• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Penjualan Sealleak Tesk Pada CV. BIT (Bunyamin Inovasi Teknik) Cimahi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Penjualan Sealleak Tesk Pada CV. BIT (Bunyamin Inovasi Teknik) Cimahi"

Copied!
128
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat semakin mendorong manusia untuk meningkatkan bahkan menciptakan suatu teknologi baru yang lebih bermanfaat bagi umat manusia. Perkembangan teknologi informasi, yang ditandai dengan perkembangan teknologi komputer dan teknologi komunikasi serta transportasi, membuat setiap lembaga / instansi dituntut memiliki infrastruktur teknologi informasi, sebagai tuntutan kemajuan zaman.

CV.BIT (Bunyamin Inovasi Teknik) yang memproduksi Sparepart kendaraan roda dua khususnya yang berjenis SealLeakTesk yang berbahan baku terbuat dari polyurethane, berusaha melayani permintaan Pelanggan akan kebutuhan sparepart mesin roda dua. Karenah volume permintaan kendaraan roda dua semakin bertambah,hal ini perlu didukung oleh suatu system informasi penjualan SealLeakTesk yang terintegrasi.

(2)

sendiri akan memakan waktu yang cukup lama, disamping itu juga masi sering terjadi kesalahan – kesalahan dalam pembuatan laporan dikarenakan data – data yang sudah tersimpan belum cukup aman dalam peroses penyimpanaannya. sedangkan data tersebut akan sangat dibutukan setiap saat. Seiring dengan perkembangan usaha dan banyaknya transaksi yang terjadi di perusahaan CV.BIT (Bunyamin Inovasi Teknik), mengakibatkan sistem informasi Penjualan SealLeakTesk kurang memberikan kebutuhan informasi secara cepat dan akurat bagi perusahaan, dengan demikian dibutukan suatu software yang dapat mengatasi ketidak efektifan dalam pengololahan data dengan menggunakan Software khusus yang berbasis database.

(3)

Sistem informasi dengan menggunakan Software khusus seperti Borland Delphi 7.0yang berbasis database Ms.Access. akan menghasilkan suatu sistem informasi transaksi penjualan SealLeakTesk Sparepart mesin yang akan secara cepat, akurat, efektif, efisien dan dapat dipercaya dalam melakukan transaksi.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis mengambil judul Tugas Akhir : SISTEM INFORMASI PENJUALAN SEALLEAKTESK PADA CV.BIT (BUNYAMIN INOVASI TEKNIK) CIMAHI.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah merupakan langkah awal dari suatu kegitan penelitian, maslah yang diidentifikasi dalam pengolahan data penjualan SealLeakTesk pada CV.BIT (Bunyamin Inovasi Teknik). adalah sebagai berikut:

1. Kurang cepatnya dalam melakukan pengecekan / pencarian barang dan pembuatan laporan penjualan SealLeakTesk.

(4)

dikarenakan data yang sudah tersimpan belum cukup efektif dalam penyimpanaan dan pengolahan datanya.

1.2.2. Rumusan Masalah

Adapun perumusan Masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana agar tidak memakan waktu yang cukup lama dalam melakuakan pengecekan / Pencarian barang maupun pembuatan laporan penjualan SealLeakTesk.

2. Bagaimana dalam pengolahan data pencarian barang dan proses pembuatan laporan penjualan agar dapat terintegrasi.

3. Bagaimana Agar tidak terjadi kesalahan dalam pembuatan laporan dikarenakan data yang sudah tersimpan belum cukup efektif dalam penyimpanaanya dan pengolahan datanya.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1. Maksud Penelitian.

(5)

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mempercepat dalam melakukan pengecekan / pencarian barang dan pembuatan laporan penjualan SealLeakTesk.

2. Untuk pengolahan data pencarian barang dan pembuatan laporan penjualan SealLeakTesk dapat terintegrasi.

3. Untuk agar tidak terjadi kesalahan dalam pembuatan laporan dan data yang tersimpan akan cukup efektif dalam pengolahan datanya, dengan menggunakan Borland Delphi 7.0. yang berbasis database Ms.Access.

1.4. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan dapat memberikan manfaat untuk semua pihak antara lain:

1.4.1. Kegunaan Praktis a. Bagi Perusahaan

(6)

a. Bagi Peneliti

Hasil dari penelitian ini akan memberikan manfaat bagi Peneliti yaitu dapat menambah ilmu pengetahuan tentan penjualan SealLeakTesk dan dapat pengalaman yang baru.

b. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran secara umum bagi para pembaca dan sedikit dapat mengetahui tentang penerapan Sistem Informasi penjualan SealLeakTesk dengan menggunakan Borland Delphi 7.0.

1.5. Batasan Masalah

Disini penulis akan membatasi masalah yang akan timbul dari judul yang dipilih yaitu sebagai data yang akan diangkat untuk dibahas lebih lanjut yaitu membahas, Sistem Informasi Penjualan SealLeakTesk pada CV.BIT (Bunyamin Inovasi Teknik). maka penulis membatasi masalah hanya pada:

1. Dalam pembuatan Sistem Informasi Penjualan, penulis hanya sebatas melakukan analisis dan merancang aplikasi beserta implementasinya. 2. Barang yang dikirim sesuai dengan barang yang dipesan atau tidak ada

(7)

penyimpanan data, pencarian data dan menampilkan data yang telah ada maupun data yang terbaru.

4. Hanya di batasi dengan pencarian data barang dan pembuatan laporan dalam proses pengolahan data transaksi Penjualan, menggunakan Software Borland Delphi 7.0 dan database Microsoft Access.

1.6. Lokasi Dan Waktu Penelitian 1.6.1 Lokasi Penelitian

Penulis melakukan penelitian pada CV.BIT(Bunyamin Inovasi Teknik) yang beralamat di jalan Pojok Utara Gg.Karya Muda II No.119/B RT.04 RW.04 Cimahi 40524, Tlp: (022) 6654128 / Fax: (022) 6650016 khususnya di bagian Penjualan SealLeakTesk.

1.6.2 Waktu Penelitian

(8)

NO AKTIFITAS TAHUN 2010

APRIL MEI JUNI

1 Requirements analysis 2 Design

(9)

9

2.1.

Sistem Informasi Penjualan SealLeakTesk

Dari masing - masing Konsep dasar Sistem informasi penjualan sealLeakTesk

adalah sebagai berikut :

2.1.1. Konsep dasar Sistem

Pendekatan di dalam mendefinisikan sistem,yaitu yang menekankan pada

prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya medefinisikan

sistem ,sebagai berikut :

2.1.1.1.

Sistem

Menurut Prof.Dr. Jogiyanto HM,MBA,Akt (2005:1). dalam bukunya yang

berjudul Analisis & Disain, menjelaskan bahwa:

“suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama – sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

(10)

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga

informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi, medefinisikan Informasi

,sebagai berikut :

2.1.2.1. Informasi

Menurut Prof.Dr. Jogiyanto HM,MBA,Akt (2005:8). dalam bukunya yang

berjudul Analisis & Disain, menjelaskan bahwa:

“Informasi adalah kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih

berguna dan lebih berarti bagi yang menerima, Dan menjelaskan bahwa Karakteristik

informasi terdiri dari:

1. Relevan

Penyajian informasi harus sesuai dengan tujuan pemanfaatannya.

2. Tepat Waktu

Umur informasi merupakan faktor yang kritikal dalam menentukan

kegunaannya.

3. Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan yang sifatnya material.

4. Lengkap

Tidak boleh ada bagian informasi yang esensial bagi pengambilan

keputusan atau pelaksanaan tugas yang hilang.

5. Rangkuman

(11)

Informasi harus selalu diperbaharui sehingga dapat memenuhi kebutuhan

pemakai.

Berdasarkan definisi di atas maka penulis menyimpulkan bahwa informasi

adalah pengolahan data yang dapat menghasilkan sesuatu yang lebih berguna bagi

pemakainya dan dapat dijadikan sebagai untuk pengambilan keputusan.

2.1.3.

Konsep Dasar sistem Informasi

Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi

manajemen didalam mengambil keputusan,informasi dapat diperoleh dari sistem

informasi, medefinisikan sistem Informasi, sebagai berikut :

2.1.3.1.

Sistem Informasi

Menurut Prof.Dr. Jogiyanto HM,MBA,Akt (2005:11) dalam bukunya yang

berjudul Analisis & Disain, menjelaskan bahwa:

”Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat

manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediyakan pihak luar

tertentu dengan laporan – laporan yang diperlukan.

(12)

Penjualan merupakan suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan

melalui orang lain. Beberapa ahli menyatakan sebagai ilmu dan sebagai seni, adapula

yang memasukkannya kedalam masalah etika dalam penjualan. Pada pokok istilah

penjualan dapat diartikan sebagai berikut:

Menurut Philip Kotler (2009:22) dalam bukunya yang berjudul

Analisis & Disain, menjelaskan bahwa:

“konsep penjualan adalah meyakini bahwa para konsumen dan perusahaan

bisnis, tidak akan secara teratur membeli cukup banyak produk-produk yang

ditawarkan oleh organisasi tertentu. Oleh karena itu, organisasi yang bersangkutan

harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif.

“Dasar-dasar pemikiran yang terkandung dalam konsep penjualan adalah

sebagai berikut:

a

Tugas utama dari perusahaan adalah mendapatkan penjualan cukup dari

produknya.

(13)

Menurut perusahaan pada CV.BIT(Bunyamin Inovasi Teknik) Sealleaktesk

adalah:

“bahan-bahan yang terbuat dari Polyurethane. Polyurethane merupakan

Polymeric material yang mengandung urethane grup (- Nh-co-o-), hasil reaksi dari

polypol dengan isocyanate. sampai saat ini polyurethane telah banyak diaplikasikan

untuk mengganti bahan – bahan separti (rubber, metal, wood, dan plastic).

Sealleaktesk merupakan sparepasrt sepeda motor yang khususnya Seal pada blok

mesin sepeda motor.

2.2. Software

Software yang digunakan dalam melakukan system operasi ini adalah sebagai

berikut :

2.2.1 Software Sistem Operasi

Menurut Prof.Dr. Jogiyanto HM,MBA,Akt (2005:15). dalam bukunya yang

berjudul Pengenalan Komputer: Dasar ilmu komputer, pemrograman, system

informasi dan intelegensi buatan, menjelaskan bahwa:

“Sistem Operasi (Operating system OS) merupakan program yang ditulis untuk

mengendalikan dan mengkoordinasi kegiatan dari sistem komputer.

(14)

belum ada pernyataan resmi mengenai spesifikasi minimum untuk dapat

menggunakan windows 7, namun Steve Sinofsky menyatakan windows 7 hanya

membutuhkan alokasi memori minimal 1Gb.

Gambar 2.1 Memilih Jaringan Wireless dari system tray.

Ini adalah salah satu fasilitas yang cukup penting dari windows 7. Langkah

yang lebih praktis dalam memilih jaringan wireless. masuk kecontrol panel, masuk ke

network connection, dan seterusnya sebelum bisa konek ke jaringan wireless.

Gambar 2.2 Sidebar Gadget

(15)

Gambar 2.3 Library System dengan Type yang sama

Fitur baru dari windows7

antara lain adanya library yang akan

mengorganisasikan dokument anda berdasarkan type. Tidak peduli letaknya dimana.

Semua dokument pdf misalnya. sekalipun letaknya di D:/ di my Document, atau di

manapun letaknya akan diorganisasikan oleh library widows 7. Dan tentunya masih

banyak fitur-fitur lain yang ada di windows seven. Hanya saja bagi anda yang telah

memakai MAC atau LINUX, fitur-fitur tersebut ada yang sudah ada. Seperti

gadget-gadget yang berkeliaran, fitur ini sudah ada di MAC.

Perbandingan saat Start-up dan Shutdown Windows XP dan Windows Vista pada

Windows 7 sebagai berikut :

(16)

Windows

XP

Windows

Vista

Windows

7

Waktu Start-up (dalam menit: detik)

0:49

1:07

1:03

Waktu Shutdown (dalam detik)

17

12.5

11.5

Membuat video dengan Picasa (dalam

menit: detik)

5:36

6:02

5:41

Geekbench (Semakin tinggi lebih baik)

1,241

1,248

1,260

SunSpider (dalam milidetik, semakin

kecil lebih baik)

3,170

2,647

1,828

PCMark05 (Semakin tinggi lebih baik

1,868

1,731

1,823

Windows

7 menyamakan kedudukan dalam hal Waktu Shutdown,

mengungguli XP dengan beda waktu 5.5 detik, atau sebesar 32%. Pada tes

sebelumnya, Windows 7 melewati jauh Vista pada Start-Up maupun Shutdown.

Kritik utama untuk XP adalah waktu Shutdown yang lama, dan itu telah terbukti.

Vista saja lebih cepat dari XP. Tentu saja, untuk waktu Start-Up, XP masih yang

tercepat.

(17)

Compiler yaitu source program yang ditulis dengan bahasa tingkat tinggi, harus

diterjemahkan menjadi program bahasa mesin dengan satu program penterjemah.

Untuk Software Compiler penulis menggunakan Borland Delphi 7.0.

Menurut Kusnassriyanto Saiful Bahri dan wawan Sjachriyanto (2008:4). dalam

bukunya yang berjudul Teknik Pemrograman Delphi : Menjelaskan bahwa:

(18)

Gambar 2.4 Tampilan Borland Delphi 7.0

Fungsi dari elemen-elemen di atas adalah :

(19)

kerja kita. Di form-lah semua komponen seperti tombol dan komponen lainnya

disimpan.

3. Window Unit/Source Code : Window/layar yang berisi perintah-perintah yang

akan dieksekusi oleh komputer. Di layar inilah kita mengisikan program-program.

4. Component Palette : Layar yang berisikan komponen-komponen yang dipakai

dipakai dalam program kita.

Menu dan Toolbar Borland Delphi 7.0 sebagai Berikut :

Window utama Borland Delphi 7.0 terdiri atas menu, toolbar dan

component palette, menu yang ada dalam Borland Delphi 7.0 berisi sejumlah besar

perintah yang sebagian diantaranya memiliki shortcut key yang dapat dipergunakan

untuk akses cepat menggunakan keyboard. Item – item yang ada dalam menu tersebut

secara bertahap akan dibahas sesuai konteksnya.

(20)

View Toolbar View

Unit from /unitToggle

View form New Form

Gambar 2.5 Tampilan Toolbar Borland Delphi 7.0

Berdasarkan dari definisi di atas maka penulis menyimpulkan bahwa

Borland Delphi 7.0 selain disebut sebagai sebuah bahasa pemrograman Pascal, juga

sering disebut sarana (tool) untuk menghasilkan program-program aplikasi

berbasiskan windows.

2.2.4.

Microsoft Office Access

Munurut Dhewiberta Hardjono (2007:2) dalam bukunya yang berjudul

pengembangan Aplikasi Database dengan Microsoft office Access 2007, menjelaskan

bahwa:

(21)

merupakan Aplikasi wajid yang harus dimiliki oleh setiap pengguna komputer.

Keduanya merupakan aplikasi yang digunakan untuk mengolah kata dan angka

seperti halnya Word Dan Excel. Akan tetapi, kedua aplikasi tersebut mulai

ditinggalkan setelah dunia perkomputeran mulai bergerak ke sistem GUI (Graphic

User Interface).

Sekitar Tahun 1992 Microsoft meluncurkan Office ke pasaran, Aplikasi ini

digunakan untuk mengolah kata dan angka seperti halnya Wordstar dan Lotus, Untuk

versi awalnya, Microsoft Access belum disertakan dalam Office. Baru sekitar tahun

1995-an Microsoft meluncurkan kembali Microsoft office 95 lengkap dengan

Microsoft access. Bersamaan dengan hal itu, system oprasi Microsoft Office

Windows 95 juga dirilis. Masyarakat komputer didunia mulai menggandrungi system

oprasi Microsoft Windows. Microsoft office Mulai berkembang dan semakin banyak

digunakan di perkantoran, instansi pemerinta maupun pendidikan.

Sekarang ini Microsoft meluncurkan Versi baru dari Microsoft Access 2007 ada

banyak perbedaan dengan versi lamanya . Untuk lebih jelasnya dapat anda perhatikan

penjelasan dibawah ini :

(22)

adalah Fitur - fitur baru tersebut :

Gambar 2.6 Tampilan Microsoft Access 2007

Template – template yang lengkap seperti gambar diatas, Tabel, form, report,

query, macro, dan relationship telah disediakan disana tingal anda gunakan misalnya

Template untuk menyimpan contact person, jadwal kegiatan, jadwal kuliah dan masi

banyak lagi.

(23)

23 3.1. Objek Penelitian

3.1.1. Sejarah Singkat CV.BIT (Bunyamin Inovasi Teknik)

Sebelum perusahaan ini resmi menjadi sebuah CV yaitu pada tahun 1990 perusahaan ini hanya berbentuk PD.BIT (Bunyamin Inovasi Teknik) dan hanya mempunyai sedikit karyawan dan beberapa bagian saja. Dan selama beberapa tahun lamanya perusahaan ini berjalan dengan lancar tepatnya pada tahun 2000 perusahaan ini menjadi bentuk perusahaan yang resmi dengan nama CV.BIT (Bunyamin Inovasi Teknik) yang bergerak dalam bidang memproduksi barang – barang yang terbuat dari bahan rubber, polyurethane dan plastic injection moulding seperti suku cadang/sparepart escalator, elevator dan lain - lain dengan perkembangan teknologi yang demikian pesatnya merupakan tantangan untuk mampu berkarya semua ini dimungkinkan dengan adanya kemampuan dan keterampilan karyawan para tenaga ahli yang selalu menanggulangi tantangan betapapun sulitnya.

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

3.1.2.1. Visi Cv.BIT (Bunyamin Inovasi Teknik).

(24)

3.1.2.2. Misi Cv.BIT (Bunyamin Inovasi Teknik).

Cv.BIT (Bunyamin Inovasi Teknik).mempunyai tujuan untuk berkompetensi dalam penyaringan dan pengembangan bisnis untuk mengedepankan kualitas sebaik mungkin dan untuk mengembangkan serta memuaskan pada pelayanan bersama dengan pelanggan atau konsumen.

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan Cv.BIT (Bunyamin Inovasi

Teknik) sebagai berikut :

Struktur organisasi perusahaan sangat penting bagi suatu perusahaan ataupun instansi, Struktur organisasi merupakan suatu gambaran yang dapat memberikan informasi tentang bagaimana pola hubungan kerja, fungsi, tugas, tanggung jawab dan wewenang antar bagian-bagian yang ada dalam suatu organisasi. Adapun struktur organisasi Pada Cv.BIT (Bunyamin Inovasi Teknik) adalah sebagai berikut:

(25)

3.1.4. Deskeripsi Tugas Cv.BIT (Bunyamin Inovasi Teknik).

Berikut ini adalah Deskeripsi tugas pada Cv.BIT (Bunyamin Inovasi Teknik):

1. Pimpinan.

1. Bertanggung jawab dalam Mengambil keputusan dan melakukan evaluasi atas pelaksanaan strategi penjualan.

2. Mempersetujui dalam melakukan produksi dan bertanggung jawab penuh atas perusahan.

2. Bagian Penjualan.

1. Bertanggung jawab dalam melakukan penjualan sekaligus dalam melakukan pemasaran produk.

2. Melakukan evaluasi hasil penjualan/distribusi dan bekerja sama dengan distributor untuk meningkatkan volume penjualan.

3. Kepala Produksi:

1. Bertanggung jawab dalam melakukan produksi. 2. Mengawasi masalah produksi.

4. Assisten Kepala Produksi:

1. Bertanggung jawab langsung kepada kepala produksi. 2. Sebagai wakil dari kepala produksi.

5. Unit Produksi:

1. Yang melakukan terlaksananya kegiatan produksi. 6. Kepala Gudang:

(26)

2. Melakukan pengecekan produk-produk yang ada. 7. Assisten Kepala Gudang:

1. Bertanggungjawab langsung kepada kepala gudang. 2. Sebagai wakil dari kepala gudang jika berhalangan.

3.2. Metode Penelitian

3.2.1. Desain Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif analisis dimana desain studi yang digunakan adalah cross sectional karena penelitian yang diambil hanya sewaktu-waktu saja, tidak harus terus menerus serta menggunakan metode kualitatif (Wawancara).

Adapun tahapan menggunakan metode kualitatif (Wawancara) dalam penelitian ini, yaitu:

1. Tahap pengenalan/orientasi. Di dalam tahap ini dapat mengenal lokasi,objek penelitian,situasi dan kondisi lingkungan penelitian.

2. Tahap penggalian informasi yang mendalam. Tahap ini lebih terfokus pada masalah yang akan diteliti dengan menggunakan wawancara mendalam. 3. Tahap penyusunan hasil penelitian. Tahap ini dilakukan

pengolahan,analisis,dan pembahasan hasil penelitian serta kesimpulan dari hasil penelitian.

3.2.2. Jenis Dan Metode Pengumpulan Data

(27)

3.2.2.1. Sumber Data Primer (Wawancara,observasi)

Data Primer merupakan data yang didapat dari sumber informasi pertama yaitu individu atau perseorangan seperti hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti. Ini diperoleh melalui wawancara dengan staf kantor CV.BIT (Bunyamin Inovasi Teknik) yang dianggap tahu mengenai masalah dalam penelitian. Data primer ini berupa antara lain:

1. Hasil observasi ke lapangan secara langsung dalam bentuk catatan tentang situasi dan kejadian.

2. Catatan hasil wawancara. 3. Data-data mengenai informasi.

Dalam Melakukan Penelitian ini,pengumpulan dilakukan dengan beberapa metode,yaitu :

1. Penelitian lapangan (Observasi).

(28)

2. Wawancara (interview).

Wawancara merupakan pengumpulan data atau informasi yang dilakukan dengan menggunakan pertanyaaan yang disampaikan langsung kepada sumber informasi dalam hal ini staf kantor pada CV.BIT (Bunyamin Inovasi Teknik).

3.2.2.2. Sumber data Sekunder (dokumentasi).

Data Sekunder merupakan data primer yang sudah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram. Data ini digunakan untuk mendukung infomasi primer yang diperoleh baik dari dokumen, buku bacaan, internet, maupun observasi langsung ke lapangan. Data sekunder tersebut antara lain berupa:

Purchase Order, laporan penjualan,surat jalan yaitu :

Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data meneliti data – data yang bersumber dari Buku –buku yang relevan serta hasil pencarian data di situs-situs internet yang berhubungan dengan judul.

3.2.3. Metode Pendekatan Dan Pengembangan Sistem

Dalam Metode pendekatan dan pengembangan sistem adalah sebagai berikut :

3.2.3.1 . Metode pendekatan sistem.

(29)

“Pendekatan terstruktur ini dimulai dari awal tahun 1970.pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat- alat dan teknik – teknik yang dibutukan dalam pengembangan system , sehingga hasil akhir dari system yang dikembangkan akan didapat kan system yang struktur nya didepinisikan dengan baik dan jelas.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Menurut Prof.Dr. Jogiyanto HM,MBA,Akt. (2010:59) dalam bukunya Analisis & Disain, menjelaskan bahwa :

“Metodologi Pengembangan Sistem adalah metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi.

Pengembangan sistem didefinisikan sebagai aktivitas untuk menghasilkan system informasi berbasis komputer untuk menyelesaikan persoalan (problem) organisasi atau memanfaatkan kesempatan (opportunities) yang timbul.

Dalam Metodologi Pengembangan Sistem penulis menggunakan Model air terjun (waterfall) ini sebagai berikut :

(30)

Gambar 3.2 Model Waterfall

Keterangan Menurut gambar diatas alur dari Model Waterfall sebagai berikut: 1. Requirements analysis , melakukan analisis terhadap permasalahan

yang dihadapi dan menetapkan kebutuhan perangkat lunak atau semua elemen system.

3. Design, menetapkan domain informasi untuk perangkat lunak. 4. Coding ( imolementasi ), pengkodean yang mengimplementasikan

hasil desain ke dalam kode atau bahasa yang dimengerti oleh mesin Komputer dengan menggunakan bahasa pemrograman tertentu. 5. Testing ( pengujian ) , kegiatan untuk melakukan pengetesan

program yang sudah dibuat apakah udah benar atau belum di uji dengan cara manual.jika testing sudah benar maka program boleh digunakan.

(31)

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis Dan Perancangan

1. FlowMap (flowchart)

Menurut Prof.Dr. Jogiyanto HM,MBA,Akt. (2001:795) dalam bukunya yang berjudul Analisis & Disain, menjelaskan bahwa:

“Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukan alir (flow) didalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi.

[image:31.612.174.465.468.701.2]

Bagan alir sistem (system flowchart) merupakan bagan yang menujukan arus pekerjaan secara keseluruan dari sistem, bagan ini menjelaskan urut – urutan dari prosedur – prosedur yang ada didalam sistem. Bagan alir sistem digambar dengan menggunakan simbol – simbol yang tampak sebagai berikut ini :

Tabel 3.1 Simbol-simbol flowchart

SIMBOL ARTI

Dokumen Menujukan dokumen input dan output baik untuk proses manual, mekanik atau komputer

Manual operation Menujukan pekerjaan manual

(32)

arsip Penyimpanaan yang tidak dapat diakses

Proses Menunjukan kegiatan proses dari oprasi program komputer

anak panah Menujukan arus dari proses

manual input Menunjukan input yang menggunakan on-line keyboard

2. Diagram Konteks

Menurut Prof.Dr. Jogiyanto HM,MBA,Akt. (2010:699) dalam buku Analisa Sistem Informasi, menjelaskan bahwa:

“Diagram Konteks adalah diagram yang menggambarkan sumber serta tujuan data yang akan diproses atau dengan kata lain diagram tersebut digunakan untuk menggambarkan sistem secara umum/global dari keseluruhan sistem yang ada.

Berdasarkan di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa diagram konteks merupakan diagram yang menggambarkan sistem secara umum atau global.

3. DFD (Data Flow Diagram)

Menurut Prof.Dr. Jogiyanto HM,MBA,Akt. (2010:700) dalam bukunya yang berjudul Analisis & Disain, menjelaskan bahwa:

(33)

mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. Data Flow Diagram juga digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur.

Tabel 3.2 Simbol – simbol Data Flow Diagram

No Simbol Keterangan

1. Kesatuan Luar (Eksternal Entity)

2. Arus / Aliran Data

3. Proses / Subsistem

4. Simpanan Data / Data Store

1. DFD Level 0/Zero (Overview Diagram)

“Dari context diagram ini kemudian akan digambar dengan lebih rinci lagi disebut level 0 (overview diagram).

2. Diagram Rinci/Detail (Level Diagram)

“Diagram rinci adalah diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam diagram zero atau diagram level diatasnya.

Berdasarkan definisi di atas maka penulis menyimpulkan bahwa Data Flow Diagram adalah diagram untuk menggambarkan arus dari data sistem yang saling berhubungan sesuai dengan aturan mainnya.

4. Kamus Data

(34)

”Kamus Data merupakan katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. dalam kamus data harus memuat hal-hal berikut:

1. Nama Arus Data

Nama arus data dicatat pada kamus data, sehingga mereka yang membaca DAD memerlukan penjelasan lebih lanjut tentang suatu arus data tertentu.

2. Alias

Untuk menyatakan nama lain dari element atau data store yang sebenarnya sama dengan data element atau data store yang telah ada. 3. Bentuk Data

Dipergunakan untuk mengelompokan kamus data ke dalam kegunaanya sewaktu perancangan sistem.

4. Arus Data

Menunjukan dari mana data mengalir dan kemana data akan menuju,keterangan arus data ini perluh dicatat di kamus data supaya memudakan mencari arus data ini di DAD.

5. Struktur data

Struktur data menunjukan harus data yang dicatat di kamus data terdiri dari item - item data apa saja.

(35)

5. Perancangan Basis Data.

2. Normalisasi.

Menurut Janner Simarmata. (2007:73) dalam bukunya Perancangan basis data, menjelaskan bahwa:

“Proses normalisasi mempunyai pengelompokkan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entitas dan relasinya. Proses normalisasi selalu diuji pada beberapa kondisi, yaitu kemungkinan ada kesulitan pada saat menambah, menghapus, mengubah, membaca pada suatu database. Bila ada kesulitan pada pengujian tersebut relasi dapat dipecahkan pada beberapa tabel lagi atau dengan kata lain perancangan mendapatkan database optimal.

Pada proses normalisasi ini perlu dikenal terlebih dahulu mengenai definisi dari tahap-tahap normalisasi. Tahap-tahap normalisasi terdiri dari :

1. Bentuk tidak normal (Unnnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, bisa saja data tidak lengkap atau terduplikasi.

2. Bentuk normal ke satu (1NF /First Normal Form)

(36)

tetapi tidak secara tepat memiliki ketergantungan fungsional dari subset (himpunan bagian) dari A.

3. Bentuk normal ke dua ( 2NF /Second Normal Form)

Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal ke satu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama/ primary key sehingga untuk membentuk normal kedua haruslah sudah ditentukan kunci-kunci field. Kunci field haruslah unik dan dapat mewakili atribut lainnya yang menjadi anggotanya.

3. Tabel Relasi

Menurut Janner Simarmata. (2007:98) dalam buku Analisis dan Desain, menjelaskan bahwa:

“Kardinalitas Relasi menunjukkan jumlah maksimum tupel yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas yang lain.sebagai berikut: 1. Relasi Satu ke satu (One-t-One)

Tingkat hubungan ini menunjukkan hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, dan hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya.

(37)

2. Relasi Satu ke Banyak atau Banyak ke Satu (On-to-Many atau Many-to-One).

Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan banyak ke satu, tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua. Sebaliknya, satu kejadian pada entitas yang kedua hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama :

Gamabar 3.4 Relasi One to Many Gambar dari many to one sebagai berikut :

Gambar 3.5 Relasi Many to One 3. Relasi Banyak-ke-Banyak (Many to Many)

(38)

entitas lainnya, dilihat dari sisi entitas yang pertama maupun dilihat dari sisi yang kedua.

Gambar 3.6 Relasi Many to Many

4. Kunci Elemen Data (Key)

Menurut Prof.Dr. Jogiyanto HM,MBA,Akt. (2010:15) dalam buku Analisis dan Desain, menjelaskan bahwa terdapat bermacam-macam jenis Key, antara lain:

“1 Super Key, salah satu atau lebih atribut (kumpulan atribut) dari suatu tabel yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi entity/record dari tabel tersebut secara unik (tidak semua atribut dapat menjadi super key). 2. Candidate Key, tidak boleh berisi atribut dari tabel yang lain sehingga

candidate key sudah pasti super key namun belum tentu sebaliknya. 3. Primary Key, salah satu atribut candidate key dapat dipilih menjadi

primary key dengan 3 (tiga) kriteria yaitu key tersebut lebih natural untuk digunakan sebagai acuan, lebih sederhana, terjamin keunikannya. 4. Alternate key, setiap atribut candidate key yang tidak terpilih menjadi

(39)

3.2.4. Pengujian Software

Adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan merepresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain, dan pengkodean.

Pentingnya pengujian perangkat lunak dan implikasinya yang mengacu pada kualitas perangkat lunak tidak dapat terlalu ditekan karena melibatkan sederetan aktivitas produksi di mana peluang terjadinya kesalahan manusia sangat besar dan arena ketidakmampuan manusia untuk melakukan dan berkomunikasi dengan sempurna maka pengembangan perangkat lunak diiringi dengan aktivitas jaminan kualitas.

Meningkatnya visibilitas (kemampuan) perangkat lunak sebagai suatu elemen sistem dan “biaya” yang muncul akibat kegagalan perangkat lunak, memotivasi dilakukannya perencanaan yang baik melalui pengujian yang teliti. Pada dasarnya, pengujian merupakan satu langkah dalam proses rekayasa perangkat lunak yang dapat dianggap sebagai hal yang merusak dari pada membangun.

Sejumlah aturan yang berfungsi sebagai sasaran pengujian pada perangkat lunak adalah:

1. Pengujian adalah proses eksekusi suatu program dengan maksud menemukan kesalahan

2. Test case yang baik adalah test case yang memiliki probabilitas tinggi untuk menemukan kesalahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya 3. Pengujian yang sukses adalah pengujian yang mengungkap semua

(40)

Sasaran itu berlawanan dengan pandangan yang biasanya dipegang yang menyatakan bahwa pengujian yang berhasil adalah pengujian yang tidak ada kesalahan yang ditemukan. Data yang dikumpulkan pada saat pengujian dilakukan memberikan indikasi yang baik mengenai reliabilitas perangkat lunak dan beberapa menunjukkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan, tetapi ada satu hal yang tidak dapat dilakukan oleh pengujian, yaitu pengujian tidak dapat memperlihatkan tidak adanya cacat, pengujian hanya dapat memperlihatkan bahwa ada kesalahan perangkat lunak.

Sebelum mengaplikasikan metode untuk mendesain test case yang efektif, perekayasa perangkat lunak harus memahami prinsip dasar yang menuntun pengujian perangkat lunak, yaitu:

1. semua pengujian harus dapat ditelusuri sampai ke persyaratan pelanggan, maksudnya mengungkap kesalahan dari cacat yang menyebabkan program gagal.

2. Pengujian harus direncanakan lama sebelum pengujian itu mulai, maksudnya semua pengujian dapat direncanakan dan dirancang sebelum semua kode dijalankan.

3. Prinsip Pareto berlaku untuk pengujian perangkat lunak, maksudnya dari 80% kesalahan yang ditemukan selama pengujian dapat ditelusuri sampai 20% dari semua modul program.

(41)

focus dalam usaha menemukan kesalahan pada cluster modul yang terintegrasi dan akhirnya pada sistem.

5. Pengujian yang mendalam tidak mungkin karena tidak mungkin mengeksekusi setiap kombinasi jalur skema pengujian dikarenakan jumlah jalur permutasi untuk program menengah pun sangat besar. 6. Untuk menjadi paling efektif, pengujian harus dilakukan oleh pihak

ketiga yang independent.

Dalam lingkungan yang ideal, perekayasa perangkat lunak mendesain suatu program computer, sebuah sistem atau produk dengan testabilitas dalam pikirannya. Hal ini memungkinkan individu yang berurusan dengan pengujian mendesain test case yang efektif secara lebih mudah. Testabilitas adalah seberapa mudah sebuah program computer dapat diuji. Karena sangat sulit, perlu diketahui apa yang dapat dilakukan untuk membuatnya menjadi lebih mudah. Procedural dan menggunakannya sebagai pedoman untuk menetapkan basis set dari jalur eksekusi.

(42)

1. Pengujian white-box berfokus pada struktur control program. Test case dilakukan untuk memastikan bahwa semua statemen pada program telah dieksekusi paling tidak satu kali selama pengujian dan bahwa semua kondisi logis telah diuji. Pengujian basic path, tehnik pengujian white-box, menggunakan grafik (matriks grafiks) untuk melakukan serangkaian pengujian yang independent secara linear yang akan memastikan cakupan.

Pengujian aliran data dan kondisi lebih lanjut menggunakan logika program dan pengujian loop menyempurnakan tehnik white-box yang lain dengan memberikan sebuah prosedur untuk menguji loop dari tingkat kompleksitas yang bervariasi. Pengujian black-box didesain untuk mengungkap kesalahan pada persyaratan fungsional tanpa mengabaikan kerja internal dari suatu program.

2. Tehnik pengujian black-box berfokus pada domain informasi dari perangkat lunak, dengan melakukan test case dengan menpartisi domain input dari suatu program dengan cara yang memberikan cakupan pengujian yang mendalam.

(43)

Metode pengujian yang terspesialisasi meliputi sejumlah luas kemampuan perangkat lunak dan area aplikasi. GUI, arsitektur client/ server, dokumentasi dan fasilitas help dan sistem real time masing-masing membutuhkan pedoman dan tehnik khusus untuk pengujian perangkat lunak.

Sumber data diperoleh dari internet:

http://dosen.amikom.ac.id/downloads/materi/TESTING%20PERANGKAT% 20LUNAK.doc).

(44)

44

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Bab ini akan diterangkan secara singkat mengenai analisis sisem yang ada di CV.BIT (Bunyamin Inovasi Teknik), untuk mempermudah dalam mengetahui kelemahan sistem kerja yang sedang berjalan.

Adapun masalah – masalah yang terjadi di CV.BIT (Bunyamin Inovasi Teknik) adalah sebagai berikut :

1. Pencarian data penjualan / pembuatan laporan penjualan.

2. Pencarian barang dan pembuatan laporannya, belum menggunakan software khusus yang berbasis database.

3. Masih sering terjadi kesalahan – kesalahan dalam pembuatan laporan dikarenakan data yang sudah tersimpan belum cukup efektif dalam penyimpanaan dan pengelolahan datanya.

4.1.1. Analisis Dokumen

Analisis dokumen bertujuan untuk mengetahui spesifikasi informasi yang ada dalam sistem yang dipakai untuk dokumen.

1. Nama dokumen : PO

(45)

Sumber : konsumen

Rangkap : 1

Item data : No_PO ,Tanggal ,bulan ,tahun ,id_pelanggan ,nama_pelanggan ,alamat_pelanggan ,No_telpon ,kode_barang ,nama_barang ,Satuan ,Jumlah ,Harga ,id_pegawai ,nama_pegawai ,id_jabatan ,jabatan, id_statusPO ,ket_statusPO penerima

2. Nama dokumen : surat jalan

Fungsi : sebagai bukti barang dikirim

Sumber : bagian gudang

Rangkap : 3

Item data : No_pemesan, Nama_pelanggan, Alamat_pelanggan, No_tlpn, No_Order, Tgl_kirim, Id_barang, nama_barang, Ukuran, Id_color, ket_color, Jumlah, harga, Jumlah_Tagihan, PPN, Total_Tagihan, Nama_pegawai, No.surat_jalan.

3. Nama dokumen : SPK (surat perinta kerja).

Fungsi : perita produksi

Sumber : Bagian produksi

(46)

Item data : No_SPK, id_barang, nama_barang, jumlah.

4. Nama dokumen : DBP (Laporan.daftar barang produksi).

Fungsi : laporan produksi

Sumber : Bagian produksi

Rangkap : 2

Item data : No_SPK, id_pegawai ,nama_pegawai ,id_status_produksi ,ket_status_produksi ,Tgl_produksi ,Bulan_produksi ,Tahun_produksi ,id_bahan ,ket_bahan ,id_color ,ket_color ,Nama_barang ,Ukuran ,jumlah_produksi.

4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang berjalan

Berdasarkan hasil penelitian,terhadap prosedur penjualan yang dilakukan di CV.BIT (Bunyamin Inovasi Teknik) sebagai berikut:

1. Prosedur penjualan dimulai dengan Pelanggan datang ke bagian penjualan membawah PO Purchase order, kemudian diberikan kepada bagian penjualan untuk diperiksa PO Purchase order untuk diserakan dan dikompirmasikan kebagian gudang untuk di cek barang ada atau barang tidak ada.

(47)

rangkap buat arsip digudang dan satu rangkap lagi ke bagian produksi untuk memproduksi barang yang dipesaan Pelanggan.Bagian produksi akan buat daftar barang yang akan diproduksi dan membuat laporan daftar barang produksi sebanyak 2 rangkap 1 rangkap diarsipkan dibagian produksi 1 rangkap lagi untuk diserahkan ke pimpinan.

3. Apabila barang yang diminta ada dan disetujui maka bagian gudang akan mengeluarkan surat jalan ke bagian penjualan sebanyak 3 rangkap, 1 diarsipkan dibagian gudang.

4. surat jalan rangkap 2 diarsipkan kebagian penjualan untuk mecatat data penjulan yang akan dimasukkan kebuku penjualan,dari buku penjualan akan mencetak lap.penjualan yang akan untuk dilaporkan kepada pimpinan,dan dibukukan untuk diarsipkan di bagian penjualan yang akan dicatat data penjualannya.

4.1.2.1. Flow Map

(48)
[image:48.612.133.506.107.409.2]

Gambar 4.1 Flowmap sistem yang sedang berjalan pada CV.BIT (Bunyamin Inovasi Teknik).

Keterangan : Arip :

PO : Purchase order. 1 : Arsip surat jalan. SPK : Surat perintah Kerja. 2 : Arsip lap.penjualan. DBP : Daftar barang produksi. 3 :Arsip SPK.

4: Arsip Lap,DBP.

4.1.2.2. Diagram kontek

(49)

keseluruan sistem.dalam diagram konteks hanya ada sutu proses, tidak boleh ada store dalam diagram konteks.

Berikut merupakan gambar diagram konteks penjualan yang sedang berjalan:

Gambar 4.2. Diagram Kontek yang berjalan pada CV.BIT (Bunyamin Inovasi Teknik)

4.1.2.3. Data Flow Diagram

(50)
[image:50.612.135.505.107.388.2]

Gambar 4.3 Data Flow Diagram yang berjalan pada CV.BIT (Bunyamin Inovasi Teknik).

4.1.2. Evaluasi sistem yang sedang berjalan

(51)
[image:51.612.140.499.130.587.2]

Tabel 4.1 Evaluasi sistem yang sedang berjalan

No Permasalahan Penyelesaian

1. Kurang cepatnya dalam melakukan pengecekan / pencarian barang dan pembuatan laporan penjualan SealLeakTesk.

Dengan adanya software khusus yang berbasis database mempercepat dalam melakukan pengecekan / pencarian barang dan pembuatan laporan penjualan SealLeakTesk.

2. Karenah Pengelolah datanya masih ditulis tangan dan masih menggunakan buku besar dalam pencarian barang dan pembuatan laporannya. maka belum terintegrasi dalam pencarian barang dan proses pembuatan laporan penjualan

Dengan adanya software khusus yang berbasis database dalam pengelolah data pencarian barang dan pembuatan laporan penjualan SealLeakTesk dapat terintegrasi.

3. Masih sering terjadi kesalahan – kesalahan dalam pembuatan laporan dikarenakan data yang sudah tersimpan belum cukup efektif dalam penyimpanaan dan pengelolahan datanya

Dengan adanya software khusus yang berbasis database dalam pembuatan laporan, data yang sudah tersimpan agar cukup efektif dalam penyimpanaan dan pengelolahan datanya

4.2. Perancangan Sistem

(52)

meningkatkan efektifitas kerja agar dapat memenuhi hasil yang digunakan dengan tujuan memanfaatkan teknologi dan fasilitas yang tersedia. Pada bab ini penyusun akan memberikan usulan yang merupakan sistem informasi yang menggunakan software khusus berbasis database diharapkan dapat membantu dan mempermudah pekerjaan.

4.2.1 Tujuan perancangan sistem

Tahap desain sistem mempunyai dua maksud dan tujuan utama,yaitu sebagai berikut ini.

1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem.

2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancangan yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli – ahli teknik lainnya yang terlibat.

Tujuan kedua ini lebih condong pada desain sistem yang terinci,yaitu pembuatan rancang bangun yang jelas dan lengkap untuk nantinya digunakan untuk pembuatan program komputernya.

4.2.2. Gambaran umum sistem yang diusulkan

Adapun gambaran umum sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut :

1. Perancangan prosedur ( Flow Map, Diagram Konteks, DFD, Kamus Data ). 2. Perancangan Basis Data ( Normalisasi, Relasi Tabel, ERD, Struktur File,

Kodifikasi ).

(53)

4.2.3. Perancangan prosedur yang diusulkan.

Perancangan procedur kerja merupakan salah satu elemen dalam spesifikasi rancangan konseptual dari sistem baru (yang diusulkan ) yang meliputin urutan – urutan operasi didalam sistem, kelemahan – kelemahan sistem yang sedang berjalan diantaranya adalah dalam pengelolah datanya masih ditulis tangan dan masih menggunakan buku besar dalam pencarian barang dan laporannya juga belum menggunakan aplikasi khusus yang berbasis database, sehingga dalam melakukan pencarian data, pengolah data maupun pemnbuatan laporan mengenai transaksi Penjualan yang diperlukan baik oleh perusahaan itu sendiri akan memakan waktu yang cukup lama, disamping itu juga masi sering terjadi kesalahan – kesalahan dalam pembuatan laporan dikarenakan data – data yang sudah tersimpan belum cukup aman dalam peroses penyimpanaannya. sedangkan data tersebut akan sangat dibutukan setiap saat.

4.2.3.1 Flow Map yang diusulkan.

(54)

Flowmap sistem informasi penjualan yang diusulkan

Bg.penjualan Bg.gudang Bg.produksi pimpinan PELANGGAN PO PO PO Terperiksa PO Terperiksa Cek barang Barang ada Barang ada Input Pemesanan barang

Cetak surat jalan Surat jalan

Surat jalan Tertanda tangan Surat jalan Tertanda tangan Surat jalan Cetak Lap.penjualan Lap.penjualan Lap.penjualan Barang tidak ada Barang tidak ada

Input Produksi Barang SPK Lap.DBP Cetak LAP.DBP Lap.DBP Periksa PO Surat jalan ditanda tangan Surat jalan Lap.DBP Penjualan Buat SPK SPK SPK Tanda Tangan SPK Tertanda tangan SPK Tertanda tangan

Gambar 4.4 Flowmap sistem yang diusulkan.

Keterangan :

PO = Purchase order SPK = surat perintah kerja DBP = Daftar barang Produksi

4.2.3.2 Diagram kontek

[image:54.612.131.510.112.402.2]

Berikut adalah gambaran diagram konteks yang diusulkan dalam sistem informasi penjualan sebagai berikut :

(55)

4.2.3.3 Data Flow Diagram

[image:55.612.135.503.141.447.2]

Berikut merupakan gambar Data Flow Diagram penjualan yang diusulkan sebagai berikut:

Gambar 4.6 Data Flow Diagram yang diusulkan.

4.2.3.3.1 Kamus data

Kamus data adalah catalog fakta tentang data dan kebutuhan – kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data dapat mendefinisikan data yang mengalir disistem dengan lengkap sebagai berikut:

1. Nama arus data : PO (Purchase order).

Alias :

(56)

Struktur data : No_PO ,Tanggal ,bulan ,tahun ,id_pelanggan ,nama_pelanggan ,alamat_pelanggan ,No_telpon ,kode_barang ,nama_barang ,Satuan ,Jumlah ,Harga ,id_pegawai ,nama_pegawai ,id_jabatan ,jabatan, id_statusPO ,ket_statusPO penerima.

2. Nama arus data : Barang ada

Alias :

-Arus data : proses 2.0 – proses 3.0 , proses 2.0 – proses 9.0

Struktur data : id_barang, nama_barang, ukuran, Qty ,harga, id_bahan ,ket_bahan ,id_color ,ket_color.

3. Nama arus data : Barang tidak ada

Alias :

-Arus data : proses 2.0 – proses 9.0

Struktur data : id_barang, nama_barang, ukuran, Qty ,harga, id_bahan ,ket_bahan ,id_color ,ket_color.

4. Nama arus data : Surat jalan.

Alias :

-Arus data : Proses0.4 Proses0.5, Proses0.5 Proses0.6, Proses0.6 -pelanggan.

Struktur data : No_pemesan, Nama_pelanggan, Alamat_pelanggan, No_tlpn, No_Order, Tgl_kirim, Id_barang, nama_barang, Ukuran, Id_color, ket_color, Jumlah, harga, Jumlah_Tagihan, PPN, Total_Tagihan, Nama_pegawai, No.surat_jalan.

(57)

Alias :

-Arus data : Proses0.9 – SPK.

Struktur data : No_SPK, id_barang, nama_barang, jumlah.

6. Nama arus data : DBP (Daftar barang produksi).

Alias :

-Arus data : Proses0.11 – pimpinan.

Struktur data : No_SPK, id_pegawai ,nama_pegawai ,id_status_produksi ,ket_status_produksi ,Tgl_produksi ,Bulan_produksi ,Tahun_produksi ,id_bahan ,ket_bahan ,id_color ,ket_color ,Nama_barang ,Ukuran ,jumlah_produksi.

4.2.4 Perancangan Basis data

Perancangan basis data diperlukan, agar sistem informasi yang dibuat memiliki basis data yang kompak dan efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan dan cepat dalam pengaksesan.

4.2.4.1 Normalisasi

(58)

1. Bentuk tidak normal (Unnnormalized Form).

Bentuk unnormal dari relasi sistem ini adalah sebagai berikut :

{ No_PO ,Tanggal ,bulan ,tahun ,id_pelanggan ,nama_pelanggan ,alamat_pelanggan ,No_telpon ,kode_barang ,nama_barang ,Satuan ,Jumlah ,Harga ,id_pegawai ,nama_pegawai ,id_jabatan ,jabatan, id_statusPO ,ket_statusPO penerima, id_barang, nama_barang, ukuran, Qty ,harga, id_bahan ,ket_bahan ,id_color ,ket_color, No_pemesan, Nama_pelanggan, Alamat_pelanggan, No_tlpn, No_Order, Tgl_kirim, Id_barang, nama_barang, Ukuran, Id_color, ket_color, Jumlah, harga, Jumlah_Tagihan, PPN, Total_Tagihan, Nama_pegawai, No.surat_jalan. No_SPK, id_barang, nama_barang, jumlah, No_SPK, id_pegawai ,nama_pegawai ,id_status_produksi ,ket_status_produksi ,Tgl_produksi ,Bulan_produksi ,Tahun_produksi ,id_bahan ,ket_bahan ,id_color ,ket_color ,Nama_barang ,Ukuran ,jumlah_produksi }.

2. Bentuk normal ke satu (1NF /First Normal Form).

Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal pertama jika dan hanya jika setiap barisnya sebagai berikut:

(59)

,tgl_produksi, bulan_produksi ,Tahun_produksi ,jumlah_produksi ,id_status_produksi* ,ket_status_produksi }.

3. Bentuk normal ke dua ( 2NF /Second Normal Form)

Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal kedua jika dan hanya jika setiap barisnya sebagai berikut:

Barang = { id_barang*, id_bahan** ,id_color**, Nama_barang, ukuran, Qty ,harga,.}.

Bahan = { id_bahan* ,ket_bahan }.

Color = { id_color* , ket_color }.

PO = { No_PO*, no_surat_jalan,No_order,tanggal ,bulan ,tahun ,id_pegawai** ,id_pelanggan** ,id_statusPO** , penerima}.

Detail_PO = {no_po**, id_barang**, jumlah}.

Status_PO = {ID_statusPO* ,Ket_statusPO}.

Pelanggan = { id_pelanggan* ,nama_pelanggan ,

Alamat_pelanggan ,No_Telp}.

Pegawai = { Id_pegawai* , Id_jabatan** ,nama_pegawai}.

Jabatan = {Id_jabatan* ,jabatan}.

Produksi = { No_SPK* ,id_pegawai** ,id_status_produksi**

,tgl_produksi, bulan_produksi, Tahun_produksi}.

(60)

Status_produksi = { id_status_produksi* ,ket_status_produksi }.

4.2.4.2 Relasi Tabel

Relasi antar tabel harus terlebih dahulu dirancang untuk mendukung kelancaran pengolahan data elektronis supaya dapat berjalan dengan baik. Dengan relasi yang baik akan diperoleh gambaran umum jalannya sistem yang dipersiapkan. Berikut adalah relasi antar tabel satu dengan yang lain:

[image:60.612.140.500.311.684.2]

Bahan Id_bahan* keterangan No_PO* No_surat_jalan Tanggal Bulan Tahun Id_pegawai** Id_pegawais** Id_pelanggan** Id_statusPO** Penerima No_sim No_Pol Pelanggan Id_pelanggan* Nama_pelanggan Alamat Telp Color Id_color* keterangan Detail_Po No_PO** Id_barang** jumlah pegawai ID_pegawai* ID_jabatan** passd Nama_pegawai Status_PO ID_statusPO* Keterangan Jabatan ID_jabatan* jabatan Detail_produksi No_SPK** id_barang** Jumlah_produksi Produksi No_SPK* Id_pegawai** Id_status_produksi** Tgl_produksi Bulan_produksi Tahun-produksi Barang id_barang* Id_bahan** Id_color** Nama_barang Ukuran QTY Harga Status produksi Id_status_produksi* keterangan PO

(61)

4.2.4.3 ERD (Entity Relationship Diagram).

Desain basis data logik digambarkan dengan alat bantu ERD yang menggambarkan hubungan antara table dengan derajat relasinya, (kardinalitas) sebagai berikut:

Pelanggan Memiliki PO Memiliki Barang memiliki

Bahan Color Memiliki memproduksi Produksi Pegawai mengerjakan memiliki Jabatan 1 1 1 1 N Status Produksi Memiliki 1

Detail PO Memiliki

1 1

N N

N

1 N 1 N

Detail Produksi Memiliki N 1 N 1 N Status PO Memiliki 1 N

Gambar 4.8 Tampilan ERD (Entity Relationship Diagram)yang diusulkan

4.2.4.4 Struktur File

(62)

1. Tabel barang

Nama : Tabel barang

Deskripsi : Tempat penyimpanan data barang Primary Key : Id_barang*

Tabel 4.2 Struktur File barang

No Nama data / field Type Size Keterangan

1 id_barang* Text 5 Primary key

2 Nama_barang Text 15 Atribut

3 ukuran Text 5 Atribut

4 Harga Text 8 Atribut

5 QTY Text 3 Atribut

6 Id_bahan** Text 2 Foreign key

7 Id_color** Text 2 Foreign key

2. Tabel Bahan

Nama : Tabel Bahan

Deskripsi : Tempat penyimpanan data barang Primary Key : id_bahan*

Tabel 4.3 Struktur File Bahan

No Nama data / field Type Size Keterangan

(63)

2 Ket_bahan Text 10 Atribut

3. Tabel Color

Nama : Tabel Color

Deskripsi :

-Primary Key : id_color*

Tabel 4.4 Struktur File Color

No Nama data / field Type Size Keterangan

1 Id_color* Text 2 Primary key

2 Ket_color Text 10 Atribut

4. Tabel produksi.

Nama : Tabel produksi

[image:63.612.125.516.95.717.2]

Deskripsi : Tempat penyimpanan data pembuatan surat jalan Primery Key : No_SPK*

Tabel 4.5 Struktur File produksi

No Nama data / field Type Size Keterangan

1 No_SPK* Text 15 Primery Key

2 Id_pegawai** Text 5 Foreign key

3 Id_status_produksi** Text 5 Foreign key

4 Tgl_produksi Text 10 Atribut

5 Bulan_produksi Text 5 Atribut

(64)

5. Table Detail_produksi

Nama : Table Detail_produksi Deskripsi :

-Primery Key :

-Tabel 4.6 Struktur File Detail_produksi

No Nama data / field Type Size Keterangan

1 No_Spk** Text 6 Foreign key

2 Id_barang** Text 5 Foreign key

3 Jumlah_produksi Text 10 Atribut

6. Tabel Status_produksi

Nama : Table Status_produksi Deskripsi :

-Primery Key : Id_Status_produksi*

Tabel 4.7 Struktur File Status produksi

No Nama data / field Type Size Keterangan

1 Id_Status_produksi* Text 15 Primery Key

2 Ket_ status_produksi Text 15 Atribut

7. Table Pegawai

Nama : Table Pegawai

Deskripsi :

-Primery Key : id_pegawai*

(65)

No Nama data / field Type Size Keterangan

1 Id_pegawai* Text 5 Primery Key

2 Id_jabatan** Text 1 Foreign Key

3 Nama_pegawai Text 15 Atribut

4 Password Text 5 Atribut

8. Table jabatan

Nama : Table jabatan

Deskripsi :

-Primery Key : Id_jabatan*

Tabel 4.9 Struktur File jabatan

No Nama data / field Type Size Keterangan

1 Id_jabatan* Text 1 Primery Key

2 jabatan Text 10 Atribut

9. Table Status_PO

Nama : Table Status_PO

Deskripsi :

-Primery Key : Id_ Status_PO *

Tabel 4.10 Struktur File Status_PO

No Nama data / field Type Size Keterangan

1 Id_ Status_PO * Text 5 Primery Key

(66)

10. Table Pelanggan

Nama : Table Pelanggan

Deskripsi :

-Primery Key : Id_ pelanggan*

Tabel 4.11 Struktur File Pelanggan

No Nama data / field Type Size Keterangan

1 Id_ pelanggan* Text 5 Primery Key

2 Nama_pelanggan Text 15 Atribut

3 Alamat Text 25 Atribut

4 Telp Text 10 Atribut

11. Tabel PO

Nama : Tabel PO

Deskripsi : Tempat penyimpanan data pemesan Primary Key : No_PO*

Tabel 4.12 Struktur File PO

No Nama Field Type Size Keterangan

1 No_PO* Text 5 Primery Key

2 No_surat_jalan Text 10 Atribut

3 Tanggal Text 5 Atribut

4 Bulan Text 5 Atribut

5 Tahun Text 5 Atribut

(67)

7 Id_pegawai** Text 5 Foreign key

8 Id_pegawaiS** Text 5 Foreign key

9 Id_statusPO** Text 10 Foreign key

10 Penerima Text 10 Atribut

11 No_Sim Text 5 Atribut

12 No_Pol Text 10 Atribut

12. Table Detail_PO

Nama : Table Detail_PO

Deskripsi : -Primery Key :

-Tabel 4.13 Struktur File Detail_PO

No Nama data / field Type Size Keterangan

1 No_PO ** Text 5 Primery Key

2 Id_barang** Text 5 Foreign key

4.2.4.5. Kodifikasi

Tahap pengkodean ini berguna untuk memudakan dalam pengelompokan data pemrosesannya. Selain itu pengkodean dapat membantu dalam mengidentifikasi suatu objek, sehingga kesalahan dalam identifikasi objek dapat dihindari.

(68)

1. Field kunci : Id_Barang Contoh : UR-1

2. Field kunci : No_Pemesanaan (No_PO) Contoh : 1/BIT/P01/VI/2010

3. Field kunci : No_SPK

Contoh : SKP - 1

4. Field kunci : No_surat Jalan

Contoh : 2/BIT/YAMAHA/VI/2010

(69)

4.2.5 Perancangan antar muka

Perancangan interface (antar muka) merupakan kegiatan guna membantu tampilan dari perangkat lunak yang akan berinterksi dengan pemakai. Perancangan ini menggunakan aturan2 tertentu untuk menghasilkan antar muka yang baik dan benar.

Dalam sub bab ini penulis akan menggambarkan mengenai strukrtur menu, perancangan input dan perancangan output:

4.2.5.1 Struktur menu

Sturktur menu yang berisikan menu dan sub menu yang ada untuk memudahkan user dakm menjalankan program komputer agar user tidak mengalami kesulitan dalm menggunakan aplikasi sistem informasi enjualan seal leak tesk ini. Berikut ini digambarkan mengenai struktur dari program aplikasisistem informasi penjualan seal leak tesk yaitu:

[image:69.612.175.372.481.680.2]

Adapun menu tersebut dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:

Gambar 4.9 Struktur Menu

MENU UTAMA

IZIN LOG IN

LOG OUT

Data Barang

Data Produksi Data Pengiriman

Data Pesanan Data Pegawai

(70)

4.2.5.2 Perancangan input

Pernacangan input mendefinisikan bagimana program aplikasi memasukan data . perancangan input yang diusulkan adalah sebagai berikutini :

1. Tampilan Form Utama Utama

Gambar 4.10 Tampilan Menu Utama

2. Tampilan Form Login

Gambar 4.11 Tampilan Login

Sistem Informasi Penjualan SeallaekTesk Izin

:: Data Barang :: Data Pegawai

:: Data Pesanan :: Data Pengiriman

:: Data Produksi :: Keluar Aplikasi

Izin masuk aplikasi

Id pegawai

Password

Ok BATAL

(71)

Tabel 4.14 Fungsi dan Keterangan form Login

No Nama Objek Keterangan

1 ID Pegawai Edit.Text Untuk input Id Pegawai

2 Password Edit.text Untuk input password

3 Ok Button Untuk masuk ke aplikasi

4 Batal Button Untuk membatalkan masuk ke

aplikasi

3. Tampilan form Data barang

Data barang

Nama perusahaan Alamat perusahaan

Id Barang Nama Brg Ukuran Qty Harga Warna Bahan

[image:71.612.126.508.240.601.2]

Cari Id barang

Gambar 4.12 Tampilan Data Barang

Logo

Id Barang Bahan Ukuran Nama Barang Jumlah Warna Harga

v

v

Tambah Edit Hapus Batal Simpan

Clear

(72)
[image:72.612.143.498.156.695.2]

Fungsi dan Keterangan Dari Form Data Barang sebagai berikut :

Tabel 4.15 Fungsi dan Keterangan form Data Barang

No Nama Objek Keterangan

1 Id_Barang Edit.Text Untuk input Id_barang

2 Nama_Barang Edit.text Untuk input Nama_Barang

3 Bahan Combo box Untuk memilih Jenis Bahan

4 Warna Combo box Untuk memilih Jenis Warna

5 Ukuran Edit.Text Untuk input Ukuran

6 Jumlah Edit.Text Untuk Input Jumlah Barang

7 Harga Edit.Text Untuk input Harga Barang

8 Tambah Button Untuk Menambah Data Barang

9 Edit Button Untuk Merubah Data Barang

10 Simpan Button Untuk Menyimpan Data Barang

11 Hapus Button Untuk Menghapus Data Barang

12 Batal Button Untuk membatalkan Proses Data

Barang

13 Cari Id_Barang Edit.Text Untuk Mencari Data barang berdasarkan Id_barang

(73)

15 Cetak Button Untuk mencetak Data Barang

16 Tutup Button Untuk keluar dari form data barang

4. Tampilan Form Data Pegawai

Gambar 4.13 Tampilan Data Pegawai

[image:73.612.137.494.107.455.2]

Fungsi dan Keterangan Dari form Data Pegawai sebagai berikut :

Tabel 4.16 Fungsi dan Keterangan form Data Pegawai

No Nama Objek Keterangan

1 Id_Pegawai Edit.Text Untuk input Id_Pegawai

2 Nama_Pegawai Edit.text Untuk input Nama_Pegawai

3 Jabatan Combo box Untuk memilih Jabatan

4 Password Edit.Text Untuk input Password Login Pegawai

Data Pegawai

Nama perusahaan Alamat perusahaan

Id_pegawai Id Jabatan Nama Pegawai Jabatan

Cari Id Pegawai Logo

Id Pegawai Jabatan

Nama pegawai Password

v

Tambah Edit Hapus Batal Simpan Clear Cetak

(74)

5 Tambah Button Untuk Menambah Data Pegawai

6 Edit Button Untuk Merubah Data Pegawai

7 Simpan Button Untuk Menyimpan Data

Pegawai

8 Hapus Button Untuk Menghapus Data Pegawai

9 Batal Button Untuk membatalkan Proses Data

Pegawai

10 Cari Id_Pegawai Edit.Text Untuk Mencari Data Pegawai berdasarkan Id_Pegawai

11 Clear Button Untuk mengkosongkan Edit.text

12 Cetak Button Untuk mencetak Data Pegawai

13 Tutup Button Untuk keluar dari form data Pegawai

5. Tampilan Form Pelanggan

Data Pelanggan

Nama perusahaan Alamat perusahaan

Id Pelanggan Nama Pelanggan Alamat Tlpn

[image:74.612.135.502.100.698.2]

Cari Id Pelanggan

Gambar 4.14 Tampilan Data Pelanggan

Logo

Id Pelanggan Alamat

Nama Pelanggan Telp Tambah Edit Hapus Batal Simpan

(75)
[image:75.612.142.498.163.666.2]

Fungsi dan Keterangan Dari form Data Pelanggan sebagai berikut :

Tabel 4.17 Fungsi dan Keterangan form Data Pelanggan

No Nama Objek Keterangan

1 Id_Pelanggan Edit.Text Untuk input Id_Pelanggan

2 Nama_Pelanggan Edit.text Untuk input Nama_Pelanggan

3 Alamat Edit.Text Untuk input Alamat_Pelanggan

4 Telp Edit.Text Untuk input Telpon_Pelanggan

5 Tambah Button Untuk Menambah Data

Pelanggan

6 Edit Button Untuk Merubah Data Pelanggan

7 Simpan Button Untuk Menyimpan Data

Pelanggan

8 Hapus Button Untuk Menghapus Data

Pelanggan

9 Batal Button Untuk membatalkan Proses Data

Pelanggan

10 Cari Id_Pegawai Edit.Text Untuk Mencari Data Pelanggan berdasarkan Id_Pelanggan

11 Clear Button Untuk mengkosongkan Edit.text

12 Cetak Button Untuk mencetak Data Pelanggan

(76)

6. Tampilan Form Pesanaan Barang Pemesanaan Barang

No Transaksi

No Pesanaan Tanggal Nama Pelanggan

Nama Pegawai Alamat

NO.Order Status Order

[image:76.612.139.494.107.398.2]

No_PO ID_Barang Jumlah Nama brg ukuran

Gambar 4.15 Tampilan Data Pesanaan Barang

Fungsi dan Keterangan Dari form Pemesanaan Barang sebagai berikut :

Tabel 4.18 Fungsi dan Keterangan form Pemesanaan Barang.

No Nama Objek Keterangan

1 No_Pesanaan Edit.Text No urut Pesanaan

2 Tanggal Edit.Text Tanggal Pesanaan

3 Nama_Pelanggan Combo box Untuk memilih

nama_pelanggan

4 Nama_Pegawai Edit.Text memunculkan Nama_pegawai

5 Alamat Edit.Text munculnya Alamat_Pelanggan

V

Masukan Data Pesanaan

Tambah Cetak Pesanaan Tutup

[image:76.612.136.503.485.703.2]
(77)

6 No_Order Edit.Text Untuk input No_Order

7 Status Order Edit.Text Untuk mengetahui status pemesanan

8 Simpan Radio button Untuk menyimpan data

pesanaan

9 Batal Radio button Untuk membatalkan data

pesanaan 10 Masukan data

pesanaan

Speed Button Untuk memasukan data pesanaan yang akan dipesan

11 Tambah Button Untuk Menambah Data

Pemesanaan

12 Cari No_Transaksi Edit.Text Untuk Mencari Data Pesanaan berdasarkan No_PO

13 Clear Button Untuk mengkosongkan

Edit.text

14 Cetak Pesanaan Button Untuk mencetak Data Pesanaan

15 Tutup Button Untuk keluar dari form

Pemesanan Barang

7. Tampilan from data rincian pesanaan barang Data rincian pemesanaan barang

Id Barang Id_bahan Id_color Nama barang Ukuran

Id Barang No pemesanaan Nama Barang

Ukuran Bahan

[image:77.612.130.504.100.681.2]

Warna Jumlah

Gambar 4.16 Tampilan Data Rincian Pesanaan Barang

Batal Simpan

(78)
[image:78.612.141.498.157.557.2]

Fungsi dan Keterangan Dari form data rincian pesanaan Barang sebagai berikut :

Tabel 4.19 Fungsi dan Keterangan form data rincian pesanaan Barang

No Nama Objek Keterangan

1 Id_Barang Edit.Text Untuk input Id_barang

2 No pemesanaan Edit.Text Masuk no pemesanaan

3 Nama_Barang Edit.text Untuk input Nama_Barang

4 Bahan Combo box Untuk memilih Jenis Bahan

5 Warna Combo box Untuk memilih Jenis Warna

6 Ukuran Edit.Text Untuk input Ukuran

7 Jumlah Edit.Text Untuk Input Jumlah Barang

8 Simpan Button Untuk Menyimpan Data Barang

9 Batal Button Untuk membatalkan Proses

pemesanaan barang

(79)

8. Tampilan form Pengiriman Data Pengiriman Barang

No_Pemesan

No_PO ID_Barang Jumlah Nama brg ukuran

No surat jalan

No_pol Sopir No Pesanaan Tanggal Nama Pelanggan Nama Pegawai

Alamat

[image:79.612.132.506.123.406.2]

NO.Order Status Order Penerima

Gambar 4.17 Tampilan Data Pengiriman

Fungsi dan Keterangan Dari form Pengiriman Barang sebagai berikut :

Tabel 4.20 Fungsi dan Keterangan form Pengiriman Barang

No Nama Objek Keterangan

1 No_Pesanaan Edit.Text No urut Pesanaan

2 Tanggal Edit.Text Tanggal Pengiriman

3 Nama_Pelanggan Combo box Untuk memilih nama_pelanggan

4 Nama_Pegawai Edit.Text memunculkan Nama_pegawai

5 Alamat Edit.Text munculnya Alamat_Pelanggan

Update Data Cetak Surat Jln Tutup

V

[image:79.612.139.500.497.705.2]
(80)

6 No_Order Edit.Text Memunculnya No_Order

7 Status_Order Edit.Text Untuk mengetahui status_Order

8 Penerima Edit.Text Untuk Input penerima

9 Update data Button Untuk Update Data Pesanan

10 Cari No_Pemesan Edit.Text Untuk Mencari Data Pesanan berdasarkan No_PO

11 Clear Button Untuk mengkosongkan Edit.text

12 Cetak Surat Jalan Button Untuk mencetak Surat jalan

13 Tutup Button Untuk keluar dari form

Pengiriman Barang

9. Tampilan form Produksi

Produksi barang

Nama perusahaan Alamat perusahaan

No Spk Tanggal Kordinator Spk

Cari Spk

[image:80.612.135.503.103.688.2]

Id Pelanggan Nama Pelanggan Alamat Tlpn

Gambar 4.18 Tampilan Data Barang Produksi

Logo

Tambah Cetak data Produksi Tutup

Masukan Data Produksi

(81)
[image:81.612.140.500.155.545.2]

Fungsi dan Keterangan Dari formProduksi Barang sebagai berikut :

Tabel 4.21 Fungsi dan Keterangan form Produksi Barang

No Nama Objek Keterangan

1 No_SPK Edit.Text No_Spk

2 Kordinator spk Edit.Text Nama yang membuat SPK

3 Tanggal Edit.Text Tanggal Produksi

4 Simpan Radio

button

Untuk menyimpan data yang akan diproduksi

5 Batal Radio

button

Untuk membatalkan data produksi

6 Masukan data

Produksi

Speed Button

Untuk memasukan data produksi yang akan di produksi

7 T

Gambar

Tabel 3.1 Simbol-simbol flowchart
Gambar 4.1 Flowmap sistem yang sedang berjalan pada
Gambar 4.3 Data Flow Diagram yang berjalan pada
Tabel 4.1 Evaluasi sistem yang sedang berjalan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Ramadhoni Hasibuan: Penerapan sistem akuntansi penjualan pada CV... Ramadhoni Hasibuan: Penerapan sistem akuntansi penjualan

Pada bagian enterprise model akan diuraikan mengenai perencanaan dari CV Cihanjuang Inti Teknik dalam jangka panjang yang digambarkan dalam Balance Score Card dan teknik analisis

Untuk memenuhi kebutuhan informasi yang cepat, tepat dan akurat dalam pengolahan data penjualan, dibutuhkan suatu sistem yang mampu memberikan kemudahan-kemudahan dan fasilitas

Setelah melalui penelitian, penulis menganalisis sistem yang sedang berjalan pada CV Firman Cell, dan merancang sistem informasi penjualan voucher handphone dengan

Pada bagian enterprise model akan diuraikan mengenai perencanaan dari CV Cihanjuang Inti Teknik dalam jangka panjang yang digambarkan dalam Balance Score Card dan teknik analisis

Tujuan penulisan adalah untuk menganalisis masalah dan merancang sistem yang komputerisasi yang menangani masalah pengolahan transaksi penjualan, pembelian dan persediaan barang

Dengan adanya sistem informasi manajemen penjualan, pembelian, dan persediaan barang pada CV Farid Sejahtera akan dapat membantu pimpinan dalam

Pada saat ini sistem penjualan barang secara kredit yang ada pada PD Ria Mulia Karawang yaitu masih menggunakan sistem manual, dimana dalam proses pengolahan datanya PD Ria Mulia