahasa Indonesia, materi unsur intrinsik drama minimal sama dengan cara mengupayakan pemilihan strategi pembelajaran yang tepat dan cocok untuk siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dalam pembelajaran bahasa Indonesia, materi unsur intrinsik drama.
128
Para guru perlu dibekali seperangkat pengetahuan tentang karakteristik siswa yang salah satunya kecenderungan siswa memperoleh materi dengan sesamanya dalam pembelajaran di dalam kelas. Dengan dibekalinya guru tentang pengetahuan karakteristik siswa guru dapat menyadari dan memahami karakter siswa tersebut. Bagi sekolah-sekolah yang mampu dapat menyediakan para ahli sebagai mitra guru terutama untuk memahami karakteristik siswa. Untuk itu guru, kepala sekolah dan pegawas satuan pendidikan perlu dibekali pengetahuan mengidentifikasi strategi pembelajaran yang cocok dengan strategi pembelajaran tertentu.
Hasil simpulan ketiga menunjukan bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi, lebih tinggi hasil belajarnya apabila diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif dengan metode Jigsaw dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori. Demikian juga hasil belajar bahasa Indonesia, materi unsur intrinsik drama siswa yang memiliki motivasi belajar rendah yang diajarkan dengan strategi pembelajaran kooperatif dengan metode Jigsaw lebih tinggi hasil belajarnya dibandingkan dengan hasil belajar bahasa Indonesia, materi unsur intrinsik drama siswa yang memiliki motivasi belajar rendah yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori.
129
Tetapi hasil penelitian ini bisa menjadi masukan lagi guru mata pelajaran bahasa Indonesia, materi unsur intrinsik drama untuk memilih strategi pembelajaran yang sesuai dalam mengajarkan siswanya. Sesuai dengan hasil penelitian, dapat diaplikasikan dalam merancang pembelajaran disesuaikan dengan memperhatikan karakteristik siswa dimana siswa yang memiliki gaya belajar visual dalam belajar bahasa Indonesia, materi unsur intrinsik drama akan lebih tinggi hasil belajarnya jika diajarkan dengan strategi pembelajaran kooperatif dengan metode Jigsaw.
Dalam merancang pembelajaran dengan strategi pembelajaran koperatif dengan metode Jigsaw, diperlukan penataan yang tepat agar terjadi kerja sama yang efektif, siswa terlibat aktif, dan suasana pembelajaran tenang sehingga kelas yang lain tidak terganggu. Guru sebagai fasilitator kegiatan pembelajaran dikelas harus dapat menciptakan stimulus agar siswa dapat bekerja sama dan terlibat aktif dalam setiap langkah pembelajaran yang direncanakan.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi seperti yang telah dikemukakan, maka disarankan beberapa hal berikut ;
130
khususnya bahasa Indonesia, materi unsur intrinsik drama yang mempunyai beberapa sub topik pembahasannya .
Untuk meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia, materi unsur intrinsik drama siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi, strategi pembelajaran kooperatif dengan metode Jigsaw ini sebagai salah satu alternatif yang sesuai dengan karakteristik siswa tersebut, di samping itu dengan strategi pembelajaran ini siswa akan lebih terlatih dan terbiasa bekerja sama untuk menyelesaikan permasalahannya demikian juga disarankan bagi guru untuk menggunakan strategi pembelajaran kooperatif dengan metode Jigsaw untuk membelajarkan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah agar hasil belajarnya lebih tinggi.
Pengunaan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan materi pelajaran memberi pengaruh pada hasil belajar siswa. Oleh sebab itu disarankan bagi kepala sekolah untuk melatih guru-guru dalam pemilihan strategi pembelajaran dan meningkatkan pengawasan pelaksanaan pembelajaran siswa di kelas. Dalam hal ini salah satu hasil penelitian yang mampu meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia, materi unsur intrinsik drama siswa dengan penggunaan strategi pembelajaran kooperatif dengan metode Jigsaw bagi siswa yang memiliki motivasi belajar rendah.
131
133
132
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman. 2003. Quantum Learning (Terjemahan Bahasa Indonesia). Bandung: Kaifa. Arikunto, S. 1998. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta
_________ . 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta : Bumi Aksara.
Dick & Carey. 2001. The Systematic Design of Instruction. New York : Wesley Educational. Djamarah, S. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
DePorter, Hernacki, 2000. Quantum Learning. Bandung: Kaifa
Joyce, Bruce, dkk. 2011. Models of Teaching. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Khairani, H. Makmun. 2013. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Aswaja Pressindo
Nurgiantoro, Burhan. 2013. Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta Nurhadi, dkk. 2007. Bahasa Indonesia untuk SMP Kelas VIII. Malang: Gelora Aksara
Pratama
Pakpahan, Berkat Johannes. 2006. Efektivitas Metode Jigsaw dalam Pembelajaran Unsur Intrinsik Puisi Siswa Kelas XI SMA Negeri 11 Medan. Medan. Skripsi
Pakpahan, Roni Violenta. 2004. Efektivitas Metode Jigsaw dalam Pembelajaran Sistem Ekskresi Tubuh Siswa Kelas XI SMA Swasta Katolik Budi Murni III Medan. Skripsi
Purwanto, Ngalim. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta:Remaja Rosdakarya Rosmawati. 2011. Seni Drama. Medan: Perdana Mulya Sarana
Rusman. 2013. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers
Sardiman. 2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Perkasa Sanjaya, W. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta :
Kencana Prenada Media Group.
Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
133
133
Simanjuntak, Tri Dwi Larosa, 2014. Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa yang Diajar dengan Model Jigsaw dan Metode Ceramah pada Materi Himpunan Kelas VII SMP Parulian 2 Medan T.A 2013/2014. Medan: Skripsi
Smaldino, Sharon E, dkk. 2011. Instructional Technology & Media For Learning. Jakarta : Kencana Paramedia Group.
Sudjana, N. 1992. Teori Belajar. IKIP Jakarta : Fakultas Pasca Sarjana.
Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sugiyono. 2010. Metode Kuantitatif dan Metode Kualitatif R&D. Bandung: Alpa Beta.
Yonny, Acep. 2014. Mahir Menulis Naskah Drama. Yogyakarta: Suaka Media
http://anoa.unhalu.ac.id/aceng/PENERAPAN%20MODEL%20PEMBELAJARAN%20KOO PERATIF%20METODE%20JIGSAW.pdf