• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan Sistem Pendukung Keputusan Kenaikan Pangkat dan Kenaikan Gaji Berkala pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jawa Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembangunan Sistem Pendukung Keputusan Kenaikan Pangkat dan Kenaikan Gaji Berkala pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jawa Barat"

Copied!
250
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

SUTRISNO

10107617

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(2)
(3)
(4)

LEMBAR PENGESAHAN

PEMBANGUNAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KENAIKAN

PANGKAT DAN KENAIKAN GAJI BERKALA PADA DINAS

PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR (PSDA) PROVINSI JAWA BARAT

SUTRISNO

NIM. 10107617

Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Tugas Skripsi pada tanggal :

27 Agustus 2013

Menyetujui,

Pembimbing

Irfan Maliki, S.T., M.T.

NIP. 41277006019

Dekan Fakultas Ketua Program Studi

Teknik dan Ilmu Komputer Teknik Informatika

Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc. Irawan Afrianto, S.T., M.T.

(5)

PANGKAT DAN KENAIKAN GAJI BERKALA PADA DINAS

PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR (PSDA) PROVINSI JAWA BARAT

SUTRISNO

NIM. 10107617

Penguji I Penguji II

Iskandar Ikbal, S.T., M.Kom. Irfan Maliki, S.T., M.T.

NIP. 41277006020 NIP. 41277006019

Penguji III

Ednawati Rainarli, S.Si., M.Si.

(6)
(7)

v

ABSTRAK...i

ABSTRACT...ii

KATA PENGANTAR...iii

DAFTAR ISI...v

DAFTAR GAMBAR...xi

DAFTAR TABEL...xv

DAFTAR SIMBOL...xix

DAFTAR LAMPIRAN...xxi

BAB 1 PENDAHULUAN...1

Latar Belakang Masalah...1

1.1 Identifikasi Masalah...2

1.2 Maksud Dan Tujuan...3

1.3 Batasan Masalah...3

1.4 Metodologi Penelitian...4

1.5 Metode Pengumpul Data...5

1.5.1 Metode Pembangunan Perangkat Lunak...5

1.5.2 Sistematika Penulisan...7

1.6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA...9

Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat...9

2.1 Visi dan Misi...10

(8)

vi

Uraian Tugas (Job Description)...11 2.1.3

Landasan Teori...19 2.2

Konsep Dasar Sistem...19 2.2.1

Karakteristik Sistem...20 2.2.1.1

Model Umum Sebuah Sistem...21 2.2.1.2

Klasifikasi Sistem...21 2.2.1.3

Pengertian Informasi...22 2.2.2

Kualitas Informasi...23 2.2.2.1

Sistem Informasi...23 2.2.3

Pengertian Kepegawaian...24 2.2.4

Pengertian Kenaikan Gaji...24 2.2.4.1

Kenaikan Gaji Berkala...24 2.2.4.1.1

Pengertian Pangkat...24 2.2.4.2

Masa Kenaikan Pangkat...25 2.2.4.2.1

Basis Data...26 2.2.5

Sistem Pendukung Keputusan (Decisions Support System)...27

2.2.6

ERD (Entity Relationship Diagram)...31 2.2.7

Analisis Sistem...32 2.2.8

Kamus Data...34 2.2.9

Sistem Client Server...34 2.2.10

Cara Kerja Client-Server...35 2.2.10.1

Software Pendukung...35 2.2.11

Borland Delphi 7.0...36 2.2.11.1

MySQL...36 2.2.11.2

(9)

vii

Prosedur Kenaikan Pangkat...40 3.1.2.1

Prosedur Kenaikan Gaji Berkala...42 3.1.2.2

Analisis Implementasi Metode Electre...44 3.1.3

Analisa Kebutuhan Data Input Dan Output...45 3.1.3.1

Perhitungan Metode Electre Untuk Kenaikan Pangkat Dan Gaji

3.1.3.2

Berkala...52

Aturan Bisnis...57 3.1.4

Analisis Kebutuhan Non Fungsional...57 3.1.5

Analisis Pengguna ( User )...58 3.1.5.1

Analisis Perangkat Keras...59 3.1.5.2

Analisis Perangkat Lunak...60 3.1.5.3

Analisis Jaringan...61 3.1.5.4

Analisis Basis Data...61 3.1.6

Entity Relational Diagram (ERD)...62 3.1.6.1

Kamus Data Entity Relationship Diagram (ERD)...63 3.1.6.1.1

Analisis Kebutuhan Fungsional...66 3.1.7

Diagram Konteks...66 3.1.7.1

Data Flow Diagram Level 1...66 3.1.7.2

DFD Level 2 Proses 1.0 Login...68 3.1.7.3

DFD Level 2 Proses 2 Pengolahan Data Master...68 3.1.7.4

DFD Level 3 Proses 2.1 Pengolahan Data Golongan...70

3.1.7.5

(10)

viii

DFD Level 3 Proses 2.3 Pengolahan Data Pegawai...71 3.1.7.7

DFD Level 3 Proses 2.4 Pengolahan Data Riwayat Pendidikan...72

3.1.7.8

DFD Level 3 Proses 2.5 Pengolahan Data Unit Kerja...72 3.1.7.9

DFD Level 3 Proses 2.6 Pengolahan Data User...73 3.1.7.10

DFD level 2 Proses 3 Pengolahan Dokumen...73 3.1.7.11

DFD Level 3 Proses 3.1 Pengolahan Riwayat Gaji...75 3.1.7.12

DFD Level 3 Proses 3.2 Pengolahan Riwayat Jabatan...75

3.1.7.13

DFD Level 3 Proses 3.3 Pengolahan Data Riwayat Pangkat...76

3.1.7.14

DFD Level 3 Proses 3.5 Pengolahan Data PAK...77 3.1.7.15

DFD Level 3 Proses 3.6 Pengolahan Data DP3...77 3.1.7.16

DFD Level 3 Proses 3.7 Pengolahan Data Electre...78 3.1.7.17

DFD Level 3 Proses 4.1 Pengolahan Laporan Data Kenaikan Pangkat

3.1.7.18

Dan Gaji Berkala Hasil PerhitunganElectre...79

Spesifikasi Proses...79 3.1.7.19

Kamus Data...124 3.1.7.20

Perancangan Sistem...128 3.2

Perancangan Data...129 3.2.1

Skema Relasi...129 3.2.1.1

Struktur Tabel...130 3.2.1.2

Analisis Pengkodean...134 3.2.2

Perancangan Arsitektur...135 3.2.3

Struktur Menu...135 3.2.3.1

Perancangan Antarmuka (Interface)...136 3.2.4

Perancangan Pesan...150 3.2.4.1

(11)

ix

Implementasi Perangkat Keras...159 4.1.1

Implementasi Perangkat Lunak...160 4.1.2

Implementasi Sistem...160 4.1.3

Implementasi Basis Data...160 4.1.3.1

Implementasi Antarmuka...167 4.1.3.2

Pengujian Sistem...172 4.2

Metode Pengujian...172 4.2.1

Rencana Pengujian...173 4.2.2

Kamus dan Hasil Pengujian...173 4.2.3

Pengujian Login...174 4.2.3.1

Pengujian Tambah Data Golongan...175 4.2.3.2

Pengujian Ubah Data Golongan...176 4.2.3.3

Pengujian Tambah Data Jabatan...177 4.2.3.4

Pengujian Ubah Data Jabatan...178 4.2.3.5

Pengujian Tambah Data Pegawai...180 4.2.3.6

Pengujian Ubah Data Pegawai...185 4.2.3.7

Pengujian Data Import Pegawai...191 4.2.3.8

Pengujian Tambah Data Riwayat Pendidikan...191 4.2.3.9

Pengujian Ubah Data Riwayat Pendidikan...194 4.2.3.10

Pengujian Tambah Data Unit Kerja...197 4.2.3.11

Pengujian Ubah Data Unit Kerja...197 4.2.3.12

(12)

x

Pengujian Ubah Data User...200 4.2.3.14

Pengujian Tambah Riwayat Gaji...201 4.2.3.15

Pengujian Ubah Riwayat Gaji...204 4.2.3.16

Pengujian Tambah Riwayat Jabatan...206 4.2.3.17

Pengujian Ubah Riwayat Jabatan...209 4.2.3.18

Pengujian Tambah Riwayat Pangkat...212 4.2.3.19

Pengujian Ubah Riwayat Pangkat...214 4.2.3.20

Pengujian Tambah Data PAK...217 4.2.3.21

Pengujian Ubah Data PAK...218 4.2.3.22

Pengujian Tambah Data DP3...219 4.2.3.23

Pengujian Ubah Data DP3...222 4.2.3.24

Pengujian Proses perhitungan Electre...226 4.2.3.25

Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha...227 4.2.4

Pengujian Betha...227 4.2.5

Pertanyaan Untuk User Admin...227 4.2.5.1

Pertanyaan Untuk Kasubag...229 4.2.5.2

Kesimpulan Hasil Pengujian Beta...232 4.2.6

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN...233

Kesimpulan...233 5.1

Saran...233 5.2

(13)

iii

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan hikmat dan segala karuniaNya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul :“PEMBANGUNAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KENAIKAN PANGKAT DAN KENAIKAN GAJI BERKALA PADA DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR (PSDA) PROVINSI JAWA BARAT”.

Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah Tugas

Akhir pada Program Studi Strata 1 Teknik Informatika. Keterbatasan

pengetahuan, pengalaman dan kemampuan serta kendala-kendala yang mengiringi

membuat penulisan laporan tugas akhir ini jauh dari sempurna, namun berkat

bimbingan, dukungan serta doa dari berbagai pihak menjadikan penulisan laporan

ini dapat terselesaikan dengan baik.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar –

besarnya kepada pihak – pihak yang telah membantu penyusunan laporan Tugas

Akhir ini, diantaranya adalah :

1. Kepada kedua Orang Tua dan kakak tercinta di rumah yang selalu

mendoakan dan memberikan motivasi yang tinggi pada saya agar dapat

menyelesaikan Tugas Akhir.

2. Bapak Irfan Maliki, S.T.,M.T selaku Dosen Wali IF – 13 dan

Pembimbing yang juga senantiasa membimbing, terima kasih atas saran –

sarannya dari awal pembuatan sampai selesainya laporan tugas akhir ini.

3. Bapak Iskandar Ikbal, S.T.,M.kom selaku penguji seminar yang juga

senantiasa membimbing dan memberi saran – saran untuk tugas akhir.

4. Ibu Ednawati Rainarli, S.Si., M.Si selaku penguji sidang yang juga

(14)

iv

5. Kepada Kang Acep Samsu dan Ibu Ade selaku pembimbing di Dinas

PSDA Jabar yang selalu membimbing saya, terima kasih atas arahannya.

6. Kepada seluruh dosen dan staf Jurusan Teknik Informatika Universitas

Komputer Indonesia, terima kasih atas semua ilmu yang telah diberikan.

7. Kepada rekan – rekan mahasiswa khususnya IF – 13 angkatan 2007 dan

teman – teman juga saudara yang memberikan dukungan dan bantuan.

Akhir kata, semoga semua pihak yang telah memberikan bantuan

mendapatkan balasan dari Allah SWT. Aamiin

Bandung, Juli 2013

(15)

235

[2] Jogiyanto, Hartono. 2001. “Analisis dan Desain Sistem Informasi”.

Yogyakarta : Andi

[3] Jogiyanto, Hartono. 2005. “Analisis & Desain Sistem Informasi

Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis”. Yogyakarta :

Andi

[4] Kadir, Abdul. 2003. “Pengenalan Sistem Informasi”. Yogyakarta : Andi

[5] Kusumadewi, Sri. 2006. “Fuzzy Multi-Attribute Decision Making

(FUZZY MADM)”. Yogyakarta: Graha Ilmu

[6] Sopandi, Dede. 2006. “Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer”.

(16)

1

1

BAB 1

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

1.1

Dinas PSDA adalah instansi yang mengurus tujuh balai yang ada di Jawa

Barat sehingga Sub Kepegawaian dan Umum di Dinas PSDA Jawa Barat saat ini

menangani Kenaikan Pangkat dan Kenaikan Gaji Berkala untuk Pangkat Reguler

dan Fungsional Angka Kredit dari 7 balai yang tersebar di Jawa Barat, sedangkan

Sistem Keputusan Kenaikan Pangkat dan Kenaikan Gaji Berkala untuk Pangkat

Reguler dan Fungsional Angka Kredit yang dilakukan oleh Dinas PSDA Jawa

Barat masih bersifat manual.

Berdasarkan hasil penelitian dan wawancara dengan petugas Dinas PSDA

Jawa Barat, ada suatu masalah pada Sub Kepegawaian Dan Umum yaitu sulitnya

dan memerlukan waktu yang cukup lama untuk menentukan pegawai yang layak

dan tidak layak untuk mendapatkan kenaikan pangkat dan gaji bekala, proses

kenaikan pangkat dan kenaikan gaji berkala yang masih manual sehingga

seringnya terjadi kehilangan dan rusaknya dokumen, pencarian dan perubahan

data memerlukan waktu yang cukup lama, terkadang terlewatnya jadwal kenaikan

gaji berkala akibat pegawai tidak ingat, masih terdapat kesalahan perhitungan nilai

kriteria yang dibutuhkan untuk kenaikan pangkat dan gaji berkala pangkat reguler

dan fungsional angka kredit. Hal ini mengakibatkan Sub Kepagawaian dan umum

mengalami banyak kesulitan dalam proses kenaikan pangkat dan gaji berkala serta

kepala sub bagian kepegawaian kesulitan dalam melihat hasil penilaian dari

persyaratan kenaikan pangkat dan kenaikan gaji berkala yang dihitung untuk

dijadikan bahan evaluasi kinerja pegawai.

Untuk menyelesaikan masalah yang ada pada Dinas PSDA Jawa Barat

serta untuk memperbaiki pelayanan kepada pegawai, maka dibutuhkan sistem

pendukung keputusan yang bisa mengolah semua data yang berhubungan dengan

kenaikan pangkat dan kenaikan gaji berkala pangkat reguler dan fungsional angka

(17)

Pengambilan keputusan dalam penerapan sistem informasi kenaikan

pangkat dan kenaikan gaji berkala pangkat reguler dan fungsional angka kredit

menggunakan metode ELECTRE (ELIMINATION AND CHOICE EXPRESSING

REALITY ). Dikarenakan memiliki performa yang baik untuk menganalisis

kebijakan yang melibatkan kriteria kualitatif dan kuantitatif. Selain itu, sistem

pendukung keputusan ELECTRE diharapkan menghasilkan hasil yg baik dan

cocok untuk kenaikan pangkat dan gaji berkala pangkat reguler dan fungsional

angka kredit dengan sistem outrangking sehingga pegawai yang layak bisa

diurutkan berdasarkan nilai paling baik.

Sehingga penulis mengusulkan metode ELECTRE sebagai acuan

pendukung keputusan yang dapat menghasilkan keputusan yang lebih baik, maka hal ini diwujudkan dalam Tugas Akhir yang Berjudul “PEMBANGUNAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KENAIKAN PANGKAT DAN

KENAIKAN GAJI BERKALA PADA DINAS PENGELOLAAN SUMBER

DAYA AIR (PSDA) PROVINSI JAWA BARAT

“.

Identifikasi Masalah

1.2

Berdasarkan penjelasan dari latar belakang yang telah diuraikan, masalah

utama yang dibahas pada tugas akhir ini yaitu :

1. Pada proses kenaikan pangkat dan kenaikan gaji berkala pangkat

reguler dan fungsional angka kredit mengalami kesulitan dalam

menentukan pegawai yang layak naik pangkat dan gaji berkala selain

banyaknya pegawai yang harus ditangani, pengolahannyapun masih

bersifat manual.

2. Dokumen kenaikan pangkat dan gaji berkala mudah rusak dan

terkadang hilang, proses pencarian, perubahan, penjadwalan,

perhitungan dan penentuan pegawai dalam kenaikan pangkat dan gaji

berkala pangkat reguler dan fungsional angka kredit masih mengalami

kesulitan karena data berupa dokumen tertulis jadi memerlukan waktu

(18)

3

3. Dibutuhkannya laporan hasil dari penilaian yang dilakukan untuk

syarat kenaikan pangkat dan kenaikan gaji berkala pangkat reguler dan

fungsional angka kredit untuk dijadikan bahan evaluasi kinerja

pegawai oleh Kepala Sub Bagian Kepegawaian karena sistem

sebelumnya Kepala Sub Bagian Kepegawaian sulit untuk mendapatkan

laporan dari proses kenaikan pangkat dan gaji berkala.

Maksud Dan Tujuan

1.3

Maksud dari penelitian ini adalah untuk Membangun Aplikasi Sistem

Pendukung Keputusan Kenaikan pangkat dan Gaji Berkala untuk pegawai

pangkat reguler dan fungsional angka kredit Pada Dinas PSDA Jawa Barat.

Sedangkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Membantu dalam menentukan pegawai yang layak naik pangkat dan

gaji berkala pangkat reguler dan fungsional angka kredit dengan sistem

pendukung keputusan menggunakan metode outrangking ELECTRE.

2. Mempermudah kerja bagian Kepegawaian dan Umum dalam hal

pengarsipan data, pencarian data, perubahan data, penjadwalan dan

perhitungan dalam kenaikan pangkat dan kenaikan gaji berkala

pangkat reguler dan fungsional angka kredit.

3. Memberikan laporan tentang kenaikan pangkat dan gaji berkala yang

dirangking agar bisa menjadi evaluasi kerja pegawai untuk Kasubag

berdasarkan nilai yang didapat pegawai dari DP3 dan PAK hasil

perhitungan menggunakan metode ELECTRE.

Batasan Masalah

1.4

Pada pembangunan Sistem Pendukung keputusan ini dibuat beberapa

batasan masalah agar pembahasan lebih terfokus pada masalah yang diteliti sesuai

dengan tujuan yang akan dicapai. Adapun batasan masalahnya adalah sebagai

berikut :

1. Semua data yang dipergunakan pada penelitian ini merupakan data pada

(19)

2. Data yang akan diproses pada sistem ini adalah data-data pegawai tentang

kenaikan pangkat dan kenaikan gaji berkala pangkat reguler dan

fungsional angka kredit yang ada di Dinas PSDA Jawa Barat.

3. Sistem informasi ini hanya membuat pengajuan kenaikan pangkat dan

kenaikan gaji berkala pangkat reguler dan fungsional angka kredit dan

tidak membahas sampai mengeluarkan SK kenaikan pangkat.

4. Sistem ini berfokus pada pengolahan data dan pendukung pengambilan

keputusan Kenaikan Pangkat dan Gaji Berkala pangkat reguler dan

fungsional angka kredit yang didalamnya ada beberapa kriteria

permohonan yang layak diterima.

5. Pada Proses untuk Kenaikan pangkat dan Kenaikan Gaji Berkala pangkat

reguler dan fungsional angka kredit ini akan mengelola tahapan

penerimaan permohonan karena permohonan Kenaikan Pangkat dan Gaji

Berkala pangkat reguler dan fungsional angka kredit dilakukan secara

bertahap, pengecekan, serta pelaporan.

6. Sistem/aplikasi ini hanya digunakan dilingkungan Sub Kepegawaian dan

Umum Dinas PSDA Jawa Barat.

7. Karena data bersifat rahasia, maka tidak semua data yang diperoleh adalah

data asli.

8. Aplikasi yang akan dibangun adalah berbasis Dekstop dan Client-Server.

Metode yang digunakan dalam pengambilan keputusan yaitu

menggunakan metode ELECTRE (ELIMINATION AND CHOICE

EXPRESSING REALITY).

Metodologi Penelitian

1.5

Metodologi penelitian yang digunakan dalam pembangunan aplikasi ini

menggunakan metodologi deskriptif, yaitu membuat deskripsi sistematis, faktual,

dan akurat tentang sifat-sifat obyek penelitian. Metode penelitian ini terdiri dari

(20)

5

Metode Pengumpul Data

1.5.1

a. Studi Pustaka

Pengumpulan data dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti,

dan menelaah berbagai literatur dari perpustakaan yang bersumber dari

buku-buku, jurnal ilmiah, situs internet, dan bacaan lainnya yang berkaitan

dengan penelitian yang dilakukan.

b. Studi Lapangan

Studi lapangan adalah teknik pengumpulan data dengan

mengadakan penelitian dan peninjauan secara langsung terhadap

permasalahan yang diambil. Studi lapangan dalam pembuatan tugas akhir

ini dilakukan secara langsung di kantor Dinas Pengelolaan Sumber Daya

Air Jawa Barat, yang meliputi :

1) Wawancara

Teknik wawancara merupakan suatu langkah dalam

penelitian ilmiah berupa penggunaan proses komunikasi verbal

untuk mengumpulkan informasi dari seorang sumber. Wawancara

yang dilakukan dengan pihak yang berkaitan ,misalnya Sub

Kepegawaian dan Umum PSDA Jawa Barat hal ini dimaksudkan

untuk mencari informasi tentang sistem yang sedang berjalan,

kelemahan sistem yang ada, serta kebutuhan.

2) Observasi

Teknik observasi dilakukan terhadap sistem kerja yang

sedang berjalan di Sub Kepegawai dan Umum Dinas PSDA Jawa

Barat. Observasi merupakan cara mengamati obyek penelitian untuk

mengerti tentang kebutuhan obyek penelitian tersebut sehingga

aplikasi yang akan dibangun dapat memenuhi kebutuhan user.

Metode Pembangunan Perangkat Lunak

1.5.2

Metode yang akan digunakan pada kasus ini adalah model Waterfall.

Model ini mengusulkan sebuah pendekatan kepada perkembangan software yang

(21)

Coding

Testing

Maintenance Design

Analysis

seluruh analisis, desain, kode, pengujian, dan pemeliharaan. Proses - proses yang

terdapat dalam model Waterfall dapat dilihat pada gambar 1.1.

Penjelasan mengenai tahapan-tahapan yang terdapat dalam gambar 1.1

model Waterfall adalah sebagai berikut :

1. Analysis adalah tahap menganalisa hal-hal yang diperlukan dalam

pelaksanaan proyek pembuatan atau pengembangan software.

2. Design adalah tahap menerjemahkan dari keperluan-keperluan

yang dianalisis ke dalam bentuk yang lebih mudah dimengerti

oleh pemakai.

3. Coding adalah tahap menerjemahkan data/pemecahan masalah

software yang telah dirancang ke dalam bahasa pemograman

yang telah ditentukan.

4. Testing adalah tahap pengujian terhadap program yang telah

dibuat. Pengujian ini dilakukan untuk memastikan tidak ada

kesalahan dan semua berjalan dengan baik dan input yang

diberikan hasilnya sesuai dengan yang diinginkan.

5. Maintenance adalah perangkat lunak yang telah dibuat dapat

mengalami perubahan sesuai permintaan pemakai atau

perkembangan metode. Pada program yang dibangun ini tidak

dilakukan tahap maintenance.

(22)

7

Sistematika Penulisan

1.6

Sistematika penulisan penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran

umum tentang penelitian yang dilakukan. Dalam menyajikan laporan skripsi ini

digunakan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

Menguraikan tentang latar belakang permasalahan, merumuskan inti

permasalahan yang dihadapi, menentukan tujuan dan maksud penelitian, yang

kemudian diikuti dengan pembatasan masalah, serta sistematika penulisan.

BAB II. LANDASAN TEORI

Pada bab ini membahas berbagai konsep dasar dan teori-teori yang

berkaitan dengan topik penelitian yang dilakukan dan hal-hal yang berguna

dalam proses analisis permasalahan serta tinjauan terhadap

penelitian-penelitian serupa yang pernah dilakukan sebelumnya termasuk sintesisnya.

Membahas tentang tinjauan perusahaan dan konsep dasar serta teori-teori

yang berkaitan dengan topik penelitian dan yang melandasi pembangunan

aplikasi sistem pendukung keputusan pemberian dana spp dan dana

infrastruktur.

BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN

Bab ini berisi analisis kebutuhan untuk sistem yang akan dibangun

sesuai dengan metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan.

Selain itu, bab ini juga berisi perancangan antarmuka untuk aplikasi yang

akan dibangun dan pembangunan aplikasi sistem pendukung keputusan

pemberian dana spp dan dana infrastruktur.

BAB IV. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Membahas tentang implementasi dan pengujian sistem yang telah

dikerjakan serta menerapkan kegiatan implementasi dan pengujian pada

perangkat lunak aplikasi.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari uraian proses pembangunan sistem

informasi serta

(23)
(24)

9

2

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Profil Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat

2.1

Dinas pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat ( PSDA) adalah

sebuah dinas yang mengelola tentang sumber daya air di wilayah provinsi jawa

barat yang beralamat di Jalan Braga No. 137 Bandung. Dinas PSDA Provinsi

Jawa Barat bekerja untuk kepentingan masyarakat dan negara dan juga yang

membawahi 7 balai yang ada di Provinsi Jawa Barat untuk mengelola semua yang

berhubungan dengan sumber daya air.

Tugas dari Dinas PSDA Provinsi Jawa Barat adalah melakukan

pengelolaan jaringan irigasi dalam rangka menunjang program ketahanan pangan

nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya petani,

pengelolaan waduk dan situ dalam rangka meningkatkan kesejahteraan

masyarakat melalui ketersediaan air baku untuk pertanian (irigasi), air bersih,

perkotaan dan insdustri, penyediaan air baku untuk air bersih dalam rangka

menunjang program peningkatan derajat kesehatan masyarakat, pengelolaan

prasarana pengamanan dan pendayagunaan sungai dalam rangka mengembalikan

kondisi dan fungsi sungai sebagai sumber air untuk menunjang daya dukung

lingkungan, pengelolaan dan pengendalian banjir dan penanggulangan daya rusak

air dalam rangka melindungi prasarana wilayah pemukiman dan lingkungan,

pengelolaan hidrologi, kualitas air, pengendalian pencemaran air dalam rangka

menunjang sistem informasi sumber daya air dan juga peningkatan pemberdayaan

masyarakat dan peran swasta.

Selain mengelola tugas yang berhubungan dengan sumber daya air yang

ada, dinas PSDA juga harus mengelola pegawai yang ada di dinas PSDA dan

pegawai yang ada di 7 balai yang tesebar di Provinsi Jawa Barat. Dinas PSDA

bertujuan untuk memperbaiki dan megelola bahkan memberi arahan kepada

masyarakat tentang pentingnya untuk memelihara dan menjaga semua sumber

(25)

Visi dan Misi

2.1.1

1. Visi

Dinas yang andal, Berkeadilan dan Berkesinambungan Dalam

Pengelolaan Sumber Daya Air Tahun 2013

2. Misi

a. Merumuskan kebijakan dan membina pelaksanaan operasional

serta mengembangkan system pengelolaan sumber daya air secara

holistic,sistematik, dan berkelanjutan

b. Melakukan konservasi, pendayagunaan sumber daya air,

pengendalian daya rusak air, pemberdayaan masyarakat, serta

pengembangan system informasi sumber daya air.

c. Memberikan pelayanan secara optimal efektif dan efisien pada

masyarakat pengguna sumber daya air dalam rangka memenuhi

semua kebutuhan air dengan tepat waktu,ruang, jumlah dan mutu.

d. Melakukan perencanaan, pengawasan dan monitoring evaluasi

pemanfaatan sumber daya air.

Struktur Organisasi

2.1.2

Struktur yang terdapat pada setiap instansi pada dasarnya merupakan

kerangka pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab dari pegawai yang

melaksanakan pekerjaan. Setiap unsur-unsur harus dibuat dan untuk ditaati

sebaik-baiknya, sebagai pertimbangan tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan.

Kejelasan dari struktur ini didapat dalam satu organisasi dan dapat

diketahui hubungan kerjanya secara fungsional antara satu bagian dengan badian

lainnya. Struktur organisasi Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa

(26)

11

Uraian Tugas (Job Description)

2.1.3

Pada Dinas PSDA Provinsi Jawa Barat dijabarkan uraian tugas untuk

mengetahui wewenang, tugas pokok, dan tanggung jawab masing-masing jabatan,

yaitu sebagai berikut:

1. Kepala Dinas

a. Tugas Pokok

Merumuskan, menetapkan, memimpin, mengkordinasikan

dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan tugas pokok Dinas serta

mengkoordinasikan dan membina UPTD.

b. Fungsi

1) Penyelenggaraan perumusan, penetapan, pengaturan dan

koordinasi pelaksanaan kebijakan rekayasa teknik, konstruksi,

operasi dan pemeliharaan, serta manfaat.

2) Penyelenggaraan perumusan dan penetapan kebijakan rekayasa

teknik, konstruksi, operasi dan pemeliharaan, serta manfaat.

3) Penyelenggaraan fasilitasi pengelolaan sumber daya air

meliputi rekayasa teknik, konstruksi, operasi dan pemeliharaan,

(27)

serta manfaat. Penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama

dalam rangka tugas pokok dan fungsi Dinas.

4) Penyelenggaraan koordinasi dan pembinaan UPTD.

2. Sekretaris

a. Tugas Pokok

Menyelengarakan koordinasi perencanaan dan program

Dinas ,menyelenggarakan perencanaan dan program, pengelolaan

keuangan kepegawaian, dan Umum. Dalam menyelenggarakan

tugas pokoknya Bagian Kesekretariatan.

b. Fungsi

1) Penyelenggaraan koordinasi perencanaan dan program Dinas.

2) Penyelenggaraan pengkajian perencanaan dan program

kesekretariatan.

3) Penyelenggaraan pengelolaan urusan keuangan, kepegawaian,

dan umum.

3. Sub Bagian Perencanaa dan Program

a. Tugas Pokok

Melaksanakan koordinasi perencanaan dan penyusunan

program.

b. Fungsi

1) Pelaksanaan penyusunan bahan perencanaan dan program

sekretariat.

2) Pelaksanaan penyusunan bahan penyelengaraan koordinasi

perencanaan dan program Dinas yang meliputi bidang

rekayasa.

3) Teknik, konstruksi, operasi dan pemeliharaan, bina manfaat

serta perencanaan pengelolaan sumber daya air regional.

4) Pelaksanaan penyusunan bahan hasil koordinasi perencanaan

dan program Dinas yang meliputi rekayasa teknik, konstruksi,

operasi dan pemeliharaan, bina manfaat serta perencanaan

(28)

13

5) Pelaksanaan pengkoordinasian perencanaan dan program

UPTD.

4. Sub Bagian Keuangan

a. Tugas Pokok

Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan

dilingkungan Dinas.

b. Fungsi

1) Pelaksanaan penyusunan bahan rencana anggaran belanja

langsung dan tidak langsung Dinas.

2) Pelaksanaan dan koordinasi pengelolaan teknik administrasi

keuangan bidang

3) Pelaksanaan koordinasi pengelolaan keuangan pada UPTD.

5. Sub Bagian Kepegawaian Dan Umum

a. Tugas Pokok

Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian,

ketatalaksaan, umum dan perlengkapan.

b. Fungsi

1) Pelaksanaan penyusunan bahan penyelenggaraan mutasi,

pengembangan karir, kesejahteraan dan disiplin pegawai,

pengelolaan administrasi dan kepegawaian lainnya.

2) Pelaksanaan penyusunan bahan penyelenggaraan pembinaan

kelembagaan, ketatalaksanaan dan rumah tangga.

3) Pelaksanaan administrasi, dokumentasi peraturaan

perundangundangan, kearsipan dan perpustakaan.

4) Pelaksanaan tugas kehumasan dinas.

5) Pengelolaan perlengkapan dinas.

6. Bidang Rekayasa Teknik

a. Tugas Pokok

Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan

(29)

b. Fungsi

1) Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis rekayasa

teknik.

2) Penyelenggaraan pengkajian bahan fasilitasi rekayasa teknik.

3) Penyelenggaraan fasilitasi bidang rekayasa teknik.

7. Seksi Survey

a. Tugas Pokok

Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan

fasilitasi survey.

b. Fungsi

1) Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi

survey.

2) Pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data kegiatan survey.

8. Desain Irigasi

a. Tugas Pokok

Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan

fasilitasi desain irigasi.

b. Fungsi

1) Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi

desain irigasi.

2) Pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data kegiatan desain

irigasi.

9. Desain Sundawapan

a. Tugas Pokok

Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan

fasilitasi desain sungai, danau, waduk dan pantai.

b. Fungsi

1) Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi

desain desain sungai, danau, waduk dan pantai.

2) Pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data kegiatan desain

(30)

15

10.Bidang Kontruksi

a. Tugas Pokok

Menyelengarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan

fasilitasi konstruksi.

b. Fungsi

1) Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis

konstruksi.

2) Penyelenggaraan pengkajian bahan fasilitasi konstruksi.

3) Penyelenggaraan fasilitasi konstruksi.

11.Seksi Kontruksi Irigasi

a. Tugas Pokok

Penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi konstruksi

irigasi.

b. Fungsi

1) Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi

konstruksi irigasi.

2) Pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data kegiatan

konstruksi irigasi.

12.Kontruksi Sundawapan

a. Tugas Pokok

Penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi konstruksi

sungai,danau, waduk, dan pantai.

b. Fungsi

1) Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi

konstruksi sundawapan.

2) Pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data kegiatan

konstruksi sungai, danau, waduk dan pantai.

13.Seksi Tata Teknik

a. Tugas Pokok

Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan

(31)

b. Fungsi

1) Penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi tata teknik.

2) Penyusunan dan pengolahan data kegiatan tata teknik.

14.Bidang Operasi dan Pemeliharaan

a. Tugas Pokok

Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan

fasilitasi operasi dan pemeliharaan.

b. Fungsi

1) Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan operasi dan

pemeliharaan.

2) Penyelenggaraan pengkajian bahan fasilitasi operasi dan

pemeliharaan.

3) Penyelenggaraan fasilitasi bidang operasi dan pemeliharaan.

15.Seksi Operasi

a. Tugas Pokok

Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan

fasilitasi operasi.

b. Fungsi

1) Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi

operasi.

2) Pelaksanaan penyusunan bahan dan pengolahan data kegiatan

operasi.

16.Seksi Pemeliharaan

a. Tugas Pokok

Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan

fasilitasi pemeliharaan.

b. Fungsi

1) Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi

pemeliharaan.

2) Pelaksanaan penyusunan pengolahan data kegiatan

(32)

17

17.Seksi Bencana Alam SDA

a. Tugas Pokok

Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan

fasilitasi pengelolaan bencana sumber daya air.

b. Fungsi

1) Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi

pengelolaan bencana alam sumber daya air.

2) Pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data kegiatan

pengelolaan bencana alam sumber daya air.

18.Bidang Bina Manfaat

a. Tugas Pokok

Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan

fasilitasi bina mamfaat.

b. Fungsi

1) Penyelengaraan pengkajian bahan kebijakan bina mamfaat.

2) Penyelengaraan pengkajian bahan fasilitasi bina mamfaat.

3) Penyelengaraan fasilitasi bidang bina manfaat.

19.Seksi Saran Teknik

a. Tugas Pokok

Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan

fasilitasi saran teknik.

b. Fungsi

1) Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi

saran teknik.

2) Pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data kegiatan saran

teknik.

20.Seksi Pengawasan dan Pengendalian

a. Tugas Pokok

Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan

(33)

b. Fungsi

1) Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi

pengawasan dan pengendalian.

2) Pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data kegiatan

pengawasan dan pengendalian.

21.Seksi Kerjasama

a. Tugas Pokok

Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan

fasilitasi kerjasama.

b. Fungsi

1) Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi

kerjasama.

2) Pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data kegaiatan

kerjasama.

22.UPTD/Balai PSDA Wilayah Sungai Provinsi Jawa Barat

Sedangkan Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis Daerah

(UPTD) Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 61 Tahun 2002 yaitu:

1) Balai Pendayagunaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai

Ciliwung – Cisadane

2) Balai Pendayagunaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai

Cisadea - Cimandiri

3) Balai Pendayagunaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai

Citarum

4) Balai Pendayagunaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai

Cimanuk-Cisanggarung

5) Balai Pendayagunaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Citanduy – Ciwulan.

a. Tugas Pokok

Melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang sumberdaya

(34)

19

b. Fungsi

1) Pelaksanaan operasional pelayanan di bidang sumberdaya air

yang meliputi pelaksanaan operasi dan pengelolaan data sumber

daya air, pemeliharaan serta perbaikan prasarana sumber daya

air, pengendalian dan pengamanan pemanfaatan air dan sumber

air.

2) Pelaksanaan pelayanan teknis administratif ketatausahaan yang

meliputi pengelolaan umum, keuangan, perlengkapan dan

kepegawaian.

Landasan Teori

2.2

Dalam penelitian tugas akhir ini digunakan beberapa teori berkaitan

dengan permasalahan yang dibahas sebagai dasar pemahaman dalam sebuah

sistem serta metode yang dipakai untuk kegiatan pengembangan terhadap sistem

itu sendiri.

Konsep Dasar Sistem

2.2.1

Sistem dapat diartikan dengan adanya suatu bagian-bagian yang saling

terkait dan melakukan kerjasama untuk mencapai suatu tujuan. Keterkaitan antar

komponen tersebut sangat diperlukan, karena tanpa adanya kerjasama yang baik

antar komponen pendukung sistem, maka tidak akan dapat mencapai hasil atau

tujuan yang maksimal. Bahwa “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur

-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan

suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu”[3]. Suatu

prosedur adalah suatu urutan – urutan oprasi klerikal (tulis menulis), biasanya

melibatkan beberapa orang didalam satu atau klebih departemen, yang diterapkan

untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi – transaksi bisnis yang

terjadi. Sistem adalah kumpulan dari elemen – elemen yang berinteraksi untuk

(35)

tertentu. Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (subsistem)

yang saling berinteraksi, sebagai akibat adanya input yang diproses menjadi

output/informasi, misalnya sebuah komputer terdiri dari beberapa komponen.

Karakteristik Sistem

2.2.1.1

Pada hakekatnya suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat

tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (component), batasan sistem

(boundary), lingkungan luar sistem (environment), penghubung sistem (interface),

masukan sistem (input), pengolahan sistem (process), keluaran sistem (output),

dan sasaran sistem (object lives) atau tujuan sistem (goal)[3].

1. Komponen sistem (component)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling

berinteraksi dan bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen

sistem dapat Input Proses Ouput berupa suatu subsistem atau

bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem

untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses

sistem secara keseluruhan.

2. Batasan sistem (boundary)

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu

sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai

suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan luar sistem (environment)

Lingkungan luar dari sistem adalah apapun diluar batas dari

sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem

dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem

tersebut.

4. Penghubung sistem (interface)

Penghubung sistem merupakan media penghubung atau

subsistem dengan subsistem lainnya. Dengan subsistem dapat

(36)

21

5. Masukan sistem (input)

Masukan sistem dapat berupa masukan perawatan (maintenance

input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input berupa

sebuah program komputer, pada komputer data merupakan signal input

untuk diolah menjadi informasi.

6. Pengolahan sistem (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang

akan merubah input menjadi output.

7. Keluaran sistem (output)

Keluaran sistem merupakan hasil dari pengolahan sistem dan

mengklasifikasikan masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran sistem (objectives) atau Tujuan (Goal)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Sasaran

sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan dan

keluaran yang akan dikatakan berhasil bila mengenai sasaran dan

tujuannya. Jika suatu sistem tidak mempunyai tujuan yang jelas, maka

semua operasi sistem tidak ada gunanya.

Model Umum Sebuah Sistem

2.2.1.2

Model umum sebuah sistem terdiri dari masukan (input), pengolahan data

(process), dan keluaran (output). Ini tentu saja disederhanakan karena sebuah

sistem mungkin memiliki beberapa masukan dan keluaran. Berikut ini Gambar 2.3

adalah bentuk umum sistem :

Klasifikasi Sistem

2.2.1.3

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya

adalah sebagai berikut :

(37)

1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide

yang tidak tampak secara fisik. Sistem Fisik merupakan sistem yang ada

secara fisik.

2. Sistem Alamiah (Natural system) dan Sistem Buatan Manusia (Human

Made System)

Sistem Alamiah (Natural system) adalah sistem yang terjadi

melalui proses alam. Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

adalah sistem yang dirancang dan dibuat oleh manusia

3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tertentu

(Probabilistic System)

Sistem Tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku

yang sudah dapat diprediksi. Sistem Tak Tertentu adalah sistem yang

kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur

probabilitas.

4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

Sistem Tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak

terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem tertutup bekerja secara

otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak luar. Sistem terbuka

adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan

luarnya. Sistem Terbuka menerima masukan dan mengahasikan keluaran

untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.

Pengertian Informasi

2.2.2

Konsep dasar informasi, data adalah fakta atau yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi sedangkan informasi adalah “hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat bagi orang yang akan menerimanya”.

Pada definisi lain Informasi adalah pernyataan-pernyataan atau

bentuk-bentuk yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Definisi selanjutnya

(38)

23

lebih berarti dan berguna yang dikomunikasikan kepada penerima untuk

digunakan didalam pembuatan keputusan.

Kualitas Informasi

2.2.2.1

Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi

harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan, diantaranya :

1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan

tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas

mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari

sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan

banyak terjadi gangguan yang dapat merubah atau merusak

informasi tersebut.

2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima

tidak boleh terlambat.

3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk

pemakainya bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan

biaya mendapatkannya.

Sistem Informasi

2.2.3

Berdasarkan uraian dari pengertian sistem informasi yang telah dibahas

maka dapat dijelaskan beberapa pengertian tentang sistem informasi diantaranya :

Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang

merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, ilmu teknologi, media,

prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi

penting, memproses tipe transaksi tertentu, memberi sinyal kepada manajemen

terhadap kejadian-kejadian internal; dan eksternal yang penting dan menyediakan

suatu dasar informasi untuk pengambilan suatu keputusan.

Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi, mendukung operasi, bersifat

(39)

Pengertian Kepegawaian

2.2.4

Pada hakekatnya kepegawaian secara yuridis tidak mempunyai perbedaan

arti yang dalam kaitannya dengan kehadirannya dalam perusahaan, hanya berbeda

lingkungan penggunaanya.

Pengertian Kenaikan Gaji

2.2.4.1

Pengertian dari gaji adalah upah seseorang sebagai imbalan dalam

melakukan pekerjaan sesuai dengan yang telah dikerjakan. Sedangkan kenaikan

gaji adalah upah lebih yang diberikan pada seseorang dengan syarat tertentu.

Kenaikan Gaji Berkala

2.2.4.1.1

Kenaikan gaji berkala adalah kenaikan gaji yang diberikan kepada

pegawai negeri sipil yang telah mencapai masa kerja golongan yang

ditentukan untuk kenaikan gaji berkala yaitu setiap 2 (dua) tahun sekali

dan apabila telah memenuhi persyaratan berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku yaitu sebagai berikut :

a. telah mencapai masa kerja golongan yang ditentukan untuk

kenaikan gaji berkala

b. penilaian pelaksanaan pekerjaan dengan nilai rata-rata sekurang-kurangnya “Baik” (75-90).

Pengertian Pangkat

2.2.4.2

Pangkat adalah kedudukan yang menunjukan tingkat seseorang pegawai

negeri sipil berdasarkan jabatannya dalam rangkaian susunan kepegawaian dan

digunakan sebagai dasar penggajian. Sedangkan kenaikan pangkat adalah

penghargaan yang diberikan atas prestasi kerja dan pengabdian pegawai negeri

sipil terhadap negara.

Pangkat mempunyai peranan penting bagi pegawai, sebab dengan adanya

pangkat maka pegawai akan lebih giat bekerja untuk mendapatkan hasil yang

(40)

25

Pegawai terhadap instansi tempat pegawai tersebut mengabdikan diri.

Kenaikan pangkat ada dua jenis yaitu kenaikan pangkat fungsional dan kenaikan

pangkat reguler. Kenaikan pangkat fungsional ini diberikan setiap dua tahun

sekali berdasarkan batas angka kredit yang telah ditentukan, sedangkan kenaikan

pangkat reguler adalah penghargaan yang diberikan kepada pegawai negeri sipil

yang telah memenuhi syarat yang ditentukan dan diberikan setiap empat tahun

sekali.

Masa Kenaikan Pangkat

2.2.4.2.1

Kenaikan pangkat pegawai negeri sipil ditetapkan pada tanggal 1 April

sampai dengan 1 Oktober setiap tahun kecuali jika ada ketentuan lain dalam

peraturan pemerintah, masa kerja kenaikan pangkat pertama dihitung sejak

pengangkatan sebagai pegawai negeri sipil.

Jenis-jenis kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil adalah sebagai berikut :

1. Jenis Kenaikan Pangkat Regular

a. Kenaikan Pangkat Reguler

Yaitu kenaikan pangkat yang diberikan kepada Pegawai Negeri

Sipil yang memiliki syarat-syarat yang telah ditentukan yaitu

diberikan sekurang-kurangnya telah 4 tahun dalam pangkat terakhir

dan penilaian pelaksanaan pekerjaan dengan nilai rata-rata

sekurang-kurangnya “Baik” (75-90) tanpa memperhatikan jabatan

yang dipikulnya.

b. Kenaikan Pangkat Fungsional Angka Kredit

Yaitu kenaikan pangkat yang diberikan kepada Pegawai Negeri

Sipil yang statusnya Fungsional Angka Kredit dan memiliki syarat – syarat yang telah ditentukan dengan memperhatikan jabatan yang dipikulnya.

2. Masa Kenaikan Pangkat

a. Masa Kenaikan Pangkat Reguler

Kenaikan pangkat reguler dapat diterima oleh setiap pegawai

(41)

dalam status pegawai aktif sedangkan kenaikan pangkat reguler itu

sendiri diterima setiap 4 tahun sekali yang ditetapkan pada tanggal 1

April dan 1 Oktober.

b. Masa Kenaikan Pangkat Fungsional Angka Kredit

Kenaikan pangkat Fungsional Angka Kredit dapat diterima

oleh setiap pegawai dengan jabatan Fungsional Angka Kredit

apabila telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dan

masih dalam status pegawai aktif sedangkan kenaikan pangkat itu

sendiri ada setahun sekali yang ditetapkan pada tanggal 1 April dan

1 Oktober.

Basis Data

2.2.5

Basis Data terdiri atas dua kata, yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih

dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul

sedangkan Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek

seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa,

konsep, keadaan dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf,

simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya.

Basis Data sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang,

seperti :

a. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang

diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan

kembali dengan cepat dan mudah.

b. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara

bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang

tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

c. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan

dalam media penyimpanan elektronis.

Basis Data dan lemari arsip sesungguhnya memiliki prinsip kerja dan

tujuan yang sama. Prinsip utamanya adalah pengaturan data/arsip. Dan tujuan

(42)

27

data/arsip. Satu hal yang harus diperhatikan, bahwa basis data bukan hanya

sekedar penyimpanan data secara elektronis (dengan bantuan komputer). Artinya,

tidak semua bentuk penyimpanan data secara elektronis bisa disebut basis data.

Dimana dapat menyimpan dokumen berisi data dalam file teks (dengan

program pengolahan kata), file spread sheet, dan lain-lain, tetapi tidak bisa

disebut sebagai basis data karena didalamnya tidak ada pemilahan dan

pengelompokkan data sesuai jenis/fungsi data, sehingga akan menyulitkan

pencarian data kelak. Yang sangat ditonjolkan dalam basis data adalah pengaturan

pemilahan/ pengelompok-kan/pengorganisasian data yang akan kita simpan sesuai

fungsi/jenisnya. Pemilahan/pengelompokkan/pengorganisasian ini dapat

berbentuk sejumlah file/tabel/terpisah atau dalam bentuk pendefinisian

kolom-kolom/field-field data dalam setiap file/tabel.

Sistem Pendukung Keputusan (Decisions Support System)

2.2.6

Dewasa ini perkembangan teknologi informasi sudah sedemikian pesat.

Perkembangan yang pesat tidak hanya teknologi perangkat keras dan perangkat

lunak saja, tetapi metode komputasi juga ikut berkembang. Salah satu metode

komputasi yang cukup berkembang saat ini adalah metode sistem pendukung

keputusan (Decisions Support System). Dalam teknologi informasi, sistem

pengambilan keputusan merupakan cabang ilmu yang letaknya diantara sistem

informasi dan sistem cerdas. Banyak metode yang dapat digunakan dalam sistem

pengambilan keputusan. Salah satu metode tersebut yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode ELECTRE (Elimination and Choise Expressing

Reality).

ELECTRE merupakan salah satu metode pengambilan keputusan

multikriteria berdasarkan pada konsep outranking dengan menggunakan

perbandingan berpasangan dari alternatif-alternatif berdasarkan setiap kriteria

yang sesuai.

Metode ELECTRE digunakan pada kondisi dimana alternatif yang kurang

sesuai dengan kriteria dieliminasi, dan alternatifyang sesuai dapat dihasilkan.

(43)

namun hanya sedikit kriteria yang dilibatkan. Suatu alternatif dikatakan

mendominasi alternatif yang lainnya jika satu atau lebih kriterianya melebihi

(dibandingkan dengan kriteria dari alternatif yang lain) dan sama dengan kriteria

lain yang tersisa.

ELECTRE (Elimination Et Choix Traduisant la relatife) didasarkan pada

konsep perangkingan melalui perbandingan berpasangan antar alternatif pada

kriteria yang sesuai. Suatu alternatif dikatakan mendominasi alternatif yang

lainnya jika satu atau lebih kriterianya melebihi (dibandingkan dengan kriteria

dari alternatif yang lain) dan sama dengan kriteria lain yang tersisa. Hubungan

perangkingan antara 2 alternatif Ak dan Al dinotasikan sebagai Ak dan Al, jika

alternatif ke-k tidak mendominasi alternatif ke-l secara kuantitatif, sehingga

pengambilan keputusan lebih baik mengambil resiko Ak daripada Al[5].

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penyelesaian masalah

menggunakan metode ELECTRE adalah sebagai berikut :

1. Normalisasi matrik keputusan.

Electre dimulai dari membentuk perbandingan berpasangan

setiap alternatif disetiap kriteria ( ). Nilai ini harus dinormalisasikan

ke dalam suatu skala yang dapat diperbandingkan ( ), sehingga dapat

dituliskan pada persamaan 2.1.

Untuk i = 1,2,3..m dan j = 1,2,3..n

2. Pembobotan pada matrik yang telah dinormalisasi

Selanjutnya pengambilan keputusan harus memberikan faktor

kepentingan (bobot) pada setiap kriteria yang mengekspresikan

kepentingan relatifnya (Wi), sehingga dapat dituliskan pada persamaan

2.2.

(2.2)

r

ᵢⱼ

=

√∑

(2.1)

W = (wı, w , ...wn)

(44)

29

Bobot ini selanjutnya dikalikan dengan matriks perbandingan

berpasangan membentuk metrik V, sehingga dapat dituliskan pada

persamaan 2.3 :

(2.3)

3. Menentukan Corcondance dan Discordance Index

Pembentukan corcondance index dan discordance index untuk

setiap pasangan alternatif dilakukan melalui taksiran terhadap relasi

perangkingan. Untuk setiap pasangan alternatif dan (k,l =

1,2,...,m dan ), matriks keputusan untuk kriteria j, terbagi menjadi 2

himpunan bagian. Pertama, himpunan corcondance index

menunjukan penjumlahan bobot-bobot kriteria yang mana alternatif

lebih baik daripada Alternatif , sehingga dapat dituliskan pada

persamaan 2.4.

(2.4)

Kedua, himpunan corcondance index { } diberikan sebagai

berikut sehingga dapat dituliskan pada persamaan 2.5.

(2.5)

4. Matriks corcondance (C)

Berisi elemen-elemen yang dihitung dari corcondence index

dan berhubungan dengan bobot atribut, sehingga dapat dituliskan pada

persamaan 2.6.

(2.6)

( )

( | )

(45)

5. Matriks discordance (D)

Berisi elemen-elemen yang dihitung dari discordance index,

sehingga dapat dituliskan pada persamaan 2.7.

(2.7)

(2.7)

6. Membangun nilai ambang (Threshold) c dan d. Nilai c dan d, sehingga

dapat dituliskan pada persamaan 2.8.

a. Corcondance

(2.8)

Alternatif dapat memiliki kesempatan untuk dominasi ,

jika corcondance index melebihi threshold c, sehingga dapat

dituliskan pada persamaan 2.9.

(2.9)

Dan elemen-elemen dari matriks corcondance dominan F dapat

dituliskan pada persamaan 2.10.

(2.10)

b. Discordance

Hal sama juga berlaku untuk matriks discordance dominan G

dengan threshold d. Nilai d, sehingga dapat dituliskan pada persamaan

2.11:

(2.11)

Dan elemen-elemen dari matriks discordance dominan G dapat

dituliskan pada persamaan 2.12.

{ }

c = ∑ ∑

≥ c

= {

d = ∑ ∑

(46)

31

(2.12)

Agregasi dari matriks dominan (E) yang menunjukan urutan

preferensi parsial dari alternatif-alternatif, sehingga dapat dituliskan

pada persamaan 2.13.

(2.13)

Jika = 1 mengindikasikan bahwa lebih dipilih daripada

ERD (Entity Relationship Diagram)

2.2.7

ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data

dalam basis databerdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan

antar relasi. ERDuntuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Pada dasarnya ada

tiga simbol yang digunakan, yaitu :

a. Entity

Entity merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat

dibedakan dari sesuatu yang lain. Simbol dari entity ini biasanya

digambarkan dengan persegi panjang.

b. Atribut

Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang

berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari

atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu

dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips.

c. Hubungan / Relasi

Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan

entitas yang berbeda. Relasi dapat digambarkan sebagai berikut.

Relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misal A dan B)

dalam satu basis datayaitu :

{

(47)

1. Satu ke satu (One to one)

Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan

entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada

himpunan entitas B.

2. Satu ke banyak (One to many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan

banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada

entitas B dapat berhubungan dengan satu entitas pada himpunan

entitas A.

3. Banyak ke banyak (Many to many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan

banyak entitas pada himpunan entitas B.

Analisis Sistem

2.2.8

Analisis sistem didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem

informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan,

hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat

diusulkan perbaikan-perbaikannya.

A sistem merupakan tahapan yang dimulai karena adanya permintaan

terhadap sistem baru. Dimana, permintaan dapat datang dari seorang manajer di

luar departemen sistem informasi atau dari pihak eksekutif yang melihat adanya

masalah atau menemukan adanya peluang baru. Sehingga tujuan utama analisis

sistem adalah untuk menetukan hal-hal detail yang akan dikerjakan oleh sistem

yang akan diusulkan[4].

Pada model analisis terdapat perangkat lunak yang dapat digambarkan

dalam bentuk sebagai berikut:

1. Flowmap

Flowmap adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah

dan urutan prosedur dari suatu program. Flowmap berguna untuk

(48)

33

segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif

pengoperasian. Biasanya flowmap mempermudah penyelesaian suatu

masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih

lanjut.

2. Diagram Konteks

Diagram konteksadalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan

menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan

level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem

atau output dari sistem. Proses tersebut diberi nomor nol. Semua entitas

eksternal yang ditunjukkan pada diagram konteks beserta aliran data

utama menuju dan dari sistem. Diagram tersebut tidak memuat

penyimpanan data (storage) dan tampak sederahana untuk diciptakan,

begitu entitaseksternal serta aliran data-aliran data menuju dan dari sistem

diketahui penganalisis dari wawancara dengan user dan sebagai hasil

analisis dokumen.

3. Data Flow Diagram (DFD)

DFD atau diagram alir data adalah suatu model logika data atau

proses yang dibuat untuk menggambarkan darimana asal data dan kemana

tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa

yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan

dan proses yang dikenakan pada data tersebut.

Terdapat 4 (empat) macam simbol yang digunakan dalam Data

Flow Diagram, diantaranya:

a. Kesatuan luar (external entity) atau batas sistem (Boundary)

merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang dapat

berupa orang, organisasi atau sistem lain yang berada di lingkungan

luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari

sistem.

b. Arus Data (Data Flow) Arus data ini mengalir diantara proses,

(49)

dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari

proses sistem. Arus data ini ditunjukkan dengan simbol panah.

c. Proses (process) adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh

orang, mesin atau komputer dari hasil arus data yang masuk ke

dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari

proses.

d. Simpanan data (Data Store) merupakan tempat penyimpanan data .

simpanan data dari DFD disimbolkan dengan sepasang garis

horizontal paralel.

Kamus Data

2.2.9

Kamus data adalah daftar yang mencatat banyaknya proses yang terjadi

dalam sistem. Secara umum kamus data diklasifikasikan menjadi dua yaitu:

1. Kamus data elementer yaitu daftar tentang semua elemen data yang

berhubungan dengan system sehingga data yang mengalir dapat

didefinisikan dan dapat tersimpan secara lengkap.

Kamus Data Komposit, yaitu daftar tentang semua elemen data yang berhubungan

dengan sistem dimana elemen data komponen ini terdiri dari dua elemen data

elemen yang saling berkaitan.

Sistem Client Server 2.2.10

Transmisi data berarti pengiriman data antara dua komputer, atau antara

sebuah komputer dengan terminal. CCITT (Consultative Cimmittee International

Tlephony dan Tegraphy), yang sekarang dikenal ITU-T (International

Telecommunications Union Telephony), menyebut terminal sebagai piranti

terminal data (data terminal equipment=DTE)[6].

Client adalah setiap komponen dari sebuah sistem yang meminta layanan

atau sumber daya (resources) dari komponen sistem lainnya. Server adalah setiap

komponen sistem yang menyediakan layanan atau sumber daya ke komponen

sistem lainnya. Sistem client/server dirancang untuk memisahkan layanan basis

(50)

35

data. Layanan basisdata diimplementasikan pada sebuah komputer yang berdaya

guna, yang memungkinkan manajemen tersentralisasi, keamanan dan berbagi

sumber daya.

Client-Server adalah arsitektur jaringan yang memisahkan client (biasanya

aplikasi yang menggunakan GUI) dengan server. Masing-masing client dapat

meminta data atau informasi dari server.

Cara Kerja Client-Server 2.2.10.1

Sistem client-server berjalan seutuhnya pada dua sistem yang berbeda.

Biasanya sebuah server melayani satu client saja. Apabila pemakainnya

mengakses informasi bagian aplikasi, client mengeluarkan permintaan yang

dikirimkan melalui jaringan kepada server. Server kemudian menjalankan

permintaan dan mengirimkan kembali kepada client.

Proses server berperan sebagai aplikasi yang mengelola sumber daya nilai

bersama (shared resource) seperti database, printer atau jalur komunikasi

menjalankan tugasnya. Sebagai back-end, sistem client-server yaitu pusat

pemprosesan data, sedangkan proses client meliputi program-program untuk

mengirimkan permintaan pada server serta melakukan pengaksesan pada data

seperti mengubah, menghapus atau menambah data.

Karena itu program pada client adalah aplikasi front-end yang digunakan

sebagai antarmuka bagi pemakai untuk berinteraksi dengan server selain itu client

menangani pemakaian sumber daya lokal seperti monitor, keyboard dan perangkat

lokal lainya.

Software Pendukung

2.2.11

Untuk perangkat lunak pendukung cara mengembangkannya melalui dua

macam aplikasi, karena komputer server dan client memerlukan aplikasi yang

berbeda. My SQL digunakan untuk pengelolaan database server dan Borland

Delphi sebagai aplikasi pemograman untuk mengembangkan aplikasi sistem

(51)

perangkat lunak yang lebih baik dibanding dengan yang lainya sebagai alat yang

mengembangkan aplikasi bagi sistem client-server.

Borland Delphi 7.0

2.2.11.1

Delphi adalah komplier atau penerjemah bahasa Delphi ( awalnya dari

bahasa pascal) yang merupakan bahasa tingkat tinggi. Bahasa pemograman di

Delphi disebut bahasa procedural artinya bahasa atau sintaknya mengikuti urutan

tertentu atau prosedur. Ada jenis pemograman non-prosedural seperti

pemograman untuk kecerdasan buatan seperti bahasa prolog. Delphi termasuk

keluarga visual basic, visual C, artinya perintah-perintah untuk membuat objek

dapat dilakukan secara visual. Pemogram hanya memilih objek apa yang ingin

dimasukan kedalam form, kemudian tingkah laku objek tersebut akan menerima

aksi tinggal dibuat programnya. Delphi merupakan bahasa berorientasi objek,

artinya nama objek, property dan prosedur dikemas menjadi satu kemasan

(encapsulate).

Delphi adalah sebuah perangkat lunak untuk membuat aplikasi komputer

berbasis windows. Delphi merupakan bahasa pemograman berbasis objek, artinya

semua komponen yang ada merupakan objek-objek.ciri-ciri sebuah objek adalah

memlki nama, property dan prosedur. Delphi disebut juga visual programming

artinya komponen-komponen yang ada tidak hanya berupa teks tetapi muncul

berupa gambar-gambar.

MySQL

2.2.11.2

MySQLadalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL

(bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread,

multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat

MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General

Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial

untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaa

Gambar

Gambar 3.1 Prosedur Kenaikan Pangkat
Gambar 3.2 Prosedur Kenaikan Gaji Berkala
Tabel 3-9 Bobot Angka Kredit Pendidika S2 (Magister)
Tabel 3-21 Tabel Perangkat Keras yang dibutuhkan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bahwa dalam rangka penyelesaian penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan setiap mahasiswa, maka perlu adanya penugasan nama-nama Dosen Pembimbing Praktik

, hasil penelitian ini bearti bahwa pengaruh variabel komunikasi organisasi berhubungan secara signifikan terhadap efektivitas kinerja karyawan PT Memora Anoa Indah

Tahap-tahap pada siklus II sama dengan siklus I yaitu peneliti membuat persiapan pembelajaran dengan kegiatan program software membaca. Untuk dapat mencapai hasil

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis golongan senyawa fitokimia, perbedaan potensi ekstrak etanol tumbuhan air tawar Cabomba aquatica DC, yang berasal dari Desa Gunung

1) Guru bersoal jawab dengan murid tentang kata sendi nama dan kata tanya. 2) Guru membimbing murid membaca teks yang bertajuk “Permata”.. 3) Murid melengkapkan teks dengan kata

Unjuk kerja adalah cara bekerja, perilaku dan penampilan (Sulchan Yasin, 2000). Unjuk kerja/kinerja adalah cara kerja seseorang dalam melaksanakan tugas dan peran

Besarnya pengaruh keputusan pembelian (X) terhadap kepuasan konsumen (Y) pada kartu perdana Indosat dapat dilihat dari indikator yang digunakan masing-masing

Potensi rekrut beberapa jenis ikan Telmatherinidae juga dapat dilihat dari indeks kematangan gonad, diameter telur, dan fekunditas yang ditunjukan pada Tabel 2 dan 3. Dibandingkan