• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN EFEKTIVITAS MEDIA VIDEO DAN TASK CARD TENTANG BASIC LIFE SUPPORT TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG BASIC LIFE SUPPORT (Studi di SMAN 2 Pamekasan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN EFEKTIVITAS MEDIA VIDEO DAN TASK CARD TENTANG BASIC LIFE SUPPORT TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG BASIC LIFE SUPPORT (Studi di SMAN 2 Pamekasan)"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

i

PERBEDAAN EFEKTIVITAS MEDIA VIDEO DAN TASK

CARD TENTANG BASIC LIFE SUPPORT TERHADAP

PERUBAHAN PENGETAHUAN REMAJA

TENTANG BASIC LIFE SUPPORT

(Studi di SMAN 2 Pamekasan)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :

ALFANI MUTEARA

NIM. 201210420311159

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)
(3)

iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Alfani Muteara

NIM : 20121042031159 Program Studi : Ilmu Keperawatan

Judu Skripsi : Perbedaan Efektivitas Media Video dan Task Card tentang Basic Life Support terhadap Perubahan Pengetahuan Remaja tentang Basic Life Support.

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya tulis saya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi perbuatan tersebut.

Malang, 18 Juni 2016 Yang membuat pernyataan

Alfani Muteara

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat, rahmat, taufik dan hidayah-Nya, penyusunan proposal skripsi yang berjudul “Perbedaan Efektivitas Media Video dan Task Card Tentang Basic Life Support terhadap Perubahan Pengetahuan Remaja Tentang Basic Life Support” dapat diselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan proposal skripsi ini banyak mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak dan berkah dari Allah SWT sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Untuk itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Bapak Yoyok Bekti P., M.Kep., Sp.Kom selaku pembimbing I dan Ibu Indah Dwi Pratiwi, M.Ng selaku pembimbing II yang telah dengan sabar, tekun, tulus dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikiran memberikan bimbingan, motivasi, arahan, dan saran-saran yang sangat berharga kepada penulis selama menyusun skripsi.

Selanjutnya ucapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada :

1. Bapak Yoyok Bekti P, M.Kep., Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Nurul Aini, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. 3. Ibu Aini Alifatin, S.Kep., M.Kep sebagai wali kelas PSIK D angkatan 2012

untuk selalu memberi dukungan dan nasehat.

(5)

v

5. Kedua orang tua dan segenap keluarga tercinta yang telah memberikan kesabarannya dan dukungan moril maupun materiil serta doa yang tak terhenti hingga saat ini.

6. Rekan-rekan PSIK angkatan 2012 yang telah memberikan bantuan dan motivasi dalam penyusunan proposal skripsi ini, khususnya PSIK D 2012. 7. Guru serta siswa-siswi di SMAN 2 Pamekasan yang meluangkan waktunya

untuk menjadi responden dalam penelitian ini.

8. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu atas doa dan dukungannya.

Dalam penulisan proposal skripsi ini peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, sehingga peneliti mengharapkan saran dan kritik dalam rangka penyempurnaan proposal skripsi ini, sehingga dapat bermanfaat bagi banyak pihak khususnya di bidang kesehatan.

Malang, April 2016

Penulis

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Surat Pernyataan Keaslian Penelitian ... iii

Kata Pengantar ... iv

Abstract ... vi

Intisari ... vii

Daftar Isi ... viii

Daftar Gambar ... xi

Daftar Tabel ... xii

Daftar Lampiran ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan ... 5

1.3.1 Tujuan Umum ... 5

1.3.2 Tujuan Khusus ... 5

1.4 Manfaat ... 6

1.4.1 Manfaat Teoritis ... 6

1.4.2 Manfaat Praktik ... 6

1.5 Batasan Penelitian ... 6

1.6 Keaslian Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11

2.1 Konsep Media dalam Promosi Kesehatan ... 11

2.1.1 Definisi ... 11

2.1.2 Tujuan ... 11

2.1.3 Manfaat ... 12

2.1.4 Jenis ... 12

2.1.5 Sarana Pembelajaran Video ... 13

2.1.6 Sarana Pembelajaran Task Card... 15

2.1.7 Memilih Media Promosi Kesehatan ... 17

2.1.8 Evaluasi Media Promosi Kesehatan ... 17

2.2 Konsep Pengetahuan ... 18

2.2.1 Definisi ... 18

2.2.2 Tingkat Pengetahuan ... 18

2.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ... 19

2.2.4 Pengukuran Pengetahuan ... 21

2.2.5 Pengetahuan Basic Life Support ... 21

2.2.5.1 Definisi ... 21

2.2.5.2 Teknik Basic Life Support for Layperson ... 22

2.3 Hubungan Antara Media dengan Perubahan Pengetahuan Remaja ... 26

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ... 29

3.1 Kerangka Konsep ... 29

(7)

vii

BAB IV METODE PENELITIAN ... 32

4.1 Desain Penelitian ... 32

4.2 Kerangka Penelitian ... 33

4.3 Populasi, Sampel dan Sampling ... 34

4.3.1 Populasi ... 34

4.3.2 Sampel ... 34

4.3.3 Sampling ... 34

4.4 Variabel Penelitian ... 35

4.4.1 Variabel Independen ... 35

4.4.2 Variabel Dependen ... 35

4.4.3 Variabel Kendali ... 35

4.5 Definisi Operasional ... 35

4.6 Tempat Penelitian ... 37

4.7 Waktu Penelitian ... 37

4.8 Instrument Penelitian ... 37

4.9 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 37

4.9.1 Uji Validitas ... 38

4.9.2 Uji Reliabilitas ... 38

4.10 Prosedur Pengumpulan Data ... 39

4.10.1 Tahap Persiapan ... 39

4.10.2 Tahap Pelaksanaan... 40

4.11 Tahap Pengumpulan Data ... 41

4.12 Analisis Data ... 41

4.13 Etika Penelitian ... 43

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 45

5.1 Karakteristik Sampel ... 45

5.2 Perbedaan Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Pembelajaran BLS dengan Media Video Tentang BLS ... 46

5.3 Perbedaan Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Pembelajaran BLS dengan Media Task Card Tentang BLS ... 47

5.4 Efektifitas Media Video dan Task Card Tentang BLS Terhadap Perubahan Pengetahuan Remaja Tentang BLS di SMAN 2 Pamekasan ... 47

BAB VI PEMBAHASAN ... 51

6.1 Perbedaan Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Pembelajaran BLS dengan Media Video Tentang BLS ... 51

6.2 Perbedaan Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Pembelajaran BLS dengan Media Task Card Tentang BLS ... 52

6.3 Efektifitas Media Video dan Task Card Tentang BLS Terhadap Perubahan Pengetahuan Remaja Tentang BLS di SMAN 2 Pamekasan ... 54

6.4 Keterbatasan Penelitian ... 57

6.5 Implikasi Keperawatan ... 57

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 59

7.1 Kesimpulan ... 59

(8)

viii

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

(10)

x

GAMBAR TABEL

Tabel 4.1 Definisi Operasional ... 36

Tabel 5.1 Tabel Distribusi Karakteristik Sampel di SMAN 2 Pamekasan Tahun 2016 ... 45

Tabel 5.2 Tabel Gambaran Pengetahuan Basic Life Support di SMAN 2 Pamekasan ... 46

Tabel 5.3 Hasil Uji Normalitas Sebelum dan Sesudah Perlakuan ... 48

Tabel 5.4 Hasil Uji Homogenitas Sebelum dan Sesudah Perlakuan ... 48

Tabel 5.5 Hasil Uji Anova Sebelum dan Sesudah Perlakuan ... 49

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Pengantar Informed Consent ... 65

Lampiran 2 Lembar Persetujuan Sebagai Responden ... 66

Lampiran 3 Lembar Permohonan Pengisian Kuisioner ... 67

Lampiran 4 Kuisioner Pengetahuan Basic Life Support ... 68

Lampiran 5 SOP Media Video ... 73

Lampiran 6 SOP Media Task Card ... 74

Lampiran 7 SOP Media Buku Pedoman ... 81

Lampiran 8 Tabulasi Data ... 84

Lampiran 9 Hasil Analisa Data Menggunakan SPSS ... 91

Lampiran 10 Dokumentasi Penelitian ... 98

Lampiran 11 Surat Permohonan Studi Pendahuluan ... 100

Lampiran 12 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 101

Lampiran 13 Log Book ... 102

(12)

61

Daftar Pustaka

Abdurahman, M., & Muhidin, S.A. (2007). Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

American Heart Association (AHA). (2010). Guidelines CPR and ECC 2010, http://www.heart.org/HEARTORG/CPR And ECC/Science/2010-Guidelines-for-First-Aid UCM 317316 SubHomePage.jsp/#mainContent. Be accessed on September, 22th 2015.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arseto, J. (2009). Pengaruh Penggunaan Flash Card Terhadap Penguasaan Vocabulary pada Siswa SD Kelas 5: Suatu Penelitian Eksperimental di SDN Muarareja 01 dan 02 Kecamatan Tegal Barat. Tegal: Universitas Pancasakti.

Arsyad, A. (2006). Media Pengajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Bastable, S.B. (2002). Perawat Sebagai Pendidik: Prinsip-Prinsip Pengajaran dan Pembelajaran. Jakarta: EGC.

Djiwandono, S.E.W. (2006). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Grasindo.

Efendi, F., & Makhfudli. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Erawati, S. (2015). Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD) di Kota Administrasi Jakarta Selatan. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Gafar, G. (2014). Pengaruh Pemberian Promosi Kesehatan Melalui Media Sosial Facebook Terhadap Pengetahuan Tentang Bahaya Merokok Pada Mahasiswa PSIK Semester 8 di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Haryono, R. (2013). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan Pengetahuan dan Perilaku dalam Penggunaan Masker pada Pekerja Furniture di Sukoharjo. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Hidayat, A.A.A. (2009). Metode Penelitian Ilmu Kebidanan dan Teknik Analisis Data.

Jakarta: Salemba Medika.

Hutapea, E.L. (2012). Gambaran Tingkat Pengetahuan Polisi Lalu Lintas Tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD) di Kota Depok. Jakarta: Universitas Indonesia.

Indonesian Heart Association (IHA). (2015). Education For Patient: Cardiac Arrest, http://www.inaheart.org/education_for_patient/2015/5/7/henti_jantung. Be accessed on September, 7th 2015.

(13)

62

Indriana, D. (2011). Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Yogyakarta: Diva Press. Iserbyt, P., & Byra, M. (2013). The Design of Instructional Tools Affects Secondary

School Students Learning of Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) in Reciprocal Peer Learning. Resuscitation, Vol. 84, pp. 1591-1595.

Iserbyt, P., Charlier, N., & Mols, L. (2014). Learning Basic Life Support (BLS) with Tablet PCs in Reciprocal Learning at School: Are Videos Superior to Pictures?

Resuscitation, Vol. 85, pp. 809-813.

Iserbyt, P., Elen, J., & Behets, D. (2009). Peer Evaluation in Reciprocal Learning with Task Card for Acquiring Basic Life Support (BLS). Resuscitation, Vol. 80, pp. 1394-1398.

Iserbyt, P., Mols, L., Charlier, N., & Meester, S.D. (2013). Reciprocal Learning with Task Card for Teaching Basic Life Support (BLS): Investigating Effectiveness and The Effect of Instructor Expertise on Learning Outcomes. The Journal of Emergency Medicine, Vol. 46, No. 1, pp. 85-94.

Krogh, L.Q., Bjornshave, K., Vestergaard, L.D., Sharma, M.B., Rasmussen, S.E., Nielsen, T.T., & Lofgren, B. (2015). E-learning in Pediatric Basic Life Support. Resuscitation, Vol. 6291, pp. 1-6.

Kustandi, C., & Sutjipto, B. (2011). Media Pembelajaran: Manual dan Digital. Bogor: Ghalia Indonesia.

Larasati, E.D., Susanti, H.D., & Prasetyo, Y.B. (2015). Efektivitas Penggunaan Media Promosi Kesehatan Video Yoga dalam Meningkatkan Motivasi Kesehatan Wanita Usia Subur tentang Kesehatan Produksinya. Jurnal Keperawatan, Vol. 6, No. 2.

Maulana, H.D.J. (2009). Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC.

Mubarak, W.I., Chayantin, N., Rozikin, K., & Supradi. (2007). Promosi Kesehatan: Sebuah Pengantar Proses Belajar Mengajar dalam Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. (2010). Promosi Kesehatan: Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT. Rineka

Cipta.

Notoatmodjo, S. (2012). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Nugraha, J. (2014). Pengantar Analisis Data Kategorik. Yogyakarta: Deepublish.

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis. Jakarta:

Salemba Medika.

(14)

63

Putra, S.R. (2012). Panduan Riset Keperawatan dan Penulisan Ilmiah. Jogjakarta: D-Medika (Anggota IKAPI).

Prastowo, A. (2012). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press.

Pratama, R.K.O. (2013). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Tentang Kebiasaan Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat Siswa SDN 1 Mandong. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Raosoft, Inc. (2004). http://www.raosoft.com/samplesize.html. Be accessed on February, 15th 2016.

Reder, S., Cummings, P., & Quan L. (2006). Comparison of three instructional methods for teaching cardiopulmonary resuscitation and use of an automatic external defibrillator to high school students. Resuscitation, Vol. 69, pp. 443-453.

Resuscitation Council. (2015). Resuscitation Guidelines 2010, https://www.resus.org.uk/resuscitation-guidelines/. Be accessed on Oktober, 7th 2015.

Riyana, C. (2007). Pedoman Pengembangan Media Video. Jakarta: P3AI UPI.

Safitri, A.R. (2013). Pengaruh Media Video dan Poster Belajar Menggosok Gigi Sebagai Media Promosi Untuk Meningkatkan Pengetahuan Kesehatan Gigi Pada Anak Pra-Sekolah di Wilayah Puskesmas Dinoyo Kota Malang. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Sanaky, H. (2010). Media Pembelajaran. Yogyakarta: Safiria Insania Press.

Santoso, S. (2010). Statistik Multivariat Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Santrock, J.W. (2011). Masa Perkembangan Anak. Jakarta: Salemba Humanika.

Saputro, D.N.A.A. (2015). Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Kesehatan Reproduksi Terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Seks Pranikah di SMA Muhammadiyah 4 Surakarta. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Scholten, A.C., Manen, J.G.V., Worp, W.E.V.D., IJzerman, M.J., & Doggen, C.J.M.

(2011). Early Cardiopulmonary Resuscitation and Use of Automated External Defibrillators by Laypersons in Out-of-Hospital Cardiac Arrest Using An SMS Alert Service. Resuscitation, Vol. 82, pp. 1273–1278.

Setiawati, S., & Dermawan, A.C. (2008). Proses Pembelajaran dalam Pendidikan Kesehatan.

Jakarta: Trans Info Media.

Sugiyono. (2011). Statistika untuk Penelitian. Bandung: IKAPI.

Susilana, R., & Riyana, C. (2007). Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan dan Penilaian. Bandung: CV. Wacana Prima.

(15)

64

Wasis. (2008). Pedoman Riset Praktis untuk Profesi Perawat. Jakarta: EGC.

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masa remaja mengalami penebalan korpus kalosum pada otak yang berhubungan untuk meningkatkan pemrosesan informasi, sedangkan amigdala yang terlibat dalam emosi seperti marah, matang lebih awal dari korteks prefrontal yang berfungsi dalam penalaran dan pengaturan diri. Perkembangan tersebut dapat meningkatan perilaku yang seringkali menjadi ciri masa remaja (Santrock, 2011: 336). Menurut teori Piaget (1955, dalam Djiwandono 2006: 96), menyatakan bahwa masa remaja adalah tahap transisi dari penggunaan berpikir konkret secara operasional ke berpikir formal. Tiga aspek memori yang dapat meningkat pada masa remaja adalah memori jangka pendek, working memory, dan memori jangka panjang. Proses kognitif tingkat tinggi seperti pengambilan keputusan dan berpikir kritis sering disebut pemfungsian eksekutif yang terjadi selama masa remaja (Santrock, 2011).

(17)

2

menjadi kurikulum tetap (Iserbyt et al, 2013). Menurut Iserbyt et al (2009), alasan mengapa BLS menjadi salah satu kurikulum pembelajaran di negara tersebut, karena BLS merupakan hal yang sangat penting dilakukan untuk mempertahankan kehidupan seseorang yang sedang mengalami henti jantung.

Menurut Iserbyt et al (2013), banyak media yang ditawarkan dalam penyampaian pembelajaran BLS, contohnya menggunakan media elektronik (digital) dan media cetak (non-digital). Menurut Reder et al (2005), metode pembelajaran menggunakan komputer interaktif yang didampingi oleh instruktur, sangat dapat meningkatkan pengetahuan seseorang. Iserbyt et al (2009) menyarankan bahwa penggunaan task card (non-digital) dalam pembelajaran BLS dapat membawa perubahan pada kemampuan BLS remaja. Selanjutnya, Iserbyt et al (2013) kembali menyebutkan bahwa pembelajaran menggunakan media task card dengan didampingi oleh instruktur dapat meningkatkan pengetahuan siswa secara signifikan. Ulasan beberapa peniliti diatas, mendukung bahwa pembelajaran dengan media dapat meningkatkan pengetahuan BLS remaja, dengan harapan mereka dapat menjadi bystander atau penolong CPR pada cardiac arrest victim (korban yang mengalami henti jantung).

Cardiac arrest atau henti jantung mendadak yang terjadi di luar rumah sakit adalah penyebab utama kematian dibeberapa negara berkembang (Scholten et al, 2011). Menurut

(18)

3

Pamekasan pada tanggal 14 September 2015, bahwa angka kejadian henti jantung dalam 12 bulan terakhir cukup banyak. Namun, angka nominal kejadian henti jantung tersebut tidak dapat diketahui secara jelas karena kejadian henti jantung sendiri didaftar menurut diagnosa penyakit atau penyebab. Penyebab yang sering terjadi pada korban henti jantung yaitu karena penyakit jantung, abnormalitas pada jantung, gangguan metabolik atau elektrolit, penggunaan obat-obatan, keracunan obat, dan kecelakaan atau trauma. Hanya sedikit dari pasien OHCA (Out of Hospital Cardiac Arrest) yang dapat bertahan hidup.

Krogh et al (2015) mengatakan bahwa penolong CPR atau bystander dapat meningkatkan kelangsungan hidup seseorang setelah mengalami henti jantung. Maka dari itu, diperlukan pengetahuan tentang BLS di masyarakat. Erawati (2015) menyebutkan bahwa di Indonesia, khususnya di Jakarta Selatan, masyarakat memiliki pengetahuan yang baik tentang definisi BLS yakni sebesar 74,8%, masyarakat memiliki pengetahuan yang baik tentang teori danger sebesar 72,4%, masyarakat memiliki pengetahuan yang baik tentang teori meminta bantuan (call for help) sebesar 75,2%, pengetahuan masyarakat baik tentang teknik kompresi (CPR only) yakni sebesar 42,3%, dan memiliki pengetahuan yang

baik tentang teori “saat yang tepat untuk menghentikan CPR” yakni sebesar 37,4%. Masyarakat lebih banyak mendapat informasi tentang bantuan hidup dasar dari media elektronik (48,8%) (Erawati, 2015).

(19)

4

Basic Life Support (BLS) karena belum pernah ada penyuluhan tentang BLS dari pihak Puskesmas setempat. Mereka mengatakan bahwa jika ada suatu kecelakaan yang penderitanya tidak sadarkan diri, mereka akan menelpon ambulan atau membawa ke rumah sakit menggunakan kendaraan bermotor yang ada. Mereka menjawab bahwa mereka hanya akan mendiamkan, memijat bagian yang sakit, serta memberikan minyak kayu putih dibagian hidung agar penderita segera sadar dengan memeriksa napas penderita sampai penolong datang atau sampai tiba di rumah sakit.

Sebanyak 20 siswa SMAN 2 Pamekasan mengatakan bahwa mereka belum pernah mendapatkan sosialisasi ataupun pelatihan tentang pertolongan pertama pada orang yang mengalami henti jantung atau sering disebut BLS. Maka dari itu, mereka tidak dapat melakukan pertolongan pertama ketika terdapat korban yang tidak ada napas dan tidak ada denyut nadi. Sebagian siswa yang mengikuti ekstrakulikuler PMR (Palang Merah Remaja) hanya diberikan materi tentang tindakan pertolongan pertama pada cedera ringan seperti, luka tergores, patah tulang, dan dislokasi. Menurut Resuscitation Council (2010), BLS yang dapat dilakukan oleh orang awam sebatas Airway, Breathing dan Circulation. Pengetahuan BLS tersebut seharusnya diajarkan kepada orang awam, bahkan PMR (Palang Merah Remaja). Hasil paparan diatas dapat disimpulkan bahwa untuk memberikan pemahaman pada siswa tentang pertolongan pertama pada cardiac arrest victim atau BLS, terdapat banyak media yang dapat merubah pengetahuan mereka tentang hal tersebut.

(20)

5

pengetahuan remaja untuk memupuk pengetahuan mereka dari awal, sehingga mereka juga dapat menjadi kader kesehatan yang dapat memberikan ilmu kepada masyarakat disekitarnya, termasuk keluarga dan teman sebaya. Alasan peneliti adalah karena tindakan yang selama ini tidak sesuai dalam masyarakat dan kurang cepat dalam menangani pasien yang mengalami cardiac arrest. Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui tingkat pengetahuan serta membedakan efektifitas dari kedua media promosi kesehatan untuk perubahan pengetahuan remaja di SMAN 2 Pamekasan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah yaitu bagaimana perbedaan efektivitas media video dan task card tentang Basic Life Support terhadap perubahan pengetahuan remaja tentang Basic Life Support di SMAN 2 Pamekasan?

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Menganalisa perbedaan efektifitas media video dan task card tentang Basic Life Support terhadap perubahan pengetahuan remaja tentang Basic Life Support di SMAN 2 Pamekasan.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan pembelajaran BLS dengan media video tentang Basic Life Support di SMAN 2 Pamekasan.

(21)

6

3. Menganalisa perbedaan efektifitas media video dan task card tentang Basic Life Support terhadap perubahan pengetahuan remaja tentang Basic Life Support di SMAN 2 Pamekasan.

1.4 Manfaat

1.4.1 Manfaat teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi ataupun masukan bagi ilmu keperawatan dan menambah kajian ilmu, khususnya pada departemen kegawatdaruratan medis di komunitas mengenai pemberian promosi kesehatan yang menggunakan media video dan task card tentang Basic Life Support terhadap perubahan pengetahuan untuk upaya menjaga keadaan kesehatan masyarakat.

1.4.2 Manfaat Praktik

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan pada keperawatan komunitas dalam memberi wawasan tentang bantuan hidup dasar di komunitas, terutama pada siswa dan keluarga. Bagi pihak lain, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dalam tindakan pertolongan pertama terhadap orang yang mengalami

cardiac arrest, dan menindak lanjuti dari penelitian ini.

1.5 Batasan Penelitian

Untuk mempermudah dan mempertegas lingkup penelitian, maka penelitian ini diberi batasan penelitian sebagai berikut:

1. Media promosi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah video dan task card.

2. Lingkup yang diteliti dalam penelitian ini adalah pengetahuan Basic Life Support.

(22)

7

1.6 Keaslian Penelitian

Beberapa penelitian yang sama mengenai perbedaan efektifitas media tentang

Basic Life Support terhadap perubahan pengetahuan remaja tentang Basic Life Support yaitu: 1. Reder, et al (2005) dengan judul Comparison of Three Instructional Methods for Teaching

Cardiopulmonary Resuscitation and Use of An Automatic External Defibrillator to High

School Students, meneliti tentang efektifitas ketiga metode pembelajaran yaitu

training interactive menggunakan komputer, training interactive menggunakan komputer dengan didampingi instruktur, dan metode klasikal menggunakan video demonstrasi oleh guru dengan praktik bersama instruktur, serta kelompok kontrol.

Hasil didapatkan rata-rata nilai menunjukkan pengaruh yang lebih tinggi terdapat pada grup instruksi daripada grup kontrol.

2. Iserbyt, et al (2009) dengan judul Peer Evaluation Learning With Task Card for Acquiring Basic Life Support. Total populasi terdapat 78 mahasiswa Universitas Belgia yang dibagi menjadi 2 grup belajar BLS dalam 20 menit dengan menggunakan task card. Kedua kelompok tersebut dibagi antara kelompok evaluasi dan kelompok kontrol. Prosedur penelitian hampir sama antara kelompok evaluasi dan kelompok kontrol. Hasil didapatkan signifikan pada siswa dengan grup evaluasi dalam mengingat dan konsekuen terhadap praktik BLS. Kesimpulannya adalah task card dapat menjadi metode pembelajaran BLS yang efektif.

(23)

8

ditemukan bahwa desain yang di gunakan yaitu metode randomized controlled trial.

Sampel total berjumlah 111 siswa berumur 13 tahun dari 6 kelas belajar BLS dengan task card. Task card adalah kumpulan beberapa kartu yang berisi beberapa gambar yang dikombinasikan dengan tulisan instruksi bagaimana cara melakukan hal tersebut. Siswa diambil secara acak untuk menjadi grup kontrol maupun grup eksperimen. Grup kontrol menuliskan instruksi dibelakang gambar, sedangkan grup eksperimental memberikan instruksi tepat digambar yang akan diberikan kotak instruksi.

Hasil menggunakan analisis Anova satu jalan didapatkan hasil yang sangat signifikan pada grup eksperimen untuk volume ventilasi dan laju alir. Sedangkan pada kedalaman pijat jantung, frekuensi kompresi, penempatan tangan yang benar, serta siklusnya tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Kesimpulan dari hasil studi ini menunjukkan bahwa model alat untuk memberikan instruksi mempengaruhi pembelajaran siswa serta dapat meningkatkan pengetahuan BLS dan CPR.

(24)

9

Hasil didapatkan tingkat signifikan sangat tinggi saat praktik pada kelompok perlakuan dengan bantuan instruktur.

5. Iserbyt, et al (2014) dengan Learning Basic Life Support (BLS) with Tablet PCs in Reciprocal Learning at School: Are Videos Superior to Pictures? Sampel yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah siswa berumur 17 tahun dari 8 kelas sekolah menengah, yaitu 128 responden diperoleh dari seluruh populasi yang ada. Pada grup yang diberikan perlakuan menggunakan gambar memiliki presentasi hasil signifikan yang tinggi dibandingkan dengan menggunakan video dalam melakukan penempatan tangan yang tepat. Metode dalam penelitian ini menggunakan randomized controlled trial untuk menganalisa apakah media dynamic

lebih baik dari media static dalam pembelajaranBLS menggunakan tablet PCs.

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah video lebih tinggi tingkat signifikansinya daripada gambar. Pada hasil Anova menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam melakukan kedalaman pijat jantung yang benar antara grup gambar dan video. Grup gambar memiliki tingkat signifikan yang tinggi pada saat melakukan penempatan tangan yang benar dibandingkan dengan grup video. Sedangkan dari hasil yang lain tidak ditemukan adanya perbedaan yang signifikan antara grup gambar dan grup video. Kesimpulan dari penelitian ini tidak dapat membantu anggapan bahwa video lebih baik dari gambar untuk pembelajaran BLS.

(25)

10

remaja yang belum pernah diberikan pengetahuan tentang BLS sebelumnya, sedangkan penelitian yang diatas melakukan tindakan pada remaja yang memiliki pengetahuan awal tentang BLS atau sudah menjadi program kerja sekolah sebelumnya tetapi kurang maksimal dilakukan.

Peneliti menggunakan pendekatan cross-sectional dimana pengambilan sampling dengan kriteria remaja berumur 16-17 tahun yang belum pernah mendapatkan pembelajaran tentang BLS sebelumnya dengan tujuan untuk merubah pengetahuan dan menganalisa metode apa yang sesuai dan lebih mudah ditangkap oleh remaja. Instrument yang digunakan yaitu dengan kuesioner, dimana terdapat 20 pernyataan dengan kategori

Referensi

Dokumen terkait

Nilai pendidikan sosial merupakan hikmah yang dapat diambil dari perilaku sosial dan tata cara hidup sosial. Nilai sosial mencakup kebutuhan hidup bersama, seperti

Kaupungistumiseen liittyy vahvasti maaseutuväestön väheneminen ja toisaalta kaupunki- alueiden kasvu sekä kasvun painottuminen johonkin osaa maasta. Epätasainen aluekehi- tys

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

berkembang di Prancis yaitu berasal dari minyak kanola, minyak biji matahari, dan minyak zaitun, namun tidak menutup kemungkinan mayonnaise dibuat dari minyak

Dengan demikian, tingkat superelevasi 12 % tampaknya mewakili nilai maksimum praktis dimana salju dan es tidak ada.Laju superelevasi 12 % dapat digunakan pada

Pengelolaan plasma nutfah jambu mete dan kakao meliputi (a) penetapan blok penghasil tinggi sebagai sumber benih, (b) seleksi pohon induk secara individu, (C) koleksi plasma

Pengembangan media pembelajaran Truth or Dare menggunakan model pengembangan 4D yang telah dikembangkan oleh peneliti meliputi tahap Pendefinisian