• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPENTINGAN MULTINATIONAL CORPORATION (PERUSAHAAN FARMASI) DALAM PROGRAM PENANGANAN FLU BURUNG OLEH WORLD HEALTH ORGANIZATION DI INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEPENTINGAN MULTINATIONAL CORPORATION (PERUSAHAAN FARMASI) DALAM PROGRAM PENANGANAN FLU BURUNG OLEH WORLD HEALTH ORGANIZATION DI INDONESIA"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Sebelum perang dingin isu internasional lebih merujuk pada isu militer. Kondisi dunia internasional lebih diwarnai dengan peperangan, dominasi negara-negara penguasa atas negara-negara-negara-negara yang lemah. Perhatian dunia internasional lebih besar pada isu-isu yang bersifat high politic. Pemerintah setiap negara lebih berkonsentrasi pada pengembangan militer untuk mempertahankan keamanan negaranya dari serangan negara lain serta untuk menginfasi negara lain yang lebih lemah militernya daripada negaranya. Pasca perang dingin muncul isu-isu internasional lain yang sifatnya non-tradisional security, seperti kelaparan, kekerasan, dan penyebaran penyakit. Isu tersebut menjadi masalah ketika memberikan dampak yang besar bagi kehidupan manusia (morality).

(2)

terjadi masalah kesehatan yang telah memberikan dampak yang besar seperti morality.

Salah satu penyakit yang menjadi masalah internasional adalah flu burung (Avian Influenza). Flu burung merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus

influenza tipe A dari family Ortomyxoviridae yang telah menyebabkan kematian bagi komunitas unggas. Virus flu burung pertama kali di laporkan di Italia Pada tahun 1878 dengan laporan yang menunjukkan adanya ancaman flu burung karena telah terjadi kematian yang sangat tinggi pada unggas.1Seiring dengan mobilisasi antar negara, maka pada perkembanganya wabah flu burung semakin menyebar ke berbagai negara seperti negara-negara Eropa lainnya dan negara-negara Amerika. Di kawasan Asia, flu burung pertama kali ditemukan di China pada tahun 1968.2Wabah flu burung menjadi ancaman karena penyebaran dan penularannya sangat cepat dan menyebabkan kematian pada unggas secara besar-besaran.

Ancaman wabah flu burung semakin berbahaya ketika menjadi sebuah ancaman bagi manusia karena unggas merupakan salah satu makanan yang banyak dikonsumsi oleh manusia. Keterjangkitan wabah flu burung pada unggas berdampak pada kesehatan manusia yang bisa menyebabkan kematian. Selain itu, wabah flu burung dikhawatirkan dapat bermutasi pada tingkat pandemi. Wabah flu burung tidak hanya memakan korban pada komunitas unggas (morbidity) tapi juga menyebabkan kematian pada manusia (morality).

1)

Dr. Budi Tri Akoso. 2006. Waspada Flu Burung: Penyakit Menular Pada Hewan dan Manusia. Yogyakarta: Kanisius, hal. 14

2)

(3)

Wabah flu burung mengalami perkembangan yang pesat di negara-negara berkembang, dimana pemerintah negaranya tidak memiliki kepedulian yang intensif pada sektor kesehatan. Pihak pemerintah maupun masyarakat menganggap kesehatan bukan prioritas utama yang harus diperhatikan selama tidak memberikan dampak yang besar dan menyebabkan kematian, bahkan sebagian masyarakat apatis terhadap wabah flu burung dan dampak dari flu burung. Disamping itu, Pengelolaan dan pemeliharaan ternak unggas di sebagian negara berkembang masih belum kondusif dalam pengelolaannya, termasuk dalam memelihara unggas yang diternak secara liar. Masalah ini menyebabkan wabah flu burung semakin cepat berkembang dalam penyebarannya baik menjangkit para unggas maupun manusia.

(4)

kesehatan untuk mengobati korban-korban yang terjangkit flu burung, untuk melakukan riset tentang flu burung dan mendapatkan alat-alat yang diperlukan dalam riset serta dalam mengatasi wabah flu burung. Dalam bidang peternakan dan perdagangan unggas, wabah flu burung menurunkan tingkat konsumsi unggas karena adanya perasaan ancaman bagi manusia untuk mengkonsumsi produk unggas yang bisa menyebabkan kesakitan bahkan kematian, menurunkan tingkat produksi unggas dan perdagangan unggas, memberikan kerugian bagi para pengusaha unggas.

Besarnya dampak wabah flu burung bagi keamanan manusia, unggas serta terhadap melajunya pertumbuhan pembangunan maka negara-negara menyatakan bahwa wabah flu burung termasuk salah satu ancaman dan musuh yang sangat besar bagi dunia. Wabah flu burung disepakati bersama sebagai isu internasional oleh negara-negara dunia dan masuk dalam salah satu agenda internasional yang membutuhkan penanganan yang intensif. Perhatian besar juga ditunjukkan oleh organisasi internasional seperti WHO (World Health Organization), FAO (Food and Agricultural Organization) dan organisasi internasional lainnya. Mereka bertekad untuk membantu menangani kasus flu burung dalam skala internasional.

(5)

wabah flu burung bersifat endemi (penyebarannya melintas batas-batas negara) dan proses penyebarannya sangat cepat. Oleh sebab itu WHO sebagai organisasi kesehatan dunia memiliki perhatian khusus untuk mengatasi wabah flu burung dengan upaya menurunkan tingkat penyebaran wabah flu burung yang berefek pada morality.

Indonesia merupakan salah satu negara yang mengalami keterjangkitan wabah flu burung yang tinggi. Indonesia termasuk negara yang mendapat peringatan FAO sebagai negara yang terkonsentrasi, yang memiliki tingkat penyebaran wabah flu burung yang sangat tinggi. Angka kematian kasus wabah flu burung di Indonesia pada tahun 2007 mencapai 78,72%.3Hasil tersebut memberikan status pada Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki kasus wabah flu burung yang paling banyak di dunia. Berdasarkan realita tersebut maka Indonesia mendapatkan perhatian besar dari dunia internasional khususnya WHO. WHO berkomitmen untuk membantu Indonesia dalam menangani wabah flu burung. Dalam upaya membantu Indonesia mengatasi wabah flu burung WHO melakukan berbagai investigasi terhadap penyebaran wabah flu burung di Indonesia, membuat program-program tertentu seperti vaksinasi, kampanye untuk pengendalian wabah flu burung, dan lainnya dalam rangka mengatasi wabah flu burung di Indonesia.

(6)

pihak pemberi bantuan yang didapatkan dari pihak yang diberi bantuan, meski pada awalnya terlihat pihak yang diberi bantuan mendapat keuntungan yang sangat besar dari pihak pendonor.

Dalam upaya penanggulangan flu burung oleh WHO di Indonesia ternyata ada keterlibatan MNC (Multinational Corporation) dalam program penganggulangan ancaman flu burung di Indonesia. MNC disini adalah perusahaan-perusahaan farmasi yang memproduksi vaksin flu burung seperti perusahaan Baxter, Hoffman-La Roche, GlaxoSmitheKline, Sanofi Pasteur. Perusahaan-perusahaan farmasi tersebut melakukan negosiasi terhadap WHO dalam rangka penanganan flu burung oleh WHO di Indonesia untuk mencapai kepentingan pribadinya yakni, untuk memasarkan produk obat mereka secara global serta mendapat keuntungan yang lebih besar dengan meningkatkan produk obatnya yang dijadikan sebagai vaksin flu burung. Efek dari keterlibatan WHO tersebut memunculkan perilaku-perilaku manipulatif yang dilakukan oleh WHO dalam program penanganan flu burung di Indonesia diantaranya adalah WHO melakukan propaganda adanya ancaman pandemi flu burung di Indonesia, monopoli dan komersialisasi sampel virus Indonesia, serta WHO bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan farmasi untuk mengembangkan varian virus baru dari agen flu burung Indonesia. Upaya-upaya tersebut dilakukan oleh perusahaan farmasi untuk menguasai pasar penjualan vaksin flu burung dan mendapat keuntungan yang sebesar-besarnya dari penjualan vaksin flu burung tersebut.

3)

(7)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan diatas, maka permasalahan yang diangkat oleh penulis adalah Bagaimana MNC (Perusahaan Farmasi) Mencapai Kepentingannya Dalam Program Penanggulangan Flu Burung Oleh WHO di

Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana MNC (perusahaan farmasi) mencapai kepentingannya dalam program penanganan flu burung oleh WHO di Indonesia.

1.4 Tinjauan Pustaka 1.4.1 Penelitian Terdahulu

Sebagai dasar untuk melengkapi tinjauan pustaka, maka disajikan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan judul skripsi ini, yang bertujuan untuk membedakan penelitian ini dengan penelitian yang lainnya. Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penanganan flu burung ditulis oleh Johan Carlson dalam tulisannya yang berjudul Contingency Planning For An Influenza Pandemic (National Measures) In Sweden yang tertulis dalam draf kerja yang ditangani oleh Swedish National Board Of Health and Welfare. Dalam tulisannya, Carlson menjelaskan bahwa Swedia bekerjasama dengan WHO untuk mengetahui data penyebaran virus flu burung dan efek-efeknya yang bisa berdampak pandemik.4

(8)

menangani penyebaran wabah flu burung. Penanganan flu burung tersebut dimulai dari penanganan unggas hingga manusia, serta penyaluran vaksin yang merata di Swedia. Selain itu, hasil Contigency Planning Swedia disebarkan ke negara-negara Uni Eropa sebagai sarana informasi khususnya dalam penanganan flu burung di beberapa negara Eropa lainnya yang terjangkit wabah flu burung.

Penelitian lain mengenai flu burung ditulis oleh Nina Nurhayati.5Tulisan tersebut berjudul Peran WHO (World Health Organization) Dalam Penanganan Kasus Flu Burung di Kota Ho Chi Minh-Vietnam. Dalam tulisannya, Nina menjelaskan bahwa wabah flu burung yang ada di Vietnam khusunya di kota Ho Chi Minh sangat mudah dan cepat penyebarannya, serta wabahnya bermutasi. Keterlambatan Vietnam dalam menanggulangi flu burung di negaranya menjadikan WHO sebagai organisasi kesehatan dunia untuk menjalankan perannya dalam membantu Vietnam menanggulangi flu burung di Vietnam khususnya di kota Ho Chi Minh. WHO membuat program-program yang dianggap dapat mengatasi flu burung di kota Ho Chi Minh, misalnya investigasi dan vaksinasi sehingga dampak penyebaran flu burung dapat dikendalikan secara signifikan. Dalam upaya penanganannya, WHO memiliki peran yang sangat baik bagi perkembangan penanganan flu burung di kota Ho Chi Minh, ditandai dengan adanya tingkat penurunan angka penularan dan angka kematian di kota Ho Chi Minh dari tahun 2003 hingga tahun 2006.6

(9)

negara tidak bisa mengatasi wabah flu burung sendirian karena adanya kendala-kendala tertentu baik secara materil ataupun teknis. Peran organisasi internasional seperti WHO memberikan kontribusi yang sangat besar dalam penanganan wabah flu burung di suatu negara. Namun dalam pembahasan ini peneliti lebih melihat dan menganalisa adanya keterlibatan perusahaan farmasi dalam program penganggulangan ancaman flu burung di Indonesia. Keterlibatan perusahaan farmasi tersebut mengakibatkan perilaku manipulatif dari WHO dalam menanggulangi flu burung di Indonesia.

1.5 Landasan Konseptual

Kerangka konseptual digunakan untuk membantu dalam menetapkan arah dan tujuan penelitian serta membantu menentukan konsep yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Konsep yang digunakan dalam pembahasan ini adalah: 1.5.1 Konsep Multinational Corporation (MNC)

Perusahaan multinasional adalah perusahaan yang memproduksi dan memasarkan produknya di beberapa negara yang memiliki kantor pusat di suatu negara. Karena kekuatan ekonominya yang besar, perusahaan multinasional mampu mempengaruhi kebijakan-kebijakan suatu negara.7Sumantoro memandang

4)

Johan Carlson, Contigency Planning for An Influenza Pandemic National Measures. Artikel no. 2005-130-7

5)

Nina Nurhayati adalah seorang alumnus dari Universitas Komputer Indonesia, Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu politik, Jurusan Hubungan Internasional.Penelitian tersebut adalah tugas akhir sebagai prasyarat untuk mendapatkan strata 1

6)

Nina, Nurhayati. 2009. Peran WHO (World Health Organization) Dalam Penanganan Kasus Flu Burung di Kota Ho Chi Minh-Vietnam.

dihttp://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunikompp-gdl-ninanurhay-19784. Diakses kamis, 28 Oktober 2010

7)

Pandji Anoraga. 1995. Perusahaan Multi Nasional Dan Penanaman Modal Asing.Jakarta: PT.

(10)

MNC sebagai subjek dalam hubungan internasional, terkait dengan kekuatan politiknya di tingkat nasional dan internasional serta pola manajemennya yang terpusat sehingga membawa pengaruh pada penguasaan informasi sebagai kekuatan politik juga sebagai kekuatan ekonomi bagi perusahaan tersebut terhadap pihak yang dihadapinya. Dari segi hukum, fokus sentralnya terletak pada MNC sebagai badan hukum yang dapat merupakan cabang, usaha patungan atau perusahaan yang dimiliki umum (public company), juga struktur pemilikan usaha anggaran dasar perusahaan, bentuk hukum pengelolaannya serta penyelesaiannya jika ada sengketa hukum. Hal ini juga terkait dengan masalah yurisdiksi hukum penerima modal. Dari segi ekonomi, fokus sentralnya pada aspek-aspek faktor produksi, modal, keahlian manajemen dan teknologi, serta praktek-praktek usaha terkait dengan persaingan, besarnya pasar, monopoli dan lain sebagainya.8

3 motif berdirinya MNC, yaitu untuk :

1. Memperluas usahanya dalam mencari bahan baku. MNC akan memilih negara dengan tingkat sumber daya alam tinggi, sehingga dapat dimanfaatkan untuk menjadi modal awal berdirinya MNC, dalam artian bahwa sumber daya alam tersebut lama-lama akan mereka kuasai dan semakin mudah pula bagi mereka untuk mengeksploitasinya untuk mendapat keuntungan maksimal.

2. Mencari pasar. MNC pastinya memilih negara dengan tingkat konsumtifitas tinggi seperti negara-negara berkembang yang masih minim teknologi, sehingga persaingan tidak terlalu ketat dengan perusahaan nasionalnya.

(11)

produksi maupun gaji buruh, karena itulah negara-negara berkembang adalah tempat yang paling potensial dalam melakukan kegiatannya.9

Konsep MNC ini peneliti ambil untuk menjelaskan adanya hubungan antara WHO dengan MNC dalam menangani wabah flu burung yang terkait dengan pengelolaan riset sampel wabah flu burung yang ada di WHO. Tujuan dari MNC berkonsprirasi dengan WHO adalah untuk mendapatkan sampel virus flu burung dari WHO, kemudian membuat vaksin tersebut dan menjualnya ke negara-negara yang terjangkit flu burung.

1.5.2 Konsep Organisasi Internasional

Organisasi Internasional terbentuk karena dipengaruhi oleh situasi dunia yang mengalami peperangan antar negara. Peperangan tersebut semakin berlarut sehingga menimbulkan banyak kerugian baik secara materil bahkan korban jiwa. Wilson merupakan salah satu tokoh dunia yang memberikan sebuah gagasan diadakannya tatanan dunia internasional baru dalam upaya untuk mengakhiri perang antar negara. Tatanan dunia internasional tersebut terwujud dalam sebuah wadah yaitu organisasi internasional yang meletakkan negara-negara pada landasan institusional yang kuat.10Dibentuknya organisasi internasional diharapkan mampu memecahkan konflik yang terjadi antar negara.

Organisasi Internasional adalah pola kerjasama yang melintas batas-batas negara, yang didasari struktur organisasi yang jelas dan lengkap. Organisasi internasional diproyeksikan untuk melaksanakan fungsinya secara melembaga dan

8)

Ibid. hal 209.

9)

http://global-4-lvs-usa-opera-mini.net/hr06-10/18542/0/1/armaini.stafgunadarma.ac.id/mk-inter.html

10)

(12)

berkesinambungan guna mengusahakan tercapainya tujuan-tujuan yang diperlukan serta disepakati bersama, baik antar pemerintah dengan pemerintah maupun antar sesama kelompok non-pemerintah dengan negara yang berbeda.11Menurut Clive Archer organisasi internasional merupakan suatu struktur formal dan berkelanjutan yang dibentuk atas suatu kesepakatan antara anggota-anggota (pemerintah atau non-pemerintah) dari dua atau lebih negara berdaulat dengan tujuan untuk mengejar kepentingan bersama para anggotanya.12

Awal kemunculanya organisasi internasional terbentuk untuk meminimalisir perang antar negara, oleh sebab itu isu yang dibahas organisasi internasional terkait dengan hubungan antar negara-negara. Kemudian isu yang bersifat non-politik berkembang seperti isu lingkungan (global warming atau kerusakan lingkungan), isu dalam bentuk moral, pelanggaran HAM, penyebaran penyakit dan sebagainya. Isu-isu tersebut memunculkan organisasi-organisasi internasional non-formal. Kebutuhan pembentukkan organisasi internasional merupakan salah satu respon dunia internasional dalam upaya penanganan isu-isu global yang dilakukan oleh negara, kelompok dan individu. Berdasarkan perkembangannya organisasi internasional modern diklasifikasikan menjadi dua yaitu:

1. Organisasi antar pemerintah (Intergoverenmental Organizations/IGOs). Organisasi antar pemerintah anggotanya terbatas hanya aktor-aktor negara saja atau para delegasi resmi negara.13

11) Teuku May Rudy. 1993. Administrasi dan Organisasi Internasional. Bandung: Eresco, hal. 3 12) Clive, Archer.1983. International Organizations. London: Allen & Unwin Ltd, hal. 36 13)

(13)

Columbis dan Wolfe mengemukakan bahwa organisasi internasional (IGO) dapat diklasifikasikan menjadi empat kategori berdasarkan keanggotaan dan tujuan, yaitu:

1) Global Menbership and General Purpose, yaitu suatu organisasi internasional antar pemerintah dengan keanggotaan global serta memiliki maksud dan tujuan umum, contoh: PBB

2) Global Menbership and Limited Purpose Organization, yaitu organisasi internasional antar pemerintah dengan keanggotaan global yang memiliki tujuan yang spesifik atau khusus. Organisasi ini dikenal juga dengan organisasi internasional yang fungsional karena menjalankan fungsi yang khsusus. Contoh OPEC, ICAO, IMCO, ITU, UPU, UNESCO, WHO, FAO, dan ICRC/Palang Merah Internasional.

3) Regional Menbership and General Purpose Organization, yaitu organisasi internasional antar pemerintah dengan keanggotaan regional (kawasan) yang memiliki maksud dan tujuan umum. Biasanya bergerak dalam bidang yang luas meliputi keamanan, politik, sosial, ekonomi dan lainnya. Contoh ASEAN, EU/Uni Eropa.

(14)

Organization), OAPEC (Organization of Arab Petroleum Exporting Countriesion), PATA (Pacific Tourism and Travel Association).14

2. Organisasi bukan pemerintah (Non Goverenmental Organizations/ NGOs). Organisasi bukan pemerintah aktor-aktornya terdiri dari asosiasi-asosiasi dan kelompok-kelompok privat internasional yang memiliki kepentingan transnasional.15

Kedua jenis organisasi internasional tersebut memiliki karakteristik umum yang meliputi:

1. Organisasi permanen untuk menjalankan fungsi-fungsi tertentu dan memiliki program yang berkelanjutan.

2. Keanggotaannya terbentuk secara suka rela dan memenuhi syarat yang sesuai dengan ketentuan organisasi internasional yang diikuti

3. Memiliki instrumen dasar yang menyatakan tujuan, struktur dan metode pelaksanaannya (metode operasionalnya).

4. Memiliki badan konsultatif yang representatif (badan penasehat yang luas) 5. Memiliki sekretariat permanen yang menjalankan fungsi administratif,

penelitian dan informasi.

6. Tambahan karakteristik khusus untuk IGO adalah IGO pada umumnya ditetapkan melalui perjanjian, untuk melindungi kedaulatan Negara, menjalankan persetujuan, rekomendasi dan kerjasama paksaan.16

14)

Agung, Anak Banyu Perwita dan Dr. Yayan Mochamad Yani.2005. Pengantar Ilmu Hubungan Internasional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. hal. 94

15)

Mark, R Amstutz. op cit, hal. 39

16)

(15)

Peran Organisasi Internasional

Peran organisasi internasional telah memberikan kontribusi yang sangat besar dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi suatu negara, bahkan organisasi internasional saat ini dapat mempengaruhi tingkah laku negara secara tidak langsung. Kehadiran organisasi internasional adalah sebuah bentuk kebutuhan manusia untuk bekerjasama dalam menangani berbagai permasalahan. Adapun peranan organisasi internasional dapat dibagi kedalam tiga kategori, yaitu:

1. Organisasi internasional sebagai instrumen. Organisasi internasional sebagai wadah bagi anggota-anggotanya untuk mencapai kepentingan tertentu berdasarkan tujuan politik luar negeri setiap negara.

2. Organisasi internasional sebagai arena. Organisasi internasional sebagai tempat bertemu bagi anggota-anggotanya untuk membicarakan dan membahas masalah-masalah yang dihadapi. Selain itu organisasi internasional juga digunakan oleh beberapa negara untuk mengangkat masalah yang terjadi dalam negerinya sendiri atau masalah dalam negeri negara lain dengan tujuan untuk mendapat perhatian internasional.

3. Organisasi internasional sebagai aktor independen. Organisasi internasional dapat membuat keputusan-keputusan sendiri tanpa dipengaruhi oleh kekuasaan atau paksaan dari luar organisasi.17

(16)

memonitor, dan menengahi perselisihan yang timbul dari adanya keputusan-keputusan yang dibuat oleh negara-negara.18

WHO terbentuk dengan misinya untuk mencapai tingkat kesehatan yang tinggi diseluruh dunia. WHO menjadi forum untuk menampung berbagai macam permasalahan internasional yang berkaitan dengan masalah-masalah kesehatan yang terjadi di dunia. Kesehatan manusia terancam ketika wabah flu burung menjangkit manusia. Keterjangkitan wabah flu burung tersebut bahkan menjadi permasalahan internasional yang berkaitan dengan masalah-masalah kesehatan yang terjadi di dunia. Kesehatan manusia terancam ketika wabah flu burung menjangkit manusia. Keterjangkitan wabah flu burung tersebut bahkan menyebabkan kematian bagi manusia sehingga memerlukan tindak lanjut untuk menangani wabah flu burung.

Konsep organisasi internasional digunakan untuk memperkenalkan bagaimana cara memandang suatu fenomena (flu burung) serta untuk menganalisa bagaimana cara WHO sebagai organisasi internasional dapat mengatasi ancaman wabah flu burung di Indonesia.

1.5.3 Bantuan Luar Negeri

Bantuan luar negeri merupakan salah satu instrumen kebijakan yang sering digunakan dalam hubungan luar negeri. Secara umum bantuan luar negeri adalah transfer sumber daya dari satu pemerintah atau institusi ke pemerintah lain yang dapat berbentuk dana atau barang.19Dalam bantuan luar negeri, pihak pemberi

17)

Clive, Archer. op cit, hal. 130-147

18)

Paul, R. Viotti & Mark V. Kauppi. 1993. International Relation Theory: Realism, Pluralism, Globalism, and Beyond. New York: Allyn & Bacon, hal. 228

19)

(17)

bantuan baik negara atau institusi internasional tertentu biasanya memiliki kepentingan tertentu yang tersembunyi. Negara atau institusi yang memberi bantuan cenderung lebih menunjukkan keuntungan-keuntungan bagi negara penerima bantuan sehingga negara penerima merasa bahwa bantuan tersebut atas dasar suka rela dan tidak ada motif lain dibalik bantuan tersebut. Pada kenyataannya, dengan melalui proses yang panjang akan menimbulkan ketergantungan bagi negara penerima bantuan terhadap negara atau institusi yang memberi bantuan. Negara atau institusi yang memberi bantuan akan mudah mengatur dan mengintervensi urusan dalam negeri negara yang diberi bantuan, termasuk mengintervensi politik dan ekonomi domestik negara yang diberi bantuan.

(18)

Holsti membagi program bantuan luar negeri kedalam empat jenis bantuan, yaitu:

Bantuan militer Bantuan teknik

Grant dan program komoditi impor Pinjaman pembangunan.22

Konsep bantuan luar negeri digunakan untuk menjelaskan bagaimana WHO memberikan bantuan kepada Indonesia dalam mengatasi flu burung di Indonesia, serta untuk menganalisa adanya manipulasi yang dilakukan oleh WHO dalam membantu Indonesia mengatasi flu burung di Indonesia.

1.5.4 Konsep Human Security

Human security merupakan hasil tranformasi dari isu tradisional yang sifatnya high politic menuju isu non-tradisional yang lebih bersifat low politic. Human security berusaha menggeser pemikiran keamanan dari dominasi kedaulatan negara ke arah keamanan manusia yang mencakup masalah kesejahteraan sosial, perlindungan hak-hak kelompok masyarakat, kelompok minoritas, anak-anak, perlindungan wanita dari kekerasan fisik, serta masalah-maslalah sosial, ekonomi dan politik.23Konsep human security dijelaskan dalam laporan UNDP (United Nations Development Programm) mengenai laporan

Human Development Report pada tahun 1994. Menurut UNDP “human security is

20)

Holsti, KJ. 1992. Politik Internasional: Suatu Kerangka Analisis. Bandung: bina cipta, hal. 321-328

21)

Sukirno, Sadono. 1985. Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah, dan Dasar Kebijakan. Jakarta: Bina Grafika, hal. 371

22)

Holsti, KJ. op cit

23)

(19)

freedom from fear and freedom for want”. Human security tersebut mencakup

keamanan ekonomi, keamanan pangan, keamanan kesehatan, keamanan lingkungan, keamanan individu, keamanan komunitas dan keamanan politik.24UNDP menyatakan “the concept of security must change-from an exclusive stress on national security to a much greater stress on people security,

from security trough armaments to security trough human development. From

territorial to food, employment and environmental security”. Dalam konteks ini makna human security terdiri dari tujuh dimensi yang saling terkait, yaitu:

1. Keamanan ekonomi (terbebas dari kemiskinan) 2. Keamanan pangan (adanya akses untuk pangan)

3. Keamanan kesehatan (tersedianya akses terhadap pelayanan kesehatan dan perlindungan dari penyakit menular)

4. Keamanan lingkungan (perlindungan dari bahaya kerusakan lingkungan) 5. Keamanan individu (kekerasan fisik dari kekerasan domestik, kriminalitas,

bahkan dari kecelakaan lalu lintas).

6. Keamanan komunitas (terjaminnya nilai-nilai budaya) 7. Keamanan politik (terjaminnya hak azasi manusia).25 Lawson mengemukakan pendapatnya tentang human security.

The idea of human security encompasses a range concerns that take concept of

security into almost every area of human life. Human security was defined

generally in terms of safety from cronic threats such a hunger, repression and

desease as well as protection from sudden and hurtful disruptions in the patterns

(20)

Berdasarkan pernyataannya, Lawson mengemukakan bahwa konsep human security didefinisikan dengan sangat general, lingkupnya mencakup hampir semua area kehidupan manusia.

Pasca perang dingin, konsep human security menghadapi perdebatan tentang batasan lingkupnya. Kaum realis menganggap bahwa manusia bebas dari ancaman kemanan apabila telah bebas dari ancaman militer, sedangkan paham liberalis mengatakan bahwa ancaman kemanusiaan tidak terbatas pada kebebasan dari ancaman militer tetapi ada masalah-masalah lain diluar konteks militer yang berkembang dan ternyata berpengaruh besar pada keamanan manusia serta sangat memerlukan perlindungan. Kaum liberalis memiliki pandangan bahwa setiap individu memiliki banyak kebutuhan untuk mencapai kepentingan-kepentingannya. Untuk memenuhi kebutuhannya individu cenderung terlibat dalam aksi sosial, melakukan kerjasama dan berkolaborasi baik yang lingkupnya nasional maupun internasional. Berdasarkan pandangan tersebut, maka human security memiliki karakter sebagai berikut:

Universalitas yakni, adanya kepahaman bersama tentang pentingnya menjaga dan melindungi kemanusiaan.

Interdependensi yakni, adanya saling ketergantungan satu sama lain untuk bekerjasama mengatasi permasalahan atau ancaman yang sedang melanda dunia.

24)

Michael, G. smith and Jacqueline Whelan, 2008, Advancing human security: new strategy thinking for Australia, jurnal, vol. 4.

25)

Agung, Anak Banyu perwita. 2001. Busung Lapar dan Keamanan Manusia.Di http://www.unisosdem.org/article_detail.php?aid=5197&coid=3&caid=31&gid=1.Di akses pada tanggal 4 Januari 2011.

(21)

Preventif, merupakan karakter dari human security, karena apapun bentuk ancaman yang terjadi diperlukan adanya suatu tindakan pencegahan agar ancaman tersebut tidak meluas

People center, maksudnya human security memusatkan perhatian dan kajian pada perlindungan manusia dari segala bentuk ancaman.27

Flu burung merupakan salah satu fenomena inaternasional yang masuk dalam cakupan human security. Human security digunakan dalam penelitian ini untuk menjelaskan bahwa wabah flu burung merupakan penyakit yang memberikan ancaman yang besar bagi manusia. Flu burung memiliki sifat endemik dan berdampak kematian bagi manusia, oleh sebab itu sangat penting di adakan tindak lanjut untuk mengatasi wabah flu burung guna untuk menyelamatkan keamanan manusia.

1.6 Metode Penelitian 1.6.1 Jenis Penelitian

Metode penulisan ini menggunakan metode penulisan deskriptif sebagai salah satu metode untuk menjelaskan permasalahan yang sedang dibahas. Metode penulisan deskriptif merupakan jenis penelitian dimana penulis berusaha untuk memberikan gambaran atau mendeskripsikan keadaan obyek serta permasalahan dengan menggunakan analisa data. Dalam penelitian ini, peneliti akan menjawab permasalahan yang ada dalam penelitian secara obyektif.28

(22)

dependen) adalah fenomena yang hendak diteliti dan diramalkan sehingga dapat menemukan solusi untuk suatu permasalahan. Sedangkan unit eksplanasi (variable independen) adalah mengkondisikan terjadinya suatu sebab atau dampak dari unit analisa yang diteliti.29

Judul dari penelitian ini adalah Kepentingan MNC (Perusahaan Farmasi) Dalam Program Penanganan Flu Burung Oleh WHO Di Indonesia. Dari judul tersebut maka kita bisa mengidentifikasi variabel-variabelnya atau tingkat eksplanasinya. Judul diatas terbagi menjadi dua variable yaitu variabel dependen dan varibel independen. Varibel dependennya adalah Kepentingan MNC (Perusahaan Farmasi), sedangkan varibel independennya adalah Penanggulangan Flu Burung Oleh WHO di Indonesia

1.6.2 Ruang Lingkup Penelitian 1.6.2.1 Ruang Lingkup Waktu

Ruang lingkup waktu dalam penelitian ini menggunakan batasan waktu yakni antara tahun 2005 hingga tahun 2008. Penyebaran kasus wabah flu burung di Indonesia mulai meningkat pada tahun 2005 dimana kasusnya telah menimbulkan korban pada manusia. Pada saat itu terjadi kelangkaan vaksin flu burung akibat penyebaran ancaman flu burung yang mengglobal, tingginya kebutuhan masyarakat terhadap vaksin flu burung khususnya Indonesia maka WHO memberikan vaksin flu burung yang bernama oseltamifir (tamiflu) kepada

27)

Sorensen, George dkk, op cit. hal. 141

28)

Lexy, J. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Remaja Rosdakarya, hal. 6

29)

(23)

Indonesia sebanyak 3.800 kapsul.30Penelitian ini dibatasi hingga tahun 2008 karena jumlah kasus flu burung dan jumlah korban flu burung di Indonesia sudah mengalami penurunan yang signifikan.

1.6.2.2 Ruang Lingkup Materi

Batasan penelitian dalam ruang lingkup materi ini hanya membahas mengenai upaya yang dilakukan oleh WHO dalam membantu mengatasi kasus flu burung di Indonesia, serta menganalisa adanya keterlibatan pihak MNC (perusahaan farmasi) dalam proses penanggulangan flu burung sehingga menimbulkan perilaku manipulasi dari pihak WHO dalam mengatasi flu burung di Indonesia. Intervensi yang dilakukan oleh perusahaan farmasi tersebut guna untuk mencapai kepentingan pribadinya dalam meningkatkan produksi obat dan memonopoli penjualan vaksin flu burung yang di produksi oleh perusahaan mereka.

1.6.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan yaitu mempelajari dan mengkaji jurnal-jurnal, buku-buku ilmiah, literature, artikel atau buletin, situs-situs internet, hasil penelitian terdahulu dan lain-lain yang relevan dengan obyek penelitian.

1.6.4 Teknik Analisa Data

(24)

terhadap suatu entitas serta proses dan makna yang tidak di uji, diukur secara mendalam dari segi kuantitas, entitas maupun frekuensi. Metode penelitian kualitatif merupakan suatu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari perilaku objek yang akan diamati penulis.31Data yang dibutuhkan oleh penulis dalam penelitian ini adalah data yang terkait dengan fenomena-fenomena yang berkaitan dengan wabah flu burung sebagai ancaman bagi manusia serta data tentang upaya MNC (perusahaan farmasi) mencapai kepentingannya dalam program penanganan flu burung oleh WHO di Indonesia.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram kerangka pemikiran berikut:

Gambar 1.1 Alur Pemikiran Penelitian

flu burung Indonesia

Oraganisasi internasional Multinational

corporation

Respon terhadap flu burung

Kepentingan perusahaan farmasi dalam kasus flu burung di Indonesia

Bantuan luar negeri

(25)

Penulis menggunakan konsep multinational corporation untuk menjelaskan upaya perusahaan farmasi mencapai tujuannya dalam program penanganan flu burung oleh WHO di Indonesia. Upaya perusahaan farmasi dalam mencapai kepentingannya dalam kasus flu burung di Indonesia dilakukan dengan cara bekerjasama langsung dengan pemerintah Indonesia dan melakukan intervensi terhadap kebijakan-kebijakan WHO dalam mengatasi flu burung di Indonesia.

Kemudian untuk menjelaskan penanganan flu burung oleh WHO di Indonesia, penulis menggunakan konsep human security, organisasi internasional dan bantuan luar negeri. Human security menjelaskan bahwa flu burung merupakan ancaman bagi national security Indonesia yang memerlukan penanganan intensif. Konsep organisasi internasional dan bantuan luar negeri menjelaskan respon WHO sebagai organisasi kesehatan dunia dalam menanggapi kasus flu burung Indonesia serta menjelaskan upaya yang dilakukan WHO untuk mengatasi flu burung di Indonesia. sedangkan konsep bantuan luar negeri digunakan untuk menganalisa adanya kepentingan tertentu dibalik bantuan WHO sehingga terjadi perilaku manipulatif dari pihak WHO dalam mengatasi flu burung di Indonesia. Perilaku manipulasi WHO tersebut berkaitan dengan keterlibatan perusahaan farmasi dalam upaya pencapaian kepentingannya dalam kasus flu burung di Indonesia.

30)

Yusi nurulita. 2008 Gambaran Pelaksanaan: Rencana Strategis (Renstra) Nasional Pengendalian Flu Burung (Avian Influenza) Dan Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Influenza 2006-2008 2005, p. 7. FKMUI. hal. 9-10. Dalam http://eprints.ui.ac.id/69032/2/122604-S%205333-Gambaran%20pelaksanaan-Tinjauan%20literatur.pdf Di akses tanggal 11 Januari 2011

31)

(26)

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini penulis akan menjabarkan beberapa bagian dalam bab skripsi. Pembagian ini akan dibagikan berdasarkan kerangka pemikiran yang membentuk keseluruhan dari penelitian ini. Sistematika penulisan dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut:

Tabel 1. Sistematika Penulisan

Bab Bahasan Pokok

Bab I:Pendahuluan 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah 1.3. Tujuan Penelitian 1.4. Tinjauan Pustaka

1.4.1. Penelitian Terdahulu 1.5. Landasan Konseptual

1.5.1. Konsep Organisasi Internasional 1.5.2. Konsep Human Security

1.5.3. Konsep Bantuan Luar Negeri

1.5.4. Konsep Multinational Corporation (MNC) 1.6. Metode Penelitian

1.6.1. Jenis Penelitian

(27)

1.6.4. Teknik Analisa Data 1.7. Sistematika Penulisan Bab II: Bantuan

WHO Mengatasi Flu Burung di Indonesia

Bab ini secara keseluruhan membahas secara rinci mengenai program bantuan yang diberikan dan dilakukan oleh WHO dalam mengatasi flu burung di Indonesia, yaitu:

2.1. Flu Burung Sebagai Isu Human Security 2.1.1. Pengenalan Wabah Flu Burung 2.1.2. Ancaman Wabah Flu Burung

2.1.3. Dampak Wabah Flu Burung di Indonesia 2.1.3.1. Dampak Flu Burung Terhadap

Sektor Industri Indonesia 2.1.4. Penyebaran Wabah Flu Burung

2.1.4.1. Cara Penularan Wabah Flu Burung 2.1.4.2. Flu Burung di Indonesia

2.2 Flu Burung Sebagai Isu Non-Tradisional Security Dalam Perspektif Keamanan Nasional Indonesia

2.2.1. Respon dan Upaya Pemerintah Indonesia Terhadap Ancaman Flu Burung

2.2.1.1. Upaya Pemerintah Indonesia Menghadapi Ancaman Flu Burung

2.2.1.2. Alokasi Dana Pemerintah Dalam Mengatasi Flu Burung

(28)

Negara lain Atau Institusi Internasional Dalam Mengatasi Flu Burung Indonesia.

2.3. Pengenalan World Health Organization (WHO) 2.3.1. Fungsi World Health Organization (WHO) 2.3.2. Negara-Negara Anggota WHO

2.3.3. Peran WHO dalam Memperbaiki Kesehatan Dunia

Bab ini membahas tentang analisa penulis bagaimana strategi perusahaan farmasi mencapai kepentingannya dalam program penanganan flu burung oleh WHO di Indonesia, dengan melakukan lobi terhadap pihak WHO dan institusi kesehatan Indonesia.

3.1.Pola Perusahaan Farmasi Mencapai Kepentingannya Dalam Kasus Flu Burung

3.1.1. Lobi Perusahaan Farmasi Terhadap Pemerintah Negara

3.1.1.1. Lobi Perusahaan Farmasi Terhadap Institusi-Institusi Kesehatan

3.1.1.2. Hubungan Perusahaan Farmasi Dengan Aktor Pemerintah

(29)

3.1.2.2. Lobi Terhadap Aktor yang Berpengaruh Dalam WHO

3.2.Konspirasi Perusahaan Farmasi Dengan WHO Dalam Mengkomersilkan Virus Flu Burung

3.2.1.Politisasi Sampel Virus dan Vaksin

3.2.1.1. Monopoli Varian Sampel Virus dari Setiap Negara

3.2.1.2. Monopoli Penjualan Vaksin 3.3.Propaganda Isu Ancaman Flu Burung

3.4.Penyebaran Virus dan Pengembangan Varian Virus Baru (Pengembangan Senjata Biologi)

3.4.1. Pengenalan Senjata Biologi 3.4.2. Sejarah Senjata Biologi

3.4.3. Pengembangan Senjata Biologi dari Agen Flu Burung dan Penyebarannya

3.5.Kepentingan Perusahaan Farmasi Dalam Kasus Flu Burung di Indonesia

3.5.1. Strategi Perusahaan Farmasi Untuk Mencapai Kepentingannya Dalam Kasus Flu Burung di Indonesia

3.5.1.1. Lobi Perusahaan Farmasi Terhadap Departemen Kesehatan Indonesia dan WHO

3.5.2. Manipulasi WHO Terhadap Program Penanganan Flu Burung di Indonesia

3.5.2.1. Monopoli dan Komersialisasi Sampel Virus Flu Burung

3.5.2.2. Propaganda Ancaman Pandemi Virus Flu Burung di Indonesia 3.5.2.3. Pengembangan Varian Virus Baru

(30)
(31)

SKRIPSI

KEPENTINGAN MULTINATIONAL CORPORATION (PERUSAHAAN

FARMASI) DALAM PROGRAM PENANGANAN FLU BURUNG OLEH

WORLD HEALTH ORGANIZATION DI INDONESIA

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana ilmu politik (S.IP) Strata-1

Jurusan Hubungan Internasional

Oleh:

DEVI ANGGRAENI

06260062

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(32)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur tercurahkan kepada Allah SWT

yang tiada pernah berpaling memberikan karunia nikmat kepada setiap

hambaNya, memberikan hidayah dan rahmat pada setiap kebimbangan dan

kesukaran, dengan segala nikmat dan hidayah tersebutlah penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul: KEPENTINGAN

MULTINATIONAL CORPORATION (PERUSAHAAN FARMASI) DALAM

PROGRAM PENANGANAN FLU BURUNG OLEH WORLD HEALTH

ORGANIZATION DI INDONESIA.

Skripsi ini penulis susun dengan latar belakang memandang pola perilaku

perusahaan farmasi mencapai kepentingannya dalam menanggapi program

penanganan ancaman wabah flu burung oleh WHO (World Health Organization)

khususnya di Indonesia. Dalam mencapai kepentingannya, perusahaan farmasi

melakukan lobi terhadap pemerintah suatu negara dan terhadap WHO.

Keterlibatan perusahaan farmasi dalam program penanganan kasus flu burung

oleh WHO di Indonesia ternyata mampu mempengaruhi kebijakan-kebijakan

yang diputuskan oleh WHO serta mempengaruhi perilaku WHO dalam

menangani flu burung di Indonesia yang efeknya adalah monopoli penjualan obat

oleh pihak perusahaan farmasi tertentu.

Dalam tulisan ini masih terdapat banyak kekurangan yang perlu

disempurnakan, sehingga penulis mengharapkan masukan dari pembaca

khususnya peminat isu-isu yang sifatnya non-tradisional security yang berkaitan

tentang kelaparan, hak azasi manusia dan penyakit. Sebagaimana dalam

penelitian ini, penyakit merupakan salah satu isu yang termasuk dalam human

security. Untuk itu, lebih dan kurang jelasnya pembahasan dalam penelitian ini,

penulis sampaikan permohonan maaf.

Dengan selesainya tulisan ini maka penulis mengucapkan terimakasih

yang sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan kenikmatan dan kemudahan kepada

(33)

2. Kedua orang tua, ibunda Inayah yang telah mendidikku dengan kemandirian

dan mengajarkan arti perjuangan, dan ayahanda Fajar Shidiq yang

menjelaskan pentingnya kesederhanaan. Terimakasih untuk segala dukungan

moril, terutama do’anya.

3. Suami, Gusti Prasetyo Rendy Anggara yang tiada pernah henti dalam setiap

do’a penantian, semoga ini adalah penantian yang tak tersiakan namun

memberikan imbalan yang besar kelak, amin

4. Anakku, yang masih belum terlantik identitasnya namun memberikan

kontribusi yang sangat besar dalam mendukung penyelesaian tulisan ini.

5. Bapak Dr. Wahyudi, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Muhammadiyah Malang

6. Ibu Dyah Estu K, S.Sos,.M,Si selaku ketua Jurusan Hubungan Internasional

juga merangkap sebagai dosen wali.

7. Bapak Tonny Dian Effendi, S.Sos, M.Si., selaku dosen pembimbing I yang

telah memberikan bantuan ide, motivasi, dan membimbing serta memberikan

banyak sekali masukan dalam penelitian ini.

8. Mbak Tuti Al Hikma, S.IP, (Uwi) yang sempat menjadi dosen pembimbing II

saat awal penulisan ini dan telah memberikan banyak masukan.

9. Bapak Ruli Inayah Romadhoan, S.Sos., M.Si selaku dosen penguji I yang

telah memberikan bimbingan dan banyak saran yang sangat berarti

10. Ibu Dyah Estu K, S.Sos,.M,Si selaku dosen penguji II yang telah memberikan

banyak masukan yang berarti

11. Segenap dosen Jurusan Hubungan Internasional dan segenap dosen FISIP

Universitas Muhammadiyah Malang, Bapak Saiman, Mbak Amaria Qori ‘Ula

(Mbak Qori), Bapak Victory Pradhitama, Bapak Gonda Yumitro, Bapak

Bayu, Bapak Mas’ud Said, Bapak Masmuh, Bapak Hayat, Bapak Idin dan Pak

Yusli yang pernah mengabdi di jurusan HI UMM, yang telah memberikan

banyak ilmu dan bantuan kepada penulis selama penulis menjalani masa

studi.

12. Staf TU FISIP UMM yang telah memberikan dukungan.

(34)

Terimakasih atas segala dukungannya, semoga skripsi ini bermanfaat dan

semoga perjalanan selama belajar di Universitas Muhammadiyah Malang dapat

menjadikan penulis memberikan kontribusi yang sangat besar untuk

pengembangan masyarakat.

Malang, 4 April 2011

(35)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ... iii

BERITA ACARA BIMBINGAN ... iv

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... v

ABSTRAKSI ... vi

ABSTRACT ... vii

KATA PENGANTAR ... ix

LEMBAR PERSEMBAHAN ... xii

DAFTAR ISI ... xiv

DAFTAR TABEL ... xviii

DAFTAR GAMBAR ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Tinjauan Pustaka ... 7

1.4 Penelitian Terdahulu ... 7

1.5 Landasan Konseptual ... 9

1.5.1 Konsep Multinational Corporation ... 9

1.5.2 Konsep Organisasi Internasional ... 11

1.5.3 Konsep Bantuan Luar Negeri ... 16

1.5.4 Konsep Human Security ... 18

1.6 Metodelogi Penelitian ... 21

1.6.1 Jenis Penelitian ... 21

1.6.2 Ruang Lingkup Penelitian ... 22

(36)

1.6.2.2 Ruang Lingkup Materi ... 23

1.6.3 Metode Pengumpulan Data ... 23

1.6.4 Teknik Analisa Data ... 23

1.7 Sistematika Penulisan ... 26

BAB II BANTUAN WHO (WORLD HEALTH ORGANIZATION) MENGATASI ANCAMA FLU BURUNG DI INDONESIA ... 31

2.1 Flu Burung Sebagai Isu Human Security ... 31

2.1.1 Pengenalan Wabah Flu Burung ... 31

2.1.2 Ancaman Wabah Flu Burung ... 33

2.1.3 Dampak Wabah Flu Burung ... 37

2.1.3.1 Dampak Flu Burung Terhadap Sektor Industri Indonesia .. 38

2.1.4 Penyebaran Wabah Flu Burung ... 40

2.1.4.1 Cara Penularan Wabah Flu Burung ... 40

2.1.4.2 Flu Burung di Indonesia ... 45

2.2 Flu Burung Sebagai Isu Non-Tradisional Security Dalam Perspektif Keamanan Nasional Indonesia ... 51

2.2.1 Respon dan Upaya Pemerintah Indonesia Terhadap Ancaman Flu Burung ... 52

2.2.1.1 Upaya Pemerintah Indonesia Menghadapi Ancaman Flu Burung ... 52

2.2.1.2 Alokasi Dana Pemerintah Dalam Mengatasi Ancaman Flu Burung ... 54

(37)

2.4.1 Bantuan Finansial ... 63

2.4.2 Bantuan Teknis ... 65

BAB III KEPENTINGAN MULTINATIONAL CORPORATION (PERUSAHAAN FARMASI) DALAM PROGRAM PENANGANAN FLU BURUNG OLEH WHO DI INDONESIA ... 69

3.1 Pola Perusahaan Farmasi Mencapai Kepentingannya Dalam Kasus Flu Burung ... 69

3.1.1 Lobi Perusahaan Farmasi Terhadap Pemerintah ... 71

3.1.1.1 Lobi Perusahaan Farmasi Terhadap Institusi-Institusi Kesehatan ... 72

3.1.1.2 Hubungan Perusahaan Farmasi Dengan Aktor Pemerintah ... 73

3.1.2 Lobi Perusahaan Farmasi Terhadap WHO ... 76

3.1.2.1 Bantuan Dana dan Vaksin ... 77

3.1.2.2 Lobi Terhadap Aktor yang Berpengaruh Dalam WHO ... 77

3.2 Konspirasi Perusahaan Farmasi Dengan WHO Dalam Mengkomersilkan Virus Flu Burung ... 78

3.2.1 Politisasi Sampel Virus dan Vaksin ... 79

3.2.1.1 Monopoli Varian Sampel Virus dari Setiap Negara ... 79

3.2.1.2 Monopoli Penjualan Vaksin ... 82

3.3 Propaganda Isu Ancaman Flu Burung ... 83

3.4 Penyebaran Virus dan Pengembangan Varian Virus Baru (Pengembangan Senjata Biologi) ... 85

3.4.1 Pengenalan Senjata Biologi ... 85

3.4.2 Sejarah Senjata Biologi ... 89

3.4.3 Pengembangan Senjata Biologi dari Agen Flu Burung dan Penyebarannya ... 95

(38)

3.5.1 Strategi Perusahaan Farmasi Untuk Mencapai Kepentingannya

Dalam Kasus Flu Burung di Indonesia ... 106

3.5.1.1 Lobi Perusahaan Farmasi Terhadap Departemen

Kesehatan Indonesia dan WHO ... 106

3.5.2 Manipulasi WHO Terhadap Program Penanganan Flu Burung di

Indonesia ... 109

3.5.2.1 Monopoli dan Komersialisasi Sampel Virus Flu Burung . . 109

3.5.2.2 Propaganda Ancaman Pandemi Virus Flu Burung di

Indonesia ... 112

3.5.2.3 Pengembangan Varian Virus Baru dan Penyebarannya ... 113

BAB IV PENUTUP ... 119

4.1 Kesimpulan ... 119

DAFTAR PUSTAKA ... 124

(39)

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Amstutz, Mark. R. 1995.International Conflict and Cooperation: An Introduction

to World Politics. America: Wm. C. Brown Communications, Inc.

Anak, Agung Banyu Perwitadan Dr. Yayan Mochamad Yani. 2005. Pengantar

Ilmu Hubungan Internasional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Anoraga, Pandji. 1995.Perusahaan Multi Nasional dan Penanaman Modal Asing.

Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya.

Archer, Clive.1983.International Organizations. London: Allen &Unwin Ltd.

Fadilah, Siti Supari. 2007.Saatnya Dunia Berubah: Tangan Tuhan di Balik Virus

Flu Burung. Jakarta: PT. Sulaksana Watinsa Indonesia.

Faisal, Sanapiah.1999, Format-Format Penelitian Sosial. PT. Raja Grafindo

Persada, Jakarta.

Gray, Jerry D. 2009.Deadly Mist: Upaya Amerika Merusak Kesehatan Manusia.

Jakarta: Sinergi

J, Lexy.Metode Penelitian Sosial. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Jackson, Robert& George Sorensen. 2005. Pengantar Studi Hubungan

Internasional. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

KJ, Holsti. 1992. Politik Internasional: Suatu Kerangka Analisis. Bandung: Bina

Cipta.

Komandoko, Gamal. 2010. Ensiklopedi Pelajardan Umum: Buku Serba Tahu

Tentang Pengetahuan Umum Indonesia dan Dunia Untuk Pelajar, Mahasiswa dan Umum. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.

Lawson, Stephanie. 2003.International Relations. Cambride: Polity Press.

Le Roy, Bennet A. 1998. International Organization: Principle and Issues. New

(40)

May, Teuku Rudy. 1993. Administrasi dan Organisasi Internasional. Bandung: Eresco

Sadono, Sukirno. 1985. Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah, dan Dasar

Kebijakan. Jakarta: Bina Grafika.

Soejoedono, Retno. D Dan Ekowati Handaryani, 2005. Flu Burung: Virus Flu

Burung Dari Unggas Terbukti Bisa Menular Ke Manusia. Jangan Panik, Tetapi TetapWaspada. Jakarta: Penebar Swadaya.

Tri, BudiAkoso. 2006.Waspada Flu Burung: Penyakit Menular Pada Hewan dan

Manusia. Yogyakarta: Kanisius

Viotti, Paul. R & Mark V. Kauppi. 1993.International Relation Theory: Realism,

Pluralism, Globalism, and Beyond. New York: Allyn& Bacon.

Yuliarti, Nurheti. 2006. Menyingkap Rahasia Penyakit Flu Burung. Yogyakarta:

C.V ANDI OFFSET.

Jurnal/Artikel:

Francis Parkman. 1886.The Conspiracy of Pontiac and The Indian War After the

Conquest of Canada. Boston, Little, Brown.

Johan Carlson. Contigency Planning for An Influenza Pandemic National

Measures. Artikel no. 2005-130-7

Michael, G. smith and Jacqueline Whelan, 2008, Advancing Human Security:

New Strategy Thinking for Australia,jurnal, vol. 4.

William Trent. 1938. Journal of William Trent. Pen Pictures of Early Western

(41)

Makalah/Laporan/Seminar/Majalah/Koran:

Edi Basuno. Review Dampak Wabah Dan Kebijakan Pengendalian Avian

Influenza Di Indonesia. Pusat Analisis Sosial Ekonomi Dan Kebijakan Pertanian. Analisis Kebijakan Pertanian, volume 6 No. 4. Desember 2008: 314-334

Ester Hutabarat. 2008. The Avian Influenza Roundup: Ulasan Triwulan

Pengendalian Flu Burung di Indonesia. USAID Indonesia,t erbitan no. 3

Krisnamurthi, B, 2008.Mencari Jawaban Yang Lebih Baik Untuk Menangani Flu

Burung. Workshop Sehari: Tantangan Penelitia Avian Influenza Di Indonesia, LIPI Jakarta. 4 September 2008

Marlinggom Silitonga. 2008. The Avian Influenza Roundup: Ulasan Triwulan

Pengendalian Flu Burung di Indonesia. USAID Indonesia, terbitan no.2

Robyn, Alders, et all. 2008. PDSR (Partisipatory Desease Searching And

Respone) Newsletter. Departemen Pertanian Indonesia, Edisi. 5

Yusdja, et al, 2004. Penelitian Dampak Sosial Ekonomi Krisis Avian Influenza

Terhadap Sistem Produksi Unggas Di Indonesia Dengan Fokus Utama Peternak Kecil Mandiri. Kerjasama antara pusat penelitian dan pembangunan social ekonomi pertanian, badan penelitian dan pengembangan pertanian dengan direktorat kesehatan hewan, direktorat jenderal bina produksi peternakan dan FAO-RAP Bangkok TCP/RAS/3010

Avian Influenza/Flu Burung Di Indonesia. Jakarta, 24 Februari 2006. Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan.

Ditjen binfar danalkes depkes RI, 2007

Posko Flu Burung, 23 Februari 2006. Avian Influenza/Flu Burung Di Indonesia.

Jakarta, 24 Februari 2004. Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal

(42)

Pusat Komunikasi Publik dari Posko Kejadian Luar Biasa (KLB) Flu Burung

Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen

Kesehatan Republik Indonesia, 25 Desember 2007.

WHO, 2006

WHO, 2008

Indo Pos, 2 Februari 2004.Tolak Pemusnahan Diancam Dua Tahun Penjara.

Koran Tempo, 4 Februari 2004. Flu Burung di Indonesia Bisa Menular ke

Manusia.

Pikiran Rakyat, 13 Februari 2004.Dana Pemusnahan Unggas Minim.

Internet:

Admin, Kasus flu burung Indonesia Paling Banyak di Dunia.24 Maret 2007

http://madina.sk.com/index.php?option=com_content&view=article&id=2 4:kasus.flu.burung.indonesia.paling.banyak.di.dunia&catid=2:nasional&It

emid=53Diakses 28 Oktober 2010.

Agung Anak Banyu perwita.2001. Busung Lapar dan Keamanan Manusia. Di

http://www.unisosdem.org/article_detail.php?aid=5197&coid=3&caid=31 &gid=1.Di aksespadatanggal 4 Januari 2011.

Dony Hendarto. Sejarah Keterlibatan AS Dalam Penyebaran Virus Menular Dan

Senjata Biologi.2009. Dalam

http://www.lautanindonesia.com/forum/index.php?action=printpage;topic= 58558.0. Di akses 16 Januari 2011.

Engdhal William F. 2010.Skandal Ilmuan WHO Korupsi Munculnya Endemik.

Dalamhttp://www.rense.com/general89/. 29 Januari 2011

Erna Tresna Ningsih S. 2006. Bahan-Bahan Biologi Yang Dapat Digunakan

Sebagai Senjata dan Dampaknya. Departemen Kesehatan Republik

Indonesia. dalam

(43)

Hendrajit. Sejarah Keterlibatan AS Dalam Penyebaran Virus Menular Dan

Senjata Biologi. 2009. Dalam

http://www.theglobal-review.com/content_detail.php?lang=id&id=142&type=12. Di akses 16 Januari 2011

Mangku, 2005. Dampak Flu Burung, Permintaan Produk Unggas Turun 25

Persen. Di http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=122708.Di

akses 4 Januari 2011. Di akses 6 Januari 2011

Nina Nurhayati. 2009. Peran WHO (World Health Organization) Dalam

Penanganan Kasus Flu Burung di Kota Ho Chi Minh-Vietnam. dalam

http://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunikomp p-gdl-ninanurhay-19784.Di akses kamis, 28 Oktober 2010

Nelson D. Schwartz, penulis senior Fortune. Rumsfeld Tumbuhkan Saham Di

Tamiflu .2005. dalamhttp://CNNmoney.com. Di akses 29 Januari 2011

Owen Geoffrey dan Jonathan. 2006. Donald Rumsfeld Makes $5m Killing On

Bird Flu Drug.Dalam.

http://www.independent.co.uk/news/world/americas/donald-rumsfeld-makes.$5m.killing.on.bird.flu.drug.469599.html&rurl=translate.google.co.

id&usg=ALkJrhgvkjFyyJ1_19fRefsMvl um7_wpPg. Di akses 29 Januari

2011

Rifki, Pradana. Yang Untung Dari Dari Flu Burung.Republika, rabu 15 Februari

2006.http://www.republika.co.id/Koran_detail.asp?id=2353066Di

aksestanggal 13 Januari 2011

Yusinurulita. 2008 Gambaran Pelaksanaan: Rencana Strategis (Renstra)

Nasional Pengendalian Flu Burung (Avian Influenza) dan Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Influenza 2006-2008 2005, p. 7. FKMUI.hal. 9-10.

Dalam

http://eprints.ui.ac.id/69032/2/122604-S%205333-Gambaran%20pelaksanaan-Tinjauan%20literatur.pdf. Di aksestanggal 11

Januari 2011

Affected Areas with Confirmed Human Cases of H5N1 Avian Influenza Since

January 2006.

http://gamapserver.who.int/mapLibrary/Files/Maps/Global_H5N1inHuma

(44)

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Republik Indonesia.Flu Burung.

Dalam http://www.litbang.depkes.go.id/maskes/072005/flu_burung.pdf.di

akses pada selasa, 26 Oktober 2010

Berita NIH, NIAID Inisiat Trial of Experimental Flu Bird Vaccine, Washington,

DC, 23 Maret 2005. Dalam

http://www3.niaid.gov/news/newsreleases/avianfluvax.html. Di akses 30

Januari 2011

Departemen Kesehatan Indonesia. 2005. Indonesia Akan Produksi Vaksin Flu

Burung Untuk Manusia Strain Indonesia. Dalam:

http://202.70.136.97/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=1466 &Itemid=.di akses 3 April 2011

Harian Jogja. 2011.Republik Indonesia dan Amerika Serikat Kerjasama Atasi Flu

Burung. Dalam.

www.harianjogja.com/beritas/detailberita/HarjoBerita/22656/ri.%26.as.ker jasama.atasi.flu.burungview.html+upaya+pemerintah+indonesia+atasi+flu +burung&cd=2&hl=id&ct=clnk&gl=id. Di akses 5 April 2011

Kementrian Informasi dan Informatika Badan Informasi Publik. 2005. Untuk

Atasi Flu Burung, Indonesia Masih Perlu Bantuan Asing. Dalam

http://www.bipnewsroom.info/index.php?_language=Indonesia&_mainNo =11&_subNo=&_insideSubNo=&newsid=1409&_link=loadnews.php di akses 5 April 2011.

Kompas.com. 2008.Tingkatkan Koordinasi Penanganan Flu Burung Di

Jabodetabek.Dalamhttp://www.kompas.com/indeks.php/read/xml/2008/03

/24/21131215/tingkatkan.koordinasi.penanganan.flu.burung.di.jabodetabek

Kristiani pos. 2006. Menteri Kesehatan Minta Tokoh Kristiani Ikut Atasi Flu

Burung.

http://www.christianpost.co.id/masyarakat/20060919/4510/menkes-minta-tokoh-kristiani-ikut-atasi-flu-burung. di akses 5 April 2011.

Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1995 Tentang Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Presiden Republik Indonesia. 1995. Dalam

http://www.bpkp.go.id/unit/hukum/pp/1995/039-95.pdf. di akses 3 April

1995

Perhimpunan rumah sakit seluruh Indonesia (PERSI)/Indonesian Hospital

association (IHA). 2006.Produksi Vaksin Flu Burung, Indonesia Gandeng

(45)

http://www.pdpersi.co.id/?show=detailnews&kode=3883&tbl=cakrawala. Di akses 3 April 2011

Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono. 2007. Para Kepala

Daerah Harus Aktif ke Lapangan Atasi Flu Burung. Dalam

www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2007/01/25/1513.html+upaya+pem erintah+indonesia+atasi+flu+burung&cd=7&hl=id&ct=clnk&gl=id&sourc e=www.google.co.id . di akses 5 April 2011.

Siaran press dariSanofi Pasteur. Pemerintah Amerika Serikat Menerima $

192.500.000 Dari Sanofi Pasteur Vaksin H5N1 Untuk Stockpiling Pandemi: Memperluas Program Pemerintah Untuk Vaksin Strain Virus Baru. 2008. Dalam.

http://198.73.159.214/sanofipasteur2/ImageServlet?imageCode=22971&si

teCode=SP_CORP. di akses tanggal 30 Januari 2011

Suara Pembaruan Daily.2005. Presiden: Baru Tersedia 750.000 Tablet Atasi Flu

Burung. Dalam http://202.169.46.231/News/2005/11/15/Utama/ut05.htm.

di akses 5 April 2011

USAID Indonesia

http://www.dai.com/pdf/The_Avian_Influenza_Roundup,_No._2_-_IND.pdf

,Amerika Serikat Bantu Indonesia 14 Juta Dolar Untuk Tangani

Flu Burung. Dalam

http://www.republika.co.id/berita/breaking- news/nasional/10/04/28/113374-as-bantu-indonesia-14-juta-dolar-untuk-tangani-flu-burung. diakses 26 Oktober 2010

,A Summery of Tracking Avian Influenza A (H5N1) Speciment and Viruses Shared with WHO from 2003 to 2007.Dalam

http://www.who.int/entity/trackinghistory/2080131/database/en.Di akses 13 Januari 2011.

,Asal Muasal Flu Babi Misterius. Dalam

http://www.detiknews.com/read/2009/04/29/130302/1123213/10/meksiko-berjuang-temukan-sumber-virus-flu-babi di akses 13 Januari 2011.

,Australia Perkuat Deteksi Avian Influenza Di Indonesia. dalam

http://www.austembjak.or.id/jaktindonesian/SM06_045.html. diakses 26

(46)

,Biological Weapon. 2009. Dalam

http://neochemical.org/showthread.php?t=464. Di aksestanggal 15 Januari 2011

,Bird Flu Swine Flu Hoax Conspiracy The Mandatory Vaccination And Population Reduction Agenda. Dalam

http://conspiracyrealitytv.com/bird-flu-swine-flu-hoax-conspiracy-the-mandatory-vaccination-and-population-reduction-agenda/. Di akses 18

Januari 2011

,Flu Burung: Menghadapi Ancaman Wabah. Hal.5. Dalam

http://www.who.or.id/ind/php/docs/Influenza%20Pandemics_WHO(Bahas a).pdf .diakses 26 Oktober 2010

,Flu Burung Ternyata Rekayasa Senjata Biologis AS dan WHO.

Dalam

http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:6.QzlPi/2009/02/s aturday.february.28.2009.flu.burung.html+hubungan+WHO+dengan+GIS N+(global+influenza+survailance+network)&cd=7&hl=id&ct=clnk&gl=id

. Di aksestanggal 11 Januari 2011

,Glaxo Memberikan 50 Dosis Untuk Vaksin H5N1 Ke WHO.

Dalam.http://www.cidrapforum.com/cidrap/content/influenza/panflu/news/

jun1307gsk.html. Di akses 29 Januari 2011

,GlaxoSmithKline di Perbaharui: Perkembangan Vaksin Influenza

(H1N1).Dalam.http://www.gsk.com/media/pressreleases/2009/2009_pressr

elease_10054.htm. Di aksestanggal 29 Januari 2011

,Indonesia Dapat 47 US$ Karena Flu Burung. Dalam

http://www.yipd.or.id/main/readnews/4418.diakses 26 Oktober 2010

,Jika Kuman Jadi Senjata. Dalam

http://www.unisosdem.org/article_detail.php?aid=1537&coid=1&caid=53

(47)

,Kasus Flu Burung di Indonesia Mencapai 116 Orang. Dalam

http://www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid= 2953.

,Kerugian Akibat Flu Burung. 2008. Di

http://kompas.com/index.php/read/xml/2008/03/24/1551076/kerugian.akib at.flu.burung.capai.rp41.triliun. Di akses 25 Oktober 2010

,Kilas Balik Roche.Dalam

http://www.roche.co.id/fmfiles/re7175008/Indonesian/kilas.balik/KilasBali kRoche.pdf. Di aksestanggal 29 Januari 2011

,Konspirasi Dibalik Flu Burung. Dalam

http://forum.kompas.com/showthread.php?26640-Konspirasi-di-balik-flu-burung. Di akses 15 Januari 2011.

,Konstitusi Dari Organisasi Kesehatan Dunia 1. Dalam

http://www.who.int/governance/eb/who_constitution_en.pdf. di akses tanggal 13 Januari 2011

,Melacak Senjata Biologi: Produksi Obat Flu Hingga

Keserakahan. 2009. Dalam

http://www.islamtimes.org/vdcb.gbaurhb0snqpr.html Di akses tanggal 11

Januari 2011

,Melacak Senjata Biologi: Swine Flu, Senjata Biologi? Dalam

http://groups.yahoo.com/group/IACSF/message/29026. diakses 15 Januari

2011

,Melacak Senjata Biologi: Virus Flu Babi, Kepentingan Atau

Pembunuhan?Dalam. http://www.islamtimes.org/vdci.pa5ct1a5z8k2t.html

Di akses 29 januari 2011

,Membuat Senjata Biologi Itu Gampang Dan Murah. 2003. Dalam

http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2003/06/06/brk,20030606-20,id.html. Di akses 15 Januari 2011

,Mengenal Bahaya Senjata Biologis: Bahaya dan Larangan

Penggunaannya. Di.

http://www.kamusilmiah.com/biologi/mengenal-senjata-biologis-bahaya-dan-larangan-penggunaannya/. Di akses 15

(48)

,Mengenal Senjata Biologi: Bahaya Dan Larangan

Penggunaannya. 2009.http://www.kikil.org/forum/thread-20534.html

Di akses 13 Januari 2011

,Menkes Tetap Jalin Kerjasama Dengan AS: Siti Fadilah Justru Disebut Pernah Ingin Menjual Virus Kepada Baxter. 2009. Dalam

http://www.metrobalikpapan.co.id/index.php?mib=berita.detail&id=24973

. Di aksespadatanggal 31 Januari 2011.

, More On The Collaborating Centres: Database. Dalam

http://www.who.int/entity/collaboratingcentres/database/en di akses 13 Januari 2011.

,Negara Bagian Amerika Serikat Terjangkit Flu Burung. Dalam

http://www.detiknews.com/read/2009/05/01/102134/1124386/10/15.negar a-bagian-as-terjangkit-flu-babi-300-sekolah-diliburkan.di akses 13 Januari 2011

,Networks of WHO Collaborating Centres.Dalam

http://www.who.int/entity/collaboratingcentres/networks/en. di akses 13

Januari 2011.

,Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tujuan-Tujuan Tercerahkan

Dan Prestasi Luar Biasa. Dalam

http://kontaktuhan.org/news/news151/vg1.htm.di akses tanggal 11 Januari

2011

,Organisasi Kesehatan Dunia Terbentuk. 1948. Dalam

http://www.vhrmedia.com/vhr-corner/agenda,Organisasi-Kesehatan-Dunia-Terbentuk-863.html.Di akses 11 Januari 2011

,Pedoman Perjanjian Pengalihan Material (PPM) atau Material

(49)

,Peresmian Laboratorium dan Pengujian Veteriner Jepang. Dalam

http://www.id.emb-japan.go.jp/news09_29.html.di akses 26 Oktober 2010

,Perjanjian Pengalihan Material (PPM) atau Material Transfer

Agreement (MTA). Dalam

http://www.indoplasma.or.id/berita/berita_2009_pedomkan_MTA.html.Di

akses 15 Januari 2011.

,Senjata Biologi Pemusnah Massal. 2010. Dalam

http://sibermedik.com/senjata-biologi-pemusnah-massal. Di akses 16

Januari 2011

,Senjata Biologi, Senjata Berbahaya. Dalam

http://www.indowebster.web.id/showthread.php?t=107140&page=1. Di akses 16 Januari 2011.

,Untuk Panduan Yang Disusun Oleh Kantor Pusat WHO. Dalam

http://www.who.int/csr/disease/avian_influenza/guidelines/en/.Di akses tanggal 13 Januari 2011

,Vaksinasi Massa Disiapkan Untuk Mensponsori Genosida WHO Dan PBB. Dalam.

http://preventdisease.com/news/09/063009_WHO_UN_genocide.shtml. Di

akses 29 Januari 2011

,Who Donor (AS, Gates Foundation, Inggris, Norwegia, Kanada, EC, GAVI Dan Roche): Menetapkan Agenda Untuk Kesehatan

Masyarakat Global?Dalamhttp://keionline.org/node/839. 29 Januari 2011

,WHO GISN (Global Influenza Survailance Network). Dalam,

http://www.who.int/csr/disease/influenza/surveillance/en/+hubungan+WH O+dengan+GISN+(global+influenza+survailance+network)&cd=1&hl=id &ct=clnk&gl=id Di akses 13 Januari 2011

http://global.4.lvs.usa.operamini.net/hr0610/18542/0/1/armaini.stafgunadarma.ac.i d/mk-inter.html

Gambar

Gambar 1.1 Alur Pemikiran Penelitian
Tabel 1. Sistematika Penulisan

Referensi

Dokumen terkait

Keruntuhan tekan (“ over reinforced ”), jenis keruntuhan ini terjadi pada balok dengan rasio tulangan besar (jumlah tulangannya banyak), sehingga pada saat beban yang

Dalam perusahaan manufaktur, kelancaran proses produksi merupakan hal yang sangat penting untuk dapat mencapai target produksi, oleh karena itu maka segala sesuatu yang

Hasil regresi terhadap hipotesa 3 yakni untuk menguji pengaruh variabel desentralisasi fiskal bidang kesehatan, PDRB per kapita, jumlah tenaga medis dan jumlah tempat

Laporan akhir ini berjudul “ Analisis Sistem Pengendalian Intern Atas Sistem Akuntansi Piutang Pada USP Swamitra Tunas Baru Palembang ”.. Tak ada gading yang tak

Dalam hal ini, agar dapat meng gam- barkan secara detail dan rinci hasil kajian yang dilakukan, maka rumusan masalah yang diajukan dalam konteks ini yaitu bagaimanakah

ukur yang digunakan untuk mendapatkan data tersebut valid. Valid

Variabel yang memiliki pengaruh terhadap karet alam Indonesia ke Amerika Serikat adalah kuantitas perdagangan, harga karet alam, harga karet alam pada tahun

- Operator selalu memastikan arah aliran fluida proses yang masuk dan keluar heat exchanger sudah benar atau belum. - Mengganti valve yang bermasalah/