• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembentukkan Portofolio Optimal Pembiayaan Pada Unit Usaha Syariah Pt Bank Xyz

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembentukkan Portofolio Optimal Pembiayaan Pada Unit Usaha Syariah Pt Bank Xyz"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBENTUKKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PEMBIAYAAN

PADA UNIT USAHA SYARIAH PT BANK XYZ

ANDRA YULIASTUTI SUPARNO

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pembentukkan Portofolio Optimal Pembiayaan pada Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

(4)
(5)

ABSTRAK

ANDRA YULIASTUTI SUPARNO. Pembentukkan Portofolio Optimal Pembiayaan pada Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ. Dibimbing oleh FARIDA RATNA DEWI.

Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank XYZ merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa dengan fungsi utama menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Tingginya risiko terhadap pembiyaan memaksa UUS PT Bank XYZ untuk membentuk portofolio pembiayaan yang optimum.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kondisi portofolio pembiayaan dan pendapatan bagi hasil portofolio pembiayaan, menganalisis pembentukan portofolio pembiayaan optimum.Penelitian menggunakan metode Markowitz.Semakin tinggi penyaluran dana yang diberikan akan mengakibatkan peningkatan risiko pembiayaan. Dengan menggunakan metode Markowitz diperoleh kombinasi portofolio pembiayaan optimum berdasarkan jenis pembiayaan dengan meminimumkan risiko portofolio pembiayaanmenjadi 0.1261 dengan nilai portofolio pembiayaan sebesar 0.0649 apabila UUS PT Bank XYZ memprioritaskan pemberian pembiayan pada jenis pembiayaan murabahah sebesar 34.06 persen, pembiayaan ijarah sebesar 20.98 persen, dan pembiayaanmusyarakah dan MMQ sebesar 22.48 persen.

Kata kunci: metode markowitz ,portofolio pembiayaan, unit usaha syariah.

ABSTRACT

ANDRA YULIASTUTI SUPARNO. Portfolio Optimal Financing on Sharia Business Unit of PT Bank XYZ. Supervised by FARIDA RATNA DEWI.

Sharia Business Unit (UUS) PT Bank XYZ is company in the field of services with primary function to collect and distribute funds to the people who needs funds. The high risks of financing forced UUS PT Bank XYZ to establish optimum financing portfolio. The purpose of this study were to analyze the condition of the financing portfolio and profit sharing financing portfolio, analyze the formation of optimum financing portfolio. This study used Markowitz method. The higher the distribution of funds provided will lead to increased risk of financing. Using the Markowitz method by a combination of the financing portfolio optimum based on the type of financing to minimize portfolio risk financing becomes 0.1261 with value of financing portfolio 0.0649 if UUS PT Bank XYZ prioritize the provision of financing on the type of financing with murabahah financing to 34.06 percent, ijarah financing 20.98 percent, and musayarakah and MMQ financing of 22.48 percent.

(6)
(7)

PEMBENTUKKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PEMBIAYAAN

PADA UNIT USAHA SYARIAH PTBANK XYZ

ANDRA YULIASTUTI SUPARNO

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada

Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(8)
(9)
(10)
(11)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Mei 2015 ini ialah analisa pembentukan portofolio optimal, dengan judul Pembentukkan Portofolio Optimal Pembiayaan pada Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ.

Terimakasih penulis ucapkan kepada Ibu Farida Ratna Dewi SE MM selaku pembimbing, yang telah banyak memberikan kesempatan, saran, ide, dan masukan sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan.Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada seluruh pegawai Unit Usaha Syariah PTBank XYZ sehingga data penelitian dapat terkumpul. Ungkapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada Bapak, Ibu, Kakak, Adik, serta seluruh keluarga dan teman-teman atas segala doa, dukungan dan kasih sayangnya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

(12)
(13)

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Rumusan Masalah 3

Tujuan Penelitian 4

Manfaat Penelitian 4

Ruang Lingkup Penelitian 4

TINJAUAN PUSTAKA 4

Bank 4

Pembiayaan 5

Portofolio 9

Penelitian Terdahulu 10

METODE 11

Kerangka Pemikiran Penelitian 11

Lokasi dan Waktu penelitian 12

Metode Pengumpulan Data 12

Metode Pengolahan Data 13

HASIL DAN PEMBAHASAN 15

Gambaran Umum PT Bank XYZ 15

Unit Usaha Syariah PTBank XYZ 15

Karakteristik Produk Pembiayaan Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ 16 Portofolio Pembiayaan Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ 17

Risiko Kredit 18

Pembentukan Portofolio Pembiayaan Optimal 20

Implikasi Manajerial 28

SIMPULAN DAN SARAN 29

DAFTAR PUSTAKA 31

(14)

DAFTAR TABEL

1 Perkembangan jaringan kantor perbankan syariah 2 2 Perbandingan antara Bank Syariah dan Bank Konvensional 5 3 Pertumbuhan financing dan non performance financing 19

4 Jenis pembiayaan 21

5 Data pembiayaan PT Bank XYZ Syariah 21

6 Nilai return realisasian pembiayaan PT Bank XYZ Syariah 22 7 Nilai returnrealisasian setelah ditambahkan 1 23

8 Hasil perhitungan return ekspektasi 24

9 Nilai standar deviasi 24

10 Nilai varian 25

11 Matriks varian kovarian 25

12 Matriks korelasi 26

13 Nilai ekspektasi return dan risiko pembiayaan 26 14 Kombinasi pembiayaan optimum aktual dan Markowitz 28

DAFTAR GAMBAR

1 Portofolio pembiayaan dan total pendapatan penyaluran dana 3

2 Kerangka pemikiran penelitian 13

3 Portofolio pembiayaan & total pendapatan penyaluran dana 17 4 Pertumbuhan pembiayaan dan rasio non performing financing (NPF) 20

5 Proporsi portofolio pembiayaan 27

DAFTAR LAMPIRAN

1 Perhitungan portofolio pembiayaan aktual 35

2 Perhitungan portofolio pembiayaan dengan metode markowitz 36 3 Perhitungan nilai expected return, standar deviasi, varian dan

covarian 37

4 Nilai proporsi pembiayaan aktual 38

5 Nilai proporsi pembiayaan awal 39

6 Nilai matriks proporsi aktual 40

(15)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Secara umum, bank adalah lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama, yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan memberikan jasa pengiriman uang.Menurut Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan, perbankan nasional Indonesia menganut dual banking system yaitu sistem perbankan konvensional dan sistem perbankan syariah.Sistem perbankan konvensional seperti yang kita ketahui menggunakan bunga (interest) sebagai landasan operasionalnya.Berbeda halnya dengan perbankan konvensional yang menggunakan bunga sebagai landasan operasionalnya, sistem perbankan syariah menggunakan prinsip bagi hasil sebagai landasan dasar bagi operasionalnya secara keseluruhan.Secara syariah, prinsipnya berdasarkan kaidah almudharabah.Berdasarkan prinsip ini, bank syariah akan berfungsi sebagai mitra, baik dengan penabung maupun dengan pengusaha yang meminjam dana. Antara keduanya diadakan akad mudharabah yang menyatakan pembagian keuntungan masing-masing pihak.

Selain itu keberadaan bank syariah lebih dikembangkan lagi dengan diberlakukannya Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan.Namun undang-undang tersebut belum memberikan landasan hukum yang kuat karena belum secara tegas mencantumkan kata prinsip syariah dalam kegiatan usaha bank.Selain itu pengertian bagi hasil yang dipakai dalam undang-undang tersebut belum mencakup secara tepat pengertian bank syariah maupun Islamic bank yang memiliki cakupan lebih luas daripada pengertian bagi hasil.

Landasan yuridis yang lebih mantap bagi bank syariah diperoleh setelah disahkannya Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang mengatur bank syariah secara cukup jelas dan kuat dari segi kelembagaan dan operasionalnya. Selanjutnya dengan Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Sentral, Bank Indonesia dapat menerapkan kebijakan moneter berdasarkan prinsip-prinsip syariah agar dapat memengaruhi likuiditas perekonomian melalui bank-bank syariah.

(16)

2

Tabel 1 Perkembangan jaringan kantor perbankan syariah

Indikator 2010 2011 2012 2013 2014 Bank Umum Syariah

Jumlah Bank 11 11 11 11 12 Jumlah Kantor 1 215 1 401 1 745 1 996 2 151 Unit Usaha Syariah

Jumlah Bank 23 24 24 23 22 Jumlah Kantor 262 336 517 590 320 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

Jumlah Bank 150 155 158 163 163 Jumlah Kantor 286 364 401 402 439

Total Kantor 1 763 2 101 2 663 2 988 2 910

Sumber : Statistik Perbankan Syariah Des 2014, Otoritas Jasa Keuangan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kombinasi atau komposisi portofolio pembiayaan yang optimal untuk perbankan sehingga menjadi pedoman bagi perbankan dalam memiliki nasabah mana yang diprioritaskan untuk diberi kredit dan nasabah yang dihindari.Dengan begitu Non Performing Financing dapat diminimalisasi dan tetap dijaga tidak melebihi ambang batas yang ditentukan oleh otoritas perbankan.

Penyaluran pembiayaan oleh perbankan dibagi berdasarkan sektor ekonomi, dalam hal ini dikenal dengan portofolio pembiayaan perbankan. Setiap bank memiliki target pembiayaan yang berbeda berdasarkan sektor ekonomi sesuai dengan preferensi risiko yang sudah dihitung dan dipertimbangkan dengan tetap mengikuti aturan yang diberikan oleh Bank Sentral. Penyebaran portofolio pembiayaan berdasarkan sektor ekonomi dalam bank, ada yang memiliki risiko tinggi dan rendah sehingga perlu dilakukan management portofolio yang kemudian secara regular dilakukan monitoring kinerja asset dalam hal ini pembiayaan berdasarkan sektor ekonomi secara regular.

(17)

Gambar 1 Portofolio pembiayaan dan total pendapatan penyaluran dana Penentuan portfolio optimal secara kuantitatif dapat dianalisa dengan menggunakan metode Diversifikasi Markowitz yaitu penggabungan aktiva-aktiva dalam portfolio optimal yang bertujuan mengurangi risiko kredit tanpa mengurangi pengembalian. Dalam penentuan portfolio selection (Markowitz, 1952: 77-91) menemukan model matematika yang dapat menghitung return dan risiko portofolio dengan rumus Expected Return dan Varian. Penelitian Markowitz lebih dikenal dengan namaMean Variance Analysis atau Modern Portofolio Theory. Secara lebih komprehensif penelitian tersebut kembali dibahas oleh Fabozzi, Gupta dan Markowitz (2002). Metode Markowitz menggunakan data historikal untuk menghitung return dan risiko dari portofolio.

Rumusan Masalah

Dalam menghadapi perubahan ekonomi yang sangat fluktuatif di Indonesia, lembaga keuangan dan pelaku keuangan khususnya Unit Usaha Syaraih PT Bank XYZ harus mengelola kegiatan bank terutama dalam hal pemberian pembiayaan. Dengan demikian penelitian ini diharapkan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

1. Bagaimana kondisi portofolio pembiayaan dan pendapatan bagi hasil portofolio pembiayaan Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ ?

2. Bagaimana pembentukan portofolio pembiayaan yang optimum pada Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ ?

30% 30%

29.9% 29.9% 30%

30%

29.9% 29.9%

40%

39.98%

39.97%

39.97%

0.02%

0.03%

0.03%

49

108

174

119

2012 2013 2014 2015

Pembiayaan Ijarah Pembiayaan Musyarakah

Pembiayaan MMQ Pembiayaan Murabahah

(18)

4

Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Menganalisis kondisi portofolio pembiayaan dan pendapatan bagi hasil portofolio pembiayaan Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ.

2. Menganalisis pembentukan portofolio pembiayaan optimum pada Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ.

Manfaat Penelitian

1. Bagi pihak bank, penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran, masukan dan informasi sebagai bahan pertimbangan dalam mengalokasikan penyaluran pembiayaan.

2. Bagi pihak akademisi, penelitian ini dapat digunakan sebagai data dan referensi selanjutnya khususnya peneletian yang berkaitan dengan portofolio pembiayaan.

Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ Tbk. Penelitian ini hanya membahas bagaimana pembentukan portofolio optimal terhadap pembiayaan.Data yang digunakan merupakan data bulanan posisi pembiayaan dari tahun 2012 – 2015.Data bulanan yang diambil adalah data dari posisi pembiayaan Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ selama periode tersebut.

TINJAUAN PUSTAKA

Bank

1. Definisi Bank Syariah

Menurut Undang-Undang No. 21 Tahun 2008, Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

2. Definisi Unit Usaha Syariah

(19)

konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang pembantu syariah dan/atau unit syariah.

3. Fungsi dan Tujuan

Bank Syariah dan UUS wajib melaksanakan fungsi menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat. Perbankan syariah bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan keadilan, kebersamaan, dan pemerataan kesejahteraan rakyat.

Perbedaan Bank Konvensional dan Bank Syariah

Menurut Antonio (2001), karakteristik yang membedakan bank syariah dengan bank konvensional antara lain: tidak mengenal adanya konsep time value of money, tidak diperkenankan kegiatan yang bersifat spekulatif karena adanya ketidakpastian, serta tidak diperkenankan dua transaksi dan dua harga untuk satu barang. Terdapat pula perbedaan yang cukup mendasar antara bank konvensional dan bank syariah, yaitu aspek legal dan usaha yang dibiayai.Dalam aspek legal di bank syariah, akad yang dilakukan memiliki konsekuensi dunia dan akhirat (ukhrawi) karena akad yang dilakukan berdasarkan hukum Islam.Pada aspek bisnis dan usaha yang dibiayai, dalam bank syariah tidak dimungkinkan membiayai usaha yang terkandung di dalamnya hal-hal yang diharamkan.Hal yang harus dipastikan adalah apakah obyek yang dibiayai dikategorikan pembiayaan halal atau tidak, apakah proyek yang dibiayai menimbulkan kemudharatan untuk masyarakat atau tidak.

Tabel 2 Perbandingan antara Bank Syariah dan Bank Konvensional

No Perbedaan Bank Syariah Bank Konvensional

1 Falsafah Tidak berdasarkan bunga, ketidakjelasan dan spekulasi.

Berdasarkan bunga

2 Operasional  Dana masyarakat berupa titipan dan investasi yang

 Penyaluran pada sektor yang menguntungkan, aspek halal tidak menjadi pertimbangan utama.

3 Orientasi Profit dan falah oriented Profit oriented

4 Hubungan Hubungan kemitraan Hubungan debitur-kreditur 5 Organisasi Harus memiliki Dewan

Pengawas Syariah

Tidak memiliki Dewan Pengawas Syariah

Sumber: Antonio (2001)

Pembiayaan

(20)

6

diajarkan oleh syariah selain pinjaman, seperti jual beli, bagi hasil, sewa dan sebagainya.Kedua, dalam Islam, pinjam-meminjam adalah akad sosial, bukan akad komersial. Artinya, bila seseorang meminjam sesuatu, ia tidak boleh disyaratkan untuk memberikan tambahan atas pokok pinjamannya. Hal ini berdasarka hadist Nabi saw.yang menyatakan bahwa setiap pinjaman yang menghasilkan manfaat adalah riba, sedangkan para ulama sepakat bahwa riba itu haram.Karena itu, dalam perbankan syariah, pinjaman tidak disebut kredit, tetapi pembiayaan (financing).

Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara lembaga keuangan dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu, dengan imbalan atau bagi hasil (Rivai dan Veithzal, 2008).

Menurut sifat penggunaannya, pembiayaan dapat dibagi menjadi dua hal berikut: 1. Pembiayaan produktif, yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi

kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk peningkatan usaha, baik usaha produksi, perdagangan maupun investasi. Berbeda halnya dengan bank konvensional, bank syariah membantu memenuhi seluruh kebutuhan modal kerja tersebut bukan dengan meminjamkan uang, melainkan dengan menjalin hubungan partnership dengan nasabah, dimana bank bertindak sebagai penyandang dana (Shahibul maal),sedangkan nasabah sebagai pengusaha (Mudharib).

2. Pembiayaan konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan.

1.2.1.Jenis pembiayaan

Pembiayaan yang diberikan pada bank syariah dapat dibagi menjadi (Karim, 2011) :

a. Pembiayaan modal kerja syariah

Pembiayaan modal kerja syariah adalah pembiayaan jangka pendek yang diberikan kepada perusahaan untuk membiayai kebutuhan modal kerja usahanya berdasarkan prinsip-prinsip syariah.Jangka waktu pembiayaan modal kerja maksimum 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan. Perpanjangan fasilitas pembiayaan modal kerja dilakukan atas dasar hasil analisis terhadap debitur dan fasilitas pembiayaan secara keseluruhan

b. Pembiayaan investasi syariah

Pembiayaan investasi adalah pembiayaan jangka menengah atau jangka panajang untuk pembelian barang-barang modal yang diperlukan untuk pendirian proyek baru, rehabilitasi, modernisasi, ekspansi atau relokasi proyek yang sudah ada.

c. Pembiayaan konsumtif syariah

Pembiayaan konsumtif adalah jenis pembiayaan yang diberikan untuk tujuan di luar usaha dan umumnya bersifat perorangan. d. Pembiayaan sindikasi

(21)

pembiayaan tertentu.Pada umumnya, pembiayaan ini diberikan bank kepada nasabah korporasi yang memiliki nilai transaksi yang sangat besar.

e. Pembiayaan berdasarkan Take Over

Pembiayaan berdasarkan take over adalah pembiayaan yang timbul sebagai akibat dari take over terhadap transaksi nonsyariah yang telah berjalan yang dilakukan oleh bank syariah atas permintaan nasabah.

f. Pembiayaan Lattef of credit (L/C)

Pembiayaan Lattef of credit (L/C) adalah pembiayaan yang diberikan dalam rangka memfasilitasi transaksi impor atau ekspor nasabah.

1.2.2.Portofolio pembiayaan

Menurut Arifin dalam Royani (2008), teori portofolio muncul setelah Markowitz menerbitkan artikel yang akan menjadi dasar teoriini. Markowitz menunjukkan bahwa ketika seseorang menambahkansuatu aset ke dalam portofolio investasinya maka total risiko dariportofolio tersebut akan berkurang namun pengembalian yang diharapkan tetap sebesar rata-rata tertimbang dari pengembalian yang diharapkan masing-masing aset yang ada di portofolio, sehingga portofolio berarti penempatan aset pada berbagai kombinasi optimal dari suatu investasi untuk mengurangi risiko. Jadi portofolio kredit merupakan penempatan kredit-kredit ke dalam suatu portofolio sehingga dicapai hasil yang optimal.

1.2.3.Portofolio Invesment

Prioritas terakhir didalam alokasi dana bank adalah dengan megalokasikan sejumlah dana tertentu pada investasi portofolio (portfolio investment). Alokasi dana bank kedalam kategori ini adalah dana sisa setelah penanaman dana dalam bentuk pinjaman (kredit) telah memenuhi kriteria atau target tertentu.

1.2.4.Penyaluran Dana

Dalam menyalurkan dananya pada nasabah, secara garis besar produk pembiayaan syariah terbagi ke dalam empat kategori yang dibedakan berdasarkan tujuan penggunaannya, yaitu:

a. Pembiayaan dengan prinsip jual-beli

Prinsip jual-beli dilaksanakan dengan adanya perpindahan kepemilikan barang atau benda (transfer of property). Tingkat keuntungan bank ditentukan di depan dan menjadi bagian harga atas barang yang dijual.

b. Pembiayaan dengan prinsip sewa (Ijarah)

Transaksi Ijarah atau sewa dilandasi adanya perpindahan manfaat.Jadi pada dasarnya prinsip ijarahsama dengan prinsip jual-beli, tapi perbedaannya terletak pada objek transaksinya.Bila pada jual-beli objek transaksinya adalah barang, sedangkan pada ijarah objek transaksinya adalah jasa.

c. Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil (Syirkah)

(22)

8

sama untuk meningkatkan nilai asset yang mereka miliki secara bersama-sama.

d. Pembiayaan dengan akad pelengkap

Untuk mempermudah pelaksanaan pembiayaan, biasanya diperlukan juga akad pelengkap.Akad pelengkap ini tidak ditujukan untuk mencari keuntungan, tetapi ditujukan untuk mempermudah pelaksanaan pembiayaan.Meskipun tidak ditujukan untuk mencari keuntungan, dalam akad pelengkap ini dibolehkan untuk meminta penggantian biaya-biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan akad ini.

1.2.5.Penetapan marjin keuntungan

Bank Syariah menerapkan marjin keuntungan terhadap produk-produk pembiayaan yang berbasis Natural Certainty Contracts (NCC), yakni akad bisnis yang memberikan kepastian pembayaran, baik dari segi jumlah (amount) maupun waktu (timing), seperti pembiayaan murabahah, ijarah, ijarah muntahia bit tamlik, salam, dan istishna’.

Secara teknis, yang dimaksud dengan marjin keuntungan adalah persentase tertentu yang ditetapkan per tahun perhitungan marjin keuntungan secara harian, maka jumlah hari dalam setahun ditetapkan 360 hari; perhitungan marjin keuntungan secara bulanan, maka setahun ditetapkan 12 bulan.

1.2.6. Penetapan Nisbah Bagi Hasil pembiayaan

Penetapan nisbah bagi hasil pembiayaan ditentukan dengan mempertimbangkan sebagai berikut:

1. Referensi tingkat (Marjin) Keuntungan

Yang dimaksud referensi tingkat keuntungan (marjin) adalah referensi tingkat (marjin) keuntungan yang ditetapkan oleh rapat ALCO.

2. Perkiraan tingkat keuntungan bisnis yang dibiayai.

Perkiraan tingakat keuntungan bisnis atau proyek yang dibiayai dihitung dengan mempertimbangkan sebagai berikut:

a. Perkiraan penjualan:

1. volume penjualan setiap transaksi atau volume penjualan setiap bulan

2. Sales Turn-Over atau frekuensi penjualan setiap bulan 3. Fluktuasi harga penjualan

4. Rentang harga penjualan yang dapat dinegosiasikan 5. Marjin keuntungan setiap transaksi

b. Lama Cash to cash cycle 1. Lama proses barang 2. Lama persediaan 3. Lama piutang

c. Perkiraan biaya-biaya langsung

(23)

lain yang lazim dikategorikan dalam cost of goods sold (COGS)

d. Perkiraan biaya-biaya tidak langsung

Yang dimaksud biaya-biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak langsung berkaitan dengan kegiatan penjualan, seperti biaya sewa kantor, biaya gaji karyawan, dan biaya-biaya lain yang lazim dikategorikan dalam overhead cost (OHC).

e. Delayed factor

Delayed factor adalah tambahan waktu yang ditambahkan pada cash to cash cycle untuk mengantisispasi timbulnya keterlambatan pembayaran dari nasabah kepada bank.

Portofolio

Teori Portofolio diartikan sebagai teori yang mengklasifikasikan pembagian portofolio guna meminimalisasi risiko dan memperoleh return yang tinggi. Selain itu Teori Portofolio diartikan pula sebagai studi tentang seorang investor individual mencapai pengembalian maksimum yang diharapkan dari portofolio yang berbeda-beda di mana masing-masing mempunyai tingkat risiko tertentu.

Portofolio seringkali dikaitkan dengan masalah sekuritas, dimana return realisasi portofolio (portofolio realized return) merupakan rata-rata tertimbang dari return-return realisasi masing-masing sekuritas tunggal di dalam portofolio tersebut (Jogianto, 2003).

Keputusan investasi dibedakan dalam 2 bagian:

a. Menentukan maksimisasi rasio portofolio antara nilai yang diharapkan dan standar deviasi pada excess return to beta dibandingkan dengan riskfree pada aset lain.

b. Memutuskan mengalokasikan dana antara aset yang kurang berisiko dan portofolio pada sekuritas yang berisiko.

Risiko dapat diartikan sebagai suatu kerugian yang dihadapi, sehubungan dengan investasi maka para investor menggunakan berbagai difinisi untuk menjelaskan makna risiko (Fabozzi, 1999).Profesor Harry Markowitz mengubah pandangan kaum investor mengenai risiko dengan jalan memperkenalkan konsep risiko secara kuantitatif, dimana risiko sebagai ukuran statistika yang disebut varians. Varians yang dikaitkan dengan distribusi pengembalian mengukur kekencangan dimana distribusi dikelompokkan di sekitar mean atau pengembalian yang diharapkan.

Markowitz berpendapat kekencangan atau varians ini sama dengan ketidakpastian atau risiko suatu investasi. Jika aktiva tidak memiliki risiko maka penyimpangan pengembalian diharapkan dari aktiva tersebut adalah 0 (Fabozzi, 1999). Selain varians, deviasi standar pun memiliki konsep yang sama yaitu semakin besar varians atau deviasi standar maka semakin besar risiko investasi (Fabozzi,1999).

(24)

10

pengembalian kedua aktiva cenderung bergerak atau berubah ke arah yang sama, sedangkan kovarians negatif berarti pengembalian bergerak pada arah yang berlawanan. Kovarians dapat dianggap sebagai korelasi antara pengembalian yang diharapkan dari kedua aktiva.

Markowitz Model

Harry Markowitz sebagai tokoh pengembang teori portofolio, dimana dalam pembentukan portofolio para investor berusaha memaksimalkan pengembalian yang diharapkan dari investasi dengan tingkat risiko tertentu yang dapat diterima (Fabozzi, 1999), dengan kata lain investor berusaha meminimalkan risiko yang dihadapi untuk sasaran tingkat pengembalian tertentu, dimana investor dalam hal ini dapat diasumsikan sebagai bank yang memberikan kredit kepada debiturnya.

Portofolio yang dapat mencapai tujuan di atas disebut dengan portofolio yang efisien.Untuk membentuk portofolio yang efisien, perlu dibuat beberapa asumsi mengenai perilaku investor dalam membuat keputusan investasi.Asumsi yang wajar adalah investor cenderung menghindari risiko (risk averse). Investor penghindar risiko adalah investor yang dihadapkan pada dua investasi dengan pengembalian diharapkan yang sama dan risiko yang berbeda, maka yang akan dipilih adalah investasi dengan tingkat risiko yang lebih rendah. Jika investor memiliki beberapa pilihan portofolio yang efisien, maka portofolio yang paling optimal-lah yang akan dipilihnya.

Metode Markowitz, salah satunya adalah dengan menggunakan metode cepat untuk menghitung set portofolio mean-variance efisien untuk seorang investor yang dapat menjual sekuritasnya sesingkat mungkin seperti selama membelinya, tentunya dengan beberapa kondisi yang memuaskan. Seseorang mungkin berpikir bahkan komputer super cepat dapat meniadakan kebutuhan algoritma cepat ini.Bagaimanapun, analisis dengan angka sekuritas yang besar, pengguna menunggu jawaban dalam waktu riil.Simulasi Monte Carlo yang mengerjakan ini membutuhkan banyak reoptimasi, dan eksperimen simulasi membutuhkan banyak simulasi, menggunakan komputasi speedy dari frontier efisien yang masih berharga.

Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang mendukung penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Siska (2004) yang melakukan penelitian pada Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Cabang Cibinong.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kredit modal kerja terhadap laba.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyaluran kredit didominasi oleh kredit konsumsi yang memiliki risiko lebih rendah.Kredit modal kerja memiliki kontribusi yang kecil terhadap pendapatan karena masih sedikitnya jumlah kredit yang disalurkan ke sektor riil. Namun bila dilihat dari analisis trend yang dilakukan terhadap pendapatan bunga dari kredit modal kerja mengalami kecenderungan meningkat.

(25)

kredit PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Hasil penelitian Susanti menunjukkan bahwa perolehan pendapatan bunga kredit dipengaruhi oleh perubahan yang terjadi secara keseluruhan pada alokasi kredit untuk sektor-sektor pertanian, pertambangan, perindustrian, jasa-jasa, dan lain-lain. Secara parsial, sektor yang memiliki pengaruh positif terhadap pendapatan bunga kredit BNI adalah sektor perindustrian dan perdagangan.

Penelitian yang dilakukan oleh Rismayanti (2009) yang melakukan penelitian pada PT Bank X Tbk. Penelitian ini bertujuan untuk mengalisis pengaruh portofolio terhadap laba pada PT Bank X Tbk. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa secara parsial pendapatan bunga kredit modal kerja, pendapatan bunga kredit investasi, pendapatan bunga kredit konsumsi dan pendapatan lain-lain berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap laba, sedangkan total biaya berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap laba.

METODE

Kerangka Pemikiran Penelitian

Unit usaha syariah merupakan unit usaha yang masih di bawah pengelolaan bank konvensional. Unit usaha syariah (UUS) adalah unit kerja dari kantor pusat bank konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah (islam).Unit Usaha Syariah memiliki fungsi utama yaitu untuk menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk titipan dan investasi dan untuk menyalurkan dana kepada masyarakat yang membutuhkan dana dari bank.

1. Penghimpun Dana

Bank mengumpulkan atau menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk titipan dengan menggunakan akad al-wadiah dan dalam bentuk investasi dengan menggunakan akad al-mudharabah. Al-wadiah adalah akad antara pihak pertama (masyarakat) dengan pihak kedua (bank), dimana pihak pertama menitipkan dananya kepada bank dan pihak kedua, bank merima titipan untuk dapat memanfaatkan titipan pihak pertama dalam transaksi yang diperbolehkan dalam islam. Al-mudarahbah merupakan akad antara pihak pertama yang memiliki dana kemudian menginvestasikan dananya kepada pihak lain yang mana dapat memanfaatkan dana yang investasikan dengan tujuan tertentu yang diperbolehkan dalam syariat islam.

2. Penyaluran Dana

(26)

12

Dalam hal penyaluran dana sektor perbankan melakukan pembagian sektor industri dalam memberikan kreditnya, hal ini lebih dikenal sebagai portofolio kredit perbankan. Setiap bank berhak menentukan pemberian kredit yang akan diberikan pada sektor ekonomi tertentu sesuai dengan risiko yang telah dipertimbangkan oleh masing-masing manajemen perbankan itu sendiri, tentu dengan tetap mematuhi aturan yang telah ditetapkan oleh bank sentral yaitu Bank Indonesia. Penyebaran portofolio kredit yang dilakukan hampir seluruh bank sampai saat ini masih tetap banyak menimbulkan risiko yang tinggi, meskipun masing-masing perbankan telah memilih sektor ekonomi apa yang akan diberikan kredit dan kemungkinan memiliki risiko default paling kecil.

Portofolio seringkali dikaitkan dengan masalah perbankan, terutama dalam menentukan portofolio kredit yang diberikan oleh setiap bank guna mencapai optimal portofolio kredit sehingga diharapkan risiko kredit seminimum mungkin.Metode Markowitz yang diperkenalkan oleh Profesor Harry Markowitz dapat mengubah pandangan mengenai risiko dengan jalan memperkenalkan konsep risiko secara kuantitatif.Strategi Markowitz terutama berhubungan dengan tingkat kovarians antara pengembalian aktiva dalam portofolio.Analisis Markowitz ini dapat digunakan untuk menentukan risiko terkecil dari suatu pembentukan portofolio kredit.Kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 2.

Lokasi dan Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ Tbk yang berlokasi diJakarta Selatan.Penelitian dilakukan pada bulan April - Juni 2015.

Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi kedalam dua golongan yaitu data primer dan data sekunder.Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung melalui wawancara dan diskusi dengan pihak perusahaan, karyawan, serta pihak terkait lainnya.

(27)

Bank Konvensional

Unit Usaha Syariah

Portofolio Pembiayaan Penghimpunan Dana Pengumpulan dan

Penyaluran dana

Murabahah Ijarah MMQ Musyarakah

Pembentukan portofolio optimal :

Analisis Markowitz

Laba

Rekomendasi

Gambar 2 Kerangka pemikiran penelitian

Metode Pengolahan Data

(28)

14

Strategi diversivikasi Markowitz berusaha mengabungkan antara aktiva-aktiva dalam portofolio dengan pengembalian yang memiliki korelasi positif kurang sempurna, dengan tujuan mengurangi risiko portofolio (varians) tanpa mengurangi pengembalian.Diversifikasi Morkowitz berbeda dari diversifikasi naif dan lebih efektif karena diversifikasi ini berusaha memperthankan pengembalian yang ada dan mengurangi risiko melalui analisis kovarians antara pengembalian aktiva (Fabozzi, 2003:76).Investor yang akan menanamkan dananya dalam format portofolio dapat mengunakan Model Markowitz guna membantu memilih saham-saham yang layak untuk diinvestasikan. Seleksi portofolio Markowitz didasarkan pada asumsi bahwa keputusan investasi hanya bergantung pada ekspektasi nilaidan varians dari total return portofolio.

Penentuan portofolio yang optimal dengan menggunakan model Markowitz ada beberapa langkah yang dilakukan sebagai berikut:

1. Menghitung return (tingkat keuntungan) tiap perusahaan. Menurut Hartono (2010) persamaan yang digunakan adalah :

...(1)

2. Menghiung Expected Return (nilai yang diharapkan) saham tiap perusahaan. Menurut Hartono (2010) perhitungan dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan :

...(2)

3. Menghitung Expected Return (tingkat keuntungan yang diharapkan) dari portofolio. Menurut Husnan (2003) dapat dihitung menggunakan persamaan:

( ) ∑ ...(3)

4. Menghitung risiko (varians dan standar deviasi) dari portofolio. Varians dan standar deviasi dari portofolio dapat dihitung dar persamaan berikut (Husnan, 2005) :

...(4)

(29)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum PT Bank XYZ

PTBank XYZ (sebelumnya dikenal dengannama Bank ABC) merupakan bank tertua keempat di Indonesia, yang didirikan pada tanggal 4 April 1941 di Bandung. PTBank XYZ kemudian berkembang menjadi bank yang solid dan handal, terutamamelayani segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM). PTBank XYZ resmi menjadibank komersial pada tahun 1967, bank devisa pada tahun 1990 dan menjadi perusahaanpublik di Bursa Efek Indonesia pada tahun 1994.

Pada akhir tahun 1990-an, PTBank XYZ berhasil melewati krisis keuangan Asia danjatuhnya sektor perbankan di Indonesia, tanpa dukungan obligasi rekapitalisasipemerintah. PTBank XYZ pada saat itu menjadi salah satu bank di Indonesia yangmelanjutkan penyaluran kreditnya segera setelah krisis. Inisiatif ini memungkinkan Bankmencatat pertumbuhan yang tinggi. Reputasi Bank XYZ yang baik di industrinyadan pertumbuhannya yang menjanjikan, telah menarik perhatian International Finance Corporation (IFC), bagian dari Grup Bank Dunia, yang kemudian menjadi pemegangsaham pada tahun 2001 - 2010 dan dari ABC Bank-Singapura yang kemudian menjadipemegang saham Bank XYZ dan akhirnya menjadi pemegang saham pengendalimelalui serangkaian akuisisi dan penawaran tender sejak tahun 2004. ABC Bank-Singapura saat ini memiliki saham sebesar 85.06% di Bank XYZ.

Dengan dukungan dari ABC Bank-Singapura, PTBank XYZ telah menetapkanprogram yang agresif untuk memperkuat infrastruktur, termasuk sumber daya manusia,teknologi informasi dan jaringan kantor. Program ini yang kemudian memicu kepindahankantor pusat ke XYZ Tower di pusat Jakarta, yang memungkinkan Bank XYZ memiliki akses langsung ke pusat bisnis di Indonesia.

Unit Usaha Syariah PTBank XYZ

Bank XYZ Syariah merupakan Unit Usaha Syariah dari Bank XYZ.Bank XYZ Syariah didirikan di Jakarta. Saat ini telah di dukung oleh 10 KCS (Kantor Cabang Syariah) dan 260 KLS (Kantor Layanan Syariah) yang tersebar di wilayah Jakarta, Bandung,Surabaya, Semarang, Makassar, Medan, Pontianak, Balikpapan, Palembang, dan Batam serta lebih dari 20.000 ATM di seluruhIndonesia. Dengan adanya Unit Usaha Syariah di Bank XYZakan melengkapikomitmen yang sudah ada yaitu akan terus konsisten dalam memberikan pelayanan yangterbaik bagi para nasabah.

Visi Bank XYZ Syariah adalah “Menjadi Bank pilihan dengan standar dunia yang diakui kepeduliannya dan terpercaya”. Sedangkan misi Bank XYZ Syariah yaitu Bank XYZ berusaha dan bekerja sebagai warga korporat terhormat yangmampu bertumbuh-kembang bersama masyarakat secara berkelanjutan dengancara :

(30)

16

2. Membina jejaring kerjasama saling menguntungkan yang dilandasi rasasaling percaya

3. Menciptakan lingkungan kerja yang meningkatkan profesionalisme danmendorong pembaharuan organisasional dengan semangat kekeluargaan 4. Membangun kepercayaan publik melalui perilaku etikal, peduli dan

hati-hati(prudent).

Karakteristik Produk Pembiayaan Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ

Pada dasarnya, produk penyaluran dana yang ditawarkan oleh Unit Usaha Syariah PT. Bank XYZterdiri dari :

1. Pembiayaan Murabahah

Pembiayaan Murabahah adalah transaksi jual-beli dimana bank menyebut jumlah keuntungannya.Bank bertindak sebagai penjual, sementara nasabah sebagai pembeli.

Karakteristik :

a. Diskon yang terkait dengan pembelian barang, antara lain meliputi diskon dalam bentuk apapun dari pemasok atas pembelian barang, diskon biaya asuransi, dan komisi dalam bentuk apapun yang diterima terkait dengan pembelian barang.

b. Bank dapat meminta uang muka pembelian kepada nasabah setelah akad murabahah disepakati. Dalam hal ini minimal uang muka yang disepakati Bank kepada nasabah adalah 20 persen dari harga barang.

2. Pembiayaan dengan prinsip sewa (Ijarah)

Transaksi ijarah dilandasi adanya perpindahan manfaat. Jadi pada dasarnya prinsip ijarah sama saja dengan prinsip jual-beli, tetapi perbedaannya terletak pada objek transaksinya. Jika pada jual-beli objek transaksinya adalah barang, pada ijarah objek transaksinya adalah jasa.

Karakteristik :

a. Obyek ijarah adalah manfaat dari penggunaan asset berwujud atau tidak berwujud.

b. Prpindahan kepemilikan dilakukan jika seluruh pembayaran sewa telah diselesaikan.

3. Pembiayaan Musyarakah

Musyarakah merupakan akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana (modal) dengan ketentuan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.

Karakteristik :

(31)

b. Setiap keuntungan harus dibagikan secara proporsional atas dasar seluruh keuntungan dan tidak ada jumlah yang ditentukan diawal yang ditetapkan.

4. Pembiayaan Musyarakah Mutanaqishah (MMQ)

Musyarakah Mutanaqishah (MMQ) merupakan produk turunan dari akad musyarakah, yang merupakan akad kerjasama antara dua pihak atau lebih. Dimana kerjsama ini akan mengurangi hak kepemilikan salah satu pihak sementara pihak yang lain bertambah hak kepemilikannya. Perpindahan kepemilikan ini melalui mekanisme pembayaran atas hak kepemilikan yang lain. Bentuk kerjasama ini berakhir dengan pengalihan hak salah satu pihak kepada pihak lain.

Karakteristik :

a. Saham kepemilikan bank akan terus berkurang jika ada kesepakatan bahwa musyarakah adalah mutanaqishah.

b. Saham kepemilikan nasabah terhadap proyek akan terus meningkat jika ia membeli saham bank dalam proyek tersebut.

Portofolio Pembiayaan Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ

Pembiayaan Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ saat ini masih berfokus kepada produk konsumer yaitu pembiayaan kepemilikan rumah dengan akad Murabahah, Ijarah, Musyarakah, dan MMQ. Sejak awal diluncurkan pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 pembiayaan pada Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ terusmenunjukkan peningkatan yang sangat baik dengan total portofolio bulan Juni 2015 mencapai Rp1 701 miliar. Pada tahun 2015 ini pertumbuhan pembiayaan KPR iB Bank XYZ mengalami peningkatan sebesar 10.30 persen dimana pembiayaan pada Juni 2014 sebesar Rp1 542 miliar meningkat menjadi Rp1 701 miliar pada Juni 2015. Walaupun pertumbuhan yang dialami tidak terlalu signifikan akan tetapi hal ini menunjukkan perkembangan yang sangat baik jika dibandingkan dengan kondisi perekonomian nasional yang saat ini mengalami penurunan.

(32)

18

Dari Gambar 3 di atas dapat dilihat bahwa portofolio penyaluran dana pada Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ dari tahun 2012-2015mengalami peningkatan walaupun tidak terlalu signifikan. Komposisi proporsi portofolio pembiayaan dengan akad piutang pada tahun 2013 sebesar 0.02 persen dan tahun 2014 – 2015 sebesar 0.03 persen; pembiayaan dengan akad bagi hasil mudharabah dan musyarakah pada tahun 2012 – 2013 sebesar 30 persen dan tahun 2014 – 2015 sebesar 29.9 persen; sedangkan pembiayaan dengan akad bagi hasil MMQ pada tahun 2012 sebesar 40 persen, tahun 2013 sebesar 39.98 persen, dan tahun 2014 – 2015 sebesar 39.97 persen. Komposisi portofolio untuk masing-masing akad tersebut tidak mengalami perubahan yang yang cukup besar setiap tahunnya, tetapi terdapat peningkatan antara jumlah pembiayaan dari masing-masing akad yang semakin meningkat dari tahun 2012 – 2015. Sedangkan untuk pendapatan bagi hasil dari penyaluran dana dari tahun 2012 – 2014 mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebesar Rp49 miliar pada tahun 2012, Rp108 miliar pada tahun 2013, dan Rp174 miliar pada tahun 2014. Akan tetapi pada tahun 2015 terjadi penurunan terhadap pendapatan bagi hasil penyaluran dana yaitu sebesar Rp119 Miliar. Penurunan tersebut terjadi karena semakin meningkatnya nasabah yang tidak mampu membayar angsuran yang menyebabkan peningkatan NPF (non performing financing).

Risiko Kredit

Risiko kredit merupakan risiko yang disebabkan oleh ketidakmampuan para debitur dalam memenuhi kewajibannya sebagaimana yang dipersyaratkan oleh pihak kreditur. Dari definisi risiko kredit tersebut dapat diketahui bahwa risiko merupakan sesuatu yang tidak bisa dikesampingkan dan setiap keputusan yang dilakukan pasti akan menimbulkan risiko.Menurut Irham Fahmi (2009) pada dasarnya risiko dapat dikelola dengan 4 (empat) cara, yaitu :

1. Memperkecil risiko

Keputusan untuk memperkecil risiko yaitu dengan cara tidak memperbesar setiap keputusan yang mengandung risiko tinggi tetapi membatasinya bahkan meminimalisir agar risiko tersebut tidak bertambah besar diluar kontrol pihak manjemen perusahaan.

2. Mengalihkan risiko

Keputusan mengalihkan risiko yaitu dengan cara risiko yang diterima dapat dialihkan ketempat lain sebagian, seperti dengan mengasuransikan bisnis guna menghindari terjadinya risiko yang sifatnya tidak diketahui kapan waktunya.

3. Mengendalikan risiko

Keputusan mengendalikan risiko yaitu dengan cara melakukan kebijakan mengantisipasi terhada timbilnya risiko sebelum risiko terjadi.

4. Pendanaan risiko

(33)

Metode dalam pengukuran risiko kredit ini maka data portofolio kredit dikelompokkan dalam kategori Non Default (Performing Loan) yang terdiri dari eksposur dengan kolektibilitas lancar dan dalam perhatian khusus dan Default (Non Performing Financing) yaitu eksposur dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet. Portofolio pembiayaan Januari 2012 hingga bulan Juni 2015 seperti dimuat padaTabel 3.

(34)

20

Pertumbuhan portofolio pembiayaan dan rasio non performin financing Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ juga dapat dilihat dari gambar 3.

Gambar 4 Pertumbuhan pembiayaan dan rasio non performing financing(NPF) Dari gambar4 diatas dapat dilihat bahwa penyaluran pembiayaan yang dilakukan oleh unit usaha syariah PTBank XYZ dari bulan Januari 2013 sampai dengan Juni 2015 cenderung meningkat meskipun kenaikannya tetap fluktuatif. Dan untuk rasio non perforfing fininancing (NPF)dari bulan Januari 2013 sampai dengan Juni 2015 terus mengalami peningkatan. Ada beberapa hal yang menyebabkan semakin meningkatnya NPF baik dari faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal itu sendiri sering terjadi karena adanya pembiayaan yang tidak sesuai dalam pemberian plafondyang diberikan oleh pihak bank,dan ketidaktelitian dalam menganalisa faktor 5C yang terdiri dari penilaian character, Capacity, Capital, Condition, dan Collateral. Selain faktor internal bank NPF juga bisa ditimbulkan oleh faktor luar atau eksternal. Faktor eksternal tersebut diantaranya adalah terjadi inflasi dan pengaruh nilai tukar mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing.Namun demikian nilai NPF Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ masih dalam batas aman dari nilai NPF yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu sebesar 5%.

Pembentukan Portofolio Pembiayaan Optimal

Metode yang digunakan dalam perhitungan portofolio optimal penelitian ini adalah metode Markowitz. Metode Markowitz membentuk set efisien dan portofolio optimalnya dengan pendekatan kuantitatif yang menghubungkan risiko yang di ukur dengan deviasi standar atau varian (variance) dengan return ekspetasinya atau rata-rata return-nya (mean) sehingga metode ini disebut juga dengan mean-variance method.

Model Markowitz menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut : 1. Waktu yang digunakan hanya satu periode.

2. Tidak ada biaya transaksi.

3. Preferensi investor hanya didasarkan pada return ekspektasi dan risiko dari portofolio.

4. Tidak ada pinjaman dan simpanan bebas risiko.

Jan

(35)

Langkah-langkah dalam perhitungan portofolio optimal pembiayaan adalah sebagai berikut:

1. Mempersiapkan data

Proses awal dari pembentukan portofolio optimal adalah melakukan keputusan alokasi aktiva. Keputusan ini adalah memilih aktiva yangakan dipilih untuk digunakan dalam portofolio optimal. Berikut adalah jenis pembiayaan yang dipakai dalam pembentukan portofolio optimal.

Tabel 4 Jenis pembiayaan

Data yang digunakan untuk pembentukan portofolio optimal pada Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ merupakan data pembiayaan yang berasal dari laporan keuangan bulan Januari 2012 sampai dengan Juni 2015. Berikut adalah data pembiayaan yang digunaka :

(36)

22

Return realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi. Return realisasi dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu kinerja suatu perusahaan. Return realisasi terdiri atas capital gain atau capital loss.

(37)

3. Menghitung return ekspektasi

Return ekpektasi (expected return) merupakan return yang diharapkan dari investasi yang akan dilakukan. Return ekspektasi ini penting dibandingkan dengan return historis karena return ekspektasi digunakan untuk pengambilan keputusan investasi. Return ekspektasi yang menggunakan data historis dapat dihitung berdasarkan beberapa cara yaitu:

a. Metode rata-rata (mean method). b. Metode tren (trendmethode).

c. Metode jalan acak (random walk method).

Metode rata-rata mengasumsikan bahwa return ekspektasi dapat dianggap sama dengan rata-rata nilai historisnya.Dalam penelitian ini metode yang digunakan dalam penghitungan return ekspektasi adalah metode rata-rata (mean method).

Jika saat penghitungan return ekspektasi ada yang bernilai negative pada return realisasi maka sebaiknya nilai return realisasian diubah terlebih dahulu menjadi nilai return relative yaitu dengan nilai return realisasian ditambah dengan nilai 1. Sehingga hasil dari return realisasian yang sudah ditambahkan 1 menjadi:

Tabel 7 Nilai returnrealisasian setelah ditambahkan 1

(38)

24

Lanjutan Tabel 7

Bulan Pembiayaan Murabahah Pembiayaan Ijarah Pembiayaan Musyarakah Pembiayaan MMQ Jan-15 1.0378 0.9942 0.9942 0.9942 Feb-15 0.9845 1.0038 1.0038 1.0038 Mar-15 0.9824 1.0100 1.0100 1.0100 Apr-15 1.0662 1.0254 1.0254 1.0254 May-15 0.9827 1.0208 1.0208 1.0208 Jun-15 0.9824 1.0093 1.0093 1.0093

Setelah nilai return realisasi didapatkan maka nilai return ekspektasi dapat dihitung menggunkan rumus sebelumnya dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 8 Hasil perhitungan return ekspektasi

No Pembiayaan E(Ri) % 1 Pembiayaan Murabahah 0.0411 15.85% 2 Pembiayaan Ijarah 0.0728 28.05% 3 Pembiayaan Musyarakah 0.0728 28.05% 4 Pembiayaan MMQ 0.0728 28.05%

Perhitungan expected return memperlihatkan bahwa pembiayaan dengan nilai expected return tertinggi dimiliki oleh pembiayaan Ijarah, Musyarakah, dan MMQ sebesar 28.05 persen dan pembiayaan dengan nilai expected return terkecil dimiliki oleh pembiayaan Murabahah sebesar 15.85 persen. Hal ini menunjukkan bahwa pembiayaan dengan Ijarah, Musyarakah, dan MMQ diperkirakan mampu memberikan keuntungan yang lebih besar dibandingkan pembiayaan Murabahah.

4. Menghitung Deviasi Standar

Menghitung return saja tidaklah cukup untuk suatu investasi. Risiko dari investasi juga perlu diperhitungkan. Return dan risiko merupakan dua hal yang tidak terpisah karena pertimbangan suatu investasi merupakan pertukaran dari kedua faktor ini. Return dan risiko memiliki hubungan yang positif. Semakin besar risiko yang harus ditanggung semakin besar return yang harus dikompensasikan.Nilai deviasi standar yang didapatkan setelah dilakukan perhitungan untuk PT Bank XYZ Syariah adalah sebagai berikut: Tabel 9 Nilai standar deviasi

No Pembiayaan i % 1 Pembiayaan Murabahah 0.2104 31.41% 2 Pembiayaan Ijarah 0.1531 22.86% 3 Pembiayaan Musyarakah 0.1531 22.86% 4 Pembiayaan MMQ 0.1531 22.86%

(39)

5. Varian Pembiayaan

Varian pembiayaan adalah penyimpangan yang mungkin terjadi antara tingkat pengembalian pembiayaan dengan rata-rata pengembalian pembiayaan selama periode penelitian.

Tabel 10 Nilai varian

No Pembiayaan i^2 % 1 Pembiayaan Murabahah 0.0443 38.62% 2 Pembiayaan Ijarah 0.0234 20.46% 3 Pembiayaan Musyarakah 0.0234 20.46% 4 Pembiayaan MMQ 0.0234 20.46%

Sesuai dengan perhitungan varian pembiayaan yang memiliki nilai varian tertinggi adalah pembiayaan Murabahah sebesar 38.62 persen dan varian terendah dimiliki oleh pembiayaan Ijarah, Musyarakah,dan MMQ sebesar 20.46 persen.

6. Varian dan Kovarian antar individual aktiva

Nilai kovarian yang positif menunjukkan bahwa penggabungan dua variabel bergerak kea rah yang sama yaitu jika satu meningkat maka lainnya juga meningkat atau jika suatu menurun maka yamg lainnya juga ikut menurun. Sedangkan nilai kovarian yang negatif menunjukkan nilai dua variabel bergerak kea rah yang berlawanan jika suatu variabel meningkat maka variabel lainnya menurun atau jika suatu variabel menurun maka variabel lainnya meningkat. Kovarian yang di hitung dengan menggunakan data historis dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut:

∑ ( ) ( ) ...(6) Keterangan :

 = Kovarian return antara pembiayaan I dan pembiayaan j = Return pembiayaan i periode ke-t

= Return pembiayaan j periode ke-t = Return ekspektasi pembiayaan i ( ) = Return ekspektasi pembiayaan j

= Jumlah dari observasi data historis untuk sampel banyak (minimal 30 observasi) dan untuk sampel sedikit digunakan (n-1)

Berikut adalah hasil perhitungan varian kovarian di Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ.

Tabel 11 Matriks varian kovarian Jenis Pembiayaan Pembiayaan

Pembiayaan Murabahah 0.04426 -0.00013 -0.00013 -0.00013

Pembiayaan Ijarah -0.00013 0.02345 0.02345 0.02345

Pembiayaan Musyarakah -0.00013 0.02345 0.02345 0.02345

(40)

26

7. Korelasi antar individual aktiva

Koefesien korelasi menunjukkan besarnya hubungan peegerakan antara dua variabel relatif terhadap masing-masing deviasinya.Dengan demikian nilai koefesien korelasi antara variabel A dan B dapat di hitung dengan membagi nilai kovarian dengan deviasi variabelnya.

...(7)

Berikut adalah nilai korelasi untuk pembiayaan PT Bank XYZ Syariah. Tabel 12 Matriks korelasi koefisien +1 menunjukkan korelasi positif sempurna nilai koefesien korelasi 0 (nol) menunjukkan tidak ada korelasi dan nilai koefesien relasi -1 menunjukkan korelasi negative sempurna.

Jika dua buah aktiva mempunyai return dengan koefesien korelasi +1 (positif sempurna) maka semua risikonya tidak dapat didiversifikasi atau risiko portofolio tidak akan berubah sama dengan risiko individualnya. Jika dua buah aktiva mempunyai return dengan koefesien korelasi -1 (negatif sempurna maka semua risikonya dapat didiversifikasi atau risiko portofolio akan sama dengan nol. Jika koefesien korelasinya di antara +1 dan -1 maka akan terjadi penurunan risiko di portofolio tetapi tidak menghilangkan semua risikonya.

8. Pembentukan portofolio optimal

Dari data yang tersedia pada setiap jenis pembiayaan akan diolah menggunakan metode Markowitz untuk mengetahui bagaimana komposisi portofolio pembiayaan berdasarkan masing-masing jenis pembiayaan. Hasil yang diperoleh tersebut berdasarkan varian dankovarian masing-masing jenis pembiayaan.Dari perhitungan besarnya penyaluran pembiayaan oleh Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ berdasarkan jenisnya maka didapatkan nilai ekspektasi return dan risiko pembiayaan yang terlihat pada Tabel 13. Tabel 13 Nilai ekspektasi return dan risiko pembiayaan

(41)

Berdasarkan Tabel 13 diperoleh nilai rata-rata total portofolio pembiayaan sebesar 0.0649 dan rata-rata total risiko pembiayaan sebesar 0.1674. Dengan asumsi awal proporsi penyaluran pembiayaan sama untuk setiap jenisnya yaitu 25 persen, maka dengan metode Markowitz akan diperoleh kombinasi optimum portofolio pembiayaan seperti terlihat pada Gambar 5.

Model portofolio optimal tidak mempertimbangkan aktiva bebas risiko. Portofolio optimal dibentuk dengan menggunakan aplikasi Microsoft office excel. Perhitungan menggunakan program ini memperlihatkan proporsi dana akhir yang layak dialokasikan pada masing-masing pembiayaan. Hasil perhitungan disajikan pada Gambar 5.

Gambar 5 Proporsi portofolio pembiayaan

Berdasarkan perhitungan sebelumnya diperoleh kombinasi portofolio pembiayaan optimum berdasarkan jenis pembiayaan dengan meminimumkan risiko portofolio pembiayaan menjadi 0.1261 dengan nilai portofolio sebesar 0.0649. Dengan demikian diperoleh kombinasi optimum portofolio pembiayaan seperti Gambar 5 apabila Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ memprioritaskan pemberian kredit pada pembiayaan Murabahah sebesar 34.06 persen, pembiayaan Ijarah sebesar 20.98 persen, dan pembiayaan Musyarakah dan MMQ sebesar 22.48 persen. Hasil dengan metode Markowitz tersebut akan diperoleh pembiayaan dengan risiko terkecil, sesuai dengan konsep teori Markowitz yang mengharapkan dengan investasi yang telah dilakukan akan memperoleh kombinasi portofolio dengan risiko terkecil.

(42)

28

Tabel 14 Kombinasi pembiayaan optimum aktual dan Markowitz No Jenis Pembiayaan Proporsi

Aktual Markowitz

1 Akad Piutang 0.03% 34.06% 2 Akad Bagi Hasil (Mudharabah) 39.97% 20.98% 3 Akad Bagi Hasil (Musyarakah) 29.90% 22.48% 4 Akad Bagi Hasil (MMQ) 29.90% 22.48%

Portofolio

5 Return Ekspektasi 0.0620 0.0649 6 Risiko Pembiayaan 0.1527 0.1261 7 Varian Pembiayaan 0.0233 0.0159

Dari perhitungan besarnya penyaluran pembiayaan oleh Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ berdasarkan jenis pembiayaan diperoleh nilai ekspektasi return dan risiko pembiayaan seperti yang terlihat pada Tabel 14. Dengan proporsi aktual penyaluran pembiayaan murabahah 0.3 persen, ijarah 39.9 persen, musyarakah 29.9 persen dan MMQ 29.9 persen. Maka dengan metode Markowitz diperoleh kombinasi optimum portofolio pembiayaan dengan meminimumkan risiko portofolio pembiayaan seperti yang terlihat pada Tabel 14.

Berdasarkan Tabel 14, diperoleh kombinasi portofolio pembiayaan optimum berdasarkan jenis pembiayaan dengan meminimumkan risiko portofolio pembiayaan pada Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ menjadi 0.1261 dengan nilai portofolio pembiayaan tetap sebesar 0.0649. Dengan demikian diperoleh kombinasi optimum portofolio pembiayaan apabila Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ memprioritaskan pemberian pembiayan pada jenis pembiayaan murabahah sebesar 34.06 persen, pembiayaan ijarah sebesar 20.98 persen, dan pembiyaan Musayarakah dan MMQ sebesar 22.48 persen.

Implikasi Manajerial

(43)

Checkmerupakan tahap pemeriksaan kesimpulan berdasarkan hasil analisa yang ada.Pengecekan telah dilakukan secara aktual.Dimana nasabah lebih banyak memilih menggunakan akad piutang dibandingkan dengan akad bagi hasil.Tahap Action merupakan tahapan dimana perusahaan harus mampu mempertahankan nasabah untuk tetap bertaransaksi dengan akad piutang.Cara yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan program-program yang dapat menarik minat nasabah seperti pemberian rate yang rendah serta potongan harga untuk terus memilih pembiayaan dengan akad piutang di Unit Usaha Syariah PTBank XYZ.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

1. Berdasarkan hasil analisa yang disampaikan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa penyaluran pembiayaan yang diberikan oleh Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ dari bulan Januari 2012 sampai dengan Juni 2015 cenderung mengalami peningkatan meskipun kenaikan yang dialami tetap fluktuatif.Sedangkan untuk pendapatan bagi hasil penyaluran dana mengalami peningkatan dari tahun 2012 – 2014 dan pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 31.6 persen atau sebesar Rp119 miliar. Hal tersebut disebabkan oleh semakin meningkatnya NPF (non performing loan) pada tahun 2015 yaitu sebesar 1.66 persen.

2. Dengan menggunakan metode Markowitz maka diperoleh kombinasi portofolio pembiayaan optimum berdasarkan jenis pembiayaan dengan meminimumkan risiko portofolio menjadi 0.1261 dengan portofolio pembiayaan sebesar 0.0649. Dengan demikian diperoleh kombinasi optimum portofolio pembiayaan dengan memprioritaskan pemberian pembiayaan pada jenis pembiayaan murabahah sebesar 34.06 persen, pembiayaan ijarah sebesar 20.98 persen, pembiayaan musyarakah dan MMQ sebesar 22.48 persen.Pada masing-masing kategori pembiayaan diperoleh kombinasi dengan menitikberatkan penyaluran pembiayaan yang memiliki risiko pembiayaan terkecil sehingga diharapkan Non Performing Financingdapat diminimalisasi karena kualitas pembiayaan semakin baik.

Saran

Berdasarkan hasil tersebut maka implikasiyang dapat diambil adalah sebagai berikut:

(44)

30

(45)

DAFTAR PUSTAKA

Adiwarman K. 2011. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan.Edisi keempat. Jakarta (ID):Penerbit PT Raja Grafindo Persada.

Ahmad R. 2008. Pengaruh Portofolio Kredit Terhadap Pendapatan Bunga Kredit dan Kredit Bermasalah [skripsi]. Bogor (ID): Departemen Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Asep R. 2011. Analisis Besarnya Pengaruh Pembiayaan, Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Rasio Non Performing Financing (NPF) Terhadap Laba Bank Syariah [skripsi]. Bogor (ID): Departemen Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Bambang P, Lina M. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif (Teori dan Aplikasi).Jakarta (ID): Penerbit PT Rajagrafindo Persada.

Dharma S. 2007.Analisis Terhadap Penerapan Manajemen Risiko Kredit pada PT Bank Ekspor Indonesia [skripsi]. Depok (ID): Universitas Gunadarma.

Diah R. 2009. Analisis portofolio pembiayaan (konsumtif dan Produktif) dan pengaruh terhadap laba[skripsi]. Bogor (ID): Departemen Manajemen. Institut Pertanian Bogor.

Edy W, Untung H. 2005.Mengapa Memilih Bank Syariah.Jakarta (ID): PenerbitGhalia Indonesia.

Fabozzi G. 2002. Manajemen Investasi.Jakarta (ID):Penerbit Salemba Empat Fahmi I, Syahiruddin, Yovi LH. 2009. Studi Kelayakan Bisnis Teori dan Aplikasi.

Bandung (ID): Penerbit Alfabeta

Ikatan Bankir Indonesia. 2014. Memahami Bisnis Bank Syariah. Jakarta (ID): Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.

Jogiyanto H. 2011. Teori Portofolio dan Analisis Investasi.Yogyakarta (ID): Penerbit BPFE

Jogiyanto H. 2014. Teori dan Praktik Portofolio dengan Excel. Jakarta (ID): Penerbit Salemba Empat.

Kasmir. 2002. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta (ID): Penerbit PT Raja Grafindo Persada.

Luh RS.2007. Pengaruh Perubahan Portofolio Kredit Sektor Ekonomi Terhadap Pendapatan Bunga Kredit pada PT. BNI, Tbk. [Skripsi]. Bogor (ID) : Departemen Manajemen. Institut Pertanian Bogor.

Otoritas Jasa Keuangan. 2014. Statistik Perbankan Syariah 2014. Jakarta.

Royani A. 2008. Pengaruh Portofolio Kredit terhadap Pendapatan Bunga Kredit dan Kredit Bermasalah (Studi Kasus: PT Bank X)[skripsi].Bogor (ID): Departemen Manajemen. Institut Pertanian Bogor.

Siska E. 2004. Analisis Kredit Modal Kerja dan Pengaruhnya Terhadap Laba pada Bank Pembangunan Daerah Cabang Cibinong Jawa Barat [Skripsi]. Bogor (ID): Departemen Manajemen. Institut Pertanian Bogor.

Suad H. 2003. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keutusan Jangka Pendek.Edisi keempat.Yogyakarta (ID): Penerbit BPEE.

(46)

32

Surya B. 2006. Perancangan Model Kelayakan Pemberian Kredit pada Bank XYZ dengan Pendekatan Sistem Dinamis Berdasarkan Analisis Risiko Kredit. [skripsi]. Depok (ID): Universitas Indoneia.

Susanti L. 2007. Pengaruh Perubahan Portofolio Kredit Sektor Ekonomi Terhadap Pendapatan Bunga Kredit PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. [skripsi]. Bogor (ID): Departemen Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ. Laporan Keuangan Tahun 2012. Unit Usaha Syaraih PT Bank XYZ, Jakarta.

Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ. Laporan Keuangan Tahun 2013. Unit Usaha Syaraih PT Bank XYZ, Jakarta.

Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ. Laporan Keuangan Tahun 2014. Unit Usaha Syaraih PT Bank XYZ, Jakarta.

Unit Usaha Syariah PT Bank XYZ. Laporan Keuangan Tahun 2015. Unit Usaha Syaraih PT Bank XYZ, Jakarta.

(47)
(48)
(49)
(50)

36

Lampiran 2 Perhitungan portofolio pembiayaan dengan metode markowitz

(51)

Lampiran 3 Perhitungan nilai expected return, standar deviasi, varian dan covarian

Pembiayaan

Murabahah

Pembiayaan Ijarah

Pembiayaan Musyarakah

Pembiayaan MMQ

E(Ri) 0.0411 0.0728 0.0728 0.0728

i 0.2104 0.1531 0.1531 0.1531

i2 0.0443 0.0234 0.0234 0.0234

(52)

38

Lampiran 4 Nilai proporsi pembiayaan aktual Pembiayaan

Murabahah

Pembiayaan Ijarah

Pembiayaan Musyarakah

Pembiayaan MMQ

(53)

Lampiran 5 Nilai proporsi pembiayaan awal Pembiayaan

Murabahah

Pembiayaan Ijarah

Pembiayaan Musyarakah

Pembiayaan MMQ

(54)

40

Lampiran 6 Nilai matriks proporsi aktual

0.003 0.299 0.299 0.398

0.003 0.0000 0.0008 0.0008 0.0011

0.299 0.0008 0.0895 0.0895 0.1193

0.299 0.0008 0.0895 0.0895 0.1193

(55)

Lampiran 7 Nilai matriks proporsi awal

0.25 0.25 0.25 0.25

0.25 0.0625 0.0625 0.0625 0.0625

0.25 0.0625 0.0625 0.0625 0.0625

0.25 0.0625 0.0625 0.0625 0.0625

(56)

42

RIWAYAT HIDUP

Gambar

Tabel 1 Perkembangan jaringan kantor perbankan syariah
Gambar 1 Portofolio pembiayaan dan total pendapatan penyaluran dana
Tabel 2 Perbandingan antara Bank Syariah dan Bank Konvensional
Gambar 2 Kerangka pemikiran penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

21) Tricleocarpa sp. Ditemukan pada substrakt pasir. Talus berwarna merah dan bercabang dikotom. Ujung talus terdapat struktur berupa lubang kecil. Holdfast tip

Mahasiswa mampu Mahasiswa mampu menyelesaikan masalah menyelesaikan masalah pada pada penerapan integral penerapan integral untuk luas untuk luas daerah, volume benda putar,

pembangunan yang dianggap tidak sesuai dengan rencana tata ruang. Sedangkan peran masyarakat dalam pengendalian pemanfaatan ruang, dapat berbentuk :. a. masukan terkait arahan

Banyak program yang dilakukan oleh pemerintah Provinsi Gorontalo untuk menanggulangi masalah kemiskinan, di antaranya Program Pengembangan Ekonomi Produktif

overhead dan semua pemicu biaya dibebankan dalam perhitungan HPP menggunakan metode Activity Based Costing sedangkan pada metode sebelumnya tidak semua pemicu biaya

(EPS), Dividend Per Share (DPS), Price/Earning Ratio (PER) dan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap harga saham pada perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ45 di Bursa

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi pembaca tentang unsur penokohan dan karakterisasi tokoh dalam novel Demian: die Geschichte von Emil Sinclairs

8aca petikan dan pilih rangkai kata yang terbaik bagi setiap gambar yang diberi..