• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN EFEKTIFITAS PEMBERIAN AROMATERAPI JENIS LAVENDER DAN CENDANA TERHADAP INSOMNIA LANSIA DI PANTI WERDHA PANGESTI LAWANG MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN EFEKTIFITAS PEMBERIAN AROMATERAPI JENIS LAVENDER DAN CENDANA TERHADAP INSOMNIA LANSIA DI PANTI WERDHA PANGESTI LAWANG MALANG"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN EFEKTIFITAS PEMBERIAN AROMATERAPI

JENIS LAVENDER DAN CENDANA TERHADAP INSOMNIA

LANSIA DI PANTI WERDHA PANGESTI

LAWANG MALANG

SKRIPSI

Di Susun Oleh :

IMROATUS SHOLIHAH

NIM. 07060098

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

PERBEDAAN EFEKTIFITAS PEMBERIAN AROMATERAPI

JENIS LAVENDER DAN CENDANA TERHADAP INSOMNIA

LANSIA DI PANTI WERDHA PANGESTI

LAWANG MALANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Di Susun Oleh :

IMROATUS SHOLIHAH

NIM. 07060098

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(3)

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

PERBEDAAN EFEKTIFITAS PEMBERIAN AROMATERAPI JENIS LAVENDER DAN CENDANA TERHADAP INSOMNIA LANSIA DI

PANTI WERDHA PANGESTI LAWANG MALANG

SKRIPSI

Disusun Oleh: IMROATUS SHOLIHAH

NIM. 07060098

Skripsi ini Telah Disetujui tanggal 27 April 2011

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang Pembimbing I,

Tri Lestari Handayani, M.Kep., Sp. Mat NIP. UMM. 112.9311.0304

Pembimbing II,

Sunardi, S.Kep. Ns NIP. UMM. 112.0508.0425

(4)

iii

LEMBAR P

ENGESAHAN

PERBEDAAN EFEKTIFITAS PEMBERIAN AROMATERAPI JENIS LAVENDER DAN CENDANA TERHADAP INSOMNIA LANSIA DI

PANTI WERDHA PENGESTI LAWANG MALANG

SKRIPSI

Disusun Oleh:

IMROATUS SHOLIHAH NIM. 07060098

Skripsi ini Telah Diujikan pada tanggal 27 April 2011

Penguji I,

Tri Lestari Handayani, M.Kep., Sp. Mat NIP. UMM. 112.9311.0304

Penguji II,

Sunardi, S.Kep. Ns NIP. UMM. 112.0508.0425

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Tri Lestari Handayani, M.Kep., Sp. Mat NIP. UMM. 112.9311.0304

Penguji III,

Nurul Aini, M. Kep NIP. UMM. 112.0501.0419

Penguji IV,

(5)

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Imroatus Sholihah

NIM : 07060098

Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Judul Skripsi : Perbedaan Efektifitas Pemberian Aromaterapi Jenis

Lavender dan Cendana Terhadap Insomnia Lansia di Panti

Werdha Pangesti Lawang Malang

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar

hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang

lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila di kemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil

jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, 26 April 2011

Yang Membuat Pernyataan,

IMROATUS SHOLIHAH

(6)

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum, Wr. Wb

Puji syukur Alhamdulillah, peneliti panjatkan kehadira Allah SWT yang telah

memberikan rahmat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Tugas Akhir- Skripsi

ini.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini banyak pihak yang telah turut

berperan serta dalam penyelesaiannya, karena itu peneliti mengucapkan banyak

terima kasih kepada :

1. Dr. Muhajir Effendy MAP selaku rektor Universitas Muhammadiyah Malang yang

telah memberikan kesempatan untuk menempuh studi di Fakultas Ilmu Kesehatan

Program Studi Ilmu Keperawatan.

2. Tri Lestari H, M.Kep. Sp. Mat selaku dekan Fakultas Ilmu Kesehatan sekaligus

pembimbing 1 yang telah memberikan bimbingan dan banyak masukan.

3. Ririn Harini, S. Kep. Ns selaku Ketua Jurusan Program Studi Ilmu Keperawatan

yang telah memberikan arahan dalam penyusunan skripsi ini

4. Sunardi, S. Kep. Ns selaku pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu

untuk memberikan bimbingan.

5. Rakhmad R, S. Kep. Ns selaku biro administrasi skripsi, terima kasih dan maaf

telah banyak merepotkan.

6. Suster Yusevin selaku kepala bagian Panti Werdha Pangesti Lawang Malang, yang

telah memberikan ijin penelitian

7. Segenap lansia di panti werdha Pangesti yang telah bersedia menjadi responden

(7)

vi

8. Serta semua pihak yang turut memberikan sumbangsih kepada peneliti hingga

terselesaikannya skripsi ini.

Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi peneliti khususnya dan

pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum, Wr. Wb

Malang, 26 April 2011

(8)

vii

MOTTO

Orang yang tertarik pada keberhasilan harus belajar memandang kegagalan sebagai bagian yang sehat dari proses meuju puncak.

Dr. Joice Brothers

***

Hal-hal kecil, kejadian-kejadian kecil, itu semua tidak kecil.

Jon Kabat-Zinn

***

Jadikan hal kecil menjadi hal yang besar dan luar biasa, maka kamu akan menjadi besar.

Penulis

(9)

viii

LEMBAR PERSEMBAHAN

SKRIPSI

INI

KU

PERSEMBAHKAN

UNTUK……

MY LOVELY FAMILY,,,

Aba and Ummi, thank’s

for love and support..

(10)

ix

FOR MY BIG FAMILY………..

Tak ada yang lain, hanya ucapan terima kasih dan

maaf yang bisa aku berikan. Semoga Allah

memberikan balasan atas semua yang telah kalian

lakukan……Amin.

Kurcaci’s Genk (ida, Nina, Vivi), terima kasih atas

semua yang kalian berikan (terlalu banyak untuk

disebutkan), tanpa kalian aku tak lengkap.

My hero - Hasan Chan, terima kasih atas perhatian,

semangat dan delivery ordernya, tak ada kata

yang pantas untuk membalasnya.

Tim Opa I (vivi, Hasan, Sandy) dan Tim

Oma-Opa II (Vivi & Ali) terima kasih dan maaf sudah

banyak

merepotkan,

semua

akan

menjadi

kenangan yg tak terlupakan

Teman senasib sepenanggungan, Rizalia, banyak

cerita yang telah kita lewati bersama, terima kasih

teman.

Terima kasih kepada bolo-bolo= Riza D (utk

pinjeman labtobnya), Ana, Dinah, Lia, Eel (terima

kasih infonya), Rini, Ani, atas semua bantuan yg

kalian berikan.

Kak rofiq dan Mas yuvi , terima kasih sudah mau

repot-repot service printer.

PSIK B 07, kalian akan tetap jd keluarga besarku…

Mas irul portal, maaf sudah banyak “Ngriwuki” mas

Dan semua yang telah turut membantu,terima

kasih dan maaf tidak dpt menyebutkan satu persatu

(11)

x

INTISARI

Perbedaan Efektifitas Pemberian Aromaterapi Jenis Lavender dan Cendana Terhadap Insomnia Lansia Di Panti Werdha Pangesti

Lawang Malang

Imroatus Sholihah1, Tri Lestari Handayani2, Sunardi3

Latar belakang: Insomnia merupakan gangguan tidur yang paling banyak dtemukan. Prevalensi terbanyak terjadi pada usia lanjut. Lebih dari 50% usia lanjut mengeluhkan kesulitan waktu tidur. Salah satu terapi yang dapat digunakan untuk mengatasi insomnia adalah dengan aromaterapi. Aromaterapi merupakan terapi dengan menggunakan minyak essensial tumbuhan. Tiap jenis aromaterapi memiliki efek yang berbeda terhadap tubuh. Aromaterapi jenis lavender dan cendana adalah salah satu jenis aromaterapi yang memberikan efek relaxing sehingga dapat digunakan untuk mengatasi masalah insomnia pada lansia.

Tujuan:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan efektifitas pemberian aromaterapi jenis lavender dan cendana terhadap insomnia lansia.

Metode:Metode yang digunakan adalah quasy eksperimen dengan pendekatan One Group Pretest-Posttest Design, menggunakan teknik purposif total sampling, dengan 20 orang sampel dari 82 orang populasi lansia. Instrumen yang digunakan adalah IRS-KPSBJ berupa kuesioner untuk mengetahui tingkat insomnia lansia. Analisa data menggunakan uji beda dua mean independen atau t test independen.

Hasil:Darihasil penelitian diperoleh nilai t0= 0.625 dan tt5% = 2.10 tt5% = 2.88

sehingga karena t0<tt maka dapat disimpulkan H0 diterima dan H1 ditolak yang berarti

bahwa tidak ada perbedaan efektifitas emberian aroma terapi jenis lavender dan cendana terhadap insomnia lansia.

Kata Kunci: Insomnia, Lansia, Aromaterapi

(12)

xi

ABSTRACT

The Effectiveness Differences Of Aromatherapy Lavender and Sandalwood Types For Insomnia Elderly In Panti Werdha Pangesti

Lawang Malang

Imroatus Sholihah1, Tri Lestari Handayani2, Sunardi3

Background: Insomnia is a sleep disorder most often found. Highest prevalence occurs in the elderly. More than 50% of the elderly complain of difficulty sleeping. One of the therapies that can be used for treating insomnia is by aromatherapy. Aromatherapy is a therapy using essential oils of plants. Each type of aromatherapy have different effects on the body. Aromatherapy type of lavender and sandalwood is one type of aromatherapy relaxing effect that can be used to overcome the problem of insomnia in the elderly.

Objective: The purpose of this study was to find out the difference in effectiveness of types of lavender and sandalwood aromatherapy on insomnia elderly.

Method: The method used is quasy experiment with One-Group approach pretest-posttest design, using purposive total sampling with 20 sample from 82 eldery population. The instrument used is IRS-KPSBJ having a form questionnaire to identify grade of insomnia.

Results: The results obtained value t0 = 0.625 dan tt5% = 2.10 tt5% = 2.88 so as

t0<tT it can be concluded H0 accepted and H1 rejected which means that there is no

difference in effectiveness aromatherapy lavender and sandalwood typeS of insomnia elderly.

Keywords: Insomnia, Elderly, Aromatherapy

1. Student of Nursing, Health Science Faculty, Muhammadiyah University of Malang

2. Lecturer of Nursing, Health Science Faculty, Muhammadiyah University of Malang

(13)

xii

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Lembar Pernyataan Keaslian ... iv

Kata Pengantar ... v

Motto ... vii

Lembar Persembahan ... viii

Intisari ... x

Abstract ... xi

Daftar Isi ... xii

Daftar Tabel ... xvi

Daftar Gambar ... xvii

Daftar Lampiran ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

1. Tujuan umum ... 5

2. Tujuan khusus ... 5

D.Manfaat ... 6

(14)

xiii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

A. Lanjut Usia (Lansia) ... 9

1. Definisi ... 9

2. Batasan-batasan Lanjut Usia... 10

3. Permasalahan Lansia... 11

B. Tidur ... 14

1. Definisi ... 14

2. Siklus dalam Tidur ... 14

3. Gangguan Tidur ... 15

4. Kebutuhan Tidur pada Lansia ... 18

C. Insomnia ... 20

1. Definisi ... 20

2. Etiologi ... 21

3. Tanda dan Gejala ... 21

4. Jenis-jenis Insomnia ... 22

5. Penanganan Insomnia ... 23

D.Aromaterapi ... 24

1. Definisi ... 24

2. Cara Kerja Aromaterapi ... 25

3. Manfaat Aromaterapi ... 26

4. Kelebihan dan Keunggulan Aromaterapi ... 27

5. Jenis-jenis dan Manfaat Aromaterapi ... 27

6. Cara Penggunaan Aromaterapi ... 30

(15)

xiv

BAB III KERANGKA KONSEP ... 35

A. Kerangka Konsep ... 35

B. Hipotesis ... 38

BAB IV METODE PENELITIAN ... 39

A. Jenis Penelitian ... 39

B. Populasi dan Sampel ... 40

1. Populasi ... 40

2. Sampel ... 40

C. Kriteria Sampel dan Sampling ... 40

1. Kriteria Sampel ... 40

2. Sampling ... 41

D.Variabel ... 41

1. Variabel Bebas (Independen) ... 41

2. Variabel Tergantung (Dependen)... 41

E. Definisi Operasional ... 42

F. Instrumen Penelitian ... 43

G.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 43

H. Teknik Pengumpulan Data ... 43

I. Analisa dan Pengolahan Data ... 45

J. Ethical Clearence ... 47

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 49

A. Hasil Penelitian ... 49

1. Karakteristik Sampel ... 49

(16)

xv

B. Analisa Data ... 57

BAB VI PEMBAHASAN... 60

A. Interpretasi dan Diskusi Hasil ... 60

1. Aromaterapi Jenis Lavender ... 61

2. Aromaterapi Jenis Cendana ... 62

3. Insomnia... 64

4. Perbedaan Efektifitas Pemberian Aromaterapi jenis Lavender dan Cendana terhadap Insomnia ... 65

B. Keterbatasan Penelitian ... 67

C. Implikasi untuk Keperawatan ... 67

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 69

A. Kesimpulan ... 69

B. Saran ... 69

1. Bagi Profesi Keperawatan... 69

2. Bagi Institusi ... 70

3. Bagi Panti Werdha Pangesti ... 70

(17)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perubahan lama dan stadium tidur dengan usia ... 18

Tabel 4.2 Definisi Operasional ... 42

Tabel 5.1 Distribusi Sampel Menurut Jenis Kelamin ... 49

Tabel 5.2 Distribusi Sampel Menurut Usia ... 50

Tabel 5.3 Distribusi Sampel Menurut Agama ... 51

Tabel 5.4 Distribusi Sampel dilihat dari tingkat insomnia sebelum perlakuan .... 51

Tabel 5.5 Distribusi Sampel dilihat dari tingkat insomnia pre dan post pemberian aromaterapi jenis Lavender ... 52

Tabel 5.6 Distribusi Sampel dilihat dari tingkat insomnia pre dan post pemberian aromaterapi jenis Cendana ... 53

Tabel 5.7 Distribusi Sampel dilihat dari Skor Insomnia Pre dan Post Pemberian Aromaterapi Jenis Lavender ... 54

Tabel 5.8 Distribusi Sampel dilihat dari Skor Insomnia Pre dan Post Pemberian Aromaterapi Jenis Cendana... 55

(18)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka konsep efek aromaterapi jenis cendana dan lavender

terhadap insomnia pada lansia ... 36

(19)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Studi Pendahuluan Penelitian

Lampiran 2 Surat Permohonan Ijin Penelitian

Lampiran 3 Surat Keterangan Selesai Melakukan Penelitian

Lampiran 4 Lempar Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 5 Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 6 Kuesioner

Lampiran 7 Lembar Penilaian Kuesioner

Lampiran 8 Tabel T

Lampiran 9 Standar Operasional Penelitian (SOP)

Lampiran 10 Lembar Bimbingan Skripsi

Lampiran 12 Logbook

(20)

xix

DAFTAR PUSTAKA

Alimul, A. Aziz,H. 2003. Riset Keperawatan & Teknik Penulisan Imliah. Salemba Medika

: Jakarta

Anonim. 2009. Aromatherapy. Available online at

http://essential-oil.com/id/uses-of-

essential-oils_aromatherapy-for-mr-fit-6-workout-blends-for-fitness-gurus_711.html (diakses pada 1 Maret 2011).

Anonim. 2011. Cara-cara Penggunaan Aromaterapi. Available online at

http://Duniawedding.com/id/1308-cara-cara-penggunaan-aromaterap.html

(diakses pada 1 Maret 2011).

Agusta, Andriana. 2000. Aromaterapi; Cara Sehat dengan Wewangian Alami. Jakarta:

Penebar Swadaya

AIPNI dalam Nursing Journal. 2010. Hubungan antara Insomnia dan Depresi Pada Lanjut

Usia. Available online at http://aipni-ainec.com/baru.php (diakses pada 16

Maret 2011).

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Paktek, Edisi Revisi V.

Rineka Cipta: Jakarta

Buku ajar Boedhi-Darmojo GERIATRI (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut) Edisi 4. 2009. Jakarta: Balai Penerbit FKUI

Dean, Sarah. 2007. Pedoman Sehat untuk Orang Sibuk : Aromaterapi. Jakarta : Karisma

Publishing Group hal 118-137

Dempsey, Patrecia Ann, Arthur D. Dempsey. 2002. Riset Keperawatan buku ajar dan

latihan. EGC: Jakarta

Erliana, Erna. 2008. Perbedaan Tingkat Insomnia Lansia Sebelum Dan Sesudah

Latihan Relaksasi Otot Progresif (Progressive Muscle Relaxation) di BPSTW Ciparay

Bandung. Available online at

http://publikasi.umy.ac.id/index.php/psik/article/view/834(diakses pada

1Maret 2011).

(21)

xx

Hutasoit, S Aini. 2002. Panduan Aromatherapy untuk Pemula. Jakarta : Gramedia

Pustaka utama hal 62

Jaelani. Aroma Terapi. 2009. Jakarta : Pustaka Populer Obor

Kushariyadi. 2010. Asuhan Keperawatan pada Klien Lanjut Usia. Jakarta: Salemba Medika

Mahendratto, dr. Isywara. 2010. Gejala Insomnia. Available online at

http://servoclinic.com/2010/07/23/gejala-insomnia/ (diakses pada 1 Maret

2011).

Nugroho, H. WAhyudi B. Sc., SKM. 2008. Keperawatan Gerontik & Geriatrik Edisi 3.

Jakarta: EGC

Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta:

Salemba Medika

Poerwadi, Rina. 2006. Aromaterapi, Sahabat Calon Ibu. Jakarta: PT. Dian Rakyat hal 1

Prasetyo, Yoyok B. 2008. Uji Kai Kuadrat 1 (dalam materi kuliah Biostatistik Fakultas

Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang)

Primadiati, dr Rachmi. 2002. Aromaterapi, Perawatan Alami untuk Sehat dan Cantik.

Jakarta : Gramedia Pustaka Utama hal 32-34 dan 74-79

Sharma, Sumeet. 2009. Aroma Terapi (Aroma Therapy). Jakarta: Karisma Publishing

Group

Stanley, M dan Patrecia G.B. 2004. Buku Ajar Keperawatan Gerontik Ed. 2. EGC:

Jakarta.

Sudijono, Prof. Drs. Anas. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada

Susilowati, Poedji, s.Psi. 2008. Insomnia. Available online at

http://www.e-psikologi.com/epsi/artikel_detail.asp?id=483(diakses pada 1 Maret 2011).

Tara MD, Elizabeth dan Eddy Sutrisno. Buku Pintar Aroma Terapi, Panduan Lengkap

Aroma Terapi untuk Kesehatan & Kecantikan. Jakarta : Inovasi hal 7-8

(22)

xxi

Tina. 2008. Bentuk Penggunaan dan Jenis Aromaterapi.Available online at

(23)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Undang-undang Nomor 13 Tahun 1998 lanjut usia atau lansia

merupakan istilah bagi individu yang telah memasuki umur di atas 60 tahun (>60

tahun), baik itu pria maupun wanita (Kushariyadi, 2010).

Berdasarkan sensus penduduk diperoleh data bahwa pada tahun 2000 jumlah

lansia di Indonesia menjadi 18,2 juta jiwa (8,2%) dan pada tahun 2015 menjadi 24,4

juta jiwa (10%) (Erliana, 2008). Meningkatnya usia harapan hidup penduduk

Indonesia membawa konsekuensi bertambahnya jumlah lansia. Hal ini akan berakibat

tuntutan sumber-sumber yang harus disediakan oleh pemerintah, masyarakat, dan

keluarga, khususnya dalam lingkup pembangunan kesejahteraan sosial semakin besar.

Selain itu, lansia juga harus dapat melakukan upaya untuk meningkatkan

kesejahteraannya, yaitu dengan memenuhi kebutuhan dasarnya. Akan tetapi

kebutuhan dasar yang sering kali tidak disadari peranannya adalah kebutuhan tidur

dan istirahat (Kaplan dan Sadock, 1997). Salah satu penyebab tidak terpenuhinya

kebutuhan tidur dan istirahat adalah gangguan tidur. Padahal tidak terpenuhinya

kebutuhan akan tidur dan istirahat dapat memberikan dampak negatif, termasuk pada

kesehatan. Di Amerika Serikat, biaya kecelakaan yang berhubungan dengan gangguan

tidur mencapai sekitar seratus juta dolar per tahun.

Gangguan tidur merupakan suatu keadaan ketika individu mengalami atau

mempunyai risiko perubahan jumlah dan kualitas pola istirahat yang menyebabkan

(24)

2

Gangguan ini paling sering di alami dikarenakan oleh akibat yang timbul dari tidak

adekuatnya kebutuhan tidur secara perlahan, yaitu baru akan dirasakan jika sudah

terjadi pada kerusakan fungsi otak, oleh karena itu dalam penelitian ini akan lebih

difokuskan pada kebutuhan tidur (Erliana, 2008).

Insomnia merupakan gangguan tidur yang paling sering ditemukan. Setiap

tahun diperkirakan sekitar 20%-50% orang dewasa melaporkan adanya gangguan

tidur dan sekitar 17% mengalami gangguan tidur yang serius. Prevalensi gangguan

tidur pada lansia cukup tinggi yaitu sekitar 67 %. Walaupun demikian, hanya satu dari

delapan kasus yang menyatakan bahwa gangguan tidurnya telah didiagnosis oleh

dokter (AIPNI, dalam Nursing Journal, 2010). Berbagai penelitian menandakan bahwa

masalah tidur sering terjadi dan penting pada lanjut usia, yang melaporkan

menggunakan waktu di tempat tidur lebih lama tetapi tidak tidur, sering bangun pada

malam hari, dan sulit untuk memulai tidur kembali. Untuk mengatasi gangguan

tersebut, obat hipnotik yang di jual secara bebas dan alkohol sering di gunakan untuk

menginduksi tidur. Suatu penelitian menyatakan bahwa orang lanjut usia, yang

berjumlah kira-kira 12% dari total populasi, menerima 25% resep obat hipnotik.

Survey di institusi perawatan jangka panjang menemukan bahwa terdapat jumlah

yang besar sekali obat sedative dan trankuiliser yang diberikan pada pasien-pasien

tersebut, padahal pemberian obat sedative ataupun hipnotik dalam jangka panjang

tidak dianjurkan karena dapat menimbulkan komplikasi dan efek yang berbahaya

(Herrera, dalam The Merck Manual of Geriatrics, 1997). Karena itulah, terapi non medis,

salah satunya adalah aromaterapi diperlukan sebagai alternative mengatasi insomnia

tersebut, dengan harapan insomnia teratasi tanpa adanya efek samping yang

(25)

3

Aromaterapi merupakan istilah yang dipakai untuk proses penyembuhan yang

menggunakan sari tumbuhan aromatik murni. Tujuannya adalah untuk meningkatkan

kesehatan tubuh, mental dan emosional. Menurut Dr. Alan Huck (Neurology psikiater

dan Direktur Pusat Penelitian Bau dan Rasa di Chicago), bau berpengaruh langsung

terhadap otak manusia, mirip narkotika. Ternyata hidung kita memiliki kemampuan

untuk membedakan lebihdari 100.000 bau yang berbeda yang mempengaruhi kita dan

itu terjadi tanpa kita sadari. Bau-bauan tersebut mempengaruhi bagian otak yang

berkaitan dengan mood (suasana hati), emosi, ingatan, dan pembelajaran. Misalnya,

dengan menghirup aroma lavender maka akan meningkatkan gelombang-gelombang

alfa di dalam otak dan gelombang inilah yang membantu kita untuk merasa

rileks(Jaelani, 2009).

Selain aromaterapi, terapi relaksasi adalah salah satu contoh terapi yang dapat

digunakan untuk mengatasi gangguan tidur, termasuk insomnia. Menurut Hakim

(2004: 41) relaksasi merupakan suatu proses pembebasan diri dari segala macam

bentuk ketegangan otot maupun pikiran senetral mungkin atau tidak memikirkan

apapun. Efek yang dihasilkan adalah perasaan senang, relaksasi mulai digunakan

untuk mengurangi ketegangan psikis yang berkaitan dengan permasalahan kehidupan.

Tedapat banyak macam teknik relaksasi yang bisa dilakukan. Miltenberger (dalam

Corey, 2005) mengemukakan ada empat macam tipe relaksasi, yaitu:

1. Relaksasi otot (progresive muscle relaxation)

2. Pernafasan (diaphragmatic breathing)

3. Meditasi (attention-focussing exercises)

4. Relaksasi perilaku (behavioral relaxation training)

Namun dibandingkan dengan jenis terapi di atas, aromaterapi memiliki

(26)

4

relaksasi, antara lain bisa dilakukan dalam berbagai tempat dan keadaan; tidak

mengganggu aktifitas yang bersangkutan; dapat menimbulkan rasa senang pada orang

lain; cara pemakaiannya tergolong praktis dan efesien; serta efek zat yang

ditimbulkannya tergolong cukup aman bagi tubuh. Khasiatnya terbukti cukup manjur

dan tidak kalah dengan metode terapi lainnya (Jaelani, 2009).

Setiap jenis aromaterapi memiliki manfaat dan pengaruh yang berbeda-beda.

Salah satunya jenis cendana yang mempunyai efek stimulasi sekaligus relaksasi

sehingga baik untuk terapi pada orang yang memiliki gangguan tidur; lavender juga

merupakan jenis yang memiliki efek relaksasi yang sama-sama dapat digunakan pada

orang yang memiliki gangguan tidur, termasuk insomnia (Anonim, 2009).

Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk membuktikan manfaat dari

aromaterapi, termasuk pengaruhnya pada orang dengan gangguan tidur, dan hasilnya

adalah terdapat pengaruh aromaterapi terhadap gangguan tidur. Namun, belum ada

penelitian tentang perbedaanefektifitas jenis aromaterapi tertentu, seperti cendana

dan lavender yang sama-sama mempunyai efek relaksasi yang sangat baik untuk

mengatasi masalah gangguan tidur, terutama insomnia. Karena itulah, penelitian ini di

rasa sangat diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan efektifitas jenis

aromaterapi itu sendiri, sehingga dapat diketahui aromaterapi jenis mana yang sangat

efektif untuk mengatasi masalah insomnia, terutama pada lansia.

Panti Werdha Pangesti merupakan salah satu panti Werdha swasta yang ada

di kota Malang, tepatnya di jl. Sumber Mlaten No. 13 Lawang Malang. Merupakan

rumah perawatan dan pelayanan lansia. Di panti ini terdapat 82 orang lansia yang

tinggal, terdiri dari 35 orang laki-laki dan 47 orang wanita. Berdasarkan survey

peneliti pada studi pendahuluan di panti ini, didapat data bahwa hampir 90% lansia

(27)

5

dan bangun terlalu pagi, berdasarkan literatur, gangguan tidur dengan gejala tersebut

digolongkan insomnia. Kepala panti mengatakan bahwa mayoritas lansia bangun

antara jam 2 hingga 3 dini hari, dan sejauh ini belum ada intervensi yang dilakukan

untuk mengatasi masalah tersebut. Oleh karena itu, peneliti menganggap perlunya

solusi untuk mengatasi masalah tersebut, sehingga peneliti memutuskan untuk

melakukan penelitian di panti werdha Pangesti Lawang, dengan harapan akan didapat

solusi tepat mengatasi masalah insomnia di panti tersebut.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai

berikut: “Apakah ada perbedaan efektifitas pemberian aromaterapijenis Cendana dan

Lavender terhadap insomnia pada lansia di Panti Werdha Pangesti Lawang Malang?”

C. Tujuan Penelitian

1.Tujuan umum

Tujuan umum dari penelitian adalah untuk mengetahui adanya

perbedaanefektifitas pemberian aromaterapi jenis Cendana dan Lavender

terhadap Insomnia pada lansia di Panti Werdha Pangesti Lawang Malang.

2.Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui tingkat Insomnia yang di alami lansia di Panti Werdha

(28)

6

b. Untuk mengetahui perubahan tingkat insomnia sebelum dan sesudah

diberikan aromaterapi jenis Cendana pada lansia di Panti Werdha Pangesti

Lawang Malang

c. Untuk mengetahui perubahan tingkat insomnia sebelum dan sesudah

diberikan aromaterapi jenis Lavender pada lansia di Panti Werdha Pangesti

Lawang Malang

d. Untuk mengetahui adanya perbedaan efektifitas pemberian aromaterapi

jenis Cendana dan Lavender terhadap Insomnia pada lansia di Panti

Werdha Pangesti Lawang Malang

D. Manfaat

1.Bagi Profesi Keperawatan

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan

berupa jenis aromaterapi yang efektif untuk mengatasi insomnia, yang nantinya

dapat diterapkan dalam profesi keperawatan.

2.Bagi Lansia

Lansia dapat meningkatkan pengetahuan dalam hal mengatasi masalah

insomnia.

Penelitian ini dapat memberikan referensi dan masukan tentang jenis

aromaterapi yang efektif untuk mengatasi insomnia.

3.Bagi Peneliti

Melalui penelitian ini peneliti dapat menambah pengetahuan dan pengalaman

(29)

7

4.Bagi Institusi

Penelitian ini dapat menjadi referensi yang berguna bagi institusi, khususnya

mahasiswa yang ingin mencari referensi tentang topik terkait ataupun ingin

meneliti lebih jauh.

5.Bagi Panti Werdha Pangesti

Hasil penelitian akan sangat berguna bagi panti terkait, yaitu sebagai salah satu

solusi untuk mengatasi gangguan tidur-insomnia yang dialami oleh sebagian

besar lansia di panti tersebut.

E. Keaslian Penelitian

Peneliti menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa penelitian tentang Perbedaan

Efektifitas Pemberian Aromaterapi Jenis Lavender dan Cendana adalah hasil pemikiran asli

peneliti dan belum pernah diteliti sebelumnya oleh peneliti lain. Sedangkan penelitian

yang berhubungan dengan yang dilakukun peneliti adalah:

1. Megasari, Novy. 2010. Meneliti tentang Pengaruh Terapi Musik Jawa Terhadap

Penurunan Tingkat Insomnia Pada Lansia Di Upt Pelayanan Sosial Lanjut Usia Magetan.

Hasil penelitian memperlihatkan adanya pengaruh yang signifikan terapi music

jawa terhadap penurunan tingkat insomnia pada lansia.

2. Erliana, E. Perbedaan Tingkat Insomnia Lansia Sebelum dan Sesudah Latihan Relaksasi

Otot Progresif (Progresif Muscle Relaxation) di BPSTW Ciparay Bandung. Penelitian ini

menggunakanmetode Quasi Eksperimen tanpa kelompok kontrol dengan

pendekatan One Group Pretest-Postest Design dan dengan sampel sebanyak 29 orang

(30)

8

menggunakan Uji Wilcoxon Match Paired TestHasil penelitian mengenai perbedaan

tingkat insomnia sebelum dan sesudah latihan relaksasi otot progresif

menunjukkan terdapat penurunan yang signifikan terhadaptingkat insomnia lansia.

3. Gusnul. 2009. Pengaruh Aromaterapi Terhadap Insomnia Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Unit Budi Luhur Kasongan Bantul Yogyakarta. Tujuan peneltian ini

adalah untuk mengetahui pengaruh aromaterapi terhadap insomnia pada

lansia. Penelitian ini adalah penelitian experimental, menggunakan

desain penelitian Quasy-experiment dengan 15 orang lansia sebagai kelompok

perlakuan dan 15 orang lansia sebagai kelompok .kontrol, analisa data

menggunakan uji statistik t test. Pengumpulan sampel menggunakan

metode Purposive sampling diperoleh 30 sampel. Hasil penelitian menunjukkan

terjadi penurunan derajat insomnia pada kelompok perlakuan. Kesimpulan pada

penelitian ini adalah terapi komplementer aromaterapi dapat digunakan untuk

Referensi

Dokumen terkait

Setiap Pasien Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng yang mendapatkan pelayanan kesehatan wajib dibuatkan rekam medis dengan satu nomor rekam medis

Penambahan garam dalam pembuatan sosis bukan hanya berfungsi untuk memberi rasa, tetapi juga untuk melarutkan salt-soluble protein dalam daging sehingga dapat menghasilkan

Gambar 1. Lokasi kajian Kawasan Kesawan Medan.. Prosiding Seminar Heritage IPLBI 2017 | B 047 Beberapa fragmen pemanfaatan ruang di sekitar kawasan Kesawan yang memerlukan olahan

Karakteristik Produk pada media yang dikembangkan pada penelitian ini terdiri atas : (a) Ikon yaitu sebagai tampilan pada menu aplikasi ketika produk game

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat merampungkan skripsi dengan judul “Pengaruh Konsentrasi dan Frekuensi

Acara dimulai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara kedua belah pihak, yaitu Prodi Pendidikan Bahasa Inggris UM Banjarmasin dan MGMP Bahasa Inggris

Jumlah neutrofil pada cairan sulkus gingiva pada pengguna steroid anabolik dan non pengguna steroid anabolik adalah tidak ada perbedaan yang signifikan (p &gt;0,05) karena

تياييسموك فيون هرجأ مذلا ثحبلا وى لياتلا ثحبلا ( ةيدعسلا 2012 ) دوهج' عوضولدا تبر ملعلدا ةسردلدا في ةيبرعلا ةغللا فى بلاطلا ملعت عفاد تُسبر في ةيموكلحا ةيكانثلا Gondowulung