SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
SUTRISNO
10107617
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
LEMBAR PENGESAHAN
PEMBANGUNAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KENAIKAN
PANGKAT DAN KENAIKAN GAJI BERKALA PADA DINAS
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR (PSDA) PROVINSI JAWA BARAT
SUTRISNO
NIM. 10107617
Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Tugas Skripsi pada tanggal :
27 Agustus 2013
Menyetujui,
Pembimbing
Irfan Maliki, S.T., M.T.
NIP. 41277006019
Dekan Fakultas Ketua Program Studi
Teknik dan Ilmu Komputer Teknik Informatika
Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc. Irawan Afrianto, S.T., M.T.
PANGKAT DAN KENAIKAN GAJI BERKALA PADA DINAS
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR (PSDA) PROVINSI JAWA BARAT
SUTRISNO
NIM. 10107617
Penguji I Penguji II
Iskandar Ikbal, S.T., M.Kom. Irfan Maliki, S.T., M.T.
NIP. 41277006020 NIP. 41277006019
Penguji III
Ednawati Rainarli, S.Si., M.Si.
v
ABSTRAK...i
ABSTRACT...ii
KATA PENGANTAR...iii
DAFTAR ISI...v
DAFTAR GAMBAR...xi
DAFTAR TABEL...xv
DAFTAR SIMBOL...xix
DAFTAR LAMPIRAN...xxi
BAB 1 PENDAHULUAN...1
Latar Belakang Masalah...1
1.1 Identifikasi Masalah...2
1.2 Maksud Dan Tujuan...3
1.3 Batasan Masalah...3
1.4 Metodologi Penelitian...4
1.5 Metode Pengumpul Data...5
1.5.1 Metode Pembangunan Perangkat Lunak...5
1.5.2 Sistematika Penulisan...7
1.6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA...9
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat...9
2.1 Visi dan Misi...10
vi
Uraian Tugas (Job Description)...11 2.1.3
Landasan Teori...19 2.2
Konsep Dasar Sistem...19 2.2.1
Karakteristik Sistem...20 2.2.1.1
Model Umum Sebuah Sistem...21 2.2.1.2
Klasifikasi Sistem...21 2.2.1.3
Pengertian Informasi...22 2.2.2
Kualitas Informasi...23 2.2.2.1
Sistem Informasi...23 2.2.3
Pengertian Kepegawaian...24 2.2.4
Pengertian Kenaikan Gaji...24 2.2.4.1
Kenaikan Gaji Berkala...24 2.2.4.1.1
Pengertian Pangkat...24 2.2.4.2
Masa Kenaikan Pangkat...25 2.2.4.2.1
Basis Data...26 2.2.5
Sistem Pendukung Keputusan (Decisions Support System)...27
2.2.6
ERD (Entity Relationship Diagram)...31 2.2.7
Analisis Sistem...32 2.2.8
Kamus Data...34 2.2.9
Sistem Client Server...34 2.2.10
Cara Kerja Client-Server...35 2.2.10.1
Software Pendukung...35 2.2.11
Borland Delphi 7.0...36 2.2.11.1
MySQL...36 2.2.11.2
vii
Prosedur Kenaikan Pangkat...40 3.1.2.1
Prosedur Kenaikan Gaji Berkala...42 3.1.2.2
Analisis Implementasi Metode Electre...44 3.1.3
Analisa Kebutuhan Data Input Dan Output...45 3.1.3.1
Perhitungan Metode Electre Untuk Kenaikan Pangkat Dan Gaji
3.1.3.2
Berkala...52
Aturan Bisnis...57 3.1.4
Analisis Kebutuhan Non Fungsional...57 3.1.5
Analisis Pengguna ( User )...58 3.1.5.1
Analisis Perangkat Keras...59 3.1.5.2
Analisis Perangkat Lunak...60 3.1.5.3
Analisis Jaringan...61 3.1.5.4
Analisis Basis Data...61 3.1.6
Entity Relational Diagram (ERD)...62 3.1.6.1
Kamus Data Entity Relationship Diagram (ERD)...63 3.1.6.1.1
Analisis Kebutuhan Fungsional...66 3.1.7
Diagram Konteks...66 3.1.7.1
Data Flow Diagram Level 1...66 3.1.7.2
DFD Level 2 Proses 1.0 Login...68 3.1.7.3
DFD Level 2 Proses 2 Pengolahan Data Master...68 3.1.7.4
DFD Level 3 Proses 2.1 Pengolahan Data Golongan...70
3.1.7.5
viii
DFD Level 3 Proses 2.3 Pengolahan Data Pegawai...71 3.1.7.7
DFD Level 3 Proses 2.4 Pengolahan Data Riwayat Pendidikan...72
3.1.7.8
DFD Level 3 Proses 2.5 Pengolahan Data Unit Kerja...72 3.1.7.9
DFD Level 3 Proses 2.6 Pengolahan Data User...73 3.1.7.10
DFD level 2 Proses 3 Pengolahan Dokumen...73 3.1.7.11
DFD Level 3 Proses 3.1 Pengolahan Riwayat Gaji...75 3.1.7.12
DFD Level 3 Proses 3.2 Pengolahan Riwayat Jabatan...75
3.1.7.13
DFD Level 3 Proses 3.3 Pengolahan Data Riwayat Pangkat...76
3.1.7.14
DFD Level 3 Proses 3.5 Pengolahan Data PAK...77 3.1.7.15
DFD Level 3 Proses 3.6 Pengolahan Data DP3...77 3.1.7.16
DFD Level 3 Proses 3.7 Pengolahan Data Electre...78 3.1.7.17
DFD Level 3 Proses 4.1 Pengolahan Laporan Data Kenaikan Pangkat
3.1.7.18
Dan Gaji Berkala Hasil PerhitunganElectre...79
Spesifikasi Proses...79 3.1.7.19
Kamus Data...124 3.1.7.20
Perancangan Sistem...128 3.2
Perancangan Data...129 3.2.1
Skema Relasi...129 3.2.1.1
Struktur Tabel...130 3.2.1.2
Analisis Pengkodean...134 3.2.2
Perancangan Arsitektur...135 3.2.3
Struktur Menu...135 3.2.3.1
Perancangan Antarmuka (Interface)...136 3.2.4
Perancangan Pesan...150 3.2.4.1
ix
Implementasi Perangkat Keras...159 4.1.1
Implementasi Perangkat Lunak...160 4.1.2
Implementasi Sistem...160 4.1.3
Implementasi Basis Data...160 4.1.3.1
Implementasi Antarmuka...167 4.1.3.2
Pengujian Sistem...172 4.2
Metode Pengujian...172 4.2.1
Rencana Pengujian...173 4.2.2
Kamus dan Hasil Pengujian...173 4.2.3
Pengujian Login...174 4.2.3.1
Pengujian Tambah Data Golongan...175 4.2.3.2
Pengujian Ubah Data Golongan...176 4.2.3.3
Pengujian Tambah Data Jabatan...177 4.2.3.4
Pengujian Ubah Data Jabatan...178 4.2.3.5
Pengujian Tambah Data Pegawai...180 4.2.3.6
Pengujian Ubah Data Pegawai...185 4.2.3.7
Pengujian Data Import Pegawai...191 4.2.3.8
Pengujian Tambah Data Riwayat Pendidikan...191 4.2.3.9
Pengujian Ubah Data Riwayat Pendidikan...194 4.2.3.10
Pengujian Tambah Data Unit Kerja...197 4.2.3.11
Pengujian Ubah Data Unit Kerja...197 4.2.3.12
x
Pengujian Ubah Data User...200 4.2.3.14
Pengujian Tambah Riwayat Gaji...201 4.2.3.15
Pengujian Ubah Riwayat Gaji...204 4.2.3.16
Pengujian Tambah Riwayat Jabatan...206 4.2.3.17
Pengujian Ubah Riwayat Jabatan...209 4.2.3.18
Pengujian Tambah Riwayat Pangkat...212 4.2.3.19
Pengujian Ubah Riwayat Pangkat...214 4.2.3.20
Pengujian Tambah Data PAK...217 4.2.3.21
Pengujian Ubah Data PAK...218 4.2.3.22
Pengujian Tambah Data DP3...219 4.2.3.23
Pengujian Ubah Data DP3...222 4.2.3.24
Pengujian Proses perhitungan Electre...226 4.2.3.25
Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha...227 4.2.4
Pengujian Betha...227 4.2.5
Pertanyaan Untuk User Admin...227 4.2.5.1
Pertanyaan Untuk Kasubag...229 4.2.5.2
Kesimpulan Hasil Pengujian Beta...232 4.2.6
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN...233
Kesimpulan...233 5.1
Saran...233 5.2
iii
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan hikmat dan segala karuniaNya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul :âPEMBANGUNAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KENAIKAN PANGKAT DAN KENAIKAN GAJI BERKALA PADA DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR (PSDA) PROVINSI JAWA BARATâ.
Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah Tugas
Akhir pada Program Studi Strata 1 Teknik Informatika. Keterbatasan
pengetahuan, pengalaman dan kemampuan serta kendala-kendala yang mengiringi
membuat penulisan laporan tugas akhir ini jauh dari sempurna, namun berkat
bimbingan, dukungan serta doa dari berbagai pihak menjadikan penulisan laporan
ini dapat terselesaikan dengan baik.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar â
besarnya kepada pihak â pihak yang telah membantu penyusunan laporan Tugas
Akhir ini, diantaranya adalah :
1. Kepada kedua Orang Tua dan kakak tercinta di rumah yang selalu
mendoakan dan memberikan motivasi yang tinggi pada saya agar dapat
menyelesaikan Tugas Akhir.
2. Bapak Irfan Maliki, S.T.,M.T selaku Dosen Wali IF â 13 dan
Pembimbing yang juga senantiasa membimbing, terima kasih atas saran â
sarannya dari awal pembuatan sampai selesainya laporan tugas akhir ini.
3. Bapak Iskandar Ikbal, S.T.,M.kom selaku penguji seminar yang juga
senantiasa membimbing dan memberi saran â saran untuk tugas akhir.
4. Ibu Ednawati Rainarli, S.Si., M.Si selaku penguji sidang yang juga
iv
5. Kepada Kang Acep Samsu dan Ibu Ade selaku pembimbing di Dinas
PSDA Jabar yang selalu membimbing saya, terima kasih atas arahannya.
6. Kepada seluruh dosen dan staf Jurusan Teknik Informatika Universitas
Komputer Indonesia, terima kasih atas semua ilmu yang telah diberikan.
7. Kepada rekan â rekan mahasiswa khususnya IF â 13 angkatan 2007 dan
teman â teman juga saudara yang memberikan dukungan dan bantuan.
Akhir kata, semoga semua pihak yang telah memberikan bantuan
mendapatkan balasan dari Allah SWT. Aamiin
Bandung, Juli 2013
235
[2] Jogiyanto, Hartono. 2001. âAnalisis dan Desain Sistem Informasiâ.
Yogyakarta : Andi
[3] Jogiyanto, Hartono. 2005. âAnalisis & Desain Sistem Informasi
Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnisâ. Yogyakarta :
Andi
[4] Kadir, Abdul. 2003. âPengenalan Sistem Informasiâ. Yogyakarta : Andi
[5] Kusumadewi, Sri. 2006. âFuzzy Multi-Attribute Decision Making
(FUZZY MADM)â. Yogyakarta: Graha Ilmu
[6] Sopandi, Dede. 2006. âInstalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputerâ.
1
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
1.1
Dinas PSDA adalah instansi yang mengurus tujuh balai yang ada di Jawa
Barat sehingga Sub Kepegawaian dan Umum di Dinas PSDA Jawa Barat saat ini
menangani Kenaikan Pangkat dan Kenaikan Gaji Berkala untuk Pangkat Reguler
dan Fungsional Angka Kredit dari 7 balai yang tersebar di Jawa Barat, sedangkan
Sistem Keputusan Kenaikan Pangkat dan Kenaikan Gaji Berkala untuk Pangkat
Reguler dan Fungsional Angka Kredit yang dilakukan oleh Dinas PSDA Jawa
Barat masih bersifat manual.
Berdasarkan hasil penelitian dan wawancara dengan petugas Dinas PSDA
Jawa Barat, ada suatu masalah pada Sub Kepegawaian Dan Umum yaitu sulitnya
dan memerlukan waktu yang cukup lama untuk menentukan pegawai yang layak
dan tidak layak untuk mendapatkan kenaikan pangkat dan gaji bekala, proses
kenaikan pangkat dan kenaikan gaji berkala yang masih manual sehingga
seringnya terjadi kehilangan dan rusaknya dokumen, pencarian dan perubahan
data memerlukan waktu yang cukup lama, terkadang terlewatnya jadwal kenaikan
gaji berkala akibat pegawai tidak ingat, masih terdapat kesalahan perhitungan nilai
kriteria yang dibutuhkan untuk kenaikan pangkat dan gaji berkala pangkat reguler
dan fungsional angka kredit. Hal ini mengakibatkan Sub Kepagawaian dan umum
mengalami banyak kesulitan dalam proses kenaikan pangkat dan gaji berkala serta
kepala sub bagian kepegawaian kesulitan dalam melihat hasil penilaian dari
persyaratan kenaikan pangkat dan kenaikan gaji berkala yang dihitung untuk
dijadikan bahan evaluasi kinerja pegawai.
Untuk menyelesaikan masalah yang ada pada Dinas PSDA Jawa Barat
serta untuk memperbaiki pelayanan kepada pegawai, maka dibutuhkan sistem
pendukung keputusan yang bisa mengolah semua data yang berhubungan dengan
kenaikan pangkat dan kenaikan gaji berkala pangkat reguler dan fungsional angka
Pengambilan keputusan dalam penerapan sistem informasi kenaikan
pangkat dan kenaikan gaji berkala pangkat reguler dan fungsional angka kredit
menggunakan metode ELECTRE (ELIMINATION AND CHOICE EXPRESSING
REALITY ). Dikarenakan memiliki performa yang baik untuk menganalisis
kebijakan yang melibatkan kriteria kualitatif dan kuantitatif. Selain itu, sistem
pendukung keputusan ELECTRE diharapkan menghasilkan hasil yg baik dan
cocok untuk kenaikan pangkat dan gaji berkala pangkat reguler dan fungsional
angka kredit dengan sistem outrangking sehingga pegawai yang layak bisa
diurutkan berdasarkan nilai paling baik.
Sehingga penulis mengusulkan metode ELECTRE sebagai acuan
pendukung keputusan yang dapat menghasilkan keputusan yang lebih baik, maka hal ini diwujudkan dalam Tugas Akhir yang Berjudul âPEMBANGUNAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KENAIKAN PANGKAT DAN
KENAIKAN GAJI BERKALA PADA DINAS PENGELOLAAN SUMBER
DAYA AIR (PSDA) PROVINSI JAWA BARAT
â.
Identifikasi Masalah
1.2
Berdasarkan penjelasan dari latar belakang yang telah diuraikan, masalah
utama yang dibahas pada tugas akhir ini yaitu :
1. Pada proses kenaikan pangkat dan kenaikan gaji berkala pangkat
reguler dan fungsional angka kredit mengalami kesulitan dalam
menentukan pegawai yang layak naik pangkat dan gaji berkala selain
banyaknya pegawai yang harus ditangani, pengolahannyapun masih
bersifat manual.
2. Dokumen kenaikan pangkat dan gaji berkala mudah rusak dan
terkadang hilang, proses pencarian, perubahan, penjadwalan,
perhitungan dan penentuan pegawai dalam kenaikan pangkat dan gaji
berkala pangkat reguler dan fungsional angka kredit masih mengalami
kesulitan karena data berupa dokumen tertulis jadi memerlukan waktu
3
3. Dibutuhkannya laporan hasil dari penilaian yang dilakukan untuk
syarat kenaikan pangkat dan kenaikan gaji berkala pangkat reguler dan
fungsional angka kredit untuk dijadikan bahan evaluasi kinerja
pegawai oleh Kepala Sub Bagian Kepegawaian karena sistem
sebelumnya Kepala Sub Bagian Kepegawaian sulit untuk mendapatkan
laporan dari proses kenaikan pangkat dan gaji berkala.
Maksud Dan Tujuan
1.3
Maksud dari penelitian ini adalah untuk Membangun Aplikasi Sistem
Pendukung Keputusan Kenaikan pangkat dan Gaji Berkala untuk pegawai
pangkat reguler dan fungsional angka kredit Pada Dinas PSDA Jawa Barat.
Sedangkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Membantu dalam menentukan pegawai yang layak naik pangkat dan
gaji berkala pangkat reguler dan fungsional angka kredit dengan sistem
pendukung keputusan menggunakan metode outrangking ELECTRE.
2. Mempermudah kerja bagian Kepegawaian dan Umum dalam hal
pengarsipan data, pencarian data, perubahan data, penjadwalan dan
perhitungan dalam kenaikan pangkat dan kenaikan gaji berkala
pangkat reguler dan fungsional angka kredit.
3. Memberikan laporan tentang kenaikan pangkat dan gaji berkala yang
dirangking agar bisa menjadi evaluasi kerja pegawai untuk Kasubag
berdasarkan nilai yang didapat pegawai dari DP3 dan PAK hasil
perhitungan menggunakan metode ELECTRE.
Batasan Masalah
1.4
Pada pembangunan Sistem Pendukung keputusan ini dibuat beberapa
batasan masalah agar pembahasan lebih terfokus pada masalah yang diteliti sesuai
dengan tujuan yang akan dicapai. Adapun batasan masalahnya adalah sebagai
berikut :
1. Semua data yang dipergunakan pada penelitian ini merupakan data pada
2. Data yang akan diproses pada sistem ini adalah data-data pegawai tentang
kenaikan pangkat dan kenaikan gaji berkala pangkat reguler dan
fungsional angka kredit yang ada di Dinas PSDA Jawa Barat.
3. Sistem informasi ini hanya membuat pengajuan kenaikan pangkat dan
kenaikan gaji berkala pangkat reguler dan fungsional angka kredit dan
tidak membahas sampai mengeluarkan SK kenaikan pangkat.
4. Sistem ini berfokus pada pengolahan data dan pendukung pengambilan
keputusan Kenaikan Pangkat dan Gaji Berkala pangkat reguler dan
fungsional angka kredit yang didalamnya ada beberapa kriteria
permohonan yang layak diterima.
5. Pada Proses untuk Kenaikan pangkat dan Kenaikan Gaji Berkala pangkat
reguler dan fungsional angka kredit ini akan mengelola tahapan
penerimaan permohonan karena permohonan Kenaikan Pangkat dan Gaji
Berkala pangkat reguler dan fungsional angka kredit dilakukan secara
bertahap, pengecekan, serta pelaporan.
6. Sistem/aplikasi ini hanya digunakan dilingkungan Sub Kepegawaian dan
Umum Dinas PSDA Jawa Barat.
7. Karena data bersifat rahasia, maka tidak semua data yang diperoleh adalah
data asli.
8. Aplikasi yang akan dibangun adalah berbasis Dekstop dan Client-Server.
Metode yang digunakan dalam pengambilan keputusan yaitu
menggunakan metode ELECTRE (ELIMINATION AND CHOICE
EXPRESSING REALITY).
Metodologi Penelitian
1.5
Metodologi penelitian yang digunakan dalam pembangunan aplikasi ini
menggunakan metodologi deskriptif, yaitu membuat deskripsi sistematis, faktual,
dan akurat tentang sifat-sifat obyek penelitian. Metode penelitian ini terdiri dari
5
Metode Pengumpul Data
1.5.1
a. Studi Pustaka
Pengumpulan data dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti,
dan menelaah berbagai literatur dari perpustakaan yang bersumber dari
buku-buku, jurnal ilmiah, situs internet, dan bacaan lainnya yang berkaitan
dengan penelitian yang dilakukan.
b. Studi Lapangan
Studi lapangan adalah teknik pengumpulan data dengan
mengadakan penelitian dan peninjauan secara langsung terhadap
permasalahan yang diambil. Studi lapangan dalam pembuatan tugas akhir
ini dilakukan secara langsung di kantor Dinas Pengelolaan Sumber Daya
Air Jawa Barat, yang meliputi :
1) Wawancara
Teknik wawancara merupakan suatu langkah dalam
penelitian ilmiah berupa penggunaan proses komunikasi verbal
untuk mengumpulkan informasi dari seorang sumber. Wawancara
yang dilakukan dengan pihak yang berkaitan ,misalnya Sub
Kepegawaian dan Umum PSDA Jawa Barat hal ini dimaksudkan
untuk mencari informasi tentang sistem yang sedang berjalan,
kelemahan sistem yang ada, serta kebutuhan.
2) Observasi
Teknik observasi dilakukan terhadap sistem kerja yang
sedang berjalan di Sub Kepegawai dan Umum Dinas PSDA Jawa
Barat. Observasi merupakan cara mengamati obyek penelitian untuk
mengerti tentang kebutuhan obyek penelitian tersebut sehingga
aplikasi yang akan dibangun dapat memenuhi kebutuhan user.
Metode Pembangunan Perangkat Lunak
1.5.2
Metode yang akan digunakan pada kasus ini adalah model Waterfall.
Model ini mengusulkan sebuah pendekatan kepada perkembangan software yang
Coding
Testing
Maintenance Design
Analysis
seluruh analisis, desain, kode, pengujian, dan pemeliharaan. Proses - proses yang
terdapat dalam model Waterfall dapat dilihat pada gambar 1.1.
Penjelasan mengenai tahapan-tahapan yang terdapat dalam gambar 1.1
model Waterfall adalah sebagai berikut :
1. Analysis adalah tahap menganalisa hal-hal yang diperlukan dalam
pelaksanaan proyek pembuatan atau pengembangan software.
2. Design adalah tahap menerjemahkan dari keperluan-keperluan
yang dianalisis ke dalam bentuk yang lebih mudah dimengerti
oleh pemakai.
3. Coding adalah tahap menerjemahkan data/pemecahan masalah
software yang telah dirancang ke dalam bahasa pemograman
yang telah ditentukan.
4. Testing adalah tahap pengujian terhadap program yang telah
dibuat. Pengujian ini dilakukan untuk memastikan tidak ada
kesalahan dan semua berjalan dengan baik dan input yang
diberikan hasilnya sesuai dengan yang diinginkan.
5. Maintenance adalah perangkat lunak yang telah dibuat dapat
mengalami perubahan sesuai permintaan pemakai atau
perkembangan metode. Pada program yang dibangun ini tidak
dilakukan tahap maintenance.
7
Sistematika Penulisan
1.6
Sistematika penulisan penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran
umum tentang penelitian yang dilakukan. Dalam menyajikan laporan skripsi ini
digunakan sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
Menguraikan tentang latar belakang permasalahan, merumuskan inti
permasalahan yang dihadapi, menentukan tujuan dan maksud penelitian, yang
kemudian diikuti dengan pembatasan masalah, serta sistematika penulisan.
BAB II. LANDASAN TEORI
Pada bab ini membahas berbagai konsep dasar dan teori-teori yang
berkaitan dengan topik penelitian yang dilakukan dan hal-hal yang berguna
dalam proses analisis permasalahan serta tinjauan terhadap
penelitian-penelitian serupa yang pernah dilakukan sebelumnya termasuk sintesisnya.
Membahas tentang tinjauan perusahaan dan konsep dasar serta teori-teori
yang berkaitan dengan topik penelitian dan yang melandasi pembangunan
aplikasi sistem pendukung keputusan pemberian dana spp dan dana
infrastruktur.
BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN
Bab ini berisi analisis kebutuhan untuk sistem yang akan dibangun
sesuai dengan metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan.
Selain itu, bab ini juga berisi perancangan antarmuka untuk aplikasi yang
akan dibangun dan pembangunan aplikasi sistem pendukung keputusan
pemberian dana spp dan dana infrastruktur.
BAB IV. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Membahas tentang implementasi dan pengujian sistem yang telah
dikerjakan serta menerapkan kegiatan implementasi dan pengujian pada
perangkat lunak aplikasi.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dari uraian proses pembangunan sistem
informasi serta
9
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat
2.1
Dinas pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat ( PSDA) adalah
sebuah dinas yang mengelola tentang sumber daya air di wilayah provinsi jawa
barat yang beralamat di Jalan Braga No. 137 Bandung. Dinas PSDA Provinsi
Jawa Barat bekerja untuk kepentingan masyarakat dan negara dan juga yang
membawahi 7 balai yang ada di Provinsi Jawa Barat untuk mengelola semua yang
berhubungan dengan sumber daya air.
Tugas dari Dinas PSDA Provinsi Jawa Barat adalah melakukan
pengelolaan jaringan irigasi dalam rangka menunjang program ketahanan pangan
nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya petani,
pengelolaan waduk dan situ dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
masyarakat melalui ketersediaan air baku untuk pertanian (irigasi), air bersih,
perkotaan dan insdustri, penyediaan air baku untuk air bersih dalam rangka
menunjang program peningkatan derajat kesehatan masyarakat, pengelolaan
prasarana pengamanan dan pendayagunaan sungai dalam rangka mengembalikan
kondisi dan fungsi sungai sebagai sumber air untuk menunjang daya dukung
lingkungan, pengelolaan dan pengendalian banjir dan penanggulangan daya rusak
air dalam rangka melindungi prasarana wilayah pemukiman dan lingkungan,
pengelolaan hidrologi, kualitas air, pengendalian pencemaran air dalam rangka
menunjang sistem informasi sumber daya air dan juga peningkatan pemberdayaan
masyarakat dan peran swasta.
Selain mengelola tugas yang berhubungan dengan sumber daya air yang
ada, dinas PSDA juga harus mengelola pegawai yang ada di dinas PSDA dan
pegawai yang ada di 7 balai yang tesebar di Provinsi Jawa Barat. Dinas PSDA
bertujuan untuk memperbaiki dan megelola bahkan memberi arahan kepada
masyarakat tentang pentingnya untuk memelihara dan menjaga semua sumber
Visi dan Misi
2.1.1
1. Visi
Dinas yang andal, Berkeadilan dan Berkesinambungan Dalam
Pengelolaan Sumber Daya Air Tahun 2013
2. Misi
a. Merumuskan kebijakan dan membina pelaksanaan operasional
serta mengembangkan system pengelolaan sumber daya air secara
holistic,sistematik, dan berkelanjutan
b. Melakukan konservasi, pendayagunaan sumber daya air,
pengendalian daya rusak air, pemberdayaan masyarakat, serta
pengembangan system informasi sumber daya air.
c. Memberikan pelayanan secara optimal efektif dan efisien pada
masyarakat pengguna sumber daya air dalam rangka memenuhi
semua kebutuhan air dengan tepat waktu,ruang, jumlah dan mutu.
d. Melakukan perencanaan, pengawasan dan monitoring evaluasi
pemanfaatan sumber daya air.
Struktur Organisasi
2.1.2
Struktur yang terdapat pada setiap instansi pada dasarnya merupakan
kerangka pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab dari pegawai yang
melaksanakan pekerjaan. Setiap unsur-unsur harus dibuat dan untuk ditaati
sebaik-baiknya, sebagai pertimbangan tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan.
Kejelasan dari struktur ini didapat dalam satu organisasi dan dapat
diketahui hubungan kerjanya secara fungsional antara satu bagian dengan badian
lainnya. Struktur organisasi Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa
11
Uraian Tugas (Job Description)
2.1.3
Pada Dinas PSDA Provinsi Jawa Barat dijabarkan uraian tugas untuk
mengetahui wewenang, tugas pokok, dan tanggung jawab masing-masing jabatan,
yaitu sebagai berikut:
1. Kepala Dinas
a. Tugas Pokok
Merumuskan, menetapkan, memimpin, mengkordinasikan
dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan tugas pokok Dinas serta
mengkoordinasikan dan membina UPTD.
b. Fungsi
1) Penyelenggaraan perumusan, penetapan, pengaturan dan
koordinasi pelaksanaan kebijakan rekayasa teknik, konstruksi,
operasi dan pemeliharaan, serta manfaat.
2) Penyelenggaraan perumusan dan penetapan kebijakan rekayasa
teknik, konstruksi, operasi dan pemeliharaan, serta manfaat.
3) Penyelenggaraan fasilitasi pengelolaan sumber daya air
meliputi rekayasa teknik, konstruksi, operasi dan pemeliharaan,
serta manfaat. Penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama
dalam rangka tugas pokok dan fungsi Dinas.
4) Penyelenggaraan koordinasi dan pembinaan UPTD.
2. Sekretaris
a. Tugas Pokok
Menyelengarakan koordinasi perencanaan dan program
Dinas ,menyelenggarakan perencanaan dan program, pengelolaan
keuangan kepegawaian, dan Umum. Dalam menyelenggarakan
tugas pokoknya Bagian Kesekretariatan.
b. Fungsi
1) Penyelenggaraan koordinasi perencanaan dan program Dinas.
2) Penyelenggaraan pengkajian perencanaan dan program
kesekretariatan.
3) Penyelenggaraan pengelolaan urusan keuangan, kepegawaian,
dan umum.
3. Sub Bagian Perencanaa dan Program
a. Tugas Pokok
Melaksanakan koordinasi perencanaan dan penyusunan
program.
b. Fungsi
1) Pelaksanaan penyusunan bahan perencanaan dan program
sekretariat.
2) Pelaksanaan penyusunan bahan penyelengaraan koordinasi
perencanaan dan program Dinas yang meliputi bidang
rekayasa.
3) Teknik, konstruksi, operasi dan pemeliharaan, bina manfaat
serta perencanaan pengelolaan sumber daya air regional.
4) Pelaksanaan penyusunan bahan hasil koordinasi perencanaan
dan program Dinas yang meliputi rekayasa teknik, konstruksi,
operasi dan pemeliharaan, bina manfaat serta perencanaan
13
5) Pelaksanaan pengkoordinasian perencanaan dan program
UPTD.
4. Sub Bagian Keuangan
a. Tugas Pokok
Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan
dilingkungan Dinas.
b. Fungsi
1) Pelaksanaan penyusunan bahan rencana anggaran belanja
langsung dan tidak langsung Dinas.
2) Pelaksanaan dan koordinasi pengelolaan teknik administrasi
keuangan bidang
3) Pelaksanaan koordinasi pengelolaan keuangan pada UPTD.
5. Sub Bagian Kepegawaian Dan Umum
a. Tugas Pokok
Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian,
ketatalaksaan, umum dan perlengkapan.
b. Fungsi
1) Pelaksanaan penyusunan bahan penyelenggaraan mutasi,
pengembangan karir, kesejahteraan dan disiplin pegawai,
pengelolaan administrasi dan kepegawaian lainnya.
2) Pelaksanaan penyusunan bahan penyelenggaraan pembinaan
kelembagaan, ketatalaksanaan dan rumah tangga.
3) Pelaksanaan administrasi, dokumentasi peraturaan
perundangundangan, kearsipan dan perpustakaan.
4) Pelaksanaan tugas kehumasan dinas.
5) Pengelolaan perlengkapan dinas.
6. Bidang Rekayasa Teknik
a. Tugas Pokok
Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan
b. Fungsi
1) Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis rekayasa
teknik.
2) Penyelenggaraan pengkajian bahan fasilitasi rekayasa teknik.
3) Penyelenggaraan fasilitasi bidang rekayasa teknik.
7. Seksi Survey
a. Tugas Pokok
Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan
fasilitasi survey.
b. Fungsi
1) Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi
survey.
2) Pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data kegiatan survey.
8. Desain Irigasi
a. Tugas Pokok
Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan
fasilitasi desain irigasi.
b. Fungsi
1) Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi
desain irigasi.
2) Pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data kegiatan desain
irigasi.
9. Desain Sundawapan
a. Tugas Pokok
Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan
fasilitasi desain sungai, danau, waduk dan pantai.
b. Fungsi
1) Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi
desain desain sungai, danau, waduk dan pantai.
2) Pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data kegiatan desain
15
10.Bidang Kontruksi
a. Tugas Pokok
Menyelengarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan
fasilitasi konstruksi.
b. Fungsi
1) Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis
konstruksi.
2) Penyelenggaraan pengkajian bahan fasilitasi konstruksi.
3) Penyelenggaraan fasilitasi konstruksi.
11.Seksi Kontruksi Irigasi
a. Tugas Pokok
Penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi konstruksi
irigasi.
b. Fungsi
1) Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi
konstruksi irigasi.
2) Pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data kegiatan
konstruksi irigasi.
12.Kontruksi Sundawapan
a. Tugas Pokok
Penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi konstruksi
sungai,danau, waduk, dan pantai.
b. Fungsi
1) Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi
konstruksi sundawapan.
2) Pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data kegiatan
konstruksi sungai, danau, waduk dan pantai.
13.Seksi Tata Teknik
a. Tugas Pokok
Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan
b. Fungsi
1) Penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi tata teknik.
2) Penyusunan dan pengolahan data kegiatan tata teknik.
14.Bidang Operasi dan Pemeliharaan
a. Tugas Pokok
Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan
fasilitasi operasi dan pemeliharaan.
b. Fungsi
1) Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan operasi dan
pemeliharaan.
2) Penyelenggaraan pengkajian bahan fasilitasi operasi dan
pemeliharaan.
3) Penyelenggaraan fasilitasi bidang operasi dan pemeliharaan.
15.Seksi Operasi
a. Tugas Pokok
Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan
fasilitasi operasi.
b. Fungsi
1) Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi
operasi.
2) Pelaksanaan penyusunan bahan dan pengolahan data kegiatan
operasi.
16.Seksi Pemeliharaan
a. Tugas Pokok
Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan
fasilitasi pemeliharaan.
b. Fungsi
1) Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi
pemeliharaan.
2) Pelaksanaan penyusunan pengolahan data kegiatan
17
17.Seksi Bencana Alam SDA
a. Tugas Pokok
Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan
fasilitasi pengelolaan bencana sumber daya air.
b. Fungsi
1) Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi
pengelolaan bencana alam sumber daya air.
2) Pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data kegiatan
pengelolaan bencana alam sumber daya air.
18.Bidang Bina Manfaat
a. Tugas Pokok
Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan
fasilitasi bina mamfaat.
b. Fungsi
1) Penyelengaraan pengkajian bahan kebijakan bina mamfaat.
2) Penyelengaraan pengkajian bahan fasilitasi bina mamfaat.
3) Penyelengaraan fasilitasi bidang bina manfaat.
19.Seksi Saran Teknik
a. Tugas Pokok
Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan
fasilitasi saran teknik.
b. Fungsi
1) Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi
saran teknik.
2) Pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data kegiatan saran
teknik.
20.Seksi Pengawasan dan Pengendalian
a. Tugas Pokok
Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan
b. Fungsi
1) Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi
pengawasan dan pengendalian.
2) Pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data kegiatan
pengawasan dan pengendalian.
21.Seksi Kerjasama
a. Tugas Pokok
Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan
fasilitasi kerjasama.
b. Fungsi
1) Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi
kerjasama.
2) Pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data kegaiatan
kerjasama.
22.UPTD/Balai PSDA Wilayah Sungai Provinsi Jawa Barat
Sedangkan Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis Daerah
(UPTD) Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 61 Tahun 2002 yaitu:
1) Balai Pendayagunaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai
Ciliwung â Cisadane
2) Balai Pendayagunaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai
Cisadea - Cimandiri
3) Balai Pendayagunaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai
Citarum
4) Balai Pendayagunaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai
Cimanuk-Cisanggarung
5) Balai Pendayagunaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Citanduy â Ciwulan.
a. Tugas Pokok
Melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang sumberdaya
19
b. Fungsi
1) Pelaksanaan operasional pelayanan di bidang sumberdaya air
yang meliputi pelaksanaan operasi dan pengelolaan data sumber
daya air, pemeliharaan serta perbaikan prasarana sumber daya
air, pengendalian dan pengamanan pemanfaatan air dan sumber
air.
2) Pelaksanaan pelayanan teknis administratif ketatausahaan yang
meliputi pengelolaan umum, keuangan, perlengkapan dan
kepegawaian.
Landasan Teori
2.2
Dalam penelitian tugas akhir ini digunakan beberapa teori berkaitan
dengan permasalahan yang dibahas sebagai dasar pemahaman dalam sebuah
sistem serta metode yang dipakai untuk kegiatan pengembangan terhadap sistem
itu sendiri.
Konsep Dasar Sistem
2.2.1
Sistem dapat diartikan dengan adanya suatu bagian-bagian yang saling
terkait dan melakukan kerjasama untuk mencapai suatu tujuan. Keterkaitan antar
komponen tersebut sangat diperlukan, karena tanpa adanya kerjasama yang baik
antar komponen pendukung sistem, maka tidak akan dapat mencapai hasil atau
tujuan yang maksimal. Bahwa âSistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur
-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan
suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentuâ[3]. Suatu
prosedur adalah suatu urutan â urutan oprasi klerikal (tulis menulis), biasanya
melibatkan beberapa orang didalam satu atau klebih departemen, yang diterapkan
untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi â transaksi bisnis yang
terjadi. Sistem adalah kumpulan dari elemen â elemen yang berinteraksi untuk
tertentu. Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (subsistem)
yang saling berinteraksi, sebagai akibat adanya input yang diproses menjadi
output/informasi, misalnya sebuah komputer terdiri dari beberapa komponen.
Karakteristik Sistem
2.2.1.1
Pada hakekatnya suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat
tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (component), batasan sistem
(boundary), lingkungan luar sistem (environment), penghubung sistem (interface),
masukan sistem (input), pengolahan sistem (process), keluaran sistem (output),
dan sasaran sistem (object lives) atau tujuan sistem (goal)[3].
1. Komponen sistem (component)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling
berinteraksi dan bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen
sistem dapat Input Proses Ouput berupa suatu subsistem atau
bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem
untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses
sistem secara keseluruhan.
2. Batasan sistem (boundary)
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu
sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai
suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan luar sistem (environment)
Lingkungan luar dari sistem adalah apapun diluar batas dari
sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem
dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem
tersebut.
4. Penghubung sistem (interface)
Penghubung sistem merupakan media penghubung atau
subsistem dengan subsistem lainnya. Dengan subsistem dapat
21
5. Masukan sistem (input)
Masukan sistem dapat berupa masukan perawatan (maintenance
input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input berupa
sebuah program komputer, pada komputer data merupakan signal input
untuk diolah menjadi informasi.
6. Pengolahan sistem (process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang
akan merubah input menjadi output.
7. Keluaran sistem (output)
Keluaran sistem merupakan hasil dari pengolahan sistem dan
mengklasifikasikan masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran sistem (objectives) atau Tujuan (Goal)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Sasaran
sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan dan
keluaran yang akan dikatakan berhasil bila mengenai sasaran dan
tujuannya. Jika suatu sistem tidak mempunyai tujuan yang jelas, maka
semua operasi sistem tidak ada gunanya.
Model Umum Sebuah Sistem
2.2.1.2
Model umum sebuah sistem terdiri dari masukan (input), pengolahan data
(process), dan keluaran (output). Ini tentu saja disederhanakan karena sebuah
sistem mungkin memiliki beberapa masukan dan keluaran. Berikut ini Gambar 2.3
adalah bentuk umum sistem :
Klasifikasi Sistem
2.2.1.3
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya
adalah sebagai berikut :
1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)
Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide
yang tidak tampak secara fisik. Sistem Fisik merupakan sistem yang ada
secara fisik.
2. Sistem Alamiah (Natural system) dan Sistem Buatan Manusia (Human
Made System)
Sistem Alamiah (Natural system) adalah sistem yang terjadi
melalui proses alam. Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
adalah sistem yang dirancang dan dibuat oleh manusia
3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tertentu
(Probabilistic System)
Sistem Tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku
yang sudah dapat diprediksi. Sistem Tak Tertentu adalah sistem yang
kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur
probabilitas.
4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
Sistem Tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak
terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem tertutup bekerja secara
otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak luar. Sistem terbuka
adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan
luarnya. Sistem Terbuka menerima masukan dan mengahasikan keluaran
untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.
Pengertian Informasi
2.2.2
Konsep dasar informasi, data adalah fakta atau yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi sedangkan informasi adalah âhasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat bagi orang yang akan menerimanyaâ.
Pada definisi lain Informasi adalah pernyataan-pernyataan atau
bentuk-bentuk yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Definisi selanjutnya
23
lebih berarti dan berguna yang dikomunikasikan kepada penerima untuk
digunakan didalam pembuatan keputusan.
Kualitas Informasi
2.2.2.1
Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi
harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan, diantaranya :
1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan
tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas
mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari
sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan
banyak terjadi gangguan yang dapat merubah atau merusak
informasi tersebut.
2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima
tidak boleh terlambat.
3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk
pemakainya bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan
biaya mendapatkannya.
Sistem Informasi
2.2.3
Berdasarkan uraian dari pengertian sistem informasi yang telah dibahas
maka dapat dijelaskan beberapa pengertian tentang sistem informasi diantaranya :
Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang
merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, ilmu teknologi, media,
prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi
penting, memproses tipe transaksi tertentu, memberi sinyal kepada manajemen
terhadap kejadian-kejadian internal; dan eksternal yang penting dan menyediakan
suatu dasar informasi untuk pengambilan suatu keputusan.
Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi, mendukung operasi, bersifat
Pengertian Kepegawaian
2.2.4
Pada hakekatnya kepegawaian secara yuridis tidak mempunyai perbedaan
arti yang dalam kaitannya dengan kehadirannya dalam perusahaan, hanya berbeda
lingkungan penggunaanya.
Pengertian Kenaikan Gaji
2.2.4.1
Pengertian dari gaji adalah upah seseorang sebagai imbalan dalam
melakukan pekerjaan sesuai dengan yang telah dikerjakan. Sedangkan kenaikan
gaji adalah upah lebih yang diberikan pada seseorang dengan syarat tertentu.
Kenaikan Gaji Berkala
2.2.4.1.1
Kenaikan gaji berkala adalah kenaikan gaji yang diberikan kepada
pegawai negeri sipil yang telah mencapai masa kerja golongan yang
ditentukan untuk kenaikan gaji berkala yaitu setiap 2 (dua) tahun sekali
dan apabila telah memenuhi persyaratan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku yaitu sebagai berikut :
a. telah mencapai masa kerja golongan yang ditentukan untuk
kenaikan gaji berkala
b. penilaian pelaksanaan pekerjaan dengan nilai rata-rata sekurang-kurangnya âBaikâ (75-90).
Pengertian Pangkat
2.2.4.2
Pangkat adalah kedudukan yang menunjukan tingkat seseorang pegawai
negeri sipil berdasarkan jabatannya dalam rangkaian susunan kepegawaian dan
digunakan sebagai dasar penggajian. Sedangkan kenaikan pangkat adalah
penghargaan yang diberikan atas prestasi kerja dan pengabdian pegawai negeri
sipil terhadap negara.
Pangkat mempunyai peranan penting bagi pegawai, sebab dengan adanya
pangkat maka pegawai akan lebih giat bekerja untuk mendapatkan hasil yang
25
Pegawai terhadap instansi tempat pegawai tersebut mengabdikan diri.
Kenaikan pangkat ada dua jenis yaitu kenaikan pangkat fungsional dan kenaikan
pangkat reguler. Kenaikan pangkat fungsional ini diberikan setiap dua tahun
sekali berdasarkan batas angka kredit yang telah ditentukan, sedangkan kenaikan
pangkat reguler adalah penghargaan yang diberikan kepada pegawai negeri sipil
yang telah memenuhi syarat yang ditentukan dan diberikan setiap empat tahun
sekali.
Masa Kenaikan Pangkat
2.2.4.2.1
Kenaikan pangkat pegawai negeri sipil ditetapkan pada tanggal 1 April
sampai dengan 1 Oktober setiap tahun kecuali jika ada ketentuan lain dalam
peraturan pemerintah, masa kerja kenaikan pangkat pertama dihitung sejak
pengangkatan sebagai pegawai negeri sipil.
Jenis-jenis kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil adalah sebagai berikut :
1. Jenis Kenaikan Pangkat Regular
a. Kenaikan Pangkat Reguler
Yaitu kenaikan pangkat yang diberikan kepada Pegawai Negeri
Sipil yang memiliki syarat-syarat yang telah ditentukan yaitu
diberikan sekurang-kurangnya telah 4 tahun dalam pangkat terakhir
dan penilaian pelaksanaan pekerjaan dengan nilai rata-rata
sekurang-kurangnya âBaikâ (75-90) tanpa memperhatikan jabatan
yang dipikulnya.
b. Kenaikan Pangkat Fungsional Angka Kredit
Yaitu kenaikan pangkat yang diberikan kepada Pegawai Negeri
Sipil yang statusnya Fungsional Angka Kredit dan memiliki syarat â syarat yang telah ditentukan dengan memperhatikan jabatan yang dipikulnya.
2. Masa Kenaikan Pangkat
a. Masa Kenaikan Pangkat Reguler
Kenaikan pangkat reguler dapat diterima oleh setiap pegawai
dalam status pegawai aktif sedangkan kenaikan pangkat reguler itu
sendiri diterima setiap 4 tahun sekali yang ditetapkan pada tanggal 1
April dan 1 Oktober.
b. Masa Kenaikan Pangkat Fungsional Angka Kredit
Kenaikan pangkat Fungsional Angka Kredit dapat diterima
oleh setiap pegawai dengan jabatan Fungsional Angka Kredit
apabila telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dan
masih dalam status pegawai aktif sedangkan kenaikan pangkat itu
sendiri ada setahun sekali yang ditetapkan pada tanggal 1 April dan
1 Oktober.
Basis Data
2.2.5
Basis Data terdiri atas dua kata, yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih
dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul
sedangkan Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek
seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa,
konsep, keadaan dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf,
simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya.
Basis Data sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang,
seperti :
a. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang
diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan
kembali dengan cepat dan mudah.
b. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara
bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang
tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
c. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan
dalam media penyimpanan elektronis.
Basis Data dan lemari arsip sesungguhnya memiliki prinsip kerja dan
tujuan yang sama. Prinsip utamanya adalah pengaturan data/arsip. Dan tujuan
27
data/arsip. Satu hal yang harus diperhatikan, bahwa basis data bukan hanya
sekedar penyimpanan data secara elektronis (dengan bantuan komputer). Artinya,
tidak semua bentuk penyimpanan data secara elektronis bisa disebut basis data.
Dimana dapat menyimpan dokumen berisi data dalam file teks (dengan
program pengolahan kata), file spread sheet, dan lain-lain, tetapi tidak bisa
disebut sebagai basis data karena didalamnya tidak ada pemilahan dan
pengelompokkan data sesuai jenis/fungsi data, sehingga akan menyulitkan
pencarian data kelak. Yang sangat ditonjolkan dalam basis data adalah pengaturan
pemilahan/ pengelompok-kan/pengorganisasian data yang akan kita simpan sesuai
fungsi/jenisnya. Pemilahan/pengelompokkan/pengorganisasian ini dapat
berbentuk sejumlah file/tabel/terpisah atau dalam bentuk pendefinisian
kolom-kolom/field-field data dalam setiap file/tabel.
Sistem Pendukung Keputusan (Decisions Support System)
2.2.6
Dewasa ini perkembangan teknologi informasi sudah sedemikian pesat.
Perkembangan yang pesat tidak hanya teknologi perangkat keras dan perangkat
lunak saja, tetapi metode komputasi juga ikut berkembang. Salah satu metode
komputasi yang cukup berkembang saat ini adalah metode sistem pendukung
keputusan (Decisions Support System). Dalam teknologi informasi, sistem
pengambilan keputusan merupakan cabang ilmu yang letaknya diantara sistem
informasi dan sistem cerdas. Banyak metode yang dapat digunakan dalam sistem
pengambilan keputusan. Salah satu metode tersebut yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode ELECTRE (Elimination and Choise Expressing
Reality).
ELECTRE merupakan salah satu metode pengambilan keputusan
multikriteria berdasarkan pada konsep outranking dengan menggunakan
perbandingan berpasangan dari alternatif-alternatif berdasarkan setiap kriteria
yang sesuai.
Metode ELECTRE digunakan pada kondisi dimana alternatif yang kurang
sesuai dengan kriteria dieliminasi, dan alternatifyang sesuai dapat dihasilkan.
namun hanya sedikit kriteria yang dilibatkan. Suatu alternatif dikatakan
mendominasi alternatif yang lainnya jika satu atau lebih kriterianya melebihi
(dibandingkan dengan kriteria dari alternatif yang lain) dan sama dengan kriteria
lain yang tersisa.
ELECTRE (Elimination Et Choix Traduisant la relatife) didasarkan pada
konsep perangkingan melalui perbandingan berpasangan antar alternatif pada
kriteria yang sesuai. Suatu alternatif dikatakan mendominasi alternatif yang
lainnya jika satu atau lebih kriterianya melebihi (dibandingkan dengan kriteria
dari alternatif yang lain) dan sama dengan kriteria lain yang tersisa. Hubungan
perangkingan antara 2 alternatif Ak dan Al dinotasikan sebagai Ak dan Al, jika
alternatif ke-k tidak mendominasi alternatif ke-l secara kuantitatif, sehingga
pengambilan keputusan lebih baik mengambil resiko Ak daripada Al[5].
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penyelesaian masalah
menggunakan metode ELECTRE adalah sebagai berikut :
1. Normalisasi matrik keputusan.
Electre dimulai dari membentuk perbandingan berpasangan
setiap alternatif disetiap kriteria ( ). Nilai ini harus dinormalisasikan
ke dalam suatu skala yang dapat diperbandingkan ( ), sehingga dapat
dituliskan pada persamaan 2.1.
Untuk i = 1,2,3..m dan j = 1,2,3..n
2. Pembobotan pada matrik yang telah dinormalisasi
Selanjutnya pengambilan keputusan harus memberikan faktor
kepentingan (bobot) pada setiap kriteria yang mengekspresikan
kepentingan relatifnya (Wi), sehingga dapat dituliskan pada persamaan
2.2.
(2.2)
r
ᵢⱼ
=ââ
(2.1)
W = (wı, w , ...wn)
29
Bobot ini selanjutnya dikalikan dengan matriks perbandingan
berpasangan membentuk metrik V, sehingga dapat dituliskan pada
persamaan 2.3 :
(2.3)
3. Menentukan Corcondance dan Discordance Index
Pembentukan corcondance index dan discordance index untuk
setiap pasangan alternatif dilakukan melalui taksiran terhadap relasi
perangkingan. Untuk setiap pasangan alternatif dan (k,l =
1,2,...,m dan ), matriks keputusan untuk kriteria j, terbagi menjadi 2
himpunan bagian. Pertama, himpunan corcondance index
menunjukan penjumlahan bobot-bobot kriteria yang mana alternatif
lebih baik daripada Alternatif , sehingga dapat dituliskan pada
persamaan 2.4.
(2.4)
Kedua, himpunan corcondance index { } diberikan sebagai
berikut sehingga dapat dituliskan pada persamaan 2.5.
(2.5)
4. Matriks corcondance (C)
Berisi elemen-elemen yang dihitung dari corcondence index
dan berhubungan dengan bobot atribut, sehingga dapat dituliskan pada
persamaan 2.6.
(2.6)
( )
( | )
5. Matriks discordance (D)
Berisi elemen-elemen yang dihitung dari discordance index,
sehingga dapat dituliskan pada persamaan 2.7.
(2.7)
(2.7)
6. Membangun nilai ambang (Threshold) c dan d. Nilai c dan d, sehingga
dapat dituliskan pada persamaan 2.8.
a. Corcondance
(2.8)
Alternatif dapat memiliki kesempatan untuk dominasi ,
jika corcondance index melebihi threshold c, sehingga dapat
dituliskan pada persamaan 2.9.
(2.9)
Dan elemen-elemen dari matriks corcondance dominan F dapat
dituliskan pada persamaan 2.10.
(2.10)
b. Discordance
Hal sama juga berlaku untuk matriks discordance dominan G
dengan threshold d. Nilai d, sehingga dapat dituliskan pada persamaan
2.11:
(2.11)
Dan elemen-elemen dari matriks discordance dominan G dapat
dituliskan pada persamaan 2.12.
{ }
c = â â
⥠c
= {
d = â â
31
(2.12)
Agregasi dari matriks dominan (E) yang menunjukan urutan
preferensi parsial dari alternatif-alternatif, sehingga dapat dituliskan
pada persamaan 2.13.
(2.13)
Jika = 1 mengindikasikan bahwa lebih dipilih daripada
ERD (Entity Relationship Diagram)
2.2.7
ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data
dalam basis databerdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan
antar relasi. ERDuntuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Pada dasarnya ada
tiga simbol yang digunakan, yaitu :
a. Entity
Entity merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat
dibedakan dari sesuatu yang lain. Simbol dari entity ini biasanya
digambarkan dengan persegi panjang.
b. Atribut
Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang
berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari
atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu
dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips.
c. Hubungan / Relasi
Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan
entitas yang berbeda. Relasi dapat digambarkan sebagai berikut.
Relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misal A dan B)
dalam satu basis datayaitu :
{
1. Satu ke satu (One to one)
Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan
entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada
himpunan entitas B.
2. Satu ke banyak (One to many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan
banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada
entitas B dapat berhubungan dengan satu entitas pada himpunan
entitas A.
3. Banyak ke banyak (Many to many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan
banyak entitas pada himpunan entitas B.
Analisis Sistem
2.2.8
Analisis sistem didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem
informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan,
hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat
diusulkan perbaikan-perbaikannya.
A sistem merupakan tahapan yang dimulai karena adanya permintaan
terhadap sistem baru. Dimana, permintaan dapat datang dari seorang manajer di
luar departemen sistem informasi atau dari pihak eksekutif yang melihat adanya
masalah atau menemukan adanya peluang baru. Sehingga tujuan utama analisis
sistem adalah untuk menetukan hal-hal detail yang akan dikerjakan oleh sistem
yang akan diusulkan[4].
Pada model analisis terdapat perangkat lunak yang dapat digambarkan
dalam bentuk sebagai berikut:
1. Flowmap
Flowmap adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah
dan urutan prosedur dari suatu program. Flowmap berguna untuk
33
segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif
pengoperasian. Biasanya flowmap mempermudah penyelesaian suatu
masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih
lanjut.
2. Diagram Konteks
Diagram konteksadalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan
menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan
level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem
atau output dari sistem. Proses tersebut diberi nomor nol. Semua entitas
eksternal yang ditunjukkan pada diagram konteks beserta aliran data
utama menuju dan dari sistem. Diagram tersebut tidak memuat
penyimpanan data (storage) dan tampak sederahana untuk diciptakan,
begitu entitaseksternal serta aliran data-aliran data menuju dan dari sistem
diketahui penganalisis dari wawancara dengan user dan sebagai hasil
analisis dokumen.
3. Data Flow Diagram (DFD)
DFD atau diagram alir data adalah suatu model logika data atau
proses yang dibuat untuk menggambarkan darimana asal data dan kemana
tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa
yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan
dan proses yang dikenakan pada data tersebut.
Terdapat 4 (empat) macam simbol yang digunakan dalam Data
Flow Diagram, diantaranya:
a. Kesatuan luar (external entity) atau batas sistem (Boundary)
merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang dapat
berupa orang, organisasi atau sistem lain yang berada di lingkungan
luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari
sistem.
b. Arus Data (Data Flow) Arus data ini mengalir diantara proses,
dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari
proses sistem. Arus data ini ditunjukkan dengan simbol panah.
c. Proses (process) adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh
orang, mesin atau komputer dari hasil arus data yang masuk ke
dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari
proses.
d. Simpanan data (Data Store) merupakan tempat penyimpanan data .
simpanan data dari DFD disimbolkan dengan sepasang garis
horizontal paralel.
Kamus Data
2.2.9
Kamus data adalah daftar yang mencatat banyaknya proses yang terjadi
dalam sistem. Secara umum kamus data diklasifikasikan menjadi dua yaitu:
1. Kamus data elementer yaitu daftar tentang semua elemen data yang
berhubungan dengan system sehingga data yang mengalir dapat
didefinisikan dan dapat tersimpan secara lengkap.
Kamus Data Komposit, yaitu daftar tentang semua elemen data yang berhubungan
dengan sistem dimana elemen data komponen ini terdiri dari dua elemen data
elemen yang saling berkaitan.
Sistem Client Server 2.2.10
Transmisi data berarti pengiriman data antara dua komputer, atau antara
sebuah komputer dengan terminal. CCITT (Consultative Cimmittee International
Tlephony dan Tegraphy), yang sekarang dikenal ITU-T (International
Telecommunications Union Telephony), menyebut terminal sebagai piranti
terminal data (data terminal equipment=DTE)[6].
Client adalah setiap komponen dari sebuah sistem yang meminta layanan
atau sumber daya (resources) dari komponen sistem lainnya. Server adalah setiap
komponen sistem yang menyediakan layanan atau sumber daya ke komponen
sistem lainnya. Sistem client/server dirancang untuk memisahkan layanan basis
35
data. Layanan basisdata diimplementasikan pada sebuah komputer yang berdaya
guna, yang memungkinkan manajemen tersentralisasi, keamanan dan berbagi
sumber daya.
Client-Server adalah arsitektur jaringan yang memisahkan client (biasanya
aplikasi yang menggunakan GUI) dengan server. Masing-masing client dapat
meminta data atau informasi dari server.
Cara Kerja Client-Server 2.2.10.1
Sistem client-server berjalan seutuhnya pada dua sistem yang berbeda.
Biasanya sebuah server melayani satu client saja. Apabila pemakainnya
mengakses informasi bagian aplikasi, client mengeluarkan permintaan yang
dikirimkan melalui jaringan kepada server. Server kemudian menjalankan
permintaan dan mengirimkan kembali kepada client.
Proses server berperan sebagai aplikasi yang mengelola sumber daya nilai
bersama (shared resource) seperti database, printer atau jalur komunikasi
menjalankan tugasnya. Sebagai back-end, sistem client-server yaitu pusat
pemprosesan data, sedangkan proses client meliputi program-program untuk
mengirimkan permintaan pada server serta melakukan pengaksesan pada data
seperti mengubah, menghapus atau menambah data.
Karena itu program pada client adalah aplikasi front-end yang digunakan
sebagai antarmuka bagi pemakai untuk berinteraksi dengan server selain itu client
menangani pemakaian sumber daya lokal seperti monitor, keyboard dan perangkat
lokal lainya.
Software Pendukung
2.2.11
Untuk perangkat lunak pendukung cara mengembangkannya melalui dua
macam aplikasi, karena komputer server dan client memerlukan aplikasi yang
berbeda. My SQL digunakan untuk pengelolaan database server dan Borland
Delphi sebagai aplikasi pemograman untuk mengembangkan aplikasi sistem
perangkat lunak yang lebih baik dibanding dengan yang lainya sebagai alat yang
mengembangkan aplikasi bagi sistem client-server.
Borland Delphi 7.0
2.2.11.1
Delphi adalah komplier atau penerjemah bahasa Delphi ( awalnya dari
bahasa pascal) yang merupakan bahasa tingkat tinggi. Bahasa pemograman di
Delphi disebut bahasa procedural artinya bahasa atau sintaknya mengikuti urutan
tertentu atau prosedur. Ada jenis pemograman non-prosedural seperti
pemograman untuk kecerdasan buatan seperti bahasa prolog. Delphi termasuk
keluarga visual basic, visual C, artinya perintah-perintah untuk membuat objek
dapat dilakukan secara visual. Pemogram hanya memilih objek apa yang ingin
dimasukan kedalam form, kemudian tingkah laku objek tersebut akan menerima
aksi tinggal dibuat programnya. Delphi merupakan bahasa berorientasi objek,
artinya nama objek, property dan prosedur dikemas menjadi satu kemasan
(encapsulate).
Delphi adalah sebuah perangkat lunak untuk membuat aplikasi komputer
berbasis windows. Delphi merupakan bahasa pemograman berbasis objek, artinya
semua komponen yang ada merupakan objek-objek.ciri-ciri sebuah objek adalah
memlki nama, property dan prosedur. Delphi disebut juga visual programming
artinya komponen-komponen yang ada tidak hanya berupa teks tetapi muncul
berupa gambar-gambar.
MySQL
2.2.11.2
MySQLadalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL
(bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread,
multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat
MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General
Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial
untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaa