DAFTAR PUSTAKA
Barclay, Goerge W. 1984. Teknik Analisa Kependudukan. Jakarta: Rineka Cipta.
Bouge, Donald J. 1973. Principle of Demography, New York: John Wiley and
Son. Priface.
BPS. 2005 – 2014. Medan dalam Angka. Badan Pusat Statistik. Medan.
Daldjoeni, N. 1977. Masalah Penduduk dalam Fakta dan Angka. Bandung:
Penerbit Alumni
Lembaga Demografi Fakultas Eknomi Universitas Indonesia. 2004. Dasar-Dasar
Demografi. Jakarta : Lembaga Penerbit F.E.U.I.
Lucas, McDonald, Young, dan Young. 1982. Pengantar Kependudukan.
Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Malthus, T.R. 1978. Principles of Population (7th, ed). London: j. Jhonson.
Mantra, Ida Bagoes.2000.Demografi Umum.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sofyan, Assauri. 1984. Teknik dan Metode Peramalan. Jakarta: Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.
Suryana, Taryana dan Koesheryatin. 2009. Microsoft Office 2007 Word & Excel.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
https://arifashkaf.wordpress.com/2014/05/08/tentang-pengolahan-data/
http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/sb1-7.html
http://menuju-indonesia.blogspot.co.id/2013/07/jenis-pertumbuhan-penduduk_3679.html?m=1
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/54698
BAB 3
PENGOLAHAN DATA
3.1Pengolahan Data
Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih
memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berujut suatu keadaan, gambar,
suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa
kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun
suatu konsep.
Pengolahan data dalam kehidupan di sebuah sistem sangat penting. karena
sangat membantu sekali dalam sebuah sistem. Sistem yang kompleks sangat
terbantu oleh pengolahan data, karena selain dapat menyimpan pengolahan data
juga dapat membantu mencari data bila diperlukan.Data adalah Suatu
penggambaran fakta, pengertian instruksi yang dapat disampaikan dan diolah oleh
manusia atau mesin, contohnya data berupa angka, karakter, alphabet, simbol,
gambar, suara. Pengolahan data (data processing) adalah manipulasi data kedalam
bentuk yang lebih berarti berupa informasi, sedangkan informasi adalah hasil dari
kegiatan-kegiatan pengolahan data yang memberikan bentuk yang lebih berarti
dari suatu kegiatan atau peristiwa.
Sistem pengolahan data adalah sistem yang melakukan pengolahan data,
contohnya sistem pengolahan data penjualan, sistem pengolahan data
pegawai.Tujuan pengolahan data untuk mengambil informasi asli (data) dan
darinya menghasilkan informasi lain dalam bentuk yang berguna (hasil).Fungsi
dasar pengolahan data:
1. Mengambil program dan data (masukan/input).
2. Menyimpan program dan data serta menyediakan untuk pemrosesan.
3. Menjalankan proses aritmatika dan logika pada data yang disimpan.
4. Menyimpan hasil antara dan hasil akhir pengolahan.
3.2Pengolahan Data dengan Metode Exponential Rate of Growth
Table 3.1 Data Jumah Penduduk Kota Medan Menurut Jenis Kelamin Tahun 2005
- 2014
Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah
2005 1.012.040 1.024.145 2.036.185
2006 1.027.607 1.039.681 2.067.288
2007 1.034.696 1.048.460 2.083.156
2008 1.039.707 1.062.398 2.102.105
2009 1.049.457 1.071.596 2.121.053
2010 1.036.926 1.060.684 2.097.610
2011 1.046.560 1.070.664 2.117.224
2012 1.047.875 1.074.929 2.122.804
2013 1.053.393 1.082.123 2.135.516
2014 1.081.797 1.109.343 2.191.140
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara
Gambar 3.1 Diagram Penduduk Kota Medan Menurut Jenis Kelamin Tahun 2005-2014
Gambar 3.1 memperlihatkan bahwa pada umumnya jumlah penduduk Kota
Medan dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan penduduk
dengan jenis kelamin laki-laki.
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Penduduk Kota Medan Berdasarkan jenis Kelamin
Tahun 2005 - 2014
3.2.1 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk
Menghitung nilai persentase perubahan jumlah penduduk dilakukan dua cara
yakni secara manual dengan menggunakan persamaan 2.4 dan dengan
menggunakan Microsoft Excel.
1. Menghitung nilai persentase perubahan jumlah penduduk laki-laki di Kota
Medan secara manual.
=log 1.027.607log 2,718282 =1.012.040# log 1,015382log 2,718282 =0,0066290,434295 = 0,0153 × 100 = 1,53
*=
log 1.034.6961.027.607#
log 2,718282 =log 1,006899log 2,718282 =0,0029860,434295 = 0,0069 × 100 = 0,69
+=log 1.039.707log 2,718282 =1.034.696# log 1,004843log 2,718282 =0,0020980,434295 = 0,0048 × 100 = 0,48
,=
log 1.049.4571.039.707#
log 2,718282 =log 1,009378log 2,718282 =0,0040540,434295 = 0,0093 × 100 = 0,93
- =
log 1.036.9261.049.457#
log 2,718282 =log 2,718282 =log 98806 − 0,005220,434295 = −0,0120 × 10 = −1,20
--=log 1.046.560log 2,718282 =1.036.926# log 1,009291log 2,718282 =0,0040160,434295 = 0,0092 × 100 = 0,92
- =log 1.047.875log 2,718282 = 1.046.560# log 1,001256log 2,718282 =0,0005450,434295 = 0,0013 × 100 = 0.13
-.=
log 1.053.3931.047.875#
log 2,718282 = log 1,005266log 2,718282 =0,0022810,434295 = 0,0052 × 100 = 0,52
2. Menghitung nilai persentase perubahan jumlah penduduk laki-laki di Kota
Medan menggunakan Microsoft Excel.
Tabel 3.2 Persentase PerubahanJumlah Penduduk Laki-laki di Kota Medan
Tahun Laki-laki
2006 1.027.607 2,718282 0,015264701 1,53
2007 1.034.696 2,718282 0,006874865 0,69
2008 1.039.707 2,718282 0,004831279 0,48
2009 1.049.457 2,718282 0,009333944 0,93
2010 1.036.926 2,718282 -0,01201232 -1,20
2011 1.046.560 2,718282 0,009248028 0,92
2012 1.047.875 2,718282 0,001255709 0,13
2013 1.053.393 2,718282 0,005252079 0,52
2014 1.081.797 2,718282 0,026607163 2,66
JUMLAH 0,066655447 6,66
3. Menghitung nilai persentase perubahanjumlah penduduk perempuan di Kota
Medan secara manual.
=log 1.039.681log 2,718282 =1.024.145# log 2,718282 =log 1,01517 0,0065390,434295 = 0,0151 × 100 = 1,51
*=
log 1.048.4601.039.681#
log 2,718282 =log 1,008444log 2,718282 =0,0036520,434295 = 0,0084 × 100 = 0,84
+=
log 1.062.3981.048.460#
log 2,718282 =log 1,013294log 2,718282 =0,0057350,434295 = 0,0132 × 100 = 1,32
,=
log 1.071.5961.062.398#
- =
log 1.060.6841.071.596#
log 2,718282 =log 0,989817log 2,718282 =− 0,004450,434295 = −0,0102 × 10 = −1,02
--=log 1.070.664log 2,718282 =1.060.684# log 1,009409log 2,718282 =0,0040670,434295 = 0,0094 × 100 = 0,94
- =
log 1.074.9291.070.664#
log 2,718282 =log 1,003984log 2,718282 =0,0017270,434295 = 0,0040 × 100 = 0,40
-.=log 1.082.123log 2,718282 =1.074.929# log 1,006693log 2,718282 =0,0028970,434295 = 0,0067 × 100 = 0,67
-/=log 1.109.343log 2,718282 =1.082.123# log 1,025154log 2,718282 =0,0107890,434295 = 0,0248 × 100 = 2,48
4. Menghitung nilai persentase perubahan jumlah penduduk perempuan di Kota
Medan menggunakan Microsoft Excel.
Tabel 3.3 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan di Kota Medan
Tahun Perempuan
2006 1.039.681 2,718282 0,015055816 1,51
2007 1.048.460 2,718282 0,008408485 0,84
2008 1.062.398 2,718282 0,013206195 1,32
2009 1.071.596 2,718282 0,008620508 0,86
2010 1.060.684 2,718282 -0,010235142 -1,02
2011 1.070.664 2,718282 0,009365033 0,94
2012 1.074.929 2,718282 0,003975596 0,40
2013 1.082.123 2,718282 0,006670239 0,67
2014 1.109.343 2,718282 0,024843094 2,48
5. Menghitung nilai persentase perubahan jumlah penduduk di Kota Medan
secara manual.
=log 2.067.288log 2,718282 =2.036.185# log 1,015275log 2,718282 =0,0065840,434295 = 0,0152 × 100 = 1,52
*=log 2.083.156log 2,718282 =2.067.288# log 1,007676log 2,718282 =0,0033210,434295 = 0,0076 × 100 = 0,76
+=
log 2.102.1052.083.156#
log 2,718282 =log 1,009096log 2,718282 =0,0039330,434295 = 0,0091 × 100 = 0,91
,=log 2.121.053log 2,718282 =2.102.105# log 1,009014log 2,718282 =0,434295 = 0,0090 × 100 = 0,900,03897
- =log 2.097.610log 2,718282 =2.121.053# log 0,988947log 2,718282 =− 0,004820,434295 = −,0111 × 100 = −1,11
--=log 2.117.224log 2,718282 =2.097.610# log 10,09346log 2,718282 =0,434295 = 0,0093 × 100 = 0,930,00404
- =log 2.122.804log 2,718282 =2.117.224# log 1,002636log 2,718282 =0,0011430,434295 = 0,0026 × 100 = 0,26
-.=
log 2.135.5162.122.804#
log 2,718282 =log 1,005988log 2,718282 =0,0025930,434295 = 0,0060 × 100 = 0,60
-/=
log 2.191.1402.135.516#
log 2,718282 =log 1,026047log 2,718282 =0,0111670,434295 = 0,0257 × 100 = 2,57
6. Menghitung nilai persentase perubahan jumlah penduduk di Kota Medan
menggunakan Microsoft Excel
Tabel 3.4 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk di Kota Medan
Tahun Jumlah
2006 2.067.288 2,718282 0,015159643 1,52
Tahun Jumlah
2008 2.102.105 2,718282 0,009055172 0,91
2009 2.121.053 2,718282 0,008973439 0,90
2010 2.097.610 2,718282 -0,011114061 -1,11
2011 2.117.224 2,718282 0,009307195 0,93
2012 2.122.804 2,718282 0,002632059 0,26
2013 2.135.516 2,718282 0,005970447 0,60
2014 2.191.140 2,718282 0,025713651 2,57
JUMLAH 0,073343993 7,33
Tabel 3.5 Presentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki, Perempuan dan
Jumlah Keseluruhan Penduduk
Tabel 3.5 menunjukkan bahwa presentase perubahan (r) jumlah penduduk
Perubahan jumlah pertumbuhan penduduk laki-laki dan perempuan di Kota
Medan ada kemungkinan dikarenakan migrasi.
3.2.2 Peramalan Jumlah Penduduk
a. Rata-rata Perubahan Persentase Jumlah Penduduk Laki-laki
̅ = ,= , 11//*, =0,740616081% = 0,007406161
b. Rata-rata Perubahan Persentase Jumlah Penduduk Perempuan
̅ = ,=*,,, ,+ 1, =0,887886944% = 0,008878869
c. Rata-rata Perubahan Persentase Jumlah Penduduk
̅ = 2,= *,../.,,., =0,8149333% = 0,008149333
Dari rata-rata perubahan persentase Jumlah Penduduk diatas maka diharapkan
angka perubahan penduduk yaitu: ̅ <0,82%.
Setelah diperoleh nilai dari setiap variabel rata-rata perubahan persentase
penduduk Kota Medan, maka dapat diramalkan jumlah penduduk Kota Medan
pada tahun mendatang yang ditentukan dengan menggunakan rumus pertumbuhan
eksponensial yaitu:
1. Peramalan Jumlah Penduduk Laki-laki
-1 = -/.
= 1.081.797 . 2,718283 , */
-1.089.838,705 1.089.839
- = -/.
= 1.081.797 . 2,718283 , */ - - ( )
2. Peramalan Jumlah Penduduk Perempuan
-1 = -/.
= 1.109.343 . 2,718283 , ++*++ ,
1.119.236,569 1.119.237
- = -/.
= 1.109.343 . 2,718283 , ++*++ , ( )
1.129.218,373 1.129.218
3. Peramalan Jumlah Penduduk
-1 = -/.
= 2.191.140 . 2,718283 , +-/,...
2.209.069,286 2.209.069
- = -/.
= 2.191.140 . 2,718283 , +-/,... ( )
2.227.145,281 2.227.145
Hasil peramalan jumlah penduduk Kota Medan tahun 2015 - 2016 dapat dilihat
pada Tabel 3.6 berikut ini:
Tabel 3.6 Hasil Peramalan Jumlah Penduduk Kota Medan Tahun 2015 - 2016
Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah
2015 1.089.839 1.119.237 2.209.069
Gambar 3.2 Diagram Peramalan Penduduk Kota Medan
0 500000 1000000 1500000 2000000 2500000
2015 2016
Peramalan Penduduk Kota Medan
Tahun 2015 - 2016
BAB 4
IMPLEMENTASI SISTEM
4.1 Pengertian Implementasi Sistem
Dalam hal pengolahan data, computer mempunya ikelebihan dari manusia, yaitu
dalam kecepatan, ketepatan, keandalan. Terutama dalam pengolahan data yang
jumlahnya sangat besar dan rumit dikerjakan secara manual tentunya sangat
dibutuhkan computer untuk mengolah data tersebut. Selain dapat dikerjakan
dengan cepat dan tepat, juga dapat mengurangi kesalahan-kesalahan perhitungan.
Jadi, implementasi sistem merupakan penerapan hasil desain tertulis kedalam
sebuah tulisan yang mana dalam hal ini penulis menggunakan Microsoft Excel
2007 untuk menganalisis data jumlah penduduk.
4.2 Microsoft Excel
Microsoft Excel adalah General Purpose Electronic Spreadsheet yang bekerja dibawah Sistem Operasi Windows. Microsoft Excel dapat digunakan untuk
menghitung angka-angka, bekerja dengan daftar data, dan menganalisa data-data
serta mempresentasikannya kedalam bentuk grafik atau diagram. Salah satu
kelebihan dari Microsoft Excel sebagai program aplikasi pengolah angka adalah
kemampuannya untuk melakukan proses perhitungan dengan cepat dan mudah.
Sebuah worksheet atau lembar kerja Excel memiliki baris dengan nama
berdasarkan angka dari 1 hingga 1048576 dan setiap kolom memiliki nama
berdasarkan abjad, dari kolom A hingga Z, dilanjut AA hingga XFD. Sebuah
Workbook memiliki 3 buah sheet dan setiap sheet biasanya mewakili sebuah halaman dokumen. Beberapa dokumen yang saling berhubungan dapa
4.3 Langkah-langkahPengolahan Data
1. Pengaktifan Microsoft Excel
Tahap pertama yang harus dilakukan adalah mengaktifkan Windows dan
pastikanMicrosoft Excel berada di dekstop, kemudian ikuti langkah-langkah
berikut ini:
a. Cari Microsoft Excel pada dekstop
b. Double klik kanan
Gambar 4.1 Tampilan Pengaktifan Jendela Microsoft Excel
2. Lembar Kerja Microsoft Excel
Sebuah pengaktifan akan tampil lembar kerja Excel yang sudah siap untuk
dipergunakan, lembar kerja Excel tersebut dapat dilihat pada gambar 4.2.
Gambar 4.2 Tampilan Lembar Kerja Microsoft Excel
Lembar kerja adalah kumpulan kolom dan baris, dimana kolom berurutan
dari atas ke bawah, sedangkan baris berurutan dari kiri kekanan yang terdiri
3. Pengisian Data
Pengisian data kedalam lembar kerja Excel adalah sama dengan memasukkan
atau pengetikan data kedalamnya. Ada dua alternatif pengisian data, yakni
menggunakan keyboard computer atau melalui sub menu yang terdapat pada
menu Excel. Dalam pengisian data kedalam lembar kerja dengan keyboard,
diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Letakkan pointer pada sel yang akan diisi data.
b. Ketik data yang diinginkan.
c. Tekan enter.
sedangkan alternatif kedua dalam mengisi data adalah menggunakan sub
menu pada menu edit di Excel. Dengan alternatif ini akan memiliki banyak
pilihan, yaitu: down, up, right, left, dan series (autofill).
Gambar 4.3 Tampilan Data di Microsoft Excel
4. Pembuatan Grafik
Grafik pada Excel dapat dibuat menjadi satu dengan data atau terpisah pada
lembar grafik tersendiri, namun masih berada pada file yang sama. Untuk
membuat grafik pada Excel, bisa menggunakan icon chart wizard yang
terdapat pada toolbar. Adapun langkah-langkah yang diperlukan adalah:
a. Sorot sel atau range sel yang ingin dibuat grafik.
b. Klik Insert, lalu pilih chart atau klik chart pada toolbar, maka akan tampil
Gambar 4.4 Tampilan Kotak Dialog Chart Tipe
c. Klik tipe grafik yang diinginkan kemudian klik ok, maka kotak dialog
chart source data akan tampil.
d. Pada tampilan akan terlihat range data yang telah disorot dan klik radio
botton rows atau kolom yang diinginkan, klik next maka akan tampil
kotak dialogchart options.
e. Pada chart options, ketik judul grafik. Setelah itu klik next, maka kotak
dialogchart options akan tampil.
f. Dapat memilih tempat untuk meletakkan grafik ini, kemudian klik finish.
g. Maka grafik analisis data akan ditempatkan di lembar kerja yang dipilih.
5. Pengolahan Data Menggunakan Rumus
Gunakan rumus =LOG(H3/H2)/(LOG(I3)) untuk mencari perubahan jumlah
penduduk laki-laki pada kota medan, kemudian melanjutkan rumus untuk
baris selanjutnya. Kemudian untuk mengetahui persentase perubahan
penduduk laki-laki Kota Medan dapat dicari dengan mengalikan perubahan
jumlah penduduk laki-laki kota medan dengan 100, atau gunakan rumus
=J2*100. Hasilnya dapat dilihat pada gambar 4.6
Gambar 4.6 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki
Lakukan cara yang sama untuk mencari persentase perubahan penduduk
perempuan dan persentase perubahan jumlah penduduk. Sehingga didapat
hasil seperti gambar 4.7 dan gambar 4.8
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi jumlah penduduk Kota Medan tahun 2005
– 2014, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Dengan menggunakan rumus pertumbuhan eksponensial dapat dicari
persentase perubahan jumlah penduduk laki-laki, persentase jumlah
penduduk perempuan dan persentase jumlah penduduk keseluruhan (laki-laki
dan perempuan) sehingga dapat diramalkan jumlah penduduk di Kota Medan
pada tahun 2016.
2. Dari pembahasan (analisis) yang dilakukan maka dapat diketahui rata-rata
perubahan persentase jumlah penduduk laki-laki sebesar 0,74% per tahun,
rata-rata perubahan persentase jumlah penduduk perempuan sebesar 0,88%
per tahun, untuk rata-rata perubahan persentase jumlah penduduk keseluruhan
adalah 0,81% per tahun. Diperkirakan jumlah penduduk laki-laki di Kota
Medan pada tahun 2015 sebesar 1.089.839jiwa, pada tahun 2016 sebesar
1.097.940 jiwa. Jumlah penduduk perempuan pada tahun 2015 sebesar
1.119.237 jiwa, pada tahun 2016 sebesar 1.129.218 jiwa. Jumlah seluruh
penduduk pada tahun 2015 sebesar 2.209.069 jiwa, pada tahun 2016 sebesar
2.227.145 jiwa.
5.2 Saran
Berdasarkan data yang diamati, penulis memberi saran dari hasil analisis
pertumbuhan jumlah penduduk di Kota Medan yaitu sebagai berikut:
1. Dengan meningkatnya jumlah penduduk setiap tahunnya, diharapkan
pemerintah dapat mengambil tindakan yang tepat untuk menekan angka
pertumbuhan yang terjadi, misalnya dengan menggalakkan program KB yang
2. Meratakan penyebaran jumlah penduduk, misalnya dengan mengadakan
transmigrasi dan pemerataan pembangunan yang berwawasan lingkungan
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Peramalan
Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi
pada masa yang akan datang (Sofjan Assauri: 1984). Usaha untuk melihat situasi
pada masa yang akan datang merupakan usaha untuk memperkirakan pengaruh
situasi dan kondisi yang terjadi terhadap perkembangan pada masa yang akan
datang. Dalam usaha mengetahui atau melihat perkembangan dimasa depan,
peramalandibutuhkan untuk menentukan suatu perisiwa akan terjadi atau suatu
kebutuhan akan timbul sehingga dapat dipersiapkan kebijakan atau tindakan yang
perlu dilakukan.
Pemerintah tertarik pada population projection terutama untuk keperluan
pajak atau keperluan mengetahuibesarnya kekuatan negaranya. Pemerintah
memerlukan peramalan penduduk sehubungan dengan tanggung jawabnya untuk
memperbaiki kondisi sosial ekonomi dari rakyatnya melalui pembangunaan yang
terencana. Mengingat semua rencana pembangunan, baik ekonomi maupun sosial,
menyangkut pertimbangan tentang jumlah serta karakteristik dari penduduk
dimasa mendatang. Jadi peramalan penduduk dapat digunakan untuk 2 macam
perencanaan, pertama percananaan yang tujuannya untuk menyediakan jasa
sebagai respon terhadap penduduk yang sudah diramalkan tersebut. Kedua adalah
perencanaan yang tujuannya untuk merubah trend penduduk menuju ke
perkembangan demografi sosial dan ekonomi.
Kegunaan peramalan dalam suatu penelitian adalah untuk memperkirakan
situasi dan kondisi yang akan terjadi dari suatu yang diteliti untuk masa yang akan
datang setelah situasi tersebut dianalisis. Peramalan merupakan alat bantu yang
penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien. Peramalan diperlukan karena
adanya perbedaan waktu antara kesadaran akan dibutuhkannya suatu kebijakan
2.2 Metode Peramalan
Pengertian metode peramalan adalah suatu cara atau teknik dalam memperkirakan
kejadian-kejadian pada masa yang akan datang. Kegunaan dari metode peramalan
adalah membantu dalam mengadakan pendekatan analisa terhadap pola data pada
masa yang lalu. Ada dua metode peramalan, yaitu:
1. Metode Matematika (Mathematical Method)
Metode matematika (mathematical method) digunakan saat kita tidak
mengetahui data tentang komponen dari pada pertumbuhan penduduk,
dianggap yang digunakan hanyalah penduduk keseluruhan.
Dalam mathematical method kita dapat menggunakan perumusan matematika
dan yang paling sederhana adalah:
a. Linear dengan cara aritmatika dan geometri
Pertumbuhan penduduk secara aritmatika (Arithmetic rate of growth)
adalah pertumbuhan penduduk dengan jumlah (absolut number) adalah
sama setiap tahun.
Pertumbuhan penduduk secara geometri (geometric rate of growth) adalah
pertumbuhan penduduk yang menggunakan dasar bunga berbunga (bunga
majemuk). Jadi pertumbuhan penduduk dimana angka pertumbuhan (rate
of growth) adalah sama setiap tahunnya. a. Non linear antara lain eksponensial
Pertumbuhan penduduk eksponensial (exponential rate of growth) adalah
pertumbuhan penduduk secara terus menerus (continuous) setiap hari
dengan angka pertumbuhan (rate) yang konstan.
2. Metode Komponen (Component Method)
Untuk meramalkan jumlah penduduk pada waktu yang akan datang dalam
jangka waktu relatif pendek dapat dilakukan baik dengan menggunakan
metode matematika maupun metode komponen karena hasil secara atotal
(jumlah penduduk keseluruhan) hampir tidak ada perbedaan. Akan tetapi
apabila peramalan penduduk dalam jangka waktu yang lebih panjang (lebih
dari lima tahun) maka perbedaan hasil peramalan makin berarti. Terutama
maka penggunaan metode matematika kurang mensukseskan. Oleh karena itu
metode komponen lebih banyak digunakan karena metode komponen
mencakup determinan-determinan pertumbuhan penduduk.
2.3Penduduk
Penduduk adalah orang-orang yang berada di dalam suatu wilayah yang terikat
oleh aturan-aturan yang berlaku dan saling berinteraksi satu sama lain secara terus
menerus. Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati
wilayah geografi dan ruang tertentu. Penduduk suatu negara atau daerah bisa
didefinisikan menjadi dua, yang pertama orang yang tinggal di daerah tersebut,
dan yang kedua adalah orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut
atau dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di daerah
tersebut. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal didaerah lain.
Kepadatan penduduk dihitung dengan membagi jumlah penduduk dengan luas
area dimana mereka tinggal. Pertambahan penduduk di dunia saat ini telah
mencapai lebih dari 6 miliar, dimana antara jumlah tersebut, 80 persen tinggal di
negara-negara berkembang.
Sementara itu, United Nations (2001) memproyeksikan bahwa penduduk
perkotaan di negara-negara berkembang terus meningkat dengan rata-rata
pertumbuhan 2,4 persen per tahun. Angka ini merupakan dua kali lipat angka
pertumbuhan penduduk total negara-negara berkembang pada umumnya, yakni
sekitar 1,2 persen. Meski penduduk perkotaan di negara-negara maju juga
meningkat dengan angka pertumbuhan yang lebih besar dari pada angka
pertumbuhan penduduk totalnya, dan juga angka urbanisasinya jauh lebih besar
dari pada negara-negara berkembang, pertumbuhan perkotaan di negara-negara
berkembang tetap lebih cepat disertai dengan meningkatnya penduduk perkotaan
secara mutlak.Sensus penduduk 2000 menunjukkan bahwa jumlah penduduk
perkotaan di Indonesia telah mencapai lebih dari 85 juta jiwa, denganlaju
kenaikan sebesar 4,40 persen per tahun selama kurun 1990 - 2000. Jumlah itu
Hal ini tentu saja berdampak sangat luas pada upaya perencanaan dan
pengelolaan pembangunan wilayah perkotaan. Meningkatnya proporsi penduduk
yang tinggal di perkotaan dapat berarti bahwa banyak penduduk yang pindah dari
desaan ke kota, atau dengan kata lain penduduk melakukan urbanisasi. Secara
demografis sumber pertumbuhan penduduk perkotaan adalah pertambahan
penduduk alamiah, yaitu jumlah orang yang lahir dikurangi jumlah yang
meninggal; migrasi penduduk khususnya dari wilayah perdesaan (rural) ke
wilayah perkotaan (urban); serta reklasifikasi, yaitu perubahan status suatu desa
(lokalitas), dari lokalitasrural menjadi lokalitas urban, sesuai dengan kriteria yang
ditetapkandalam Sensus oleh Badan Pusat Statistik. Pertambahan penduduk
alamiah berkontribusi sekitar sepertiga bagian sedangkan migrasi dan reklasifikasi
memberikan andil dua pertiga kepada kenaikan jumlah penduduk perkotaan di
Indonesia, dalam kurun 1990-1995. Dengan kata lain migrasi sesungguhnya
masih merupakan faktor utama dalam penduduk perkotaan di Indonesia. Kegiatan
industri dan jasa di kota-kota tersebut yang semakin berorientasi pada
perekonomian global, telah mendorong perkembangan fisik dan sosial ekonomi
kota, namun semakin memperlemah keterkaitannya dengan ekonomi lokal,
khususnya ekonomi perdesaan. Dampak yang paling nyata hanyalah
meningkatnya permintaantenaga kerja, yang pada gilirannya sangat memacu laju
pergerakan penduduk dari desa ke kota.
2.4Pertumbuhan Penduduk
Penduduk adalah hasil tingkat kelahiran, tingkat migrasi dan tingkat kematian.
Demografi biasa digunakan untuk menyebut studi tentang sifat dan interaksi
ketiga tingkat tersebut, serta pengaruh perubahan ketiganya terhadap komposisi
dan pertumbuhan penduduk (Howthorn, 1970: 3). Hingga abad ke-17
pertumbuhan penduduk sangat lambat dan tidak tetap dikarenakan perang,
epidemik, kekurangan gizi dan kelaparan. Sejak pertengahan abad ke-17
pertumbuhan penduduk dunia telah melonjak naik, terutama karena sangat
menurunnya tingkat kematian sehingga manusia rata-rata hidup lebih lama. Suatu
penduduk tiap tahun, banyak digunakan oleh ahli demografi untuk
memperkirakan kapan jumlah penduduk menjadi dua kali lipat (Haupt dan Kane,
1978: 46). Apabila tingkat pertumbuhan penduduk 2 persen, maka jumlah
penduduk akan menjadi dua kali lipat dalam waktu 35 tahun. Apabila tingkatnya
1,9 persen, maka waktu yang diperlukan untuk menjadi dua kali lipat adalah
sekitar 37 tahun.
Menjelang permulaan abad ke-20, tampak mortalitas telah menurun di
banyak negara barat dan fertilitas juga mulai menurun. Pengalaman historis ini
yang mendorong apa yang sekarang dianggap teori pokok dalam demografi, yaitu
teori transisi demografi atau teori transisi. Pada dasarnya transisi demografi
menguraikan tentang perubahan dari satu situasi stasioner (situasi dengan
pertumbuhan penduduk nol) ke situasi yang lain. Sebelum terjadi transisi tingkat
kematian tinggi, dan tingkat kelahiran juga tinggi. Tahap transisi terjadi apabila
mortalitas turun dan disusul turunnya tingkat kelahiran. Sesudah tahap transisi,
tingkat kelahiran dan kematian akan sama lagi, yaitu keduanya rendah.
Banyak masalah untuk menerapkan teori transisi kepada negara-negara
berkembang. Pada suatu tingkat generalisasi, teori itu dengan tepat meramalkan
bahwa di negara-negara berkembang, mortalitas akan lebih turun dari pada
fertilitas, tetapi kurang tepat meramalkan kapan dan bagaimana fertilitas dapat
turun. Namun demikian, Freedman berpendapat bahwa tingkat moderenisasi tipe
Barat yang tinggi, tidak harus dialami suatu negara untuk mencapai penurunan
fertilitas. Ia menekankan dua faktor yang mungkin penting di RRC, Indonesia,
Korea, Taiwan dan Muangthai yaitu menyalurkan ide kepada rakyat bahwa
mereka dapat membatasi fertilitas mereka sendiri, dan menyediakan alat-alat
kontrasepsi agar dapat diperoleh dengan mudah. Di Indonesia, keluarga berencana
mungkin merupakan sektor pembangunan yang justru lebih maju dari pada
sektor-sektor lainnya.
Ciri pertumbuhan penduduk adalah keseimbangan antara faktor kelahiran,
kematian dan migrasi yang merupakan suatu keadaan yang unik.
a. Fertilitas
Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang
jumlah anak lahir hidup dan lebih mudah dihitung untuk wanita, sebab
merekalah yang melahirkan anak. Satu cara sederhana untuk mengukur
fertilitas adalah mengambil rata-rata anak lahir hidup dari wanita golongan
usia tertentu. Wanita yang mampu melahirkan seorang anak hidup, secara
biologis adalah subur (fekund), sedangkan wanita yang tidak ammpu
melahirkan anak lahir hidup adalah steril.
b. Mortalitas
Mortalitas atau kematian merupakan salah satu di antara tiga komponen
demografi yang dapat mempengaruhi perubahan penduduk. Tingkat kematian
saling berbeda antara kelompok penduduk satu dan kelompok penduduk yang
lainnya. Tingkat kematian penduduk laki-laki biasanya lebih tinggi dari pada
tingkat kematian penduduk perempuan. Tingkat kematian penduduk dewasa
muda lebih rendah dari pada tingkat kematian bayi, anak, dan penduduk usia
lanjut. Penduduk negara maju mempunyai tingkat kematian yang lebih
rendah dibandingkan dengan penduduk negara yang sedang berkembang.
c. Migrasi
Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari
suatu tempat ke tempat lain melampaui batas politik/negara ataupun batas
administratif/batas bagian dalam suatu negara. Ada dua dimensi penting yang
perlu ditinjau dalam penelaahan migrasi, yaitu dimensi waktu dan dimensi
daerah. Peninjauan migrasi secara regional sangat penting untuk ditelaah
secara khusus mengingat adanya densitas (kepadatan) dan distribusi
penduduk yang tidak merata, adanya faktor-faktor pendorong dan penarik
bagi orang-orang untuk melakukan migrasi, adanya desentralisasi dalam
pembangunan.
2.5 Jenis-jenis Pertumbuhan Penduduk 1. Pertumbuhan Penduduk Alami
Pertumbuhan penduduk alami merupakan pertumbuhan penduduk yang diperoleh
dari selisih antara kelahiran dan kematian. Untuk dapat mengitung pertumbuhan
P = L – M (2.1)
Di mana:
P = Pertumbuhan penduduk
L = Jumlah kelahiran
M = Jumlah kematian
Kriteria yang digunakan untuk mengukur tinggi rendahnya angka kelahiran dan
kematian adalah sebagai berikut :
a. Penggolongan Angka Kelahiran
1. Angka kelahiran rendah, jika angka kelahiran kurang dari 30.
2. Angka kelahiran sedang, jika angka kelahiran antara 30-40.
3. Angka kelahiran tinggi, jika angka kelahiran lebih dari 40.
b. Penggolongan Angka Kematian:
1. Angka kematian rendah, jika angka kematian kurang dari 10.
2. Angka kematian sedang, jik aangka kematian antara 10-20.
3. Angka kematian tinggi, jika angka kematian lebih dari 20.
2. Pertumbuhan Pendududuk Migrasi
Pertumbuhan penduduk migrasi adalah pertumbuhan penduduk yang disebabkan
oleh perbedaan antara jumlah migrasi masuk (imigrasi) dan migrasi keluar
(emigrasi). Jumlah imigrasi yang melebihi jumlah emigrasi aka nmenambah
jumlah penduduk di negara yang bersangkutan. Sebaliknya, jika emigrasi lebih
besar dari imigrasi, jumlah penduduknya akan mengalami penurunan. Adapun
rumus pertumbuhan penduduk migrasi adalah:
PM = I – E (2.2)
Di mana:
PM = Total penduduk migrasi
I = Jumlah Imigrasi
Setelah diketahui pertumbuhan secara alami dan pertumbuhan penduduk migrasi
maka selanjutnya akan diketahui pertumbuhan penduduk total. Pertumbuhan
penduduk total adalah pertumbuhan penduduk yang dihitung secara keseluruhan.
Rumus pertumbuhan penduduk total adalah :
Pt = (L - M) + (I - E) (2.3)
Keterangan :
P = Pertumbuhan penduduk total
L = Jumlah kelahiran
M = Jumlah Kematian
I = Jumlah Imigrasi
E = Jumlah Emigrasi
2.6 Angka Pertumbuhan Penduduk
Angka pertumbuhan penduduk (r) menunjukkan rata-rata pertambahan penduduk
per tahun pada periode atau waktu tertentu, dan biasanya dinyatakan dengan
persen (%). Untuk menghitung besarnya angka pertumbuhan penduduk setiap
tahunnya, akan digunakan rumus Exponential Growth, yaitu:
= (2.4)
= .
= +
− =
− =
= −
di mana:
= Jumlah penduduk pada tahun t
= Jumlah penduduk pada tahun awal
= Angka pertumbuhan penduduk
= Waktu dalam tahun
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Demografi adalah suatu studi statistik dan matematik tentang jumlah, komposisi,
dan persebaran penduduk, serta perubahan faktor-faktor ini setelah melewati
kurun waktu yang disebabkan oleh lima proses, yaitu: fertilisasi, mortalitas,
perkawinan, migrasi, dan mobilitas sosial (Donald J. Bogue: 1969 1-2). Di dalam
demografi dikenal beragam teori tentang perkembangan penduduk yang
faktor-faktornya dapat bersifat alami, mekanistis ataupun ekonomis yang membicarakan
hal-hal seperti kesuburan manusia, kondisi lingkungan alam, taraf hidup ekonomi,
kepadatan dalam ruang (spatial denisty).
Para ahli dengan beragam teori ingin menunjukkan berlakunya hukum
universal dari pertumbuhan penduduk. Misalnya Pearl (1925) yang teorinya didasarkan atas asumsi geografis dan biologis mengatakan perkembangan
penduduk mula-mula lambat jalannya, kemudian menjadi pesat dan setelah
mencapai titik tengah dari siklusnya menjadi lambat lagi. Faktor-faktor
penyebabnya adalah spatial density, ini di telaahdari eksperimennya dengan lalat
Drosophila dan ayam teluran Barred Plymouth Rock, semakin sempit ruang hidup
dalam botol atau kandang, semakin berkurang jumlah telur. Gini (1930) dengan
pendekatan biologis berteori perkembangan penduduk mengalami tahap-tahap
muda, dewasa, dan tua. Pada tahap tua ini terjadilah natural exhaustion (kelelahan
alami) pada tenaga reproduksi.
Masalah-masalah pokok yang menghambat kemajuan masyarakat di
kota-kota besar di Indonesia termasuk Kota Medan berkisar pada tingkat hidup yang
rendah, kemiskinan, pengangguran, pendapatan yang tidak merata. Penanggulang
masalah-masalah tersebut merupakan sasaran utama pembangunan nasional setiap
bangsa. Pembangunan nasional tidak hanya menyangkut pembangunan fisik dan
kehidupan dan struktur masyarakat, serta mencakup dimensi permasalahan
kenegaraan yang amat luas dan kompleks.
Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara
kekuatan-kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi
jumlah penduduk karena pertumbuhan penduduk secara terus menerus akan
dipengaruhi oleh jumlah bayi yang lahir, tetapi secara bersamaan hal tersebut
akan dikurangi dengan jumlah kematian dan migrasi penduduk yang terjadi setiap
tahunnya.
Dalam perencanaan pembangunan, data kependudukan memegang peran
yang penting. Makin lengkap dan akurat data kependudukan yang tesedia makin
mudah dan tepat rencana pembangunan itu dibuat. Masalah penduduk adalah
masalah yang timbul sebagai akibat keadaan penduduk itu sendiri di dalam
pertumbuhannya. Untuk dapat memahami keadaan kependudukan di suatu daerah
atau negara maka perlu didalami kajian demografi karena demografi merupakan
gambaran mengenai jumlah penduduk. Dimana demografi mempelajari struktur
dan proses penduduk di suatu wilayah terutama mengenai jumlah, persebaran, dan
komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan
itu, yang biasanya timbul karena kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), dan
migrasi penduduk.
Komposisi penduduk menggambarkan susunan penduduk yang dibuat
berdasarkan pengelompokan penduduk menurut umur. Bermacam-macam
komposisi penduduk dapat dibuat, misalnya komposisi penduduk menurut umur,
jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan, lapangan pekerjaan dan
agama. Berdasarkan uraian tersebut maka penulis memilih judul“PERAMALAN
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi
permasalahannya adalah berapa jumlah penduduk pada tahun 2016 di Kota
Medan berdasarkan data tahun 2005 - 2014.
1.3Batasan Masalah
Agar penelitian ini tepat pada sasaran yang dituju, maka penulis menetapkan
pembatasan ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas yaitu berdasarkan
data jumlah penduduk di Kota Medan dari tahun 2005 - 2014.
1.4Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian dalam
penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk meramalkan dan mengetahui jumlah
penduduk pada tahun 2016 di Kota Medan berdasarkan data dari tahun 2004 -
2015. Hasil peramalan diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pembaca
maupun pemerintah daerahdalam mengambil tindakan yang dibutuhkan untuk
perencanaan pembangunan, karena data kependudukan memegang peran yang
penting. Makin lengkap dan akurat data kependudukan yang tesedia makin mudah
dan tepat rencana pembangunan itu dibuat.
1.5Tinjauan Pustaka
Prof. Ida Bagoes Mantra, Ph.D. (2000) mengemukakan bahwa besarnya
pertumbuhan penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh besarnya angka
kelahiran, angka kematian, dan juga migrasi penduduk.
Sofjan Assauri (1984) mengemukakan bahwa peramalan adalah kegiatan
yang relatif lama karena dalam waktu yang singkat tidak dibutuhkan peramalan.
Di dalam peramalan, salah satu hal yang penting adalah ketetapan peramalan
yaitu bagaimana mengukur kesesuaian suatu metode peramalan tertentu untuk
suatu kumpulan data yang diberikan.
Thomas Robert Malthus (1798) mengemukakan besarnya penduduk
apabila tidak ada pembatasan, akan berkembang biak dengan cepat dan memenuhi
dengan cepat beberapa bagian dari muka bumi ini.
1.6Metode Penelitian
Metode yang digunakan penulis dalam melaksanakan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Studi Kepustakaan (Study literature)
Studi kepustakaan (Study literature) adalah pengumpulan data dari
perpustakaan dengan membaca dan mempelajari buku-buku, referensi,
bahan-bahan, yang bersifat teoritis, pelajaran yang didapat di perkuliahan, diluar
perkuliahan atau umum, serta sumber informasi lainnya yang berhubungan
dengan objek yang diteliti.
2. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data untuk keperluan riset ini dilakukan penulis dengan
mengumpulkan data sekunder dari Badan Pusat Statistika (BPS). Data
sekunder adalah data yang diperoleh atau dirangkum ulang berdasarkan data
yang telah tersedia atau disusun oleh BPS. Data yang dikumpulkan tersebut
kemudian diatur, disusun, dan disajikan dalam bentuk angka-angka dengan
tujuan mendapatkan gambaran yang jelas tentang sekumpulan data tersebut.
3. Metode Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan melihat hasil dari pengolahan data dan melihat
4. Metode Pengolahan Data
Pengolahan data jumlah penduduk di kota Medan berdasarkan data tahun 2005
- 2014 menggunakan metode peramalan pertumbuhan penduduk eksponensial
(exponential rate of growth).
5. Membuat Kesimpulan
Abstrak
Demografi adalah suatu studi statistik dan matematik tentang jumlah, komposisi,dan
persebaran penduduk, serta perubahan faktor-faktor ini setelah melewati kurun waktu yang
disebabkan oleh lima proses, yaitu: fertilisasi, mortalitas, perkawinan, migrasi, dan mobilitas
sosial (Donald J. Bogue: 1969 1-2). Di dalam demografi dikenal beragam teori tentang
perkembangan penduduk yang faktorfaktornya dapat bersifat alami, mekanistis ataupun
ekonomis yang membicarakan hal-hal seperti kesuburan manusia, kondisi lingkungan alam,
PERAMALA D
P FAKULTAS MA U
LAN JUMLAH PENDUDUK PADA TAHU DI KOTA MEDAN BERDASARKAN
DATA TAHUN 2005 - 2014
BELLA ASTRIA 132407042
PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA
ATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2016
UN 2016
PERAMALA D
Diajukan untuk me
P FAKULTAS MA U
LAN JUMLAH PENDUDUK PADA TAHU DI KOTA MEDAN BERDASARKAN
DATA TAHUN 2005 - 2014
TUGAS AKHIR
melengkapi tugas dan memenuhi syarat mem Madya
BELLA ASTRIA 132407042
PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA
ATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2016
UN 2016
emperoleh Ahli
PERSETUJUAN
Judul : PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK PADA
TAHUN 2016 DI KOTA MEDAN BERDASARKAN DATA TAHUN 2005 - 2014
Kategori : TUGAS AKHIR
Nama : BELLA ASTRIA
Nomor Induk Mahasiswa : 132407042
Program Studi : DIPLOMA 3 STATISTIKA
Departemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Disetujui di Medan, Juli 2016
Disetujui oleh:
Program Studi D3 Statistika FMIPA USU Pembimbing Ketua,
PERNYATAAN
PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK PADA TAHUN 2016 DI KOTA MEDAN BERDASARKAN DATA TAHUN 2005 – 2014
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali
beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Juli 2016
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha
Penyayang, dengan limpah karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan
Tugas Akhir ini dengan judul Peramalan Jumlah Penduduk Pada Tahun Tahun
2016 Di Kota Medan Berdasakan Data Tahun 2005 - 2014.
Terimakasih penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Faigiziduhu Bu’ulölö,
M.Si selaku pembimbing dan Ketua Program Studi D3 Statistika FMIPA USU
yang telah meluangkan waktunya selama penyusunan tugas akhir ini. Terimakasih
kepada Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Si. Ph.D dan Ibu Dr. Mardiningsih, M.Si selaku
Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU, Bapak Dr. Kerista
Sebayang, M.S. selaku Dekan FMIPA USU yang telah memberikan izin kepada
penulis untuk melaksanakan riset, seluruh staff dan Dosen Program Studi D3
Statistika FMIPA USU dan rekan-rekan kuliah. Akhirnya tidak terlupakan kepada
Ayah Yanmer Sahatma Simaremare, dan Ibu Sumihar Romiani br Sinaga, dan
keluarga yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalasnya.
Medan, Juli 2016
Penulis
DAFTAR ISI
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 3
1.5 Tinjauan Pustaka 3
2.4 Pertumbuhan Penduduk 11
2.5 Jenis-jenis Pertumbuhan
2.6 Angka Pertumbuhan Penduduk 13
BAB 3 PENGOLAHAN DATA 15
3.1 Pengolahan Data 15
3.2 Pengolahan Data dengan Metode Exponential Rate of
Growth 16
3.2.1 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk 17
3.2.2 Peramalan Jumlah Penduduk 22
BAB 4 IMPLEMENTASI SISTIM 25
4.1 Pengertian Implementasi Sistim 25
4.2 Microsoft Excel 25
4.3 Langkah-langkah Pengolahan Data 23
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 28
5.1 Kesimpulan 28
5.2 Saran 29
DAFTAR TABEL
Halaman
Table 3.1 Data Jumlah Penduduk Kota Medan Menurut Jenis Kelamin
Tahun 2005-2014 16
Tabel 3.2 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki di Kota
Medan 18
Tabel 3.3 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan di
Kota Medan 19
Tabel 3.4 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk di Kota Medan 20
Tabel 3.5 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki,
Perempuan dan Jumlah Keseluruhan Penduduk 21
Tabel 3.6 Hasil Peramalan Jumlah Penduduk Kota Medan Tahun
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Diagram Penduduk Kota Medan Menurut Jenis Kelamin
Tahun 2005-2014 16
Gambar 3.2 Diagram Peramalan Jumlah Penduduk Kota
Medan Tahun 2005 – 2016 24
Gambar 4.1 Tampilan Pengaktifan JendelaMicrosoft Excel 26 Gambar 4.2 Tampilan Lebar Kerja Microsoft Excel 26 Gambar 4.3 Tampilan Data di Microsoft Excel 27 Gambar 4.4 Tampilan Kotak Dialog Chart Tipe 28
Gambar 4.5 Tampilan Grafik Analisis Data 28