• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penjadwalan Pertandingan Sepak Bola Menggunakan Pemrograman Integer.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penjadwalan Pertandingan Sepak Bola Menggunakan Pemrograman Integer."

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

PENJADWALAN PERTANDINGAN SEPAK BOLA

MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN INTEGER

ACHMAD DICKY FACHRUDDIN

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Penjadwalan

Pertandingan Sepak Bola Menggunakan Pemrograman Integer adalah benar karya

saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk

apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau

dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir

skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Januari 2016

Achmad Dicky Fachruddin

(4)
(5)

ABSTRAK

ACHMAD DICKY FACHRUDDIN. Penjadwalan Pertandingan Sepak Bola

Menggunakan Pemrograman Integer. Dibimbing oleh RUHIYAT dan FARIDA

HANUM.

Salah satu cabang olahraga yang digemari di Indonesia adalah sepak bola,

dengan penentuan jadwal pertandingan sepak bola adalah aspek yang sangat

penting. Pada karya ilmiah ini akan dibahas penjadwalan babak penyisihan grup

Piala Indonesia. Turnamen ini diikuti oleh 16 klub yang dibagi menjadi 4 grup

dengan setiap grup terdiri atas 4 klub. Turnamen ini menggunakan sistem

double

round robin

, yaitu setiap 2 klub dalam suatu grup berhadapan satu sama lain

sebanyak dua kali dalam pertandingan kandang dan tandang. Tujuan karya ilmiah

ini adalah menyusun jadwal pertandingan yang meminimumkan total jarak

tempuh klub-klub peserta Piala Indonesia di setiap grup. Metode yang digunakan

adalah pemrograman integer dan penyelesaiannya ditentukan dengan perangkat

lunak

LINGO 11.0.

Kata kunci:

double round robin

, pemrograman integer, penjadwalan, sepak bola

ABSTRACT

ACHMAD DICKY FACHRUDDIN. Football Match Scheduling Using Integer

Programming. Supervised by RUHIYAT and FARIDA HANUM.

(6)
(7)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Sains

pada

Departemen Matematika

PENJADWALAN PERTANDINGAN SEPAK BOLA

MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN INTEGER

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(8)
(9)
(10)
(11)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah

Subhanahu Wa T

a’ala

atas

segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang

dipilih dalam penelitian ini ialah penjadwalan pertandingan sepak bola, dengan

judul Penjadwalan Pertandingan Sepak Bola Menggunakan Pemrograman Integer.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Ruhiyat, SSi, MSi dan Ibu Dra

Farida Hanum, M.Si selaku pembimbing, serta Bapak Dr Ir Bib Paruhum Silalahi,

MKom selaku dosen penguji yang telah banyak memberi saran. Ungkapan terima

kasih juga disampaikan kepada dosen dan staf penunjang Departemen Matematika

atas segala ilmu dan bantuannya. Terima kasih juga kepada Adit, Agung, Andri,

Haryono, Ihsan, Qowi, dan teman-teman mahasiswa Matematika 46 lainnya atas

bantuan dan dukungannya. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Januari 2016

(12)
(13)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

vi

DAFTAR GAMBAR

vi

DAFTAR LAMPIRAN

vi

PENDAHULUAN

1

Latar Belakang

1

Tujuan

1

LANDASAN TEORI

1

Pemrograman Linear

1

Pemrograman Integer

2

Round Robin

3

PEMBAHASAN

5

Formulasi Masalah

5

Aplikasi Masalah

6

SIMPULAN

14

DAFTAR PUSTAKA

14

LAMPIRAN

15

(14)

DAFTAR TABEL

1

Daftar klub pada Zona 1 (Pulau Jawa)

7

2

Daftar klub pada Zona 2 (Pulau Sumatera)

7

3

Daftar klub pada Zona 3 (Pulau Kalimantan dan Sulawesi)

7

4

Daftar klub pada Zona 4 (Pulau Papua dan Bali)

7

5

Data hasil pengundian grup

7

6

Data jarak antarkota pada Grup 1 (dalam km)

8

7

Data jarak antarkota pada Grup 2 (dalam km)

8

8

Data jarak antarkota pada Grup 3 (dalam km)

8

9

Data jarak antarkota pada Grup 4 (dalam km)

8

10

Jadwal pertandingan Grup 1 pada Kasus 1

9

11

Total jarak klub Persija

9

12

Jadwal pertandingan Grup 2 pada Kasus 1

9

13

Jadwal pertandingan Grup 3 pada Kasus 1

10

14

Jadwal pertandingan Grup 4 pada Kasus 1

10

15

Jadwal pertandingan Grup 1 pada Kasus 2

10

16

Jadwal pertandingan Grup 2 pada Kasus 2

11

17

Jadwal pertandingan Grup 3 pada Kasus 2

11

18

Jadwal pertandingan Grup 4 pada Kasus 2

11

19

Pembagian klub pada model 6 klub

12

20

Jarak antarkota pada model 6 klub (dalam km)

12

21

Jadwal pertandingan pada model 6 klub

12

22

Pembagian klub pada model 8 klub

12

23

Jarak antarkota pada model 8 klub (dalam km)

13

24

Jadwal pertandingan pada model 8 klub

13

DAFTAR GAMBAR

1

Contoh dari turnamen

single round robin

dengan

klub diwakili

oleh grafik lengkap

4

2

Jadwal turnamen

single round robin

dengan

klub

4

DAFTAR LAMPIRAN

1

Contoh program Grup 1 Kasus 1

15

2

Contoh hasil Grup 1 Kasus 1

16

3

Contoh program Grup 1 Kasus 2

18

4

Contoh hasil Grup 1 Kasus 2

20

5

Contoh program Grup 2 Kasus 1

22

6

Contoh hasil Grup 2 Kasus 1

23

7

Contoh program Grup 2 Kasus 2

25

8

Contoh hasil Grup 2 Kasus 2

27

(15)

10

Contoh hasil Grup 3 Kasus 1

30

11

Contoh program Grup 3 Kasus 2

32

12

Contoh hasil Grup 3 Kasus 2

34

13

Contoh program Grup 4 Kasus 1

36

14

Contoh hasil Grup 4 Kasus 1

37

15

Contoh program Grup 4 Kasus 2

39

16

Contoh hasil Grup 4 Kasus 2

41

17

Contoh program 6 klub

43

18

Contoh hasil 6 klub

44

19

Contoh program 8 klub

49

(16)
(17)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Olahraga telah menjadi bisnis besar dalam ekonomi global, terutama pada

cabang sepak bola. Sebuah turnamen sepak bola diminati oleh jutaan orang di

seluruh dunia termasuk di Indonesia. Banyak turnamen sepak bola di Indonesia,

seperti

Indonesia Super League

(ISL), Piala Presiden, dan Piala Jenderal

Sudirman.

PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) bersama PT Liga Indonesia

bekerja sama di setiap musim kompetisi sepak bola untuk mengatur penjadwalan

turnamen agar jadwal yang dihasilkan tidak merugikan klub yang mengikuti

turnamen tersebut.

Ada banyak aspek yang relevan untuk dipertimbangkan dalam penentuan

jadwal terbaik untuk turnamen sepak bola. Dalam beberapa situasi, ada yang

berusaha untuk meminimumkan total jarak tempuh. Masalah lain mencoba untuk

meminimumkan total istirahat, yaitu jumlah pasang pertandingan kandang

berturut-turut atau laga tandang berturut-turut yang dimainkan oleh klub yang

sama. Ada juga yang memaksimumkan jumlah pertandingan yang bisa disiarkan

oleh saluran TV terbuka (untuk meningkatkan pendapatan dari hak siar) dan yang

lainnya untuk mencari jadwal seimbang dengan jumlah minimum waktu istirahat

di markas dan saat pergi dari markas (demi keadilan).

Karya ilmiah ini memberikan

review

pengantar untuk masalah utama dalam

penjadwalan olahraga, khususnya dalam bidang sepak bola di Indonesia. Aspek

yang diutamakan adalah meminimumkan total jarak tempuh dan perjalanan

turnamen klub-klub peserta karena Indonesia merupakan negara yang memiliki

luas di atas rata-rata sehingga jarak tempuh antarkota pun menjadi lebih besar.

Model yang dipakai pada karya ilmiah ini diambil dari artikel Ribeiro (2012)

dengan judul

Sports Scheduling: Problems and Applications

.

Tujuan

Tujuan dari karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:

1.

memodelkan penjadwalan turnamen yang meminimumkan total jarak tempuh

menggunakan pemrograman integer,

2.

mengaplikasikan model untuk masalah penjadwalan pertandingan sepak bola.

LANDASAN TEORI

Pemrograman Linear

(18)

Dalam (Eiselt 2007), bentuk umum pemrograman linear adalah sebagai

berikut:

Fungsi tujuan atau fungsi objektif:

Maksimumkan atau minimumkan

Kendala :

Simbol

merupakan variabel keputusan. Banyaknya variabel

keputasan bergantung pada jumlah kegiatan atau aktivitas yang dilakukan untuk

mencapai tujuan. Simbol

merupakan kontribusi setiap variabel

keputusan terhadap tujuan, disebut juga koefisien fungsi tujuan pada model

matematiknya. Simbol

merupakan penggunaan per unit

variabel keputusan terhadap sumber daya yang membatasi atau disebut juga

koefisien fungsi kendala pada model matematiknya. Simbol

menunjukkan jumlah setiap sumber daya yang ada. Pertidaksamaan

menunjukkan batasan taknegatif. Banyaknya fungsi kendala

akan bergantung pada banyaknya sumber daya yang terbatas.

Pemrograman Integer

Pemrograman integer adalah pengembangan dari pemrograman linear

sehingga beberapa atau semua variabel keputusannya harus berupa integer

(bilangan bulat). Jika hanya sebagian variabel keputusannya merupakan integer

maka disebut Pemrograman Integer Campuran (

Mixed Integer Programming

).

Jika semua variabel keputusannya bernilai integer maka disebut Pemrograman

Integer Murni (

Pure Integer Programming

), sedangkan Pemrograman Integer 0-1

merupakan bentuk pemrograman integer di mana semua variabel keputusannya

harus bernilai integer 0 atau 1 (biner) (Winston 2004).

Bentuk umum model pemrograman integer adalah :

Fungsi objektif:

Maksimumkan atau minimumkan

Kendala:

(19)

dengan :

: variabel keputusan atau banyaknya kegiatan

,

: nilai fungsi objektif,

: sumber per unit kegiatan

atau koefisien variabel keputusan

,

: besarnya sumber daya

: banyaknya sumber daya

yang dipakai sumber daya

.

Round Robin

Sebuah turnamen

round robin

adalah turnamen di mana setiap klub bermain

melawan klub lain dengan jumlah tetap. Dalam turnamen

single round robin

(SRR), setiap klub berhadapan satu sama lain tepat satu kali (tepat dua kali untuk

turnamen

double round robin

(DRR)) dan bertanding paling banyak sekali di

setiap ronde. Sebuah turnamen

round robin

dikatakan kompak jika jumlah ronde

adalah minimum dan setiap klub memainkan satu kali di setiap ronde (Ribeiro

2012). Setiap klub memiliki tempat tersendiri di kota masing-masing dan setiap

pertandingan dimainkan di tempat dari salah satu dari dua klub yang bergantung

pada jadwal yang telah ditetapkan. Klub yang bermain di tempat sendiri disebut

klub tuan rumah dan dikatakan memainkan pertandingan kandang, sedangkan

yang lainnya disebut klub tamu dan dikatakan memainkan pertandingan tandang.

Jika setiap kali pasangan yang sama dari klub saling berhadapan dua kali dalam

dua ronde berturut-turut maka dikatakan ada pengulangan. Jika banyaknya klub

ganjil, maka dalam setiap ronde satu klub mendapatkan

bye

, yaitu tidak bermain.

Turnamen DRR sering dibagi menjadi dua fase, dimana setiap pertandingan

harus terjadi tepat satu kali dalam setiap fase, tetapi dengan hak rumah yang

berbeda. Dalam kasus yang disebut jadwal cermin, permainan yang dimainkan

oleh masing-masing klub di fase kedua mengikuti persis urutan yang sama seperti

yang dimainkan di fase pertama, tetapi dengan tempat bertukar. Oleh karena itu,

dua pertandingan yang dimainkan oleh setiap pasangan lawan berlangsung di

babak yang sama dari fase pertama dan kedua.

(20)

Gambar 1 Contoh dari turnamen

single round robin

dengan

klub diwakili

oleh graf lengkap

Gambar 2 merupakan jadwal untuk contoh yang disajikan pada Gambar 1,

di mana setiap pertandingan ditetapkan untuk setiap ronde.

(a)

Jadwal ronde pertama (b) Jadwal ronde kedua

(c) Jadwal ronde ketiga

(21)

PEMBAHASAN

Formulasi Masalah

Dalam menentukan penjadwalan pertandingan sepak bola tentu digunakan

aturan-aturan agar jadwal yang dihasilkan dapat optimal. Aturan yang dipakai

dalam penentuan jadwal pertandingan sepak bola di Indonesia antara lain

1

setiap klub memulai turnamen di kandang dan harus kembali ke kandang

setelah pertandingan tandang terakhirnya,

2

pengulangan tidak diperbolehkan, yaitu tidak ada dua klub yang bisa bermain

melawan satu sama lain dalam dua ronde berturut-turut,

3

minimal terdapat

dan maksimal

pertandingan kandang yang berturut-turut,

4

minimal terdapat

dan maksimal

pertandingan tandang yang berturut-turut.

Model matematika untuk permasalahan penjadwalan pertandingan sepak bola di

Indonesia ini adalah sebagai berikut:

Indeks:

: indeks untuk klub,

,

: indeks untuk ronde.

Notasi:

dan

: dua buah bilangan bulat dengan

,

: banyaknya klub peserta per grup,

: jarak antara kandang klub

dengan klub

.

Variabel keputusan:

{

{

{

Fungsi objektif yaitu meminimumkan total jarak tempuh tim peserta:

∑ ∑

∑ ∑ ∑ ∑

∑ ∑

(22)

Kendala:

1

Tidak ada klub yang bertanding melawan klub itu sendiri

2

Setiap klub bertanding tepat satu kali di setiap ronde, baik kandang atau

tandang

∑(

)

3

Setiap klub akan bermain tandang menghadapi lawan masing-masing tepat satu

kali

4

Dalam setiap urutan

pertandingan berturut-turut klub akan bermain

minimal

dan maksimal

pertandingan tandang

∑ ∑

5

Tidak terjadi pengulangan pertandingan dalam dua ronde berturut-turut

6

bernilai 1 (selainnya 0) jika klub

bermain di kandang (selainnya tandang)

pada ronde

7

Untuk dua klub

dan

yang berbeda,

, yaitu klub

harus berada di

kandang klub

jika klub

sebelumnya bermain tandang melawan klub

pada

pertandingan terakhir

8

Klub

melakukan perjalanan dari kandang asal klub

menuju kandang klub

jika klub

bermain di kandang klub

dan

pada dua putaran berturut-turut

.

9

Variabel

bernilai 0 atau 1

10

Variabel

bernilai 0 atau 1

11

Variabel

bernilai 0 atau 1

Aplikasi Masalah

(23)

berada di grup yang terpilih sehingga setiap grup diwakili oleh masing-masing

zona. Pembagian zona diberikan pada Tabel 1 hingga Tabel 4.

Tabel 1 Daftar klub pada zona 1 (Pulau Jawa)

No

Klub

Kota

1

Persija

Jakarta

2

Persib

Bandung

3

Arema

Malang

4

Persebaya

Surabaya

Tabel 2 Daftar klub pada zona 2 (Pulau Sumatera)

No

Klub

Kota

1

Sriwijaya FC

Palembang

2

Semen Padang

Padang

3

PSMS

Medan

4

PSPS

Pekanbaru

Tabel 3 Daftar klub pada zona 3 (Pulau Kalimantan dan Sulawesi)

No

Klub

Kota

1

PSM

Makassar

2

Mitra Kukar

Tenggarong

3

Pusamania Borneo FC

Samarinda

4

Persiba

Balikpapan

Tabel 4 Daftar klub pada zona 4 (Papua dan Bali)

No

Klub

Kota

1

Persipura

Jayapura

2

Persiwa

Wamena

3

Persiram

Raja Ampat

4

Bali United

Denpasar

Hasil pengundian grup turnamen Piala Indonesia ini diberikan pada Tabel 5,

sedangkan jarak antarkota setiap grup diberikan pada Tabel 6 hingga Tabel 9.

Data jarak diperoleh dari situs distancecalculator.globefeed.com.

Tabel 5 Data hasil pengundian grup

Grup

Klub

1

1 = Persija, 2 = PSMS, 3 = Persiba, 4 = Persipura

2

1 = Arema, 2 = PSPS, 3 = Pusamania Borneo FC, 4 = Persiwa

3

1 = Persebaya, 2 = Semen Padang, 3 = PSM, 4 = Bali United

(24)

Tabel 6 Data jarak antarkota pada Grup 1 (dalam km)

Kota

Jakarta

Medan

Balikpapan

Jayapura

Jakarta

0

1937

2032

5395

Medan

0

3955

7312

Balikpapan

0

3396

Jayapura

0

Tabel 7 Data jarak antarkota pada Grup 2 (dalam km)

Kota

Malang

Pekanbaru

Samarinda

Wamena

Malang

0

2147

1597

3673

Pekanbaru

0

3439

4197

Samarinda

0

3065

Wamena

0

Tabel 8 Data jarak antarkota pada Grup 3 (dalam km)

Kota

Surabaya

Padang

Makassar

Denpasar

Surabaya

0

2074

823

407

Padang

0

2892

2481

Makassar

0

994

Denpasar

0

Tabel 9 Data jarak antarkota pada Grup 4 (dalam km)

Kota

Bandung

Palembang

Tenggagrong

Raja Ampat

Bandung

0

741

2166

5373

Palembang

0

2759

5962

Tenggarong

0

3511

Raja Ampat

0

Pada karya ilmiah ini jadwal yang dibuat hanya jadwal pada babak

penyisihan grup saja karena untuk jadwal perempat final hingga final bergantung

pada hasil pertandingan di babak penyisihan grup sehingga tidak bisa diatur lagi.

Pertandingan penyisihan grup dimulai dengan setiap klub berada di kota

masing-masing dan setelah selesai pertandingan terakhir semua klub kembali ke kota

masing-masing sebelum menjalani pertandingan babak perempat final.

Kasus 1: Penjadwalan tidak harus berupa pencerminan

(25)

Tabel 10 Jadwal pertandingan Grup 1 pada Kasus 1

Ronde

Pertandingan

1

PSMS vs Persija, Persiba vs Persipura

2

Persipura vs PSMS, Persija vs Persiba

3

Persiba vs PSMS, Persija vs Persipura

4

Persiba vs Persija, PSMS vs Persipura

5

Persipura vs Persija, PSMS vs Persiba

6

Persija vs PSMS, Persipura vs Persiba

Contoh total jarak yang ditempuh oleh salah satu klub, yaitu Persija selama babak

penyisihan disajikan pada Tabel 11.

Tabel 11 Total jarak klub Persija

Ronde

Pertandingan

Perjalanan

Jarak (km)

1

PSMS vs Persija

Jakarta

Medan

1937

2

Persija vs Persiba

Medan

Jakarta

1937

3

Persija vs Persipura

Jakarta

Jakarta

0

4

Persiba vs Persija

Jakarta - Balikpapan

2032

5

Persipura vs Persija

Balikpapan - Jayapura

3396

6

Persija vs PSMS

Jayapura - Jakarta

5395

7

Selesai pertandingan terakhir

Jakarta

Jakarta

0

Total jarak

14697

Total jarak yang ditempuh oleh setiap klub di Grup 1:

Persija

= 14697 km,

PSMS

= 18537 km,

Persiba

= 18727 km,

Persipura = 21436 km,

maka total jarak yang ditempuh oleh seluruh klub di Grup 1 adalah 73397 km.

Jadwal untuk Grup 2, 3, dan 4 berturut-turut disajikan pada Tabel 12, 13, dan 14.

Program dan hasil

software

LINGO 11.0 diberikan pada Lampiran 3 hingga

Lampiran 8.

Tabel 12 Jadwal pertandingan Grup 2 pada Kasus 1

Ronde

Pertandingan

1

Arema vs PSPS, Persiwa vs Pusamania Borneo FC

2

Persiwa vs Arema, PSPS vs Pusamania Borneo FC

3

Pusamania Borneo FC vs Arema, PSPS vs Persiwa

4

Arema vs Persiwa, Pusamania Borneo FC vs PSPS

5

Arema vs Pusamania Borneo FC, Persiwa vs PSPS

6

PSPS vs Arema, Pusamania Borneo FC vs Persiwa

(26)

Tabel 13 Jadwal pertandingan Grup 3 pada Kasus 1

Ronde

Pertandingan

1

Persebaya vs Semen Padang, PSM vs Bali United

2

Bali United vs Persebaya, Semen Padang vs PSM

3

PSM vs Persebaya, Bali United vs Semen Padang

4

Persebaya vs Bali United, PSM vs Semen Padang

5

Persebaya vs PSM, Semen Padang vs Bali United

6

Semen Padang vs Persebaya, Bali United vs PSM

Total jarak = 31845 km.

Tabel 14 Jadwal pertandingan Grup 4 pada Kasus 1

Ronde

Pertandingan

1

Persib vs Sriwijaya FC, Persiram vs Mitra Kukar

2

Mitra Kukar vs Sriwijaya FC, Persib vs Persiram

3

Mitra Kukar vs Persib, Sriwijaya FC vs Persiram

4

Persiram vs Persib, Sriwijaya FC vs MItra Kukar

5

Persiram vs Sriwijaya FC, Persib vs Mitra Kukar

6

Sriwijaya FC vs Persib, Mitra Kukar vs Persiram

Total jarak = 61908 km.

Dari hasil yang diperoleh dapat dilihat bahwa grup yang memiliki total jarak

paling kecil adalah Grup 3 dan grup yang total jaraknya paling besar adalah Grup

1. Dari hasil juga dapat dilihat bahwa klub yang berada satu zona tidak

memainkan pertandingan kandang atau tandang secara berbarengan, contohnya

untuk klub di Zona 1 pada ronde pertama, Persija melakukan pertandingan

tandang, sedangkan Arema, Persebaya, dan Persib bermain di kandang.

Kasus 2: Penjadwalan berupa pencerminan

Pada kasus ini jadwal akan dicerminkan, yaitu jadwal pada ronde 4, 5, dan 6

adalah cerminan dari jadwal pada ronde 1, 2, dan 3. Jika

maka solusinya

tidak

feasible

sehingga pilih nilai

, yaitu untuk setiap klub maksimal

memainkan tiga pertandingan kandang atau tandang berurutan, sedangkan untuk

tetap pilih

. Pada kasus ini dibuat kendala tambahan agar ronde 4, 5, dan 6

menjadi cerminan ronde 1, 2, dan 3, yaitu:

Solusi untuk kasus ini diberikan pada Tabel 15 hingga Tabel 18.

Tabel 15 Jadwal pertandingan Grup 1 pada Kasus 2

Ronde

Pertandingan

1

PSMS vs Persija, Persiba vs Persipura

2

Persija vs Persipura, PSMS vs Persiba

3

PSMS vs Persipura, Persija vs Persiba

4

Persija vs PSMS, Persipura vs Persiba

5

Persipura vs Persija, Persiba vs PSMS

6

Persiba vs Persija, Persipura vs PSMS

(27)

Tabel 16 Jadwal pertandingan Grup 2 pada Kasus 2

Ronde

Pertandingan

1

PSPS vs Arema, Pusamania Borneo FC vs Persiwa

2

Arema vs Persiwa, PSPS vs Pusamania Borneo FC

3

Arema vs Pusamania Borneo FC, PSPS vs Persiwa

4

Arema vs PSPS, Persiwa vs Pusamania Borneo FC

5

Persiwa vs Arema, Pusamania Borneo FC vs PSPS

6

Pusamania Borneo FC vs Arema, Persiwa vs PSPS

Total jarak = 46965 km.

Tabel 17 Jadwal pertandingan Grup 3 pada Kasus 2

Ronde

Pertandingan

1

Semen Padang vs Persebaya, Bali United vs PSM

2

Persebaya vs PSM, Semen Padang vs Bali United

3

Persebaya vs Bali United, Semen Padang vs PSM

4

Persebaya vs Semen Padang, PSM vs Bali United

5

PSM vs Persebaya, Bali United vs Semen Padang

6

Bali United vs Persebaya, PSM vs Semen Padang

Total jarak = 25478 km.

Tabel 18 Jadwal pertandingan Grup 4 pada Kasus 2

Ronde

Pertandingan

1

Sriwijaya vs Persib, Mitra Kukar vs Persiram

2

Persib vs Persiram, Sriwijaya vs Mitra Kukar

3

Persib vs Mitra Kukar, Sriwijaya vs Persiram

4

Persib vs Sriwijaya, Persiram vs Mitra Kukar

5

Persiram vs Persib, Mitra Kukar vs Sriwijaya

6

Mitra Kukar vs Persib, Persiram vs Sriwijaya

Total jarak = 49676 km.

Dari hasil yang diperoleh dapat dilihat bahwa grup yang memiliki total

jarak paling kecil adalah Grup 3 dan grup yang total jaraknya paling besar adalah

Grup 1, sama seperti hasil pada Kasus 1. Dari hasil

software

LINGO 11.0

pada

Lampiran 9 hingga Lampiran 18 juga dapat dilihat bahwa klub yang berada satu

zona tidak memainkan pertandingan kandang atau tandang secara berbarengan

pada semua ronde karena ada ronde di mana klub yang berada satu zona tidak

memainkan pertandingan kandang atau tandang secara berbarengan, contohnya

untuk klub di Zona 3 pada ronde pertama, Persiba, Pusamania Borneo FC, dan

Mitra Kukar bermain di kandang, sedangkan PSM bermain tandang.

Jadwal untuk 6 dan 8 Klub dalam Satu Grup

Solusi yang dihasilkan untuk jadwal pada model 6 dan 8 klub ini belum

tentu solusi optimal. Setelah ditunggu selama satu minggu menggunakan

software

(28)

Tabel 19 Pembagian klub pada model 6 klub

No

Klub

Kota

1

Persija

Jakarta

2

Persipura

Jayapura

3

PSM

Makassar

4

Sriwijaya FC

Palembang

5

Persib

Bandung

6

Arema

Malang

Tabel 20 Jarak antarkota pada model 6 klub (dalam km)

Jarak

Jakarta

Jayapura

Makassar

Palembang

Bandung

Malang

Jakarta

0

5395

1580

595

150

854

Jayapura

0

3803

5962

5373

5162

Makassar

0

2169

1580

1369

Palembang

0

741

1445

Bandung

0

853

Malang

0

Tabel 21 Jadwal pertandingan pada model 6 klub

Ronde

Pertandingan

1

Persija vs Persib, PSM vs Persipura, Sriwijaya FC vs Arema

2

Persipura vs Persija, Arema vs PSM, Persib vs Sriwijaya FC

3

Persija vs PSM, Persib vs Persipura, Arema vs Sriwijaya FC

4

Persija vs Arema, Sriwijaya FC vs Persipura, PSM vs Persib

5

Sriwijaya FC vs Persija, Persipura vs Persib, PSM vs Arema

6

Arema vs Persija, Persib vs PSM, Persipura vs Sriwijaya FC

7

Persija vs Persipura, Sriwijaya FC vs PSM, Persib vs Arema

8

PSM vs Persija, Arema vs Persipura, Sriwijaya FC vs Persib

9

Persija vs Sriwijaya FC, Persipura vs PSM, Arema vs Persib

10

Persib vs Persija, Persipura vs Arema, PSM vs Sriwijaya FC

Total jarak = 116261 km.

Tabel 22 Pembagian klub pada model 8 klub

No

Klub

Kota

1

Persija

Jakarta

2

Persipura

Jayapura

3

PSM

Makassar

4

Sriwijaya FC

Palembang

5

Persib

Bandung

6

Arema

Malang

7

Persebaya

Surabaya

(29)

Tabel 23 Jarak antarkota pada model 8 klub (dalam km)

Jarak

kota ke-

1

2

3

4

5

6

7

8

1

0

5395

1580

595

150

854

763

854

2

0

3803

5962

5373

5162

4617

4787

3

0

2169

1580

1369

823

994

4

0

741

1445

1354

1754

5

0

853

762

1162

6

0

95

393

7

0

407

8

0

Tabel 24 Jadwal pada model 8 klub

Ronde

Pertandingan

1

Persija vs Persipura, Persebaya vs Persib, Sriwijaya FC vs Arema, PSM vs

Bali United

2

Persija vs Arema, Sriwijaya FC vs Persipura, Persebaya vs PSM, Bali

United vs Persib

3

Persib vs Persija, Arema vs PSM, Bali United vs Sriwijaya FC, Persipura vs

Persebaya

4

Persija vs Bali United, PSM vs Sriwijaya FC, Persipura vs Persib,

Persebaya vs Arema

5

Arema vs Persija, PSM vs Persipura, Sriwijaya FC vs Persib, Bali United vs

Persebaya

6

Bali United vs PSM, Persija vs Sriwijaya FC, Persipura vs Arema, Persib vs

Persebaya

7

Persebaya vs Persija, Persipura vs Sriwijaya FC, PSM vs Persib, Arema vs

Bali United

8

Bali United vs Persipura, Persija vs PSM, Persib vs Arema, Sriwijaya FC vs

Persebaya

9

Bali United vs Persija, Persebaya vs Persipura, Persib vs Sriwijaya FC,

PSM vs Arema

10

Persipura vs Persija, Arema vs Persib, PSM vs Persebaya, Sriwijaya FC vs

Bali United

11

Persipura vs PSM, Arema vs Sriwijaya FC, Persija vs Persebaya, Persib vs

Bali United

12

PSM vs Persija, Persib vs Persipura, Persebaya vs Sriwijaya FC, Bali

United vs Arema

13

Sriwijaya FC vs PSM, Persija vs Persib, Arema vs Persebaya, Persipura vs

Bali United

14

Sriwijaya FC vs Persija, Arema vs Persipura, Persib vs PSM, Persebaya vs

Bali United

(30)

SIMPULAN

Penjadwalan turnamen Piala Indonesia yang bertujuan meminimumkan total

jarak tempuh klub peserta turnamen dapat dimodelkan ke dalam pemrograman

integer dan diselesaikan dengan bantuan

software

LINGO 11.0. Jadwal ini dibuat

dengan mengikuti peraturan yang sudah ditentukan. Aturan pada Kasus 1 adalah

jadwal yang dibuat tidak harus berupa pencerminan, sedangkan pada Kasus 2

jadwal yang dibuat berupa pencerminan. Dalam studi kasus yang digunakan, total

jarak yang dihasilkan lebih kecil pada Kasus 2 atau saat jadwal dibuat

pencerminan.

Pada model dengan 6 dan 8 klub, solusi yang dihasilkan belum tentu solusi

optimal karena solusi didapat dari hasil

interrupt solver

. Karena solusi belum

tentu optimal maka jadwal yang dihasilkan pun belum tentu optimal sehingga total

jarak juga menjadi belum tentu jarak yang optimal.

DAFTAR PUSTAKA

Eiselt HA. 2007.

Linear Programming and its Applications.

New York (US):

Springer.

Ribeiro CC. 2012. Sports Scheduling: Problem and Application.

International

Transactions in Operational Research

.19(1-2):201-226.doi:10.1111/j.1475-3995.2011.00819.x.

(31)

Lampiran 1 Contoh program Grup 1 Kasus 1

MODEL: SETS:

KLUB/ 1 .. 4/; RONDE/ 1 .. 6/; BANTU/ 1 .. 4/;

JARAK(KLUB,KLUB):D;

PERTANDINGAN(KLUB,KLUB,RONDE):X,Z; PERJALANAN(KLUB,KLUB,KLUB,RONDE):Y; ENDSETS

DATA: D =

0 1937 2032 5395

1937 0 3955 7312

2032 3955 0 3396

5395 7312 3396 0

;

ENDDATA

L=1; U=2;

!FUNGSI OBJEKTIF (1);

MIN = @SUM(KLUB(I):@SUM(KLUB(J): D(I,J) * X(I,J,1))) +

@SUM(KLUB(T):@SUM(KLUB(I):@SUM(KLUB(J):@SUM(RONDE(K)|K#LE#5:D(I,J) *Y(T,I,J,K))))) + @SUM(KLUB(I):@SUM(KLUB(J):D(I,J)*X(I,J,6))) ;

!KENDALA-KENDALA;

!KENDALA (2);

@FOR(KLUB(I):@FOR(RONDE(K): X(I,I,K) = 0;));

!KENDALA (3);

@FOR(KLUB(I):@FOR(RONDE(K):@SUM(KLUB(J): X(I,J,K) + X(J,I,K))= 1;));

!KENDALA (4);

@FOR(KLUB(I):@FOR(KLUB(J)|J#NE#I:@SUM(RONDE(K):X(I,J,K)) = 1;));

!KENDALA (5);

@FOR(KLUB(I):@FOR(RONDE(K)|K#LE#6-U:@SUM(KLUB(J):X(I,J,K))+@SUM(BANTU(M)|M#LE#U:@SUM(KLUB(J):X(I,J,K +M)))>=L;));

@FOR(KLUB(I):@FOR(RONDE(K)|K#LE#6-U:@SUM(KLUB(J):X(I,J,K))+@SUM(BANTU(M)|M#LE#U:@SUM(KLUB(J):X(I,J,K +M)))<=U;));

!KENDALA (6);

@FOR(KLUB(I):@FOR(KLUB(J):@FOR(RONDE(K)|K#LE#5:X(I,J,K)+X(J,I,K)+X (I,J,K+1)+X(J,I,K+1)<=1;)));

!KENDALA (7);

(32)

!KENDALA (8);

@FOR(KLUB(I):@FOR(KLUB(J)|J#NE#I:@FOR(RONDE(K):Z(I,J,K)=X(I,J,K);) ));

!KENDALA (9);

@FOR(KLUB(T):@FOR(KLUB(I):@FOR(KLUB(J):@FOR(RONDE(K)|K#LE#5:Y(T,I, J,K)>=Z(T,I,K)+Z(T,J,K+1)-1;))));

!KENDALA (10);

@FOR(KLUB(I):@FOR(KLUB(J):@FOR(RONDE(K):@BIN(X(I,J,K));)));

!KENDALA (11);

@FOR(KLUB(I):@FOR(KLUB(J):@FOR(RONDE(K):@BIN(Z(I,J,K));)));

!KENDALA (12);

@FOR(KLUB(T):@FOR(KLUB(I):@FOR(KLUB(J):@FOR(RONDE(K):@BIN(Y(T,I,J, K));))));

END

Lampiran 2 Contoh hasil Grup 1 Kasus 1

Global optimal solution found.

Objective value: 73397.00

Objective bound: 73397.00

Infeasibilities: 0.000000

Extended solver steps: 743

(33)
(34)

Y(3,2,2,2) 1.000000 0.000000 Y(4,1,1,5) 1.000000 0.000000 Y(3,2,2,3) 1.000000 0.000000 Y(4,1,2,3) 1.000000 1937.000 Y(3,2,2,4) 1.000000 0.000000 Y(4,2,2,1) 1.000000 0.000000 Y(3,2,2,5) 1.000000 0.000000 Y(4,2,2,2) 1.000000 0.000000 Y(3,2,4,5) 1.000000 7312.000 Y(4,2,2,3) 1.000000 0.000000 Y(3,3,1,1) 1.000000 2032.000 Y(4,2,2,4) 1.000000 0.000000 Y(3,3,2,4) 1.000000 3955.000 Y(4,2,2,5) 1.000000 0.000000 Y(3,3,3,1) 1.000000 0.000000 Y(4,2,4,4) 1.000000 7312.000 Y(3,3,3,2) 1.000000 0.000000 Y(4,3,3,1) 1.000000 0.000000 Y(3,3,3,3) 1.000000 0.000000 Y(4,3,3,2) 1.000000 0.000000 Y(3,3,3,4) 1.000000 0.000000 Y(4,3,3,3) 1.000000 0.000000 Y(3,3,3,5) 1.000000 0.000000 Y(4,3,3,4) 1.000000 0.000000 Y(3,4,4,1) 1.000000 0.000000 Y(4,3,3,5) 1.000000 0.000000 Y(3,4,4,2) 1.000000 0.000000 Y(4,3,4,1) 1.000000 3396.000 Y(3,4,4,3) 1.000000 0.000000 Y(4,4,1,2) 1.000000 5395.000 Y(3,4,4,4) 1.000000 0.000000 Y(4,4,4,1) 1.000000 0.000000 Y(3,4,4,5) 1.000000 0.000000 Y(4,4,4,2) 1.000000 0.000000 Y(4,1,1,1) 1.000000 0.000000 Y(4,4,4,3) 1.000000 0.000000 Y(4,1,1,2) 1.000000 0.000000 Y(4,4,4,4) 1.000000 0.000000 Y(4,1,1,3) 1.000000 0.000000 Y(4,4,4,5) 1.000000 0.000000 Y(4,1,1,4) 1.000000 0.000000

Lampiran 3 Contoh program Grup 1 Kasus 2

MODEL: SETS:

KLUB/ 1 .. 4/; RONDE/ 1 .. 6/; BANTU/ 1 .. 4/;

JARAK(KLUB,KLUB):D;

PERTANDINGAN(KLUB,KLUB,RONDE):X,Z; PERJALANAN(KLUB,KLUB,KLUB,RONDE):Y; ENDSETS

DATA: D =

0 1937 2032 5395

1937 0 3955 7312

2032 3955 0 3396

5395 7312 3396 0

;

ENDDATA

L=1; U=3;

!FUNGSI OBJEKTIF (1);

MIN = @SUM(KLUB(I):@SUM(KLUB(J): D(I,J) * X(I,J,1))) +

@SUM(KLUB(T):@SUM(KLUB(I):@SUM(KLUB(J):@SUM(RONDE(K)|K#LE#5:D(I,J) *Y(T,I,J,K))))) + @SUM(KLUB(I):@SUM(KLUB(J):D(I,J)*X(I,J,6))) ;

!KENDALA-KENDALA;

!KENDALA (2);

(35)

!KENDALA (3);

@FOR(KLUB(I):@FOR(RONDE(K):@SUM(KLUB(J): X(I,J,K) + X(J,I,K))= 1;));

!KENDALA (4);

@FOR(KLUB(I):@FOR(KLUB(J)|J#NE#I:@SUM(RONDE(K):X(I,J,K)) = 1;));

!KENDALA (5);

@FOR(KLUB(I):@FOR(RONDE(K)|K#LE#6-U:@SUM(KLUB(J):X(I,J,K))+@SUM(BANTU(M)|M#LE#U:@SUM(KLUB(J):X(I,J,K +M)))>=L;));

@FOR(KLUB(I):@FOR(RONDE(K)|K#LE#6-U:@SUM(KLUB(J):X(I,J,K))+@SUM(BANTU(M)|M#LE#U:@SUM(KLUB(J):X(I,J,K +M)))<=U;));

!KENDALA (6);

@FOR(KLUB(I):@FOR(KLUB(J):@FOR(RONDE(K)|K#LE#5:X(I,J,K)+X(J,I,K)+X (I,J,K+1)+X(J,I,K+1)<=1;)));

!KENDALA (7);

@FOR(KLUB(I):@FOR(RONDE(K):Z(I,I,K)=@SUM(KLUB(J):X(J,I,K));));

!KENDALA (8);

@FOR(KLUB(I):@FOR(KLUB(J)|J#NE#I:@FOR(RONDE(K):Z(I,J,K)=X(I,J,K);) ));

!KENDALA (9);

@FOR(KLUB(T):@FOR(KLUB(I):@FOR(KLUB(J):@FOR(RONDE(K)|K#LE#5:Y(T,I, J,K)>=Z(T,I,K)+Z(T,J,K+1)-1;))));

!KENDALA (10);

@FOR(KLUB(I):@FOR(KLUB(J):@FOR(RONDE(K):@BIN(X(I,J,K));)));

!KENDALA (11);

@FOR(KLUB(I):@FOR(KLUB(J):@FOR(RONDE(K):@BIN(Z(I,J,K));)));

!KENDALA (12);

@FOR(KLUB(T):@FOR(KLUB(I):@FOR(KLUB(J):@FOR(RONDE(K):@BIN(Y(T,I,J, K));))));

!KENDALA (13);

@FOR(RONDE(K)|K#GE#4:@FOR(KLUB(I):@FOR(KLUB(J):X(I,J,K)=X(J,I,K-3);)));

(36)

Lampiran 4 Contoh hasil Grup 1 Kasus 2

Global optimal solution found.

Objective value: 58734.00

Objective bound: 58734.00

Infeasibilities: 0.000000

Extended solver steps: 209

Total solver iterations: 49313

Variable Value Reduced Variable Value Reduced

Cost Cost

L 1.000000 0.000000 X(1,4,5) 1.000000 0.000000 U 3.000000 0.000000 X(2,1,4) 1.000000 0.000000 D(1,1) 0.000000 0.000000 X(2,3,5) 1.000000 0.000000 D(1,2) 1937.000 0.000000 X(2,4,6) 1.000000 7312.000 D(1,3) 2032.000 0.000000 X(3,1,3) 1.000000 0.000000 D(1,4) 5395.000 0.000000 X(3,2,2) 1.000000 2032.000

D(2,1) 1937.000 0.000000 X(3,4,4) 1.000000 1937.000 D(2,2) 0.000000 0.000000 X(4,1,2) 1.000000 0.000000 D(2,3) 3955.000 0.000000 X(4,2,3) 1.000000 0.000000 D(2,4) 7312.000 0.000000 X(4,3,1) 1.000000 4316.000

D(3,1) 2032.000 0.000000 Z(1,1,2) 1.000000 0.000000

D(3,2) 3955.000 0.000000 Z(1,1,3) 1.000000 0.000000

D(3,3) 0.000000 0.000000 Z(1,1,4) 1.000000 0.000000 D(3,4) 3396.000 0.000000 Z(1,2,1) 1.000000 0.000000 D(4,1) 5395.000 0.000000 Z(1,3,6) 1.000000 0.000000

D(4,2) 7312.000 0.000000 Z(1,4,5) 1.000000 0.000000 D(4,3) 3396.000 0.000000 Z(2,1,4) 1.000000 0.000000 D(4,4) 0.000000 0.000000 Z(2,2,1) 1.000000 0.000000

X(1,2,1) 1.000000 1937.000 Z(2,2,2) 1.000000 0.000000

(37)

Z(2,3,5) 1.000000 0.000000 Y(2,4,4,2) 1.000000 0.000000 Z(2,4,6) 1.000000 0.000000 Y(2,4,4,3) 1.000000 0.000000 Z(3,1,3) 1.000000 0.000000 Y(2,4,4,4) 1.000000 0.000000 Z(3,2,2) 1.000000 0.000000 Y(2,4,4,5) 1.000000 0.000000

Z(3,3,1) 1.000000 0.000000 Y(3,1,1,1) 1.000000 0.000000 Z(3,3,5) 1.000000 0.000000 Y(3,1,1,2) 1.000000 0.000000 Z(3,3,6) 1.000000 0.000000 Y(3,1,1,3) 1.000000 0.000000 Z(3,4,4) 1.000000 0.000000 Y(3,1,1,4) 1.000000 0.000000

Z(4,1,2) 1.000000 0.000000 Y(3,1,1,5) 1.000000 0.000000 Z(4,2,3) 1.000000 0.000000 Y(3,1,4,3) 1.000000 5395.000 Z(4,3,1) 1.000000 0.000000 Y(3,2,1,2) 1.000000 1937.000 Z(4,4,4) 1.000000 0.000000 Y(3,2,2,1) 1.000000 0.000000 Z(4,4,5) 1.000000 0.000000 Y(3,2,2,2) 1.000000 0.000000 Z(4,4,6) 1.000000 0.000000 Y(3,2,2,3) 1.000000 0.000000 Y(1,1,1,1) 1.000000 0.000000 Y(3,2,2,4) 1.000000 0.000000 Y(1,1,1,2) 1.000000 0.000000 Y(3,2,2,5) 1.000000 0.000000 Y(1,1,1,3) 1.000000 0.000000 Y(3,3,2,1) 1.000000 3955.000 Y(1,1,1,4) 1.000000 0.000000 Y(3,3,3,1) 1.000000 0.000000 Y(1,1,1,5) 1.000000 0.000000 Y(3,3,3,2) 1.000000 0.000000 Y(1,1,4,4) 1.000000 5395.000 Y(3,3,3,3) 1.000000 0.000000 Y(1,2,1,1) 1.000000 1937.000 Y(3,3,3,4) 1.000000 0.000000

Y(1,2,2,1) 1.000000 0.000000 Y(3,3,3,5) 1.000000 0.000000 Y(1,2,2,2) 1.000000 0.000000 Y(3,4,3,4) 1.000000 3396.000

Y(1,2,2,3) 1.000000 0.000000 Y(3,4,4,1) 1.000000 0.000000 Y(1,2,2,4) 1.000000 0.000000 Y(3,4,4,2) 1.000000 0.000000 Y(1,2,2,5) 1.000000 0.000000 Y(3,4,4,3) 1.000000 0.000000 Y(1,3,3,1) 1.000000 0.000000 Y(3,4,4,4) 1.000000 0.000000 Y(1,3,3,2) 1.000000 0.000000 Y(3,4,4,5) 1.000000 0.000000 Y(1,3,3,3) 1.000000 0.000000 Y(4,1,1,1) 1.000000 0.000000 Y(1,3,3,4) 1.000000 0.000000 Y(4,1,1,2) 1.000000 0.000000 Y(1,3,3,5) 1.000000 0.000000 Y(4,1,1,3) 1.000000 0.000000

Y(1,4,3,5) 1.000000 3396.000 Y(4,1,1,4) 1.000000 0.000000 Y(1,4,4,1) 1.000000 0.000000 Y(4,1,1,5) 1.000000 0.000000 Y(1,4,4,2) 1.000000 0.000000 Y(4,1,2,2) 1.000000 1937.000 Y(1,4,4,3) 1.000000 0.000000 Y(4,2,2,1) 1.000000 0.000000

Y(1,4,4,4) 1.000000 0.000000 Y(4,2,2,2) 1.000000 0.000000 Y(1,4,4,5) 1.000000 0.000000 Y(4,2,2,3) 1.000000 0.000000 Y(2,1,1,1) 1.000000 0.000000 Y(4,2,2,4) 1.000000 0.000000 Y(2,1,1,2) 1.000000 0.000000 Y(4,2,2,5) 1.000000 0.000000 Y(2,1,1,3) 1.000000 0.000000 Y(4,2,4,3) 1.000000 7312.000 Y(2,1,1,4) 1.000000 0.000000 Y(4,3,1,1) 1.000000 2032.000 Y(2,1,1,5) 1.000000 0.000000 Y(4,3,3,1) 1.000000 0.000000 Y(2,1,3,4) 1.000000 2032.000 Y(4,3,3,2) 1.000000 0.000000 Y(2,2,1,3) 1.000000 1937.000 Y(4,3,3,3) 1.000000 0.000000 Y(2,2,2,1) 1.000000 0.000000 Y(4,3,3,4) 1.000000 0.000000 Y(2,2,2,2) 1.000000 0.000000 Y(4,3,3,5) 1.000000 0.000000 Y(2,2,2,3) 1.000000 0.000000 Y(4,4,4,1) 1.000000 0.000000 Y(2,2,2,4) 1.000000 0.000000 Y(4,4,4,2) 1.000000 0.000000 Y(2,2,2,5) 1.000000 0.000000 Y(4,4,4,3) 1.000000 3396.000 Y(2,3,3,1) 1.000000 0.000000 Y(4,4,4,4) 1.000000 5395.000 Y(2,3,3,2) 1.000000 0.000000 Y(4,4,4,5) 1.000000 0.000000 Y(2,3,3,3) 1.000000 0.000000

(38)

Lampiran 5 Contoh program Grup 2 Kasus 1

MODEL: SETS:

KLUB/ 1 .. 4/; RONDE/ 1 .. 6/; BANTU/ 1 .. 4/;

JARAK(KLUB,KLUB):D;

PERTANDINGAN(KLUB,KLUB,RONDE):X,Z; PERJALANAN(KLUB,KLUB,KLUB,RONDE):Y; ENDSETS

DATA: D =

0

2147

1597

3673

2147

0

3439

4197

1597

3439

0

3065

5162

4197

3065

0

;

ENDDATA

L=1; U=2;

!FUNGSI OBJEKTIF (1);

MIN = @SUM(KLUB(I):@SUM(KLUB(J): D(I,J) * X(I,J,1))) +

@SUM(KLUB(T):@SUM(KLUB(I):@SUM(KLUB(J):@SUM(RONDE(K)|K#LE#5:D(I,J) *Y(T,I,J,K))))) + @SUM(KLUB(I):@SUM(KLUB(J):D(I,J)*X(I,J,6))) ;

!KENDALA-KENDALA;

!KENDALA (2);

@FOR(KLUB(I):@FOR(RONDE(K): X(I,I,K) = 0;));

!KENDALA (3);

@FOR(KLUB(I):@FOR(RONDE(K):@SUM(KLUB(J): X(I,J,K) + X(J,I,K))= 1;));

!KENDALA (4);

@FOR(KLUB(I):@FOR(KLUB(J)|J#NE#I:@SUM(RONDE(K):X(I,J,K)) = 1;));

!KENDALA (5);

@FOR(KLUB(I):@FOR(RONDE(K)|K#LE#6-U:@SUM(KLUB(J):X(I,J,K))+@SUM(BANTU(M)|M#LE#U:@SUM(KLUB(J):X(I,J,K +M)))>=L;));

@FOR(KLUB(I):@FOR(RONDE(K)|K#LE#6-U:@SUM(KLUB(J):X(I,J,K))+@SUM(BANTU(M)|M#LE#U:@SUM(KLUB(J):X(I,J,K +M)))<=U;));

!KENDALA (6);

@FOR(KLUB(I):@FOR(KLUB(J):@FOR(RONDE(K)|K#LE#5:X(I,J,K)+X(J,I,K)+X (I,J,K+1)+X(J,I,K+1)<=1;)));

!KENDALA (7);

(39)

!KENDALA (8);

@FOR(KLUB(I):@FOR(KLUB(J)|J#NE#I:@FOR(RONDE(K):Z(I,J,K)=X(I,J,K);) ));

!KENDALA (9);

@FOR(KLUB(T):@FOR(KLUB(I):@FOR(KLUB(J):@FOR(RONDE(K)|K#LE#5:Y(T,I, J,K)>=Z(T,I,K)+Z(T,J,K+1)-1;))));

!KENDALA (10);

@FOR(KLUB(I):@FOR(KLUB(J):@FOR(RONDE(K):@BIN(X(I,J,K));)));

!KENDALA (11);

@FOR(KLUB(I):@FOR(KLUB(J):@FOR(RONDE(K):@BIN(Z(I,J,K));)));

!KENDALA (12);

@FOR(KLUB(T):@FOR(KLUB(I):@FOR(KLUB(J):@FOR(RONDE(K):@BIN(Y(T,I,J, K));))));

END

Lampiran 6 Contoh Hasil Grup 2 kasus 1

Global optimal solution found.

Objective value: 57666.00

Objective bound: 57666.00

Infeasibilities: 0.000000

Extended solver steps: 1369

(40)

Variable Value Reduced Variable Value Reduced Cost Cost L 1.000000 0.000000 X(2,3,4) 1.000000 0.000000 U 2.000000 0.000000 X(2,4,5) 1.000000 0.000000 D(1,1) 0.000000 0.000000 X(3,1,5) 1.000000 0.000000 D(1,2) 2147.000 0.000000 X(3,2,2) 1.000000 0.000000 D(1,3) 1597.000 0.000000 X(3,4,1) 1.000000 3065.000 D(1,4) 3673.000 0.000000 X(4,1,4) 1.000000 0.000000

D(2,1) 2147.000 0.000000 X(4,2,3) 1.000000 0.000000 D(2,2) 0.000000 0.000000 X(4,3,6) 1.000000 3065.000 D(2,3) 3439.000 0.000000 Z(1,1,1) 1.000000 0.000000 D(2,4) 4197.000 0.000000 Z(1,1,4) 1.000000 0.000000

D(3,1) 1597.000 0.000000 Z(1,1,5) 1.000000 0.000000

D(3,2) 3439.000 0.000000 Z(1,2,6) 1.000000 0.000000

D(3,3) 0.000000 0.000000 Z(1,3,3) 1.000000 0.000000 D(3,4) 3065.000 0.000000 Z(1,4,2) 1.000000 0.000000 D(4,1) 3673.000 0.000000 Z(2,1,1) 1.000000 0.000000

D(4,2) 4197.000 0.000000 Z(2,2,2) 1.000000 0.000000 D(4,3) 3065.000 0.000000 Z(2,2,3) 1.000000 0.000000 D(4,4) 0.000000 0.000000 Z(2,2,6) 1.000000 0.000000

X(1,2,6) 1.000000 2147.000 Z(2,3,4) 1.000000 0.000000

X(1,3,3) 1.000000 0.000000 Z(2,4,5) 1.000000 0.000000 X(1,4,2) 1.000000 0.000000 Z(3,1,5) 1.000000 0.000000 X(2,1,1) 1.000000 2147.000 Z(3,2,2) 1.000000 0.000000 Z(3,3,3) 1.000000 0.000000 Y(2,4,4,1) 1.000000 0.000000 Z(3,3,4) 1.000000 0.000000 Y(2,4,4,2) 1.000000 0.000000

Z(3,3,6) 1.000000 0.000000 Y(2,4,4,3) 1.000000 0.000000 Z(3,4,1) 1.000000 0.000000 Y(2,4,4,4) 1.000000 0.000000 Z(4,1,4) 1.000000 0.000000 Y(2,4,4,5) 1.000000 0.000000 Z(4,2,3) 1.000000 0.000000 Y(3,1,1,1) 1.000000 0.000000

Z(4,3,6) 1.000000 0.000000 Y(3,1,1,2) 1.000000 0.000000 Z(4,4,1) 1.000000 0.000000 Y(3,1,1,3) 1.000000 0.000000 Z(4,4,2) 1.000000 0.000000 Y(3,1,1,4) 1.000000 0.000000 Z(4,4,5) 1.000000 0.000000 Y(3,1,1,5) 1.000000 0.000000 Y(1,1,1,1) 1.000000 0.000000 Y(3,1,3,5) 1.000000 1597.000 Y(1,1,1,2) 1.000000 0.000000 Y(3,2,2,1) 1.000000 0.000000 Y(1,1,1,3) 1.000000 0.000000 Y(3,2,2,2) 1.000000 0.000000 Y(1,1,1,4) 1.000000 0.000000 Y(3,2,2,3) 1.000000 0.000000 Y(1,1,1,5) 1.000000 0.000000 Y(3,2,2,4) 1.000000 0.000000 Y(1,1,2,5) 1.000000 2147.000 Y(3,2,2,5) 1.000000 0.000000 Y(1,1,4,1) 1.000000 3673.000 Y(3,2,3,2) 1.000000 3439.000 Y(1,2,2,1) 1.000000 0.000000 Y(3,3,1,4) 1.000000 1597.000 Y(1,2,2,2) 1.000000 0.000000 Y(3,3,3,1) 1.000000 0.000000

Y(1,2,2,3) 1.000000 0.000000 Y(3,3,3,2) 1.000000 0.000000 Y(1,2,2,4) 1.000000 0.000000 Y(3,3,3,3) 1.000000 0.000000

Y(1,2,2,5) 1.000000 0.000000 Y(3,3,3,4) 1.000000 0.000000 Y(1,3,1,3) 1.000000 1597.000 Y(3,3,3,5) 1.000000 0.000000 Y(1,3,3,1) 1.000000 0.000000 Y(3,4,2,1) 1.000000 4197.000 Y(1,3,3,2) 1.000000 0.000000 Y(3,4,4,1) 1.000000 0.000000 Y(1,3,3,3) 1.000000 0.000000 Y(3,4,4,2) 1.000000 0.000000 Y(1,3,3,4) 1.000000 0.000000 Y(3,4,4,3) 1.000000 0.000000 Y(1,3,3,5) 1.000000 0.000000 Y(3,4,4,4) 1.000000 0.000000 Y(1,4,3,2) 1.000000 3065.000 Y(3,4,4,5) 1.000000 0.000000

Y(1,4,4,1) 1.000000 0.000000 Y(4,1,1,1) 1.000000 0.000000 Y(1,4,4,2) 1.000000 0.000000 Y(4,1,1,2) 1.000000 0.000000 Y(1,4,4,3) 1.000000 0.000000 Y(4,1,1,3) 1.000000 0.000000 Y(1,4,4,4) 1.000000 0.000000 Y(4,1,1,4) 1.000000 0.000000

(41)

Y(2,1,1,2) 1.000000 0.000000 Y(4,2,1,3) 1.000000 2147.000 Y(2,1,1,3) 1.000000 0.000000 Y(4,2,2,1) 1.000000 0.000000 Y(2,1,1,4) 1.000000 0.000000 Y(4,2,2,2) 1.000000 0.000000 Y(2,1,1,5) 1.000000 0.000000 Y(4,2,2,3) 1.000000 0.000000 Y(2,1,2,1) 1.000000 2147.000 Y(4,2,2,4) 1.000000 0.000000 Y(2,2,2,1) 1.000000 0.000000 Y(4,2,2,5) 1.000000 0.000000 Y(2,2,2,2) 1.000000 0.000000 Y(4,3,3,1) 1.000000 0.000000 Y(2,2,2,3) 1.000000 0.000000 Y(4,3,3,2) 1.000000 0.000000 Y(2,2,2,4) 1.000000 0.000000 Y(4,3,3,3) 1.000000 0.000000 Y(2,2,2,5) 1.000000 0.000000 Y(4,3,3,4) 1.000000 0.000000 Y(2,2,3,3) 1.000000 3439.000 Y(4,3,3,5) 1.000000 0.000000 Y(2,3,3,1) 1.000000 0.000000 Y(4,4,2,2) 1.000000 4197.000 Y(2,3,3,2) 1.000000 0.000000 Y(4,4,3,5) 1.000000 3065.000 Y(2,3,3,3) 1.000000 0.000000 Y(4,4,4,1) 1.000000 0.000000 Y(2,3,3,4) 1.000000 0.000000 Y(4,4,4,2) 1.000000 0.000000 Y(2,3,3,5) 1.000000 0.000000 Y(4,4,4,3) 1.000000 0.000000 Y(2,3,4,4) 1.000000 3065.000 Y(4,4,4,4) 1.000000 0.000000 Y(2,4,2,5) 1.000000 4197.000 Y(4,4,4,5) 1.000000 0.000000

Lampiran 7 Contoh program Grup 2 Kasus 2

MODEL: SETS:

KLUB/ 1 .. 4/; RONDE/ 1 .. 6/; BANTU/ 1 .. 4/;

JARAK(KLUB,KLUB):D;

PERTANDINGAN(KLUB,KLUB,RONDE):X,Z; PERJALANAN(KLUB,KLUB,KLUB,RONDE):Y; ENDSETS

DATA: D =

0

2147

1597

3673

2147

0

3439

4197

1597

3439

0

3065

5162

4197

3065

0

;

ENDDATA

L=1; U=3;

!FUNGSI OBJEKTIF (1);

MIN = @SUM(KLUB(I):@SUM(KLUB(J): D(I,J) * X(I,J,1))) +

@SUM(KLUB(T):@SUM(KLUB(I):@SUM(KLUB(J):@SUM(RONDE(K)|K#LE#5:D(I,J) *Y(T,I,J,K))))) + @SUM(KLUB(I):@SUM(KLUB(J):D(I,J)*X(I,J,6))) ;

!KENDALA-KENDALA;

!KENDALA (2);

@FOR(KLUB(I):@FOR(RONDE(K): X(I,I,K) = 0;));

!KENDALA (3);

(42)

!KENDALA (4);

@FOR(KLUB(I):@FOR(KLUB(J)|J#NE#I:@SUM(RONDE(K):X(I,J,K)) = 1;));

!KENDALA (5);

@FOR(KLUB(I):@FOR(RONDE(K)|K#LE#6-U:@SUM(KLUB(J):X(I,J,K))+@SUM(BANTU(M)|M#LE#U:@SUM(KLUB(J):X(I,J,K +M)))>=L;));

@FOR(KLUB(I):@FOR(RONDE(K)|K#LE#6-U:@SUM(KLUB(J):X(I,J,K))+@SUM(BANTU(M)|M#LE#U:@SUM(KLUB(J):X(I,J,K +M)))<=U;));

!KENDALA (6);

@FOR(KLUB(I):@FOR(KLUB(J):@FOR(RONDE(K)|K#LE#5:X(I,J,K)+X(J,I,K)+X (I,J,K+1)+X(J,I,K+1)<=1;)));

!KENDALA (7);

@FOR(KLUB(I):@FOR(RONDE(K):Z(I,I,K)=@SUM(KLUB(J):X(J,I,K));));

!KENDALA (8);

@FOR(KLUB(I):@FOR(KLUB(J)|J#NE#I:@FOR(RONDE(K):Z(I,J,K)=X(I,J,K);) ));

!KENDALA (9);

@FOR(KLUB(T):@FOR(KLUB(I):@FOR(KLUB(J):@FOR(RONDE(K)|K#LE#5:Y(T,I, J,K)>=Z(T,I,K)+Z(T,J,K+1)-1;))));

!KENDALA (10);

@FOR(KLUB(I):@FOR(KLUB(J):@FOR(RONDE(K):@BIN(X(I,J,K));)));

!KENDALA (11);

@FOR(KLUB(I):@FOR(KLUB(J):@FOR(RONDE(K):@BIN(Z(I,J,K));)));

!KENDALA (12);

@FOR(KLUB(T):@FOR(KLUB(I):@FOR(KLUB(J):@FOR(RONDE(K):@BIN(Y(T,I,J, K));))));

!KENDALA (13);

@FOR(RONDE(K)|K#GE#4:@FOR(KLUB(I):@FOR(KLUB(J):X(I,J,K)=X(J,I,K-3);)));

(43)

Lampiran 8 Contoh hasil Grup 2 Kasus 2

Global optimal solution found.

Objective value: 46965.00

Objective bound: 46965.00

Infeasibilities: 0.000000

Extended solver steps: 136

Total solver iterations: 56937

Variable Value Reduced Variable Value Reduced

Cost Cost

L 1.000000 0.000000 X(1,2,1) 1.000000 2147.000 U 3.000000 0.000000 X(1,3,6) 1.000000 1597.000 D(1,1) 0.000000 0.000000 X(1,4,5) 1.000000 0.000000 D(1,2) 2147.000 0.000000 X(2,1,4) 1.000000 0.000000 D(1,3) 1597.000 0.000000 X(2,3,5) 1.000000 0.000000 D(1,4) 3673.000 0.000000 X(2,4,6) 1.000000 4197.000

D(2,1) 2147.000 0.000000 X(3,1,3) 1.000000 0.000000 D(2,2) 0.000000 0.000000 X(3,2,2) 1.000000 0.000000 D(2,3) 3439.000 0.000000 X(3,4,4) 1.000000 0.000000 D(2,4) 4197.000 0.000000 X(4,1,2) 1.000000 0.000000

D(3,1) 1597.000 0.000000 X(4,2,3) 1.000000 0.000000

D(3,2) 3439.000 0.000000 X(4,3,1) 1.000000 3065.000

D(3,3) 0.000000 0.000000 Z(1,1,2) 1.000000 0.000000 D(3,4) 3065.000 0.000000 Z(1,1,3) 1.000000 0.000000 D(4,1) 3673.000 0.000000 Z(1,1,4) 1.000000 0.000000

(44)

Z(2,1,4) 1.000000 0.000000 Y(2,3,3,5) 1.000000 0.000000

Z(2,2,1) 1.000000 0.000000 Y(2,3,4,5) 1.000000 3065.000 Z(2,2,2) 1.000000 0.000000 Y(2,4,4,1) 1.000000 0.000000 Z(2,2,3) 1.000000 0.000000 Y(2,4,4,2) 1.000000 0.000000 Z(2,3,5) 1.000000 0.000000 Y(2,4,4,3) 1.000000 0.000000 Z(2,4,6) 1.000000 0.000000 Y(2,4,4,4) 1.000000 0.000000

Z(3,1,3) 1.000000 0.000000 Y(2,4,4,5) 1.000000 0.000000 Z(3,2,2) 1.000000 0.000000 Y(3,1,1,1) 1.000000 0.000000 Z(3,3,1) 1.000000 0.000000 Y(3,1,1,2) 1.000000 0.000000 Z(3,3,5) 1.000000 0.000000 Y(3,1,1,3) 1.000000 0.000000

Z(3,3,6) 1.000000 0.000000 Y(3,1,1,4) 1.000000 0.000000 Z(3,4,4) 1.000000 0.000000 Y(3,1,1,5) 1.000000 0.000000 Z(4,1,2) 1.000000 0.000000 Y(3,1,4,3) 1.000000 3673.000 Z(4,2,3) 1.000000 0.000000 Y(3,2,1,2) 1.000000 2147.000 Z(4,3,1) 1.000000 0.000000 Y(3,2,2,1) 1.000000 0.000000 Z(4,4,4) 1.000000 0.000000 Y(3,2,2,2) 1.000000 0.000000 Z(4,4,5) 1.000000 0.000000 Y(3,2,2,3) 1.000000 0.000000 Z(4,4,6) 1.000000 0.000000 Y(3,2,2,4) 1.000000 0.000000 Y(1,1,1,1) 1.000000 0.000000 Y(3,2,2,5) 1.000000 0.000000 Y(1,1,1,2) 1.000000 0.000000 Y(3,3,2,1) 1.000000 3439.000 Y(1,1,1,3) 1.000000 0.000000 Y(3,3,3,1) 1.000000 0.000000 Y(1,1,1,4) 1.000000 0.000000 Y(3,3,3,2) 1.000000 0.000000 Y(1,1,1,5) 1.000000 0.000000 Y(3,3,3,3) 1.000000 0.000000

Y(1,1,4,4) 1.000000 3673.000 Y(3,3,3,4) 1.000000 0.000000 Y(1,2,1,1) 1.000000 2147.000 Y(3,3,3,5) 1.000000 0.000000

Y(1,2,2,1) 1.000000 0.000000 Y(3,4,3,4) 1.000000 3065.000 Y(1,2,2,2) 1.000000 0.000000 Y(3,4,4,1) 1.000000 0.000000 Y(1,2,2,3) 1.000000 0.000000 Y(3,4,4,2) 1.000000 0.000000 Y(1,2,2,4) 1.000000 0.000000 Y(3,4,4,3) 1.000000 0.000000 Y(1,2,2,5) 1.000000 0.000000 Y(3,4,4,4) 1.000000 0.000000 Y(1,3,3,1) 1.000000 0.000000 Y(3,4,4,5) 1.000000 0.000000 Y(1,3,3,2) 1.000000 0.000000 Y(4,1,1,1) 1.000000 0.000000 Y(1,3,3,3) 1.000000 0.000000 Y(4,1,1,2) 1.000000 0.000000

Y(1,3,3,4) 1.000000 0.000000 Y(4,1,1,3) 1.000000 0.000000 Y(1,3,3,5) 1.000000 0.000000 Y(4,1,1,4) 1.000000 0.000000 Y(1,4,3,5) 1.000000 3065.000 Y(4,1,1,5) 1.000000 0.000000 Y(1,4,4,1) 1.000000 0.000000 Y(4,1,2,2) 1.000000 2147.000

Y(1,4,4,2) 1.000000 0.000000 Y(4,2,2,1) 1.000000 0.000000 Y(1,4,4,3) 1.000000 0.000000 Y(4,2,2,2) 1.000000 0.000000 Y(1,4,4,4) 1.000000 0.000000 Y(4,2,2,3) 1.000000 0.000000 Y(1,4,4,5) 1.000000 0.000000 Y(4,2,2,4) 1.000000 0.000000 Y(2,1,1,1) 1.000000 0.000000 Y(4,2,2,5) 1.000000 0.000000 Y(2,1,1,2) 1.000000 0.000000 Y(4,2,4,3) 1.000000 4197.000 Y(2,1,1,3) 1.000000 0.000000 Y(4,3,1,1) 1.000000 1597.000 Y(2,1,1,4) 1.000000 0.000000 Y(4,3,3,1) 1.000000 0.000000 Y(2,1,1,5) 1.000000 0.000000 Y(4,3,3,2) 1.000000 0.000000 Y(2,1,3,4) 1.000000 1597.000 Y(4,3,3,3) 1.000000 0.000000 Y(2,2,1,3) 1.000000 2147.000 Y(4,3,3,4) 1.000000 0.000000 Y(2,2,2,1) 1.000000 0.000000 Y(4,3,3,5) 1.000000 0.000000 Y(2,2,2,2) 1.000000 0.000000 Y(4,4,4,1) 1.000000 0.000000 Y(2,2,2,3) 1.000000 0.000000 Y(4,4,4,2) 1.000000 0.000000 Y(2,2,2,4) 1.000000 0.000000 Y(4,4,4,3) 1.000000 0.000000 Y(2,2,2,5) 1.000000 0.000000 Y(4,4,4,4) 1.000000 0.000000 Y(2,3,3,1) 1.000000 0.000000 Y(4,4,4,5) 1.000000 0.000000 Y(2,3,3,2) 1.000000 0.000000

(45)

Lampiran 9 Contoh program Grup 3 Kasus 1

MODEL: SETS:

KLUB/ 1 .. 4/; RONDE/ 1 .. 6/; BANTU/ 1 .. 4/;

JARAK(KLUB,KLUB):D;

PERTANDINGAN(KLUB,KLUB,RONDE):X,Z; PERJALANAN(KLUB,KLUB,KLUB,RONDE):Y; ENDSETS

DATA: D =

0

2074

823

407

2074

0

2892

2481

823

2892

0

994

407

2481

994

0

;

ENDDATA

L=1; U=2;

!FUNGSI OBJEKTIF (1);

MIN = @SUM(KLUB(I):@SUM(KLUB(J): D(I,J) * X(I,J,1))) +

@SUM(KLUB(T):@SUM(KLUB(I):@SUM(KLUB(J):@SUM(RONDE(K)|K#LE#5:D(I,J) *Y(T,I,J,K))))) + @SUM(KLUB(I):@SUM(KLUB(J):D(I,J)*X(I,J,6))) ;

!KENDALA-KENDALA;

!KENDALA (2);

@FOR(KLUB(I):@FOR(RONDE(K): X(I,I,K) = 0;));

!KENDALA (3);

@FOR(KLUB(I):@FOR(RONDE(K):@SUM(KLUB(J): X(I,J,K) + X(J,I,K))= 1;));

!KENDALA (4);

@FOR(KLUB(I):@FOR(KLUB(J)|J#NE#I:@SUM(RONDE(K):X(I,J,K)) = 1;));

!KENDALA (5);

@FOR(KLUB(I):@FOR(RONDE(K)|K#LE#6-U:@SUM(KLUB(J):X(I,J,K))+@SUM(BANTU(M)|M#LE#U:@SUM(KLUB(J):X(I,J,K +M)))>=L;));

@FOR(KLUB(I):@FOR(RONDE(K)|K#LE#6-U:@SUM(KLUB(J):X(I,J,K))+@SUM(BANTU(M)|M#LE#U:@SUM(KLUB(J):X(I,J,K +M)))<=U;));

!KENDALA (6);

@FOR(KLUB(I):@FOR(KLUB(J):@FOR(RONDE(K)|K#LE#5:X(I,J,K)+X(J,I,K)+X (I,J,K+1)+X(J,I,K+1)<=1;)));

!KENDALA (7);

(46)

!KENDALA (8);

@FOR(KLUB(I):@FOR(KLUB(J)|J#NE#I:@FOR(RONDE(K):Z(I,J,K)=X(I,J,K);) ));

!KENDALA (9);

@FOR(KLUB(T):@FOR(KLUB(I):@FOR(KLUB(J):@FOR(RONDE(K)|K#LE#5:Y(T,I, J,K)>=Z(T,I,K)+Z(T,J,K+1)-1;))));

!KENDALA (10);

@FOR(KLUB(I):@FOR(KLUB(J):@FOR(RONDE(K):@BIN(X(I,J,K));)));

!KENDALA (11);

@FOR(KLUB(I):@FOR(KLUB(J):@FOR(RONDE(K):@BIN(Z(I,J,K));)));

!KENDALA (12);

@FOR(KLUB(T):@FOR(KLUB(I):@FOR(KLUB(J):@FOR(RONDE(K):@BIN(Y(T,I,J, K));))));

END

Lampiran 10 Contoh hasil Grup 3 Kasus 1

Global optimal solution found.

Objective value: 31845.00

Objective bound: 31845.00

Infeasibilities: 0.000000

Extended solver steps: 793

(47)

Variable Value Reduced Variable Value Reduced

Cost Cost

L 1.000000 0.000000 X(2,3,4) 1.000000 0.000000 U 2.000000 0.000000 X(2,4,3) 1.000000 0.000000 D(1,1) 0.000000 0.000000 X(3,1,5) 1.000000 0.000000 D(1,2) 2074.000 0.000000 X(3,2,2) 1.000000 0.000000 D(1,3) 823.0000 0.000000 X(3,4,6) 1.000000 994.0000 D(1,4) 407.0000 0.000000 X(4,1,4) 1.000000 0.000000

D(2,1) 2074.000 0.000000 X(4,2,5) 1.000000 0.000000 D(2,2) 0.000000 0.000000 X(4,3,1) 1.000000 994.0000 D(2,3) 2892.000 0.000000 Z(1,1,1) 1.000000 0.000000 D(2,4) 2481.000 0.000000 Z(1,1,4) 1.000000 0.000000

D(3,1) 823.0000 0.000000 Z(1,1,5) 1.000000 0.000000

D(3,2) 2892.000 0.000000 Z(1,2,6) 1.000000 0.000000

D(3,3) 0.000000 0.000000 Z(1,3,3) 1.000000 0.000000 D(3,4) 994.0000 0.000000 Z(1,4,2) 1.000000 0.000000 D(4,1) 407.0000 0.000000 Z(2,1,1) 1.000000 0.000000

D(4,2) 2481.000 0.000000 Z(2,2,2) 1.000000 0.000000 D(4,3) 994.0000 0.000000 Z(2,2,5) 1.000000 0.000000 D(4,4) 0.000000 0.000000 Z(2,2,6) 1.000000 0.000000

X(1,2,6) 1.000000 2074.000 Z(2,3,4) 1.000000 0.000000

X(1,3,3) 1.000000 0.000000 Z(2,4,3) 1.000000 0.000000 X(1,4,2) 1.000000 0.000000 Z(3,1,5) 1.000000 0.000000 X(2,1,1) 1.000000 2074.000 Z(3,2,2) 1.000000 0.000000 Z(3,3,1) 1.000000 0.000000 Y(2,4,4,1) 1.000000 0.000000 Z(3,3,3) 1.000000 0.000000 Y(2,4,4,2) 1.000000 0.000000

Z(3,3,4) 1.000000 0.000000 Y(2,4,4,3) 1.000000 0.000000 Z(3,4,6) 1.000000 0.000000 Y(2,4,4,4) 1.000000 0.000000 Z(4,1,4) 1.000000 0.000000 Y(2,4,4,5) 1.000000 0.000000 Z(4,2,5) 1.000000 0.000000 Y(3,1,1,1) 1.000000 0.000000

Z(4,3,1) 1.000000 0.000000 Y(3,1,1,2) 1.000000 0.000000 Z(4,4,2) 1.000000 0.000000 Y(3,1,1,3) 1.000000 0.000000 Z(4,4,3) 1.000000 0.000000 Y(3,1,1,4) 1.000000 0.000000 Z(4,4,6) 1.000000 0.000000 Y(3,1,1,5) 1.000000 0.000000 Y(1,1,1,1) 1.000000 0.000000 Y(3,1,4,5) 1.000000 407.0000 Y(1,1,1,2) 1.000000 0.000000 Y(3,2,2,1) 1.000000 0.000000 Y(1,1,1,3) 1.000000 0.000000 Y(3,2,2,2) 1.000000 0.000000 Y(1,1,1,4) 1.000000 0.000000 Y(3,2,2,3) 1.000000 0.000000 Y(1,1,1,5) 1.000000 0.000000 Y(3,2,2,4) 1.000000 0.000000 Y(1,1,2,5) 1.000000 2074.000 Y(3,2,2,5) 1.000000 0.000000 Y(1,1,4,1) 1.000000 407.0000 Y(3,2,3,2) 1.000000 2892.000 Y(1,2,2,1) 1.000000 0.000000 Y(3,3,1,4) 1.000000 823.0000 Y(1,2,2,2) 1.000000 0.000000 Y(3,3,2,1) 1.000000 2892.000

Y(1,2,2,3) 1.000000 0.000000 Y(3,3,3,1) 1.000000 0.000000 Y(1,2,2,4) 1.000000 0.000000 Y(3,3,3,2) 1.000000 0.000000

Y(1,2,2,5) 1.000000 0.000000 Y(3,3,3,3) 1.000000 0.000000 Y(1,3,1,3) 1.000000 823.0000 Y(3,3,3,4) 1.000000 0.000000 Y(1,3,3,1) 1.000000 0.000000 Y(3,3,3,5) 1.000000 0.000000 Y(1,3,3,2) 1.000000 0.000000 Y(3,4,4,1) 1.000000 0.000000 Y(1,3,3,3) 1.000000 0.000000 Y(3,4,4,2) 1.000000 0.000000 Y(1,3,3,4) 1.000000 0.000000 Y(3,4,4,3) 1.000000 0.000000 Y(1,3,3,5) 1.000000 0.000000 Y(3,4,4,4) 1.000000 0.000000 Y(1,4,3,2) 1.000000 994.0000 Y(3,4,4,5) 1.000000 0.000000

Y(1,4,4,1) 1.000000 0.000000 Y(4,1,1,1) 1.000000 0.000000 Y(1,4,4,2) 1.000000 0.000000 Y(4,1,1,2) 1.000000 0.000000 Y(1,4,4,3) 1.000000 0.000000 Y(4,1,1,3) 1.000000 0.000000 Y(1,4,4,4) 1.000000 0.000000 Y(4,1,1,4) 1.000000 0.000000

(48)

Y(2,1,1,2) 1.000000 0.000000 Y(4,2,2,1) 1.000000 0.000000 Y(2,1,1,3) 1.000000 0.000000 Y(4,2,2,2) 1.000000 0.000000 Y(2,1,1,4) 1.000000 0.000000 Y(4,2,2,3) 1.000000 0.000000 Y(2,1,1,5) 1.000000 0.000000 Y(4,2,2,4) 1.000000 0.000000 Y(2,1,2,1) 1.000000 2074.000 Y(4,2,2,5) 1.000000 0.000000 Y(2,2,2,1) 1.000000 0.000000 Y(4,2,4,5) 1.000000 2481.000 Y(2,2,2,2) 1.000000 0.000000 Y(4,3,3,1) 1.000000 0.000000 Y(2,2,2,3) 1.000000 0.000000 Y(4,3,3,2) 1.000000 0.000000 Y(2,2,2,4) 1.000000 0.000000 Y(4,3,3,3) 1.000000 0.000000 Y(2,2,2,5) 1.000000 0.000000 Y(4,3,3,4) 1.000000 0.000000 Y(2,2,4,2) 1.000000 2481.000 Y(4,3,3,5) 1.000000 0.000000 Y(2,3,3,1) 1.000000 0.000000 Y(4,3,4,1) 1.000000 994.0000 Y(2,3,3,2) 1.000000 0.000000 Y(4,4,1,3) 1.000000 407.0000 Y(2,3,3,3) 1.000000 0.000000 Y(4,4,4,1) 1.000000 0.000000 Y(2,3,3,4) 1.000000 0.000000 Y(4,4,4,2) 1.000000 0.000000 Y(2,3,3,5) 1.000000 0.000000 Y(4,4,4,3) 1.000000 0.000000 Y(2,3,2,4) 1.000000 2892.000 Y(4,4,4,4) 1.000000 0.000000 Y(2,4,3,3) 1.000000 994.0000 Y(4,4,4,5) 1.000000 0.000000

Lampiran 11 Contoh program Grup 3 Kasus 2

MODEL: SETS:

KLUB/ 1 .. 4/; RONDE/ 1 .. 6/; BANTU/ 1 .. 4/;

JARAK(KLUB,KLUB):D;

PERTANDINGAN(KLUB,KLUB,RONDE):X,Z; PERJALANAN(KLUB,KLUB,KLUB,RONDE):Y; ENDSETS

DATA: D =

0

2074

823

407

2074

0

2892

2481

823

2892

0

994

407

2481

994

0

;

ENDDATA

L=1; U=3;

!FUNGSI OBJEKTIF (1);

MIN = @SUM(KLUB(I):@SUM(KLUB(J): D(I,J) * X(I,J,1))) +

@SUM(KLUB(T):@SUM(KLUB(I):@SUM(KLUB(J):@SUM(RONDE(K)|K#LE#5:D(I,J) *Y(T,I,J,K))))) + @SUM(KLUB(I):@SUM(KLUB(J):D(I,J)*X(I,J,6))) ;

!KENDALA-KENDALA;

!KENDALA (2);

(49)

!KENDALA (3);

@FOR(KLUB(I):@FOR(RONDE(K):@SUM(KLUB(J): X(I,J,K) + X(J,I,K))= 1;));

!KENDALA (4);

@FOR(KLUB(I):@FOR(KLUB(J)|J#NE#I:@SUM(RONDE(K):X(I,J,K)) = 1;));

!KENDALA (5);

@FOR(KLUB(I):@FOR(RONDE(K)|K#LE#6-U:@SUM(KLUB(J):X(I,J,K))+@SUM(BANTU(M)|M#LE#U:@SUM(KLUB(J):X(I,J,K +M)))>=L;));

@FOR(KLUB(I):@FOR(RONDE(K)|K#LE#6-U:@SUM(KLUB(J):X(I,J,K))+@SUM(BANTU(M)|M#LE#U:@SUM(KLUB(J):X(I,J,K +M)))<=U;));

!KENDALA (6);

@FOR(KLUB(I):@FOR(KLUB(J):@FOR(RONDE(K)|K#LE#5:X(I,J,K)+X(J,I,K)+X (I,J,K+1)+X(J,I,K+1)<=1;)));

!KENDALA (7);

@FOR(KLUB(I):@FOR(RONDE(K):Z(I,I,K)=@SUM(KLUB(J):X(J,I,K));));

!KENDALA (8);

@FOR(KLUB(I):@FOR(KLUB(J)|J#NE#I:@FOR(RONDE(K):Z(I,J,K)=X(I,J,K);) ));

!KENDALA (9);

@FOR(KLUB(T):@FOR(KLUB(I):@FOR(KLUB(J):@FOR(RONDE(K)|K#LE#5:Y(T,I, J,K)>=Z(T,I,K)+Z(T,J,K+1)-1;))));

!KENDALA (10);

@FOR(KLUB(I):@FOR(KLUB(J):@FOR(RONDE(K):@BIN(X(I,J,K));)));

!KENDALA (11);

@FOR(KLUB(I):@FOR(KLUB(J):@FOR(RONDE(K):@BIN(Z(I,J,K));)));

!KENDALA (12);

@FOR(KLUB(T):@FOR(KLUB(I):@FOR(KLUB(J):@FOR(RONDE(K):@BIN(Y(T,I,J, K));))));

!KENDALA (13);

@FOR(RONDE(K)|K#GE#4:@FOR(KLUB(I):@FOR(KLUB(J):X(I,J,K)=X(J,I,K-3);)));

(50)

Lampiran 12 Contoh hasil Grup 3 Kasus 2

Global optimal solution found.

Objective value: 25478.00

Objective bound: 25478.00

Infeasibilities: 0.000000

Extended solver steps: 573

Total solver iterations: 54132

Variable Value Reduced Variable Value Reduced

Cost Cost

L 1.000000 0.000000 X(1,2,1) 1.000000 2074.000 U 3.000000 0.000000 X(1,3,5) 1.000000 0.000000 D(1,1) 0.000000 0.000000 X(1,4,6) 1.000000 407.0000 D(1,2) 2074.000 0.000000 X(2,1,4) 1.000000 0.000000 D(1,3) 823.0000 0.000000 X(2,3,6) 1.000000 2892.000 D(1,4) 407.0000 0.000000 X(2,4,5) 1.000000 0.000000

D(2,1) 2074.000 0.000000 X(3,1,2) 1.000000 0.000000 D(2,2) 0.000000 0.000000 X(3,2,3) 1.000000 0.000000 D(2,3) 2892.000 0.000000 X(3,4,1) 1.000000 994.0000 D(2,4) 2481.000 0.000000 X(4,1,3) 1.000000 0.000000

D(3,1) 823.0000 0.000000 X(4,2,2) 1.000000 0.000000

D(3,2) 2892.000 0.000000 X(4,3,4) 1.000000 0.000000

D(3,3) 0.000000 0.000000 Z(1,1,2) 1.000000 0.000000 D(3,4) 994.0000 0.000000 Z(1,1,3) 1.000000 0.000000 D(4,1) 407.0000 0.000000 Z(1,1,4) 1.000000 0.000000

(51)

Z(2,1,4) 1.000000 0.000000 Y(2,3,3,5) 1.000000 0.000000

Z(2,2,1) 1.000000 0.000000 Y(2,4,3,5) 1.000000 994.0000 Z(2,2,2) 1.000000 0.000000 Y(2,4,4,1) 1.000000 0.000000 Z(2,2,3) 1.000000

Gambar

Gambar 1 Contoh dari turnamen  single round robin dengan      klub diwakili
Tabel 6 Data jarak antarkota pada Grup 1 (dalam km)
Tabel 10 Jadwal pertandingan Grup 1 pada Kasus 1
Tabel 13 Jadwal pertandingan Grup 3 pada Kasus 1
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dalam foto olahraga terkandung banyak materi visual, mulai dari atlit, perangkat pertandingan, penonton, hingga unsur-unsur lain yang kerap muncul dari gelaran

(untuk pertandingan internasional, panjangnya harus 110 hingga 120 yard dan lebarnya 70 hingga 80 yard). Passing atau menendang bola adalah salah satu dari beberapa teknik dasar

Dalam penelitian ini, yang menjadi fokus penulis ialah mencoba membuat suatu sistem/aplikasi yang mana akan digunakan untuk membuat suatu penjadwalan dari

Kartu member untuk penggemar klub sepak bola ini dapat digunakan suporter untuk pengganti tiket pertandingan di stadion dengan menempelkan kartu RFID yang