BABI
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
emajuan teknologi serta pelayanan kesehatan yang dinamis akan berkolerasi dengan peningkatan status kesehatan serta angka harapan hidup manusia. Hal ini berdampak pada peningkatan kuantitas dari populasi lansia di seluruh dunia terutama di Indonesia. Jumlah penduduk lansia pada tahun 2006 sebesar 19 juta dengan usia harapan hidup 66,2 tahun, pada tahun 2010 diperkirakan sebesar 23,9 juta (9,77%) dengan usia harapan hidupnya 67,4 tahun dan pada tahun 2020 diperkirakan sebesar 28,8 juta (11,34%) dengan usia harapan hidup 71,1 tahun (ementerian oordinator Bidang esejahteraan Rakyat, 2009 dalam Umami, 2012).
2
permeabilitas kolagen yang berakibat kelenturan pada integumen jauh menurun (Azizah, 2011).
Bertambahnya usia yang berakibat pada penurunan fungsi anatomi dan fisiologis pada lansia berdampak munculnya berbagai penyakit degeneratif yang membahayakan. Salah satu penyakit degenaratif yang sering dialami oleh golongan pralansia serta lansia adalah penyakit gout. Gout merupakan gangguan metabolk yang di tandai dengan meningkatnya kadar asam urat (hperursema) (Diantari, 2012).
Hperursema disebabkan oleh dua hal, yaitu karena pembentukan asam urat
yang berlebihan atau karena penurunan pengeluaran asam urat oleh ginjal. Hperursema yang tidak tertangani menyebabkan asam urat dalam darah berlebihan
sehingga menimbulkan penumpukkan kristal asam urat. Apabila kristal asam urat berada dalam cairan sendi maka akan menyebabkan penyakit gout (Diantari, 2012). Asam urat dihasilkan dari proses metabolisme utama nukleosda purin melalui basa purin hpoxanthn, xanthn, dan guann. Dalam tubuh terdapat 85% senyawa purin alami yang diproduksi tubuh untuk kebutuhan sehari-hari, ini berarti kebutuhan purin dari makanan hanya 15%. adar asam urat yang normal dalam tubuh adalah 3,5-7 mg/dL untuk laki-laki dan 2,6-6 mg/dL bagi wanita (Saraswati, 2009).
3
Berdasarkan data yang diperoleh pada tanggal 6 april 2010 di RS Dr. Soetomo Surabaya didapatkan data bahwa warga pralansia dan lansia yang memeriksakan diri ke kerumah sakit pada tahun 2009 sebanyak 1584 orang, sebagian besar warga menderita penyakit radang sendi dengan jumlah 899 orang (56,8%). Penyakit ini dikelompokan dalam penyakit khusus dan menduduki prioritas pertama dengan jumlah terbesar dari 10 penyakit prioritas lainnya. Salah satu bagian dari penyakit radang sendi ini adalah artrts pra (asam urat) berjumlah 72 orang (8%), terdiri dari 34 (47,2%) wanita berumur >50 tahun, 25 (34,7%) wanita <50 tahun (Festy, Rosyiatul & Aris, 2010).
Selain 3 faktor diatas, beberapa faktor yang menyebabkan kadar asam urat tinggi adalah faktor keturunan, penyakit diabetes mellitus, adanya gangguan ginjal dan hpertens, tingginya asupan makanan yang mengandung purin, berat badan yang
berlebih, jumlah alkohol yang dikonsumsi, penggunaan obat-obatan kimia yang bersifat duretk/ analgetk waktu yang lama. (Saraswati, 2009).
Infused Water merupakan alternatif baru dalam memenuhi kebutuhan tubuh
4
Air merupakan sumber kehidupan makhluk hidup terutama manusia dimana sebagian besar tubuh manusia terdiri dari air, namun pemenuhan kebutuhan tubuh akan air biasanya terkendala oleh rutinitas yang tingi, kurang menariknya untuk meneguk air putih dibanding minuman lainnya yang kurangnya motivasi untuk minum. Selain air putih, tubuh pun memerlukan vitamin-vitamin dan mineral yang sangat berguna bagi tubuh dimana salah satu sumbernya adalah buah-buahan. Dengan mengkonsumsi buah secara teratur, kebutuhan tubuh akan vitamin dan mineral akan tercukupi. hasiat buah adalah sebagai antioksidan yang menangkal radikal bebas serta menunjang pembelahan sel dalam proses regenerasi sel dalam tubuh manusia (Haribowo, 2014).
Manfaat nfused water memiliki banyak khasiat dimana saat perendaman sari-sari buah akan keluar ke air putih sehingga vitamin dan mineralnya terjaga. Selain mencampur berbagai buah-buahan nfused water juga dapat dikombinasikan dengan berbagai bahan herbal sesuai dengan kebutuhannya dan khasiatnya. Selain khasiatnya yang praktis, penyajianya juga mudah dan bahan-bahan yang diperlukan merupakan bahan yang mudah didapat. Beberapa ahli gizi memperkirakan bahwa kandungan vitamin yang keluar saat perendeman sebesar 20% dari kandungan juh buah segar tanpa ekstra kalori atau fruktosa (Haribowo, 2014).
5
sehingga memperlancar pembuangan kotoran dan racun dari dalam tubuh (Herliana, 2013).
hasiat dari beberapa buah yang sering kita jumpai ternyata dapat menurunkan resiko serta menangani masalah yang terkait dengan hiperurisemia salah satunya buah naga. Buah naga (Hylocereus undatus) atau sering disebut whte ptaya merupakan tumbuhan buah naga daging putih yang memiliki kandungan senyawa kimia yaitu mineral dan flavonod. andungan dari buah naga ini diantaranya provitamin A (karotenod), vitamin C dan vitamin E. Mineral besi, kalsum, fosfor, dan potasum yang berfungsi untuk melarutkan serta membantu pembuangan asam urat
berlebih melalui ginjal, selain itu memiliki kandungan 80-90 % air yang berguna bagi tubuh terutama sebagai peluruh asam urat serta masih banyak lagi lainnya dimana kandungan buah ini sangat baik untuk kesehatan baik dalam pencegahan, pengobatan dan pemulihan kesehatan. Selain itu berfungsi sebagai antioksidan, menyembuhkan rematik dan asam urat, menyeimbangkan kadar gula darah, meningkatkan kesehatan mata, melancarkan pencernaan dan melancarkan konstipasi (Wirakusuma, 2007).
6
Hasil studi pendahuluan peneliti pada tanggal 15 November 2014 di Panti Werdha Pangesti Lawang diperoleh data jumlah lansia sebanyak 57 orang dengan hampir keseluruhan adalah wanita dengan umur 50 -98 tahun, dan pada tanggal 16 Desember 2014 di panti Werdha Griya Asih Lawang memiliki 27 orang lansia dengan usia 69-99 tahun. Dari hasil observasi diketahui terdapat 10 orang dipanti Werda Pangesti dan 10 orang di panti Werdha Griya Aih Lawang yang diantaranya memiliki asam urat di atas normal atau hperursema. Dari observasi didapatkan bahwa lansia yang hiperurisemia diantaranya dikarenakan sulit untuk menjaga asupan purinnya meskipun telah dibantu ole para perawat disana. Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Perbedaan efektivitas terapi nfused water dan jus nuah naga (Hylocereus undatus) terhadap peubahan kadar asam urat pada lansia di Panti Werdha Pangesti dan Panti Werdha Griya Asih Lawang”.
1.2 Rumusanmasalah
7
1.3TujuanPenelitian 1.3.1 TujuanUmum
Mengetahui efektivitas terapi Jus dan Infused Water buah naga (Hylocereus undatus) terhadap perubahan kadar asam urat pada lansia di Panti Werdha Pangesti
dan Panti Werdha Griya Asih Lawang”.
1.3.2TujuanKhusus
1. Mengidentifikasi kadar asam urat sebelum diberikan terapi Jus dan Infused Water buah naga (Hylocereus undatus) pada lansia di Panti Werdha Pangesti dan
Panti Werdha Griya Asih Lawang.
2. Mengidentifikasi kadar asam urat Setelah diberikan terapi Jus dan Infused Water buah naga (Hylocereus undatus) pada lansia di Panti Werdha Pangesti dan
Panti Werdha Griya Asih Lawang.
3. Mengetahui perbandingan kadar asam urat sebelum dan setelah diberikan terapi Jus buah naga (Hylocereus undatus) pada lansia di Panti Werdha Pangesti dan Panti Werdha Griya Asih Lawang.
4. Mengetahui perbandingan kadar asam urat sebelum dan setelah diberikan terapi Infused Water buah naga (Hylocereus undatus) pada lansia di Panti Werdha Pangesti dan Panti Werdha Griya Asih Lawang.
5. Mengetahui perbandingan efektifitas Jus dan Infused water buah naga (Hylocereus undatus) terhadap perubahan adar asam urat di Panti Werdha
8
1.4 ManfaatPenelitian 1.4.1 BagiPeneliti
Penelitian ini berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta menambah pengalaman berharga dalam aplikasi teori dengan kenyataan di lapangan tentang perbedaan efektivitas terapi Jus dan terapi Infused Water buah naga (Hylocereus undatus) terhadap perubahan kadar asam urat pada lansia di Panti Werdha Lawang’”.
1.4.2 BagiPraktisiKeperawatan
Penelitian ini dapat digunakan oleh perawat untuk menambah wawasan dan pengetahuan perawat tentang perbedaan efektivitas terapi Jus dan terapi Infused Water buah naga (Hylocereus undatus) terhadap perubahan kadar asam urat pada lansia di Panti Werdha Lawang”
1.4.3 BagiInstitusiPendidikan
Penelitian ini dapat digunakan untuk mengembangkan ilmu keperawatan terutama dalam identifikasi perbedaan efektivitas terapi Jus dan terapi Infused Water buah naga (Hylocereus undatus) terhadap perubahan kadar asam urat pada
lansia di Panti Werdha Lawang’”. 1.4.4 BagiPenelitianLain
9
1.4.5 BagiLansia
Untuk meningkatkan kualitas kesehatan dengan cara mengkonsumsi buah-buahan yang sehat sekaligus untuk menurunkan peningkatan kadar asam urat dalam tubuh.
1.5 KeaslianPenelitian
Penelitian ini yang dilakukan ini merupakan penelitian replikasi dari penelitian yang telah ada sebelumnya. Namun dari segi variabel dan subjek penelitian ini benar-benar asli dan belum pernah diteliti sebelumnya.
Penelitian Devina Angraini tahun 2013 tentang mineral dalam Buah Naga (Hylocereus undatus) sebagai penurun asam urat dimana penelitian ini menggunakan ekstrak dri buah naga daging putih dengan 2 metode yaitu infus dan maserasi. Dimana didapatkan hasil bahwa ekstraksi menggunakan metode infus buah naga dan kemampuan diekstraksi secara maserasi sama-sama memiliki khasiat dalam menurunkan asam urat dalam proses in vitro (Angraini, 2013).
0
Pelelitian yang dilakukan oleh Feranose Panjuantiningrum tahun 2009 tentang pengaruh pemberian buah naga merah (hylocereus polyrhzus) terhadap kadar glukosa darah tikus putih yang diinduksi aloksan simpulan dari penelitian ini adalah pemberian jus buah naga merah dapat menurunkan kadar glukosa darah tikus putih jantan yang dibuat diabetik pada semua dosis sebanding dengan efek hipoglikemik dari glibenklamid. kenaikan dosis pemberian jus buah naga merah pada penelitian ini tidak memberikan kenaikan efek hipoglikemiknya secara bermakna (Panjuantiningrum, 2009).
1.6 BatasanPenelitian
PERBEDAAN EFEKTIFITAS TERAPI
INFUSED WATER
DAN
TERAPI JUS BUAH NAGA (
Hylocereus undatus
) TERHADAP
PERUBAHAN KADAR ASAM URAT PADA LANSIA
(Studi di Panti Werdha Pangesti Dan Panti
Werdha Griya Asih Lawang)
SKRIPSI
OLEH:
AKHLIS MUSTAFA
NIM : 201110420311084
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PERBEDAAN EFEKTIFITAS TERAPI
INFUSED WATER
DAN
TERAPI JUS BUAH NAGA (
Hylocereus undatus
) TERHADAP
PERUBAHAN KADAR ASAM URAT PADA LANSIA
(Studi Di Panti Werdha Pangesti Dan Panti Werdha
Griya Asih Lawang)
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
OLEH:
AKHLIS MUSTAFA
NIM : 201110420311084
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
ATA PENGANTAR
uji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas Rahmat serta
Hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “erbedaan
efektifitas nfused Water dan Jus buah Naga (Hylocereus undatus) terhadap perubahan
kadar asam urat lansia di Anti Werdha angesti dan anti Werdha Griya Asih
Lawang”. Sholawat serta salam penulis haturkan bagi Nabi besar Muhammad SAW
yang telah memberikan syafa’at, tarbiah, barokah di dunia dan akhirat nanti. Skripsi
ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep)
pada rogram Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang.
Bersamaan dengan ini perkenankan penulis mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Yoyok Bekti rasetyo, M.Kep.Sp.Kom. selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Nurul Aini, M.Kep. selaku Ketua rogram Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Sri Sunaringsih Ika Wardojo. SKM.,M..H. selaku pembimbing I yang telah
memberikan ilmu, bimbingan arahan yang sangat bermanfaat dalam penyusunan
skripsi ini.
4. Sunardi, M.Kep. selaku pembimbing II yang telah sabar dan bijaksana dalam
memberikan ilmu, bimbingan, arahan serta motivasi dalam menyelesaikan skripsi
ini.
5. anti Werdha angesti Lawang yang telah membantu penulis dalam memberikan
6
6. anti Werdha Griya Asih Lawang yang telah membantu penulis dalam
memberikan izin dalam proses penelitian
7. Dosen dan staf TU rogram Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang yang tidak dapat disebutkan satu persatu
atas tuntunan dan bantuan yang diberikan selama proses pembuatan skripsi ini.
8. Aba dan Umi tercinta yang tidak pernah lelah untuk menyayangi, memotivasi,
dan mendoakan, serta kakak dan adik penulis yang tidak pernah lelah
mengganggu dan memotivasi penulis dalam proses pengerjaan skripsi ini hingga
selesai.
9. Rekan – rekan seperjuangan, khususnya teman – teman SIK angkatan 2011
yang turut membantu dan memberikan dukungan selama proses pengerjaan
skripsi ini.
Semoga segala kebaikan dan pertolongan semuanya mendapat berkah dari
Allah SWT. Akhir kata penulis mohon maaf apabila masih banyak kekurangan dalam
penyusunan skripsi ini, semoga nantinya bermanfaat bagi semua pihak khususnya
bidang keperawatan dan semua pihak yang terkait. Amin.
Malang, Maret 2015
v
URAT PERNYATAAN KEALIAN TULIAN
aya yang bertandatangan dibawah ini : Nama : Akhlis Mustafa Nim : 201110420311084
Program tudi : Program tudi Ilmu Keperawatan FIKE UMM
Judul skripsi : Perbedaan efektifitas nfused water dan jus buah naga
(Hylocereus undatus) terhadap perubahan kadar asam urat
lansia (tudi Kasus di Panti Werdha Pangesti dan Panti
Werdha Griya Asih Lawang)
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila kemudian hari dapat dibuktikan bahwa tugas akhir ini adalah jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Malang, 27 Mei 2015 Yang membuat pernyataan,
AFTAR ISI
HALAMAN JUUL i
LEMBAR PERSETUJUAN ii
LEMBAR PENGESAHAN iii
LEMBAR KEASLIAN PENELITIAN v
KATA PENGANTAR vi
ABSTRAK vii
AFTAR ISI……… viii
AFTAR TABEL……… ix
AFTAR GAMBAR x
AFTAR LAMPIRAN xi
BAB I PENAHULUAN 1 11 Latar Belakang 1 12 Rumusan Masalah 8 13 Tujuan Penelitian 8 131 Tujuan Umum 8 132 Tujuan Khusus 8 14 Manfaat Penelitian 9 141 Bagi peneliti 9 142 Bagi praktisi Keperawatan 9 143 Bagi Institusi Pendidikan 9 144 Bagi Penelitian lain 10 15 Keaslian Penelitian 10 16 Batasan Penelitian 11
4
236 Terapi Jus 30
BAB III KERANGKA KONSEP 33 31 Kerangka Konsep 33 32 Hipotesis penelitian 34
BABIV METOE PENELITIAN 35 41 Desain Penelitian 35 42 Kerangka Penelitian 36 43 Desain Sampling 37 431 Populasi 37 432 Sampel 37
4321Kriteria Inklusi Sampel 37 433 Teknik Sampling 38 44 Identifikasi Variabel 38 441 Variabel Independen 39 442 Variabel Dependen 39 45 Definisi Operasional 40 46 Tempat dan Waktu Penelitian 41 47 Instrumen Penelitian 41 48 Pengumpulan dan AnalisisData 41 481 Pengumpulan Data 41 1 Tahap Persiapan 41 2 Tahap Pelaksanaan 42 3 Tahap Pengelolaan Data 42 482 Analisis Data, Uji Homogenitas dan Uji Normalitas 43 1 Uji Homogenitas 43 2 UjI Normalitas Data dengan KolmogrovSmirnov 43 3 Analisa Univariat 44 4 Analisa Bivariat 44 49 Etika Penelitian 45 491 Persetujuan (InformedConsent) 45 492 Tanpa Nama (Anonimity) 46 493 Kerahasiaan (Confidentiality) 46
BAB V HASIL PENELITIAN AN ANALISA ATA… 47 Karakteristik Responden pada kelompok Intervensi I 47
Karakteristik Responden pada kelompok Intervensi II 49 Perbandingan Kadar Asam Urat Kelompok Intervensi I…50 Perbandingan Kadar Asam Urat Kelompok Intervensi II51 Hasil Uji Homogenitas Dan Normalitas Data Responden 51 551 Uji Homogen Data Responden 51 552 Uji Normalitas Data Responden 52
5
611 Perbandingan Kadar Asam urat kelompok Intervensi I sebelum dan sesudah intervensi Jus buah naga (Hylocereusundatus) 54 612 Perbandingan Kadar Asam urat kelompok Intervensi II sebelum
dan sesudah intervensi Infused Water buah naga
(Hylocereus undatus) 58
613 Perbandingan efektifitas antara jus dan infused water Buah naga(Hylocereusundatus) pada kelompok Intervensi I
dan kelompok Intervensi II 60 614 Keterbatasan Penelitian 63 615 Implikasi Keperawatan 64
BAB VII PENUTUP 65 71 Kesimpulan 66 72 Saran 66 721 Bagi Ilmu Keperawatan 66 723 Bagi Penderita Hiperurisemia 66 723 Bagi Peneliti Selanjutnya 67
AFTAR PUSTAKA 68
LAMPIRAN 70
CURRICULUM VITAE 85
6
Tabel 41 Definisi operasional 41 Tabel 51 Karakteristik Lansia Penderita Hiperurisemia pada kelompok
Intervensi I Tanggal 15-31 Januari 2015 49 Tabel 52 Karakteristik Lansia Penderita Hiperurisemia pada
Kelompok intervensi II Tanggal 15-31 Januari 2015 50 Tabel 53 Perbandingan Kadar Asam Urat lansia penderita Hiperurisemia
pada kelompok intervensi 1 dengan Jus buah naga
(HylocereusUndatus) Tanggal 15-31 Januari 2015 51 Tabel 54 Perolehan Kadar Asam Urat lansia penderita Hiperurisemiapada
kelompok intervensi 2 dengan Infused water buah naga
(Hylocereus Undatus) Tanggal 15-31 Januari 2015 52 Tabel 553 Perubahan Kadar Asam Urat Lansia Pada Kelompok Intervensi I
Dan Kelompok Intervensi II Tanggal 15-31 Januari 2015 53 Tabel 554 Perbedaan Efektifitas Antara Jus Dan InfusedWater
Buah Naga (HylocereusUndatus) Pada Kelompok Intervensi I
Dan Kelompok Intervensi II Tanggal 15-31 Januari 2015 54
AFTAR GAMBAR
Gambar 31 Kerangka Konseptual 37
Gambar 41 Desain Penelitian 35
7
AFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden 68
Lampiran 2 Surat pernyataan Bersedia Menjadi Responden 69
Lampiran 3 Lembar Observasi Infused Water 70
Lampiran 4 Lembar Observasi Jus Buah Naga 71
Lampiran 5 Surat Panti Werdha Pangesti Lawang 72
Lampiran 6 Surat Panti Werdha Griya Asih Lawang 73
Lampiran 7 Lembaran SOPInfusedWater 74
8
Lampiran 9 Lembaran SOP Pengukuran Asam Urat 76
Lampiran 10 Gambar Dokumentasi Penelitian 78
Lampiran 11 Lembaran Analisa Data 79
Lampiran 12 Lembaran Konsultasi 81
Lampiran 13 Lembaran Data Karakteristik Responden 84
8
AFTAR
PUSTAKA
zizah. Lilik Ma’rifatul. (2011). eperawatan Lanjut Usia. Surabaya: Graha Ilmu
ziz limul Hidayat. (2008). etrampilan Dasar Praktik linik Cetakan II.Jakarta : SalembaMardika.
zizahwati. (2005). “Efek Penurunan Kadar sam Urat Dalam Darah Pada Tikus Putih Jantan Dari Rebusan akar Tanaman kar Kucing (calypha Indica Linn) oleh Universitas Indonesia. ”. Jurnal Bahan Alam Indonesia , Volume 4. kram M, sif HM, Usmanghani K, khtar N, Jabeen Q, Madni , et al. Obesity
and the risk of hyperuricemia in Gadap Town, Karachi. African J of Biotechnology. 2011:996-8.
njelin, R. (2011). “nalisa Drug Related Problems Pada Pasien Hiperurisemia Dibangsal Rawat Inap dan Rawat Jalan Penyakit Dalam RSUP. DR. M. Djamil Padang”. Skripsi. Farmasi Universitas ndalas Padang.
Cahyadi, W. S. (2013) Resep Detoks Jus Buah dan Sayur. Jakarta: Indoliterasi.
Diantari, Ervi. (2012). Pengaruh supan Purin Dan Cairan Terhadap Kadar asam Urat Pada Wanita Usia 50-60 Tahun DiKecamatan Gajah Mungkur”.
Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang.
Desti, Ervira P. (2013). The miracle of Friuts. Jakarta: PT gromedia Pustaka.
Devina, nggraini. (2013). “Mineral Buah Naga (Hylocereus Undatus) sebagai penurun sam Urat oleh nafarma STIKes MH. Thamrin Semarang. Jurnal Ilmiah esehatan, Vol. 5(1).
Fatmah. (2010). Gizi Usia Lanjut. Jakarta: PT Gelora ksara Pratama.
Febri, yu Bulan. (2014). Jus dan Infused Water Buah dan Sayuran. Jakarta Selatan: Loveable.
Festy P, Rosyiatul dan ris. (2011). Hubungan antara pola makan dengan kadar asam urat darah pada wanita postmenopause di posyandu lansia wilayah kerja puskesmas Dr. Soetomo Surabaya. Skripsi. FIK UM Surabaya.
Herliana, Ersi. (2013). Penyakit Asam Urat andas Berkat Herbal. Jakarta Selatan: gromedia Pustaka.
Haribowo, P. W. (2014). Bugar dan Cantik dengan Terapi Air Putih dan Infused Water.
9
Hidayat, . ziz limul. (2008).Pengantar ebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi onsep dan Proses eperawatan Buku 2. Jakarta: Salemba Medika.
Hamidin. .S. (2010). Air Putih. Yogyakarta : Media Pressindo Joewono, S.& Hafid, . (2012). sam Urat: Jakarta:Penebar Plus.
Kanis H. I. (2010). “Hubungan Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang sam Urat Dengan Perilaku Pencegahan sam Urat Di Dusun Janti, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta” Skripsi. Universitas Respati Yogyakarta
Kusnanto (2004) Pengantar Profesi Praktik eperawatan Profesional. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Kusuma Umar D. P, Muslichah Siti, Ulfa E Umayah. (2014). Uji ktivitas nti Hiperurisemia Ekstrak n-Heksana, Etil setat, dan Etanol 70% Biji Jinten Hitam (Nigella sativa) terhadap Mencit Hiperurisemia. e-Jurnal Pustaka esehatan, vol. 2 (no. 1).
Khomsan. & Herlinawati. Y. (2008). Terapi Jus Untuk Rematik dan asam urat.
Depok : Puspa Swara
Mustafiza, P.V. (2010). “Hubungan ntara Hiperurisemia Dengan Hipertensi”. Surakarta. Skripsi. Universitas Sebelas Maret
Nugroho, Wahjudi. (2012). eperawatan Gerontik dan Geriatrik.Jakarta:EGC
Michael H , Hans, L .Schmitz, G. (2009). Farmakologi dan Toksikologi. Jakarta : EGC
Notoatmojo, Soekidjo. (2005). Metodologi Penelitian esehatan, Rineka Cipta, Jakarta.
Nany, J. (2009) 180 Jus buah dan sayuran. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Nengsi S. W, Bahar. B & Salam. . (2014) “Gambaran supan Purin, Penyakit rtritis Gout, Kualitas Hidup Lanjut Usia Di Kecamatan Tamalanrea”.
Skripsi. Universitas Hasanuddin Makasar.
Putra, Tjokorda Raka. (2006). Hiperurisemia. dalam: Sudoyo dkk . Buku Ajar Ilmu Peyakit Dalam Jilid II Edisi IV. Jakarta: FKUI.
Padila. (2013). Buku Ajareperawatan Gerontik.Yogyakarta: NuhaMedika
70
Purwanto, Bambang. (2009). Pathogenesis, Etiology, and Management of Hypertension and Nefrotoxic Agents. Disampaikan pada Half Day Simposium: Renal Disease Induced by Nefrotoxic gents. Surakarta.
Pertiwi . W. . (2014) “Pengaruh Pemberian Jus Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) terhadap Kadar Hdl Pria Dislipidemia” Journal Of Nutrition College, Volume 3, Nomor 4, Halaman 762-769.
Panjuantiningrum. F. (2009). “Pengaruh pemberian buah naga merah (hylocereus polyrhizus) terhadap kadar glukosa darah tikus putih yang diinduksi aloksan” .Skripsi. Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Raven, Prof.dr.Chr.P. (2005). tlas natomi, lih Bahasa Dr.. mali, Dr.Hendra T Laksman, Jakarta : Djambatan
Rosaliana, Deasy. (2013). Infused WaterI.Yogyakarta : CV Sahabat.
Sasongkowati, Retno. (2013). 13 Terapi Buah Sakti Penghancur Penyakit. Jakarta: Indoliterasi
Sastroasmoro S dan Ismael S. (2008). Dasar – Dasar Metodologi Penelitian linis Edisi etiga. Jakarta: Sagung Seto.
Sabri, Luknis dan Hastono, Sutanto Priyo. (2006). Statistik esehatan. Jakarta: Rajawali Press.
Saraswati, Sylvia. (2009). Diet Sehat Untuk Penyakit Asam Urat, Diabetes, Hipertensi dan Stroke. Jakarta : Plus Book.
Siswanto dkk. (2013). Meodelogi Penelitian esehatan dan edokteran. Yogyakarta. Bursa Ilmu Yogyakarta.
Sujarweni, V.W. (2014). Metodelogi Penelitian eperawatan. Yogyakarta. Gafa Media
Tamher, S & Noorkasiani (2009). esehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan eperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Tjokroprawiro, dkk. (2007). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, irlangga University press :Surabaya.
Tamher, S & Noorkasiani. (2009). esehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan eperawatan. Jakarta: Penerbit SalembaMedika
Umami, nindya. (2012). “ Efektifitas Senam Tera Terhadap Penurunan Kadar sam Urat Pada Lansia di Kota Batu. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Malang.
71
Wisesa IBN, Suastika K. (2009). Hubungan antara konsentrasi asam urat serum dengan resistensi insulin pada penduduk Suku Bali asli di Dusun Tenganan Pegrisingan Karangasem. Jurnal Penyakit Dalam. 2 Mei 2009;10(2).
Wirakusumah, Emma. (2007). 202 Jus Buah dan Sayuran. Depok : Penebar Swadaya.
Wulandari. S, Subandi & Muntholib. (2013). Inhibisi Xantin Oksidase oleh Ekstrak Etanol Kulit Melinjo (Gnetum gnemon). jurnal-online.um. Skripsi. Universitas Negeri Malang