• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN NUTRIEN PADA KOMPOSISI KOMUNITAS MIKROBIA SELAMA PROSES BIOREMEDIASI TANAH LUMPUR LAPINDO BRANTAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN NUTRIEN PADA KOMPOSISI KOMUNITAS MIKROBIA SELAMA PROSES BIOREMEDIASI TANAH LUMPUR LAPINDO BRANTAS"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

1

 

 

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Beberapa media massa memberitakan munculnya cairan pekat hitam pada semburan

lumpur PT. Lapindo Brantas di Porong Sidoarjo Jawa Timur yang diduga kuat adalah hidro karbon yang

merupakan salah satu unsur dari minyak dan gas. Pemerintah sedang menganalisis kemungkinan adanya

kandungan minyak bumi di sumur sumber keluarnya lumpur panas yang merupakan areal eksploitasi gas

PT Lapindo Brantas tersebut.

Minyak bumi yang mencemari tanah biasanya dijumpai dalam bentuk lumpur minyak.

Sumber lumpur minyak tersebut dapat berasal dari bocornya dasar tangki penyimpanan, unit pengolahan

limbah cair biologis, pencucian peralatan produksi, dan tumpahan minyak. Limbah cair yang berasal dari

tangki penyimpanan minyak mentah mengandung minyak bebas yang teremulsi bersama padatan

tersuspensi menjadi lumpur (Atlas dan Bharta, 1987).

Tanah yang tercemar minyak bumi akan mengganggu keseimbangan lingkungan yang

pada akhirnya dapat menimbulkan kerugian bagi manusia. Keberadaan minyak bumi akan mempengaruhi

sifat sifat tanah serta keseimbangan jenis dan populasi mikroorganisme dalam tanah. Proses perombakan

minyak berlangsung relatif lambat. Oleh karena itu pencemaran minyak bumi akan menimbulkan

kerusakan lingkungan, seperti penurunan kadar oksigen dan kenaikan kadar CO2 yang akan menyebabkan

lingkungan menjadi anaerob (Bezerra dan Zytner, 2002).

Kerusakan lingkungan akibat tumpahan minyak bumi di laut dan dataran mengakibatkan

(2)

2

 

 

menyatakan bahwa pemanfaatan mikroorganisme pendegradasi minyak merupakan

salah satu cara untuk mengatasi pencemaran minyak bumi.

Tingginya kandungan karbon dalam tanah tercemar dan rendahnya

nutrisit lain yang berperan penting dalam pertumbuhan bakteri akan menghambat

proses biodegradasi minyak bumi. Pasokan nitrogen dan fosfor akan mempercepat

pertumbuhan dan biodegradasi minyak bumi oleh bakteri (Roling et al, 2002).

Remediasi minyak bumi dengan pasokan nutrisit campuran N dan P akan

mempercepat proses biodegradasi hidrokarbon minyak bumi dan pasokan nutrisit

campuran N dan P akan meningkatkan dinamika komunitas bakteri pendegradasi

minyak bumi.

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pasokan nutrisit

campuran N dan P pada tanah tercemar minyak bumi terhadap biodegradasi minyak

bumi dan dinamika komunitas bakteri tanah (independent culture) secara umum,

khususnya komunitas bakteri pendegradasi minyak bumi.

C. Pentingnya Penelitian Dilakukan

Penelitan ini diharapkan dapat bermanfaat dalam pengembangan strategi

(3)

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING

PENGARUH PEMBERIAN NUTRIEN PADA KOMPOSISI

KOMUNITAS MIKROBIA SELAMA PROSES BIOREMEDIASI

TANAH LUMPUR LAPINDO BRANTAS

Oleh :

Drs. Djumadi, M.Kes.

Mukhlissul Faatih, S.Si., M.Biotech. Endang Setyaningsih, M.Si.

DIBIAYAI DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL RI

DENGAN SURAT PERJANJIAN NOMOR: 089/SP2H/PP/DP2M/III/2010 TERTANGGAL 01 MARET 2010

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA OKTOBER 2010

(4)
(5)

iii RINGKASAN

Pencemaran tanah lumpur Lapindo Brantas oleh minyak bumi

menyebabkan perubahan terhadap keseimbangan lingkungan tanah yang pada

akhirnya dapat menimbulkan kerugian terhadap manusia. Adanya pencemaran

minyak yang diikuti dengan rendahnya proses perombakan akan menimbulkan

beberapa akibat terhadap lingkungan. Akibat terpenting adalah menurunnya kadar

oksigen dan kenaikan kadar CO2 yang akan menyebabkan lingkungan menjadi

anaerob. Tanah merupakan lingkungan yang kaya akan mirobia. Mikrobia yang

hidup dan berperan di lingkungan terkontaminasi hidrokarbon sebagian besar

adalah bakteri. Tingkat perombakan hidrokarbon oleh mikroorganisme

dipengaruhi oleh beberapa faktor lingkungan. Jika keberadaan faktor-faktor tidak

mendukung, maka daya rombaknya sedikit. Kemampuan sel mikroorganisme

untuk melanjutkan pertumbuhannya sampai minyak bumi didegradasi secara

sempurna bergantung pada pasokan oksigen dan nitrogen sebagai sumber nutrien

yang mencukupi. Remediasi minyak bumi dengan pasokan nutrisit campuran N

dan P akan mempercepat proses biodegradasi hidrokarbon minyak bumi dan

pasokan nutrisi campuran N dan P akan meningkatkan dinamika komunitas

bakteri pendegradasi minyak bumi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari

pengaruh pasokan nutrisi campuran N dan P pada tanah tercemar minyak bumi

terhadap biodegradasi minyak bumi dan dinamika komunitas bakteri tanah

(independent culture) secara umum, khususnya komunitas bakteri pendegradasi

minyak bumi. Metode penelitian dengan percobaan mezokosmos yaitu mengambil

tanah dari jeluk 25cm dan mencampurnya dengan lumpur minyak bumi yang

diambil dari Lapindo Brantas Jawa Timur. Inkubasi tanah tecemar dilakukan

selama 12 minggu. Perlakuan dengan kontrol tanpa penambahan nutrisi N dan P,

kedua dengan pasokan nutrisi N dan P sekali dilakukan pada awal perlakuan dan

pasokan nutrisi berulang dilakukan setelah pengambilan cuplikan tiap 4 minggu

sekali dengan dosis yang sama seperti pasokan sekali setiap penambahan. Analisis

yang dilakukan adalah analisis sisa kandungan minyak dengan Soxhlet,

(6)

iv

menggunakan metode NPM. Analisis molekuler cuplikan tanah dan kultur biakan

MMBH pada minggu ke-8 dan minggu ke-12 menggunakan metode RISA.

Pasokan N dan P mampu mempercepat proses biodegradasi minyak bumi

dalam tanah tercemar dibanding kontrol (tanpa nutrisi). Imbangan nisbah C : N : P

= 300 : 10 : 1 telah memberikan kondisi mezokosmos yang lebih optimal dalam

memacu aktivitas bakteri pendegradasi minyak bumi. Adanya pasokan nitrogen

dan fosfor akan mempercepat pertumbuhan dan biodegradasi minyak bumi oleh

bakteri. Berdasarkan waktu inkubasi, rerata jumlah bakteri yang tumbuh dalam

tanah tercemar minyak bumi cenderung meningkat dengan lamanya waktu

inkubasi. Berdasarkan hasil analisis, jumlah bakteri pendegradasi minyak bumi

yang tumbuh berkorelasi positif dengan kemampuan degradasinya.

Perlakuan nutrien campuran berpengaruh nyata terhadap peningkatan

macam dan jumlah bakteri dalam komunitas tanah tercemar minyak bumi yang

diremediasi. Penambahan pasokan nitrogen dan fosfor anorganik akan

meningkatkan pertumbuhan dan aktivitas bakteri pendegradasi minyak. Pasokan

nutrien campuran berulang lebih baik dalam meningkatkan macam bakteri yang

tumbuh dalam kultur biakan. Isolat-isolat unggulan yang potensial dalam

mendegradasi tanah tercemar minyak bumi akan tumbuh dan bekarja dengan

optimal setelah dilakukan pasokan nutrien campuran N dan P. Kesimpulan dari

penelitian ini adalah Pasokan nutrien campuran N dan P mempercepat proses

biodegradasi minyak bumi dan pasokan nutrien campuran berulang memberikan

hasil yang lebih baik dibanding pasokan nutrien campuran sekali. Pasokan nutrien

campuran N dan P meningkatkan keragaman komunitas bakteri tanah yang tidak

(7)

v

KATA PENGANTAR

A

ssalaamu’alaikum warrahmatullahi wabarrakatuh

Puji syukur kami panjatkan kepada Alloh SWT, karena atas segala

nikmat dan karuniaNya kami dapat menyelesaikan penelitian maupun penulisan

laporan Program Hibah Bersaing ini. Judul penelitian yang kami angkat mengenai

pengaruh.pemberian nutrient pada komposisi komunitas mikrobia selama proses

bioremediasi tanah lumpur Lapindo Brantas. Sekitar tahun 2006 terjadi semburan

lumpur PT. Lapindo Brantas di Porong Sidoarjo Jawa Timur yang diduga kuat

adalah hidro karbon yang merupakan salah satu unsur dari minyak dan gas.

Kerusakan lingkungan akibat tumpahan minyak bumi di laut dan dataran

mengakibatkan kerusakan lingkungan yang berbahaya bagi manusia dan

ekosistem sekitarnya. Dalam penelitian ini dilakukan proses remediasi minyak

bumi dengan pasokan nutrisi campuran N dan P yang akan mempercepat proses

biodegradasi hidrokarbon minyak bumi dan pasokan nutrisi campuran N dan P

akan meningkatkan dinamika komunitas bakteri pendegradasi minyak bumi.

Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, kepada Dirjen

Dikti Kementerian Pendidikan Nasional, khususnya Direktorat Penelitian dan

Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M) yang telah memberikan pembiayaan bagi

penelitian kami. Hal ini sangat membantu dalam pelaksanaan dan penyelesaian

penelitian ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Laboratorium

Bioteknologi UGM dan rekan-rekan sejawat yang telah membantu dan

menfasilitasi kami dalam melakukan pengujian bioremediasi tanah lumpur

(8)

vi

Sebagai penutup kata pengantar ini, tentunya masih banyak kekurangan

dalam laporan penelitian ini, tiada sesuatu yang sempurna dan abadi di dunia ini,

kami sangat berharap kritik dan saran untuk perbaikan maupun koreksi untuk

keberlanjutan dan perbaikan penelitian ini. Atas segala kekurangan dan

kekhilafan, kami menyampaikan permohonan maaf. Semoga Alloh SWT selalu

membimbing kita. Terima kasih.

W

assalaamu’alaikum warrahmatullohi wabarrakatuh

(9)

vii

B.Tujuan Penelitian 2

C.Pentingnya penelitian Dilakukan 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3

A Macam dan Proses Bioremediasi 3

B Biodegradasi Minyak Bumi oleh Mikroorganisme 3

C. .Monitroring Bakteri 6

D.Identikikasi Bakteri dalam Kultur Biakan dan tanpa

Biakan

6

E.Analisis Repetitive Sequence PCR 7

F.Sequensing gen 16S rDNA 9

BAB III METODE PENELITIAN 8

A. Bahan dan Alat Penelitian 11

B. Prosedur Penelitian 12

C.Parameter yang Diamati 13

D.Analisis Data 15

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 17

1. Analisis awal Tanah Tercemar Lumpur Lapindo 17

2. Penambahan Nutrisi 17

3. Penghitungan pH tanah 18

4. Kandungan Hidrokarbon Minyak Bumi dalam Tanah 20

5. Jumlah Bakteri Pendegradasi Hidrokarbon Minyak

Bumi

(10)

viii

6. Diinamika Komunitas Bakteri Tanah 27

7. Keragaman Bakteri Pendegradasi Minyak Bumi 30

8. Isolat-Isolat Potensial Pendegradaasi Minyak Bumi 33

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 40

DAFTAR PUSTAKA 41

(11)

ix

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

1 Hasil analisis awal tanah aerosol yang dicampur lumpur Lapindo

17

2 Hasil pengukuran pH selama masa inkubasi pada perlakuan pasokan nutrisi

19

3 Hasil analisis kandungan hidrokarbon 21

4 Nilai logaritmik jumlah bakteri pendegradasi minyak bumi selama masa inkubasi pada berbagai perlakuan

25

(12)

x

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

1 Biodegradasi minyak bumi pada tanah yang diremediasi

22

2 Jumlah bakteri pendegradasi minyak dalam tanah tercemar minyak bumi yang diremediasi

26

3 Elektroforesis hasil RISA komunitas bakteri tanah (independent culture). A cuplikan tanah minggu ke-8; B cuplikan tanah minggu ke-12. Keterangan: M = marker ; A adalah kontrol ; B adalah cuplikan dengan nutrien campuran sekali; dan C adalah cuplikan dengan nutrien campuran berulang

27

4 Pola dendogram komunitas bakteri tanah minggu ke-8. Keterangan : A adalah kontrol; B adalah cuplikan dengan nutrien campuran sekali; dan C adalah cuplikan dengan nutrien campuran berulang

28

5 Pola dendogram komunitas bakteri tanah minggu ke-12. Keteranagan : A adalah kontrol; B adalah cuplikan dengan nutrien campuran sekali; dan C adalah cuplikan dengan nutrien campuran berulang.

28

6 Elektroforesis hasil RISA komunitas bakteri kultur biakan. A cuplikan MMBH minggu ke-8; B

cuplikan MMBH minggu ke-12. Keterangan: M = marker; A adalah kontrol; B adalah cuplikan dengan nutrien campuran sekali; C adalah cuplikan dengan nutrien campuran berulang.

30

7 Pola dendogram komunitas bakteri kultur biakan dari cuplikan MMBH minggu ke-8. Keteranagan : A adalah kontrol; B adalah cuplikan dengan nutrien campuran sekali; dan C adalah cuplikan dengan nutrien campuran berulang.

31

8 Pola dendogram komunitas bakteri kultur biakan dari cuplikan MMBH minggu ke-12. Keteranagan : A adalah kontrol; B adalah cuplikan dengan nutrien campuran sekali; dan C adalah cuplikan dengan nutrien campuran berulang

31

9 Pertumbuhan isolat-isolat bakteri tunggal pada medium MMBH yang ditambah minyak bumi

(13)

xi

sebagai satu-satunya sumber karbon. Keterangan : A-X adalah nama isolat dan K(-) adalah kontrol (tanpa isolat)

10 Hasil analisis REP-PCR isolat-isolat tunggal hasil penapisan. Keterangan : M adalah marker, A-X adalah nama isolat.

35

11 Dendogram variasi genetik dan kemampuan relatif dalam mendegradasi minyak bumi. Keterangan A-X adalah macam isolat. (+) adalah tingkat kekeruhan relatif isolat.

37

12 Elektroforesis hasil RISA dari kultur biakan minggu ke-8 (I) dan kultur tunggal (II). Keterangan : M adalah marker; A,B,E,K, N,R,S,X adalah isolat-isolat pengguna minyak bumi; 1 adalah kontrol; 2 adalah cuplikan dengan nutrien campuran sekali; dan 3 adalah cuplikan dengan nutrien campuran berulang

(14)

RINGKASAN

Pencemaran tanah lumpur Lapindo Brantas oleh minyak bumi menyebabkan perubahan

terhadap keseimbangan lingkungan tanah yang pada akhirnya dapat menimbulkan kerugian

terhadap manusia. Adanya pencemaran minyak yang diikuti dengan rendahnya proses

perombakan akan menimbulkan beberapa akibat terhadap lingkungan. Akibat terpenting adalah

menurunnya kadar oksigen dan kenaikan kadar CO2 yang akan menyebabkan lingkungan

menjadi anaerob. Tanah merupakan lingkungan yang kaya akan mirobia. Mikrobia yang hidup

dan berperan di lingkungan terkontaminasi hidrokarbon sebagian besar adalah bakteri. Bakteri

merupakan mikrobia yang dominan dalam segala macam tipe tanah, baik di dalam kondisi

tersedia oksigen maupun tidak.

Tingkat perombakan hidrokarbon oleh mikroorganisme dipengaruhi oleh beberapa faktor

lingkungan. Jika keberadaan faktor-faktor tidak mendukung, maka daya rombaknya sedikit.

Bahkan dengan keberadaan faktor-faktor tersebut yang terbatas bukan mendukung dalam

perombakan hidrokarbon tetapi justru dapat menyebabkan penghambatan pertumbuhan dan

aktivitasnya di dalam tanah. Oleh karena itu, mikroorganisme mempunyai kisaran toleransi

untuk dapat bertahan hidup dalam suatu lingkungan yang tidak menguntungkan sekalipun

Kemampuan sel mikroorganisme untuk melanjutkan pertumbuhannya sampai

minyak bumi didegradasi secara sempurna bergantung pada pasokan oksigen dan nitrogen

sebagai sumber nutrien yang mencukupi. Remediasi minyak bumi dengan pasokan nutrisit

campuran N dan P akan mempercepat proses biodegradasi hidrokarbon minyak bumi dan

pasokan nutrisi campuran N dan P akan meningkatkan dinamika komunitas bakteri pendegradasi

minyak bumi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pasokan nutrisi campuran N

dan P pada tanah tercemar minyak bumi terhadap biodegradasi minyak bumi dan dinamika

komunitas bakteri tanah (independent culture) secara umum, khususnya komunitas bakteri

pendegradasi minyak bumi. Metode penelitian dengan percobaan mezokosmos yaitu mengambil

tanah dari jeluk 25cm dan mencampurnya dengan lumpur minyak bumi yang diambil dari

Lapindo Brantas Jawa Timur. Inkubasi tanah tecemar dilakukan selama 12 minggu. Perlakuan

dengan kontrol tanpa penambahan nutrisi N dan P, kedua dengan pasokan nutrisi N dan P sekali

dilakukan pada awal perlakuan dan pasokan nutrisi berulang dilakukan setelah pengambilan

(15)

Analisis yang dilakukan adalah analisis sisa kandungan minyak dengan Soxhlet, pengukuran pH,

analisis junlah bakteri pendegradasi minyak bumi dilakukan menggunakan metode NPM.

Analisis molekuler cuplikan tanah dan kultur biakan MMBH pada minggu 8 dan minggu

ke-12 menggunakan metode RISA.

Pasokan N dan P mampu mempercepat proses biodegradasi minyak bumi dalam

tanah tercemar dibanding kontrol (tanpa nutrisi). Imbangan nisbah C : N : P = 300 : 10 : 1 telah

memberikan kondisi mezokosmos yang lebih optimal dalam memacu aktivitas bakteri

pendegradasi minyak bumi. Adanya pasokan nitrogen dan fosfor akan mempercepat

pertumbuhan dan biodegradasi minyak bumi oleh bakteri. Berdasarkan waktu inkubasi, rerata

jumlah bakteri yang tumbuh dalam tanah tercemar minyak bumi cenderung meningkat dengan

lamanya waktu inkubasi. Berdasarkan hasil analisis, jumlah bakteri pendegradasi minyak bumi

yang tumbuh berkorelasi positif dengan kemampuan degradasinya.

Perlakuan nutrien campuran berpengaruh nyata terhadap peningkatan macam dan

jumlah bakteri dalam komunitas tanah tercemar minyak bumi yang diremediasi. Penambahan

pasokan nitrogen dan fosfor anorganik akan meningkatkan pertumbuhan dan aktivitas bakteri

pendegradasi minyak. Pasokan nutrien campuran berulang lebih baik dalam meningkatkan

macam bakteri yang tumbuh dalam kultur biakan. Isolat-isolat unggulan yang potensial dalam

mendegradasi tanah tercemar minyak bumi akan tumbuh dan bekarja dengan optimal setelah

dilakukan pasokan nutrien campuran N dan P. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Pasokan

nutrien campuran N dan P mempercepat proses biodegradasi minyak bumi dan pasokan nutrien

campuran berulang memberikan hasil yang lebih baik dibanding pasokan nutrien campuran

sekali. Pasokan nutrien campuran N dan P meningkatkan keragaman komunitas bakteri tanah

(16)

41

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Arananda-Olmedo, I., R., Tobes., M. Manznera, J. L. Ramos and S. Marques. 2002.

Specific-specific repetitive extregenic polindromic (REP) in

Pseudomonas putida. Nuc. Acid Res. 30:826-1833..

Atlas, R. M. Dan R. Bharta, 1987. Microbial Ecologi. Fundamentals and

aplication. Cuming Publishing Co. Inc., Menlo Park.

Atlas, R. M. 1995. Handbook of media for Environmental Microbiology.

University or Lousville. New York. CRC Press. Boka Raton. New York.

Atlas, R. M. 1997. Principles of Micribiology. USA : Wm. C. Brown Publishers.

Bezerra, S. M. C., dan R. G. Zytner, 2002. Bioventing of gasoline-contaminated soil : same questins to be answerd (cited 17 july 2006). Availabe from : www. Soe uoguelph.Ca/webfiles/rzytner/publication.Html.

Borneman, J., P. W. Skroch., K. M. O’Sullivan., J. A. Palus., N. G. Rumjanek., J. L. Jansen., J. Nienhius., dan E. W. Triplet. 1996. Molecular microbial diversity of an agricultural soil in Wisconsin. Appl. Environ. Micribiol. 62: 1935-1943.

Coyne, M. S. 1999. Soil micribiology : Exploratory Approach. Delmar Publ.

Washington.

De Brijin, F. J. 1992. Use repetitive (repetitive extragenic polindromic and

enterobacterial repetitive intergenic consensus) sequences and the polymerase chain resction to fingerprint the genome of rhizobium meliloti isolates and other soil bacteria. Appl. Environ. Microbiol.. 58: 2180-2187.

De Clerck, E,. T. Vanhoutte, T. Hebb, J. Greenrinck, J. Devos dan P. Devos. 2004.

Isolation, charcterization and adentification of bacterial contaminants in seminal gelatin extractc. Appl. Environ. Micribiol.. 70:3664-3672.

Dombek, P. E., L. K Johnson, S. T. Zimmerly and M. J. Sadowsky. 2000. Use of

repetitive DNA sequences and the PCR to differentiate E. Coli

(17)

42

 

 

Fan, C., dan A. N. Tafuri . 1994. Engineering aplication of bioxdation processes for treating petrolium-contaminated soil. Dalam D. L. Wise dan D. J. Trantolo (eds). Remediation of Hazardous Waste contaminated Soils. Marcel Dekker. Inc. New York. 143-156

Gibson, D. T. Dan parales R. E. 2000. Aromatic hydrocarbon dioxygenases in

enviromental biotechnology. Current Opinion in Biotechnology. 11 : 236-246.

Holloway, B., V. Khrisnapillai, and M. D. Escuadra. 1994. Whole genom analysis of Pseudomonads and its application to Pseudomonas solanasearum.

In: A. C. Hayward and G. L. Hartman (Eds.) Bacterial Wilt: The Disease and Its Causative Agent, Pseudomonas solanacearum. CAB. Int. Wallingford, UK. 59-76p.

Imawoto, T dan M. Nasu. 2001. Current bioremediation practice and perspective.

J. Biosci. Bioeng. 92: 1-8.

Louws, F. J., D. W. Fulbright, C. T. Stephens, and F. J. De Brujin. 1995.

Differentiation of genomic sturcture by rep-PCR Fingerprinting to rapidly classify Xanthomonas campestris pv. Vesicatotia.

Phytopathology. 85:528-536.

Miteve, V., S. Selenska-Pobell and V. Metev. 1999. Random and repetitive primer amlified polymorphic DNA analysis of Bacillis sphaericus. Appl. Environ. Micribiol.. 86:928-936.

Okerentugba, P. O., and O. U. Ezeroyne. 2003. Petroleum degrading potenials og single and mixed microbial culture isoated from rivers and refinery effluent in Nigeria. J. Biotecthnology 2 : 228-292.

Osborn, A. M., dan C. J. Smith. 2005. Molecular Microbial Ecology. Taylor & Francis Group. New York.

Palittapongarnpim, M.P. Pokethitiyook, E.S. Upatham, dan L. Tangbanluekal. 1998.

Biodegradation of crude oil by soil microorganisms in the tropic. J. Biodegradation 9: 83-90.

Rademaker, J. L. dan De Bruijin, F. J. 2000. Characterization and Classification of microbes by rep-PCR genomic fingerprinting and computer-assisted pattern analisis. USA. Micigan State University.

Ranjard, L., E. Brothier, dan S. Nazaret. 2000. Sequencing bands of ribosomal

(18)

43

 

 

microscale distribution of soil bacterium population responding to mercuryspiking. Appl. Environ. Microbiol.. 66: 5334-5339.

Ranjard, L., F. Poly., J.-C. Lata., C. Mougel., J. Thioulouse., dan S. Nazaret. 2001.

Charactherization of bacterial and fungal soil communities dy automated ribosomal intergenic spacer analysis fingerprint: biological and methodological variability. Appl. Environ. Microbiol.. 67: 4479-4487.

Roling, W. F. M., M. G. Miller., D. M. Jones., K. Lee., F. Daniel., R. J. P. Swanell.,

dan I. M. Head. 2002. Robust hydrocarbon degradation and

dynamics of bacterial communities during nutrisi enhanced oil spill biodegradation. Appl. Environ. Micribiol.. 68:5537-5548.

Rosenberg, E., dan E. Z. Ron, 1996. Bioremediation of Petrolium Contamination.

Dalam R. I. Crawford., dan D. L. Crwford (eds). Bioremediation

Principle and Aplication. Cambridge University Press. Cambridge. 100-124.

Sadowsky, M. J., L. L. Kinkel, J. H. Bowers and J. L. Schottel. 1996. Use of

repetitive intergenic DNA sequences to classify pathogenic and disease-suppresive Streptomyces strain. Appl. Environ. Microbiol.. 62:3489-3493.

Sambrook, J., E. F. Fritsch, dan T. Maniatis. 1989. Molecular Cloning A Laborator Manual. 2nd Ed. Cold Spring Harbor Laborator Press. Cold Spring harbor, USA.

Schneegurt, M. A. dan Kulpa, C. F. 199. The application of molecular techniqeus in environmental biotechnology for monitoring microbial systems.

Biotec. Appl. Biochemistry. 27:73-79.

Sudarmadji, S., B. Haryono dab Suhardi. 1984. Prosedur Analisa untuk Bahan

Makanan dan Pertanian. Liberty Press. Yogyakarta.

Torsvik, V., J. Goksyor., dan F. L. Daae. 1990. High diversity in DNA of soil

bacteria. Appl. Environ. Microbiol.. 5:782-787.

Vidali, M. 2001. Bioremediation. Pure and Appl. Chestry. 73;1163-1172

(19)

44

 

 

palindromic PCR genomic fingerprinting, and partial 16S rDNA sequencing. Appl. Environ. Microbiol.. 64:2096-2104.

Widada, J., nijiri, H. Dan Omori, T. 2002. Recent development in molecular

tecniques for identificatiom and monitoring of xenobiotik-degrading bacteria and their catabolic genes in bioremediation. Appl. Microbiol. Biotechnology. 60:45-59

Wongsa, P., M. Tanaka., A. Ueno., M. Hasanuzzaman., I. Yumoto., dan H. Okuyama.

2004. Isolation and Characterization of novel strains of

Pseudomonas aerubinosa and Serrtia marcescens possesing high

efficiency to grade gasoline, kerosene, disl oil and lubricating oil.

Referensi

Dokumen terkait

Membuat suatu tabel perkembangan masyarakat dari masyarakat tidak maju (belum melakukan transisi ke arah masyarakat informasi) sampai ke masyarakat super maju dimana

Peneliti berangkat dari basis pemikiran McLuhan, Foucault, dan Jussi Parikka untuk melakukan pendekatan arkeologi media terhadapa objek penelitian.Berbeda dengan

Merangkai rangkaian sesuai dengan gambar (III.13). dimana pada gambar ini rangkaian clipping.. Menghubungkan signal generator dan osiloskop chanel 1 pada input

bentuk dasar cangkang dimana pada  Spirifer terdapat lekukan pada bagian fold memberikan kenampakan bentuk hati, sedangakan pada Rafinesquina berupa lengkungan yang menerus 

Dengan demikian model busur api listrik tegangan rendah berbasis Jaringan Syaraf Tiruan ini berhasil menirukan waveform dari target yang diajarkan, sehingga model

Mengamati dari bentuk fisik dan mempelajari dari dasar pemikiran yang menjadi pedoman ketika perencanaan dilakukan, karya Gereja Puhsarang Kediri ini dapat dikatakan sebagai

Sebagai pegangan dan acuan selanjutnya dalam perancangan Lembaga Pendidikan Desain Komuniasi Visual di Semarang, selain itu diharapkan dapat bermanfaat sebagai

Berdasarkan Berit a Acara Penet apan Pemenang seleksi Umum Nomor : 055/ PPBJ-DPUPE/ LS/ 2013 Tanggal 24 mei 2013, Kami Panit ia Pengadaan Barang dan Jasa Dinas