• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA S1 AKUNTANSI TERHADAP UJIAN SERTIFIKASI AKUNTAN PROFESIONAL (CHARTERED ACCOUNTANT) (Studi Survei di Universitas Se-Bandarlampung)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA S1 AKUNTANSI TERHADAP UJIAN SERTIFIKASI AKUNTAN PROFESIONAL (CHARTERED ACCOUNTANT) (Studi Survei di Universitas Se-Bandarlampung)"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

ANALYSIS PERCEPTION OF STUDENTS S1 ACCOUNTING TO CERTIFICATION PROFESSIONAL ACCOUNTANT TEST

(CHARTERED ACCOUNTANT)

(STUDY SURVEY ON THE UNIVERSITY IN BANDARLAMPUNG)

By

MORYANA DEWI

The purpose of this research is to identify perception of students S1 Accounting about the certification professional accountant test (Chartered Accountant). This research conducted on the university in Bandarlampung.

Research methodology used is a method of surveying. Technique of sample selection was done by purposive sampling. The respondents consisted of 111 people who come from the University of Lampung, Bandarlampung University, and the University of Malahayati. Analysis of the data in this study using multiple regression analysis with SPSS version 21. Data collected through the questionnaire.

This research result indicates that the perception of students S1 accounting to certification professional accountant test / Chartered Accountant influenced by professional training , recognition professional , and labor market considerations. Meanwhile, financial reward / salary does not affect the student's perception of the Certification Professional Accountant Test / Chartered Accountant.

(2)

ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA S1 AKUNTANSI TERHADAP UJIAN SERTIFIKASI AKUNTAN PROFESIONAL

(CHARTERED ACCOUNTANT) (Studi Survei di Universitas Se-Bandarlampung)

Oleh

MORYANA DEWI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa S1 Akuntansi mengenai ujian sertifikasi Akuntan Profesional (Chartered Accountant). Penelitian ini dilakukan di Universitas yang berada di Bandarlampung.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Teknik pemilihan sampel dilakukan secara purposive sampling. Sampel yang digunakan sebanyak 111 responden Responden terdiri dari 111 orang yang berasal dari Universitas Lampung, Universitas Bandarlampung, dan Universitas Malahayati. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dengan bantuan SPSS versi 21. Data dikumpulkan melalui kuesioner.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa S1 Akuntansi terhadap Ujian Sertifikasi Akuntan Profesional/Chartered Accountant dipengaruhi oleh pelatihan profesional, pengakuan profesional, dan pertimbangan pasar kerja. Sedangkan, penghargaan finansial/gaji tidak berpengaruh terhadap persepsi mahasiswa mengenai Ujian Sertifikasi Akuntan Profesional/Chartered Accountant.

(3)

ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA S1 AKUNTANSI TERHADAP UJIAN SERTIFIKASI AKUNTAN PROFESIONAL

(CHARTERED ACCOUNTANT)

(Studi Survei di Universitas se-Bandarlampung)

Oleh

MORYANA DEWI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA EKONOMI

Pada Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA S1 AKUNTANSI TERHADAP UJIAN SERTIFIKASI AKUNTAN PROFESIONAL

(CHARTERED ACCOUNTANT)

(Studi Survei di Universitas se-Bandarlampung)

(Skripsi)

Oleh

MORYANA DEWI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

(5)

xix

DAFTAR GAMBAR

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL . ... i

HALAMAN JUDUL DALAM ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN . ... iii

HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN . ... iv

PERNYATAAN ORISINALITAS . ... v

RIWAYAT HIDUP . ... vi

MOTO . ... vii

PERSEMBAHAN . ... viii

ABSTRACT . ... ix

ABSTRAK . ... x

SANWACANA . ... xi

DAFTAR ISI . ... xv

DAFTAR TABEL . ... xviii

DAFTAR GAMBAR . ... xix

DAFTAR LAMPIRAN ... xx

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 4

1.3. Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Manfaat Penelitian ... 5

1.5. Batasan Masalah Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori ... 7

2.1.1.Teori Pengharapan ... 7

(7)

xvi

2.1.3. Akuntan Profesional... 11

2.1.4. Sertifikasi Akuntan Profesional (CA) ... 15

2.1.5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Mahasiswa S1 Akuntansi terhadap Ujian Sertifikasi Akuntan Profesional (Chartered Accountants) ... 24

2.2. Penelitian Terdahulu ... 28

2.3. Kerangka Pemikiran ... 30

2.4. Pengembangan Hipotesis . ... 31

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian ... 35

3.1.1. Variabel Terikat (Dependent Variabel) . ... 35

3.1.2. Variabel Bebas (Independent Variabel). ... 36

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 37

3.3. Jenis dan Sumber Data ... 39

3.4. Metode Analisis Data ... 40

3.4.1. Uji Kualitas Data ... 40

3.4.2. Uji Hipotesis ... 41

3.4.3. Koefisien Determinasi . ... 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil ... 43

4.1.1. Objek Penelitian . ... 43

4.1.2. Statistik Deskriptif . ... 44

(8)

4.1.4. Pengujian Hipotesis . ... 52

4.1.5. Koefisien Determinasi . ... 55

4.2. Pembahasan ... 56

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan ... 60

5.2. Keterbatasan Penelitian ... 62

5.3. Saran Penelitian ... 62

DAFTAR PUSTAKA . ... 64

(9)

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Kuisioner

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.2 PenelitianTerdahulu . ... 29

Tabel 4.1 StatistikDeskriptif. ... 45

Tabel 4.2 KMO and Bartlett’s Test . ... 48

Tabel 4.3 KMO and Bartlett’s Test . ... 49

Tabel 4.4 HasilPengujianReliabilitas . ... 51

Tabel 4.5 Coefficientsa. ... 52

Tabel 4.6 ANOVA . ... 55

(11)

MOTO

P.O.W.E.R = Positive + Optimist + Willingness + Enthusiasm + Refill

(Shiv Kera)

“God answers prayer in three ways: He says ‘Yes’ and gives you what

you want, He says ‘No’ and gives you something better,

He says ‘Wait’ and gives you the best ever”

(Anonim)

“Hidupkan hidupmu dengan kehidupan yang menghidupkan”

“Berniat, berdo’a dan berusaha”

(12)
(13)
(14)
(15)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada kedua orang tua, kakak-kakakku,

saudara-saudaraku yang tercinta dan tersayang serta sebagai penyemangat bagi

keponakan-keponakanku tersayang.

Terima kasih atas segala do’a, dukungan, dan motivasi yang tak henti-hentinya

(16)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Moryana Dewi, lahir di Kotagajah 19 Mei 1992. Penulis merupakan anak bungsu dari enam bersudara dari pasangan Supri dan Yatemi. Pendidikan formal yang telah ditempuh yakni pendidikan Sekolah Dasar Negeri 03 Kotagajah Lampung Tengah yang diselesaikan pada tahun 2005, pendidikan Sekolah Menengah Pertama Negeri 02 Kotagajah Lampung Tengah yang diselesaikan pada tahun 2008, dan Sekolah Menengah Atas 01 Kotagajah Lampung Tengah yang diselesaikan pada tahun 2011. Pada tahun 2011, penulis terdaftar sebagai mahasiswi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, dan pada tahun 2014 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Margosari Pagelaran Utara.

(17)

SANWACANA

Assalamu’alikum Wr. Wb.

Alhamdulillahi robbil ‘alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Persepsi Mahasiswa S1 Akuntansi terhadap Ujian Sertifikasi Akuntan Profesional/Chartered Accountant” (Studi Survey di Universitas se-Bandarlampung). Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk meyelesaikan program Sarjana (SI) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan bimbingan, arahan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Orang tua ku tercinta Supri dan Yatemi yang telah membesarkan ku dengan segenap jiwa raganya sehingga aku bisa seperti saat ini. Kakak-kakakku tersayang Karmini, Samsuri, Sumiati, Wahyudi, dan Suwanto yang telah memberikan bimbingan dan motivasi, sehingga aku bisa kuliah hingga saat ini. Serta bulekku Maryamah yang selalu membantu dan mengerti aku.

(18)

3. Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

4. Ibu Dr. Fajar Gustiawaty Dewi, S.E., M.Si., Akt., selaku Ketua Jurusan Akuntansi.

5. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si., selaku sekretaris Jurusan Akuntansi. 6. Dr. Einde Evana, S.E.,M.Si.,Akt. selaku dosen pembimbing pertama yang

telah meluangkan waktunya untuk membimbing, mengarahkan, dan memberi masukan sehingga penulis dapat memperbaiki dan menyelesaikan skripsi ini.

7. Pigo Nauli, S.E.,M.Sc. selaku dosen pembimbing kedua yang juga telah meluangkan waktunya untuk membimbing, mengarahkan, dan memberi masukan sehingga penulis dapat memperbaiki dan menyelesaikan skripsi ini.

8. Dr. Yuliansyah, S.E.,M.S.A.,Ph.D.,Akt. selaku dosen pembahas yang selalu memberikan masukan, dan arahan sehingga skripsi ini dapat menjadi tulisan yang lebih baik lagi.

9. Sudrajat, S.E., M.Acc., Akt. selaku Pembimbing Akademik atas segala saran dan dukungan yang diberikan selama masa perkuliahan.

10.Bapak dan Ibu Dosen di Jurusan Akuntansi dan Fakultas Ekonomi Universitas Lampung, atas ilmu, dan pembelajaran yang telah diberikan. 11.Keluarga besar ibuku, Mbah Mukini, Lek Yat, Lek Painah, Lek to, Lek

(19)

Manto, Rani, dan Reza yang memberikan motivasi dan semangat dalam menjalani hidup.

12.Asrama putri Astrid A yang telah menampung penulis sebagai bagian dari anggota keluarga, yaitu Lina, Esa, Puji, Nur, Mb Ning, Rere, Siti, Dea, Nisa, Mb Martini, Ida, Isti, Vika, Mb Intan, Friska, Mei, Mb Silo, Mb Aris, Meldha, Lusi, Elva, Febi, dan Nani.

13.Teman-teman terbaik yaitu Dyah Resti, Mba Jul, Silvi, Mariska, dan Gustia, terima kasih atas kesediannya untuk menemani, menyemangati, menghibur, dan membantu proses penyelesaian skripsi ini, terima kasih untuk setiap cerita susah, sedih, haru bahagia, terima kasih untuk kebersamaan selama empat tahun ini. Semoga silaturahmi selalu terjalin hingga kita tua nanti.

14.Keluarga besar S1 Akuntansi angkatan 2011 Fakultas ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan dorongan, masukan, kebersamaan, rasa seperjuangan, saling memberi informasi, dan menyemangati,yaitu Alif, Aliya, Ayas, Andin, Deri, Juna, Eja, Arum, Aul, Ayu, Oneng, Rara, Baha, Bainal, Benni, Bily, Boga, Yezzie, Cinta, Ucok, Deni, Puput, Dinda, Dion, El, Farah, Fajar, Ettenkk, Feni, Mpit, Anun, Gilang, Grace, Hanny, Piyek, Imam, Jaka, Kartono, Kevin, Kiki, Laeina, Marce, Lisna, Lute, Wawan, Yoga, Yogi, Rido, Maiza, Vito, Ane, Nabilla, Nissa, Aya, Oci, Mitha, Pina, Pees, Rachmad, Laras, Resti, Restu, Rika, Rindy, Riris, Santi, Sinta, Umai, Opeh, Sulis, Tito, Mira, Trisa, Tya, Veriza, Vianna, Yulia, dan Yuni.

(20)

16.Teman-teman KKN, Mustajab, Nico, Ipon, Kak Harry, Lia, Windy, Mbak Opi, dan Neneng yang mengajarkan bagaimana kerja tim yang baik, kepedulian, kebersamaan, kekeluargaan, dan pengalaman yang baik. 17.Keluarga besar Tapak Suci Unila yang mengajarkan begitu banyak

pelajaran, persaudaraan, kebersamaan, keberanian, dan keceriaan.

18.Terima kasih kepada senior dan junior di jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

19.Almamater tercinta, Universitas Lampung.

Akhir kata, manusia yang baik adalah yang menuai manfaat bagi sesamanya, semoga skripsi ini bermanfaat dikemudian hari. Aamiin.

Wassalamu’alaikum, Wr,Wb.

Bandarlampung, Desember 2015 Penulis

(21)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Berita IAI memaparkan bahwa dinamika bisnis telah melesat begitu cepat dan

melewati tapal batas antar negara. Implikasi dari kehidupan bisnis yang semakin

maju dan transfer modal global menuntut terciptanya tatanan ekonomi yang sehat

dan fair. Dengan begitu, proses pertumbuhan menjadi semakin berkualitas, optimal, dan bisa dipertanggungjawabkan secara sosial. Akuntan memiliki peran

besar untuk meningkatkan transparansi dan kualitas informasi keuangan demi

terwujudnya perekonomian nasional yang sehat dan efisien. Tidak ada proses

akumulasi dan distribusi sumberdaya ekonomi yang tidak memerlukan campur

tangan profesi Akuntan. Akuntan berperan disemua sektor: publik, privat, dan

nirlaba. Profesi Akuntan menyebar di dalam dan di luar instansi pemerintah.

Dalam rangka memberikan perlindungan terhadap kepentingan publik, pembinaan

terhadap profesi akuntan dan guna mendorong perkembangan profesi akuntan di

Indonesia untuk menghadapi tantangan profesi dalam perekonomian global,

termasuk kesiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community) tahun 2015, maka Menteri Keuangan menetapkan Peraturan MenteriKeuangan (PMK) Nomor 25/PMK.01/2014 tanggal 3 Februari 2014

(22)

Februari 2014 ini mengganti ketentuan sebelumnya yaitu KMK Nomor

331/KMK.017/1999 Tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Akuntan pada

Register Negara.Selain menjadi legal backup, PMK ini sekaligus menjadi panduan yang sangat jelas mengenai tata kelola akuntan profesional.

Laporan utama pada situs Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) edisi 17, profesi

akuntan akan memainkan peran makin penting dalam perekonomian nasional saat

Indonesia mulai menerapkan International Financial Reporting Standard (IFRS) pada 2012. Namun, karena keterbatasan pendidikan, jumlah dan kompetensi

akuntan, Indonesia terbilang belum memadai.Dibanding dengan negara-negara

lain, kondisi profesi akuntan di Indonesia masih memprihatinkan baik dari sisi

jumlah maupun kompetensi (Lestari dkk, 2013).

Victor Vroom mengemukakan dalam expectancytheory, bahwa sebelum seseorang mengeluarkan upaya yang diperlukan untuk melakukan suatu tugas atau

pekerjaan, kita akan mempertimbangkan tiga hal, yaitu penilaian kita tentang

probabilitas bahwa usaha kita akan menghasilkan untuk kerja atau performance

yang diharapkan, penilaian kita tentang probabilitas bahwa unjuk kerja kita akan

memberikan hasil atau outcome tertentu, dan penilaian kita tentang nilai dari hasil atau imbalan yang kita peroleh. Contoh outcome atau imbalan misalnya bonus, penghargaan, pengakuan akan profesi, dan lain-lain (Wiludjeng, 2007; 159).

Persepsi mahasiswa mengenai ujian sertifikasi sejalan dengan

expectancytheory.Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam persepsi mahasiswa adalah penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, dan

(23)

3

Penelitian Kuningsih (2013), menunjukkan bahwa job expectation (pekerjaan yang menantang intelektualitas, menantang kreativitas, memberikan otonomi,

suasana kerjanya dinamis, memberikan gaji yang tinggi, dan sebagainya)

berpengaruh terhadap niat mahasiswa untuk berkarir sebagai akuntan profesional

(akuntan publik dan non akuntan publik). Penelitian Kuningsih (2013) dan

expectancytheoryyang dikemukakan oleh Victor Vroom, mendukung bahwa penghargaan finansial, pengakuan profesional, pelatihan profesional, dan

pertimbangan pasar kerja berpengaruh terhadap persepsi mahasiswa S1 Akuntansi

mengenai ujian sertifikasi Akuntan Profesional (Chartered Accountant).

IAIsebagai anggotaInternational Federation of Accountants(IFAC) telah meluncurkan Chartered Accountant (CA). CA diluncurkan untuk menaati

Statement Membership Obligations and Guidelines IFAC dan untuk memberi nilai tambah bagi akuntan beregister negara.Pasal 19 PMK tentang Akuntan

Beregister Negara menyebutkan bahwa sertifikat akuntan profesional diberikan

kepada seseorang yang telah lulus ujian profesional dan memenuhi persyaratan

yang ditentukan asosiasi profesi akuntan, dalam hal ini IAI. Dengan begitu,

pemegang CA sebagai akuntan profesional teregister akan menjadi motor

profesionalisme akuntan dan memiliki daya saing tinggi di kancah regional

maupun global, serta bisa membawa Indonesia memimpin di era pasar tunggal

ASEAN tersebut.Ujian CA dapat di ikuti oleh paling rendah lulusan DIV/S1

Akuntansi atau setara.Namun, masih sedikit yang mengetahui tentang sertifikasi

(24)

Berdasarkan paparan di atas, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul

“Analisis Persepsi Mahasiswa S1 Akuntansi terhadap Ujian Sertifikasi Akuntan

Profesional (Chartered Accountant)”.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa akuntansi terhadap ujian sertifikasi Akuntan

Profesional.Variabel yang di uji dalam mengetahui persepsi mahasiswa yaitu

penghargaan finansial/gaji, pelatihan profesional, pengakuan profesional, dan

pertimbangan pasar kerja.Penelitian ini merupakan replikasi dari beberapa

penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, dapat diambil suatu identifikasi

permasalahan yaitu:

1. Apakah penghargaan finansial/gaji berpengaruh terhadap persepsi

mahasiswa S1 Akuntansi mengenaiujian sertifikasi

AkuntanProfesional(Chartered Accountant)?

2. Apakah pelatihan profesional berpengaruh terhadap mahasiswa S1

Akuntansi mengenai ujian sertifikasi Akuntan Profesional (Chartered Accountant)?

3. Apakah pengakuan profesional berpengaruh terhadap persepsi mahasiswa

S1 Akuntansimengenai ujian sertifikasi Akuntan Profesional (Chartered Accountant)?

4. Apakah pertimbangan pasar kerja berpengaruh terhadap persepsi

mahasiswa S1 Akuntansimengenai ujian sertifikasi Akuntan Profesional

(25)

5

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuipersepsi mahasiswa S1 Akuntansi

mengenai ujian sertifikasi AkuntanProfesional (Chartered Accountant). Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi mahasiswa yaitu penghargaan finansial/gaji,

pelatihan profesional, pengakuan profesional, dan perkembangan pasar kerja

Penelitian dilakukan di universitas yang berada di Bandarlampung.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dalam penelitian ini terdiri dari manfaat praktis dan manfaat

akademis. Berikut paparan dari masing-masing manfaat:

a. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini secara praktis diharapkan dapat memberikan

sumbangan pemikiran dalam memperkaya wawasan konsep tentang

persepsi mahasiswa S1 Akuntansi mengenai ujian sertifikasi Akuntan

Profesional (Chartered Accountant).Penelitian ini juga dapat digunakan oleh mahasiswa sebagai referensi atau bahan pertimbangan dalam memilih

karir dan mengikuti ujian sertifikasi Akuntan Profesional (Chartered Accountant), setelah menyelesaikan pendidikan sarjana, khususnya sarjana akuntansi.

b. Manfaat Akademis

Hasil penelitian ini secara akademis diharapkan dapatdigunakan sebagai

(26)

dalam upaya meningkatkan kualitas pengajaran. Sehingga, dapat

menambah mutu lulusan sebagai pekerja intelektual yang siap pakai sesuai

dengan kebutuhan pasar dan membantu memuat kurikulum dalam sistem

pendidikan akuntansi yang relevan dalam dunia kerja saat ini.Hasil

penelitian ini juga diharapkan menjadi acuan bagi penyusunan penelitian

selanjutnya agar lebih baik.

1.5 Batasan Masalah Penelitian

Batasan masalah dalampenelitian ini adalah pada Universitas di Bandarlampung

yang memiliki jurusan S1 Akuntansi. Penelitian dilakukan di Kota

Bandarlampung karena Kota Bandarlampung merupakan sebuah kota di

Indonesisa sekaligus ibu kota dan kota terbesar di Provinsi Lampung.

Bandarlampung juga merupakan kota tebesar ketiga di Pulau Sumatera setelah

Medan dan Palembang menurut jumlah penduduk. Kota Bandarlampung memiliki

sarana pendidikan mulai dari tingkat taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi.

Terdapat satu universitas negeri yaitu Universitas Lampung.Sedangkan

Universitas Swasta yang terdapat di Kota Bandarlampung adalah Universitas

Bandarlampung, Universitas Malahayati, dan lain-lain.Penulis melakukan

penelitian hanya pada mahasiswa semerter VI atau dalam hal ini mereka termasuk

(27)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Pengharapan

Konsep dari persepsi mahasiswa terhadap akuntan profesional (Chartered Accountant), berhubungan dengan teori motivasi, yakni teori pengharapan

(expectancy theory).Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam persepsi yaitu penghargaan profesional, pelatihan profesional, pengakuan profesional, dan pertimbangan pasar.Motivasi (Wiludjeng, 2007; 154) merupakan proses psikologis yang mendasar dan merupakan salah satu faktor penentu dalam mencapai tujuan organisasi. Motivasi berhubungan erat dengan dorongan atau kekuatan yang berada dalam diri manusia, dan tidak terlihat dari luar.Yang terlihat hanya tingkah laku dari manusia tersebut.

(28)

Motivasi dalam Kamus Besar Bahas Indonesia memiliki dua arti, yaitu:

1. Dorongan yang timbul pada diri seseorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu

2. Usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya.

Victor Vroom mengemukakan dalam teori expectancy, bahwa sebelum seseorang mengeluarkan upaya (effort) yang diperlukan untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan, kita akan mempertimbangkan tiga hal, yaitu: effort-performance expectancy (penilaian kita tentang probabilitas bahwa usaha kita akan

menghasilkan untuk kerja atau performance yang diharapkan), performance-outcome expectancy (penilaian kita tentang probabilitas bahwa unjuk kerja kita

akan memberikan hasil atau outcome tertentu), dan valence (penilaian kita tentang nilai dari hasil atau imbalan yang kita peroleh). Contoh outcome atau imbalan misalnya bonus, penghargaan, pengakuan akan profesi, dan lain-lain (Wiludjeng, 2007; 159).

ExpectancyTeoryberfokus pada tiga hubungan (Robbins, 2006 dalam Aprilyan, 2011):

a. Hubungan upaya-kinerja. Probabilitas yang dipersepsikan oleh individu yangmengeluarkan sejumlah upaya tertentu itu akan mendorong kinerja. b. Hubungan kinerja-imbalan. Sampai sejauh mana individu itu

(29)

9

c. Hubungan sasaran pribadi. Sampai sejauh mana imbalan-imbalanorganisasi memenuhi sasaran atau kebutuhan pribadi individu serta potensidaya tarik imbalan tersebut bagi individu tersebut.

Pengharapan individu akan mempengaruhi sikap individu tersebut, sikap individu terbentuk dari tiga kompenen, yaitu (Robbins, 1996 dalam Setiyani, 2005) :

1. Cognitive component merupakan keyakinan dari informasi yang dimilii oleh seseorang yang akan mempengaruhi sikap seseorang terhadap profesi yang akan dijalani.

2. Emotional component merupakan perasaan yang bersifat emosi yang dimiliki seseorang untuk menyukai sesuatu, yang akan menyebabkan individu untuk mencapai keinginannya.

3. Behavioral component merupakan keinginan untuk bertindak secara lebih khusus dalam merespon kejadian dan informasi dari luar untuk mendapatkan kinerja yang lebih baik.

2.1.2. Persepsi

(30)

Proses persepsi dimulai dari diterimanya rangsangan (stimulus) oleh seseorang melalui alat penerimanya (panca indera), dilanjutkan ke pusat susunan syaraf yaitu otak, rangsangan tersebut kemudian diinterpretasikan sehingga individu menyadari, mengerti, dan menyadari apa yang diinderanya itu (Setiyani, 2005). Jadi persepsi dapat disimpulkan sebagai proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia.

Winarta (2011) dalam Apriliawati (2014), menyatakan bahwa presepsi dibagi menjadi dua macam yaitu :

1. External perception, yaitu persepsi yang terjadi karena adanya rangsang yang datang dari luar diri individu.

2. Self-perception, yaitu persepsi yang terjadi karena adanya rangsang yang berasal dari dalam diri individu. Dalam hal ini yang menjadi objek adalah dirinya sendiri.

Syarat terjadinya persepsi menurut Winarta (2011) dalam Apriliawati (2014) yaitu:

1. Objek yaitu adanya stimulus dari panca indera sebagai reseptor yang berasal dari luar individu baik dari luar dan dari dalam diri individu. 2. Perhatian sebagai langkah pertama untuk mengadakan stimulus persepsi. 3. Adanya alat indra sebagai reseptor penerima stimulus.

(31)

11

2.1.3Akuntan Profesional

Akuntan profesional terdiri dari akuntan publik dan non akuntan publik. Berikut penjelasan mengenai jenis akuntan yang ada di Indonesia:

a. Akuntan Publik

Profesi Akuntan Publik diatur dengan Undang-Undang Republik IndonesiaNomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik. Pada pasal 3 dan penjelasan pasal3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011 tentang AkuntanPublik dijelaskan bahwa akuntan publik adalah profesi yang dapat memberikanjasa asurans yang meliputi jasa audit atas informasi keuangan historis, jasa reviewatas informasi keuangan historis, jasa audit kinerja, jasa internal audit, jasaperpajakan, jasa kompilasi laporan keuangan, jasa pembukuan, jasa prosedur yangdisepakati atas informasi keuangan, dan jasa sistem teknologi informasi.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011 tentang AkuntanPublik pasal 6 ayat (1) huruf a menyatakan syarat untuk menjadi akuntan publikantara lain calon akuntan publik haruslah:

1. Memiliki sertifikat tanda lulus ujian profesi akuntan publik yang sah(dalam penjelasan butir ini disebutkan bahwa pihak yang dapatmengikuti Pendidikan Profesi Akuntan Publik adalah seseorang yangmemiliki pendidikan minimal sarjana strata 1 (S-1), diploma IV (D-IV),atau yang setara).

2. Berpengalaman praktik memberikan jasa asurans.

(32)

4. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak.

5. Tidak pernah dikenai sanksi administratif berupa pencabutan izinAkuntan Publik.

6. Tidak pernah dipidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetapkarena melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan pidanapenjara selama 5 (lima) tahun atau lebih.

7. Menjadi anggota Asosiasi Profesi Akuntan Publik yang ditetapkan olehMenteri.

8. Tidak sedang berada dalam pengampunan.

Berikut ini adalah gambaran jenjang karir akuntan publik (Mulyadi, 2002 dalam Aprilyan, 2011):

1. Auditor Junior, bertugas melaksanakan prosedur audit secara rinci,membuat kertas kerja untuk mendokumentasikan pekerjaan audit yangtelah dilaksanakan.

2. Auditor senior, bertugas untuk melaksanakan audit dan bertanggungjawab untuk mengusahakan biaya audit dan waktu audit sesuai denganrencana, mengarahkan, dan mereview pekerjaan auditor junior.

3. Manajer, merupakan pengawas audit yang bertugas membantu auditorsenior dalam merencanakan program audit dan waktu audit: mereviewkertas kerja, laporan audit, dan manajemen letter.

(33)

13

b. Profesi Akuntan Pemerintah

Akuntan pemerintah adalah akuntan bekerja pada lembaga-lembagapemerintah, seperti Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Badan PengawasKeuangan dan Pembangunan (BPKP), Dirjen Pajak, Dirjen Anggaran, dansebagainya. Sarjana akuntansi yang bekerja di BPK, BPKP, Dirjen Pajak, danDirjen Anggaran memiliki status pegawai negeri (Kuningsih, 2013).

c. Profesi Akuntan Perusahaan

Akuntan perusahaan adalah akuntan yang bekerja di perusahaan, baikperusahaan swasta maupun perusahaan pemerintah.Tugas akuntan perusahaanmeliputi beberapa hal, di antaranya akuntansi manajemen dan akuntansikeuangan.Akuntansi manajemen menghasilkan informasi yang reliable bagipihak internal perusahaan, seperti manajer.Informasi ini berguna

untukperencanaan dan pengendalian operasi perusahaan.Akuntansi keuanganmenghasilkan informasi bagi manajemen puncak dan pihak eksternal perusahaan,seperti direktur, investor, kreditor, dan pemerintah.Informasi ini berupa laporankeuangan (Kuningsih, 2013).

Jenjang karir akuntan perusahaan pada bisnis dan industri di AmerikaSerikat adalah sebagai berikut (Sijabat, 2004):

1. Junior Accountant, merupakan entry level karir pada profesi akuntanperusahaan.

2. Senior Accountant, merupakan jenjang karir seorang akuntan yangbekerja

(34)

3. Corporate Controller, merupakan jenjang karir seorang akuntan setelahmelaksanakan fungsi sebagai senior accountant.

4. Chief Finance Officer (CFO), merupakan karir puncak pada bidangakuntan perusahaan. Posisi ini dapat diraih setelah masa kerja minimumsepuluh tahun.

d. Profesi Akuntan Pendidik

Untuk dapat menjadi akuntan pendidik, calon akuntan pendidik harusmemenuhi kualifikasi yang diatur dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005tentang Guru dan Dosen dan peraturan lebih lanjut yang ditentukan olehuniversitas yang bersangkutan. Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentangGuru dan Dosen pasal 46 (2) menjelaskan bahwa dosen harus memiliki kualifikasiakademik minimum lulusan program magister untuk program diploma atauprogram sarjana dan lulusan program doktor untuk program pascasarjana (Kuningsih, 2013).

Jenjang karir akuntan pendidik sebagai berikut (Kuningsih, 2013):

1. Asisten ahli, merupakan jabatan dosen setingkat di bawah jabatan lektor. 2. Lektor, merupakan jabatan dosen setingkat di bawah jabatan lector kepala. 3. Lektor kepala, merupakan jabatan dosen setingkat di bawah

jabatanprofesor.

(35)

15

2.1.4 Sertifikasi Akuntan Profesional(Chartered Accountant)

IAI sebagai anggota International Federation of Accountants (IFAC) telah meluncurkan Chartered Accountant (CA). CA diluncurkan untuk menaati Statement Membership Obligations and Guidelines IFAC, untuk memberi nilai

tambah bagi akuntan beregister negara, persiapan dalam menghadapi ASEAN Economic Community 2015, dan untuk persiapan menyongsong RUU tentang pelaporan keuangan.Sejalan dengan tujuan tersebut Kementerian Keuangan telah mengeluarkan PMK 25/PMK.01/2014 tentang Akuntan Beregister Negara yang telah disahkan pada tanggal 3 Februari 2014. PMK tersebut merupakan terjemahan dari UU 34/1954 yang mengamanatkan kepada Menteri Keuangan untuk mengatur lebih lanjut mengenai kebijakan pelaksanaan untuk pemakaian gelar akuntan.

(36)

Jangka waktu pengalaman menjalankan praktik keprofesian di bidang akuntansi calon Anggota Utama/Penerima Sertifikat CA IAIadalah minimal selama 3 (tiga) tahun.Pendidikan Profesi Akuntansi diakui sebagai pengalaman menjalankan praktik keprofesian di bidang akuntansi selama 1 (satu) tahun.Peserta ujian CA dinyatakan lulus apabila telah mendapatkan nilai minimal yang mengacu pada passing grade yang telah ditetapkan oleh Dewan Sertifikasi Akuntan Profesional

IAI.

Pengalaman menjalankan praktik keprofesian di bidang akuntansi calon Anggota Utama/Penerima Sertifikat CA IAI dapat diperoleh dari:

a. Pengalaman bekerja di bagian akuntansi pada suatu entitas; b. Pengalaman sebagai pengajar atau dosen di bidang akuntansi;

c. Pengalaman sebagai auditor atau pemeriksa di bidang keuangan pada badan pemeriksa keuangan, kementerian/lembaga non kementerian, badan pengawasan keuangan dan pembangunan, atau kantor akuntan publik; atau d. Pengalaman di bidang akuntansi lainnya.

Syarat peserta ujian Chartered Accountant (CA), peserta yang akan mengikuti ujian CA, merupakan:

1. Paling rendah lulusan DIV/S1 Akuntansi atau setara 2. Lulusan S2/S3 Akuntansi

3. Paling rendah lulusan DIV/S1 Non Akuntansi atau setara dan mengikuti Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk)

Tata cara pendaftaran peserta ujian CA adalah sebagai berikut:

(37)

17

2. Calon peserta dapat memperoleh formulir pendaftaran, buku pedoman Ujian CA, dan modul Ujian CA secara langsung dikantor IAI dengan melampirkan bukti pembayaran pendaftaran.

3. Calon peserta Ujian CA mengisi formulir pendaftaran dengan menggunakan tinta warna hitam. Formulir harus ditandatangani sebelum dikembalikan, formulir yang telah diisi harus dilengkapi dengan:

a. Fotocopy Ijazah terakhir yang telah dilegalisir b. Bukti pembayaran biaya Ujian CA

c. (satu) lembar pas foto berwarna terbaru ukuran post card

4. Peserta dapat memilih minimal satu subyek ujian pada setiap periode ujian.

5. Peserta hanya diberikan batas waktu 3 (tiga) tahun untuk menyelesaikan ujian CA tanpa dibatasi berapa kali mengikuti ujian CA selama 3 tahun tersebut.

Subjek ujian CA, yaitu:

1. Pelaporan korporat (corporate reporting)

2. Manajemen stratejik dan kepemimpinan (strategic management and leadership)

3. Etik profesi dan tata kelola korporat (ethic and corporate governance) 4. Akuntansi manajemen lanjutan (advanced management accounting) 5. Manajemen perpajakan (taxation management)

6. Manajemen keuangan lanjutan (advanced financial management)

(38)

Materi pelaporan korporat terdiri dari:

1. Pengenalan mengenai pelaporan korporat

2. Peran dan tanggungjawab akuntan profesional dalam pelaporan korporat (entitas pemerintahan, komersial, nirlaba, syariah)

3. 3-6 Analisis substansi transaksi (aset, liabilitas, pendapatan, biaya) untuk entitas pemerintahan, entitas komersial, entitas nirlaba, entitas syariah 4. 7-10 Analisis laporan keuangan:

a. Kepatuhan terhadap standar pelaporan

b. Kepatuhan terhadap peraturan dan perundangan

c. Kejanggalan-kejanggalan dalam laporan keuanganuntuk entitas pemerintahan, entitas komersial, entitas nirlaba, entitas syariah

5. Pelaporan tata kelola 6. Pelaporan berkelanjutan 7. Pelaporan integrasian 8. Isu-isu terkini

Materi manajemen stratejik dan kepemimpinan terdiri dari: 1. Pengantar

2. Pemetaan arah perusahaan: visi dan misi, tujuan, dan strategi 3. Evaluasi lingkungan eksternal perusahaan

4. Evaluasi sumber daya, kapabilitas, dan daya saing 5. Strategi kompetitif generik

6. Penguatan posisi kompetitif: langkah stratejik, waktu, dan lingkup operasi 7. Strategi bersaing di pasar internasional

(39)

19

9. Etika, tanggung jawab sosial korporat, keberlanjutan lingkungan, dan strategi

10. Membangun organisasi yang mampu melaksanakan strategi dengan baik: sumber daya manusia, kemampuan, dan struktur

11. Mengelola operasi internal: tindakan yang mendorong pelaksanaan strategi dengan baik

12. Budaya perusahaan dan kepemimpinan: kunci pelaksanaan strategi dengan baik

13. Kepemimpinan stratejik

14. Perubahan Stratejik dan Organisasi

Materi etik profesi dan tata kelola korporat terdiri dari: 1. Pengantar

2. Teori Etika dan Pengambilan Keputusan Beretika 3. Lingkungan Etika dan Akuntansi

4. Etika Akuntan Profesional (Kode Etik Akuntan Profesional dan IFAC Code of Etics (Part A dan Part C)

5. Etika Akuntan Profesional (IFAC Code of Etics (Part B)) 6. Iklim Etika dan Integritas Organisasi

(40)

8. Prinsip perlindungan terhadap hak pemegang saham 9. Prinsip perlakuan setara terhadap pemegang saham 10.Prinsip Tanggung Jawab Dewan

11.Komite-komite dibawah Dewan Komisaris 12.Disclosure dan Transparency, Internal Control

13.Peran dan tanggung jawab Auditor Eksternal dan Internal

14.Prinsip peran pemangku kepentingan dan tanggun jawab korporat

Materi akuntansi manajemen lanjutan terdiri dari: 1. Pendahuluan

2. Pengembangan sistem manajemen biaya

3. Penggunaan Sistem Manajemen Biaya untuk Effisiensi

4. Penggunaan Sistem Manajemen Biaya untuk Pengambilan Keputusan Stratejik –Pelanggan

5. Penggunaan Sistem Manajemen Biaya untuk Pengambilan Keputusan Stratejik –Produk

6. Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan Keputusan Jangka Pendek

7. Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Perencanaan Laba 8. Akuntansi Manajemen Lingkungan

9. Landasan Sistem Pengendalian Stratejik 10.Poses Penyusunan Anggaran

(41)

21

13.Sistem Pengendalian Stratejik –Proses Pembangunan “Awareness dan Keselarasan (Alignment)

14.Sistem Pengendalian Stratejik –Keterkaitan dengan Sistem Kompensasi

Materi Manajemen perpajakan terdiri dari: 1. Overview KUP

2. Overview PPh 3. Overview PPN

4. Pengertian Dasar Manajemen Pajak 5. Pemilihan Sumber Pembiayaan (bagian 1) 6. Pemilihan Sumber Pembiayaan (bagian 2)

7 . Tax Planning dan Pengendalian atas Penghasilan Usaha dan Penghasilan Lainnya

8 Tax Planning dan Pengendalian atas Unsur-unsur Harga Pokok Penjualan dan Pengurang Penghasilan Bruto

9 Tax Planning dan Pengendalian atas PPh Pasal 21

10. Tax Planning dan Pengendalian atas unsur-unsur objek withholding tax (selain PPh Pasal 21)

11. Tax Planning dan Pengendalian atas Pajak Pertambahan Nilai

12. Tax Planning dalam pemanfaatan tax incentives

13. Konsep dasar pajak internasional 14. Muatan Lokal

Materi manajemen keuangan lanjutan terdiri dari:

(42)

2. Perhitungan Penciptaan Nilai

3. Pengukuran kinerja perusahaan keseluruhan 4. Merjer, akuisisi, dan divestasi

5. Kesulitan keuangan

6. Manajemen Tresuri dan modal kerja 7. Options dan Manajemen Keuangan 8. Warrants dan convertibles

9. Derivatif dan Lindung Nilai Resiko 10. Manajemen Risiko Perusahaan 11. Strategi Pendanaan

12. Teori dan Pasar Valuta Asing

13. Penentuan dan Peramalan Nilai Tukar, Transaction Exposure 14. Operating Exposure dan translation exposure

Materi sistem informasi dan pengendalian intern terdiri dari: 1. Sekilas Mengenai Sistem Informasi

2. Sistem Informasi Eksekutif (EIS)

3. PeranTeknologi Informasi dalam Mendukung Sistem Informasi 4. PeranTeknologi Informasi dalam Mendukung Sistem Informasi 5. Sistem Informasi dan Pengendalian Internal

6. Sistem Informasi dan Pengendalian Internal

7. Auditatas Sistem Informasi Berbasis Teknologi Informasi 8 .Siklus Proses Bisnis

(43)

23

10. Siklus Proses Bisnis Pendukung: Manajemen Sumber Daya Manusia dan Siklus Penggajian

11. Siklus Proses Bisnis Pendukung:Buku Besar(General Ledger) dan Siklus Pelaporan

12. Internal ControloverFinancial Reporting:Implementasi and Desain IcoFR 13. Internal ControloverFinancial Reporting: Evaluasi dan PelaporanICoFR 14. Pembahasan kasus: siklus dalam industri jasa keuangan.

Kewajiban pemegang CA adalah sebagai berikut:

1. Mempertahankan keanggotaannya di IAI dan memenuhi semua kewajiban sebagai Anggota Utama IAI.

2. Meningkatkan kompetensi dengan mengikuti kegiatan PPL secara terus menerus sekurang-kurangnya 120 SKP dalam periode tiga tahun dan harus memenuhi sekurang-kurangnya tiga puluh SKP dalam satu tahun.

3. Menaati dan melaksanakan kode etik dan standard profesi.

Keuntungan memperoleh gelar CA Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Pengakuan sebagai Akuntan Profesional sesuai dengan panduan internasional (IFAC);

2. Dijaga kompetensinya sesuai dengan ketentuan IAI yang mengacu ke standar internasional;

(44)

4. Dapat diakui oleh Professional Accountancy Organization negara lain (tidak perlu menempuh beberapa mataujian).

2.1.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Mahasiswa S1 Akuntansi terhadap Ujian Sertifikasi AkuntanProfesional (Chartered Accountants)

Pengertian persepsi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu atau merupakan proses seseorang mengetahui beberapa hal yang dialami oleh setiap orang dalam memahami setiap informasi tentang lingkunan melalui panca indera. Dengan demikian persepsi dapat diartikan sebagai proses kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam memahami setiai informasi tentang lingkungannya melalui panca inderanya (melihat, mendengar, mencium, menyentuh dan merasakan).

Faktor-Faktor yang mempengaruhi persepsi mahasiswa S1 Akuntansi terhadap Ujian Sertifikasi Akuntan Profesional (Chartered Accountants), yaitu:

1. Penghargaan Finansial/Gaji

(45)

25

Gaji atau penghargaan finansial merupakan hasil yang diperoleh sebagai kontraprestasi dari pekerjaanyang telah diyakini secara mendasar bagi sebagian besar perusahaan sebagai daya tarik utamauntukmemberikan kepuasan kepada karyawannya (Yendrawati, 2007).

2. Pelatihan Profesional

Rahayu (2003) dalam Widyasari (2010), menunjukkan karir sebagai akuntan publik dianggap lebih memerlukan pelatihan kerja untuk meningkatkan kemampuan profesional dan mendapatkan pengalaman kerja yang bervariasi.Sedangkan, pada akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah menganggap bahwa pelatihan kerja kurang diperlukan.Bagi akuntan pendidik mahasiswa menganggap tidak diperlukannya pelatihan kerja, sehingga pengalaman kerja yang bervariasi lebih sedikit diperoleh dibandingkan karir sebagai akuntan perusahaan dan pemerintah.Pelatihan profesional ini meliputi, pelatihan sebelum bekerja, mengikuti pelatihan diluar lembaga,mengikuti pelatihan rutin di lembaga, dan variasi pengalaman kerja (Chan, 2012).

(46)

profesional mempunyai pengaruh yangsignifikan terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik dan non akuntan publik.

Pelatihan profesional meliputi hal-hal yang berhubungan dengan peningkatan keahlianterhadap prestasi.Pelatihan dan pengakuan profesional dapat dikategorikan sebagaipenghargaan yang tidak berwujud finansial.Dalam memilih karir tidak hanya bertujuan mencaripenghargaan finansial, tetapi juga ada keinginan untuk berprestasi dan mengembangkan diri.Pada faktor pelatihan profesional, biasanya mahasiswa akan melihat apakah sebelum bekerjadiberikan pelatihan sebagai bekal mereka dalam bekerja. Untuk meningkatkan kemampuannyadalam bekerja apakah ada pelatihan-pelatihan baik yang diselenggarakan di tempat merekabekerja atau yang diselenggarakan oleh pihak luar lembagamereka bekerja.Selain itu, mahasiswajugamenginginkan pengalaman kerja yang bervariasi, supaya tidak mengalami kejenuhan dalambekerja (Yendrawati, 2007).

3. Pengakuan Profesional

(47)

27

Meliana (2014), mengemukakan bahwa secara simultan faktor pengakuan profesional berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan. Menurut Widiatami, dkk (2013), pengakuan profesional yangdikontrol oleh variabel gender memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pemilihankarir baik akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik, akuntan pemerintahmaupun non akuntan pada mahasiswa akuntansi.Merdekawati dkk (2011), menunjukkan bahwa faktor pengakuan profesional mempunyai pengaruh yangsignifikan terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik dan non akuntan publik.

Pada faktor pengakuan profesional mahasiswa pada umumnya menginginkan reward atasprestasi yang diperoleh. Reward yang dimaksud tidak hanya berupa uang, tetapi berupapengakuan dari lembaga tempat mereka bekerja. Sehingga, mereka-mereka mempunyaisemangat untuk selalu meningkatkan kinerja mereka.Pengakuan profesional berkaitan denganpengakuan prestasi dalam menjalankan karir.Instrumen ini digunakan untuk meminta pendapatmahasiswa mengenai pengakuan prestasi dalam karir yang mereka pilih. Instrumen ini meliputikesempatan berkembang, pengakuan bila berprestasi, cara untuk naik pangkat dan keahlianyang diperlukan untuk mencapai sukses (Yendrawati, 2007).

4. Pertimbangan Pasar Kerja

(48)

biasanyamemilih pekerjaan berdasarkan informasi lowonganpekerjaan yang mereka peroleh.Sehingga pekerjaan yang mudah diakses oleh mahasiswabiasanya banyak diminati oleh mahasiswa (Yendrawati, 2007).

Pertimbangan pasar kerja meliputi keamanan kerja dan tersedianya lapangan kerja atau kemudahan mengakses lowongan kerja. Keamanan kerja merupakan faktor dimana karir yang dipilih dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama. Pertimbangan pasar kerja diuji dengan dua pertanyaan mengenai keamanan kerja dan kemudahan mengakses lapangan pekerjaan (Apriliawati, 2014). Penelitian Sijabat (2004), Setiyani (2005), Yunitasari (2006), Meliana (2014),menunjukkan bahwa dalam menentukan karir menjadi akuntan mempertimbangkan faktor pertimbangan pasar kerja.

2.2 Penelitan Terdahulu

(49)
[image:49.595.114.512.125.755.2]

29

Tabel 2.2

Ringkasan Penelitian Terdahulu

No. Nama Peneliti dan Tahun Penelitian

Obyek Penelitian

Alat

Analisis Hasil Penelitian

1. Merdekawati dkk

(2011) Mahasiswa UNISSULA, UNIKA, USM, UDINUS, UNISBANK, dan WIDYA Manggala

ANOVA Faktor finansial tidak

berpengaruh dalam pemilihan karir akuntan publik atau non akuntan, pelatihan profesional berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir, adanyapengaruh persepsi pengakuan profesional dalam karir akuntan, persepsi nilai-nilai sosial mempengaruhi karir akuntan publik, persepsi lingkungan kerja tidak berpengaruh signifikan pada pemilihan karir akuntan, pertimbangan pasar kerja tidak berpengaruh signifikan dalam pemilihan karir akuntan, dan personalitas tidak berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir 2. Widiatami dkk

(2013) Mahasiswa Universitas Diponegoro Regresi Multinomia l Logit Pelatihan profesional, nilai-nilai sosial,

pengakuan profesional dan lingkungan yangdikontrol oleh variabel gender

memiliki pengaruh signifikan terhadap pemilihan karir akuntan publik, akuntan

perusahaan, akuntan pendidik, akuntan pemerintah maupun non akuntan pada mahasiswa akuntansi.Gaji tidak berpengaruh signifikan.

3. Sulistyawatidkk (2013) MahasiswaUn iversitas Diponegoro dan universitas Katolik Soegijapranata Metode Kruskal-Wallis

Ada perbedaan persepsi mahasiswa dalam

pemilihan karir yaitu gaji, pelatihan profesional, pengakuan

(50)

Semarang pertimbangan pasar tenaga kerja

4. Sri Agus Meliana (2014) Mahasiswa Akuntansi Umrah dan Mahasiswa Akuntansi Stie Pembangunan Tanjungpinan g Regresi linier berganda

Secara simultan faktor intrinsik pekerjaan, pertimbangan pasar kerja, personalitas, kebanggaan, nilai-nilai sosial,

pengakuan profesional, dan pelatihan profesional berpengaruh terhadap karir akuntan.

5. Devi Luciana Apriliawati(2014) Mahasiswa Universitas Brawijaya Kruskal-Wallis

Ada perbedaan pandangan antara mahasiswa

akuntansi yang memilih karir akuntan publik, akuntan pendidik, akuntan perusahaan, dan akuntan pemerintah ditinjau dari faktor penghargaan finansial/gaji, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, dan lingkungan kerja. Faktor pertimbangan pasar kerja dan

personalitas tidak terdapat perbedaan pandangan.

2.3 Kerangka Pemikiran

(51)

31

Bagan2.3Kerangka Pemikiran

2.4 Pengembangan Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini, maka hipotesis terdiri dari empat hipotesis. Berikut penjelasan dari masing-masing hipotesis:

a. Penghargaan Finansial/gaji

Penghasilan atau penghargaan finansial/gaji yang diperoleh sebagaikontraprestasi dari pekerjaan telah diyakini secara mendasar bagi sebagian besarperusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan kepuasan kepada karyawannya. Penelitian sebelumnya menegaskan bahwa dalam melakukan pertimbangan pemilihan karier, para mahasiswa lulusan jurusan akuntansi menempatkan gaji sebagai alasan utama (Reha dan Lu dalam Putro, 2012).

Dari pemaparan dari peneliti terdahulu yang mendukungdapat dirumuskan Hipotesis, yaitu:

Penghargaan Finansial/Gaji

(X1)

Pelatihan profesional

(X2)

Pengakuan profesional

(X3)

Persepsi Mahasiswa S1 Akuntansi terhadap Ujian

Sertifikasi AkuntanProfesional (Chartered Accountant)

(Y)

Pertimbangan Pasar Kerja

(52)

H1: Penghargaan finansial/gaji berpengaruh terhadappersepsi mahasiswa S1

Akuntansi mengenai ujian sertifikasi Akuntan Profesional(Chartered Accountant).

b. Pelatihan Profesional

Untuk memenuhi persyaratan sebagai seorang profesional, akuntan publik harus menjalani pelatihan teknis dan berpengalaman dibidang auditing, antara lainmemiliki pengalaman kerja di KAP minimal 3 tahun yang setara dengan 4000jam, serta pendidikan profesional yang berkelanjutan selama menjalani karirsebagai akuntan publik (Benny dan Yuskar, 2006 dalam Aprilyan, 2011). Pelatihan profesional inimeliputi, pelatihan sebelum bekerja,mengikuti pelatihan diluar lembaga,mengikuti pelatihan rutin di lembaga,dan variasi pengalaman kerja.

Berdasarkan hasil dari penelitianterdahulu yang mendukung, dapat dirumuskan sebuah Hipotesis,yaitu:

H2: Pelatihan profesional berpengaruh terhadap persepsi mahasiswa S1 Akuntansi

mengenai ujian sertifikasi Akuntan Profesional(Chartered Accountant).

c. Pengakuan Profesional

(53)

33

kesempatan untuk berkembang, pengakuan berprestasi, kesempatan naik pangkat, dan memiliki keahlian tertentu.

Mahasiswa akuntansi yang tidak hanya mengejar penghasilan saat ia bekerja nanti, namun berkeinginan mengembangkan diri dalam bidang akuntansi dan audit cenderung memilih karir akuntan publik. Ada kepuasan tersendiri ketikamemperoleh pengakuan profesional atau pengakuan prestasi kerjanya dalam karir akuntan publik, mengingat dibutuhkan keahlian tertentu, waktu yang tidak sebentar dan jenjang karir yang panjang.

Dari penjelasan mengenai faktor pengakuan profesional, dapat di simpulkan Hipotesis, yaitu:

H3: Pengakuan profesional berpengaruh terhadap persepsi mahasiswa S1

Akuntansi mengenai ujian sertifikasiAkuntan Profesional (Chartered Accountant).

d. Pertimbangan Pasar Kerja

Menurut Wheeler (1983) dalam Aprilyan (2011), pertimbangan pasar kerja meliputi, tersedianya lapangan kerja, keamanan kerja, fleksibilitas karir,dan kesempatan promosi.Penelitian yang dilakukan oleh Carpenter dan Strawser (1970) dalam Setiyani (2005), menemukan bahwa pertimbangan pasar kerja menempati peringkat tinggi di antara faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan profesi mahasiswa. Pertimbangan pasar kerja berhubungan dengan pekerjaan yang dapat diakses di masa yang akan datang.

(54)

sedikit lebih aman daripada keamanan kerja sebagai akuntan perusahaan yang sangat mudah di PHK.Akses karir sebagai akuntan pendidik dan akuntan perusahaan lebih mudah dibandingkan dengan karir sebagai akuntan pendidik dan akuntan pemerintah menyenangkan tetapi sering lembur dan kompetisi diantara karyawannya sangat tinggi serta ada tekanan kerja untuk mencapai sukses. Pilihan karir sebagai akuntan pemerintah hampir sama dengan akuntan perusahaan yaitu pekerjaan cepat dapat diselesaikan, tidak begitu sering lembur, tekanan kerja sedikit, kompetisi diantara karyawan sedikit serta kurang banyak tantangan. Karir sebagai akuntan pendidik pekerjaannya dapat lebih cepat diselesaikan dan banyak tantangan karena sering bertemu dengan banyak orang.

Berdasarkan hasil dari penelitianterdahulu yang mendukung, dapat dirumuskan sebuah Hipotesis,yaitu:

H4: Pertimbangan pasar kerja berpengaruh terhadap persepsi mahasiswa S1

(55)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian

3.1.1 Variabel Terikat (Dependent Variabel)

Persepsi mahasiswa S1 Akuntansi terhadap ujian sertifikasi Akuntan Profesional (Chartered Accountant) (Y)

Variabel dependen yang digunakanyaitu persepsi mahasiswa S1 Akuntansi

terhadap ujian sertifikasi Akuntan Profesional (Chartered Accountant).IAI mengungkapkan bahwa Chartered Accountant(CA) adalah akuntan profesional yang memenuhi seluruh kriteria berikut:

a. Memiliki register akuntan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku;

b. memiliki pengalaman dan/atau menjalankan praktik keprofesian di bidang

akuntansi, baik di sektor pendidikan, korporasi, sektor publik, maupun

praktisi akuntan publik;

c. menaati dan melaksanakan Standar Profesi; dan

d. menjaga kompetensi melalui pendidikan profesional berkelanjutan.

CA adalah akuntan profesional yang bertanggung jawab untuk menyiapkan dan

(56)

menganalisis dan mengevaluasi informasi keuangan, membuat keputusan

berdasarkan informasi tersebut, dan merencanakan implementasi keputusan yang

diambil.CA dapat bertindak sebagai konsultan mengenai masalah akuntansi,

perpajakan, keuangan, pelaporan manajemen, dan sistem informasi, serta

diberikan lisensi untuk mendirikan kantor jasa akuntansi selain jasa asurans. CA

dapat menandatangani laporan keuangan perusahaan.

3.1.2 Variabel Bebas (Independent Variabel)

Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penghargaan Finansial/ Gaji (X1)

Pemilihan karir sebagai akuntan publik yang dilihat dari

penghargaanfinansial/gaji diukur dengan menggunakan skalalikert lima poin(sangat tidak setuju, tidak setuju, ragu-ragu, setuju, dansangat setuju).

Penghargaan finansial diuji menggunakan kuesioner dariAlhadar (2013),

dengan menggunakan tiga butir pernyataan yaitugaji awal yang tinggi,

potensi kenaikan gaji dan tersedianya dana pensiun.

2. Pelatihan Profesional (X2)

Pemilihan karir sebagai akuntan publik yang dilihat dari pelatihanprofesional

diukur dengan menggunakan a five point likert scale kuesioner (sangat tidak setuju, tidak setuju, ragu-ragu, setuju, dan sangat setuju).Pelatihan finansial

diuji menggunakan kuesioner dari Alhadar (2013), dengan empat butir

pernyataan yaitu mengenaipelatihan sebelum bekerja, pelatihan profesional di

(57)

37

3. Pengakuan Profesional (X3)

Pemilihan karir sebagai akuntan publik yang dilihat dari

pengakuanprofesional diukur dengan menggunakan a five point likert scale kuesioner (sangat tidak setuju, tidak setuju, ragu-ragu, setuju, dan sangat setuju).Pengakuan profesional diuji menggunakan kuesioner dari Alhadar

(2013), dengan empat butir pernyataan yaitu mengenaikesempatan untuk

berkembang,kemampuan bekerja dengan ahli, pengakuanprestasi, dan

memerlukan keahlian tertentu untuk mencapai sukses.

4. Pertimbangan Pasar Kerja (X4)

Pemilihan karir sebagai akuntan publik yang dilihat dari pertimbanganpasar

kerja diukur dengan menggunakan a five point likert scale kuesioner (sangat tidak setuju, tidak setuju, ragu-ragu, setuju, dan sangat setuju).Pertimbangan

pasar kerja diuji menggunakan kuesioner dari Alhadar (2013), dengan dua

butir pernyataan yaitu mengenaikeamanan kerja dan kemudahan mengakses

lowongan kerja.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa/i S1 Akuntansi yang berada di

Universitas se-Bandarlampung, yaitu mahasiswa/i S1 Akuntansi yang berasal dari

Universitas Lampung, Universitas Bandarlampung, dan Universitas Malahayati

angkatan 2012. Besarnya populasi yang memenuhi kriteria sebesar 200

mahasiswa. Besarnya responden yang berasal dari Universitas Lampung adalah

(58)

sebesar 30 mahasiswa berasal dari Universitas Malahayati. Pengambilan sampel

dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling, dengan kriteria mahasiswa jurusan S1 Akuntansi semester VI (angkatan 2012).

Alasan dipilihnya mahasiswa semester VI adalah:

1. Mereka telah atau sedang menempuh mata kuliah auditing satu dan dua

(Merdekawati, dkk 2011). Sehingga, mahasiswa telah mengetahui dan

mengerti mengenai auditing khususnya karir seorang akuntan, bagaimana

pekerjaannya, proses mendapatkan gelar, dan prospek kedepannya.

2. Mereka masih aktif dalam kegiatan belajar mengajar di kampus. Penelitian

Merdekawati, dkk (2011) juga meneliti mahasiswa yang aktif dalam

perkuliahan. Sehingga, mempermudah peneliti dalam proses pelaksanaan

penelitian, terutama dalam penyebaran kuesioner.

Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini didasarkan pada formula yang

dikemukakan oleh Yamane (Januarti, 2002 dalam Widyasari, 2010):

n = N

N (d)2 + 1

= 67 sampel

Dimana:

n = jumlah sampel

N = jumlah dari populasi

n = 200

(59)

39

d = tingkat presisi yang diharapkan tidak menyimpang 10%

3.3 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif.Jenis data dalam penelitian ini adalah

data subyek dengan sumber pengumpulan data berupa data primer dan data

sekunder. Berikut penjelasan sumber pengumpulan data yang digunakan:

a. Data primer

Pengumpulan data dengan metode survei menggunakan kuesioner.Data primer

diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada responden yang berasal dari

Universitas Lampung, Universitas Bandarlampung, dan Universitas

Malahayati.Penyebaran kuesioner dilakukan untuk mengetahui persepsi

mahasiswa S1 Akuntansi terhadap ujian sertifikasi Akuntan Profesional

(Chartered Accountant). Jenis kuesioner yang digunakan adalaha five point likert scale kuesioner dengan jawaban sangat tidak setuju, tidak setuju, ragu-ragu, setuju, dan sangat setuju.

b. Data sekunder

Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak

langsung atau melalui media perantara (Indriantoro, 2002).Data sekunder

diperoleh melalui studi pustaka.Penulis membaca refrensi yang mendukung isi

(60)

3.4 Metode Analisis Data

Alat analisis yang digunakandalam penelitian ini yaitu analisis regresi linier

berganda.Analisis regresilinier bergandadigunakan untuk menentukan signifikansi

pengaruhpenghargaan finansial/gaji,pelatihan profesional, pengakuan profesional,

dan pertimbangan pasar kerja. Model persamaanregresi yang digunakan untuk

menguji hipotesis ini adalah:

Y = + b1X1 + b2X2 + b3X3 +b4X4+e Dimana :

Y:Persepsi mahasiswa S1 Akuntansiterhadap ujian sertifikasi Akuntan Profesional

(Chartered Accountant) X1:Penghargaan finansial/ gaji

X2:Pelatihan profesional

X3:Pengakuan profesional

X4:Pertimbangan pasar kerja

e:Error / Residual

: Konstanta, perpotongan pada garis sumbu X b1, b2, b3, b4: Koefesien regresi

3.4.1 Uji Kualitas Data

Uji kualitas data terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas. Berikut penjelasan

(61)

41

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatukuesioner.Kuesioner yang digunakan oleh penulis telah di uji validitas

oleh Alhadar (2013).Hasil uji validitas Alhadar (2013) menunjukkan bahwa

faktor penghargaan finansial/gaji, pelatihan profesional, pengakuan

profesional, dan pertimbangan pasar kerja valid.Sehingga, faktor-faktor yang

telah di uji validitas tersebut dapat digunakan untuk penelitian.

b. Uji Reliabilitas

Uji realibilatas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yangmerupakan

indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakanreliabel atau

handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsistenatau stabil

dari waktu ke waktu.Kuesioner yang digunakan oleh penulis telah lulusuji

reliabilitas dalam penelitian Alhadar (2013).Faktor- faktor penghargaan

finansial/gaji, pelatihan profesional, pengakuan profesional, dan pertimbangan

pasar kerja terbukti reliabel.

3.4.2 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini mengunakan alat analisis regresi

berganda (multiple regression analysis). Regresi bertujuan untuk menguji hubungan pengaruh antara satu variabel terhadap variabel lain. Untuk menguji

apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, maka dilakukan pengujian

terhadap variabel-variabel penelitian dengan cara menguji secara simultan melalui

(62)

menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Sedangkan, untuk menguji masing-masing variabel secara parsial digunakan uji t

statistik yang bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen

berpengaruh terhadap variabel dependen.

3.4.3 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah kemampuan seluruh variabel bebas dalam

menjelaskan variable terikat.Koefisien Determinasi dapat dilihat dari

(63)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Objek Penelitian

Dalam bab ini, disajikan analisis terhadap data yang telah diperoleh selama pelaksanaan penelitian. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Juni 2015.Data yang terkumpul merupakan data primer, yaitu data yang berasal dari jawaban responden terhadap daftar pertanyaan yang telah dibagikan.Responden yang di ambil dalam penelitian adalah mahasiswa S1 Akuntansi di Universitas Lampung, Universitas Bandarlampung, dan Universitas Malahayati angkatan 2012.Responden tersebut dipilih karena telah memenuhi kriteria penelitian.

(64)

berlangsung.Sehingga, seluruh kuesioner yang dibagikan kepada responden kembali secara keseluruhan.

4.1.2Statistik Deskriptif

(65)
[image:65.595.117.482.134.501.2]

45

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

item_1 111 2 5 3.72 .876

item_2 111 2 5 3.92 .844

item_3 111 2 5 3.87 .926

item_4 111 2 5 3.93 .783

item_5 111 1 5 3.96 .738

item_6 111 1 5 3.96 .700

item_7 111 1 5 4.13 .728

item_8 111 1 5 4.19 .640

item_9 111 3 5 4.15 .621

item_10 111 1 5 3.41 .928

item_11 111 2 5 3.98 .660

item_12 111 1 5 4.02 .726

item_13 111 1 5 3.73 .924

item_14 111 2 5 4.16 .681

item_15 111 2 5 4.00 .726

item_16 111 2 5 4.01 .667

item_17 111 2 5 3.90 .700

item_18 111 2 5 3.69 .818

Valid N (listwise)

111

Sumber:Data primer diolah 2015

(66)

Pelatihan profesional sebagai variabel kedua, yang ditunjukkan dalam item empat sampai item tujuh memperlihatkan bahwa rata-rata item empat sebesar 3,93, standar deviasi sebesar 0,783. Nilai skor untuk pada kisaran aktual antara 2-5.Rata-rata item lima sebesar 3,96, standar deviasi sebesar 0,738. Nilai skor pada kisaran aktual 1–5.Rata-rata item enam sebesar 3,96, standar deviasi sebesar 0,700. Nilai skor pada kisaran aktual 1–5. Rata-rata item tujuh sebesar 4,13, standar deviasi sebesar 0,728. Nilai skor pada kisaran aktual 1–5.

Variabel ketiga, pengakuan profesionalyang ditunjukkan dalam item delapan sampai item sebelas memperlihatkan bahwa rata-rata item delapan sebesar 4,19, standar deviasi sebesar 0,640. Nilai skor pada kisaran actual 1–5.Rata-rata item sembilan sebesar 4,15, standar deviasi sebesar 0,621. Nilai skor pada kisaran aktual 3–5.Rata-rata item sepuluh sebesar 3,41, standar deviasi sebesar 0,928. Nilai skor pada kisaran aktual 1–5. Rata-rata item sebelas sebesar 3,98, dengan standar deviasi sebesar 0,660. Nilai skor pada kisaran aktual 2–5.

Pertimbangan pasar kerja sebagai variabel keempat, yang ditunjukkan dalam item dua belas sampai item tiga belas memperlihatkan bahwa rata-rata item dua belas sebesar 4,02 standar deviasi sebesar 0,726. Nilai skor pada kisaran aktual 1– 5.Rata-rata item tiga belas sebesar 3,73, standar deviasi sebesar 0,924. Nilai skor pada kisaran aktual 1–5.

(67)

47

sebesar 4,01, standar deviasi sebesar 0,667. Nilai skor pada kisaran aktual 2– 5.Rata-rata item tujuh belas sebesar 3,90, standar deviasi sebesar 0,700. Nilai skor pada kisaran aktual 2–5.Rata-rata item delapan belas sebesar 3,69, dengan standar deviasi sebesar 0,818. Nilai skor pada kisaran aktual 2–5.

4.1.3 Uji Kualitas Data

Uji kualitas data yang dilakukan adalah uji validitas dan uji reliabilitas. Berikut penjelasan dari hasil uji kualitas data:

a. Uji Validitas

(68)

Hasil uji KMO (Kaiser-Meyer-Olkin) variabel penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, dan pertimbangan pasar kerja (IndependentVariabel)dapat dilihat dalam tabel 4.2, dimana dapat diketahui bahwa hasil KMO sebesar 0,758. Hal ini menunjukkan bahwa hasil KMO memenuhi syarat, yaitu di atas 0,50. Begitu juga dengan Bartlett’s Test of Sphericity juga signifikan, yaitu di bawah 0,05. Jadi, dapat disimpulkan bahwa dapat dilakukan analisis faktor.

Tabel 4.2 KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .758

Bartlett's Test of Sphericity

Approx. Chi-Square 466.666

df 78

Sig. .000

(69)

49

Sedangkan hasil uji KMO (Kaiser-Meyer-Olkin) dariDependentVariabel yaitu persepsi mahasiswa S1 Akuntansi terhadap ujian sertifikasi Akuntan Profesional (Chartered Accountant)dapat dilihat dalam tabel 4.3, dimana dapat diketahui bahwa hasil KMO sebesar 0,826. Hal ini menunjukkan bahwa hasil KMO memenuhi syarat, yaitu di atas 0,50. Begitu juga dengan Bartlett’s Test of Sphericity juga signifikan, yaitu di bawah 0,05. Jadi, dapat disimpulkan bahwa dapat dilakukan analisis faktor.

Tabel 4.3

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .826

Bartlett's Test of Sphericity

Approx. Chi-Square 233.076

df 10

Sig. .000

(70)

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.Uji reliabilitas digunakan untuk menguji sejauh mana keandalan suatu alat pengukur untuk dapat digunakan dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukurannya relatif sama, maka dapat dikatakan bahwa alat ukur tersebut adalah reliabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

(71)
[image:71.595.113.376.93.516.2]

51

Tabel 4.4

Hasil Pengujian Reliabilitas

No. Variabel Alpha

Penghargaan Finansial/Gaji (X1)

1 X1.1 0,844

2 X1.2 0,839

3 X1.3 0,853

Pelatihan Profesional (X2)

4 X2.1 0,845

5 X2.2 0,834

6 X2.3 0,831

7 X2.4 0,838

Pengakuan Profesional (X3)

8 X3.1 0,841

9 X3.2 0,841

10 X3.3 0,848

11 X3.4 0,850

Pertimbangan Pasar Kerja (X4)

12 X4.1 0,836

13 X4.2 0,848

Persepsi Mahasiswa (Y)

14 Y1.1 0,839

15 Y1.2 0,841

16 Y1.3 0,834

17 Y1.4 0,833

18 Y1.5 0,843

Sumber:Data primer diolah 2015

(72)

4.1.4 Pengujian Hipotesis

a. Hasil Uji Secara Parsial (Uji t)

Gambar

Tabel 2.2  PenelitianTerdahulu . .....................................................................
Tabel 2.2 Ringkasan Penelitian Terdahulu
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Reliabilitas
+3

Referensi

Dokumen terkait

Antioksidan dalam daun kelor berfungsi untuk mencegah radikal bebas baru, melindungi sel-sel dalam tubuh akibat serangan radikal bebas, sehingga tidak terjadi

Akan tetapi, walau minimnya dukungan yang didapat dari keluarga, teman, serta orang lain disekitarnya, para ibu tunggal tetaplah memiliki harapan akan

Menimbang bahwa setelah Majelis menghitung ulang, memeriksa dan meneliti bukti-bukti yang diajukan oleh Pemohon II maupun dokumen yang diajukan

laki dapat bekerja sama dalam berbagai Analisis Bidang Politik, Pemerintahan dan Keamanan.. Dengan kata lain,

Akan tetapi minoritas sahabat lainnya masih membenarkannya, bahkan melakukan praktek nikah mut‟ah, seperti yang dilakukan Jabir ibn Abdullah (Dahlan dkk, 1997). Sekarang

pengobatan, peran PMO dalam memberi dorongan kepada pasien TB agar mau berobat teratur, dan peran PMO dalam mengingatkan pasien untuk memeriksakan dahak berulang

Hasil penelitian Wulandari (2013), di RW 5 Kelurahan Meranti Pandak Pekanbaru menunjukkan sebagian besar pengetahuan Ibu Rumah Tangga tinggi tentang HIV/AIDS dan

Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu gambaran klasifikasi pasien yang dirawat di ruang rawat inap dengan kasus Total Knee