• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN IMPLEMENTASI 6S DI CV. PANDANUS INTERNUSA YOGYAKARTA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN IMPLEMENTASI 6S DI CV. PANDANUS INTERNUSA YOGYAKARTA."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Salah satu kunci sukses perusahaan manufaktur

Jepang dalam menciptakan keunggulan operasional adalah

manajemen lingkungan kerja menjadi nilai tambah yang

dikenal dengan istilah 5S. 5S adalah salah satu fondasi

penting dalam Lean Six Sigma, yang merupakan pendekatan

yang dilakukan dalam memperbaiki lingkungan kerja,

sehingga waste bisa dieliminasi dan tercipta lingkungan

kerja yang efisien, efektif serta produktif (Rinella

Putri, 2008). Saat ini 5S telah dikembangkan menjadi 6S

dengan penambahan elemen terakhir yaitu safety. 6S

merupakan perkembangan dari 5S yang dikenalkan oleh

Hiroyuki Hirano (1990) sebagai metode kontrol dan

pengendalian lingkungan kerja yang didesain untuk

mengurangi pemborosan dan mengoptimalkan produktivitas,

merupakan akronim dari seiri, seiton, seiso, seiketsu,

shitsuke dan safety. Dalam bahasa Inggris menjadi sort,

set in order, shine, standardize, sustain, dan safety.

CV. Pandanus Internusa merupakan industri kecil

menengah yang bergerak di bidang kerajinan, khususnya

anyaman pandan. Produk yang dibuat setiap harinya

berbeda-beda sesuai dengan pesanan (make to order).

Berdasarkan pengamatan pada saat jam kerja, di area

kerja ada sisa-sisa material yang tidak disingkirkan

sehingga membuat ruang gerak pekerja menjadi sempit.

Selain itu belum ada manajemen dan pengawas yang

(2)

pemeriksaan inventaris. Tidak adanya penempatan yang

jelas menyebabkan area kerja menjadi berantakan dan

pekerja menjadi kesulitan dalam mencari sesuatu.

Ditinjau dari aspek safety, area kerja yang berantakan

tersebut dapat menimbulkan potensi bahaya seperti

terpeleset atau tersandung. Selain itu, masih kurangnya

perhatian penggunaan APD dapat menimbulkan potensi

bahaya tergores atau tersayat pisau.

Permasalahan tersebut secara tidak langsung dapat

menurunkan kinerja, produktivitas dan efisiensi dalam

bekerja. Penelitian yang dilakukan untuk melihat sejauh

mana penerapan 6S yang telah ada di CV. Pandanus

Internusa dan pengembangan yang dapat dilakukan, serta

memperbaiki beberapa tempat dan kebiasaan yang ada

untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan

masalah dilakukannya penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana penerapan 6S yang telah ada di perusahaan

selama ini dan pengembangan yang dapat dilakukan?

2. Apa implementasi perbaikan 6S yang dapat dilakukan

dan bagaimana evaluasinya?

1.3. Tujuan Penelitian

1. Mengidentifikasi penerapan 6S yang telah ada di CV.

Pandanus Internusa dan pengembangannya berdasarkan

hasil audit yang dilakukan.

2. Membuat implementasi perbaikan 6S di CV. Pandanus

(3)

1.4. Batasan Masalah

1. Instrumen audit berdasarkan checklist 6S yang

dikembangkan oleh Todd MacAdam.

2. Implementasi 6S yang dilakukan berdasarkan audit

checklist pada nilai 0-2 di area assembly.

3. Penelitian berdasarkan kondisi area produksi pada

periode September 2010 - Februari 2011 (produksi

rectangular box).

4. Audit 6S dilakukan berdasarkan pedoman pemberian

nilai menurut Todd MacAdam.

5. Analisis yang dilakukan hanya untuk mendukung

pelaksanaan implementasi 6S di perusahaan tanpa

membahas aspek-aspek lain secara mendalam.

6. Realisasi usulan implementasi 6S menyesuaikan dengan

situasi dan kondisi perusahaan.

1.5. Metodologi Penelitian

Tahap-tahap atau metodologi yang dilakukan dalam

penelitian ini sebagai berikut :

1. Studi pendahuluan, dilakukan untuk informasi awal

tentang perusahaan yang akan menjadi objek

penelitian.

a. Observasi awal, yaitu melakukan pengamatan secara

keseluruhan kondisi perusahaan yang menjadi

tempat penelitian dan menanyakan beberapa hal

yang diperlukan kepada pemilik maupun pekerja.

b. Identifikasi masalah, yaitu mencari dan mengenali

permasalahan yang ada di perusahaan.

c. Studi literatur, yaitu mempelajari permasalahan

yang ada dan mencari literatur yang mendukung

(4)

2. Audit Checklist 6S, dilakukan untuk mengaudit

penerapan 6S yang ada di perusahaan selama ini.

3. Matriks Pengembangan, membuat pengembangan 6S

berdasarkan audit checklist yang ada dan berdasarkan

[image:4.612.99.521.102.695.2]

prioritas nilai terkecil.

Gambar 1.1. Diagram Alir Metodologi Penelitian S tu d i

P e n d a h u lu a n

A u d it C h e c k lis t 6 S

M a trik s P e n g e m b a n g a n

S itu a s i d a n k o n d is i p e ru s a h a a n m e m u n g k in k a n ?

Im p le m e n ta s i 6 S u n tu k s c o re 0 -2

Y a

M a trik s E v a lu a s i K e b e rh a s ila n Im p le m e n ta s i

b e rh a s il?

K e s im p u la n Y a

T id a k

S e le s a i M u la i

U s u la n im p le m e n ta s i 6 S

E v a lu a s i k e b e rh a s ila n

(5)

4. Implementasi 6S, berdasarkan urutan/langkah yang

sudah ditentukan yaitu sort, set in order, shine,

standardize, sustain, dan safety.

a. Seiri/Sort/Ringkas, menyingkirkan barang yang

tidak diperlukan dari tempat kerja.

b. Seiton/Set in order/Rapi, setiap barang yang ada

diletakkan di tempat yang telah ditentukan.

c. Seiso/Shine/Resik, mengatur prosedur kebersihan

harian beserta penanggung jawabnya.

d. Seiketsu/Standardize/Rawat, mempertahankan dan

menindaklanjuti ketiga langkah sebelumnya.

e. Shitsuke/Sustain/Rajin, melakukan pengembangan

kedisiplinan dan kebiasaan positif.

f. Safety/Keselamatan, menganalisa timbulnya bahaya

dari suatu peralatan, material, maupun lingkungan

pada suatu area kerja. Melakukan upaya pencegahan

untuk meningkatkan keselamatan kerja.

Implementasi dilakukan pada nilai 0-2, sedangkan

nilai 3 merupakan nilai minimum yang dapat diterima.

Jika implementasi tidak berhasil mencapai nilai 3,

maka dilakukan analisis penyebab kegagalan dengan

matriks evaluasi dan dilanjutkan dengan kesimpulan.

5. Kesimpulan, setelah implementasi berhasil dilakukan

dibuat kesimpulan dari penelitian.

6. Penulisan laporan, membuat pembahasan dan kesimpulan

serta keseluruhan laporan akhir berdasarkan hasil

penelitian yang telah dilakukan.

1.6. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan tugas akhir ini dapat

(6)

BAB 1 : PENDAHULUAN

Pendahuluan berisi latar belakang, perumusan

masalah, tujuan penelitian, batasan masalah,

metodologi dan sistematika penulisan.

BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA

Tijauan pustaka berisi uraian singkat dari

penelitian terdahulu yang ada kaitannya dengan

permasalahan yang ditinjau dalam penelitian

sekarang serta perbedaan penelitian sekarang

dibanding dengan penelitian sebelumnya.

BAB 3 : LANDASAN TEORI

Landasan teori berisi tentang teori-teori yang

berhubungan dengan 6S dan implementasi yang

dapat dilakukan untuk mengembangkan penerapan

6S, yang diambil dari sejumlah buku referensi

dan sumber-sumber lainnya yang mendukung.

BAB 4 : PROFIL PERUSAHAAN DAN DATA

Profil perusahaan dan data berisi uraian

singkat tentang perusahaan beserta data yang

dibutuhkan untuk analisis.

BAB 5 : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Analisis data dan pembahasan berisi analisis

secara teknis dari semua data yang ada serta

pembahasan hasil penelitian dan pelaksanaan

implementasi 6S yang dilakukan pada perusahaan.

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dan saran berisi ringkasan hasil

analisis data dan pembahasan yang sesuai dengan

tujuan penelitian serta usulan (saran) bagi

pihak perusahaan tempat dilakukannya penelitian

Gambar

Gambar 1.1. Diagram Alir Metodologi Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

1) Peneliti sebagai guru pengajar melaksanakan apa yang telah disepakati dengan guru kolaborator setelah melakukan diskusi pada tahap perencanaan yaitu, melakukan

Sehingga pada penelitian dibuat sebuah Sistem deteksi pra panen padi berdasarkan warna daun dengan menggunakan Learning Vector Quantization, yang diharapkan

8 “ Jurnal Kependidikan dan Keislaman “ 2015, Vol.. mana pemahaman orang peserta didik tentang Agama Islam masih sangat kurang, tingkat pengetahuan tentang agama islam

Dimana dapat di tunjukan dari hasil olah data kuisioner yang menunjukan sebanyak 27 orang atau 90% dari total responden yang mengharapkan adanya usaha car wash

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi pada Departemen Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan. © Ghaida Roshuna 2016

Dengan kata lain, wajib pajak merupakan pihak yang berperan aktif dalam menghitung, membayar, dan melaporkan besaran pajaknya ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau

Permasalahan dari perusahaan ini adalah tinggi rendahnya kinerja karyawan, untuk suatu upaya yang dapat meningkatkan kinerja karyawan, dengan permasalahan tersebut