1 (1999) Bulletin of Plant Pests and Diseases, ISSN 0854-3836
HPT IPB, Indonesia
VIRUS
GEMINI PADA CABAI:
GEJALA
DAN
S. H.
Pertanian, Pertanian, Jakarta
Pertanian, Pertanian untuk
ABSTRACT
infecting pepper: symptom variation and transmission study
Infection of geminiviruses has been reported to cause loss on various crops. Polymerase chain reaction was able to detect geminivirus infection on pepper samples around and Cipanas, West Java. Symptom variation and transmission of the geminivirus infectingpepper was studied using five solanaceae plants with three transmission mechanical inoculation, side and insect vector. The transmission study showed that mechanical inoculation was not able to transmit the geminivirus, while side grafting and insect vector, Bemisia tabaci, caused infection with symptoms varies from yellow mosaic, leaf curl leafdistortion, to stunting of the plant. Higher infection was observed on pepper var. Hot Chilli through B. tabaci (8009) and side grafting (71.4%) than those on chilli pepper and tomato. DNA of
-
1.7 was amplified wing those plants showing symptoms, but no DNA was symptomless eggplant and tobacco White Burley. Thus it can be concluded that the last two were resistant to the geminivirus infectingpepper.Key words: Bemisia tabaci, geminivirus, grafting, mechanical inoculation, pepper, Solanaceae.
Virus gemini pada cabai: variasi gejala dan cara penularan
gemini telah dilaporkan menyebabkan pada berbagai jenis Deteksi dengan teknik polymerase chain reaction (PCR) terhadap contoh cabai yang diperoleh dari beberapa pertanaman di daerah sekitar Cipanas, Jawa membuktikan adanya infeksi virus gemini. Penelitian dilakukan untuk mempelajari variasi gejala virus gemini asal cabai pada lima jenis dalam famili Solanaceae melalui tiga cara penularan, yaitu dengan inokulasi mekanis, penyambungan, serangga vektor. Hasil penularan menunjukkan bahwa virus gemini asal cabai tidak dapat ditularkan secara mekanis melalui cairan daun sakit, tetapi penularan melalui penyambungan samping serangga vektor Bemisia tabaci dapat menghasilkan infeksi dengan variasi gejala dari mosaik kuning, tepi daun melengkung ke ukuran daun mengecil, sampai gejala kerdil. Persentase infeki pada cabai besar var. Hot Chilli melalui B. tabaci (8009) penyambungan lebih tinggi dibandingkan infeksi pada cabai dengan teknik PCR memperoleh fiagmen DNA berukuran
-
1,7 daricabai cabai yang sementara dari terung tembakau var.
White yang tidak menunjukkan gejala tidak diperoleh fiagmen DNA. Hal ini bahwa kedua terhadap infeksi virus gemini asal cabai.
kunci: Bemisia tabaci, cabai, inokulasi mekanis, Solanaceae, virus gemini.
PENDAHULUAN rupa DNA yang melingkar,
selubung dalam virion kembar Virus gemini dalarn kelompok virus nate) (Harrison 1985; 1987).
HPT, VOL. 11, No. 1, 1999. VIRUS GEMINI PADA 27
DNA (double stranded
DNA Kelompok virus gemini
tiga subgrup, subgrup
memiliki genom yang menginfeksi
naman-tanaman monokotiledon dan ditularkan oleh vektor (leafhopper); subgrup kedua juga ditularkan oleh vektor daun, dan
genom menginfeksi
an-tanaman subgrup ketiga memiliki
anggota yang paling dan dengan
genom menginfeksi tanaman-tanaman ditularkan oleh serangga vektor
kebul tabaci et al.
1991).
Virus
gemini yang memiliki vektor B. tabaci daerah persebaran yang luasdi tropik dan subtropik
pat tabaci dapat berkembang dengan
nyakit-penyakit yang ditimbulkan oleh virus kelom- pok gemini ini menjadi yang penting bagi (Bock 1982). Pada beberapa infeksi oleh virus-virus dapat
tidak tumbuh,
tohnya cassava mosaic geminivirus
(ACMV) tomato yellow leaf curl geminivirus di belahan dunia dan bean golden mosaic geminivirus
(BGMV)
diDi Indonesia, pada
kau menjadi penting 1984
virus
dapat menyebabkan daun-daun tembakau tidak lagi digunakan sebagai1989).
ini perhatian terhadap virus kelom-
pok gemini terbukti dengan
penelitian yang masalah ini. Sayangnya di Indonesia baru nyakit yang telah terbukti disebabkan oleh virus
mini, yaitu pada tembakau dan
kuning babadotan (Ageratum zoides).
pengamatan di daerah an-
t .bulan April dengan 1998
gejala virus gemini beberapa
naman cabai yang kekuningan daun
dan daun mengecil. virus gemini pada
cabai baru dapat pada
1999 et al. 1999).
Penelitian dilakukan untuk mempelajari
biologi virus yang studi
saran inang dan penularan. Studi kisaran
virus tanaman-tanaman yang
dapat oleh virus dan gejala yang timbul,
studi cara penularan virus
virus ditularkan oleh satu beberapa cara penularan.
DAN
Deteksi Isolat Virus Gemini
Pengurnpulan cabai yang diduga infeksi virus gemini dilakukan melalui kegiatan
ke beberapa cabai di
tar dan Cipanas, Jawa dari
dipindahkan ke dalam pot-pot dan dipelihara di kaca. virus gemini
lakukan melalui DNA mengikuti
prosedur et al. (1983). dan DNA dengan proseder et al. (1993) gunakan primer universal virus gemini yaitu
1978 715. ,
Pemasangan primer universal yang digunakan akan mengamplifikasi DNA virus yang mencakup bagian dari gen selubung protein, gen dan daerah common region.
dan Perbanyakan B. tabaci
Identifikasi dilakukan dengan
mikroskop pupa kebul
Martin
(1987).Serangga vektor B. tabaci yang telah dipelihara pada brokoli
leraceae sehat yang 4-6
yang telah mengandung
telur serangga dipindahkan dari kurungan lama ke
kurungan baru serangga
dewasa yang Dari telur serangga akan muncul dan imago baru yang
imago virus yang akan digunakan sebagai vektor dalam uji penularan.
dan Perbanyakan ber
Tanaman-tanaman uji yang digunakan meliputi: cabai (Capsicum annuum) var. Hot Chilli, cabai
(C. var. Putih,
var.
panjang (Solanum melongena) dan tembakau (Nicotiana var. White Burley.
28 VIRUS GEMINI PADA et.
tanarnan yang
kan dalam penelitian ini dilakukan dalam nampan
plastik yang steril. Benih
yang telah dan memiliki
tiga helai daun dipindahkan ke plastik (20 cm x 20 cm) yang
dan pupuk kandang (2: 1)
Perbanyakan inokulum dilakukan dengan tode penularan secara penyambungan.
uji dan sumber inokulum dipelihara kaca yang kedap serangga.
Penularan
Penyarnbungan dilakukan pada saat uji
4-6 rninggu Penyambungan
dilakukan dengan membuat pada bagian ujung tangkai dari tanarnan sakit (scion), yang kemudian disisipkan ke dalam yang dibuat serong ke dalam batang tanarnan uji
(stock). kernudian
film. Sebagai kontrol negatif dengan yang dilakukan penyambungan menggunakan scion
yang cabai sehat.
Penularan dengan B. tabaci
Umur uji pada saat penularan
kan adalah 3 minggu Serangga ima-
go diberi periode rnakan akuisisi pada sakit selama 24 jam. itu serangga
dipindahkan ke uji sebanyak sepuluh ekor
serangga per untuk periode
kan inokulasi 24 jam. melalui
riode rnakan inokulasi serangga satu per satu. Sebagai kontrol negatif serangga diberi- periode makan akuisisi pada cabai sehat diberi periode makan inokulasi pada tanamanuji.
Penularan dengan Inokulasi
Daun cabai yang terinfeksi
virus gemini dihancurkan dalam mortar, kemudian penyangga potasium fosfat pH 8) yang mengandung
etanol dengan perbandingan daun dan melalui
ngan menggunakan cairan
sakit pada daun
uji yang telah
rundum (600 mesh). Umur uji saat
inokulasi adalah 2-3 minggu
gai kontrol negatif daun uji diolesi dengan penyangga kalium fosfat.
DAN
Gejala pada di
Hasil pengamatan pada beberapa kasi di daerah Segunung, Cugenang,
siang virus gemini dapat
mencapai 100% pada cabai besar
cabai Gejala yang terlihat cabai di Segunung adalah daun menjadi
lebih kecil ukuran daun normal,
na menjadi dan
alami pengerdilan. cabai yang berada di daerah Baranangsiang dan Cugenang
gejala yang sedikit berbeda, yaitu berupa gejala
yang dimulai bagian daun
kemudian ke daun
tepi daun ke Anderson (1997)
wa
virus
gemini dapat gejalayang pada strain virus,
dan
umur
saatta kondisi lingkungan. Gejala yang berbeda antara cabai di Segunung dengan cabai di Baranangsiang dan Cugenang kemungkinan babkan oleh strain virus yang berbeda. et al. (1999) melaporkan bahwa hasil pemotongan
ngan menggunakan enzim DNA
hasil amplifikasi dengan teknik PCR menunjukkan
adanya enzim restriksi antara virus
asal cabai di Segunung dengan virus asal cabai di Baranangsiang dan Cugenang.
Penularan Virus
yang secara
ngan cairan daun sakit tidak
gejala sampai 2 bulan inokulasi. Hal disebabkan oleh beberapa hal, antara lain virus gemini
floem tanarnan dan stabilitas virus yang
bila berada dalam cairan de
Lastra (1978) melaporkan bahwa virus bertahan di dalam cairan
(longevity in vitro) pendek. Tomato yellow
mosaic yang
tidak lebih 15 dalam
an Adanya pengharnbat pada cairan
HPT, VOL. No. 1, 1999. VIRUS GEMINI PADA 29
polifenol juga dilaporkan
penularan dengan cairan (Couch Fritz 1990). penularan
dengan inokulasi mekanis dilakukan, tetapi penularan dengan ini hanya dapat menularkan beberapa jenis virus gemini saja,
nya bean virus et al. 1993)
dan mosaic virus
1980).
Penularan virus gemini asal cabai ter-
jadi melalui penyambungan dan se- B. tabaci 1 dan 2). penularan baik melalui penyambungan serangga vektor tergantung jenis uji. Melalui penyambungan
oleh infeksi pada cabai
besar dengan masa inkubasi
29 hari 1). Keberhasilan penularan melalui penyambungan bergantung
antara jenis yang sumber inokulum (scion) dengan jenis
(stock). Kompatibilitas tanarnan satu spesies akan lebih besar dibandingkan dengan spesies yang berbeda atau jenis yang berbeda.
virus gemini dapat ditularkan melalui
penyambungan dengan atau
tong sebagian batang sehat ke
gian floem batang, sehingga bagian
yang pada batang dengan
berhubungan dengan sel-sel pada sel floem (Bock 1982; 1997). Beberapa virus gemini
yellow mosaic virus (Honda et al. tomato leaf curl virus et al. 1996) dan
sweet potato leaf curl et al. 1998)
juga dilaporkan ditularkan melalui Penularan melalui serangga vektor dapat
ngan dilakukan pada uji yang
tif muda (3 menggunakan 10
Hasil inokulasi virus gemini isolat Segunung
dari cabai beberapa
famili Solanaceae melalui penularan dengan penyambungan
Hasil inokulasi virus gemini
dari cabai ke beberapa
famili Solanaceae melalui penularan dengan vector B. tabaci
var. 10- 15
Hot Chilli 10- 14
apelvar. 11
-
15var. White
ekor B. tabaci per Persentase infeksi yang tertinggi, yaitu diperoleh dari cabai
besar pada cabai dan
mat, infeksi mencapai 70% dan 50%
2). inkubasi yang virus
untuk gejala relatif lebih singkat, itu 10-15 hari, apabila dibandingkan masa inkubasi pada penularan dengan penyambungan. et al. (1998) juga melaporkan bahwa masa inkubasi virus gemini dari hasil penularan oleh B. tabaci adalah 10-16 hari, lebih dibandingkan hasil penularan dengan penyambungan.
penularan virus gemini melalui serangga
tor oleh jumlah serangga yang
untuk inokulasi tanarnan Trisusilowati virus
dapat ditularkan hanya dengan satu ekor kutu kebul per tanarnan uji. Penularan dengan serangga yang lebih yaitu 20-50 ekor per
dapat meningkatkan jumlah yang infeksi dan mempersingkat masa inkubasi virus. Selain jumlah serangga, Brown (1998) dan Mehta et al. (1994) melaporkan bahwa jumlah
yang berkorelasi dengan
periode periode
inokulasi serangga.
pada Uji
Hasil penularan virus gernini beberapa
jenis dalam Solanaceae yang
diuraikan di bahwa cabai besar,
cabai dapat menjadi virus
gernini, tetapi untuk
dan Melalui PCR
bahwa gejala yang tampak dengan infeksi virus gemini, yaitu dengan
DNA kb dari
30 GEMINI PADA RUSLI et. al.
Gambar 1. Hasil DNA virus gemini dengan PCR. 1: marker lkb; 2-tanaman sehat sebagai kontrol 3-hasil penularan pa- da cabai 4-hasil penularan pa- da 5-hasil penularan pada naman cabai besar; 6-hasil penularan pada naman terung; 7-hasil penularan
an tembakau; 8-kontrol (klon DNA- pepper leaf curl virus Thailand )
virus gemini pada ketiga
sebut menghasilkan gejala yang berbeda-beda. naman cabai besar yang terinfeksi
alami belang di sekitar tulang dengan nya kuning yang tidak merata. Pada
naman fase generatif kuning
meluas, daun mengecil, bunga mengering
sebelum Gejala pada
cabai berupa mosaik kuning dengan
an daun yang tidak tepi daun
ke gejala pada
pelekukan baik ke maupun ke bawah, kemudian akan mengecil dan Interaksi virus dengan inangnya dapat menyebabkan ekspresi gejala yang
antara satu jenis dengan tanam- an lainnya. Bean dwarf mosaic geminivirus (BDMV) misalnya, menyebabkan kekerdilan dan
klorosis pada yang
infeksi tetapi menimbulkan gejala mosaik kuning pada daun Sida spp. (Morales et 1990).
Wang et al. (1996) melaporkan bahwa
Nicotiana benthamiana yang terinfeksi BDMV mengalami epinasti kerdil.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa virus gernini pada cabai asal Segunung tidak dapat tularkan secara mekanis dengan
tapi dapat ditularkan melalui penyambungan dan se- rangga vektor B. tabaci ke cabai besar dan
cabe tetapi tidak berhasil
kan ke tembakau var. White dan
rung. kisaran inang dapat
simpulkan bahwa virus gemini pada cabai berbeda
dengan virus gemini kerupuk
tembakau yang dapat menginfeksi tembakau var. White (Trisusilowati 1989). Keberhasilan mendeteksi virus gemini melalui PCR ngan menggunakan sepasang primer universal tuk virus gemini memberikan peluang
deteksi lebih virus-virus gemini pada yang berbeda.
Tulisan bagian tesis program
magister Penulis terima
bantuan berbagai pelaksanaan penelitian kepada Ir. Sulyo, MS. dari Instalasi Penelitian Segunung, Jawa
bantuannya lapangan, tuber viroid and tomato leaf curl geminivirus strains from a wild sp. Phytopathology Dellaporta, SL, Wood J, Hicks 1983. Aplaud DNA
minipreparation: version Plant Mol Biol 19-21. acid probes and aspects of bean golden mosaic
Harrison BD. 1985. Advances in gemini virus research. Rev
VOL. 11, NO. 1, 1999. VIRUS GEMINI PADA
SH, Rusli ES, 1999. an primer universal polymerase chain tion virus gemini cabai.
siding Seminar
PFI, 355-359.
MI, Y, K,
N. 1983. Mechanical purifica- tion some properties of whitefly-borne bean yellow mosaic virus in Thailand. Plant 67: 801-804.
AM, Brown 1998. tomato leaf curl geminivirus: biological and molecular evidence for a new subgroup Phytopathology
SG. 1987. The molecular characterization of Plant Molec Biol Reportr
192.
P, Valverde Clark CA, J, De La R. 1998. Detection of infecting sweet potato States. Plant 82: 1253-1257. Martin 1987. An identification guide to common
whitefly pest species of the world (Homoptera: Trop Pest
P, JA, MA, Maxwell DP. 1994. Polymerase chain reaction detection of
tabaci (Homoptera: with two tomato-infecting geminiviruses. J
87: 1285-1290.
Morales F, Niessen A, B, M. 1990. Isolation and partial characterization of a gemini- virus causing bean dwarf mosaic. Phytopathology
Anderson PK. 1997. The Emergence of whitefly-transmitted geminiviruses in tomato in
westernhemisphere. Plant 8 1358-1369. Russel DR, Maxwell DP. 1993. Use of degenerate primers in the polymerase chain reaction to detect whitefly transmitted gemini- viruses. Plant
Trisusilowati EB. 1989. virus
(Nicotiana L.) Pascasarjana
Trisusilowati EB, R, S, MA. 1990. Transmission, serolo- gical aspects and morphology of the tobacco virus. J
de RC, Lastra R 1978. Transmission and physical properties of the causal agent of
del (tomato yellow mosaic). pathology
Wang WJ. 1996. Spatial and temporal distribution of bean dwarf gemini-
virus in and