DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama : Ajeng Dwi Lestari
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 22 Juni 1993
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jl. Ters. Sukup Baru 2 No.10
RT.07/06 Kel. PasirEndah Kec. UjungBerung
No. Telpon : 087722355225
Status : Mahasiswi
Email : ajengdwi226@gmail.com atau ajengdwi226@yahoo.com
RIWAYAT PENDIDIKAN
1989-1999 : TK Islam Al Mu’awanah
1999-2005 : SDN Melong 5 Cimahi
2005-2008 : SMPN 4 Cimahi
2008-2011 : SMA YWKA Bandung
2012-2016 : Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia
DATA ORANG TUA
Nama Ayah : H. Rachmat
PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL DAN RASIO
KREDIT BERMASALAH TERHADAP TINGKAT
PENGEMBALIAN ATAS ASETPADA 6 BANK YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014
The Influence Of Capital Adequency Ratio And Non Performing Loans To Return On Asset Of The 6 Banks Listed On The Indonesian Stock Exchange Period
2010-2014
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah SatuSyaratUntukMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen
AJENG DWI LESTARI 21212105
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur kepada Allah SWT, Tuhan yang menguasai segala kekuasaan dan pemiliki segala ilmu. Dengan kasih dan sayangnya yang memberikan keuasaan, ilmu kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Atas Kehendak-Nya jualahAlhamdulillahirabbil‘alaminpenulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi dengan judul “PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL DAN
RASIO KREDIT BERMASALAH TERHADAP TINGKAT
PENGEMBALIAN ATAS ASET PADA 6 BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014 disusun guna memenuhi syarat kelulusan dalam memperoleh gelar Sarjana (S1) pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.
Selama penyusunan skripsi ini, banyak sekali bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, khususnya kepada dosen pembimbing skripsi Linna Ismawati, S.E.,M.Si. yang telah meluangkan waktunya disela-sela kesibukan beliau sekedar untuk memberikan bimbingan, arahan, dukungan dan motivasi untuk dapat menghasilkan karya yang dapat bermanfaat bagi orang lain, sehingga dapat diselesaikannya skripsi ini dengan tepat waktu dan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan UNIKOM. Selanjutnya dengan rasa tulus penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan dan semangat baik berupa material maupun spiritual.
1. Allah SWT, atas karunianya yang telah memberikan pertolongan dan kemudahan serta kelancaran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Dr. Ir. H. Eddy Suryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia Bandung.
vii
4. Dr. Raeni Dwi santy S.E., M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Komputer Indonesia Bandung.
5. Prof.Dr.Hj.Ria Ratna Ariawati,MS.Ak dan Windi Novianti S.E.,MM. selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan kepada penulis dalam penyempurnaan skripsi.
6. Linna Ismawati, S.E.,M.Si. selaku dosen wali MN-1 dan dosen pembimbing yang selalu memberikan dukungannya.
7. Seluruh dosen pengajar yang telah memberikan ilmu kepada penulis. 8. Mama dan Bapak tercinta yang selalu mendoakan, memberikan semangat
dan memberikan kasih sayangnya, serta dukungannya kepada penulis. 9. Mas dan Ade tercinta yang selalu memberikan semangat dan menghibur
penulis.
10. Zati Piqhi Arrosyidi yang selalu memberikan dukungan dan semangatnya kepada penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
11. Annisa Primarani, Yustari Hidayat, Gita Nurhida dan Widya Karulina, dan Teman-teman Lainnya di Group Line Baraya Uwa yang saling membantu dan mendukung satu sama lain dalam mengerjakan skripsi agar bisa wisuda bareng-bareng.
12. Teman-teman MN-1 dan sahabat-sahabat SMA yang bersama-sama saling memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.
13. Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat disebutkan satu-persatu terima kasih atas dorongan, doa, serta motivasi nya.
Akhir kata penulis sampaikan bahwa ilmu yang bermanfaat akan menjadi penolong kita diakhirat. Meski jauh dari kesempurnaan, mudah-mudahan skripsi yang penulis susun ini dapat memberikan manfaat bagi diri penulis pada
khususnya dan para pembaca pada umumnya. Amin yaa robbal a’lamin. Wassalamu’alaikumWarahmatullahi Wabarakatuh
Bandung, Juli 2016 Penulis
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ... ii
MOTTO ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT...v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI... viii
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ...xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ...1
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ...9
1.2.1. Identifikasi Masalah ...9
1.2.2. Rumusan Masalah ...9
✁x
1.3.1. Maksud Penelitian...10
1.3.2. Tujuan Penelitian ...10
1.4. Kegunaan Penelitian ...11
1.4.1. Kegunaan Praktis ...11
1.4.2. Kegunaan Akademis ...11
1.5. Lokasi dan Waktu Penelitian ...12
1.5.1. Lokasi Penelitian...12
1.5.2. Waktu Penelitian ...12
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Kajian Pustaka ...13
2.1.1. Rasio Kecukupan Modal ...13
2.1.2. Rasio Kredit Bermasalah...16
2.1.3. Tingkat Pengembalian Aset ...21
2.1.4. Penelitian Terdahulu ...23
2.2. Kerangka Pemikiran...32
2.2.1. Pengaruh Rasio Kecukupan Modal terhadap Tingkat Pengembalian Aset ...33
2.2.2. Pengaruh Rasio Kredit Bermasalah terhadap Tingkat Pengembalian Aset ...34
2.2.3. Pengaruh Rasio Kecukupan Modal dan Rasio Kredit Bermasalah terhadap Tingkat Pengembalian Aset...34
x
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian...37
3.2. Metode Penelitian ...37
3.2.1. Desain Penelitian...38
3.2.2. Variabel Penelitian dan Operasionalisasi Variabel ...41
3.2.3. Sumber dan Teknik Penentuan Data ...45
3.2.3.1. Sumber Data ...45
3.2.3.2. Teknik Penentuan Data ...45
3.2.4. Teknik Pengumpulan Data...46
3.2.5. Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis ...47
3.2.5.1. Rancangan Analisis ...47
3.2.5.1.1. Rancangan Analisis Deskriptif (Kualitatif) ...47
3.2.5.1.2. Rancangan Analisis Verifikatif (Kuantitatif)...48
3.2.5.2. Pengujian Hipotesis...56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan...60
4.1.1. Gambaran Umum Bank BCA ...60
4.1.2. Gambaran Umum Bank BJB...61
4.1.3. Gambaran Umum Bank MNC ...63
4.1.4. Gambaran Umum Bank Panin ...64
4.1.5. Gambaran Umum Bank BRI...65
xi
4.2. Struktur Organisasi Perusahaan ...67
4.2.1. Struktur Organisasi Bank BCA...67
4.2.2. Struktur Organisasi Bank BJB ...68
4.2.3. Struktur Organisasi Bank MNC ...68
4.2.4. Struktur Organisasi Bank Panin ...69
4.2.5. Struktur Organisasi bank BRI ...69
4.2.6. Struktur Organisasi Bank Windu ...70
4.3. Pembahasan Penelitian...70
4.3.1. Analisis Deskriptif ...70
4.3.1.1. Perkembangan Rasio Kecukupan Modal Pada Bank Umum yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014 ...70
4.3.1.2. Perkembangan Rasio Kredit Bermasalah Pada Bank Umum yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014 ...75
4.3.1.3. Perkembangan Profitabilitas Pada Bank Umum yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014...80
4.3.2. Analisis Verifikatif...86
4.3.3. Pengujian Hipotesis Secara Parsial (uji t) ...97
4.3.3.1. Pengujian Hipotesis CAR Terhadap ROA ...98
4.3.3.2. Pengujian Hipotesis NPL Terhadap ROA ...100
4.3.4. Pengujian Hipotesis Secara Simultan (uji f) ...102
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ...105
xii
DAFTAR PUSTAKA...109
xiii
DAFTAR TABEL
No. Judul Tabel Hal
1.1 Perkembangan CAR,NPL dan ROA Perbankan di Indonesia ...4
1.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ...12
2.1 Matriks Kriteria Peringkat Komponen CAR...14
2.2 Matriks Kriteria Peringkat Komponen NPL ...20
2.3 Matriks Kriteria Peringkat Komponen ROA ...22
2.4 Penelitian Terdahulu ...26
3.1 Operasionalisasi Variabel...43
3.2 Interpretasi Koefisien Korelasi ...54
4.1 Perkembangan Rasio Kecukupan Modal pada Bank Umum yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014...71
4.2 Perkembangan Rasio Kredit Bermasalah pada Bank Umum yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia ...76
4.3 Perkembangan Profitabilitas pada Bank Umum yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014 ...82
xiv
4.5 Uji Normalitas...89
4.6 Uji Multikolinearitas ...90
4.7 Uji Heteroskedastisitas...92
4.8 Uji AutoKorelasi ...93
4.9 Interpretasi Koefisien Korelasi ...94
4.10 Korelasi secara Parsial AntaraCAR dan ROA ...94
4.11 Korelasi secara Parsial Antara NPL dan ROA...95
4.12 Uji Koefisien Determinasi CAR NPL dengan ROA...96
4.13 Pengaruh Parsial dengan Rumus Beta X Zero Order...97
4.14 Pengujian Hipotesis secara Parsial (uji t) CAR Terhadap ROA ...98
4.15 Pengujian Hipotesis secara Parsial (uji t) NPL Terhadap ROA...100
xv
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Gambar Hal
2.1 Kerangka Pemikiran...32
2.2 Paradigma Penelitian...35
3.1 Model Penelitian ...41
3.2 Uji Signifikasi Koefisien Korelasi ...59
4.1 Grafik Perkembangan Rasio Kecukupan Modal pada Bank Umum Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014...72
4.2 Grafik Rata-rata Perkembangan Rasio KecukupanModal pada Bank Umum Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014 ...74
4.3 Tingkat Pertumbuhan Risiko Kredit pada Bank Umum Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014...77
4.4 Grafik Rata-rata Tingkat Pertumbuhan Risiko Kredit pada bank Umum Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014 ...79
4.5 Perkembangan profitabilitas pada Bank Umum yang Terdaftar Di Bursa efek Indonesia periode 2010-2014 ...83
xvi
4.7 Grafik Normali Probability-plot of Regression Standardized Residual...89
4.8 Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho Antara CAR Terhadap ROA ...99
4.9 Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho Antara NPL Terhadap ROA ...101
4.10 Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho Antara CAR dan NPL Terhadap
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Judul Lampiran
Lampiran 1 Ikhtisar Keuangan Perusahaan
Lampiran 2 Surat Permohonan Mengadakan Penelitian
Lampiran 3 Surat Pemberian Izin Penelitian dari BEI
Lampiran 4 Surat Keterangan Persetujuan Publikasi
Lampiran 5 Kegiatan Bimbingan dan Konsultasi
Lampiran 6 Lembar Revisi Sidang
Lampiran 7 Hasil Perhitungan Statistik
109
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, Luciana dan Winy Herdiningtyas. 2005. “Analisis rasio CAMEL terhadap prediksi kondisi bermasalah pada Lembaga Perbankan periode 2000-2002’’. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol.7, No.2. Nopember. Surabaya
A.A. Yogi Prasanjaya, I Wayan Ramantha. 2013.Analisa Pengaruh NIM, BOPO, LDR, dan NPL terhadap Profitabilitas. Jurusan Akuntansi (Volume:3 No 1 Tahun 2015). ISSN: 2302-8556
Aamir Azeem, Amara. 2014. Impact Of Profitability On Quantum Of Non Performing Loans. International Journal of Research & Development in Technology and Management Science –Kailash Volume - 21| Issue 1 | ISBN - 978-1-63102-445-0 | March 2014
Chang, Yonhee Tina. Role of Non-Performing Loans (NPLs) and Capital Adequency in Banking Structure and Competition. Sector Korea. ISSN 1745-9648.
Diyah, Pamularsih. 2013. Pengaruh LDR, NPL, NIM, BOPO, CAR dan Suku Bunga terhadap Profitabilitas pada Sektor Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013
E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana 4.1 (2013):230-245, Analisis Pengaruh Rasio CAR, BOPO, LDR dan Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas Bank yang terdaftar di BEI. ISSN:2302-8556.
Esther Novelina, Hutagalung. Pengaruh CAR, NPL, NIM, Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dan LDR terhadap Kinerja Bank yang diproksikan dengan Return on Asset (ROA). ISSN: 1693-5241 Jurnal Aplikasi Manajemen, Volume 11 Nomor 1, Maret 2013. Analisa Rasio
Keuangan terhadap Kinerja Bank Umum di Indonesia. ISSN: 1693-5241. Kasmir,2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi-8. Jakarta:
Raja Grafindo Persada
110
Miranti, Febri Arinta. 2015.pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap profitabilitas perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI mulai tahun 2011 sampai 2013.Surakarta.
Muchdarsyah, Sinungan. 1992. Manajemen Dana Bank edisi kedua. Jakarta: Bumi Aksara
Penilaian Bank Indonesia Nomor 14/15/PBI/2012 tentangPenilaian Kualitas Aset Bank Umum
Perry, Warjiyo. 2006. Stabilitas Sistem Perbankan dan Kebijakan Moneter:Keterkaitan dan Perkembangannya di Indonesia. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, Maret 2006. Bank Indonesia. Jakarta. Pramitha Kusuma Dewi, Mulyadi dan Abbdurrakhman. 2013. Analisa Pengaruh
Rasio CAR, NPL, LDR, dan NIM terhadap Profitabilitas Perbankan yang Terdaftar di BEI. (Studi Kasus Pada Bank Umum Yang Tercatat Pada BEI Tahun 2008-2012).Volume 03 No. 1 April 2015 Hal. 17–30
Rahim, Rida dan Yuma Irpa. 2008. Analisa Efisiensi Operasional terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Syariah dan Unit Syariah (Studi Kasus BSM dan BNI Syariah). Jurnal Bisnis & Manajemen Vol.4, No.3.
Repository.widyatama.ac.id/xmlui/Bab%202.pdf
Riski, Agustiningrum. 2011. Analisa Pengaruh Antara CAR, NPL, dan LDR terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan.
Siswanto, Sutojo. 1997. Menangani Kredit Bermasalah:Konsep,Teknik dan Kasus. Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo.
Slamet, Riyadi. 2006. Banking Assets and Liability Management. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Suhardjono, Kuncoro Mudrajat. 2002. Manajemen Perbankan, Teori dan Aplikasi.Yogyakarta: BPFE
Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/23/DPNP tgl 31 Mei 2004
Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/3/DPNP tgl 3 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum.
111
Undang-Undang No. 10 tahun 1998 (Perubahan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan).
Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 1998 tentang Perbankan. Jakarta: Bank Indonesia
Wiji, Nurastuti. 2011.Teknologi Perbankan. Yogyakarta: Graha ilmu.
Wisnu, Mawardi. 2005. Analisis Faktor- faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Bank Umum di Indonesia (Studi kasus pada Bank Umum dengan Total Asset Kurang dari 1 Triliun), Jurnal Bisnis Strategi, Vol. 14, No. 1, Juli, pp.83-94.Peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008. http://www.bi.go.id/id/statistik/perbankan/indonesia/default.aspx
http://m.bisnis.com/financial/read/20150620/90/445377/nasabah-perbankan-dari-250-juta-orang-indonesia-hanya-60-juta-milikirekening
http://www.bi.go.id/id/publikasi/laporantahunan/perekonomian/pages/lpi_2011.as px
www.globalbizresearch.org www.bca.co.id
www.bjb.co.id www.mnc.co.id www.panin.co.id www.bri.co.id www.windu.co.id
112 www.bisniskeuangan.kompas.com
13
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
2.1. Kajian Pustaka
2.1.1. Rasio Kecukupan Modal
Capital Adequacy Ratiomenurut (Dendawijaya,2000:122) adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko
(kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana
modal sendiri bank disamping memperoleh dana–dana dari sumber–sumber di
luar bank, seperti dana dari masyarakat, pinjaman, dan lain–lain. CAR merupakan
indikator terhadap kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai
akibat dari kerugian-kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva yang beresiko.
Setiap bank diwajibkan untuk memelihara rasio kecukupan modal atau CAR yang
didasarkan pada ketentuan Bank For International Setlements yaitu sebesar 8%
dari Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) (Pandia,2010).
Ketentuan CAR 8% terdiri dari 4% modal inti (tier 1) yang terdiri dari
shareholders, equity, prefered stocks dan freereserves. Dan 4% modal sekunder
(tier2) yang terdiri dari subordinate debt, loan loss provisions, hybrid securities,
dan revaluation reserves (Muchdarsyah,1992:161). berdasarkan standar Bank for International Settlement(BIS), agar perbankan Indonesiadapat berkembang secara sehat dan memiliki kemampuan bersaing dengan bank-bank internasional (Nanda
14
Menurut (Wiji Nurastuti 2011:100) fungsi utama modal sendiri adalah untuk
menutupi risiko dan investasi dalam aktiva mempunyai bobot risiko yang
berbeda- beda, maka untuk mengukur antara risiko aktiva dengan modal, terdapat
2 komponen yang harus diperhatikan terdiri dari jumlah modal sendiri dan bobot
risiko aktiva tersebut dengan istilah aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR).
Menurut (Muchdarsyah Sinungan,1992;179) ATMR yang dimaksud dengan
aktiva dalam perhitungannya mencakup baik aktiva yang tercantum dalam neraca
maupun aktiva yang bersifat administratif sebagaimana tercermin pada kewajiban
yang masih bersifat kentijen atau komitmen yang di sediakan oleh bank bagi
pihak dana ke 3. ATMR terdiri dari:
1. ATMR aktiva neraca, dalam rupiah dan Valas
2. ATMR aktiva administratif (rupiah+Valuta asing)
Dengan demikian, rumusan rasio antara aktiva dengan modal bank sebagai
berikut:
Tabel 2.1
Matriks Kriteria Peringkat Komponen CAR
Rasio Peringkat Prediksi
CAR≥ 12% 1 Sangat Baik
9%≤ CAR < 12% 2 Baik
8%≤ CAR < 9% 3 Cukup
6% < CAR < 8% 4 Tidak Baik
CAR≤ 6% 5 Sangat Tidak Baik
Sumber: SE BI No. 13/1/PBI/2011
CAR = Modal Bank X100% = 12%
15
Menurut (Warjiyo,2006:5) menyatakan bahwa tingkat kecukupan modal
pada perbankan diwakilkan dengan rasio capital adequacy ratio (CAR).CAR memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung
resiko, yang dibiayai dari modal sendiri. Kecukupan modal yang tinggi dan
memadai akan meningkatkan volume kredit perbankan. Jika volume kredit
meningkat maka akan meningkatkan pendapatan sehingga profitabilitas
naik.Besar kecilnya modal yang dimiliki oleh suatu bank dapat digunakan untuk
memprediksi apakah bank tersebut akan mengalami kebangkrutan atau tidak pada
masa yang akan datang. Dengan tercukupinya permodalan bank, maka bank
tersebut dapat menjalankan operasinya dengan efisien. Semakin besar rasio
capitaladequancy ratio (CAR), maka akan semakin rendah kemungkinan timbulnya bank bermasalah dan juga dapat meningkatkan kepercayaan terhadap
masyarakat. Dengan semakin rendah kemungkinan timbulnya bank bermasalah,
maka semakin besar pula tingkat profitabilitas suatu bank.Dengan demikian,
semakin besar rasio CAR maka semakin besar pula profitabilitas suatu bank
sehingga dapat disimpulkan bahwa CAR berpengaruh signifikan positif terhadap
profitabilitas bank.
2.1.2. Rasio Kredit Bermasalah
Non Performing Loan (NPL) merupakan salah satu rasio keuangan yang mencerminkan risiko kredit.NPL didefinisikan sebagai pinjaman yang mengalami
kesulitan pelunasan atau sering disebut kredit macet pada bank (Riyadi, 2006:161)
16
Indonesia saat ini adalah maksimal 5%. Semakin tinggi tingkat NPL menunjukkan
bahwa bank tidak professional dalam pengelolaan kreditnya sehingga bank
mengalami kredit macet yang akhirnya akan berdampak pada kerugian bank
(Rahim dan Irpa, 2008) dalam jurnal Riski Agustiningrum.
NPL adalah rasio kredit bermasalah dengan total kredit. NPL mencerminkan
risiko kredit, semakin kecil NPL semakin kecil pula risiko kredit yang
ditanggung bank. Bank dengan NPL yang tinggi akan memperbesar biaya baik
pencadangan aktiva produktif maupun biaya lainnya, sehingga berpotensi
terhadap kerugian bank (Wisnu Mawardi, 2005). demikian apabila suatu bank
mempunyai NPL yang tinggi, maka akan memperbesar biaya baik biaya
pencadangan aktiva produktif maupun biaya lainnya sehingga berpengaruh
terhadap kinerja bank.
Penetapan kualitas kredit mengacu pada ketentuan Bank Indonesia yaitu
PBI nomor 14/15/PBI/2012 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum dan SE
BI nomor 7/3/DPNP tanggal 31 Januari 2005 Perihal Penilaian Kualitas Aktiva
Bank Umum.Sesuai PBI tersebut, kualitas kredit dapat ditentukan berdasarkan
tiga parameter yang terdiri dari
1. Prospek Usaha
Penilaian terhadap prospek usaha meliputi penilaian terhadap
komponen-komponen sebagai berikut:
• Potensi pertumbuhan usaha
• Kondisi pasar dan posisi debitur dalam persaingan
17
• Dukungan dari grup atau afiliasi dan
• Upaya yang dilakukan debitur dalam rangka memelihara lingkungan
hidup
2. Kinerja Debitur
Penilaian terhadap kinerja (performance) debitur meliputi penilaian terhadap
komponen-komponen sebagai berikut:
• Ketepatan pembayaran pokok dan bunga
• Ketersediaan dan keakuratan informasi keuangan debitur
• Kelengkapan dokumentasi kredit
• Kepatuhan terhadap perjanjian kredit
• Kewajaran sumber pembayaran kewajiban
Berdasarkan parameter tersebut maka kualitas kredit ditetapkan menjadi
lancar, Dalam Perhatian Khusus, Kurang Lancar, Diragukan dan Macet.Penetapan
kualitas kredit dilakukan dengan mempertimbangkan materialitas dan signifikansi
dari faktor penilaian dan komponen tersebut terhadap karakteristik debitur yang
bersangkutan.Untuk kredit mikro, kecil dan menengah dengan jumlah tertentu,
penetapan kualitas kredit dapat hanya didasarkan pada ketepatan pembayaran.
Menurut (Kasmir,2008:123) Penilaian Kolektibilitas kredit digolongkan ke
dalam 5 kelompok yaitu :
1. Lancar (Pas)
Suatu Kredit dapat dikatakan lancar apabila:
a. Pembayaran angsuran pokok dan/atau bunga tepat waktu
18
c. Bagian dari kredit yang dijamin dengan agunana tunai (Cash
Collateral)
2. Dalam Perhatian Khusus (Special Mention)
Dikatakan dalam perhatian khusus apabila memenuhi kriteria antara lain:
a. Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan atau bunga yang
belum melampaui 90 hari
b. Kadang-kadang terjadi cerukan
c. Jarang terjadi pelangaran terhadap kontrak yang di perjanjikan
d. Mutasi rekening relatif aktif
e. Didukung dengan pinjaman baru
3. Kurang Lancar (SubStandard)
Dikatakan kurang lancar apabila memenuhi kriteria diantaranya:
a. Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan atau bunga yang
telah melampaui 90 hari
b. Sering terjadi cerukan
c. Terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang di perjanjikan lebih dari 90
hari
d. Frekuensi mutasi rekening relatif rendah
e. Terdapat indikasi masalah keuangan yang dihadapi debitur
f. Dokumen pinjaman yang lemah
4. Diragukan (Doubtful)
19
a. Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan atau bunga yang
terlah melampaui 180 hari
b. Terjadi cerukan yang bersifat permanen
c. Terjadi wanprestasi lebih dari 180 hari
d. Terjadi kapitalisasi bunga
e. Dokumen hukum yang lemah, baik untuk perjanjian kredit maupun
pengikatan jaminan
5. Macet (loss)
a. Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan atau bunga yang
telah melampaui 270 hari
b. Kerugian operasional ditutup dengan pinjaman baru
c. Dari segi hukum dan kondisi pasar, jaminan tidak dapat dicairkan
pada nilai yang wajar
Kegiatan perbankan yang kompleks memiliki potensi risiko yang
tinggi.terkait risiko ini, dalam dunia perbankan terdapat istilah Non-Performing Loan (NPL).NPL merupakan rasio yang dipergunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam meng-cover risiko kegagalanpengembalian kredit oleh debitur (Darmawan,2012) dalam jurnal Diyah Pamularsih, Bank harus berhati-hati
dalam menyalurkan kredit agar tidak terjadi Non-Performing Loan (NPL) yang tinggi. Salah satu cara untuk mengurangi risiko yang ada bank biasanya mencari
alternatif investasi lainnya yang lebih rendah risikonya, seperti menempatkan
dana pada instrumen keuangan seperti Sertifikat Bank Indonesia yang memiliki
20
Risiko kredit yang diterima oleh bank merupakan salah satu risiko usaha
bank, yang diakibatkan dari ketidakpastian dalam pengembaliannya atau yang
diakibatkan dari tidak dilunasinya kembali kredit yang diberikan oleh pihak bank
kepada debitur, (Hasibuan,2007) dalam jurnal Luh Eprima Dewi, Nyoman Trisna
Herawati, Luh Gede Erni Sulindawati.NPL mencerminkan risiko kredit, semakin
kecil NPL semakin kecil pula risiko kredit yang ditanggung pihak bank.
Agar nilai bank terhadap rasio ini baik Bank Indonesia menetapkan kriteria
rasio NPL di bawah 5%. Sesuai dengan SE No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004
besaran rasio NPL dapat dihitung dengan rumus:
Tabel 2.2
Matriks Kriteria Peringkat Komponen NPL
Rasio Peringkat Prediksi
NPL≤ 5% 1 Sehat
NPL >5% 2 Tidak Sehat
Sumber: SE No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004
Semakin tinggi rasio ini maka akan semakin buruk kualitas kredit bank yang
menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar dan menyebabkan
kerugian, sebaliknya jika semakin rendah NPL maka laba atau profitabilitas bank
tersebut akan semakin meningkat.
NPL = Kredit Bermasalah X 100%
21
2.1.3. Tingkat Pengembalian Aset
Profitabilitas merupakan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut yang dinyatakan dalam persentase.Lebih
lanjut karena pengertianprofitabilitas sering digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal dalam perusahaan, maka rentabilitas ekonomis sering pula
dimaksudkan sebagai kemampuan perusahaan dengan seluruh modal yang bekerja
di dalamnya untuk menghasilkan laba.Laba yang diraih dari kegiatan yang
dilakukan merupakan cerminan sebuah kinerja perusahaan dalam menjalankan
usahanya.
Menjaga tingkatprofitabilitas merupakan hal yang penting bagi perusahaan karena profitabilitas yang tinggi merupakan tujuan setiap perusahaan, jika dilihat dari perkembangan rasio profitabilitas menunjukkan suatu peningkatan hal
tersebut menunjukkan kinerja perusahaan yang efisien. Sebagian para ahli
mengemukakan sebagai berikut :(Harmono,2009:109 dalam jurnal Julita)
menyatakan bahwa Analisis profitabilitas ini menggambarkan kinerja fundamental perusahaan ditinjau dari tingkat efisiensi dan efektivitas operasi
perusahaan dalam memperoleh laba.
Dimensi-dimensi konsep profitabilitas dapat menjelaskan kinerja manajemen perusahaan.menurut (Syafri2008:304dalam jurnal Julita) menyatakan
bahwa rasio profitabilitas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan semua
sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah
22
1. Menghitung Earning Before Tax (EBT) laba perusahaan (bank) sebelum dikurangi pajak.
2. Menghitung keseluruhan aktiva yang dimiliki oleh bank yang terdiri dari
aktiva lancar dan aktiva tetap.
Sedangkan menurut (Malayu:2009:100) return on asset merupakan
perbandingan (rasio) laba sebelum pajak (earning before tax/EBT) selama 12
bulan terakhir terhadap rata-rata volume usaha dalam periode yang sama atau di
hitung dengan rumus:
`
Dalam kerangka penilaian kesehatan bank, BI akan mendapatkan skor
maksimum 100 apabila bank memiliki ROA sebesar 1,5%.Semakin besar
ROAmenunjukkan kinerja perusahaan semakin baik, karena return semakin besar.
Tabel 2.3
Matriks Kriteria Peringkat Komponen ROA
Rasio Peringkat Prediksi
ROA > 1,5% 1 Sangat Baik
1,25% < ROA≤ 1,5% 2 Baik
0,5% < ROA≤ 1,25% 3 Cukup
0% < ROA≤ 0,5% 4 Tidak Baik
ROA≤0% 5 Sangat Tidak Baik
Sumber: SE BI No. 13/1/PBI/2011
ROA =Laba sebelum PajakX 100%
23
2.1.4. Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang pengaruh variabel-variabel Rasio Kecukupan Modal dan
Rasio Kredit Bermasalah terhadap Tingkat Pegembalian Asetyang sudah
pernahditeliti sebelumnya oleh beberapa peneliti. Berikut hasil penelitian
terdahulu yang digunakan sebagai bahan referensi dan perbandingan dalam
penelitian ini.
1. Esther Novelina Hutagalung (2011)
Tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisa pengaruh Capital
Adequacy Ratio (CAR), Non Per- forming Loan (NPL), Net Interest Margin
(NIM), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), dan
Loan Deposit Ratio (LDR) terhadap kinerja bank yang diproksikan dengan
Return on Assets (ROA). Obyek penelitian adalah 10 (sepuluh) bank umum
di Indonesia terbesar dalam asset yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia
(BEI) pada periode 2007-2011. Metode analisa yang digunakan yaitu
analisa regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variable
NPL, NIM dan BOPO berpengaruh signifikan terhadap ROA, sedangkan
variable CAR dan LDR berpengaruh tidak signifikan terhadap ROA. Hal
tersebut menjelaskan bahwa kondisi perbankan pada saat itu memiliki
profitabilitas yang baik, dengan kualitas aktiva produktif (NPL) terjaga
dengan baik, NIM yang cukup tinggi, tingkat efisiensi (BOPO) yang baik,
penyaluran dana dalam bentuk kredit belum efektif menyebabkan LDR
tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. Bank umum pada saat itu
24
karena tingkat kecukupan modal dapat dikatakan tinggi, maka CAR tidak
perpengaruh signifikan terhadap ROA.
2. Riski Agustiningrum (2012)
Penelitian ini dilakukan di perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia
periode 2009-2011.Dengan judul penelitian analisis pengaruh antara
Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), dan Loan to
Deposits Ratio (LDR) terhadap profitabilitas (ROA) dengan sampel
sebanyak 26 perusahaan perbankan. Pemecahan masalah menggunakan
teknik analisis regresi linier berganda.Berdasarkan hasil analisis maka
diketahui bahwa CAR berpengaruh tidak signifikan terhadap profitabilitas
(ROA).NPL berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas (ROA),
sebaliknya LDR berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas
(ROA).
3. Pramitha Kusuma Dewi, Mulyadi dan Abdurrakhman (2013)
Meneliti tentang Analisis Pengaruh rasio CAR, NPL LDR dan NIM
terhadap profitabilitas perbankan yang terdaftar di BEI.Hasil penelitian
menunjukkan bahwa NPL (Non PerformingLoans) and NIM (Net Interest
Margin) berpengaruh kepada ROA (Return on Assets), sedangkan variabel
CAR (Capital Adequacy Ratio) and LDR (Loan to DepositRatio) tidak
terdapat pengaruh ROA (return on Assets)
4. A.A Yogi Prasanjaya dan I Wayan Ramantha (2013)
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh rasio CAR,
25
periode 2008-2011. Teknik pengambilan sampel yang dipergunakan yaitu
teknik simple random sampling. Hasil uji F memperlihatkan hasil rasio
CAR, BOPO, LDR dan Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap
Profitabilitas. Hasil uji t, menunjukkan LDR dan BOPO berpengaruh
signifikan terhadap Profitabilitas, akan tetapi CAR dan Ukuran Perusahaan
menunjukkan tidak berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas
5. Diyah Pamularsih (2013)
Meneliti dengan judul pengaruh LDR, NPL, NIM, BOPO, CAR danSuku
Bunga terhadap profitabilitas pada sector perbankan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2009-2013. Alat analisis yang digunakan ialah
regresi linier berganda.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Tidak ada
pengaruhCapital Adequacy Ratio (CAR) terhadap ROA.Ada pengaruhLDR terhadap ROA.Ada pengaruh NPL terhadap ROA.Tidak ada pengaruhNIM terhadap ROA.Ada pengaruh BOPO terhadap ROA.Tidak ada pengaruh suku bunga terhadap ROA.
6. Yoonhee Tina Chang (2015)
Penelitian ini untuk mengetahui apakah rasio kecukupan modal
mempengaruhi profitabilitas bank, itu juga menganalisis pengaruh kredit
yang diberikan pada profitabilitas bank serta dampak rasio kecukupan
modal pada paparan bank untuk risiko kredit. Penelitian ini menggunakan
data sekunder yang meliputi lima tahun laporan keuangan mengambil studi
kasus dari lima bank komersial yang dipilih. Hubungan positif dan
26
bahwa bank-bank dengan modal ekuitas lebih yang dianggap memiliki lebih
aman dan keuntungan tersebut dapat diterjemahkan ke dalam profitabilitas
yang lebih tinggi. Semakin tinggi rasio modal, lebih menguntungkan bank
akan. Dianjurkan bahwa harus ada review konstan persyaratan modal
minimum bank deposito uang di Nigeria ke tingkat optimal dan bank
Nigeria harus dikapitalisasi untuk memungkinkan mereka menikmati
menilai sumber lebih murah dari dana dengan perbaikan berikutnya di
tingkat keuntungan.
7. Aamir Azeem dan Amara (2014)
penelitian ini dengan data enam belas bank-bank besar terlepas dari ukuran,
kepemilikan dan fungsi dari 2006- 2012 dengan menggunakan panel Model
efek tetap. Telah mengungkapkan bahwa dampak NPL terhadap
profitabilitas negatif.ukuran kinerja pengembalian aset dan laba atas ekuitas
negatif terpengaruh dengan peningkatan kredit bermasalah sementara return
saham tidak terpengaruh. Return on asset dipengaruhi lebih dari return on
equity karena kenaikan NPL.
31
Pada umumnya, semua perusahaan memiliki modal nya tersendiri
yangdigunakan dalam melakukan kegiatan operasionalnya. Namun, pada
perbankan, modal sendiri yang dimiliki pun terbagi atas 2 macam yaitu tier 1 dan
tier 2. Ke 2 modal yang terbagi ini masing-masing jumlahnya harus 4% sehingga
batas minimum CAR (rasio kecukupan modal) bank adalah 8% dari aktiva
tertimbang menurut risiko (ATMR) (Pandia,2010). CAR ini merupakan
perbandingan antara jumlah modal yang dimiliki dengan jumlah asetnya.Salah
32
menginvestasikannya dalan bentuk aset, bank biasanyamelakukannya dengan cara
memberikan kredit kepada nasabah.
Namun, tidak jarang dalam pemberian kredit oleh bank, terdapat risiko yang
dihadapi bank sendiri.Risiko kredit bermasalah atau kredit macet bukan hal yang
tidak mungkin terjadi dihadapi bank.Kredit bermasalah tersebut pasti dialami oleh
hampir setiap bank. jika nilai kredit bermasalah suatu bank tinggi, maka tentunya
akan menyebabkan kerugian pada bank.
Karena dengan semakin tingginya nilai kredit bermasalah yang di miliki
oleh bank, akan mengganggu dalam perputaran dana bank tersebut menjadi laba.
Sebaliknya, apabila nilai kredit bermasalah pada bank ini rendah maka laba atau
keuntungan (ROA) perusahaan yang dihasilkan oleh bank tersebut akan besar.
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Rasio Kredit Bermasalah
Tingkat Pengembalian Aset
FFaktor Penentu Tingkat Pengembalian Aset
CAR = Total Modal X 100% ATMR
NPL = Kredit Bermasalah X 100% Total Kredit
hRasio Kecukupan Modal
Pengaruh Rasio Kecukupan Modal dan Rasio Kredit Bermasalah Terhadap Tingkat Pengembalian Atas Aset Pada 6 Bank Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014
33
2.2.1. Pengaruh Rasio Kecukupan Modal Terhadap Tingkat Pengembalian Aset
Capital Adequacy Ratio (CAR) juga biasa disebut sebagai rasio kecukupan
modal, yang berarti jumlah modal sendiri yang diperlukan untuk menutup risiko
kerugian yang timbul dari penanaman aktiva-aktiva yang mengandung risiko serta
membiayai seluruh benda tetap dan inventaris bank.
Seluruh bank yang ada di Indonesia diwajibkan untuk menyediakan modal
minimum sebesar 8% dari ATMR.Semakin besar Capital Adequacy Ratio (CAR)
maka keuntungan bank juga semakin besar. Dengan kata lain, semakin kecil risiko
suatu bank maka semakin besar keuntungan yang diperoleh bank (Kuncoro dan
Suharjono,2002:573). Dengan kata lain, CAR adalah rasio kinerja bank untuk
mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang
mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya kredit yang diberikan. CAR
menunjukkan sejauhmana penurunan asset bank yang masih dapat ditutup oleh equity
bank yang tersedia, semakin tinggi CAR maka semakin baik kondisi bank (Tarmidzi,
2003).
Menurut (Ben Naceur et al.2008) dalam jurnal A.A Yogi Prasanjaya dan I
Wayan Ramantha, berpendapat bahwa bank yang memiliki modal yang tinggi
cenderung menunjukkan tingginya profitabilitas.
2.2.2. Pengaruh Rasio Kredit Bermasalah terhadap TingkatPengembalian Aset
Kredit bermasalah dapat diartikan sebagai pinjaman yang mengalami
kesulitan pelunasan akibat adanya faktor kesengajaan seperti penyimpangan yang
34
kemampuan kendali debitur seperti kondisi ekonomi yang buruk.Kredit
bermasalah yang tinggi dapat menimbulkan keengganan bank untuk menyalurkan
kredit (Meydianawati, 2013) dalam jurnal Diyah Pamularsih, karena harus
membentuk cadangan penghapusan yang besar.perbankan (I Made Pratista Yuda
dan Wahyu Meiranto, 2010) dalam jurnal Diyah Pamularsih.Bank dikatakan
mempunyaiNPL yang tinggi jika banyaknya kredit yang bermasalah lebih besar
daripada jumlah kredit yang diberikan kepada debitur.
Menurut (Siswanto Sutojo,1997:24) Sebuah bank yang dirongrong oleh
kredit bermasalah dalam jumlah besar,cenderung menurun profitabilitasnya.
Provitabilitas mereka akan menurun, dengan akibat nilai kesehatan operasi
mereka di masyarakat dan di dunia perbankan pada khususnya akan ikut menurun.
2.2.3. Pengaruh Rasio Kecukupan Modal dan Rasio KreditBermasalah Terhadap Tingkat Pengembalian Aset
Capital Adequacy Ratio adalah kecukupan modal yang menunjukkankemampuan bank dalam mempertahankan modal yang mencukupi
dan kemampuan manajemen bank dalam mengidentifikasi, mengukur,
mengawasi, dan mengontrol risiko-risiko yang timbul yang dapat berpengaruh
terhadap besarnya modal.
Rasio NPL digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam
mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Risiko kredit yang
diterima oleh bank merupakan salah satu risiko usaha bank, yang diakibatkan dari
ketidakpastian dalam pengembaliannya atau yang diakibatkan dari tidak
35
(Hasibuan, 2007)Semakin tinggi rasio ini maka akan semakin buruk kualitas
kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar dan
menyebabkan kerugian, sebaliknya jika semakin rendah NPL maka laba atau
profitabilitas bank tersebut akan semakin meningkat.
Menurut (Miranti Febri Arinta,2015)Tingkat CAR yang ideal akan
meningkatkan kepercayaan masyarakat sebagai pemilik dana terhadap bank
sehingga masyarakat akan memiliki keinginan yang lebih untuk menyimpan
dananya di bank, yang pada akhirnya bank akan memiliki kecukupan dana untuk
menjalankan kegiatan operasionalnya seperti pemberian kredit kepada masyarakat
yang memungkinkan bank untuk dapat memperoleh laba lebih dari kenaikan
pendapatan bunga kredit yang dikucurkannya.
Gambar 2.2 Bermasalah(X2) :
• Kredit Bermasalah Ben Naceur et al,2008
Miranti Febri Arinta,2015
36
2.3. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan pernyataan singkat yang disimpulkan dari telaah
pustaka (landasan teori dan penelitian terdahulu), merupakan jawaban sementara
terhadap masalah yang diteliti (Pedoman Penyusunan Skripsi, 2008:27).
Berdasarkan permasalahan dan kerangka pemikiran yang telah diuraikan diatas,
maka hipotesis yang dapat diambil adalah:
H1 :Rasio kecukupan modal secara parsial berpengaruh terhadap tingkat
Pengembalian asset
H2 :Rasio kredit bermasalah secara parsial berpengaruh terhadap tingkat
Pengemalian asset
H3 :Rasio kecukupan modal dan rasio kredit bermasalah secara simultan
✂ ✄
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Adapun objekdalam penelitian ini adalah Rasio Kecukupan Modal (X1) dan
Rasio Kredit Bermasalah (X2)sebagai variabel bebas atau independen terhadap
tingkat pengembalian asset (ROA)sebagai variabel terikat atau dependen (Y)
pada 6 bank umum di Indonesia.
3.2. Metode Penelitian
Menurut (Sugiyono,2004:1) metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sedangkan metode
penelitian menurut (Muhiddin Sirait,2006) metode penelitian merupakan suatu
kegiatan ilmiah yang dilakukan dengan teknik yang teliti dan sistematik.
Penelitian ini menggunakan adalah menggunakan metode penelitian deskriftif dan
metode penelitian verifikatif dengan pendekatan kuantitatif.
Menurut Sugiyono (2005:21) : “Metode deskriptif adalah metode yang
digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi
tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebihluas”.
Sedangkan metode penelitian verifikatif menurut Masyhuri (2008:45)adalah
“Memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara
denganatau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan
mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan”.
☎8
pada sample filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sample tertentu, pengumpulan data menggunkan istrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.”
Metode penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang menekankan pada
analisis data numerik (angka) dan berguna untuk menjawab rumusan masalah
yaitu tentang hubungan antara variabel independent dengan dependent secara parsial dan simultan.Berdasarkan konsep di atas, maka dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif merupakan
metode yang bertujuan menggambarkan benar tidaknya fakta-fakta yang ada serta
menjelaskan tentang hubungan antar variabel yang diselidiki dengan cara
mengumpulkan data, mengolah, analisis dan menginterpretasi data dalam
pengujian hipotesis statistik.
Dalam penelitian ini, metode deskriptif tersebut digunakan untuk
memberikan penjelasan dan gambaran secara lebih mendalam tentang kondisi
perkembangan Rasio Kecukupan Modal (CAR) dan Rasio Kredit Bermasalah
(NPL) Terhadap Tingkat Pengembalian Aset (ROA) Sedangkan untuk metode
verifikatif digunakan untuk menguji pengaruh Rasio Kecukupan Modal (CAR)
dan Rasio Kredit Bermasalah (NPL) Terhadap Tingkat Pengembalian Aset (ROA)
3.2.1. Desain Penelitian
Desain penelitian menurut Moh. Nazir (2005:84) yaitu : “Desain penelitian
adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan
penelitian”. Sedangkan Menurut Sugiyono (2009:13) penjelaskan proses
penelitian disampaikan seperti teori sebagai berikut:
39
2. Rumusan masalah
3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan
4. Pengajuan hipotesis
5. Metode penelitian
6. Menyusun instrument penelitian
7. Kesimpulan.
Berdasarkan penjelasan proses penelitian diatas maka proses penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Mencari dan menetapkan fenomena yang menjadi sumber masalah yaitu
mengenai pengaruh Rasio Kecukupan Modal dan Rasio Kredit Bermasalah
terhadap Tingkat Pengembalian AsetBank Umum Indonesia sehingga
diperoleh judul penelitian sesuai dengan masalah yang terjadi.
2. Menetapkan Rumusan Masalah
Bagaimana Perkembangan dan Pengaruh Rasio Kecukupan Modal dan Rasio
Kredit Bermasalah terhadap Tingkat Pengembalian Aset Bank Umum
Indonesia.
3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan
Peneliti dapat membaca referensi teoritis dan penemuan penelitian
sebelumnya yang relevan dengan masalah untuk menjawab rumusan masalah
yang sifatnya sementara (hipotesis).
4. Pengajuan Hipotesis
40
H1: Rasio Kecukupan Modal berpengaruh secara parsial terhadap Tingkat
Pengembalian AsetBank Umum Indonesia.
H2: Rasio Kredit Bermasalahberpengaruh secara parsial terhadap Tingkat
Pengembalian Aset Bank Umum Indonesia.
H3: Rasio Kecukupan Modal dan Rasio Kredit Bermasalahberpengaruh
secara simultan Tingkat Pengembalian AsetBank Umum Indonesia.
5. Metode Penelitian
Untuk menguji hipotesis tersebut peneliti dapat memilih metode penelitian
yang sesuai, pertimbangan ideal untuk memilih metode itu adalah tingkat
ketelitian data yang diharapkan dan konsisten yang dikehendaki. Sedangkan
pertimbangan praktis adalah, tersedianya dana, waktu, dan kemudahan yang
lain. Pada penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah deskriftif
dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif.
6. Menyusun Instrumen Penelitian
Setelah menentukan metode penelitian, maka peneliti dapat menyusun
instrumen penelitian.Instrumen ini digunakan sebagai alat pengumpul
data.Instrumen pada penelitian ini berbentuk data yang didapatkan dari Bank
BCA, BJB, MNC, Panin, BRI, dan Bank Windu.Setelah data terkumpul maka
selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan menguji
hipotesis yang diajukan dengan teknik statistik tertentu.
7. Kesimpulan
Langkah terakhir dari suatu periode penelitian adalah penarikan kesimpulan,
41
mengenai solusi masalah yang bermanfaat sebagai dasar untuk pembuatan
keputusan.
Gambar 3.1
Model Penelitian
Keterangan :
X1= Rasio Kecukupan Modal(CAR)
X2= Rasio Kredit Bermasalah (NPL)
Y = Tingkat Pengembalian Aset (ROA)
3.2.2. Variabel Penelitian dan Operasional Variabel
Variabel Penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau niali dari orang, objek
ataukegiatan yang mempunyai variasi tertentu yabng ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2012:61).
Operasional variabel menurut Umi Narimawati (2008:30) adalah sebagai berikut:“OperasionalisasiVariabel adalah proses penguraian variabel penelitian ke dalam sub variabel, dimensi, indikator sub variabel, dan pengukuran. Adapun syarat penguraian operasionalisasi dilakukan bila dasar konsep dan indikator masing-masing variabel sudah jelas, apabila belum jelas secara konseptual maka perlu dilakukan analisis faktor”.
Sesuai dengan judul penelitian yang diungkapkan oleh penulis yaitu,
pengaruh Rasio Kecukupan Modal dan Rasio Kredit Bermasalah terhadap Tingkat
X
1X
242
Pengembalian Aset pada 6 Bank Umum di Indonesia, maka variabel-variabel yang
terkait dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel Independen (Variabel X1)
Variabel independen atau yang sering disebut dengan variable
bebas,merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadipenyebab perubahan
dan timbulnya variabel dependen (terikat).Pengertian variabel independent
menurut (Sugiyono,2009:39) yaitu: “Variabel independent (bebas) adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebabperubahannya
atau timbulnya variabel dependent (terikat).”Didalam penelitian ini, variabel dependen yang akan digunakan yaituRasio Kecukupan Modal (CAR)
2. Variabel Intervening (Variabel X2)
Ciri dari variabel intervening ini yaitu terletak diantara variabel dependen
dan variabel independen. Di dalam penelitian ini, variabel intervening yang
digunakan yaituRasio Kredit Bermasalah (NPL) 3. Variabel Dependen (Variabel Y)
Variabel dependen atau yang sering disebut dengan variable terikat,
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya
variabel bebas (variabel independen). Menurut Umi Narimawati (2010:27)
variabel tidak bebas yaitu:“Variabel yang memberikan reaksi/respon jika
dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel tergantung adalah variabel yang
keberadaannya diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan
43
Didalam penelitian ini, variabel dependen yang akan digunakan yaitu Tingkat
Pengembalian Aset(ROA).
CAR= Total Modal X100%
44
• Earning Before Interest and Tax
• Total Aktiva
ROA= E B I T X100%
Total Aktiva
45
efektivitas operasi perusahaan dalam memperole h laba.
3.2.3. Sumber dan Teknik Penentuan Data 3.2.3.1. Sumber Data
Data yang penulis gunakan adalah data sekunder dimana datanya sudah
tersedia yang merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan
baik oleh pengumpul data primer atau pihak lain. Data sekunder disajikan antara
lain dalam bentuk data-data, tabel-tabel, diagram atau segala informasi yang
berasal dari literatur yang ada hubungannya dengan teori-teori mengenai topik
penelitian.Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder.
menurut Sugiyono (2009:139) mendefinisikan data sekunder adalah
“Sumber data yang diperoleh dengan cara membaca, mempelajari, dan memahami
melalui media lain yang bersumber dari literatur, buku-buku serta dokumen
perusahaan.”
Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh darilaporan keuangan yang
didapat dari annual report periode 2010-2014 dari 6 bank umum di Indonesia
yaitu diantaranya Bank BCA, BJB, MNC, Panin, BRI dan Bank Windu.
3.2.3.2. Teknik Penentuan Data
Untuk menunjang hasil penelitian, maka peneliti melakukan
pengelompokan data yang diperlukan ke dalam dua golongan, yaitu:
1. Populasi
46
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”
Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan Bank BCA, BJB,
MNC, Panin, BRI dan Bank Windu.
2. Sampel
Metode sampel yang digunakan adalah Pool Data:
1) Time Series
Laporan keuangan perusahaan yang diambil yaitu laporan keuangan tahunan
Bank Umum Indonesia selama 5 periode terakhir (2010-2014).
2) Cross Section
Jumlah perusahaan yang diteliti sebanyak 6 perusahaan bank umum
Indonesia, yaitu Bank BCA, BJB, MNC, Panin, BRI dan Bank Windu.
Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi sampel penelitian adalah
data rasio keuangan pada laporan keuangan tahunan selama 5 periode
(2010-2014) pada Bank BCA, BJB, MNC, Panin, BRI dan Bank Windu. Sehingga
diperoleh sebanyak 30 anggota sampel untuk setiap variabel.
3.2.4. Teknik Pengumpulan Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
bersifat kuantitatif yang dinyatakan dalam bentuk angka-angka yang diperoleh
dari laporan keuangan tahunan bank. Teknik pengumpulan data yang digunakan
penulis dalam penelitian ini dengan dua cara, yaitu:
1. Dokumentasi yaitu mengumpulkan data dari laporan-laporan yang telahdiolah
oleh pihak lain sehingga penulis dapat memperoleh informasi yang
47
2.Studi pustaka yaitu Penelitian kepustakaan dilakukan sebagai usaha guna
memperoleh data yang bersifat teori sebagai pembanding dengan data
penelitian yang diperoleh. Data tersebut dapat diperoleh dari literatur, catatan
kuliah serta tulisan lain yang berhubungan dengan penelitian. Dalam hal ini
penulis juga menggunakan media internet sebagai penelusuran informasi
mengenai teori maupun data-data penelitian yang dilakukan.
3.2.5. Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis 3.2.5.1. Rancangan Analisis
Menurut Umi Narimawati (2010:41),rancangan analisis adalah Proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Peneliti melakukan analisa terhadap data yang telah diuraikan dengan
menggunakan metode deskriptif dan verifikatif yang dinyatakan dengan
angka-angka dan perhitungannya menggunakan metode statistik yang dibantu dengan
program SPSS. Dengan demikian penelitian ini dikatakan penelitian kuantitatif.
Metode analisis kuantitatif menurut Sugiyono (2009:31) adalah :“Dalam penelitian kuantitatif analisis data menggunakan statistik. Statistik yang digunakan dapat berupa statistik deskriptif dan inferensial/induktif.Statistik inferensial dapat berupa statistik parametris dan statistik nonparametris.Peneliti menggunakan statistik inferensial bila penelitian dilakukan pada sampel yang dilakukan secara random.Data hasil analisis selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan.Penyajian data dapat berupa tabel, tabel ditribusi frekuensi, grafik garis, grafik batang, piechart (diagram lingkaran), dan pictogram.Pembahasan hasil penelitian merupakan penjelasan yang mendalam dan interpretasi terhadap data-data yang telah disajikan.”
Penggunaan metode deskriptif dan verifikatif pada penelitian ini akan
48
3.2.5.1.1. Rancangan Analisis Deskriptif (Kualitatif)
Menurut Sugiyono (2005:21) penelitian deskriptif adalah jenis penelitian
yang menggambarkan apa yang dilakukan oleh perusahaan berdasarkan
fakta-fakta yang ada untuk selanjutnya diolah menjadi data. Untuk Mengukur Rasio
Kecukupan Modal (CAR), Rasio Kredit Bermasalah (NPL), dan Tingkat
Pengembalian Atas Aset (ROA) dengan rumus:
1. Rasio Kecukupan Modal (CAR)
2. Rasio Kredit Bermasalah (NPL)
3. Tingkat Pengembalian atas Aset (ROA)
4. Rumus Perkembangan
3.2.5.1.2. Rancangan Analisis Verifikatif (Kuantitatif)
Rancangan analisis ini digunakan untuk mengetahui Rasio Kecukupan
Modal (CAR) dan Rasio Kredit Bermasalah (NPL) terhadap Tingkat
PengembalianAset (ROA) Bank di Indonesia..Dalam melakukan penelitiannya CAR = Modal Bank X100%
A T M R
NPL = Kredit Bermasalah X100%
Total Kredit
ROA = E B I T X100%
Total Aktiva
Pn–Pn- 1 X 100%
49
penulis menggunakan rancangan analisis statistik.Adapun langkah-langkah dalam
pengujian statistik yangdigunakan penulis adalah sebagai berikut :
1) Analisis Regresi Linier Berganda
Metode yang digunakan dalam menganalisis data penelitian adalahanalisis
regresi linear berganda.Analisis regresi linear berganda bertujuanuntuk
mengetahui apakah variabel independen terhadap variabel dependenterdapat
pengaruh atau tidak, dan hasilnya berupa koefisien untukmasing-masing
variabel independen.Dalam penelitian ini, penulis akan melakukan uji
statistik analisis regresi linear berganda. Metode regresi linear berganda
digunakan untuk mengetahui perngaruh variabel–variabel independen
terhadap variabel dependen dengan rumus:
= + + +
Dimana :
Y = Tingkat Pengembalian atas Aset (ROA)
b = intercept (titik potong regresi)
b -b = Koefisien
X = Rasio Kecukupan Modal (CAR)
X = Rasio Kredit Bermasalah (NPL)
e = Tingkat Kesalahan
2) Uji Asumsi Klasik
Pengujian mengenai ada tidaknya pelanggaran asumsi-asumsi klasik yang
merupakan dasar dalam model regresi linier berganda.Hal ini dilakukan
sebelum dilakukan pengujian terhadap hipotesis.Pengujian asumsi klasik
50
a. Uji Normalitas
Menurut (Ghazali,2006) menyatakan bahwa: uji normalitas dilakukan
untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau
residual memiliki distribusi normal. Dalam uji t dan F diasumsikan bahwa
rseidual mengikuti distribusi normal.Pengujian ini dimaksudkan untuk
menguji apakah dalam sebuah model regresi variabel dependen, variabel
independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.
Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati
normal.Dimana dalam penelitian ini digunakan metode Kolmogorov-Smirnov yang dilakukan dengan bantuan software SPSS. Pengambilan keputusan pada pengujian ini dilakukan berdasarkan probabilitas (Asymtotic Significance), yaitu:
• Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal.
• Jika probabilitas < 0,05 maka populasi tidak berdistribusi secara
normal.
Menurut (Ghazali,2001:76)pengujian secara visual dapat juga
dilakukan dengan metode gambar normal Probability Plots dalam program SPSS. Dasar pengambilan keputusan:
• Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi
51
• Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah
garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas memiliki tujuan untuk mengetahui apakah variabel
independen yang satu dengan yang lain saling berkorelasi atau tidak.
Dalam uji ini, variabel independen tidak boleh saling berkorelasi,
dikarenakan apabila terjadi korelasi antar variable independen maka dapat
dipastikan variabel penelitian tersebut tidak ortogonal atau dengan kata
lain nilai korelasi antar variable independen adalah nol.
Menurut (Ghazali,2001:57)dimana Ri2 adalah koefisien
determinasi yangdiperoleh dengan meregresikan salah satu variabel bebas
Xi terhadap variabelbebas lainnya.Jika nilai VIF nya kurang dari 10 maka
dalam data tidak terdapat multikolinieritas.
c. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi merupakan suatu alat analisis dalam ujipenyimpangan
asumsi klasik yang memiliki tujuan untuk menguji apakahdalam suatu
model regresi linier ada korelasi antar anggota sampel yang diurutkan
berdasarkan waktu. Penyimpangan asumsi ini biasanya muncul pada
52
menggambarkan varian populasinya, dan model regresi yang dihasilkan
tidak dapat digunakan untuk menaksir nilai variabel tidak bebas tertentu
Menurut (Santoso,2002)untuk mendeteksi ada tidaknya
autokorelasimaka dilakukan pengujianDurbin-Watson (DW).Dimana nilai d tersebutselanjutnya dibandingkan dengan nilai dtabel dengan tingkat
signifikansi 5%dengan df=n-k-1. Untuk mengetahui adanya autokorelasi digunakan uji Durbin-Watson, dengan kriteria menurut (Santoso,2002)dengan cara melihat besaranDurbin-Watson sebagai
berikut:
1. Angka D-W di bawah -2, berarti ada autokorelasi positif.
2. Angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi.
3. Angka D-W di atas +2, berarti ada autokorelasi negatif.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
apakah dalam model regresi, variance dari residual satu pengamatanke pengamatan yang lain terjadi kesamaan atau tidak. Jika variansdari satu
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebuthomokedastisitas
atau tidak terjadi heterokedastisitas. Dan jika varians berbeda maka disebut
heterokedastisitas.Model regresi yangbaik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedasitas.Cara mendeteksi ada atau tidaknya
heterokedastisitas dapat dilakukandengan melihat gambar plot antara nilai
prediksi variabel independen(ZPRED) dengan residual (SRESID)
53
3) Uji Koefisien Korelasi
UJi Korelasi menurut (Jonathan Sarwono,2006:37) adalah “analisis
kolerasional digunakan untuk melihat kuat atau lemahnya antara variabel
bebas dengan variabel tergantung”.Analisi korelasi adalah alat statistik
yang dapat digunakan untuk mengetahui derajat hubungan linear antara
satu variabel dengan variabel lain. Hubungan antara satu variabel dengan
variabel lainnya dapat merupakan hubungan yang kebetulan belaka, tetapi
dapat juga merupakan sebuah hubngan sebab akibat. Dua variabel
dikatakan berkorealasi apabila perubahan variabel lain, baik dengan arah
yang sama maupun dengan arah yang berlawanan (Suliyanto 2005:52).
Rumusnya adalah sebagai berikut :
Sumber :Sugiono (2011,228)
Keterangan :
X = Rasio Kecukupan Modal (CAR) dan Rasio Kredit Bermasalah
(NPL)
Y = Tingkat Pengembalian atas Aset (ROA)
N = Jumlah tahun
Nilai koefisien korelasi sederhana r terletak antara -1 dan +1
sebagaiindikator ada tidaknya hubungan, dapat dinyatakan sebagai berikut:
54
Artinya :
a) r = -1, menyatakan terdapat hubungan antara Rasio Kecukupan Modal (X1)
dan Rasio Kredit Bermasalah (X2) terhadapTingkat Pengembalian atas Aset
(Y) pada bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
b) r = 0, menyatakan tidak terdapat hubungan antara Rasio Kecukupan Modal
(X1) dan Rasio Kredit Bermasalah (X2) terhadapTingkat Pengembalian atas
Aset (Y) pada bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
c) r = +1, menyatakan terdapat hubungan antara Rasio Kecukupan Modal (X1)
dan Rasio Kredit Bermasalah (X2) terhadapTingkat Pengembalian atas Aset
(Y) pada bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Untuk dapat memberi interprestasi terhadap kuatnya hubungan itu maka
digunakan pedoman seperti tertera pada berikut ini:
Tabel 3.2
Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00–0,199 Sangat Rendah
0,20–0,399 Rendah
0,40–0,599 Sedang
0,60–0,799 Kuat
0,80–1,000 Sangat Kuat
Sumber: Statistika untuk Penelitian; Sugiyono; 2011
Kolerasi dapat positif atau negatif.Kolerasi positif menunjukan arah yangsama
antar variable, yaitu jika variable X1dan X2 besar, maka variable Y akansemakin
besar. Sebaliknya kolerasi negative menunjukan arah yang berlawanan,yaitu jika
55
4) Koefisien Determinasi Simultan
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variable dependennya. Nilai
Koefisien determinasi (R2) yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independennya menjelaskan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variable dependen(Ghozali,2005). Untuk mengetahui
besarnya pengaruh variabel Rasio Kecukupan Modal(X) terhadap varibel
Pengembalian atas Aset (Y) dapat diketahui dengan menggunakan analisis
koefisien determinasi.
a. Analisis Koefisien Determinasi Simultan
Digunakan untuk mengetahui seberapa besar persentase yang diberikan
Rasio Kecukupan Modal terhadap Tingkat Pengembalian atas Aset secara
simultan, adapun rumus untuk mencari koefisien determinasi adalah :
=
Sumber : J. Sarwono (2005:481)
Keterangan :
Kd = Nilai koefisien determinasi
R = Koefisien korelasi (pearson)
100% = Pengali yang dinyatakan dalam persentase
b. Analisis Koefisien Determinasi Parsial
Digunakan untuk mengetahui seberapa besar persentase yang diberikan
Rasio Kecukupan Modal terhadap pengembalian atas aset secara parsial.
Rumus koefisien determinasi yang dikemukakan oleh
56
Keterangan:
B = Beta (nilaistandardized coefficients)
Zero order =Matrik korelasi variabel bebas dengan variableTerikat
Dimana apabila :
Kd = 0, Berarti pengaruh variabel x terhadap variabel y, lemah.
Kd = 1, Berarti pengaruh variabel x terhadap variabel y, kuat
3.2.5.2. Pengujian Hipotesis
Rancangan pengujian hipotesis ini dinilai dengan penetapan hipotesis nol
dan hipotesis alternatif, pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan. Hipotesis
yang akan digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika tidak terdapat pengaruh
signifikan maka diformulasikan dalam hipotesis Nol (H0), yaitu hipotesis untuk
ditolak.
Apabila kedua variabel tersebut dihipotesiskan memiliki pengaruh yang
signifikan maka diformulasikan dalam hipotesis alternatif (H1) yaitu merupakan
hipotesis yang diharapkan untuk diterima.Rancangan pengujian hipotesis
penelitian ini untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara variabel independent
(X) yaitu Efisiensi Rasio Kecukupan Modal (X1), Rasio Kredit Macet (NPL) (X2)
dan Tngkat Pengembalian Aset (Y), dengan langkah-langkah sebagai berikut:
• Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji Statistik t)
Untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variableterikat
hipotesis sebagai berikut :