• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alternatif Pola Pengangkutan Dan Potensi Pengomposan Dalam Sistem Pengelolaan Sampah Terpadu Kota Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Alternatif Pola Pengangkutan Dan Potensi Pengomposan Dalam Sistem Pengelolaan Sampah Terpadu Kota Bandung"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PEM ANFAATAN SUM BERDAYA ALAM RAM AH LINGKUNGAN

PENGARUH PEM ANFAATAN LIM BAH SERBUK GERGAJI DAN LIM BAH SEKAM PADI PADA PROSES PEM BUATAN SEM EN TERHADAP KUALITAS SEM EN

Gathot Heri Sudibyo ... 2

KAJIAN PENGOLAHAN LIM BAH JENGKOK TEM BAKAU PABRIK ROKOK SEBAGAI PUPUK ORGANIK

Abu Talkah ... 9

ALTERNATIF POLA PENGANGKUTAN DAN POTENSI PENGOM POSAN DALAM SISTEM PENGELOLAAN SAM PAH TERPADU KOTA BANDUNG

Allen Kurniaw andan Arief Sabdo Yuw ono ... 17

BIOPROSES LEACHATE M ENJADI PUPUK ORGANIK CAIR SEBAGAI KONTRIBUSI PERTANIAN RAM AH LINGKUNGAN

Eko Dew ant o, Sri Lestari dan Slamet Priyant o ... 26

FITOREM IDIASI TIM BAL (Pb) PADA LEACHATE TPA GUNUNG TUGEL OLEH ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes)

Slamet Santoso, Sri Lest ari, dan Slamet Priyanto ... 30

ISOLASI DAN KARAKTERISASI JAM UR INDIGENOUS PENDEKOLORISASI LIM BAH WARNA BATIK TULIS

Ratna St ia Dewi dan Sri Lestari ... 34

DEGRADASI SENYAWA ORGANIK PADA LIM BAH BATIK TULIS OLEH JAM UR INDIGENOUS

Sri Lestari dan Ratna St ia Dewi ... 39

EFEK PENAM BAHAN GARAM DAPUR PADA PENGOLAHAN LIM BAH ZAT WARNA INDUSTRI BATIK DENGAN M ETODE ELEKTROLISIS M ENGGUNAKAN ELEKTRODA PLATINUM

Riyanto ... 43

PEM ANFAATAN LIM BAH TAHU SEBAGAI BIOGAS PADA INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIM BAH (IPAL) DI DESA SOKARAJA TENGAH KECAM ATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUM AS

Hendri Wasit o dan Catur Hadik Set yow at i ... 52

STRATEGI REDUKSI EM ISI GAS RUM AH KACA TINGKAT KABUPATEN/ KOTA M ELALUI IDENTIFIKASI DAN KARAKTERISASI SUM BER EM ISI

Arief Sabdo Yuw ono ... 57

PENGAWASAN PENGENDALIAN RADIASI LINGKUNGAN DI KAWASAN INSTALASI NUKLIR

Lilin Indrayani ... 65

STATUS KUALITAS PERAIRAN WADUK SERBAGUNA PB SOEDIRM AN DAN STRATEGI PENGELOLAANNYA BAGI BUDIDAYA IKAN DALAM KERAM BA JARING APUNG

Endang Widyast uti, M uch. Sri Saeni, Daniel Djokosetiyanto, Hart risari Hardjomidjojo ... 71

DAYA DUKUNG PERAIRAN WADUK PB SOEDIRM AN KAITANNYA DENGAN BUDIDAYA IKAN DALAM KERAM BA JARING APUNG

(3)

Alternatif Pola Pengangkutan Dan Potensi Pengomposan Dalam Sistem Pengelolaan Sampah Terpadu Kota Bandung

Allen Kurniawan1) dan Arief Sabdo Yuw ono2)

Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Inst it ut Pert anian Bogor Kam pus IPB Dram aga PO. BOX 220, Bogor 16680

allen.kurniaw an@gm ail.com 1), arief_sabdo_yuw ono@yahoo.co.id2)

ABSTRAK

Pengelolaan sam pah terpadu dengan m engopt im alkan pot ensi 3R (Reuse-Reduce-Recycle) m erupakan pendekat an t erbaik bagi kot a-kot a besar di Indonesia. Penelit ian skala kecil m elalui pola perjalanan sam pah dari sum ber hingga tem pat pembuangan akhir (TPA) m erepresent asikan karakt erist ik dan pola pengelolaan sam pah perkot aan, sehingga m em berikan solusi alt ernat if dalam perbaikan sist em pengelolaan ant ara penghasil, pengangkut dan pengelola sam pah. Tujuan penelit ian ini adalah m engident ifikasi karakterist ik fisik dan kimia sam pah, m erum uskan alt ernat if pengolahan sam pah dan menyusun m odel sist em pengangkut an sampah di Kot a Bandung. Penelit ian ini diaw ali dengan pengam bilan sam pling secara komposit pada empat t it ik sam pling di kont ainer dan variasi kedalam an yang sam a. Hasil sam pling diukur melalui uji laborat orium dan menghasilkan param eter pH (2,82), kadar air (66,04%), kadar volat il (90,85%), kadar abu (9,15%), karbon organik (53,59%), t ot al Kjeldhal nit rogen (1,46%) dan nilai kalor(4293,25 kal/ gr). Secara t eorit is, apabila kadar volatil sam pah t inggi (berbanding t erbalik dengan kadar abu) dan nilai kalor sam pah m encapai minim al 1500 kal/ gr, m aka sam pah dapat dibakar (insinerasi). Alt ernatif lain berupa pengom posan yang dit unjukkan dengan nilai perbandingan C/ N (kadar karbon/ t ot al nit rogen Kjeldhal) sebesar 37. Walaupun rasio m aksim um C/ N dalam proses pengom posan sebesar 40, namun proses m ekanism e biologis cenderung t et ap berjalan opt im al dalam m enjaga kelangsungan hidup m ikroorganisme. Tahap penelit ian ini dilanjut i dengan analisis kondisi eksisting proses pew adahan dan proses pengangkut an sam pah dari TPS hingga TPA. Kom ponen-kom ponen yang perlu direvisi dari hasil analisis ini adalah perbaikan prasarana di TPS, pem uat an sam pah di dalam t ruk pengangkut , tinggi muat an sam pah, kekedapan bak kont ainer pengum pul sam pah, alt ernat if m odel sist em penampungan dan pengangkut an sam pah, sert a lint asan perjalanan pengangkut an sam pah.

Kata kunci: karakt eristik sam pah, pengelolaan sam pah terpadu, pengom posan, pola pengangkut an sam pah.

PENDAHULUAN

Pert am bahan penduduk disertai dengan t ingginya arus urbanisasi ke perkot aan telah m enyebabkan tingginya volum e sam pah yang dikelola set iap hari. Hal t ersebut dipersulit karena t erbat asnya lahan unt uk penyediaan Tem pat Pem buangan Sem ent ara (TPS) dan Tem pat Pem buangan Akhir (TPA). Dist ribusi pengangkut an sam pah dari sum ber ke TPS dan dari TPS ke TPA mengalam i kendala karena jumlah kendaraan yang tidak mencukupi dan kondisi peralat an yang t elah t ua.

M asalah lain yang berkembang saat ini adalah pengelolaan sam pah yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah pengelolaan yang ram ah lingkungan. Perm asalahan yang kom pleks t ersebut memerlukan sist em pengelolaan t erpadu yang m elibat kan beragam teknologi dan disiplin ilm u dengan cakupan pengontrolan t im bulan sam pah, pengum pulan, pemindahan, pengangkut an dan perlakuan pada pem buangan akhir. Seluruh proses t ersebut dit ujukan dalam upaya perlindungan t erhadap kesehat an m asyarakat , kelest arian lingkungan, layak secara ekonomi dan est etika.

(4)

Pemanfaatan Sumberdaya Alam Ramah Lingkungan 18 dari 316 t ercipt anya peluang usaha bagi m asyarakat dari pengelolaan sam pah, sert a tercipt anya kerjasam a ant ara pem erint ah kabupat en/ kot a dan m asyarakat / sw ast a dalam rangka terlaksananya pelayanan pengelolaan sam pah yang berkualit as.

Kot a Bandung sebagai salah sat u kot a dengan t ingkat kepadat an penduduk t erbesar di dunia seyogyanya perlu m engkaji ulang sist em pengelolaan sam pah yang telah dit erapkan. Sist em pengelolaan yang digunakan saat ini belum m am pu mereduksi sam pah secara opt im al. M elalui penelit ian skala kecil dengan m engam ati pola perjalanan sampah dari TPS hingga TPA, dapat dihasilkan represent asi yang cocok t erhadap karakt erist ik, sist em pengangkut an dan alt ernatif pengolahan sampah t epat guna, sehingga m em berikan input perbaikan pada sist em pengolahan t erkini.

Tujuan penelit ian ini adalah sebagai berikut :

a. M engidentifikasi karakt erist ik fisik dan kimia sam pah Kot a Bandung. b. M erum uskan alt ernat if pengolahan sam pah Kot a Bandung.

c. M enyusun m odel sist em pengangkut an sam pah.

M ETODE PENELITIAN

Penelit ian ini dilakukan selam a dua (2) bulan dari aw al Oktober hingga akhir Novem ber t ahun 2009 di Kot a Bandung. Ruang lingkup penelit ian secara um um terbagi menjadi dua analisis, yait u analisis kuant it at if fisik dan kim ia sam pel sampah di TPS dan analisis sist em pengangkutan sam pah dari sum ber hingga TPA sebagai acuan dalam m erekom endasikan adanya perubahan di dalam sist em pengelolaan sam pah.

(5)

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian

Sisa sam pah yang t idak teram bil pada saat proses pengam bilan cont oh uji kem udian dipilah berdasarkan nilai kelayakan daur ulang unt uk dit im bang dan diket ahui komposisinya.Pengukuran karakt erist ik kim ia sam pah akan m enent ukan pendekat an pola pengolahan yang t epat dalam m ereduksi sam pah yang m asuk ke TPS dan TPA. Analisis kondisi sam pah yang ada saat ini dim ulai dengan m engam ati proses pengum pulan sam pah di t engah m asyarakat , proses pewadahan, proses pengangkut an dari TPS ke TPA, dan pengelolaan pengelolaan sam pah di TPS yang melibat kan pem ulung dalam proses sort asi sam pah. Berdasarkan hasil observasi ini dirum uskan rekom endasi perbaikan dalam m em odifikasi penanganan sam pah t erkini.

HASIL DAN PEM BAHASAN

3.1. Analisis Kuantitatif Sampah

(6)
[image:6.595.84.488.96.213.2]

Pemanfaatan Sumberdaya Alam Ramah Lingkungan 20 dari 316 Tabel 1. Perbandingan Karakterist ik Sam pel dan Tot al Sam pah Kot a Bandung (1988)

Jenis Sampah Sampel Sampah Kota Bandung (1998)

Kadar Air (%) Kadar Volat il (%) Kadar Abu (%)

Tot al Kjeldhal Nit rogen (%) Karbon Organik (%) Nilai Kalor (kal/ gr) pH

Fosfor (%)

66,04 90,85 9,15 1,46 53,59 4293,25

2,82 -

- - 23,09

1,56 44,70

1197 6,27 0,241 Sumber: Hasil Pengukuran (2009) dan Dam anhuri(1988)

Tabel 1 m em beri indikasi bahw a proses pengolahan sam pah lanjut an dapat dit angani m elalui proses insinerasi at au pembakaran. Hal ini disebabkan karena kadar volat il sam pah yang sangat t inggi (sebesar 90,85%) dan didukung nilai kalor sam pah sebesar 4293,25 kal/ gr. Secara t eorit is, apabila kadar volat il sam pah t inggi (berbanding t erbalik dengan kadar abu) dan nilai kalor sampah m encapai m inim al 1500 kal/ gr, m aka sam pah t ersebut dapat dibakar di insinerat or. Nilai yang t inggi t ersebut kem ungkinan besar disebabkan m ayorit as kom posisi sam pah berupa sam pah kering dengan sedikit kandungan sam pah basah.

Walaupun hasil penelitian t ersebut belum m erepresent asikan nilai kuantit at if seluruh sam pah di kot a Bandung karena proses pengam bilan cont oh uji dilakukan pada sat u lokasi, nam un nilai analisis di at as dapat dijadikan acuan dasar dalam m enganalisis karakt erist ik sam pah kot a Bandung secara m enyeluruh. Wacana alt ernat if pengelolaan sam pah melalui proses insinerasi pernah dikem ukakan dalam beberapa t ahun ini, nam un sulit dilaksanakan karena adanya friksi sosial m asyarakat dan efek yang dit im bulkan saat hasil pem bakaran dibuang ke udara, sehingga alt ernatif t ersebut belum dapat dit erapkan.

3.2. Pengembangan Perbaikan Sistem Penampungan di TPS dan Pengangkutan Sampah ke TPA 3.2.1. Perbaikan Prasarana TPS

Sebagian besar TPS di Kot a Bandung t idak dilengkapi dengan fasilit as pelindung yang m em adai t erhadap adanya lindi. Fasilit as pelindung hanya terdapat pada dasar bak dengan luasan yang sangat kecil unt uk m enam pung seluruh sam pah, sehingga lindi t ercecer dan t erserap langsung ke dalam t anah. Dibut uhkan adanya perluasan dasar area TPS berdasarkan besarnya volum e sam pah yang dit am pung.

3.2.2. Pem uat an Sam pah di Dalam Truk

Pengat uran muat an sam pah di dalam t ruk diusahakan dengan cara memuat volum e yang besar nam un t et ap dalam bat as kapasit as yang diizinkan. Berdasarkan hasil survey pada TPS Jalan Am bon, t ipe truk pengangkut berupa t ruk t erbuka t anpa dilengkapi alat pem adat (kom pakt or) sehingga kepadat an m uat an m enjadi tidak m erat a. Terkadang volum e sam pah relat if kecil walaupun sampah t elah m em enuhi bak. Papan sekat dan t erpal sering digunakan unt uk m enam bah volum e sam pah dan m enghindari jat uhnya sam pah di t engah perjalanan. Hal t ersebut t idak m em enuhi persyarat an est etika, higienis dan keselam at an kerja, sehingga penggunaan t ruk t erbuka sudah selayaknya digant i dengan t ruk tert ut up yang dilengkapi dengan alat kom paksi m ekanis.

3.2.3. Tinggi M uat an

(7)

jauh (± 30 km ). Dengan demikian alt ernat if unt uk menambah unit t ruk pengangkut m erupakan solusi ut am a unt uk mengelim inasi sam pah.

3.2.4. Kekedapan Bak Kont ainer Pengum pul Sam pah

Unt uk m enghindari lindi dari sam pah yang dim uat dalam kont ainer t idak bocor dan m enet es selam a perjalanan, m aka bak perlu dibuat kedap dan diberi perlengkapan t angki pengum pul khusus. Apabila hal t ersebut sulit unt uk dilaksanakan, m aka dasar dan dinding kont ainer perlu diberikan pem bungkus berbahan plast ik m isalnya t erpal. Selam a ini t erpal berfungsi hanya m enut up sam pah pada lapisan perm ukaan.

3.2.5. Alt ernat if M odel Sist em Penampungan dan Pengangkut an Sam pah

[image:7.595.78.521.265.769.2]

Beberapa alternatif sist em penam pungan dan pengangkut an sam pah yang dapat dit erapkan unt uk m engubah sist em yang adadisajikan dalam Tabel 2.

Tabel 2. Pilihan M odel Sist em Penam pungan di TPS dan Pengangkut an ke TPA

Penampungan dan Pemindahan di TPS Pengangkutan ke TPA

M odel 1 (Konvensional)

Sam pah yang dikum pulkan di dalam gerobak dibuang ke lokasi TPS.

Pemuat an sam pah dari di kont ainer dilakukan oleh 4 orang aw ak pet ugas yang m erupakan aw ak t ruk.

M odel 1 (Konvensional)

Apabila pengangkut an sam pah m enggunakan t ruk terbuka yang kapasit as volum enya 12 m3, m aka berat sampah yang dapat diangkut adalah 3 t on/ t rip (densit as sampah dalam truk diperkirakan bert am bah dari 0,2 m enjadi 0,25 t on/ m3). Bila diasum sikan produksi sam pah sebanyak 21 ton/ hari, m aka dapat dibersihkan dengan 7 kali pem uat an.

Jum lah t rip yang dapat dilakukan sebanyak 2 t rip/ hari, dan jam kerja 8 jam / hari.

Kebut uhan akan t ruk diperhit ungkan dengan t ingkat kem am puan operasi rat a-rat a kendaraan sebesar 75% (25% lainnya unt uk cadangan, keperluan pem eliharaan, dan perbaikan). Dengan demikian jum lah t ruk yang dibut uhkan:

7 /

2 0,75 = 4,67

Aw ak kendaraan hanya t erdiri dari seorang, dengan 4 orang sebagai tenaga pem uat.

Jarak perjalanan diperhit ungkan sejauh 30 km , yakni jarak rat a-rat a kot a Bandung ke TPA Sarim ukt i. Bila jarak per t rip adalah 2 x 30 km = 60 km , dengan 312 hari kerja, m aka jarak perjalanan per t ahun adalah 7 x 312 x 60 km = 131.040 km.

Konsum si bahan bakar unt uk truk jenis ini diperhit ungkan ± 0,3 lit er/ km , sehingga kebut uhan t ot al adalah 39.312 lit er/ t ahun. M odel 2

Gerobak yang berisi sam pah dat ang ke TPS, kem udian sam pah dit uangkan ke t em pat penam pungan dengan volum e sebesar 50 m3 (± 50% dari jumlah sam pah/ hari). Kem udian sam pah dalam penam pungan dipindahkan ke dalam t ruk dengan m enggunakan crane yang m em punyai kapasit as angkut ± 30 t on/ jam.

M odel 2

(8)

Pemanfaatan Sumberdaya Alam Ramah Lingkungan 22 dari 316

Crane yang perlu disiapkan selam a operasi adalah 2 unit (sat u unit sebagai cadangan).

Luas lahan yang dibut uhkan unt uk tempat pemindahan dengan 2 t ruk beroperasi dalam w akt u bersam aan adalah 800 m2.

Tenaga list rik crane yang beroperasi adalah sekit ar 4 kWh/ t on sam pah, sehingga jum lah kebut uhan seluruhnya adalah 21 x 312 x 4 kWh = 26.208 kWh/ t ahun.

Tenaga yang bekerja dalam pengangkut an ini t erdiri 1 orang pengaw as di t em pat

pemindahan dan 2 orang m ont ir yang m engat ur crane di TPS.

dengan 7 kali pem uat an.

Jum lah t rip yang dapat dilakukan sebanyak 4 t rip/ hari, dan jam kerja berkisar 8 jam / hari.

Kebut uhan akan t ruk diperhit ungkan dengan t ingkat kem am puan operasi rat a-rat a kendaraan sebesar 75% (25% lainnya unt uk cadangan, keperluan pem eliharaan, dan perbaikan). Dengan demikian jum lah t ruk yang dibut uhkan:

7 /

4 0,75 = 2,33

Jum lah aw ak t ruk hanya t erdiri dari sat u orang pengem udi.

Bila jarak rat a-rat a dari kot a Bandung ke TPA Sarim ukt i adalah 30 km , dan jarak yang dit em puh t iap t rip adalah 2 x 30 km = 60 km , m aka jarak yang dapat dit empuh oleh set iap t ruk tipper adalah 7 x 312 x 60 km = 131.040 km .

Konsum si bahan bakar unt uk truk jenis ini diperhit ungkan ± 0,3 lit er/ km , sehingga kebut uhan t ot al adalah 39.312 lit er/ t ahun. M odel 3

Gerobak datang ke TPS kem udian sam pah dit uang ke dalam kont ainer.

TPS yang digunakan adalah tem pat sam pah yang khusus disediakan unt uk mem udahkan proses pengkait an kont ainer oleh t ruk. Tem pat t ersebut dibangun di salah sat u sisi jalan, sedangkan pada sisi lainnya dibangun “ ram p” yang fungsinya untuk m em perm udah pengisian sam pah dari gerobak ke kont ainer yang telah t ersedia.

Lahan yang diperlukan unt uk setiap st asiun kont ainer ialah seluas 254 m2 yang sanggup m enam pung 3 buah kont ainer.

Set iap st asiun kont ainer dikelola oleh seorang pet ugas yang mengaw asi proses pem indahan sam pah dari gerobak ke kont ainer.

M odel 3

Truk dengan volum e 10 m3 dapat mengangkut sam pah sebesar 2,5 ton/ t rip (densit as sam pah dalam t ruk diperkirakan bert am bah dari 0,2 m enjadi 0,25 t on/ m3). Bila diasum sikan produksi sam pah sebanyak 21 t on/ hari m aka dapat dibersihkan dengan 8,4 kali pem uat an.

Jum lah t rip yang dapat dilakukan sebanyak 4 t rip/ hari, dan jam kerja berkisar 8 jam / hari.

Kebut uhan akan t ruk diperhit ungkan dengan t ingkat kem am puan operasi rat a-rat a kendaraan sebesar 75% (25% lainnya unt uk cadangan, keperluan pem eliharaan, dan perbaikan). Dengan demikian jum lah t ruk yang dibut uhkan:

8,4 /

4 0,75 = 2,8

Aw ak t ruk hanya t erdiri dari sat u orang pengem udi.

Bila jarak angkut rat a-rat a 30 km / hari ke TPA, m aka jarak perjalanan yang dit em puh set iap t ahun adalah: 8,4 x 312 x 60 km = 157.248 km.

Konsum si bahan bakar unt uk truk jenis ini diperhit ungkan ± 0,3 lit er/ km , sehingga kebut uhan t ot al adalah 47.174,4 lit er/ t ahun. M odel 4

Pengosongan bin dilakukan oleh dua orang aw ak yang selalu berhubungan dengan truk kom pakt or.

Kapasit as truk kom pakt or adalah 2 t on/ t rip (dengan berat densit as sam pah di luar

M odel 4

Bila kapasit as kompakt or kecil dengan volum e 4 m3 (berat densit as 0,5 ton/ m3) adalah 2
(9)

kom pakt or 0,2 t on/ m3). Dalam sat u trip jum lah

bin yang dapat dikosongkan adalah sebanyak: /

=

Apabila set iap pengangkut an sat u bin sampah ke dalam kom pakt or m em erlukan w akt u ± 45 det ik, m aka w akt u yang dibut uhkan unt uk m engosongkan sam pah sebanyak 190 buah bin

adalah: 190 x 44 / 60 m enit = 140 m enit

21 /

2 / = 10,5 /

Jum lah t ruk yang beroperasi set iap hari sebesar 75% dari kondisi yang ada (25% lainnya unt uk cadangan, keperluan pem eliharaan, dan perbaikan). Bila w akt u operasi selam a 8 jam per hari, m aka kapasit as angkut truk kom pakt or adalah 2 t rip/ hari. Dengan dem ikian unt uk m em bersihkan 21 t on sam pah, set iap harinya dibut uhkan t ruk sebanyak:

10,5 /

2 0,75 = 7

Aw ak t ruk hanya t erdiri dari seorang

pengem udi, dan 2 orang pengangkut bin dari set iap rum ah t angga ke dalam t ruk kom pakt or.

Bila jarak perjalan ke TPA 30 km / t rip m aka t ot al jarak perjalanan yang ditem puh adalah: 10,5 x 2 x 312 x 30 km = 196.560 km.

Bahan bakar yang dibut uhkan oleh truk kom pakt or kecil adalah 0,25 liter/ km minyak disel. Dengan dem ikian, bahan bakar yang dibut uhkan seluruhnya adalah 49.140 lit er/ t ahun.

M odel 5

Pembongkaran sam pah dari bin ke t ruk dilakukan oleh dua orang pet ugas.

Jum lah sam pah pada t ruk kom pakt or m enjadi 2 kali lebih besar dari m odel t erdahulu.

M odel 5

Kapasit as angkut kom pakt or besar dengan volume 10 m3 (densit as 0,4 t on/ m3) adalah 4 t on/ t rip, m aka unt uk m em bersihkan sam pah sebesar 21 t on/ hari diperlukan:

21 /

4 / = 5,25 /

Dengan asum si bahw a w akt u angkut bin sam a dengan 44 detik, dan w akt u perjalanan sam a dengan w akt u perjalanan t ruk kom pakt or pada m odel 4, m aka jum lah t rip yang dapat

dit em puh set iap hari sam a dengan 2 t rip.

Bila t ingkat kem am puan operasi kendaraan sebesar 75% (25% lainnya unt uk cadangan, keperluan pem eliharaan, dan perbaikan), m aka jum lah truk yang dibutuhkan unt uk

m em bersihkan sam pah sebesar 21 t on/ hari adalah:

5,25 /

2 0,75 = 3,5

Aw ak t ruk hanya t erdiri dari seorang pengem udi, dan 2 orang pet ugas yang m engangkut bin.

Bila jarak t em puh rat a-rata 30 km per trip, m aka tot al jarak t em puh adalah: 5,25 x 2 x 312 x 30 km = 98.280 km.
(10)

Pemanfaatan Sumberdaya Alam Ramah Lingkungan 24 dari 316 3.2.6. Lint asan Perjalanan Pengangkut an Sam pah

Perm asalahan yang t erjadi pada proses pengum pulan sam pah adalah adanya fasilit as ant ara

(intermiediate facilit y) yang harus dilew at i oleh setiap lint asan sebelum kem bali ke depo. Fasilit as ant aramempengaruhi proses pengum pulan sam pah sehingga diperlukan adanya m odel khusus. M enurut Fit ria dkk. (2009), sist em pengangkut an sam pah ini dapat dim odelkan sebagai suat u varian dari m asalah penent uan lint asan kendaraan (vehicle rout ing problem) dengan adanya lint asan m ajemuk

(multiple rout e) dan fasilit as ant ara (int ermediat e facilit y). M odel lint asan perjalanan ini dapat dit ent ukan at as pert im bangan est im asi w akt u efekt if yang dibut uhkan kendaraan unt uk m engangkut sam pah di beberapa TPS hingga ke TPA.

3.3. Konsep Sistem Pengelolaan Sampah Terpadu

Pengelolaan sampah t idak hanya dilakukan dengan sistem pengelolaan 3P (Pengum pulan, Pengangkut an dan Penim bunan) di TPA, nam un diperlukan adanya konsep pengelolaan sam pah yang m ampu menghasilkan produk yang t epat guna. Penum pukkan sam pah di TPA diakibat kan ham pir seluruh aparat pemerint ah daerah di Indonesia m enganut paradigm a lam a dalam m enangani sam pah kot a, dengan hanya m enekankan pada pengangkut an dan pem buangan akhir. TPA dengan sist em lahan urug at aupun sanit er yang dianggap ram ah lingkungan ternyat a t idak ram ah dalam aspek pem biayaan karena mem but uhkan biaya t inggi unt uk invest asi, konst ruksi, operasi dan pem eliharaan.

Unt uk m engat asi perm asalahan tersebut , pemerint ah kabupat en/ kot a sepat ut nya m engubah pola pikir aparat ur dan m asyarakat sehingga lebih berw aw asan lingkungan. Konsep pengelolaan sam pah yang t erpadu sudah saat nya diterapkan, yait u dengan mem inim alkan sam pah, mem aksim alkan daur ulang dan pengom posan dan disert ai pengelolaan TPA yang ramah lingkungan. Paradigm a baru penanganan sampah m erupakan sat u siklus yang sejalan dengan konsep ekologi.

Sist em pengelolaan sam pah t erpadu m engkom binasikan pendekat an ant ara pengurangan sum ber sam pah, daur ulang, pengom posan, insinerasi dan pem buangan akhir. Pengurangan sum ber sam pah untuk indust ri dilakukan dengan teknologi proses yang sedikit m enghasilkan lim bah sert a kem asan produk yang ringkas dan ram ah lingkungan. Sedangkan bagi rum ah t angga im plem ent asi sist em ini adalah dengan m enanam kan kebiasaan efisien dalam penggunaan barang-barang kebut uhan sehari-hari.

Pengolahan sam pah m enjadi bahan-bahan yang berguna dapat mem berikan keuntungan dalam m em berikan peningkat an efisiensi produksi dan keunt ungan ekonomi bagi pengolah sam pah, pengurangan biaya pengangkut an ke pem bungan akhir (TPA) dan biaya pem buangan akhir, penghem at an sum ber daya alam dan lahan dan pengurangan energi. M elalui konsep zero w ast eyang m erupakan penerapan prinsip 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) pada sist em pengolahan dan t eknologi sam pah perkot aan dalam skala kaw asan t erpadu, volume sam pah diharapkan m enjadi m inim al dan pada akhirnya akan t ercipt a indust ri kecil daur ulang yang bisa dikelola oleh m asyarakat at au pem erint ah daerah set em pat.

3.4. Potensi Pengomposan

Alt ernat if lain apabila proses insinerasi tidak dapat dijalankan adalah proses pengom posan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai perbandingan C/ N (kadar karbon/ t ot al nitrogen Kjeldhal) sebesar 37 yang mendekati nilai rasio m aksim um C/ N sebesar 40. Nilai t ersebut akan mempengaruhi proses m ekanism e biologis dalam m enjaga supaya karbon t idak t erdekom posisi dan jum lah nit rogen t et ap t ersedia, sehingga kelangsungan hidup mikroorganism e t et ap t erjaga (Sulaim an, 2009).

(11)
[image:11.595.84.381.100.257.2]

Tabel 3. Perhit ungan Pot ensi Kom pos Kot a Bandung

No Komponen Satuan Kuantitas

1 Jum lah penduduka Kapit a 2.393.633

2 Produksi sampahb kg/ kapit a/ hari 0,70

3 Tot al sam pah kg/ hari 1.675.543

4 Fraksi organik % 60

5 Tot al sam pah organik kg/ hari 1.005.326

6 Efisiensi proses % 30

7 Pot ensi kompos t on/ hari 302

a

BPS Kot a Bandung (2010)

b

Kem ent erian Lingkungan Hidup (2003)

KESIM PULAN

Kesim pulan yang dapat dit arik dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Karakt erist ik fisik dan kim ia sampah t erukur adalah pH sebesar 2,82; kadar air sebesar 66,04%; kadar volat il sebesar 90,85%; kadar abu sebesar 9,15%; karbon organik sebesar 53,59%; t ot al Kjeldhal nit rogen sebesar 1,46% dan nilai kalor sebesar 4293,25 kal/ gr.

b. Proses insinerasi dan pengom posan m erupakan alternatif pengolahan unt uk m engolah sam pah Kot a Bandung. Pengom posan sam pah merupakan alt ernat if terbaik karena dipandang lebih ram ah t erhadap lingkungan.

c. Kom ponen-kom ponen yang perlu direvisi pada sist em pengangkut an sam pah adalah perbaikan prasarana di TPS, pem uat an sam pah di dalam truk pengangkut , t inggi m uat an sampah, kekedapan bak kont ainer pengum pul sam pah, alt ernat if m odel sist em penam pungan dan pengangkut an sam pah, sert a lint asan perjalanan pengangkut an sam pah.

DAFTAR PUSTAKA

Dam anhuri, E. (2008): Pengelolaan Sampah – Sumber, Karakt erist ik, dan Timbulan Sampah, ITB, Bandung.

Fit ria, L., Susant y S., Suprayogi (2009): Penent uan Rute Truk Pengum pulan dan Pengangkut an Sam pah di Bandung, Jurnal Teknik Indust ri, Vol.11 (1), 51-60.

Sulaim an, D: Pengomposan Salah Sat u Alt ernatif Pengolahan Sampah Organik, Direkt orat Pengolahan Hasil Pert anian, Departemen Pert anian,

ht t p:/ / agribisnis.dept an.go.id/ Pust aka/ dede.pdf (diakses: 14 Novem ber 2009).

Gambar

Tabel 1. Perbandingan Karakteristik Sampel dan Total Sampah Kota Bandung (1988)
Tabel 2. Pilihan M odel Sistem Penampungan di TPS dan Pengangkutan ke TPA
Tabel 3. Perhitungan Potensi Kompos Kota Bandung

Referensi

Dokumen terkait

To date, 309 mapped loci have been reported for river buffalo covering all chromosomes and chromosome regions [Cockett and Kole 2009].. Furthermore, luorescence in situ

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 13 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah

[r]

[r]

[r]

Pakaian abdi dalem Panewu Mantri Kaparak Brajanala adalah kampuh batik. bermotif kembang lombok latar

 Servis yang dilakukan karena sebab luar, termasuk api, pencurian, bencana alam, perubahan, masalah yang muncul dari piranti lunak atau perangkat keras yang bukan disediakan oleh

Pada hari ini Kamis tanggal Sebelas bulan Oktober tahun Dua Ribu Dua Belas, selaku Pokja Tahap XV PLP Kabupaten Purwakarta berdasarkan Surat Perintah Ketua Pusat Layanan Pengadaan