BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Parasetamol merupakan zat aktif pada obat yang banyak digunakan dan dimanfaatkan sebagai analgesik dan antipiretik. Parasetamol dimetabolisir oleh hati dan dikeluarkan melalui ginjal. Senyawa ini dikenal dengan nama lain asetaminofen, merupakan senyawa metabolit aktif fenasetin, namun tidak memiliki sifat karsinogenik (menyebabkan kanker) seperti halnya fanesatin. Senyawa ini bila dikombinasikan dengan obat anti inflamasi non steroid (NSAID) atau obat pereda nyeri opioid, dapat digunakan untuk mengobati nyeri yang lebih parah (Ansel, 1989). Hal ini disebabkan Parasetamol bekerja pada tempat yang tidak terdapat peroksid sedangkan pada tempat inflamasi terdapat lekosit yang melepaskan peroksid sehingga efek anti inflamasinya tidak bermakna (Katzung, 2001).
Parasetamol, mempunyai daya kerja analgetik dan antipiretik sama dengan asetosal, meskipun secara kimia tidak berkaitan. Tidak seperti Asetosal, Parasetamol tidak mempunyai daya kerja antiradang, dan tidak menimbulkan iritasi dan pendarahan lambung. Sebagai obat antipiretika, dapat digunakan baik Asetosal, Salsilamid maupun Parasetamol. Karena itulah obat ini sering dianggap aman oleh para konsumen (Samuel, 2009). Maka dari itu dengan banyaknya konsumen yang menganggap aman dalam menggunakan obat parasetamol ini, pengawasan mutu yang menyangkut kandungan parasetamol pada produk ini juga harus ditingkatkan.
2
Pada uji stabilitas warna tersebut akan berpengaruh terhadap kadar parasetamol, dimana pada pengujian ini sediaan serbuk parasetamol direaksikan dengan FeCl3 larutan yang terbentuk adalah warna biru keunguan sampai biru tua.
Pembentukan warna ini dapat dipakai untuk menentukan adanya perubahan kadar paracetamol setelah dilakukan penyimpanan pada suhu ruangan dengan metode spektrofotometri visibel (DepKes RI, 1995).
Stabilitas bahan obat adalah kemampuan suatu produk obat untuk menjaga spesifikasi yang sudah dibuat untuk menjamin identitasnya, kualitas kekuatannya, dan kemurniannya. Masalah stabilitas biasanya sering kali dihadapi dalam sediaan bentuk cair, tidak ditemukan dalam bentuk sediaan tablet (DepKes, 1995), tetapi peneliti akan melakukan Uji Stabilitas Warna Hasil Reaksi Parasetamol Tablet Dengan FeCl3 Menggunakan Metode Spektrofotometri Visibel. Sampel tablet
parasetamol ini didapatkan di Apotik yang ada di kota Malang,karena bahan obat ini banyak digunakan oleh masyarakat sebagai obat pereda demam dan analgesik, terlebih lagi dengan harganya murah dan mudah didapat tetapi terkadang masyarakat tidak mengetahui dampak buruk yang ditimbulkan apabila digunakan secara berlebihan (Reynolds, 1982).Dalam Farmakope Indonesia, metode standar penetapan kadar tablet parasetamol adalah menggunakan HPLC (High performance liquid cromatography). Spectrofotometry, dan Thin-Layer Cromatographic (TLC)(Florey, 1985).
Pada metode TLC, setelah sampel dieluasi dan didapatkan titik noda maka disemprot dengan 5% ferric chloride solution (Shaikh & Ahmad, 1993). Warna ungu yang didapat menunjukkan adanya parasetamol (Florey, 1985). Inilah yang menjadi acuan untuk menentukan metode metode baru yang murah dan memiliki ketelitian serta ketepatan yang tinggi dalam uji stabilitas parasetamol.
Dalam penelitiaan ini menggunakan metode spektrofotometri visible karena metode ini memiliki ketelitian yang tinggi dan biayanya yang murah dibandingkan dengan metode HPLC.
3
radiasi elektromagnetik pada daerah visibel. Untuk membuktikan itu perlu dilakukan validasi metode yang meliputi linieritas, akurasi dan presisi. Karena terbentuknya warna dari hasil reaksi parasetamol dengan FeCl3, maka kestabilan
warna itu sangat dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain, waktu penyimpanan. Oleh sebab itu perlu diteliti lebih lanjut.
1.2Rumusan Masalah
1. Apakah ada perubahan warna pada larutan parasetamol hasil reaksi dengan FeCl3 setelah dilakukan penyimpanan pada suhu ruangan ?
2. Apakah ada perubahan kadar parasetamol melalui pengukuran hasil reaksi parasetamol dengan FeCl3 ?
3. Apakah parameter validasi metode analisis memenuhi persyaratan ?
1.3Tujuan Penelitiaan
1. Mengetahui ada perubahan warna pada larutan parasetamol hasil reaksi dengan FeCl3 setelah dilakukan penyimpanan pada suhu ruangan.
2. Mengetahui ada perubahan kadar parasetamol melalui pengukuran hasil reaksi parasetamoldenganFeCl3?
3. Mengetahui parameter validasi metode analisis memenuhi persyaratan. 1.4ManfaatPenelitiaan
SKRIPSI
YUNITA INDAH PALUPI
UJI STABILITAS WARNA HASIL REAKSI
PARASETAMOL TABLET DENGAN
FeCl
3MENGGUNAKAN METODE
SPEKTROFOTOMETRI VISIBLE
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Lembar Pengesahan
UJI STABILITAS WARNA HASIL REAKSI
PARASETAMOL TABLET DENGAN FeCl
3MENGGUNAKAN METODE
SPEKTROFOTOMETRI VISIBLE
SKRIPSI
Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehata Universitas
Muhammadiyah Malang 2014
Oleh :
YUNITA INDAH PALUPI NIM : 09040088
Disetujui Oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Lembar Pengujian
UJI STABILITAS WARNA HASIL REAKSI
PARASETAMOL TABLET DENGAN FeCl
3MENGGUNAKAN METODE
SPEKTROFOTOMETRI VISIBLE
SKRIPSI
Telah diuji dan dipertahankan didepan tim penguji
Pada Tanggal 16 Juli 2014
Oleh:
YUNITA INDAH PALUPI 09040088
Tim Penguji:
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Penguji I
Prof. Dr. H. Amirudin Prawita., Apt.
Penguji II
Drs. H. Achmad Inoni, Apt.
Penguji III
Arina Swastika M., S. Farm., Apt.
Penguji IV
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah serta karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Uji Stabilitas Warna Hasil Reaksi Parasetamol Tablet Dengan FeCl3 Menggunakan Metode Spektrofotometri Visible”.
Skripsi ini dikerjakan demi memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana Farmasi di Jurusan Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Penulis menyadari bahwa skripsi ini bukanlah tujuan akhir dari belajar karena belajar adalah sesuatu yang tidak terbatas.
Dengan terselesaikannya penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Prof. Dr. H. Amirudin Prawita, Apt. selaku dosen pembimbing I dan Drs. H. Achmad Inoni, Apt. selaku dosen pembimbing II atas saran, bimbingan, dan arahannya yang dengan sabar telah meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis demi terselesaikannya skripsi ini. 2. Ibu Arina Swastika M., S. Farm., Apt. selaku penguji I dan Ibu Siti Rofida
S. Si, M., Apt. selaku penguji II atas saran dan kritik yang diberikan sehingga penyusunan skripsi ini menjadi lebih baik.
3. Dian Ermawati, S.Farm., Apt., Ratna Kurnia Illahi, M.Pharm., Apt., dan
Ni’matul Ikhrom ET, S.Farm., M.Farm,Klin., Apt. yang silih berganti
menjadi dosen wali yang telah membimbing serta mengarahkan studi akademik selama ini.
4. Seluruh pengajar dan staf Jurusan Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah banyak memberikan banyak pengalam dan ilmunya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. 5. Kedua orang tua penulis, Bapak Ismadi S.Pd (Alm) dan Ibu Kamisih S. Pd
pengorbanan baik secara moril maupun materiil sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Kepada kakak tersayang Eka Indah Normawati M.Psi, yang terus memberikan dukungan dan menciptakan suasana yang kondusif sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
7. Kepada Aan Khunaifi yang selalu bersedia memotivasi dan mendukung penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
8. Kepada Mbak Susi yang senantiasa menemani dan membantu penulis dalam menjalankan penelitian di Laboratorium.
9. Teman seperjuangan Dwi Noer Pratiwi yang saling memberikan ide, diskusi, kerjasamanya dalam melakukan penelitian.
10. Kepada SahabatQ Adi Irawan, yang selalu menemani, mendukung dan memotivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
11. Untuk Sahabat tercinta Bebong, Entis dan Tiwil, yang tak pernah bosan memberi motivasi dan dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
12. Teman-teman angkatan 2009 Farmasi UMM atas suka dukanya selama menjalani kuliah ini.
13. Teman-teman kos Sintul, Emel, Retta yang memberikan suasana yang nyaman sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
14. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah memberikan banyak bantuan dan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat pada skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak untuk kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya.
Malang,
RINGKASAN
UJI STABILITAS WARNA HASIL REAKSI
PARASETAMOL PADA SEDIAAN TABLET TERHADAP
POLA PENYIMPANAN DENGAN METODE
SPEKTROFOTOMETRI VISIBLE
Parasetamol adalah obat pereda demam dan nyeri yang paling banyak digunakan. Senyawa ini dikenal dengan nama lain asetaminofen, merupakan senyawa metabolit aktif fenasetin, namun tidak memiliki sifat karsinogenik (menyebabkan kanker) seperti halnya fanesatin. Senyawa ini bila dikombinasikan dengan obat anti inflamasi non steroid (NSAID) atau obat pereda nyeri opioid, dapat digunakan untuk mengobati nyeri yang lebih parah. Parasetamol, mempunyai daya kerja analgetik dan antipiretik sama dengan asetosal, meskipun secara kimia tidak berkaitan. Tidak seperti Asetosal, Parasetamol tidak mempunyai daya kerja antiradang, dan tidak menimbulkan iritasi dan pendarahan lambung. Sebagai obat antipiretika, dapat digunakan baik Asetosal, Salsilamid maupun Parasetamol. Karena itulah obat ini sering dianggap aman oleh para konsumen. Sehingga perlu dilakukan peningkatan terhadap pengawasan mutu, salah satunya kadar bahan aktif parasetamol dengan uji stabilitas warna parasetamol hasil reaksi dengan FeCl3 untuk mengetahui perubahan warna dan
pengaruh kadar dari parasetamol setelah dilakukan penyimpanan pada suhu ruangan serta memenuhi parameter validasi metode, meliputi linearitas, akurasi dan presisi.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yaitu uji stabilitas warna parasetamol hasil reaksi pada sediaan tablet terhadap waktu penyimpanan pada suhu ruangan. Variabel dependent yang digunakan adalah variabel waktu peyimpanan, dan variabel independent adalah kadar parasetamol.
Kadar Parasetamol ditetapkan dengan cara diukur absorbansinya didaerah visibel dengan bantuan alat Spektrofotometer UV single Beam 1240. Diawali dengan pembuatan larutan baku parasetamol kemudian dilakukan pengukuran baku kerja dengan konsentari 1600 ppm dan 2000 ppm untuk mendapatkan panjang gelombang maksimum yaitu 581 nm dengan absorban 0,383 dan diperoleh persamaan garis regresi ( y = 0,00016x + 0,0365) dari niliai koevisien korelasi untuk kurva baku arasetamol dengan harga r hitung 0,9894 sedangkan r
tabel pada derajat kepercayaan 95% (α = 0,05 ) adalah 0,878. Ini menunjukkan
Uji linearitas dilakukan pada kadar 400; 800; 1200; 1600; 2000 ppm. Uji akurasi dilakukan pada kadar 80%, 100%, dan 120% dengan masing-masing replikasi sebanyak 3x. Uji presisi dilakukan pada sampel tablet parasetamol generik merk X dan sampel tablet parasetamol paten merk A yang direplikasi sebanyak 6x. Uji Stabilitas warna parasetamol hasil reaksi dengan FeCl3
dilakukan penyimpanan pada suhu ruangan mulai dari jam 0, jam 2, jam ke-4, jam ke-6 dan jam ke-8, kemudian dilakukan pengukuran setiap waktu penyimpanan untuk mengetahui pengaruh kadar parasetamol.
Dari hasil spektra baku kerja parasetamol didapatkan panjang gelombang maksimum sekitar 581 nm. Sehingga pengukuran dilakukan pada panjang gelombang tersebut. Pada uji linieritas baku kerja parasetamol yang dilakukan didapatkan nilai koefisien korelasi 0,9894. Pada uji akurasi didapatkan nilai % recovery rata-rata sebesar 106,08% untuk sampel tablet parasetamol generik dan 103,68% untuk sampel tablet parasetamol paten merk A. Pada uji presisi didaapatkan hasil KV 1,98% untuk tablet parasetamol generik merk X dan 2,63% untuk tablet parasetamol paten merk A.
Uji stabilitas warna parasetamol hasil reaksi dengan FeCl3 menunjukan
ABSTRAK
UJI STABILITAS WARNA HASIL REAKSI PARASETAMOL PADA SEDIAAN TABLET TERHADAP POLA ENYIMPANAN
DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBLE
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada perubahan warna dan kadar parasetamol hasil reaksi dengan FeCl3 setelah dilakukan penyimpanan
pada suhu ruangan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode spektrofotometri visible yang diukur pada panjang gelombang didaerah sinar tampak. Metode ini di dahului dengan penentuan validasi metode analisis yang meliputi linieritas, akurasi dan presisi. Waktu penyimpanan dari parasetamol hasil reaksi dilakukan pada jam ke-0, jam ke-2, jam ke-4, jam ke-6 dan jam ke-8. Dalam pengukuran larutan dengan metode spektrofotometer visible di ukur pada anjang gelombang 581 nm di peroleh hasil y = bx + a ( y = 0,00016x + 0,0365) dan r hitung 0,9894. Uji Akurasi memberikan hasil % Recovery rata-rata 106,08% untuk sampel tablet parasetamol generik dan 103,68% untuk sampel tablet parasetamol paten. Uji Presisi didapatkan nilai KV 1,98% untuk sampel tablet parasetamol generik dan 2,63% untuk sampel tablet paten. Uji Stabilitas Warna parasetamol hasil reaksi dengan FeCl3 pada jam 0, jam 2, jam 4, jam
ke-6 dan jam ke-8 hasil reaksi warna parasetamol dengan FeCl3 tidak stabil
ABSTRACT
COLOR STABILITY TEST ON THE TABLET PREPARATION OF PARACETAMOL RESULTANT RELATED TO ITS STORAGE PATTERN BY USING VISIBLE SPECTROPHOTOMETRIC METHOD
This study aimed at investigating the changing in color and level of paracetamol resulted from FeCl3 reaction after being stored at a room temperature.
This study employed visible spectrophotometric method by measuring the wavelength in the visible light region. The method was preceded by determining analytical method validation which included linearity, accuracy, and precision. The paracetamol resultant was stored at the 0 hour, 2nd hour, 4th hour, 6th hour, and 8th hour. From the measurement of the solution at 581 nm wavelength by using visible spectrophotometric method, it was found that y = bx + a ( y = 0,00016x + 0,0365 ) and r value = 0,9894. The accuracy test resulted in average recovery as 106,08% on the sample of generic paracetamol tablets and 103,68% on the sample of patent paracetamol tablets. In addition, the precision test yielded KV score 1,98% on the sample of generic paracetamol tablets and 2,63% on the sample of the patent tablets. Meanwhile, the coor stability test showe that the resultant of paracetamol reaction with FeCl3 at the 0 hour, 2nd hour, 4th hour, 6th hour, and 8th
hour were unstable.
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
LEMBAR PENGUJIAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
RINGKASAN ... vi
ABSTRAK ... viii
ABSTRAC ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN………. .. 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah... 3
1.3 Tujuan Penelitian ... 3
1.4 Manfaat Penelitian ... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA……… . 4
2.1 Parasetamol ... 4
2.2 Tablet... 5
2.3 Stabilitas ... 6
2.3.1 Uji Penetapan Kadar Parasetamol ... 7
2.4 Pereaksi FeCl3 ... 7
2.5 Reaksi Parasetamol (C8H9NO2) dengan Ferri Klorida (FeCl3) .... 8
2.6 Metode Spektofotometeri UV-Visible ... 8
2.7 Validasi Metode ... 13
2.7.1 Akurasi ... 13
2.7.2 Presisi ... 14
2.7.3 Selektivitas ... 14
2.7.4 Linieritas ... 15
3.1 Kerangka Konseptual ... 16
3.2 Bagan Kerangka Konseptual ... 17
BAB IV METODE PENELITIAN……… . 18
4.1 Alat ... 18
4.2 Bahan ... 18
4.3 Teknik Sampling ... 18
4.4 Rancangan Penelitian ... 18
4.4.1 Pembuatan Larutan Uji ... 18
4.4.2 Pelaksanaan Uji Validasi ... 20
4.5 Pembuatan Larutan Sampel Uji Tablet Parasetamol ... 22
4.6 Perhitungan Kadar ... 22
4.7 Analisis Data ... 22
BAB V HASIL PENELITIAAN………... .. 24
5.1 Pengamatan Spektra Baku Parasetamol untuk λ Max ... 24
5.2 Penentuan Validasi Metode Analisis ... 25
5.2.1 Linieritas ... 25
5.2.2 Akurasi ... 26
5.2.3 Presisi ... 27
5.2.4 Parameter Presisi Ditunjukkan dari KV ... 27
5.3 Hasil Pengamatan Uji Stabilitas Warna Parasetamol ... 28
BAB VI PEMBAHASAN………... 40
BAB VII KESIMPULAN……….. 44
7.1 Kesimpulan ... 44
7.2 saran ... 44
DAFTAR PUSTAKA ... 45
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
II.1 Persyaratan Relatif Standar Deviasi ... 14
V.1 Data Absorban Baku Kerja Parasetamol ... 25
V.2 Hasil Perhitungan Akurasi Parasetamol Untuk Tablet Generik ... 26
V.3 Hasil Perhitungan Akurasi Parasetamol Untuk Tablet Paten ... 27
V.4 Hasil Pengamatan Larutan Sampel Untuk Parasetamol Tablet Generik Merk X ... 28
V.5 Hasil Pengolahan Data Anova OneWay larutan Sampel Tablet Parasetamol Generik Merk X... 29
V.6 Hasil Pengamatan Larutan Sampel Untuk Parasetamol Tablet Generik Merk Y ... 30
V.7 Hasil Pengolahan Data Anova OneWay larutan Sampel Tablet Parasetamol Generik Merk Y... 31
V.8 Hasil Pengamatan Larutan Sampel Untuk Parasetamol Tablet Paten Merk A ... 32
V.9 Hasil Pengolahan Data Anova OneWay larutan Sampel Tablet Parasetamol Paten Merk A ... 33
V.10 Hasil Pengamatan Larutan Sampel Untuk Parasetamol Tablet Paten Merk B ... 34
V.11 Hasil Pengolahan Data Anova OneWay larutan Sampel Tablet Parasetamol Paten Merk B ... 35
V.12 Hasil Pengamatan Larutan Baku Kerja 1 Parasetamol... 36
V.13 Hasil Pengolahan Data Anova OneWay larutan Baku Kerja 1 Parasetamol ... 37
V.14 Hasil Pengamatan Larutan Baku Kerja 2 Parasetamol... 38
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Struktur Kimia Parasetamol ... 4
2.2 Struktur Ferri Klorida ... 7
2.3 Reaksi Pembentukan Komplek Warna Parasetamol ... 8
3.1 Bagan Kerangka Konseptual ... 17
5.1 Kurva Absorban Baku Parasetamol 1600 ppmdan 2000ppm ... 24
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Riwayat Hidup ... 47
2. Surat Pernyataan ... 48
3. Larutan Warna Parasetamol Dengan Waktu Penyimpanan ... 49
4. λ Maksimum Larutan Baku Parasetamol 581 nm ... 52
5. Data Absorbansi Larutan Sampel Parasetamol ... 53
6. Perhitungan Uji Akurasi ... 66
7. Daftar Tabel F ... 69
8. Daftar Nilai r Tabel ... 70
9. Data Hasil Uji Anova Oneway Larutan Parasetamol ... 71
DAFTAR PUSTAKA
Ansel, Howard.C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi keempat. Penerjemah: Farida Ibrahim. Penerbit Universitas Indonesia Press. Jakarta. Anonim, 2007. The United States of Pharmacopieal Convention, 31th ed.
Rockville. P. 684
BPOM, 2006. Petunjuk Operasional Penerapan Cara pembuatan Obat Yang baik 2006. Ctaan 209. Jakarta : Badan Pengawas Obat dan Makanan, hal 583-607.
Cartesen, J.T., 1990. Drug Stability, Principal and Practices. London.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995. Farmakope Indonesia edisi IV, Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia, hal. 649-652 Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1979. Farmakope Indonesia edisi
III, Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia, hal. 37-38 Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995. Instrumen Laboratorium
Kesehatan. Departemen Kesehatan Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Jakarta.
Fessenden, Fessenden. 1992. Kimia Organik. Edisi ketiga. Jakarta: Penerbit Erlangga
Florey, Klaus, 1985. Analytical Profils of Drug Subtances. Volume 14, Orlando : Academic Press, Inc., hal. 552-590
Gandjar, I. G. dan Rohman, A., 2007. Kimia Farmasi Analisis. Jogjakarta : pustaka pelajar.
Horwitz, W., 1989. Official Methodsof Analysis of AOAC International
17th edition. AOAC Internasional, USA. Chapter 19.
Katzung, B.G, 2001. Farmakologi Dasar dan Klinik. Penerjemah dan Editor Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Edisi Pertama. Jakarta : Penerbit Salemba Medika.
Kemp, W., 1975. Organic Spectroscopy. English Languange Book Society and The Macmillan Press Ltd, Ediburgh.
Lam, H., 2004. Analytical Method Validation and Instrument Performance
Verification, A John Willey & Sons, Inc : Canada
Marsela F, 2010. Fisika Farmasi Stabilitas Obat. Semarang : Laporan Penelitian. Akademi Farmasi Theresiana.
Moffat, A.C., Osselton, M.D., Widdop, B. (eds)., 2004. Clarke’s Analysis of
Drugs and Poisons, 3rd ed, USA : Pharmaceutical Press, pp. 313 – 326,
Mulja, M dan Suharman., 1995. Analisis Instrumental. Airlangga University Press : Surabaya
Reynolds, J.E.F. (eds), 1982. Martindale, The Extra Pharmacopoeia, 28th ed, London : The Pharmaceutical Press, p. 234-244.
Samuel 2009. Penetapan Kadar Parasetamol. Jurusan Teknik Kimia FTI Institut Teknologi Nasional. Bandung : Laporan Penelitian
Siswandono & Soekardjo, B. (editor), 2000. Kimia Medisinal, Edisi ke-2, Jilid ke2 ,Surabaya : Airlangga University Press, hal. 295 – 296.
Siswandono & Soekardjo, B. 2008. Kimia Medisinal. Airlangga University Press. Surabaya. Hal 278-281.
The United State Pharmacopeial, 1992.TheUnited States Pharmacopeia The
National Folmulary 23th edition, vol 11,Rockville : The United States
Pharmacopeial Convention : p. 1395 – 1397.
The United State Pharmacopeial, 1993. Complete Drug Reference. New York : p. 1206 – 1208.
United State Pharmacopeia of National Formulary, 2007, USP 30 NF 25, New York, Pharmacopeia Convention Inc.
Vogel, A.I. 1994. Textbook of Quantitative Inorganic Analysis Including
Elementary Instrumental Analysis. 4th Edition NewYork : p. 816 –
818.
Watson, D.G., 1999. Pharmaceutical Analysis A Textbook of Pharmacy Students and Pharmaceutical Chemists. Churchill Livingstone, Edinburgh.