• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis desain, konstruksi dan kinerja fyke net untuk penangkapan ikan karang ramah lingkungan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis desain, konstruksi dan kinerja fyke net untuk penangkapan ikan karang ramah lingkungan"

Copied!
574
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DESAIN, KONSTRUKSI DAN KINERJA

FYKE NET

UNTUK PENANGKAPAN IKAN KARANG

RAMAH LINGKUNGAN

ANDI ASSIR

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN

SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi

Analisis,

Desain,

Konstruksi dan Kinerja

Fyke Net

untuk Penangkapan Ikan Karang Ramah

Lingkungan

adalah karya saya dengan arahan komisi pembimbing dan belum

diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber

informasi yang berasal dari atau kutipan dari karya yang diterbitkan maupun tidak

diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.

Bogor, Januari 2012

(3)
(4)

ABSTRACT

ANDI ASSIR,

Analysis of Design, Construction and Performance of Fyke Net

for Environmental Friendly Catching of Reef Fish. Supervised by ARI

PURBAYANTO, INDRA JAYA,

and

DANIEL R. MONINTJA.

Study on fishing operation of fyke net was conducted at reef waters at the

west coast of Selayar Island from November 2008 to October 2010. The main

objective of this research is to determine the best design and technical operation

for environmental friendly catching of reef fish. Fyke net is chosen as an

experimental fishing gear because its shape is a combination between basket

trapnet ”bubu”, traditional fishing gear which is cosidered as environmental

friendly fishing gear for catching coral reef fish and fence setnet (sero) shape. The

first design of the experimantal fyke net follows the original shape, support with 5

rectangular steel frames and surrounding by 0.75 inch of webbing 5 m in length,

1.8 m in width and 1.2 m in height. It has two 2 m fixed and 15 m flexible extended

wings. Unlike ”bubu”, fyke net has not use bait for attracting the fish, therefore

the entrance of fyke net should be large enough to make the fish entering freely. In

two months of operations the fyke net did not show satisfactory results because

the fish moved back and forward through the entrance of fyke net easily and the

main problem was bycatch of turtels, therefore the second fyke net was designed.

The new feature of the second fyke net was playground with rectangular vertical

opening. The size of the opening was 150 x 15 cm devided into seven small

entrances in order to protect the turtles entering the gear. To keep the fish inside

the playground some 40 cm cableties are tied at the frame of the entrance

functioning as shieves. In two months of operations the second fyke net was show

better results however the new problem was the weight of the gear became

heavier because of the increase of diameter of steelframe used, therefore, the third

fyke net was designed to find a lighter gear. The third fyke net was supported by a

rectangular polyvinil chloride (PVC) tube frames combined by polyethylene

ropes, covered by 1.25 inch of webbing. No more turtles was caught but more life

reef fish was caught. To evaluate which design and methods of operation was

better, three types of fyke nets and two methods of operations were examined.

RAPFISH (Rapid Appraisal of Fish Status) is used to analyze which type of fyke

net is the most suitable for reef fishing and to analyze the status of fyke net as an

environmental friendly fishing gear. RAPFISH applies a statistical ordination

technique called multi-dimensional scaling (MDS). Based on this analysis the

third fyke net, lighter gear with PVC tube frames, shows the best value for it

performance and technical operations, and fyke net is an environmental friendly

fishing gear (value >50.0 in the range of 0 - 100). Ecological asapects gave the

highest value for the status of fyke net as an environmental friendly fishing gear

followed by ethical, technological, social and economical aspects.

(5)
(6)

RINGKASAN

ANDI ASSIR, Analisis Desain, Konstruksi dan Kinerja

Fyke Net

untuk

Penangkapan Ikan Karang Ramah Lingkungan. Dibimbing oleh ARI

PURBAYANTO, INDRA JAYA dan DANIEL R. MONINTJA

Studi tentang pengoperasian

fyke net

dilaksanakan di perairan karang pada pesisir

barat Pulau Selayar dari Nopember 2008 hingga Oktober 2010. Penelitian ini bertujuan

untuk dapat menentukan desain dan teknik pengoperasian terbaik dalam penangkapan

ikan karang yang ramah lingkungan.

Fyke net

dipilih sebagai alat uji penangkap ikan

karena bentuknya merupakan kombinasi antara bubu yang merupakan alat penangkap

ikan tradisional yang diketahui ramah lingkungan dan bentuk sero. Bentuk asli

fyke net

adalah terdiri atas 5 ruangan yang dipisahkan oleh bingkai segi empat, bulat dan setengah

bulat yang diselimuti oleh jaring polyethylene. Ukuran

fyke net

panjang 7-8 m, lebar 0,7

– 1,2 m dan tinggi 0,6 – 1,0 m. Terdapat paling sedikit dua pintu masuk bentuk corong

yang merupakan jalan masuk satu arah yang kecil seperti pada perangkap. Terdapat dua

sayap pendek dan penaju panjang tetapi kadang tidak digunakan pada kondisi perairan

berarus kuat. Pada tempat asalnya alat ini dioperasikan secara menetap di dasar perairan

dengan menggunakan tiang pancang dan menggunakan jangkar untuk pengoperasian

secara berpindah. Desain

fyke net

yang pertama mengikuti bentuk yang asli, dengan 5

bingkai baja yang diselimuti oleh jaring bermata 0,75 inci dengan panjang 5 m, lebar 1,8

m, dan tinggi 1,2m. Terdapat dua sayap permanen yang pendek dan ditambah 15 m

sayap lentur. Alat ini dipasang di dasar perairan menggunakan empat pasang jangkar 10

kg. Jangkar-jangkar tersebut terpasang secara permanen untuk pengoperasian secara

menetap di antara terumbu karang.

Fyke net

dipasang pada tali jangkar menggunakan

cincin. Alat ini diangkat ke perahu dan diturunkan ke dasar perairan secara vertikal.

Pada pengoperasian secara berpindah yang digunakan hanya tiga jangkar 5 kg. Alat ini

dipasang pada laguna karang dan paparan karang di luar tubir. Dengan cara ini alat

diangkat ke perahu bersama ketiga jangkar tersebut. Tidak seperti pada bubu,

fyke net

tidak menggunakan umpan untuk memikat ikan. Oleh sebab itu jalan masuknya dibuat

sebesar mungkin agar ikan dapat bebas masuk. Namun dalam dua bulan operasi

fyke net

tersebut tidak menunjukkan hasil tangkapan yang memuaskan karena ikan dapat dengan

laluasa keluar masuk pintu

fyke net

dan permasalah utama adalah tertangkapnya penyu.

Oleh sebab itu dilakukan pengkajian desain

fyke net

yang kedua. Hal yang baru pada

desain kedua

fyke net

adalah bagian plyground denga mulut segiempat yang memanjang

ke arah vertikal. Ukuran pintu masuk tersebut 150 x 15 cm yang terdiri atas tujuh buah

pintu kecil yang bersusun untuk mencegah masuknya penyu ke dalam alat ini. Untuk

dapat menahan keluarnya ikan dari dalam alat ini dipasang beberapa lembar

cableties

(7)

yang disebut

Multi-Dymension Scaling

(MDS). Berdasarkan analisis ini

dibuktikan bahwa

fyke net

tipe ketiga yang menggunakan bahan yang lebih ringan

berupa pipa PVC menunjukkan performa desain dan teknik pengoprasian yang

lebih baik serta membuktikan bahwa

fyke net

merupakan alat penangkap ikan

yang ramah lingkungan (nilai > 50,0 dalam kisaran 0 - 100) dari setiap bidang

penilaian dan nilai tertinggi diperoleh dari penilaian bidang ekologi dan disusul

oleh bidang etika, teknologi, sosial/budaya dan ekonomi.

(8)

Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2012

Hak cipta dilindungi

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan

atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,

penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau

tinjauan suatu masalah, dan pengutipan tersebut tidak merugikan IPB.

(9)

N LISIS DES IN, KONSTRUKSI D N KINERJ

FYKE NET

UNTUK PEN NGK P N IK N K R NG

R M H LINGKUNG N

NDI SSIR

D

sert

✂ ✄✁

Se

☎✂ ✆✂ ✁

s

✂ ✝✂ ✞

s

✂ ✟

u s

✠✂

r

✂ ✟

untuk memperole

✞✆

el

✂ ✡

Doktor

p

✂ ☛✂

Dep

✂ ✡

temen Pem

✂ ☞

faatan Sumberdaya Perikanan

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(10)

viii

Penguji Luar Ujian Tertutup : 1. Prof. Dr. Ir. Mulyono S. Baskoro, M.Sc

2. Prof. Dr. Ir. Bambang Murdiyanto, M.Sc

(11)

Judul Disertasi

: Analisis Desain, Konstruksi dan Kinerja

✌✍✎ ✏✑ ✏✒

untuk

Penangkapan Ikan Karang Ramah Lingkungan

Nama

: Andi Assir

NIM

: C 561040041

Program Studi

: Teknologi Kelautan (TKL)

Disetujui

Komisi Pembimbing

Prof.Dr. Ir. Ari Purbayanto, M.Sc

Ketua

Prof. Dr. Ir. Indra Jaya, M.Sc

Prof. Dr. Ir. Daniel R. Monintja

Anggota

Anggota

Diketahui

Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pascasarjana IPB

Teknologi Kelautan

Prof. Dr. Ir. Mulyono S. Baskoro, M.Sc Dr. Ir. Dahrul Syah, M.Sc.Agr.

(12)
(13)

PR

✓✔✓✕ ✓

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah

✖ ✗ ✘ ✙✚ ✛✚ ✙✗ ✜✚ ✢ ✚✚ ✣✚

atas

segala karuniaNya sehingga karya ilmiah ini bisa diselesaikan. Penelitian ini

dilaksanakan sejak bulan Oktober 2008 hingga Nopember 2010 dengan judul

“Analisis Desain, Konstruksi dan Kinerja

✤ ✥✦✧ ★✧✢

untuk Penangkapan Ikan

Karang Ramah Lingkungan”.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Prof. Dr. Ir. Ari Purbayanto,

M.Sc sebagai ketua komisi pembimbing, Prof. Dr. Ir. Indr Jaya, M.Sc dan Prof.

Dr. Ir. Daniel R. Monintja sebagai anggota komisi pembimbing atas arahan dan

saran dalam penelitian dan penulisan disertasi ini. Terima kasih kepada Prof. Dr.

Ir. Ahmad Fauzi, M.Sc atas bantuannya dalam analisis

✩✪ ✫✤ ✬✖✭

. Terima kasih

kepada Bapak Prof. Dr. Ir. Mulyono S. Baskoro, M.Sc, Prof. Dr. Ir. Bambang

Murdiyanto, M.Sc, sebagai penguji luar komisi pada sidang ujian tertutup dan

juga kepada Dr. Ir. Budy Wiryawan, M.Sc dan Dr. Ir. Domu Simbolon M.Si atas

masukan dan sarannya. Terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Ir. Jamaluddin

Jompa, M.Sc, dan Ibu Dr. Ir. Diniah, M.Si. sebagai penguji luar komisi pada

sidang ujian terbuka dan kepada Bapak Prof. Dr. Ir. Muh. Fedy A. Sondita, M.Sc

atas koreksi dan sarannya.

Terimakasih kepada Dirjen Dikti Depdiknas RI atas bantuan beasiswa

pendidikan BPPS dan Hibah Penelitian Doktor. Kepada Universitas Hasanuddin

yang telah memberi izin dan bantuan dana pendidikan. Terimakasih kepada

COREMAP-KKP-RI, Pemda Prov. Sulawesi Selatan, Pemda Kab. Maros dan

Yayasan Gemilang atas bantuan dana penelitian. Terima kasih kepada Pemda

Kab. Kepulauan Selayar atas izin untuk melaksanakan penelitian.

Tidak lupa penulis menghaturkan terima kasih kepada Ibunda Hj. Deya

Opu Marimba yang terus berdoa untuk kesuksesan putranya, kepada istri tercinta

Andi Matahari,SE, ananda tersayang Andi Muhammad Raditya Ramadan dan

Andi Muhammad Indra Ashary atas segala dukungan, dorongan, kasih sayang dan

pengorbanannya selama mengikuti ayahnya sekolah di Bogor. Terima kasih

kepada seluruh keluarga besar Achmad dg Marimba dan keluarga besar Andi

Mappesangka. Terima kasih kepada teman-teman seangkatan: Alfa, Kohar, Desy,

Noni, Nusa, dan Jamal atas kerjasamanya selama mengikuti perkuliahan, juga

kepada Syawaluddin Soadiq, Hasmunandar, A. Muhtar, A. Rajuddin, A. Muh.

Natsir dan Latif (alm) yang membantu dalam pelaksanaan penelitian di lapangan,

juga kepada rekan di Wisma Pinus IPB, dan di Pondok Tanadoang dan dari

banyak pihak dan perorangan yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga disertasi ini bermanfaat bagi pengembangan perikanan di

Indonesia.

Bogor, Januari 2012

(14)

xii

RI

WAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandung pada tanggal 11 Juli 1962 sebagai anak

kedua dari ayah Achmad Dg. Marimba dan ibu Deya Opu. Pendidikan Sarjana

(S1) ditempuh di Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor dan lulus tahun

1986. Pendidikan Master (S2) ditempuh di Biology Department, Faculty of Pure

and Applied Science, Acadia University, Canada dan lulus tahun 1993. Penulis

mulai mengikuti pendidikan Program Doktor (S3) di Program Studi Teknologi

Kelautan (TKL), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor

pada tahun akademik 2004/2005.

Penulis bekerja di Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan,

Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin sejak

tahun 1988. Pernah menjabat sebagai Ketua di Sekolah Tinggi Teknologi

Kelautan Balik Diwa Makassar tahun 2002 – 2004.

Pada tahun 1994 - 2001

penulis aktif menjadi supervisor Kuliah Kerja Nyata mahasiswa Universitas

Hasanuddin.

Sejak tahun 1995 penulis aktif membantu Yayasan Gemilang

Makassar sebagai staf ahli dalam melaksanakan kegiatan pendampingan

masyarakat pada proyek COREMAP fase pertama di Kabupaten Selayar.

Penulis banyak melakukan survei penelitian bersama Pusat Studi Terumbu

Karang Universitas Hasanuddin dan Dinas Perikanan Propinsi Sulawesi Selatan.

Selama mengikuti program S3, penulis telah menyusun dua karya ilmiah dengan

judul: “ Studi Performa Desain dan Pengoperasian

✮✯ ✰✱✲✱ ✳

untuk Penangkapan

Ikan Karang “ yang akan diterbitkan di Jurnal “Torani” Volume 22, No. 1, April

2012 dan “Evaluasi Tingkat Keramahan

✮ ✯ ✰✱ ✲✱ ✳

yang Dioperasikan di Perairan

Terumbu Karang” yang akan diterbitkan di Jurnal “Torani Volume 22, No. 2,

(15)

D

✴✵ ✶ ✴✷

ISI

H

✸ ✹✸ ✺✸

n

DAFTAR TABEL ...

xviii

DAFTAR GAMBAR ...

xx

DAFTAR LAMPIRAN ...

xxvii

I

PENDAHULUAN UMUM...

1

1.1 Latar Belakang...

1

1.2 Perumusan Masalah...

5

1.3 Tujuan Penelitian ...

6

1.3.1 Tujuan umum ...

6

1.3.2 Tujuan khusus ...

7

1.4 Manfaat Penelitian ...

7

1.5 Hipotesis...

7

1.6 Kerangka Pemikiran...

7

1.7 Metodologi Umum...

10

1.7.1 Waktu dan tempat penelitian...

10

1.7.2 Tahapan Penelitian...

10

Daftar Pustaka...

12

2

RANCANG BANGUN PLATFORM PERALATAN UNTUK

OBSERVASI TINGKAH LAKU IKAN...

15

2.1 Pendahuluan...

15

2.2 Metode Perancangan...

17

2.2.1 Rancang bangun stasiun pengamatan...

17

2.2.2 Rancang bangun bingkai tempat pemasangan

kamera digital di dalam Air...

19

2.2.3. Rancang bangun ”

✻ ✼ ✽✾ ✿✻ ❀❁❂ ❃ ❀❄ ❅✿✼✿❆❀✾ ❀ ✽❇

” (CCTV) ...

20

(16)

xiv

2.3.1

Rancang bangun stasiun pengamatan...

21

2.3.2 Rancang bangun bingkai berkaki tempat

pemasangan kamera di dalam air...

23

2.3.3 Teknik pengoperasian kamera digital di dalam air... 23

2.3.4

Pengamatan dengan kamera digital yang

dioperasikan seorang penyelam...

24

2.3.5 Pengamatan secara visual oleh pengamat dan

dengan kamera digital dari setasiun

pengamat di atas air...

24

2.3.6 Hasil observasi menggunakan kamera digital ...

25

2.3.7 Rangkaian ”Close Circuit Television” (CCTV)

saat pengoperasian...

33

2.3.8 Hasil observasi menggunakan ”

❈ ❉ ❊❋● ❈❍ ■❏❑ ❍▲▼● ❉●◆❍❋❍❊❖

” (CCTV) ...

33

2.4 Kesimpulan dan Saran ...

34

2.4.1 Kesimpulan ...

34

2.4.2 Saran ...

34

Daftar Pustaka...

35

3

POLA GERAK IKAN KARANG SEBAGAI DASAR

PERANCANGAN ALAT PENANGKAPAN IKAN...

37

3.1 Pendahuluan ...

37

3.2 Metode Penelitian ...

41

3.3 Hasil dan Pembahasan ...

44

3.3.1 Pola pergerakan ikan karang berdasarkan waktu

siang dan malam...

44

3.3.2 Pola pergerakan ikan karang secara acak...

48

3.3.3 Sifat ”

P ❖◗ ■●❋❋

” dan ”

❘●❙ ■❚❍● ❉❯

” pada ikan terhadap

❚❱ ❲●❖●▲

...

56

3.4 Kesimpulan dan Saran ...

57

3.4.1 Kesimpulan ...

57

3.4.2 Saran ...

58

(17)

4

KONSTRUKSI DAN TEKNIK PENGOPERASIAN

❳ ❨❩❬❭❬ ❪

IKAN KARANG...

61

4.1 Pendahuluan...

61

4.2 Metode Penelitian...

63

4.2.1 Alat dan bahan...

63

4.2.2 Daerah pengoperasian

❫ ❴❵❛❜❛ ❝

di lokasi penelitian………..

65

4.3 Hasil dan Pembahasan...

65

4.3.1 Konstruksi dan teknik pengoperasian

❫ ❴❵❛❜❛❝

desain pertama...

65

4.3.1.1 Rancangan desain rangka dan rinding

❫❴❵ ❛❭❛ ❝

...

66

4.3.1.2 Rancangan desain dinding

❫❴❵ ❛❜❛❝

desain pertama………

68

4.3.1.3 Rancangan pintu masuk

❫❴❵ ❛❜❛❝

desain pertama...

72

4.3.1.4 Rancangan pintu pengambilan hasil

tangkapan

❫ ❴❵❛❜❛❝

desain pertama...

74

4.3.1.5 Teknik pengoperasian

❫ ❴❵ ❛❜❛ ❝

desain pertama...

75

4.3.1.6 Evaluasi desain dan teknik pengoperasian

❫ ❴❵❛❜❛ ❝

desain pertama...

76

4.3.2 Konstruksi dan teknik pengoperasian

❫ ❴❵ ❛❜❛❝

desain kedua...

78

4.3.2.1 Rancangan desain rangka dan dinding

❫❴❵❛❜❛ ❝

desain kedua...

79

4.3.2.2 Rancangan

❞ ❡❢❴❣ ❤✐ ❥❜❦

pada

❫ ❴❵❛❜❛ ❝

desain kedua...

82

4.3.2.3 Performa

❫ ❴❵❛❜❛❝

desain kedua di dasar perairan..

85

4.3.2.4 Teknik pengoperasian

❫❴❵ ❛❜❛❝

desain kedua...

86

4.3.2.5 Evaluasi desain dan teknik pengoperasian

❫ ❴❵❛❜❛ ❝

desain kedua...

88

(18)

xvi

desain ketiga...

90

4.3.3.1 Rancangan desain rangka dan dinding

❧ ♠♥ ♦♣ ♦q

desain ketiga...

90

4.3.3.2 Rancangan

rs t♠✉✈ ✇①♣②

, dua pintu jebakan

dan pintu pengambilan hasil tangkapan pada

❧ ♠♥ ♦♣ ♦q

desain ketiga...

94

4.3.3.3 Teknik pengoperasian

❧ ♠♥ ♦♣ ♦q

desain ketiga...

96

4.3.3.4 Evaluasi performa desain alat dan teknik

pengoperasian

❧♠♥♦♣ ♦q③

...

100

4.4 Kesimpulan dan Saran...

104

4.4.1 Kesimpulan...

104

4.4.2 Saran...

105

Daftar Pustaka...

105

5

MODEL SELEKTIVITAS PADA

④⑤⑥ ⑦⑧ ⑦⑨

...

107

5.1 Pendahuluan...

107

5.2 Metode Penelitian...

109

5.3 Hasil dan Pembahasan...

111

5.3.1

⑦♣⑩ ✇①♣ q ♦✈❶♦s♦⑩q❷ ❸❷q♠

...

112

5.3.2

⑦♣ q ♦✈❶♦s♦⑩q❷ ❸❷q ♠

...

116

5.3.3

❹♦qt❷♣❶♦s♦⑩q❷ ❸❷q ♠

...

119

5.4 Kesimpulan dan Saran...

123

5.4.1 Kesimpulan...

123

5.4.2 Saran...

123

Daftar Pustaka...

123

6

TINGKAT KERAMAHAN FYKE NET...

127

6.1 Pendahuluan...

127

6.2 Metode Penelitian...

129

6.3 Hasil dan Pembahasan...

132

6.4 Kesimpulan dan Saran...

150

(19)

6.4.2 Saran...

150

Daftar Pustaka... ...

151

7

PEMBAHASAN UMUM...

155

7.1 Sifat-sifat ikan yang menjadi acuan dalam modifikasi

konstruksi

❺❻ ❼❽❾❽ ❿

...

155

7.2 Konstruksi

❺ ❻ ❼❽❾❽❿

...

159

7.3 Selektivitas pada

❺❻❼❽ ❾❽❿

...

160

7.4 Tingkat keramahan

❺ ❻ ❼❽❾❽ ❿

pada perikanan

terumbu karang...

163

7.5 Penelitian lanjutan...

165

7.6 Prospek penggunaan

❺ ❻ ❼❽ ❾❽❿

dimasa datang...

165

8

KESIMPULAN DAN SARAN ...

166

8.1 Kesimpulan...

166

8.2 Saran...

166

DAFTAR PUSTAKA...

167

(20)

xviii

D

➀➁➂ ➀➃

T

➀➄

EL

Nomor

Halaman

1

Waktu aktivitas dan kebiasaan makan beberapa jenis

ikan karang... 44

2

Hasil tangkapan

➅➆ ➇➈➉ ➈➊

berdasarkan waktu

penangkapan...

45

3

Hasil tangkapan

➅➆ ➇➈➉ ➈➊

berdasarkan daerah

penangkapan... 53

4

Bahan dan alat yang digunakan pada pembuatan

➅➆ ➇ ➈➉ ➈➊

desain pertama...

63

5

Bahan dan alat yang digunakan pada pembuatan

➅➆ ➇ ➈➉ ➈➊

desain kedua...

64

6

Bahan dan alat yang digunakan pada pembuatan

➅➆ ➇ ➈➉ ➈➊

desain ketiga...

64

7

Perhitungan pemotongan jaring untuk dinding

➅➆ ➇ ➈➉ ➈➊

desain

pertama dengan

➋ ➌➉ ➍ ➎➉ ➍➏➌➊ ➎ ➐

(E) 62 % dan ukuran mata

jaring (d) 1,9 cm...

70

8

Perhitungan pemotongan jaring untuk membuat corong jalan

masuk pada

➅➆➇➈➉ ➈➊

desain pertama dengan hanging ration 62%

dan diameter jaring 1,9 cm...

74

9

Perhitungan pemotongan jaring untuk dinding

➅➆ ➇ ➈➉ ➈➊

desain

Kedua dengan

➋ ➌➉➍ ➎➉➍ ➏➌➊ ➎ ➐

(E) 62 % dan ukuran mata jaring

(d) 2,5 cm... 63

10

Perhitungan pemotongan jaring untuk membuat corong jalan

Masuk pada

➅➆ ➇➈➉ ➈➊

desain kedua dengan hanging ration 62%

dan diameter jaring 2,5 cm...

83

11

Perhitungan pemotongan jaring untuk membuat corong jalan

masuk kedua dan ketiga pada

➅➆➇➈➉ ➈➊

desain kedua dengan

hanging ration 62% dan diameter mata jaring 2,5 cm...

85

12

Perhitungan pemotongan jaring untuk dinding

➅➆ ➇ ➈➉ ➈➊

desain

ketiga dengan

➋ ➌➉➍ ➎➉➍➏➌➊ ➎ ➐

(E) 62 % dan ukuran mata jaring

(21)

Nomor

Halaman

13

Perhitungan pemotongan jaring untuk membuat corong pintu

masuk kedua dan ketiga pada

➑➒➓ ➔→ ➔➣

desain ketiga dengan

↔ ↕→ ➙ ➛→ ➙➜ ↕➣➛➝

(E) 62 % dan ukuran mata jaring (d) 3,125 cm...

96

14

Kelebihan dan kekurangan antara teknik pengoperasian secara

menetap dan berpindah...

100

15

Prinsip dasar dan alasan yang mendasari penilaian keramahan

➑➒ ➓ ➔→ ➔➣

pada lingkungan terumbu karang...

133

16

Nilai yang telah diurutkan untuk mencari nilai median untuk

(22)

xx

D

➞➟➠ ➞➡

G

➞➢ ➤➞➡

Nomor

Halaman

1

Skema kerangka pemikiran penelitian...

9

2

Peta lokasi penelitian di perairan karang sebelah barat

Pulau Selayar...

11

3

Rancang bangun setasiun pengamatan menetap di atas air...

18

4

Rancang bangun setasiun pengamatan bergerak di atas air...

18

5

Rancang bangun bingkai penahan kamera untuk observasi

mendatar...

19

6

Rancang bangun bingkai penahan kamera untuk observasi

dari atas...

19

7

Rancang bangun peralatan observasi bawah air dengan kamera

digital...

20

8

Rangkaian alat ”Close Circuit Television” (CCTV)………

20

9

Setasiun pengamatan menetap dari rakit bambu...

21

10

Stasiun pengamatan menetap setelah menara pengawas

terpasang...

22

11

Perahu bercadik yang digunakan untuk stasiun pengamatan

bergerak...

22

12

Rancang bangun bingkai berkaki tempat pemasangan kamera

digital...

23

13

Hasil pemantauan

➥➦ ➧➨➩ ➨➫

dari kamera digital secara vertikal

yang terpasang pada bingkai penahan kamera dari jarak 5 m

terhadap obyek dengan kondisi perairan cerah pada siang hari...

26

14

Hasil pemantauan

➥➦ ➧➨➩ ➨➫

dari kamera digital secara horizontal

yang terpasang pada bingkai penahan kamera dari jarak 5 m

terhadap obyek dengan kondisi perairan sedikit keruh pada

pagi hari...

26

15

Hasil pemantaua terhadap

➥➦ ➧ ➨➩ ➨➫

dari kamera digital dengan

program ”movie” yang dioperasikan oleh operator penyelam

dari jarak 1 m dengan kondisi perairan sedikit keruh

(23)

Nomor

Halaman

16

Pergerakan ikan (sudut kiri bawah) yang tidak tertangkap

secara visual oleh penyelam tetapi tertangkap oleh kamera...

29

17

Hasil pemantauan terhadap

➭➯ ➲➳➵ ➳ ➸

5 m di bawah permukaan

air dengan kamera digital dari atas permukaan air dengan

kondisi perairan cerah pada pagi hari...

31

18

Sketsa pemasangan CCTV pada bingkai penahan kamera dari

setasiun pengamatan bergerak...

33

19

Lokasi penempatan

➭➯ ➲➳➵ ➳➸

(titik merah) di perairan terumbu

karang Desa Parak...

42

20

Proporsi hasil tangkapan

➭➯➲➳➵➳➸

pada operasi penangkapan

siang hari...

46

21

Proporsi hasil tangkapan

➭➯➲➳➵➳➸

pada operasi penangkapan

malam hari...

46

22

Pola gerak acak beberapa jenis ikan karang secara horizontal

berdasarkan posisi tertangkap...

54

23

Pola gerak acak beberapa jenis ikan karang secara vertikal

berdasarkan hasil pengamatan pada siang hari...

54

24

Konstruksi dasar

➭➯ ➲➳➵➳➸

menetap dengan menggunakan tiang

pancang (Gebhards 1979; Welcomme 2001;

Hemingway dan Elliott 2002)... .

62

25

Konstruksi dasar

➭➯ ➲➳➵➳➸

berpindah dengan menggunakan tali

berjangkar (Gebhards 1979Liangming

➳ ➸➺ ➻➼

2007)...

62

26

Daerah pengoperasian

➭➯➲➳ ➵➳➸

di diantara terumbu karang dan

di luar area terumbu karang (laguna dan luar tubir karang)...

65

27

Konstruksi rangka

➭➯➲➳➵ ➳ ➸

yang menggunakan pipa PVC...

67

28

Cara penyambungan pipa PVC pada sudut dan bercabang empat...

67

29

Konstruksi rangka

➭➯➲➳➵ ➳ ➸

menggunakan besi baja pada

➭➯ ➲➳➵ ➳ ➸

desain pertama...

68

30

Sketsa dinding jaring

➭➯ ➲➳➵ ➳ ➸

desain pertama………

71

(24)

xxii

Nomor

Halaman

32

Konstruksi pintu masuk yang berbentuk corong pada

➽ ➾➚➪➶➪ ➹

desain pertama (a) tampak depan, (b) tampak samping... 73

33

Konstruksi perangkap jeruji bambu (a) tampak depan,

(b) tampak samping...

73

34

Konstruksi lubang dengan corong pelindung jaring untuk

pengambilan hasil tangkapan...

74

35

Teknik ”

➘ ➴➷ ➬➮ ➶ ➱

” pada

➽➾➚➪➶➪ ➹

desain pertama yang dipasang

menetap pada ”tali tegak” sebagai pengganti tiang pancang...

75

36

Teknik pengambilan hasil tangkapan dari

➽ ➾ ➚➪ ➶➪ ➹

desain pertama...

76

37

Konstruksi rangka menggunakan besi beton pada

➽ ➾ ➚➪ ➶➪➹

desain kedua...

79

38

Sketsa dinding jaring

➽ ➾ ➚➪ ➶➪➹

desain kedua...

80

39

Desain

✃➬ ➴➾➱❐❒➷ ➶❮

pada

➽➾➚➪➶➪ ➹

desain kedua...

82

40

Pintu masuk utama pada

➽➾➚➪➶➪ ➹

desain kedua...

84

41

Pintu masuk kedua dan ketiga pada fyke net desain kedua...

84

42

Performa

➽ ➾ ➚➪➶➪ ➹

desain kedua di dasar perairan...

86

43

Teknik

➘➴➷ ➬➮➶ ➱

vertikal

➽ ➾ ➚➪ ➶➪➹

desain kedua (a), (b), dan (c)

yang dipasang menetap pada ”Tali tegak” sebagai pengganti

tiang pancang...

88

44

Teknik pengoperasian secara berpindah pada

➽ ➾ ➚➪➶➪➹

desain

kedua...

89

45

Konstruksi rangka

➽➾➚➪ ➶➪➹

desain ketiga dengan menggunakan

tali Polyethylene (PE) dan pipa PVC...

91

46

Teknik penyambungan pipa PVC menggunakan tali

❰ ❒➬ ➾➪ ➹ ➘ ➾➬➪ ➶➪

(PE)...

91

47

Sketsa dinding jaring

➽ ➾ ➚➪ ➶➪➹

desain ketiga...

92

48

Konstruksi pintu utama

✃➬ ➴ ➾➱❐❒➷ ➶❮

, pintu masuk kedua dan

(25)

Nomor

Halaman

49

Pintu

ÏÐ Ñ ÒÓ ÔÕ Ö× Ø

(a) Tampak samping; (b) Tampak depan... 95

50

Desain corong pintu (a) kedua dan (b) ketiga

Ù ÒÚÛ× Û Ü

desain ketiga. 95

51

Sketsa dinding jaring pintu (a) kedua dan (b) ketiga

ÙÒÚÛ ×ÛÜ

desain ketiga...

95

52

Teknik

ÝÑ ÖÐ Þ× Ó

vertikal

ÙÒÚÛ× Û Ü

desain ketiga (a), (b) dan (c)

yang dipasang menetap pada ”Tali tegak” sebagai pengganti

tiang pancang...

97

53

Proses penurunan

Ù Ò ÚÛ ×ÛÜ

desain ketiga (a), (b), (c), (d) dan (e)

dengan metode pemasangan berpindah...

100

54

Hasil analisis

ßÑ ÏÙ Þ à Ý

yang menunjukkan (a) Hasil penilaian

performa dan (b) Teknik pengoperasian

Ù Ò ÚÛ×ÛÜ

desain 1, 2 dan 3...

101

55

Leverage

yang menunjukkan atribut yang paling

sensitif pada penilaian performa desain

fyke net

...

102

56

Leverage

yang menunjukkan atribut yang paling

sensitif pada penilaian teknik pengoperasian

fyke net

...

103

57

Paduan model sebaran frekuensi hasil tangkapan

fyke net

dan

gillnet

berdasarkan panjang tubuh ikan...

115

58

Model hipotesis kurva selektivitas pintu masuk

fyke net

dengan panjang vertikal maksimum 40 cm dan lebar 15 cm

dengan nilai hipotesis L

50

=50cm... 117

59

Model kurva selektivitas dinding jaring

fyke net

dengan

ukuran mata (d) 2,5cm dan hanging ratio (E) 62% dengan

nilai hipotesis L

50

= 0,75 cm...

121

60

Ikan damsel

Abudafduf vaigiensis

yang tertangkap oleh

fyke net

....

122

61

Ikan kardinal

Apogon margaritophorus

yang dapat lolos

melalui mata jaring………

122

62

Ikan barakuda

Sphyraena barracuda

yang sedang berusaha

meloloskan diri dari jeratan dinding jaring………..

123

63

Tingkat keramahan lingkungan pengoperasian

fyke net

di

(26)

xxiv

Nomor

Halaman

64

Hasil analisis

Leverage

pada semua atribut pada aspek

(a) ekologi, (b) sosial/ budaya, (c) ekonomi, (d) teknik dan

(27)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor

Halaman

1

Daftar Istilah dan singkatan yang digunakan……….

179

2

Konversi ukuran……….

183

3

Contoh perhitungan dalam pemotongan jaring pada

fyke net

desain pertama...

184

4

Contoh perhitungan dalam pemotongan jaring pada

fyke net

desain kedua...

186

5

Contoh perhitungan dalam pemotongan jaring pada

fyke net

desain ketiga...

188

6

Data sheet fyke net

desain pertama……….

192

7

Data sheet fyke net

desain kedua……….

193

8

Data sheet fyke net

desain ketiga……….

194

9

Harga per unit alat………

195

10

Gambar-gambar ikan hasil tangkapan……….

197

11

Gambar-gambar hasil tangkapan non ikan………..

202

12

Proses pembuatan titik acuan (reference points) untuk

penentuan rangking yang digunakan dalam analisis

RAPFISH

untuk dasar penilaian performa desain dan teknik

pengoperasian

fyke net

yang terbaik………

203

13

Proses pembuatan

questionnaire

analisis

RAPFISH

untuk

dasar penilaian performa desain dan teknik pengoperasian

fyke net

yang terbaik ……… ..

208

14

Tabulasi nilai dari responden untuk penggunaan analisis

RAPFISH

dalam penilaian performa desain

fyke net

...

211

15

Tabulasi nilai dari responden untuk penggunaan analisis

RAPFISH

dalam penilaian teknik pengoperasian

fyke net

...

217

(28)

xxvi

Nomor

Halaman

17

RAPFISH template

untuk penilaian teknik pengoperasian

fyke net

...

224

18

Proses Pembuatan titik acuan (reference points) untuk

penentuan rangking yang digunakan dalam analisis

RAPFISH

dalam menentukan tingkat keramahan

fyke net

………..

225

19

Proses pembuatan questionnaire analisis

RAPFISH

dalam

menentukan tingkat keramahan

fyke net

………...

245

20

Tabulasi nilai dari responden untuk analisis

RAPFISH

…………

263

21

RAPFISH template

untuk penilaian tingkat keramahan

(29)

á

P

â ãäåæ

U

ç

U

å ã

U

è

U

è

áé á

ç

a

ê

a

ëì íî

a

ï

a

ðñ

òó ô õö ÷ õ ø ù ôù ú û üú ý þú ó ÿù ý ✁óôø ôùø ùú ÿ ó✂ õù ÿ

85.707

ø ö

2

✄ù ú û ☎óôý ô ù ☎ùÿ ☎ ó ô õö ÷ õ☎ ó✁ ✄ ùú û☎ ó ôý ù✁ ù ☎ý

95 %

✁ õ✂ ù õ üú ý þ úó ÿù ✄ ùú û✆õö✂ ù✝ú ✄ù

17.500

÷ õù✝

,

☎ ó ô õö ÷ õ✁ óú û✝ù ✂ù ú û ✄ ùú û ☎ ó ôý ù✁ ù☎ ý ÷ó ÷ó ôù ✁ù ☎ óö ✁ù ☎ ý ✞ó ✂ù ☎ ✟ùø ù ÿÿù ô ý ùú ✠ù ✂öùú ☎ ùú òö õ ô

,

☎ ó ô õö ÷ õ✡ ú✡ú ù☎ ù õù ☎þ ✂ý òù øù ☛þ úóôù☎ó ýù ú ✥ ☞ ✌✍ ✎✏ ✑ ✌ ✒✓✎✔✕☞✖ ✗✍ ✍✕

r

” (Dahuri 2003).

Luas terumbu karang di Indonesia hanya sekitar

15 % dari luas terumbu karang dunia, sungguhpun demikian dengan melihat

tingkat keragaman jenis terumbu karang Indonesia yang sangat tinggi terutama

dikawasan Maluku dan Sulawesi menjadikan Indonesia sebagai pusat kawasan

terumbu karang dunia (Dahuri 2003; Tim penyusun Pedoman Umum COREMAP

II 2004).

Seperti halnya di negara-negara kepulauan di dunia, ekosistem terumbu

karang Indonesia menyediakan sumber makanan yang penting berupa ikan,

krustasea, dan moluska.

Produksi ikan karang Indonesia dapat mencapai 30

ton/km

2

/tahun (Tim penyusun Pedoman Umum COREMAP II 2004). Hal inilah

yang membuat perikanan terumbu karang merupakan salah satu sumber

penghidupan utama bagi masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil (King 1995).

Ikan karang adalah sumberdaya yang dapat terbaharukan. Secara alami

ikan-ikan dapat memperbaharui kondisi stoknya dengan cara bereproduksi.

Seekor induk ikan karang dapat menghasilkan anak dalam jumlah yang cukup

besar, namun sifat ikan karang yang bertumbuh secara lambat, membuat stok

ikan karang sangat rentan terhadap upaya penangkapan berlebih (McManus

1996). Agar sumberdaya ikan karang dapat tetap lestari upaya pengelolaan yang

bertanggungjawab harus ditegakkan dengan cara menggunakan alat tangkap yang

ramah lingkungan.

Saat ini banyak dilaporkan bahwa telah terjadi kerusakan terumbu karang

di berbagai wilayah dunia. Kerusakan ini diakibatkan oleh proses alami dan

faktor antropogenik pada berbagai skala, mulai skala kecil yang disebabkan oleh

(30)

2

(

✘ ✙✚ ✛✜ ✢ ✣✤ ✦

)

✧ ★ ✩★ ✪✫★ ✬ ✫✭✮ ✯ ✪✰ ✪✬ ✭✱✬ ✭✲ ✫ ✱✳ ✫✮ ★ ✲★ ✴ ✵✶★ ✴ ✵✷ ✫★✪★✮ ✰✳★✬✮ ✭✴ ★ ✰✮★ ✴✪ ✫✸ ✫

✧ ✭ ✲★ ✰ ✲★✴✶ ★✴ ✵✳ ✭ ✲✮ ✭✧★ ✴ ✹★✴ ✵★✴ ✺

✻★✱✫✴✮ ✭✲ ✫ ✪★✮ ★ ✴✶★ ✴ ✵✩ ✰★ ✮ ✰✳ ★ ✬✮ ★✴✯✷✭✸★ ✮ ✬ ✰✼ ✰ ✬★ ✪ ✱★✴ ✫ ✪✰★ ✹★ ✫ ✸✷✭✳ ✰✸✳ ✭✪★ ✲✩★ ✱✧★ ✮ ✴✶ ★ ✩✰✳ ★✴ ✩✰✴ ✵✮ ★✴✮ ✭ ✲✫ ✪★ ✮ ★✴✶ ★✴ ✵✬✭ ✲ ✹★✩✰✪✭✽★✲★ ★✷ ★ ✱✰★ ✸✬✭ ✲ ✪✭✳ ✫ ✬

(

✾ ✭ ✬

-

✿ ✯ ✭✩ ✭✚

t

✛✙

. 2001;

❀✮ ✰ ✱✰✽✸✰

2006).

✿★ ✷★✸ ✪★ ✬ ✫ ★ ✮ ✬ ✰✼ ✰✬★ ✪ ✬ ✭✲✳ ✭ ✪★✲ ✱★ ✴ ✫ ✪✰★ ✩ ✰ ✧ ✭✲★ ✰ ✲★✴ ✬ ✭✲ ✫ ✱✳ ✫ ✮ ★ ✲★ ✴ ✵★✩★ ✷ ★ ✸ ✮ ✭ ✵✰★✬★ ✴ ✧ ✭✴ ★✴ ✵✮★ ✧ ★✴ ✰✮ ★✴ ✩✭✴ ✵★ ✴ ✱✭✴ ✵✵ ✫✴★ ✮ ★✴ ✳ ✭ ✲✳★✵★ ✰★ ✷★✬✧ ✭✴ ★✴ ✵✮★ ✧ ✰✮ ★✴

,

✱✰✪★✷ ✴✶ ★ ✳ ✫✳ ✫

,

✦✣ ✙✙✤ ✚

t

,

❁❂ ❃❄ ✛❁✣

,

✧ ★✴✽✰✴ ✵

,

✧★ ✴ ★ ✸

,

✩★✴ ✪✭✲ ✯

.

✿ ✭✷ ★ ✰✴ ✰ ✬✫ ★✩★ ✩ ✫★ ✽★✲★ ✷ ★ ✰✴ ✶ ★ ✴ ✵ ✹ ✫ ✵★ ✳ ★✴ ✶★ ✮ ✩✰ ✵✫✴ ★ ✮★ ✴ ✪✭✽★ ✲★ ✬✭✲ ✪✭ ✱✳ ✫✴✶ ✰ ★ ✩★✷ ★ ✸ ✧ ✭✴ ✵ ✵✫✴ ★★ ✴ ✳★✸★✴ ✧ ✭✷ ✭ ✩★✮ ✩★ ✴ ✳ ★✸★ ✴ ✳ ✭✲★✽✫✴ ✶★ ✴ ✵ ✮ ✭✩ ✫★✴ ✶★ ✬✭✷★✸ ✬✭✲✳ ✫✮ ✬ ✰ ✪★ ✴ ✵★✬ ✱✭ ✲ ✫✪★✮ ✸★ ✳ ✰✬★✬✬ ✭✲ ✫ ✱✳ ✫✮ ★✲★✴ ✵

(

✾ ✭ ✬

-

✿ ✯ ✭✩ ✭✚

t

✛ ✙

. 2001).

❅★✲✰✪✭✮ ✰★✴✳ ★✴ ✶★ ✮★ ✷★✬✧ ✭✴ ★ ✴ ✵✮ ★✧ ✰✮★ ✴✬ ✭✲ ✪✭✳ ✫ ✬✩ ✰★ ✬★✪

,

❁❂ ❃❄ ✛❁✣★ ✬★ ✫✩✰ ✿ ✭✷ ★✶ ★ ✲ ✩ ✰✮ ✭✴★ ✷ ✩ ✭✴ ✵★✴ ✴★✱★

”samba’” yang secara fisik hampir tidak

bersentuhan dengan terumbu karang, tetapi pada pengoperasiannya,

tongkat-tongkat para nelayan yang digunakan untuk menggiring ikan karang menuju alat

ini ternyata dapat menghancurkan terumbu karang terutama karang bercabang

sehingga alat ini dikategorikan sebagai alat yang tidak ramah lingkungan.

G

✣ ✙✙✤✚

t

yang merupakan alat pasif dan selektif yang dikategorikan sebagai

alat yang ramah lingkungan. Namun

✦ ✣ ✙✙✤✚

t

menjadi tidak ramah lingkungan

apabila dioperasikan di perairan berkarang pada malam hari karena berpeluang

besar untuk berbeturan dengan karang (Kushima and Miyasaka 2003).

Pancing merupakan salah satu alat yang banyak digunakan oleh para

nelayan tradisional untuk menangkap ikan karang. Peralatan pancing sendiri tidak

merusak karang tetapi benturan jangkar perahu yang digunakan pada saat

memancing yang merusak karang. Untuk dapat meningkatkan keramahan alat

pancing yang dioperasikan di perairan terumbu karang, modifikasi yang dilakukan

bukan pada alatnya tetapi metode penangkapan yang digunakan. Di

daerah-daerah konservasi terumbu karang misalnya di Taka Bonerate, Kabupaten Selayar

telah dilakukan pemasangan jangkar permanen dibeberapa tempat untuk dapat

digunakan oleh para nelayan pemancing menambatkan perahunya saat melakukan

operasi penangkapan sehingga para nelayan tidak lagi membuang jangkar di

(31)

3

❆❇ ❇❈ ❉❊ ❉ ❋ ●❋ ●

(

tr

❍ ■

)

❏ ❇❊ ❑▲ ▼ ◆

(

❖ P◗ ❘ P

tr

❍ ■

)

❇❏ ❇❙ ❇❚❑▲ ❯▲ ❊ ❉❑ ❇❙ ❇❈ ❱ ❇❊ ❲❳ ❇❙❉❊ ❲ ❋ ❇❊ ❱ ❇❨ ❏ ❉ ❲ ●❊ ❇ ❨❇❊ ●❊ ❈ ● ❨ ❩▲❊ ❇❊ ❲ ❨❇❳ ❉ ❨ ❇❊ ❨❇ ▼❇❊ ❲

(

❬❙❭ ❇❙❇ ❏ ❇❊ ❪ ●❑❑

2002)

❏ ❇❊ ❈ ▲❙❇❚ ❋ ❇❊ ❱❇ ❨ ❏ ❉ ◆❳ ▲▼❇❑ ❉❨ ❇❊ ❏ ❉ ❫❊ ❏ ◆❊ ▲❑ ❉ ❇ ❏ ▲❊ ❲ ❇❊ ❚ ❇❑ ❉❙ ❱ ❇❊ ❲ ❩▲ ❩ ●❇❑ ❨❇❊

.

❬ ❨❇❊ ❈ ▲❈❇❳ ❉❨▲ ❏ ● ❇❇❙ ❇❈ ❉❊ ❉❩▲ ❩❉❙ ❉ ❨ ❉❋ ❇❊ ❱ ❇❨❨▲❈ ▲ ▼❋ ❇❈❇❑ ❇❊

.

❴ ❇❑ ❉❙❈❇❊ ❲ ❨❇❳ ❇❊ ❳ ▲▼●❊ ❉❈❋ ●❋ ● ▼▲❙❇❈❉❵ ❑ ❇❊ ❲❇❈ ❈▲▼❋ ❇❈ ❇❑ ❏ ❇❊ ❳ ❇❏ ❇ ❳ ▲❊ ❲◆❳ ▲ ▼ ❇❑ ❉❇❊❊ ❱ ❇ ● ❩● ❩❊ ❱ ❇ ❩▲❊ ❲ ❲ ●❊ ❇ ❨❇❊ ❈ ▲ ▼ ● ❩❋ ●❨ ❇▼ ❇❊ ❲●❊❈● ❨❇❙ ❇❈ ❨ ❇❩●❵❙ ❇❑▲

.

❛❙ ▲ ❚❨ ❇▼▲❊ ❇❚ ❇❑ ❉❙❈❇❊ ❲ ❨❇❳ ❇❊ ❳▲▼●❊ ❉❈❋ ●❋ ● ❈ ▲ ▼❋ ❇❈❇❑ ❇ ❨ ❉❋ ❇❈ ❑ ❉❵❇❈ ❨▲ ❯▲ ❊ ●❚ ❇❊ ❇❙ ❇❈

(

❜▲ ❊ ❊ ❉❊ ❲❑ P

t

❍❝

. 2001),

❩❇ ❨ ❇ ❏ ❉ ◆❳ ▲ ▼ ❇❑ ❉❨ ❇❊ ❑▲❨ ❇❙ ❉ ❲●❑❭ ● ❨ ●❳❋ ❇❊ ❱ ❇❨❋ ●❋ ●❱❇❊ ❲❏ ❉ ❉❨ ❇❈ ❨ ❇❊❳ ❇❏ ❇❑ ❇❈●●❊ ❈ ❇ ❉❇❊❈❇❙❉

.

❞▲ ❊ ❲ ❇❊❭ ❇▼ ❇ ❉❊ ❉ ❳ ❇❏ ❇ ❑ ❇❇❈ ❳ ▲❊ ● ▼●❊ ❇❊ ❏ ❇❊ ❳▲ ❊ ❇ ▼ ❉❨ ❇❊ ❇❙❇❈ ❑▲ ▼ ❉❊ ❲ ❈ ▲ ▼❯❇❏ ❉ ❋ ▲❊ ❈●▼ ❇❊ ❇❊❈❇▼ ❇ ❋ ●❋ ● ❏ ▲❊ ❲ ❇❊ ❏ ❇❑ ❇▼❳▲▼❇ ❉▼ ❇❊ ❱❇❊ ❲❏ ❇❳ ❇❈ ❩▲❊ ❲❇ ❨ ❉❋ ❇❈❨❇❊ ❨▲▼ ●❑ ❇❨ ❇❊ ❳ ❇❏ ❇ ❏ ❇❑❇ ▼❳ ▲▼❇ ❉▼ ❇❊ ❈ ▲ ▼ ●❈ ❇ ❩❇❇❳ ❇❋ ❉❙ ❇❈▲▼❏ ❇❳ ❇❈❈ ▲ ▼ ● ❩❋ ●❨ ❇▼ ❇❊ ❲

(

❡❇❙❏ ▲ ❩ ❇▼❑▲ ❊❇❊❏❆ ● ●▼ ◆❊▲ ❊

2003).

❢▲ ❈▲▼❋ ❇❈❇❑ ❇❊❳ ❇❏ ❇❑▲ ▼ ◆❇❏ ❇❙❇❚ ❚ ❇❊ ❱❇❋ ❉❑ ❇❏ ❉ ◆❳ ▲▼❇❑❉❨ ❇❊ ❏ ❉❣❉❙ ❇ ❱❇❚❳ ▲ ❑ ❉❑ ❉ ▼ ❱ ❇❊ ❲❏ ❇❊ ❲ ❨❇❙❏ ❉❳ ▲❑ ❉❑ ❉▼❳ ❇❊❈❇❉❑▲ ❚ ❉❊ ❲❲ ❇❇❙❇❈❉❊ ❉❏ ❇❳ ❇❈❩▲ ❊ ❲❚ ❇❙❇❊ ❲ ❉❇❙● ▼❳▲ ❙ ❇ ❱❇ ▼ ❇❊

.

❆▲ ❙ ❇ ❉❊ ❉❈● ❏ ❉❩▲ ❊ ❑ ❉ ❇❙ ❇❈ ❱ ❇❊ ❲❋ ▲❑ ❇ ▼ ❩▲❩❋ ●❇❈❚ ❇ ▼❲ ❇❊ ❱ ❇❯● ❲❇ ❩ ❇❚ ❇❙

.

❢▲❈ ▲ ▼❋ ❇❈❇❑ ❇❊ ❙❇❉❊ ❑▲▼ ◆ ❳ ❇❏ ❇ ❋ ▲❋ ▲ ▼ ❇❳ ❇ ❈ ▲❩❳ ❇❈ ❏ ❉ ❣❉❙ ❇ ❱❇❚ ❳ ▲▼❇❉ ▼ ❇❊ ❳ ▲❑ ❉❑ ❉▼ ❋ ❇ ▼ ❇❈ ❤ ●❙❇● ❆▲ ❙❇❱ ❇▼ ❇❏ ❇❙ ❇❚ ❳ ❇❏ ❇ ❩●❑ ❉❩ ❇❊ ❲ ❉❊ ❩ ●❑ ◆❊ ❋ ❇ ▼❇❈ ❇❙ ❇❈ ❈▲▼❑▲ ❋ ●❈ ❚ ❇▼ ●❑ ❏ ❉❋ ◆❊ ❲❨ ❇ ▼ ❇❲ ❇▼ ❈ ❉❏ ❇ ❨ ❚ ❇❊ ❭ ●▼ ◆❙ ▲❚ ❚▲❩❳ ❇❑ ❇❊ ❲▲ ❙ ◆ ❩❋ ❇❊ ❲❏ ❇❊ ❈▲▼❳ ❇ ❇❊ ❋ ❇❈ ❇❊ ❲ ❨ ❇ ❱● ❱❇❊ ❲ ❚ ❇❊ ❱●❈ ❏ ❉❋ ❇ ❣❇ ❲▲❙◆❩❋ ❇❊ ❲

.

❞▲❊ ❲❇❊ ❩▲❙❉❚ ❇❈ ❨▲ ❈▲▼❋ ❇❈ ❇❑❇❊

-

❨▲❈ ▲ ▼❋ ❇❈❇❑ ❇❊ ❳ ❇❏ ❇ ❨▲❏ ● ❇ ❇❙❇❈ ❉❊ ❉ ❩❇ ❨❇ ❏ ❉❳ ▲▼❙● ❨❇❊❑ ● ❇❈ ● ❇❙ ❇❈ ❳▲ ❊ ❇❊ ❲❨ ❇❳ ❉ ❨❇❊ ❨ ❇▼ ❇❊ ❲ ❱❇❊ ❲ ❏ ❉❚ ❇▼ ❇❳ ❨ ❇❊ ❩❇❩❳ ● ❩▲❊ ●❈ ●❳ ❉ ❨▲❈ ▲ ▼❋ ❇❈❇❑ ❇❊

-

❨▲ ❈▲▼❋ ❇❈ ❇❑❇❊ ❈▲▼❑▲ ❋ ●❈

.

❞❇▼ ❉❑▲ ❨ ❉❇❊❋ ❇❊ ❱ ❇❨ ❇❙ ❇❈❳ ▲❊ ❇❊ ❲❨ ❇❳ ❉❨ ❇❊ ❱❇❊ ❲ ❈ ▲❙❇❚ ❇❏ ❇

,

y

✐P ◗ P

t

❏ ❉❇❊ ❲ ❲❇❳ ❭ ◆❭ ◆ ❨ ❋▲▼❏ ❇❑ ❇ ▼❨ ❇❊ ❳ ▲ ❊ ❉❙ ❇ ❉❇❊ ❏ ❇▼ ❉ ❋ ▲❊ ❈ ● ❨❊ ❱ ❇ ❱❇❊ ❲ ❑▲▼ ●❳ ❇❏ ❇❊ ❲ ❇❊❑▲▼◆❯●❲ ❇❑▲▼ ●❳ ❇❏ ▲ ❊ ❲ ❇❊❋ ●❋ ●

.

❢▲ ❙▲ ❋ ❉❚ ❇❊ ❖✐P

y

◗ P

t

❈▲ ▼❚ ❇❏ ❇❳ ❋ ●❋ ● ❏ ❉❙❉❚ ❇❈ ❏ ❇ ▼ ❉ ❑▲❲❉ ❨ ◆❊ ❑❈ ▼ ● ❨❑ ❉ ❥ ❦✐P ◗ P

t

❱ ❇❊ ❲ ❩▲❩❉❙ ❉ ❨❉ ▼ ● ❇❊ ❲ ❳▲ ❊ ❇❩❳ ●❊ ❲❇❊ ❉❨ ❇❊ ❱ ❇❊ ❲ ❯ ❇ ●❚ ❙▲ ❋ ❉❚ ❋▲ ❑ ❇▼ ❏ ❉❋ ❇❊ ❏ ❉❊ ❲❨ ❇❊ ❏ ▲❊ ❲ ❇❊ ❇❳ ❇❱❇❊ ❲❏ ❉ ❩❉❙ ❉ ❨ ❉◆❙ ▲❚❋ ●❋ ●❑▲ ❚ ❉❊ ❲❲ ❇❨▲❩❇ ❩❳ ●❇❊❈❇❊ ❲❨ ❇❳❊ ❱ ❇❯● ❲❇ ▼▲ ❙ ❇❈ ❉❵ ❙ ▲❋ ❉❚ ❋ ▲❑ ❇ ▼ ❏ ❉❋ ❇❊ ❏ ❉❊ ❲❨ ❇❊ ❏ ▲❊ ❲ ❇❊ ❨▲❩❇ ❩❳ ●❇❊ ❋ ●❋ ● ❏ ❉❈❉❊ ❯❇●❏ ❇ ▼ ❉ ❑▲❲❉ ❨▲ ❯▲ ❊ ●❚ ❇❊ ❇❙ ❇❈

.

❞▲❊ ❲ ❇❊ ❏ ▲ ❩ ❉❨ ❉❇❊ ❇❙❇❈ ❉❊ ❉❈❉❏ ❇ ❨❳▲▼❙ ● ❏ ❉ ◆❳ ▲ ▼ ❇❑❉❨ ❇❊ ❑▲❨ ❇❙❉❲ ●❑ ❏ ❇❙❇❩ ❯ ● ❩❙❇❚ ❱ ❇❊ ❲ ❋ ❇❊ ❱ ❇❨ ❑▲ ❳ ▲ ▼❈ ❉ ❳ ❇❏ ❇ ❋ ●❋ ● ❱ ❇❊ ❲ ❑▲▼❉❊ ❲ ❩▲ ❊ ❉ ❩❋ ●❙ ❨ ❇❊ ❳ ▲▼❩ ❇❑ ❇❙ ❇❚ ❏ ▲ ❊ ❲ ❇❊ ❈ ▲ ▼❋ ▲❊ ❈ ● ▼❊ ❱❇❋ ●❋ ●❳ ❇❏ ❇❈▲▼● ❩❋ ●❨❇ ▼ ❇❊ ❲

.

(32)

4

♠ ♥♠ ♦♣♦ q r st ✉✈ ✇

y

① ✇

t

② s③ st ②♠ ④③ ♣ ⑤ s⑥♠ ⑦ s ♥ ②♠ ③ ♣⑤ s♠ ⑤ s♥ ⑧ s ♥⑨ ⑩♣ q♠ ❶ ②s⑩ s♦ ②♠ q s♥ ②♠ ♥⑨ ⑦ s ♥t ♣♦ ③ st ③ ♣ ♥⑨④ ③ ♣⑤ s⑥ ♠ s ♥⑥♣ ⑤ ④

.

❷♣ ♥⑨ s♥ ②♣ ♦♠⑦♠s♥ ③♣♥⑨④ ③ ♣⑤ s⑥♠s ♥ ✉

y

✈ ✇ ①✇

t

t♠②s ⑦♦♣♥⑨ ❶ s⑩s♥⑨♠s⑩r ⑤③ ♣⑩s⑧ s⑤ s ♥②s ♥⑥♣⑩s♠♥♠t rs⑩ st♠ ♥♠♦♣♦ ♠⑩ ♠ ⑦♠③♣ ⑩r s♥⑨⑧ s♥⑨ ⑩♣ q♠ ❶q♣ ⑥ s⑤r ♥t r ⑦♦♣ ♥ s♥⑨ ⑦ s③♠⑦ s♥

-

♠⑦s ♥⑦ s⑤ s ♥⑨②♣ ♥⑨ s ♥r ⑦r ⑤ s♥⑧ s ♥⑨⑩ ♣q ♠❶q ♣⑥ s⑤

.

❸r ♥⑨⑨ r ❶③ r ♥ t♣ ⑤ ⑩♠ ❶ st q s❶❹s ✉

y

✈ ✇ ① ✇

t

♦ ♣♦♠ ⑩♠⑦♠ q s♥⑧ s⑦ ⑦♣⑩ ♣q ♠❶ s ♥ t ♣ts③ ♠ s③ s⑦ s❶ ③ s ② s ③♣♥⑨ ④ ③♣ ⑤ s⑥♠s♥ ②♠ ③♣ ⑤ s♠ ⑤ s ♥ t♣ ⑤r ♦q r ⑦ s⑤ s ♥⑨ ✉✈ ✇

y

① ✇

t

s⑦ s♥ ♦ s♦③ r ♦♣ ♥ s ♥⑨ ⑦ s③ ♠ ⑦ s ♥ ⑦ s⑤ s ♥⑨ ⑥♣③ ♣ ⑤ t♠ ⑧ s ♥⑨ ②♠❶ s⑤ s③ ⑦s ♥ ②s ♥ s③ s⑦ s❶ t ♣ ⑦ ♥♠ ⑦ ③♣♥⑨④ ③ ♣⑤ s⑥ ♠ s ♥♥⑧ s s⑦ s♥ ♦♣ ♦♣ ♥r ❶♠ ⑦⑤ ♠t ♣⑤ ♠ s ⑤ s♦ s❶ ⑩ ♠♥⑨ ⑦r ♥⑨ s♥ ♦ s⑥♠ ❶ ♦ ♣⑤ r ③ s ⑦ s♥ ❶ s⑩ ⑧ s♥⑨ ③ ♣⑤ ⑩ r ②♠r❺♠

.

❻⑩♣ ❶ ⑥♣ q sq ♠t r ③ s② s③ ♣ ♥♣⑩ ♠t ♠ s ♥ ♠♥♠ ②♠ ⑩ s ⑦r ⑦ s♥ ⑥♣⑤ s♥⑨ ⑦ s♠ s ♥ ③♣♥⑨r❺♠ s ♥ t ♣⑤ ❶ s② s③ s⑩st t♣ ⑤ ⑥♣q r t ⑦ s⑤ ♣♥s ✉✈ ✇

y

① ✇

t

⑥♣ ⑩ s♦s ♠♥♠ q r ⑦ s ♥⑩s❶ s⑩st ⑧ s ♥⑨ ②♠ ⑨r ♥ s⑦ s ♥r ♥tr ⑦♦♣ ♥ s ♥⑨ ⑦ s③♠ ⑦ s ♥⑦ s⑤ s ♥⑨

.

❼❽✈ ✇ ① ✇

t

s② s⑩s❶ ⑥♣❺♣♥♠⑥ ③ ♣⑤ s ♥⑨ ⑦s③ ♠⑦s ♥ ⑧ s ♥⑨ q s ♥⑧ s⑦ ②♠ ④ ③♣ ⑤ s⑥♠⑦s ♥ ④ ⑩♣ ❶ ③ s⑤ s ♥♣ ⑩ s⑧ s ♥ ②♠ ⑥♣ ⑩r ⑤ r❶ ②r ♥♠ s

.

❾♣ ♥r ⑤r t ❻❿ ➀♣ s⑩

(2006)

✉✈ ✇

y

① ✇

t

q♣ ⑤ s⑥ s⑩ ② s⑤♠ ➁♠ ♥⑩ s ♥ ②♠s ② s♥ t♣ ⑩ s❶ ②♠④ ③ ♣⑤ s⑥♠ ⑦ s♥ ②♠⑩ sr tr ♥t r ⑦♦♣♥s ♥⑨ ⑦ s③ ➂ ✇➃ ①➄

rr

,

w

➂➃

t

✇✉➃

s

➂ ② s♥

s

➅ ➆➇➈ ①

.

➉⑩st ♠ ♥♠ ♦♣ ⑤ r③ s⑦ s ♥♦ ④ ②♠ ➊♠⑦s⑥♠ ②s⑤ ♠ s⑩st

”s

➅ ➆➇➈ ① ➃ ①➄

w

① ✇

t

” yang telah

digunakan beratus tahun yang lalu.

❼❽✈ ✇ ① ✇

t

adalah alat penangkap ikan yang

banyak dioperasikan di perairan dangkal. Alat ini banyak digunakan pada

kegiatan penangkapan ikan di sungai karena dapat dioperasikan pada perairan

yang berarus. Dalam kondisi demikian alat ini biasa dioperasikan tanpa

menggunakan sayap atau penaju (Gebhards 1979). Pada daerah dengan arah arus

yang tidak tetap

✉✈ ✇

y

① ✇

t

memiliki sayap yang pendek sedangkan di perairan

pesisir dengan arus yang relatif lebih lemah,

✉✈

y

✇ ①✇

t

dioperasikan dengan

menggunakan sayap yang panjang untuk menangkap

✉ ➆➈ ➋ ①➌ ✇

r

dan ikan demersal

lainnya. Pada kondisi seperti ini sayap

✉✈ ✇

y

① ✇

t

diberi pemberat dan pelampung

agar bisa berdiri tegak tanpa harus ditopang oleh tiang patok. Di sungai yang

berarus,

✉✈

y

✇ ① ✇

t

biasanya banyak menangkap udang. Alat ini juga digunakan

untuk menangkap ikan peruaya misalnya sidat (

➍ ①➄ ➋➃➆➆➅

sp) (Rounsefell and

Everhart 1962; Schneider dan Merna 2000; O’Neal 2006).

Terpilihnya

✉✈ ✇

y

①✇

t

terpilih sebagai alat uji berdasarkan serangkaian studi

pustaka yang menemukan bahwa alat ini secara hipotesis bersifat ramah terhadap

lingkungan terumbu karang karena sifatnya yang pasif terhadap ikan target

(33)

5

➎➏➐ ➑ ➒➑ ➓➔➑ →➑ ➣➑ ↔ →↕➑ ➙➑ ➛ ➑ ➑ ↔➑ ➜ ➙ ➏ →➑ → ➒➝➑ ➙➑→ ➓ ➝➑→ ↕➑→ ➒ ➐ ➏➞ ➎➓➟➑➜ ➙➑➎➓➟ ↕ ➑ → ➒ ➔ ➏ →➠➑ ➛ ➓ ➝➑ → ➓ ➝➑→↕➑→ ➒➑ ➝ ➜ ➓➟ ➐ ➏ ➞➒ ➏ ➞➑➝➎➏➐➑➒➑➓➜➑➞ ➒➏ ➜➙ ➏ →➑ → ➒ ➝➑ ➙ ➑ → →↕➑

(

➡ ➏→ → ➓→ ➒ ➎➢

t

➤➥

. 2001;

➦➧➑ ➛ ➓➨

2010).

➩↔ ➏➣➎➏➐ ➑➐ ➓ ➜➫➙ ➏→ ➏↔ ➓ ➜➓➑→➓→ ➓➛ ➓↔➑ ➝➫➝➑→➫→ ➜➫➝➔ ➏ → ➒➑ ➔➑ ➜ ➓ ➙➧↔➑ ➒ ➏➞➑➝ ➓ ➝➑ → ➛ ➓ ➎➏➝ ➓➜➑ ➞ ➭➯ ➢

y

➲ ➢

t

➛ ➑ ↔➑ ➔ ➙ ➞➧➎➏ ➎ ➙ ➏ →➑ → ➒➝➑ ➙ ➑ → ➔➑➫➙➫→ ➙ ➞➧➎➏ ➎ ➔ ➏ ↔➏➙ ➑ ➎➝➑ → ➛ ➓➞ ➓ ➫→ ➜➫➝ ➛➑ ➙ ➑ ➜ ➔ ➏→ ➒➏ ➜➑ ➣➫➓ ➛ ➏ ➎➑➓→ ↕➑→ ➒ ➐ ➑ ➓ ➝ ➐➑➒➓ ➑↔➑ ➜ ➓→ ➓ ➫→ ➜➫➝ ➔ ➏ →➠➑ ➛ ➓➑ ↔➑ ➜↕ ➑ → ➒↔➏➐ ➓➣➏➟ ➏➝ ➜➓➟➛➑↔➑ ➔➔ ➏ →➑→➒ ➝➑ ➙➓ ➝➑ →

.

➳➏ → ➏↔ ➓➜ ➓➑→ ➙➧↔➑ ➒ ➏➞➑➝ ➓ ➝➑→ ➝➑➞➑ → ➒ ➐ ➓➑➎➑ →↕➑ ➛ ➓➜➫➠➫➝➑→ ➫→ ➜➫➝ ➙ ➏→ ➏➔➫➑→ ➠➑ ↔➫➞ ➞➫➑ ↕➑ ➓ ➝➑ →

-

➓➝➑→ ➜ ➏➞ ➜➏ → ➜➫ ➫→ ➜➫➝ ➜➫➠➫➑→ ➝ ➏➒ ➓➑➜➑→ ➙ ➏ →➑→ ➒➝➑➙ ➑ →

.

➦➏ ↔➑➓→ ➓➜➫ ➙ ➏→ ➏ ↔➓ ➜➓➑→ ➜➏ ➞ ➎➏➐➫➜ ➠➫➒➑ ➛ ➑ ➙➑➜ ➛ ➓ ➜➫➠➫➝➑ → ➫→ ➜➫➝ ➛ ➑➙ ➑➜ ➔ ➏ →➵➏ ➒➑➣ ➙ ➏ →➏➔➙ ➑ ➜➑ → ➑↔➑ ➜ ➜➑ → ➒➝➑ ➙➛ ➓➠➑ ↔➫➞➞➫➑ ↕ ➑ ➓➝➑→↕➑→ ➒➎➏➛➑→ ➒➔ ➏ →➫➠➫ ➜➏➔ ➙➑➜➙ ➏➔ ➓ ➠➑ ➣➑ → →↕➑ ➑ ➒➑ ➞➫➙ ➑ ↕➑ ➙ ↔➏ ➎➜➑➞ ➓➑→➓ ➝➑ →➝➑ ➞➑ → ➒➛➑ ➙ ➑ ➜➛ ➓ ↔➑➝➫➝➑ →➸ ➺➑ ↔➑➔➙ ➏ →➏ ↔➓ ➜➓➑ →➓ →➓➙➧↔➑➒➏ ➞➑➝➓ ➝➑ →↕➑→ ➒ ➛ ➓➑ ➔➑➜➓➜ ➓➛ ➑➝➔ ➏ →➵➑ ➝➫➙➙➧↔➑➒ ➏➞➑➝➔ ➓ ➒➞➑➎➓➔ ➏ →➫➠➫➜ ➏➔➙ ➑ ➜➙ ➏➔ ➓➠➑ ➣➑→

(

➙➧↔➑ ➒ ➏➞➑➝ ➔➫➎➓➔➑→

)

➜ ➏➜➑➙ ➓ ➣➑ →↕ ➑ ➛ ➓➐ ➑➜➑➎➓ ➙ ➑ ➛➑ ➙➧↔➑ ➒➏ ➞➑➝ ➑➵➑➝➛ ➓ ➎➏➝ ➓ ➜➑➞➑↔➑➜➜➑→ ➒➝➑➙ ➫➠➓ ➛ ➑ →➙➧↔➑➒ ➏➞➑➝➑➝➜ ➓➟↕ ➑ → ➒➛ ➓➙ ➏ → ➒➑➞➫➣ ➓➧↔ ➏➣➝➧→➛ ➓➎➓➎➓➑→➒➛➑→➔➑ ↔➑➔

.

➻➼➯➢ ➲ ➢

t

➑➛ ➑↔➑ ➣ ➑ ↔➑ ➜ ➜➑ → ➒ ➝➑ ➙ ➫➠ ➓ ➛ ➑ ↔➑➔ ➙ ➏ →➏ ↔➓ ➜➓➑ → ➓→ ➓

.

➽ ↔➑➜ ➓ → ➓ ➛ ➓➙ ➓↔ ➓➣ ➐ ➏➞➛ ➑ ➎➑➞ ➝➑→ ➣➑ ➎ ➓↔➎➜➫➛ ➓➙➫➎➜➑➝➑ ↕➑→ ➒➛ ➓ ↔➑➝➫➝➑→➎➏ ↔➑➔ ➑

3

➐➫↔➑→ ➫→➜➫➝➔ ➏→ ➏ ↔➫➎➫➞➓ ➑↔➑ ➜ ➙ ➏→➑ → ➒ ➝➑ ➙ ➓➝➑→ ↕ ➑ → ➒ ➑ ➛ ➑ ➛ ➓ ➛➫→ ➓➑ ➎➑➑➜ ➓ →➓ ↕➑→ ➒ ➎➏➵➑➞➑ ➣ ➓➙➧➜➏ ➎➓ ➎ ➔➑➔ ➙➫ ➔ ➏ →➑ → ➒➝➑ ➙ ➓➝➑ → ➝➑➞➑→ ➒➛ ➑ ↔➑➔ ➠➫➔ ↔➑ ➣ ↕ ➑ → ➒➔ ➏➔➑➛ ➑➓➛ ➑ ➞ ➓ ➎➏➒ ➓ ➏➝➧→➧➔ ➓ ➎ ➎➏➙ ➏ ➞➜ ➓ ➛ ➓➛ ➑➏➞➑ ➣ ➑➎➑ ↔ →↕ ➑

5-8

➝➒ ➙ ➏ ➞➣➑➞➓ ➧➙ ➏➞➑ ➎➓

(

➾➏➔ ➓→ ➒➚➑ ↕ ➛ ➑ → ➪↔ ↔ ➓➧➜➜

2002)

→➑ ➔➫→ ➜ ➓➛ ➑ ➝ ➔➏➞➫➎➑ ➝ ➎ ➜➧➝ ➓➝➑ → ➝➑➞➑→ ➒ ➔ ➑➫➙➫→ ➜ ➏ ➞➫➔➐➫ ➝➑ ➞➑ → ➒ ➎➏➐➑➒➑ ➓ ➣➑➐ ➓ ➜➑ ➜ ➓ ➝➑ → ➜ ➏➞ ➎➏➐➫➜

.

➶➹ ➘

P

➴ ➷➬➮➬➱

a

✃❐

a

a

a

(34)

6

ÑÒÓ ÔÔ ÒÕ Ö ÒÓ Ö× Ø× Ù ÚÔ Û× Ü× Ó ÖÚÝ ÛÙ ×Ó ×Ó Ø Û Ü ÚÝ ÒÞ ß Ò Ù× Ý ×Ó Ô Ö× Ý × Ó Úà× á×Ó Þ ÚÓ Ô Ô ÒÓ ×Ù × Ó× à× ÜÜ× ÓÔ Ù × ÖÜÝ ×ØÛâ ÛãÓ ×à Ø× Óß ÚÝ âÙ ×à ×Ù ÚäÛàá×Ó Ô Ø Û ãÖ ÚÝ× â ÛÙ× Ó ÒÓ ÜÒÙ Þ ÚÓ × ÓÔ Ù × Ö ÛÙ× Ó â Úä×Ý × ÛÓ Ø ÛåÛØ Ò ×Ü×Ò ßÚÝ Ù Úà ãÞ Ö ãÙ

,

ßÚ ßÚÝ × Ö× ×à × Ü Ø ÛÙ × Ü ÚÔ ãÝ ÛÙ× Ó â Úß× Ô×Û ×à×Ü á×Ó Ô Ü ÛØ×Ù ÞÚÝ Òâ×Ù àÛÓÔ Ù ÒÓ Ô ×Ó æ ÞÛâ× à Ó á× Ö× Ó äÛÓ Ô

,

× Ø× á×Ó Ô ØÛÙ × ÜÚÔ ãÝ ÛÙ× ÓÞ ÚÝ Òâ× ÙÙ ×Ý × ÓÔ á×Ó ÔÝ × Ö ÒÕ æÞ Ûâ×à Ó á× Ö ÚÝ × ÓÔ Ù × ÖØ×Ó ç×Ý ÛÓÔ ÛÓ â×Ó Ô ÜÚ Ü×Ö Ø×Ó ×Ø× á× Ó Ô Ø ÛÙ ×ÜÚÔ ãÝ ÛÙ × Ó â ×Ó Ô×Ü ÞÚÝ Òâ×Ù æ Þ Ûâ ×àÓ á× Ö ÚÓÔ Ô ÒÓ ×× Ó ß× Õ ×Ó ÖÚà Ú Ø×Ù Ø×Ó ß× Õ× Ó ßÚÝ × äÒÓ Ø×à× ÞÙ ÚÔ Û×Ü× Ó ÖÚÓ× Ó ÔÙ × Ö ÛÙ × Ó

. (

èÞ× Ý é

t

ê ë

. 1996;

èà ä×à ×Ø× Óì Òââ

2002).

èÓ Ô Ô×Ö× Ó ß× Õí× × à×Ü Ö ÚÓ × ÓÔ Ù × Ö á×Ó Ô ÜÚÝÔ ãà ãÓ Ô Ö× â ÛîÞÛâ× àÓ á× Ö×Ó äÛÓÔ â Úß× Ô×Û× à×Ü á×Ó Ô ÜÛ Ø×ÙÞ ÚÝ Òâ× Ù à ÛÓ ÔÙ ÒÓ Ô ×Ó Ü ÚÜ× Ö Û â Úä×Ý × ÜÛ Ø× Ù à× ÓÔ â ÒÓÔ ç× Ó ÔÙ ×Ý á× ÓÔ Ø ÛÔ ÒÓ× Ù ×Ó ÒÓ ÜÒÙ Þ ÚÓ ×Õ ×Ó ÖÚÝ ×Õ Ò Ø×à× Þ Ö ÚÓÔ ãÖ ÚÝ ×â Û×Ó Ö×Ó äÛÓ Ô Ø× Ö× Ü Þ ÚÞßÚÓ ÜÒÝ Ü ÚÝ ÒÞ ß Ò Ù× Ý× Ó Ô Õ ÛÓ Ô Ô× Ý Òâ× Ù ï

ð Ò ßÒ á× Ó Ô Ø Û× Ó ÔÔ ×Ö × à×Üá×Ó Ô Ü ÛØ× Ù Þ ÚÝ Òâ× Ù àÛÓÔ Ù ÒÓ Ô× Ó Þ ÚÓç× Ø Û ×à × Ü á× Ó Ô Þ ÚÝ Òâ×Ù Ù ×Ý ÚÓ× Ó Úà×á×Ó Þ ÚÓÔ Ô ÒÓ × Ù× Ó Ù× Ý ×Ó Ô â Úß× Ô×ÛÖ ÚÞ ß ÚÝ × Ü Ø× Ó ÒÓ Ü ÒÙ ÖÚÓ á× Þ×Ý × Ó× à×Ü ÜÚÝâÚ ß ÒÜ

.

ñò

u

r

óêôõ × Ø×à ×Õ ×à × Ü Ü×Ó Ô Ù×Ö Ö× â Ûî á× Ó Ô Õ ×ÞÖÛÝ ÜÛ Ø× Ù ß ÚÝâ ÚÓ ÜÒÕ× Ó Ø ÚÓÔ ×Ó ÜÚÝ ÒÞßÒ Ù ×Ý ×Ó Ô Ü ÚÜ×ÖÛ ßÚÓ ÜÒÝ ×Ó ÜãÓ ÔÙ × Ü Ö× Ý× Ó Úà×á× Ó â× × Ü Þ ÚÓ ÔÔ ÛÝ ÛÓ Ô ÛÙ ×Ó Ù Ú Ø× à× Þ Ù ×Ó ÜãÓÔ ×à × Ü ÜÚÝâÚß Ò ÜØ× Ö× ÜÞ ÚÓ Ô Õ× Ó äÒÝÙ × ÓÙ ×Ý × Ó Ô

(

ö äö× Ó Òâ

1996).

èà × ÜÜ×Ó Ô Ù×Ö× Ù Ü ÛîÞÛâ× àÓ á× Ö ÒÙ ×ÜÕ× Ý ÛÞ × Ò

,

ÖÒÙ × ÜäÛÓ äÛÓ Ø×Ó ÖÒÙ × Ü Ö× Ó Ü× Û ØÛÙ × ÜÚÔ ãÝ ÛÙ× ÓâÚß×Ô ×Û×à × Üá×Ó Ôâ×Ó Ô × ÜÞ ÚÝ Òâ× ÙÜ ÚÝ ÒÞßÒÙ ×Ý × ÓÔ

.

öÚÓ ÒÝ Ò ÜðçãÝ Ø×à

(2002)

â× × Ü ÛÓ Û ÜÚà×Õ ß×Ó á× Ù Ö×Ö×Ý × Ó Ü ÚÝ ÒÞ ß Ò Ù ×Ý × Ó Ô Ø ÒÓ Û× á× ÓÔ ÜÚà× Õ Ø ÛÝ Òâ× Ù

ãàÚÕ ÜÝ ×íà Ø×Ó Þ ÚÞ ÚÝ à ÒÙ ×ÓàÚß ÛÕØ× Ý Ûâ ÚÝ × Ü ÒâÜ×Õ ÒÓ ÒÓÜÒÙ Ø×Ö×ÜÞ ÚÞÒàÛÕÙ ×Ó Ó á×

.

ðÚÝ Ø× â×Ý Ù ×Ó Õ ×à ÜÚÝ â Úß Ò Ü Ø Û ×Ü× â Þ× Ù× â Úß ÚÜ ÒàÓ á× á×Ó Ô Þ ÚÓ á Úß× ßÙ ×Ó â Ò× Ü Ò ×à×Ü Ü× ÓÔ Ù × Ö ÞÚÓç×ØÛ × à×Ü á×Ó Ô Þ ÚÝ Òâ× Ù àÛÓ ÔÙ ÒÓ Ô× Ó â× ÓÔ × Ü Ø Û ÜÚÓ Ü ÒÙ × Ó ãà ÚÕ ÞÚÜ ãØ Ú ÖÚÓ Ô ã Ö ÚÝ ×âÛ× Ó á× Ó Ô ØÛÔ ÒÓ × Ù× Ó ãà ÚÕ Ó Úà×á× Ó

.

÷ÛâÛÓ Ûà × Õ ÖÚÓ Ü ÛÓ Ô Ó á× Ö ÚÓ ÚÝ×Ö×Ó â Ò×Ü Ò Þ× Ó×çÚÞ ÚÓ Ø× à×Þ Ö ÚÝ ÛÙ× Ó ×Ó ×Ô × Ý Ø× Þ Ö× Ù Ó ÚÔ×ÜÛî á×Ó Ô Ø× Ö×Ü Ü ÛÞ ßÒà Ø×Ý Û Ù ÚÔ Û×Ü× ÓÖ ÚÓ × ÓÔ Ù × Ö×ÓÛÙ ×ÓØ× Ö× ÜØ ÛÞ ÛÓ ÛÞ× àÙ ×Ó

.

ø ù ú

T

û

j

û ü ý

P

þ ýþÿ✁ü ý

1.3.1

✂ÒçÒ× Ó ÒÞÒÞ
(35)

7

1.3.2

✄☎ ✆☎ ✝ ✞✟✠ ☎ ✡☎ ✡

(1)

☛☞ ✞✌ ✟✝✆✍ ✎ ☞ ✡✝ ✍ ✞ ✟ ✏ ✞✡✑✒ ☎ ✟ ✡✍ ✎✝✞ ✑ ☞✟ ✞ ✍✟ ✓ ☞ ✞✌ ✏✓ ☞✒ ✝ ✡ ✍✝ ✞ ✔

y

✕ ✖ ✗ ✖

t

☎ ✞ ✑☎ ✟

✓ ☞ ✞✌ ✏✓ ☞✒ ✝ ✡✍✝✞✎ ✍✓ ☞✒✝✍✒ ✝ ✞✑ ☞✒ ☎✘ ✙☎✟✝ ✒✝✞✌

.

(2)

☛☞ ✞✌ ✟✝✆✍ ✑ ✍✞✌ ✟✝✑ ✟ ☞✒✝✘✝ ✠✝✞ ✘✏ ✎☞✚ ✔✕ ✖

y

✗✖

t

✙☞✒ ✎✝✡✝ ✒ ✟✝✞ ✟ ✏ ✞ ✎✍ ✡✍ ✠ ✝ ✡✍✚

✑✝✞✌ ✟✝✓ ✝ ✞

,

✡☞✚ ☞✟ ✑ ✍✛✍✑✝ ✡✎✝✞✑ ☞✟ ✞ ✍✟✓ ☞✞✌ ✏✓ ☞✒ ✝✡✍✝✞✝✚ ✝ ✑

.

✜✢ ✣ ✤✥ ✦✧ ✥ ✥★

p

✩ ✦✩✪✫★ ✫✥✦

✬✝ ✡✍✚ ✓ ☞ ✞☞✚ ✍ ✑✍✝ ✞ ✍ ✞ ✍ ✎✍✠✝ ✒ ✝✓ ✟✝ ✞ ✎✝✓ ✝✑✘☞✞☎ ✞✆ ☎ ✟✟✝ ✞ ✟ ☞✘✝✘✓☎ ✝ ✞ ✔✕✖

y

✗ ✖

t

✎✝✚ ✝✘ ✘☞✞✝✞✌ ✟✝✓ ✍ ✟✝✞ ✟✝ ✒ ✝ ✞✌ ✎✝✞ ✎✝✓ ✝ ✑ ✘☞ ✞☎ ✞✆☎ ✟ ✟✝✞ ✑✍ ✞✌ ✟✝ ✑ ✟ ☞✒ ✝✘✝✠ ✝ ✞ ✝ ✚✝✑ ✑ ☞✒ ✡☞✙☎ ✑ ✑ ☞✒ ✠ ✝ ✎✝✓ ☞✟ ✏ ✡✍✡✑ ☞✘ ✑ ☞✒ ☎✘ ✙☎ ✟✝✒ ✝✞✌ ✡ ☞✠ ✍✞✌ ✌✝ ✎✝ ✓✝✑ ✘☞ ✞✆ ✝ ✎ ✍ ✝ ✚✝✑ ✓ ☞✞✝✞✌ ✟✝✓✝✚✑☞✒ ✞✝✑✍✭✎✝ ✚✝✘✘☞ ✞✝✞✌ ✟✝✓✍✟✝✞✟✝✒ ✝✞✌

.

✜✢ ✮ ✯✫

p

✰★ ✩✱✫✱

(1)

✲✳✕✖✗ ✖

t

✘✝✘✓☎✘☞ ✞✝✞✌ ✟✝ ✓✍ ✟✝ ✞✟✝ ✒ ✝ ✞✌

.

(2)

✲✳✕✖ ✗✖

t

✘☞✒ ☎ ✓ ✝ ✟✝ ✞ ✝✚ ✝ ✑ ✴✝ ✞✌ ✒✝✘✝ ✠ ✚ ✍ ✞✌ ✟☎ ✞✌ ✝✞ ✎ ✍ ✓ ☞✒ ✝ ✍✒✝✞ ✑ ☞✒ ☎✘ ✙☎

✟✝ ✒ ✝ ✞✌

.

✜✢ ✵

✶✩ ✷ ✥✦✸✹ ✥

p

✩✺✫ ✹✫ ✷ ✥ ✦

✄ ☞✒ ☎✘ ✙☎ ✟✝✒ ✝✞✌ ✝✎✝✚ ✝✠ ✠ ✝✙✍ ✑✝✑✎ ✍ ✚ ✝☎ ✑ ✴✝✞✌ ✘☞✘✍✚✍✟ ✍ ✑ ✍✞✌ ✟✝✑ ✟ ☞✡☎✙☎✒ ✝✞ ✑ ☞✒ ✑✍ ✞✌✌ ✍✎ ☞✞✌ ✝ ✞ ✙☞✒ ✎✝ ✡✝ ✒ ✟✝✞✓ ✝ ✎✝ ✟ ☞✚✍✘✓✝ ✠✝✞ ✙✍✏ ✑✝✴✝ ✞✌✘☞ ✞✌✌ ✝ ✞ ✑☎ ✞✌ ✟✝✞✠ ✍ ✎☎✓ ✓ ✝ ✎✝✞✴✝

.

✻✝✚✝ ✠ ✡✝ ✑☎ ✙✍ ✏ ✑✝ ✴✝✞✌ ✘☞✚✍✘✓ ✝ ✠ ✓ ✝✎✝ ✼✍✚ ✝ ✴✝✠ ✓ ☞✒ ✝✍✒ ✝ ✞ ✑ ☞✒ ✡☞✙☎ ✑ ✴✝✞✌ ✘☞✘✍✚ ✍ ✟✍✓ ✏✑ ☞✞ ✡✍✴✝✞✌✙☞✡✝ ✒☎ ✞ ✑☎ ✟✎ ✍✘✝ ✞✭ ✝✝ ✑ ✟✝ ✞✝ ✎✝✚ ✝✠✍✟✝✞✟✝✒ ✝✞✌

.

(36)

8

❊❋ ● ❍■ ❏❑ ▲❋● ❍❊ ▼ ❍❑ ❏● ❏◆ ❖

.

P❋◆❖ ❖ ❍◆ ❏ ❏◆ ▼ ❍▼ ❍ ◗ ❍ ❖❏ ❘ ❏❙ ❏ ▲❊❋ ❊ ❏▲❚❑ ❏ ◆ ❑ ❏● ❏◆ ❖▼ ❏▲ ❍ ❯ ❏ ◆❖❘❚ ❖ ❍ ◆❏❑ ❏◆❍ ◆▲ ❍❑❊❋◆❚ ◆ ❘❚ ❱❏❲ ❏▲❙ ❋ ◆ ❏◆ ❖❑ ❏❙▲❋ ●■❋ ▼ ❍▲

.

❳▲ ❍❘❚ ❙ ❍■ ▲ ❏❑ ❏ ❘❚❲❏❑ ❍❑ ❏◆ ❍ ◆▲ ❍❑ ❊❋ ◆ ❖❑ ❏ ◗❚ ❏❲ ❏▲ ▲❏ ◆❖❑ ❏❙ ❯ ❏ ◆ ❖❙ ❏ ❲❚◆❖ ■❋ ■ ❍ ❏❚ ❍◆ ▲ ❍❑ ❑ ❨ ◆ ❘❚■ ❚ ▲❋● ❍❊▼ ❍❑ ❏● ❏◆ ❖

,

❯ ❏❚ ▲ ❍▼ ❋●■ ❚❩ ❏▲ ❙ ❏■❚❩ ❏❖ ❏● ▲❚ ❘ ❏❑❊❋ ❊▼ ❋ ◆ ▲❍ ●❑ ❏ ● ❏◆ ❖

.

❳❋ ❲ ❏❚◆❚▲❍◗❍ ❖ ❏ ❏❲ ❏▲▲❋ ●■❋▼ ❍ ▲ ❱ ❏● ❍■ ❘ ❏❙ ❏▲❊ ❋ ◆ ❏◆ ❖❑ ❏❙ ❚ ❑ ❏◆❬❍❑ ❍❙ ▼ ❏ ◆❯ ❏❑ ■❋❱❚◆ ❖❖ ❏ ❘❏ ●❚ ■❋❖❚ ❋ ❑❨ ◆❨ ❊❚■ ❬❍❑ ❍❙ ❊❋ ❊▼ ❋ ●❚❑ ❏ ◆ ❑ ❋ ❍ ◆ ▲❍ ◆ ❖❏ ◆

.

❭ ❘ ❏ ■❋ ◗❋ ◆❚■ ❏ ❲❏ ▲ ▼ ❏ ● ❍ ❯ ❏◆ ❖ ■❋❬❏● ❏ ❱❚ ❙ ❨ ▲❋■❚ ■❊❋ ❊❋◆❍ ❱❚❙ ❋●■ ❯ ❏ ●❏ ▲❏ ◆▲❋●■❋▼ ❍ ▲

,

❯ ❏❑ ◆❚ ❪❫❴

y

❵❴

t

.

y

❫❴❵❴

t

❏❘ ❏❲ ❏❱ ❏❲ ❏▲ ❙❋◆❏ ◆ ❖❑ ❏❙ ❚ ❑ ❏ ◆ ❯ ❏ ◆❖ ▼❋●■❚❩ ❏ ▲❙ ❏■ ❚❩ ❘ ❏◆ ❲❋▼ ❚ ❱ ● ❏❊❏❱ ❲❚◆❖❑ ❍◆ ❖ ◆❑ ❏ ●❋◆ ❏ ❱ ❏■❚❲ ▲❏ ◆❖❑ ❏❙ ❏ ◆◆❯ ❏ ❘❚ ❙ ❋ ●❨ ❲❋❱ ❘ ❏❲ ❏❊ ❑ ❋ ❏ ❘❏ ❏◆ ❱❚❘ ❍❙ ■❋ ❱❚◆❖ ❖❏ ❑❋ ❙ ❍▲ ❍■❏ ◆ ❍ ◆ ▲❍❑ ❙❋ ❊ ❏ ◆❩ ❏ ❏▲❏ ◆❚❑ ❏◆▲❋●■ ❋▼ ❍▲▼ ❋ ● ❏❘ ❏❙ ❏ ❘❏◆❋❲❏❯ ❏ ◆

.

P❋◆❋❲❚▲❚ ❏◆ ❚ ◆❚ ❘❚ ❲ ❏❑ ❍❑ ❏ ◆ ❍ ◆ ▲❍❑ ❊❋◆ ❖❑ ❏◗❚ ▲❋❑ ◆❚❑ ❙ ❋◆❖❨ ❙❋● ❏■❚❏◆ ❪

y

❫❴ ❵❴

t

❘❏ ❲❏❊ ❊ ❋ ◆ ❏◆ ❖❑ ❏❙ ❚❑ ❏◆ ❑ ❏ ● ❏◆ ❖ ❏❖ ❏● ❘ ❏❙ ❏ ▲ ❘❚ ❑ ❋❊▼ ❏◆ ❖❑ ❏ ◆ ■❋❱❚◆ ❖❖ ❏ ▲❚❘❏❑ ❊❋ ◆❚ ❊▼ ❍❲❑ ❏◆ ❘ ❏❊ ❙ ❏❑ ❯ ❏◆ ❖ ❘ ❏❙ ❏▲ ❊ ❋ ● ❍■ ❏❑ ❲❚ ◆ ❖❑ ❍ ◆ ❖❏ ◆ ▲❋ ● ❍❊▼ ❍ ❑ ❏ ● ❏◆ ❖ ❘ ❏◆ ■❋❑ ❏❲❚ ❖ ❍■ ❘ ❏❙ ❏ ▲ ❊❋❊ ▼❋●❚ ❱❏■❚ ❲ ▲❏◆ ❖❑ ❏❙ ❏◆ ❯ ❏ ◆❖ ❊ ❋❊❏❘ ❏❚ ■❋❱❚◆ ❖❖ ❏ ❘ ❏❙ ❏▲ ❊❋ ◆ ❖ ❖❏ ◆ ▲❚ ❑ ❏ ◆❙ ❋ ◆ ❖❖ ❍ ❏◆ ❏ ◆■❚❏◆❚❘❏❘ ❏ ◆▼ ❏ ❱❏ ◆❙ ❋ ❲❋ ❘ ❏❑❘❏ ❲❏❊❨ ❙ ❋ ● ❏■ ❚❙ ❋◆❏ ◆❖❑ ❏❙ ❏◆ ❚❑ ❏◆

.

❜❏ ❲❏❊ ❊❋ ◆ ❖❑ ❏ ◗❚ ▲❋ ❑ ◆❚❑ ❙ ❋ ◆ ❖❨ ❙ ❋ ● ❏■❚ ❏ ◆ ❏ ❲❏ ▲ ❙❋◆❏ ◆ ❖❑ ❏❙ ❝ ❚ ◆❩ ❨ ●❊ ❏■❚ ▲❋◆▲ ❏◆ ❖ ▲❚◆❖❑ ❏❱ ❲❏❑ ❍ ❚ ❑ ❏◆ ❊❋●❍❙ ❏❑ ❏ ◆ ❱ ❏❲ ❯ ❏ ◆ ❖ ▲❋ ●❙ ❋ ◆ ▲❚◆ ❖ ❑ ❏ ●❋◆ ❏ ❑ ❋▼ ❋●❱ ❏■ ❚ ❲❏ ◆ ■ ❍❏ ▲❍ ❨❙ ❋●❏■❚❙ ❋ ◆ ❏◆ ❖❑ ❏❙ ❏◆❍ ◆ ▲❍❑ ❊❋◆❏ ◆ ❖❑ ❏❙ ◗❋◆❚■ ❚❑ ❏◆▲❋ ● ▲❋◆ ▲❍■ ❏◆ ❖❏ ▲❘❚ ▲❋◆ ▲❍❑ ❏ ◆❨ ❲❋❱ ❑❋ ■❋ ■ ❍❏❚ ❏ ◆▲❚◆ ❖❑ ❏ ❱❲❏❑ ❍❚ ❑ ❏◆

.

❞❑ ❏ ◆❯ ❏ ◆ ❖▼❋●■❚❩ ❏ ▲❏❑ ▲❚❩▼ ❋●❍ ❏❯ ❏ ❘❚ ▲ ❏◆ ❖❑ ❏❙ ❘❋ ◆ ❖ ❏◆ ❊❋ ◆ ❖ ❖❍ ◆ ❏❑ ❏ ◆❏❲❏ ▲❙ ❋ ◆ ❏◆ ❖❑ ❏❙❯ ❏ ◆ ❖❘❚ ❙ ❏■ ❏ ◆ ❖❙ ❏ ❘❏ ◗❏ ❲❍ ●● ❍ ❏❯ ❏◆❯ ❏

.

❞❑ ❏◆

-

❚❑ ❏◆❯ ❏◆ ❖ ▼❋●■❚❩ ❏ ▲▼❋● ❖❋●❨ ❊ ▼❨ ❲ ❘❚ ▲ ❏◆ ❖❑ ❏❙ ❘❋ ◆ ❖❏ ◆ ❏❲ ❏▲❙ ❋◆ ❏◆ ❖❑ ❏❙ ❯ ❏ ◆ ❖❊ ❏❊❙ ❍❊❋ ◆ ❖❍ ● ❍ ◆ ❖ ❚❑ ❏ ◆ ❘❚❘ ❏ ❲❏❊ ❏●❋❏❙ ❋ ◆ ❏◆ ❖❑ ❏❙ ❏ ◆❡

❞❑ ❏ ◆

-

❚❑ ❏ ◆❯ ❏◆ ❖▼❋●■❚❩ ❏ ▲▼ ❋●■❋❊▼ ❍ ◆❯ ❚ ❘❚ ❘ ❏❲ ❏❊ ❲❚❏◆ ❖ ▼ ❏ ▲❍ ❘❚▲❏ ◆ ❖❑ ❏❙ ❘❋ ◆ ❖❏ ◆ ❊ ❋ ◆ ❖ ❖❍ ◆ ❏❑ ❏ ◆ ❙ ❋ ● ❏◆ ❖❑ ❏❙ ❯ ❏ ◆ ❖ ❊❋◆❯❋●❍❙ ❏❚ ❲❍▼ ❏ ◆❖ ❙❋●■❋❊ ▼ ❍ ◆❯❚❏◆ ◆❯ ❏ ❘❏ ◆ ❚ ❑ ❏◆ ❯ ❏ ◆❖ ▼ ❋ ●■❚ ❩ ❏ ▲ ❊❋ ❊▼ ❋ ◆ ❏❊❑ ❏ ◆ ❘❚●❚ ❘❚ ❘❏■ ❏● ❙ ❋ ● ❏❚● ❏◆ ❘❚▲❏ ◆ ❖❑ ❏❙❘❋ ◆ ❖ ❏◆❊❋ ◆ ❖ ❖❍ ◆ ❏❑ ❏ ◆❏ ❲❏ ▲❯ ❏ ◆❖❘ ❏❙ ❏▲❊❋ ◆❯ ❏❙ ❍❘❏■ ❏●❙ ❋ ● ❏❚ ● ❏◆

.

(37)

9

❤✐❥❦❧ ♠♥ ♠♦♣ q♠ r♣ q♣s ♣ t

P

❥❦✉ ❥s❥q♣ ♠♣❦ r♣ q♣s ♣ t

✈❥❧✇✐❥

❧ ♠✐♣ ♦ ❧ ♠ ✐♣♦

✉ ♣

①♣ q♠s

②③ ④⑤③ ⑥

1

⑦⑧ ⑨ ④③⑧⑨ ⑥③ ⑩ ❶⑧ ③❷⑨④❸⑧ ❸⑥ ③ ⑩❷⑨⑩ ⑨ ❹❸ ❺❸③ ⑩

❻❼ ❽ ❾ ❽❿ ➀ ❾ ❻❾ ❽➁ ➀ ❾ ❽➀ ❾➂ ❾ ❽❿ ➀ ❾➂ ❾ ❽❿ ➃ ➄ ➅ ➆ ➆➇ ➅ ➈ ➈➅ ➉➈➊➈➅ ➋➄ ➌➄ ➍ ➈ ➎ ➏➄ ➅➐➅ ➆➎ ➈➑➎ ➈➅➄➒➄➎➑ ➐➓ ➐➑➈➔➈➌ ➈➑➑➈➅ ➆➎ ➈ ➋ ➍ ➈➅→➈➣➈➊➌➐➅ ➆

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 1.22: Hasil Perancangan d. Penerapan arsitektur perilaku pada perancangan Panti Asuhan Anak Terlantar adalah dengan pertimbangan perilaku dari anak terlantar

Pembuatan komik digital interaktif ini diharapakan dapat menjadi media untuk meningkatkan minat baca anak dan kecintaan akan budaya lokal, terutama cerita rakyat

Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Jangka waktu pelaksanaan pengiriman APHT dan warkah yang dibutuhkan untuk pendaftarannya pada Kantor Pertanahan cenderung tidak tepat waktu,

Motivasi kerja karyawan pada UD Surya Logam Desa Temukus dipengaruhi oleh faktor kebutuhan, tingkat pendidikan, kepuasan kerja, kondisi lingkungan kerja, kompensasi yang memadai,

Skor nyeri persalinan sebelum perlakuan penghirupan aromaterapi minimal 5 (nyeri sedang) dan maksimal 10 (nyeri hebat), sedangkan sesudah penghirupan aromaterapi minimal 4

Dengan adanya lima sub unit analisis yaitu memperkuat kesepakatan nilai sosial dalam masyarakat, mengulas kehidupan masyarakat lokal, mengulas kearifan lokal, membangkitkan identitas

 Tahun 1950 – 1954, masa-masa awal kemerdekaan Republik Indonesia, perkumpulan para Ibu-ibu Wanita Katolik secara konkret mewujudkan diri sebagai wadah kesatuan gerak. Pada

Reaksi yang berlangsung lambat dapat diper!epat dengan memberi at lain Reaksi yang berlangsung lambat dapat diper!epat dengan memberi at lain tanpa menambah konsentrasi atau