• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRATIKUM BIOLOGI SISTEM RESPIRAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LAPORAN PRATIKUM BIOLOGI SISTEM RESPIRAS"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRATIKUM BIOLOGI

“ SISTEM RESPIRASI PADA MAKHLUK HIDUP ”

DISUSUN OLEH :

1. ADINDA AULIA ZAHRA

2. ANNISA AYU SAPUTRI

3. MUHAMMAD RAHMAN AMRULLAH

4. NABILA HAPSARI

5. RIFKY KHOERUDDIN

6. YASMINE ALMIRA FITRIYANI

KELAS

:

XI – MIPA 1 / TAHUN AJARAN 2015 – 2016

GURU MATA PELAJARAN :

(2)

PEMERINTAH KOTA BOGOR

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SMA NEGERI 3 KOTA BOGOR

2016

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr . wb

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. bahwa kami telah menyelesaikan tugas mata pelajaran Biologi kelas XI semester Genap dengan membuat laporan praktikum tentang sistem respirasi makhluk hidup yang telah kami lakukan.

Dalam penyusunan tugas atau laporan ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan laporan ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan bapak guru, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.

Dan ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada Bapak Drs . Hasan Fathin selaku guru kami yang telah memberikan tugas laporan ini untuk meningkatkan pengetahuan kami semua.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi kami sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amiin.

Bogor, 28 Maret 2016

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang... B. Rumusan Masalah ... ... C. Tujuan ... BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Dasar Teori... ... BAB III METODE PENELITIAN

A. Alat dan Bahan dan cara kerja... BAB IV PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan... ... B. Pembahasan... ... BAB V PENUTUP

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A . LATAR BELAKANG

Alat indra adalah organ yang berfungsi untuk menerima jenis ransangan tertentu. Semua organisme memiliki reseptor sebagai alat penerima informasi. Reseptor diberi nama berdasarkan jenis ransangan yang diterimanya, seperti kemoreseptor (penerima ransang zat kimia), fotoreseptor (penerima ransang cahaya), audioreseptor (penerima ransang suara) dan mekanoreseptor (penerima ransang fisik, seperti tekanan, sentuhan, dan getaran). Selain itu dikenal pula beberapa reseptor yang berfungsi mengenali perubahan lingkungan luar yang dikelompokkan sebagai eksoreseptor. Sedangkan kelompok reseptor yang berfungsi untuk mengenali lingkungan dalam tubuh disebut interoreseptor. Interoreseptor terdapat diseluruh tubuh manusia.

Eksoreseptor yang kita kenal ada lima macam, yaitu indra penglihatan (mata), indra pendengaran (telinga), indra pembau (hidung), indra pengecap (lidah) dan indra peraba (kulit).

Tiap- tiap organisme makhluk hidup mempunyai sistem koordinasi yang disebut koordinasi indra untuk melakukan aktivitas sehari- hari baik itu pada hewan vetebrata ataupun pada hewan in vetebrata. Hewan- hewan ini memiliki suatu alat indra. Misalnya untuk meliha. Hewan vetebrata atau hewan bertulang belakang memiliki indra penglihat atau mata, indra pencium (hidung), indra peraba (kulit) dan indra pendengar (telinga).

Akan tetapi tidak semua makhluk hidup menggunakan semua alat indranya untuk melakukan aktifitasnya. Contohnya pada hewan invetebratanya seperti protozoa hewan ini tidak memiliki indra, akan tetapi peka terhadap rangsangan, Coloenterata menggunakan Tentakel sebagai alat peraba, pada cacing tanah memiliki indra yang berada dipermukaan tubuhnya dan peka terhadap rangsangan. Hewan ini hanya mampu membedakan antara gelap dan terang saja.

(5)

B . RUMUSAN MASALAH

Dari uraian diatas dapat dirumuskan permasalah sebagai berikut: 1. Apa saja alat indera tersebut?

2. Bagaimana cara kerja alat indera tersebut?

3. Bagaimana kepekaan alat indera terhadap rangsangan?

C . TUJUAN PENULISAN

Penulisan laporan ini bertujuan yaitu untuk mengetahui:

1. Membuktikan bahwa pernapasan pada serangga dan tumbuhan membutuhkan O2

2. Melihat factor-faktor yang mempengaruhi jumlah kebutuhan oksigen pada serangga

dan tumbuhan saat bernapas.

D. MANFAAT PENULISAN

Manfaat yang diharapkan dari laporan ini adalah Memberikan informasi pada masyarakat bahwa:

1. Mengetahui bagian-bagian alat indera

(6)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Alat Indera

Alat indera adalah alat tubuh yang berguna untuk mengetahui keadaan di luar tubuh. Alat indera ada lima, yaitu mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit. Kelima alat indra itu disebut panca indera. Pada setiap alat indera terdapat saraf. Saraf ini akan menerima rangsang dari luar tubuh. Kemudian, saraf mengirim rangsang itu ke otak. Saat rangsang diterima otak dengan baik, maka kita dapat melihat, mendengar, membau, mengecap, atau meraba.

A. Indera Penglihat (Mata)

Mata adalah indra penglihat. Mata berfungsi untuk menerima rangsangan berupa cahaya. Bentuk bola mata bulat seperti bola pingpong. Diameternya lebih kurang 2 cm. Sebagian besar terletak didalam rongga tengkorak.

1. Bagian-bagian mata mata dari cahaya yang terlalu menyilaukan. c. Alis berfungsi untuk melindungi mata dari aliran keringat dan air hujan.

d. Air mata yang dihasilkan oleh kelenjar mata, untuk menjaga kelembapan mata, dan membersihkan mata dari debu, dan bakteri.

Dinding bola mata terdiri dari tiga lapis, yaitu: a. Sklera

Sklera adalah lapisan terluar, keras dan berwarna putih (putih mata). Fungsi lapisan ini yaitu untuk melindungi bola mata. Sklera terdiri dari konjungtiva dan kornea. Konjungtiva berfungsi untuk menjaga kelembapan mata.

(7)

Koroid merupakan lapisan kedua, mengandung banyak pembuluh darah dan berfungsi untuk memberi/mensuplai makanan pada mata. Pada lapisan koroid terdapat iris, pupil dan lensa mata.

c. Retina

Adapun bagian-bagian mata yang berhubungan dengan fungsi penglihatan, yaitu :

a. Kornea (selaput bening)

Kornea berfungsi menerima rangsang cahaya dan meneruskannya ke bagian yang lebih dalam. Karena fungsinya itu, maka kornea memiliki beberapa sifat yaitu tidak berwarna (bening) dan tidak mempunyai pembuluh darah.

b. Iris (selaput pelangi) dan pupil (anak mata)

Iris merupakan suatu jaringan yang kaya dengan pembuluh darah. Warna iris memberikan warna pada mata. Iris berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke mata sehingga sesuai dengan kebutuhan.

c. Pupil (anak mata)

Pupil (anak mata) berfungsi sebagai jalan pengatur keluar masuknya cahaya ke dalam mata. Pupil adalah celah (lubang) bundar yang ada di tengah-tengah iris. Dalam cahaya terang, otot iris mengerut dan menyebabkan pupil mengecil. Mengecilnya pupil akan menghentikan cahaya agar tidak terlalu banyak masuk ke mata. Dalam cahaya redup, otot-otot iris akan menjadi relaks sehingga pupil melebar. Melebarnya pupil memungkinkan cahaya semakin banyak masuk ke mata.

d. Lensa mata

(8)

dibelakang lensa (rongga belakang). Kedua rongga tersebut diisi cairan kental dan transparan seperti jeli. Rongga depan berisi aqueous humour (humor berair), sedangkan rongga belakang berisi vitreous humor (humor bening). Kedua cairan tersebut berfungsi membantu memfokuskan cahaya kedalam retina.

e. Retina ( selaput jala)

Retina berfungsi membentuk bayangan benda dan kemudian dikirim oleh saraf mata ke otak. Pada retina terdapat reseptor (fotoreseptor) yang berhubungan dengan bagian badan sel- sel saraf yang serabutnya membentuk urat saraf optik yang memanjang sampai ke otak. Bagian lapisan retina yang dilewati berkas urat saraf yang menuju ke otak tidak memiliki reseptor dan tidak peka terhadap sinar. Apabila sinar mencapai bagian ini kita tidak dapat mengenali cahaya. Oleh karena itu, daerah ini disebut bintik buta.

f. Saraf mata

Saraf mata berfungsi untuk meneruskan rangsang cahaya yang diterima. Rangsang tersebut diteruskan ke susunan saraf pusat yang berada di otak. Dengan demikian, kita dapat melihat suatu benda.

2. Cara kerja mata

Mata bekerja saat melihat objek. Tanpa cahaya, mata tidak dapat menjalankan fungsinya. Cahaya memasuki mata melalui pupil. Lensa mata mengarahkan cahaya sehingga benda jatuh pada retina. Kemudian, ujung-ujung saraf penerima yang ada di retina menyampaikan bayangan itu ke otak. Setelah diproses di otak, kita dapat melihat benda itu.

B. Indera Pendengaran (Telinga)

Telinga merupakan alat pendengar dan alat keseimbangan. Telinga terdiri dari tiga bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah dan rongga telinga dalam.

1. Telinga luar

Telinga luar terdiri atas:

a. Daun telinga berfungsi untuk

(9)

menghalalngi debu dan air agar tidak masuk ke telinga.

2. Telinga tengah

Telinga bagian tengah terdiri dari:

a. Gendang telinga (membrane timpani) berfungsi untuk menangkap getaran.

b. 3 tulang pendengaran (martil, landasan dan sanggurdi) berfungsi untuk memperkuat getaran dan mengalirkannya dari gendang telinga menuju ke rongga telinga dalam.

c. Saluran eustachius berfungsi untuk menjaga keseimbangan tekanan udara antara udara luar dengan udara di dalam telinga tengah.

3. Telinga bagian dalam

a. Tiga saluran setengah lingkaran (kanalis semisirkularis), berfungsi sebagai alat untuk mengetahui posisi tubuh, dan menjaga keseimbangan.

b. Tingkap jorong, berfungsi menerima,dan menyampaikan getaran.

c. Rumah siput (koklea), berfungsi menerima, memperbesar, dan menyampaikan getaran suara ke saraf pendengaran.

Proses Mendengar

Getaran bunyi yang kita dengar akan ditangkap oleh daun telinga. Getaran bunyi tersebut kemudian masuk ke dalam lubang telinga. Apabila getaran bunyi mencapai gendang telinga, maka gendang telinga akan bergetar. Getaran gendang telinga menggetarkan tulang-tulang pendengaran. Selanjutnya, tingkap jorong dan rumah siput ikut bergetar. Demikian juga dengan cairan limfa di dalam rumah siput. Cairan limfa merangsang ujung-ujung saraf. Ujung-ujung saraf menyampaikan rangsangan bunyi tersebut ke otak. Dengan demikian, kita mendengar bunyi. Getaran bunyi yang terlalu keras dapat merobek gendang telinga sehingga pendengaran dapat terganggu.

C. Indera Pengecap (Lidah)

Indra pengecap pada manusia berupa lidah. Lidah adalah alat indra yang peka terhadap rangsangan berupa zat kimia larutan.

1. Bagian-bagian lidah

(10)

Daerah-daerah peka pada lidah :

a. Pangkal Lidah dapat mengecap rasa pahit

b. Tepi Lidahmengecap rasa asin dan rasa asam

c. Ujung Lidah dapat mengecap rasa manis

2. Cara kerja lidah

Makanan atau minuman yang masuk ke dalam mulut memberi rangsangan ke ujung-ujung saraf pengecap. Rangsangan dari makanan tersebut kemudian diteruskan ke otak. Dengan demikian, kita dapat mengecap (merasakan) makanan atau minuman tersebut. Selain sebagai indera pengecap, lidah juga berfungsi sebagai alat bicara dan mengatur letak makanan pada saat sedang dikunyah setelah itu, lidah akan mendorong makanan masuk ke kerongkongan.

D. Indera Peraba (Kulit)

(11)

setiap rambut. Selain itu ada pula lempeng Merkel yang merupakan ujung saraf perasa sentuhan dan tekanan ringan.

1. Bagian-bagian kulit

Kulit terdiri atas dua lapisan, yaitu:

a. Lapisan luar (Epidermis) 

Lapisan luar tersusun atas dua lapisan, yaitu kulit ari dan lapisan malpighi. Kulit ari tersusun atas sel-sel mati dibawahnya. Kulit ari berfungsi mencegah masuknya bibit penyakit (bakteri) dan mencegah penguapan air dari dalam tubuh. Lapisan malpighi tersusun atas sel-sel yang aktif membelah diri.

b. Lapisan dalam (Dermis)

Lapisan dalam tersusun dari:

1. Kelenjar keringat berfungsi menghasilkan keringat;

2. Saluran keringat

3. Lapisan lemak berfungsi menghangatkan tubuh;

4. Kalenjer lemak

5. Otot penggerak rambut berfungsi mengatur gerakan rambut;

6. Pembuluh darah berfungsi mengalirkan darah yang berisi oksigen atau karbondioksida

serta sari makanan;

7. Saraf penerima rangsang (reseptor)

2. Cara kerja kulit

(12)

kerusakan yang lebih fatal.

E. Indera Penciuman (Hidung)

Hidung adalah alat indera yang menanggapi rangsangan berupa bau atau zat kimia yang berupa gas. Di dalam rongga hidung terdapat serabut saraf pembau yang dilengkapi dengan sel-sel pembau. Setiap sel pembau mempunyai rambut-rambut halus (silia olfaktori) di ujungnya dan diliputi oleh selaput

lendir yang berfungsi sebagai pelembab rongga hidung.

1. Bagian-bagian hidung

a. Lubang hidung berfungsi untuk keluar masuknya udara

b. Rambut hidungberfungsi untuk menyaring udara yang masuk ketika bernapas

c. Selaput lendirberfungsi tempat menempelnya kotoran dan sebagai indera pembau

d. Serabut saraf berfungsi mendeteksi zat kimia yang ada dalam udara pernapasan

e. Saraf pembau berfungsi mengirimkan bau-bauan yang ke otak

2. Cara kerja hidung

(13)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. JUDUL PRAKTIKUM

Judul praktikum : Respirasi pada Hewan dan Tumbuhan

B. WAKTU DAN TEMPAT PRAKTIKUM

Tanggal praktikum : Rabu , 16 Maret 2016

Tempat : Ruang kelas XI – MIPA 1 SMA Negeri 3 Bogor

C. TUJUAN PENGAMATAN

Tujuan pengamatan :

1. Mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi kecepatan pernapasan 2. Mengetahui banyaknya oksigen yang digunakan oleh suatu organisme

D. ALAT DAN BAHAN

o Respirometer Sederhana 2

o Timbangan 1

o Pinset 1

o Kapas Secukupnya

o KOH / NAOH Secukupnya

o Vaselin Secukupnya

o Larutan Eosin Secukupnya

o Pipet Tetes 1

E. MAKHLUK HIDUP / ORGANISME : o Jangkrik

o Kuncup Bunga

o Pohon Tauge

(14)

Siapkan alat dan bahan dan susunlah instrumen seperti gambar di atas, caranya sebagai berikut:

1. Bungkus Kristal KOH/NaOH dengan kapas, kemudian masukkan ke dalam tabung respirometer

2. Kemudian masukkan jangkrik yang sudah ditimbang ke dalam tabung respirometer 3. Tutup tabung respirometer kemudian sambungan penutupnya diberi plastisin agar

tidak ada udara yang masuk dan keluar

4. Tetesi eosin pada ujung pipa respirometer dengan menggunakan pipet tetes secukupnya

(15)

BAB IV

PEMBAHASAN DAN ANALISA DATA

A . TABEL PENGAMATAN :

TABEL 1 . 1

SKALA KEDUDUKAN EOSIN TIAP 3 MENIT

VOLUME OKSIGEN YANG DIHIRUP ORGANISME SELAMA RESPIRASI

B . ANALISA DATA PERCOBAAN :

Pada praktikum repirasi kali ini menggunakan serangga (belalang, jangkrik) yang dimasukkan ke dalam respirometer. Serangga ini dimasukkan ke dalam tabung respirometer

ORGANISME MASSA KE - 1 3 MENIT ( mL )KE - 2 KE - 3

TAUGE 4 gr 0 - 1,4 1,5 - 2,6 2,7 - 3,8

2 gr 0 - 2,7 2,8 - 3,2 3,3 - 3,7

KUNCUP BUNGA

1 gr 0 - 2,1 2,2 - 3,8 3,9 - 5,0 2 gr 0 - 2,9 3,0 – 5,8 6,4 - 7,6

JANGKRIK 1,5 gr 0 – 3,0 3,0 – 5,5 5,6 – 7,6

(16)

kemudian dimasukkan eosin yang berfungsi untuk mengikat O2, namun eosin harus dibungkus

terlebih dahulu dengan menggunakan kapas sebelum dimasukkan ke dalam tabung. Hal ini dimaksudkan untuk memisahkan serangga dengan zat kimia karena serangga akan mati bila bersentuhan dengan eosin. Kemudian pada ujung pipa kapiler diberi cairan untuk memisahkan udara yang ada di dalam tabung dan udara yang ada di luar tabung.

Pernapasan pada serangga dengan menggunakan trakea dimana udara yang ada masuk secara difusi, penyebab terjadinya difusi pada belalang karena dalam proses respirasi khususnya pada belalang, O2 agar dapat dipindahkan dari lingkungan ke dalam tubuh

melintasi membran respirasi yang permukaannya pada tiap serangga tidak sama dan juga membran ini mengandung kapiler, sehingga agar masuk ke dalam tubuh serangga harus melalui mekanisme difusi secara pasif. Sistem pernapasan trakea pada serangga yaitu udara masuk melalui stigma, dan masuk ke dalam trakea, terlebih dahulu udara ini disaring oleh rambut-rambut halus yang terdapat pada stigma sehingga udara dan debu dapat dipisahkan. Karena adanya kontraksi tubuh yang menjadikan tubuh serangga kembang kempis sehingga pembuluh trakea ikut kembang kempis. Akibatnya udara dapat beredar keseluruh bagian sel tubuh dan diedarkan oleh trakeolus yaitu cabang-cabang kecil trakea yang menembus jaringan kecil.

Pada proses respirasi ditandai dengan bergeraknya air pada pipa kapiler. Persamaan reaksi antara eosin dan CO2 yaitu:

Ca(OH)2 + CO2 CaCO3 + H2O

C . PERTANYAAN :

1. Berdasarkan hasil pengamatan, buatlah grafik tentang hubungan berat tubuh/macam spesies terhadap kecepatan pergerakan eosin!

2. Apa tujuan pemberian KOH/NaOH pada tabung respirometer?

3. Bandingkan pergerakan eosin pada tiap pipa berskala yang dicoba oleh kelompok lain! 4. Jelaskan mengapa cairan eosin dapat bergerak pada percobaan diatas?

5. Berdasarkan percobaan, faktor apa saja yang mempengaruhi pernafasan?

6. Selain yang ditemukan lewat percobaan, faktor apalagi yang mungkin mempengaruhi kecepatan pernafasan?

(17)

D . JAWABAN PERTANYAAN :

1. Grafik hubungan antara massa organisme terhadap volume udara pernapasan ( sample : Kuncup Bunga Sepatu )

2. Tujuan pemberian KOH atau NaOH ialah dengan maksud untuk mengikat gas CO2

(18)

4 Eosin dapat bergerak akibat proses respirasi yang dilakukan oleh organisme . pergerakkan eosin menjadi acuan volume gas O2 yang diperlukan selama respirasi .

5 Faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi diantaranya:

Berat tubuh, Semakin berat tubuh suatu organisme, maka semakin banyak oksigen yang dibutuhkan dan semakin cepat proses respirasinya.

Ukuran tubuh, Makin besar ukuran tubuh maka keperluan oksigen makin banyak.

Kadar O2, Bila kadar oksigen rendah maka frekuensi respirasi akan meningkat sebagai kompensasi untuk meningkatkan pengambilan oksigen.

Aktivitas, Makhluk hidup yang melakukan aktivitas memerlukan energi. Jadi semakin tinggi aktivitasnya, maka semakin banyak kebutuhan energinya, sehingga pernafasannya semakin cepat.

BAB V

KESIMPULAN

A. KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan yang dilakukan dapat diisimpulkan bahwa: 1. Udara yang dihirup oleh serangga atau insekta adalah oksigen.

2. Semakin besar serangga, maka semakin banyak juga udara yang di butuhkannya.

3. Semakin kecil serangga, maka semakin kecil udara yang dibutuhkannya.

B. SARAN

Adapun saran ditujukan untuk:

1. Siswa, agar memperhatikan runtutan teknik pada saat melakukan percobaan.

2. Siswa, agar dapat berhati-hati pada saat melakukan percobaan khususnya saat

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Ibayati, dkk. 1995. Biologi SMU. Ganexa Exact Bandung. Bandung. Kimbal, J.W. 1992. Biologi Jilid 2. Erlangga. Jakarta.

Priwirohartono, S dan Suharjono, H. 1996. Sains Biologi 3a. Bumi Aksara. Jakarta

Suntoro, S.S. 1994. Anatomi Hewan Materi Pokok Modul 1-6. Universitas Terbuka. Jakarta. Susilowarno, Gunawan R., dll, 2007. Biologi SMA untuk SMA/MA Kelas XI .Jakarta: Grasindo.

Gambar

TABEL 1 . 1

Referensi

Dokumen terkait

Mikroskop pada prinsipnya terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler (dekat dengan benda).. Baik objektif maupun okuler dirancang

kesehatan pribadi seperti kesehatan mata, rambut, telinga, hidung, mulut, gigi, kuku, kulit, kaki, tangan dan pakaian. Kesehatan pribadi merupakan dasar dari

tubuh melihat mencium meraba mendengar mengecap mengunyah bekerja dibersihkan mandi gosok gigi periksa ke dokter mata hidung kulit telinga lidah gigi tangan kegunaan cara

Melakukan percobaan/games tentang cara kerja kulit, telinga, lidah, mata, hidung untuk menunjukkan adanya fungsi saraf pada tubuh, demonstrasi pemodelan seorang peserta didik

Hal ini diperkuat dengan pendapat Schmitt (1999) dimana experiential marketing dapat dihadirkan melalui lima unsur yaitu sense (melalui panca indra : mata, telinga, hidung,

Pada hewan vertebrata mereka memiliki sistem koodinasi atau alat indera yang sempurna. Hewan- hewan ini menggunakan mata untuk melihat, hidung yang berfungsi sebagai

Departemen Mata, Telinga Hidung Tenggorokan, Kulit dan Kelamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf j dipimpin oleh Kepala Departemen Mata, Telinga Hidung

3.10.9 Menunjukkan struktur masing-masing panca indera mata, telinga, kulit, lidah, hidung dengan menggunakan gambar 3.10.10 Mengurutkan tahapan mekanisme melihat oleh mata 3.10.11