i
PENGARUH PEMBERIAN MANAJEMEN KECEMASAN
TERHADAP TINGKAT KECEMASAN LANSIA DI
POSYANDU LANSIA PERMADI RW 02 TLOGOMAS
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Disusun Oleh :
RIZKI SETIAWAN NIM. 201010420311111
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan dibawah ini:
Nama : Rizki Setiawan
NIM : 201010420311111
Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM
Judul Skripsi : Pengaruh Pemberian Manajemen Kecemasan Terhadap
Tingkat Kecemasan Lansia Di Posyandu Lansia Permadi RW
02 Tlogomas
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar
hasil karya tulis saya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran
orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil
jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi perbuatan tersebut.
Malang, 14 Oktober 2014 Yang membuat pernyataan,
v
MOTTO
“Berangkat
dengan
penuh
keyakinan,
Berjalan dengan penuh semangat pulang
degan penuh rasa syukur “never give up”.”
vi
PERSEMBAHAN
Tidak ada kata yang pantas terucap selain puji syukur kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran dalam pengerjaan skripsi ini.
Dengan rasa syukur yang sangat dalam kupersembahkan karya tulisku ini kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan kehidupan, dalam jiwa dan raga ini serta
segala sesuatu yang dapat saya rasakan terutama kekuatan dan kesehatan
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan walaupun tidak tepat waktu namun
alhamdulillah diwaktu yang tepat.
2. Nabi Muhammad SAW, sosok manusia sederhana yang memiliki kedudukan
istimewa disisi-Nya karena iman dan islam yang sempurna dan menjadi tauladan
bagi pengikutnya.
3. Kedua orang tua tercinta, Bapak (Winardi) dan Ibu (Siti Rochana) yang tak
henti-hentinya mendoakanku disetiap sujudnya, serta selalu memberikan saya
support lahir dan batin. Saya akan selalu dan berusaha membuat kalian bangga
dan bahagia. Skripsi ini ku persembahkan sebagai titik awal dari sebuah
kesuksesan ku yang dapat kalian banggakan .
4. Adikku Erwin Prasetyo Aji dan Firdha Karunia Putri yang selalu bisa membuat
ku bangga sebagai seorang kakak yang semoga semua hal yang baik dari saya
dapat dia tiru.
5. Widya Indah Lestari , S.kep seseorang yang sangat luarbiasa setelah kedua
orangtua saya yang selalu ada dan tidak bosan-bosannya untuk memotivasi dan
mensuport, menemani, dan menasehati saya disetiap suka, duka, dan emosi saya,
berkat mu pengerjaan skripsi ini menjadi terasa seperti tanpa beban
6. Teman-teman terbaik yang selalu ada untukku Rizal, Septa, Halil, Rahman, Astri,
vii
bantuan yang kau berikan demi kelancaran dan kemudahan dalam pengerjaan
skripsi ini .you are my bestfriends…
7. Teman-teman PSIK C 2010, terimakasih telah mengisi hari-hariku, telah
memberikan banyak pelajaran kehidupan yang tidak mungkin aku lupakan. Aku
bangga dan bersyukur telah mengenal kalian, ini lah keluarga ku tanpa sebuah
hubungan darah. Satu harapan saya semoga kita semua sukes dikemudian hari
tanpa melupakan satu sama lain.
8. Teman-teman THIS IS AREMA FAMILY yang slalu mensuport dan
mendoakan saya untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
9. Untuk Semua Doa,Sujudku kepada-NYA, untuk segala Seni Foto, Gambar, Musik, Pemandangan, dan segala keindahan duniawi yang ALLAH S.W.T ciptakan untuk saya
viii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap Puji Syukur Alhamdulillah, akhirnya saya dapat
menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul “Pengaruh Pemberian
Manajemen Kecemasan Terhadap Tingkat Kecemasan Lansia Di Posyandu
Lansia Permadi RW 02 Tlogomas”. Tugas Akhir Skripsi ini dibuat sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi
Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Bersamaan dengan ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada :
1. Bapak Yoyok Bekti P., M.kep, Sp.Kom, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Nurul Aini, S. Kep. Ns. M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Ibu Tri Lestari Handayani. M.kep, Sp. Mat selaku Pembimbing I yang telah
memberikan arahan dan masukan yang sangat berguna serta motivasi selama
penyusunan skripsi ini.
4. Nurlailatul M. S.kep, Ns, MNS selaku Pembimbing II. Terima kasih atas semua
ilmu, masukan dan motivasi yang telah diberikan.
5. Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang berkenan memberikan ijin untuk studi
pendahuluan dan penelitian.
6. Kepala UPT puskesmas Dinoyo Malang yang telah memberikan ijin untuk
melakukan studi pendahuluan dan penelitian.
7. Bapak Sarianto selaku Ketus RW 02 Tlogomas Malang telah memberikan ijin
ix
8. Ibu Hj. Sri Asmarani selaku Kader posyandu permadi RW 02 Tlogomas Malang
telah memberikan ijin untuk melakukan studi pendahuluan dan penelitian.
9. Bapak dan ibu Lansia selaku anggota posyandu Permadi RW 02 Tlogomas
Malang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk mengisi lembar kuisioner yang
telah disediakan.
10. Semua dosen PSIK UMM yang telah mengajar, mendidik dan membimbing
selama masa belajar.
11. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa
disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir skripsi ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang
bersifat membangun. Akhirnya, penulis berharap semoga tugas akhir skripsi ini
bermanfaat bagi masyarakat dan dunia kesehatan khususnya bidang keperawatan dan
kesehatan masyarakat.
Wassalamualaikum. Wr. Wb.
Malang, 14 Oktober 2014
x ABSTRACT
GIVING EFFECT ON THE LEVEL OF ANXIETY ANXIETY MANAGEMENT IN ELDERLY ELDERLY POSYANDU RW 02
TLOGOMAS
Rizki Setiawan1, Tri Lestari Handayani, M. Kep., Sp., Mat2,
Nurlailatul M., S. Kep., Ns., MNS3
Background: Anxiety is a feeling of general nature, which a person feels fear or loss of self-confidence and his form is unclear origin. Anxiety is caused by the alleged would-threatening danger or frustration, endangering safety, balance or frustrated that an individual or group biososialnya. One therapy that can be used to reduce anxiety in the elderly is to provide the management of anxiety in older adults with distraction relaxation, and visualization
Methods: The study design used was a pre-test post-test design. This study was conducted in September 2014 at the IHC Elderly RW 02 Tlogomas. The subjects were 25 elderly people in Elderly IHC RW 02 Tlogomas. Data analysis using a paired t-test (two sample t-test paired).
Results: By using the t test, t-test obtained at 14.289 and p-value of <0,001. In the t distribution table with α = 0.05 and df = 24, t-table obtained by 2.064. Value t count> t-table (14.289> 2.064) and p-value less than α = 0.05 (0.000 <0.05).
Conclusion: The results of statistical analysis with paired t-test (two sample t-test paired). inferred H0 is rejected and H1 is accepted. It can be concluded that there is the effect of anxiety on the level of anxiety management in the elderly Elderly IHC RW 02 Tlogomas
Keywords: Anxiety Management, Anxiety Elderly, Distraction, Relaxation, Visualization
1. Student in the Study Program of Nursing Science, Faculty of Health Science, University of Muhammadiyah Malang
2. Lecturer in the Study Program of Nursing Science, Faculty of Health Science, University of Muhammadiyah Malang
xi ABSTRAK
PENGARUH PEMBERIAN MANAJEMEN KECEMASAN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA RW 02
TLOGOMAS
Rizki Setiawan1, Tri Lestari Handayani, M. Kep., Sp., Mat2,
Nurlailatul M., S. Kep., Ns., MNS3
Latar Belakang: Kecemasan adalah suatu perasaan yang sifatnya umum, dimana seseorang merasa ketakutan atau kehilangan kepercayaan diri yang tidak jelas asal maupun wujudnya. Perasaan cemas ini disebabkan oleh dugaan akan bahaya atau frustasi yang mengancam, membahayakan rasa aman, keseimbangan atau frustasi yang seorang individu atau kelompok biososialnya. Salah satu terapi yang dapat digunakan untuk menurunkan kecemasan pada lansia adalah dengan memberikan menejemen kecemasan pada lansia dengan distraksi relaksasi, dan visualisai.
Metode Penelitian: Desain penelitian yang digunakan adalah pre-test post-test design. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2014 di Posyandu Lansia RW 02 Tlogomas. Subjek penelitian ini adalah 25 lansia di Posyandu Lansia RW 02 Tlogomas. Analisa data menggunakan Uji-t paired (uji-t 2 sampel berpasangan).
Hasil: Dengan menggunakan uji t, didapatkan t-hitung sebesar 14,289 dan p-value sebesar <0,001. Di dalam tabel distribusi t dengan α = 0,05 dan df = 24, didapatkan t-tabel sebesar 2,064. Nilai t-hitung > dari t-tabel (14,289 > 2,064) dan p-value kurang dari α = 0,05 (0,000 < 0,05).
Kesimpulan: Hasil analisa statistik dengan Uji-t paired (uji-t 2 sampel berpasangan). disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
ada pengaruh pemberian manajemen kecemasan terhadap tingkat kecemasan lansia di Posyandu Lansia RW 02 Tlogomas
Kata Kunci: Manajemen Kecemasan, Kecemasan Lansia, Distraksi, Relaksasi, Visualisasi
1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.
xii DAFTAR ISI
Halaman Judul...i
Lembar Persetujuan...ii
Lembar Pengesahan...iii
Surat Pernyataan Keaslian Tulisan...iv
Motto...v Lembar Persembahan...vi Kata Pengantar...viii Abstract...x Abstrak...xi Daftar Isi...xii Daftar Tabel...xiv Daftar Gambar...xv Daftar Lampiran...xvi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...1
1.2 Rumusan Masalah...4
1.3 Tujuan Penelitian...5
1.3.1 Tujuan Umum...5
1.3.2 Tujuan Khusus...5
1.4 Manfaat Penelitian...5
1.4.1 Manfaat Teoritis...5
1.4.2 Manfaat Praktis...5
1.5 Batasan Istilah Penelitian...6
1.6 Keaslian Penelitian...7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Manusia...10
2.1.1 Pengertian Lansia...10
2.1.2 Proses Menua...12
2.1.3 Perubahan-perubahan pada Lanjut Usia...13
2.2 Konsep Dasar Kecemasan...20
2.2.1 Pengertian Kecemasan...20
2.2.2 Faktor Predisposisi...21
2.2.3 Faktor Prepitasi...22
2.2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan...23
2.2.5 Ciri-Ciri Kecemasan...23
2.2.6 Respon Kecemasan...24
2.2.7 Tingkat Kecemasan...25
2.2.8 Perilaku Tingkat Kecemasan...26
2.2.9 Manajemen Kecemasan yang Dilakukan Perawat...28
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep...34
xiii BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian...36
4.2 Kerangka Penelitian...37
4.3 Populasi, Sample dan Sampling...38
4.4 Tempat Penelitian...39
4.5 Waktu penelitian...39
4.6 variabel penelitian...39
4.7 Definisi Operational...39
4.8 Intrumen Penelitian...40
4.9 Prosedur Pengumpulan Data...40
4.10 Teknik Pengolahan Data...42
4.11 Analisa Data...43
4.12 Etika Penelitian...45
4.13 Keterbatasan...47
BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Penelitan...48
5.2 Data Umum...49
5.2.1 Karakteristik Lansia Berdasarkan Jenis Kelamin...49
5.2.2 Karakteristik Lansia Berdasarkan Umur...49
5.2.3 Karakteristik Lansia Berdasarkan Pendidikan...50
5.3 Data Khusus...50
5.3.1 Deskriptif Tingkat Kecemasan Pada Lansia...50
5.4 Analisis Data Penelitian...52
BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Data Umum...54
6.1.1 Karakteristik Lansia Berdasarkan Jenis Kelamin...54
6.1.2 Karakteristik Lansia Berdasarkan Usia...55
6.1.3 Karakteristik Lansia Berdasarkan Pendidikan...55
6.2 Data Khusus...56
6.2.1 Tingkat Kecemasan pada Lansia Sebelum Pemberian Manajemen Kecemasan...56
6.2.2 Tingkat Kecemasan Pada Lansia Setelah Pemberian Manajemen Kecemasan...57
6.2.3 Pengujian Pengaruh Pemberian Manajemen Kecemasan Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Lansia...60
6.3 Keterbatasan Penelitian...64
6.4 Implikasi Keperawatan...65
BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan...67
7.2 Saran...67
7.2.1 Bagi Mahasiswa...67
7.2.2 Bagi Tenaga Kesehatan...68
7.2.3 Bagi Peneliti...68
DAFTAR PUSTAKA...69
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Nilai Kategori...27
Tabel 2.2 Skor dan Item Dengan Hasil...27
Tabel 4.1 Definisi Operasional...39
Tabel 5.1 Deskriptif Lansia Berdasarkan Umur...49
Tabel 5.2 Deskriptif Tingkat Kecemasan Pada Lansia Sebelum dan Sesudah Pemberian Manajemen Kecemasan...50
Tabel 5.3 Deskriptif Tingkat Kecemasan pada Lansia Sebelum dan Sesudah Pemberian Pemberian Manajemen Kecemasan...51
Tabel 5.4 Uji Normalitas Data...52
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian Manajemen Kecemasan terhadap Tingkat Kecemasan Lansia...35 Gambar 4.1 Skema Hubungan Manajemen Terhadap Tingkat Kecemasan
Lansia...36 Gambar 4.2 Kerangka Kerja Pengaruh Pemberian Manajemen Kecemasan
Terhadap Tingkat Kecematan Lansia...37 Gambar 5.1 Proporsi Lansia Berdasarkan Jenis Kelamin Di Posyandu Lansia
Permadi RW 02 Tlogomas...49 Gambar 5.2 Proporsi Lansia Berdasarkan Pendidikan Di Posyandu Lansia
Permadi RW 02 Tlogmasan...50 Gambar 5.3 Deskriptif Tingkat Kecemasan Pada Lansia Sebelum Dan Sesudah
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Persetujuan Responden...71
Lampuran 2 Lembar Pertanyaan Persetujuan Sebagai Subjek Penelitian...72
Lampiran 3 Lembar Pertanyaan...73
Lampiran 4 Lembar Kuesioner HARS...74
Lampiran 5 Lembar SOP...78
Lampiran 6 Lembar Perhitungan Data Responden...81
Lampiran 7 Lembar Distribusi Frekuensi...82
Lampiran 8 Surat Permohonan Penelitian...85
Lampiran 9 Surat Telah Melakukan Penelitian...88
Lampiran 10 Dokumentasi Penelitian...89
xvii
DAFTAR PUSTAKA
A.Wiramihardja, Sutardjo., (2006). Pengantar Psikologi Klinis. Bandung: PT. Refika Aditama.
Alimul, aziz. (2009). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data, Jakarta : Salemba Medika.
Arief S. Sadiman, dkk. 2002. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Press.
Arikunto, S., (2009). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi 6. Jakarta : Rineka Cipta.
Aziz Alimul, Hidayat. (2008). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Salemba Medika: Jakarta.
Carpenito, L.J, (2000), Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8, Alih Bahasa Ester M, EGC, Jakarta. Edisi 9. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Carpenito, Lynda Juall. (2006). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC
Dani, Indriya R. (2010). Kekuatan Musik Religi Mengurai Cinta Merefleksi Iman Menuju Kebaikan Universal. Jakarta: PT Gramedia
Darmojo Boedi. Martono Hadi. (2000). Geriatri. balai Penerbit FKUI. Jakarta
Davis, Keith dan Newstrom. (2000). Perilaku Dalam Organisasi. Edisi ketujuh. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Griwijoyo, S dan Komariyah, L. (2002). Olahraga Kesehatan dan Kesegaran Jasmani pada Lanjut Usia. bandung. Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia.
Hawari.(2001). Pendekatan Holistic pada Gangguan Jiwa Skizofrenia. FKUI: Indrawati & Wanwan Setiawan. (2009). Pembelajaran Aktif, IPA.
Munandar, Utami. (2002). Kreativitas & Keberbakatan Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif & Bakat. jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Nevid, J. F., dkk. (2003). Psikologi Abnormal. Jakarta: Erlangga.
Nevid, Jeffrey S., Rathus, Spencer A., & Greene Beverly. (2005). Pengantar Psikologi Abnormal. Bandung: Erlangga.
Nugroho, Wahyudi (2000).Keperawatan Gerontik, Edisi ke 2 cetakan pertama Jakarta : EGC.
xviii
Potter, P.A, Perry, A.G.(2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep.
Priharjo, R.(2003). Perawatan Nyeri, Pemenuhan Aktivitas Istirahat. Jakarta: EGC Proses, dan Praktik.Edisi 4.Volume 2.Alih Bahasa : Renata.
Santrock, J. W. (2005). Life-span Development. USA: McGraw-Hill Humanities Social.
Soejono, C.H Setiati,S dan Wiwie (2000). Pedoman Pengolahan Kesehatan Pasien Geriatri : Untuk Kedokteran dan Perawat Jakarta : penerbit FKUI.
Suliswati. (2005). Konsep Dasar Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Rowan, J., The Transpersonal Psychotherapy and Counselling, London: Routledge, 1993. ______, “The three approaches to a thera-peutic relationship: Intrumental,
Authentic, Transpersonal”, in Proceedings of the British Psychological Society, v 10(2), August, 2000.
Sadock BJ, Sadock VA. Kaplan & Sadock’s Synopsis of Psychiatry. Behavior Sciences/Clinical Psychiatry. 10th ed. Lippincott Williams & Wilkins, 2007, p.527-30.
Santrock, J. W.(2005). Life-span Development. USA: McGraw-Hill Humanities Social.
Smeltzer, Suzanne C. dan Bare, Brenda G, (2002), Buku Ajar Keperawatan Medikal
Stanley.(2006). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Edisi 2. Jakarta: EGC.
Stuart, G.W. (2006). Keperawatan Jiwa. (Edisi 5.). Jakarta: EGC.
---,(2007). Buku saku keperawatan jiwa. (Edisi 5). Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Videbeck, Sheila L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Jiwa, Jakarta : EGC.
Wahjudi, Nugroho.(2008).Keperawatan Gerontik & Geriatrik. Jakarta: EGC
Wibisono. (1990). Teori Kecemasan. Jakarta : Buku Kedokteran EGC
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lansia merupakan masa manusia menapaki kehidupan menjelang akhir hayat.
Keadaan ini identik dengan perubahan-perubahan yang mencolok pada fisik maupun
psikis manusia tersebut. Secara kronologis lansia merupakan orang yang telah
berumur 60 tahun keatas (Wahyuni, 2003). Tetapi ada juga sumber yang
menyebutkan bahwa lansia adalah orang yang telah berumur lebih dari 65 tahun.
Menurut Giriwijoyo dan Komariah (2002) secara kronologik lansia berumur 60-70
tahun, sedangkan lansia yang beresiko tinggi berusia di atas 70 atau diatas 60 tahun
yang mengidap penyakit. Dirjen Kesehatan Masyarakat mengelompokkan usia diatas
40 tahun sebagai berikut : (1) Usia menjelang lanjut usia 40-55 tahun, (2) Usia lanjut
masa presenium 55-64 tahun, (3) Usia lanjut masa senescens di atas atau sama dengan
65 tahun, (4) Usia lanjut resiko tinggi di atas 70 tahun. WHO juga mengelompokkan
lansia menjadi (1) Middle Age yaitu antara usia 45-59 tahun, (2) Elderly yaitu antara usia
60-74 tahun, (3) Old yaitu antara usia 75-90 tahun, dan (4) Very Old di atas atau sama
dengan 90 tahun (Giriwijoyo dan Komariah, 2002).
Sebagaimana dilaporkan oleh Ekspert committee on Health of the erderly, WHO
yang telah mengadakan pertemuan tahun 1987 bahwa menjelang tahun 2000 kurang
lebih dua diantara tiga orang dari 600 juta orang lansia berada di negara berkembang.
Di Indonesia di perkirakan akan beranjak dari peringkat ke-10 pada tahun 1980
menjadi peringkat 6 pada tahun 2020, di atas Brasil yang menduduki peringkat
ke-11 pada tahun 1980. Banyak kelainan atau penyakit yang prevalensinya meningkat
2
rentan terhadap penyakit. Makin panjangnya usia harapan hidup seseorang disamping
sebagai suatu kebanggaan namun di pihak lain juga merupakan tantangan yang sangat
berat, mengingat tidak sedikit masalah yang timbul akibat penuaan. Hal yang lebih
ironis adalah keadaan ini belum didukung oleh adaanya kualitas pelayanan kesehatan
bagi lansia. Pengetahuan perawat lansia dan pelayanan kesehatan perlu mengevaluasi
standart praktik gerontik dan untuk membuat perencanaan di masa yang akan datang
(Stanley, 2006).
Proses menjadi tua selalu disertai oleh menurunnya proses mental dengan
beberapa kesulitan dalam memasukkan bahan-bahan baru pada ingatan (Kaplan dan
Saddock, 2008). Pengaruh proses penuaan menimbulkan berbagai masalah baik
secara fisik, mental maupun sosial ekonomi. Penurunan biopsikososial pada lansia
seringkali diikuti munculnya konflik yang dialami oleh lansia. (Neugarten, 2007)
menguraikan bahwa konflik utama yang dialami lansia mempunyai hubungan dengan
pelepasan kedudukan dan otoritasnya, serta penilaian terhadap kemampuan,
keberhasilan, kepuasaan yang di peroleh sebelumnya, hal ini berlaku baik pada pria
dan wanita. Rasa tersisih, tidak dibutuhkan, dan ketidakmampuan menemukan jalan
keluar dari masalah yang timbul akibat dari proses penuaan merupakan penyebab
munculnya permasalahan psikologi pada lansia ( Papalia,2011 ).
Hasil penelitian Yulianingsih (2006) prevalensi terjadinya kecemasan pada
lansia di panti tersebut adalah 70 responden , diantaranya 18 orang laki-laki dan 52
orang perempuan terdapat 32,9% (23 orang ) yang menderita kecemasan ringan,
56,9% (37 orang) yang menderita kecemasan sedang, dan 14,3% (10 orang) yang
menderita kecemasan berat. karena ganguan mental yang sering dijumpai pada lansia
yaitu kecemasan. Hampir semua lansia perna mengalami kecemasan akan tetapi tidak
3
menimbulkan perasaan cemas atau takut itu, menimbulkan suatu faktor yang
berbahaya (Safaria dan Saputra 2009). Seseorang tersebut tidak mampu santai,
mengalami gangguan tidur, kelelahan, nyeri kepala, pening, jantung berdebar-debar
adalah keluhan fisik yang paling sering ditemukan (Lukluk dan Bandiyah, 2008).
Pada dasarnya, kecemasan merupakan hal wajar yang pernah dialami oleh
setiap manusia. Kecemasan sudah dianggap sebagai bagian dari kehidupan sehari -
hari. Kecemasan adalah suatu perasaan yang sifatnya umum, dimana seseorang
merasa ketakutan atau kehilangan kepercayaan diri yang tidak jelas asal maupun
wujudnya (Sutardjo Wiramihardja, 2005). Perasaan cemas ini disebabkan oleh dugaan
akan bahaya atau frustasi yang mengancam, membahayakan rasa aman, keseimbangan
atau frustasi yang seorang individu atau kelompok biososialnya. Selain itu kecemasan
adalah perasaan yang tidak nyaman yang terjadi karena takut atau mungkin memliki
firasat akan ditimpa malapetaka yang dianggap suatu ancaman.
Sejauh ini kecemasan dapat dikurangi dengan obat – obatan farmakologi dan
psikoterapi, tetapi pemberian obat-obatan haruslah melalui kontrol yang ketat karena
beberapa dari obat tersebut mempunyai efek samping yang merugikan kebanyakan
orang memilih teknik alternatif yang murah dan aman . Terdapat berbagai macam
teknik alternatif yang dapat dipilih seperti pijat refleksi, yoga, siatzu, meditasi dan
aroma terapi. Salah satu terapi yang dapat digunakan untuk menurunkan kecemasan
pada lansia adalah dengan memberikan menejemen kecemasan dengan distraksi
relaksasi, dan visualisai.
Metode distraksi salah satu cara untuk membantu mengatasi kecemasan.
Secara psikologis cara ini dapat membatu seseorang menjadi rileks, menimbulkan rasa
aman dan sejahtera (Djohan, 2006). Metode relaksasi merupakan suatu proses
4
mungkin atau tidak memikirkan apapun. Berdasarkan pengertian di atas pengertian
di atas relaksasi adalah salah satu bentuk terapi yang disusun secara sistematis
(Hakim,2004 ). Masih ada lagi metode berikutnya yaitu visualisasi. Visualisasi sendiri
adalah suatu teknik membayangkan sesuatu didalam pikiran yang dilakukan secara
sadar dengan tujuan untuk mencapai target, mengatasi masalah kecemasan.
Berdasarkan hal di atas dan mengingat pentingnya peran perawat dalam
memberikan pelayanan keperawatan pada lansia, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai pengaruh pemberian manajemen kecemasan
terhadap tingkat kecemasan lansia untuk tercapainya pelayanan yang bermutu dan
pelayanan yang lebih professional di masa yang akan datang.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah sebgai berikut:
1. Bagaimana gambaran pemberian manajemen kecemasan terhadap tingkat
5
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh pemberian manejemen kecemasan terhadap
tingkat kecemasan lansia.
1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengidentifikasi tingkat kecemasan sebelum diberi manajemen
kecemasan
2. Untuk mengidentifikasi tingkat kecemasan sesudah diberi manajemen
kecemasan
3. Menganalisah tingkat kecemasan sebelum dan sesudah diberi manajemen
kecemasan
1.4 Manfaat Penelitihan
1.4.1 Manfaat Teoritis
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan adanya pengaruh
menejemen kecemasan dengan penurunan tingkat kecememasan lansia.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai wacana untuk
penelitian selanjutnya di bidang keperawatan khususnya yang berkaitan
dengan kecemasan lansia.
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Hasil penelitihan ini dapat digunakan sebagai upaya pengembangan ilmuwan
keperawatan gerontik, sehingga mampu mengkaji pengaruh pemberian
menejemen kecemasan terhadap kecemasan lansia sehingga dapat dijadikan
6
2. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan dasar pengetahuan bagi
peneliti dalam melakukan kajian ilmiah mengenahi pengaruh pemberian
manajemen kecemasan terhadap kecemasan lansia.
1.5 Batasan Istilah Penelitihan
1. Lansia adalah fase menurunnya kemampuan akal dan fisik, yang dimulai
dengan adanya beberapa perubahan dalam hidup. Usia tua dialami dengan
cara yang berbeda-beda. Ada orang berusia lanjut yang mampu melihat arti
penting usia tua dalam konteks eksistensi manusia, yaitu sebagai masa hidup
yang memberi mereka kesempatan-kesempatan untuk tumbuh berkembang
dan bertekad berbakti. Ada juga lanjut usia yang memandang usia tua dengan
sikap-sikap yang berkisar antara kepasrahan yang pasif dan
pemberontak,penolakan,dan keputusan.
2. Kecemasan adalah suatu keadaan yang diatandai dengan perasaan ketakutan
dan bingung yang disertai dengan tanda somatik yang menyatakan terjadinya
hiperaktivitas sistem otonom. Tanda-tanda kecemasan menurut Hawari
(2001) secara fisik : (1) tegang, (2) gelisah, (3) gemetar, (4) denyut nadi
bertambah cepat, (5) peraan berdebar-debar, (6) rasa ingin muntah atau
mual, (7) keringat mengucur terus. Secara psikis (1) rasa lemah (2) tidak
mampu.
3. Manajemen kecemasan adalah manjemen yang dirancang untuk terapi.
Manajemen kecemasan bertujuan untuk membantu klien mengurai beban
perasaan dan pikiran serta dapat membantu klien untuk untuk mengubah
situasi yang ada demi kesembuhan klien itu sendiri. Serta membantu
7
1.6 Keaslian Penelitian
Adapun penelitian yang dilakukan oleh Kristanti (2010) yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh aroma terapi lavender terhadap penurunan derajat kecemasan
lansia di panti Wredha. Variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah
aroma terapi lavender sebagai variabel independent dan penurunan derajat
kecemasan lansia di panti wreda sebagai variabel dependen. Kesimpulan Kristanti
(2010), menemukan ada pengaruh antara pemberian aroma terapi lavender dengan
penurunan derajat kecemasan lansia di Panti Wreda.
Perbedaan antara variabel penelitian Kristanti (2010) dengan penelitian yang
saya lakukan adalah variabel tempat dan waktu penelitian. Variabel yang saya gunakan
dalam penelitian ini adalah manajemen kecemasan independen dan tingkat
kecemasan pada lansia sebagai variabel dependen. Tempat dan waktu penelitian yang
saya gunakan adalah pada Posyandu lansia Permadi RW 02 Tlogomas pada bulan
September 2014. Sedangkan persamaan penelitian Kristanti (2010) dengan penelitian
saya adalah desain peneliatan menggunakan pre test dan post tes dengan Uji-t paired (uji-t
2 berpasangan) dan instrument untuk menilai tingkat kecemasan menggunakan
HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale).
Adapun penelitian yang dilakukan oleh Larasati (2009) yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh Efektifitas Preoperative Teaching Terhadap Tingkat Kecemasan
Pasien Preoperasi di Ruang Rawat Inap RSUD Karanganyar. Variabel yang
digunakan dalam penelitian tersebut adalah efektifitas Preoperative Teaching sebagai
variabel independent dan Tingkat Kecemasan Pasien Preoperasi di Ruang Rawat
Inap RSUD Karanganyar sebagai variabel dependen. Kesimpulan penilitian Larasati
8
Perbedaan antara variabel penelitian Larasati (2009) dengan penelitian yang
saya lakukan adalah variabel tempat dan waktu penelitian. Variabel yang saya gunakan
dalam penelitian ini adalah manajemen kecemasan, sebagai variabel independen dan
tingkat kecemasan pada lansia sebagai variabel dependen. Tempat dan waktu
penelitian yang saya gunakan adalah pada Posyandu lansia Permadi RW 02 Tlogomas
bulan September 2014. Sedangkan persamaan penelitian Larasati (2009) dengan
penelitian saya adalah desain peneliatan menggunakan pre test dan post tes dengan Uji-t
paired (uji-t 2 berpasangan) dan instrument untuk menilai tingkat kecemasan
menggunakan HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Kalsum, dkk (2006) tentang pengaruh
Teknik Guided Magery Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pada Klien Wanita
Dengan Gangguan Tidur (Insomnia) Usia 20-25 Tahun di Kelurahan
Ketawangangede Kecamatan Lowokwaru Malang. Variabel yang digunakan dalam
penelitian tersebut Teknik Guided Magery sebagai variabel independent dan Penurunan
Tingkat Kecemasan Pada Klien Wanita Dengan Gangguan Tidur (Insomnia) Usia
20-25 Tahun sebagai variabel dependen. Kesimpulan penelitian tersebut menunjukkan
adanya pengaruh yang signifikan terhadap penurunan tingkat kecemasan pada klien
gangguan tidur (insomnia) usia 20-25 tahun di kelurahan Kelurahan Ketawangangede
Kecamatan Lowokwaru Malang .
Perbedaan antara variabel penelitian Kalsum, dkk (2006) dengan penelitian
yang saya lakukan adalah variabel tempat dan waktu penelitian. Variabel yang saya
gunakan dalam penelitian ini adalah manajemen kecemasan sebagai variabel
independen dan tingkat kecemasan lansia sebagai variabel dependen. Tempat dan
waktu penelitian yang saya gunakan adalah pada Posyandu lansia Permadi RW 02
9
(2006) dengan penelitian saya adalah desain peneliatan menggunakan pre test dan post
tes dengan Uji-t paired (uji-t 2 berpasangan) dan instrument untuk menilai tingkat