• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENERAPAN MODUL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF SISWA KELAS X SMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PENERAPAN MODUL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF SISWA KELAS X SMA"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

i

ANALISIS PENERAPAN MODUL

PROBLEM BASED LEARNING

DITINJAU DARI

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF

SISWA KELAS X SMA

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Penedidikan

Oleh

Demeryati Langtang

0402513104

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(2)
(3)
(4)

MOTO DAN PERSEMBAHAN

―Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada

rencana-Mu yang gagal. ―

―Bergumul dalam pengharapan dan berharap dalam pergumulan, jangan

pernah mencoba untuk menyerah dan jangan pernah menyerah untuk mencoba.‖

Tesis ini dipersembahkan untuk:

1. Almamater tercinta Universitas Negeri Semarang 2. STKIP SoE

3. Keluarga tercinta

(5)

PRAKATA

Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan tesis yang berjudul ―Analisis Penerapan Modul Problem Based Learning ditinjau dari Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa Kelas X SMA‖. Tesis ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan IPA Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang.

Penelitian ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi- tingginya kepada pihak-pihak yang telah mambantu penyelesaian penelitian ini. Ucapan terima kasih yang pertama peneliti sampaikan kepada para pembimbing: Bapak Prof. Dr. Hartono, M.Pd (Pembimbing I), dan Bapak Dr. Khumaedi, M.Si (Pembimbing II), yang telah membimbing, mengarahkan, serta memotivasi penulis dengan penuh ketulusan dan kesabaran sehingga tesis ini dapat diselesaikan.

Ungkapan terima kasih berikutnya peneliti sampaikan kepada pihak-pihak yang juga turut membantu selama proses penyelesaian studi, diantaranya:

1. Rektor Universitas Negeri Semarang atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menempuh studi di Universitas Negeri Semarang.

(6)

2. Direksi Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang atas dukungan yang diberikan selama penulis menjalani pendidikan di Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Ilmu Pengtahuan Alam Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang yang turut memberi dukungan bagi penulis untuk menyelesaikan tesis ini.

4. Bapak Benyamin Ataupah, B.A.SE Kepala Sekolah Menengah Atas Kristen 1 SoE yang telah memberikan kesempatan pada penulis melakukan penelitian di SMA Kristen 1 SoE.

5. Bapak Martinus, Ibu Maria dan Ibu Dorkas serta seluruh siswa kelas X2 dan X5 SMA Kristen 1 SoE yang telah memberi waktu dan dukungan selama proses penelitian.

6. Ketua Yayasan Perguruan Tinggi SoE dan Ketua STKIP SoE yang mengijinkan dan memberi bantuan bagi penulis mengikuti perkuliahan pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang.

7. Ketua Yayasan Victory Kupang yang telah memberikan bantuan biaya perkuliahan selama penulis menjalani pendidikan di Universitas Negeri Semarang.

8. Teman-teman mahasiswa Program Pascasarajan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Konsentrasi Fisika Reguler UNNES atas segala bantuan dan kebersamaan selama menempuh pendidkan di program studi pendidikan IPA konsetrasi Fisika.

(7)

9. Teman-teman S2 STKIP SoE yang berada di Semarang yang selalu memotivasi dan memberi dukungan selama bersama-sama menjalani perkuliahan di Semarang.

10. Suami tercinta Hezron Bia dan anak terkasih kami Desgaroy atas doa, dukungan, pengertian dan pengorbanannya sehingga penulis dapat menyelesaikan program magister ini.

11. Keluarga terkasih Bapak Jonas Langtang, Ibu Adriana A. Langtang- Langmanei (Almh), kakak Vyn, adik Dina, Ell, Oby dan Marice, Kakak Daud Langtang beserta keluarga, Bapak Matheos Bia beserta keluarga yang selalu memberikan dukungan, motivasi dan selalu medoakan penulis dalam penyelesaian pendidikan Magister ini.

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan dukungan, doa dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan magister ini.

Penulis sadar bahwa dalam tesis ini masih terdapat kekurangan, baik isi maupun tulisan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat peneliti harapkan. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat dan merupakan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Semarang, Januari 2016

Demeryati Langtang

(8)

ABSTRAK

Langtang, Demeryati. (2015). ―Analisis Penerapan Modul Problem Based

Learning ditinjau dari Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa kelas X

SMA‖. Tesis. Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Pembimbing I

Prof. Dr. Hartono, M.Pd., Pembimbing II Dr. Khumaedi, M.Si.

Kata kunci : Berpikir Kreatif, Berpikir Kritis, Modul, Problem Based Learning

(PBL).

Salah satu faktor yang berpengaruh dalam pembelajaran adalah sumber belajar. Sumber belajar yang sering digunakan adalah modul, yang merupakan bahan ajar yang disusun untuk dapat dipelajari oleh siswa secara mandiri. Belajar mandiri dengan modul dapat mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif. Pada penelitian ini diterapkan modul problem based learning (PBL), yang dapat membantu siswa dalam belajar mandiri dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis pengaruh pembelajaran fisika dengan modul PBL terhadap kemampuan berpikir kritis dan berpikir kreatif siswa (2) Menemukan indikator berpikir kritis dan berpikir kreatif yang paling dominan meningkat pada pembelajaran fisika dengan modul PBL. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan metode Quasi Eksperimen

Design dan desain dari penelitian ini adalah nonequivalent control group design.

Penelitian ini diawali dengan menguji kemampuan awal berpikir kritis dan kreatif siswa pada kelas eksperimen dan kontrol, menggunakan uji t dan secara signifikan nilai α = 0,08 > 0,05, yang artinya tidak terdapat perbedaan kemampuan awal berpikir kritis dan kreatif siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil uji pengaruh modul tehadap kemampuan berpikir kritis dan kreatif dengan menggunakan uji regresi linear menunjukkan pengaruh modul sebesar 13,7% dan 36,6%. Peningkatan kemampuan berpikir kritis saat belajar dengan modul berbasis PBL pada Indikator memberian penjelasan dasar sebesar 0,71, indikator menyimpulkan sebesar 0,53 dan indikator mengatur strategi dan taktik sebesar 0,57. Peningkatan kemampuan berpikir kreatif saat belajar dengan modul berbasis PBL pada Indikator fluency sebesar 0,91, indikator flexibility sebesar 0,75, indikator originality sebesar 0,72 dan indikator evaluation sebesar 0,64. Temuan penelitian menunjukkan modul berbasis PBL dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, dan pengaruh modul PBL dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif pada kemampuan berpikir jenjang tinggi, sedang dan rendah. Peningkatan tertinggi terdapat pada jenjang sedang, diikuti jenjang tinggi dan rendah.

(9)

ABSTRACT

Langtang, Demeryati. (2015). ―The Implementation of Module Application of Problem Based Learning in terms of Critical and Creative Thinking Students’ skills in class X Senior High School‖ thesis of Natural Sciences Study program. Supervisor I, Prof. Dr. Hartono, M.Pd., Supervisor II, Dr. Khumaedi , M.Si.

Key Word: Creative Thinking, Critical Thinking, Module, Problem Based Learning.

One influential factor in teaching and learning process is learning sources. The learning source which is often used is module. It is arranged to be learned by student individually. Using handout encourages students to think critically and creatively. In this study, Problem Based Learning (PBL) module was implemented that helps students in learning individually and improve students’ critical and creative thinking. This study aimed at (1) Analyzing the effect of learning physics using PBL module toward students’ critical and creative thinking ability, (2) Finding out critical and creative thinking indicators which are dominantly enhance in learning physics using PBL module. This study is a quasi experimental study and design is nonequivalent control group design. This study was initialized by examining students’ initial ability of critical and creative thinking on both experimental and control group using t test in which the Sig.

(α)=0.08>0.05 which means there was no difference on students’ initial ability in critical and creative thinking of both groups. The result on the effect of module toward students’ critical and creative thinking using linear regression test was 13, 7% and 36,6%. The improvement of critical thinking ability when learning using PBL module on giving basic explanation as an indicator reaches 0,71%. On the indicator of making conclusion was 0,53 and on the indicator of regulating strategy and tactic was 0,57. The improvement of creative thinking when learning using PBL module on the fluency was 0,91, flexibility was 0,75, the originality

was 0,72 and for the evaluation was 0,64. The findings of this study showed that PBL module could improve critical thinking and creative thinking ability and the effect of the module could improve critical and creative thinking ability on the high, medium and low level. The highest improvement happened to the medium level followed by high and low level.

(10)

DAFTAR ISI

PENGESAHAN UJIAN TESIS ... Error! Bookmark not defined.

PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

MOTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

PRAKATA ... v

ABSTRAK... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Cakupan Masalah ... 5

1.4 Rumusan Masalah ... 6

1.5 Tujuan penelitian... 6

1.6 Manfaat Penelitian... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR ... 7

(11)

2.1 KAJIAN PUSTAKA ... 7

2.2 KERANGKA BERPIKIR... 23

BAB III METODE PENELITIAN ... 25

3.1 Desain Penelitian... 25

3.2 Sumber Data ... 26

3.3 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 26

3.4 Teknik Analisis Data... 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 36

4.1 Hasil Penelitian ... 36

4.2 Pembahasan ... 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 63

5.1 Kesimpulan ... 63

5.2 Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 65

LAMPIRAN ... 64

(12)

2.1

2.2 Aspek Kemampuan Berpikir Kreatif dan Indikator-Indikatornya ... 16

3.1 Hasil Uji Coba Soal Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif... 30

3.2 Kategori Tingkat Kesukaran Soal ... 32

3.3 Klasifikasi Daya Pembeda Soal ... 33

3.3 Interpertasi Indeks Gain ... 35

3.4 Kategori Penskoran Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Berdasarkan Rating Scale ... 4.1 Penjenjangan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif pada Kelas Eksperimen 31

berdasarkan Hasil Pretest dan Posttest... 4.2 Rata-rata Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis... 37

4.3 Kriteria Konversi Skor Observasi Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan 39

Berpikir Kreatif ... 40

4.4 Peningkatan Kemampuan berpikir Kritis Kelas Eksperimen... 40

4.5 Peningkatan Kemampuan berpikir Kritis Kelas Kontrol ... 40

4.6 Rata-rata Peningkatan Kemampuan berpikir Kreatif ... 42

4.7 Peningkatan Kemampuan berpikir Kreatif Kelas Eksperimen ... 43

4.8 Peningkatan Kemampuan berpikir Kreatif Kelas Kontrol ... 43

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Skema Kerangka Berpikir ... 24

3.1 Desain Penelitian ... 25

4.1 Diagram Hasil Posttes Kemampuan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen dan 39 Kelas Kontrol...

4.2 Diagram Hasil Posttes Kemampuan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol... 41

(14)

DAFTAR LAMPIRAN 7. Output Uji Normalitas dan Homogenitas Pre Test ... 8. Hasil Uji Kemampuan Awal... 9. Hasil pretest & posttest ... 10. Hasil Analisis Uji t Pengaruh Modul PBL terhadap Kemampuan

Berpikir Kritis dan Kreatif Kelas Eksperimen pada Jenjang Tinggi, Sedang dan Rendah... 11. Hasil Analisis Uji peningkatan N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol ... 12. Uji pengaruh Modul terhadap Kemampuan Berpikir Kritis... 13. Uji pengaruh Modul terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif ... 14. Aktivitas Belajar Siswa ... 15. Surat Keterangan Selesai Melakukan Penelitian ...

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Buku merupakan salah satu sumber dalam pembelajaran dan sumber belajar lain yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran adalah modul (Sujiono & Widiyatmoko, 2014). Modul adalah bahan ajar yang dirancang secara sistematis berdasarkan kurikulum tertentu dan dikemas dalam bentuk satuan pembelajaran terkecil dan memungkinkan dipelajari secara mandiri dalam satuan pembelajaran terkecil dan memungkinkan dipelajari secara dalam satuan waktu tertentu agar siswa menguasai kompetensi yang di ajarkan (Purwanto et al. 2007). Menurut Pratama et al. (2013), pengembangan bahan ajar dalam bentuk modul menjadi kebutuhan yang sangat ideal. Pendekatan kompetensi mempersyaratkan penggunaan modul dalam pelaksanaan pembelajarannya, karena modul dapat membantu dalam mewujudkan pembelajaran yang berkualitas.

Modul yang dikembangkan oleh pendidik dapat disesuaikan dengan karakteristik peserta didik. Selain lingkungan sosial, budaya dan geografis, karakteristik pesera didik juga mencakup tahapan perkembangan peserta didik, kemampuan awal yang telah dikuasai, minat, latar belakang dan lain-lain (Rusmiati et al. 2013). Pengembangan modul dapat menjawab atau memecahkan masalah ataupun kesulitan dalam belajar (Depdiknas, 2008). Modul dapat dibuat dengan berorientasi atau berbasis pada suatu model pembelajaran. Modul yang

(16)

dibuat dengan berorientasi pada suatu model pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, berpikir kreatif dan motivasi belajar.

Hasil penelitian (Sujiono & Widiyatmoko, 2014) pembelajaran dengan Modul IPA terpadu berbasis Problem Based Learning sangat efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kristis siswa ditunjukkan dengan hasil belajar sebesar 80,34% dengan ketuntasan klasikal kelas 100%. Hasil penelitian Festiana

et al. (2014) menunjukkan pembelajaran dengan modul berbasis problem based

learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif hal ini ditunjukkan dengan data kemampuan berpikir kreatif sebelum diberikan Modul berbasis

Problem Based Learning mean dan standar deviasinya sebesar 10 dan 6, setelah

belajar dengan Modul berbasis Problem Based Learning meningkat menjadi 42 dan 17. Febriana et al. (2014) juga menyatakan Modul berbasis Problem Baesd

Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa ditunjukkan dengan nilai dari

kelas yang diberi perlakuan adalah nilai kognitif sebesar 79,00, afektif sebesar 85,61 dan 88,87 dimana nilai ini lebih besar dari kelas konrol. Dari beberapa hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Modul Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar terutama dalam kemampuan berpikir kritis dan kreatif.

(17)

ditegaskan oleh Whardani et al., (2012) siswa cenderung menghafal pengertian dan rumus, pendekatan pembelajarannya kurang berhubungan dengan fenomena alam, kehidupan sehari-hari, dan perkembangan teknologi, yang menyebabkan siswa pasif dan kurang termotivasi dalam belajar. Siswa menganggap bahwa fisika itu sulit dan membosankan, sehingga siswa mengalami kesulitan belajar dan menyebabkan prestasi belajar fisika rendah.

Kebiasaan belajar yang masih berpusat pada guru di SMA Kristen 1 So’E karena guru dan buku cetak Fisika kelas X SMA merupakan sumber belajar yang ada di sekolah. Yulianti et al. (2014) menyatakan beberapa faktor pendukung dalam proses pembelajaran antara lain materi belajar, peserta didik, media yang digunakan, dan sumber bahan ajar. Hasil wawancara dengan salah satu guru Fisika di SMA Kristen 1 So’E sumber belajar dalam hal ini media ajar yang tersedia disana masih sangat terbatas. Media ajar di SMA kristen 1 So’E untuk mata pelajaran Fisika kelas X terdapat 6 buah berupa buku Fisika SMA kelas X, dengan bahasa buku yang sangat tinggi yang sulit diterjemahkan oleh siswa, yang menyebabkan siswa menjadi malas untuk membaca buku dan kurang termotivasi dalam belajar, sehingga tujuan jangka panjang seperti berpikir kr itis dan kreatif, kerjasama, dan kemampuan mandiri hampir terabaikan.

(18)

sulit dipahami maka akan menyulitkan siswa untuk belajar mandiri. Berdasarkan hasil analisis ini jika sumber belajar yang dipakai buku saja, maka siswa akan mengalami kesulitan dalam belajar mandiri terutama pada materi optik.

Melihat keterbatasan buku-buku yang terdapat di SMA Kristen 1 So’E yang menyebabkan siswa kesulitan pada saat belajar mandiri, peneliti berniat menerapkan pembelajaran berupa modul. Modul yang diterapkan diharapkan dapat membantu siswa untuk mudah memahami materi fisika khususnya alat optik, memotivasi siswa dalam belajar fisika dan membantu siswa dalam berpikir tentang fenomena alam dalam kehidupan sehari-hari ketika siswa belajar mandiri. Belajar fisika secara mandiri dibutuhkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif.

Kebanyakan orang beranggapan bahwa kemampuan berpikir kritis lebih penting dibandingkan dengan kemampuan berpikir kreatif. Persaingan pada dunia luar saat ini sangat luar biasa, membutuhkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif yang baik, sehingga alangkah baiknya siswa dapat berpikir kritis dan kreatif. Kemampuan berpikir kritis dan kreatif dapat dilatih pada saat berada di bangku pendidikan, sehingga ketika berada di dunia luar siswa tidak susah dalam beradaptasi. Melihat kenyataan ini, maka dibuat dan diterapkan Modul Problem

Based Learning yang bertujuan untuk membantu meningkatkan kemampuan

berpikir kritis dan kreatif. Modul disusun dengan mengikuti sintaks Problem

Based Learning yaitu, terdapat orientasi masalah, analisis masalah dan

merumuskan rekomendasi pemecahan masalah.

(19)

berpikir kritis dan kreatif pada materi alat optik untuk mengatasi kesulitan siswa dalam belajar optik terutama dalam pembentukkan bayangan pada lensa.

1.2 Identifikasi Masalah

a. Peran bahan ajar Modul sebagai sumber belajar dalam mewujudkan pembelajaran yang berkualitas.

b. Hasil penelitian yang menunjukkan kualitas modul problem based learning.

c. Ketersediaan bahan ajar yang kurang memadai di So’E khususnya di SMA Kristen 1 So’E.

d. Kebiasaan belajar yang berpusat pada guru karena ketersediaan bahan ajar yang kurang memadai.

e. Penelitian Analisis Modul Problem Based Learning ditinjau dari Kemampuan Berpikir Kritis dan kreatif Siswa SMA kelas X.

1.3 Cakupan Masalah

Cakupan masalah dari penelitian ini adalah

a. Pembuatan bahan ajar berupa modul dan dibatasi pada materi alat-alat optik.

b. Pembuatan modul diterapkan pada siswa SMA kelas X SMA Kristen 1 So’e untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif.

(20)

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah dari penelitian :

a. Bagaimana pengaruh modul Problem Based Learning terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis?

b. Bagaimana pengaruh modul Problem Based Learning terhadap peningkatan kemampuan berpikir kreatif?

1.5 Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah

a. Menganalisis pengaruh modul Problem Based Learning terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.

b. Menganalisis pengaruh modul Problem Based Learning terhadap

1.6

kemampuan berpikir kreatif siswa.

Manfaat Penelitian

Gambar

Tabel Halaman

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh metode pembelajaran problem solving dan think pair share ditinjau dari kemampuan awal siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas

ditolak, hal ini membuktikan kelompok siswa yang memiliki self efficacy rendah lebih efektif menerapkan model problem based learning berbantuan kit fisika dalam

Tesis yang berjudul: “Pengembangan Modul Fisika Berbasis Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis pada Materi Usaha dan Energi

Dan penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Problem Based Learning dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan ketrampilan memecahkan masalah pada mata kuliah

ditolak, hal ini membuktikan kelompok siswa yang memiliki self efficacy rendah lebih efektif menerapkan model problem based learning berbantuan kit fisika dalam

Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki prestasi belajar fisika melalui pembelajaran dengan model problem based learning menggunakan media CD Multimedia dan Modul

Hasil penelitian menunjukan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang di terapkan pada pembelajaran biologi pada materi perubahan lingkungan dapat

Motivasi belajar peserta didik pada kelas eksperimen di kelas X TKJ 1 pada mata pelajaran fisika di SMK Negeri 7 Majene sebelum menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning PBL