• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO EFISIEN PADA INDEKS SRI-KEHATI DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2011-2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO EFISIEN PADA INDEKS SRI-KEHATI DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2011-2014"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO EFISIEN PADA INDEKS SRI-KEHATI DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

PERIODE 2011-2014

Oleh M. Faris Haqqani

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan perekonomian di Indonesia yang secara tidak langsung menarik minat investor untuk menanamkan modalnya dalam pasar modal, khususnya kegiatan investasi. Untuk meminimalkan risiko dalam berinvestasi, investor dapat berinvestasi dalam bentuk portofolio.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja saham pada Indeks SRI-Kehati dan melihat saham- saham manakah yang membentuk portofolio efisien melalui pendekatan single index model. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian eksplanatori dengan pendekakan

kuantitatif. Sampel yang diambil sebanyak 19 perusahaan dari Indeks SRI-Kehati.

(2)

Mandiri (Persero) Tbk. sebesar 3,36%. Portofolio yang terbentuk memberikan return sebesar 0,031732 atau 3,1732%. Tingkat risiko yang diberikan oleh portofolio yang terbentuk adalah sebesar 0,008677 atau 0,8677%.

(3)

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO EFISIEN

PADA INDEKS SRI-KEHATI DI BURSA EFEK INDONESIA

(BEI) PERIODE 2011-2014

Oleh

MUHAMMAD FARIS HAQQANI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA EKONOMI

Pada

Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)
(5)
(6)
(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis yang bernama Muhammad Faris Haqqani dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 4 Oktober 1992, merupakan anak pertama dari tujuh bersaudara, buah hati dari pasangan Bapak Ir. Hery Novpriansyah dan Ibu Nita Yunitasari.

Pendidikan yang ditempuh oleh penulis yaitu pendidikan Taman Kanak-Kanan di TK Qurotta A’yun pada tahun 1997-1998 dan, Sekolah Dasar di SDN 6 Penengahan Bandar Lampung pada tahun 1998-2005, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di SMPN 22 Bandar Lampung pada tahun 2005-2008, dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas di SMA Al-Kautsar Bandar Lampung pada tahun 2008-2011.

Selama menjadi mahasiswa, penulis turut berperan aktif di organisasi BEM-FEB

(Badan Eksekutif Mahasiswa), HMJ Manajemen, EEC (Economics’ English

Club). Pada tahun 2013, penulis mendapatkan amanah sebagai pengurus tetap di

EEC (Economics’ English Club) sebagai Ketua Divisi 2 bidang building english

(8)

PERSEMBAHAN

Puji dan syukur hanya kepada Allah SWT, Penulis mempersembahkan karya pertama yang sederhana ini kepada:

“Abi yang selalu memberiku motivasi secara moril dan materi untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya dan menjadi

orang yang sukses”

“Ummi atas segala pengorbanan dan kasih sayang yang diberikan, juga doa yang selalu dipanjatkan kepada Allah SWT

untuk kesuksesan anak-anaknya”

“Adikku yang selalu memberikan semangat dan dukungan kepadaku selama ini”

“Serta untuk sahabat – sahabatku dan seluruh teman – temanku yang selalu memberikan motivasi dan dukungan selama

menyelesaikan pendidikan”.

Almamaterku Tercinta Fakultas Ekonomi dan Bisnis

(9)

MOTO

Hidup itu pilihan. Tapi untuk memilih yang baik, anda harus tahu siapa diri anda dan apa yang anda perjuangkan, kemana tujuan anda,

dan mengapa anda ke sana. (Kofi Annan)

Tak aka nada waktu dan tempat untuk merubah masa lalu anda tetapi akan ada selalu waktu dan tempat dimana anda dapat mengubah

masa depan anda. (Al Muhtaram)

Orang yang suka berkata Jujur akan Mendapatkan 3 hal, yaitu kepercayaan, cinta, dan rasa hormat.

(10)

SANWACANA

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis Pembentukan Portofolio Efisien pada Indeks SRI-Kehati di Bursa

Efek Indonesia (BEI) Periode 2011-2014”.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis memperoleh bantuan dan bimbingan serta petunjuk dari semua pihak. Maka dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Ibu Hj. Aida Sari, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

3. Ibu Yuningsih, S.E., M.M., selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

(11)

5. Bapak Muslimin, S.E., M.Si., selaku Pembimbing Pendamping atas kesabaran, waktu, pengetahuan, bimbingan, saran, kritik, semangat, motivasi yang diberikan selama proses penyelesaian skripsi ini.

6. Bapak Hidayat Wiweko, S.E., M.Si., selaku Penguji Utama pada ujian skripsi, atas kesediannya dalam memberikan pengarahan dan pengetahuan dalam proses penyelesaian skripsi ini.

7. Ibu Faila Sofa, S.E., M.S.M., selaku Pembimbing Akademik, atas perhatian dan bimbingannya dengan penuh kesabaran selama penulis menjalani masa kuliah.

8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan ilmunya serta membimbing penulis selama masa kuliah.

9. Seluruh Staff Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang telah membantu penulis dalam segala proses administrasi.

10.Kepada orangtuaku tercinta, Abi Hery Novpriansyah dan Ummi Nita Yunitasari atas dukungan, kasih sayang, cinta, dan doa yang selalu terpanjatkan kepada Allah SWT demi keberhasilan dan kesuksesan penulis. 11.Kepada adik-adikku Izzudin Yahya Qasam, Rosyad Kamil, Ammar

Al-Faruqi, Usamah Abdurrahman, Maghfirah Amanina, dan Ahmad Jundi Robbani atas kasih sayang, semangat, dan dukungannya.

12.Kepada nenekku Rosma Dewi atas semangat dan dukungannya selama ini. 13.Kepada sahabat-sahabat terbaik di Bujang Manajemen I Putu Ajie Windu,

(12)

Wijaya, dan Jhonny Sanjaya terimakasih atas kebersamaan dan keceriaan telah kalian hadirkan serta dukungan yang telah kalian berikan selama ini. 14.Sahabatku Laeina Destia yang selalu memberi dukungan, semangat, dan doa

di setiap waktu hingga penyelesaian skripsi.

15.Teman-teman seperjuanganku, Winda, Fathimah, Ega, Gita lestari, Ranis, Damar, Rina, Mega, Annisa, Ossy, Ria, Ni Wayan, Villicita, Faras, Ira, Ester, Nita, Mentari, Vina, Bibi, Ade, Dimas, Dias, Ujang, Vada, Gilas, Ella, Tika, Audi, Jenfabella, Ratu, Dina, Gita Putri, Triwansyah, Yossi , Topan, Adji Madya, Achmad Aristya, Nicho, Agung serta seluruh teman-temanku angkatan Manajemen 2011 yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

16.Presidium EEC, Ega, Laeina, Ayu, Anggun, Yetti, Okti, Miranda, Surya, Arief, Sinta, Trisa, Mirta, Nuzirwan, Ajie, Joshua, Baha, Ahmad, yang selalu mendukung dan mendoakan hingga penyelesaian skripsi ini.

17.Kakak-kakak senior yang memberikan pengetahuan, pengalaman, dan motivasi selama perkuliahan, Kak Julian, Kak Sheila Loefita, Kak Nana, Kak Arbha, Kak Muti, Kak Dila, Kak Sonia, Kak Egha, Kak Tetik, Kak Nope, Kak Latifa, Kak Kaka, Kak Ali, Kak Sishi, Kak Virgie, Kak Eko, Kak Rudi, Kak Rilly, Kak Aldo, Kak Andre, serta kakak-kakak senior lain yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

(13)

19.Keluarga KKN Desa Pesawaran Indah, Kabupaten Pesawaran, Ciko, Hilin, Fifi, dan Nimah atas motivasi dan dukungannya.

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, Mei 2015 Penulis

(14)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL...……….. ix

DAFTAR GAMBAR..……….……….. x

DAFTAR LAMPIRAN...……….. xi

I. PENDAHULUAN 1.1. Latarbelakang Masalah...……… 1

1.2. Perumusan Masalah...………. 6

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian……… 7

1.3.1. Tujuan Penelitian...……….. 7

1.3.2. Manfaat Penelitian...……….. 7

1.4. Kerangka Penelitian...………. 8

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Investasi...………... 11

2.2. Pasar Modal…...………. 12

2.2.1. Pengertian Pasar Modal...……….. 12

2.2.2. Fungsi dan Manfaat Pasar Moda………...……… 14

2.2.3. Instrumen Pasar Modal……….………. 15

(15)
(16)

4.4. Analisis Return dan Risiko dari 19 Saham Indeks SRI-KEHATI

Periode Januari 2011 – Desember 2014………... 47

4.5. Pembentukan Portofolio Efisien………... 49

4.5.1. Excess Return to Beta (ERB)……….. 49

4.5.2. Cut-Off Rate (Ci)………. 51

4.5.3. Menentukan Cut-off Point (C*)………. 52

4.5.4. Menghitung Proporsi dan Persentase Masing-masing Saham 53 4.5.5. Return dan Risiko Portofolio………. 54

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan...……….... 57

5.2. Saran...……… 58 DAFTAR PUSTAKA

(17)

ix DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1. Daftar Saham yang Konsisten Tergabung dalam Indeks

SRI-Kehati Selama Periode 2011-2014………. 34 Tabel 2. Tingkat Pengembalian Saham Individu (Ri)

Periode 2011-2014………... 42 Tabel 3. Tingkat Pengembalian Pasar (Rm)……….…… 44 Tabel 4. Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia

Periode Januari 2011 – Desember 2014……… 46

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. DAFTAR SAHAM PERUSAHAAN TERCATAT YANG MASUK DALAM PERHITUNGAN INDEKS SRI-KEHATI Periode Mei 2011 s/d Oktober 2011

Lampiran 2. DAFTAR SAHAM PERUSAHAAN TERCATAT YANG MASUK DALAM PERHITUNGAN INDEKS SRI-KEHATI Periode November 2011 s/d April 2012

Lampiran 3. DAFTAR SAHAM PERUSAHAAN TERCATAT YANG MASUK DALAM PERHITUNGAN INDEKS SRI-KEHATI Periode Mei 2012 s/d Oktober 2012

Lampiran 4. DAFTAR SAHAM PERUSAHAAN TERCATAT YANG MASUK DALAM PERHITUNGAN INDEKS SRI-KEHATI Periode

November 2012 s/d April 2013

Lampiran 5. DAFTAR SAHAM PERUSAHAAN TERCATAT YANG MASUK DALAM PERHITUNGAN INDEKS SRI-KEHATI Periode Mei 2013 s/d Oktober 2013

Lampiran 6. DAFTAR SAHAM PERUSAHAAN TERCATAT YANG MASUK DALAM PERHITUNGAN INDEKS SRI-KEHATI Periode

November 2013 s/d April 2014

Lampiran 7. DAFTAR SAHAM PERUSAHAAN TERCATAT YANG MASUK DALAM PERHITUNGAN INDEKS SRI-KEHATI Periode Mei 2014 s/d Oktober 2014

Lampiran 8. DAFTAR SAHAM PERUSAHAAN TERCATAT YANG MASUK DALAM PERHITUNGAN INDEKS SRI-KEHATI Periode

(19)

xii Lampiran 9. Rata-rata tingkat pengembalian individu (Ri) Perusahaan Astra Agra Lestari Tbk. (AALI) Periode 2011 - 2014

Lampiran 10. Rata-rata tingkat pengembalian individu (Ri) Perusahaan Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) Periode 2011 - 2014

Lampiran 11. Rata-rata tingkat pengembalian individu (Ri) Perusahaan Aneka Tambang (Persero) Tbk. (ANTM) Periode 2011 – 2014

Lampiran 12. Rata-rata tingkat pengembalian individu (Ri) Perusahaan Astra Internasional Tbk. (ASII) Periode 2011 – 2014

Lampiran 13. Rata-rata tingkat pengembalian individu (Ri) Perusahaan Bank Central Asia Tbk. (BBCA) Periode 2011 – 2014

Lampiran 14. Rata-rata tingkat pengembalian individu (Ri) Perusahaan Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI)

Lampiran 15. Rata-rata tingkat pengembalian individu (Ri) Perusahaan Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) Periode 2011 – 2014

Lampiran 16. Rata-rata tingkat pengembalian individu (Ri) Perusahaan Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) Periode 2011 – 2014

Lampiran 17. Rata-rata tingkat pengembalian individu (Ri) Perusahaan Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BDMN) Periode 2011 – 2014

Lampiran 18. Rata-rata tingkat pengembalian individu (Ri) Perusahaan Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) Periode 2011 – 2014

Lampiran 19. Rata-rata tingkat pengembalian individu (Ri) Perusahaan Kalbe Farma Tbk. (KLBF) Periode 2011 – 2014

Lampiran 20. Rata-rata tingkat pengembalian individu (Ri) Perusahaan PP London Sumatra International Tbk. (LSIP) Periode 2011 – 2014

Lampiran 21. Rata-rata tingkat pengembalian individu (Ri) Perusahaan

Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGAS) Periode 2011 – 2014

Lampiran 22. Rata-rata tingkat pengembalian individu (Ri) Perusahaan

(20)

Lampiran 23. Rata-rata tingkat pengembalian individu (Ri) Perusahaan Perusahaan Semen Gresik (Persero) Tbk. (SMGR) Periode 2011 –

2014

Lampiran 24. Rata-rata tingkat pengembalian individu (Ri) Perusahaan Perusahaan Timah (Persero) Tbk. (TINS) Periode 2011 – 2014

Lampiran 25. Rata-rata tingkat pengembalian individu (Ri) Perusahaan Perusahaan Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) Periode 2011 – 2014

Lampiran 26. Rata-rata tingkat pengembalian individu (Ri) Perusahaan Perusahaan United Traktor Tbk. (UNTR) Periode 2011 – 2014

Lampiran 27. Rata-rata tingkat pengembalian individu (Ri) Perusahaan

Perusahaan Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) Periode 2011 – 2014

Lampiran 28. Tingkat Pengembalian dan Risiko Saham Perusahaan Astra Agra Lestari Tbk. (AALI) Periode 2011 - 2014

Lampiran 29. Tingkat Pengembalian dan Risiko Saham Perusahaan Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) Periode 2011 - 2014

Lampiran 30. Tingkat Pengembalian dan Risiko Saham Perusahaan Aneka Tambang (Persero) Tbk. (ANTM) Periode 2011 – 2014

Lampiran 31. Tingkat Pengembalian dan Risiko Saham Perusahaan Astra Internasional Tbk. (ASII) Periode 2011 – 2014

Lampiran 32. Tingkat Pengembalian dan Risiko Saham Perusahaan Bank Central Asia Tbk. (BBCA) Periode 2011 – 2014

Lampiran 33. Tingkat Pengembalian dan Risiko Saham Perusahaan Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) Periode 2011 – 2014

Lampiran 34. Tingkat Pengembalian dan Risiko Saham Perusahaan Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) Periode 2011 – 2014

Lampiran 35. Tingkat Pengembalian dan Risiko Saham Perusahaan Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) Periode 2011 – 2014

(21)

xiv Lampiran 37. Tingkat Pengembalian dan Risiko Saham Perusahaan Indofood

Sukses Makmur Tbk. (INDF) Periode 2011 – 2014

Lampiran 38. Tingkat Pengembalian dan Risiko Saham Perusahaan Kalbe Farma Tbk. (KLBF) Periode 2011 – 2014

Lampiran 39. Tingkat Pengembalian dan Risiko Saham Perusahaan PP London Sumatra International Tbk. (LSIP) Periode 2011 – 2014

Lampiran 40. Tingkat Pengembalian dan Risiko Saham Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGAS) Periode 2011 – 2014

Lampiran 41. Tingkat Pengembalian dan Risiko Saham Perusahaan Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. (PTBA) Periode 2011 – 2014

Lampiran 42. Tingkat Pengembalian dan Risiko Saham Perusahaan Semen Gresik (Persero) Tbk. (SMGR) Periode 2011 – 2014

Lampiran 43. Tingkat Pengembalian dan Risiko Saham Perusahaan Timah (Persero) Tbk. (TINS) Periode 2011 – 2014

Lampiran 44. Tingkat Pengembalian dan Risiko Saham Perusahaan

Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) Periode 2011 – 2014

Lampiran 45. Tingkat Pengembalian dan Risiko Saham Perusahaan United Traktor Tbk. (UNTR) Periode 2011 – 2014

Lampiran 46. Tingkat Pengembalian dan Risiko Saham Perusahaan Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) Periode 2011 – 2014

(22)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(23)

I. PENDAHULUAN

1.1. Latarbelakang Masalah

Keberadaan pasar modal dalam hal ini Bursa Efek Indonesi (BEI) memberikan alternatif kepada masyarakat untuk berinvestasi. Investasi sendiri sebenarnya terdiri dari dua jenis yaitu investasi pada sektor riil dan investasi pada sektor keuangan. Investasi pada sektor riil dilakukan dengan membeli aset berwujud berupa tanah, gedung, dan kendaraan dengan risiko yang dihadapi bisa berupa tingginya biaya pemeliharaan. Investasi pada sektor keuangan dilakukan melalui aktivitas jual-beli saham, obligasi, dan surat berharga (sekuritas) lainnya yang biasanya dilakukan melalui pasar uang dan pasar modal. Risiko investasi pada sektor keuangan adalah ketidakstabilan perekonomian dan ketidakpastian peraturan dan perundang-undangan.

(24)

2

(Husnan, 2005). Untuk meminimalkan risiko dalam investasi saham di pasar modal, pemodal dapat melakukan portofolio (diversifikasi) saham yaitu dengan melakukan investasi pada banyak saham sehingga risiko kerugian pada satu saham dapat ditutup dengan keuntungan pada saham yang lainnya.

Risiko saham secara umum dibedakan menjadi dua, yaitu risiko sistematis (systematic risk) dan risiko tidak sistematis (unsystematic risk). Risiko tidak sistematis dapat dihindari melalui diversifikasi saham dengan membentuk

portofolio optimal, sedangkan risiko sistematis tidak dapat dihindari (faktor-faktor makro yang dapat mempengaruhi pasar secara keseluruhan seperti keadaan

ekonomi dan politik), (Brigham and Daves, 2004).

Penentuan portofolio yang optimal merupakan sesuatu yang sangat penting bagi kalangan investor institusional maupun investor individual. Portofolio yang optimal akan menghasilkan return yang optimal dengan risiko tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan.

Masalah yang sering terjadi adalah investor berhadapan dengan ketidakpastian ketika harus memilih saham-saham untuk dibentuk menjadi portofolio

pilihannya. Sudah pasti jawabannya adalah tergantung preferensi risiko para investor itu sendiri. Para investor berhadapan dengan banyak kombinasi saham dalam portofolio. Pada akhirnya harus mengambil keputusan portofolio mana yang akan dipilih oleh investor. Seorang investor yang rasional, tentu akan memilih portofolio yang optimal (Jogiyanto, 2013).

(25)

3

menghasilkan tingkat keuntungan tertentu dengan risiko terendah, atau risiko tertentu dengan tingkat keuntungan tertinggi (Husnan, 2005). Portofolio optimal merupakan portofolio yang dipilih seseorang investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada kumpulan portofolio yang efisien (Tandelilin, 2001).

Terdapat banyak metode untuk membentuk portofolio optimal. Penelitian ini menggunakan model indeks tunggal sebagai metode analisis pembentukan portofolio optimal. Jogiyanto (2013) menjelaskan bahwa model indeks tunggal didasarkan pada pengamatan bahwa harga dari suatu sekuritas berfluktuasi searah dengan indeks harga pasar. Saham-saham secara umum akan mengalami kenaikan harga jika indeks harga saham naik, demikian juga sebaliknya harga kebanyakan saham akan akan turun jika indeks harga saham turun. “Melalui model indeks

tunggal bisa diredusir jumlah variabel yang perlu ditaksir, karena tidak perlu lagi ditaksir koefisien korelasi untuk menaksir deviasi standar portofolio” (Husnan, 2005). Hal ini merupakan kelebihan yang dimiliki oleh model indeks tunggal dibandingkan model lainnya.

Seiring dengan meningkatnya aktivitas perdagangan, kebutuhan untuk memberikan informasi yang lebih lengkap kepada masyarakat mengenai perkembangan bursa, juga semakin meningkat. Salah satu informasi yang

diperlukan tersebut adalah indeks harga saham sebagai cerminan dari pergerakan harga saham. Indeks harga saham merupakan salah satu pedoman bagi investor dalam melakukan investasi di pasar modal khusunya saham.

(26)

4

indeks tersebut adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Indeks Sektoral, Indeks LQ45, Jakarta Islamic Index (JII), Indeks Kompas100, Indeks BISNIS-27, Indeks PEFINDO25, Indeks SRI-Kehati, Indeks Papan Utama, Indeks Individual, dan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).

Studi dalam penelitian ini menggunakan saham-saham Indeks SRI-Kehati yang terdaftar di BEI selama periode Januari 2011 hingga Desember 2014. Untuk kalangan awam, sebagian investor dan pelaku bursa, nama Indeks SRI-Kehati memang belum sepopuler Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebagai indeks komposit, maupun indeks khusus lainnya semacam LQ45 (indeks 45 saham yang paling likuid) ataupun Jakarta Islamic Index yang merupakan indeks saham syariah. Indeks SRI-Kehati merupakan indeks hasil kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia. Indeks ini

dimaksudkan untuk memberikan tambahan pedoman investasi bagi investor yaitu dengan membuat suatu benchmark indeks baru yang secara khusus memuat emiten yang memiliki kinerja yang sangat baik dalam mendorong usaha-usaha berkelanjutan, serta memiliki kesadaran terhadap lingkungan hidup, sosial dan tata kelola perusahaan yang baik. Indeks SRI-Kehati juga merupakan indeks dengan pertumbuhan yang baik sehingga merupakan indeks yang memuat saham-saham dengan pertumbuhan yang baik pula. Pertumbuhan Indeks SRI-Kehati meningkat sekitar 25% per tahun sejak pertama kali diluncurkan

(27)

5

merupakan saham-saham yang cocok bagi investor yang hendak berinvetasi saham di pasar modal.

Salah satu cara melihat kinerja indeks saham adalah dengan membandingkan kapitalisasi pasar dari tahun ke tahun. Jika kapitalisasi pasar mengalami

peningkatan yang konstan dari tahun ke tahun menandakan bahwa indeks saham tersebut memiliki kinerja yang baik dan juga sebaliknya. Berikut merupakan grafik perkembangan Indeks SRI-Kehati periode 2010-2014 :

Sumber : www.markets.ft.com

Gambar 1.1. Pertumbuhan Indeks saham SRI-Kehati Periode 2010 – 2014

(28)

6

mengalami peningkatan yang pesat pada tahun 2014 sebesar 27,09%. Ini

membuktikan bahwa jual beli saham kini telah dapat dipercaya oleh masyarakat dan dijadikan salah satu pilihan utama dalam berinvestasi.

Penelitian ini menggunakan saham yang terdapat pada Indeks SRI-Kehati, karena pertumbuhan Indeks SRI-Kehati meningkat dari tahun ke tahun saat indeks

tersebut mulai dibentuk. Indeks SRI-Kehati juga beranggotakan emiten yang tidak hanya mementingkan keuntungan semata, tetapi juga usaha yang berkelanjutan dan bertanggung jawab pada lingkungan hidup dan SDM.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pembentukan Portofolio Efisien pada Indeks SRI-Kehati di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2011-2014”.

1.2. Perumusan Masalah

Perumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Saham-saham SRI-Kehati apa saja yang layak masuk dalam pembentukan portofolio selama periode Januari 2011 – Desember 2014?

(29)

7

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui saham-saham yang layak masuk dalam pembentukan portofolio selama periode Januari 2011 – Desember 2014.

2. Untuk menentukan investasi portofolio yang paling baik berdasarkan model indeks tunggal.

3. Untuk mengetahui proporsi investasi masing-masing saham dari kombinasi portofolio efisien pada saham – saham yang termasuk dalam Indeks SRI-Kehati tahun 2011 sampai tahun 2014.

1.3.2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai media implementasi teori-teori portofolio.

2. Sebagai tambahan wawasan informasi tentang investasi di pasar modal; khususnya validitas saham SRI-Kehati dalam pembentukan portofolio yang efisien.

3. Penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan bagi investor untuk

(30)

8

1.4. Kerangka Pikir

Setiap investor selalu mengharapkan return dari investasi yang mereka lakukan. Pada sisi lain, risiko selalu melekat dan berkorelasi positif dengan return yang diharapkan investor. Jogiyanto (2013) menjelaskan bahwa return dan risiko merupakan dua hal yang tidak terpisah, karena pertimbangan suatu investasi merupakan trade-off dari kedua faktor ini. Return dan risiko mempunyai hubungan yang positif, semakin besar risiko yang ditanggung, semakin besar return yang dikompensasikan. Adanya risiko dalam investasi membuat investor

harus melakukan cara- cara yang tepat untuk meminimalisasi risiko yang mungkin terjadi. Investor tidak tahu dengan pasti hasil yang akan diperoleh dari investasi yang dilakukannya. Oleh karenanya, investor harus melakukan diversifikasi untuk mengurangi risiko yang ada. Diversifikasi ini dilakukan dengan

mengkombinasikan berbagai sekuritas dalam investasinya (membentuk portofolio).

Setiap investor tidak berhenti pada diversifikasi dengan pembentukan portofolio untuk mengurangi risiko yang ada. Mereka juga menginginkan return yang optimal dari investasi yang dilakukan. Dalam portofolio terdapat banyak

(31)

9

Penelitian ini menggunakan model indeks tunggal untuk membentuk portofolio yang optimal. Untuk menilai suatu sekuritas dapat dimasukkan ke dalam portofolio optimal sesuai dengan model indeks tunggal adalah dengan

membandingkan Excess Return to Beta ( ERB ) dengan Cut–Off-rate (Ci) dari masing-masing saham tersebut. Nilai Ci terbesar merupakan cut-off point (C*) batas saham dimasukkan ke dalam portofolio optimal. Saham yang memiliki nilai ERB lebih besar atau sama dengan nilai ERB di titik C* dapat dijadikan kandidat portofolio optimal (Jogiyanto, 2013).

Bursa Efek Indonesia memiliki 12 indeks harga saham yang menjadi titik acuan bagi investor dalam berinvestasi, salah satunya adalah Indeks SRI-Kehati. Sejak 8 Juni 2009, Yayasan Kehati bekerjasama dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan Indeks SRI-Kehati yang mengacu pada tata cara Sustainable and Responsible Investment (SRI) dengan nama Indeks SRI-Kehati. Tujuan

dibentuknya indeks ini adalah untuk memberikan informasi secara terbuka kepada masyarakat luas mengenai ciri dari perusahaan terpilih pada Indeks SRI-Kehati yang dianggap memiliki bermacam bentuk pertimbangan dalam usahanya

(32)

10

Adapun kerangka pikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 1.2. Kerangka Pemikiran Penulisan Portofolio Optimal

Portofolio Efisien Jika ERB > C* Saham SRI-Kehati Periode 2011-2014

Risiko Return

(33)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Investasi

Investasi dalam arti luas berarti mengorbankan rupiah sekarang untuk rupiah pada masa depan. Dari pengertian tersebut, ada dua atribut yang melekat yaitu risiko dan waktu. Pengorbanan terjadi saat sekarang ini dan memiliki kepastian. Hal baru akan diperoleh kemudian dan besarnya tidak pasti.

Fahmi dan Yovi Lavianti Hadi (2009) mendefinisikan investasi sebagai bentuk pengelolaan dana guna memberikan keuntungan dengan cara menempatkan dana tersebut pada alokasi yang diperkirakan akan memberikan tambahan keuntungan atau compounding.

Tujuan investasi adalah:

1. Terciptanya keberlanjutan (continuity) dalam investasi tersebut.

2. Terciptanya profit yang maksimum atau keuntungan yang diharapkan (profit actual).

3. Terciptanya kemakmuran bagi para pemegang saham.

(34)

12

Investasi dapat berupa investasi nyata (real investment) ataupun investasi finansial (financial investment). Investasi nyata secara umum melibatkan aset berwujud, seperti tanah, mesin-mesin, atau pabrik. Investasi finansial melibatkan kontrak-kontrak tertulis, seperti saham biasa dan obligasi.

Pada investasi keuangan ada dua tipe investasi keuangan yaitu direct investment (investasi langsung) dan indirect investment ( investasi langsung). Investasi langsung adalah mereka yang memiliki dana dapat langsung berinvestasi dengan membeli secara langsung suatu aktiva keuangan dari suatu perusahaan yang dapat dilakukan baik melalui perantara atau berbagai cara lainnya. Investasi tidak langsung adalah membeli surat-surat berharga dari perusahaan investasi.

Perusahaan investasi adalah perusahaan yang menyediakan jasa keuangan dengan cara menjual sahamnya ke publik dan menggunakan dana yang diperoleh untuk diinvestasikan ke dalam portofolionya.

2.2. Pasar Modal

2.2.1. Pengertian Pasar Modal

(35)

13

Marzuki Usman (1989) menjelaskan bahwa pasar modal adalah pelengkap di sektor industri keuangan terhadap dua lembaga lainnya yaitu bank dan lembaga pembiayaan.

Pasar modal memberikan jasanya yaitu menjembatani hubungan antara pemilik modal dalam hal ini disebut sebagai pemodal (investor) dengan peminjam dana dalam hal ini disebut dengan nama emiten (perusahaan yang go public). Para pemodal meminta instrumen pasar modal untuk keperluan investasi portofolio sehingga pada akhirnya dapat memaksimumkan penghasilan.

(36)

14

2.2.2. Fungsi dan Manfaat Pasar Modal

Secara umum fungsi pasar modal adalah sebagai berikut (www.wikipedia.org, 2014):

Sebagai sarana penambah modal bagi usaha

Perusahaan dapat memperoleh dana dengan cara menjual saham ke pasar modal. Saham-saham ini akan dibeli oleh masyarakat umum, perusahaan-perusahaan lain, lembaga, atau oleh pemerintah.

Sebagai sarana pemerataan pendapatan

Setelah jangka waktu tertentu, saham-saham yang telah dibeli akan memberikan dividen (bagian dari keuntungan perusahaan) kepada para pembelinya (pemiliknya). Oleh karena itu, penjualan saham melalui pasar modal dapat dianggap sebagai sarana pemerataan pendapatan.

Sebagai sarana peningkatan kapasitas produksi

Dengan adanya tambahan modal yang diperoleh dari pasar modal, maka produktivitas perusahaan akan meningkat.

Sebagai sarana penciptaan tenaga kerja

(37)

15

Sebagai sarana peningkatan pendapatan Negara

Setiap dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham akan dikenakan pajak oleh pemerintah. Adanya tambahan pemasukan melalui pajak ini akan meningkatkan pendapatan negara.

Sebagai indikator perekonomian Negara

Aktivitas dan volume penjualan atau pembelian di pasar modal yang semakin meningkat (padat) memberi indikasi bahwa aktivitas bisnis berbagai perusahaan berjalan dengan baik, begitu pula sebaliknya.

2.2.3. Instrumen Pasar Modal

Instrumen pasar modal adalah semua surat-surat berharga (securities) yang diperdagangkan di bursa. Instrumen modal ini umumnya bersifat jangka panjang.

Adapun instrumen efek di pasar modal adalah sebagai berikut:

1. Saham adalah surat berharga yang diterbitkan perusahaan terbuka (PT) sebagai bukti kepemilikan perusahaan.

2. Obligasi merupakan surat tanda hutang jangka panjang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah.

(38)

16

perusahaan yang menerbitkan waran tersebut dengan harga tertentu pada jangka waktu tertentu.

4. Right adalah salah satu instrumen derivatif, merupakan efek yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk membeli saham baru dengan harga tertentu. Sertifikat ini diberikan kepada pemegang saham lama, sewaktu dilakukan penawaran umum terbatas kepada para pemegang saham lama.

5. Kontrak Opsi Saham (KOS) adalah efek yang memuat hak untuk membeli dan hak untuk menjual atas sejumlah saham acuan pada harga tertentu (strike price) dan dalam jangka waktu tertentu (expiration date).

6. Reksadana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh manajer investasi.

2.2.4. Saham

Saham menurut Bursa Efek Indonesia adalah surat berharga yang diterbitkan perusahaan (PT) sebagai bukti kepemilikan perusahaan. Dalam pasar modal, ada dua jenis saham yang paling umum dikenal oleh publik, yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock). Jika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja, saham ini disebut dengan saham biasa. Untuk menarik investor potensial lainnya, suatu perusahaan mungkin juga

(39)

17

dari saham preferen yaitu hak atas dividen yang tetap dan hak terhadap aktiva jika terjadi likuidasi. Akan tetapi saham preferen umumnya tidak mempunyai hak veto seperti yang dimiliki oleh saham biasa.

Saham merupakan tanda penyertaan modal pada suatu perseroan terbatas. Dengan memiliki saham suatu perusahaan, maka manfaat yang diperoleh di antaranya berikut ini:

a. Dividen, bagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemilik saham.

b. Capital gain, adalah keuntungan yang diperoleh dari selisih jual dengan harga belinya.

c. Manfaat non-finansial yaitu timbulnya kebanggan dan kekuasaan memperoleh hak suara dalam menentukan jalannya perusahaan.

2.3. Indeks Harga Saham

(40)

18

Demikian juga dengan indeks harga saham, indeks disini akan membandingkan perubahan harga saham dari waktu ke waktu. Apakah suatu harga saham

mengalami penurunan atau kenaikan dibandingkan dengan suatu waktu tertentu.

Seiring dengan meningkatnya aktivitas perdagangan, kebutuhan untuk memberikan informasi yang lebih lengkap kepada masyarakat mengenai perkembangan bursa, juga semakin meningkat. Salah satu informasi yang

diperlukan tersebut adalah indeks harga saham sebagai cerminan dari pergerakan harga saham. Indeks harga saham merupakan salah satu pedoman bagi investor dalam melakukan investasi di pasar modal khusunya saham.

Saat ini Bursa Efek Indonesia memiliki 12 jenis indeks harga saham, yang secara terus menerus disebarluaskan melalui media cetak maupun elektronik. Indeks – indeks tersebut adalah (www.idx.co.id, 2014) :

1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), menggunakan semua emiten yang tercatat sebagai komponen perhitungan indeks. Saat ini beberapa emiten tidak dimasukkan dalam perhitungan IHSG, misalnya emiten-emiten eks Bursa Efek Surabaya karena alasan tidak (atau belum ada) aktivitas transaksi sehingga belum tercipta harga di pasar.

2. Indeks Sektoral, menggunakan semua emiten yang ada pada masing-masing sektor.

(41)

19

4. Jakarta Islamic Index (JII), menggunakan 30 emiten yang masuk dalam kriteria syariah (Daftar Efek Syariah yang diterbikan oleh Bapepam-LK) dan termasuk saham yang memiliki kapitalisasi besar dan likuiditas tinggi.

5. Indeks Kompas100, menggunakan 100 emiten yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan.

6. Indeks BISNIS-27, menggunakan 27 emiten yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu dan merupakan kerja sama antara PT Bursa Efek Indonesia dengan Harian Bisnis Indonesia

7. Indeks PEFINDO25, menggunakan 25 emiten yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu dan merupakan kerja sama antara PT Bursa Efek Indonesia dengan lembaga rating PEFINDO

8. Indeks SRI-Kehati, menggunakan 25 emiten yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu dan merupakan kerja sama antara PT Bursa Efek Indonesia dengan Yayasan Kehati.

9. Indeks Papan Utama, menggunakan emiten yang masuk dalam kriteria papan utama.

10.Indeks Papan Pengembangan, menggunakan emiten yang masuk dalam kriteria papan pengembangan.

(42)

20

12.Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), merupakan indeks saham yang mencerminkan keseluruhan saham syariah yang tercatat di BEI.

2.3.1. Indeks SRI-Kehati

PT Bursa Efek Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Yayasan Kehati), meluncurkan indeks harga saham yang diberi nama indeks SRI-Kehati. SRI adalah kependekan dari Sustainable and Responsible Investment. Indeks ini dimaksudkan untuk memberikan tambahan pedoman

investasi bagi pemodal yaitu dengan membuat suatu benchmark indeks baru yang secara khusus memuat emiten yang memiliki kinerja yang sangat baik dalam mendorong usaha-usaha berkelanjutan, serta memiliki kesadaran terhadap lingkungan hidup, social, dan tata kelola perusahaan yang baik.

Indeks SRI-Kehati terdiri dari 25 saham yang dipilih berdasarkan kriteria sebagai berikut (www.idx.co.id, 2014):

Seleksi Awal Seleksi awal dilakukan untuk memilih saham yang berpotensi menjadi anggota indeks, yaitu dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria sebagai berikut:

1. Total aset yang mempresentasikan ukuran dari Emiten SRI-Kehati, yakni emiten-emiten yang memiliki total aset di atas Rp1 triliun berdasarkan laporan keuangan auditan tahunan.

(43)

21

3. Free Float Ratio atau kepemilikan saham publik harus lebih besar dari 10%

Dari seleksi awal tersebut diperoleh daftar nama emiten yang berpotensi masuk dalam anggota indek SRI-Kehati. Selanjutnya untuk memilih 25 saham yang terbaik, dilakukan pemeringkatan lebih lanjut dengan

mempertimbangkan aspek fundamental yaitu dengan mempertimbangkan 6 faktor utama sebagai berikut:

1. Environmental

2. Community

3. Corporate Governance

4. Human Rights

5. Business Behaviour

6. Labour Practices & Decent Work

Dalam menentukan dan pemilihan saham-saham yang masuk dalam kriteria fundamental ,Yayasan Kehati menjalin kerja sama dengan independent data provider yaitu OWW-Consulting.

(44)

22

Indeks SRI-Kehati diluncurkan pada tanggal 8 Juni 2009, akan tetapi untuk mendapatkan data historikal, hari dasar yang digunakan untuk perhitungan indeks adalah tanggal 28 Desember 2006 dengan nilai indeks adalah 100.

2.4. Teori Portofolio

2.4.1. Pengertian Portofolio

Portofolio diartikan sebagai serangkaian kombinasi beberapa aktiva yang diinvestasi dan dipegang oleh pemodal, baik perorangan maupun lembaga

(Sunariyah, 2006). Portofolio merupakan beberapa alternatif kesempatan investasi dengan melakukan kombinasi yang dapat memberikan pilihan tingkat keuntungan yang lebih tinggi dengan tingkat risiko tertentu.

Dalam melakukan investasi saham, investor dapat memilih investasi dengan cara portofolio. Pilihan pada portofolio ini merupakan strategi investor dalam rangka penyebaran risiko. Menurut Weston dan Copeland (1992) teori portofolio merupakan teori modern mengenai pengambilan keputusan dalam situasi ketidakpastian, tujuannya adalah untuk memilih kombinasi yang optimal dari saham-saham yang dimiliki (portofolio efisien), dalam arti memberikan hasil tertinggi yang mungkin diharapkan bagi setiap tingkat risiko, atau tingkat risiko terendah yang mungkin bagi setiap hasil yang diharapkan.

(45)

23

investor terhadap harga sekuritas serta menunjukan hubungan yang seharusnya terjadi antara pengembalian dan risiko sekuritas jika investor membentuk portofolio yang sesuai dengan teori portofolio. Tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang dan sifatnya belum terjadi. Dengan adanya

ketidakpastian (uncertainty) tersebut, berarti investor akan memperoleh return di masa mendatang yang belum diketahui persis nilainya. Return ekspektasi dan tingkat risiko mempunyai hubungan yang positif. Semakin besar risiko suatu sekuritas, semakin besar return yang diharapkan, dan sebaliknya.

2.4.2. Return

Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return

realisasi (realized return) yang sudah terjadi atau return ekspektasi (expected return). Return realisasi dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi

penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return ini juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi dan risiko di

masa yang akan datang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi, return ekspektasi sifatnya belum terjadi.

(46)

24

Keterangan :

Ri = Tingkat pengembalian ( return ) saham Pi = Harga saham pada periode t

Pi-t = Harga saham pada periode sebelumnya t-1 D = Dividen

2.4.3. Risiko

Shim dan Siegel (2001) mendefinisikan risiko pada 3 (tiga) hal, yaitu:

1. Keadaan yang mengarah kepada sekumpulan hasil khusus, hasilnya dapat diperoleh dengan kemungkinan yang telah diketahui oleh pengambil keputusan,

2. Variasi dalam keuntungan, penjualan, dan variabel keungan lainnya,

3. Kemungkinan dari sebuah masalah keuangan yang mempengaruhi kinerja operasi perusahaan atau posisi keuangan, seperti risiko ekonomi, ketidakpastian politik, dan masalah industri.

Jones mendefinisikan risiko sebagai variabilitas, dari perbedaan outcome investasi yang diterima dengan yang diekspektasikan.

Risiko yang dapat menyebabkan penyimpangan tingat pengembalian investasi dapat dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu:

(47)

25

2. Unsystematic Risk merupakan risiko spesifik perusahaan karena

tergantung dari kondisi mikro perusahaan. Risiko ini dapat diminimalkan dengan melakukan diversifikasi investasi pada banyak sekuritas dengan pembentukan portofolio.

Beta merupakan suatu pengukuran volatilitas (volatility) return suatu sekuritas atau return portofolio terhadap return pasar. Cara mengestimasi beta yaitu: Beta sekuritas dapat dihitung dengan teknik estimasi yang menggunakan data historis. Data historis adalah untuk menghitung beta waktu lalu dipergunakan sebagai taksiran beta yang akan datang. Beta sekuritas individual cenderung mempunyai koefisien determinasi (yaitu dalam bentuk kuadrat dari koefisien korelasi) yang lebih rendah dari beta portofolio. Koefisien determinasi menunjukan proporsi perubahan nilai Ri yang bias dijelaskan oleh Rm. Dengan demikian semakin besar koefisien determinasi semakin akurat estimasi beta. Adapun rumus beta sekuritas (Jogiyanto, 2003):

σim : Kovarian return antara sekuritas ke i dengan return pasar

(48)

26

Apabila beta sama dengan 1 (β = 1), maka kenaikan return sekuritas tersebut sebanding dengan return pasar. Jika beta lebih dari 1 (β > 1) berarti kenaikan return sekuritas lebih tingggi dibanding return pasar. Beta lebih dari 1 biasanya

dimiliki oleh aggressive stock (saham yang agresif), terutama saham dengan kapitalisasi besar. Beta kurang dari 1 (β < 1) berarti kenaikan return sekuritas

lebih kecil dari kenaikan return pasar, terutama dimiliki oleh defensive stock (saham bertahan) yakni saham dengan kapitalisasi kecil. Risiko pasar dihitung dengan membandingkan antara return saham i periode t dengan return pasar periode t.

2.4.4. Portofolio Efisien

Portofolio efisien adalah kombinasi investasi yang memberikan nilai return yang sama dengan tingkat risiko yang minimal atau dengan tingkat risiko yang sama akan memberikan return yang maksimal (Brigham and Daves, 2004).

Pembentukan portofolio optimal dilakukan dengan memilih saham-saham berdasarkan return dan risiko yang sesuai dengan profil investor.

Menurut Sharpe, Alexander dan Bailey (1995), portofolio dikategorikan efisien apabila memiliki tingkat risiko yang sama, mampu memberikan tingkat

keuntungan yang lebih tinggi, atau mampu menghasilkan tingkat keuntungan yang sama, tetapi dengan risiko yang lebih rendah.

Indifference curve adalah kurva yang menggambarkan tingkat kepuasan yang

(49)

27

efisien adalah portofolio yang mempunyai manfaat tertinggi bagi investor yang terletak pada titik singgung antara indifference curve dengan efficient frontiers (Reilly and Brown, 2003).

Efficient frontiers menggambarkan set portofolio yang mempunyai return

maksimal pada tingkat risiko tertentu atau risiko minimum pada tingkat return tertentu (highest utility for investor).

Ukuran portofolio efisien tidak terlepas dari unsur return dan risiko, maka

perhitungan secara matematis diperlukan untuk mengukurnya (Van Horne, 2005).

2.5. Single Indeks Model

Terdapat banyak model untuk pengambilan keputusan investasi sekuritas. Ketika memilih investasi sekuritas dalam bentuk saham, obligasi, Reksa Dana, atau indeks pasar, investor selalu mempertimbangkan dua variabel utama, yaitu return dan risiko. Salah satu prosedur penentuan portofolio optimal adalah metode Single Indeks Model.

(50)

28

sekuritas dapat dimasukkan ke dalam portofolio optimal tersebut. Adapun dasar penentuan portofolio optimal berdasarkan model indeks tunggal yaitu dengan membandingkan antara Excess Return to Beta (ERB) dengan tingkat pembatas saham tertentu atau Cut-off point (C*).

Single Indeks Model dapat digunakan untuk menyederhanakan perhitungan model

Markowitz dan untuk menghitung return ekspektasi dan risiko portofolio. Single Indeks Model didasarkan pada pengamatan bahwa harga dari suatu sekuritas

berfluktusi searah dengan indeks harga pasar, hal ini menyarankan bahwa return-return dari sekuritas berkorelasi karena ada reaksi umum terhadap perubahan nilai

pasar.

Dengan dasar ini, return dari suatu sekuritas dan return dari indeks pasar yang umum dapat dituliskan (Jogiyanto, 2003):

Single Indeks Model membagi return dari suatu sekuritas ke dalam dua

komponen, yaitu:

Komponen return yang unik diwakili αi yang independen terhadap pasar.

Komponen return yang berhubungan dengan return pasar yang diwakili βi.RM

Single Indeks Model menggunakan asumsi-asumsi yang merupakan karakteristik

(51)

29

2.5.1. Excess Return to Beta

Ukuran kinerja investasi menggunakan excess return terhadap beta, yaitu risiko yang tidak dapat dihilangkan melalui diversifikasi. Pertama kali dikemukan oleh Treynor sehingga disebut sebagai Indeks Treynor. Pengukuran ini

mengasumsikan bahwa portofolio terdiversifikasi dengan baik, sehingga risiko yang ada dalam portofolio hanyalah systematic risk . Indeks Treynor dinyatakan sebagai berikut (Jogiyanto, 2003):

Keterangan :

= Rerata return saham

Rf = Tingkat bunga bebas risiko βi = Beta saham atau portofolio

Jika nilai ERB positif maka menunjukan adanya margin atau keuntungan yang didapat investor dalam menanamkan sahamnya di BEI . Apabila nilai ERB positif dan semakin besar maka saham bekinerja semakin baik .

2.6. Telaah Penelitian Terdahulu

(52)

30

Nasika (2012) dengan jurnalnya yang berjudul “Analisis Portofolio menggunakan

Capital Asset Pricing Model (CAPM) Untuk Penetapan Kelompok Saham-Saham

Efisien (Studi pada Seluruh Saham Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012)” menyatakan bahwa dari seluruh saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010-2012 terdapat 18 saham yang menjadi sampel penelitian. Rata-rata tingkat pengembalian saham individu (Ri) dari saham perusahaan sampel penelitian memiliki return yang positif. Hubungan yang positif terjadi pada tingkat pengembalian yang diharapkan E(Ri) dan risiko (beta) karena besar kecilnya tingkat pengembalian yang diharapkan E(Ri) tergantung pada besar kecilnya risiko (beta) dari suatu saham. Hal tersebut

ditunjukkan dengan garis yang berbentuk linier pada Security Market Line (SML). Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan terdapat 12 saham yang efisien dan 6 saham yang tidak efisien.

Darminto (2013) dengan judul “Analisis Pembentukan Portofolio Optimal dengan

Menggunakan Model Indeks Tunggal dan Stochastic Dominance dalam

(53)

31

dibanding return portofolio dengan stochastic dominance (2,43%). Investor yang menginvestasikan dananya dalam intrumen saham hendaknya melakukan

diversifikasi pada beberapa saham untuk mengurangi risiko.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Panjaya (2014) tentang “Optimalisasi Portofolio Dengan Kombinasi Indeks Kompas 100 Menggunakan Analisis Single Index Model” dari 47 saham yang konsisten dalam indeks Kompas 100 selama

(54)

III. METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini bersifat eksplanatori dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian eksplanatori adalah penelitian yang bertujuan untuk menguji suatu teori atau hipotesis hasil penelitian yang sudah ada sebelumnya. Pendekatan kuantitatif merupakan suatu metode dimana data

penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2010).

3.2. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat historis. Sumber data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh

(55)

33

3.3. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi dan studi pustaka yaitu metode yang dilakukan dengan

mengumpulkan dan membaca dari berbagai literatur, referensi, dan jurnal keuangan baik dalam bentuk buku, majalah maupun yang ada di internet serta mempelajari teori-teori yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.4. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah saham-saham yang termasuk dalam indeks SRI-Kehati periode Januari 2011 hingga Desember 2014 yang berjumlah 33 perusahaan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah puposive sampling. Purposive sampling merupakan teknik sampling yang didasarkan pada

(56)

34

Tabel 3.1. Daftar Saham yang Konsisten Tergabung dalam Indeks SRI-Kehati Selama Periode 2011-2014

No. Kode Efek Nama Emiten

1 AALI Astra Agra Lestari Tbk. 2 ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk. 3 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk. 4 ASII Astra Internasional Tbk.

5 BBCA Bank Central Asia Tbk.

6 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 7 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 8 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk.

9 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk. 10 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk. 11 KLBF Kalbe Farma Tbk.

12 LSIP PP London Sumatra International Tbk. 13 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.

14 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. 15 SMGR Semen Gresik (Persero) Tbk.

16 TINS Timah (Persero) Tbk.

17 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. 18 UNTR United Traktor Tbk.

19 UNVR Unilever Indonesia Tbk. Sumber: www.idx.co.id (data diolah)

3.5. Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Harga saham individu perbulan yang termasuk dalam Indeks SRI-Kehati selama periode penelitian.

(57)

35

3. Suku Bunga Bank Indonesia (SBI) perbulan selama periode penelitian sebagai aktiva bebas risiko.

3.6. Alat Analisis

3.6.1 Analisis Kualitatif

Analisis ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan teori – teori yang ada dan berkaitan dengan penelitian untuk menyelesaikan permasalahan serta menjelaskan permasalahan dengan data yang diperoleh.

3.6.2 Analisis Kuantitatif

1. Menghitung Return Saham / Stock Return (Ri)

Return saham merupakan tingkat return yang diperoleh pada penanaman

sejumlah dana dalam suatu investasi tertentu yang terlihat pada masing-masing harga saham.

Return saham dihitung dengan menggunakan rumus (Jogiyanto, 2003) :

Ketetangan :

= Return realisasi

= Harga saham pada periode t

= Harga saham pada periode t-1

(58)

36

2. Menghitung Rata-rata Return Saham ( )

Rata-rata return dihitung dengan rumus (Jogiyanto, 2003) :

=

Keterangan :

= Rata-rata return

= Return aktiva ke-I pada periode ke-t

n = jumlah dari observasi data historis

3. Indeks Pasar / Market Index

Indeks pasar merupakan pencerminan dari Indeks Harga Saham SRI-Kehati di Bursa Efek Indonesia.

4. Return Pasar / Market Return (Rm)

Market return secara kasar yang akan diperoleh investor dari investasi pada saham- saham yang tercermin dari perubahan indeks harga untuk periode tertentu. Indeks harga yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Indeks Harga Saham SRI-Kehati (ISK).

Return pasar dapat dihitung dengan rumus (Jogiyanto, 2003):

(59)

37

Keterangan :

= Return pasar

= Indeks SRI-Kehati periode t

= Indeks SRI-Kehati periode t-1

5. Rata-rata Return Pasar ( )

Rata-rata return pasar dihitung dengan rumus (Jogiyanto, 2003) :

=

= Return pasar rata-rata

= Indeks SRI-Kehati periode t

n = Banyaknya periode yang terjadi

6. Tingkat Aset Bebas Risiko / Risk Free Rate (Rf)

Tingkat aset bebas risiko merupakan tingkat return yang diperoleh dari investasi pada aktiva bebas risiko (riskless asset). Di Indonesia yang dijadikan dasar untuk menghitung Rf adalah tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

7. Menghitung Varian Saham ( )

(60)

38

Ketetangan :

= Varian saham

= Tingkat pengembalian saham individual

= Tingkat keuntungan rata-rata dari saham i

n = Banyaknya periode yang terjadi

8. Menghitung Varian Pasar ( )

Varian pasar dihitung dengan rumus (Jogiyanto, 2003) :

Ketetangan :

= Varian pasar

= Return pasar

= Return pasar rata-rata

n = Banyaknya periode yang terjadi

9. Kovarian Saham ( )

Menghitung kovarian saham dengan pasar yang mencerminkan hubungan atara return saham dengan return pasar. Kovarian saham dihitung dengan

rumus (Jogiyanto, 2003) :

(61)

39

Ketetangan :

= Kovarian pasar dan saham

= Tingkat pengembalian saham

= Tingkat pengembalian rata-rata

= Return pasar

= Return pasar rata-rata

n = Banyaknya periode yang terjadi

10.Menghitung Risiko Sistematis

Risiko sistematis merupakan risiko yang berkaitan dengan keadaan pasar dan tidak dapat dihilangkan dengan diversifikasi. Beta merupakan

koefisien yang mengukur perubahan return saham akibat perubahan return pasar. Beta saham dapat dihitung dengan rumus (Jogiyanto, 2003):

2

= Kovarian pasar dan saham = Varian Pasar

Alpha (αi) adalah nilai dari return aktiva yang independen terhadap return pasar. Alpha saham dapat di hitung dengan rumus :

(62)

40

11. Menghitung Risiko Tidak Sistematis Saham ( )

Risiko tidak sistematis dihitung dengan rumus (Jogiyanto, 2003) :

= -

Keterangan :

= Risiko tidak sistematis

= Varian saham

= Risiko sistematis

= Varian pasar

12.Pemilihan Kandidat Portofolio Efisien

Kandidat portofolio efisien adalah hasil seleksi saham yang memiliki ERB bernilai positif.

13.Menghitung Excess Return to Beta (ERB)

Rasio ERB =

14.Menghitung Cutt-off Rate (Ci)

=

Menentukan Cutt-off Point (C*) yang merupakan nilai Ci dimana nilai ERB terakhir kali masih lebih besar dari nilai Ci.

(63)

41

Jika ERB>=C*, maka sektor-sektor tersebut masuk dalam portofolio efisien.

16.Menentukan investasi relatif saham dan proporsi dana untuk portofolio efisien.

= [ - C*] =

Keterangan :

= Investasi relatif tiap saham

= Total skala Timbangan saham

= Proporsi Data

17.Menentukan Return Portofolio (Rpi) (Jogiyanto, 2003) Rp = αp+βp . Rm

18.Risiko Portofolio (Jogiyanto, 2003)

(64)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Setalah dilakukan perhitungan dengan single index model pada Indeks SRI-Kehati yang terdaftar di BEI periode 2011-2104, terdapat 12 saham

perusahaan pembentuk portofolio efisien. Perusahaan tersebut yaitu Kalbe Farma Tbk., Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk., Adhi Karya (Persero) Tbk., Bank Central Asia Tbk., Semen Gresik (Persero) Tbk., PP London Sumatra International Tbk., Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk., Aneka Tambang (Persero) Tbk., Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., Indofood Sukses Makmur Tbk., Bank Mandiri (Persero) Tbk.

2. Besarnya proporsi dana masing-masing saham yang terpilih dalam

(65)

58

0.92% untuk saham PP London Sumatra International Tbk., 4,22% untuk saham Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk., -1,68% untuk saham Aneka Tambang (Persero) Tbk., 7,31% untuk saham Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., 5,46% untuk saham Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., 3,03% untuk saham Indofood Sukses Makmur Tbk., 3,36% untuk saham Bank Mandiri (Persero) Tbk.

3. Portofolio yang terbentuk memberikan return sebesar 0,031732 atau 3,1732%. Tingkat risiko yang diberikan oleh portofolio yang terbentuk adalah sebesar 0,008677 atau 0,8677%.

5.2. Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, ada beberapa saran yang dapat dipertimbangkan yaitu:

(66)

59

2. Sebaiknya investor menanamkan dananya pada saham KLBF, TLKM, ADHI, BBCA, SMGR, LSIP, PGAS, ANTM, BBRI, BBNI, INDF, dan BMRI sesuai dengan proporsi dana berdasarkan hasil perhitungan menggunakan Single Index Model untuk mendapatkan return tertinggi dengan tingkat risiko

tertentu.

(67)

DAFTAR PUSTAKA

Brigham, Eugene F. Daves, Philip R. 2004. Intermediate Financial Management, 8th Edition, Thomson, South-Western.

Fahmi, Irham, dan Yovi Lavianti Hadi. 2009. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Bandung: Alfabeta.

Elton dan Gruber. 1995. Modern Portofolio : Theory and Invesment Analysis, 5th edition. New York: Wiley.

H.M Jogiyanto. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE.

Hartono. Jogiyanto. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Yogyakarta: BPFE.

Husnan, Suad. 2005. Dasar-Dasar Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas. Edisi Ketiga. Yogyakarta: AMP YKPN.

Indriantoro, dan Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.

Jae K. Shim dan Joel G. Siegel. 2001. Budgeting, Jakarta: Erlangga. (Terjemahan)

Khotim, Achmad., Darminto, Topowijono. 2014. Analisis Pembentukan Portofolio Optimal dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal dan

Stochastic Dominance dalam Pengambilan Keputusan Investasi (Studi

Pada Saham-Saham Indeks Sri-Kehati Yang Listing Di Bursa Efek

Indonesia Periode 2010 – 2013). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol.

11 No. 1

Marzuki Usman dan Henricus S. Barus. 1989. Data Akuntansi, Laporan Keuangan dan Peranan Akuntan Ekstern dalam Rangka Pasar Modal

(68)

Prasetyo. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT. Rajagrafindo.

Reilly, Frank K. and Keith C. Brown. 2003. Investment Analysis & Portofolio Management. Seventh Edition. USA: South Western a division of

Thomson Learning Ohio.

Sharpe, William F.,Gordon, J. Alexander dan V. Bailey. 1995. Investment. New York: Prentice Hall.

Shook, R. J. 2002. Wall Stret Journal. Terjemahan Roy Sembel. Jakarta: Erlangga. (Terjemahan)

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif & RND. Bandung: Alfabeta.

Suhadak, dan Nengah Sudjana. 2012. Analisis Portofolio Menggunakan Capital Asset Pricing Model (CAPM) untuk Penetapan Kelompok Saham-Saham

Efisien (Studi pada Seluruh Saham Perusahaan yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia Tahun 2010- 2012). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB),

Vol. 9 No. 1

Sunariyah. 2006. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Edisi Kelima. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Supranto J. 1994. Statistik Teori Dan Aplikasinya, Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE. (Terjemahan)

Van Horne, James C. 2005. Financial Management & Policy. Twelfth Edition. London: Prentice Hall.

(69)

Widiatmojo, Sawidji. 2005. Cara Sehat Investasi di pasar modal, jilid 1. Jakarta: Elex Media Komputindo.

William F. Sharpe. 2005. Investasi. Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia. (Terjemahan)

Zubir, Zalmi. 2011. Manajemen Portofolio : Penerapan dalam Investas Saham. Jakarta: Salemba Empat.

_____, http://www.bi.go.id

_____, http://www.idx.co.id

_____, http://www.detik.com

_____, http://www.wikipedia.org

Gambar

grafik perkembangan Indeks SRI-Kehati periode 2010-2014 :

Referensi

Dokumen terkait

Jika Klien memiliki suatu posisi terkunci yang terbuka dan/atau order tertunda sementara tidak ada aktifitas trading dan/atau neraca yang dilakukan pada akun, maka akun

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan pengetahuan serta wawasan bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya, khususnya

Dalam proses awal pembentukan Uni Eropa, sebenarnya Inggris memiliki beberapa peluang untuk berpartisipasi, akan tetapi Inggris memutuskan untuk tidak mengambil

khususnya yang terkait dengan bidang cipta karya yakni belum maksimalnya petunjuk/pedoman kerja dan pembinaan tata naskah serta kearsipan bagi satuan organisasi di lingkungan

Pengungkapan modal intelektual sebagai bagian dari pengungkapan sukarela dalam penelitian ini juga memberikan hasil yang tidak signifikan terhadap kualitas auditor

Dalam ekonomi syariah, adanya kesadaran manusia sebagai seorang muslim bahwa segala problema kehidupan pemecahannya harus berdasarkan Islam, jika kita kembali kepada masalah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial hanya total asset turn over, dan return on asset yang berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba, sedangkan

II. Selain itu peningkatan belanja subsidi BBM tersebut juga dipengaruhi oleh perkembangan volume konsumsi BBM. Pada tahun 2013 volume konsumsi BBM diperkirakan mencapai