• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Efektivitas Program Promosi Imovses Terhadap Tingkat Penggunaan Produk Microsoft Berlisensi Pada Sivitas IPB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Efektivitas Program Promosi Imovses Terhadap Tingkat Penggunaan Produk Microsoft Berlisensi Pada Sivitas IPB"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PROMOSI

IMOVSES

TERHADAP TINGKAT PENGGUNAAN PRODUK

MICROSOFT BERLISENSI PADA SIVITAS IPB

IFAN HARNATA SEMBIRING

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Efektivitas Program Promosi IMOVSES terhadap tingkat penggunaan produk Microsoft Berlisensi pada Sivitas IPB adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Februari 2015

(4)
(5)

ABSTRAK

IFAN HARNATA SEMBIRING. Analisis Efektivitas Program Promosi IMOVSES

Terhadap Tingkat Penggunaan Produk Microsoft Berlisensi pada Sivitas IPB. Dibimbing oleh JONO M MUNANDAR.

IPB Microsoft Open Value Subcscription For Education Solution atau

IMOVSES merupakan program promosi Microsoft yang dikelola oleh IPB dalam rangka memperkenalkan sekaligus meningkatkan penggunaan produk Microsoft berlisensi kepada sivitas akademika IPB dengan cara menawarkan produk Microsoft berlisensi dengan potongan harga yang signifikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik sivitas IPB terkait keputusan penggunaan software

berlisensi, Menganalisis respon sivitas IPB terhadap program promosi IMOVSES, serta menganalisis efektivitas penganggaran biaya program promosi IMOVSES. Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik sivitas IPB adalah chi square, untuk menganalisis respon sivitas digunakan EPIC Model dan Direct Rating Method, sedangkan untuk menganalisis efektivitas penganggaran promosi digunakan analisis regresi. EPIC Rate yang dihasilkan adalah sebesar 3,15, yang menunjukkan bahwa promosi berada pada rentang cukup efektif. Nilai direct rating (ǧ) diperoleh sebesar 64,14, yang menunjukkan bahwa promosi masuk dalam kategori baik. Persamaan regresi yang diperoleh adalah “Jumlah sivitas = 27,2+0,000027 Biaya promosi”. Apabila biaya promosi ditambah sebesar Rp 100.000,- akan menambah jumlah sivitas sebanyak 3 orang, dibutuhkan setidaknya biaya sebesar Rp 127.300.000,- untuk menjadikan program promosi efektif.

Kata Kunci: efektivitas, produk berlisensi, promosi

ABSTRACT

IFAN HARNATA SEMBIRING. IMOVSES Promotion Program Effectiveness

Analysis On The Level Using Microsoft Licensed Products at Civitas IPB. Supervised by JONO M MUNANDAR.

IPB Microsoft Open Value Subcscription for Education Solution or IMOVSES is a Microsoft promotion program managed by Directorate of Integration of Data and Information Systems of IPB in order to introduce and increase the use of Microsoft licensed products to the academic civitas of IPB by offering Microsoft licensed products with significant price cuts. The purposes of this study is to identifying characteristics associated civitas IPB licensed software usage decisions, Analyzing responses to the IMOVSES promotion, and analyzing the effectiveness of budgeting program IMOVSES promotion. The method used to identifying characteristics of the civitas of IPB is chi square, EPIC Model and Direct Rating Method used to analyzing the responses of civitas, whereas regression analysis is used to analyzing the effectiveness of promotion budgeting. The result of EPIC Rate is equal to 3.15, which indicates that the promotion is in the range is quite effective. Direct value rating (ǧ) obtained at 64.14, which shows that the promotion included in either category. Regression equations obtained is “Total civitas = 27.2 + 0.000027 promotion cost”. If the cost of the promotion plus Rp 100,000,- will increase the number of faculty by 3 peoples.It takes charge at least Rp 127.300.000,- to make th program effective.

(6)
(7)

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada

Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen

ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PROMOSI

IMOVSES

TERHADAP TINGKAT PENGGUNAAN PRODUK

MICROSOFT BERLISENSI PADA SIVITAS IPB

IFAN HARNATA SEMBIRING

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(8)
(9)
(10)
(11)

PRAKATA

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan, yang senantiasa memberikan berkat tiada henti kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan karya ilmiah berjudul Efektivitas Program Promosi IMOVSES terhadap tingkat penggunaan produk Microsoft Berlisensi pada Sivitas IPB.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr Ir Jono M Munandar, MSc selaku dosen pembimbing, dan Bapak M Syaefudin serta Ibu Lindawati Kartikasari yang telah banyak memberikan saran dan masukan dalam penulisan karya ilmiah ini. Penghargaan penulis sampaikan kepada seluruh staff Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi IPB yang telah membantu selama pengumpulan data dan penulisan karya ilmiah ini. Ungkapan terima kasih penulis sampaikan kepada Ayah, R Sembiring dan Ibu, H Sinaga, serta kepada Brian, Nanda, dan Novia, juga seluruh keluarga dan para sahabat atas doa, dukungan dan kasih sayangnya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Februari 2015

(12)
(13)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI xi

DAFTAR TABEL xiii

DAFTAR GAMBAR xiii

DAFTAR LAMPIRAN xiii

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 3

Tujuan Penelitian 4

Manfaat Penelitian 4

Ruang Lingkup Penelitian 4

TINJAUAN PUSTAKA 4

Defenisi Pemasaran 4

Bauran Pemasaran 5

Promosi 5

Bauran Promosi 6

Tujuan Promosi 7

Efektivitas Promosi 7

Penganggaran Promosi 8

Defenisi Software (Perangkat Lunak) 9

IPB Microsoft Open Value Subcscription for Education Solution 9

EPIC Model 11

Direct Rating Method 12

METODE 13

Kerangka Pemikiran 13

Lokasi dan Waktu Penelitian 14

Jenis dan Sumber Data 14

Metode Pengumpulan Data 15

Teknik Penentuan Sampel 15

Metode Analisis Data 16

Uji Validitas dan Reabilitas Kuisioner 16

EPIC Model 17

Direct Rating Method 19

(14)

HASIL DAN PEMBAHASAN 22

Gambaran Umum 22

Sejarah dan Perkembangan Institut Pertanian Bogor (IPB) 22 Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi 23

Bauran Pemasaran 24

Promosi IMOVSES 25

Penganggaran Promosi IMOVSES 26

Karakteristik Responden 27

Microsoft dan IMOVSES 28

Analisis Hubungan Karakteristik Responden dengan Produk Berlisensi 31

EPIC Model 33

Empati (Empathy) 334

Persuasi (Persuasion) 334

Dampak (Impact) 344

Komunikasi (Communication) 344

EPIC Rate 35

Direct Rating Method 36

Perhatian 36

Pemahaman 37

Respon Kognitif 37

Respon Afektif 38

Sikap Terhadap Promosi 38

Nilai Total Direct Rating Method 39

Pengaruh Jumlah Biaya Promosi terhadap Tingkat Penggunaan Produk 39

Implikasi Manajerial 40

SIMPULAN DAN SARAN 43

DAFTAR PUSTAKA 44

LAMPIRAN 46

(15)

DAFTAR TABEL

1 Bobot nilai EPIC Model 18

2 Rentang skala keputusan EPIC Model 19

3 Bobot nilai Direct Rating Method 20

4 Rentang skala keputusan Direct Rating Method 20

5 Rentang skala Direct Rating Method 21

6 Karakteristik responden berdasarkan kategori 27

7 Karakteristik responden mengenai Microsoft berdasarkan kategori 29 8 Penggunaan produk Microsoft berlisensi berdasarkan fakultas 31 9 Hubungan karakteristik responden dengan penggunaan produk berlisensi 32

10 Hasil perhitungan rata-rata dimensi Empathy 33

11 Hasil perhitungan rata-rata dimensi Persuasion 34

12 Hasil perhitungan rata-rata dimensi Impact 34

13 Hasil perhitungan rata-rata dimensi Communication 35

14 Hasil perhitungan rata-rata faktor perhatian 36

15 Hasil perhitungan rata-rata faktor pemahaman 37

16 Hasil perhitungan rata-rata faktor respon kognitif 37 17 Hasil perhitungan rata-rata faktor respon afektif 38 18 Hasil perhitungan rata-rata faktor sikap terhadap promosi 38

19 Hasil perhitungan skor Direct Rating Method 39

DAFTAR GAMBAR

1 Data penggunaan perangkat lunak komputer di Indonesia 2

2 Stiker lisensi IMOVSES 10

3 Kerangka pemikiran 14

4 EPIC Model program promosi IMOVSES 36

5 Implikasi manajerial 42

DAFTAR LAMPIRAN

1 Kuisioner penelitian 47

2 Uji validitas kuisioner penelitian 51

3 Uji reabilitas kuisioner penelitian 52

4 Struktur organisasi direktorat integrasi data dan sistem informasi 53 5 Hasil analisis deskriptif karakteristik responden 54 6 Hasil analisis deskriptif mengenai Microsoft dan IMOVSES 56 7 Chi Square hitung analisis hubungan karakteristik responden 59

8 Tabulasi silang variabel kategorikal 60

9 Hasil perhitungan frekuensi EPIC Model 64

10 Hasil perhitungan frekuensi Direct Rating Method 65 11 Biaya promosi dan jumlah sivitas dalam IMOVSES 67 12 Hasil analisis regresi menggunakan Software Minitab 16 68

(16)
(17)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Belakangan ini ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat, perkembangan tersebut dibuktikan melalui inovasi-inovasi dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi yang saat ini semakin menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari, termasuk dalam dunia pendidikan. Bidang pendidikan mengalami berbagai perkembangan yang cukup pesat tentu tidak terlepas dari dukungan teknologi dan informasi, salah satunya adalah perangkat lunak komputer (software). Software komputer adalah program-program yang mengatur kerja sistem komputer sehingga seluruh peralatan komputer menjadi terkontrol dan pekerjaan yang berkaitan dengan komputer lebih efisien (Suyanto 2005).

Institut Pertanian Bogor (IPB) merupakan lembaga pendidikan tinggi yang berkeinginan untuk menjadi universitas riset terkemuka di Asia dan menghasilkan lulusan yang mampu berkontribusi pada kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS). IPB kemudian merintis dan mengembangkan model pembelajaran berbasis sistem informasi dan teknologi untuk mendukung sistem pendidikan konvensional yang sudah ada. Kegiatan institusi dengan kebutuhan software komputer sangat erat hubungannya. Software komputer berperan dalam menunjang segala aktivitas pendidikan agar dapat berjalan lebih efisien.

Microsoft Corporation merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi software komputer dengan tingkat penggunaan yang tinggi . Produk Microsoft merupakan produk yang paling banyak digunakan oleh pengguna komputer di dunia, termasuk di Indonesia. Indonesia tercatat sebagai pengguna produk Microsoft terbanyak di antara negara-negara berkembang di seluruh dunia. Pencapaian tersebut dinilai Microsoft sebagai hasil kerjasama yang erat bersama mitra bisnis lokalnya di Indonesia yang berjumlah lebih dari 3500 rekan kerjasama.

Microsoft memiliki produk yang sukses mendominasi komputer-komputer di Indonesia. Masyarakat dari berbagai latar belakang pendidikan, pekerjaan, dan usia sudah tidak asing lagi menggunakan produk Microsoft. Kehidupan sehari-hari masyarakat di indonesia bahkan di dunia secara umum tidak dapat terlepas dari produk Microsoft.

(18)

2

Gambar 1 Data penggunaan perangkat lunak komputer di Indonesia tahun 2010-2014 (Sumber: International Statistic Counter 2014)

Perkembangan perangkat lunak diikuti dengan tindak pelanggaran hak Kekayaan Intelektual yakni dalam bentuk pembajakan software yang belakangan ini semakin marak terjadi di Indonesia. Indonesia menempati posisi 11 peredaran software bajakan di dunia, software ilegal yang beredar dalam skala nasional adalah sekitar 86 % mengakibatkan kerugian sekitar Rp 12,8 triliun (International Data Corporation 2012).

Era globalisasi menuntut adanya perubahan paradigma lama dalam segala bidang, salah satunya adalah bidang pemasaran. Dengan tingginya persaingan dalam dunia bisnis ini menuntut suatu perusahaan untuk lebih kreatif dan memiliki keunggulan kompetitif (competitive advantage) dibandingkan dengan perusahaan lain agar mampu bersaing dalam bisnis global. Microsoft dalam hal ini memiliki keunggulan kompetitif yakni berupa ikatan kerjasama dengan beberapa penyelenggara pendidikan, termasuk IPB yang merupakan lembaga pendidikan tinggi pertanian di Indonesia. Kerjasama tersebut diwujudkan dalam bentuk IPB MICROSOFT OPEN VALUE SUBCSCRIPTION FOR EDUCATION SOLUTION (IMOVSES) yang merupakan layanan software Microsoft berlisensi untuk seluruh sivitas akademika IPB (Unit kerja, Pimpinan, Dosen, Pegawai, dan Mahasiswa).

(19)

3 Promosi merupakan salah satu dari empat elemen dasar marketing atau pemasaran, keempat elemen itu adalah product (produk), place (tempat), price (harga) dan promotion (promosi). Promosi menjadi penting karena beberapa alasan seperti, kebutuhan perusahaan untuk mengenalkan nama, tagline atau bahkan sebuah produk atau jasa pada khalayak ramai. Strategi promosi yang efektif akan membuat konsumen tertarik dan mendorong konsumen untuk memilih produk atau jasa dari pada produk kompetitornya. IMOVSES merupakan salah satu media promosi yang dimiliki oleh Microsoft. Perbedaan IMOVSES dengan promosi-promosi lainnya adalah dari segi audiens, konsep promosi, serta interaksi konsumen terhadap promosi, dimana Microsoft lebih menyasar segmentasi sivitas kampus dengan memberikan perangkat lunak berlisensi secara gratis.

Program promosi IMOVSES layak mendapatkan perhatian khusus karena IMOVSES hingga saat ini merupakan satu-satunya program berskala internasional yang sejak tahun 2004 secara konsisten mengikat kerjasama dengan IPB. Hingga saat saat ini belum ada penelitian yang secara khusus meneliti efektivitas program promosi IMOVSES di IPB. Microsoft mencatat terdapat 27 universitas lainnya di Indonesia yang mengikat kerjasama dalam pengadaan software berlisensi namun belum ada penelitian yang secara khusus mengkaji mengenai efektivitas program-program promosi tersebut.

Promosi yang dijalankan secara efektif dan dikendalikan dengan baik maka akan berperan dalam mempengaruhi dan menaikan minat konsumen yang pada akhirnya akan berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah pembelian produk berlisensi. Penelitian dapat dilakukan untuk mengetahui tingkat keefektifan program IPB Microsoft Open Value Subcscription For Education Solution (IMOVSES).

Perumusan Masalah

Penggunaan perangkat lunak (software) komputer tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan termasuk Institut Pertanian Bogor (IPB) sebagai salah satu penyelenggara pendidikan tinggi di Indonesia. Perkembangan perangkat lunak diikuti dengan tindak pelanggaran hak kekayaan intelektual yakni dalam bentuk pembajakan software. Hal ini menimbulkan kerugian bagi perusahaan, tuntutan hukum, dan masalah etika. Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Kegiatan promosi perlu dioptimalkan untuk meningkatkan kesadaran pentingnya penggunaan produk Microsoft berlisensi. Oleh karena itu, Microsoft melalui IPB harus merumuskan dan melakukan promosi yang efektif agar dapat menarik minat konsumen. Berdasarkan uraian yang telah disampaikan, maka dapat disusun permasalahan yang diteliti, yaitu:

1 Bagaimana karakteristik sivitas IPB mempengaruhi keputusan dalam menggunakan software berlisensi?

(20)

4

Tujuan Penelitian

Tujuan diadakan penelitian ini adalah:

1 Megidentifikasi karakteristik sivitas IPB terkait keputusan penggunaan software berlisensi

2 Menganalisis respon sivitas akademika IPB terhadap program promosi IMOVSES

3 Menganalisis efektivitas penganggaran biaya promosi IMOVSES

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1 Manfaat Teoritis

Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan belajar dan dapat menjadi bahan acuan bagi penelitian selanjutnya.

2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi perusahaan dalam menetapkan kebijakan dan strategi promosi di bidang pemasaran di masa depan.

Ruang Lingkup Penelitian

Setiap kegiatan ilmiah selalu memiliki ruang lingkup dalam penulisan bagi para peneliti. Batasan atau ruang lingkup berfungsi untuk membuat sebuah kegiatan ilmiah menjadi lebih fokus pada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Selain itu, batasan ini juga dapat memudahkan peneliti dalam pencapaian tujuan awal yang telah ditetapkan sebelumnya. Adapun batasan-batasan dalam pembahasan ini adalah menganalisis mengenai bidang pemasaran yaitu analisis efektivitas promosi yang dilakukan terbatas pada kalangan sivitas akademika IPB, yakni unit kerja, mahasiswa, dan dosen aktif IPB.

TINJAUAN PUSTAKA

Defenisi Pemasaran

Pemasaran merupakan faktor vital sebagai strategi perusahaan dalam menjalankan usahanya. Menurut Kotler dan Keller (2009), Pemasaran adalah sebuah proses kemasyarakatan di mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain.

Asosisasi Pemasaran Amerika atau AMA (The American Marketing Association) dalam Morissan (2010) mendefenisikan pemasaran sebagai proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, harga, promosi, dan distribusi ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan individu dan tujuan organisasi.

(21)

5 menjadi syarat agar suatu pertukaran dapat terjadi, yaitu: pertama, adanya dua atau lebih pihak yang memiliki sesuatu yang bernilai untuk saling dipertukarkan; kedua, adanya keinginan dan kemampuan untuk memberikan sesuatu itu kepada pihak lain; dan ketiga, adanya suatu cara yang digunakan untuk berkomunikasi.

Bauran Pemasaran

Marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan bertujuan mengamati secara cermat kebutuhan dan keinginan konsumen (Morissan 2010). Marketing mix tersebut merupakan satu perangkat yang akan menentukan tingkat keberhasilan pemasaran bagi perusahaan. Menurut Kotler dan Keller (2009), Bauran pemasaran (marketing mix) adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan di pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya. Berbagai kemungkinan ini dapat dikelompokan menjadi empat kelompok variabel yang

disebut “empat P”: product (produk), price (harga), place (tempat), dan promotion (promosi). Produk berarti kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran. Harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh produk. Tempat meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran. Promosi berarti aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan membelinya.

Promosi

Kata promosi memberikan interpretasi dan bahasa yang bermacam-macam. Pada dasarnya maksud kata promosi adalah setiap insentif yang digunakan oleh produsen untuk memicu transaksi pedagang besar maupun ritel dan/ atau konsumen untuk membeli suatu merek serta mendorong tenaga penjualan untuk secara agresif menjualnya. Insentif yang dimaksud adalah tambahan atas manfaat dasar yang diberikan oleh merek dan untuk sementara dapat mengubah harga atau nilai yang dirasakan (Shimp 2000).

Promosi merupakan suatu proses menyampaikan informasi kepada target pasar, tentang hal-hal yang menyangkut produk¸ harga, tempat produk dijual dengan melakukan persuasif agar target mau melakukan pembelian (Mulyana 2007). promosi secara sederhana bertujuan untuk memberitahukan kepada orang banyak atau kelompok tertentu bahwa ada produk yang ditawarkan untuk dijual. Sebagai usaha menarik minat calon pembeli terhadap barang yang ditawarkan, dilakukanlah promosi yang bertujuan memperkenalkan produk, kelebihan yang dimiliki dibandingkan dengan produk lain, serta manfaat dan kegunaannya. dengan langkah ini khalayak umum akan menjadi kenal dengan produk yang kita miliki. selanjutnya diharapkan kepada mereka akan membeli atau menggunakan produk tersebut.

(22)

6

Bauran Promosi

Menurut Kotler dan Keller (2009), beberapa tugas khusus itu sering disebut bauran promosi (promotion mix, promotion blend, communication mix) adalah : 1 Iklan

Iklan merupakan bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu organisasi, produk, servis, atau ide yang dibayar oleh suatu sponsor. Maksud dari kata

“nonpersonal” adalah bahwa iklan melibatkan media massa (TV, radio, majalah, koran, dan internet) yang dapat mengirimkan pesan kepada sejumlah besar kelompok individu pada saat bersamaan. Oleh karena itu pada iklan tidak ditemukan kesempatan untuk mendapatkan umpan balik dengan segera dari penerima pesan.

2 Pemasaran langsung (direct marketing)

Pemasaran langsung (direct marketing) adalah sistem yang menggunakan satu atau lebih media untuk mempengaruhi respon terukur atau transaksi di setiap lokasi. Pemasaran langsung merupakan kegiatan promosi yang didasari oleh inisiatif perusahaan seperti menggunakan telemarketing untuk menelepon pelanggan yang telah menggunakan produk yang dihasilkan perusahaan saingan, mengirimi pelanggan dengan surat biasa yang sederhana, lembaran promosi (flyers), brosur, contoh produk (sampel), dan bahkan videotape untuk menginformasikan barang dan jasa yang akan ditawarkan.

3 Pemasaran interaktif

Pemasaran interaktif atau internet marketing adalah bauran promosi yang didorong oleh kemajuan teknologi komunikasi yang memungkinkan dilakukannya komunikasi secara interaktif dan individualisasi yang lebih besar melalui media internet, khususnya fasilitas yang dikenal dengan world wide web (www). Pemasaran interaktif memungkinkan konsumen untuk lebih dulu memiliki kemauan dan berinisiatif menghubungi produsen serta terlibat lebih banyak seperti mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, dan tentu saja melakukan pembelian saat itu juga (real time).

4 Publikasi dan Humas

Publikasi dan Humas adalah upaya yang dilakukan oleh perusahaan dengan melakukan hal-hal baik sehingga mendapatkan kepercayaan melalui berbagai program yang bertujuan untuk mempromosikan atau melindungi citra atau produk individual perusahaan.

5 Promosi Penjualan

Promosi Penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui pemberian nilai tambah atau insentif kepada tenaga penjual, distributor, pelanggan yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan. Promosi penjualan diciptakan untuk menarik pelanggan agar mengunjungi situs web perusahaan, stand penjualan, dan tempat lainnya yang disediakan oleh perusahaan agar konsumen dapat dengan mudah memperoleh produk tertentu.

6 Personal Selling (penjualan perorangan)

(23)

7 distributor. Peran dari penjualan perorangan adalah mendidik para pelanggan, mendorong pemakaian produk, dan bantuan pemasaran seperrti memberikan layanan purna jual dan dukungan kepada pembeli.

7 Acara (event)

Acara (event) adalah sarana perusahaan untuk terlibat dengan saat-saat khusus dan relevan yang lebih pribadi dalam kehidupan konsumen. Keterlibatan dalam acara ini dapat memperluas dan memperdalam hubungan sponsor dengan pasar sasarannya.

8 Word of Mouth (Pemasaran berita dari mulut ke mulut)

Word of Mouth adalah upaya untuk melibatkan pelanggan sehingga mereka memilih untuk berbicara dengan orang lain tentang produk, jasa, dan merek.

Tujuan Promosi

Menurut Tjiptono (2005) tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Secara rinci ketiga tujuan promosi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

1 Menginformasikan (informing), dapat berupa:

a Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu b produk baru.

c Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu d produk.

e Menyampaikan perubahan harga kepada pasar. f Menjelaskan cara kerja suatu produk.

g Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh h perusahaan.

i Meluruskan kesan yang keliru.

j Mengurangi ketakutan atau kekhwatiran pembeli. k Membangun citra perusahaan.

2 Membujuk pelanggan sasaran (persuading) untuk: a Membentuk pilihan merek.

b Mengalihkan pilihan ke merek tertentu.

c Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk. d Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga.

e Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga (salesman) 3 Mengingatkan (reminding), dapat terdiri atas:

a Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat.

b Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk perusahaan.

c Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan. d Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan.

Efektivitas Promosi

(24)

8

menentukan respon yang diharapkan, memilih pesan, memilih media penyampaian, dan mengumpulkan feedback atas promosi yang dilakukan tersebut. Agar suatu kegiatan promosi mempunyai peluang untuk berhasil, maka diperlukan evaluasi untuk menilai program promosi tersebut. Menurut Shimp (2000), Kegiatan promosi yang efektif harus mampu dievaluasi dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

1 Seberapa baikkah ide umum promosi tersebut ?

2 Apakah ide promosi penjualan akan menarik bagi pasar sasaran ? 3 Apakah idenya unik, atau apakah pesaing melakukan hal serupa ?

4 Apakah promosi disajikan dengan jelas sehingga pasar yang dituju akan memperhatikan, memahami, dan menanggapi deal ?

5 Seberapa efisien biayanya ?

Menurut Engel (1994), untuk mengukur efektifitas sebuah iklan setidaknya terdapat 3 kriteria utama, yaitu:

1 Hasil komunikasi yang diharapkan 2 Hasil penjualan yang diharapkan 3 Pasar sasaran yang diharapkan

Penganggaran Promosi

Kegiatan promosi tidak dapat terlepas dari penganggaran karena setiap aktivitas promosi membutuhkan biaya yang berbeda-beda. Menentukan penganggaran promosi bisa dilakukan berdasarkan empat metode yang disesuaikan dengan kebutuhan, kemampuan dan tujuan dari perusahaan. Menurut Shimp (2000), ada empat metode penganggaran promosi yaitu:

1 Metode anggaran persentase penjualan

Adalah metode dimana suatu perusahaan menyusun anggaran promosi secara sederhana sebagai persentase tetap dari volume penjualan masa lalu. Kegiatan perusahaan yang menganggarkan metode anggaran persentase penjualan, misalnya suatu perusahaan mengalokasikan 3% dari penjualan digunakan untuk biaya promosi, maka jika penjualan tersebut adalah Rp 100.000.000,- , maka anggaran untuk promosi adalah sebesar Rp 3.000.000,-.

2 Metode tujuan dan tugas

Metode ini dianggap sebagai metode yang paling masuk akal yang paling banyak digunakan. Pada metode ini para pembuat keputusan harus secara jelas menspesifikasikan peran yang ingin dimainkan dan ingin dicapai oleh suatu promosi dan kemudian menyusun anggaran yang sesuai. Kegiatan perusahaan ingin memperkenalkan suatu produk baru dan menguatkan brand mereka di mata konsumen, untuk mencapai hal ini perusahaan akan mengeluarkan anggaran tertentu untuk biaya promosi agar mendapatkan hasil yang diinginkan. 3 Metode penyamaan dengan pesaing

(25)

9 4 Metode sesuai kemampuan

Pada metode ini yang dianggarkan adalah dana yang tersisa setelah anggaran dikeluarkan. Metode ini sering digunakan oleh perusahaan kecil, yang cenderung sebagai pengikut pasar dalam persaingan industri.

Defenisi Software (Perangkat Lunak)

Menurut Kadir (2003), software adalah adalah sekumpulan data elektronik yang disimpan dan diatur oleh komputer, data elektronik yang disimpan oleh komputer itu dapat berupa program atau instruksi yang akan menjalankan suatu perintah. Menurut Suyanto (2005), Perangkat lunak komputer dapat dibagi menjadi 3 (tiga) macam, yaitu:

1 Bahasa Pemrograman (Misalnya Microsoft Visual C++)

2 Perangkat lunak sistem (Misalnya Microsoft Windows dan Linux) 3 Perangkat lunak aplikasi (Misalnya Microsoft Office)

Suyanto (2005) membedakan perangkat lunak berdasarkan legalitasnya menjadi 2 macam, yaitu:

1 Perangkat lunak legal (berlisensi)

Perangkat lunak legal adalah perangkat lunak yang dikeluarkan oleh produsen resmi yang ditandai dengan adanya lisensi, yakni sebuah izin yang memberitahu berapa kali perangkat lunak dapat diinstal atau digunakan.

2 Perangkat lunak ilegal (bajakan)

Perangkat lunak ilegal adalah perangkat lunak yang tidak memiliki lisensi dari produsen resmi dan diproduksi melalui sistem penggandaan tanpa izin produsen. Perangkat lunak ilegal biasanya dijual relatif lebih murah dibandingkan perangkat lunak legal. Perangkat lunak ilegal memiliki harga yang lebih murah dibandingkan perangkat lunak legal, namun menggunakan perangkat lunak ilegal memiliki banyak kerugian seperti data dan informasi yang rentan terhadap tindak penyalahgunaan, ancaman virus komputer, ketidakmampuan untuk melakukan update (pembaruan perangkat lunak), rentan terhadap crash, yakni ketidakmampuan perangkat lunak untuk berfungsi optimal sebagaimana mestinya dikarenakan kerusakan saat proses penggandaan, dan hukuman pidana serta denda atas pelanggaran hak kekayaan intelektual yang diatur dalam Undang-undang Hak Cipta No.19 Tahun 2002.

IPB Microsoft Open Value Subcscription for Education Solution (IMOVSES)

IPB Microsoft Open Value Subcscription For Education Solution atau IMOVSES (menggantikan istilah IPB Microsoft Campus Agreement (IMCA)) adalah program promosi Microsoft corporation yang dikelola oleh Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi IPB. Program ini disahkan oleh Rektor IPB (Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc.) dan President Director Microsoft Indonesia (Sutanto Hartanto). Program ini dimaksudkan untuk menawarkan produk Microsoft berlisensi dengan diskon yang signifikan untuk mahasiswa, dosen, dan unit kerja di IPB.

(26)

10

perangkat lunak Microsoft berlisensi dan memungkinkan IPB secara aspek legal untuk terhindar dari tuntutan hukum. Melalui kontrak tahunan dengan Microsoft maka sivitas IPB dapat memperoleh software-software berlisensi produksi Microsoft dengan diskon yang signifikan (cukup mengganti biaya perbanyakan DVD/CD) dengan syarat merupakan sivitas aktif di IPB. Setiap sivitas IPB yang mengikuti program promosi ini akan memperoleh sticker berhologram yang menandakan bahwa sivitas tersebut menggunakan produk legal dari Microsoft.

Program promosi IMOVSES adalah kegiatan kerjasama antara Microsoft dengan IPB yang diperpanjang dengan sistem kerjasama selama setahun. Program ini ke depannya diharapkan mampu menunjang database institusi dan aktivitas-aktivitas akademik sivitas IPB.

Pengguna Produk Microsoft yang diatur dalam IMOVSES adalah: 1 Dosen dan mahasiswa IPB (baik di lingkungan kampus maupun di rumah) 2 Unit Kerja Akademis (untuk komputer di kelas dan laboraturium)

3 Unit Kerja Manajemen dan Pendukung (untuk komputer di kantor) Adapun perangkat lunak yang termasuk dalam IMOVSES adalah: a Microsoft Office Share Point Edition

b Microsoft Exchange Server Edition c Microsoft Exchange Server Edition d Microsoft Office Edition

e Microsoft Windows 7 Edition f Microsoft Windows Vista Edition g Microsoft Windows 8 Edition h Microsoft. Net

i Microsoft Windows Server Edition j Microsft SQL Server Enterprise k Microsoft Visual Studio Professional l Microsoft Visio Professional

(27)

11

EPIC Model

EPIC Model dikembangkan oleh AC. Nielsen yaitu salah satu perusahaan peneliti pemasaran terkemuka di dunia. Efektivitas promosi dapat diukur dengan menggunakan EPIC Model yang mencakup empat dimensi kritis yaitu empati, persuasi, dampak dan komunikasi (empathy, persuation, impact, and communication - EPIC). Berikut ini dipaparkan dimensi-dimensi dalam EPIC Model (Durianto 2004):

1 Dimensi Empati

Dimensi empati menginformasikan, apakah konsumen menyukai suatu promosi dan menggambarkan bagaimana konsumen melihat hubungan antara suatu promosi dengan pribadi mereka. Empati melibatkan afeksi dan kognisi konsumen. Dalam bahasa yang sederhana, afeksi melibatkan perasaan, sementara kognisi melibatkan pemikiran. Variasi tanggapan afektif dapat berupa penilaian positif, negatif, menyenangkan atau tidak menyenangkan. Kognisi mengacu pada proses mental dan struktur pengetahuan yang dilibatkan dalam tanggapan seseorang terhadap lingkungannya.

2 Dimensi Persuasi

Dimensi persuasi menginformasikan apa yang dapat diberikan suatu promosi untuk peningkatan atau penguatan karakter suatu merek, sehingga memperoleh pemahaman tentang dampak promosi terhadap keinginan konsumen untuk membeli dan memperoleh gambaran kemampuan suatu promosi dalam mengembangkan daya tarik suatu merek. Persuasi adalah perubahan kepercayaan, sikap, dan keinginan berperilaku yang disebabkan suatu komunikasi promosi. Komunikasi promosi seperti periklanan dapat mempengaruhi konsumen dengan menggunakan dua proses kognitif, yaitu jalur sentral yang cenderung muncul ketika tingkat keterlibatan konsumen meningkat dan jalur periferal yang cenderung muncul ketika tingkat keterlibatan konsumen lebih rendah.

3 Dimensi Impact

Dimensi impact menunjukan, apakah suatu merek dapat terlihat menonjol dibandingkan merek lain pada kategori yang serupa, dan apakah suatu promosi mampu melibatkan konsumen dalam pesan yang disampaikan. Dampak yang diinginkan dari hasil promosi adalah jumlah pengetahuan produk yang dicapai konsumen melalui tingkat keterlibatan konsumen dengan produk atau proses pemilihan. Konsumen memiliki tingkat pengetahuan produk yang berbeda-beda yang dapat digunakan untuk menerjemahkan informasi baru dan membuat pilihan pembelian.

4 Dimensi Komunikasi

(28)

12

komunikasi promosi dan mengembangkan interpretasi pribadi mereka terhadap makna yang ditangkap.

Direct Rating Method

Direct Rating Method (DRM) merupakan salah satu alternatif metode untuk menguji efektivitas promosi pada konsumen (Durianto 2004). DRM memberikan beberapa alternatif promosi kepada sekelompok konsumen dan meminta mereka untuk menentukan peringkat masing-masing kegiatan promosi tersebut. Dalam DRM terdapat lima variabel yang digunakan yaitu:

1 Perhatian

Perhatian didefinisikan sebagai alokasi kapasitas pemrosesan untuk stimulus yang baru masuk. Kapasitas merupakan sumber daya yang terbatas, maka konsumen sangat selektif mengalokasikan perhatian mereka. Ini berarti, pada saat sejumlah stimulus menerima perhatian, yang lain akan diabaikan. Tugas pemasar adalah mencapai faktor pertama, maka pemasar harus mengerti mengenai faktor-faktor yang menentukan perhatian.

2 Pemahaman

Pemahaman berkaitan dengan penafsiran suatu stimulus. Makna suatu stimulus bergantung pada bagaimana suatu stimulus dikategorikan dan diuraikan dengan pengetahuan yang sudah ada. Pemahaman dipengaruhi oleh banyak stimulus dan faktor pribadi. Sifat fisik aktual suatu stimulus memainkan peran yang besar dalam membentuk penafsiran stimulus tersebut. Pemahaman bergantung pada pengemasan produk dan nama merek.

3 Respon Kognitif

Fakta menunjukan bahwa pemahaman pesan tidak sama dengan penerimaan pesan. Konsumen mungkin mengerti secara sempurna semua yang sedang dikomunikasikan, tetapi mereka mungkin tidak setuju dengan pesan yang disampaikan, karena alasan apapun. Pertanyaan kuncinya adalah hal apa yang menentukan dan berapa banyak penerimaan yang akan terjadi selama pemrosesan informasi. Suatu penelitian memperlihatkan bahwa penerimaan sangat terkait dengan pikiran yang muncul selama tahap pemahaman. Fenomena ini disebut sebagai respon kognitif.

4 Respon Afektif

Respon afektif menggambarkan perasaan dan emosi yang dihasilkan sebuah stimulus. Keragaman respon afektif dapat disederhanakan menjadi tiga dimensi utama, yaitu riang, negatif dan hangat. Beberapa rekomendasi perangkat emosi utama yang lebih besar, terdiri atas rasa takut, terkejut, sedih, marah, antisipasi, riang, dan menerima.

5 Sikap Terhadap Promosi

(29)

13

METODE

Kerangka Pemikiran

Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan dalam pemasaran. Kegiatan promosi bertujuan untuk mempertahankan pelanggan, menambah pelanggan baru, serta memberikan informasi mengenai produk yang dihasilkan. Promosi juga bisa dijadikan sebagai alat untuk membedakan produk yang ditawarkan dengan apa yang ditawarkan oleh pesaing. Microsoft Corporation sebagai pemimpin pasar perangkat lunak komputer di Indonesia memahami bahwa dunia pendidikan harus senantiasa didukung oleh perangkat lunak komputer yang dapat terlepas dari dukungan perangkat lunak yang terbaru, aman, dan mudah didapatkan.

Microsoft menjalin kerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam bentuk IPB Microsoft Open Value Subcscription For Education Solution atau IMOVSES. Program Promosi ini diharapkan mampu meningkatkan penggunaan produk Microsoft berlisensi di kalangan sivitas akademika IPB. Program promosi ini dapat diukur efektivitasnya dengan memperhatikan kriteria promosi yang efektif menurut Engel (2004), yaitu:

1 Pasar sasaran dapat dianalisis dengan menggunakan chi square.

2 Komunikasi yang diharapkan dapat diukur dengan EPIC Model dan Direct Rating Method (DRM).

3 Hasil penjualan yang diharapkan dapat diukur dengan menggunakan analisis regresi.

(30)

14

Gambar 3 Kerangka pemikiran

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada 20 September hingga 18 November 2014. Penelitian akan dilaksanakan di kampus Institut Pertanian Bogor. Waktu penelitian dimulai dari pukul 08.00 s.d 15.00 WIB.

Jenis dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini berupa data kualitatif dan data kualitatif. Data Kualitatif merupakan data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar, seperti literatur-literatur serta teori-teori yang berkaitan dengan penelitian promosi. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diberi bobot (scoring).

Sumber data dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden penelitian melalui wawancara, observasi dan kuesioner di lapangan sedangkan data Sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi (Suliyanto,

Microsoft dan IPB

IMOVSES

Pasar sasaran yang

diharapkan

Komunikasi yang

diharapkan

Penjualan yang

diharapkan

Chi square EPIC Model dan Direct

Rating Method Analisis Regresi

Efektivitas Program Promosi

IMOVSES

Rekomendasi untuk

Microsoft dan IPB Keterangan:

(31)

15

2005).Data sekunder berupa data yang sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak

lain (Misalnya data dari Microsoft dan IPB). Biasanya sudah dalam bentuk publikasi seperti data yang diperoleh dari internet maupun jurnal penelitian.

Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui wawancara dan kuisioner. Kuisioner adalah metode pengumpulan pengumpulan informasi yang memungkinkan peneliti mempelajari sikap-sikap, penilaian, keyakinan, perilaku, dan karakteristik responden yang terpengaruh oleh sistem (Mulyana 2007). Kuisioner (terdapat pada Lampiran 1) memuat daftar pertanyaan terbuka maupun tertutup yang sistematis dan relevan dengan penelitian. Kuisioner memudahkan peneliti karena lebih terstruktur dan membantu responden karena menyediakan daftar pilihan yang lebih jelas. Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara kepada pihak-pihak yang memiliki relevansi dengan penelitian ini (sivitas IPB).

Teknik Penentuan Sampel

Menurut Silalahi (2003) teknik sampel adalah metode pengumpulan data atau informasi terhadap sebagian dari anggota populasi. Penentuan sampel mengunakan metode Non random sampling dengan teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling dipilih karena adanya kriteria tertentu (Singarimbun dan Effendi, 1995). Penulis mengambil beberapa sivitas yang mengetahui program IMOVSES dan menggunakan produk Microsoft baik yang berlisensi maupun yang tidak berlisensi.

Jumlah sampel ditentukan dengan merujuk kepada rumus Slovin yang digunakan untuk menentukan ukuran minimal sampel yang dibutuhkan dari suatu populasi sehingga dapat menggambarkan serta mewakili data populasi. Adapun rumus Slovin dalam Umar (2008) adalah sebagai berikut:

n =

………(1)

di mana:

n = jumlah sampel N = jumlah populasi

e = taraf nyata (batas toleransi kesalahan) 10%

Jumlah sivitas akademika IPB yang mengetahui program promosi IMOVSES (terdaftar dalam sosialisasi tahunan Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi IPB) adalah sebanyak 14200 orang, sehingga jika menggunakan rumus slovin dalam melakukan penarikan sampel, maka akan diperoleh nilai n sebagai berikut:

n =

(32)

16

Dari rumus tersebut diperoleh jumlah responden sebanyak 100 orang sivitas akademika IPB.

Metode Analisis Data

Alat bantu analisis yang akan digunakan adalah program aplikasi statistik produksi IBM yaitu software SPSS (Statistics for Products and Services Solution) versi 19, Microsoft Excel, dan Software Minitab 16. Alat analisis yang digunakan untuk menentukan tingkat efektivitas respon komunikasi konsumen adalah EPIC Model dan Direct Rating Method serta regresi linear untuk mengetahui hubungan antara penganggaran promosi dengan jumlah pengguna produk Microsoft berlisensi pada sivitas akademika IPB.

Sebelum menganalisis, dilakukan juga pengujian data untuk menjaga agar data yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan. Beberapa uji dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Uji Validitas dan Reabilitas Kuisioner

Uji Validitas

Validitas didefinisikan sebagai sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Suliyanto 2005). Langkah-langkah dalam melakukan uji validitas:

1 Mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang akan diukur.

2 Melakukan uji coba pegukur tersebut pada sejumlah responden. Responden diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada. Jumlah responden untuk uji coba minimal 30 orang. Dengan jumlah minimal 30 orang ini, distribusi skor (nilai) akan lebih mendekati kurva normal.

3 Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban.

4 Menghitung nilai korelasi antara data pada masing-masing pertanyaan dengan skor, memakai rumus teknik korelasi Pearson Product Moment, dengan rumus sebagai berikut:

r =

√ √ ………(

2)

di mana:

r = koefisien reliabiltas yang dicari n = jumlah responden

X = skor masing-masing pertanyaan Y = skor total

Jika sudah dilakukan perhitungan dan ternyata r-hitung lebih besar daripada r-tabel, maka kuesioner dinyatakan sahih.

(33)

17 dikarenakan nilai r korelasi berada di atas nilai r tabel sebesar 0,361. Tabel hasil uji validitas untuk setiap pertanyaan EPIC dan DRM dapat dilihat pada Lampiran. Uji Reabilitas

Reliabiltas pada dasarnya adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Suliyanto 2005). Apabila suatu alat pengukuran dipakai dua kali untuk mengukur sesuatu yang sama dan menghasilkan hasil pengukuran yang relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut dikatakan layak. Keandalan atau reliabilitas diartikan sebagai seberapa jauh pengukuran bebas dari varian kesalahan acak (free from random error). Kesalahan acak akan menurunkan tingkat keandalan hasil pengukuran.

Uji reliabiltas dapat diuji dengan teknik Alpha Cronbach, dengan rumus sebagai berikut:

=1 ………(3)

{ }………(4)

di mana:

r = koefisien reliabiltas yang dicari k = nilai tengah kuadrat antara subjek X2 = nilai tengah kuadrat kesalahan s2t = ragam total

ΣXi = jumlah kuadrat subjek untuk butir pertanyaan

Jika melihat batas nilai Alpha Cronbach sebesar > 0,6 maka pertanyaan dalam kuesioner dianggap sudah reliabel, konsisten dan relevan terhadap faktor dalam penelitian. Hasil uji reliabilitas dengan menggunakan Teknik Cronbach’s Alpha dengan bantuan software SPSS version 19.0 menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,794 untuk pertanyaan Direct Rating Method dan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,767 untuk pertanyaan EPIC Model. Hasil uji reliabilitas dengan mengunakan Teknik Cronbach’s Alpha membuktikan bahwa semua pertanyaan yang telah valid dapat dinyatakan reliabel karena memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0,6. Tabel uji reliabilitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2.

EPIC Model

EPIC Model terdiri dari empat dimensi yang digunakan untuk mengukur keefektifan promosi yang dilakukan, yang meliputi empati, persuasi, dampak dan komunikasi (Durianto 2004). Pengukuran dilakukan untuk mengetahui tingkat empathy, tingkat persuasion, tingkat impact, dan tingkat communication. Penelitian ini menggunakan skala likert dengan rentang skala 1 – 5. Alat analisis EPIC Model digunakan untuk melihat keefektifan promosi dari sisi subjektif responden.

(34)

18

Analisis Tabulasi Sederhana

Dalam analisis tabulasi sederhana, data yang diperoleh diolah ke bentuk persentase.

P =

x 100% ………(5) Dimana :

P = prosentase responden yang memilih kategori tertentu = jumlah responden yang memilih kategori tertentu. = banyaknya jumlah responden

Skor Rataan

Setiap jawaban yang diberikan responden diberikan pembobotan dengan menggunakan skala likert. Bobot nilai yang digunakan pada EPIC Model disajikan pada Tabel 1. Untuk menghitung skor rata-rata menggunakan rumus:

x =

………(6)

Di mana:

x = rata-rata berbobot fi = frekuensi

wi = bobot

Tabel 1 Bobot nilai EPIC Model

Kriteria Jawaban Bobot Nilai

Sangat tidak setuju 1

Tidak setuju 2

Cukup 3

Setuju 4

Sangat setuju 5

Setelah menghitung skor rata-rata, maka langkah selanjutnya adalah menggunakan rentang skala penilaian untuk menentukan posisi tanggapan responden. Rentang skala dihitung dengan rumus:

Rs = ………(7)

Dimana:

Rs = bobot terbesar – bobot terkecil M = banyaknya kategori bobot

Rentang skala likert yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1 sampai 5, maka rentang skala yang didapat adalah:

(35)

19 Nilai rentang skala yang diperoleh adalah sebesar 0,8. Nilai rentang ini digunakan untuk menyusun tabel rentang nilai EPIC Model seperti tampak pada Tabel 2.

Tabel 2 Rentang skala keputusan EPIC Model

Kriteria Jawaban Rentang Skala

Sangat tidak efektif 1,0 < X ≤ 1,8

Tidak efektif 1,8 < X ≤ 2,6

Cukup efektif 2,6 < X ≤ 3,4

Efektif 3,4 < X ≤ 4,2

Sangat Efektif 4,2 < X ≤ 5,0

Setelah tabel rentang nilai EPIC, maka langkah selanjutnya adalah menentukan EPIC Rate. Nilai EPIC rate didapat dari hasil penjumlahan nilai X dari dimensi-dimensi, seperti yang tertulis pada rumus berikut:

EPICRate = ………(9)

Hasil EPIC rate akan menggambarkan posisi promosi atau produk dalam persepsi responden, sesuai dengan rentang skala yang telah ditentukan.

Direct Rating Method

Direct Rating Method menggunakan lima variabel, yaitu perhatian, pemahaman, respon kognitif, respon afektif, dan sikap terhadap promosi (Durianto 2004). Pengukuran dilakukan untuk mengetahui tingkat perhatian, tingkat pemahaman, tingkat respon kognitif, tingkat respon afektif, dan tingkat sikap konsumen terhadap promosi yang dilakukan oleh Sawangan Golf. Penelitian ini menggunakan skala likert dengan rentang skala 1 – 5. Alat analisis. Direct Rating Method digunakan untuk melihat keefektifan promosi dari sisi subjektif responden.

Untuk mengevaluasi efektivitas promosi dengan Direct Rating Method digunakan analisis tabulasi sederhana dan penghitungan rata-rata terbobot, sebagai berikut:

Analisis Tabulasi Sederhana

Dalam analisis tabulasi sederhana, data yang diperoleh diolah ke bentuk persentase.

P =

x 100% ………(10) Dimana :

(36)

20

Skor Rataan

Setiap jawaban yang diberikan responden diberikan pembobotan dengan menggunakan skala likert. Bobot nilai yang digunakan pada EPIC Model disajikan pada Tabel 3. Untuk menghitung skor rata-rata menggunakan rumus:

x =

………(11)

Di mana:

x = rata-rata berbobot fi = frekuensi

wi = bobot

Tabel 3 Bobot nilai Direct Rating Method

Kriteria Jawaban Bobot Nilai

Sangat tidak setuju 1

Tidak setuju 2

Cukup 3

Setuju 4

Sangat setuju 5

Setelah menghitung skor rata-rata, maka langkah selanjutnya adalah menggunakan rentang skala penilaian untuk menentukan posisi tanggapan responden. Rentang skala dihitung dengan rumus:

Rs = ………(12)

Dimana:

Rs = bobot terbesar – bobot terkecil M = banyaknya kategori bobot

Rentang skala likert yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1 sampai 5, maka rentang skala yang didapat adalah:

Rs=

Nilai rentang skala yang diperoleh adalah sebesar 0,8. Nilai rentang ini digunakan untuk menyusun tabel rentang nilai EPIC Model seperti tampak pada Tabel 4.

Tabel 4 Rentang skala keputusan Direct Rating Method

Kriteria Jawaban Rentang Skala

Sangat tidak efektif 1,0 < X ≤ 1,8

Tidak efektif 1,8 < X ≤ 2,6

Cukup efektif 2,6 < X ≤ 3,4

Efektif 3,4 < X ≤ 4,2

(37)

21 Setelah skor rata-rata diperoleh, langkah selanjutnya adalah mengkonversi skor rata-rata ke skala pada tabel Direct Rating Method dengan menggunakan rumus:

g direct rating = X × ………(13)

Langkah terakhir adalah menjumlahkan seluruh nilai X direct rating untuk mendapatkan nilai total direct rating. Rentang keputusan pada direct rating dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5 Rentang skala Direct Rating Method

Kategori Promosi Rentang Skala

Buruk 0 < g ≤ 20

Kurang Baik 20 < g ≤ 40

Rata-rata 40 < g ≤ 60

Baik 60 < g ≤ 80

Hebat 80 < g ≤ 100

Analisis Regresi

Persamaan Regresi

Persamaan matematik yang memungkinkan kita meramalkan nilai-nilai suatu peubah tak bebas dari nilai-nilai satu atau lebih peubah bebas disebut persamaan regresi (Walpole, 1995). Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk mengetahui atau menganalisis pengaruh hubungan antara satu variabel terikat dengan satu variabel bebas, kedua data dalam bentuk data kuantitatif. Pngaruh antar variabel haruslah konstan untuk nilai-nilai variabel bebas tertentu Model hubungan variabel yang akan dianalisis sesuai dengan persamaan regresi sebagai berikut:

Y = a + bX ………(14)

Dimana :

Y = Jumlah Penggunaan Produk berlisensi a = Konstanta

b = Koefisien Regresi X = Promosi

Uji Asumsi Klasik

(38)

22

Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah populasi yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Teknik Kolmogorov-Smirnov merupakan salah satu cara untuk mengetahui data yang diambil terdistribusi normal atau tidak. Kurva nilai residual terstandarisasi dikatakan menyebar dengan normal apabila nilai Kolmogorov- Smirnov Z ≤ Z Tabel atau nilai asymp.sig.(2-tailed) > α pada tabel uji Kolmogorov-Smirnov.

Multikolinearitas

Uji multikolineritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model. Tujuan uji multikolinearitas untuk menghindari kebiasan dalam proses pengambilan kesimpulan mengenai pengaruh pada uji parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Uji multikolinearitas dapat dilihat dari nilai VIF (Variance Inflation Factor) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1. Semakin tinggi VIF maka semakin rendah Tolerance, model pun dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas.

Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan lainnya, atau gambaran hubungan antara nilai yang diprediksi dengan Studentized Delete Residual nilai tersebut. Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar Scatterplot model tersebut. Analisis gambar Scatterplot yang menyatakan model regresi linear berganda tidak terdapat heteroskedastisitas jika:

1 Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka. 2 Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja. 3 Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola.

Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai \ prasyarat dalam analisis independent sample T Test dan ANOVA. Asumsi yang mendasari dalam analisis varian (ANOVA) adalah bahwa varian dari populasi adalah sama. Sebagai kriteria pengujian, jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok data adalah sama.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum

Sejarah dan Perkembangan Institut Pertanian Bogor (IPB)

(39)

23 Pada tahun 1947 dibuka Faculteit voor Landbouw Hogeschool sebagai lanjutan Landbouw Hogeschool yang didirikan pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1940. Faculteit voor Landbouw Hogeschool mempunyai jurusan pertanian dan kehutanan. Kedua jurusan tersebut bernaung di bawah Universiteit van Indonesie yang kemudian berubah nama menjadi Universitas Indonesia (UI).

Pada tanggal 1 September 1963, berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) Nomor 91 tahun 1963, Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Peternakan UI melepaskan diri menjadi Institut Pertanian Bogor dan disahkan oleh presiden RI dengan keputusan No. 2791 tahun 1965.

Pada tanggal 26 Desember 2000 melalui Peraturan Pemerintah No.154 IPB telah ditetapkan sebagai Badan Hukum Milik Negara (BHMN) dengan penetapan ini maka IPB dalam menyelenggarakan kegiatan tridharma sudah bersifat otonom. Guna menghadapi era globalisasi IPB telah mencanangkan konsep Pembangunan Pertanian Berkebudayaan Industri (PPBI) yang diharapkan dapat menjadikan Indonesia sebagai negara berbasis pertanian yang tangguh. Disamping itu sesuai dengan visi 2025 IPB di mana IPB adalah perguruan tinggi bertaraf internasional dalam pengembangan sumberdaya manusia dan IPTEKS dengan kompetensi utama di bidang pertanian.

Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi

Direktorat Komunikasi dan Informasi adalah salah satu unsur pelaksana administrasi IPB. Direktoratt ini memiliki berbagai program antara lain Authorized Testing Center (ATC) yaitu program promosi sertifikasi Microsoft di mana sivitas IPB memperoleh potongan biaya hingga 30% lebih murah, Cyber Mahasiswa, IMOVSES (Lisensi Microsoft) yang memungkinkan sivitas IPB memperoleh potongan harga signifikan atas produk-produk Microsoft, Blog Staff IPB, Jurnal Ilmiah IPB, Layanan Email, Akses Pengguna, IPBnet Lokasi Hotspot, Video Conference, Download File, VoIP IPB, Green TV.

Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi memiliki 3 Sub Direktorat (Subdit) dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing. Ketiga subdit tersebut adalah:

1 Subdit Sistem Informasi

Subdit Sistem Informasi memiliki tugas pokok dalam melaksanakan tugas teknis dan administratif Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi dalam pengumpulan data dan pengelolaan basis data, informasi, dan sistem aplikasi yang meliputi software, dataware, kebijakan dan administrasi sistem aplikasi dan layanan. Sementara fungsi dari Subdit Sistem Informasi adalah:

a Pengembangan dan pemeliharaan sistem aplikasi dan layanan yang meliputi dataware, software, dan kerjasama;

b Penyusunan dan pengendalian prosedur operasional baku, sekuriti, regulasi, valuasi dan administrasi aplikasi dan layanan;

c Pengembangan dan pemeliharaan official website di lingkungan institut; d Pengumpulan data dan pengelolaan basis data serta informasi.

2 Subdit Jaringan dan Infrastruktur

(40)

24

suara, dan sistem informasi. Selain itu juga mendukung layanan prima, mencapai standar dan rekognasi nasional atau internasional serta menyusun tahapan program yang rasional dan tepat sasaran sesuai dengan dinamika kebutuhan kompetitif institut di era global. Fungsi dari Subdit Jaringan dan Infrastruktur adalah:

a Pengkajian trend terkini perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi serta penerapannya sebagai kekuatan kompetitif;

b Pengembangan dan peningkatan kapasitas sumberdaya dibidang teknologi informasi yang meliputi infrastruktur jaringan komputer dan sumberdaya manusia yang terlibat di dalamnya;

c Pengadaan, inventarisasi, perawatan, dan pengembangan infrastruktur jaringan yang meliputi infrastruktur (hardware, software, netware, serta sistem elektrisitas) jaringan komunikasi data dan suara;

d Penyusunan dan pengendalian prosedur operasional baku (SOP) di bidang sistem jaringan komputer, sekuriti, regulasi, evaluasi dan administrai sistem jaringan komunikasi;

e Pelayanan komunikasi dengan berbagai media komunikasi berbasis teknologi Informasi menuju rekognisi nasional dan internasional;

f Pelaksanaan penilaian (assessment) terhadap kondisi dan kinerja Teknologi dan Sistem Informasi yang telah dikembangkan institut.

3 Subdit Data Integrasi

Subdit data Integrasi memiliki tugas pokok dalam melaksanakan pengelolaan, pendayagunaan, penyebaran data dan informasi untuk kebutuhan internal dan eksternal institusi. Sementara fungsi dari Subdit Data Integrasi adalah:

a Mendayagunakan, menyajikan dan menyebarkan data dan informasi;

b Menetapkan dan mengendalikan prosedur operasi baku untuk pendayagunaan dan penyebaran data dan informasi;

c Mengembangakan dan memelihara website institusi;

d Melayani permintaan data dan informasi insitusi dari berbagai pihak pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal IPB.

Bauran Pemasaran

Produk IMOVSES

Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi sebagai salah satu unsur pelaksana administrasi IPB ditugaskan untuk mengelola program promosi IMOVSES. Program ini memungkinkan setiap sivitas akademika IPB mendapatkan potongan harga signifikan terhadap software berlisensi produksi Microsoft.

Produk-produk Microsoft yang disediakan dalam program promosi IMOVSES meliputi berbagai produk dengan kegunaan yang bermacam-macam. Variasi produk yang ditawarkan bertujuan untuk meminimalisir kemungkinan sivitas IPB memperoleh produk Microsoft dari sumber ilegal. Variasi produk IMOVSES diharapkan memberikan experience kepada sivitas IPB mengenai keuntungan menggunakan software berlisensi produksi Microsoft sehingga sivitas IPB memiliki preferensi yang baik mengenai produk-produk tersebut dikemudian hari.

(41)

25 1 Produk Perangkat Lunak Sistem

Perangkat lunak sistem atau system software atau operating system adalah suatu sistem yang terdiri dari komponen-komponen software yang berfungsi untuk mengontrol seluruh kegiatan di dalam komputer. IMOVSES menyediakan berbagai varian perangkat lunak sistem produksi Microsoft seperti Microsoft Windows Vista Business, Microsoft Windows 7 Professional, Microsoft Windows 8 Professional, dan Microsoft Windows 8.1 Professional.

2 Produk Perangkat Lunak Aplikasi

Perangkat lunak aplikasi adalah software yang diciptakan untuk penggunaan dalam bidang yang spesifik, misalnya perangkat lunak pengolah teks, perangkat lunak pengolah grafik, perangkat lunak pengolah audio dan video, dan perangkat lunak berbasis web. Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi melalui program promosi IMOVSES menawarkan produk perangkat aplikasi seperti Microsoft Office Publisher, Microsoft Office Enterprise 2007, Microsoft Office Bussiness, Microsoft Office Professional Plus 2010, Microsoft Digital Image suite, Microsoft Expresion Web 1.0.

3 Produk Perangkat Lunak Bahasa Pemrograman

Perangkat Lunak Bahasa Pemrograman adalah bahasa-bahasa yang digunakan programer untuk menuliskan kumpulan-kumpulan instruksi dalam komputer. IMOVSES menawarkan produk perangkat lunak bahasa pemrograman seperti Microsoft SQL Server 2008 Enterprise Edition, Microsoft Visual Studio 2010 Professional, Microsoft Visual .Net 2003 dan 2005.

Promosi IMOVSES

IPB sebagai penyelenggara pendidikan tinggi yang dipercaya Microsoft melaksanakan program IMOVSES harus dapat memberikan stimulus agar sivitas IPB tertarik menggunakan produk Microsoft legal melalui Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi. Berbagai bentuk bauran promosi IMOVSES antara lain:

1 Website

Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi memanfaatkan internet sebagai sarana kegiatan promosi IMOVSES dengan mencantumkan program promosi IMOVSES di www.ict.ipb.ac.id . Website ini memudahkan sivitas IPB dalam memperoleh informasi mengenai program promosi IMOVSES dan produk apa saja yang ditawarkan serta bagaimana prosedur memperoleh produk Microsoft berlisensi tersebut.

2 Brosur

(42)

26

3 Publikasi dan Humas

Petugas Sub Direktorat Integrasi Data memberikan panduan kepada sivitas yang menggunakan software Microsoft melalui IMOVSES, Petugas menjaga hubungan dengan pengguna baik melalui panduan lewat e-mail, datang langsung ke gedung pusat komputer IPB, maupun menghubungi melalui sambungan telepon. Jika ada sivitas yang mengalami kendala seperti kendala saat proses instalasi software, maka petugas IMOVSES akan membantu proses instalasi.

4 Acara (Event)

Program promosi IMOVSES diikutsertakan dalam sosialisasi pada mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama (TPB) dan acara-acara yang diselenggarakan oleh IPB yang relevan dengan penggunaan software maupun mengenai teknologi informasi. Hal ini diharapkan agar sivitas terutama mahasiswa IPB sudah mengenal program IMOVSES sejak awal masa perkuliahan.

5 Promosi Penjualan

Program IMOVSES memberikan potongan harga yang berbeda untuk setiap sivitas. Harga produk yang lebih murah lagi diberikan kepada mahasiswa. Hal ini bentuk promosi penjualan yakni untuk menarik pelanggan dari kalangan sivitas mahasiswa agar semakin tertarik menggunakan produk Microsoft melalui IMOVSES.

6 Pemasaran Interaktif

Pemasaran interaktif memungkinkan sivitas IPB melakukan kostumisasi terhadap produk Microsoft yang mereka peroleh dari program IMOVSES. Sivitas dapat menghubungi Sub direktorat Integrasi Data melalui website, telepon, e-mail serta terlibat tanya-jawab dengan petugas IMOVSES mengenai produk yang disediakan, harga, spesifikasi, dan informasi relevan lainnya secara real time.

7 Pemasaran Langsung (direct marketing)

Sivitas yang sudah terdaftar dalam program IMOVSES secara otomatis akan tersimpan dalam database Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi, data yang tersimpan meliputi nama, fakultas, telepon, dan alamat e-mail. Data ini akan dikelola sedemikian rupa oleh Sub Direktorat Integrasi Data sehingga petugas dapat mengirim e-mail kepada sivitas yang masa berlaku lisensinya segera berakhir agar segera memperbarui lisensi produknya, ataupun mencoba produk Microsoft lainnya yang disediakan dalam program promosi IMOVSES. 8 Word of Mouth

Word of Mouth adalah bauran yang sudah sejak lama diterapkan oleh petugas program IMOVSES. Setiap sivitas yang terdaftar selalu disarankan oleh petugas untuk menginformasikan kepada sivitas yang lain mengenai program promosi IMOVSES agar semakin banyak sivitas yang tertarik menggunakan produk Microsoft berlisensi melalui IMOVSES.

Penganggaran Promosi IMOVSES

(43)

27 Adapun biaya yang dianggarkan dalam program promosi ini dialokasikan untuk percetakan brosur, form pendaftaran, DVD software, Komputer untuk proses burning DVD, sosialisasi program, percetakan stiker hologram, dan lainnya. Biaya yang dikeluarkan oleh Microsoft untuk kegiatan promosi IMOVSES periode 2008 hingga 2013 berkisar antara 2,5 juta sampai 17,7 juta per bulan.

Karakteristik Responden

Penelitian ini menggunakan responden dari sivitas IPB dengan jumlah responden yang diteliti sebanyak 100 orang, yaitu sivitas aktif yang mengetahui IMOVSES. Karakteristik responden dalam penelitian ini dapat dilihat dari jenis kelamin, usia, fakultas, status sivitas, sumber pemasukan, jumlah pemasukan per bulan, serta hobi. Karakteristik responden berdasarkan kategorinya dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6 Karakteristik responden berdasarkan katergori

Sumber: Data diolah (2014)

Mayoritas sivitas dalam penelitian ini adalah sivitas berjenis kelamin laki-laki. Sivitas berjenis kelamin laki-laki memiliki persentase mencapai 68%. Persentase sivitas laki-laki jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan persentase

Kategori Karakteristik Persentase

Gambar

Gambar 1 Data penggunaan perangkat lunak komputer di Indonesia
Gambar 2  Stiker lisensi IMOVSES (Sumber: Direktorat Integrasi Data IPB)
Gambar 3  Kerangka pemikiran
Tabel 1 Bobot nilai EPIC Model
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian program promosi kesehatan pencegahan diabetes melalui media audio visual terhadap peningkatan tingkat

Penelitian mengenai analisis pengaruh kualitas produk, kualitas pelayanan dan promosi diharapkan dapat membantu para pelaku bisnis di bidang industri kecantikan dalam

Melalui hasil uji hipotesis ditemukan bahwa persepsi harga, produk, promosi, dan tempat secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda

analisis bauran promosi produk properti di BTP terhadap keputusan pembelian sebesar 85,38% dikategorikan sangat baik, terletak pada pernyataan 1. Tenaga penjual BTP memiliki

Dalam penelitian ini mengambil topik yang berkaitan dengan “Analisis Pengaruh Lokasi, Kualitas Produk, Harga, Merek, Program Promosi dan layanan terhadap Keputusan

Hasil uji simultan yang telah dilakukan maka variabel produk, promosi dan harga memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dengan nilai

Askotama Inti Nusantara hendaknya menjadikan Promosi sebagai ujung tombak dalam kegiatan pemasaran produk dan jasanya agar menjadi lebih baik hasil penjualannya, hal ini

Analisis Bauran Promosi Dan Saluran Distribusi Sebagai Upaya Dalam Meningkatkan Target Penjualan Sepeda Motor Honda Dealer Buana Raya Motor Banjarmasin.. Program Studi Manajemen