• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN PROYEK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KABUPATEN BANYUWANGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN PROYEK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KABUPATEN BANYUWANGI"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PARTISIPASI MASYARAKAT

TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN

PROYEK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

DI KABUPATEN BANYUWANGI

Oleh :

Hernida Kusuma Listya, ST

9108.202.302

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI Bidang Keahlian Manajemen Proyek

Program Pascasarjana

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

DOSEN PEMBIMBING :

Ir. I PUTU ARTAMA WIGUNA, MT, Ph.D

M. SYAHID AKBAR, S.Si, M.Si

(2)

ABSTRAK

Penyediaan prasarana merupakan bagian terpenting dalam upaya pengembangan dan pembangunan wilayah. Tersedianya prasarana yang memadai dapat meningkatkan kegiatan sosial ekonomi, dengan kondisi sosial ekonomi yang baik masyarakat lebih memiliki kemampuan berpartisipasi dalam penyediaan prasarana di lingkungannya. Namun pada kenyataannya kemampuan pemerintah dalam menyediakan prasarana terbatas, sedang partisipasi masyarakat tidak muncul dengan sendirinya, perlu terus-menerus didorong melalui suatu

komunikasi pembangunan. Dalam arti peran pemerintah dalam penyediaan fasilitas sarana dan prasarana secara langsung semakin lama harus semakin dikurangi dan digantikan perannya sehingga dapat merangsang dan

mengarahkan peran organisasi non pemerintah dan masyarakat dalam partisipasi pembangunan. Dalam hal ini penekanan dalam hal kemandirian (selfhelp), maksudnya ialah masyarakat itu yang mengelola dan

mengorganisasikan sumber-sumber lokal baik yang bersifat materil, pikiran, maupun tenaga (Slamet,1994:6). Penelitian ini mengukur besarnya pengaruh tingkat partisipasi masyarakat terhadap keberhasilan proyek pada proyek PNPM Mandiri Pedesaan menurut masyarakat yang terlibat berdasarkan pada analisis SEM

(Structural Equation Modelling). Hal ini penting dilakukan agar masyarakat itu yang mengelola dan

mengorganisasikan sumber-sumber lokal baik yang bersifat materil, pikiran, maupun tenaga dapat mempercepat penanggulangan kemiskinan.

Hasil Penelitian dari penelitian ini antara lain variabel Partisipasi masyarakat yang paling berpengaruh di Kabupaten Banyuwangi adalah Tahapan partisipasi. Hal ini menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan proyek PNPM Mandiri Perdesaan, masyarakat tidak terlalu mempertimbangkan bentuk partisipasi. Karena tahapan

partisipasi merupakan proses awal yang paling penting tahu mengenai apa yang menjadi kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Sedangkan untuk tingkat keberhasilan proyek, variabel yang paling berpengaruh adalah kesesuaian tindakan actor yang terlibat. Yang menunjukkan bahwa lebih berpengaruh dibandingkan

variabel lainnya, yang mana menunjukkan besarnya kekuatan masyarakat dalam suatu proyek dapat mencapai yang sesuai target pada rencana awal proyek.

(3)

ABSTRACK

Provision of infrastructure is an important part in development efforts and regional development. Availability of adequate infrastructure to enhance socio-economic activities, by socio-economic conditions are better more people have the ability to participate in the provision of infrastructure in the neighborhood. But in fact the ability of governments in providing infrastructure is limited, while community participation does not appear by itself, need to be constantly pushed through a development communication. In a sense the role of government in the provision of infrastructure facilities directly the longer it must increasingly be reduced and replaced its role so as to stimulate and direct the role of nongovernmental organizations and community participation in development. In this case the emphasis in terms of independence (selfhelp), meaning it is the people who manage and organize local resources both material, mind, and energy (Slamet, 1994:6).

This study measured the magnitude of the influence of the level of community participation to project success on the project PNPM Rural according to people involved based on the analysis of SEM (Structural Equation Modelling). This is important so that people who manage and organize local resources both material, thought, and effort can accelerate poverty reduction.

Research Results from this study include the variable participation of the most influential people in

Banyuwangi is the stage of participation. This suggests that in the implementation of PNPM Rural Areas project, people are not too considering the forms of participation. Since the early stages of participation is the most

important process to know about what the needs and problems faced by society. As for the success of the project, the most influential variable is the appropriateness of action actors involved. Which shows that the more influential than other variables, which indicates the extent of public power in a project can reach the appropriate target at the beginning of the project plan.

(4)

PENDAHULUAN

a)

Penyediaan prasarana merupakan bagian terpenting dalam upaya

pengembangan dan pembangunan wilayah. Tersedianya prasarana yang

memadai dapat meningkatkan kegiatan sosial ekonomi

(Jayadinata,1999:31), disertai dengan Model pembangunan yang

partisipatif, dimana masyarakat itu yang mengelola dan

mengorganisasikan sumber-sumber lokal baik yang bersifat materil,

pikiran, maupun tenaga (Slamet,1994:6)

b)

Namun kesinambungan tersebut hanya berfungsi dalam jangka waktu

yang tidak terlalu lama, disebabkan masyarakat kurang atau bahkan tidak

merasa memilikinya :

Sarana yang dibangun tidak berfungsi efektif sebab pembangunannya

tidak memperhatikan aspirasi masyarakat (sifatnya top down)

Tidak adanya pelibatan masyarakat baik sejak perencanaan,

pelaksanaan, pembiayaan maupun pengelolaannya

masyarakat hanya sebagai obyek yang akan menerima hasil proyek

(5)

PENDAHULUAN

d)

Keberhasilan proyek hanya berhenti sampai pada keberadaan bentuk fisiknya

atau terbangunnya sarana saja dan tidak sampai pada pemanfaatan

keuntungan yang dihasilkan bangunan

e)

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri menjawab

kekurangan dari proyek-proyek yang terdahulu. PNPM Mandiri merupakan

sistem dan pola proses perubahan yang dikehendaki dan direncanakan

secara konseptual untuk memberdayakan masyarakat, mencakup seluruh

aspek kehidupan dan penghidupan masyarakat baik fisik maupun non fisik,

melalui lembaga kemasyarakatan yang ada di kelurahan dengan menyediakan

Bantuan Langsung Masyarakat

f)

bertujuan dari proyek pembangunan ini untuk meningkatkan partisipasi

masyarakat dengan memberdayakan masyarakat penerimanya sehingga

dapat meningkatkan kesinambungan dan keefektifan pemanfaatan sarananya

serta menanggulangi tingkat kemiskinan yang menerima manfaat dari proyek

ini

(6)

PENDAHULUAN

g)

jenis kegiatan telah dilakukan melalui Program PNPM, antara lain

pembuatan perpipaan, pembuatan jalan, pembuatan jembatan, saluran

irigasi dan pembangunan MCK

h)

Di Kabupaten Banyuwangi (pembuatan perpipaan, pembuatan jalan,

pembuatan jembatan, saluran irigasi dan pembangunan MCK 15 m)

i)

Sifat proyek ini bottom up : masyarakat yang akan menerima proyek , akan

menentukan sendiri sarana yang dibutuhkan, ikut berpartisipasi dalam

perencanaan, pelaksanaan dan mengelola sendiri sarana. Masyarakat pun

turut berkontribusi membiayai proyek tersebut, dari total pembiayaan 20%

berasal dari masyarakat berupa dana tunai (in-cash) 4% dan 16% berupa

material dan tenaga (in-kind)

j)

keberhasilan proyek tidak hanya pada keberadaan bentuk fisiknya

k)

Untuk dapat dikatakan berhasil dan mendatangkan manfaat, sebuah proyek

dengan kebutuhan penduduk khusus memerlukan kesesuaian antara

kebutuhan dengan pemenuhan kebutuhannya. Dengan melibatkan

masyarakat diposisikan sebagai subyek dari proyek

(7)

PENDAHULUAN

l)

Permasalahan

Seberapa besar pengaruh partisipasi masyarakat

pada proyek PNPM Mandiri Pedesaan menurut

masyarakat yang terlibat?

Seberapa besar pengaruh tingkat keberhasilan

proyek pada proyek PNPM Mandiri Pedesaan

menurut masyarakat yang terlibat?

Seberapa besar pengaruh partisipasi masyarakat

terhadap keberhasilan proyek pada proyek PNPM

Mandiri Pedesaan menurut masyarakat yang

(8)

PENDAHULUAN

m)

Tujuan

Mengetahui besarnya pengaruh partisipasi masyarakat pada proyek PNPM

Mandiri Pedesaan menurut masyarakat yang terlibat

Mengetahui besarnya pengaruh tingkat keberhasilan proyek pada proyek

PNPM Mandiri Pedesaan menurut masyarakat yang terlibat

Mengetahui besarnya pengaruh tingkat partisipasi masyarakat terhadap

keberhasilan proyek pada proyek PNPM Mandiri Pedesaan menurut

masyarakat yang terlibat

n)

Batasan Masalah

Penelitian dilakukan pada variabel yang telah ditentukan

Obyek penelitian dilakukan pada masyarakat yang telah melaksanakan

proyek PNPM Mandiri Pedesaaan Tahun 2009.

Lokasi penelitian dilakukan pada kelurahan/desa yang termasuk dalam

lokasi penelitian desa tertinggal yang berdasarkan surat penetapan lokasi

kegiatan PNPM Mandiri Tahun 2009 yang beralokasikan di Kabupaten

Banyuwangi.

Berfokus partisipasi masyarakat pada pembangunan prasarana lingkungan

melalui PNPM di Kabupaten Banyuwangi, yang meliputi pembuatan

perpipaan, pembuatan jalan, pembuatan jembatan, saluran irigasi dan

pembangunan MCK

(9)

METODE PENELITIAN

a)

jenis penelitian : Konfirmatif

b)

Obyek : masyarakat yang telah

melaksanakan dan menerima manfaat

proyek pembangunan sesuai dengan

ketetapan proyek pembangunan PNPM

Mandiri Pedesaan 2009 yaitu

pembuatan perpipaan, pembuatan jalan,

pembuatan jembatan, saluran irigasi dan

pembangunan MCK dengan

(10)

METODE PENELITIAN

Variabel

No

Indikator

Sumber

Partisipasi

Masyarakat (X)

Tingkat partisipasi

(X1)

X1.1

Pemberian Informasi

Sherry

Arnstein

(1969)

X1.2

Konsultasi

X1.3

Kemitraan

X1.4

Pendelagasian

Bentuk Partisipasi

(X2)

X2.1

Keaktifan warga

C. Ericson

dalam

Slamet

(1993:89)

X2.2

Keterlibatan dalam pengambilan keputusan

X2.3

Tenaga

X2.4

Uang

X2.5

Material

Variabel

No

Indikator

Sumber

Tingkat Keberhasilan Proyek (Y)

Y1.1

Kesesuaian bentuk prasarana yang sesuai

dengan rencana yang telah ditetapkan

Purba,2005:

95

Y1.2 Kesesuaian tindakan aktor yang terlibat

Y1.3 Memperoleh rekomendasi kebijaksanaan

Y1.4

Membangun sistem monitoring untuk program

pembangunan selanjutnya

(11)

METODE PENELITIAN

Kerangka Pemikiran

Tingkat

Keberhasilan

Proyek (Y)

Kesesuaian bentuk

prasarana yang sesuai

dengan rencana yang

telah ditetapkan

Kesesuaian tindakan

aktor yang terlibat

Bentuk Partisipasi

Tahapan Partisipasi

Memperoleh

rekomendasi

kebijaksanaan

Membangun sistem

monitoring untuk

program

pembangunan

selanjutnya

E3

E4

E1

E2

E5

E6

Partisipasi

Masyarakat

(X)

(12)

METODE PENELITIAN

Analisa Data dengan Analisis Deskriptif dan SEM

Kesimpulan Dan Saran

Pembentukan Model Penelitian

Sampel dan Populasi

Merancang Kuisioner

Uji Validitas Dan Reabilitas

Perumusan Masalah Dan Tujuan Penelitian

Studi Literatur

Identifikasi Variabel Penelitian

Valid Dan Reliabel Survey Lapangan

Penyebaran Kuisioner

(13)

METODE PENELITIAN

c)

Penetapan skala : skala Likert

STS SS

1 2 3 4 5

d)

Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas : sebuah alat ukur diketahui dengan cara

mengkorelasikan skor masing-masing item dengan skor total

item. Item atau indikator dinyatakan valid jika r hitung atau

nilai corrected item total correlation mempunyai nilai lebih

besar dari 0,3

Reliabilitas : kemampuan alat ukur untuk mengukur secara

konsisten. Uji yang digunakan untuk mengukur konsistensi

tersebut adalah koefisien alfa atau cronbach’s alpha. Item

pengukuran pada setiap indikator dikatakan reliabel jika

memiliki nilai koefisien alfa lebih besar dari 0,6

(14)

METODE PENELITIAN

e)

Analisa Data : SEM merupakan sekumpulan teknik-teknik

statistikal yang memungkinkan pengujian sebuah

rangkaian hubungan yang relatif rumit secara simultan.

Hubungan yang rumit itu dapat dibangun antara satu atau

beberapa variabel dependen dengan satu atau beberapa

variabel independen (Ferdinand, 2002). Model

pengukuran (measurement model) adalah proses

pemodelan dalam penelitian yang diarahkan untuk

menyelidiki unidimensionalitas dari indikator-indikator

yang menjelaskan sebuah atau beberapa variabel laten.

Untuk menyelidiki unidimensionalitas digunakan analisis

faktor konfirmatori.

(15)

ANALISA

a)

Survey Pendahuluan 30 sampel

Item

r hitung

Keterangan

Uji Validitas Variabel Partisipasi Masyarakat

X1.1

0.670

Valid

X1.2

0.713

Valid

X1.3

0.618

Valid

X1.4

0.561

Valid

X2.1

0.678

Valid

X2.2

0.410

Valid

X2.3

0.542

Valid

X2.4

0.609

Valid

X2.5

0.380

Valid

Uji Validitas Variabel Tingkat Keberhasilan Proyek

Y1

0.430

Valid

Y2

0,443

Valid

Y3

0.398

Valid

(16)

ANALISA

b)

Survey Lanjutan 124 sampel

Item

r hitung

Keterangan

Uji Validitas Variabel Partisipasi Masyarakat

X1.1

0.733

Valid

X1.2

0.844

Valid

X1.3

0.834

Valid

X1.4

0.768

Valid

X2.1

0.608

Valid

X2.2

0.644

Valid

X2.3

0.583

Valid

X2.4

0.511

Valid

X2.5

0.617

Valid

Uji Validitas Variabel Tingkat Keberhasilan Proyek

Y1

0.579

Valid

Y2

0,840

Valid

Y3

0.817

Valid

(17)

ANALISA

c)

Survey Lanjutan 124 sampel

Variabel

Alpha

Reliabilitas

Partisipasi Masyarakat

0.902

Reliabel

Tingkat Keberhasilan Proyek

0.884

Reliabel

d) Teknik pengambilan sampel : Sampel Random Sistematik

dimana anggota sampel dipilih berdasarkan tujuan dari

penelitian yaitu penduduk yang menerima manfaat proyek

PNPM Mandiri Pedesaan di Kabupaten Banyuwangi

(18)

ANALISA

(19)

ANALISA

e)

Mengetahui Besarnya Pengaruh Partisipasi Masyarakat Pada

Proyek PNPM Mandiri Menurut Masyarakat Yang Terlibat

Goodness Of Fit Measures Index Standar Keteranga n

Absolute Fit Measures:

Chi model X2 28.742

Degrees of Freedom 27

Probability Level 0.374 > 0,05 fit

CMIN/DF 1.065 < 2.00 fit

RMSEA 0.023 < 0,08 fit

Goodness Of Fit Index (GFI) 0.950 > 0,90 fit

Incremental Fit Measures:

Tucker Lewis Index (TLI) 0.923 > 0,90 fit

Adjusted Goodness of Fit Index(AGFI)

0.917 > 0,90 fit

(20)

Estimate

S.E.

C.R.

P Label

X2.3

<--- Partisipasi

0.922

0.145

6.343

.045

par_1

X2.2

<--- Partisipasi

-10.819

24.968

4.233

.035 par_2

X2.1

<--- Partisipasi

-.854

3.694

5.231

.028 par_3

X1.4

<--- Partisipasi

-4.319

10.095

2.428

.036 par_4

X1.3

<--- Partisipasi

-23.133

53.348

2.434

.046 par_5

X1.2

<--- Partisipasi

-.622

2.365

3.263

.027 par_6

X1.1

<--- Partisipasi

7.614

17.608

2.432

.036 par_7

X2.4

<--- Partisipasi

-4.067

9.650

4.421

.037 par_8

X2.5

<--- Partisipasi

-9.936

22.956

3.433

.026 par_9

Hasil Uji CFA Variabel Partisipasi Masyarakat

ANALISA

(21)

ANALISA

f)

Mengetahui besarnya pengaruh tingkat keberhasilan proyek

pada proyek PNPM Mandiri Pedesaan menurut masyarakat

yang terlibat

Goodness Of Fit Measures Index Standar Keteranga n

Absolute Fit Measures:

Chi model X2 128.036

Degrees of Freedom 2

Probability Level 0.000 > 0,05 fit

CMIN/DF 1.064 < 2.00 fit

RMSEA 0.071 < 0,08 fit

Goodness Of Fit Index (GFI) 0.975 > 0,90 fit

Incremental Fit Measures:

Tucker Lewis Index (TLI) 0.950 > 0,90 fit

Adjusted Goodness of Fit Index(AGFI)

0.924 > 0,90 fit

(22)

Estimate

S.E.

C.R.

P Label

Y4

<---

Tingkat_Keberhasilan

Proyek

.514

.132

2.671

.041 par_1

Y3

<---

Tingkat_Keberhasilan

Proyek

.403

.167

3.578

.036 par_2

Y2

<---

Tingkat_Keberhasilan

Proyek

.867

.144

3.501

.032 par_3

Y1

<---

Tingkat_Keberhasilan

Proyek

.870

.124

2.517

.029 par_4

ANALISA

(23)

ANALISA

g)

Mengetahui besarnya pengaruh tingkat partisipasi

masyarakat terhadap keberhasilan proyek pada proyek

PNPM Mandiri Pedesaan menurut masyarakat yang terlibat

Goodness Of Fit Measures Index Standar Keterangan

Absolute Fit Measures:

Chi model X2 15.497

Degrees of Freedom 3

Probability Level 0.06 > 0,05 Fit

CMIN/DF 5.166 < 2.00 Fit

RMSEA 0.06 < 0,08 Fit

Goodness Of Fit Index (GFI) 0.934 > 0,90 Fit

Incremental Fit Measures:

Tucker Lewis Index (TLI) 0.916 > 0,90 Fit

Adjusted Goodness of Fit Index(AGFI) 0.957 > 0,90 Fit

(24)

Hubungan Antar Variabel

Nilai Koefisien

Unstandardized

Nilai Koefisien

Jalur

X

Y

0,922

0.49

Tanda positif “nilai koefisien jalur 0.49 “ : menunjukkan perubahan yang searah

yaitu jika partisipasi semakin tinggi maka tujuan proyek akan tercapai, dan

sebaliknya apabila variabel partisipasi semakin rendah maka tujuan proyek akan

semakin menurun dengan

Nilai Koefisien Jalur Pengaruh Antar Variabel

ANALISA

(25)

Indikator

Variabel

Hasilnya

Tahapan Partisipasi

(X1)

<--

Partisipasi

Masyarakat

0.561

Bentuk Partisipasi (X2)

<--

Partisipasi

Masyarakat

0.345

Indikator

Variabel

Hasilnya

Kesesuaian bentuk

prasarana yang sesuai

dengan rencana yang

telah ditetapkan (Y1)

<-- Keberhasilan

Proyek

0.866

Kesesuaian tindakan

aktor yang terlibat

(Y2)

<-- Keberhasilan

Proyek

0.878

Memperoleh

rekomendasi

kebijaksanaan (Y3)

<-- Keberhasilan

Proyek

0.235

Membangun sistem

monitoring untuk

program pembangunan

selanjutnya (Y4)

<-- Keberhasilan

Proyek

0.383

ANALISA

Hasil Uji Struktural Model

• Partisipasi Masyarakat, variabel yang

paling berpengaruh adalah Tahapan

partisipasi.

• Hal ini menunjukkan bahwa dalam

pelaksanaan proyek PNPM Mandiri

Perdesaan, masyarakat tidak terlalu

mempertimbangkan bentuk partisipasi.

Karena tahapan partisipasi merupakan

proses awal yang paling penting tahu

mengenai apa yang menjadi kebutuhan

dan masalah yang dihadapi oleh

masyarakat

• Tingkat keberhasilan proyek, variabel

yang paling berpengaruh adalah

kesesuaian tindakan aktor yang

terlibat.

• Yang menunjukkan bahwa lebih

berpengaruh dibandingkan variabel

lainnya, yang mana menunjukkan

besarnya kekuatan masyarakat dalam

suatu proyek dapat mencapai yang

sesuai target pada rencana awal proyek

(26)

a)

Partisipasi masyarakat di Kabupaten Banyuwangi

berpengaruh positif terhadap tingkat keberhasilan proyek

dalam proyek PNPM Mandiri perdesaan, sehingga

semakin tinggi partisipasi warganya maka akan semakin

tercapai tujuan dari proyek tersebut. Hal sebaliknya

terjadi jika partisipasi warga menurun atau lebih rendah.

b)

Partisipasi masyarakat yang paling berpengaruh di

Kabupaten Banyuwangi adalah variabel Tahapan

partisipasi. Karena tahapan partisipasi merupakan proses

awal yang paling penting tahu mengenai apa yang menjadi

kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh masyarakat.

c)

Tingkat Keberhasilan proyek yang paling dipengaruhi

adalah variabel Kesesuaian Tindakan Aktor yang Terlibat.

Yang mana menunjukkan besarnya kekuatan masyarakat

dalam suatu proyek dapat mencapai yang sesuai target

pada rencana awal proyek

(27)

a)

Perlu kajian pustaka lebih lanjut dalam menetapkan

model persamaan struktural karena hubungan antar

variabel adalah justifikasi secara teoritis sehingga dapat

menghindari kesalahan dalam pengembangan model.

b)

Menggunakan latar belakang karakteristik masyarakat

sebagai faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat

dan pencapaian tujuan proyek

c)

Menggunakan kriteria keberhasilan proyek lainnya yang

juga digunakan sebagai target dan sasaran pelaksanaan

proyek PNPM Mandiri

(28)

TERIMA KASIH

v(^__^)v

Gambar

Tabel Variabel dan indikator Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian terdahulu dari daun bunga pagoda menunjukkan bahwa ekstrak air daun tumbuhan tersebut dapat menginduksi ketahanan sistemik dari tanaman cabai

termasuk dalam pengisian kelengkapan dan kesesuaian penulisan diagnosis berdasarkan ICD-10 yang tentunya akan berdampak pada mutu rekam medis karena apabila rekam

XV Gorontalo Gorontalo 4 111029050033 DESTA YUWANA Verifikator Keuangan BTN Karimunjawa Jawa Tengah 5 122069171109 ADNAN ARDHANA Calon Peneliti Balai Penelitian

Kim (32) dan Huang (33) mengamati apoptosis pada kanker servik yang diberi perlakuan dengan radioterapi dan memperoleh bahwa indeks apoptosis spontan yang rendah mencerminkan

Kewajiban pendaftaran bagi penyelenggara sistem elektronik pelayanan publik seperti penyedia jasa layanan Cloud Computing agar diakui dan dipercaya oleh negara

Karena eksperimen menunjukkan proton memiliki massa yang jauh lebih besar dibandingkan elektron, maka model Thomson menggambarkan atom sebagai proton tunggal yang besar.. Di

Salah satu masalah yang dihadapi Indonesia yang berkaitan dengan kependudukan adalah tingginya angka kelahiran. Upaya untuk mengatasinya

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dalam dua siklus dan analisis data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe