HASIL PENELITIAN
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS TERAPI MENGGUNAKAN VITREKTOMI DAN INJEKSI ANTI-VEGFTERHADAP VISUS PASIEN
AGE-RELATED MACULAR DEGENERATION(AMD)
Oleh:
HANA HIKMA FAIZA 201110330311054
FAKULTAS KEDOKTERAN
LEMBAR PENGESAHAAN LAPORAN HASIL PENELITIAN Telah disetujui sebagai hasil penelitian
untuk memenuhi persyaratan
Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
18 Februari 2015
Pembimbing I
dr. Alfa Sylvestris, Sp. M
Pembimbing II
dr. Rahmiyah Fadilah
Mengetahui,
Fakultas Kedokteran
Dekan,
iii Karya Tulis Akhir oleh Hana Hikma Faiza ini
telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji
Pada tanggal : 18 Februari 2015
Tim Penguji
dr. Alfa Sylvestris, Sp. M , Ketua
dr. Rahmiyah Fadilah , Anggota
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, penulis telah berhasil menyelesaikan penelitian yang
berjudul “Perbandingan Efektivitas Terapi Menggunakan Viterktomi Dan Injeksi
Anti-Vegf Pada Pasien Age-Related Macular Degeneration (AMD)”. Penulisan penelitian ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai
gelar Sarjana Kedokteran Jurusan Pendidikan Dokter pada Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang.
Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir ini jauh dari sempurna,
walaupun demikian penulis telah berusaha semaksimal mungkin serta
mendapatkan bantuan dan bimbingan dari dosen pembimbing dalam rangka
penyusunan. Tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, sangatlah tidak
mudah menjalani masa perkuliahan hingga pada penyusunan tugas akhir ini.
Akhir kata penulis berharap semoga penelitian ini dapat menambah
wawasan dan bermanfaat bagi semua pihak.
Malang,16 Februari 2015
v
LEMBAR PERSEMBAHAN
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia kesehatan, kesabaran
dan lindungan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
2. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang.
3. dr. Moch. Ma'roef, Sp.OG selaku Pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang.
4. dr. Rahayu, Sp.S selaku Pembantu Dekan II Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang.
5. dr. Iwan Sis, Sp. KJ selaku Pembantu Dekan III Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang.
6. dr. Alfa Sylvestris, Sp. M selaku Pembimbing I atas bimbingan, ketelitian,
dukungan, saran dan bantuan maupun kesabaran dan waktu yang telah
diberikan dalam penyusunan karya tulis akhir ini.
7. dr. Rahmiyah Fadilah selaku Pembimbing II atas bimbingan, dukungan,
saran, bantuan maupun waktu yang telah diberikan dalam penyusunan
karya tulis akhir ini.
8. dr. Moch. Ma'roef, Sp.OG selaku Penguji atas saran, kritik dan
bimbingannya dalam penyusunan karya tulis akhir ini.
9. Orang tuaku tercinta Kamim Fauji dan Tina Sugianti yang bukan hanya
mampu berperan sebagai orang tua, namun mampu menjadi teman curhat,
menjadi kakak, menjadi guru yang tidak pernah lelah mendidik serta
menjadi motivator terbesar untuk menjalani hidup dan selalu memberikan
dukungan kepada penulis.
10. Kakakku tercinta Danys Aulia Fachrulita yang telah mendukung, selalu
memotivasi dan menanyakan progress dalam penyusunan karya tulis akhir
ini.
11. Adikku tercinta Riza Arsanty Fahrina yang telah mendukung dan selalu
mendo’akan dalam penyusunan karya tulis akhir ini.
12. Teman teman konsul Ariantie Ristya Amanda dan Enggar Ayu Saraswati
yang selalu memberi semangat dan motivasi meraih mimpi.
13. Sahabat dan keluargaku Enggar Ayu Saraswati, koko Gunawan Cahyo
Saputro, Diah Intan Firdaus, Nasrul ‘Alung’ Nasehati, Seisa Gumelar
Nastity dan Vonny Riska. terimakasih sudah bersedia menyediakan waktu,
menjadi teman diskusi belajar sampai curhat, menjadi partner in crime, menjadi keluargaku selama lebih dari 3 tahun dan selalu menambah
semangat selama kuliah. Semoga kita semua bisa sukses, menjadi dokter
yang berguna bagi masyarakat, dan selalu menjadi keluarga. Aamiin.
14. Teman Jatiluhurku teh Alfia Nur Inayah, Elina Qonita, Mariyah Giptiyah
dan kak Tari Febrisari yang selalu penulis repotkan dan bersedia
membukakan gerbang kos serta selalu memberi semangat maupun do’a.
15. Staff TU, Bu Endang, Pak Yono, Mbak Nuke, Mbak Citra, Mas Faisal dan
Mas Didit yang telah membantu administrasi penulis dalam menyelesaikan
Tugas Akhir.
16. Staff Lab. Skill mbak Dila dan Mbak Emi serta teman-teman asisten Lab.
vii
17. Semua teman-teman FK UMM angkatan 2011 yang menjadi teman
seperjuangan selama menempuh pendidikan kedokteran.
18. Staff Rumah Sakit Mata Undaan Surabaya yang telah meluangkan waktu
serta memberikan data-data yang berhubungan dengan TA penulis.
19. Semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini
dan juga mendoakan demi suksesnya karya tulis ini yang tidak bisa penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
ABSTRAK v
ABSTRACT vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR … x
DAFTAR SINGKATAN xi
DAFTAR LAMPIRAN xii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penelitian 2
1.3.1 Tujuan Umum 2
1.3.2 Tujuan Khusus 3
1.4 Manfaat Penelitian 3
1.4.1 Manfaat Klinis 3
1.4.2 Manfaat Akademis 3
1.4.3 Manfaat Bagi Masyarakat 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 4
2.1 Aged-related Macular Degeneration 4
2.1.1 Definisi 4
2.1.2 Etiologi 4
2.1.3 Epidemiologi 6
2.1.4 Patogenesis 7
2.1.5 Klasifikasi ..8
2.1.6 Gambaran Klinis 10
2.1.7 Diagnosis 10
2.1.8 Penatalaksanaan 16
2.1.9 Prognosis...19
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS 20
3.1 Kerangka Konseptual 20
3.2 Hipotesis 22
BAB 4 METODE PENELITIAN 23
4.1 Jenis Penelitian 23
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 23
4.3 Populasi dan Sampel 23
4.3.1 Populasi 23
4.3.2 Sampel 23
ix
4.3.6 Variabel Penelitian 24
4.3.6.1 Variabel Bebas 24
4.3.6.2 Variabel Tergantung 24
4.3.7 Definisi Operasional 24
4.4 Instrumen Penelitian 25
4.5 Prosedur Penelitian 25
4.5.1 Alur Penelitian 25
4.5.2 Prosedur Pengumpulan Data 26
4.6 Analisis Data 26
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 30
5.1 Data Umum Demografi Respon 30 5.2 Uji Asumsi Normalitas Data………..33 5.3 Hasil Pengujian……… ………..…..34
BAB 6 PEMBAHASAN 44
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 47
7.1 Kesimpulan 47
7.2 Saran 47
DAFTAR PUSTAKA 49
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin pasien penderita AMD …………30
Tabel 5.2 Tabulasi silang antara jenis kelamin penderita AMD………31
dengan jenis terapi
Tabel 5.3 Usia pasien penderita AMD di RS Mata Undaan Surabaya 2010 32
Tabel 5.4 Hasil Pengujian Usia pasien pada kedua kelompok terapi 32
Tabel 5.5 Hasil Pengujian Usia pasien pada kedua kelompok terapi 33
Tabel 5.6 Hasil Perbandingan antara konversi visus mata pasien………33
pada saat pre terapi dan post terapi
Tabel 5.7 Hasil perbandingan konversi visus mata pasien………...38
dan penurunan visus mata antara yang mendapat terapi dengan Injeksi
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Degenerasi Makula tipe non-eksudatif (tipe kering) 8
Gambar 2.2 Degenerasi Makula tipe eksudatif (tipe basah) 11
Gambar 2.3 Angiogradi Flouresens 13
Gambar 2.4 Angiogradi Flouresens pada AMD 15
Gambar 2.5 HD Optical coherence tomography AMD Nonexudatif 17
Gambar 2.6 HD Optical coherence tomography AMD Exudatif 17
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual 22
Gambar 4.1 Bagan Alur Penelitian 28
Gambar 5.1 Distribusi Frekuensi jenis kelamin pasien AMD 31
Gambar 5.2 Grafik Rerata Dan Simpang Baku Pretest Dan Post Test 37
Gambar 5.3 Perbandingan Konversi Visus 42
DAFTAR SINGKATAN
AMD : Age-related Macular Degeneration
AREDS : Age-Related Eye Disease Study
BF : Komplemen Faktor B
CHF : Kromosom 1
CNV : Choroidal Neo vascularisation
CSR : Central Serous Chorioretinopathy
EPR : Epitel Pigmen Retina
FA :Flourescein Angiography
ICGA : Indocyanine green angiography
LOC : Kromosom 10
NEI :National Eye Institute
OCT : Optical Coherence Tomography
PED : Pigment Endohelial Detachment
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Data Pasien AMD 28
Lampiran 2 Output Hasil Analisa Data 28
Lampiran 3 Hasil Uji Normalitas 28
Lampiran 4 Hasil Uji beda untuk Umur pasien dengan uji t independent 28
Lampiran 5 Hasil uji beda dengan Mann whitney 28
DAFTAR PUSTAKA
American Academy of Ophtalmology. 2008. Age Related Macular Degeneration
PPP. Available at:
http://one.aao.org/CE/PracticeGuidelines/PPP_Content.aspx?cid=f413917
a-8623-4746-b441-f817265eafb4[Accesed on August, 10]
American Optometric Association, 2004. Optometric Clinical Practice Guideline Care Of The Patient With Age-Related Macular Degeneration Reference
Guide For Clinicians. USA: AOA
American Macular Degeneration Foundation. 2014. Amsler Chart to Test Your Sight. Available at: http://www.macular.org/chart.html [Accesed on August, 10]
Cavallerano, Anthony, John P.Cummings, Paul B.Freeman, dkk. 2004. Care of the Patient wih Age Related Macular Degeneration. American Optometric Association.
Erry. 2009. Karakteristik Klinik Penderita ARMD di Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung. CDK 36(1): 28-30.
Flethcer, Emily dan Victor Chong. 2007. Retina. In Oftalmologi Umum Vaughan
dan Asbury. Mc Graw Hill.
I, Sidarta , 2002. Anatomi dan Fisiologi Mata. Dalam : Ilmu Penyakit Mata. 2 ed. Jakarta : BP-FKUI.
James, Bruce, Chris Chew, Anthony Bron. Lecture Note: Ophtalmology. Blackwell Publishing.
James C., C. C. B. A., 2006. Retina dan Koroid Dalam : Oftalmologi. 9 ed. Jakarta : Penerbit Erlangga .
J Thornton, R Edwards, P Mitchell, RA Harrison3, I Buchan and SP Kelly, 2005. Smoking And Age-Related Macular Degeneration: A Review Of Association. At : www.nature.com/eye[Accessed 26 November 2014] Kanski, Jack J dan Brad Bowling. 2011. Clinical Ophthalmology, A Systematic
Approach. China: Elsevier.
xv
Lang K, Gerrald. 2000. Ophtalmology : Age Related Macular Degeneration. New York: Georg Thieme Verlag.
Manvikar, Sridhar Et Al. 2010. Displacement Of Submacular Hemorrhage Associated With Age-Related Macular Degeneration Using Vitrectomy And Submacular Tpa Injection Followed By Intravitreal Ranibizumab. Clinical Ophthalmology: Dove Press
Maturi R.K, 2007.Aging Relation Macular Degeneration. [Online] Available at: http://www.emedicine.com/[Accessed 17 Desember 2014].
Maturi, Raj K. 2012. Nonexudative ARMD. Available at:
http://emedicine.medscape.com/article/1223154-overview. [Accesed on
August, 10]
NEI, 2013. National Eye Institute. [Online] Available at: https://www.nei.nih.gov/health/maculardegen/armd_facts [Accessed 26 November 2014].
Nguyen, K. G. F. A. Q. D., 2013. Adverse Events And Complications Associated With Intravitreal Injection Of Anti-VEGF Agents: A Review Of Literature. Www.Nature.Com/Eye, Volume 27, P. 787.
Patel, J Et Al. 2008. Age-Related Macular Degeneration: Diagnosis And Management. British Medical Bulletin; 85: 127–149 London: Oxford University Press
Prall, Ryan. 2012. Exudative ARMD. Available at:
http://emedicine.medscape.com/article/1226030-clinical. [Accesed on August, 10]
Rajesh Sinha, S. M. A. S. P. G., 2008. Sutureless Vitrectomy: Review Of Journal Abstracts. Indian J Ophthalmol, Volume 56, P. 529–532.
Regillo, Carl D. 2012. Retina and Vitreous : Age Related Macular Degeneration.
American Academy of Ophtalmology.
Riordan-Eva, P. & Whitcher, J. P., 2010. Vaughan & Asbury Oftalmologi Umum. 18th Ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.
Sastroasmoro, S. &. I. S., 2011. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. 4 ed. Jakarta: Sagung Seto.
Sheppard, John D. Macular Degeneration. [Online]. [ Cited on 2007, Januari 17th
] .Available from : URL:
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aged-related Macular Degeneration atau AMD adalah penyebab umum kebutaan yang terjadi di Inggris diperkirakan mengenai sekitar 214 000 orang
di Inggris. Di Amerika Serikat, AMD sendiri penyebab kedua kebutaan. AMD
merupakan penyebab utama kebutaan pada orang di atas usia 65. Sekitar 1,75
juta orang Amerika memiliki visus 20/200 atau lebih buruk pada satu atau
kedua mata sebagai akibat dari AMD. AMD menyumbangkan 16.000 kasus
atau 14 persen kasus baru di antaranya pasien di atas usia dari 52, dari
orang-orang yang berusia antara 65 dan 74 memiliki AMD dalam satu atau kedua
mata. (Buchan,2005; the American Optometric Association,2004)
AMD adalah kondisi mata yang umum dan penyebab utama kehilangan
penglihatan antara orang-orang berusia 50 dan lebih tua. Hal ini disebabkan
oleh kerusakan pada makula, tempat kecil dekat pusat retina dan bagian dari
mata yang diperlukan untuk tajam, penglihatan sentral, yang memungkinkan
kita melihat benda-benda yang lurus ke depan. Pada beberapa orang, AMD
yang advance membuat penurunan penglihatan tidak terjadi untuk waktu yang
lama. Lainnya, penyakit berlangsung lebih cepat dan dapat menyebabkan
kehilangan penglihatan di salah satu atau kedua mata. Seperti AMD
berlangsung, daerah kabur dekat pusat penglihatan adalah gejala yang umum.
Benda yang terlihat yang juga mungkin tidak tampak seterang dulu lagi.
2
AMD sendiri tidak menyebabkan kebutaan total. Namun, hilangnya
penglihatan sentral di AMD dapat mengganggu aktivitas sehari-hari yang
sederhana, seperti kemampuan untuk melihat wajah, mengemudi, membaca,
menulis, atau melakukan pekerjaan dekat, seperti memasak atau memperbaiki
hal-hal di sekitar rumah. (National Eye Institute, 2013)
Untuk AMD terdapat bermacam macam terapi yang dapat dilakukan salah
satunya adalah Vitrektomi dan Injkesi anti VEGF. Vitrektomi merupakan
terapi yang dilakukan dengan cara operasi pengangkatan vitreous humor yang
ada di bilik mata. Sedangkan injeksi anti-VEGF adalah terapi selektif yang
menstabilkan penglihatan dan mengurangi hilangnya ketajaman penglihatan
serta menurunkan progresi terjadinya kebutaan. VEGF menyebabkan
terjadinya angiogenesis dan meningkatkan permeabilitas serta inflamasi,
ketiga hal ini berperan dalam neovaskularisasi pada AMD eksudatif.
Penelitian ini dilakukan karena AMD masih menjadi hal yang menakutkan
bagi masyarakat, yang mana pada penelitian ini bertujuan untuk melihat
perbandiangan dari kedua terapi tersebut dan mengetahui terapi mana yang
menunjukan hasil yang baik.
1.2 Rumusan Masalah
Apakah terdapat perbedaan efektivitas terapi menggunakan viterktomi
dan injeksi VEGF terhadap visus AMD?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui perbandingan efektivitas terapi sebelum dan sesudah
3
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui visus penderita AMD setelah diterapi dengan
vitrektomi maupun injeksi Anti-VEGF.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Klinis
1. Dapat memberi pengetahuan kepada kepada praktisi kesehatan sehingga
dapat mendeteksi AMD
2. Dapat mengurangi angka kebutaan akibat kejadian AMD.
3. Dapat memperbaiki rencana kesehatan dalam menekan angka kejadian
dan kecacatan AMD.
1.4.2 Manfaaat Akademis
1. Menambah wawasan dan khasanah ilmu pengetahuan kedokteran.
2. Sebagai tambahan pustaka dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan