• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENUTUP IMPLEMENTASI HAK- HAK ANAK JALANAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " PENUTUP IMPLEMENTASI HAK- HAK ANAK JALANAN."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

49

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik

kesimpulan sebagai jawaban atas permasalahan dalam penulisan buku ini,

yaitu bahwa implementasi hak-hak anak jalanan di DIY, diimplementasikan

oleh yayasan Girlan Nusantara Prambanan dengan berbagai cara antara lain

sebagai berikut :

1. Penyediaan fasilitas tempat tinggal bagi anak jalanan merupakan

perlindungan hukum terhadap hak anak jalanan untuk mendapatkan

hak tempat tinggal, makan dan minum.

2. Penyediaan fasilitas atau sarana pendidikan berupa ruang

perpustakaan, ruang belajar, area bermain dan pembimbing bagi anak

jalanan merupakan perlindungan hukum terhadap anak jalanan untuk

mendapatkan hak pendidikan.

3. Penyediaan fasilitas dan sarana kesehatan bagi anak jalanan merupakan

perlindungan hukum terhadap anak jalanan untuk mendapatkan hak

(2)

50

4. Penyediaan fasilitas dan tempat ibadah bagi anak jalanan merupakan

perlindungan hukum terhadap hak anak jalanan untuk beribadah.

5. Penyediaan semua fasilitas dan sarana yang disebutkan di atas bagi

anak jalanan merupakan perlindungan hukum terhadap hak anak

jalanan untuk mendapatkan hak kemerdekaan dan hak untuk

mendapatkan perlindungan.

B. Saran

Berdasarkan beberapa kesimpulan tersebut di atas maka penulis mengajukan beberapa

saran sebagai berikut :

1. Pemerintah, khususnya Dinas Sosial DIY, seyogyanya memberikan perhatian

kepada Yasasan Girlan Nusantara Prambanan, khususnya dalam hal dana dan

tenaga pembimbing untuk mendukung kegiatan yayasan dalam memenuhi

hak- hak anak jalanan di DIY

2. Pihak swasta dan para donator juga dilibatkan untuk berpartisipasi dalam

penggalangan dana untuk mendukung aktivitas Yayasan Girlan Nusantara

(3)

i

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Darwan Prinst. (2003). Hukum Anak Indonesia. Bandung: PT. Citra Aditya Bakri.

Gatot Suprono. (2000). Hukum Acara Pengadilan Anak. Jakarta: Djambatan.

Jurnal :

Hanif Suranto. (1999). Peraturan Perundang- undangan Perlindungan Pelaksanaan Hak dan

Kewajiban Anak Indonesia. Jurnalisme Anak Pinggiran.

Muhammad Joni dan Zulchaina Z. Guide to the Convention on the Rights of thr Child(CRC).

4) Undang-Undang No. 1 tahun 1974 Tentang Perkawinan

5) UU No. 3 Tahun 1997 Tentang Pengadilan Anak

6) UU No. 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia

7) UU Nomor 23 Tahun 2002 juncto UU Nomor 4 Tahun 1979 tentang

Kesejahteraan Anak.

8) UU No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak

(4)

i

10)Keputusan Presiden No. 36 Tahun 1990 Tentang Konvensi Anak

11) Peraturan Tenaga Kerja No.l Tahun 1987 Tentang Perlindungan Anak

Referensi

Dokumen terkait

Kurangnya spesies burung berukuran sedang dan besar serta tidak dijumpainya spesies burung yang membutuhkan pohon besar berlubang sebagai tempat bersarang yang umum dijumpai

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Penjualan dan Piutang Dagang yang dirancang dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapi karena adanya sistem

 Kerabat yang tidak memperoleh bagian waris , ANAK ANGKAT atau ORANG TUA ANGKAT dapat memperoleh bagian sebagai HIBAH (ketika pewaris masih hidup) atau sebagai WASIAT WAJIBAH,

Pembinaan narapidana di lembaga pemasyarakatan melalui berbagai kegiatan keterampilan (life skills) dan dipadu secara kolaboratif dengan pendidikan umum di satu

Agar penelitian ini lebih terarah dan terfokus, maka penulis menggunakan teori lima hukum retorika yang di kemukakan oleh Jalaluddin Rakhmat dalam bukunya Retorika

FASILITAS PRODUKSI YANG LEBIH BESAR  (ALAT LAMA+ALAT BARU, ALAT LAMA DIGANTI ALAT BARU)1. BIAYA PERAWATAN ALAT YANG BERLEBIHAN 

Pelatihan Self Regulation phase Forethought yang diharapkan oleh Bank Swasta “X” adalah tidak sekedar calon Relationship Officer (RO) mampu mempersiapkan kegiatan

dengan media audio visual dalam meningkatkan motivasi dan