I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan sarana meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan yang
memadai akan membuat manusia mempunyai kesempatan memperbaiki kehidupannya.
Untuk mencapai itu semua maka kebijaksanaan pemerintah merupakan tombak utama dalam
perbaikan pendidikan itu sendiri sesuai dengan salah satu tujuan Negara Indonesia yaitu ikut
serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Menurut Nursid Sumaatmadja (2001: 22) bahwa hakikat pendidikan adalah:
“Salah satu proses yang berlandaskan usaha yang sadar tujuan, yang kegiatannya diarahkan
untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan demikian, proses pendidikan itu berwawasan kepentingan anak didik sebagai individu dan sekaligus sebagai anggota masyarakat”
Selanjutnya berdasarkan fungsi pendidikan nasional, pembangunan pendidikan diarahkan
untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia dan juga perluasan serta peningkatan
pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang
Dasar Negara Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (1) yang menyebutkan bahwa setiap warga
negara berhak mendapatkan pendidikan.
Pembangunan pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Indonesia melalui suatu proses pendidikan yang bermutu. Pendidikan yang bermutu dapat
dicapai apabila komponen-komponennya terpenuhi sesuai dengan kebutuhan dan
kualifikasi.
Dari segi kualitas yaitu dengan mengadakan pelatihan kepada guru bidang studi dan
tinggi. Menurut Sardiman (2007: 163) Guru sebagai tenaga profesional di bidang
kependidikan, di samping memahami hal-hal yang bersifat filosofis dan konseptual, juga
harus mengetahui dan melaksanakan hal-hal yang bersifat teknis. Hal-hal yang bersifat teknis
ini, terutama kegiatan mengelola dan melaksanakan pembelajaran.
Menurut Sardiman A. M (2007: 163), dalam pendidikan guru dikenal adanya pendidikan guru berdasarkan kompetensi. Lebih lanjut menurut Sardiman A. M (2007: 164), untuk program S1 salah satunya dikenal adanya sepuluh kompetensi guru yang merupakan profil kemampuan dasar bagi seorang guru. Sepuluh kompetensi guru itu meliputi: menguasai bahan, mengelola program belajar mengajar, mengelola kelas, menggunakan media/ sumber, menguasai landasan kependidikan, mengelola interaksi belajar mengajar, menilai prestasi siswa untuk kepentingan pembelajaran, mengenal fungsi dan progran layanan bimbingan dan penyuluhan, mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah serta memahami prinsip-prinsip dan hasil penelitian pendidikan guna keperluan penganjaran.
Kompetensi guru sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 8 Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Keempat kompetensi tersebut dapat dideskripsikan sebagai berikut:
1. Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, sekurang-kurangnya meliputi (a) pemahaman wawasan atau landasan kependidikan, (b) pemahaman terhadap peserta didik, (c) pengembangan kurikulum/silabus, (d) perancangan pembelajaran, (e) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, (f) pemanfaatan teknologi pembelajaran, (g) evaluasi proses dan hasil belajar, dan (h) pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
2. Kompetensi personal (kepribadian) sekurang-kurangnya mencakup (a) berakhlak mulia, (b) arif dan bijaksana, (c) mantap, (d) berwibawa, (e) stabil, (f) dewasa, (g) jujur, (h) mampu menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat, (i) secara objektif mengevaluasi kinerja sendiri, dan (j) mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan.
sekitar dengan mengindahkan norma serta sistem nilai yang berlaku, dan (e) menerapkan prinsip-prinsip persaudaraan dan semangat kebersamaan.
4. Kompetensi profesional merupakan kemampuan guru dalam menguasai pengetahuan bidang ilmu, teknologi, dan/atau seni yang sekurang-kurang meliputi penguasaan (a) materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai standar isi program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang diampunya, dan (b) konsep-konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi, atau seni yang relevan yang secara konseptual menaungi atau koheren dengan program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang diampu.
Berdasarkan pendapat tersebut di atas, guru merupakan faktor kunci yang menentukan efektif
atau tidaknya proses belajar, termasuk keahlian dalam pengunaan media, sarana muapun
perangkat pembelajaran. Oleh karena itu, untuk meningkatkan mutu pendidikan, maka
masalah kebutuhan guru dan kesesuian latar belakang pendidikan guru dengan bidang studi
yang diajarkan perlu dikaji dan diuji ulang oleh instansi yang terkait.
Masalah kebutuhan guru dan kesesuaian latar belakang pendidikan guru merupakan salah
satu permasalahan di dunia pendidikan yang tidak hanya terjadi pada suatu wilayah tertentu
saja. Di beberapa wilayah bagian Negara Indonesia salah satunya Provinsi Lampung, lebih
tepatnya Kabupaten Lampung Barat terdapat 27 SMA baik Negeri maupun Swasta
mengalami masalah kebutuhan guru dan kesesuaian akan latar belakang pendidikan guru,
khususnya masalah kebutuhan dan kesesuaian latar belakang pendidkan guru geografi.
Menurut teori yang ada rasio guru dan siswa, dapat dikategorikan sebagai berikut:
Secara nasional Indonesia tidak kekurangan guru. Rasio guru dengan siswa yang ada 1:20.
Angka tersebut lebih baik dari rasio luar negeri seperti Korea Selatan 1:35. Menurut teori
Johnson (2000), jumlah siswa perkelas dapat di kategorikan sebagai berikut:
1. kelas kecil adalah 15-20 siswa perkelas
2. kelas sedang adalah 21-30 siswa perkelas
http//www.google.rasio guru dan siswa/jumlah siswa perkelas/, tanggal 30-09-2010 senin pkl.14.00.co.id
Sedangkan jumlah jam perminggu dalam satu kelas dapat di lihat pada tabel di bawa ini Tabel1.Jumlah Kelas dan Jam Perminggu
No Kelas Jumlah Jam Perminggu
1 X 2
2 XI 3
3 XII 3
Jumlah 3 8
Sumber: Kurikulum dan silabus pembelajaran SMA Tahun 2011
Berikut merupakan gambaran kondisi jumlah guru geografi di setiap SMA baik Negeri
maupun Swasta di Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung Tahun 2011.
Tabel 2. Daftar Nama Sekolah, Jumlah Guru Geografi, Jumlah Siswa dan Jumlah Kelas disetiap SMA Baik Negeri Maupun Swasta di Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung Tahun 2011.
No Nama Sekolah
Berdasarkan tabel satu tersebut dapat disimpulkan bahwa jumlah guru geografi, jumlah siswa
dan jumlah kelas masih kurang merata pada setiap SMA yang ada di kabupaten Lampung
Barat. Hal ini terbukti sebanyak 14 SMA (51%) dengan jumlah guru geografi sebanyak 1
orang guru persekolah, 9 SMA atau (32%) jumlah guru geografi sebanyak 2 orang guru
persekolah, 3 SMA (14%) yang jumlah guru geografi sebanyak 3 orang guru persekolah dan
1 SMA (3%) jumlah guru geografi sebanyak 5 orang guru persekolah. Dapat pula
disimpulkan rasio antara guru dan siswa berjumlah 1:142, berarti 1 orang guru geografi
berbanding dengan 142 siswa yang di didik, rasio antara guru dan kelas berjumlah 1:6, berarti
1 orang guru geografi berbanding dengan 6 kelas. rasio antara sekolah dan guru berjumlah
1:2, berarti 1 sekolah berbanding dengan 2 orang guru geografi dan rasio antara kelas dan
siswa berjumlah 1:26, berarti 1 kelas geografi berbanding dengan 26 siswa.
Dari Penelitian awal terdapat Kekurangan guru seperti yang terjadi di SMAN 1 Way Tenong
Terdapat 3 orang guru yang mengajar geografi, hanya saja yang berlatar belakang dari S1
geografi hanya 1 orang saja yang 2 berlatar belakang S1 Sejara dan S1 PPKn, sama dengan
kejadian di SMAN 2 Way Tenong guru yang mengajar berlatar belakang dari S1 Sejara, jadi
guru geografi SMA di Lampung Barat masih ada yang berlatar belakang tidak sesuai dengan
bidang studi yang diajarkan (Non pendidikan geografi). Dari inpormasi guru di kabupaten
Lampung Barat ada yang berlatar belakang dari lulusan SI Pendidikan Ekonomi, SI
Pendidikan Sejarah, SI Pendidikan PPKn, SI Pendidikan Biologi dan SI PAI, SI Pendidikan
Bahasa Indonesia, SI Pendidikan Matematika, SI Hukum, SI Kurikulum Teknologi, AKTA
VI, D2 PGSD dan SMA. dan guru georafi menyebar secara merata. (Ka-BAK DIKMEN
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini meliputi:
1. Jumlah guru geografi yang dibutuhkan di setiap SMA di Kabupaten Lampung Barat
Provinsi Lampung Tahun 2011.
2. Kesesuaian guru geografi dengan latar belakang pendidikannya disetiap SMA Kabupaten
Lampung Barat Provinsi Lampung Tahun 2011.
3. Sebaran guru geografi disetiap SMA Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung
Tahun 2011.
4. Rasio antara guru dan siswa berjumlah 1:142
5. Rasio antara guru dan kelas berjumlah 1:6
6. Rasio antara sekolah dan guru berjumlah 1:2
7. Rasio antara kelas dan siswa berjumlah 1:26
C. Batasan Masalah
1. Jumlah guru geografi yang dibutuhkan di setiap SMA di Kabupaten Lampung
Barat Provinsi Lampung Tahun 2011.
2. Kesesuaian guru geografi dengan latar belakang pendidikannya disetiap SMA Kabupaten
Lampung Barat Provinsi Lampung Tahun 2011.
3. Sebaran guru geografi disetiap SMA Kabupaten Lampung Barat Provinsi
Lampung Tahun 2011.
D. Rumusan Masalah
1. Berapakah jumlah guru geografi yang dibutuhkan di setiap SMA di Kabupaten
Lampung Barat Provinsi Lampung Tahun 2011.
2. Bagaimanakah kesesuaian guru geografi dan latar belakang pendidikannya
disetiap SMA Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung Tahun 2011?
3 Bagaimanakah sebaran guru geografi disetiap SMA Kabupaten Lampung Barat
Provinsi Lampung Tahun 2011 dapat di buat dalam bentuk peta?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Mendeskripsikan jumlah guru geografi yang dibutuhkan disetiap SMA Kabupaten
Lampung Barat Provinsi Lampung Tahun 2011.
2. Mendeskripsikan kesesuaian guru geografi dengan latar belakang pendidikannya disetiap
SMA Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung Tahun 2011.
3. Mendeskripsikan sebaran guru geografi disetiap SMA Kabupaten Lampung Barat
Provinsi Lampung Tahun 2011 dalam bentuk peta.
F. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini adalah:
1. Sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
2. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan bagi Dinas Pendidikan
Nasional di Kabupaten Lampung Barat dalam penempatan dan sebaran guru geografi di
SMA pada Kabupaten Lampung Barat dapat dilaksanakan secara merata sesuai dengan
kebutuhan tiap sekolah.
3. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi ilmu pendidikan terutama
pengetahuan dibidang pendidikan. Selain itu, dapat dijadikan sebagai referensi bagi para
peneliti yang akan meneliti masalah-masalah lain yang relevan.
G. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini meliputi:
1. Ruang lingkup objek penelitian adalah kebutuhan dan sebaran guru geografi disetiap
SMA Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung.
2. Ruang lingkup subjek penelitian adalah Guru sekolah dan guru geografi disetiap SMA
Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung.
3. Ruang lingkup tempat penelitian adalah SMA Kabupaten Lampung Barat Provinsi
Lampung.
4. Ruang lingkup waktu penelitian adalah Tahun 2011.
5. Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah Pendidikan Geografi.
Pendidikan Geografi secara sederhana pengajaran geografi adalah geografi yang di
ajarkan ditingkat sekolah dasar dan sekolah menengah. Karena itu penjabaran
konsep-konsep, pokok bahasan dan sub pokok bahasannya harus disesuaikan dan diselaraskan
dengan tingkat pengalaman dan perkembangan mental anak pada jenjang-jenjang
III. METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik maka perlu adanya metode ilmiah, yaitu suatu
metode atau cara yang dimaksud dan terdapat dalam suatu ilmu yang disebut metodelogi.
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Deskriptif. Metode
Deskriptif menurut Sumadi Suryabrata (2003:19), adalah akumulasi dasar dalam cara
deskriptif semata-mata tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan, mentest,
hipotesis, membuat ramalan atau mendapatkan makna dari implikasi.
Menurut Mely G. Tan dalam Ulber Silalahi (2009:28) menyatakan bahwa metode penelitian
deskriptif bertujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat- sifat individu, keadaan, gejala
atau kelompok tertentu atau untuk menentukan frekuensi atau penyebaran suatu gejala atau
frekuensi adanya hubungan tertentu antara suatu gejala dan gejala yang lain dalam
masyarakat. Lebih lanjut Masri Singarimbun (1989:7) menyatakan bahwa penelitian
deskriptif mempunyai dua tujuan, yang pertama yaitu untuk mengetahui frekuensi terjadinya
suatu aspek fenomena sosial tertentu dimana hasilnya dicerminkan dalam Tabel-Tabel
frekuensi. Sedangkan yang kedua yaitu untuk mendeskripsikan secara terperinci fenomena-
fenomena sosial tertentu.
Berdasarkan dari pendapat di atas tujuan metode penelitian, penggunaan metode deskriptif
dalam penelitian ini diarahkan pada suatu penggambaran tentang Kebutuhan dan Latar
Belakang Pendidikan Guru Geografi Serta Sebarannya Di Setiap SMA Kabupaten Lampung
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Moh. Pabudu Tika (2005:24), populasi adalah himpunan indvidu atau objek yang
banyak terbatas atau tidak terbatas. Himpunan atau objek yang terbatas adalah himpunan
individu atau objek yang dapat diketahui atau diukur dengan jelas jumlah batasnya.
Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2006: 115), populasi adalah keseluruhan populasi
atau jumlah dari objek yang akan diteliti.
Berdasarkan pendapat di atas, maka populasi dalam penelitian ini adalah guru geografi SMA
di Kabupaten Lampung Barat. Guru geografi di 19 SMA Negeri berjumlah 37 orang guru
sedangkan guru geografi di 8 SMA Swasta berjumlah 10 orang guru. Sehingga di dalam
Tabel jumlah guru geografi SMA di Kabupaten Lampung Barat berjumlah 47 orang guru
geografi.
2. Sampel
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:131), sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi
yang diteliti. Lebih lanjut Suharsimi Arikunto (2006:134) menyatakan bahwa untuk sekedar
ancer-ancer, maka apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subjeknya besar dapat
diambil antara 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih. Sedangkan sampel yang diambil dalam
penelitian ini sebanyak 47 orang guru di ambil 100% dari populasi.
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek penelitian. Sering pula variabel
penelitian itu sebagai faktor- faktor yang berperanan dalam penelitian peristiwa/gejala yang
akan diteliti (Sumadi Suryabrata, 2000:72). Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto
(2006:19) bahwa variabel adalah subjek atau objek penelitian atau apa yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian.
Variabel dalam penelitian ini adalah deskripsi kebutuhan dan Latar Belakang pendidikan
guru geografi serta sebarannya Di Setiap SMA Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung
Tahun 2011 yaitu sebagai berikut:
1. Jumlah guru geografi yang dibutuhkan disetiap SMA Kabupaten Lampung Barat Provinsi
Lampung Tahun 2011.
2. Relevansi guru geografi dengan latar belakang pendidikannya disetiap SMA Kabupaten
Lampung Barat Provinsi Lampung Tahun 2011.
3. Sebaran guru geografi disetiap SMA Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung
Tahun 2011.
2. Definisi Oprasional Variabel
Menurut Masri Singarimbun (1995:46) menyatakan bahwa definisi operasional variabel
adalah suatu informasi ilmiah yang sangat membantu penelitian lain yang ingin
menggunakan variabel yang sama. Sedangkan menurut Sumadi Suryabrata (2006:76) bahwa
definisi operasional variabel adalah definisi yang didasarkan atas sifat- sifat hal yang
didefinisikan yang dapat diamati (diobservasi). Variabel yang akan diteliti pada penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Pengertian kebutuhan guru yang dimaksud di dalam penelitian ini adalah jumlah guru
geografi yang dibutuhkan disetiap SMA di Kabupaten Lampung Barat. Terkait dengan hal
tersebut, maka untuk menghitung kebutuhan guru harus diketahui terlebih dahulu
komponen-komponennya yakni jumlah kelas, jumlah jam bidang studi geografi per minggu, dan jumlah
jam maksimum wajib mengajar guru per minggu. (Sumber: Desti Dwiyanti, 2007:29).
a. Jumlah kelas, yaitu banyaknya kelas murid yang mengikuti pelajaran geografi di setiap SMA di Kabupaten Lampung Barat.
b. Jumlah jam bidang studi per minggu, yaitu jumlah jam per minggu tiap kelas untuk bidang studi geografi di setiap SMA di Kabupten Lampung Barat.
c. Jumlah jam maksimum wajib mengajar guru per minggu, maksudnya adalah jumlah jam wajib maksimum seorang guru untuk mengajar. Jam maksimum wajib mengajar guru per minggu untuk guru SMA di Kabupten Lampung Barat adalah 24 jam.
b. Latar Belakang Pendidikan
Latar belakang pendidikan adalah suatu tanda bukti telah berakhirnya suatu proses
pembelajaran dijenjang tertentu, tanda buti tersebut jika pada pendidikan formal disebut
Ijazah sedangkan pada pendidikan Non formal disebut Piagam. Sedangkan latar belakang
pendidikan dalam penelitian ini adalah Ijazah pendidikan akademik terakhir yang dimiliki
guru bidang studi yang mengajar di SMA Kabupaten Lampung Barat tahun 2011, proses
pembelajaran akan berjalan dengan baik jika latar belakang guru yang mengajar sesuai
dengan bidang studi yang diajarkan.
Adapun kemungkinan-kemungkinan latar belakang pendidikan yang dimiliki oleh guru
geografi SMA di Kabupaten Lampung Barat adalah adanya kesesuaian dan ketidaksesuaian
bidang studi yang diajarkan, yaitu sebagai berikut:
1. Seorang guru geografi dikatakan memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai dengan
bidang studi yang diajarkannya (Geografi) jika guru tersebut merupakan seorang lulusan:
b. D2 atau D3 Pendidikan Geografi dan selanjutnya melakukan penyesuaian S1
Pendidikan Geografi.
c. S1 Fakultas Geografi yang mengambil Akta IV (Akta Mengajar).
2. Seorang guru geografi dikatakan memiliki latar belakang pendidikan yang kurang sesuai
dengan bidang studi yang diajarkannya (Geografi) jika latar belakang pendidikan guru
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Guru tersebut merupakan lulusan D2 atau D3 Pendidikan Geografi namun tidak
melanjutkan ke jenjang S1 Pendidikan Geografi.
b. Guru tersebut merupakan lulusan D2 atau D3 Pendidikan Geografi namun
melanjutkan ke jenjang S1 non- Pendidikan Geografi.
3. Seorang guru geografi dikatakan tidak memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai
dengan bidang studi yang diajarkannya (Geografi) jika latar belakang pendidikan guru
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Guru geografi yang bukan lulusan S1 Pendidikan Geografi dan bukan bergelar
sarjana Pendidikan Geografi. Dalam hal ini terdapat beberapa kemungkinan.
Kemungkinan pertama, guru tersebut merupakan lulusan sarjana pendidikan tetapi
bukan sarjana pendidukan perogram studi Pendidikan Geografi. Kemungkinan kedua,
guru tersebut lulusan S1 tetapi bukan sarjana pendidikan (non - FKIP).
b. Guru geografi lulusan D2, atau D3 FKIP tetapi bukan program studi Pendidikan
Geografi.
c. Guru geografi lulusan SMA/ SMK/ MA.
c. Sebaran Guru
Sebaran guru yang dimaksud di dalam penelitian ini adalah persebaran guru geografi SMA di
merata, tidak merata dan mengelompok. Dikatakan merata jika persebaran guru geografi
SMA di Kabupaten Lampung Barat tercukupi di setiap SMA dalam satu kecamatan/ kota,
sedangkan dikatakan tidak merata jika persebaran guru geografi SMA di Kabupaten
Lampung Barat tidak tersebar di setiap SMA dalam suatu kecamatan/ kota. Kemudian,
dikatakan mengelompok jika guru geografi SMA yang ada hanya mengelompok pada suatu
kecamatan/ kota.
Dalam penelitian ini, sebaran guru akan ditampilkan dalam bentuk sebuah peta dengan
menggunakan komputer. Peta akan mempermudah memberikan gambaran secara visual
dalam melihat sebaran maupun kebutuhan guru yang diperlukan di lapangan secara
keruangan, sehingga kebijaksanaan dalam menentukan kebutuhan guru dan sebarannya lebih
terarah dan tepat sasaran.
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Menurut Anas Sudjiono (2007: 145) observasi yaitu dapat menilai tingkah laku individu atau
proses terjadinya sesuatu kegaiatan yang diamati, baik dalam situasi sebenarnya maupun
situasi buatan. Teknik observasi sebagai pelengkap teknik yang lain dilaksanakan dalam
rangka menjaring data primer dengan cara mengadakan pengamatan langsung di lapangan.
2. Dokumentasi
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 231), teknik dokumentasi adalah suatu cara mencari data
mengenai hal- hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,
data sekunder seperti data persebaran, monografi daerah penelitian, sejarah singkat, peta
daerah penelitian, dan sebagainya, guna melengkapi dan memberi penjelasan terhadap
fenomena daerah serta obyek penelitian.
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian mengenai deskripsi kebutuhan dan
latar belakang pendidikan guru geografi serta sebarannya di Kabupaten Lampung Barat
Provinsi Lampung Tahun 2011 menggunakan analisis data
a. Untuk menjawab rumusan masalah tentang kebutuhan guru geografi menggunakan rumus
di bawah ini:
JKxJBP
JMG
Keterangan:
KG : Kebutuhan guru
JK : Jumlah kelas murid geografi
JBP : Jumlah jam bidang studi geografi per minggu
JMG : Jam maksimal wajib mengajar guru per minggu (24 jam)
(Desti Dwiyanti, 2007:34)
b. Untuk menjawab rumusan masalah tentang latar belakang pendidikan adalah ijazah
pendidikan akademik terakhir yang dimiliki oleh seorang guru.
c. Sedangkan untuk menjawab rumusan masalah tentang sebaran guru geografi di Kabupaten
V. SIMPULAN DAN SARAN
A.Simpulan
Data yang telah diproleh dengan cara Observasi dan Dokumentasi dalam penelitian ini
setelah disusun dengan teknik persentase dengan menggunakan rumus perencanaan akan
kebutuhan guru, maka disimpulkan mengenai kebutuhan dan latar belakang pendidikan guru
geografi serta sebarannya di Kabupaten Lampung Barat Tahun 2011 adalah sebagai berikut:
1. Dari perhitungan akan kebutuhan guru SI geografi di SMA dikabupaten Lampung Barat
mebutukan sebanyak 33 orang guru tamatan SI geografi, Sedangkan guru yang tamatan
SI geografi Sebanyak 29 orang guru. jadi Secara keseluruhan antara jumlah guru S1
geografi yaitu 29 orang guru, dengan jumlah kebutuhan guru S1 geografi di Kabupaten
Lampung Barat yaitu sebanyak 33 orang guru, dapat disimpulkan bahwa di Kabupaten
lampung barat hanya mengalami kekurangan guru sebanyak 4 orang guru atau sebesar
12,12% saja.
Dari 17 kecamatan di Kabupaten Lampung Barat yang terdiri dari 27 sma Dengan
Jumlah guru yang mengajar bidang Studi geografi sebanyak 47 orang, 6 kecamatan
mengalami kelebihan (Kecamatan Sumber Jaya, Kecamatan Sekincau, Kecamatan Balik
Bukit, Kecamatan Bengkunat, Kecamatan Ngambur dan Kecamatan Karya Penggawa), 4
kecamatan mengalami cukup (Kecamatan Belalau, Kecamatan Batu Brak, Kecamatan
Pesisir Selatan, Kecamatan Lemong) dan 6 kecamatan mengalami kekurangan guru S1
Geografi (Kecamatan Way Tenong, Kecamatan Suoh, Kecamatan Sukau, Kecamatan
Pesisir Tengah, Kecamatan Bengkunat Belimbing dan Kecamatan Pesisir Utara),
2. Guru yang mengajar geografi di SMA Kabupaten Lampung Barat yakni 47 orang guru
yang berlatar belakang, dari 29 atau sebesar 61,7 % yaitu guru lulusan SI Pendidikan
Geografi, 2 atau sebesar 4,25 % yaitu guru lulusan SI Pendidikan Sejarah, 2 atau sebesar
4,25 % yaitu guru lulusan SI Pendidikan PPKn, 1 atau sebesar 2,1 % yaitu guru lulusan
SI Pendidikan Bahasa Indonesia, 3 atau sebesar 6,8 % yaitu guru lulusan SI Pendidikan
Ekonomi, 2 atau sebesar 4,25 % yaitu guru lulusan SI Pendidikan Biologi, 1 atau sebesar
2,1 % yaitu guru lulusan SI Pendidikan Matematika, 1 atau sebesar 2,1 % yaitu guru
lulusan SI Hukum, 2 atau sebesar 4,25 % yaitu guru lulusan SI PAI, 1 atau sebesar 2,1
% yaitu guru lulusan SI kurikulum Teknologi, 1 atau sebesar 2,1 % yaitu guru lulusan
AKTA VI, 1 atau sebesar 2,1 % yaitu guru lulusan D2 PGSD dan 1 atau sebesar 2,1 %
yaitu guru lulusan SMA. Dari 47 orang guru tersebut ada 29 orang guru yang latar
belakang pendidikannya sesuai dengan bidang studi yang diajarkan, sedangkan ada 18
orang guru yang latar belakang pendidikannya tidak sesuai dengan bidang studi yang
diajarkan.
3. Jika berdasarkan hasil penelitian, jumlah guru SI geografi dari 27 SMA yang ada di
Kabupaten Lampung Barat sebanyak 29 orang guru S1 geografi sedangkan yang
dibutuhkan untuk Se-Kabupaten Lampung Barat sebanyak 33 orang guru S1geografi.
Dengan demikian, total kekurangan guru S1 geografi di SMA Kabupaten Lampung Barat
hanya sebanyak 4 orang guru S1 geografi saja sedangkan ada 12 SMA yang tidak ada
guru S1 geografi. Dari hasil penelitian, dapat dinyatakan bahwa sebaran guru SI
pendidikan geografi di SMA Kabupaten Lampung Barat adalah tidak merata.
B. Saran
1. Bagi Dinas Pendikan Nasional dan SMA di Kabupaten Lampung Barat hendaknya
menerapkan sistem penyaringan dan penempatan guru geografi secara sungguh-sungguh
bedasarkan pada prinsip seorang calon guru berijazah pendidikan geografi hanya boleh
ditugaskan untuk mengajar geografi, tidak untuk mengajar Sejarah atau bidang studi
yang lainnya. kenyataan seperti ini masih terjadi di Kabupaten Lampung Barat. Hal
tersebut tentunya akan sangat mempengaruhi profesionalitas tenaga kependidikan,
khususnya guru geografi. Oleh karena itu diharapkan Dinas Pendidikan Nasional dapat
membuat kebijakan-kebijakan yang tepat, sehingga setiap guru yang akan mengajar
bidang studi geografi di SMA Kabupaten Lampung Barat benar-benar lulusan SI
Pendidikan Geografi. Karena seoarang lulusan SI Pendidikan Geografi tentunya
mempunyai kompetensi yang berkualitas untuk menjadi guru Geografi yang baik,
sehingga kelak dapat menjalankan tugas dan kewajiban dengan baik dan bertanggung
jawab.
2. Guru Geografi yang kualifikasinya telanjur tidak tepat hendaknya mengikuti penataran,
pendidikan ataupun pelatihan di bidang Geografi yang diadakan oleh Dinas Pendidikan
Nasional Kabupaten Lampung Barat, Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Lampung,
ataupun pihak swasta yang berkompetensi di bidang geografi sehingga kelak dapat
meningkatkan kompetensi guru yang bersangkutan.
3. Pemerintah dan Dinas pendidikan Nasional hendaknya membuat sebuah kebijakan yang
berisi bahwa bagi guru geografi yang masih berijazah non SI Pendidikan Geografi
hendaknya mengambil lagi pendidikan ke jenjang SI Pendidikan Geografi di Perguruan
DESKRIPSI KEBUTUHAN DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN SERTA SEBARAN GURU GEOGRAFI SMA DI KABUPATEN
LAMPUNG BARAT TAHUN 2011
Oleh
Andri Alexander
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG
DESKRIPSI KEBUTUHAN DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN SERTA SEBARAN GURU GEOGRAFI SMA DI KABUPATEN
LAMPUNG BARAT TAHUN 2011
(Skripsi)
Oleh
ANDRI ALEXANDER
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
RIWAYAT HIDUP
Andri Alexander dilahirkan di Tanjung Raya Way Tenong Lampung Barat pada tanggal 30 September 1985 anak ketiga dari 5 bersaudara pasangan dari Sairin dan Jusmida.
Menempuh pendidikan dasar SD Negeri 1 Tanjung Raya Kecamatan Way Tenong yang diselesaikan pada tahun 1999, Sekolah Menengah Pertama SMP Negeri 2 Sumber Jaya Lampung Barat diselesaikan pada tahun 2001, Penulis melanjutkan Sekolah Menengah Umum SMA Negeri 3 Kotabumi Lampung Utara diselesaikan pada tahun 2004.
Pada tahun 2005, melanjutkan jenjang Pendidikan Tinggi di Universitas Lampung yang di terima pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
Selama kuliah penulis aktif dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan di Himpunan Pendidikan Geografi (AMPERA) tahun 2005-2006, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) periode 2006-2007 sebagai anggota.
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Bagan Kerangka Pikir ... ... 22 2. Peta Administratif Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung
Tahun 2011 ... ... 33 3. Peta Pesebaran SMA di Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung Tahun 2011 ... ... 42
4. PiramidaPenduduk Menurut Umur dan jeniskelamin di Kabupaten
Lampung Barat Tahun 2010 ... ... 44 5. Peta Persebaran Kebutuhan Guru S1 Geografi SMA di Kabupaten
Lampung Barat Provinsi Lampung Tahun 2011 ... ... 78 6. Peta kesesuaian Latar Belakang Pendidikan guru S1 Geografi SMA
di Kabupaten Lampung Barat tahun 2011 ... ... 82 7. Peta Sebaran Guru S1 Geografi SMA di Kabupaten Lampung Barat
V. KESIMPULAN DAN SARAN... 92
A. Kesimpulan ... . 92
B. Saran ... . 94
DAFTAR PUSTAKA ... 96
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Lampiran I Surat Pengantar Kuesioner Kepada Responden ... ... 99
2. Lampiran II Panduan Wawancara Untuk Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung Tahun 2011 ... ... 100
3. Lampiran III Panduan Wawancara Untuk Guru Geografi di SMA
Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung Tahun 2011 ... ... 103
4. Lampiran IV Lokasi Penelitian ... ... 107
5. Lampiran V Rekapitulasi Nama Sekolah, Nama Guru, Status Guru, Latarbelakang guru dan jumlah Jam Mengajar SMA di Kabupaten
Lampung Barat Provinsi Lampung Tahun 2011 ... ... 121
6. Lampiran VI Data Identitas dan Jumlah Siswa SMA Kabupaten
Lampung Barat Tahun Ajaran 2010/2011 ... ... 124
7. Lampiran VII Surat Izin Penelitian Dari UNILA ... ... 125
8. Lampiran VIII Surat Izin Penelitian Dari Dinas Pendidikan Kabupaten
Lampung Barat ... ... 126
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi & Widodo Supriyono, 1991. Psikologi Belajar. Rineka Cipta. Jakarta.
Asef Suganda. 2011. Ka.BAG DIKMEN DIKNAS. Kabupaten Lampung Barat.
Bintarto. 1979. Buku Penuntun Geografi Sosial. U.P Spring. Jogjakarta.
Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Jendral Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Jakarta.
Desti Dwi Yanti, 2007. Deskripsi Kebutuhan dan Sebaran Guru Geografi Sekolah Menengah Atas di kota Lubuk Linggau Propinsi Sumatera Selatan Tahun 2007. Skripsi. Universitas Lampung: Bandar Lampung.
Dinas pendidikan Kabupaten Lampung Barat. 2011. Laporan bulanan Sekolah Menengah Atas Kabupaten Lampung Barat. Dinas pendidikan Kabupaten Lampung Barat.
M. Pabundu Tika. 2005. Metode Penelitian Geografi. Bumi Aksara. Jakarta .
Malayu Hasibun. 1996. Manajemen Sumberdaya Alam. BPFE. Yogyakarta Bumi Aksara Jakarta.
Muhammad Ali. 1988. Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Angkasa Bandung.
Nursid Sumatmadja. 2001. Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan. Alumni Bandung.
Oemar Hamalik. 2004. Pendidikan Guru berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Bumi Aksara Jakarta
Pabundu Tika. 2005. Metode Penelitian Geografi. PT. Bumi Aksara. Jakarta.
Roger Kaufman.1987. Suatu Pendekatan Sistem. Jakarta intermedia. Jakarta.
Suharsimi Arikunto 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka cipta. Jakarta.
Sumadi Suryabrata. 2000. Metode Penelitian. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005.
http/www.google.sertifikasi guru. Diakses tanggal 30-09-2010 hari senin pkl. 14.00.co.id.
Universitas Lampung. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Universitas Lampung. 2010. Buku Panduan Universitas Lampung, Universitas Lampung. Bandar Lampung.
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Jumlah Kelas dan Jam Perminggu ... …… 4
2. Daftar Nama Sekolah, Jumlah Guru Geografi, Jumlah siswa dan Jumlah Kelas di setiap SMA Baik Negeri Maupun Swasta di Kabupaten
Lampung Barat Provinsi Lampung Tahun 2011 ... ..….. 5
3. Luas Wilayah Tiap Kecamatan di Kabupaten Lampung Barat
Tahun 2011 ... ….... 32
4. Nama Kecamatan dan Jumlah Desa Per Kecamatan di Kabupaten
Lampung Barat Tahun 2010 ... …… 35
5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Menurut Kecamatan
di Kabupaten Lampung Barat Tahun 2010 ... …… 36
6. Jumlah Penduduk, Luas Wilayah, kepadatan penduduk dan Jumlah SMA Menurut Kecamatan di Kabupaten Lampung Barat Tahun 2010 ... …… 38
7. Jumlah Sekolah di Kabupaten Lampung Barat Tahun 2011 ... …… 40
8. Nama Sekolah, Kelurahan, Kecamatan, dan Jumlah SMA di
Kabupaten Lampung Barat Tahun 2011 ... …… 41
9. Komposisi penduduk Menurut Umur di Kabupaten Lampung Barat
Tahun 2010 ... …… 43
10. Komposisi penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Masyarakat di
Kabupaten Lampung Barat Tahun 2010 ... …… 45
11. Komposisi penduduk Menurut Jenis Mata Pencaharian di Kabupaten Lampung Barat Tahun 2010 ... …… 47
12. Daftar Nama Sekolah, Jumlah Guru yang Mengajar Geografi, Jumlah Siswa dan Jumlah Kelas di Setiap SMA Kabupaten Lampung Barat
13. Daftar Nama Sekolah, Kebutuhan Guru, Guru Geografi Berdasarkan Kesesuaian Latar Belakang Pendidikan, dan Gurun Geografi yang ada saat ini di SMA Kabupaten Lampung Barat Tahun 2011 ... ... 77
14. Daftar Pendidikan Terakhir,Persentase (%) dan Kesesuaian Latar Belakanng Pendidikan Guru Geografi di Kecamatan kabupaten
Lampung Barat Tahun 2011 ... ... 81
15. Daftar Sebaran Guru Geografi SMA Per Kecamatan di Kabupaten
MOTTO
“Tidak ada balasan kebaikkan kecuali kebaikkan (pula), Maka Nikmat
Tuhan Kamu Yang Manakah Yang Kamu Dustakan .
(Q.S. AR-RAHMAN, Ayat 60 - 61)
“Sabar , Jujuy dan Bertanggung Jawab ádalah Kunci Keberhasilan.
(Penulis)
“Setia Pada Tujuan dan Jujur Pada Perkataan adalah Langkah Menuju
Kesuksesan”
(Penulis)
“Kesuksesan Tidak Di Capai Secara Kebetulan , Kesuksesan Di Capai Melalui
Pilihan”
(Penulis)
“Pikiran Yang Baik Akan Menghasilkan Sesuatu Yang Baik Pula”
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua : Drs. Fachri Thaib, M.Pd. ...
Sekretaris : Drs. Buchori Asyik, M.Si ...
Penguji
Bukan Pembimbing : Dr. Sumadi, M.S. ...
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003
SURAT PERNYATAAN
Nama : Andri Alexander
NPM : 0543034004
Program Studi : Pendidikan Geografi
Jurusan : Pendidikan IPS
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Alamat : Pekon Tanjung Raya Kecamatan Way Tenong Kabupaten
Lampung Barat 34884
No. Hp. : 085768540025
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang
pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan
oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam
daftar pustaka.
Bandar Lampung, 11 Januari 2012
PERSEMBAHAN
Bismillahhirrohmanirrohim
Sembah dan Syukur pada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, ridho dan
karuniaNya padaku.
Seiring lantunan rasa syukurku, kupersembahkan karyaku untuk
Ayahanda dan Ibu tercinta, terimakasih untuk dukungannya dan cinta juga kasih sayangnya yang tulus ikhlas membesarkan dan mendidikku dengan penuh
kesabaran dan perjuangan, dan senantiasa memberikan doanya untuk keberhasilanku.
Kakak-kakakku Aristo Efendi dan Suriyanti Adik-Adiku Jumiyanti dan Misdaria.
Keponakanku Refli, Putri, Jiski, dan Reksi .
Semoga menjadi penerus yang soleh dan soleha
Para Pendidikku yang telah sabar membimbing ku
Buat Calon Pasangan Hidupku Sri Wahyuni, S.Pd. Semua yang aku sayangi dan menyayangiku
Semua Sahabatku dengan senang hati dan tulus ikhlas memberikan doa
motivasi dan semangatnya
“Trimakasih sudah menganggap aku ada”
Judul Skripsi : DESKRIPSI KEBUTUHAN DAN LATAR BELAKANG
PENDIDIKAN SERTA SEBARAN GURU GEOGRAFI SMA DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT TAHUN 2011
Nama Mahasiswa :
Andri Alexander
No. Pokok Mahasiswa : 0543034004
Program Studi : Pendidikan Geografi
Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI 1.Komisi Pembimbing
Pembimbing Utama Pembimbing Pembantu
Drs. Fachri Thaib, M.Pd. Drs. Buchori Asyik, M.Si
NIP. 19470701 197503 1 001 NIP.19560108 198503 1 002
2. Mengetahui
Ketua Jurusan Ketua Program Studi
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Pendidikan Geografi
Drs. Iskandar Syah, M.H. Drs. Rosana, M.Si
SAN WACANA
Bismillahirrohmanirrahim,
Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya
lah skripsi ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa pengetahuan dan
kemampuan penulis masih sangat terbatas, namun atas bimbingan Bapak Drs. Fachri Thaib, M.Pd. selaku pembimbing utama serta pembimbing akademik dan Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si selaku pembimbing pembantu, dan Bapak Dr. Sumadi. M.S selaku dosen pembahas yang telah memberikan koreksi, kritik dan saran demi perbaikan skripsi ini,
akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan.
Skripsi ini berjudul “Deskripsi Kebutuhan dan Latar Belakang Pendidikan Guru Geografi
Serta Sebarannya di Kabupaten Lampung Barat Tahun 2011 ”. Skripsi ini ditulis sebagai
salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Program Studi Pendidikan Geografi
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung.
Pada kesempatan ini pula penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :
1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung.
2. Pembantu Dekan 1, II dan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
3. Bapak Drs. Iskandar Syah, M.H selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
4. Bapak Drs. Rosana, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lampung.
5. Bapak dan Ibu dosen dilingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan khususnya
Program Studi Pendidikan Geografi yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang
berharga kepada penulis.
6. Bapak dan Ibuku tercinta, kakak-kakakku dan adik-adikku atas doa, perhatian dan kasih
sayangnya yang tak ternilai harganya.
7. Sahabat sejatiku yang tak pernah terlupakan Wawan, Joni, dan Candra. terima kasih atas
doa, semangat dan kebersamaannya selama ini.
8. Teman-teman seperjuanganku Geografi angkatan 2005 (Masruri, Wahyu, Devi, Nina,
Tahtu, Lia, Panca, Eka) yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu serta kakak
tingkatku 2003 & 2004 (Kak Teddy, Bayu, Omen, Arif, Riki dan Amel )adik-adik
tingkatku 2006-2010 kalian semua adalah keluargaku yang tidak akan hilang dari
ingatanku.
Penulis berharap kiranya Allah SWT senantiasa memberikan karunia, dan hidayah-Nya
kepada kita semua dan semoga skripsi ini berguna bagi kita semua, amin.
Bandar Lampung, 11 Januari 2012 Penulis