• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas Terapi Menggunakan Vitrektomi Dan Injeksi Anti-Vegf Pada Pasien Age-Related Macular Degeneration (AMD)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efektivitas Terapi Menggunakan Vitrektomi Dan Injeksi Anti-Vegf Pada Pasien Age-Related Macular Degeneration (AMD)"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

HASIL PENELITIAN

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS TERAPI MENGGUNAKAN VITREKTOMI DAN INJEKSI ANTI-VEGFTERHADAP VISUS PASIEN

AGE-RELATED MACULAR DEGENERATION(AMD)

Oleh:

HANA HIKMA FAIZA 201110330311054

FAKULTAS KEDOKTERAN

(2)

LEMBAR PENGESAHAAN LAPORAN HASIL PENELITIAN Telah disetujui sebagai hasil penelitian

untuk memenuhi persyaratan

Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang

18 Februari 2015

Pembimbing I

dr. Alfa Sylvestris, Sp. M

Pembimbing II

dr. Rahmiyah Fadilah

Mengetahui,

Fakultas Kedokteran

Dekan,

(3)

iii Karya Tulis Akhir oleh Hana Hikma Faiza ini

telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji

Pada tanggal : 18 Februari 2015

Tim Penguji

dr. Alfa Sylvestris, Sp. M , Ketua

dr. Rahmiyah Fadilah , Anggota

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

berkat dan rahmat-Nya, penulis telah berhasil menyelesaikan penelitian yang

berjudul “Perbandingan Efektivitas Terapi Menggunakan Viterktomi Dan Injeksi

Anti-Vegf Pada Pasien Age-Related Macular Degeneration (AMD)”. Penulisan penelitian ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai

gelar Sarjana Kedokteran Jurusan Pendidikan Dokter pada Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir ini jauh dari sempurna,

walaupun demikian penulis telah berusaha semaksimal mungkin serta

mendapatkan bantuan dan bimbingan dari dosen pembimbing dalam rangka

penyusunan. Tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, sangatlah tidak

mudah menjalani masa perkuliahan hingga pada penyusunan tugas akhir ini.

Akhir kata penulis berharap semoga penelitian ini dapat menambah

wawasan dan bermanfaat bagi semua pihak.

Malang,16 Februari 2015

(5)

v

LEMBAR PERSEMBAHAN

1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia kesehatan, kesabaran

dan lindungan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

2. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Malang.

3. dr. Moch. Ma'roef, Sp.OG selaku Pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang.

4. dr. Rahayu, Sp.S selaku Pembantu Dekan II Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang.

5. dr. Iwan Sis, Sp. KJ selaku Pembantu Dekan III Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang.

6. dr. Alfa Sylvestris, Sp. M selaku Pembimbing I atas bimbingan, ketelitian,

dukungan, saran dan bantuan maupun kesabaran dan waktu yang telah

diberikan dalam penyusunan karya tulis akhir ini.

7. dr. Rahmiyah Fadilah selaku Pembimbing II atas bimbingan, dukungan,

saran, bantuan maupun waktu yang telah diberikan dalam penyusunan

karya tulis akhir ini.

8. dr. Moch. Ma'roef, Sp.OG selaku Penguji atas saran, kritik dan

bimbingannya dalam penyusunan karya tulis akhir ini.

9. Orang tuaku tercinta Kamim Fauji dan Tina Sugianti yang bukan hanya

mampu berperan sebagai orang tua, namun mampu menjadi teman curhat,

menjadi kakak, menjadi guru yang tidak pernah lelah mendidik serta

(6)

menjadi motivator terbesar untuk menjalani hidup dan selalu memberikan

dukungan kepada penulis.

10. Kakakku tercinta Danys Aulia Fachrulita yang telah mendukung, selalu

memotivasi dan menanyakan progress dalam penyusunan karya tulis akhir

ini.

11. Adikku tercinta Riza Arsanty Fahrina yang telah mendukung dan selalu

mendo’akan dalam penyusunan karya tulis akhir ini.

12. Teman teman konsul Ariantie Ristya Amanda dan Enggar Ayu Saraswati

yang selalu memberi semangat dan motivasi meraih mimpi.

13. Sahabat dan keluargaku Enggar Ayu Saraswati, koko Gunawan Cahyo

Saputro, Diah Intan Firdaus, Nasrul ‘Alung’ Nasehati, Seisa Gumelar

Nastity dan Vonny Riska. terimakasih sudah bersedia menyediakan waktu,

menjadi teman diskusi belajar sampai curhat, menjadi partner in crime, menjadi keluargaku selama lebih dari 3 tahun dan selalu menambah

semangat selama kuliah. Semoga kita semua bisa sukses, menjadi dokter

yang berguna bagi masyarakat, dan selalu menjadi keluarga. Aamiin.

14. Teman Jatiluhurku teh Alfia Nur Inayah, Elina Qonita, Mariyah Giptiyah

dan kak Tari Febrisari yang selalu penulis repotkan dan bersedia

membukakan gerbang kos serta selalu memberi semangat maupun do’a.

15. Staff TU, Bu Endang, Pak Yono, Mbak Nuke, Mbak Citra, Mas Faisal dan

Mas Didit yang telah membantu administrasi penulis dalam menyelesaikan

Tugas Akhir.

16. Staff Lab. Skill mbak Dila dan Mbak Emi serta teman-teman asisten Lab.

(7)

vii

17. Semua teman-teman FK UMM angkatan 2011 yang menjadi teman

seperjuangan selama menempuh pendidikan kedokteran.

18. Staff Rumah Sakit Mata Undaan Surabaya yang telah meluangkan waktu

serta memberikan data-data yang berhubungan dengan TA penulis.

19. Semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini

dan juga mendoakan demi suksesnya karya tulis ini yang tidak bisa penulis

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

KATA PENGANTAR ii

ABSTRAK v

ABSTRACT vi

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR GAMBAR … x

DAFTAR SINGKATAN xi

DAFTAR LAMPIRAN xii

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Tujuan Penelitian 2

1.3.1 Tujuan Umum 2

1.3.2 Tujuan Khusus 3

1.4 Manfaat Penelitian 3

1.4.1 Manfaat Klinis 3

1.4.2 Manfaat Akademis 3

1.4.3 Manfaat Bagi Masyarakat 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 4

2.1 Aged-related Macular Degeneration 4

2.1.1 Definisi 4

2.1.2 Etiologi 4

2.1.3 Epidemiologi 6

2.1.4 Patogenesis 7

2.1.5 Klasifikasi ..8

2.1.6 Gambaran Klinis 10

2.1.7 Diagnosis 10

2.1.8 Penatalaksanaan 16

2.1.9 Prognosis...19

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS 20

3.1 Kerangka Konseptual 20

3.2 Hipotesis 22

BAB 4 METODE PENELITIAN 23

4.1 Jenis Penelitian 23

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 23

4.3 Populasi dan Sampel 23

4.3.1 Populasi 23

4.3.2 Sampel 23

(9)

ix

4.3.6 Variabel Penelitian 24

4.3.6.1 Variabel Bebas 24

4.3.6.2 Variabel Tergantung 24

4.3.7 Definisi Operasional 24

4.4 Instrumen Penelitian 25

4.5 Prosedur Penelitian 25

4.5.1 Alur Penelitian 25

4.5.2 Prosedur Pengumpulan Data 26

4.6 Analisis Data 26

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 30

5.1 Data Umum Demografi Respon 30 5.2 Uji Asumsi Normalitas Data………..33 5.3 Hasil Pengujian……… ………..…..34

BAB 6 PEMBAHASAN 44

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 47

7.1 Kesimpulan 47

7.2 Saran 47

DAFTAR PUSTAKA 49

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin pasien penderita AMD …………30

Tabel 5.2 Tabulasi silang antara jenis kelamin penderita AMD………31

dengan jenis terapi

Tabel 5.3 Usia pasien penderita AMD di RS Mata Undaan Surabaya 2010 32

Tabel 5.4 Hasil Pengujian Usia pasien pada kedua kelompok terapi 32

Tabel 5.5 Hasil Pengujian Usia pasien pada kedua kelompok terapi 33

Tabel 5.6 Hasil Perbandingan antara konversi visus mata pasien………33

pada saat pre terapi dan post terapi

Tabel 5.7 Hasil perbandingan konversi visus mata pasien………...38

dan penurunan visus mata antara yang mendapat terapi dengan Injeksi

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Degenerasi Makula tipe non-eksudatif (tipe kering) 8

Gambar 2.2 Degenerasi Makula tipe eksudatif (tipe basah) 11

Gambar 2.3 Angiogradi Flouresens 13

Gambar 2.4 Angiogradi Flouresens pada AMD 15

Gambar 2.5 HD Optical coherence tomography AMD Nonexudatif 17

Gambar 2.6 HD Optical coherence tomography AMD Exudatif 17

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual 22

Gambar 4.1 Bagan Alur Penelitian 28

Gambar 5.1 Distribusi Frekuensi jenis kelamin pasien AMD 31

Gambar 5.2 Grafik Rerata Dan Simpang Baku Pretest Dan Post Test 37

Gambar 5.3 Perbandingan Konversi Visus 42

(12)

DAFTAR SINGKATAN

AMD : Age-related Macular Degeneration

AREDS : Age-Related Eye Disease Study

BF : Komplemen Faktor B

CHF : Kromosom 1

CNV : Choroidal Neo vascularisation

CSR : Central Serous Chorioretinopathy

EPR : Epitel Pigmen Retina

FA :Flourescein Angiography

ICGA : Indocyanine green angiography

LOC : Kromosom 10

NEI :National Eye Institute

OCT : Optical Coherence Tomography

PED : Pigment Endohelial Detachment

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Data Pasien AMD 28

Lampiran 2 Output Hasil Analisa Data 28

Lampiran 3 Hasil Uji Normalitas 28

Lampiran 4 Hasil Uji beda untuk Umur pasien dengan uji t independent 28

Lampiran 5 Hasil uji beda dengan Mann whitney 28

(14)

DAFTAR PUSTAKA

American Academy of Ophtalmology. 2008. Age Related Macular Degeneration

PPP. Available at:

http://one.aao.org/CE/PracticeGuidelines/PPP_Content.aspx?cid=f413917

a-8623-4746-b441-f817265eafb4[Accesed on August, 10]

American Optometric Association, 2004. Optometric Clinical Practice Guideline Care Of The Patient With Age-Related Macular Degeneration Reference

Guide For Clinicians. USA: AOA

American Macular Degeneration Foundation. 2014. Amsler Chart to Test Your Sight. Available at: http://www.macular.org/chart.html [Accesed on August, 10]

Cavallerano, Anthony, John P.Cummings, Paul B.Freeman, dkk. 2004. Care of the Patient wih Age Related Macular Degeneration. American Optometric Association.

Erry. 2009. Karakteristik Klinik Penderita ARMD di Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung. CDK 36(1): 28-30.

Flethcer, Emily dan Victor Chong. 2007. Retina. In Oftalmologi Umum Vaughan

dan Asbury. Mc Graw Hill.

I, Sidarta , 2002. Anatomi dan Fisiologi Mata. Dalam : Ilmu Penyakit Mata. 2 ed. Jakarta : BP-FKUI.

James, Bruce, Chris Chew, Anthony Bron. Lecture Note: Ophtalmology. Blackwell Publishing.

James C., C. C. B. A., 2006. Retina dan Koroid Dalam : Oftalmologi. 9 ed. Jakarta : Penerbit Erlangga .

J Thornton, R Edwards, P Mitchell, RA Harrison3, I Buchan and SP Kelly, 2005. Smoking And Age-Related Macular Degeneration: A Review Of Association. At : www.nature.com/eye[Accessed 26 November 2014] Kanski, Jack J dan Brad Bowling. 2011. Clinical Ophthalmology, A Systematic

Approach. China: Elsevier.

(15)

xv

Lang K, Gerrald. 2000. Ophtalmology : Age Related Macular Degeneration. New York: Georg Thieme Verlag.

Manvikar, Sridhar Et Al. 2010. Displacement Of Submacular Hemorrhage Associated With Age-Related Macular Degeneration Using Vitrectomy And Submacular Tpa Injection Followed By Intravitreal Ranibizumab. Clinical Ophthalmology: Dove Press

Maturi R.K, 2007.Aging Relation Macular Degeneration. [Online] Available at: http://www.emedicine.com/[Accessed 17 Desember 2014].

Maturi, Raj K. 2012. Nonexudative ARMD. Available at:

http://emedicine.medscape.com/article/1223154-overview. [Accesed on

August, 10]

NEI, 2013. National Eye Institute. [Online] Available at: https://www.nei.nih.gov/health/maculardegen/armd_facts [Accessed 26 November 2014].

Nguyen, K. G. F. A. Q. D., 2013. Adverse Events And Complications Associated With Intravitreal Injection Of Anti-VEGF Agents: A Review Of Literature. Www.Nature.Com/Eye, Volume 27, P. 787.

Patel, J Et Al. 2008. Age-Related Macular Degeneration: Diagnosis And Management. British Medical Bulletin; 85: 127–149 London: Oxford University Press

Prall, Ryan. 2012. Exudative ARMD. Available at:

http://emedicine.medscape.com/article/1226030-clinical. [Accesed on August, 10]

Rajesh Sinha, S. M. A. S. P. G., 2008. Sutureless Vitrectomy: Review Of Journal Abstracts. Indian J Ophthalmol, Volume 56, P. 529–532.

Regillo, Carl D. 2012. Retina and Vitreous : Age Related Macular Degeneration.

American Academy of Ophtalmology.

Riordan-Eva, P. & Whitcher, J. P., 2010. Vaughan & Asbury Oftalmologi Umum. 18th Ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.

Sastroasmoro, S. &. I. S., 2011. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. 4 ed. Jakarta: Sagung Seto.

Sheppard, John D. Macular Degeneration. [Online]. [ Cited on 2007, Januari 17th

] .Available from : URL:

(16)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aged-related Macular Degeneration atau AMD adalah penyebab umum kebutaan yang terjadi di Inggris diperkirakan mengenai sekitar 214 000 orang

di Inggris. Di Amerika Serikat, AMD sendiri penyebab kedua kebutaan. AMD

merupakan penyebab utama kebutaan pada orang di atas usia 65. Sekitar 1,75

juta orang Amerika memiliki visus 20/200 atau lebih buruk pada satu atau

kedua mata sebagai akibat dari AMD. AMD menyumbangkan 16.000 kasus

atau 14 persen kasus baru di antaranya pasien di atas usia dari 52, dari

orang-orang yang berusia antara 65 dan 74 memiliki AMD dalam satu atau kedua

mata. (Buchan,2005; the American Optometric Association,2004)

AMD adalah kondisi mata yang umum dan penyebab utama kehilangan

penglihatan antara orang-orang berusia 50 dan lebih tua. Hal ini disebabkan

oleh kerusakan pada makula, tempat kecil dekat pusat retina dan bagian dari

mata yang diperlukan untuk tajam, penglihatan sentral, yang memungkinkan

kita melihat benda-benda yang lurus ke depan. Pada beberapa orang, AMD

yang advance membuat penurunan penglihatan tidak terjadi untuk waktu yang

lama. Lainnya, penyakit berlangsung lebih cepat dan dapat menyebabkan

kehilangan penglihatan di salah satu atau kedua mata. Seperti AMD

berlangsung, daerah kabur dekat pusat penglihatan adalah gejala yang umum.

Benda yang terlihat yang juga mungkin tidak tampak seterang dulu lagi.

(17)

2

AMD sendiri tidak menyebabkan kebutaan total. Namun, hilangnya

penglihatan sentral di AMD dapat mengganggu aktivitas sehari-hari yang

sederhana, seperti kemampuan untuk melihat wajah, mengemudi, membaca,

menulis, atau melakukan pekerjaan dekat, seperti memasak atau memperbaiki

hal-hal di sekitar rumah. (National Eye Institute, 2013)

Untuk AMD terdapat bermacam macam terapi yang dapat dilakukan salah

satunya adalah Vitrektomi dan Injkesi anti VEGF. Vitrektomi merupakan

terapi yang dilakukan dengan cara operasi pengangkatan vitreous humor yang

ada di bilik mata. Sedangkan injeksi anti-VEGF adalah terapi selektif yang

menstabilkan penglihatan dan mengurangi hilangnya ketajaman penglihatan

serta menurunkan progresi terjadinya kebutaan. VEGF menyebabkan

terjadinya angiogenesis dan meningkatkan permeabilitas serta inflamasi,

ketiga hal ini berperan dalam neovaskularisasi pada AMD eksudatif.

Penelitian ini dilakukan karena AMD masih menjadi hal yang menakutkan

bagi masyarakat, yang mana pada penelitian ini bertujuan untuk melihat

perbandiangan dari kedua terapi tersebut dan mengetahui terapi mana yang

menunjukan hasil yang baik.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah terdapat perbedaan efektivitas terapi menggunakan viterktomi

dan injeksi VEGF terhadap visus AMD?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui perbandingan efektivitas terapi sebelum dan sesudah

(18)

3

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui visus penderita AMD setelah diterapi dengan

vitrektomi maupun injeksi Anti-VEGF.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Klinis

1. Dapat memberi pengetahuan kepada kepada praktisi kesehatan sehingga

dapat mendeteksi AMD

2. Dapat mengurangi angka kebutaan akibat kejadian AMD.

3. Dapat memperbaiki rencana kesehatan dalam menekan angka kejadian

dan kecacatan AMD.

1.4.2 Manfaaat Akademis

1. Menambah wawasan dan khasanah ilmu pengetahuan kedokteran.

2. Sebagai tambahan pustaka dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan : Tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara terapi betahistin dan kombinasi dengan difenhidramin dalam penyembuhan pasien vertigo perifer di

Dalam penelitian ini diperoleh perbedaan penurunan tekanan intraokuler antara pemberian terapi timolol maleat dan dorsolamid pada pasien glaukoma dengan nilai p=0,001

Tujuan : Mengetahui efek pengurangan nyeri pada penderita LBP Mekanik yang mendapat satu paket program terapi SWD dan TENS yang dirujuk ke instalasi Rehabilitasi Medik

Tidak terdapat perbedaan yang signifikan penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik antara responden yang mendapat terapi Progresive Muscle Relaxation (PMR) dengan

Tidak terdapat perbedaan yang signifikan penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik antara responden yang mendapat terapi Progresive Muscle Relaxation(PMR)

Pasien HIV/AIDS dengan kandidiasis juga akan mendapat terapi tambahan selain nistatin untuk mengatasi infeksi oportunistik yang lain antara lain anti retroviral, anti

Kesimpulan : ada persamaan penurunan tekanan darah antara terapi murottal dan hidroterapi tetapi dalam uji beda dengan delta mean terapi murottal paling efektif dalam penurunan

30 Terdapat perbedaan ya ng bermakna antara kadar gula darah sebelum dan sesudah di terapi bekam basah, meskipun pasien tetap mengkonsumsi obat anti diabetes Andinari, 2018