PERBEDAAN EFEKTIFITAS PEMBERIAN AROMATERAPI
JENIS LAVENDER DAN CENDANA TERHADAP INSOMNIA
LANSIA DI PANTI WERDHA PANGESTI
LAWANG MALANG
SKRIPSI
Di Susun Oleh :
IMROATUS SHOLIHAH
NIM. 07060098
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PERBEDAAN EFEKTIFITAS PEMBERIAN AROMATERAPI
JENIS LAVENDER DAN CENDANA TERHADAP INSOMNIA
LANSIA DI PANTI WERDHA PANGESTI
LAWANG MALANG
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Di Susun Oleh :
IMROATUS SHOLIHAH
NIM. 07060098
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
PERBEDAAN EFEKTIFITAS PEMBERIAN AROMATERAPI JENIS LAVENDER DAN CENDANA TERHADAP INSOMNIA LANSIA DI
PANTI WERDHA PANGESTI LAWANG MALANG
SKRIPSI
Disusun Oleh: IMROATUS SHOLIHAH
NIM. 07060098
Skripsi ini Telah Disetujui tanggal 27 April 2011
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang Pembimbing I,
Tri Lestari Handayani, M.Kep., Sp. Mat NIP. UMM. 112.9311.0304
Pembimbing II,
Sunardi, S.Kep. Ns NIP. UMM. 112.0508.0425
iii
LEMBAR P
ENGESAHAN
PERBEDAAN EFEKTIFITAS PEMBERIAN AROMATERAPI JENIS LAVENDER DAN CENDANA TERHADAP INSOMNIA LANSIA DI
PANTI WERDHA PENGESTI LAWANG MALANG
SKRIPSI
Disusun Oleh:
IMROATUS SHOLIHAH NIM. 07060098
Skripsi ini Telah Diujikan pada tanggal 27 April 2011
Penguji I,
Tri Lestari Handayani, M.Kep., Sp. Mat NIP. UMM. 112.9311.0304
Penguji II,
Sunardi, S.Kep. Ns NIP. UMM. 112.0508.0425
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Tri Lestari Handayani, M.Kep., Sp. Mat NIP. UMM. 112.9311.0304
Penguji III,
Nurul Aini, M. Kep NIP. UMM. 112.0501.0419
Penguji IV,
iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Imroatus Sholihah
NIM : 07060098
Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Judul Skripsi : Perbedaan Efektifitas Pemberian Aromaterapi Jenis
Lavender dan Cendana Terhadap Insomnia Lansia di Panti
Werdha Pangesti Lawang Malang
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar
hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang
lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila di kemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil
jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Malang, 26 April 2011
Yang Membuat Pernyataan,
IMROATUS SHOLIHAH
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum, Wr. Wb
Puji syukur Alhamdulillah, peneliti panjatkan kehadira Allah SWT yang telah
memberikan rahmat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Tugas Akhir- Skripsi
ini.
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini banyak pihak yang telah turut
berperan serta dalam penyelesaiannya, karena itu peneliti mengucapkan banyak
terima kasih kepada :
1. Dr. Muhajir Effendy MAP selaku rektor Universitas Muhammadiyah Malang yang
telah memberikan kesempatan untuk menempuh studi di Fakultas Ilmu Kesehatan
Program Studi Ilmu Keperawatan.
2. Tri Lestari H, M.Kep. Sp. Mat selaku dekan Fakultas Ilmu Kesehatan sekaligus
pembimbing 1 yang telah memberikan bimbingan dan banyak masukan.
3. Ririn Harini, S. Kep. Ns selaku Ketua Jurusan Program Studi Ilmu Keperawatan
yang telah memberikan arahan dalam penyusunan skripsi ini
4. Sunardi, S. Kep. Ns selaku pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu
untuk memberikan bimbingan.
5. Rakhmad R, S. Kep. Ns selaku biro administrasi skripsi, terima kasih dan maaf
telah banyak merepotkan.
6. Suster Yusevin selaku kepala bagian Panti Werdha Pangesti Lawang Malang, yang
telah memberikan ijin penelitian
7. Segenap lansia di panti werdha Pangesti yang telah bersedia menjadi responden
vi
8. Serta semua pihak yang turut memberikan sumbangsih kepada peneliti hingga
terselesaikannya skripsi ini.
Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi peneliti khususnya dan
pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum, Wr. Wb
Malang, 26 April 2011
vii
MOTTO
Orang yang tertarik pada keberhasilan harus belajar memandang kegagalan sebagai bagian yang sehat dari proses meuju puncak.
Dr. Joice Brothers
***
Hal-hal kecil, kejadian-kejadian kecil, itu semua tidak kecil.
Jon Kabat-Zinn
***
Jadikan hal kecil menjadi hal yang besar dan luar biasa, maka kamu akan menjadi besar.
Penulis
viii
LEMBAR PERSEMBAHAN
SKRIPSI
INI
KU
PERSEMBAHKAN
UNTUK……
MY LOVELY FAMILY,,,
Aba and Ummi, thank’s
for love and support..
ix
FOR MY BIG FAMILY………..
Tak ada yang lain, hanya ucapan terima kasih dan
maaf yang bisa aku berikan. Semoga Allah
memberikan balasan atas semua yang telah kalian
lakukan……Amin.
Kurcaci’s Genk (ida, Nina, Vivi), terima kasih atas
semua yang kalian berikan (terlalu banyak untuk
disebutkan), tanpa kalian aku tak lengkap.
My hero - Hasan Chan, terima kasih atas perhatian,
semangat dan delivery ordernya, tak ada kata
yang pantas untuk membalasnya.
Tim Opa I (vivi, Hasan, Sandy) dan Tim
Oma-Opa II (Vivi & Ali) terima kasih dan maaf sudah
banyak
merepotkan,
semua
akan
menjadi
kenangan yg tak terlupakan
Teman senasib sepenanggungan, Rizalia, banyak
cerita yang telah kita lewati bersama, terima kasih
teman.
Terima kasih kepada bolo-bolo= Riza D (utk
pinjeman labtobnya), Ana, Dinah, Lia, Eel (terima
kasih infonya), Rini, Ani, atas semua bantuan yg
kalian berikan.
Kak rofiq dan Mas yuvi , terima kasih sudah mau
repot-repot service printer.
PSIK B 07, kalian akan tetap jd keluarga besarku…
Mas irul portal, maaf sudah banyak “Ngriwuki” mas
Dan semua yang telah turut membantu,terima
kasih dan maaf tidak dpt menyebutkan satu persatu
x
INTISARI
Perbedaan Efektifitas Pemberian Aromaterapi Jenis Lavender dan Cendana Terhadap Insomnia Lansia Di Panti Werdha Pangesti
Lawang Malang
Imroatus Sholihah1, Tri Lestari Handayani2, Sunardi3
Latar belakang: Insomnia merupakan gangguan tidur yang paling banyak dtemukan. Prevalensi terbanyak terjadi pada usia lanjut. Lebih dari 50% usia lanjut mengeluhkan kesulitan waktu tidur. Salah satu terapi yang dapat digunakan untuk mengatasi insomnia adalah dengan aromaterapi. Aromaterapi merupakan terapi dengan menggunakan minyak essensial tumbuhan. Tiap jenis aromaterapi memiliki efek yang berbeda terhadap tubuh. Aromaterapi jenis lavender dan cendana adalah salah satu jenis aromaterapi yang memberikan efek relaxing sehingga dapat digunakan untuk mengatasi masalah insomnia pada lansia.
Tujuan:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan efektifitas pemberian aromaterapi jenis lavender dan cendana terhadap insomnia lansia.
Metode:Metode yang digunakan adalah quasy eksperimen dengan pendekatan One Group Pretest-Posttest Design, menggunakan teknik purposif total sampling, dengan 20 orang sampel dari 82 orang populasi lansia. Instrumen yang digunakan adalah IRS-KPSBJ berupa kuesioner untuk mengetahui tingkat insomnia lansia. Analisa data menggunakan uji beda dua mean independen atau t test independen.
Hasil:Darihasil penelitian diperoleh nilai t0= 0.625 dan tt5% = 2.10 tt5% = 2.88
sehingga karena t0<tt maka dapat disimpulkan H0 diterima dan H1 ditolak yang berarti
bahwa tidak ada perbedaan efektifitas emberian aroma terapi jenis lavender dan cendana terhadap insomnia lansia.
Kata Kunci: Insomnia, Lansia, Aromaterapi
xi
ABSTRACT
The Effectiveness Differences Of Aromatherapy Lavender and Sandalwood Types For Insomnia Elderly In Panti Werdha Pangesti
Lawang Malang
Imroatus Sholihah1, Tri Lestari Handayani2, Sunardi3
Background: Insomnia is a sleep disorder most often found. Highest prevalence occurs in the elderly. More than 50% of the elderly complain of difficulty sleeping. One of the therapies that can be used for treating insomnia is by aromatherapy. Aromatherapy is a therapy using essential oils of plants. Each type of aromatherapy have different effects on the body. Aromatherapy type of lavender and sandalwood is one type of aromatherapy relaxing effect that can be used to overcome the problem of insomnia in the elderly.
Objective: The purpose of this study was to find out the difference in effectiveness of types of lavender and sandalwood aromatherapy on insomnia elderly.
Method: The method used is quasy experiment with One-Group approach pretest-posttest design, using purposive total sampling with 20 sample from 82 eldery population. The instrument used is IRS-KPSBJ having a form questionnaire to identify grade of insomnia.
Results: The results obtained value t0 = 0.625 dan tt5% = 2.10 tt5% = 2.88 so as
t0<tT it can be concluded H0 accepted and H1 rejected which means that there is no
difference in effectiveness aromatherapy lavender and sandalwood typeS of insomnia elderly.
Keywords: Insomnia, Elderly, Aromatherapy
1. Student of Nursing, Health Science Faculty, Muhammadiyah University of Malang
2. Lecturer of Nursing, Health Science Faculty, Muhammadiyah University of Malang
xii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ... i
Lembar Persetujuan ... ii
Lembar Pengesahan ... iii
Lembar Pernyataan Keaslian ... iv
Kata Pengantar ... v
Motto ... vii
Lembar Persembahan ... viii
Intisari ... x
Abstract ... xi
Daftar Isi ... xii
Daftar Tabel ... xvi
Daftar Gambar ... xvii
Daftar Lampiran ... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 5
1. Tujuan umum ... 5
2. Tujuan khusus ... 5
D.Manfaat ... 6
xiii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9
A. Lanjut Usia (Lansia) ... 9
1. Definisi ... 9
2. Batasan-batasan Lanjut Usia... 10
3. Permasalahan Lansia... 11
B. Tidur ... 14
1. Definisi ... 14
2. Siklus dalam Tidur ... 14
3. Gangguan Tidur ... 15
4. Kebutuhan Tidur pada Lansia ... 18
C. Insomnia ... 20
1. Definisi ... 20
2. Etiologi ... 21
3. Tanda dan Gejala ... 21
4. Jenis-jenis Insomnia ... 22
5. Penanganan Insomnia ... 23
D.Aromaterapi ... 24
1. Definisi ... 24
2. Cara Kerja Aromaterapi ... 25
3. Manfaat Aromaterapi ... 26
4. Kelebihan dan Keunggulan Aromaterapi ... 27
5. Jenis-jenis dan Manfaat Aromaterapi ... 27
6. Cara Penggunaan Aromaterapi ... 30
xiv
BAB III KERANGKA KONSEP ... 35
A. Kerangka Konsep ... 35
B. Hipotesis ... 38
BAB IV METODE PENELITIAN ... 39
A. Jenis Penelitian ... 39
B. Populasi dan Sampel ... 40
1. Populasi ... 40
2. Sampel ... 40
C. Kriteria Sampel dan Sampling ... 40
1. Kriteria Sampel ... 40
2. Sampling ... 41
D.Variabel ... 41
1. Variabel Bebas (Independen) ... 41
2. Variabel Tergantung (Dependen)... 41
E. Definisi Operasional ... 42
F. Instrumen Penelitian ... 43
G.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 43
H. Teknik Pengumpulan Data ... 43
I. Analisa dan Pengolahan Data ... 45
J. Ethical Clearence ... 47
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 49
A. Hasil Penelitian ... 49
1. Karakteristik Sampel ... 49
xv
B. Analisa Data ... 57
BAB VI PEMBAHASAN... 60
A. Interpretasi dan Diskusi Hasil ... 60
1. Aromaterapi Jenis Lavender ... 61
2. Aromaterapi Jenis Cendana ... 62
3. Insomnia... 64
4. Perbedaan Efektifitas Pemberian Aromaterapi jenis Lavender dan Cendana terhadap Insomnia ... 65
B. Keterbatasan Penelitian ... 67
C. Implikasi untuk Keperawatan ... 67
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 69
A. Kesimpulan ... 69
B. Saran ... 69
1. Bagi Profesi Keperawatan... 69
2. Bagi Institusi ... 70
3. Bagi Panti Werdha Pangesti ... 70
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perubahan lama dan stadium tidur dengan usia ... 18
Tabel 4.2 Definisi Operasional ... 42
Tabel 5.1 Distribusi Sampel Menurut Jenis Kelamin ... 49
Tabel 5.2 Distribusi Sampel Menurut Usia ... 50
Tabel 5.3 Distribusi Sampel Menurut Agama ... 51
Tabel 5.4 Distribusi Sampel dilihat dari tingkat insomnia sebelum perlakuan .... 51
Tabel 5.5 Distribusi Sampel dilihat dari tingkat insomnia pre dan post pemberian aromaterapi jenis Lavender ... 52
Tabel 5.6 Distribusi Sampel dilihat dari tingkat insomnia pre dan post pemberian aromaterapi jenis Cendana ... 53
Tabel 5.7 Distribusi Sampel dilihat dari Skor Insomnia Pre dan Post Pemberian Aromaterapi Jenis Lavender ... 54
Tabel 5.8 Distribusi Sampel dilihat dari Skor Insomnia Pre dan Post Pemberian Aromaterapi Jenis Cendana... 55
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Kerangka konsep efek aromaterapi jenis cendana dan lavender
terhadap insomnia pada lansia ... 36
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Studi Pendahuluan Penelitian
Lampiran 2 Surat Permohonan Ijin Penelitian
Lampiran 3 Surat Keterangan Selesai Melakukan Penelitian
Lampiran 4 Lempar Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 5 Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 6 Kuesioner
Lampiran 7 Lembar Penilaian Kuesioner
Lampiran 8 Tabel T
Lampiran 9 Standar Operasional Penelitian (SOP)
Lampiran 10 Lembar Bimbingan Skripsi
Lampiran 12 Logbook
xix
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, A. Aziz,H. 2003. Riset Keperawatan & Teknik Penulisan Imliah. Salemba Medika
: Jakarta
Anonim. 2009. Aromatherapy. Available online at
http://essential-oil.com/id/uses-of-
essential-oils_aromatherapy-for-mr-fit-6-workout-blends-for-fitness-gurus_711.html (diakses pada 1 Maret 2011).
Anonim. 2011. Cara-cara Penggunaan Aromaterapi. Available online at
http://Duniawedding.com/id/1308-cara-cara-penggunaan-aromaterap.html
(diakses pada 1 Maret 2011).
Agusta, Andriana. 2000. Aromaterapi; Cara Sehat dengan Wewangian Alami. Jakarta:
Penebar Swadaya
AIPNI dalam Nursing Journal. 2010. Hubungan antara Insomnia dan Depresi Pada Lanjut
Usia. Available online at http://aipni-ainec.com/baru.php (diakses pada 16
Maret 2011).
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Paktek, Edisi Revisi V.
Rineka Cipta: Jakarta
Buku ajar Boedhi-Darmojo GERIATRI (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut) Edisi 4. 2009. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Dean, Sarah. 2007. Pedoman Sehat untuk Orang Sibuk : Aromaterapi. Jakarta : Karisma
Publishing Group hal 118-137
Dempsey, Patrecia Ann, Arthur D. Dempsey. 2002. Riset Keperawatan buku ajar dan
latihan. EGC: Jakarta
Erliana, Erna. 2008. Perbedaan Tingkat Insomnia Lansia Sebelum Dan Sesudah
Latihan Relaksasi Otot Progresif (Progressive Muscle Relaxation) di BPSTW Ciparay
Bandung. Available online at
http://publikasi.umy.ac.id/index.php/psik/article/view/834(diakses pada
1Maret 2011).
xx
Hutasoit, S Aini. 2002. Panduan Aromatherapy untuk Pemula. Jakarta : Gramedia
Pustaka utama hal 62
Jaelani. Aroma Terapi. 2009. Jakarta : Pustaka Populer Obor
Kushariyadi. 2010. Asuhan Keperawatan pada Klien Lanjut Usia. Jakarta: Salemba Medika
Mahendratto, dr. Isywara. 2010. Gejala Insomnia. Available online at
http://servoclinic.com/2010/07/23/gejala-insomnia/ (diakses pada 1 Maret
2011).
Nugroho, H. WAhyudi B. Sc., SKM. 2008. Keperawatan Gerontik & Geriatrik Edisi 3.
Jakarta: EGC
Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika
Poerwadi, Rina. 2006. Aromaterapi, Sahabat Calon Ibu. Jakarta: PT. Dian Rakyat hal 1
Prasetyo, Yoyok B. 2008. Uji Kai Kuadrat 1 (dalam materi kuliah Biostatistik Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang)
Primadiati, dr Rachmi. 2002. Aromaterapi, Perawatan Alami untuk Sehat dan Cantik.
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama hal 32-34 dan 74-79
Sharma, Sumeet. 2009. Aroma Terapi (Aroma Therapy). Jakarta: Karisma Publishing
Group
Stanley, M dan Patrecia G.B. 2004. Buku Ajar Keperawatan Gerontik Ed. 2. EGC:
Jakarta.
Sudijono, Prof. Drs. Anas. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada
Susilowati, Poedji, s.Psi. 2008. Insomnia. Available online at
http://www.e-psikologi.com/epsi/artikel_detail.asp?id=483(diakses pada 1 Maret 2011).
Tara MD, Elizabeth dan Eddy Sutrisno. Buku Pintar Aroma Terapi, Panduan Lengkap
Aroma Terapi untuk Kesehatan & Kecantikan. Jakarta : Inovasi hal 7-8
xxi
Tina. 2008. Bentuk Penggunaan dan Jenis Aromaterapi.Available online at
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Undang-undang Nomor 13 Tahun 1998 lanjut usia atau lansia
merupakan istilah bagi individu yang telah memasuki umur di atas 60 tahun (>60
tahun), baik itu pria maupun wanita (Kushariyadi, 2010).
Berdasarkan sensus penduduk diperoleh data bahwa pada tahun 2000 jumlah
lansia di Indonesia menjadi 18,2 juta jiwa (8,2%) dan pada tahun 2015 menjadi 24,4
juta jiwa (10%) (Erliana, 2008). Meningkatnya usia harapan hidup penduduk
Indonesia membawa konsekuensi bertambahnya jumlah lansia. Hal ini akan berakibat
tuntutan sumber-sumber yang harus disediakan oleh pemerintah, masyarakat, dan
keluarga, khususnya dalam lingkup pembangunan kesejahteraan sosial semakin besar.
Selain itu, lansia juga harus dapat melakukan upaya untuk meningkatkan
kesejahteraannya, yaitu dengan memenuhi kebutuhan dasarnya. Akan tetapi
kebutuhan dasar yang sering kali tidak disadari peranannya adalah kebutuhan tidur
dan istirahat (Kaplan dan Sadock, 1997). Salah satu penyebab tidak terpenuhinya
kebutuhan tidur dan istirahat adalah gangguan tidur. Padahal tidak terpenuhinya
kebutuhan akan tidur dan istirahat dapat memberikan dampak negatif, termasuk pada
kesehatan. Di Amerika Serikat, biaya kecelakaan yang berhubungan dengan gangguan
tidur mencapai sekitar seratus juta dolar per tahun.
Gangguan tidur merupakan suatu keadaan ketika individu mengalami atau
mempunyai risiko perubahan jumlah dan kualitas pola istirahat yang menyebabkan
2
Gangguan ini paling sering di alami dikarenakan oleh akibat yang timbul dari tidak
adekuatnya kebutuhan tidur secara perlahan, yaitu baru akan dirasakan jika sudah
terjadi pada kerusakan fungsi otak, oleh karena itu dalam penelitian ini akan lebih
difokuskan pada kebutuhan tidur (Erliana, 2008).
Insomnia merupakan gangguan tidur yang paling sering ditemukan. Setiap
tahun diperkirakan sekitar 20%-50% orang dewasa melaporkan adanya gangguan
tidur dan sekitar 17% mengalami gangguan tidur yang serius. Prevalensi gangguan
tidur pada lansia cukup tinggi yaitu sekitar 67 %. Walaupun demikian, hanya satu dari
delapan kasus yang menyatakan bahwa gangguan tidurnya telah didiagnosis oleh
dokter (AIPNI, dalam Nursing Journal, 2010). Berbagai penelitian menandakan bahwa
masalah tidur sering terjadi dan penting pada lanjut usia, yang melaporkan
menggunakan waktu di tempat tidur lebih lama tetapi tidak tidur, sering bangun pada
malam hari, dan sulit untuk memulai tidur kembali. Untuk mengatasi gangguan
tersebut, obat hipnotik yang di jual secara bebas dan alkohol sering di gunakan untuk
menginduksi tidur. Suatu penelitian menyatakan bahwa orang lanjut usia, yang
berjumlah kira-kira 12% dari total populasi, menerima 25% resep obat hipnotik.
Survey di institusi perawatan jangka panjang menemukan bahwa terdapat jumlah
yang besar sekali obat sedative dan trankuiliser yang diberikan pada pasien-pasien
tersebut, padahal pemberian obat sedative ataupun hipnotik dalam jangka panjang
tidak dianjurkan karena dapat menimbulkan komplikasi dan efek yang berbahaya
(Herrera, dalam The Merck Manual of Geriatrics, 1997). Karena itulah, terapi non medis,
salah satunya adalah aromaterapi diperlukan sebagai alternative mengatasi insomnia
tersebut, dengan harapan insomnia teratasi tanpa adanya efek samping yang
3
Aromaterapi merupakan istilah yang dipakai untuk proses penyembuhan yang
menggunakan sari tumbuhan aromatik murni. Tujuannya adalah untuk meningkatkan
kesehatan tubuh, mental dan emosional. Menurut Dr. Alan Huck (Neurology psikiater
dan Direktur Pusat Penelitian Bau dan Rasa di Chicago), bau berpengaruh langsung
terhadap otak manusia, mirip narkotika. Ternyata hidung kita memiliki kemampuan
untuk membedakan lebihdari 100.000 bau yang berbeda yang mempengaruhi kita dan
itu terjadi tanpa kita sadari. Bau-bauan tersebut mempengaruhi bagian otak yang
berkaitan dengan mood (suasana hati), emosi, ingatan, dan pembelajaran. Misalnya,
dengan menghirup aroma lavender maka akan meningkatkan gelombang-gelombang
alfa di dalam otak dan gelombang inilah yang membantu kita untuk merasa
rileks(Jaelani, 2009).
Selain aromaterapi, terapi relaksasi adalah salah satu contoh terapi yang dapat
digunakan untuk mengatasi gangguan tidur, termasuk insomnia. Menurut Hakim
(2004: 41) relaksasi merupakan suatu proses pembebasan diri dari segala macam
bentuk ketegangan otot maupun pikiran senetral mungkin atau tidak memikirkan
apapun. Efek yang dihasilkan adalah perasaan senang, relaksasi mulai digunakan
untuk mengurangi ketegangan psikis yang berkaitan dengan permasalahan kehidupan.
Tedapat banyak macam teknik relaksasi yang bisa dilakukan. Miltenberger (dalam
Corey, 2005) mengemukakan ada empat macam tipe relaksasi, yaitu:
1. Relaksasi otot (progresive muscle relaxation)
2. Pernafasan (diaphragmatic breathing)
3. Meditasi (attention-focussing exercises)
4. Relaksasi perilaku (behavioral relaxation training)
Namun dibandingkan dengan jenis terapi di atas, aromaterapi memiliki
4
relaksasi, antara lain bisa dilakukan dalam berbagai tempat dan keadaan; tidak
mengganggu aktifitas yang bersangkutan; dapat menimbulkan rasa senang pada orang
lain; cara pemakaiannya tergolong praktis dan efesien; serta efek zat yang
ditimbulkannya tergolong cukup aman bagi tubuh. Khasiatnya terbukti cukup manjur
dan tidak kalah dengan metode terapi lainnya (Jaelani, 2009).
Setiap jenis aromaterapi memiliki manfaat dan pengaruh yang berbeda-beda.
Salah satunya jenis cendana yang mempunyai efek stimulasi sekaligus relaksasi
sehingga baik untuk terapi pada orang yang memiliki gangguan tidur; lavender juga
merupakan jenis yang memiliki efek relaksasi yang sama-sama dapat digunakan pada
orang yang memiliki gangguan tidur, termasuk insomnia (Anonim, 2009).
Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk membuktikan manfaat dari
aromaterapi, termasuk pengaruhnya pada orang dengan gangguan tidur, dan hasilnya
adalah terdapat pengaruh aromaterapi terhadap gangguan tidur. Namun, belum ada
penelitian tentang perbedaanefektifitas jenis aromaterapi tertentu, seperti cendana
dan lavender yang sama-sama mempunyai efek relaksasi yang sangat baik untuk
mengatasi masalah gangguan tidur, terutama insomnia. Karena itulah, penelitian ini di
rasa sangat diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan efektifitas jenis
aromaterapi itu sendiri, sehingga dapat diketahui aromaterapi jenis mana yang sangat
efektif untuk mengatasi masalah insomnia, terutama pada lansia.
Panti Werdha Pangesti merupakan salah satu panti Werdha swasta yang ada
di kota Malang, tepatnya di jl. Sumber Mlaten No. 13 Lawang Malang. Merupakan
rumah perawatan dan pelayanan lansia. Di panti ini terdapat 82 orang lansia yang
tinggal, terdiri dari 35 orang laki-laki dan 47 orang wanita. Berdasarkan survey
peneliti pada studi pendahuluan di panti ini, didapat data bahwa hampir 90% lansia
5
dan bangun terlalu pagi, berdasarkan literatur, gangguan tidur dengan gejala tersebut
digolongkan insomnia. Kepala panti mengatakan bahwa mayoritas lansia bangun
antara jam 2 hingga 3 dini hari, dan sejauh ini belum ada intervensi yang dilakukan
untuk mengatasi masalah tersebut. Oleh karena itu, peneliti menganggap perlunya
solusi untuk mengatasi masalah tersebut, sehingga peneliti memutuskan untuk
melakukan penelitian di panti werdha Pangesti Lawang, dengan harapan akan didapat
solusi tepat mengatasi masalah insomnia di panti tersebut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai
berikut: “Apakah ada perbedaan efektifitas pemberian aromaterapijenis Cendana dan
Lavender terhadap insomnia pada lansia di Panti Werdha Pangesti Lawang Malang?”
C. Tujuan Penelitian
1.Tujuan umum
Tujuan umum dari penelitian adalah untuk mengetahui adanya
perbedaanefektifitas pemberian aromaterapi jenis Cendana dan Lavender
terhadap Insomnia pada lansia di Panti Werdha Pangesti Lawang Malang.
2.Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui tingkat Insomnia yang di alami lansia di Panti Werdha
6
b. Untuk mengetahui perubahan tingkat insomnia sebelum dan sesudah
diberikan aromaterapi jenis Cendana pada lansia di Panti Werdha Pangesti
Lawang Malang
c. Untuk mengetahui perubahan tingkat insomnia sebelum dan sesudah
diberikan aromaterapi jenis Lavender pada lansia di Panti Werdha Pangesti
Lawang Malang
d. Untuk mengetahui adanya perbedaan efektifitas pemberian aromaterapi
jenis Cendana dan Lavender terhadap Insomnia pada lansia di Panti
Werdha Pangesti Lawang Malang
D. Manfaat
1.Bagi Profesi Keperawatan
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan
berupa jenis aromaterapi yang efektif untuk mengatasi insomnia, yang nantinya
dapat diterapkan dalam profesi keperawatan.
2.Bagi Lansia
Lansia dapat meningkatkan pengetahuan dalam hal mengatasi masalah
insomnia.
Penelitian ini dapat memberikan referensi dan masukan tentang jenis
aromaterapi yang efektif untuk mengatasi insomnia.
3.Bagi Peneliti
Melalui penelitian ini peneliti dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
7
4.Bagi Institusi
Penelitian ini dapat menjadi referensi yang berguna bagi institusi, khususnya
mahasiswa yang ingin mencari referensi tentang topik terkait ataupun ingin
meneliti lebih jauh.
5.Bagi Panti Werdha Pangesti
Hasil penelitian akan sangat berguna bagi panti terkait, yaitu sebagai salah satu
solusi untuk mengatasi gangguan tidur-insomnia yang dialami oleh sebagian
besar lansia di panti tersebut.
E. Keaslian Penelitian
Peneliti menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa penelitian tentang Perbedaan
Efektifitas Pemberian Aromaterapi Jenis Lavender dan Cendana adalah hasil pemikiran asli
peneliti dan belum pernah diteliti sebelumnya oleh peneliti lain. Sedangkan penelitian
yang berhubungan dengan yang dilakukun peneliti adalah:
1. Megasari, Novy. 2010. Meneliti tentang Pengaruh Terapi Musik Jawa Terhadap
Penurunan Tingkat Insomnia Pada Lansia Di Upt Pelayanan Sosial Lanjut Usia Magetan.
Hasil penelitian memperlihatkan adanya pengaruh yang signifikan terapi music
jawa terhadap penurunan tingkat insomnia pada lansia.
2. Erliana, E. Perbedaan Tingkat Insomnia Lansia Sebelum dan Sesudah Latihan Relaksasi
Otot Progresif (Progresif Muscle Relaxation) di BPSTW Ciparay Bandung. Penelitian ini
menggunakanmetode Quasi Eksperimen tanpa kelompok kontrol dengan
pendekatan One Group Pretest-Postest Design dan dengan sampel sebanyak 29 orang
8
menggunakan Uji Wilcoxon Match Paired TestHasil penelitian mengenai perbedaan
tingkat insomnia sebelum dan sesudah latihan relaksasi otot progresif
menunjukkan terdapat penurunan yang signifikan terhadaptingkat insomnia lansia.
3. Gusnul. 2009. Pengaruh Aromaterapi Terhadap Insomnia Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Unit Budi Luhur Kasongan Bantul Yogyakarta. Tujuan peneltian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh aromaterapi terhadap insomnia pada
lansia. Penelitian ini adalah penelitian experimental, menggunakan
desain penelitian Quasy-experiment dengan 15 orang lansia sebagai kelompok
perlakuan dan 15 orang lansia sebagai kelompok .kontrol, analisa data
menggunakan uji statistik t test. Pengumpulan sampel menggunakan
metode Purposive sampling diperoleh 30 sampel. Hasil penelitian menunjukkan
terjadi penurunan derajat insomnia pada kelompok perlakuan. Kesimpulan pada
penelitian ini adalah terapi komplementer aromaterapi dapat digunakan untuk