• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengukur Percepatan Gravitasi Menggunakan Gerak Harmonik Sederhana Metode Bandungl

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengukur Percepatan Gravitasi Menggunakan Gerak Harmonik Sederhana Metode Bandungl"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

iv

ABSTRACT

Since the Indonesian Computer University (UNIKOM) was established in 2000, the calculation of the acceleration of gravity at the Physics Laboratory using a manual method or not computerized. These claims UNIKOM campus today as the computer has the intention and desire to computerize all the equipment in the Physics Laboratory. One simple harmonic motion, the acceleration of gravity made gauges with automatic pendulum method is more efficient without using a stopwatch as in the lab so far.

The method used is the pendulum method is a method to calculate the acceleration of gravity using a pendulum like a solid ball of iron that is connected with a rope tied around the pole statip. The pendulum is swinging with a certain angle θ so as occurred Simple Harmonic Motion. The length is measured from the tip statip rope to pendulum center of mass is in the middle of the diameter of the pendulum. Substitute devices manually is to use a stopwatch timer basic stamp the form of gravitational acceleration gradient value.

(2)

iii

ABSTRAK

Sejak Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) berdiri pada tahun 2000,

perhitungan percepatan gravitasi di Laboratorium Fisika menggunakan cara manual atau

belum terkomputerisasi. Padahal tuntutan UNIKOM saat ini sebagai kampus komputer

mempunyai niat dan keinginan untuk mengkomputerisasi semua peralatan yang ada di

Laboratorium Fisika. Salah satunya gerak harmonik sederhana, maka dibuatlah alat

pengukur percepatan gravitasi dengan metode bandul secara otomatis yang lebih efisien

tanpa menggunakan stopwatch seperti yang di praktikum selama ini.

Metode yang digunakan adalah metode bandul yaitu suatu metode menghitung

percepatan gravitasi dengan menggunakan bandul seperti bola pejal dari besi yang

terhubung dengan tali diikatkan pada tiang statip. Bandul ini diayunkan dengan sudut θ

tertentu sehinggga terjadi Gerak Harmonik Sederhana. Panjang tali diukur dari ujung

statip ke pusat massa bandul yaitu di tengah-tengah diameter bandul. Pengganti alat

stopwatch secara manual adalah menggunakan timer mikrokontroler basic stamp,

kemudian input data ( panjang tali dan banyak ayunan) melalui keypad dan pergerakan

naik turun panjang tali bandul dilakukan oleh motor stepper serta hasil perhitungan percepatan gravitasi ditampilkan dalam Liquid Crystal Display (LCD). Cara mekanik ini

dibandingkan dengan perhitungan manual dengan metode Least Square (LS), yaitu suatu

metode untuk mencari persamaan garis lurus dari suatu data percobaan sehingga

didapatkan nilai gradient berupa percepatan gravitasi.

Dari hasil penelitian dan analisis yang dilakukan maka diperoleh Nilai gravitasi

dengan percobaan secara manual yaitu 9,619 m/s2, jika dibandingkan dengan nilai

ketetapan gravitasi 9.8 m/s2 memiliki error 1.846 % dan nilai gravitasi (g) dengan

percobaan menggunakan Alat mekanik yaitu 9,619 m/s2 jika dibandingkan dengan

nilai ketetapan gravitasi 9.8 m/s2 memiliki error 1.846 %. Untuk pengukuran panjang

tali, time dan jumlah ayunan telah secara otomatis diseting pada mikrokontroler.

(3)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Dalam mata kuliah Praktikum Fisika Dasar merupakan mata kuliah yang

diajarkan pada setiap jenjang pendidikan di setiap universitas di Indonesia

khususnya bagi mahasiswa Univeritas Komputer Indonesia (UNIKOM) yang

mengambil jurusan Teknik Komputer yang merupakan mata kuliah prasyarat

untuk mengambil mata kuliah elektronika dasar. Mata kuliah Praktikum Fisika

dasar pada umumnya sulit di mengerti karena banyaknya rumus-rumus yang

dipelajari dan alat-alat praktikum fisika sederhana yang pengukurannya masih

manual. Pada kegiatan praktikum fisika dasar kemudahan dan keperaktisan dalam

proses pelaksanaannya merupakan satu tuntutan yang harus diperhatikan benar

karena selain dapat meningkatkan kinerja paraktikum sekaligus juga dapat

mengoptimalkan waktu kegiatan praktikum mahasiswa.

Disini penulis merupakan salah satu mahasiswa semester akhir jurusan

Teknik Komputer di Universitas Komputer Indonesia merancang bangun

pengembangan dari alat fisika sederhana yang telah ada sebelumnya yaitu alat

pengukuran percepatan gravitasi bumi dengan metode bandul. Pengembangan

yang dimaksud disini adalah penggunaan kontrol yang berbasis mikrokontroler,

tentu saja merubah sistem yang tadinya analog menjadi simulator digital,

mengingat sistem analog pada alat pengukuran percepatan gravitasi menggunakan

gerak harmonik sederhana metode bandul memiliki banyak sekali kekurangan

salah satunya yang sering terjadi yaitu human eror pada saat mengukur lamanya

ayunan pada bandul dengan menggunakan stopwatch sehingga pengukuran yang

dilakukan biasanya kurang akurat .

Dari latar belakang inilah penulis melakukan rancang bangun peralatan

praktikum tersebut dengan memanfaatkan sensor infra red untuk mendeteksi

jumlah ayunan bandul dan waktunya. Pencatatan waktu dapat lebih aktual karena

(4)

2

Dengan adanya perancangan alat praktikum ini diharapkan dapat digunakan

sebagai alat bantu praktikum dan mempermudah mahasiswa yang dalam

menghitung percepatan gravitasi. Hal ini dapat dilakukan oleh mahasiswa dengan

hanya melihat langsung ke display yang disediakan yaitu berupa LCD.

1.2.Maksud dan Tujuan

Maksud dari pembuatan tugas akhir ini yaitu merancang sebuah alat

berbasis mikronkontroler dengan sistem kerja mekanik menggunakan cara manual

dengan memanfaatkan sensor infra red untuk mendeteksi jumlah ayunan pada

bandul. Sehingga diperoleh hasil percepatan gravitasi.

Tujuan dari pembuatan tugas akhir yaitu membantu mahasiswa praktikum

dalam hal pengambilan data dengan waktu yang singkat tanpa melakukan

pengolahan data.

1.3.Rumusan Masalah

Dalam pembuatan tugas akhir ini penulis mencoba untuk membuat alat

pengukur percepatan gravitasi menggunakan gerak harmonik sederhana metode

bandul yang lebih efisien tanpa menggunakan stopwatch seperti yang dilakukan

pada saat Praktikum di laboraturium fisika. Dengan menggunakan timer

mikrokontroler basic stamp dan input data melalui keypad yang hasilnya langsung

muncul pada LCD.

1.4.Batasan Masalah

Batasan masalah dari pengukur percepatan gravitasi menggunakan gerak

harmonik sederhana metode bandulini adalah sebagai berikut :

1. Metode yang digunakan adalah metode bandul pada gerak harmonik

sederhana.

2. Alat ini hanya bisa digunakan pada percobaan bandul.

3. Menggunakan sensor infra red.

4. Menggunakan Aktuator berupa motor stepper.

(5)

3 1.5.Metode Penelitian

Penelitian tugas akhir dilaksanakan dengan menggunakan metode sebagai berikut :

1. Studi literature

Metode pengumpulan data dengan cara membaca atau mempelajari buku

– buku, browsing internet yang berhubungan dengan masalah yang

menjadi topik tugas akhir.

2. Interview

Merupakan metode pengumpulan data dengan cara mengajukan

pertanyaan – pertanyaan secara langsung kepada pihak – pihak yang

mengetahui hal – hal yang dipelajari selama pekerjaan tugas akhir.

3. Prancangan software dan hardware

Mengaplikasikan teori yang didapat dari studi literature dan dari hasil

interview dengan menjelaskan dan membuat software dan hardware

yang sudah ada dalam pengembangan mikrokontroler basic satmp

4. Implementasi pengujian analisis software dan hardware.

5. Membuat kesimpulan dan saran.

1.6.Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. BAB I. PENDAHULUAN

Mencakup latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, metode

penelitian, dan sistematika penulisan.

2. BAB II. DASAR TEORI

Menjelaskan dasar-dasar teori tentang topik yang akan dibahas

berdasarkan studi literatur dan interview untuk terbentuknya

rancangan alat.

3. BAB III. PERANCANGAN SISTEM

Membahas tentang perancangan sistem, membahas tentang perangkat

(6)

4

4. BAB IV. PENGUJIAN DAN ANALISIS

Mencakup tentang cara kerja alat, Pengujian dan analisis.

5. BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

Berisi simpulan berdasarkan penelitian dan saran yang diajukan oleh

(7)

5

BAB II

DASAR TEORI

2.1. Perangkat Keras ( hardware )

2.1.1.Mikrokontroler Basic Stamp (BS2P40) [7]

Basic stamp adalah suatu mikrokontroler yang dikembangkan oleh Parallax

Inc yang diprogram menggunakan bahasa pemrograman basic dan populer sekitar

pada tahun 1990an. Mikrokontroler basic stamp membutuhkan powersupply saat

mendownload dan program di download melalui port serial.

Mikrokontroler basic stamp memiliki beberapa versi yang berbeda – beda, yaitu basic stamp 1, basic stamp 2, basic stamp 1e, basic stamp 2P, basic stamp

2Pe dan basic stamp 2sx. Basic stamp bekerja pada tegangan DC 5 sampai 15

volt. Basic stamp yang dipakai adalah basic stamp BS2P40 yang mempunyai 40

pin I/O. Pemilihan basic stamp ini karena membutuhkan banyak input atau output

yang dipakai dalam pengontrolan praprototipe satelit.

Kode basic (pemograman basic) disimpan di dalam EEPROM (Electrically

Erasable Programmable Read-Only Memory) serial pada board basic stamp.

EEPROM digunakan dalam basic stamp 1 dan 2 yang dijamin menyimpan selama

40 tahun ke depan dan mampu ditulisi ulang 10 juta kali per lokasi memori.

Berikut ini adalah tampilan basic stamp BS2P40.

(8)

6

Modul basic stamp 2P40 mempunyai spesifikasi hardware sebagai berikut:

1. Mikrokontroler basic stamp 2P40 Interpreter Chip (PBASIC48W/P40)

2. 8 x 2Kbyte EEPROM yang mampu menampung hingga 4000 instruksi.

3. Kecepatan prosesor 20MHz Turbo dengan kecepatan eksekusi program hingga

12000 instruksi per detik.

4. RAM sebesar 38 byte (12 I/O, 26 variabel) dengan Scratch Pad sebesar 128 byte. 5. Jalur input atau output sebanyak 32 pin.

6. Tersedia jalur komunikasi serial UART RS-232 dengan konektor DB9.

7. Tegangan input 9 – 12 VDC dengan tegangan output 5 VDC.

Berikut ini adalah alokasi pin yang terdapat pada mikrokontroler basic stamp BS2P40.

Gambar 2.2 Alokasi Pin Basic Stamp

Adapun hubungan antara komputer dengan modul BS2P40 memiliki

konfigurasi sebagai berikut :

Tabel 2.1 Hubungan Pin Antara Komputer Dengan BS2P40 (DB9)

COM Port Komputer

DB9

Modul BS2p40

DB9

RX (Pin 2) RX (Pin 2)

TX (pin 3) TX (pin 3)

DTR (pin 4) DTR (pin 4)

GND (pin 5) GND (pin 5)

DSR (Pin 6) DSR (Pin 6)

(9)

7 2.1.2. LCD (Liquid Crystal Display) [8]

Display LCD sebuah liquid crystal atau perangkat elektronik yang dapat digunakan untuk menampilkan angka atau teks. Ada dua jenis utama layar LCD

yang dapat menampilkan numerik (digunakan dalam jam tangan, kalkulator dll)

dan menampilkan teks alfanumerik (sering digunakan pada mesin foto kopi dan telepon genggam).

Dalam menampilkan numerik ini kristal yang dibentuk menjadi bar, dan

dalam menampilkan alfanumerik kristal hanya diatur kedalam pola titik. Setiap kristal memiliki sambungan listrik individu sehingga dapat dikontrol secara

independen. Ketika kristal off' (yakni tidak ada arus yang melalui kristal) cahaya

kristal terlihat sama dengan bahan latar belakangnya, sehingga kristal tidak dapat

terlihat. Namun ketika arus listrik melewati kristal, itu akan merubah bentuk dan

menyerap lebih banyak cahaya. Hal ini membuat kristal terlihat lebih gelap dari

penglihatan mata manusia sehingga bentuk titik atau bar dapat dilihat dari

perbedaan latar belakang.

Sangat penting untuk menyadari perbedaan antara layar LCD dan layar

LED. Sebuah LED display (sering digunakan dalam radio jam) terdiri dari

sejumlah LED yang benar-benar mengeluarkan cahaya (dan dapat dilihat dalam

gelap). Sebuah layar LCD hanya mencerminkan cahaya, sehingga tidak dapat

dilihat dalam gelap.

LMB162A adalah modul LCD matrix dengan konfigurasi 16 karakter dan 2

baris dengan setiap karakternya dibentuk oleh 8 baris pixel dan 5 kolom pixel (1

baris terakhir adalah kursor).

Memori LCD terdiri dari 9.920 bir CGROM, 64 byte CGRAM dan 80x8 bit

DDRAM yang diatur pengalamatannya oleh Address Counter dan akses datanya

(pembacaan maupun penulisan datanya) dilakukan melalui register data.

Pada LMB162A terdapat register data dan register perintah. Proses akses

data ke atau dari register data akan mengakses ke CGRAM, DDRAM atau

CGROM bergantung pada kondisi Address Counter, sedangkan proses akses data

ke atau dari Register perintah akan mengakses Instruction Decoder (dekoder

instruksi) yang akan menentukan perintah–perintah yang akan dilakukan oleh

(10)

8

(a)

(b)

Gambar 2.3 (a). Block Diagram LCD (b). LCD 16x2 Character

Klasifikasi LED Display 16x2 Character

a. 16 karakter x 2 baris

b. 5x7 titik Matrix karakter + kursor

c. HD44780 Equivalent LCD kontroller/driver Built-In

d. 4-bit atau 8-bit MPU Interface

e. Tipe standar

f. Bekerja hampir dengan semua Mikrokontroler.

2.1.3. Karakter LCD

Tabel karakter LCD dibawah ini menunjukkan karakter khas yang tersedia

pada layar LCD. Kode karakter diperoleh dengan menambahkan angka di atas

kolom dengan nomor di sisi baris.

Perhatikan bahwa karakter 32-127 selalu sama untuk semua LCD, tapi

karakter 16-31 & 128-255 dapat bervariasi dengan produsen LCD yang berbeda.

Oleh karena itu beberapa LCD akan menampilkan karakter yang berbeda dari

(11)

9

Karakter 0 sampai 15 dijelaskan user-defined sebagai karakter dan harus didefinisikan sebelum digunakan, atau LCD akan berisi perubahan karakter secara acak.

Untuk melihat secara rinci bagaimana menggunakan karakter ini dapat dilihat

pada data Character LCD

(12)

10 2.1.4. Deskripsi Pin LCD

Untuk keperluan antar muka suatu komponen elektronika dengan

mikrokontroler, perlu diketahui fungsi dari setiap kaki yang ada pada komponen

tersebut.

a. Kaki 1 (GND) : Kaki ini berhubungan dengan tegangan +5 Volt yang

merupakan tegangan untuk sumber daya.

b. Kaki 2 (VCC) : Kaki ini berhubungan dengan tegangan 0 volt (Ground).

c. Kaki 3 (VEE/VLCD) : Tegangan pengatur kontras LCD, kaki ini

terhubung pada cermet. Kontras mencapai nilai maksimum pada saat

kondisi kaki ini pada tegangan 0 volt.

d. Kaki 4 (RS) : Register Select, kaki pemilih register yang akan diakses. Untuk akses ke Register Data, logika dari kaki ini adalah 1 dan untuk

akses ke Register Perintah, logika dari kaki ini adalah 0.

e. Kaki 5 (R/W) : Logika 1 pada kaki ini menunjukan bahwa modul LCD

sedang pada mode pembacaan dan logika 0 menunjukan bahwa modul

LCD sedang pada mode penulisan. Untuk aplikasi yang tidak memerlukan

pembacaan data pada modul LCD, kaki ini dapat dihubungkan langsung

ke Ground.

f. Kaki 6 (E) : Enable Clock LCD, kaki mengaktifkan clock LCD. Logika 1

pada kaki ini diberikan pada saat penulisan atau membacaan data.

g. Kaki 7 – 14 (D0 – D7) : Data bus, kedelapan kaki LCD ini adalah bagian

di mana aliran data sebanyak 4 bit ataupun 8 bit mengalir saat proses

penulisan maupun pembacaan data.

h. Kaki 15 (Anoda) : Berfungsi untuk tegangan positif dari backlight LCD sekitar

4,5 volt (hanya terdapat untuk LCD yang memiliki backlight)

i. Kaki 16 (Katoda) : Tegangan negatif backlight LCD sebesar 0 volt (hanya

terdapat pada LCD yang memiliki backlight).

(13)

11 2.1.5. KeyPad [9]

Keypad sering digunakan sebagi suatu input pada beberapa peralatan yang

berbasis mikroprosessor atau mikrokontroller. Keypad terdiri dari sejumlah saklar,

yang terhubung sebagai baris dan kolom dengan susuan seperti yang ditunjukkan

pada gambar 2.5. Agar mikrokontroller dapat melakukan scan keypad, maka port

mengeluarkan salah satu bit dari 4 bit yang terhubung pada kolom dengan logika

low “0” dan selanjutnya membaca 4 bit pada baris untuk menguji jika ada tombol yang ditekan pada kolom tersebut. Sebagai konsekuensi, selama tidak ada tombol

yang ditekan, maka mikrokontroller akan melihat sebagai logika high “1” pada

setiap pin yang terhubung ke baris.

(a) (b)

(14)

12 2.1.6. Motor Stepper

Motor stepper merupakan motor DC yang tidak memiliki komutator.

Kecepatan motor stepper pada dasarnya ditentukan oleh kecepatan pemberian data

pada komutatornya. Semakin cepat data yang diberikan maka motor stepper akan

semakin cepat pula berputarnya. gerakan pada rotornya itu dapat dikendalikan

oleh pulsa dari mikroprosessor.

Tidak seperti motor ac dan dc konvensional yang berputar secara kontinyu,

perputaran motor stepper adalah secara incremental atau langkah per langkah (step by step). Gerakan motor stepper sesuai dengan pulsa-pulsa digital yang

diberikan. Seperti halnya motor konvensional dc biasa, motor stepper juga dapat

berputar dalam dua arah yaitu searah jarum jam (CW, clockwise) atau berlawanan

arah jarum jam (CCW, counterclockwise) yaitu dengan memberikan polaritas

yang berbeda. Suatu motor stepper mengkonversi sinyal elektrik ke dalam

pergerakan (putaran) spesifik. Pergerakan yang diciptakan oleh sinyal

masing-masing dapat diulang dengan tepat, itulah sebabnya mengapa motor stepper

sangat efektif untuk aplikasi pergerakan posisi

(15)

13 2.1.7. Infra Red [3]

Infra merah (infra red) ialah sinar elektromagnet yang panjang

gelombangnya lebih daripada cahaya nampak yaitu di antara 700 nm dan 1 mm.

Sinar infra merah merupakan cahaya yang tidak tampak. Jika dilihat dengan

dengan spektroskop cahaya maka radiasi cahaya infra merah akan nampak pada

spectrum elektromagnet dengan panjang gelombang di atas panjang gelombang

cahaya merah. Dengan panjang gelombang ini maka cahaya infra red ini akan

tidak tampak oleh mata namun radiasi panas yang ditimbulkannya masih terasa

atau terdeteksi.

Infra red dapat dibedakan menjadi tiga daerah yakni : a. Infra red dekat antara 0.75 - 1.5 µm.

b. Infra red menengah antara 1.50 - 10 µm. c. Infra red jauh antara 10 - 100 µm. Sifat-sifat cahaya infra red :

1). Tidak tampak secara langsung oleh mata manusia.

2). Tidak dapat menembus materi yang tidak tembus pandang.

3). Dapat ditimbulkan oleh komponen yang menghasilkan panas.

(16)

14 2.1.8. Catu Daya

Setiap rangkaian elektronik didesain untuk beroperasi pada tegangan

tertentu dalam keadaan konstan. Regulator tegangan menyediakan output

tegangan dc yang konstan dan secara terus menerus dapat menahan tegangan

output pada nilai yang diinginkan. Regulator ini hanya dapat bekerja jika tegangan

input (Vin) lebih besar daripada tegangan output (Vout).

Dalam hal ini sumber tegangan yang diperoleh berasal dari luar yang

terhubung dengan mikrokontroler basic stamp. Perangkat Lunak (Software)

Gambar 2.8 Bentuk fisik Regulator

2.2. Perangkat Lunak (Software)

2.2.1. Pengenalan Basic Stamp Editor [4]

Basic Stamp editor adalah sebuah editor yang di buat oleh Parallax Inc

untuk menulis program, mengcompile dan mendownloadnya ke mikrokontroler

keluarga BasicStamp. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah bahasa Basic.

Langkah-langkah untuk memulai menggunakan editor tersebut adalah sebagai

berikut :

Klik Start, Program, Parallax Inc, Basic Stamp Editor V 2.3

 Selain itu bisa juga mengklikicon shortcut Basic Stamp Editor di desktop

(17)

15

Setelah memulai untuk menjalankan editor tersebut, maka sekarang editor

BASIC Stamp sudah jalan dan siap digunakan. Tampilan utamanya adalah sebagai berikut.

Gambar 2.10 Tampilan Utama Basic Stamp Editor

Keterangan gambar 2.11 :

1. Nama editor, nama folder dan nama file yang sedang dibuka atau

dikerjakan

2. Menu utama editor

3. Shortcut untuk menyimpan, cut, copy, paste, print dan lain-lain

4. Nama file yang sedang dikerjakan

5. Pemilihan jenis mikrokontroler yang digunakan

6. Pemilihan versi compiler PBASIC

7. Menjalankan program (Program RUN)

8. Area utama pengetikan program

9. Status posisi kursor berada (baris-kolom)

10. List file-file yang ada di folder kerja

11. Folder utama yang digunakan untuk menyimpan file-file kerja

1 2

3

4 5 6 7

9 10 11

(18)

16

Perangkat lunak merupakan faktor penting dalam tahap perancangan pra

prototipe satelit. Perangkat lunak ini merupakan algoritma atau listing program

yang ditanamkan kedalam mikrokontroler. Program dapat bermacam - macam

bentuk dan bahasanya sesuai dengan spesifikasi dari mikrokontroler yang

digunakan.

Mikrokontroler basic stamp (BS2P40) menggunakan bahasa pemrograman

basic. Software yang digunakan adalah basic stamp editor. Program ini

memungkinkan penggunanya memprogram basic stamp dengan bahasa basic

yang relatif ringan dibandingkan bahasa pemrograman lainnya. Berikut ini

beberapa instruksi-instruksi dasar yang dapat digunakan pada mikrokontroler

basic stamp.

Tabel 2.3 Beberapa Instruksi Dasar Basic Stamp

Instruksi Keterangan

DO...LOOP Perulangan

GOSUB Memanggil prosedur

IF..THEN Percabangan

FOR...NEXT Perulangan

PAUSE Waktu tunda milidetik

IF...THEN Perbandingan

PULSOUT Pembangkit pulsa

PULSIN Menerima pulsa

GOTO Loncat ke alamat memori tertentu

HIGH Menset pin I/O menjadi 1

LOW Menset pin I/O menjadi 0

PWM Konversi suatu nilai digital ke keluaran analog

(19)

17

Gambar 2.11 Tampilan Basic Stamp Editor

2.2.2. Memprogram Basic Stamp

Dalam membuat sebuah program secara umum, dapat dibagi menjadi

empat bagian penting, yaitu :

1. Directive

2. Deklarasi variabel

3. Program utama

4. Prosedur

Pemograman dalam Basic Stamp Editor, dapat dibagi menjadi empat bagian

penting.

Gambar 2.12 Urutan Bagian dari Program Dalam Basic Stamp

Directive

Deklarasi variabel

Program utama

(20)

18 2.2.2.1.Directive

Directive ditulis paling awal dari listing program yang dibuat. Bagian ini

menentukan tipe prosesor yang digunakan dan versi dari compiler PBASIC yang

digunakan untuk mengkompile bahasa basic menjadi bahasa mesin. Tampilannya

adalah seperti gambar berikut :

Gambar 2.13 Tampilan Bagian Directive

2.2.2.2.Deklarasi Variabel

Beberapa ketentuan untuk mendeklarasikan variabel dalam mikrokontroler

yaitu :

 PIN : PIN dari mikrokontroler (0-15)

 VAR : Variabel

 CON: Konstanta

PIN dalam BS2P40 yang digunakan sudah ditentukan sesuai dengan

konfigurasi hardware atau mainboard.

(21)

19 2.2.2.3.Program Utama

Pada bagian program utama bisa melakukan dua mode, yaitu mode

pengetikan langsung atau mode pemanggilan prosedur. Mode pengetikan

langsung akan efektif jika program tidak terlalu banyak dan kasus yang dikerjakan

sederhana. Tetapi jika program sudah mulai banyak atau rumit, maka sebaiknya

program utama memanggil prosedur. Pemanggilan prosedur akan mempermudah

dalam pemeriksaan dan lebih terkendali. Listing programnya dapat dilihat pada

gambar berikut.

Gambar 2.15 Tampilan Program Utama yang Memanggil Prosedur

2.2.2.4.Bagian Prosedur

Berikut adalah blok prosedur (subroutines) memperoleh data dari sumbu X dan Y yang dipanggil oleh program utama.

Gambar 2.16 Tampilan Bagian Prosedur

Sebuah prosedur harus mempunyai nama prosedur yang disimpan dibagian

(22)

20

Untuk memeriksa sintaks program, hal ini kita lakukan untuk memastikan

semua sintak sudah benar. Untuk memeriksa sintaks ini bisa pilih menu RUN, Cek

Syntax atau kombinasi tombol CTRL+T. Berikut ini adalah tampilan jika listing program yang kita buat sudah benar.

Gambar 2.17 Hasil pemeriksaan sintaks yang sukses (tokenize successful)

2.2.3. Menjalankan Program

Setelah program selesai, program siap di download ke modul basic stamp.

Cara untuk menjalankan program dapat memilih menu RUN atau kombinasi

tombol CTR+R. Berikut adalah tampilan jika mendownlod program sukses.

(23)

21

2.3 Metode Least Square [10]

Metode Least Square atau Metode Kuadrat Terkecil digunakan untuk

mendapatkan penaksir koefisien regresi linier. Model regresi linier sederhana dinyatakan dengan persamaan :

Y = 0 + 1X +

Secara geometrik, titik-titik hasil eksperimen model dan error digambarkan pada

grafik berikut ini :

Gambar 2.19 Hasil eksperimen model dan error

Titik-titik merah adalah nilai hasil eksperimen, dinotasikan Yi, yang diduga

membentuk garis lurus berwarna biru. Garis inilah model yang akan di-taksir,

dengan cara menaksir koefisiennya, yaitu b0 dan b1, sehingga terbentuk persamaan

i

(24)

22

Garis tegak lurus sumbu horisontal yang menghubungkan titik eksperimen

dengan garis lurus dugaan dinamai error.

Metode least square bertujuan mendapatkan penaksir koefisien regresi, yaitu b0

dan b1, yang menjadi-kan jumlah kuadrat error, yaitu

n

i i

1 2

 sekecil mungkin.

2.3.1. Membuat grafik linier dari percobaan menggunakan metode Least

Square

Data yang kita dapat pada suatu percobaan umumnya tidaklah benar-benar

linier (sebaran datanya acak)

Gambar 2.20 Sebaran data hasil percobaan

Sedangkan untuk memperoleh informasi Fisis kadang diperlukan data linier :

(25)

23

Ilmu statistika menyediakan sebuah metode untuk keperluan ini yang

dikenal dengan metode least square. Hal ini karena sumber informasi fisis yang

ingin kita dapatkan dari percobaan ini (misalnya percepatan grafitasi g, titik fokus

sebuah lensa, kecepatan suara di udara dll) hanya mungkin didapat dari grafik jika

grafik tersebut linier (biasanya diperoleh dari kemiringan dan titik potong grafik

terhadap sumbunya).

Misalkan kita mempunyai pasangan data (hasil percobaan) y dengan x,

maka kita dapat membuat suatu garis linier dalam sistem koordinat kartesian

melalui persamaan linier berikut :

Dengan : Y=Ax+B (1)

Ket :

N = Banyak data percobaan X = panjang tali bandul Y = T2

A = N. ∑xy-(∑x)(∑y)

N.∑x²-(∑x)² (2)

A secara grafis ditafsirkan sebagai kemiringan atau gradien atau juga tangen dari

sudut suatu garis lurus dari sumbu x Positif.

Dan :

(3)

B tidak lain adalah titik potong (interaction) garis linier dengan sumbu y ,N adalah banyaknya percobaan atau banyaknya pasangan data x-y yang dilakukan

dan indek i=1,2,3 …. Nadalah data ke 1, ke 2, ke3…. data ke N.

Gambar 2.22 Titik potong garis linier pada sumbu Y

Y

X

B α

(26)

24

2.3.2 Contoh Data Percobaan Percepatan Gravitasi [5]

Misalkan dalam suatu percobaan kita mengukur lima kali akan didapatkan

hasil percobaan sebuah data antara perioda T dengan panjang tali bandul L, untuk

menentukan percepatan gravitasi bumi, sebagai berikut :

Tabel 2.4 Pengambilan data Gravitasi [5]

(i) T (periodea) detik L (panjang tali) meter

1 0.1 0.003

2 0.2 0.010

3 0.3 0.023

4 0.4 0.041

5 0.5 0.063

Ingin memakaigradien, jika telah pakai least square akan diperoleh 4 nilai gradien

padahal yang dihasilkan itu umumnya nilai atau tidak mungkin percepatan

gravitasi 4 buah pada satu lokasi

Gambar 2.23 Grafik tabel 2.4

Berapakah percepatan gravitasi pada tabel 2.4 di atas

Jawab :

(27)

25

Dengan metode least square :

1. Langkah pertama

membandingkan rumusan di atas dengan persamaan y = A x + B. Kemudian

variabel T2 sama dengan sumbu Y dan variable L sama dengan sumbu x, A sebagai

gradien sama dengan (4π2/g) sehingga kita bias hitung g = (4π2/g) sedangkan nilai B

nya bernilai nol. Sehingga grafik yang diharapkan adalah seperti :

Gambar 2.24 Grafik yang diharapkan

2. Langkah kedua menhitung gradient A kemiringan garis atau gradien yang

disesuaikan dengan pesamaan (2) dimana x = L, Y = T2

A = N. ∑LT2

-(∑L)(∑ T2)

N.∑L²-(∑L)²

3. Langkah ketiga memasukan data nilai N. ∑xy-(∑x)(∑y) / N.∑x²-(∑x)²

akhirnya didapatkan nilai A ≡ 3.9 untuk itu karena a = (4π2/g), maka

Jadi percepatan gravitasi bumi dengan menggunakan pendekatan metoda

Least Square adalah 10.11 m/s2. dalam seketsa grafik sebagai berikut :

Gambar 2.25 Grafik pendekatan metoda Least Square T2

L

B = 0

T2

L

(28)

26

2.4. Persamaan Garis Lurus

Gambar 2.26 Persamaan garis lurus

Keterangan Gambar 2.26

a. Adalah gambar dimana titik potong melalui sumbu y positif dengan

persamaan Y = A x + B B > 0 A < 0

b. Adalah gambar dimana titik potong melalui sumbu y positif dengan

persamaan Y = A x + B B > 0 A > 0

c. Adalah gambar dimana titik potong melalui sumbu y negatif dengan

persamaan Y = A x - B B > 0 A < 0

d. Adalah gambar dimana titik potong melalui sumbu y positif dengan

(29)

27

2.5 Gerak Harmonik Sederhana [2]

Bila suatu benda bergerak bolak balik terhadap suatu titik tertentu, maka

benda tersebut dinamakan bergetar, atau benda tersebut bergetar. Dalam ilmu

fisika dasar, terdapat beberapa kasus bergetar, diantaranya adalah gerak harmonik

sederhana. Gerak Harmonik Sederhana adalah gerak bolak – balik benda melalui

suatu titik keseimbangan tertentu dengan banyaknya getraran benda dalam setiap

second selalu konstan.

Gerak Harmonik Sederhana terjadi karena gaya pemulih (restoring force),

dinamakan gaya pemulih karena gaya ini selalu melawan perubahan posisi benda

agar kembali ke titik setimbang. Karena itulah terjadi gerak harmonik. Pengertian

sederhana adalah bahwa kita menganggap tidak ada gaya disipatif, misalnya gaya

gesek dengan udara, atau gaya gesesk antara komponen sistem (pegas dengan

beban, atau pegas dengan setatipnya.

2.6 Metode Bandul [2]

Jika sebuah bandul diberi simpangan di sekitar titik setimbangnya dengan

sudut ayunan ϴ (dalam hal ini sudut ϴ kecil), maka akan terjadi gerak harmonis,

yang timbul karena adanya gaya pemulihan sebesar F = m-g-sinϴ yang arahnya

selalu berlawanan dengan arah ayunan bandul.

(30)

28

∑F = m a

Dalam arah x:

- W. sinϴ = m

- m . g . sinϴ = m dengan menghilangkan m,

- g . sinϴ = , untuk sudut ϴ yang kecil, maka sinϴ = tanϴ

- g . tanϴ = tan ϴ = , sehingga:

- g . = atau bisa dituliskan sebagai persamaan diferensial :

+ x = 0, seperti halnya persamaan + x = 0 yang kemudian

menghasilkan:

Frekuensi sudut ɷ = , dimana ɷ = , sehingga: = atau:

T2 = L

Dari persamaan T2 = L dapat kita lakukan percobaan, dengan mengubah

panjang tali L dan dengan mencatat periodenya setiap kali panjang L diubah,

maka dengan menggunakan metode least square, dapat dihitung percepatan

(31)

29

BAB III

RANCANGAN SISTEM

Pada bab ini akan membahas tentang diagram bloksistem, fungsi

komponen yang digunakan, yang didalamnya memuat prinsip dan carakerja alat,

juga akan membahas tentang perancangan sistem yang meliputi perangkat keras

dan perangkat lunak.

3.1. Diagram Blok Sistem

Pertama kali yang dilakukan dalam proses perancangan adalah membuat

suatu diagram blok sistem dimana setiap blok mempunyai fungsinya

masing-masing yang secara keseluruhan membentuk sistem yang diharapkan. Seperti

terlihat pada gambar 3.1.

Gambar 3.1 Blok Diagram Perancangan Sistem

Pada blok diagram perancangan ini akan dibuat suatu alat pengukur

percepatan gravitasi menggunakan gerakharmoniks ederhana metode bandul.

Sistem ini memanfaatkan LCD sebagai tampilan database, mikrokontroller

sebagai pengolah informasi dari sensor infra red dan keypad sebagai kontrol input

panjang tali bandul dan berapa kali getar yang diinginkan yang akan ditampilkan

(32)

30

Keterangan gambar 3.1

a. Blok keypad

Blok keypadini berfungsi sebagai inputan panjang tali bandul dan

berapa banyak getar yang diinginkan, kemudian akan dijadikan database

oleh mikrokontroler yang akan ditampilkan pada LCD.

b. Blok Mikrokontroller

Blok mikrokontroller ini berfungsi sebagai pengolah informasi dari

sensor infra red, pengolah input data dari keypad dan sebagai kontrol pada motor stepper.

c. Blok LCD

Blok LCD ini berfungsi untuk menampilkan input panjang tali

bandul, berapa banyak getar yang diinginkan danhasil perhitungan . LCD

digunakan sebagai alat komunikasi antara user dengan peralatan yang

dikontrol. Ketika sistem mulai diaktifkan maka proses yang dilakukan

mikrokontroler adalah inisialisasi. Selama proses inisialisasi pada layar

LCD akan ditampilkan ( baris pertama input panjang tali (≤24cm) dan

baris kedua input jumlah ayunan.

d. Blok Motor Stepper

Blok motor stepper ini berfungsi sebai penggerak, untuk menaikan

dan menurunkan panjang tali bandul serta sensor infra red yang dikontrol

oleh mikrokontroller sesui dengan inputan pada keypad.

e. Blok Pendulum

Blok pendulum ini berfungsi sebagai alat uji pada percobaan

praktikum.

f. Blok Sensor

Blok Sensor ini berfungsi sebagai alat untuk mendeteksi

pergerakan bandul. Pada saat bandul mulai berayun,sensor bekerja untuk

menghasilkan data pergerakan yang kemudian data hasil dari proses

(33)

31

3.2. Perancangan Mekanik

3.2.1. Bentuk Alat

Bentuk mekanik dengan spesifikasi sebagai berikut:

a. Lebar ± 10 cm

b. Panjang ± 30 cm

(34)

32

Dari gambar 3.2 ini dapat dilihat :

a. Tampak samping kanan

b. Tampak samping kiri

c. Tampak belakang

d. Tampak depan

e. Tampak atas

Designi ini dibuat ini mengacu kepada alat yang digunakan pada percoban praktikum fisika.

3.2.2. MikrokontrolerBasic Stamp (BS2P40)

Mikrokontroler yang digunakan adalah mikrokontroler jenis basic

stampBS2P40 dengan dilengkapi 40 port yang bisa digunakan sebagi input

ataupun output. Pemilihan mikrokontroler jenis ini didasari kemampuannya yang

cukup handal, permograman yang tidak terlalu sulit dan harganya yang relatif

tidak terlalu mahal. Berikut konfigurasi portnya yang dipakai.

Tabel 3.1 Konfigurasi port yang digunakan pada mikrokontroler basic stamp.

(35)

33

MAIN I/O 15 Output LCD

AUX I/O 4 Output Stepper Pin 1

AUX I/O 5 Output Stepper Pin 2

AUX I/O 6 Output Stepper Pin 3

AUX I/O 7 Output Stepper Pin 4

3.2.3. Catu Daya

Catu daya merupakan bagian penting bagi semua rangkaian. Tegangan

yang dibutuhkan untuk sebuah rangkaian adalah 5 VDC, karena mikrokontroler

dan IC sejenis TTL (Transistor-Transistor Logic) lainnya bekerja pada level tegangan 5 V.

Rangkaian catu daya mendapatkan sumber tegangan PLN 220 VAC.

Tegangan 220 V ini kemudian diturunkan melalui trafo penurun tegangan (step

down). Kemudian tegangan dari trafo disearahkan oleh dioda menjadi tegangan

DC. Kapasitor 4700 F/25V digunakan untuk membuang ripple akibat

penyearahan yang belum sempurna dan dengan adanya muatan dari kapasitor ini,

maka ripple dapat ditutupi. Keluaran dari dioda ini kemudian masuk ke IC

regulator LM7805 dimana IC ini akan meregulasi tegangan mendekati 5 VDC,

LM7809 dimana IC ini akan meregulasi tegangan mendekati 9 VDC dan

LM7812 dimana IC ini akan meregulasi tegangan mendekati 12 VDC yang

fungsi ketiga IC ini adalah untuk menstabilkan tegangan.

Tegangan ini nantinya digunakan sebagai power supply bagi rangkaian.

LED digunakan sebagai indikator untuk memberi tanda aktif atau tidaknya catu

(36)

34

Gambar 3.3 Skema Rangkaian Catu Daya

3.2.4. Rangkaian Driver LCD

Jalur EN dinamakan Enable. Jalur ini digunakan untuk memberitahu LCD

bahwa user sedang mengirimkan sebuah data. Untuk mengirimkan data ke LCD,

maka melalui program EN harus dibuat logika low “0” dan set pada du a jalur

kontrol yang lain RS dan RW. Ketika dua jalur yang lain telahsiap, set EN dengan

logika “1” dan tunggu untuk sejumlah waktu tertentu ( sesuai dengan datasheet

dari LCD tersebut ) dan berikutnya set EN ke logika low “0” lagi.

Jalur RS adalah jalur Register Select. ketika RS berlogika low “0”, data

akan dianggap sebagai sebuah perintah atau instruksi khusus ( seperti clear

screen, posisi kursor dll ). Ketika RS berlogika high“1”, data yang dikirim adalah

data text yang akan ditampilkan pada display LCD. Sebagai contoh, untuk

menampilkan huruf “T” pada layar LCD maka RS harus diset logika high“1”.

Jalur RW adalah jalur control Read/ Write. Ketika RW berlogika low (0),

maka informasi pada bus data akan dituliskan pada layar LCD. Ketika RW

berlogika high ”1”, maka program akan melakukan pembacaan memori dari

LCD. Sedangkan pada aplikasi umum pin RW selalu diberi logika low ”0”. Pada

akhirnya, bus data terdiri dari 4 atau 8 jalur ( bergantung pada mode operasi yang

dipilih oleh user ). Padakasus bus data 8 bit, jalur diacukan sebagai DB0 s/d DB7

(37)

35

Gambar 3.4 Rangkaian Driver LCD

3.2.5. Rangkain Infra red

Infra red merupakan sebuah sensor yang masuk dalam kategori sensor optik. Secara umum seluruh infra red di dunia bekerja optimal pada frekuensi

38.5 KHz. Kurva karakterisitik infra red membandingkan antara frekuensi dengan

jarak yang dicapainya. Kalau frekuensi di bawah puncak kurva atau lebih dari

puncak kurva, maka jarak yang dapat dicapai akan pendek. Ada dua metode

utama dalam perancangan pemancar sensor infra red, yaitu :

1. Metode langsung, dimana infra red diberi bias layaknya rangkaian led

biasa.

2. Metode dengan pemberian pulsa, mengacu kepada kurva karakteristik

infra red tersebut.

Metode pemberian pulsa juga masih rentan terhadap gangguan frekuensi

luar, maka kita harus menggunakan teknik modulasi, dimana akan ada dua

frekuensi yaitu frekuensi untuk data dan frekuensiu ntuk pembawa. Dengan teknik

ini, maka penerima akan membaca data yang sudah dikirimkan tersebut.

(38)

36

Terdapat beberapa komponen yang dapat digunakan untuk penerima, yaitu:

1. Modul penerima jadi, yang dilengkapi dengan filter 38,5Khz.

2. Photo transistor atau photo dioda ,kita harus membuat rangkaian tambahan

missal dengan metode pembagi tegangan.

Untuk aplikasi lebih lanjut, misalnya untuk mikrokontroler dibutuhkan

keluaran yang diskrit, dimana hanya logika satu atau nol yang dibutuhkan.

Kondisi ini harus dilengkapi dengan rangkaian komparator, atau masuk ke

transistor sebagai saklar. Kalau menggunakan data dengan teknik modulasi maka

data yang dikirim harus di filter, berarti harus dirancang filter yang akan

membuang frekuensi tersebut, lalu masuk kerangkaian buffer atau transistor

sehingga keluarannya berupa sinyal diskrit.

Gambar 3.5 Skema Rangkaian Infra Red

3.2.6. Rangkain Driver Motor Stepper

Motor Stepper adalah perangkat elektromekanis yang mengubah pola

input dan tingkat perubahan dengan memasukan ke dalam gerak rotasi yang tepat.

Sudut rotasi dan arah untuk perubahan masing-masing (langkah) adalah

ditentukan oleh konstruksi motor serta masukan pola langkah.

The#27964 adalah standar, empat-fase motor stepper unipolar yang mudah

(39)

37

Motor Stepper ideal untuk kontrol presisi, dan dapat dengan mudah

dioperasikan dalam arah maju dan mundur diberbagai kecepatan. Motor empat

fase ini memiliki sudut langkah 7,5 derajat dan membutuhkan 12 VDC.

Untuk koneksi dari motor stepper kemikrokontroler dapat dilihat pada

gambar di bawah ini.

(40)

38

3.3. Perancangan Perangkat Lunak (Software)

3.3.1. Diagram Alir Program Mikrokontroler

(41)

39

Berikut ini adalah penjelasan flowchart program

Tabel 3.2 Penjelasan flowchart program

No Keterangan

1 Memulai program.

2 Inisialisasi Variabel

3 Input panjang tali (PT) dan banyaknya getar (BG)

4 Aktivasi Next dengan menekan “A”

5 Apakah PT2 < PT jika terpenuhi maka kerjakan no 6 jika tidak kerjakan no10

6 Proses PT2 = Abs (PT – PT2)

7 Proses Stepper Naik PT2 = PT2 x 14

8 A = A+1 (proses increment)

9 Pengkodisian apakah nilai A = PT2 jika terpenuhi maka kerjakan no 16 jika

tidak kerjakan no 7

10 Apakah PT 2> PT jika terpenuhi maka kerjakan no 11 jika tidak kerjakan no 15

11 Proses PT2 = Abs (PT – PT2)

12 Proses Stepper Turun PT2 = PT2 x 14

13 A = A+1 (proses increment)

14 Pengkodisian apakah nilai A = PT2 jika terpenuhi maka kerjakan no 16 jika

tidak kerjakan no 12

15 PT2=PT Jika terpenuhi maka kerjalan no16 jika tidak no3 16 PT=PT2 (Proses penyimpanan data panjang tali)

17 BG = BG x 4 (Proses banyaknya getar dikali 4)

18 Aktivasi Untuk mengaktifkan sensor dengan menekan “B” 19 Proses Timer Counter

20 Sensor = BG (jika Banyak getar sama dengan sensor

maka kerjakan no 21 jika tidak no 19

21 BG = BG / 4 (BG dibagi 4 dan hasilnya disimpan di variable BG) 22 T = Time / BG (Time dibagi banyaknya getar)

23 T = T x T (pengkuadratan T)

24 G = 4.98. PT / T (Pencarian Gravitasi) 25 Disply to LCD Time dan Gravitasi

(42)

40

BAB IV

PENGUJIAN DAN ANALISIS

Pada bab ini akan membahas mengenai pengujian, pengukuran dan analisis

pada sistem yang telah dibuat dan membandingkannya dengan percobaan yang

dilakukan di Laboratorium Fisika Teknik Komputer UNIKOM.

4.1 Pengujian Perangkat Keras

4.1.1 Pengujian Catu Daya

Pengujian dilakukan dengan mengukur tegangan sumber pada rangkaian catu

daya. Pada awalnya tegangan dari trafo sebelum di searahkan (kodisi tegangan AC)

sebesar 9, 12 dan 15 VAC, didapatkan tegangan DC setelah penyearahan dan

peregulasian dengan menggunakan IC Voltreg. Dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.1 Hasil Pengujian Catu Daya

No IC Voltreg Tegangan Input Tegangan Output

1 7805 9 VAC 5.66 Vdc

2 7809 12 VAC 9.5 Vdc

3 7812 15 VAC 12.60 Vdc.

4.1.2 Pengujian Pada KeyPad dan LCD

Pengujian Keypad dilakukan dengan mengkoneksikan pin-pin KeyPad pada

pin yang terdapat pada mikrokontroler, dengan menghidupkan dan mengisi program

scanning pada mikrokontroler dan menekan keypad tersebut yang hasilnya akan

terlihat pada tampilan Debug, untu listing program dan tampilan debug saat

(43)

41

Gambar 4.1 Program dan tampilan pemrogaram KeyPad

(44)

42 Untuk pengujian LCD hanya memberikan program display pada LCD seperti

gambar dibawah ini:

Gambar 4.3 Program dan tampilan pemrogaram LCD

Untuk tampilan pada LCD nyata dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4.4 Tampilan pada LCD

4.1.3 Pengujian Sensor InfraRed

Pengujian dilakukan dengan cara memberikan sumber daya sebesar 

12VDC. Setelah diberi sumber daya kabel data yang terdapat pada infrared

(45)

43 Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mendeteksi pergerakan bandul yang

bergerak (bergetar) sesuai nilai yang telah di input pada KeyPad. sedang untuk pengambilan data secara modul, maka dapat dilihat seperti gambar berikut:

Gambar 4.5 Program dan tampilan pemrogaram InfraRed

Dalam program terlihat adanya ayunan yang diulang sebanyak 20 kali, dimana

nilai ini adalah nilai bolak-balik bandul yang mengenai sensor, sedangkan dalam

perhitungan bandul sebenarnya adalah ayunan dihitung sekali ayun ketika bandul

kembali pada posisi awal dengan melewati 2 kali sensor, maka dari itu ada

perhitungan pembagian dalam program tersebut, sehingga ketika terjadi perhitungan

20 ayunan oleh sensor, berarti ayunan sebenarnya adalah 10 ayunan, dengan

demikian dapat ditampilkan pada saat pen-debugan data, dapat dilihat pada gambar

(46)

44

Gambar 4.6 Debug pada KeyPad

4.1.4 Pengujian Pada Motor Stepper.

Pada pengujian stepper ini, yang dilakukan adalah pengujian gerak motor

stepper searah jarum jam dan berlawanan arah jarum jam, dimana fungsinya adalah

untuk gerak naik dan turun posisi sensor dan panjang tali dari alat. Juga dilakuakan

pengujian untuk mendapatkan nilai yang presisi untuk pergrakan jarak per centi

meter. Dimana fungsinya adalah sebagai gerak alat ketika terjadi inputan panjang tali

atau lengan ayun. Sehingga stepper mampu memberikan jarak yang diinginkan sesuai

(47)

45 Untuk program dan tampilan pemrogaram dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 4.7 Program dan tampilan pemrogaram motor stepper

4.2. Analisis Perbandingan Secara manual dan mekanik

4.2.1. Hasil Analisis Secara Manual

Analisis secara analog dilakukan dengan melakukan pengukuran pada alat

percobaan percepatan gravitasi menggunakan metode bandul secara manual, yaitu

pengambilan waktu getar (t) masih mengunakan stopwatch dan perubahan panjang

tali bandul dilakukan secara manual serta perhitungan gravitsinya dihitung oleh

praktikan yang biasa dilakukan pada praktikum fisika dasar seperti yang tertera pada

(48)

46 Table 4.2 Hasil percobaan secara manual

NO L Sebagai Sumbu –

Dari tabel data percobaan diatas, nilai gravitasi dapat diperoleh dengan

menkonversi rumus tersebut dengan peersamaan garis lurus y = Ax + B dimana B = 0

(49)

47 Untuk perhitungan adalah sebagai berikut :

A = (5. 54,600) – (74* 3.043)

Dari hasil perhitungan di atas didapat nilai g secara manual yaitu 9.619 m/s2,

dengan nilai tetapan ada dua buah nilai yaitu gravitasi 9.8 m/s2 dan 10 m/s2.

Untuk mengkoreksi nilai data percobaan pada sumbu y dengan menggunakan

nilai gradien kedalam persamaan garis lurus denagn nilai x dari data percobaan

Tabel 4.3 Data percobaan untuk garis linier secara manual

(50)

48 Maka dari tabel di atas dapat dibuat garis linier seperti pada gamabar di bawah ini

Gambar 4.8 Grafik Least Square secara manual

Berikut adalah bentuk fisik dari percobaan secara manual.

Gambar 4.9 Bentuk Alat percobaan secara manual Statip

(51)

49

4.2.2. Hasil Analisis Secara Mekanik

Analisis secara digital dilakukan dengan melakukan pengukuran pada alat

percobaan percepatan gravitasi bumi menggunakan metode bandul secara automatik,

yaitu pengambilan waktu getar (t) tidak mengunakan stopwatch dan perubahan

panjang tali bandul menggunakan motor stepper serta perhitungan gravitsinya

dihitung oleh perhitungan yang terpogram pada mikrokontroler yang hasilnya

langsung muncul pada LCD. Yang hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Table 4.4 Hasil percobaan secara mekanik

NO L sebagai sumbu –

Dari tabel data percobaan diatas, nilai gravitasi dapat diperoleh dengan

menkonversi rumus tersebut dengan peersamaan garis lurus y = Ax + B dimana B = 0

Sehingga nilai gradient A = 4π2 , maka percepatan gravitasi g dapat diperoleh yaitu g = 4π2

(52)

50

Untuk perhitungan adalah sebagia berikut :

A = (5. 53.838) – (74 * 2.990)

suatu garis linier dalam sistem koordinat kartesian melalui persamaan linier berikut y

(53)

51 Tabel 4.5 Data Percobaan untuk garis linier secara mekanik

No L dari percobaan

(cm)

L setelah di Least Square (LS) (cm)

1 24 0,984

2 20 0.820

3 15 0,615

4 10 0,410

5 5 0,205

Maka dari tabel di atas dapat dibuat garis linier seperti pada gamabar di bawah ini

Gambar 4.10 Grafik Least Square secara mekanik

Beikut adalah bentuk fisik alat dari percobaan secara mekanik

Gambar 4.11 Bentuk alat percobaan secara mekanik

Bandul

Infrared

Motor Stepper

(54)

52

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Dari hasil penelitian dan analisis yang dilakukan maka diperoleh :

a. Nilai gravitasi (g) dengan percobaan alat manual yaitu 9,619 m/s2, jika dibandingkan

dengan nilai ketetapan gravitasi 9.8 m/s2 maka memiliki error 1.846 %

b. Nilai gravitasi (g) dengan percobaan menggunakan Alat mekanik yaitu 9,619 m/s2, jika

dibandingkan dengan nilai ketetapan gravitasi 9.8 m/s2 maka memiliki error 1.846 %

c Untuk pengukuran panjang tali, time dan jumlah ayunan telah secara otomatis

diseting pada mikrokontroler.

5.2. Saran

Saran untuk kedepannya agar penelitian ini lebih baik yaitu :

a. Dengan adanya keterbatasan alat diharapkan kepresisian panjang tali dan time yang

lebih akurat.

b. Mempergunakan motor stepper yang mempunyai resolusi penggerak yang lebih kecil.

c. Mengunakan mikrokontroler yang bisa floting point

d. Disarankan menggunakan bantuan PC karena keterbatasan pada memori

mikrokontroler, maka tidak bisa dilakukan secara mekanik untuk pengembangan

(55)

PENGUKUR PERCEPATAN GRAVITASI

MENGGUNAKAN GERAK HARMONIK SEDERHANA

METODE BANDUL

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan pada

Program Studi Sistem Komputer Strata Satu di JurusanTeknik Komputer

Oleh

Andriyana

10205055

Pembimbing

Ir Syahrul, MT

John Adler, M.Si

JURUSAN TEKNIK KOMPUTER

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(56)

53

DAFTAR PUSTAKA

[1]. Ishaq, Mohamad Fisika Dasar Edisi 2, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2007.

[2]. Modul Praktikum Tim Dosen Fisika-I, Laboratorium Fisika-UNIKOM.

[3]. Modul Praktikum Elektronika Lanjut-UNIKOM 2011.

[4]. Modul Pelatihan Robot Tingkat Dasar. Bandung. Divisi robotika unikom. 2007.

[5]. Sutrisno, Fisika dasar : Mekanika, Bandung: Penerbit ITB, 1997 x,260 h.,

30 cm. (Seri Fisika).

[6]. Stamp 2 Communication And Control Projects, Tom Peruzzellis, Copyright

2003 by the McGRAW-Hi companies, inc.

[7]. Parallax Inc, Basic Stamp informasi

(http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www.

parallax.com/tabid/214/Default.aspx&prev=/search%3Fq%3Dmateri%2Bbasic%

2Bstamp:.pdf%26hl%3Did&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgMhOY1x

YW_trnKB12shNk3hoUbnQ, diakses pada tanggal 5 Oktober 2010).

[8].

(http://www.sunrom.com/components/displays-led-lcd/lcd-displays/16x2-character-lcd-display-blue-backlight, diakses pada tanggal 5 Oktober 2010).

[9]. (http://www.mytutorialcafe.com/mikrokontroller%20bab7%20Keypad.htm,

diakses pada tanggal 5 Februari 2011).

(57)

Andriyana lahir di Ciamis pada 13 Februari 1987. Anak

ke-1 dari ke-1 bersaudara memiliki tinggi badan ke-175 cm. Alamat

sekarang Haurmekar E22 RT. 05/02 Kec Coblong Kab.

Bandung Jawa Barat. Lulus Mi Margajaya pada tahun 1999,

MTS Margajaya pada tahun 2002, SMK Negeri 2 Ciamis

Jurusan Teknik Informatika pada tahun 2005, dan Gelar

Sarjana Teknik Komputer diperoleh dari Program Studi Teknik Komputer

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer UNIKOM tahun 2011. Pengalaman kerja

(58)

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Segala puji bagi Allah SWT., Pencipta dan Pemilihara alam semesta,

shalawat serta salam semoga terlimpah bagi Nabi Muhammad SAW., keluarga dan

para pengikutnya yang setia hingga akhir masa.

Atas rahmat Allah SWT., akhirnya Penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini, meskipun

proses belajar sesungguhnya tak akan pernah berhenti. Skripsi ini sesungguhnya bukanlah

sebuah kerja individual dan akan sulit terlaksana tanpa bantuan banyak pihak yang tak

mungkin Penulis sebutkan satu persatu, namun dengan segala kerendahan hati, Penulis

mengucapkan terima kasih kepada yang telah memberikan rahmad dan hidayahNya sehingga

penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul “Pengukur Percepatan Gravitasi

Menggunakan Gerak Harmonik Sederhana Metode Bandul”. Tugas akhir ini disusun

untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan pada program studi Strata Satu (S1) Jurusan

Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, mengingat

keterbatasan pengetahuan, keilmuan, pengalaman serta referensi yang penulis miliki. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun sehingga dapat

menyempurnakan tugas akhir ini dimasa-masa yang akan datang.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sangat

mendalam kepada :

1. Ibu Sri Nurhayati, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Komputer, Universitas Komputer

Indonesia, Bandung.

2. Bapak Syahrul M.T., selaku dosen Pembimbing I dan dosen Wali 05-Tk2 atas

bimbingan yang telah banyak memberikan arahan, saran, solusi atas keluh kesah kami

dan selalu menjadi inspirasi khususnya bagi penulis dan bimbingan dengan penuh

(59)

vi

3. Bapak John Adler M,Si., selaku Dosen Pembimbing II atas waktu dan motivasi,

diskusi-diskusi yang sangat menarik kesabaran membimbing penulis ke arah penyempurnaan

penulisan tugas akhir ini.

4. Bapak, Agus Mulyana M.T., Maskie Z. Oematan, S. Kom., dan Hendra Adibrata yang

selalu memberikan inspirasi kepada mahasiswa terutama bagi penulis, dan juga

kebaikan dan keramahtamahan terhadap mahasiswa.

5. Seluruh dosen Jurusan Teknik Komputer Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas

Komputer Indonesia yang telah mendedikasikan diriya bagi almamater, mengajarkan ilmu,

mengajarkan kejujuran, kedisiplinan dan senantiasa menampilkan akhlak yang indah.

Semoga Allah SWT membalasnya dengan pahala yang berlipat ganda.

6. Keluarga yang membantu dukungan moril dan materi, Ibunda dan Ayahanda yang

senantiasa sabar dalam mendidik anaknya.

7. Dilianti Kartika Sari. “Decil” my all inspiration come with you, Yang telah banyak memberikan spirit kepada penulis, dalam keadaan susah senang, suka duka dilewati

bersama serta banyak hal yang telah kau lakukan, terima kasih atas semua yang kau

berikan padaku dan semangat tingkat tinggi dalam mengerjakan tugas akhir.

8. Rekan-rekan yang di Laboratorium Elektronika, jaringan komputer, Laboratorium

Fisika, Teman-teman 05-Tk2 yang sangat saya cintai dan Semua pihak yang turut

membantu dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, Each of you is unforgettable.

Akhirnya, Penulis berharaap semoga penelitian ini menjadi sumbangsih yang

bermanfaat bagi dunia sains dan teknologi di Indonesia, khususnya disiplin keilmuan

yang Penulis dalami.

Bandung , 13 Agustus 2011

(60)

Gambar

Gambar 2.1 Modul Basic Stamp (BS2P40)
Gambar 2.3  (a). Block Diagram LCD  (b). LCD 16x2 Character
Tabel 2.2 Data CharacterLCD
Gambar 2.5  (a) Bentuk Fisik  (b) Rangkaian dasar keypad 4x4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Model pembelajaran menurut Suprihatiningrum (2013) adalah suatu kerangka konseptual yang mendeskripsikan model pembelajaran dengan secara sistematis untuk mengatur

Berdasarkan dari laporan keuangan kementerian koordinator bidang perekonomian tahun 2015 diperoleh data untuk menghitung pertumbuhan pendapatan, yaitu:.. Pertumbuhan pendapatan =

Adaq dua tipe incenerator apabila ditinjau dari segi pemanfaatannya yaitu dimanfaatkan sebagai pemusnah sampah dengan membuang begitu saja panas yang timbul akibat pembakaran

Di wilayah kerja puskesmas pada tahun 2007 jumlah kasus diare ada 191 penderita, sedangkan tahun 2008 ada 182 kasus penderita atau 4,92%. Jadi dari tahun 2008 terjadi penurunan

Kekuatan hubungan variabel Budaya Organisasi dengan Kinerja Pamong belajar, berdasarkan analisis perhitungan korelasi product moment bahwa r hitungnya adalah 0,922 pada

b. Bahan hukum sekunder :berupa buku-buku atau bahan-bahan hukum yang diambil dari pendapat atau tulisan-tulisan para ahli dalam perlindungan hukum dan hukum pidana

(Dasyatis annolatus), Brown Reticulad Stingray, Blue Spotted Stingray (Dasyatis kuhlii), Black Stingray (Dasyatis thetidis), Cowtail Stingray, Black Blotched Stingray, BLue

Dengan memanjatkan puji syukur pada kehadirat Allah SWT atas segala taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh