• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Citra Merek dan Kualitas Produk terhadap Loyalitas Pengguna Blackberry dengan Kepuasan sebagai Variabel Intervening pada Mahasiswa Pascasarjana Ekonomi USU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Citra Merek dan Kualitas Produk terhadap Loyalitas Pengguna Blackberry dengan Kepuasan sebagai Variabel Intervening pada Mahasiswa Pascasarjana Ekonomi USU"

Copied!
124
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH CITRA MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS PENGGUNA BLACKBERRY DENGAN KEPUASAN

SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA MAHASISWA PASCASARJANA EKONOMI USU

TESIS

Oleh

EVA MARGARETH SARAH NAINGGOLAN 127019024/IM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MAGISTER ILMU MANAJEMEN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PENGARUH CITRA MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS PENGGUNA BLACKBERRY DENGAN KEPUASAN

SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA MAHASISWA PASCASARJANA EKONOMI USU

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Ilmu Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara

Oleh

EVA MARGARETH SARAH NAINGGOLAN 127019024/ IM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MAGISTER ILMU MANAJEMEN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

Judul Tesis : PENGARUH CITRA MEREK DAN

KUALITAS PRODUK TERHADAP

LOYALITAS PENGGUNA

BLACKBERRY DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA MAHASISWA PASCASARJANA EKONOMI USU

NamaMahasiswa : Eva Margareth Sarah Nainggolan Nomor Pokok : 127019024

Program Studi : Ilmu Manajemen

Menyetujui Komisi Pembimbing

( Prof.Dr.Amrin Fauzi )

K e t u a Anggota

(Dr.Beby Karina Fawzeea Sembiring,SE,MM)

Ketua Program Studi Direktur

( Prof.Dr.Paham Ginting,MS ) (Dr. Azhar Maksum, M. Ec, Ac, Ak, CA)

(4)

Telah diuji pada

Tanggal : 14 Agustus 2014

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof.Dr.Amrin Fauzi

Anggota : 1. Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring,SE,MM 2. Prof. Dr. Paham Ginting, MS

(5)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini Saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul:

“PENGARUH CITRA MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS PENGGUNA BLACKBERRY DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA MAHASISWA PASCASARJANA EKONOMI USU “ adalah benar hasil karya Saya sendiri

yang belum pernah dipublikasi oleh siapapun sebelumnya.

Adapun pengutipan-pengutipan yang Penulis lakukan pada bagian-bagian

tertentu dari hasil karya orang lain dalam Penulisan tesis ini, telah Penulis

cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika

penulisan ilmiah.

Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian tesis ini

bukan hasil karya Penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian

tertentu, Penulis bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang

Penulis sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan

yang berlaku.

Medan, Agustus 2014

Penulis,

(6)

ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS PENGGUNA BLACKBERRY DENGAN

KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA MAHASISWA PASCASARJANA EKONOMI USU

ABSTRAK

Komunikasi memegang peranan yang penting dalam menjaga hubungan antar manusia. Seiring dengan berkembangnya industri telekomunikasi di Indonesia yang semakin pesat, membuat komunikasi baik komunikasi melalui jarak yang dekat maupun jarak jauh menjadi semakin mudah dan lancar. Telepon seluler (ponsel) merupakan salah satu teknologi komunikasi yang berkembang dari tahun ke tahun. Blackberry merupakan produk telepon seluler yang memiliki kemampuan layanan push email, telepon, sms, menjelajah internet, dan salah satu fitur unggulan yang dimiliki blackberry adalah Blackberry Messenger (BBM). Namun, sejak munculnya ponsel Android, kehadiran Blackberry mulai redup. Pengguna mulai beralih menggunakan ponsel Android seperti Samsung. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sejauhmana pengaruh citra merek dan kualitas produk terhadap loyalitas pengguna Blackberry pada mahasiswa Pascasarjana Ekonomi Universitas Sumatera Utara baik secara langsung maupun tidak langsung melalui kepuasan. Penelitian ini menggunakan pendekatan survey, jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan sifat penelitian ini adalah

explanatory research. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Pascasarjana Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan yang menggunakan Blackberry terdaftar dan aktif dari tahun 2009 semester ganjil hingga 2013 semester genap. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode

non-probability sampling dengan jumlah sebanyak 100 orang. Tehnik pengambilan

sampel dilakukan secara purposive sampling. Pengujian hipotesis menggunakan analisis Structural Equation Model (SEM). Hasil pengujian menunjukkan bahwa kualitas produk berpengaruh terhadap loyalitas melalui kepuasan, dengan kondisi pengaruh kualitas produk yang lebih besar (0,668) dibandingkan pengaruh citra merek terhadap loyalitas melalui kepuasan (-0,130). Pengaruh langsung citra merek dan kualitas produk terhadap loyalitas menunjukkan citra merek berpengaruh secara langsung terhadap kepuasan sebesar -0,230, kualitas produk berpengaruh secara langsung terhadap kepuasan sebesar 1,610, dan pengaruh kepuasan terhadap loyalitas sebesar 14,181,citra merek berpengaruh secara langsung terhadap loyalitas sebesar 3,928, kualitas produk berpengaruh secara langsung terhadap loyalitas sebesar -22,962. Hal ini nantinya dapat menjadi pedoman bagi produsen Blackberry untuk meningkatkan kualitas produknya untuk mampu mempertahankan citra merek di mata konsumen.

(7)

THE ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF BRAND IMAGE AND PRODUCT QUALITY ON THE LOYALTY OF THE USERS OF BLACKBERRY WITH SATISFACTION AS THE INTERVENING

VARIABLEIN THE ECONOMIC POSTGRADUATE STUDENTS OFTHE UNIVERSITY OF SUMATERA UTARA

ABSTRACT

Communication plays an important role in maintaining human relationships. In line with the increasingly rapid development of telecommunication industry in Indonesia has made the communication communication both short-distance and long-distance communication becomes easier and smoother. Cellular phone is one of the communication technologies developing from year to year. Blackberry is a cellular phone product with an ability to provide push e-mail, telephone, SMS, Internet browsing service and one of the excellent features owned by blackberry is Blackberry Messenger (BBM). But since the introduction of Android cellular phone, the presence of blackberry began to dim. The users began to switch to using Android phones such as Samsung. The problem discussed in this study was to what extent brand image and product quality directly or indirectly through satisfaction had influence on the loyalty of the users of blackberry in the economics postgraduate students at the University of Sumatera Utara. The population of this descriptive qualitative explanatory survey study was all of the economics postgraduate students of the University of Sumatera Utara Medan using blackberry who were active and registered from odd semester of 2009 to even semester of 2013, and 98.01 students and rounded to 100 students of the population were selected to be the samples for this study through purposive sampling method. The hypothesis was tested through Structural Equation Model (SEM) analysis. The result of this study showed that the influence of product quality was bigger (0.668) compared to that of image brand on the loyalty through satisfaction (- 0.130). Direct influence of brand image and product quality on the loyalty showed that the direct influence of brand image on satisfaction was -0.230, the direct influence of product quality on satisfaction was 1.610, and the influence of satisfaction on loyalty was 14.181, direct influence of brand image on loyalty was 3.928, and direct influence of product quality on loyalty was -22.962. This findings can be an input for the producer of Blackberry to improve the quality of its product that it can maintain the image of its brand in the eyes of consumers.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis mengucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

segala berkat dan rahmat-Nya yang selalu menyertai Penulis dalam menyelesaikan

tesis dengan judul “Pengaruh Citra Merek dan Kualitas Produk terhadap Loyalitas

Pengguna Blackberry dengan Kepuasan sebagai Variabel Intervening pada

Mahasiswa Pascasarjana Ekonomi USU”..

Selama proses studi dan pengerjaan penelitian ini, Penulis telah banyak

menerima saran, motivasi serta do’a dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini Penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc (CTM), Sp.A(K),

selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec,Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, MS, selaku Ketua Program Studi

Magister Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Arlina Nurbaiti Lubis, SE, MBA selaku Sekretaris Program Studi

Magister Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara.

5. Bapak Prof. Dr. Amrin Fauzi, selaku Ketua Komisi Pembimbing yang

(9)

membimbing dan mengarahkan Penulis dalam menyelesaikan tesis ini

dengan baik.

6. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring,SE,MM, selaku Anggota Komisi

Pembimbing yang telah memberikan waktu dan ilmu kepada Saya, serta

dengan sabar membimbing dan mengarahkan Saya dalam menyelesaikan

tesis ini dengan baik.

7. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting,MS , Ibu Dr. Arlina Nurbaiti Lubis, SE,

MBA, Bapak Dr. Parapat Gultom, MSIE, selaku Komisi Pembanding

yang telah meluangkan waktu, memberikan kritikan, masukan serta

pengarahan untuk kesempurnaan tesis ini.

8. Bapak dan Ibu pengajar Program Studi Magister Ilmu Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang telah

memberikan banyak ilmu dan wawasan yang sangat bermanfaat bagi

Penulis.

9. Bapak dan ibu pegawai administrasi Program Studi Magister Ilmu

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

yang membantu dan melayani Penulis khususnya mengenai administrasi.

10.Orang tua yang tercinta, KombesPol (Purn) Drs. Togar H.Nainggolan dan

Dra.Ida M.Sibarani yang telah mencurahkan segenap perhatian, kasih

sayang dan doanya yang tak terhingga kepada penulis hingga

(10)

11.Adik Penulis yang Tersayang Edgar Denny Christian Nainggolan yang

selalu memberikan doa serta dukungannya agar Penulis dapat

menyelesaikan pendidikan dengan baik.

12.Seluruh mahasiswa Angkatan 2012 Program Studi Magister Ilmu

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

(khususnya kak Delyana Pulungan , Arif QD, Kak Mira Siregar, Kak Lenti

Saragih, Desty dan Kak Susi) yang selalu bersama menghadapi rintangan

perkuliahan dengan semangat.

13.Seluruh pihak yang terkait yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu

dalam penulisan tesis ini.

Penulis menyadari tesis ini masih jauh dari sempurna. Komentar, kritik,

dan saran sangat Penulis harapkan. Akhirnya, Penulis berharap tesis ini membawa

manfaat bagi kita semua.

Semoga Tuhan memberikan limpahan berkah dan anugerahNya kepada

semua pihak yang telah memberikan bantuan moral maupun materil kepada

Penulis, sehingga Penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

Medan, Agustus 2014

Penulis

(11)

RIWAYAT HIDUP

Eva Margareth Sarah Nainggolan, lahir di Jakarta 09 Agustus 1989, anak

sulung dari dua bersaudara dari pasangan Bapak KombesPol (Purn) Drs. Togar H.

Nainggolan dan Ibu Dra. Ida M. Sibarani. Penulis menyelesaikan pendidikan

Sekolah Dasar pada tahun 2001 di SD.ST. Antonius Medan. Kemudian

menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Pertama pada tahun 2004 di SMP

Putri Cahaya Medan, dan menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Atas

pada tahun 2007 di SMA Negeri 4 Medan. Pada tahun 2012 menyelesaikan

menyelesaikan pendidikan S-1 pada Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen di

Universitas Sumatera Utara. Pada tahun 2012 menempuh pendidikan S-2 pada

Program Studi Magister Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara.

Medan, Agustus 2014

Penulis

(12)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ……… i

ABSTRACT ……….. ii

KATA PENGANTAR ……….. iii

RIWAYAT HIDUP ………... vi

DAFTAR ISI …………..……… vii

DAFTAR TABEL ………. x

DAFTAR GAMBAR ………. xi

DAFTAR LAMPIRAN ………. xii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah .………. 1

1.2 Perumusan Masalah ………. 8

1.3 Tujuan Penelitian ……….……….. 8

1.4 Manfaat Penelitian ………..……… 9

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu ……… 9

2.2 Landasan Teori 2.2.1 Merek ………... 12

2.2.1.1 Citra Merek ……… 13

2.2.1.2 Pengukuran Citra Merek ……… 14

2.2.2 Produk ..………... 15

2.2.2.1 Tingkatan Produk……….. ….. 16

2.2.2.2 Kualitas Produk ……….… 16

2.2.2.3 Dimensi Kualitas Produk ………... 17

2.2.3 Kepuasan Pelanggan ……….. 19

2.2.3.1 Faktor-Faktor yang mempengaruhi kepuasan Pelanggan ……….. 21

2.2.4 Loyalitas Pelanggan ………... 22

2.2.5 Pengukuran Loyalitas Pelanggan ……….. 23

2.3 Kerangka Konseptual ……….. 24

(13)

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Sifat Penelitian ……….……….. …... 28

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ………..……… 28

3.3 Populasi dan Sampel ……….……… 28

3.3.1 Populasi ……… 28

3.3.2 Sampel ………. 29

3.4 Teknik Pengumpulan Data ……… 30

3.5 Jenis dan Sumber Data ………..……… 31

3.6 Identifikasi dan Operasionalisasi Variabel ……… 32

3.7 Pengujian Validitas dan Reliabilitas …………..……… 34

3.7.1 Hasil Uji Validitas ……… 34

3.7.2 Hasil Uji Reliabilitas ……… 36

3.8 Metode Analisis Data ………. 37

3.8.1 Analisis Structural Equation Model (SEM) ………. 37

3.8.2 Statistik Deskriptif ………. 41

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ……….. 43

4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian ………... 43

4.1.1.1 Gambaran Umum Blackberry ……….. 43

4.1.1.2 Produk Unggulan Blackberry ………. 45

4,1.2 Karakteristik Responden ………. 47

4.1.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ………... 47

4.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ……….. 48

4.1.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan … 49 4.1.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Program Studi ……… 49

4.1.2.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Penggunaan ……… 50

4.1.3 Analisa Penjelasan Responden terhadap Variabel Penelitian ………. 50

4.1.3.1 Penjelasan Responden Terhadap Variabel Citra Merek ……… 51

4.1.3.2 Penjelasan Responden Terhadap Variabel Kualitas Produk ………. 52

4.1.3.3 Penjelasan Responden Terhadap Variabel Kepuasan ………... 54

(14)

4.1.4 Proses Analisis Data dan Pengujian Model Penelitian ……… 56 4.1.4.1 Pengujian dengan Menggunakan Structural

Equation Model ………... 56

4.1.4.2 Pengujian Hipotesis ………. 61

4.2 Pembahasan Analisis Hasil Pengujian SEM ……… 66

4.2.1 Pembahasan Pengaruh Citra Merek dan Kualitas Produk Terhadap Loyalitas Pengguna Blackberry Dengan Kepuasan sebagai Variabel Intervening

Pada Mahasiswa Pascasarjana Ekonomi USU ……….. 66

4.2.2 Pengujian Evaluasi Asumsi SEM ………. 67

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ……… 73

5.2 Saran ……….. 74

(15)

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

1.1 Data Penjualan Blackberry……….. 7

2.1 Penelitian Terdahulu ……… 11

3.1 Operasionalisasi Variabel ……… 33

3.2 Hasil Uji Validitas ……….. 35

3.3 Hasil Uji Reliabilitas ………... 37

3.4 Model Persamaan ……… 40

4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ……… 47

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ………. 48

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan ………… 49

4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Program Studi ……… 49

4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Penggunaan ….. 50

4.6 Pengukuran Jawaban Responden ……… 51

4.7 Jumlah dan Persentase Jawaban Responden Terhadap Variabel Citra Merek ……….. 51

4.8 Jumlah dan Persentase Jawaban Responden Terhadap Variabel Kualitas Produk ……… 53

4.9 Jumlah dan Persentase Jawaban Responden Terhadap Variabel Kepuasan ………. 54

4.10 Jumlah dan Persentase Jawaban Responden Terhadap Variabel Loyalitas ……….. 55

4.11 Indeks Pengujian Kelayakan SEM ………. 56

4.12 Modification Indices ……….. 58

4.13 Indeks Pengujian Kelayakan SEM ……… 59

4.14 Regression Weight SEM ……… 60

4.15 Estimasi Parameter Regression Weights ……….. 62

4.16 Indirect Effects ………. 64

4.17 Direct Effects ……… 65

4.18 Pengaruh Total (Total Effects) ………. 65

4.19 Assesment of Normality ……….. 68

(16)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual ……… 26

3.1 Diagram Alur ………. 40

4.1 Confirmatory Factor Analysis SEM ……….. 56

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Halaman

1. Kuesioner ……… 77

(18)

ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS PENGGUNA BLACKBERRY DENGAN

KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA MAHASISWA PASCASARJANA EKONOMI USU

ABSTRAK

Komunikasi memegang peranan yang penting dalam menjaga hubungan antar manusia. Seiring dengan berkembangnya industri telekomunikasi di Indonesia yang semakin pesat, membuat komunikasi baik komunikasi melalui jarak yang dekat maupun jarak jauh menjadi semakin mudah dan lancar. Telepon seluler (ponsel) merupakan salah satu teknologi komunikasi yang berkembang dari tahun ke tahun. Blackberry merupakan produk telepon seluler yang memiliki kemampuan layanan push email, telepon, sms, menjelajah internet, dan salah satu fitur unggulan yang dimiliki blackberry adalah Blackberry Messenger (BBM). Namun, sejak munculnya ponsel Android, kehadiran Blackberry mulai redup. Pengguna mulai beralih menggunakan ponsel Android seperti Samsung. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sejauhmana pengaruh citra merek dan kualitas produk terhadap loyalitas pengguna Blackberry pada mahasiswa Pascasarjana Ekonomi Universitas Sumatera Utara baik secara langsung maupun tidak langsung melalui kepuasan. Penelitian ini menggunakan pendekatan survey, jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan sifat penelitian ini adalah

explanatory research. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Pascasarjana Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan yang menggunakan Blackberry terdaftar dan aktif dari tahun 2009 semester ganjil hingga 2013 semester genap. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode

non-probability sampling dengan jumlah sebanyak 100 orang. Tehnik pengambilan

sampel dilakukan secara purposive sampling. Pengujian hipotesis menggunakan analisis Structural Equation Model (SEM). Hasil pengujian menunjukkan bahwa kualitas produk berpengaruh terhadap loyalitas melalui kepuasan, dengan kondisi pengaruh kualitas produk yang lebih besar (0,668) dibandingkan pengaruh citra merek terhadap loyalitas melalui kepuasan (-0,130). Pengaruh langsung citra merek dan kualitas produk terhadap loyalitas menunjukkan citra merek berpengaruh secara langsung terhadap kepuasan sebesar -0,230, kualitas produk berpengaruh secara langsung terhadap kepuasan sebesar 1,610, dan pengaruh kepuasan terhadap loyalitas sebesar 14,181,citra merek berpengaruh secara langsung terhadap loyalitas sebesar 3,928, kualitas produk berpengaruh secara langsung terhadap loyalitas sebesar -22,962. Hal ini nantinya dapat menjadi pedoman bagi produsen Blackberry untuk meningkatkan kualitas produknya untuk mampu mempertahankan citra merek di mata konsumen.

(19)

THE ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF BRAND IMAGE AND PRODUCT QUALITY ON THE LOYALTY OF THE USERS OF BLACKBERRY WITH SATISFACTION AS THE INTERVENING

VARIABLEIN THE ECONOMIC POSTGRADUATE STUDENTS OFTHE UNIVERSITY OF SUMATERA UTARA

ABSTRACT

Communication plays an important role in maintaining human relationships. In line with the increasingly rapid development of telecommunication industry in Indonesia has made the communication communication both short-distance and long-distance communication becomes easier and smoother. Cellular phone is one of the communication technologies developing from year to year. Blackberry is a cellular phone product with an ability to provide push e-mail, telephone, SMS, Internet browsing service and one of the excellent features owned by blackberry is Blackberry Messenger (BBM). But since the introduction of Android cellular phone, the presence of blackberry began to dim. The users began to switch to using Android phones such as Samsung. The problem discussed in this study was to what extent brand image and product quality directly or indirectly through satisfaction had influence on the loyalty of the users of blackberry in the economics postgraduate students at the University of Sumatera Utara. The population of this descriptive qualitative explanatory survey study was all of the economics postgraduate students of the University of Sumatera Utara Medan using blackberry who were active and registered from odd semester of 2009 to even semester of 2013, and 98.01 students and rounded to 100 students of the population were selected to be the samples for this study through purposive sampling method. The hypothesis was tested through Structural Equation Model (SEM) analysis. The result of this study showed that the influence of product quality was bigger (0.668) compared to that of image brand on the loyalty through satisfaction (- 0.130). Direct influence of brand image and product quality on the loyalty showed that the direct influence of brand image on satisfaction was -0.230, the direct influence of product quality on satisfaction was 1.610, and the influence of satisfaction on loyalty was 14.181, direct influence of brand image on loyalty was 3.928, and direct influence of product quality on loyalty was -22.962. This findings can be an input for the producer of Blackberry to improve the quality of its product that it can maintain the image of its brand in the eyes of consumers.

(20)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Komunikasi memegang peranan yang penting dalam menjaga hubungan

antar manusia. Seiring dengan berkembangnya industri telekomunikasi di

Indonesia yang semakin pesat, membuat komunikasi baik komunikasi melalui

jarak yang dekat maupun jarak jauh menjadi semakin mudah dan lancar. Telepon

seluler (ponsel) merupakan salah satu teknologi komunikasi yang berkembang

dari tahun ke tahun. Berbagai kelebihan yang dimiliki ponsel membuat

masyarakat beralih menggunakan ponsel dibandingkan telepon kabel atau telepon

rumah. Sehingga banyaknya merek-merek ponsel yang secara tidak langsung

menciptakan dunia persaingan yang ketat. Tatkala persaingan ini membuat

produsen telepon seluler (ponsel) saling bersaing memperebutkan hati konsumen

dengan cara memahami keinginan dan kebutuhan konsumen. Produsen dituntut

untuk menciptakan produk unggulan agar mampu bersaing dengan pesaingnya.

Produsen telepon seluler (ponsel) yang mengerti dan memahami

keinginan konsumen akan terus-menerus meningkatkan kualitas maupun kuantitas

produknya agar mendapatkan perhatian konsumen sehingga konsumen akan

membeli produknya Para konsumen membeli suatu produk bukan karena fisik

produk semata-mata tetapi karena manfaat yang ditimbulkan dari produk yang

dibeli. Manfaat dari produk telepon seluler (ponsel) yang dapat memberikan

kepuasan kepada konsumen seperti penyediaan fitur-fitur telepon seluler (ponsel)

(21)

konsumen yang merasa puas akan produk yang dimilikinya akan menimbulkan

perasaan loyal terhadap produk tersebut.

Loyalitas konsumen adalah komitmen yang dipegang teguh untuk

membeli kembali atau berlangganan kembali suatu produk atau jasa pilihan

dimasa yang akan datang (Kotler dan Amstrong,2004). Menurut Jacoby dan

Chestnut dalam Bei dan Chiao (2001), mengatakan bahwa “consistens purchasing

as an indicator of loyalty could be invalid because of happenstance buying or a

preference for convenience and that inconsistent purchasing could mask loyalty if

consumers had brand loyalty to several brands in one product category”. Hal ini

memiliki arti bahwa pembelian yang konsisten sebagai indikator loyalitas tidak

dapat dikatakan sah apabila kebetulan membeli atau sebuah preferensi untuk

kenyamanan dan pembelian tidak konsisten bisa menutupi kesetiaan jika

pelanggan memiliki loyalitas merek untuk beberapa merek dalam satu kategori

produk. Sebuah loyalitas berasal dari kepuasan yang dirasakan oleh konsumen

terhadap suatu produk dengan membeli ulang produk yang sama secara terus

menerus atau tetap setia menggunakan satu merek produk yang digunakan.

Kepuasan merupakan fenomena setelah melakukan pembelian.

Maksudnya, bahwa kepuasan pelanggan terjadi setelah pembelian dimana

konsumen kemudian akan melakukan evaluasi terhadap produk tersebut apakah

sesuai dengan harapannya atau tidak. Sikap dan tindakan konsumen terhadap

suatu merek sangat ditentukan oleh citra merek tersebut.

. Merek yang berhasil adalah produk dan jasa yang hebat, didukung oleh

(22)

yang dirancang dan dijalankan secara kreatif. Dengan citra merek yang positif,

konsumen akan tertarik mempertahankan untuk memiliki produk tersebut. Tu, Li

dan Chih,(2013), menyatakan bahwa “brand image was customer responses to

brand name, sign, or impression, and represented the product quality”. Yang

berarti bahwacitra merek adalah respon pelanggan untuk nama merek, tanda atau

kesan dan mewakili kualitas produk. Perusahaan yang memiliki produk yang

berkualitas akan memberi kesan yang positif terhadap produk tersebut.

Menurut Kotler dan Amstrong (2008), kualitas produk adalah kemampuan

suatu produk untuk melakukan fungsi-fungsinya. Kemampuan itu meliputi daya

tahan, kehandalan, ketelitian yang dihasilkan, kemudahan dioperasikan dan

diperbaiki dan atribut lain yang berharga pada produk secara keseluruhan.

Perusahaan dituntut untuk memproduksi produk yang berkualitas tinggi agar dapat

memberikan keuntungan dibandingkan dengan memproduksi produk yang

berkualitas rendah. Hal ini disebabkan kualitas produk merupakan salah satu

faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kemajuan suatu bisnis.

Blackberry merupakan produk telepon seluler yang memiliki kemampuan

layanan push email, telepon, sms, menjelajah internet, dan salah satu fitur

unggulan yang dimiliki blackberry adalah Blackberry Messenger (BBM).

Blackberry pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada pertengahan desember

tahun 2004 oleh operator indosat dan perusahaan starhub (sumber: wikipedia).

Pada tahun 2008 lalu, ponsel Blackberry menjadi ponsel terlaris di Indonesia.

Bahkan, menurut data dari Asia Media Jurnal,pada juli 2013, BBM masih menjadi

(23)

keluaran Blackberry itu membuat ponsel Blackberry semakin terlihat eksklusif.

Kepopuleran ponsel Blackberry saat itu juga didukung banyaknya merchant di

Indonesia yang menggunakan BBM dalam melakukan transaksi dari ribuan

kontak. Hal tersebut adalah nilai positif dari pengguna BBM di Indonesia.

Blackberry adalah produk smartphone yang sedang digandrungi berbagai

kalangan masyarakat di Indonesia termasuk kalangan mahasiswa. Saat ini,

khususnya dikalangan mahasiswa terutama mahasiswa pascasarjana sendiri,

Blackberry telah mempermudah mereka dalam browsing mencari informasi yang

mereka butuhkan ataupun berkomunikasi melalui BBM. Dengan adanya layanan

BBM tersebut, mereka dapat bertukar informasi ataupun melakukan sharing

informasi secara cepat dan mudah. Tidak hanya itu saja, Blackberry juga dapat

membantu mahasiswa dalam hal melakukan searching informasi via google,

berkirim tugas melalui email, mendownload beberapa file dan mendownload

buku, music,film, serta video. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa Blackberry

memang merupakan handphone smartphone dimana dari segi penggunaannya

hanya dengan satu handphone, pengguna dapat melakukan kegiatan multitasking

ketika menggunakannya.

Namun, sejak munculnya ponsel Android, kehadiran Blackberry mulai

redup. Pengguna mulai beralih menggunakan ponsel Android seperti Samsung

satunya nilai perangkat jual Blackberry, 14 mei 2013, CEO Blackberry Thorstein

Heins mengumumkan bahwa BBM akan hadir di perangkat Android dan Ios

(24)

BBM pada Android dan Ios, situs Tech Asia pun memprediksi kehadiran ponsel

Blackberry akan semakin memudar di Indonesia.

Menurut situs Tech Asia dalam

Blackberry akan memudar di Indonesia antara lain :

1. Tidak ada lagi fitur yang eksklusif

Dua keunggulan sebelumnya, fitur email, model keyboard QWERTY dan

BBM membuat jumlah pengguna ponsel Blackberry melonjak dipasar saat

itu. Tetapi, keunggulan itu mulai ditiru oleh vendor lain. Terlebih, kini

BBM juga hadir untuk ponsel Iphone dan Android. Hal ini semakin

membuat pengguna ponsel Blackberry beralih ke ponsel lain.

2. Monoton

BlackBerry sempat memiliki daya tarik di Indonesia beberapa tahun lalu.

Masyarakat bahkan siap mengeluarkan uang sedikitnya sekitar Rp 2 juta

untuk satu unit ponsel Blackberry. Namun, desain Blackberry yang

terkesan monoton dan pengalaman para pengguna yang tak berkembang

membuat mereka bosan. Bahkan, menurut catatan, pengguna yang

menggunakan Blackberry kebanyakan punya ponsel lain (selain

Blackberry) untuk menunjang kebutuhan mereka. Ponsel yang dipilih

untuk cadangan umumnya Android. Kini, pengguna malah

menomorsatukan ponsel cadangannya tersebut dan menyingkirkan

(25)

3. Peminat semakin sedikit

Ponsel Blackberry adalah salah satu penggerak saham perusahaan. Tapi,

saham vendor asal Kanada ini terus anjlok. Bahkan, harga untuk

Blackberry Z10 dipangkas, dari Rp 6,9 juta menjadi Rp 4,7 juta.

Kenyataannya, meski harganya sudah turun, peminat Z10 masih sangat

sedikit. Menurut data, pengguna yang membeli Z10 biasanya mereka yang

hanya tertarik pada fitur OS-nya yang baru.

4. Blackberry tidak percaya diri

Blackberry pernah memangkas jumlah pegawai sebanyak 4.500 orang

seiring dengan meluncurnya Z30. Namun, perusahaan Blackberry di

Indonesia menyatakan akan tetap mempertahankan seluruh karyawannya.

Sejauh ini, kehadiran BBM pada platform lain membuat perusahaan tetap

hidup. Tapi, sistem operasi keluarannya mungkin tak bisa bertahan lama.

Tindakan yang paling mungkin dilakukan untuk bertahan adalah

bermigrasi ke Android atau iOS.

Pada Tabel 1.1 dapat dilihat pangsa pasar Blackberry dan beberapa pesaingnya

(26)

Tabel 1.1

Data Penjualan Blackberry Global

Smartphone

2012 Shipments

Volumes

Market Share

2013 Shipments

Volumes

Market Share

Android 129.6 75 % 204.4 81,3%

Apple 26.9 15,6% 33.8 13,4%

Microsoft 3.7 2,1% 10.2 4,1%

Blackberry 7.4 4,3% 2.5 1,0%

Lain-lain 5.2 3,0% 0.5 0,2%

Total 172.8 100% 251.4 100%

Sumber : tekno.liputan6.com/penjualan-smartphone-naik-blackberry-merosost drastic

Dari Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa smartphone Blackberry harus

mengalami penurunan secara drastis. Pada Tahun 2012, Blackberry

berhasil menjual produknya 7,4 juta unit sedangkan pada Tahun 2013,

Blackberry hanya berhasil menjual 2.5 juta unit. Keadaan yang dialami

oleh Blackberry berbanding terbalik dengan Android yang berhasil

mengungguli pangsa pasar produk smartphone. Pada Tahun 2012, Android

menjual 129.6 juta unit dan pada Tahun 2013 berhasil menjual 204.4 juta

unit.

Dari penjelasan di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

untuk melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Citra Merek

dan Kualitas Produk terhadap Loyalitas Pengguna Blackberry dengan

Kepuasan Sebagai Variabel Intervening pada mahasiswa Pascasarjana

(27)

1.2 Perumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh citra merek dan kualitas produk terhadap kepuasan

pengguna Blackberry khususnya pada mahasiswa Pascarsarjana Ekonomi

USU?

2. Bagaimana pengaruh citra merek dan kualitas produk terhadap loyalitas

pengguna Blackberry khususnya pada mahasiswa Pascarsarjana Ekonomi

USU ?

3. Bagaimana pengaruh kepuasan terhadap loyalitas pengguna Blackberry

khususnya pada mahasiswa Pascarsarjana Ekonomi USU ?

4. Bagaimana pengaruh citra merek dan kualitas produk terhadap loyalitas

pengguna Blackberry khususnya pada mahasiswa Pascarsarjana Ekonomi

USU melalui kepuasan ?

1.3Tujuan Penelitian

Sejalan dengan uraian yang telah dikemukakan,maka tujuan dari penelitian

ini adalah :

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh citra merek dan kualitas

produk terhadap kepuasan pengguna Blackberry khususnya pada

mahasiswa Pascarsarjana Ekonomi USU.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh citra merek dan kualitas

produk terhadap loyalitas pengguna Blackberry khususnya pada

(28)

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepuasan terhadap loyalitas

pengguna Blackberry khususnya pada mahasiswa Pascarsarjana Ekonomi

USU.

4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh citra merek dan kualitas

produk terhadap loyalitas pengguna Blackberry khususnya pada

mahasiswa Pascarsarjana Ekonomi USU melalui kepuasan.

1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat digunakan untuk menambah pengetahuan dan

wawasan yang berkaitan dengan Citra Merek dan Kualitas Produk serta

hubungannya terhadap Kepuasan dan Loyalitas pengguna Blackberry

sebagai kajian dalam bidang manajemen.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan

penelitian yang terkait dengan Citra Merek dan Kualitas Produk terhadap

(29)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Ginting (2011) melakukan penelitian dengan judul : “Analisis pengaruh

ekuitas merek terhadap kepuasan dan loyalitas konsumen blackberry pada

mahasiswa sekolah tinggi ilmu ekonomi professional manajemen college

Indonesia (PMCi) medan”. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif.

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan survey. Sifat penelitian adalah

explanatory research. Hasil penelitian pada hipotesis pertama menunjukkan bahwa

secara serempak ekuitas merek yang terdiri dari kesadaran merek, asosiasi

merek,persepsi kualitas merek dan loyalitas merek secara bersama-sama

berpengaruh secara nyata terhadap kepuasan mahasiswa dan secara parsial yang

berpengaruh paling dominan adalah persepsi kualitas merek. Sedangkan hipotesis

kedua menunjukkan kepuasan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas

mahasiswa konsumen Blackberry pada STIE PMCI.

Purba (2011) melakukan penelitian dengan judul : “pengaruh pelayanan,

kualitas produk, harga terhadap kepuasan dan loyalitas konsumen telekomunikasi

selular (telkomsel) prabayar pada mahasisiwa fakultas matematika dan ilmu

pengetahuan alam Universitas Sumatera Utara”. Jenis penelitian ini adalah

deskriptif kuantitatif. Pendekatan penelitian yang dilakukan adalah survei.

Pengolahan data menggunakan SPSS versi 16. Teknik pengumpulan data primer

(30)

responden. Hasil penelitian menunjukkan dari uji serempak pelayanan dan

kualitas produk berpengaruh positif terhadap kepuasan mahasiswa. Kualitas

produk lebih berperan dalam menentukan tingkat kepuasan mahasiswa konsumen

Telkomsel Prabayar dibandingkan dengan pelayanan dan harga. Hasil regresi

sederhana menunjukkan bahwa kepuasan berpengaruh signifikan terhadap

loyalitas. Pelayanan, kualitas produk, dan harga memiliki kemampuan

menjelaskan pengaruhnya terhadap kepuasan mahasiswa konsumen Telkomsel

Prabayar pada mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Sumatera Utara sebesar 42,9% sementara sisanya sebesar 57,1%

dijelaskan oleh variabel-variabel bebas lainnya yang tidak diteliti.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

NO NAMA ekuitas merek terhadap kepuasan dan loyalitas konsumen blackberry pada mahasiswa sekolah tinggi ilmu ekonomi PMCI medan

Ekuitas merek,kepuasa n,loyalitas

Proportional dan random sampling

Regresi berganda

Ekuitas merek yang terdiri dari asosiasi merek, kesadaran merek,persepsi kualitas merek dan loyalitas merek secara bersama-sama berpengaruh secara nyata terhadap kepuasan mahasiswa dan yang

(31)

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Merek

Menurut Kotler dan Amstrong (2004), merek adalah suatu nama, kata,

tanda, simbol, atau desain atau kombinasi dari semuanya yang

mengidentifikasikan pembuat atau penjual produk atau jasa tertentu. Konsumen

melihat merek sebagai bagian produk yang penting dan merek dapat menambah

nilai produk.

Pemerekan membantu pembeli dalam berbagai cara. Nama merek

membantu konsumen mengidentifikasi produk yang memberikan manfaat bagi

mereka. Merek juga memberitahu konsumen seberapa tinggi kualitas produk.

Pembeli yang selalu membeli merek yang sama mengetahui bahwa mereka akan

mendapat fitur, manfaat dan kualitas yang sama setiap kali mereka melakukan

pembelian (Kotler dan Amstrong ,2004). 2 Mas Intan

Purba (2011)

pengaruh pelayanan, kualitas produk, harga terhadap kepuasan dan loyalitas konsumen telekomunikasi selular

(telkomsel) prabayar pada mahasisiwa

Kualitas produk lebih berperan dalam

(32)

Merek juga memberikan keuntungan bagi penjual. Nama merek menjadi

dasar utama dalam mengenali kualitas khusus yang dimiliki produk tersebut.

Nama merek dan merek dagang penjual memberikan perlindungan hukum bagi

fitur-fitur produk yang jika tidak diberi nama merek dan merek dagang bisa ditiru

oleh pesaing (Kotler dan Amstrong,2004).

Aaker (1995) menyatakan bahwa “another way to differentiate is to build

strong brands, to create equity”. Yang artinya bahwa cara lain untuk

mendifrensiasikan adalah dengan membangun merek yang kuat dan menciptakan

ekuitas merek. Menurut Kotler dan Amstrong (2004), ekuitas merek adalah nilai

suatu merek berdasarkan seberapa kuat merek tersebut mempunyai loyalitas

merek,kesadaran konsumen akan nama merek, kualitas yang dipersepsikan,

asosiasi merek, dan berbagai asset lainnya seperti paten, merek dagang, dan

hubungan jaringan distribusi.

2.2.1.1 Citra Merek

Citra merek mempresentasikan keseluruhan persepsi terhadap merek dan

dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu

(Setiadi,2003). Menurut Setiadi (2003), citra merek sebagai jumlah dari

gambaran-gambaran, kesan-kesan, dan keyakinan-keyakinan yang dimiliki oleh

seseorang terhadap suatu objek.

Menurut Hawkins,Mothersbaugh,Best (2007), mengatakan “brand image

refers to the schematic memory of a brand. It contains the target market’s

(33)

manufacturer/marketer characteristic”. Yang artinya citra merek mengacu pada

memori skematik dari sebuah merek. Citra merek berisi interpretasi target pasar

dari atribut produk, keuntungan, situasi penggunaan, pengguna dan produsen

/karakteristik pemasar.

Citra terhadap merek berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan

dan preferensi terhadap suatu merek. Konsumen dengan citra yang positif

terhadap suatu merek, lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian, oleh

karena itu kegunaan utama dari iklan diantaranya adalah untuk membangun citra

positif terhadap merek. Manfaat lain yang positif adalah perusahaan bisa

mengembangkan lini produk dengan memanfaatkan citra positif yang telah

terbentuk terhadap merek produk lama. Hal yang perlu diperhatikan adalah

bagaimana mempertahankan dan meningkatkan citra merek yang sudah positif.

Jika suatu saat perusahaan ingin mengubah merek produk yang telah lama ada dan

mempunyai citra yang positif, maka perubahan itu harus terlebih dahulu menilai

inferensi konsumen atas perubahan yang akan dilakukan, (Setiadi,2003).

2.2.1.2 Pengukuran Citra Merek

Menurut Keller (2003), pengukuran citra merek dapat didasarkan pada tiga

variabel yaitu sebagai berikut :

1. Kekuatan (Strenght)

Kekuatan disini berkaitan dengan seberapa kuat hubungan yang mampu

(34)

ini dapat dibentuk melalui pengalaman masa lalu, harga, kualitas,

rekomendasi, perorangan, iklan dan lain-lain.

2. Keunikan (Uniqueness)

Keunikan adalah kemampuan untuk membedakan sebuah merek diantara

merek-merek yang lainnya. Kesan unik ini muncul dari atribut produk,

yang berarti terdapat diferensiasi antara produk satu dengan produk yang

lainnya. Termasuk dalam kelompok unik antara lain: variasi layanan yang

bisa diberikan sebuah produk, variasi harga dari produk yang

bersangkutan, maupun diferensiasi dari penampilan fisik sebuah produk.

3. Favorable

Favorable mengarah pada kemampuan merek tersebut untuk mudah

diingat oleh konsumen. Termasuk dalam kelompok favorable ini antara

lain: kemudahan merek produk untuk diucapkan, kemampuan merek untuk

tetap diingat konsumen, maupun kesesuaian antara kesan merek di benak

konsumen dengan citra yang diinginkan perusahaan atas merek yang

bersangkutan.

2.2.2. Produk

Menurut Kotler dan Amstrong (2004), produk adalah semua yang dapat

ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi

yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan pemakainya. Produk tidak

hanya terdiri dari kegiatan, orang, tempat,organisasi,idea tau campuran dari

(35)

2.2.2.1 Tingkatan Produk

Perencana produk harus memikirkan produk dan jasa dalam tiga tingkatan.

Tingkatan yang paling dasar adalah produk inti (core product). Dalam mendesain

produk, para pemasar harus lebih dahulu mendefinisikan manfaat inti yang akan

diberikan oleh produk tersebut kepada konsumennya. Mereka harus mengerti

pengalaman total pelanggan terkait pembelian dan penggunaan produknya,

(Kotler dan Amstrong,2004).

Setelah itu, perencana produk tersebut harus membangun produk

aktualnya di berbagai posisi yang dekat dengan produk inti. Produk actual (actual

product) tersebut minimal harus mempunyai lima sifat antara lain tingkatan

kualitas, fitur, desain, merek, dan kemasan. Terakhir, perencana produk tersebut

harus membangun produk tambahan (augmented product) di sekitar produk inti

dan actual dengan cara menawarkan layanan dan manfaat tambahan bagi

konsumen (Kotler dan Amstrong,2004).

2.2.2.2 Kualitas Produk

Menurut Kotler dan Amstrong (2004), kualitas produk merupakan

kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsi-fungsinya yang meliputi daya

tahan, kehandalan, ketelitian yang dihasilkan, kemudahan dioperasikan dan

diperbaiki, dan atribut lain yang berharga pada produk secara keseluruhan.

Dalam mengembangkan produk, pemasar terlebih dahulu harus memilih

tingkatan kualitas yang dapat mendukung posisi produk di pasar sasarannya.

(36)

untuk melakukan fungsi-fungsinya. Selain tingkatan kualitas, kualitas yang tinggi

juga dapat berarti konsistensi tingkatan kualitas yang tinggi. Dalam konsistensi

yang tinggi tersebut kualitas produk berarti tingkat kesesuaian yaitu bebas dari

kecacatan dan kekonsistenan dalam memberikan tingkatan kualitas kesesuaian

yang tinggi (Kotler dan Amstrong, 2004).

2.2.2.3 Dimensi Kualitas Produk

Gasperz (2001), mendefinisikan delapan dimensi yang dapat digunakan

untuk menganalisis karakteristik kualitas produk yaitu sebagai berikut :

a. Kinerja (performance)

Performansi berkaitan dengan aspek fungsional dari produk itu dan

merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan ketika

ingin membeli suatu produk.

b. Features

Features merupakan aspek kedua dari performansi yang menambah fungsi

dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan dan pengembangannya.

c. Keandalan (reability)

Keandalan berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu produk

melaksanakan fungsinya secara berhasil dalam periode waktu tertentu di

bawah kondisi tersebut. Dengan demikian keandalan merupakan

karakteristik yang merefleksikan kemungkinan atau probabilitas tingkat

keberhasilan dalam penggunaan produk tersebut.

(37)

Konformansi berkaitan dengan tingkat kesesuaian produk terhadap

spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan

pelanggan. Konformansi merefleksikan derajat dimana karakteristik desain

produk dan karakteristik operasi memenuhi standar yang telah ditetapkan,

serta sering didefenisikan sebagai konformansi terhadap kebutuhan

(conformance of requirements).

e. Durability

Durability merupakan ukuran masa pakai suatu produk. Karakteristik ini

berkaitan dengan daya tahan dari produk itu.

f. Kemampuan pelayanan (serviceability)

Kemampuan pelayanan merupakan karakteristik yang berkaitan dengan

kecepatan, keramahan/kesopanan, kompetensi, kemudahan serta akurasi

dalam perbaikan.

g. Estetika (aesthetics)

Estetika merupakan karakteristik yang bersifat subyektif sehingga

berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi atau

pilihan individual. Dengan demikian, estetika dari suatu produk lebih

banyak berkaitan dengan perasaan pribadi dan mencakup karakteristik

tertentu sseperti keelokan, kemulusan, suara yang merdu,selera dan

lain-lain.

h. Kualitas yang dirasakan (perceived quality)

Kualitas yang dirasakan bersifat subyektif, berkaitan dengan perasaan

(38)

diri,dan lain-lain. Merupakan karakteristik yang berkaitan dengan reputasi

(brand name,image).

2.2.3 Kepuasan Pelanggan

Kepuasan konsumen adalah konsep penting dalam konsep pemasaran dan

penelitian pemasaran, (Peter dan Olson, 2000). Sudah menjadi pendapat umum

bahwa jika konsumen merasa puas dengan suatu produk atau merek, mereka

cenderung akan terus membeli dan menggunakannya serta memberitahu orang

lain tentang pengalaman mereka yang menyenangkan dengan produk tersebut

(Peter dan Olson,2000).

Menurut Kotler dan Amstrong (2004), kepuasan konsumen merupakan

tingkatan dimana anggapan kinerja (perceived performance) produk akan sesuai

dengan harapan seorang pembeli. Bila kinerja produk jauh lebih rendah

dibandingkan harapan pelanggan, pembelinya tidak puas. Bila kinerja sesuai

dengan harapan atau melebihi harapan, pembelinya merasa puas atau merasa amat

sangat gembira.

Farhat dan Khan (2012:) mengatakan “satisfaction as the difference

between what we anticipate and what we accept. When a brand promise is made

and expectations are fulfilled then a customer is said to be satisfied and the more

satisfied a customer is then the more likely they intend to purchase a brand.”

Yang berarti bahwa kepuasan sebagai perbedaan antara apa yang kita antisipasi

(39)

terpenuhi dari pelanggan dikatakan puas dan lebih puas,kemudian kemungkinan

pelanggan akan semakin besar berniat untuk membeli sebuah merek.

Pelanggan yang merasa puas akan membeli ulang suatu produk, dan

mereka akan memberi tahu kepada orang lain mengenai pengalaman baik mereka

tentang produk tersebut. Kuncinya adalah memadukan harapan pelanggan dengan

kinerja perusahaan. Kepuasan pelanggan berkaitan dengan kualitas. Dalam

tahun-tahun belakangan ini, banyak perusahaan mengadopsi program Total Quality

Management (TQM), yang dirancang untuk melakukan perbaikan kualitas

produk,jasa,dan proses pemasaran mereka secara terus-menerus. Kualitas

mempunyai dampak langsung pada kinerja produk, dan dengan demikian

kepuasan pelanggan (Kotler dan Amstrong,2004).

Gasperzs (2001) mengatakan bahwa pada dasarnya kepuasan pelanggan

bergantung pada persepsi dan ekspekstasi pelanggan. Faktor-faktor yang

mempengaruhi persepsi dan ekspektasi pelanggan antara lain :

a. Kebutuhan dan keinginan yang berkaitan dengan hal-hal yang dirasakan

pelanggan ketika ia sedang mencoba melakukan transaksi dengan

produsen/pemasok produk (perusahaan). Jika pada saat itu kebutuhan dan

keinginannya besar, harapan atau ekspektasi pelanggan akan tinggi,

demikian pula sebaliknya.

b. Pengalaman masa lalu (terdahulu) ketika mengonsumsi produk dari

perusahaan maupun pesaing-pesaingnya.

c. Pengalaman dari teman-teman mereka, dimana mereka akan menceritakan

(40)

mempengaruhi persepsi pelanggan terutama pada produk-produk yang

dirasakan beresiko tinggi.

d. Komunikasi melalui iklan dan pemasaran juga mempengaruhi persepsi

pelanggan.

2.2.3.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan

Menurut Menurut Lupiyoadi (2006), ada lima faktor yang menentukan

tingkat kepuasan yaitu sebagai berikut :

1. Kualitas produk, pelanggan akan merasa puas apabila hasil evaluasi

mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas.

2. Kualitas pelayanan, terutama untuk industri jasa, pelanggan akan merasa

puas bila mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau sesuai dengan

yang diharapkan.

3. Emosional, pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan

bahwa

orang lain akan kagum kepadanya bila menggunakan produk dengan

merek tertentu yang cenderung mempunyai tingkat kepuasan yang lebih

tinggi.

4. Harga, produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan

harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada

pelanggannya.

5. Biaya, pelanggan tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak

(41)

membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa cenderung

puas terhadap produk atau jasa itu.

2.2.4 Loyalitas Pelanggan

Situasi persaingan yang ketat telah menyebabkan perusahaan-perusahaan

sulit untuk meningkatkan jumlah pelanggan. Dipasar yang sudah ada, terlalu

banyak produk dengan berbagai keunggulan serta nilai lebih yang ditawarkan oleh

para pesaing sehingga sulit bagi perusahaan untuk merebut pangsa pasar pesaing.

Di pihak lain, untuk memasuki pasar baru memerlukan biaya cukup besar. Oleh

karena itu, alternatif yang lebih baik adalah melakukan berbagai upaya untuk

mempertahankan pasar yang sudah ada. Salah satunya adalah melalui usaha

meningkatkan loyalitas pelanggan, (Suryani, 2008).

Begitu bernilainya loyalitas terhadap merek ini ,Suryani (2008)

menyatakan loyalitas pelanggan terhadap merek merupakan salah satu dari aset

merek. Nilai strategik loyalitas pelanggan bagi perusahaan antara lain :

1. Mengurangi biaya pemasaran.

Aplikasi perusahaan memiliki pelanggan loyal yang cukup besar, maka hal

ini dapat mengurangi biaya pemasaran. Beberapa penelitian menunjukkan

bahwa biaya untuk mendapatkan pelanggan baru enam kali relatif lebih

besar dibandingkan biaya untuk mempertahankan pelanggan yang ada.

2. Kesetiaan terhadap merek menyediakan Trade leverage bagi perusahaan.

Sebuah produk dengan merek yang memiliki pelanggan setia akan menarik

para distributor untuk memberikan ruang yang lebih besar dibandingkan

(42)

ataupun pelanggan akan berulang kali mebeli merek tersebut bahkan

mengajak konsumen lain untuk membeli merek tersebut.

3. Menarik pelanggan baru.

Pelanggan yang puas dengan merek yang dibelinya dapat mempengaruhi

konsumen lain. Pelanggan yang tidak puas akan menyampaikan

ketidakpuasannya kepada 8 hingga 10 orang. Sebaliknya bila puas akan

menceritakan bahkan merekomendasikan kepada orang lain untuk memiih

produk/jasa yang telah memberikan kepuasan.

4. Waktu untuk merespon ancaman dari pesaing.

Kesetiaan terhadap merek memungkinkan perusahaan memiliki waktu

untuk mrespon tindakan-tindakan yang dilakukan oleh pesaing. Jika

pesaing mengembangkan produk yang lebih superior, perusahaan memiliki

kesempatan untuk membuat produk yang lebih baik dalam jangka waktu

tertentu karena bagi pesaing relatif sulit untuk mempengaruhi pelanggan

yang setia. Karena pentingnya kesetiaan pelanggan maka keseetiaan

pelanggan terhadap merek dianggap sebagai asset perusahaan dan

berdampak besar terhadap pangsa pasar serta profitability perusahaan.

2.2.4.1 Pengukuran Loyalitas Pelanggan

Menurut Suryani (2008), menyatakan loyalitas pelanggan mempunyai tiga

unsur karakteristik yaitu :

1. Dipandang sebagai kejadian non random.

Maksudnya adalah apabila pelanggan mengetahui manfaat dari

merek-merek tertentu dan manfaat ini sesuai dengan kebutuhannya, maka dapat

(43)

2. Kesetiaan terhadap merek merupakan respon perilaku yang ditunjukkan

sepanjang waktu selama memungkinkan.

Respon perilaku ini menggambarkan adanya komitmen atau keterlibatan

terhadap merek tertentu sepanjang waktu. Dalam hal ini apabila konsumen

memandang merek tersebut memiliki arti penting bagi dirinya, biasanya

jenis produk yang berhubungan dengan konsep diri, maka kesetiaan akan

menjadi lebih kuat.

3. Kesetiaan terhadap merek dikarakteristikkan dengan adanya proses

pengambilan keputusan yang melibatkan alternatif-alternatif merek yang

tersedia.

Konsumen memiliki looked set, yaitu merek-merek tertentu yang turut

diperhitungkan berkaitan dengan keputusan pembelian. Dengan demikian

tidak menutup kemungkinan konsumen akan setia terhadap lebih dari satu

merek dalam satu jenis produk.

2.3 Kerangka Konseptual

Citra merek merupakan kesan-kesan atau gambaran yang dimiliki oleh

pelanggan pada saat memiliki dan menggunakan suatu produk. Citra terhadap

merek berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan preferensi terhadap

suatu merek. Konsumen dengan citra yang positif terhadap suatu merek, lebih

memungkinkan untuk melakukan pembelian. Dengan mempertahankan dan

meningkatkan citra merek positif, konsumen akan tetap melakukan pembelian

secara terus menerus yang dapat membuat kepuasan pada diri konsumen tersebut.

Dengan adanya perasaan puas terhadap suatu produk maka konsumen

(44)

menawarkan keunggulan serta nilai lebih. Begitu bernilainya loyalitas pelanggan

terhadap merek, Suryani (2008), menyatakan bahwa loyalitas pelanggan terhadap

suatu merek merupakan salah satu dari asset merek.

Pada dasarnya kepuasan pelanggan merupakan suatu keadaan dimana

kebutuhan,keinginan dan harapan pelanggan dapat terpenuhi melalui produk yang

dikonsumsi. Jika pelanggan merasakan bahwa kualitas produk melebihi

kebutuhan,keinginan dan harapan mereka, maka kepuasan pelanggan akan

menjadi tinggi. Sedangkan pada sisi lain, apabila pelanggan merasakan bahwa

kualitas produk lebih rendah atau lebih kecil dari kebutuhan,keinginan dan

harapan mereka,maka kepuasan pelanggan akan menjadi lebih rendah,

(Gaspersz,2001).

Kualitas produk mempunyai dua dimensi yaitu tingkatan dan konsistensi.

Dalam mengembangkan produk, pemasar terlebih dahulu harus memilih tingkatan

kualitas yang dapat mendukung posisi produk di pasar sasarannya. Selain

tingkatan kualitas, kualitas yang tinggi juga dapat berarti konsistensi tingkatan

kualitas yang tinggi. Dalam konsistensi yang tinggi trsebut kualitas produk berarti

kualitas kesesuaian-bebas dari kecacatan dan kekonsistenan dalam memberikan

tingkatan kualitas kesesuaian yang tinggi. Selain semata-mata mengurangi

kecacatan produk, tujuan akhir kualitas total adalah meningkatkan kepuasan dan

nilai bagi pelanggan (Kotler dan Amstrong, 2004).

Salah satu kunci dalam mengimplementasikan visi perusahaan secara

berhasil adalah melakukan evaluasi dan perbaikan secara terus menerus. Evaluasi

(45)

manajemen kualitas adalah kualitas produk yang meningkat. Perusahaan yang

selalu berusaha meningkatkan kualitas produknya, maka loyalitas pada pelanggan

juga akan menjadi lebih kuat, (Gaspersz,2001).

Kepuasan pelanggan terhadap suatu produk merupakan penyebab

timbulnya loyalitas pelanggan. Terciptanya kepuasan pelanggan dapat

memberikan manfaat, diantaranya hubungan antara perusahaan dengan

pelanggannya menjadi harmonis. Hubungan tersebut merupakan dasar yang baik

bagi pembelian ulang, terciptanya loyalitas pelanggan, dan membentuk suatu

rekomendasi dari mulut ke mulut (word of mouth) yang menguntungkan bagi

perusahaan, (Tjiptono, 2006).

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Citra Merek

()

Loyalitas Pelanggan

(Y) Kepuasan

Pelanggan (Z)

(�)

(46)

2.4 Hipotesis

1. Citra Merek dan kualitas produk berpengaruh terhadap kepuasan pengguna

Blackberry khususnya pada mahasiswa Pascarsarjana Ekonomi USU.

2. Citra Merek dan Kualitas Produk berpengaruh terhadap loyalitas pengguna

Blackberry khususnya pada mahasiswa Pascarsarjana Ekonomi USU.

3. Kepuasan berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan Blackberry khususnya

pada mahasiswa Pascarsarjana Ekonomi USU.

4. Citra Merek dan Kualitas Produk berpengaruh terhadap loyalitas pengguna

(47)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Sifat Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian

deskriptif kuantitatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguraikan

atau menggambarkan tentang sifat-sifat (karakteristik) dari suatu keadaan atau

objek penelitian yang sudah disebutkan. Hasilnya kemudian dipaparkan dalam

bentuk laporan penelitian (Arikunto, 2002).

Sifat dari penelitian ini merupakan explanatory research yaitu bertujuan

untuk menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta pengaruh antara

satu variabel dengan variabel yang lain, (Sugiyono, 2005).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Pascasarjana Ekonomi USU yang

beralamat di Jl. Prof.T.M.Hanafiah Medan. Waktu penelitian dilakukan dari bulan

April sampai Juni 2014.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2005), populasi adalah wilayah yang terdiri atas objek

atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi

(48)

Sumatera Utara pengguna Blackberry yang terdaftar dan aktif dari tahun 2009

semester ganjil hingga 2013 semester genap

3.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono,2005). Metode pengambilan sampel yang digunakan

adalah metode non-probability sampling. Metode non-probability sampling

merupakan responden yang memenuhi kriteria tertentu tidak memiliki peluang

yang sama untuk dipilih sebagai sampel (Maholtra,2004).

Penentuan sampel ditentukan dengan menggunakan rumus yaitu sebagai

berikut, Israel (2013) :

�0 = � ²�� �²

= (1,96)² (0,5)(0,5)

(0,10)²

= 98,01.

Untuk memudahkan penelitian, maka diambil sampel sebanyak 100

responden.

Dimana :

(49)

Z = tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel 95% pada

penentuan ini Z pada α = 0,5 adalah 1,96

P = proporsi estimasi populasi

q = 1-p

e = Error, yaitu kesalahan maksimal yang dapat ditoleransi, ditentukan sebesar

10%

Kemudian untuk menarik sampel dari populasi digunakan tehnik

Purposive Sampling yaitu sampel yang dipilih dengan kriteria tertentu, Sangadji

et al (2010). Kriteria dalam sampel penelitian ini adalah mahasiswa Pascasarjana

Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang menggunakan Blackberry minimal

selama 1 tahun.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan sebagai berikut :

1. Daftar pertanyaan (kuesioner).

Melalui kuesioner, peneliti membuat beberapa pertanyaan kepada

responden dalam hal ini para sampel yang menjadi objek penelitian untuk

kemudian dijawab oleh para responden tersebut. Kuesioner diberikan

kepada mahasiswa Pascasarjana Ekonomi Universitas Sumatera Utara

yang menjadi responden dalam penelitian ini.

Pengukuran dari variabel-variabel penelitian ini sendiri

(50)

pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena

sosial (Sugiyono,2006).

a. Sangat setuju (ST), diberi bobot 5

b. Setuju (S), diberi bobot 4

c. Kurang setuju (KS), diberi bobot 3

d. Tidak setuju (TS), diberi bobot 2

e. Sangat tidak setuju (STS), diberi bobot 1

2. Studi dokumentasi dengan mengumpulkan dan mempelajari data atau

dokumen yang mendukung penelitian ini.

3.5 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data yaitu :

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden yang

terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan

memberikan pernyataan/kuesioner kepada mahasiswa Pascasarjana

Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi

dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah dan

(51)

3.6 Identifikasi dan Operasionalisasi Variabel

3.6.1 Identifikasi Variabel

Adapun variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas (X) dan variabel

terikat (Y) adalah sebagai berikut :

1. Citra Merek (X1)

Citra merek merupakan gambaran, kesan dan persepsi pelanggan terhadap

merek yang dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap

merek itu

2. Kualitas Produk (X2)

Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk dalam melakukan

fungsi-fungsinya yang meliputi daya tahan, kemudahan dioperasikan dan

diperbaiki, dan atribut lain yang berharga pada produk secara keseluruhan.

3. Kepuasan Pelanggan (�1)

Kepuasan Pelanggan adalah tingkatan dimana anggapan kinerja (perceived

performance) produk akan sesuai dengan harapan seorang pembeli.

4. Loyalitas Pelanggan (�2)

Loyalitas Pelanggan adalah komitmen pelanggan untuk terhadap suatu

produk dikarenakan manfaat-manfaat yang ada pada produk sesuai dengan

(52)

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel

Gambaran, kesan dan persepsi

pelanggan terhadap merek yang

dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu

1. Pengalaman menggunakan produk 2. harga

3. keunikan yang

terdapat dalam produk

4. mudah diingat

Likert

Kualitas Produk

(�2)

kemampuan suatu produk dalam melakukan fungsi-fungsinya yang meliputi daya tahan, kemudahan dioperasikan dan diperbaiki, dan atribut lain yang berharga pada produk secara keseluruhan.

1. Kinerja produk 2. Fitur produk 3. Daya tahan 4. Mudah digunakan

Likert

Kepuasan Pelanggan

(Z)

Tingkatan dimana anggapan kinerja

(perceived performance) produk akan

sesuai dengan harapan seorang pembeli

1. Kesesuaian dan

kemudahan

penggunaan fitur produk sesuai dengan harapan pengguna

2. Perasaan puas

terhadap produk 3. Kesesuaian

harapan

Likert

Loyalitas Pelanggan

(Y)

komitmen pelanggan untuk terhadap suatu produk dikarenakan manfaat-manfaat yang ada pada produk sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan.

1. Komitmen

terhadap merek

2. Merekomendasika

n kepada orang lain

3. Tidak berpindah

ke merek lain

(53)

3.7 Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas merupakan uji prasyarat untuk menentukan

kelayakan suatu instrumen penelitian yaitu instrumen pertanyaan yang bertindak

sebagai alat ukur suatu variabel penelitian. Untuk pengujian ini dilakukan pada 30

mahasiswa di Sekolah Pascasarjana Ekonomi Universitas Sumatera Utara di luar

sampel.

3.7.1 Uji Validitas

Sugiyono (2005:67) menyatakan bahwa pengukuran validitas setiap butir

pertanyaan dengan cara mengkorelasikan skor item masing-masing variabel

dengan skor total masing-masing variabel sehingga akan terlihat butir instrumen

yang layak dan tidak layak untuk mengukur variabel penelitian ini.

Bila rhitung > rtabel berarti data tersebut signifikan (valid) dan layak

digunakan dalam pengujian hipotesis penelitian. Dan sebaliknya bila ������� >

������ berarti data tersebut tidak signifikan (tidak valid) dan tidak akan

(54)

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas

Variabel Indikator Rhitung Syarat Keterangan

Citra Merek

(�)

1. Pengalaman

menggunakan produk 2. Harga

3. Keunikan yang

terdapat dalam produk 4. Mudah diingat

0,668

1. Kinerja produk 2. Fitur produk 3. Daya tahan 4. Mudah digunakan

0,834

1. Kesesuaian dan

kemudahan fitur sesuai harapan

2. Perasaaan puas terhadap produk 3. Kesesuaian harapan

0,880

1. Komitmen terhadap merek

2. Merekomendasikan kepada orang lain 3. Tidak berpindah ke

merek lain

0,884

Dari hasil uji validitas yang telah dilakukan, ternyata semua instrumen

pernyataan atau indikator yang diajukan dalam kuesioner peneliti valid dilakukan

(55)

3.7.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat ukur untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan

reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten

atau stabil dari waktu ke waktu. Pengujian dilakukan dengan cara mencobakan

instrument sekali saja (one shot) dan untuk pengujian reliabilitas digunakan uji

statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika

Cronbach Alpha (α) > 0,60 (Ghozali,2005).

Rumus perhitungan Cronbach’s Alpha yang digunakan adalah:

=

��

1 + (

� −

1)

Di mana:

α = reliabilitas

K = jumlah butir

r = rata-rata korelasi antar item

Dari uji reliabilitas yang dilakukan pada instrumen yang valid maka

Gambar

Tabel 1.1 Data Penjualan Blackberry
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
+7

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan yang terjadi sekarang ini adalah menurunnya motivasi belajar siswa, ini dapat dilihat dari nilai yang diperoleh siswa belum maksimal, laporan dari guru pelajaran

Bertitik tolak pada perkembangan intelektual dan psikososial siswa sekolah dasar, hal ini menunjukkan bahwa mereka mempunyai karakteristik sendiri, di mana dalam

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi peta sebaran, posisi di tingkat kecamatan, posisi di tingkat kabupaten, strategi pengembangan, dan peta rantai

Dengan kata lain, Pendidikan Agama Kristen dan Budi pekerti menekankan pentingnya emosi atau perasaan (emotional approach), komunikasi yang terbuka dan nilai-nilai

Perhitungan biaya medik langsung pada pasien ISK yang menjalani rawat inap di Rumah Sakit X Jombang periode Januari–Desember 2017 yang menggunakan terapi

Bagi subjek, diharapkan pemberian perlakuan berupa Expressive Arts Therapy dapat meningkatkan dimensi dalam psychological well being sehingga anak jalanan bisa menunjukkan

Brown and Levinson (1987: 92) proposed four politeness strategies, namely bald on record strategy, positive politeness strategy, negative politeness strategy, and off

Dalam hal ini nilai tukar, tingkat inflasi, tingkat suku bunga, biaya promosi, jumlah pekerja, tingkat bagi hasil deposito mudharabah 3 bulan, tingkat bagi hasil deposito mudharabah