• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis citra produk saur-sayuran di Carrefour Lebak Bulus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis citra produk saur-sayuran di Carrefour Lebak Bulus"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

Fatwa Mui

PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

FAI<ULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI

SY ARIF I-IIDA YA TULLAH

(2)

Oleh:

Fatwa Mui

100092020304

Skripsi

Sebagai Salah Sa tu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Sosial Ekonomi Pertanian

PROGRAM STUD I SOSIAL EKONOMI PERT ANIAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSIT AS ISLAM NE<:;ERI

SY ARIF HIDAYATULLAEC

(3)

Skripsi yang be1judul "ANALISIS CITRA PRODUK SA YUR-SA YURAN

DI CARREFOUR LEBAK BULUS". Telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang

Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada

hari Senin, tanggal 7 Juni 2004. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar sarjana Strata 1 (S 1) pada jurusan Ekonomi

Pertanian/ Agribisnis

Jakarta, Juni 2004

Tim Penguji

Penguji I Penguji II Penguji III

d

Prof.Dr.Tumari Jatileksono, M.Sc. Prof. Dr. H. Aki Baihaki, M.Sc. Ir. Mudatsir N., MM

Dan Teknologi

(4)

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditnlis oleh:

Nama : Fatwa Mni

NIM 100092020304

Program Stndi : Sosial Ekonomi Pertanian

Judul Skripsi: Analisis Citra Produk Sayur-sayuran di Carrefour Lebak Bulus

Dapat diterima sebagai salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh gelar sarjana Sains pada Jurusan Sosial Ekonomi Pe1ianian, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakmia.

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Aki Baihaki, M.Sc

Jakarta, Juni 2004 Menyetujui, Dosen Pembimbing

Mengetahui,

Pembimbing II

セセ_@

Ir. Mndatsir Najamuddin, MM

Ketua Jurusan

セセWQ@

(5)

DENGAN !NI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI !NI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI

SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU

LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Juni 2004

(6)

Dibawah bimbingan H. Aki Baihaki clan Mudatsir Najamuddin.

Carrefour merupakan salah satu hypermarket yang ada di Jakarta, Carrefour

Lebak Bulus menjual aneka ragam lini produk kebutuhan mulai dari pakaian dan

kebutuhan rumah tangga yang sangat luas. Sayur-sayuran merupakan salah satu

procluk yang clijual, bahan pangan ini merupakan salah satu kebutuhan keluarga yang

sangat penting. Keluarga merupakan konsumen utama, sehingga untuk menciptakan

kepuasan terhaclap konsumen dan ticlak beralih ke hypermarket atau swalayan yang

lain, rnaka cliperlukan analisa untuk rneningkatkan kualitas dan citra sayur-sayuran.

Penelitian ini clilaksanakan untuk mengetahui garnbaran kualitas

sayur-sayur-sayuran dan citra produk di Carrefour Lebak Bulus, metocle penelitian yang

cligunakan aclalah analisis cleskriptif clan analisis statistik inferensial clengan uji !-test

rnenggunakan rumus polled varian, analisis statitistik deskriptif yaitu untuk

mengetahui gambaran citra kualitas sayur-sayuran terhaclap perusahaan. Objek

penelitian ini termasuk clalam kajian sosial ekonomi yang mencleskripsikan secara

optimal data selengkap mungkin dengan ticlak menguji hipotesis. Jenis data yang acla

adalah kualitatif dan kuantitatif, data tersebut bersumber clari data primer clan

sekuncler.

Dalam penelitian ini populasinya aclalah seluruh konsumen pembeli

(7)

pihak konsumen dan lima orang dari pihak Carrefour. Telrnik analisa data yang digunakan adalah dengan menggunakan metode diagram sarang laba-laba untuk rnengetahui citra produk yang diinginkan kosumen dan perusahaan.

Lebih lanjut dari hasil penelitian ini temukan beberapa hal sebagai berikut: Dari ringkasan analisis deskriptif melalui diagram atas kedelapan faktor ditemukan Tujuh faktor mempunyai penilaian baik (kualitas penampilan, nilai gizi, tingkat keamanan, standar kualitas, tingkat kenyamanan, tingkat kepuasan, kualitas tenaga pelayanan) dan Satu faktor sangat baik (citarasa). Sedangkan clari hasil analisis clengan uji t-test disimpulkan tidak ada perbeclaan yang signifikan rnengenai penilaian citra dan kualitas sayur-sayuran mem1rut produsen dan konsurnen.

(8)

Assalamu 'a/aikum Warahmatul/ahi Wabarakatuh

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT atas nikrnat sehat baik rohani dan jasmani serta taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis akhirnya berhasil rnenyelesaikan skripsi ini dengan judul "Analisis Citra Prodnk Sayur-sayuran di Carrefour Lebak Bulns"

Skripsi disusun dalarn rangka memenuhi syarat untuk dapat menyelesaikan studi dan meraih gelar di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Sains dan Teknologi, Jurusan Agribisnis.

Penulis juga menyadari skripsi ini tidak akan pernah ada tanpa bantuan clan bimbingan clari berbagai pihak. Akhirnya dengan kerendahan hati, ijinkanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orang tua tercinta "Apa (aim) dan !bu", Kakakku dan Adikku (Embun clan Dini), Mang Epi, beserta seluruh kerabat keluarga sanak saudara yang telah rnemberikan bantuan rnoril rnaupun materiil clan senantiasa memberikan clukungan dan cloa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Prof. Dr. H. Aki Baihaki, M.Sc. selaku pembimbing skripsi sekaligus sebagai penguj i yang tel ah memberikan waktu dan pikiran untuk memberikan pengarahan serta rnasukan yang sangat berarti bagi penulis.

(9)

4. Bapak Ir. Mudatsir Najamuddin, MM, selaku Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, dan pembimbing skripsi sekaligus sebagai penguji.

5. Bapak Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis selaku dekan Fakultas Sains dan Teknologi.

6. Bapak Ir. Muhandis Naladiwirya, MM selaku dosen riset pemasaran yang lelah memberikan ilmu yang sangat berarti bagi penulis.

7. !bu Rizky Adi Puspita Sari, Sp, MM yang telah membantu penulis dalam penulisan skripsi.

8. Seluruh Dosen dan Stafftata usaha serta perpustakaan Jurusan Agribisnis.

9. Bapak Tryono Prijosoesilo, selaku Public Relation Head Office Manager Carrefour, beserta staf-stafnya.

I 0. Sahabat-sahabatku yang baik: Kak Ade, !is, Jaja, Mufid, Agung, Mahfad, Phayz, Ruslan, Iman, Wah-u, Rino, !in Picaso Rent, Acong, StaffMatoa Ekspeclisi, Ajay, Oo, Acak, Abu, Faclly, Arman, Ghofur, Jerry, Salim, l-Iiki, Papau, Lulu, Mila, Nia, Nur aclni, Heni, Agnes, Lela, Gigip, Ina. Teman-teman di Fakultas Ekonomi, Ternan-ternan di jurusan Tl, Tim air panas Kosan Wisrna Nirmala clan teman-teman lain yang tidak bisa clisebutkan satu persatu. Dengan segala kerenclahan hati, sekali lagi penulis ucapkan terima kasih. Semoga skripsi ini clapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

(10)

HALAMAN JUD UL ···-··· ... _... i .

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ... 11

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ••.•.••••••.•••..••.•..•..••.•.••••••..•.••.• 111

LEMBAR PERNYA T AAN ... IV RIN GKASAN ... v

KATA PENGANTAR... v11

DAFT AR ISi ... - ... -... ix

DAFTAR TABEL ... Xll DAFTAR LAMPIRAN ...

xiii

DAFT AR GAMBAR ... XIV BAB I. PENDAHULUAN ... .. 1.1. Latar Belakang ... .. 1.2. Rumusan Masalah .. . . . .. . ... ... .. . . . .. . .. . . .. . . .. . .. .. . .. . .. . . .. . . 3

1.3. Tujuan dan Manfuat Penelitian ... ... ... 3

1.3.1. Tujuan Penelitian ... 3

1.3.2. Manfaat Penelitian ... 4

1.4. Sistimatika Penulisan Skripsi ... ... 4

BAB IL TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1. Gambaran Um um Manajemen Pemasaran ... ... ... 6

2.1.1. Peri!aku Pembelian Konsumen .. .. ... .. .. .. ... ... .. .. .... .. . 8

2.1.2. Proses Keputusan Pembelian ... ... .... .. ... .. ... 9

2.1.3. Konsep Kepuasan Konsumen ... 12

2.2. Kualitas Produk ... 14

(11)

2.2.3. Manajemen Kualitas Total (TQM) ... 20

2.3. Disain Produk clan Spesifikasi Kualitas ... 22

2.4. Citra Perusahaan ... 24

2.5. Metode dan Teknik Pengukuran Kualitas... 27

2.6. Kerangka Pemikiran ... 28

BAB lll. METODE PENELITIAN ... ... ... .... 31

3.1. Lokasi Penelitian ... 31

3.2. Jenis dan Surnber Data ... ... 31

3.2.1. Jenis Data ... 31

3.2.2. Sumber Data... 31

3.3. Pengumpulan Data ... 32

3.4. Populasi dan Sampel ... 33

3.5. Metode Analisa ... 33

BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 34

4.1. Sejarah Perusahaan ... 35

4.2. Manajemen Strategi Perusahaan ... 37

4.2.1. Pemyataan Misi Carrefour ... 37

4.2.2. Strategi Carrefour Indonesia 2001-2002 ... 38

4 .2.3. Konsep Carrefour . . . . .. . . .. . . . .. . . .. . .. . . 3 8 4.2.4. Target Pelanggan ... 39

4.2.5. Fasilitas yang di sediakan ... 39

4.3. Kegiatan Usaha ... 39

4.3.1. Fresh ... 39

4.3.2. Grocery ... 39

4.3.3. Baazar ... 39

[image:11.595.27.421.71.685.2]
(12)

4.4. Jenis Sayur-sayuran ... 41

BAB V. HAS IL DAN PEMBAHASAN ... ... 44

5. I. Kebijakan perusahaan Dalam Manajemen Pemasaran .. .. .. .. 44

5. 1.1. Strategi Pemasaran sayur -sayuran .. .. .. .. .. .. .. .. . .. . .. . .. .. . 46

5.1.2. Sayur-sayuran Organik dan Desain Produk ... 46

5.2. Kualitas Produk Menurut Perusahaan ... 49

5.2.1. Konsep Kualitas ... 50

5.2.2. Sistim Kualitas ... 51

5.2.3. TQM (total quality management) ... 53

5.3. Pengaruh Kualitas Dalam Peningkatan Citra Produk Dalam Suatu Perusahaan .. .. .. .. .. ... .. .. .. .. .. .... .. .. . .... .... .. . ... .. .. . 53

5.4. Cara dan Strategi Perusahaan Agar Produknya Selalu Bercitra Positif ... 57

5.5. Analisa Data ... 57

5.5. l. Persyaratan kualitatif ... 58

5.5.2. Persyaratan Kuantitatif ... 62

BAB VL KESIMPULAN DAN SARAN... 71

6.1. Kesimpulan ... ... ... ... ... 71

6.2. Saran... 71

(13)

Tabel I Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9

Carrefour Indonesia . . ... ... ... ... .... .. . .. . . . .. .. .. . .. ... . . .... . . . 38

: CaJTefour di berbagai negara ... 39

Sejarah perjalanan Carrefour ... ... ... ... .. .. ... .. .... . 39

Atribut-atribut yang disukai konsumen... 59

Respon konsumen terhadap kuesioner... 62

Rentang skala penilaian ... ... 63

Rata-rata skor setiap faktor ... 65

Rata-rata skor faktor menurut perusahaan ... 65

[image:13.595.25.415.139.484.2]
(14)

Lampiran I Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4

Jenis Sayur-sayuran ... 74

Kuesioner ... 75

Struktur organisasi toko Carrefour. ... 76

(15)

Garn bar Gambar 2 Gambar 3

[image:15.595.26.438.165.496.2]
(16)

A. Latar Belakang

Produk-produk pangan terutama sayur-sayuran mudah didapat dan bisa di

temui di pasar-pasar tradisional, supermarket, hypermarket, ataupun paserba.

Sayur-sayuran yang ada dipasar tradisional adalah sayur-Sayur-sayuran yang segar namun tidak

memperhatikan aspek teknis dan tahan produk. Hal ini disebabkan jangkauan

pemasarannya adalah masyarakat kelas menengah kebawah, serta dipasar tradisional

tidak ada syarat yang khusus terhadap produk yang akan di jual.

Sayur-sayuran merupakan produk yang sangat dibutuhkan karena kandungan

zat nya sangat diperlukan oleh tubuh manusia dan merupakan produk yang

dikonsumsi secara berkelanjutan. Hal ini merupakan tantangan bagi perusahaan yang

menjual sayur-sayuran untuk terus menyediakan dan memperbaiki kualitas

produknya. Kualitas produk yang baik akan menjadikan konsumen senantiasa puas

terhadap sayur-sayuran yang dikonsumsinya sehingga konsumen tertarik untuk

membeli dan akan terjadi pembelian yang berulang-ulang.

Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang memberikan pelayanan yang

memuaskan konsumen dan menciptakan kesan yang positif bagi para konsumennya

melalui produk yang dihasilkan. Produk yang dihasilkan atau dijual merupakan salah

satu faktor yang mempengaruhi keunggulan bersaing disamping harga dan jangkauan

(17)

mengembangkan produknya. Kualitas produk seharusnya tidak hanya dilihat dari sisi pandang produsen, tetapi yang lebih penting lagi dari segi pandangan terhadap kebutuhan pemakai atau konsumen demi ォ・「・イィ。セゥャ。ョ@ perusahaan itu memasarkan produknya. Dalam hal ini kualitas produk harus dapat mencenninkan tingkat kemampuan produk untuk memberikan kemanfaatan yang diharapkan konsumen.

Mengingat akan arti pentingnya kualitas yang ada terhadap produk yang dihasilkan, sebelumnya perlu diketahui arti kualitas secara umum yaitu atribut-atribut atau sifat-sifat tertentu yang ada pada produk, yang dapat diukur dan dibandingkan

dengan menggunakan patokan yang sudah ada. Atribut itu sendiri memiliki arti suatu karakter yang melekat pada produk bersangkutan.

Peran kualitas sayur-sayuran sangat penting dalam mencapai tujuan yang terorientasi pada kepuasan konsumen disamping fasilitas yang diberikan oleh perusahaan. Kualitas sayur-sayuran sangat berpengaruh terhadap persepsi konsumen mengenai sayur-sayuran.

(18)

konsumen terhadap kualitas yang diberikan akan berlanjut pada proses terbentuknya citra produk dan mempengaruhi citra terhaclap perusahaan.

Dalam dunia pemasaran pembentukan citra perusahaan yang positif akan sangat membantu perusahaan dalam kegiatan pemasarannya, karena dalam kondisi persaingaan yang sangat ketat maka setiap perusahaan akan berusaha menempatkan dirinya sebaik mungkin dimata konsumen agar dapat clipercaya untuk memenuhi kebutuhannya. Salah satu strateginya adalah perlunya membentuk citra yang positif sebagai variabel yang bisa mempengaruhi konsumen dalam mempercepat proses pengambilan keputusan.

B. Rumusan Masalah

Bcrpijak pada latar belakang yang telah cliuraikan diatas, maka pcnulis rnernbuat rurnusan masalah penelitian, yakni :

1. Bagaimana gambaran citra produk sayur-sayuran dimata konsumen ?

2. Adakah perbeclaan atribut citra procluk sayur-sayuran basil pendapal konsurnen clan perusahaan ?

C. Tujuan clan Manfaat Pcnclitian

l. Tujuan Pcnclitian

Sejalan dengan permasalahan diatas tujuan penelitian ini adalah untuk: a. Mengetahui penilaian konsumen sayur-sayuran terhadap citra procluk.

(19)

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi penulis, perusahaan, universitas, dan pembaca:

a. Carrefour, diharapkan penelitian ini bennanfaat terutama dalam memperbaiki kekurangan-kekurangan, dan strategi proses peningkatan kualitas produk yang mempengaruhi

citra

perusahaan, serta sebagai bahan masukan bagi pihak pengambil keputusan, atau kebijakan perusahaan.

b. Universitas, semoga basil penelitian ini menjadi bahan literatur yang berharga, dan berguna di perpustakaan.

c. Penulis, penelitian ini sebagai pengalaman yang sangat berharga, dan sebagai bentuk pengamalan ilmu yang diterima selama kuliah, dengan mewujudkannya melalui praktek lapangan (riset), dan untuk penyelesaian tugas akhir penulis pada tingkat strata I.

d. Pembaca, diharapkan dapat menjadi bahan literature dan bacaan untuk menambah wawasan.

D. Sistematika Penulisan Skripsi

Penulisan skripsi ini dibagi dalam beberapa bab dengan maksud dapat memberikan gambaran secara jelas, dan terperinci mengenai isi perbab yang akan dibahas.

(20)

BABII Menguraikan tentang, gambaran umum manajemen pemasaran, kualitas produk, desain produk, spesifikasi kualitas citra di mata konsumen, citra perusahaan, citra produk dan kerangka pemikiran.

BAB III : Menguraikan tentang, lokasi penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, metode analisis data, teknik pengumpulan data.

BAB IV : Menjelaskan mengenai sejarah singkat berdirinya Carrefour, manajemen strategi, dan Iingkup kegiatan usaha dalam perusahaan itu.

BABV Menjelaskan tentang kebijaksanaan perusahaan dalam manaJemen

pemasaran, kualitas produk menurut perusahaan, pengaruh kualitas dalam peningkatan citra produk dalam suatu perusahaan, dan analisis data.

BAB VI : Merangkum dan menarik kesimpulan dan saran yang dapat bermanfaat

(21)

A. Gambaran Umum Manajcmcn Pcmasaran

Manaje111en Pe111asaran 111enurut Philip Kotler (2002), guru besar pe111asaran dari Universitas No11hwestern A111erika diaiiikan sebagai uraian (aktivitas) perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan alas progra111-program yang dirancang untuk menghasilkan transaksi pada target pasar, guna mernenuhi kebutuhan perorangan atau kelompok berdasarkan asas saling rnenguntungkan, melalui pemanfaatan produk, harga, promosi, dan distribusi (4P atau konsep marketing mix).

Manaje111en pe111asaran ini sangat penting bagi perusahaan terutama dala111 proses untuk 111emasarkan produknya agar bisa diterirna oleh konsu111en dan sarana untuk 111eningkatkan penjualan.

(22)

Kotler (2002:31) rnenyatakan bahwa, pasar sudah berubah secara radikal sebagai akibat dari kekuatan rnasyarakat yang utama seperti kemajuan teknologi, globalisasi, dan deregulasi. Kekuatan-kekuatan utama itu telah menciptakan perilaku baru dan tantangan, yaitu :

I. Konsumen, semakin mengharapkan kualitas dan jasa yang Jebih tinggi dan adanya seuikit penyesuaian ke masing-masing kebutuhan konsumen. Konsurnen memahami lebih sedikit perbedaan produk nyata dan menunjukan Jebih sedikit kesetiaan terhadap rnerek. Konsurnen dapat rnernperoleh informasi produk yang luas dari internet dan surnber Jain, yang mengijinkan mereka untuk berbelanja lebih cerdas. Konsurnen menunjukan kepekaan harga yang lebih besar dalam pencarian mereka akan nilai.

2. Manufaktur bermerek, menghadapi persaingan yang besar dari merelrn1erek dalam negeri dan Juar negeri, yang rnengakibatkan naiknya biaya promosi dan 1rn:rosotnya marjin Jaba. Mereka selanjutnya dihantam oleh jaringan pengecer yang kuat yang rnenguasai ruang rak-rak yang terbatas dan menjual produk yang bermerek toko mereka sendiri untuk bersaing dengan merek nasional.

3. Pengecer berbasiskan toko, rnenderita karena kejenuhan yang berlebihan dalam pengeceran. Para pengecer kecil mengalah pada kekuatan pengecer raksasa yang sedang tumbuh dan yang merupakan 'kelompok cerdas'.

(23)

dimaksud paling sedikit bisa dibagi dalam d.1a kelompok, yakni sasaran prestasi pasar dan sasaran penunjang pemasaran. Sasaran prestasi pasar dimaksudkan untuk hasil yang Jebih spesifik seperti penjualan dan Jaba. Adapun sasaran penunjang pemasaran dimaksudkan untuk tugas yang menunjang hasil presta;i akhir seperti membangun kesadaran konsumen dan ikut serta dalam upaya pendidikan.

Yusanto dan Widjajakusuma (2002: 170) juga merumuskan program pemasaran bagi suatu pasar terdiri. Program tersebut, yaitu: menentukan seberapa besar anggaran pemasarannya; mengalokasikan anggaran tersebut kedalam variabel variabel bauran pemasaran; menentukan penggunaan sumber daya yang terbaik bagi setiap variabel bauran pemasaran.

Berdasarkan teori-teori diatas, peran manajemen pemasaran sangat penting. Peran tersebut antara lain adalah mengidentifikasi keinginan konsumen terhadap

'

kualitas sebuah produk. Kualitas produk bisa ditingkatkan melalui riset terhadap konsumen, sehingga bisa diketahui keinginan konsumen terhadap sebuah produk terntama sayur-saymcsayuran, dan citra yang diharapkan pernsahaan.

1. Pcrilaku Pembclian Konsumcn

(24)

Setiadi (2003:3) mendefinisikan perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk, atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.

Pemahaman tentang konsumen sangat penting terutama untuk merasakan keinginan, dan harapannya terhadap suatu produk dan jasa, sehingga pemasar akan merumuskan strategi yang sesuai dengan harapan konsumen tersebut. The American Marketing Association dalam Setiadi (2003:3) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai berikut: Perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara qfeksi dan kognisi,

perilaku, dan lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka.

Kotler (2002: 183) menyebutkan ヲ。ォエッQセヲ。ォエッイ@ yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen, yaitu: ヲ。ォエoャセヲ。ォエッイ@ kebudayaan, faktor-faktor sosial, faktor pribadi, dan faktor psikologis. Faktor-faktor diatas sangat berguna untuk mengidentifikasi pembeli yang mungkin memiliki minat besar terhadap suatu produk, sehingga perusahaan bisa merancang atau menjual produk yang sesuai dengan kondisi yang dimiliki konsumen.

2. Proses Keputusan Pembelian

(25)

a. Pcngcnalan Kcbutuhan

lstilah kebutuhan (need) dalam pemasaran berarti hasrat untuk memenuhi kebutuhan, scdangkan keinginan (want) adalah hasrat terhadap pemuas spesifik untuk エ」イー」ョセQィゥョケ。@ kcbutuhan itu. Kebutuhan bcrsifat tcrbatas pcmcnuhannya, tetapi keinginan tidak tcrbatas.

Menurut Kotler (2002:292), pemasar perlu mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu, dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen, pemasar dapat mengidentifikasi rangsangan yang paling senng membangkitkan minat akan suatu kaegori produk.

b. Pcncarian Informasi

Terdapat empat sumber informasi yang dapat mernbantu konsumen mencmukan procluk yang layak di beli untuk rnemenuhi tuntutan kebutuhannya (Kotler, 2002:205). Sumber tersebut adalah :

1 ). Sumber komersial yang sifatnya kbih banyak mernberitahukan hal-hal seputar produk. lklan merupakan sumber informasi komersial yang potensial dalarn meraih calon pembeli.

2). Sumber personal sifatnya lebih banyak memberikan penilaian dan rnernperkuat informasi produk yang diterima calon pernbeli.

(26)

c. Penilaian Akhir

Bygrave, dalam Yusanto dan Widjajakusuma (2002: 165). Terc!apat tiga faktor yang kerap mempengaruhi penilaian konsumen terhadap produk, ketiganya adalah: manfaat atau kepuasan dasar, atribut produk, dan perluasan produk.

Produk yang sama mungkin memberikan manfaat atau kepuasan dasar yang berbeda bagi orang yang berbeda. Para pemasar juga harus memahami hubungan antara kepuasan yang bersifat subjektif dan atribut produk yang nyata serta bersi fat objekti[ Pada sejumlah orang atribut produk kadang mendapatkan perhatian sangat sedikit dalam proses pengambilan keputusan pembeliannya. Perluasan produk yang climaksud aclalah unsur pemasaran yang berada di luar produk itu sendiri, tapi menclapat penilaian clari konsumen.

Kotler (2002:206) menerapkan beberapa konsep dasar akan membantu kita mcmahami proses evaluasi konsumen. Pertama, konsumen berusaha untuk memenuhi suatu kebutuhan. Keclua, konsumen mencari manfaat te11entu dari solusi produk. Ketiga, konsumen memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut clengan kemampuan berbeda.

d. Pcngambilan Kcpntusan Pembclian

(27)

tidak di duga-duga sebelumnya, seperti musibah, dan munculnya kebutuhan rnendadak yang menghendaki dilakukannya prioritas ulang terhadap pernenuhan kebutuhan.

e. Pcrilaku Konsumcn Setclah Pcmbelian

Setiap tindakan pembelian suatu produk dapat dipastikan hanya akan mendatangkan dua sikap, yaitu puas atau tidak puas. Sikap ini tergantung pada kesesuaian harapan, dan keinginan pembeli dengan kinerja produk yang akan dibeli.

Frederick Herzberg (Kotler, 2002: 197), mengembangkan teori motivasi dua faktor yang membedakan dissatisfier (faktoF-faktor yang menyebabkan ketidakpuasan), dan ウ。エゥセヲゥ・イ@ (faktmcfaktor yang menyebabkan kepuasan). Teori Motivasi Herzberg mempunyai dua implikasi. Pertama, penjual harus berusaha sebaik-baiknya untuk menghindari dissa/i;,jier, (contohnya kebijakan pelayanan yang buruk), walaupun hal itu tidak menyebabkan lakunya sebuah produk, hal itu bisa dengan mudah menyebabkan produk tidak te1jual. Kedua, produsen harus rnengidentifikasi satisfier atau motivator utama pembelian di pasar dan kernudian menyediakan faktor ウ。エゥセヲゥ・イ@ itu. Satii>:fier ini akan rnenghasilkan perbedaan besar terhadap merek apa yang akan dibeli konsurnen.

3. Konscp Kepuasan Konsumen

(28)

Banyaknya produsen yang menawarkan produk dan jasa menjadikan konsumen rnerniPki pilihan yang semakin banyak dan beragarn. Oleh karenanya kekuatan tawar rnenawar konsumen sernakin besar. Hak-hak konsurnen pun rnulai rnendapat perhatian, terutarna dari segi keamanan dan kualitas produk.

Menurut Schnaars (l]iptono, 2002:24), pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis, adalah untuk menciptakan para konsumen untuk merasa puas. Terciptanya kepuasan konsurnen 111e111berikan beberapa manfaat diantaranya adalah hubungan antara perusahaan dan konsumennya rnenjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas konsumen, serta membentuk suatu rekomendasi dari mulut kemulut yang menguntungkan perusahaan.

Kotler (2002:42) menegaskan bahwa kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan mtara persepsi, atau kesannya terhadap kinerja suatu produk, atau harapan-harapannya. Tjiptono (2002:28) menyatakan bahwa pada dasarnya kepuasan konsumen mencakup perbedaan antara harapan dan kine1ja, atau hasil yang dirasakan.

(29)

Menciptakan kepuasan konsumen, merupakan suatu bagian yang tidak boleh ditinggalkan, karena ha! ini merujllkan faktor yang sangat utama dalam menarik konsumen. Selain itu kepuasan konsumen dapat menciptakan citra positif terhadap produk yang dijual dan selanjutnya perusahaan akan membentuk citra positif ditimbulkan oleh kualitas yang dimiliki produk. Tanpa kualitas yang baik atau sesuai dengan harapan konsumen produk tidak akan laku di pasaran.

Pengainat marketing Akino W. Azzaro (Swa Sembada, September, 2002), mempunyai cara sederhana untuk mengukur kepuasan konsumen. Pertama, ukur berapa kepuasan kita dalam memberikan kepuasan konsumen. Kedua, ukur berapa tingkat kepuasan karyawan pada perusahaan sendiri. Ketiga, tiap bagian terhadap bagian lain dalam jejaring harus dipandang sebagai konsumen pula. Kemuclian Brown dalam Hanif Mauludin (2002) clengan Customer Satisfaction/Revenue Enhancement. Model yang menunjukkan adanya pengaruh antara pelayanan yang memuaskan terhadap citra perusahaan, loyalitas dan retensi pelanggan.

B. Kualitas Produk

(30)

clengan menerapkan konsep clan sistem kualitas procluk yang sesuai dengan keinginan konsumen.

1. Konsep Kualitas

Kramer clan Twigg, dalam Sussi Astuti (2002), mengklasifikasikan karakteristik kua!itas bahan pangan menjadi dua kelompok, yaitu :

a. Karakteristik fisik (tampak), meliputi penampilan yaitu warna, ukuran, bentuk clan cacat flsik; kinestika yaitu tekstur, kekentalan dan konsistensi; .flavour, yaitu sensasi dari kombinasi bau, dan cicip.

b. Karakteristik tersembunyi, yaitu nilai gizi clan keamanan mikrobiologis.

Pada produk pangan, pemenuhan spesifikasi dan fungsi procluk yang bersangkutan dilakukan menurut standar estetika (warna, rasa, bau, dan kejernihan), kimiawi (mineral, logam-logam berat clan bahan kimia yang acla clalam bahan pangan), clan mikrobiologi ( tidak menganclung bakteri Eschericia colidan patogen). Dari beberapa karakteristik, faktor fisik sangat menentukan karena merupakan daya tarik utama, sebagai ilustrasi seorang pembeli akan memilih sayursayuran clari penampilan luarnya. Namun penjual juga harus bisa menjamin keamanan dan kandungannya, karena apabila konsumen sudah tertipu akibat dari penampilan luarnya maka konsumen akan menjauhi.

(31)

penclapatan yang langgeng. Prociuk akan clihargai lebih tinggi clan konsumen mampu clibeli lebih mahal oleh konsumen karena sebuah produk berkualitas tinggi clan clikenal oleh masyarakat.

Dclinisi kualitas, menurut American Society for Quality Control (Kotler, 2002:67), aclalah keseluruhan ciri se1ta sifat suatu produk, atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk 111e111uaskan kebutuhan yang clinyatakan atau yang tersirat. Definisi tersebut jelas sekali berpusat pacla konsumen. Sebuah perusahaan yang hampir selalu memuaskan konsumen disebut perusahaan berkualitas. Sebagai atribut procluk clan jasa, kualitas sering clilupakan dibanding kuantitas, karena meskipun output dapat dikuantifikasikan dengan muclah (clihitung atau ditimbang), kualitasnya lebih sulit dinilai. Sering kali kualitas ditentukan berdasarkan opini yang bersifat subjektif daripada berdasarkan data objektif. Perhatian yang berlebihan pada kuantitas akan mengurangi kewaspadaan terhadap kualitas.

(32)

Setelah dipaparkan pengertian tentang kualitas, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas adalah suatu keadaan maksimal dari suatu produk yang sesuai dengan keinginan konsumen, dengan menilai atribut - atribut yang menyertainya, oleh karena itu untuk menjaga kualitas produk tersebut dibutuhkan pengawasan terhadap produk agar sesuai dengan standar yang diinginkan. Pembelajaran mengenai sistem kualitas yang baik juga sangat penting dan dapat dijadikan sebagai wacana untuk menciptakan keunggulan bersaing.

2. Sistem Kualitas

Sistem kualitas menurut ISO 9000 (Kadarisman, 1994), seperti yang dikutip dari Makalah Falsafah Sains Program Pasca &trjana I PB (200 I) mencakup:

a. Kualitas adalah gambaran dan karak1eristik menyeluruh produk atau jasa, yang menunjukan kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang ditcntukan (tersurat) maupun yang tersirat;

b. Kebijakan Kualitas adalah keseluruhan maksud dan tujuan perusahaan yang berkaitan dengan kualitas yang secara formal dinyatakan oleh pimpinan puncak; c. Manajemen Kualitas adalah seluruh aspek fungsi manajemen yang menetapkan

dan melaksanakan kebijakan kualitas yang telah dinyatakan oleh pimpinan puncak;

d. Pengendalian Kualitas teknik-teknik dan kegiatan-kegiatan operasional yang digunakan untuk memenuhi persyaratan kualitas. Pengendalian kualitas meliputi

(33)

dan menghilangkan penyebab timbulnya hasil yang kurang baik pada tahapan rangkaian kualitas yang relevan untuk mencapai efektivitas yang ekonomis;

e. Jaminan Kualitas adalah seluruh perencanaan dan kegiatan siste111atis yang diperlukan untuk 111emberikan suatu keyakinan (jaminan) yang memadai bahwa suatu produk, atau jasa akan memenuhi persyaratan tertentu.

Sistem kualitas dimaksudkan untuk mengidentifikasi seluruh tugas yang berkaitan dengan kualitas, mengalokasikan tanggung jawab, dan membangun hubungan ke1:jasama dalam perusahaan. Siste111 kualitas juga dimaksudkan untuk 111e111bangun mekanisme dalam rangka memadukan semua fungsi 111enjadi suatu siste111 yang menyeluruh. Suatu sistem ja111inan kualitas harus bersifat transparan sehingga kedua bclah pihak baik perusahaan 111aupun para konsu111en secara jelas clapat 111engetahui bagai111ana perusahaan berniat me111astikan bahwa produknya akan 111e111enuhi semua pcrsyaratan kualitas.

Oleh karena itu, didala111 sistem standar jaminan kualitas 111e111persyaratkan 111anaje111en secara formal, mendokumentasikan kebijakan kualitasnya, 111emastikan kebijakan tersebut climenge11i oleh semua jajaran, dan melakukan langkah-langkah tepat untuk memperlihatkan kebijakan tersebut dilaksanakan secara penuh. Pada saat menentukan kebijakan kualitas, 111anajemen harus dengan jelas menyatakan bahwa salah satu tujuan utama perusahaan, adalah kepuasan penuh konsumennya, sebab eksistcnsinya sangat tergantung kepada dukungan konsumen secara kontinyu.

Seperti yang dikutip dalam Makalah Falsafah Sains yang be1judul Sistem

(34)

clengan kualitas clalam suatu perusahaan clapat dikelompokkan menjacli clua kategori, yaitu, I. Perencanaan clan rekayasa kualitas 2. Pengenclalian kualitas. Keclua kategori ini clijelaskan sebagai berikut:

a. Perencanaan clan Rekayasa Kualitas

Perencanaan clan rekayasa kualitas tercliri dari fungsi-fungsi staf spesialis clan kegiatan-kegiatan yang berkaitan clengan pengembangan. Definisi clan perencanaan kualitas pacla tahap sebelum procluksi. Secara rinci aclalah sebagai berikut:

I) Saran terhaclap manajemen mengenai kebijakan kualitas perusahaan, clan penulisan lt(juan-tujuan kualitas yang realistis.

2) Analisis persyaratan kualitas konsumen, dan penulisan spesifikasi rancangan. 3) Tinjau ulang dan evaluasi rancangan procluk untuk memperbaiki kualitas dan

mengurangi biaya kualitas.

4) Mendefinisikan stanclar kualitas clan menyusun spesifikasi produk.

5) Merencanakan pengenclalian proses dan menyusun prosedur-proseclur untuk menjamin kesesuaian kualitas.

6) Mengembangkan teknik-teknik pengenclalian :rnalitas dan metode inspeksi tennasuk merancang peralatan Ltii khusus.

7) Melaksanakan stucli kemampuan proses. 8) Analisis biaya kualitas.

(35)

I 0) Audit kualitas di tingkat perusahaan.

I I) Mengorganisasi program pelatihan dan peningkatan motivasi untuk perbaikan kualitas.

b. Pengendalian Kualitas Pangan

Hubeis, (Makalah Sistem Manajemen Kualitas Produk, 200 I), mendefinisikan pengendalian kualitas pangan, erat kaitannya dengan sistem pengolahan yang melibatkan bahan baku, proses, pengolahan, penyirnpangan yang エ・セェ。、ゥ@ dan hasil akhir. Secara internal (citra kualitas pangan) dapat dinilai atas ciri fisik (Penarnpilan: warna, ukuran,bentuk dan cacat; Citarasa: kornbinasi bau, kelezatan dan Nilai gizi; kandungan vitamin) serta atribut tersembunyi (tingkat kearnanan rnikroba). Sedangkan secara eksternal (citra perusahaan) ditunjukkan oleh kernarnpuan untuk mencapai kekonsistenan kualitas (syarat dan standar) yang ditentukan oleh pernbeli, baik di dalam rnaupun di luar negeri, kualitas pelayanan, kenyarnanan, sehingga terwujud kepuasan akhir konsumen.

Pengendalian kualitas pangan JUga bisa mernberikan makna upaya pengernbangan kualitas produk pangan yang dihasilkan oleh perusahaan atau produsen untuk rnernenuhi kesesuaian kualitas yang dibutuhkan konsumen. Pemenuhan standar kualitas tersebut akan membentuk citra dimata konsumen.

3. Manajemen Kualitas Total (Total Quality Management)

Pada tahun 1980-an beberapa perusahaan besar Amerika Serikat

(36)

yang dikenal Total Quality Management (TQM) atau Integrated Quality Control (JQTJ. TQM merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksi111umkan daya saing organisasi atau perusahaan 111elalui perbaikan terus 111enerus atas produk, jasa, manusia, proses dan lingkungannya. Kualitas total, adalah kunci 111emliu penciptaan nilai dan kepuasan konsu111en, dan kualitas ini 111erupakan pekerjaan setiap orang terutama bagian pemasaran.

Salah satu i111plikasi dari TQM (Kotler, 2002: 68), bahwa karyawan pe111asaran harus 111e111berikan waktu dan usaha tidak hanya untuk meningkatkan pe111asaran eksternal, tetapi juga 111eningkatkan pe111asaran internal, para pe111asar harus 111engeluh sepe1ti konsumen ketika produk atau pelayanannya tidak benar, dan harus 111enjunjung standar untuk tetap me111berikan solusi terbaik kepada konsumen. Pada perusahaan yang berpusat pada kualitas para manajer pemasaran 111empunyai dua tanggung jawab. Pe1tama, 111ereka harus berpartisipasi dala111 111erumuskan strategi dan kebijakan yang dirancang untuk membantu perusahaan agar unggul 111elalui kece111erlangan kualitas total. Kedua, mereka harus 111enghasilkan kualitas pemasaran sekaligus dengan kualitas produksi.

Tjiptono. (2002: 33) mengatakan, dasar utama dari TQM adalah bahwa kualitas organisasi ditentukan oleh konsu111en. Dengan demikian, prioritas uta111a dalam jaminan kualitas adalah 111e111iliki piranti yang handal dan sahib tentang

penilaian konsumen terhadap perusahaan.

(37)

belum bisa menjangkau selera konsumen, maim produk itu gaga! dalam menyuguhkan kualitas yang baik bagi konsumen. Sclain hal diatas ada yang lebih penting dalam menciptakan kualitas yang baik, yaitu keanekaragaman suatu produk harus bisa dihindari, karena itu merupakan kunci untuk menawarkan produk yang berkualitas tinggi. Yang tidak boleh dilupakan dari kualitas, yaitu komitmen dari suatu perusahaan secara terpadu, yaitu secara konsisten melakukm peningkatan kualitas secara terus menerus.

C. Desain Produk clan Spesifikasi Kualitas

(38)

Gumbira Sai'd dan Haritz lntan (2001: I 04), mendefinisikan standarisasi adalah suatu tingkat kualitas suatu produk dengan menggunakan standar warna, ukuran atau volume, bentuk, susunan, ukuran jumlah, dan jenis tmsurunstir kandungan (zat-zat kandungan), kekuatan atau ketahanan, kadar air, rasa, tingkat kematangan, dan berbagai kriteria lainnya yang dapat dijadikan standar dasar kualitas produk.

Pemilihan kritcria dasar standarisasi tergantung pada permintaan konsumen, atau pengguna, dan disesuaikan dengan komoditas yang akan distandarisasikan. Standarisasi dan penggolongan kualitas produk memiliki peranan yang sangat penting bagi kelancaran pemasaran. Oleh karena itu sangat penting menetapkan grade dan standar kualitas produk-produk agribisnis.

Misalnya, produk agribisnis dibagi kedalam empatgrade, yakni istimewa (A), pilihan (B), kornersial (C), dan ekonornis (D) dengan larnbang seperti terlihat pacla garnbar I.

INDONESIA A ISTIMEWA

INDONESIA

c

KOMERSIAL

INDONESIA B

PILIHAN

INDONESIA D

EKONOMIS

[image:38.595.113.343.535.678.2]
(39)

Adanya standarisasi perusahaan dapat bisa membedakan tiap-tiap produk schingga desain tcrhadap produknya pun berbeda sesuai dengan kadar atau keistimewaan, perbedaannya bisa berupa kemasan ( dalam sayuFsayuran). Selama tahun-tahun terakhir, dcsain produk semakin besar pcngaruhnya dalam pembelian berbagai macam produk oleh konsumen.

Diperlukan penelitian untuk mengetahui apa yang diharapkan konsumen clalam penampilan produk, claya yang diharapkan konsumen dalam penampilan procluk, daya tarik visual, kenyamanan procluk, dan lain-lain. Pengharapan konsumen itu bersifat dinamis, clan keinginannya dari waktu kewaktu selalu berbeda, maka peran desain sangat menentukan dalam persaingan global, terutama untuk peningkatan penjualan.

D. Citra Produk

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai

pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.

(40)

Masih menurut Kotler (2002:356), bahwa untuk mendorong penJ1alan perusahaan memodifikasi karakteristik produk melalui peningkatan kualitas, perbaikan ciri khas, atau peningkatan gaya.

I. Strategi peningkatan kualitas bertujuan untuk 'meningkatkan kinerja fungsional prnd uk, day a tahan, keandalan, kecepatan, rasa.

2. Strategi peningkatan keistimewaan baru (sepe11i ukuran, berat bahan, kelengakapa·n tambahan, aksesoris) yang memperluas keanekagunaan, keamanan, atau kegunaan produk.

3. Strategi peningkatan gaya bertujuan meningkatkan daya tarik estetis suatu produk.

Untuk meningkatkan citra produk ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu merek atau nama dagang harus mempunyai citra positif; berasosiasi dengan kualitas dan hal-hal yang baik atau mendukung citra produk dan mudah dilafolkan oleh lidah berbagai bangsa. Promosi atau iklan harus menunjang dalam membangun citra, schingga tcrcipta kcpuasan terhadap konsumen dan citra perusahaan pun positif.

K Citra Pcrusahaan

(41)

Brown (tesis Hanif Mauludin, 2000), rnenunjukkan beberapa rnanfaat yang bisa diperoleh perusahaan yang telah rnernuaskan konsurnennya rnelalui penyampaian pelayanan yang berkualitas diantaranya ialah citra perusahaan. Citra suatu perusahaan bisa dibentuk rnelalui penyampaian produk (barang/jasa) yang rnarnpu 111e111uaskan konsurnen. Citra positif bisa rnerupakan suatu kekuatan bagi perusahaan dalarn kegiatan pernasarannya. Konsurnen yang telah rnernpunyai penilaian positif terhadap perusahaan akan cenderung rnempunyai loyalitas.

Citra ini dibentuk berdasarkan kesan, pernikiran ataupun pengalarnan yang dialami seseorang terhadap sesuatu obyek yang pada akhirnya akan membentuk sikap atau penilaian terhadap perusahaan yang bersangkutan. Selai1jut11ya sikap atau penilaian tersebut dapat dipakai oleh konsumen yang bersangkutan sebagai perlimbangan untuk mengambil keputusan pembelian selanjutnya. Hal ini karena citra dianggap bisa rnewakili pengetahuan seseorang terhadap suatu obyek.

Afzalurrahman (Yusanto dan Widjajaksuma, 2002: 168), ada beberapa kiat untuk rnernbangun citra rnenurut Uswah Rasullulah SAW, Yaitu:

I. Penarnpilan yaitu tidak rnembohongi konsurnen, baik rnenyangkut kualitas dan kuantitasnya. Yaitu berupa penipuan terhadap konsumen dalam pe11jualan produknya.

"Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang

merugikan; dan limhanglah dengan timbangan yang lurus. Dan, janganlah kamu

merajalela di muka humi ini dengan memhuat kerusakan. "

(42)

2. Pelayanan, apabila konsurnen tidak sanggup mernbayar kontan henclaknya di beri tempo. Yang berarti peran karyawan sangat menentukan dalam rnemberkan pelayanan yang terbaik.

3. Persuasi, rnenjauhi sumpah yang berlebihan clalam rnenjual suatu barang.

"Sumpah dengan maksud me/ariskan barang dagangan ada/ah penghapus

berkah. " (HR Bukhari clan Muslim)

4. Pemuasan, hanya dengan kesepakatan bersama dengan suatu usulan clan penerimaan, penjualan akan sempurna.

"Hai orang-orang yang beriman, jangan/ah kamu saling memakan haeta

sesamamu dengan )a/an batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku

dengan suka sama suka diantara kamu ... "(An-Nisaa :29)

Sikap perusahaan terhadap manajemen kualitas merupakan pencenn111an sarnpai seberapa jauh sebuah pernsahaan peduli akan konsumennya. Supaya bisa berfungsi, citra bisa disampaikan melalui setiap sarana komunikasi yang terseclia clan kontak merek.

Kotler ( 2002: 338), menegaskan ada beberapa faktor yang rnempengaruhi citra:

(43)

b. Media. citra yang dipilih harus ditamplkan dalam iklan yang 111enyampaikan suatu cerita, suasana hati, sehingga bisa berkaitan dengan procluk yang akan cl ij ual.

c. Suasana, ruangan perbelanjaan juga menciptakan suatu citra terutama ruang yang nyaman dan menari k.

d. Peristiwa, suatu perusahaan clapat membangun suatu iclcntilas mclalui jcnis kegiatan yang disponsorinya, seperti ikut berpartisipasi clalam peduli lingkungan. ataupun mensponsori acara musik.

LeBoeuf clan Brown (Hanif Mauludin,2000) menyatakan bahwa setiap pelanggan datang dengan membawa harapan-harapan tertentu terhadap kualitas barang clan pelayanan, serta dengan membawa pengalamannya selama ini. Bila perusahaan bisa memberikan lebih atau sama clengan apa yang diharapkan maka persepsi pelanggan atas pelayanan relatif tinggi, dan jika perusahaan gaga! memenuhi harapan pelanggan maka persepsi mereka terhadap kualitas akan relatif renclah. Dan hal ini akan berpengaruh pada persepsi pelanggan terhadap citra perusahaan.

F. Metode dan Teknik pcngukuranCitra Kualitas Prociuk

Pacla dasarnya kualitas itu dapat diukLr dengan berbagai macam metode clan

(44)

Dalam penelitian ini metode yang akan digunakan adalah survey kepuasan pelanggan. Metodc ini merupakan metode yang umum untuk dipakai didalam penelitian mengenai kepuasan pelanggan, yang bisa dilakukan melalui pos, telepon maupun wawancara pribadi (McNeal dan Lamb dalam Tjiptono:2002). Melalui survey se111aca111 ini perusahaan akan 111e111peroleh tanggapan dan umpan balik secara langsung dari pelanggan dan juga 111e111berikan signal positif bahwa perusahaan menaruh perhatian terhadap para pelanggannya.

Sedangkan Teknik yang digunakan didalam metode survey kepuasan pelanggan adalah sebagai berikut : Pengukuran dapat dilakukan secara langsung dengan memberikan pertanyaan seperti ungkapan seberapa puas atau baik pelayanan yang diberikan oleh perusahaan ini, dengan skala I sampai 7 mulai sangat tidak puas atau sangat tidak baik sampai sangat puas atau sangat baik (Bilson Simamora: 2004). Dalam penelitian ini, persepsi kualitas konsumen atas kualitas yang mereka peroleh diukur dengan earn 111e111bandingkan antara kinetja kualitas yang dimiliki sayur-sayuran yang telah direspon dengan tingkat harapan yang dimiliki konsumen. Selanjutnya dihitung dengan teknik analisis deskriptif untuk mengetahui seberapa jauh perbedaannya. 1-lasil dari analysis tersebut akan didistribusikan dalam diagram sarang laba-laba.

G. Kcrangka l'cmikiran

(45)

yang positif' terhadap produk sehingga citra perusahaan pun dinilai baik oleh konsumen. Kotler (2002:292), citra jXlSitif itu bisa diidentifikasi melalui pengumpulan infonnasi dari sejumlah konsumen, yaitu dengan mengidentifikasi rangsangan yang paling sering membangkitkan minat akan suatu kategori produk.

Perusahaan harns bisa mengevaluasi produk-produk sayur-sayuran dengan selalu meningkatan kualitasnya sehingga sesuai dengan keinginan dan kehendak

konsumen. Untuk membangkitkan minat mereka terhadap suatu produk. Kualitas dianggap sebagai derajat penerimaan konsumen terhadap produk yang dikonsurnsi bernlang (seragam dan konsisten dalam standar dan spesifikasi).

Cilra kualitas produk, yang akan pcnulis analisis sebagai variable unluk mcngukur citra kualilas produk mcnurul konsumcn clan produscn, mcngacu pada pendapat Hubeis, yaitu:

I. Citra Internal (citra kualitas sayur-sayuran) a. Kualitas penampilan

b. Cita rasa

c. Atribut tersembunyi/nilai gizi d. Tingkat keamanan

2. Citra Eksternal ( citra perusahaan)

a. Standar kualita; yang tclah ditcntukan

(46)

Dalam penelitian, penulis akan mengkaji melalui kebijakan perusahaan clalam manajemen pemasaran, kine1:ja kualitas produk yang dihasilkan perusahaan, terhadap sayur-sayuran yang diharapkan konsumen

Berdasarkan teori-teori diatas maka, citra yang diinginkan konsumen dan produsen atau Carrefour, dapat di bandingkan melalui pengukuran 。エイゥ「オセ。エイゥ「オエ@

(47)

セtra@

DAN KUALITAS SA

yMセMセセセZャaセMQ@

...

[MANAJEMEN

[[セセセセZn@

CITRA PRO DUK

[

- - -

----·

-KUALITAS PRODUKI

CITRA PERUSAHAAN

KEPUASAN KONSUMEN

[image:47.595.28.445.60.575.2]
(48)

A. Lolrnsi Penelitian

Lokasi penelitian bertempat di Carrefour Lebak Bulus, yang beralamat di JI.

Lebak Bulus Raya No. 8 Jakarta Selatan. Alasan pemilihan Jokasi ini, dikarenakan

Carrefour merupakan tempat yang ideal (mudah dijangkau) dan sesuai dengan kriteria

tujuan penelitian.

B. Jenis dan Sumber Data

I. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

a. Data kualitatif, yaitu data yang berhubungan dengan kategorisasi, seperti

atribut-atribut yang disukai konsumen. Contohnya: warna, kesegaran, rasa, kemasan, clan

lain sebagainya. Data ini didapatkan dari wawancara langsung dengan konsumen

pembeli sayur-sayuran, dan data bersifat subjektif karena pendapat tiap responden

berbeda-beda, data ini bisa diangkakan.

b. Data kuantitatif, yaitu data yang be1wujud angka-angka. Data ini berasal dari

(49)

2. Sumber Data

Data yang diolah dan dijadikan sumber referensi dalam penelitian ini berupa:

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh Jangsung dari sumbemya, yaitu hasil

survei, pengamatan, wawancara, penyebaran kuesioner yang dilakukan peneliti di

Carrefour dan dilakukan secara sistematis berdasarkan tujuan penelitian.

b. Data sekunder, yaitu data yang tersedia dmi luar yang dikumpulkan oleh peneliti,

misalnya buku-buku, dokumentasi perusahaan, majalah-majalah, jumal-jurnal

ilmiah, dan keterangan atau publikasi lainnya.

C. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini dalam pengumpulan datanya menggunakan metode, yaitu:

I. Study kepustakaan (library research), yaitu dengan membaca buku-buku,

jurnal-jumal ilmiah, dokumentasi perusahaan atau melalui situs internet yang berkaitan

dengan masalal1 yang diteliti.

2. Metode observasi, yaitu suatu cara pen!,>umpulan data dengan jalan melakukan

pengamatan langsung, dan pencatatan secara sistematis dan berdasarkan kepada

tujuan penelitian.

3. Metode wawancara, yaitu suatu cara pengumpulan data dengan jalan mengadakan

tanya jawab lm1gsung ke konsumen, dan pihak Carrefour yang dikerjakan dengan

(50)

4. Kuesioner, merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan, atau pernyataan tertulis kepada responclen

untuk clijawab.

D. Populasi dao Sampel

Populasi yang menjadi unit analisis penelitian ini adalah seluruh konsumen

pembeli sayur-sayuran, berstatus ibu rumah tangga!berkeluarga, populasi ini bersifat

homo gen dan jumlah sampel yang diambil I 00 responclen yang bisa mewakili

populasi. Pihak Carrefour cliambil sampel sebanyak 5 responclen, yang dianggap bisa

mewakili keseluruhan populasi, terutama yang mempunyai pengaruh clan mengetahui

visi perusahaan.

E. Metode Analisis

Metode yang yang cligunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik

deskriptif dan statistik inferensial.

I. Analisis statistik deskriptif bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang

kualitas produk sayur-sayuran, dan untuk mengiclentifikasi karakteristik

masing-masing variable, yaitu menggunakan diagram sarang laba-laba. Objek penelitian

termasuk dalam kajian disiplin ilmu sosial ekonomi yang menggambarkan clan

mendeskripsikan secara optimal, dan selengkap mungkin tentang objek yang akan

(51)

A. Sejarah Perusahaan

CatTCfour Indonesia memulai sejarahnya di Indonesia pada bulan Oktober 1998 dengan membuka unit pertama di Cempaka Putih. Pada saat yang sama, Continent, juga sebuah paserba dari Perancis, membuka unit pertamanya di Pasar Festival. Pada penghujung 1999, Carrefour, dan Promodes (lnduk Perusahaan Continent) sepakat untuk melakukan penggabungan atas semua usahanya di seluruh dunia. Penggabungan ini membentuk suatu grup usaha rite! terbesar kedua di dunia dengan memakai nama Carrefour.

Dengan terbentuknya Carrefour, maka segala sumber <la.ya yang dimiliki kedua group tadi menjadi difokuskan imtuk lebih memenuhi dan memuaskan kebutuhan pelanggannya. Penggabungan ini memungkinkan untuk meningkatkan kinerja paserba-paserba Carrefour, mendapat manfaat dari keahlian karyawan-karyawan di Indonesia dan di dunia, dan mengantisipasi terjadinya evolusi ritel dalam skala nasional, dan global.

[image:51.595.17.423.129.484.2]
(52)

No Carrefour ludonesia Tahon berdiri

1 CruTefour Pasar Festival Oktober 1998

2 Carrefour Cempaka Putih Oktober 1998

3 Carrefour Mega Mal Pluit Maret 1999

4 Carrefour Cempaka Mas Juli 1999

5 Carrefour Duta Merlin Agustus 1 999

6 Carrefour Ratu Plaza Maret 2000

7 Carrefour MT Haryono Juni 2000

8 Carrefour Lebak Bulus Oktober 200 I

9 Carrefour Puri Indah Juni 2002

10 Carrefour Ambassador Desember 2002

11 CruTefour Mollis - Bandung Juli 2003

Tabel I. Carrefour Indonesia

Dari sebelas hypennarket yang dimiliki Carrefour, Carrefour yang ada di Pasar Festival kemungkinan besar akan diambil alih oleh pihak pemerintah daerah DK!, sehinggajumlah Carrefour menjadi 10 hypermarket.

Carrefour Indonesia kurang lebih memperkerjakan 5000 karyawan, setiap gerai kurang lebih 400 karyawan, direkrut +/- 50% merupakan promosi internal dan +/-50% direkrut dari lingkungan sekitar.

[image:52.595.23.417.137.482.2]
(53)

Carrefour Perancis ERO PA Spanyol Belgia Italia Portugal Turki Polandia Republik Ceko Yunani Swiss Rumania ASIA Taiwan Tahun

Tahun 1959 Tahun 1960

Tahun 1961 Tahun 1962 Tahun 1963

Tahun 1969

Tahun 1970

Tahun 1973 Tahun 1975 Tahun 1976 Tahun 1979 Tahun 1990 Tahun 1995 Tahun 1996

Tahun 1998

Tahun 1999

Jumlah Carrefour

216 China 280 Thailand 120 Korea

57 Malaysia 37 Singapura

6 Indonesia

10 Japan

13 AMERIKA SELA TAN 12 Brazil

13 Argentina 11 Meksiko

I Kolombia 127 Chili

28 Negara Yang Lain

Tabel.2. Carrefour di berbagai negara

Keterammn Grup Carrefour berdiri.

Carrefour membuka supermarket pertamanya di Annecy. Pendirian Promodes .Jumlah 35 17 25 6 I 11 4 136 79 23 22 8 4 21

Promodes membuka supermarket pertamanya di Mantes-La-Jolie, di bab>ian barat Paris.

Hypermarket Carrefour dibuka pertamakali, di Sainte-Genevieve-des-Bois, di bagian selatan Paris.

Hypermarket Carrefour membuka cabang pertamanya di luar Perancis, yaitu di Belgia.

Carrefour terdaftar di Bursa Efek Paris.

Promodes membuka hypermarket dibawah bendera Carrefour. Carrefour pertamakali dibuka di Spanyol.

Carrefour pertamakali dibuka di Brazil. Continent buka di Jerman dan Spanyol. Promodes terdaftar di Bursa Efek Paris.

Carrefour memperluas usahanya ke Asia dan Taiwar1. Continent buka di Turki.

Carrefour memperluas usahanya di Thailand, Korea Selatan, dan Hongkong.

Pertama kali Carrefour dibuka di Republik Ceko, Kolombia, Chile, dan Indonesia.

Penggabungan antara Carrefour dan Promodes.

[image:53.595.23.420.134.700.2]
(54)

B. Manajemen Strategi Pernsahaan

l. Pernyataan Misi Carrefour

a. Misi Carrefour: Seluruh upaya Carrefour ditujukan demi kepuasan pelanggan.

Kegiatan usaha eceran Carrefour, adalah untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang berubah-ubah, dalam hal pilihan produk dan kualitas dengan harga paling bersaing.

b. Karyawan Carrefour: Modal utama Carrefour adalah karyawan-karyawan yang mempunyai motivasi tinggi.

lnisiatif perseorangan dan pendelegasian tanggung jawab dilaksanakan dengan semangat solidaritas dan kepentingan bersama.

c. Sumber Daya Carrefour: Usaha yang dilalmkan berdasarkan konsep yang sederhana dan terns terang.

Agar senantiasa bersaing, Carrefour terns menerus mengarahkan sumber dayanya, untuk mencapai efisiensi pendistribusian yang optimal.

d. Sasaran Carrefour: Bertujuan untuk menjadi kekuatan internasional yang diperhitungkan dalam setiap pasar.

(55)

2. Strategi Carrefour lndouesia 2001-2002

Tujuan Carrefour adalah, "Meujadi Toko Ritel Diskon No l Di ludonesia" dengan meuerapkau strategi pemasarau sebagai berikut:

a. Mengantisipasi datangnya kompetitor barn dengan meningkatkan pangsa pasar dau meningkatkau citra perusahaau.

b. Meningkatkan kenyamanan berbelanja pelanggan dengan meningkatkan pelayauau dau suasana toko.

c. Menyesuaikan harga, dan ragam produk untuk menarik pelanggan, dan mengembaugkan kesetiaau pelauggan U11tuk berbelanja lagi.

d. Menjadi tim rite! terbaik dengan meningkatkan profesionalisme, kualitas pelayanan, dan. kerjasama tim.

e. Memperoleh keuntungan dengan menjadi Jebih efisien dan lebih aktif.

3. Konsep Carrefour

a. Menawarkan harga yang bersaing.

b. Menyediakau pilihau produk yang Jengkap. c. Produk-produk bennutu.

d. Pelayanan yang baik.

4. Target Pelanggan

(56)

5. Fasilitas yang disediakan

a. Parkir Gratis (toko tertentu).

b. Pusat perbelanjaan.

c. Garansi harga.

d. Snack comer, food court, spice garden.

e. Telephone umum.

C. Kegiatan Usaha

CaITefour mengorganisasikan barang-barang dagangan kedalam 5 (lima)

departemen besar, yaitu:

I. Fresh

a. Buah-buahan, dan sayur-sayuran (fh1il & vegetahle).

b. Tempat pemotongan (/m1che1y).

c. Salad Bar.

d. Perikanan (fishery).

e. Makanan siap saji (bake1ypasay),dll.

2. Grocery

a. Makanan ringan dan minuman (perishable & beverage).

b. Pembersih dan alat-alat kecantikan.

c. Tisu, dll.

3. Bazaar

(57)

b. Alat-alat banb'llnan.

c. Asesoris kendaraan bennotor.

d. Perlengkapan untnk taman., dll.

4.

Appliance

a. Telephone, Hifi, TV, Komputer.

b. Kamera foto.

c. Barang-barang elektronik, di!.

5.

Textile

a. Sepatu, tas, sandal.

b. Asesoris, kain, karpet.

c. Pakaian, celana, dll.

Hampir 90% dari barang di Carrefour adalah produk lokal. Bahkan

Carrefour berhasil mengekspor prodnk lokal pada tabun 2002 senilai +/-US$ 11 juta

ke jaringan Carrefour di Eropa. Barang-barang yang sudah masuk ke banyak gerai

Carrefour di Eropa antara lain keset, furniture, pakaian, makanan, dan mainan.

Keberhasilan ekspor Carrefour tak lepas dari kemampuannya mendapatkan

harga murah dari para pemasoknya. Carrefour memiliki posisi tawar-menawar yang

cukup kuat dalam berhadapan dengan para pemasoknya, tennasuk dengan pemasok

besar, seperti Indofood, Unilever, dan ABC, untuk mendapatkan harga yang lebih

(58)

Carrefour mampu menekan margin keunlungan dan bckc1:ja sectlsicn

mungkin. Dan mcmusnahkan barang-barang yang tidak laku dijual.

Agar pasokan barang ke Carrefour selalu tercukupi, terutama sayur-sayuran,

Carrefour pun mengadakan kerjasama dengan kelompok tani Bimandiri di Lembang

sejak talmn 200 l, yaitu berupa bantuan teknis dimana Carrefour mendatangkan

lnsinyur Pertanian dari Perancis untuk membantu dari segi bibit, pola tanam, panen,

pemakaian pestisida (dengan Sygenta) bahkan sampai dengan modal awal untuk

produk-produk tertentu.

Dalam pemenuhan produknya Carrefour beke1:jasama dengan kurang lebih

2000 pemasok. Sayur-sayuran biasanya didapatkan dari para pemasok, diantaranya:

(59)

A. Kebijakan 'Perusahaan Dalam Manajcmcn Pcnrnsanm

Manajemen pemasaran memiliki peranan yang sangat penting di dalam

perusahaan dan merupakan faktor yang harus dipelajari. terutama dalam proses untuk

memasarkan produknya agar bisa cliterinrn oleh konsu1rn:n, sehingga marnpu

meningkatkan penjualan. Carrefour merupakan perusahaan yang bergerak clalam

usaha bisnis penjualan eceran (rewil 011tlite skala besar). Bisnis penjualan eceran

yang clikcmbangkan Carrefour, aclalah usaha pasar modern clalam bentuk "'Paserba'·

(pasar serba acla), konsep paserba merupakan konsep penjualan eceran yang

cliciptakan oleh Carrefour clirancang untuk memuaskan para konsumen.

Salah satu kegiatan pokok suatu perusahaan, clalam memperlahankan

kelangsungan hiclup perusahaan aclalah kegiatan pemasaran alau penjualan.

Pemasaran merupakan faktor penentu hiclup matinya perusahaan, sebab walau basil

procluksinya banyak tetapi ticlak clapat clipasurkan, maka tidak ada gunanya.

Seiring clengan perubahan pola konsumsi masyarakat clan terbentuknya

kelas menengah barn akibat meningkatnya penclapatan tersebut, kehacliran retail

outlite skala besar yang cliclukung modal besar seperti Carrefour semakin dibutuhkan.

Keterbatasan waktu berbelanja, kebutuhan barang clalam jurnlah besar clan suasana

(60)

Agar segala kebutuhan konsurnen terpenuhi dan terpuaskan rnaka perlu clipelajari perilaku keputusan pembelian. Proses keputusan pernbelian oleh konsumen lerlwdap sayur-sayuran, lcrdiri dari bcberapa talwpan yang lwrus dijalani:

I. Pengenalan kebutuhan, konsumen akan rnemilih sayur-sayuran yang bisa rnernberikan rnanfaat serta keuntungan jika rnernbeli dan mengkonsumsi sayuran terse but.

2. Pencarian inforrnasi, dalarn tahapan ini biasanya konsumen rnengetahui suatu produk mclalui iklan, ataupun brosur info belanja.

3. Penilaian akhir, dalam memilih sayur-sayuran konsumen lebih memperhatikan

ciri fisik, terutama dari segi warna, kesegaran, kernasan clan kerusakan.

4. Pengarnbilan keputusan pernbelian, hal ini terganlung dari segi kebutuhan konsurnen akan sayur-sayuran apa yang akan dipilih, clan proses pemililrnn ini bisa clitentukan oleh pengaruh dari pihak lain.

5. Perilaku konsumen setelah pernbelian, biasnnya konsurnen bisa merasakan kepuasan, atau ketidakpuasan procluk setelah mengkonsurnsi produk itu, clan ini merupakan ha! yang utarna clan menjacli tantangan bagi pilrnk Carrefour, agar bisa rnemuaskan konsumen.

1. Strategi Pemasaran Sayur-sayurnn

(61)

penjualan dan tidak rug1. Karena bersil'at rnudah rusak, rnaka sayur-sayuran dikeluarkan untuk konsumen, tidak harus ber!irnpah, narnun disesuaikan dengan kebutuhan atau mencukupi konsumen, clan seorang pernasar diharuskan rnernpelajari perilaku konsumen, terutama dalam upaya agar sayur-sayuran di beli, diko11su111si, , clan konsurnen bisa puas terhaclap procluk tersebut, sehingga 111enciptaka11 loyalitas

konsurnen,

Carrefour harus rnelibatkan konsurnen, untuk rnengukur kepuasan pelanggan, karena konsurnenlah yang bisa merasakan produk yang diko11su111si11ya baik atau ticlak, kepuasan akan rnenciptakan kesan yang positif clan sarana untuk mempertahankan konsumen, loyalitas konsurnen diciptakan karena kepuasan, Sedangkan keticlak puasan akan menciptakan perasaan kecewa clan konsumenpun ticlak segan-segan untuk beralih ke ternpat lain,

Perusahnan dalan1 n1cnjunl sayur-sayurnn harus dalnn1 kcadaan scgar d'in

(62)

2. Sayur-sayuran Organik dan Dcsain Produk

Keamanan pangan (jiJod sq/ety) mcnjadi isu sensitif dalam inclustri pangan. Berbagai kasus keracunan pangan yang te1:jadi, bcrasal dari kontmninasi bahan kirnia clan rnikrobiologi. Faktor kesehatan rnenjacli salah satu alasan, rncngapa konsurncn mengkonsurnsi bahan pangan terutama sayur-sayuran.

Kearnanan pangan dan procluk pangan yang scgar serta alarni rncnjadi tuntutan konsurnen. Perbaikan kualitas kehidupan clan gaya hiclup sehat, telah

rnenclorong rnasyarakat di berbagai negara clan rnendorong gerakan gaya hiclup sehat dengan tema global Kernbali ke Alam (Back to Nature). Gerakan ini cliclasari bahwa apa yang berasal clari alam adalah baik clan berguna, clan segalanya yang baik di ala111 itu selalu dalam keadaan keseirnbangan. Dan, pangan organik telah rnenjadi pilihan

utarna untuk mernenuhi gaya hiclup sehat ini.

Pangan organik aclalah pangan yang dihasilkan clari suatu sistern pcrtanian organik yang cliclesain clan dikelola sedernikian rupa sehingga mampu rnenciptakan procluktivitas yang berkelanjutan. Pangan organik rnerupakan produk pangan segar. setengah jacli, pangan jacli, rnulai dari penanganan bahan rnentah, proses pengolahan clan clistribusinya, masing-masing telah rnernenuhi kaidah Codex Alime11turiu.1·

Commission (CAC) clan !FOAM (fnternutionul Federation of' Organic Agriculture

Movement5). CAC merupakan organisasi yang dibentuk oleh Wl-10/FAO clan

satu-satunya organisasi yang n1engatur perdagangan pangan dan standar-standar pangan

(63)

Pangan organik tidak hanya bebas bahan sintetis (pestisida atau pupuk kimia), tetapi juga harus memenuhi persyarntan internasional yang ditentukan. seperli lidak <liiz.inkan menggunakan bibit GMO (Ueneticully Modified Orgu11is111s). serla penggunaan teknologi irradiasi untuk tujuan pengawetan produk. Kalau 111elihat bagian bahan-bahan pangan, terlihat beragam kemasan yang cligunakan serta penempatan dari bahan-):>ahan tersebut. Ada yang dibiarkan di tempm terbuka tanpa pendinginan, ada yang ditempatkan clengan penclinginan tanpa pembungkus nrnupun clengan pembungkus serta ada bahan-bahan pangan yang ditempatkan di tempat khusus karena bahan pangan tersebut dibekukan.

Dalam teknologi pangan, khususnya bidang teknologi pengawetan .

.fi'eezebum yakni suatu perubahan citra rasa, perubalrnn warn:.1, kchilangan 1.al gizi serta pcrubahan lckstur dari bahan pangan bcku akan cepal lcrjmli jika bahan pangan disimpan pada suhu di atas minus 9°C. Untuk memperoleh basil yang terbaik dari bahan pangan yang clibekukan, suhu penyimpanan harus clijaga agar konstan clan tidak boleh lebih tinggi clari minus ! 7"C, serta harus diikuti dengan pengemasan yang baik atau mernenuhi standar pengernasan untuk bahan pang.an beku. Sebenarnya pernbekuan hanya salah satu cara rnengawetkan bahan pang.an untuk jangka waktu

tertentu, terutarna dari pengaruh rnikrobia sebelum dikonsurnsi.

(64)

diperhatikan yakni: proses thml'ling atau pencmran scbaiknya diternpat atau wadah

yang tertutup. Hal ini untuk menghindari penambahanjurnlah rnikrobia yang tajarn.

Sayuran yang sudah arnan dari mikroba harus dikemas dalarn kernasan yang

baik, ken1asan itu harus bisa n1enjaga sayuran agar tetap segnr dan kanclungannya

tidak hilang. Peran desain produk sangat penting dalarn pcnentuan kcrnasan yang

sesuai dengan jenis sayui·annya.

B. Penerapan Kualitas Prociuk dalam Pcrusahaan

Kualitas merupakan hal yang paling utarna dalam suatu produk. clan 1111

rnenjadi ukuran yang bisa dinilai oleh konsumen dan Carrefour. Sayur-sayuran bisa

dianggap berkualitas apabila konsumen sudah rnerasa puas.

Suatu perusahaan harus rncnciptakan kualitas produk dcngan 111c111pclajari

dan rnengakaji konsep dan sistem kualitas.

1. Konsep Kualitas

Agar sayur-sayuran terus diminati oleh konsurncn pihak Carrefour harus

melakukan pengawasan terhadap kualitas sayur-sayuran. Pengawasan ini diperlukan

karena sayur-sayuran adalah produk yang tidak tahan lama clan muclah busuk, seperti

pengamatan yang pernah dilakukan penulis banyak sekali sayur-sayuran yang dinilai

kurang baik dari segi penampilan, seperti layu, busuk, bau, clan kcrnasan yang kurnng

menarik, hal itu rnenurut penulis kurang aclanya pengawasan terhaclap sayur-sayuran

sebel

Gambar

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ......................................
Tabel I Carrefour Indonesia . . ....... ......... ...... ........ .... .. . .. . . . .
Gambar 2 Kerangka Pemikiran . . . . . . . . . . .. .. . . . . . . . . . . . . . . . .
Gambar I. Lambang Grade Agribisnis Indonesia
+7

Referensi

Dokumen terkait

keuntungan, baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk diri sendiri atau untuk orang lain dengan membawa seseorang atau kelompok orang, baik secara

Hasilnya mempengaruhi bahwa model pembelajaran PDEODE membantu siswa agar lebih mudah mengingat materi yang diajarkan.Jadi dapat disimpulkan bahwa pengajaran topik

Como se puede apreciar, el argumento de Yanes (2004), que bien podría repre- sentar la opinión de otros teóricos respecto al tema, no posee una validez sustenta- ble como

Seseorang yang bermukim di rumah dengan hunian kamar dengan tingkat kepadatan tinggi (&lt; 4 m/orang), jenis kelamin la- ki-laki, dan status gizi yang buruk (IMT &gt; 25,1 dan

Disertasi PEMBUNUHAN DUKUN SANTET DI BANYUWANGI Sukidin... ADLN Perpustakaan

performance. To get more information about the difficulties in teaching conversation, the researcher did an interview to ten students and the students were from

Tahapan pelaksanaan kegiatan Kampanye Public Relations Dalam Memberikan Informasi Ciri-Ciri Keaslian Uang Rupiah tahun emisi 2016 Yang Dilaksanakan Oleh Humas Kantor

Pembuatan KERIPIK Si GEMES ini dapat menjadi alternatif jajanan atau camilan makanan yang banyak diminati oleh semua kalangan masyarakat yang memiiki kandungan gizi