ANALISIS PENYALURAN KREDIT KCA TERHADAP
PROFITABILITAS PADA PT. PEGADAIAN KANTOR
CABANG CIKUDAPATEUH BANDUNG
ANALYSIS PROVIDE TO CREDIT KCA ON PROFITABILITY AtPT. PEGADAIANBRANCH OFFICECIKUDAPATEUH BANDUNG
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Dalam Menempuh Jenjang D3
Program Studi Keuangan & Perbankan
ACHMAD SUNARTO
21510002
PROGRAM STUDI KEUANGAN & PERBANKAN
FAKULTAS EKONOMI
ix
SURAT PERNYATAAN ... ii
MOTTO ... iii
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ...1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ...4
1.2.1 Identifikasi Masalah ...4
1.2.2 Rumusan Masalah ...4
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian...5
1.3.1 Maksud Penelitian...5
1.3.2 Tujuan Penelitian ...5
1.4 Kegunaan Penelitian...5
1.4.1 Kegunaan Praktis ...5
1.4.2 Kegunaan Akademis ...6
1.5 Tempat dan Waktu Penelitian ...6
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka...8
2.1.1 Kredit ...8
2.1.1.1 Pengertian Kredit ...8
2.1.1.3 Tujuan Pemberian Kredit ...10
2.1.1.4 Jenis-jenis Kredit...11
2.1.2 Profitabilitas ...14
2.1.2.1 Pengertian Profitabilitas ...14
2.1.2.2 Rasio Profitabilitas ...15
2.1.2.3 Jenis-jenis Rasio Profitabilitas ...15
2.2 Kerangka Pemikiran...17
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ...20
3.2 Metode Penelitian...20
3.2.1 Desain Penelitian...21
3.2.2 Operasional Variabel...23
3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data ...24
3.2.3.1 Sumber Data...24
3.2.3.2 Teknik Penentuan Data ...24
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data...25
3.2.5 Rancangan Analisis...26
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan...28
4.1.1 Sejarah Perusahaan ...28
4.1.2 Struktur Organisasi ...31
4.1.3 Deskripsi Jabatan ...32
4.1.4 Aktifitas Perusahaan ...34
4.1.4.1 Syarat Permintaan Kredit ...34
4.1.4.2 Formulir Pemberian dan Permintaan Kredit ...35
4.1.4.3 Barang-barang Jaminan...35
xi
Cikudapateuh ...42
4.2.3 Analisa Pengaruh penyaluran kredit KCA terhadap profitabilitas
pada PT. Pegadaian Kantor Cabang Cikudapateuh ...44
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ...46
5.2 Saran-saran...46
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, segala Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
atas segala rahmat dan hidayah-Nya. Tidak lupa pula shalawat serta salam penulis
tunjukan kepada Nabi Besar Rasulullah Muhammad SAW yang telah berjuang
membawa umat manusia kepada fitrah yang benar. Sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan judul : “Analisis Penyaluran Kredit KCA Terhadap Profitabilitas Pada PT. Pegadaian Kantor Cabang Cikudapateuh Bandung”.
Laporan tugas akhir ini sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi
dalam menempuh ujian sidang jenjang DiplomaIII Program Studi Keuangan Dan
Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
Penulis berusaha menyajikan Laporan Tugas Akhir ini sebaik mungkin,
namun demikian penulis menyadari bahwa Laporan Tugas Akhir ini jauh dari
sempurna dan banyak kekurangan. Hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan,
pengalaman, serta pengetahuan yang dimiliki penulis, namun demikian penulis
berusaha dalam penyusunannya memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak yang akan menjadi masukan yang berharga bagi penulis guna
memperbaiki dan menyempurnakan Laporan Tugas Akhir di masa yang akan
vii
2. Bapak Dr. Dedi Sulistiyo, ST., MT selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia.
3. Ibu Dr. Raeni Dwi Santy, SE., M.Si selaku Ketua Program Studi Keuangan
Dan Perbankan Universitas Komputer Indonesia.
4. Ibu Lita Wulantika, SE.,M.Si selaku Dosen Pembimbing yang selalu sabar
dan meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberikan
pengarahan-pengarahan sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.
5. Seluruh Staff Dosen Pengajar dan Staff Sekretariat (Teh Hanna & Teh Maya),
Program Studi Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas
Komputer Indonesia.
6. Ibu Yeni selaku pembimbing penelitian pada PT. Pegadaian Kantor Cabang
Cikudapateuh.
7. Bapak Iman bagian keuangan yang sudah memberikan data laporan keuangan
kepada penulis.
8. Seluruh pegawai PT. Pegadaian Kantor Cabang Cikudapateuh yang tidak
disebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam melaksanakan
penelitian.
9. Ayah Ibunda tercinta dan tersayang yang telah memberikan dorongan, kasih
10. Astri Sulastri kekasih tercinta yang telah memberikan doa dan semangat
selama ini kepada penulis.
11. Genda, Riyadu, Devi, Uja, Udin, Iqbal, Adib dan teman-teman kosan lainnya
yang tidak dapat disebutkan satu persatu terima kasih atas doa dan
bantuannya selama ini.
12. Sahabatku Gyar, Firmansyah, Panji, Wibisono, Aries, Diah, Ratna K, Tantri,
Tria dan yang lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu, teman-teman
seperjuangan “Anak-Anak KP-10” terima kasih atas kebersamaan dan
bantuannya selama ini.
Atas segala amal kebaikan seluruh pihak yang penulis sebutkan dan tidak
penulis sebutkan, mudah-mudahan Allah SWT memberikan balasan yang berlipat
ganda. Akhir kata semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat khususnya
bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya, meskipun masih banyak
kekurangan dan jauh untuk dikatakan sempurna. Amin .
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Bandung, Juli 2013
Benny, Alexandri. (2008).Manajemen Keuangan Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Dewi, Astuti. (2004). Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Greuning, Hannie Van. (2005). International Financial Reporting Standars: A Practical Guide, Standar Pelaporan Keuangan Internasional : Pedoman Praktis, Edisi Pertama, Alih Bahasa oleh Edward Tanujaya. Jakarta: PT. Salemba Empat.
H. Rachmat Firdaus dan Maya Ariyanti, (2009). Manajemen Perkreditan Bank Umum. Bandung: Alfabeta
Hasibuan, Melayu. (2002). Dasar-dasar Perbankan, Cetakan Kedua, Jakarta: PT. Bumi Aksara
Helfert, Erich A. (2003). Technique of Financial Analysis, a guide to value creation, 11thedition, Mc Graw. Hill-Irwin. North America
Husen, Umar. (2005).Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Kasmir. (2000).Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Kasmir. (2001). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Kasmir. (2008).Manajemen Perbankan. Jakarta: Rajawali Pers.
M. Nazir. (2010).Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Muchdarsyah, Sinungan. (1993). Manajemen Dana Bank. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Muljono, Teguh Pudjo. (2001). Manajemen Perkreditan Bagi Bank Komersial. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Mustafa, Hasan. (2009).Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.
Narimawati, Umi. (2008). Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Teori dan Aplikasi. Bandung: Universitas Komputer Indonesia.
Raymond P. Kent . (2000).Money and Banking, Holt, Rinehart and Winston, Inc., New York.
Rusydi, Muhammad dan Hafid, Fakhri. (2008). Pengaruh Penyaluran Kredit Terhadap Profitabilitas Pada PT. Bank XYZ Cabang Pangkep. Jurnal ekonomi balance fekon Unismuh Makassar.
Sartono, Agus, (2000). Manajemen Keuangan, Edisi Tiga, Cetakan Enam, Yogyakarta: BPSF-Yogyakarta.
Sastradipoera, Komaruddin. (2004). Strategi Manajemen Bisnis Perbankan. Bandung: Kappa-Sigma.
Sawir, Agnes, (2009). Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan keauangan Perusahaan. Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Sudarsono dan Edilius. (2001). Kamus Ekonomi, Uang dan Bank, Edisi Kedua. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. (2005).Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2007).Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
Suhardjono. (2003). Manajemen Perkreditan Usaha Kecil dan Menengah. Jakarta: UPP AMP YKPN Ikut Mencerdaskan Bangsa.
Syafri Harahap, Sofyan. (2007). Analisa Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
1
1.1. Latar Belakang Penelitian
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada kebutuhan
tertentu, di mana dengan berjalannya waktu, maka banyak kebutuhan yang
harus dipenuhi. Sedangkan kita ketahui bahwa alat untuk memenuhi
kebutuhan tersebut bersifat terbatas, sehingga dalam upaya untuk memenuhi
kebutuhan tersebut dibutuhkan dana.
Dana ini dapat berasal dari kekayaan sendiri, maupun dari pinjaman
yang bersumber dari bank dan non bank. Bagi sebagian masyarakat yang
memiliki kelebihan dana, maka biasanya dana tersebut disimpan dalam
bentuk investasi berupa tanah, emas, surat-surat berharga, dan deposito atau
dipinjamkan kepada pihak lain dengan mendapatkan imbalan atau
keuntungan dari dana yang dipinjamkan tersebut.
Sedangkan bagi sebagian orang lainnya yang kekurangan dana, maka
dapat memperoleh dana dengan cara meminjam kepada pihak lain yang
kelebihan dana atau meminjam ke lembaga lainnya, baik itu berupa uang
tunai ataupun dalam bentuk lainnya yang segera diuangkan untuk dapat
memenuhi kekurangan dana tersebut. Bagi golongan masyarakat yang
kekurangan dana, sangatlah penting baginya arti dari suatu lembaga keuangan
2
Lembaga keuangan adalah bank dan non bank milik pemerintah
maupun milik swasta, dengan usaha kredit dan jasa dalam lalu lintas dan
peredaran uang. Sedangkan lembaga keuangan non bank yang memberikan
kredit pada masyarakat terutama golongan ekonomi menengah ke bawah
dengan menggunakan jaminan berupa barang bergerak biasa disebut PT
Pegadaian(PERSERO).
Selama ini PT Pegadaian lebih dekat dengan masyarakat dibandingkan
dengan bank yang fungsinya sama-sama dapat membantu melepaskan beban
keuangan. Masyarakat ekonomi lemah lebih banyak menggunakan jasa PT
Pegadaian dalam memenuhi kebutuhan dananya yang bersifat mendadak atau
keperluan khusus lainnya. Mereka masih menganggap bahwa untuk memakai
jasa bank selalu dihadapkan pada persyaratan yang berbelit-belit.
PT Pegadaian sebagai lembaga perkreditan yang memiliki tujuan
khusus yaitu menyalurkan uang pinjaman atas dasar hukum gadai yang
ditujukan untuk mencegah praktek ijon, pegadaian gelap, riba, serta pinjaman
tidak wajar lainnya. Perusahaan ini meningkatkan peranannya dalam
menyalurkan pinjaman bagi masyarakat. Adapun nasabah PT Pegadaian
terdiri dari masyarakat golongan ekonomi lemah yang kurang mendapat
pelayanan dari lembaga keuangan atau perbankan, sehingga masyarakat
menengah ke bawah memerlukan pinjaman secara mudah dan cepat.
Berpijak dari kenyataan tersebut di atas, PT Pegadaian merupakan
Dalam kenyataannya menunjukkan bahwa sistem pelayanan yang mudah,
cepat dan aman memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, khususnya
masyarakat ekonomi lemah. Kemudahan dan kesederhanaan dalam prosedur
perolehan kredit merupakan modal dasar dalam mendekati pangsa pasar
pegadaian. Hal ini terbukti dengan meningkatnya kredit yang disalurkan oleh
PT Pegadaian. Semakin banyak kredit yang disalurkan,ini berarti kinerja
pegadaian semakin optimal. Dalam hal penyaluran kredit ini PT. Pegadaian
mengeluarkan produk Kredit Cepat Aman (KCA) yaitu pinjaman berdasarkan
hukum gadai dengan prosedur pelayanan yang mudah, aman, dan cepat.
Tabel 1.1
Perkembangan jumlah penyaluran kredit KCA dan profitabilitas pada PT. Pegadaian tahun 2007-2011
Tahun Kredit KCA yang disalurkan Profitabilitas
2007 4.777.040.000 14,66
2008 7.387.266.000 13,22
2009 10.571.293.000 7,85
2010 11.654.807.000 9,28
2011 15.431.083.000 11,64
Sumber : Kantor Pegadaian Cabang Cikudapateuh
Dengan melihat tabel diatas menunjukan penyaluran kredit yang
disalurkan dalam lima tahun terakhir jumlahnya terus mengalami
peningkatan, keadaan ini memungkinkan untuk mempengaruhi tingkat
profitabilitas pada pegadaian. Tetapi data diatas menunjukan bahwa tingkat
profitabilitas pada lima tahun terakhir fluktuatif, hal ini menunjukan adanya
4
kredit macet yang meningkat pada tahun 2008 dan 2009, sehingga meskipun
tingkat penyaluran kredit meningkat namun tingkat profitabilitas menurun.
Berdasarkan uraian diatas mengenai penyaluran kredit, maka penulis
menuangkan hasilmya dalam bentuk tugas akhir yang berjudul “ANALISIS
PENYALURAN KREDIT KCA TERHADAP PROFITABILITAS
PADA PT. PEGADAIAN KANTOR CABANG CIKUDAPATEUH BANDUNG”
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang penelitian yang dikemukakan diatas,
maka penulis mencoba mengidentifikasi masalah yang akan dibahas dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
Terjadi penurunan profitabilitas pada tahun 2008 dan 2009 meskipun
jumlah penyaluran kredit pada tahun 2008 dan 2009 meningkat . penurunan
profitabilitas tersebut terjadi karena adanya kredit macet.
1.2.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis akan mengidentifikasikan
masalah-masalah yang akan dibahas diantaranya sebagai berikut :
1. Bagaimana perkembangan jumlah penyaluran kredit KCA pada PT.
Pegadaian Kantor Cabang Cikudapateuh Bandung.
2. Bagaimana perkembangan profitabilitas pada PT. Pegadaian Kantor
3. Bagaimana analisis penyaluran kredit KCA terhadap profitabilitas PT.
Pegadaian Kantor Cabang Cikudapateuh Bandung.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mencari, mengumpulkan
data-data dan mendapatkan informasi sebagai bahan dalam penelitian yang
berkenaan dengan penyaluran kredit terhadap profitabilitas pada PT.
Pegadaian Cabang Cikudapateuh Bandung.
1.3.2. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui perkembangan penyaluran kredit KCA pada PT.
Pegadaian Kantor Cabang Cikudapateuh Bandung
2. Untuk mengetahui perkembangan profitabilitas pada PT. Pegadaian
Kantor Cabang Cikudapateuh Bandung
3. Untuk mengetahui analisis pengaruh penyaluran kredit KCA terhadap
profitabilitas pada PT. Pegadaian Kantor Cabang Cikudapateuh Bandung
1.4. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1.4.1. Kegunaan Praktis
a) Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan tolak ukur dan
6
1.4.2. Kegunaan Akademis
a) Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan,
serta pengalaman yang berharga dalam mempelajari, memahami, dan
mengimplementasikan ilmu perbankan yang khususnya berkaitan dengan
penyaluran kredit dan profitabilitas.
b) Bagi Pengembang Ilmu
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai
bahan referensi dalam pengembangan ilmu pada bidang yang terkait tanpa
mengurangi kebenaran dan manfaat dari ilmu tersebut.
c) Bagi Pihak Lain
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan, menambah
wawasan dan pengetahuan bagi masyarakat umum yang ingin
melakukan penelitian lebih lanjut mengenai topik yang sama.
1.5. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Pegadaian Kantor Cabang
Cikudapateuh yang beralamat di Jl. Ahmad Yani No. 240 Bandung. Waktu
penelitian dimulai dari bulan November 2012 samapai dengan bulan Juli
Tabel 1.2 Jadwal Penelitian
NO Kegiatan
Bulan / Tahun
Nov Des Jan Feb Maret Apr Mei Juni Juli
2012 2012 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 1 PraSurvei
2 Usulan Penelitian 3 Pengambilan Data 4 Analisis Data 5 Bimbingan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1. Kajian pustaka
2.1.1. Kredit
2.1.1.1. Pengertian Kredit
Kata kredit berasal dari bahasa Yunani “Credere” yang berarti
kepercayaan atau berasal dari kata Latin “Creditum” yang berarti kepercayaan
akan kebenaran. Jadi bagian penting dari kredit adalah kepercayaan dari pihak
pemberi kredit (Kreditur) percaya bahwa pihak penerima (Debitur) tentang
kesanggupan membayar sesuai ketentuan yang telah disepakati oleh kedua belah
pihak. Apa yang telah disepakati itu berupa barang, uang maupun jasa.
Menurut Suhardjono dalam buku Manajemen Perkreditan Usaha Kecil
dan Menengah, (2003:11) menyatakan bahwa :
“Kredit adalah penyediaan uang atau yang disamakan dengan itu berdasarkan persetujuan pinjam meminjam antara bank dengan lain pihak dalam hal mana pihak peminjam berkewajiban melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga yang telah ditentukan”.
Menurut Raymond P. Kent dalam buku Money and Banking, (2000:13)
yang diterjemahkan oleh Drs. Thomas Suyatno, menyatakan bahwa : “Kredit
adalah hak untuk menerima pembayaran atau kewajiban untuk melakukan
Menurut Komaruddin Sastradipoera dalam buku Strategi Manajemen
Bisnis Perbankan, (2004:15) menyatakan bahwa : “Kredit adalah kemampuan
untuk melakukan suatu pembelian atau suatu pinjaman dengan suatu janji
pembayarannya akan dilakukan, ditangguhkan pada suatu jangka waktu yang
disepakati”.
Dari ketiga kutipan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kredit adalah
kepercayaan (Trust) untuk memberikan sejumlah uang untuk memberikan
fasilitas jaminan yang akan meninbulkan kewajiban pinjaman. Adanya
persetujuan (Kesepakatan) antara Kreditur dan Debitur yang terutang dalam
suatu perjanjian pinjam meminjam secara tertulis.
2.1.1.2. Unsur-Unsur Kredit
Unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian kredit menurut Firdaus dan
Ariyanti (2009:3) adalah :
1. Adanya badan atau orang yang memiliki uang, barang atau jasa yang
bersedia untuk meminjamkan kepada pihak lain. orang atau barang
demikian lazim disebut kreditur.
2. Adanya pihak yang membutuhkan/ meminjam uang, barang atau jasa.
pihak ini lazim disebut debitur.
3. Adanya kepercayaan dari kreditur terhadap debitur.
10
5. Adanya perbedaan waktu yaitu perbedaan antara saat penyerahan uang,
barang atau jasa oleh kreditur dengan pada saat pembayaran kembali dari
debitur.
6. Adanya resiko yaitu sebagai akibat dari adanya perbedaan waktu seperti
diatas, dimana masa yang akan datang merupakan suatu yang belum pasti,
maka kredit itu pada dasarnya mengandung resiko, termasuk penurunan
nilai uang karena inflasi dan sebagainya.
7. Adanya bunga yang harus dibayar oleh debitur kepada kreditur (walaupun
ada kredit yang tidak berbunga).
2.1.1.3. Tujuan Pemberian Kredit
Menurut Hasibuan (2002:88) tujuan penyaluran kredit adalah :
1. Memperoleh pendapatan bank dari bunga kredit.
2. Memanfaatkan dan memproduktifkan dana-dana yang ada.
3. Melaksanakan kegiatan operasional bank.
4. Memenuhi permintaan kredit dari masyarakat.
5. Memperlancar lalu lintas pembayaran.
6. Menambah modal kerja perusahaan.
2.1.1.4. Jenis-Jenis Kredit
Kredit yang diberikan kepada debitur terdiri dari beberapa jenis, dijelaskan
oleh Kashmir (2001:99), secara umum jenis-jenis kredit dapat dilihat dari berbagai
segi antara lain:
1. Dilihat dari segi kegunaan
a. Kredit investasi
Biasa digunakan untuk perluasan usaha atau membangun proyek/pabrik baru
atau untuk keperluan rehabilitasi. Contohnya seperti untuk membangun pabrik
atau membeli mesin-mesin.
b. Kredit modal kerja
Digunakan untuk meningkatkan kegiatan produksi dalam operasionalnya.
Contohnya seperti untuk membeli bahan baku, membayar gaji pegawai, atau
biaya-biaya lainnya yang berkaitan dengan proses produksi perusahaan.
2. Dilihat dari segi tujuan kredit
a. Kredit Produktif
Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha, produksi atau investasi.
Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang dan jasa. Contohnya kredit
untuk membangun pabrik yang nantinya akan menghasilkan barang.
b. Kredit Konsumtif
Kredit yang digunakan untuk konsumsi pribadi. Contohnya kredit perumahan,
kredit mobil pribadi, kredit perabotan rumah tangga dan kredit konsumtif
12
c. Kredit Perdagangan
Kredit yang digunakan untuk kegiatan perdagangan. Biasanya untuk membeli
barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang
dagangan tersebut. Kredit ini sering diberikan kepada suplier atau agen-agen
perdagangan yang akan membeli barang dalam jumlah besar. Contoh kredit
ini misalnya kredit ekspor dan impor.
3. Dilihat dari segi waktu
a. Kredit Jangka Pendek
Merupakan kredit yang mempunyai jangka waktu pengembalian kurang dari
satu tahun atau paling lama satu tahun dan biasanya digunakan untuk
keperluan modal kerja. Contohnya untuk peternakan misalnya kredit
peternakan ayam.
b. Kredit Jangka Menengah
Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu pengembalian berkisar antara
satu tahun sampai dengan tiga tahun, biasanya untuk investasi. Sebagai contoh
kredit untuk pertanian seperti jeruk dan peternakan seperti kambing.
c. Kredit Jangka Panjang
Merupakan kredit yang mempunyai jangka waktu pengembalian diatas tiga
tahun atau lima tahun. Biasanya kredit ini untuk investasi jangka panjang
seperti perkebunan karet, kelapa sawit atau manufaktur dan untuk kredit
4. Dilihat dari segi jaminan
a. Kredit Dengan Jaminan
Kredit yang diberikan dengan suatu jaminan, jaminan dapat berupa barang
berwujud, tidak berwujud atau jaminan orang. Jadi setiap kredit yang
dikeluarkan akan dilindungi senilai jaminan yang diberikan calon debitur.
b. Kredit tanpa jaminan
Kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu. Kredit ini
diberikan dengan menilai prospek usaha dan karakter serta loyalitas atau nama
baik calon debitur selama ini.
5. Dilihat dari segi sektor usaha
a. Kredit pertanian, merupakan kredit untuk sektor perkebunan atau pertanian
rakyat. Sektor usaha pertanian dapat berupa jangka pendek atau jangka
panjang.
b. Kredit peternakan, untuk jangka pendek misalnya peternakan ayam dan
jangka panjang misalnya peternakan kambing dan sapi.
c. Kredit industri, yaitu kredit untk membiayai industri kecil, menengah, atau
besar.
d. Kredit pertambangan, digunakan untuk jenis usaha tambang dalam jangka
panjang, seperti tambang emas, minyak atau timah.
e. Kredit pendidikan, merupakan kredit yang diberikan untuk membangun
sarana dan prasarana pendidikan atau dapat pula berupa kredit untuk para
14
f. Kredit profesi, diberikan kepada para profesional seperti dokter, dosen atau
pengacara.
g. Kredit perumahan, yaitu kredit untuk membiayai pembangunan atau
pembelian perumahan.
h. Dan sektor lainnya.
2.1.2. Profitabilitas
2.1.2.1. Pengertian Profitabilitas
Profit merupakan hasil kebijakan manajemen, maka kinerja perusahan
dapat diukur dengan profit. Adapun kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
laba disebut profitabilitas.
Menurut Astuti (2004:36) mengemukakan, profitabilitas merupakan
kemampuan perusahaan memperoleh laba dari penjualan barang atau jasa yang
diproduksinya.
Menurut Helfert (2003:126) “Profitability is the effectiveness with which
management has employed bith the total assets and the net assets as recorded on
the balance sheet”.
Menurut Greuning (2005:29) “Profitabilitas adalah indikasi atas
bagaimana margin laba suatu perusahaan berhubungan dengan penjualan, modal
rata-rata dan ekuitas saham biasa rata-rata”.
Dari ketiga kutipan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa profitabilitas
2.1.2.2. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang bertujuan untuk mengetahui
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan
juga memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas manajemen dalam
menjalankan operasinya. Efektifitas manajemen disini dilihat dari laba yang
dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan.
Menurut Harahap (2007:304) rasio profitabilitas adalah : “Rasio
profitabilitas menggamberkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui
semua kemampuan dan sumber yang ada seperi : kegiatan penjulan, kas, modal,
jumlah karyawan , jumlah cabang dan sebagainya”.
Menurut Kasmir (2008:196) rasio profitabilitas adalah : “Rasio
profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
mencari keuangan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas
manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukan oleh laba yang dihasilkan dari
penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini
menunjukan efisiensi perusahaan”.
2.1.2.3 Jenis-Jenis Rasio Profitabilitas
Rasio yang termasuk rasio profitabilitas antara lain :
1. Gross Profit Margin(Margin Laba Kotor)
Gross profit margin menurut (Sawir, 2009:18) merupakan rasio yang
mengukur efisiensi pengendalian harga pokok atau biaya produksinya,
16
2. Net Profit Margin(Margin Laba Bersih)
Menurut Alexandri (2008:200) rasio ini digunakan untuk menunjukan
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih setelah dipotong
pajak.
3. Return On Investment(ROI)
Menurut (Syamsuddin, 2009:63) Return on investment merupakan
perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan total aktiva. Return On
Investment adalah merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan
secara keseluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah
2.2. Kerangka Pemikiran
Menurut Sudarsono dan Edilius (2001:69), bahwa kredit adalah suatu
persetujuan pembayaran antara pihak penjual dan pembeli, atau antara kreditur
dan debitur, untuk melaksanakan pembayaran atau pengembalian pinjaman
dikemudian hari secara mencicil. Sementara Muljono dan Teguh Pudjo
(2001:10), memberi pengertian kredit sebagai kemampuan untuk melaksanakan
suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji
pembayaran akan dilakukan, ditangguhkan pada suatu jangka waktu yang
disepakati. Di lain pihak, Kasmir (2000 :72), menyatakan bahwa kredit adalah
memperoleh barang dengan membayar secara cicilan atau angsuran dikemudian
hari atau memperoleh pinjaman uang yang pembayarannya dilakukan
dikemudian hari dengan cicilan atau angsuran sesuai dengan perjanjian.
Dengan demikian, pemberian kredit adalah pemberian kepercayaan. Hal
ini berarti bahwa prestasi yang diberikan benar-benar diyakini dapat
dikembalikan oleh penerima kredit sesuai dengan waktu dan syarat-syarat yang
disetujui bersama. Unsur-unsur dalam pemberian kredit menurut Muchdarsyah
Sinungan (1993:3) adalah : kepercayaan, waktu, tingkat risiko (degree of risk)
dan prestasi.
Pemberian kredit oleh bank kepada masyarakat diharapkan dapat
meningkatkan profitabilitas, seperti yang diuraikan Kasmir (2001:96),
menjelaskan bahwa fungsi kredit yaitu sebagai sarana untuk meningkatkan
18
yang disalurkan maka akan semakin baik, terutama dalam hal meningkatkan
pendapatan. Karena jika sebuah kredit diberikan untuk membangun perusahaan,
maka perusahaan tersebut membutuhkan tenaga kerja sehingga dapat mengurangi
pengangguran dan menambah pendapatan.
Profitabilitas merupakan kemampuan memperoleh laba, sehingga
perusahaan manapun jelas ingin selalu meningkatkan profit yang didapat, karena
peningkatan profit akan berdampak pada sehatnya perusahaan itu. Sartono
(2000:130) mengemukakan, profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan
memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun
modal sendiri.
Untuk mengetahui profitabilitas dapat dihitung dengan menggunakan
rumus ROI seperti yang diungkapkan Syamsuddin, (2009:63) Return On
Investment adalah merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan
secara keseluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah
keseluruhan aktiva yang tersedia didalam perusahaan.
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka dapat disusun bagan
Kasmir (2001:96)
Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran Kredit
(x)
- Jumlah kredit
( Suhardjono, 2003:11)
Profitabilitas (y)
- Laba setelah pajak
- Total aktiva
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Objek penelitian menurut Husen Umar (2005:303) adalah sebagi berikut:
“Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek
penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambah
hal-hal lain jika dianggap perlu”.
Objek dalam penelitian ini Analisis Penyaluran Kredit Terhadap
Profitabilitas pada PT. Pegadaian Kantor Cabang Cikudapateuh Bandung.
3.2. Metode Penelitian
Metode penelitian menurut Sugiyono (2007:4) adalah sebagai berikut :
“Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan
data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan
suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami,
memecahkan dan mengantisipasi masalah”.
Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa metode penelitian
adalah suatu teknik atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan, mencatat
data, baik primer maupun sekunder yang dapat digunakan untuk keperluan
berhubungan dengan pokok permasalahan sehingga akan didapat suatu
kebenaran atau data yang diperoleh.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Sugiyono (2005:21) penelitian
dengan menggunakan metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan
untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak
digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.
Metode deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk menggambarkan
perkembangan jumlah kredit KCA dan profitabilitas serta analisis penyaluran
kredit terhadap profitabilitas di PT. Pegadaian.
3.2.1. Desain Penelitian
Untuk menerapkan metode ilmiah dalam praktek penelitian maka
diperlukan suatu desain penelitian yang sesuai dengan kondisi, seimbang dengan
dangkal dalamnya penelitian yang dikerjakan. Desain penelitian adalah semua
proses yang diperlikan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian
(Moh.Nazir dalam Narimawati Umi, 2010:30). Langkah-langkah desain
penelitian menurut Umi Narimawati adalah :
1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian,
selanjutnya menetapkan judul penelitian, judul penelitian ini adalah
“Analisis Penyaluran Kredit KCA terhadap Profitabilitas pada PT. Pegadaian
22
2. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi, masalah yang terjadi dalam
penelitian ini adalah terjadinya penurunan profitabilitas pada PT. Pegadaian
Kantor Cabang Cikudapateuh Bandung.
3. Menetapkan rumusan masalah, yaitu bagaimana perkembangan penyaluran
kredit KCA, perkembangan profitabilitas , dan analisis penyaluran kredit
KCA terhadap profitabilitas.
4. Menetapkan tujuan penelitian, yaitu mengetahui perkembangan penyaluran
kredit KCA, perkembangan profitabilitas , dan analisis penyaluran kredit
KCA terhadap profitabilitas.
5. Menetapkan sumber data dan teknik pengumpulan data, yaitu informasi
mengenai data-data terkait dengan penyaluran kredit dan profitabilitas
berdasarkan laporan keuangan.
6. Melakukan analisis data, yaitu menganalisis perkembangan penyaluran
kredit KCA, perkembangan profitabilitas , dan analisis penyaluran kredit
KCA terhadap profitabilitas.
7. Melakukan pelaporan hasil penelitian
Dan penelitian ini pada dasarnya adalah ingin menguji analisis penyaluran
kredit terhadap profitabilitas pada PT. Pegadaian Kantor Cabang
3.2.2. Operasional Variabel
Operasional variabel menurut Hasan Mustafa (2009) adalah sebagai
berikut : “ proses penentuan ukuran suatu variabel, maka tidak semua variabel
penelitian harus disusun definisi operasionalnya”.
Operasional variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta
informan yang terkait dalam penelitian. Selain itu juga disebutkan variabel yang
digunakan dalam penelitian ini.
1. Variabel (x) dependent dalam penelitian ini adalah Kredit KCA.
2. Variabel (y) independent dalam penelitian ini adalah Profitabilitas (ROI)
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala
Kredit ( X )
Kredit adalah penyediaan uang atau yang disamakan dengan itu berdasarkan persetujuan pinjam meminjam antara bank dengan lain pihak dalam hal mana pihak peminjam berkewajiban melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga yang telah ditentukan. (Suhardjono (2003:11) ).
Jumlah
24
3.2.3. Sumber dan Teknik Penentuan Data
3.2.3.1. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sekunder.
Menurut Sugiyono dalam Umi Narimawati (2010:37) sumber data sekunder
adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data.
Penulis menggunakan data sekunder karena peneliti mengumpulkan informasi
dari data yang telah diolah oleh pihak lain, yaitu informasi mengenai data-data
terkait dengan penyaluran kredit dan profitabilitas.
3.2.3.2. Teknik Penentuan Data
Adapun teknik penetuan data terbagi menjadi dua bagian, yaitu populasi
dan sampel.
1. Populasi
Menurut Umi Narimawati (2008:37) populasi adalah “Objek atau subjek
yang memiliki karakteristik tertentu sesuai informasi yang ditetapkan oleh
peneliti, sebagai unit analisis penelitian”. Populasi dalam penelitian ini adalah
laporan keuangan PT. Pegadaian.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih untuk menjadi unit
pengamatan dalam penelitian (Umi Narimawati,2008). Penarikan sampel
dilakukan dengan menggunakan Stratified Random Sampling. Stratified Random
dalam strata-strata berdasarkan kriteria tertentu kemudian memilih secara acak
sederhana setiap stratum. Sampel dalam penelitian ini adalah laporan keuangan
PT. Pegadaian dari tahun 2007-2011.
3.2.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian lapangan (Field Research) yang dilakukan dengan cara mengadakan
peninjauan langsung pada instansi yang menjadi pbjek untuk mendapatkan data
primer dan sekunder. Data primer didapatkan melalui teknik-teknik sebagai
berikut :
a) Observasi (Pengamatan Langsung)
Melakukan pengamatan secara langsung dilokasi untuk memproleh data
yang diperlukan. Observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan yang
berhubungan dengan variabel penelitian. Hasil dari observasi dapat dijadikan
data pendukung dalam menganalisis dan mengambil leputusan.
b) Wawancara atau Interview
Teknik pengumpulan data dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan
kepada pihak-pihak yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. Penulis
mengadakan hubungan langsung dengan pihak-pihak yang dapat dianggap dapat
26
Sedangkan data sekunder didapat melalui :
c) Dokumentasi
Pengumpulan data dilakukan dengan menelaah dokumen-dokumen yang
terdapat pada PT. Pegadaian. Mulai dari literature dan buku-buku yang ada.
d) Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara
mengumpulkan data, mencatat, mempelajari text book dan buku–buku atau
referensi, seperti jurnal, media cetak lainnya di perpustakaan dan Badan Pusat
Statistik, internet berkaitan dengan masalah yang dihadapi. Studi kepustakaan
berfungsi untuk mendapatkan informasi bersifat teoritis yang akan diteliti
sehingga penelitian memiliki landasan yang kuat sebagai suatu hasil ilmiah.
3.2.5. Rancangan Analisis
Rancangan analisis menurut Umi Narimawati (2010:41) adalah “Proses
mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil
observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke
dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun
ke dalam pola, memilih mana yang lebih penting dan akan dipelajari, dan
membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang
lain”.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian deskriptif kuantitatif
1. Mengumpulkan data dan informasi dari hasil observasi lapangan dan
interview.
2. Mengelompokan data kedalam kategori dan menjabarkan kedalam
unit-unit.
3. Menyusun dan memilah data yang penting.
4. Menganalisis perkembangan tingkat penyaluran kredit di PT. Pegadaian.
Untuk menganalis perkembangan penyaluran kredit digunakan rumus :
(݊+ 1)−݊
݊ ݔ100%
Ket : n = Total penyaluran kredit tahun tersebut.
5. Menganalisis perkembangan tingkat profitabilitas di PT. Pegadaian.
Untuk menganalis perkembangan profitabilitas digunakan rumus :
6. Melakukan perbandingan antara tingkat penyaluran kredit dengan tingkat
profitabilitas di PT. Pegadaian. Dengan cara melihat pertumbuhan antara
total kredit dan ROI setiap tahunnya.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah PT. Pegadaian
Sejarah Pegadaian di Indonesia dimulai pada saat VOC, suatu maskapai
perdagangan dari negeri Belanda, pada tanggala 20 Agustus 1746 di Batavia
(Jakarta) mendirikan Bank Van Leening yaitu lembaga keungan yang
memberiakn kredit denagn sistem gadai. Tujuan dari pendirian lembaga ini pada
hakikatnya hanya untuk kepentingan VOC sendiri yakni untuk memperlancar
kegiatan perekonomian dan perdagangan yang dijalankan.
Pada saat Inggris mengambil alih pemerintahan (1811 - 1816) Bank Van
Leening milik pemerintah dibubarkan karena penguasa saat itu tidak sependapat
bahwa suatu Bank semacam itu harus dilksanakan sendiri oleh pemerintah. Atas
pertimbangan tersebut maka masyarkat diberi keleluasaan untuk mendirikan usaha
gadai asal mendapat lisensi dari Pemerintah daerah setempat disebut dengan pola
licentie stelsel. Namun ada dampak yang tidak sehat dengan pola lisensi ini, yaitu
para para pemegang lisensi mempergunkan kesempatan untuk “mengeruk”
keuntungan sebesar-besarnya dengan menerapkan bunga yang setinggi-tingginya.
Sehingga pola lisensi dirubah menjadi pola pacth stelse, yaitu hak mendirikan
pegadaian diberikan kepada umum yang mampu memberikan pembayaran
sejumlah uang yang tertinggi kepada pemerintah.
Ketika Belanda kembali berkuasa di Indonesia pada tahun 1816,
keberadaan patch stelsel tetap dipertahankan. Sejalan dengan berkembangnya
menerbitkan peraturan pertama yang mengatur status pengelolaan usaha gadai
melalui staatsblad (Stbl) No. 131 tanggal 12 Maret 1901 yang mengatur bahwa
usaha pegadaian merupakan monopoli pemerintah. Berdasarkan Undang-undang
ini didirikan pegadaian Negara Pertama di sukabumi (Jawa Barat) pada tanggal 1
april 1901 ( selanjutnya setiap tanggal 1 April diperingati sebagai Hari Ulang
tahun Pegadaian). Selanjutnya mulai saat itu Pegadaian menjadi bagian dari
Pemerintah Hindia Belanda.
Setelah kemerdekaan RI, mulai dilakukan pembenahan terhadap organisasi
pegadaian. Status hukum pegadaian juga mengalami beberapa perubahan.
Melalui Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (PERPU) No. 19 tahun
1960 dan Peraturan Pemerintah (PP) No. 178 tahun 1961 yang menetapkan bahwa
semua perusahaan yang modalnya berasal dari pemerintah dijadikan Perusahaan
Negara (PN), maka status Jawatan Pegadaian berubah menjadi Perusahaan
Negara(PN) Pegadaian dengan modal ditetapkan sejumlah Rp
4.600.000.000,-(Empat Miliar Enam Ratus Juta Rupiah).
Pada tahun 1990 dikeluarkan PP No. 10 tahun 1990 tanggal 10 April 1990
yang mengatur perubahan bentuk dari PERJAN menjadi PERUM pegadaian
dengan modal awal Rp 205.000.000,- (dua ratus miliar rupiah). Sejalan dengan
diterbitkannya PP No. 13 tahun 1998, maka peraturan tentang tahun 1998, MAKA
PERATURAN tentang PERUM Pegadaian disempurnakan dan diatur kembali
dengan peraturan Pemerintah No. 103 tahun 2000. Dan 1 April 2012, Perum
Pegadaian berubah badan hukum dari Perum menjadi PT (Persero). Perubahan
badan hukum tersebut bertepatan dengan HUT ke - 111 Pegadaian tahun ini.
Walaupun berubah status berulang kali. Tujuan didirikannnya Pegadaian
30
golongan menengah ke bawah dengan memberikan pelayanan pinjaman atas dasar
hukum gadai dan fidusia. Namun demikian pelaksanaan tugas-tugas tersebut tidak
lantas mengorbankan prinsip bisnis dalam menjalan kan aktivitas usaha
pegadaian, apalagi sebagai Badan Usaha Milik Negara sesuai UU 19/2003
pegadaian harus beroperasi menguntungkan.
Pegadaian sebagai pelaku di industri perkreditan dengan usaha utama
memberikan pinjaman atas dasar hukum gadai, menghadapi peluang pasar yang
sangat luas mengembangkan sayap bisnisnya ke dalam indusrtri pembiayaan
untuk masyarakat golongan menengah kebawah dan usaha mikro kecil.
Visi, Misi dan Tujuan PT Pegadaian
Guna untuk memberikan inspirasi dan membangkitkan semangat seluruh
karyawan perusahaan maka Pegadaian merumuskan visi ke depan yaitu : Pada
tahun 2013 pegadaian menjadi “champion” dalam pembiayaan mikro dan kecil
berbasis gadai dan fiducia bagi masyarakat menengah ke bawah.
Sejalan dengan tujuan Pegadaian, maka disusunlah rumusan misi sebagai
berikut :
a. Membantu program pemerintah meningkatkan kesejahteraan rakyat khususnya
golongan menengah ke bawah dengan memberikan solusi keungan yang
terbaik melalui penyaluran pinjaman skala mikro, kecil dan menengah atas
dasar hukum gadai dan fidusia.
b. Memberikan manfaat kepada pemangku kepentingan dan melaksanakan tata
kelola perusahaan yang baik secara konsisten.
c. Melaksanakan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya.
dipahami, dihayati, dan dilaksanakan oleh seluruh insan Pegadaian. Budaya
Perusahaan diilhami oleh jiwa si ”INTAN” yang bersikap dalam mengedepankan
pelanggan dan di implementasikan.
Jiwa si :INTAN”
Inovatif : Penuh gagasan, kreatif, aktif, dan menyukai tantangan.
Nilai moral tinggi : Taqwa, jujur, berbudi luhur, loyal.
Terampil : Menguasai bidang pekerjaan, tanggap, cepat, akurat.
Adi layanan : Sopan, ramah, berkepribadian simpatik.
Nuansa Citra : Business Oriented, costumers satisfaction, selalu berusaha
mengembangkan diri.
4.1.2 Srukutur Organisasi PT. Pegadaian
Dalam suatu perusahaan atau pegadaian, tentu diperlukan adanya
kegiatan-kegiatan manajemen yang baik dan terarah. Salah satu fungsi manajemen yang
baik adalah pengorganisasian, yaitu proses penentuan dan pengelompokan,
peraturan dan macam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan,
menempatkan orang-orang pada setiap aktivitas, menyediakan alat-alat yang
diperlukan, menetapkan wewenang yang secara langsung didelegasikan kepada
setiap individu yang melakukan aktivitas.
Dengan adanya penyusunan organisasi tersebut sebuah perusahaan atau
bank dalam kegiatannya dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan oleh sebuah
organisasi. Tanggung jawab dari setiap karyawan dalam menjalankan tugasnya
masing-masing sangat menentukan dalam terwujudnya suatu kebersamaan yang
serasi dan mencapai hasil yang memuaskan.
Struktur organisasi PT. Pegadaian penyusunan organisasi tersebut
32
Cikudapateuh Bandung dan merupakan suatu pola yang menggambarkan
hubungan antara fungsi jabatan dengan aktifitas dalam suatu organisasi seperti
terlihat dalam gambar dibawah ini.
Sumber : PT. Pegadaian Kantor Cabang Cikudapateuh
Gambar 4.1
Struktur Organisasi PT. Pegadaian Kantor Cabang Cikudapateuh Bandung
4.1.3. Deskripsi Jabatan
Secara garis besar pembagian tanggung jawab dan tugas masing-masing
bagian yang ada pada PT. Pegadaian Kantor Cabang Cikudapateuh Bandung
adalah sebagai berikut :
1. Wewenang dan Tanggung Jawab Kepala Cabang
a. Mengatur, mengawasi dan mengendalikan kegiatan-kegiatan dalam
lingkungannya sehingga terpelihara kelangsungan, kelancaran dan
kesatuan gerak langkah pekerjaan sesuai dengan tata kerja yang
ditetapkan.
b. Menilai kinerja karyawan.
c. Menandatangani surat-surat berharga bersama-sama dengan pejabat yang Kepala Cabang
Penaksir
Penjaga Gudang Penjaga Siang
d. Memutuskan pemberian kredit sesuai dengan wewenang.
e. Memonitor dan membuat anggaran serta rencana kerja.
f. Melaksanakan tugas-tugas ekstern.
g. Menandatangani perjanjian kredit.
h. Menyetujui atau menolak permohonan cuti karyawan.
2. Wewenang dan Tanggung Jawab Penaksir
a. Tugasnya adalah menaksir nilai barang agunan yang di berikan nasabah
dalam meminjam uang di PT Pegadaian.
b. Membina hubungan kerja yang baik dengan pihak intern ataupun ekstern
untuk menunjang kelancaran tugas bidang pelayanan dan operasional serta
mengamankan seluruh kepentingan cabang.
c. Melaksanakan tugas pokok pada unit kerja yang berada dibawah
pengawasan Kepala Cabang secara efektif dan efisien sesuai dengan batas
dan wewenang yang ditetapkan.
3. Wewenang dan Tanggung Jawab Tata Usaha
a. Tugasnya adalah mengurusi semua pembukuan di PT. Pegadaian
b. Membina hubungan kerja yang baik dengan semua pihak intern ataupun
ekstern, yang dapat menunjang kelancaran tugas.
c. Melaksanakan seluruh tugas pokok pada unit kerja yang berada dibawah
pengawasan Kepala Cabang secara efektif dan efisien sesuai dengan batas
dan wewenang yang ditetapkan.
4. Wewenang dan Tanggung Jawab Kasir
a. Tugasnya membyar kredit, menerima uang pelunasan hutang dari
nasabah,dan membyar semua pengeluaran kantor cabang misalnya
34
b. Melaksanakan tugas pokok pada unit kerja yang berada dibawah
pengawasan Kepala Cabang secara efektif dan efisien sesuai dengan batas
dan wewenang yang ditetapkan.
5. Wewenang dan Tanggung Jawab Penjaga Gudang
a. Tugasnya adalah menyimpan,memelihara,dan menjaga barang-barang
jaminan di gudang
b. Melaksanakan tugas pokok pada unit kerja yang berada dibawah
pengawasan Kepala Cabang secara efektif dan efisien sesuai dengan batas
dan wewenang yang ditetapkan.
6. Wewenang dan Tanggung Jawab Penjaga Siang
a. Tugasnya adalah menjaga keamanan di siang hari,membuka dan menutup
gerbang serta pintu, dan lain-lain
b. Melaksanakkan fungsi pokok pada unit kerja yang berada dibawah
pengawasan Kepala Cabang secara efektif dan efisien sesuai dengan batas
dan wewenang yang ditetapkan.
4.1.4. Pelaksanaan Penyaluran Kredit KCA PT. Pegadaian Cabang Cikudapateuh
4.1.4.1. Syarat Permintaan Kredit
Syarat-syarat permintaan Kredit Gadai KCA, antara lain :
a. Foto copy KTP atau kartu pengenal lain seperti SIM atau Paspor.
b. Barang Jaminan yang memenuhi persyaratan
c. Surat kuasa dari pemilik barang, jika dikuasakan.
d. Mengisi Formulir Permintaan Kredit (FPK)
4.1.4.2. Formulir yang terkait dengan pemberian dan permintaan kredit gadai, yaitu
sebagai berikut :
1. Formulir permintaan kredit (FPK).
2. Surat Bukti Kredit (SBK)
3. Buku Rekapitulasi Kredit (BRK).
4. Buku Penerimaan barang jaminan (BPBJ).
5. Buku Kredit (BK).
6. Laporan Harian Kas (LHK).
7. Buku Gudang (BK).
8. Buku Statistik Perkembangan Usaha (BSPU).
4.1.4.3. Barang-barang Yang Dapat Diterima dan Tidak Sebagai Jaminan Gadaian, adalah sebagai berikut :
Barang-barang yang Dapat Diterima sebagai Jaminan Gadai adalah
sebagai berikut
1. Barang perhiasan (logam dan permata), seperti : emas, platina, berlian
dan batu mulia
2. Kendaraan seperti : mobil dan sepeda motor
3. Barang rumah tangga seperti : Barang Elektronik (laptop, Handpone),
dan lain-lain.
Barang-barang yang Tidak Dapat Diterima sebagai Jaminan Gadai adalah
sebagai berikut :
1. Barang-barang milik pemerintah, seperti : senjata api, senjata tajam,
perlengkapan ABRI dan Pemerintah
2. Barang-barang yang mudah busuk, seperti : makanan dan minuman,
36
3. Barang-barang yang berbahaya dan mudah terbakar, seperti : korek api,
minyak tanah, tabung berisi gas
4. Barang yang sukar ditaksir nilainya , seperti : brng purbkl, histroris
5. Barang yang dilarang peredarannya, seperti : ganja, heroin, opium dn
senjata api
6. Barang yang tidak tetap harganya dan sukar ditetapkan taksirannya,
seperti : buku dn lukisan
Barang-barang lainnya, seperti : barang yang disewa belikan, Barang yang
diperoleh melalui hutang dan belum lunas, Barang titipan sementara (konsinyasi),
Barang yang tidak diketahui asal-usulnya , dan Barang-barang bermasalah (barang
curian, penggelapan, penipuan, dan lai-lain.
4.1.4.4. Prosedur Pemberian Kredit KCA PT Pegadaian Cabang Cikudapateuh
Prosedur pemberian kredit gadai dilaksanakan sebagai berikut :
1). Nasabah
a. Mengambil dan mengisi Formulir Permintaan Kredit (FPK).
b. Menyerahkan FPK yang telah diisi dengan melampirkan foto copy KTP/
Identitas lainnya serta Barang Jaminan (BJ) yang akan dijaminkan.
c. Menerima kembali Kitir FPK sebagai tanda bukti penyerahan BJ.
d. Menandatangani SBK asli dan dwilipat yang diserahkan oleh Kasir Kredit.
e. Menerima sejumlah uang Uang Pinjaman(UP) dan Surat Bukti kredit
(SBK) asli (lembar 1).
2). Penaksir
a. Menerima FPK dengan lampiran KTP/identitas lainnya beserta BJ dari
nasabah.
b. Memeriksa kelengkapan kebenaran pengisi-an FPK dan BJ yang dijaminkan.
c. Menandatangani FPK (pada badan dan kitir-nya) sebagai tanda bukti
penerimaan B J dari nasabah.
d. Menyerahkan kitir FPK kepada nasabah.
e. Melakukan taksiran untuk menentukan nilai barang jaminan sesuai
dengan Buku Peraturan Menaksir (BPM) dan Surat Edaran (SE)
yang berlaku
f. Untuk taksiran BJ gol. A dapat langsung diselesaikan oleh Penaksir
Pertama, sedangkan golongan B, C, dan D harus diselesaikan oleh
Penaksir Kedua atau Kepala Cabang.
g. Menentukan besarnya Uang Pinjaman (UP) yang dapat diberikan kepada
nasabah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
h. Larangan yang harus ditaati oleh Penaksir, antara lain :
1) Jumlah UP berdasarkan permintaan nasabah yang melebihi jumlah
taksiran
2) Melakukan pengeboran barang jaminan mengikir, mengerik, atau
melepaskan mata dari barang perhiasan tanpa seijin pemilik.
i. Mengisi (menulis) dan nenandatangani SBK rangkap dua sesuai
38
j. Merobek kitir bagian dalam dan luar SBK dwilipat. Kitir bagian luar
untuk nomor Barang jaminan (BJ) dan Kitir dalam digunakan sebagai
arsip sementara.
k. Menyerahkan SBK asli dan badan SBK dwilipat kepada Kasir Kredit.
BJ dimasukkan ke dalam kantong / dibungkus/dan ditempeli nomor BJ dan
diplombir/diikat.
l. Menjumlahkan potongan barang jaminan, taksiran, dan uang pinjaman,
masing-masing golongan SBK berdasarkan data pada kitir dalam SBK
dwilipat. Hasil penjumlahan tersebut ditulis pada Buku
RekapitulasiKredit dan Buku Serah terima Barang Jaminan.
m. Menyerahkan BJ yang telah diplombir /diikat kepada bagian
gudang dengan menggunakan BPBJ dan membubuhkan tanda tangannya
pada kolom "Penyerahan".
n. Bersama-sama dengan petugas Gudang menandatangani kolom
serah terima BJ pada BPBJ.
3). Kasir
a. Menerima SBK asli dan badan SBK dwilipat dari Penaksir.
b. Mencocokkan SBK tersebut dengan kitir Formulir Permintaan Kredit
yang diserahkan oleh nasabah.
c. Menyiapkan dan melakukan pembayaran UP sesuai dengan jumlah
yang tercantum pada SBK
d. Membubuhkan paraf pada SBK asli dan dwilipat pada kitir luar di belakang
jumlah UP.
f. Membuat Laporan Harian Kas b er das ark a n Bu ku K redi t dan
mencocokkannya dengan Buku Penerimaan Barang Jaminan yang dibuat
penaksir.
4). Petugas Tata Usaha
a. Menyerahkan badan SBK dwilipat, LHK, dan FPK kepada petugas Tata
Usaha
b. Menerima badan SBK dwilipat, LHK, dan Kitir FPK dari Kasir.
c. Menyusun dan menyimpan badan SBK dwilipat.
d. Mencatat data nasabah pada Buku Nasabah, dan setiap akhir bulan jumlah
kredit yang diberikan dicatat pada Buku Statistik Perkembangan Usaha.
e. Melakukan pencatatan administrasi sesuai Prosedur Akuntansi Kantor
Cabang.
5). Petugas Gudang
a. Menerima dan menghitung BJ yang diserahkan oleh Penaksir. Serah
terima BJ menggunakan Buku Penerimaan Barang Jaminan (BJ).
b. Mencocokkan Barang Jaminan yang diterima dengan jumlah yang tertera
pada buku peneriamaan Barang Jaminan dan apabila terdapat cocok
membubuhkan tandatangan pada kolom “penerimaan”.
c. Melakukan pencatatan di Buku Gudang.
d. Barang jaminan yang diterima disimpan di gudang sesuai dengan golongan
dan bulan kredit Barang Jaminan.
Langkah-langkah prosedur pemberian kredit gadai dilaksanakan oleh
nasabah, penaksir, kasir, petugas tata usaha dan petugas gudang. Pertama kali
calon nasabah/nasabah mengisi formulir permintaan kredit (FPK) yang telah
40
disertai dengan barang jaminan (BJ) yang akan digadai setelah itu, penaksir akan
melakukan taksiran terhadap barang jaminan yang akan digadai terakhir nasabah
akan menerima resi yang berisi tentang sejumlah uang yang diterima dan jenis
barang yang digadai serta tanggal jatuh tempo. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2
Prosedur Penyaluran Kredit PT. Pegadaian Kantor Cabang Cikudapateuh
4.2. Pembahasan
4.2.1. Perkembangan jumlah penyaluran kredit KCA pada PT. Pegadaian Kantor Cabang Cikudapateuh Bandung
Berdasarkan data yang diperoleh PT. Pegadaian Cabang Cikudapateuh
salurkan PT. Pegadaian Cabang Cikudapateuh Bandung dapat dilihat pada Tabel
4.1 dan Gambar 4.3.
Tabel 4.1
Total Penyaluran Kredit PT. Pegadaian Cabang Cikudapateuh Bandung Periode Tahun 2007 – 2011
Tahun Total Kredit yang Diberikan
(Rp) Pertumbuhan (%)
2007 04.777.040.000
-2008 07.387.266.000 54.64
2009 10.571.293.000 43.10
2010 11.654.807.000 10.25
2011 15.431.083.000 32.40
Rata-rata 9.964.297.800 28.08
Sumber : Laporan Keuangan PT. Pegadaian Cabang Cikudapateuh (2012)
Gambar 4.3.
Perkembangan Penyaluran Kredit PT. Pegadaian Cabang Cikudapateuh
Total kredit yang disalurkan PT. Pegadaian Cabang Cikudapateuh
Bandung, setiap tahunnya mengalami peningkatan. Pada tahun 2007 total kredit
yang disalurkan sebesar Rp. 4.777.040.000, meningkat menjadi Rp.
7.387.266.000 pada tahun 2008, terjadi peningkatan penyaluran kredit sebesar
54,64%. Pada tahun 2008 total kredit yang disalurkan sebesar Rp. 7.387.266.000,
meningkat menjadi Rp. 10.571.293.000 pada tahun 2009, terjadi peningkatan 0
5,000,000 10,000,000 15,000,000 20,000,000
2007 2008 2009 2010 2011
42
penyaluran kredit sebesar 43,10%. Pada tahun 2009 total kredit yang disalurkan
sebesar Rp. 10.571.293.000, meningkat menjadi Rp. 11.654.807.000 pada tahun
2010, terjadi peningkatan penyaluran kredit sebesar 10,25%. Pada tahun 2010
total kredit yang disalurkan sebesar Rp. 11.654.807.000, meningkat menjadi Rp.
15.431.083.000 pada tahun 2011, terjadi peningkatan penyaluran kredit sebesar
32,40%. Peningkatan penyaluran kredit ini terjadi karena adanya faktor
kepercayaan nasabah yang tumbuh akan potensi keuntungan yang terkandung
dalam usaha penyaluran kredit.
4.2.2. Perkembangan Profitabilitas pada PT. Pegadaian Kantor Cabang Cikudapateuh Bandung
Return on Invesment (ROI) adalah perbandingan antara laba setelah pajak
dengan total aktiva guna mengukur tingkat pengembalian investasi total. Untuk
lebih jelasnya keadaan Return on Invesment (ROI) PT. Pegadaian Cabang
Cikudapateuh Bandung periode tahun 2007 – 2011 dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2
Return on InvesmentPT. Pegadaian Cabang Cikudapateuh Bandung Periode Tahun 2007 – 2011 (Dalam Ribu Rupiah )
Tahun Laba bersih
2007 2.967.697.897 - 20.242.281.817 - 14,66
-2008 3.855.341.533 29,91 29.168.153.910 44,10 13,22 ( 9,82 )
2009 4.598.885.363 19,29 58.555.962.298 100,75 7,85 ( 40,62 )
2010 5.608.631.565 21,96 60.462.650.764 3,26 9,28 18,21
2011 7.303.030.097 30,21 62.755.220.445 3,79 11,64 25,43
Gambar 4.4.
Perkembangan Profitabilitas PT. Pegadaian Cabang Cikudapateuh
Berdasarkan Tabel 4.2 tersebut menunjukkan bahwa Return On Invesment
PT. Pegadaian Cabang Cikudapateuh Bandung rata-rata per tahunnya sebesar
11,33%. Besarnya ROI perusahaan pada periode tahun 2007 – 2011 adalah
sebagai berikut :
1. Return On Invesment PT. Pegadaian Cabang Cikudapateuh pada tahun 2007
sebesar 14,66%, artinya setiap Rp. 100 dari modal yang diinvestasikan dalam
keseluruhan aktiva menghasilkan keuntungan bersih sebesar Rp. 14,66.
2. Return On Invesment PT. Pegadaian Cabang Cikudapateuh pada tahun 2008
sebesar 13,22%, artinya setiap Rp. 100 dari modal yang diinvestasikan dalam
keseluruhan aktiva menghasilkan keuntungan bersih sebesar Rp. 13,22.
3. Return On Invesment PT. Pegadaian Cabang Cikudapateuh pada tahun 2009
sebesar 7,85%, artinya setiap Rp. 100 dari modal yang diinvestasikan dalam
44
4. Return On Invesment PT. Pegadaian Cabang Cikudapateuh pada tahun 2010
sebesar 9,28%, artinya setiap Rp. 100 dari modal yang diinvestasikan dalam
keseluruhan aktiva menghasilkan keuntungan bersih sebesar Rp. 9,28.
5. Return On Invesment PT. Pegadaian Cabang Cikudapateuh pada tahun 2011
sebesar 11,64%, artinya setiap Rp. 100 dari modal yang diinvestasikan dalam
keseluruhan aktiva menghasilkan keuntungan bersih sebesar Rp. 11,64.
4.2.3. Analisis pengaruh penyaluran kredit KCA terhadap profitabilitas PT. Pegadaian Kantor Cabang Cikudapateuh
Tabel 4.3.
Analisis pengaruh penyaluran kredit terhadap profitabilitas PT. Pegadaian
Tahun Total Kredit yang Diberikan (Rp)
Pertumbuhan
(%) ROI
Pertumbuhan (%)
2007 04.777.040.000 - 14,66
-2008 7.387.266.000 54.64 13,22 ( 9,82 )
2009 10.571.293.000 43.10 7,85 ( 40,62 )
2010 11.654.807.000 10.25 9,28 18,21
2011 15.431.083.000 32.40 11,64 25,43
Rata-rata 9.964.297.800 28.08 11,33 (1,36)
Perkembangan pengaruh penyaluran kredit terhadap profitabilitas PT.
Pegadaian Cabang Cikudapateuh Bandung, setiap tahunnya mengalami penurunan
dan peningkatan. Pada tahun 2007-2008 pertumbuhan kredit yang disalurkan
sebesar 54,64% dan berpengaruh terhadap profitabilitas -9,82%, menurun Pada
tahun 2008-2009 pertumbuhan kredit yang disalurkan sebesar 43,10% dan
berpengaruh terhadap profitabilitas -40,62%, terjadi peningkatan Pada tahun
pertumbuhan kredit yang disalurkan sebesar 32,40% dan berpengaruh terhadap
profitabilitas 25,43%. Penurunan tingkat profitabilitas pada tahun 2007-2008 dan
2008-2009 dikarenakan kredit macet atau disebabkan tingkat pengembalian kredit
masih rendah dikarenakan masih dalam tahap awal pemberian kredit, sedangkan
peningkatan profitabilitas pada tahun 2009-2010 dan 2010-2011 terjadi
disebabkan stabilitas pengembalian kredit yang sudah membaik dan tingkat kredit
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka
dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Perkembangan penyaluran kredit PT. Pegadaian Cabang Cikudapateuh
Bandung setiap tahunnya terus meningkat dikarenakan adanya faktor
kepercayaan nasabah yanhg tumbuh akan potensi keuntungan yang
terkandung dalam usaha penyaluran kredit.
2. Perkembangan profabilitas perusahaan PT. Pegadaian Cabang Cikudapateuh
Bandung mengalami penurunan pada tahun 2008 dan 2009 dikarenakan
adanya kredit macet, namun meningkat kembali pada tahun-tahun berikutnya
dikarenakan stabilitas pengembalian kredit sudah membaik.
3. Penyaluran kredit berdampak positif terhadap profabilitas perusahaan,
semakin banyak penyaluran kredit, maka nilai profabilitas (ROI) perusahaan
secara umum juga semakin meningkat.
5.2. Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka dapat dikemukakan
saran-saran sebagai berikut :
1. Besarnya penyaluran kredit tergantung pada besarnya dana pihak ketiga yang
dimiliki pihak Pegadaian. Untuk menghasilkan laba yang tinggi pihak
perusahaan harus selektif dan tepat sasaran dalam menyalurkan kredit,
2. PT. Pegadaian Cabang Cikudapateuh Bandung hendaknya lebih
mengoptimalkan laba dalam menjalankan peran sebagai lembaga keuangan,
dengan meningkatkan penyaluran kredit kepada dunia usaha dan menekan
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Data Pribadi
Nama : Achmad Sunarto
Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 19 November 1992
Umur : 20 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat : Jl. Pamagersari No.10 RT01/02 Ds. Tanggulun
Kec. Ibun Kab. Bandung
No. Telp : 085222097005/089672010071
E-mail : Achmaddado273@yahoo.com
II. Pendidikan Formal
1. Taman Kanak-Kanak Rukun Wanita Tahun 1997-1998.
2. Sekolah Dasar Negeri I Majalaya Tahun 1998-2004.
3. Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Majalaya Tahun 2004-2007.
4. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Majalaya Tahun 2007-2010.
5. Terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Komputer Indonesia Fakultas
Ekonomi Program Diploma III (D3) Program Studi Keuangan dan