BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan publik sudah menjadi kebutuhan dan perhatian di era otonomi daerah sesuai dengan UU No 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan1. Terbitnya Undang-Undang itu berakibat langsung terhadap penataan aktivitas pemerintahan. Terdapatnya penegasan hak otonomi yang luas di daerah mengharuskan pemerintah daerah menata kembali seluruh format organisasi pemerintahan dan aktivitasnya termasuk didalamnya aktivitas layanan terhadap masyarakat.
Lebih jauh dari itu, pada pelaksanaan otonomi daerah, secara empiris juga membawa perubahan dan inovasi dari sistem penyelenggaraan pemerintahan daerah yang merupakan ujung tombak pemerintahan yang berfungsi sebagai pengayom, pembina, pelayan, penggerak partisipasi masyarakat dan sub sistem dalam sistem penyelenggaraan pemerintahan nasional, sehingga kelurahan memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya berdasarkan adat istiadat setempat.2
1
UU Otonomi Daerah No 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, Hal: 1
2
Landasan pemikiran dalam pengaturan mengenai pemerintahan daerah adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli dan pemberdayaan masyarakat. Dalam wujudnya pemerintah daerah, dimana sistem administrasi yang dikembangkan dalam pemerintahan daerah adalah layanan administrasi yang sesuai dengan kebutuhan riil masyarakat, hal ini untuk menciptakan layanan yang cepat dan efisien. Kebutuhan ini merupakan kepentingan umum yaitu suatu bentuk kepentingan yang menyangkut masyarakat yang disesuaikan dengan norma dan aturan yang kepentingan tersebut bersumber pada kebutuhan hidup orang banyak/masyarakat setempat.3
Oleh sebab itu hal terpenting dari otonomi daerah sebagai daerah otonom adalah layanan terhadap masyarakat dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat atau kepentingan umum. Hal itu merupakan hak dari masyarakat yang memiliki keabsahan untuk dipenuhi sebagaimana yang dikehendaki dan merupakan kewajiban yang harus dilakukan pemerintah daerah agar bisa memperjuangkan kepentingan umum dengan efektif, efisien dan transparan.
Dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 mengamanatkan bahwa pemerintah daerah berwenang untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi daerah. Hal tersebut diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejateraan masyarakat daearah melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan suatu daerah dalam Negara Kesatuan Republik
3
Indonesia. Negara Indonesia, dijelaskan dalam pasal 18 B ayat 1 UUD 1945, mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa.
Mencermati peran layanan yang semakin menonjol maka tidaklah heran apabila masalah layanan mendapat porsi yang lebih besar dan berulang kali menjadi isu publik yang sering dibicarakan. Bagi pemerintah daerah tidaklah kalah pentingnya masalah layanan, bahkan perannya terasa sangat penting karena menyangkut kepentingan umum, bahkan kepentingan rakyat secara keseluruhan. Tugas ini bagi pemerintah daerah merupakan representasi dari kedaulatan rakyat, melayani kepentingan rakyat. Fungsi ideal pemerintah seperti ini sekaligus merupakan landasan etis yang senantiasa dituntut oleh masyarakat sebagai landasan operasional untuk penyelenggaraan pemerintahan.
Layanan umum itu sendiri bukanlah sasaran suatu kegiatan, melainkan merupakan suatu proses untuk mencapai sasaran tertentu yang telah ditetapkan. Untuk itulah maka kualitas dan kuantitas layanan umum itu harus ditingkatkan dengan menekankan pada reliability yaitu kepercayaan yang harus dijaga dengan jalan memberikan layanan yang terbaik. Validity diartikan dengan menginformasikan segala keterangan, penjelasan serta tindakan secara benar dalam waktu yang tepat sesuai jadwal yang ditentukan.
canggih. Sejauh ini, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bangkalan, hanya bisa mengharapkan dana hibah dari pemerintah pusat. Sebab, untuk membangun sendiri tempat uji kir membutuhkan anggaran cukup besar. Setiap hari kendaraan yang uji kir di Dishub Kabupaten Bangkalan mencapai sekitar 75 kendaraan. Sehingga, kendaraan harus antri lama bahkan antrian kendaraan juga memenuhi Jalan Raya yang berada di depan Kantor Dishub. Untuk itu, selain menyediakan peralatan uji kir Pemkab harus menyediakan tempat uji kir dan sarana pendukung lainnya, agar pelaksanaan pelayanan uji kir dapat berjalan secara maksimal sesuai dengan harapan masyarakat sekaligus untuk menekan banyaknya kasus kecelakaan. Sesuai dengan data yang masuk di Satlantas Polres Bangkalan, bulan Januari terjadi 11 kecelakaan, Februari 20 kasus, Maret 21 kasus, April 21 kasus, dan Mei 24 kasus serta Juni terjadi 22 kasus. Kasus kecelakaan sebagian besar didominasi kendaraan L 300 (mobil) dan bus.4
Hal inilah yang menjadikan penting pemeriksaan keadaan kendaraan bermotor atau uji kir agar dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan ketelitian bagi dinas perhubungan agar dapat melakukan uji kir dengan sebaik mungkin. Karena dengan memaksimalkan pelayanan uji kir akan mempengaruhi kondisi kendaraan yang layak jalan dan mengurangi anka kecelakaan. Untuk itulah kajian tentang kualitas pelayanan menjadi hal yang sangat penting, sehingga mendorong penulis untuk meneliti tentang kinerja Dinas Perhubungan dalam meningkatkan kualitas pelayanan uji kir di Kabupaten Bangkalan. Sehingga kajian ini difokuskan:
4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah kinerja Dinas Perhubungan dalam meningkatkan kualitas pelayanan uji kir di Kabupaten Bangkalan?
2. Apa yang menjadi kendala Dinas Perhubungan dalam meningkatkan kualitas pelayanan uji kir di Kabupaten Bangkalan ?
C. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah dan latar belakang di atas, memiliki beberapa tujuan penelitian, yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan kinerja Dinas Perhubungan dalam meningkatkan kualitas pelayanan uji kir di Kabupaten Bangkalan.
2. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan kendala Dinas Perhubungan dalam meningkatkan kualitas pelayanan uji kir di Kabupaten Bangkalan.
D. Manfaat Penelitian 1.Secara Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat menambah referensi dalam bentuk informasi dan pengetahuan, terutama bagi mereka yang tertarik terhadap permasalahan pelayanan publik di Dinas Perhubungan sebagai upaya peningkatan ilmu pemerintahan.
2. Secara Praktis
langkah-langkah strategis dalam meningkatkan mutu pelayanan terhadap masyarakat yang lebih baik.
E.Definisi Konseptual
Definisi konseptual menguraikan beberapa istilah atau konsep yang terkait pada penelitian yang dilakukan sebagai berikut:
1. Kinerja
Kinerja adalah pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari seseorang atau suatu perbuatan, suatu prestasi, suatu pameran umum keterampilan. Kinerja merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu instansi dihubungkan dengan visi yang diemban suatu organisasi atau perusahaan serta mengetahui dampak positif dan negatif dari suatu kebijakan operasional.5
Kinerja (performance) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.6
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah kemampuan kerja pegawai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya, yang disesuaikan dengan standar kualitas kuantitas dan waktu yang ditetapkan. Dengan asumsi bahwa pegawai yang mempunyai kemampuan tinggi akan dengan cepat menyelesaikan pekerjaan atau cepat memecahkan permasalahan yang
5
Witmore, John. 1997. Coaching for Perfomance. 104
6
dihadapinya, sebaliknya pegawai yang memiliki kemampuan rendah (kurang) akan lebih lambat dalam menyelesaikan pekerjaannya.
2. Pemerintah Daerah
Pemerintah/ government secara etimologis berasal dari kata Yunani, kubernan atau nahkoda kapal. Artinya, “menatap kedepan, menentukan berbagai kebijakan yang diselenggarakan untuk mencapai tujuan masyarakat-negara, memperkirakan arah perkembangan masyarakat pada masa yang akan datang, dan mempersiapkan langkah-langkah kebijakan untuk menyongsong perkembangan masyarakat, serta mengelola dan mengarahkan masyarakat ke tujuan yang ditetapkan”.7 Sedangkan pemerintah daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dengan Undang-Undang Dasar 1945.8
3. Kualitas Pelayanan
Kualitas pelayanan adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang dengan landasan faktor materiil melalui sistem, prosedur dan metode tertentu dalam rangka usaha memenuhi kepentingan orang lain sesuai dengan haknya.9
F.Definisi Operasional
7
Surbakti, Ramlan. 1999. Memahami Ilmu Politik. PT.Gramedia. Jakarta. Hlm:133-134
8
UU Otonomi Daerah No. 32 Tahun 2004 pasal 1 ayat 2
9
Definisi Operasional merupakan suatu unsur yang memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel. Untuk menilai variabel dapat dilihat melalui indikasi dengan indikator yang ada. Indikator tentang kinerja Dinas Perhubungan, terkait dengan kualitas pelayanan uji kir di Kabupaten Bangkalan adalah sebagai berikut:
1. Kinerja Dinas Perhubungan dalam meningkatkan kualitas pelayanan uji kir di Kabupaten Bangkalan, meliputi:
a. Kecepatan dalam memberikan layanan b. Kemudahan pelayanan
c. Perhatian dalam memberikan pelayanan 2. Kualitas pelayanan uji kir di Kabupaten Bangkalan
a. Bukti fisik (bukti nyata dari pelayanan yang diberikan) b. Keandalan (pelayanan secara akurat dan terpercaya) c. Daya tanggap dalam memberikan layanan
d. Jaminan kepercayaan kepada masyarakat
3. Kendala Dinas Perhubungan dalam meningkatkan kualitas pelayanan uji kir di Kabupaten Bangkalan.
a. Anggaran
b. Komitmen dalam menjalankan tugas c. Media penunjang pelayanan
d. Kepatutan dan kepatuhan masalah tarif G. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif, dengan alasan agar dapat menggali informasi yang mendalam mengenai objek yang diteliti. Metode deskriptif sebagai prosedur pemecahan masalah yang diteliti berdasarkan fakta-fakta yang ada, sehingga tujuan dari metode deskriptif adalah untuk menggambarkan tentang suatu masyarakat atau kelompok tertentu atau gambaram tentang gejala sosial.10
Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan alasan bahwa dalam penelitian ini berupaya menggali data, yaitu data berupa pandangan responden dalam bentuk cerita rinci atau asli. Metode kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati8. Kemudian responden bersama peneliti memberikan penafsiran, sehingga dapat memunculkan suatu temuan atau mengembangkan temuan dan memberikan informasi tentang Kinerja Dinas Perhubungan dalam meningkatkan kualitas pelayanan uji kir di Kabupaten Bangkalan.
2. Subyek Penelitian
a. Kepala Dinas Perhubungan b. Kepala Seksi Pelayanan
c. Masyarakat sebagai penerima layanan 3. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat dimana penelitian dilakukan untuk mendapatkan informasi serta data-data yang diperlukan oleh peneliti untuk
10
menunjang penelitian ini. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Bangkalan, dengan pertimbangan kemudahan akses informasi data dan subyek utama penelitian dilakukan.
4. Sumber Data a. Data Primer
Data primer adalah salah satu sumber data yang diperoleh secara langsung peneliti dari nara sumber yang dapat dipercaya dalam memberikan informasi yang berkaitan dengan judul peneliti. Data primer dalam penelitian ini seperti orang (pejabat) yang terlibat langsung didalamnya, yaitu Kepala Dinas Perhubungan, Kepala Seksi Pelayanan dan masyarakat sebagai penerima layanan
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung data primer. Data sekunder tersebut adalah tokoh agama, tokoh pemuda, petani, pedagang dan dokumen-dokumen resmi, koran-koran maupun internet atau televisi, perundang-undangan yang berhubungan dan berkaitan dengan penelitian ini serta masyarakat umum yang juga menjadi bagian penting dalam penelitian ini.
Pada dasarnya penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data mengenai masalah yang menjadi obyek penelitian, maka diperlukan alat pengambilan data sesuai permasalahan yang diteliti, sebab kualitas data ditentukan oleh alat pengumpulan data. Pengumpulan data ini bertujuan untuk mengumpulkan atau memperoleh data yang ada dilapangan secara akurat dan sesuai dengan fakta yang ada dilapangan, agar dapat memecahkan permasalahan yang ada dalam penelitian ini. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1)Wawancara (interview)
antara peneliti dengan responden, serta teknik ini digunakan untuk memperoleh data primer dari subyek peneliti secara langsung.11
Dalam peneliti ini wawancara hanya diajukan pertanyaan-pertanyaan secara bebas dan leluasa tanpa terkait dengan susunan pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. Tetapi tetap terpusat pada satu pokok masalah yaitu Kinerja Dinas Perhubungan dalam meningkatkan kualitas pelayanan uji kir di Kabupaten Bangkalan. Keadaan demikian ini memungkinkan wawancara berlangsung secara luwes, arahnya bisa berlangsung secara lebih terbuka, sehingga dapat diperoleh informasi yang lebih lengkap dan pembicara tidak terlalu terpaku dan pada akhirnya menjemukan kedua belah pihak.
2)Observasi
Observasi adalah suatu usaha untuk mengumpulkan data yang dilakukan secara sistematis, dengan prosedur yang standart. Observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut.12
3) Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam metodologi penelitian sosial untuk menelusuri data
11
Ibid: 186
12
histories.13 Selain itu , dikatakan juga bahwa dokumentasi juga dapat dikategorikan peneliti sebagai sumber data sekundar atau pendukung.
6. Teknik Analisa Data
Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar.14 Analisa data yang dipergunakan dalam penelitian kali ini adalah deskriptif kualitatif. Dari penelitian ini maka data akan dianalisa dengan pelukisan keadaan obyek berdasarkan data obyektif, sehingga data-data yang ada dapat disimpulkan setelah analisis. Adapun tahapan dalam analisis data adalah sebagai berikut :
1. Pengumpulan Data, yang terdiri dari :
a. Mengedit data, yaitu memeriksa data yang terkumpul berkenaan dengan kelengkapan dan kebenaran sehingga siap diproses lebih lanjut.
b. Mengkode data, yaitu data yang terkumpul diberi kode tertentu dan dikelompokkan.
c. Klasifikasi data, yaitu mengadakan seleksi data yang terkumpul sesuai dengan sumber data masing-masing.
2. Pengelolaan dan penyajian data dilakukan setelah data terkumpul diklasifikasikan dengan beberapa kebutuhan, kemudian dilakukan pengelolaan data dengan cara mengklasifikasikan dalam bentuk uraian.
13
Bungin, M. Burhan. 2008. Penelitian Kualitatif; Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana
14
3. Pengembangan dan pengambilan alternatif yaitu setelah data diolah maka diambil beberapa alternatif yang terbaikatau dijadikan bahan penyampaian informasi dan pengambilan keputusan.15
Peneliti berpedoman pada tahapan penelitian, bahwa:
1. Analisa data dalam penelitian lapangan dilakukan secara jalin-menjalin dengan proses pengamatan.
2. Berusaha menemukan kesamaan dan perbedaan berkenaan dengan gejala sosial yang diamati, dan menemukan penyimpangan pola-pola tindakan atau norma sosial tersebut.
3. Membentuk taksonomi tindakan sosial yang diamati.
4. Menyusun secara tentatif proposisi-proposisi teoritis, berkenaan dengan hubungan antar katagori yang dikembangkan atau dihasilkan dari penyusunan taksonomi tersebut diatas.
5. Melakukan pengamatan lebih lanjut terhadap tindakan sosial yang berkaitan dengan proposisi-proposisi sementara.
6. Untuk mencegah penarikan secara subyektif, dilakukan upaya: mengembangkan intersubyektif melalui diskusi, menjaga kepekaan sosial dan kesadaran sebagai peneliti.
15
(
Studi di Dinas Perhubungan Kabupaten Bangkalan
)
SKRIPSI
Oleh:
Ganda Febrijanto Syaiful
NIM: 05230026
JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Jurusan
: Ilmu Pemerintahan
Fakultas
: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIP)
Judul Skripsi : Kinerja Dinas Perhubungan dalam meningkatkan kualitas
pelayanan uji kir di Kabupaten Bangkalan.
Disetujui,
Pembimbing I
Pembimbing II
(Drs. Asep Nurjaman, M.Si)
(Drs. Imam Hidayat, MM)
Dekan Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan
Jurusan
: Ilmu Pemerintahan
Fakultas
: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIP)
Judul Skripsi : Kinerja Dinas Perhubungan dalam meningkatkan kualitas
pelayanan uji kir di Kabupaten Bangkalan.
Telah dipertahankan di depan dewan penguji
dan dinyatakan diterima sebagai salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan (S.IP)
Pada tanggal: 24-Januari- 2011
Dihadapan Dewan Penguji
1. Prof. H.M. Mas’ud Said. Ph.D
(...)
2. Dra. Tutik Sulistyowati, M.Si
(...)
3. Drs. Asep Nurjaman, M.Si
(...)
4. Drs. Imam Hidayat, MM
(...)
Mengetahui,
Dekan Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
rahmat, ni’mat dan taufiknya, sehingga dapat me
nyelesaikan skripsi ini. Penyelesaian
penelitian ini memerlukan pencurahan tenaga dan pikiran, oleh sebab itu diharapkan
hasilnya akan banyak memberikan konstribusi, manfaat dan informasi baru tentang
kualitas pelayanan dalam rangka membangun wawasan berfikir dibidang sosial dan
upaya meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat yang lebih baik.
Penelitian yang kami lakukan ini berjudul “Kinerja Dinas Perhubungan
dalam
meningkatkan kualitas pelayanan uji kir di Kabupaten Bangkalan”. Secara
sadar kami
mengakui, bahwa penelitian ini masih terdapat kekurangan terutama karena penelitian
sifatnya kasuistik, sehingga kesimpulan yang dihasilkan tidak dapat digeneralisasi
secara umum. Untuk itu, penelitian lebih lanjut sebagai pengembangan fokus
penelitian ini sangat diperlukan.
Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tidak terhingga kami sampaikan
kepada semua pihak yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsung
terhadap penelitian ini. Mudah-mudahan amal baiknya diterima disisi Allah SWT
sebagai amal shaleh, Amiin. Secara khusus kami sampaikan kepada :
1.
Kedua orang tuaku, karena pengorbanan dan motivasinya, sehingga kami
3.
Bapak Drs. Imam Hidayat, MM, kepada beliau juga kami sampaikan banyak
terimakasi atas pengorbanan dan waktu yang diberikan dalam proses
bimbingan skripsi
4.
Bapak Prof.
H.M. Mas’ud Said. Ph.D, selaku penguji terimakasi atas
masukan
yang diberikan dalam perbaikan skripsi ini
5.
Ibu Dra. Tutik Sulistyowati, M.Si, selaku penguji terimakasi atas masukan
dan kritikan dalam perbaikan skripsi ini
6.
Teman-teman seperjuangan di Universitas Muhammadiyah Malang, tempat
dimana kami dapat saling berbagi, berdiskusi bersama.
Akhirnya kami tidak lupa mohon maaf yang sebesar-besarnya selama perkuliahan
ini terutama terhadap kekurangan yang ada dalam penelitian ini. Kami tetap berharap
adanya kritik dan saran dari semua pihak demi perbaikan penelitian ini. Semoga
penelitian ini bermanfaat, Amiin.
Malang, 24 Januari 2011
Penyusun
Nama
: Ganda Febrijanto Syaiful
NIM
: 05230026
Fakultas
: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan
: Ilmu Pemerintahan
Menyatakan bahwa Karya Ilmiah / Skripsi saya yang berjudul :
Kinerja Dinas Perhubungan Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Uji Kir Di
Kabupaten Bangkalan
1.
Adalah bukan karya tulis orang lain baik sebagian maupun keseluruhan,
kecuali penulisan dalam bentuk kutipan yang digunakan dalam naskah ini dan
telah disebutkan sumbernya.
2.
Hasil tulisan Skripsi / Karya Ilmiah dari penelitian yang saya lakukan
merupakan Hak Bebas Royalti non eksklusif, apabila digunakan sebagai
sumber pustaka.
Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila
pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan
undang-undang yang berlaku.
Malang,
Yang menyatakan,
Fakultas
: FISIP
Judul Skripsi
: Kinerja Dinas Perhubungan Dalam Meningkatkan Kualitas
Pelayanan Uji Kir Di Kabupaten Bangkalan
Pembimbing
: 1. Drs. Asep Nurjaman, M.Si
2. Drs. Imam Hidayat, MM
Tanggal Bimbingan
Paraf Pembimbing
Keterangan
I
II
Tanggal 08-09-2010
Pengajuan Proposal
Tanggal 10-09-2010
Revisi Proposal
Tanggal 13-09-2010
ACC Seminar
Tanggal 03-11-2010
Pengajuan Bab II dan III
Tanggal 08-12-2010
Revisi Bab II dan III
Tanggal 15-12-2010
ACC Bab II dan III
Tanggal 24-12-2010
Bimbingan Bab IV dan V
Tanggal 28-12-2010
Revisi Bab IV dan V
Tanggal 06-01-2011
ACC Bab IV dan V
Tanggal 17-01-2011
ACC Ujian
Tanggal Selesai Bimbingan Skripsi : 14 Januari 2011
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
(Drs. Asep Nurjaman, M.Si)
(Drs. Imam Hidayat, MM)
Mengetahui,
Ketua Jurusan
Ilmu Pemerintahan
Perhubungan dalam meningkatkan kualitas pelayanan uji kir di Kabupaten
Bangkalan”, Pembimbing I: Drs. Asep Nurjaman, M.Si;
Pembimbing II: Drs.
Imam Hidayat, MM.
Dalam rangka mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan yang aman, lancar,
tertib, efisien, dan ramah lingkungan maka kondisi kendaraan sebagai salah satu
pemakai jalan harus memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan. Salah satu upaya
Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya dalam mewujudkan terpenuhinya
persyaratan teknis dan laik jalan tersebut adalah dengan penyelenggaraan pengujian
kendaraan bermotor. Untuk itulah maka kualitas dan kuantitas layanan umum itu
harus ditingkatkan dengan menekankan pada
reliability
yaitu kepercayaan yang harus
dijaga dengan jalan memberikan layanan yang terbaik.
Validity
diartikan dengan
menginformasikan segala keterangan, penjelasan serta tindakan secara benar dalam
waktu yang tepat sesuai jadwal yang ditentukan. Hal ini juga berlaku pada pelayanan
uji kir, baik masalah peralatan dan fasilitas lain yang mendukung. Karena selama ini
peralatan dan fasilitas lain milik Pemerintah Kabupaten Bangkalan, sudah tidak
layak.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan
metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui: Observasi dan
wawancara serta dokumentasi. Setelah dilakukan pemeriksaan keabsahanya, data
dianalisis dengan cara penyajian data sekaligus dianalisis dan penarikan kesimpulan.
tanggap dalam melayani masyarakat selama ini, hanya saja kurangnya kesadaran
pemilik kendaraan untuk memperbaiki bagian-bagian kendaraan mereka yang
memang harus diperbaiki demi keselamatan pengendara maupun penumpang. Dinas
Perhubungan tidak berani memberikan jaminan selama masyarakat pengguna layanan
kir tidak mau bekerja sama. Padahal uji kir sangat penting dalam menentukan
kendaraan tersebut layak jalan atau tidak. (3) Kendala Dinas Perhubungan dalam
meningkatkan kualitas pelayanan uji kir di Kabupaten Bangkalan adalah kesadaran
masyarakat yang kurang, mereka menilai uji kir tidak terlalu penting, padahal
pengujian sangat diperlukan untuk menentukan layak jalan atau tidak agar
keselamatan pengendara maupun penumpang terjaga. Kendaraan yang tidak
memenuhi layak uji juga menjadi faktor kendala bagi Dinas Perhubungan untuk
mewujudkan komitemen sebagai pelayan masyarakat. Selain itu rusaknya peralatan
merupakan kendala bagi Dinas Perhubungan dalam memberikan pelayanan uji kir.
Meyetujui,
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Performance on duty Communication in improving the quality service test
of Kir in Sub-Province Bangkalan", Counsellor I: Drs. Asep Nurjaman,
M.Si; Counsellor II: Drs. Imam of Hidayat, MM.
In order to realizing peaceful road;street transportation and traffic, fluent,
order, efficient, and friendly [of] environment hence condition of vehicle as one of
the user of road;street have to fulfill technical conditions and road;street laik. One of
the Local Government effort as according to its in realizing fufilled of technical
conditions and the road;street competent with management of examination motor
vehicle. To that's hence that public service amount and quality have to be improved
by emphasizing at reliability that is trust which must be taken care of by way giving
best service. Validity interpreted by informing all boldness, clarification and also
action real correctly in good time on schedule which determined. This matter also go
into effect at service test of kir, good problem of other facility and equipments which
support. Because during the time other facility and equipments property of
Government Sub-Province of Bangkalan, have improper.
This research is done by using approach qualitative with descriptive method.
Technique data collecting through: Observation and interview and also
documentation. After done by its inspection of him, data analysed by presentation of
data is at the same time analysed and withdrawal of conclusion.
not want to cooperate. Though test kir of vital importance in determining the the
vehicle competent road;street or not. (3) Constraint on dutyCommunication in
improving the quality of service test of kir in Sub-Province of Bangkalan is
awareness of less society, they assess test of kir not too important, though
examination very needed to determine competently of road;street or not to be safety
of passenger and also rider awake. Vehicle which not fulfill competently of test also
become constraint factor to On duty Communication to realizekomitmen as steward
of society. Besides destroying of equipments represent constraint to On duty
Communication in giving service test of kir.
Aggreeing
,
Counsellor I:
Counsellor II:
Lembar Pernyataan
………..
iii
Lembar Persembahan
………..
iv
Kata pengantar
……….
v
Abstraksi
………..
vi
Daftar Isi
………...
vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Definisi Konseptual ... 6
F. Definisi Operasional ... 7
G. Metode Penelitian ... 8
1. Jenis Penelitian
……….
8
2. Subyek Penelitian
………
9
3 Lokasi Penelitian
………..
9
4. Sumber Data
………
10
5. Metode Pengumpulan Data
……….
10
2. Kinerja Pemerintah Daerah
………..
20
3. Tugas fungsi dan wewenang Pemerintah Daerah
………
25
B. Pemerintahan Daerah Dalam Konteks
Good Governance
………
.. 27
C. Kualitas Pelayanan Publik
………
... 30
1. Definisi Kualitas Pelayanan
………
. 30
2. Pelayanan Publik
………..
33
D. Pelayanan Uji Kir
………
38
BAB III. DESKRIPSI WILAYAH
A. Potensi Wilayah
………
... 41
1. Letak Geografis
………
41
2. Demografi
………
42
3. Perekonomian Kabupaten Bangkalan
………..
45
4. Visi Pembangunan Daerah Kabupaten Bangkalan 2008
–
2013
…………
... 46
5. Pariwisata
……….
48
B. Dinas Perhubungan Kabupaten Bangkalan
……….
49
1. Peran Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
……….
49
2. Visi Misi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
………...
51
1. Kecepatan dalam memberikan layanan
………
53
2. Kemudahan pelayanan
……….
57
3. Perhatian dalam memberikan pelayanan
………..
60
B. Kualitas pelayanan uji kir di Kabupaten Bangkalan
………
64
1. Bukti fisik (bukti nyata dari pelayanan yang diberikan)
………..
64
2. Keandalan (pelayanan secara akurat dan terpercaya)
………
... 67
3. Daya tanggap dalam memberikan layanan
………
... 70
4. Jaminan (kemampuan memberikan kepercayaan kepada masyarakat)
……
. 71
C. Kendala Dinas Perhubungan dalam meningkatkan kualitas pelayanan uji kir di
Kabupaten Bangkalan
………
... 74
1. Anggaran
………
.. 74
2. Komitmen dalam menjalankan tugas
………
77
3. Media penunjang pelayanan
………
. 80
4. Kepatutan dan kepatuhan masalah
tariff ………
.. 84
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan
………
. 88
B. Saran
………
89
Suatu Alternatif
, PT. Raja Grafindo Persada Jakarta
Amirin, Tatang M. 2000.
Menyusun Rencana Penelitian
. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Anoraga. 2002.
Psikologi Kerj
a, Jakarta : Rineka Cipta
Ardani, Tristiadi A. 2004.
Observasi dan Wawancara
. Malang: Bayumedia.
Bungin, M. Burhan. 2008.
Penelitian Kualitatif; Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan
Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya
. Jakarta: Kencana.
Dharma, A, 1995.
Gaya Kepemimpinan Yang Efektif Bagi Menejemen
. PT. Sinar
Baru Bandung
Hanif Nurcholis. 2005.
Teori dan Praktik Pemerintahan dan Otonomi Daerah.
PT.
Remadja Rosdakarya Bandung
Lupiyoadi, Rambat.2001.
Manajemen Pemasaran Jasa
.Penerbit Salemba Empat:
Jakarta
Mahendra Putra Kurnia, dkk. 2007.
Pedoman Naskah Akademik Perda
Partisipatif
M. Safar Nasir
, 2003. Pengukuran Kinerja Pemerintah Daerah
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2000.
Manajemen Sumber Daya Perusahaan
. PT.
Remadja Rosdakarya Bandung
Moleong, Lexy J. 2007.
Metodologi Penelitian Kualitatif
. Bandung: Rosdakarya.
Moenir. 2001.
Manajemen Pelayanan Umum di Indonesi
. Jakarta : Bumi Aksara.
Nimran, U. 1997.
Perilaku Organisasi
. Penerbit Citra Media Surabaya
Tim dosen bahasa Indonesia UMM, 2003.
Bahasa Indonesia untuk karangan
ilmiah
,
Siagian, SP. Sondang. 1994.
Patologi Birokrasi Analisis, Identifikasi dan
Terapinya
.
Jakarta : Ghalia Indonesia
Simamora, Henry. 1997.
Menagemen Sumber Daya Manusia
. Edisi I, STIE YKPN,
Yogyakarta
Surbakti, Ramlan. 1999.
Memahami Ilmu Politik. PT.Gramedia
. Jakarta
Soehartono, Irawan. 2002.
Metode penelitian sosial
. Bandung
Swasto, BS, 1996.
Menagemen Sumber Daya Manusia dan pengaruhnya
terhadap
kinerja dan Imbalan
. FIA, Unibraw Brawijaya Malang
Tjiptono, Fandy,
Manajemen Jasa
, 1996, Andi Offset, Yogyakarta
_______.2001.
Strategi Pemasaran
.Penerbit Andi:Yogyakarta
Wahjo Sumijo, 1994.
Kepemimpinan dan Motivasi
. Penerbit Ghalia Indonesia
Jakarta.
Widarta, I. 2005.
Pokok-pokok Pemerintahan Daerah
Widodo, Joko. 2007.
Membangun Birokrasi Berbasis Kinerja.
Malang. Bayu Media
Sumber lain:
Departemen dalam Negeri. 2001.
Himpunan Peraturan Perundang-Undangan
Bidang Otonomi Daerah,
Sekretariat Jendral Depnagri, Jakarta
http://surabaya.detik.com/read/2009/06/10/102911/1145299/466/resmikan
suramadu-sby-disambut-tarian-buang-sial
,diakses tanggal 21, Maret
2010.
http://
surabaya.detik.com/read/2009/06/10/102911/1145299/466/resmikan
suramadu-sby-disambut-tarian-buang-sial
, diakses tanggal 23, Maret
2010.