• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESKRIPSI KEBUTUHAN DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN SERTA SEBARAN GURU GEOGRAFI SMA DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT TAHUN 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DESKRIPSI KEBUTUHAN DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN SERTA SEBARAN GURU GEOGRAFI SMA DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT TAHUN 2011"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan sarana meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan yang

memadai akan membuat manusia mempunyai kesempatan memperbaiki kehidupannya.

Untuk mencapai itu semua maka kebijaksanaan pemerintah merupakan tombak utama dalam

perbaikan pendidikan itu sendiri sesuai dengan salah satu tujuan Negara Indonesia yaitu ikut

serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Menurut Nursid Sumaatmadja (2001: 22) bahwa hakikat pendidikan adalah:

“Salah satu proses yang berlandaskan usaha yang sadar tujuan, yang kegiatannya diarahkan

untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan demikian, proses pendidikan itu berwawasan kepentingan anak didik sebagai individu dan sekaligus sebagai anggota masyarakat”

Selanjutnya berdasarkan fungsi pendidikan nasional, pembangunan pendidikan diarahkan

untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia dan juga perluasan serta peningkatan

pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang

Dasar Negara Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (1) yang menyebutkan bahwa setiap warga

negara berhak mendapatkan pendidikan.

Pembangunan pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia

Indonesia melalui suatu proses pendidikan yang bermutu. Pendidikan yang bermutu dapat

dicapai apabila komponen-komponennya terpenuhi sesuai dengan kebutuhan dan

kualifikasi.

Dari segi kualitas yaitu dengan mengadakan pelatihan kepada guru bidang studi dan

(2)

tinggi. Menurut Sardiman (2007: 163) Guru sebagai tenaga profesional di bidang

kependidikan, di samping memahami hal-hal yang bersifat filosofis dan konseptual, juga

harus mengetahui dan melaksanakan hal-hal yang bersifat teknis. Hal-hal yang bersifat teknis

ini, terutama kegiatan mengelola dan melaksanakan pembelajaran.

Menurut Sardiman A. M (2007: 163), dalam pendidikan guru dikenal adanya pendidikan guru berdasarkan kompetensi. Lebih lanjut menurut Sardiman A. M (2007: 164), untuk program S1 salah satunya dikenal adanya sepuluh kompetensi guru yang merupakan profil kemampuan dasar bagi seorang guru. Sepuluh kompetensi guru itu meliputi: menguasai bahan, mengelola program belajar mengajar, mengelola kelas, menggunakan media/ sumber, menguasai landasan kependidikan, mengelola interaksi belajar mengajar, menilai prestasi siswa untuk kepentingan pembelajaran, mengenal fungsi dan progran layanan bimbingan dan penyuluhan, mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah serta memahami prinsip-prinsip dan hasil penelitian pendidikan guna keperluan penganjaran.

Kompetensi guru sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 8 Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Keempat kompetensi tersebut dapat dideskripsikan sebagai berikut:

1. Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, sekurang-kurangnya meliputi (a) pemahaman wawasan atau landasan kependidikan, (b) pemahaman terhadap peserta didik, (c) pengembangan kurikulum/silabus, (d) perancangan pembelajaran, (e) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, (f) pemanfaatan teknologi pembelajaran, (g) evaluasi proses dan hasil belajar, dan (h) pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

2. Kompetensi personal (kepribadian) sekurang-kurangnya mencakup (a) berakhlak mulia, (b) arif dan bijaksana, (c) mantap, (d) berwibawa, (e) stabil, (f) dewasa, (g) jujur, (h) mampu menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat, (i) secara objektif mengevaluasi kinerja sendiri, dan (j) mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan.

(3)

sekitar dengan mengindahkan norma serta sistem nilai yang berlaku, dan (e) menerapkan prinsip-prinsip persaudaraan dan semangat kebersamaan.

4. Kompetensi profesional merupakan kemampuan guru dalam menguasai pengetahuan bidang ilmu, teknologi, dan/atau seni yang sekurang-kurang meliputi penguasaan (a) materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai standar isi program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang diampunya, dan (b) konsep-konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi, atau seni yang relevan yang secara konseptual menaungi atau koheren dengan program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang diampu.

Berdasarkan pendapat tersebut di atas, guru merupakan faktor kunci yang menentukan efektif

atau tidaknya proses belajar, termasuk keahlian dalam pengunaan media, sarana muapun

perangkat pembelajaran. Oleh karena itu, untuk meningkatkan mutu pendidikan, maka

masalah kebutuhan guru dan kesesuian latar belakang pendidikan guru dengan bidang studi

yang diajarkan perlu dikaji dan diuji ulang oleh instansi yang terkait.

Masalah kebutuhan guru dan kesesuaian latar belakang pendidikan guru merupakan salah

satu permasalahan di dunia pendidikan yang tidak hanya terjadi pada suatu wilayah tertentu

saja. Di beberapa wilayah bagian Negara Indonesia salah satunya Provinsi Lampung, lebih

tepatnya Kabupaten Lampung Barat terdapat 27 SMA baik Negeri maupun Swasta

mengalami masalah kebutuhan guru dan kesesuaian akan latar belakang pendidikan guru,

khususnya masalah kebutuhan dan kesesuaian latar belakang pendidkan guru geografi.

Menurut teori yang ada rasio guru dan siswa, dapat dikategorikan sebagai berikut:

Secara nasional Indonesia tidak kekurangan guru. Rasio guru dengan siswa yang ada 1:20.

Angka tersebut lebih baik dari rasio luar negeri seperti Korea Selatan 1:35. Menurut teori

Johnson (2000), jumlah siswa perkelas dapat di kategorikan sebagai berikut:

1. kelas kecil adalah 15-20 siswa perkelas

2. kelas sedang adalah 21-30 siswa perkelas

(4)

http//www.google.rasio guru dan siswa/jumlah siswa perkelas/, tanggal 30-09-2010 senin pkl.14.00.co.id

Sedangkan jumlah jam perminggu dalam satu kelas dapat di lihat pada tabel di bawa ini Tabel1.Jumlah Kelas dan Jam Perminggu

No Kelas Jumlah Jam Perminggu

1 X 2

2 XI 3

3 XII 3

Jumlah 3 8

Sumber: Kurikulum dan silabus pembelajaran SMA Tahun 2011

Berikut merupakan gambaran kondisi jumlah guru geografi di setiap SMA baik Negeri

maupun Swasta di Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung Tahun 2011.

Tabel 2. Daftar Nama Sekolah, Jumlah Guru Geografi, Jumlah Siswa dan Jumlah Kelas disetiap SMA Baik Negeri Maupun Swasta di Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung Tahun 2011.

No Nama Sekolah

(5)

Berdasarkan tabel satu tersebut dapat disimpulkan bahwa jumlah guru geografi, jumlah siswa

dan jumlah kelas masih kurang merata pada setiap SMA yang ada di kabupaten Lampung

Barat. Hal ini terbukti sebanyak 14 SMA (51%) dengan jumlah guru geografi sebanyak 1

orang guru persekolah, 9 SMA atau (32%) jumlah guru geografi sebanyak 2 orang guru

persekolah, 3 SMA (14%) yang jumlah guru geografi sebanyak 3 orang guru persekolah dan

1 SMA (3%) jumlah guru geografi sebanyak 5 orang guru persekolah. Dapat pula

disimpulkan rasio antara guru dan siswa berjumlah 1:142, berarti 1 orang guru geografi

berbanding dengan 142 siswa yang di didik, rasio antara guru dan kelas berjumlah 1:6, berarti

1 orang guru geografi berbanding dengan 6 kelas. rasio antara sekolah dan guru berjumlah

1:2, berarti 1 sekolah berbanding dengan 2 orang guru geografi dan rasio antara kelas dan

siswa berjumlah 1:26, berarti 1 kelas geografi berbanding dengan 26 siswa.

Dari Penelitian awal terdapat Kekurangan guru seperti yang terjadi di SMAN 1 Way Tenong

Terdapat 3 orang guru yang mengajar geografi, hanya saja yang berlatar belakang dari S1

geografi hanya 1 orang saja yang 2 berlatar belakang S1 Sejara dan S1 PPKn, sama dengan

kejadian di SMAN 2 Way Tenong guru yang mengajar berlatar belakang dari S1 Sejara, jadi

guru geografi SMA di Lampung Barat masih ada yang berlatar belakang tidak sesuai dengan

bidang studi yang diajarkan (Non pendidikan geografi). Dari inpormasi guru di kabupaten

Lampung Barat ada yang berlatar belakang dari lulusan SI Pendidikan Ekonomi, SI

Pendidikan Sejarah, SI Pendidikan PPKn, SI Pendidikan Biologi dan SI PAI, SI Pendidikan

Bahasa Indonesia, SI Pendidikan Matematika, SI Hukum, SI Kurikulum Teknologi, AKTA

VI, D2 PGSD dan SMA. dan guru georafi menyebar secara merata. (Ka-BAK DIKMEN

(6)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini meliputi:

1. Jumlah guru geografi yang dibutuhkan di setiap SMA di Kabupaten Lampung Barat

Provinsi Lampung Tahun 2011.

2. Kesesuaian guru geografi dengan latar belakang pendidikannya disetiap SMA Kabupaten

Lampung Barat Provinsi Lampung Tahun 2011.

3. Sebaran guru geografi disetiap SMA Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung

Tahun 2011.

4. Rasio antara guru dan siswa berjumlah 1:142

5. Rasio antara guru dan kelas berjumlah 1:6

6. Rasio antara sekolah dan guru berjumlah 1:2

7. Rasio antara kelas dan siswa berjumlah 1:26

C. Batasan Masalah

1. Jumlah guru geografi yang dibutuhkan di setiap SMA di Kabupaten Lampung

Barat Provinsi Lampung Tahun 2011.

2. Kesesuaian guru geografi dengan latar belakang pendidikannya disetiap SMA Kabupaten

Lampung Barat Provinsi Lampung Tahun 2011.

3. Sebaran guru geografi disetiap SMA Kabupaten Lampung Barat Provinsi

Lampung Tahun 2011.

D. Rumusan Masalah

(7)

1. Berapakah jumlah guru geografi yang dibutuhkan di setiap SMA di Kabupaten

Lampung Barat Provinsi Lampung Tahun 2011.

2. Bagaimanakah kesesuaian guru geografi dan latar belakang pendidikannya

disetiap SMA Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung Tahun 2011?

3 Bagaimanakah sebaran guru geografi disetiap SMA Kabupaten Lampung Barat

Provinsi Lampung Tahun 2011 dapat di buat dalam bentuk peta?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan jumlah guru geografi yang dibutuhkan disetiap SMA Kabupaten

Lampung Barat Provinsi Lampung Tahun 2011.

2. Mendeskripsikan kesesuaian guru geografi dengan latar belakang pendidikannya disetiap

SMA Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung Tahun 2011.

3. Mendeskripsikan sebaran guru geografi disetiap SMA Kabupaten Lampung Barat

Provinsi Lampung Tahun 2011 dalam bentuk peta.

F. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini adalah:

1. Sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

(8)

2. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan bagi Dinas Pendidikan

Nasional di Kabupaten Lampung Barat dalam penempatan dan sebaran guru geografi di

SMA pada Kabupaten Lampung Barat dapat dilaksanakan secara merata sesuai dengan

kebutuhan tiap sekolah.

3. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi ilmu pendidikan terutama

pengetahuan dibidang pendidikan. Selain itu, dapat dijadikan sebagai referensi bagi para

peneliti yang akan meneliti masalah-masalah lain yang relevan.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini meliputi:

1. Ruang lingkup objek penelitian adalah kebutuhan dan sebaran guru geografi disetiap

SMA Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung.

2. Ruang lingkup subjek penelitian adalah Guru sekolah dan guru geografi disetiap SMA

Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung.

3. Ruang lingkup tempat penelitian adalah SMA Kabupaten Lampung Barat Provinsi

Lampung.

4. Ruang lingkup waktu penelitian adalah Tahun 2011.

5. Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah Pendidikan Geografi.

Pendidikan Geografi secara sederhana pengajaran geografi adalah geografi yang di

ajarkan ditingkat sekolah dasar dan sekolah menengah. Karena itu penjabaran

konsep-konsep, pokok bahasan dan sub pokok bahasannya harus disesuaikan dan diselaraskan

dengan tingkat pengalaman dan perkembangan mental anak pada jenjang-jenjang

(9)

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik maka perlu adanya metode ilmiah, yaitu suatu

metode atau cara yang dimaksud dan terdapat dalam suatu ilmu yang disebut metodelogi.

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Deskriptif. Metode

Deskriptif menurut Sumadi Suryabrata (2003:19), adalah akumulasi dasar dalam cara

deskriptif semata-mata tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan, mentest,

hipotesis, membuat ramalan atau mendapatkan makna dari implikasi.

Menurut Mely G. Tan dalam Ulber Silalahi (2009:28) menyatakan bahwa metode penelitian

deskriptif bertujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat- sifat individu, keadaan, gejala

atau kelompok tertentu atau untuk menentukan frekuensi atau penyebaran suatu gejala atau

frekuensi adanya hubungan tertentu antara suatu gejala dan gejala yang lain dalam

masyarakat. Lebih lanjut Masri Singarimbun (1989:7) menyatakan bahwa penelitian

deskriptif mempunyai dua tujuan, yang pertama yaitu untuk mengetahui frekuensi terjadinya

suatu aspek fenomena sosial tertentu dimana hasilnya dicerminkan dalam Tabel-Tabel

frekuensi. Sedangkan yang kedua yaitu untuk mendeskripsikan secara terperinci fenomena-

fenomena sosial tertentu.

Berdasarkan dari pendapat di atas tujuan metode penelitian, penggunaan metode deskriptif

dalam penelitian ini diarahkan pada suatu penggambaran tentang Kebutuhan dan Latar

Belakang Pendidikan Guru Geografi Serta Sebarannya Di Setiap SMA Kabupaten Lampung

(10)

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Moh. Pabudu Tika (2005:24), populasi adalah himpunan indvidu atau objek yang

banyak terbatas atau tidak terbatas. Himpunan atau objek yang terbatas adalah himpunan

individu atau objek yang dapat diketahui atau diukur dengan jelas jumlah batasnya.

Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2006: 115), populasi adalah keseluruhan populasi

atau jumlah dari objek yang akan diteliti.

Berdasarkan pendapat di atas, maka populasi dalam penelitian ini adalah guru geografi SMA

di Kabupaten Lampung Barat. Guru geografi di 19 SMA Negeri berjumlah 37 orang guru

sedangkan guru geografi di 8 SMA Swasta berjumlah 10 orang guru. Sehingga di dalam

Tabel jumlah guru geografi SMA di Kabupaten Lampung Barat berjumlah 47 orang guru

geografi.

2. Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:131), sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi

yang diteliti. Lebih lanjut Suharsimi Arikunto (2006:134) menyatakan bahwa untuk sekedar

ancer-ancer, maka apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga

penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subjeknya besar dapat

diambil antara 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih. Sedangkan sampel yang diambil dalam

penelitian ini sebanyak 47 orang guru di ambil 100% dari populasi.

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

(11)

Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek penelitian. Sering pula variabel

penelitian itu sebagai faktor- faktor yang berperanan dalam penelitian peristiwa/gejala yang

akan diteliti (Sumadi Suryabrata, 2000:72). Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto

(2006:19) bahwa variabel adalah subjek atau objek penelitian atau apa yang menjadi titik

perhatian suatu penelitian.

Variabel dalam penelitian ini adalah deskripsi kebutuhan dan Latar Belakang pendidikan

guru geografi serta sebarannya Di Setiap SMA Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung

Tahun 2011 yaitu sebagai berikut:

1. Jumlah guru geografi yang dibutuhkan disetiap SMA Kabupaten Lampung Barat Provinsi

Lampung Tahun 2011.

2. Relevansi guru geografi dengan latar belakang pendidikannya disetiap SMA Kabupaten

Lampung Barat Provinsi Lampung Tahun 2011.

3. Sebaran guru geografi disetiap SMA Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung

Tahun 2011.

2. Definisi Oprasional Variabel

Menurut Masri Singarimbun (1995:46) menyatakan bahwa definisi operasional variabel

adalah suatu informasi ilmiah yang sangat membantu penelitian lain yang ingin

menggunakan variabel yang sama. Sedangkan menurut Sumadi Suryabrata (2006:76) bahwa

definisi operasional variabel adalah definisi yang didasarkan atas sifat- sifat hal yang

didefinisikan yang dapat diamati (diobservasi). Variabel yang akan diteliti pada penelitian ini

adalah sebagai berikut:

(12)

Pengertian kebutuhan guru yang dimaksud di dalam penelitian ini adalah jumlah guru

geografi yang dibutuhkan disetiap SMA di Kabupaten Lampung Barat. Terkait dengan hal

tersebut, maka untuk menghitung kebutuhan guru harus diketahui terlebih dahulu

komponen-komponennya yakni jumlah kelas, jumlah jam bidang studi geografi per minggu, dan jumlah

jam maksimum wajib mengajar guru per minggu. (Sumber: Desti Dwiyanti, 2007:29).

a. Jumlah kelas, yaitu banyaknya kelas murid yang mengikuti pelajaran geografi di setiap SMA di Kabupaten Lampung Barat.

b. Jumlah jam bidang studi per minggu, yaitu jumlah jam per minggu tiap kelas untuk bidang studi geografi di setiap SMA di Kabupten Lampung Barat.

c. Jumlah jam maksimum wajib mengajar guru per minggu, maksudnya adalah jumlah jam wajib maksimum seorang guru untuk mengajar. Jam maksimum wajib mengajar guru per minggu untuk guru SMA di Kabupten Lampung Barat adalah 24 jam.

b. Latar Belakang Pendidikan

Latar belakang pendidikan adalah suatu tanda bukti telah berakhirnya suatu proses

pembelajaran dijenjang tertentu, tanda buti tersebut jika pada pendidikan formal disebut

Ijazah sedangkan pada pendidikan Non formal disebut Piagam. Sedangkan latar belakang

pendidikan dalam penelitian ini adalah Ijazah pendidikan akademik terakhir yang dimiliki

guru bidang studi yang mengajar di SMA Kabupaten Lampung Barat tahun 2011, proses

pembelajaran akan berjalan dengan baik jika latar belakang guru yang mengajar sesuai

dengan bidang studi yang diajarkan.

Adapun kemungkinan-kemungkinan latar belakang pendidikan yang dimiliki oleh guru

geografi SMA di Kabupaten Lampung Barat adalah adanya kesesuaian dan ketidaksesuaian

bidang studi yang diajarkan, yaitu sebagai berikut:

1. Seorang guru geografi dikatakan memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai dengan

bidang studi yang diajarkannya (Geografi) jika guru tersebut merupakan seorang lulusan:

(13)

b. D2 atau D3 Pendidikan Geografi dan selanjutnya melakukan penyesuaian S1

Pendidikan Geografi.

c. S1 Fakultas Geografi yang mengambil Akta IV (Akta Mengajar).

2. Seorang guru geografi dikatakan memiliki latar belakang pendidikan yang kurang sesuai

dengan bidang studi yang diajarkannya (Geografi) jika latar belakang pendidikan guru

tersebut adalah sebagai berikut:

a. Guru tersebut merupakan lulusan D2 atau D3 Pendidikan Geografi namun tidak

melanjutkan ke jenjang S1 Pendidikan Geografi.

b. Guru tersebut merupakan lulusan D2 atau D3 Pendidikan Geografi namun

melanjutkan ke jenjang S1 non- Pendidikan Geografi.

3. Seorang guru geografi dikatakan tidak memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai

dengan bidang studi yang diajarkannya (Geografi) jika latar belakang pendidikan guru

tersebut adalah sebagai berikut:

a. Guru geografi yang bukan lulusan S1 Pendidikan Geografi dan bukan bergelar

sarjana Pendidikan Geografi. Dalam hal ini terdapat beberapa kemungkinan.

Kemungkinan pertama, guru tersebut merupakan lulusan sarjana pendidikan tetapi

bukan sarjana pendidukan perogram studi Pendidikan Geografi. Kemungkinan kedua,

guru tersebut lulusan S1 tetapi bukan sarjana pendidikan (non - FKIP).

b. Guru geografi lulusan D2, atau D3 FKIP tetapi bukan program studi Pendidikan

Geografi.

c. Guru geografi lulusan SMA/ SMK/ MA.

c. Sebaran Guru

Sebaran guru yang dimaksud di dalam penelitian ini adalah persebaran guru geografi SMA di

(14)

merata, tidak merata dan mengelompok. Dikatakan merata jika persebaran guru geografi

SMA di Kabupaten Lampung Barat tercukupi di setiap SMA dalam satu kecamatan/ kota,

sedangkan dikatakan tidak merata jika persebaran guru geografi SMA di Kabupaten

Lampung Barat tidak tersebar di setiap SMA dalam suatu kecamatan/ kota. Kemudian,

dikatakan mengelompok jika guru geografi SMA yang ada hanya mengelompok pada suatu

kecamatan/ kota.

Dalam penelitian ini, sebaran guru akan ditampilkan dalam bentuk sebuah peta dengan

menggunakan komputer. Peta akan mempermudah memberikan gambaran secara visual

dalam melihat sebaran maupun kebutuhan guru yang diperlukan di lapangan secara

keruangan, sehingga kebijaksanaan dalam menentukan kebutuhan guru dan sebarannya lebih

terarah dan tepat sasaran.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Menurut Anas Sudjiono (2007: 145) observasi yaitu dapat menilai tingkah laku individu atau

proses terjadinya sesuatu kegaiatan yang diamati, baik dalam situasi sebenarnya maupun

situasi buatan. Teknik observasi sebagai pelengkap teknik yang lain dilaksanakan dalam

rangka menjaring data primer dengan cara mengadakan pengamatan langsung di lapangan.

2. Dokumentasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 231), teknik dokumentasi adalah suatu cara mencari data

mengenai hal- hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,

(15)

data sekunder seperti data persebaran, monografi daerah penelitian, sejarah singkat, peta

daerah penelitian, dan sebagainya, guna melengkapi dan memberi penjelasan terhadap

fenomena daerah serta obyek penelitian.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian mengenai deskripsi kebutuhan dan

latar belakang pendidikan guru geografi serta sebarannya di Kabupaten Lampung Barat

Provinsi Lampung Tahun 2011 menggunakan analisis data

a. Untuk menjawab rumusan masalah tentang kebutuhan guru geografi menggunakan rumus

di bawah ini:

JKxJBP

JMG

Keterangan:

KG : Kebutuhan guru

JK : Jumlah kelas murid geografi

JBP : Jumlah jam bidang studi geografi per minggu

JMG : Jam maksimal wajib mengajar guru per minggu (24 jam)

(Desti Dwiyanti, 2007:34)

b. Untuk menjawab rumusan masalah tentang latar belakang pendidikan adalah ijazah

pendidikan akademik terakhir yang dimiliki oleh seorang guru.

c. Sedangkan untuk menjawab rumusan masalah tentang sebaran guru geografi di Kabupaten

(16)
(17)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan

Data yang telah diproleh dengan cara Observasi dan Dokumentasi dalam penelitian ini

setelah disusun dengan teknik persentase dengan menggunakan rumus perencanaan akan

kebutuhan guru, maka disimpulkan mengenai kebutuhan dan latar belakang pendidikan guru

geografi serta sebarannya di Kabupaten Lampung Barat Tahun 2011 adalah sebagai berikut:

1. Dari perhitungan akan kebutuhan guru SI geografi di SMA dikabupaten Lampung Barat

mebutukan sebanyak 33 orang guru tamatan SI geografi, Sedangkan guru yang tamatan

SI geografi Sebanyak 29 orang guru. jadi Secara keseluruhan antara jumlah guru S1

geografi yaitu 29 orang guru, dengan jumlah kebutuhan guru S1 geografi di Kabupaten

Lampung Barat yaitu sebanyak 33 orang guru, dapat disimpulkan bahwa di Kabupaten

lampung barat hanya mengalami kekurangan guru sebanyak 4 orang guru atau sebesar

12,12% saja.

Dari 17 kecamatan di Kabupaten Lampung Barat yang terdiri dari 27 sma Dengan

Jumlah guru yang mengajar bidang Studi geografi sebanyak 47 orang, 6 kecamatan

mengalami kelebihan (Kecamatan Sumber Jaya, Kecamatan Sekincau, Kecamatan Balik

Bukit, Kecamatan Bengkunat, Kecamatan Ngambur dan Kecamatan Karya Penggawa), 4

kecamatan mengalami cukup (Kecamatan Belalau, Kecamatan Batu Brak, Kecamatan

Pesisir Selatan, Kecamatan Lemong) dan 6 kecamatan mengalami kekurangan guru S1

Geografi (Kecamatan Way Tenong, Kecamatan Suoh, Kecamatan Sukau, Kecamatan

Pesisir Tengah, Kecamatan Bengkunat Belimbing dan Kecamatan Pesisir Utara),

(18)

2. Guru yang mengajar geografi di SMA Kabupaten Lampung Barat yakni 47 orang guru

yang berlatar belakang, dari 29 atau sebesar 61,7 % yaitu guru lulusan SI Pendidikan

Geografi, 2 atau sebesar 4,25 % yaitu guru lulusan SI Pendidikan Sejarah, 2 atau sebesar

4,25 % yaitu guru lulusan SI Pendidikan PPKn, 1 atau sebesar 2,1 % yaitu guru lulusan

SI Pendidikan Bahasa Indonesia, 3 atau sebesar 6,8 % yaitu guru lulusan SI Pendidikan

Ekonomi, 2 atau sebesar 4,25 % yaitu guru lulusan SI Pendidikan Biologi, 1 atau sebesar

2,1 % yaitu guru lulusan SI Pendidikan Matematika, 1 atau sebesar 2,1 % yaitu guru

lulusan SI Hukum, 2 atau sebesar 4,25 % yaitu guru lulusan SI PAI, 1 atau sebesar 2,1

% yaitu guru lulusan SI kurikulum Teknologi, 1 atau sebesar 2,1 % yaitu guru lulusan

AKTA VI, 1 atau sebesar 2,1 % yaitu guru lulusan D2 PGSD dan 1 atau sebesar 2,1 %

yaitu guru lulusan SMA. Dari 47 orang guru tersebut ada 29 orang guru yang latar

belakang pendidikannya sesuai dengan bidang studi yang diajarkan, sedangkan ada 18

orang guru yang latar belakang pendidikannya tidak sesuai dengan bidang studi yang

diajarkan.

3. Jika berdasarkan hasil penelitian, jumlah guru SI geografi dari 27 SMA yang ada di

Kabupaten Lampung Barat sebanyak 29 orang guru S1 geografi sedangkan yang

dibutuhkan untuk Se-Kabupaten Lampung Barat sebanyak 33 orang guru S1geografi.

Dengan demikian, total kekurangan guru S1 geografi di SMA Kabupaten Lampung Barat

hanya sebanyak 4 orang guru S1 geografi saja sedangkan ada 12 SMA yang tidak ada

guru S1 geografi. Dari hasil penelitian, dapat dinyatakan bahwa sebaran guru SI

pendidikan geografi di SMA Kabupaten Lampung Barat adalah tidak merata.

B. Saran

(19)

1. Bagi Dinas Pendikan Nasional dan SMA di Kabupaten Lampung Barat hendaknya

menerapkan sistem penyaringan dan penempatan guru geografi secara sungguh-sungguh

bedasarkan pada prinsip seorang calon guru berijazah pendidikan geografi hanya boleh

ditugaskan untuk mengajar geografi, tidak untuk mengajar Sejarah atau bidang studi

yang lainnya. kenyataan seperti ini masih terjadi di Kabupaten Lampung Barat. Hal

tersebut tentunya akan sangat mempengaruhi profesionalitas tenaga kependidikan,

khususnya guru geografi. Oleh karena itu diharapkan Dinas Pendidikan Nasional dapat

membuat kebijakan-kebijakan yang tepat, sehingga setiap guru yang akan mengajar

bidang studi geografi di SMA Kabupaten Lampung Barat benar-benar lulusan SI

Pendidikan Geografi. Karena seoarang lulusan SI Pendidikan Geografi tentunya

mempunyai kompetensi yang berkualitas untuk menjadi guru Geografi yang baik,

sehingga kelak dapat menjalankan tugas dan kewajiban dengan baik dan bertanggung

jawab.

2. Guru Geografi yang kualifikasinya telanjur tidak tepat hendaknya mengikuti penataran,

pendidikan ataupun pelatihan di bidang Geografi yang diadakan oleh Dinas Pendidikan

Nasional Kabupaten Lampung Barat, Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Lampung,

ataupun pihak swasta yang berkompetensi di bidang geografi sehingga kelak dapat

meningkatkan kompetensi guru yang bersangkutan.

3. Pemerintah dan Dinas pendidikan Nasional hendaknya membuat sebuah kebijakan yang

berisi bahwa bagi guru geografi yang masih berijazah non SI Pendidikan Geografi

hendaknya mengambil lagi pendidikan ke jenjang SI Pendidikan Geografi di Perguruan

(20)
(21)

DESKRIPSI KEBUTUHAN DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN SERTA SEBARAN GURU GEOGRAFI SMA DI KABUPATEN

LAMPUNG BARAT TAHUN 2011

Oleh

Andri Alexander

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

(22)

DESKRIPSI KEBUTUHAN DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN SERTA SEBARAN GURU GEOGRAFI SMA DI KABUPATEN

LAMPUNG BARAT TAHUN 2011

(Skripsi)

Oleh

ANDRI ALEXANDER

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(23)

RIWAYAT HIDUP

Andri Alexander dilahirkan di Tanjung Raya Way Tenong Lampung Barat pada tanggal 30 September 1985 anak ketiga dari 5 bersaudara pasangan dari Sairin dan Jusmida.

Menempuh pendidikan dasar SD Negeri 1 Tanjung Raya Kecamatan Way Tenong yang diselesaikan pada tahun 1999, Sekolah Menengah Pertama SMP Negeri 2 Sumber Jaya Lampung Barat diselesaikan pada tahun 2001, Penulis melanjutkan Sekolah Menengah Umum SMA Negeri 3 Kotabumi Lampung Utara diselesaikan pada tahun 2004.

Pada tahun 2005, melanjutkan jenjang Pendidikan Tinggi di Universitas Lampung yang di terima pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Selama kuliah penulis aktif dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan di Himpunan Pendidikan Geografi (AMPERA) tahun 2005-2006, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) periode 2006-2007 sebagai anggota.

(24)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Bagan Kerangka Pikir ... ... 22 2. Peta Administratif Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung

Tahun 2011 ... ... 33 3. Peta Pesebaran SMA di Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung Tahun 2011 ... ... 42

4. PiramidaPenduduk Menurut Umur dan jeniskelamin di Kabupaten

Lampung Barat Tahun 2010 ... ... 44 5. Peta Persebaran Kebutuhan Guru S1 Geografi SMA di Kabupaten

Lampung Barat Provinsi Lampung Tahun 2011 ... ... 78 6. Peta kesesuaian Latar Belakang Pendidikan guru S1 Geografi SMA

di Kabupaten Lampung Barat tahun 2011 ... ... 82 7. Peta Sebaran Guru S1 Geografi SMA di Kabupaten Lampung Barat

(25)

(26)
(27)
(28)

V. KESIMPULAN DAN SARAN... 92

A. Kesimpulan ... . 92

B. Saran ... . 94

DAFTAR PUSTAKA ... 96

(29)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Lampiran I Surat Pengantar Kuesioner Kepada Responden ... ... 99

2. Lampiran II Panduan Wawancara Untuk Kepala Dinas Pendidikan

Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung Tahun 2011 ... ... 100

3. Lampiran III Panduan Wawancara Untuk Guru Geografi di SMA

Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung Tahun 2011 ... ... 103

4. Lampiran IV Lokasi Penelitian ... ... 107

5. Lampiran V Rekapitulasi Nama Sekolah, Nama Guru, Status Guru, Latarbelakang guru dan jumlah Jam Mengajar SMA di Kabupaten

Lampung Barat Provinsi Lampung Tahun 2011 ... ... 121

6. Lampiran VI Data Identitas dan Jumlah Siswa SMA Kabupaten

Lampung Barat Tahun Ajaran 2010/2011 ... ... 124

7. Lampiran VII Surat Izin Penelitian Dari UNILA ... ... 125

8. Lampiran VIII Surat Izin Penelitian Dari Dinas Pendidikan Kabupaten

Lampung Barat ... ... 126

(30)

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi & Widodo Supriyono, 1991. Psikologi Belajar. Rineka Cipta. Jakarta.

Asef Suganda. 2011. Ka.BAG DIKMEN DIKNAS. Kabupaten Lampung Barat.

Bintarto. 1979. Buku Penuntun Geografi Sosial. U.P Spring. Jogjakarta.

Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Jendral Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Jakarta.

Desti Dwi Yanti, 2007. Deskripsi Kebutuhan dan Sebaran Guru Geografi Sekolah Menengah Atas di kota Lubuk Linggau Propinsi Sumatera Selatan Tahun 2007. Skripsi. Universitas Lampung: Bandar Lampung.

Dinas pendidikan Kabupaten Lampung Barat. 2011. Laporan bulanan Sekolah Menengah Atas Kabupaten Lampung Barat. Dinas pendidikan Kabupaten Lampung Barat.

M. Pabundu Tika. 2005. Metode Penelitian Geografi. Bumi Aksara. Jakarta .

Malayu Hasibun. 1996. Manajemen Sumberdaya Alam. BPFE. Yogyakarta Bumi Aksara Jakarta.

Muhammad Ali. 1988. Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Angkasa Bandung.

Nursid Sumatmadja. 2001. Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan. Alumni Bandung.

Oemar Hamalik. 2004. Pendidikan Guru berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Bumi Aksara Jakarta

Pabundu Tika. 2005. Metode Penelitian Geografi. PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Roger Kaufman.1987. Suatu Pendekatan Sistem. Jakarta intermedia. Jakarta.

Suharsimi Arikunto 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka cipta. Jakarta.

Sumadi Suryabrata. 2000. Metode Penelitian. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

(31)

Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005.

http/www.google.sertifikasi guru. Diakses tanggal 30-09-2010 hari senin pkl. 14.00.co.id.

Universitas Lampung. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Universitas Lampung. 2010. Buku Panduan Universitas Lampung, Universitas Lampung. Bandar Lampung.

(32)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Jumlah Kelas dan Jam Perminggu ... …… 4

2. Daftar Nama Sekolah, Jumlah Guru Geografi, Jumlah siswa dan Jumlah Kelas di setiap SMA Baik Negeri Maupun Swasta di Kabupaten

Lampung Barat Provinsi Lampung Tahun 2011 ... ..….. 5

3. Luas Wilayah Tiap Kecamatan di Kabupaten Lampung Barat

Tahun 2011 ... ….... 32

4. Nama Kecamatan dan Jumlah Desa Per Kecamatan di Kabupaten

Lampung Barat Tahun 2010 ... …… 35

5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Menurut Kecamatan

di Kabupaten Lampung Barat Tahun 2010 ... …… 36

6. Jumlah Penduduk, Luas Wilayah, kepadatan penduduk dan Jumlah SMA Menurut Kecamatan di Kabupaten Lampung Barat Tahun 2010 ... …… 38

7. Jumlah Sekolah di Kabupaten Lampung Barat Tahun 2011 ... …… 40

8. Nama Sekolah, Kelurahan, Kecamatan, dan Jumlah SMA di

Kabupaten Lampung Barat Tahun 2011 ... …… 41

9. Komposisi penduduk Menurut Umur di Kabupaten Lampung Barat

Tahun 2010 ... …… 43

10. Komposisi penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Masyarakat di

Kabupaten Lampung Barat Tahun 2010 ... …… 45

11. Komposisi penduduk Menurut Jenis Mata Pencaharian di Kabupaten Lampung Barat Tahun 2010 ... …… 47

12. Daftar Nama Sekolah, Jumlah Guru yang Mengajar Geografi, Jumlah Siswa dan Jumlah Kelas di Setiap SMA Kabupaten Lampung Barat

(33)

13. Daftar Nama Sekolah, Kebutuhan Guru, Guru Geografi Berdasarkan Kesesuaian Latar Belakang Pendidikan, dan Gurun Geografi yang ada saat ini di SMA Kabupaten Lampung Barat Tahun 2011 ... ... 77

14. Daftar Pendidikan Terakhir,Persentase (%) dan Kesesuaian Latar Belakanng Pendidikan Guru Geografi di Kecamatan kabupaten

Lampung Barat Tahun 2011 ... ... 81

15. Daftar Sebaran Guru Geografi SMA Per Kecamatan di Kabupaten

(34)

MOTTO

“Tidak ada balasan kebaikkan kecuali kebaikkan (pula), Maka Nikmat

Tuhan Kamu Yang Manakah Yang Kamu Dustakan .

(Q.S. AR-RAHMAN, Ayat 60 - 61)

“Sabar , Jujuy dan Bertanggung Jawab ádalah Kunci Keberhasilan.

(Penulis)

“Setia Pada Tujuan dan Jujur Pada Perkataan adalah Langkah Menuju

Kesuksesan”

(Penulis)

“Kesuksesan Tidak Di Capai Secara Kebetulan , Kesuksesan Di Capai Melalui

Pilihan”

(Penulis)

“Pikiran Yang Baik Akan Menghasilkan Sesuatu Yang Baik Pula”

(35)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Fachri Thaib, M.Pd. ...

Sekretaris : Drs. Buchori Asyik, M.Si ...

Penguji

Bukan Pembimbing : Dr. Sumadi, M.S. ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003

(36)

SURAT PERNYATAAN

Nama : Andri Alexander

NPM : 0543034004

Program Studi : Pendidikan Geografi

Jurusan : Pendidikan IPS

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Alamat : Pekon Tanjung Raya Kecamatan Way Tenong Kabupaten

Lampung Barat 34884

No. Hp. : 085768540025

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah

diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang

pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan

oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam

daftar pustaka.

Bandar Lampung, 11 Januari 2012

(37)

PERSEMBAHAN

Bismillahhirrohmanirrohim

Sembah dan Syukur pada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, ridho dan

karuniaNya padaku.

Seiring lantunan rasa syukurku, kupersembahkan karyaku untuk

Ayahanda dan Ibu tercinta, terimakasih untuk dukungannya dan cinta juga kasih sayangnya yang tulus ikhlas membesarkan dan mendidikku dengan penuh

kesabaran dan perjuangan, dan senantiasa memberikan doanya untuk keberhasilanku.

Kakak-kakakku Aristo Efendi dan Suriyanti Adik-Adiku Jumiyanti dan Misdaria.

Keponakanku Refli, Putri, Jiski, dan Reksi .

Semoga menjadi penerus yang soleh dan soleha

Para Pendidikku yang telah sabar membimbing ku

Buat Calon Pasangan Hidupku Sri Wahyuni, S.Pd. Semua yang aku sayangi dan menyayangiku

Semua Sahabatku dengan senang hati dan tulus ikhlas memberikan doa

motivasi dan semangatnya

“Trimakasih sudah menganggap aku ada”

(38)

Judul Skripsi : DESKRIPSI KEBUTUHAN DAN LATAR BELAKANG

PENDIDIKAN SERTA SEBARAN GURU GEOGRAFI SMA DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT TAHUN 2011

Nama Mahasiswa :

Andri Alexander

No. Pokok Mahasiswa : 0543034004

Program Studi : Pendidikan Geografi

Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1.Komisi Pembimbing

Pembimbing Utama Pembimbing Pembantu

Drs. Fachri Thaib, M.Pd. Drs. Buchori Asyik, M.Si

NIP. 19470701 197503 1 001 NIP.19560108 198503 1 002

2. Mengetahui

Ketua Jurusan Ketua Program Studi

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Pendidikan Geografi

Drs. Iskandar Syah, M.H. Drs. Rosana, M.Si

(39)

SAN WACANA

Bismillahirrohmanirrahim,

Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya

lah skripsi ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa pengetahuan dan

kemampuan penulis masih sangat terbatas, namun atas bimbingan Bapak Drs. Fachri Thaib, M.Pd. selaku pembimbing utama serta pembimbing akademik dan Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si selaku pembimbing pembantu, dan Bapak Dr. Sumadi. M.S selaku dosen pembahas yang telah memberikan koreksi, kritik dan saran demi perbaikan skripsi ini,

akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan.

Skripsi ini berjudul “Deskripsi Kebutuhan dan Latar Belakang Pendidikan Guru Geografi

Serta Sebarannya di Kabupaten Lampung Barat Tahun 2011 ”. Skripsi ini ditulis sebagai

salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Program Studi Pendidikan Geografi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung.

Pada kesempatan ini pula penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung.

2. Pembantu Dekan 1, II dan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

(40)

3. Bapak Drs. Iskandar Syah, M.H selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Rosana, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung.

5. Bapak dan Ibu dosen dilingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan khususnya

Program Studi Pendidikan Geografi yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang

berharga kepada penulis.

6. Bapak dan Ibuku tercinta, kakak-kakakku dan adik-adikku atas doa, perhatian dan kasih

sayangnya yang tak ternilai harganya.

7. Sahabat sejatiku yang tak pernah terlupakan Wawan, Joni, dan Candra. terima kasih atas

doa, semangat dan kebersamaannya selama ini.

8. Teman-teman seperjuanganku Geografi angkatan 2005 (Masruri, Wahyu, Devi, Nina,

Tahtu, Lia, Panca, Eka) yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu serta kakak

tingkatku 2003 & 2004 (Kak Teddy, Bayu, Omen, Arif, Riki dan Amel )adik-adik

tingkatku 2006-2010 kalian semua adalah keluargaku yang tidak akan hilang dari

ingatanku.

Penulis berharap kiranya Allah SWT senantiasa memberikan karunia, dan hidayah-Nya

kepada kita semua dan semoga skripsi ini berguna bagi kita semua, amin.

Bandar Lampung, 11 Januari 2012 Penulis

Gambar

Tabel 1. Jumlah Kelas dan Jam Perminggu

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa indikasi untuk meningkatkan hal-hal yang berkaitan dengan faktor Perceived Usefulness antara lain: Internet dapat memudahkan guru pencarian bahan ajar lebih

Anjurkan ibu untuk melakukan perawatan perineum, lalu lakukan penilaian dengan memberi tanda check ( √ ) pada kolom “Ya” jika ibu melakukan pernyataan tersebut, namum beri tanda

Selain itu cerita dalam komik disusun berdasarkan langkah-langkah Problem Based Learning, yaitu orientasi siswa pada masalah, mengorganisasi siswa untuk belajar,

[r]

Kartodirjo, Sartono, “Kolonialisme da n Nasionalisme di Indonesia pada Abad 19 dan Abad 20”, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1972.. Kencana, Inu, “Ilmu

Lembaga Tabung Haji juga telah menawarkan perkhidmatan penyembelihan korban di Tanah Suci mulai tahun 1984 bagi 405 orang jemaah haji Malaysia yang memohon dengan kadar

The purpose of this study was to evaluate the con- tent of nutritionally important fatty acids (n-3 PUFA, trans acids and conjugated linoleic acid) in ewe milk at varying dietary

Untuk langkah awal bagi peserta didik pemula pembelajaran kitabah adalah mengenalkan Lambang-lambang grafis sebagai kesatuan fonem yang membentuk kata yang disebut