• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE SIMULASI AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENGETAHUAN DASAR TEKNIK BANGUNAN PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 BERASTAGI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE SIMULASI AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENGETAHUAN DASAR TEKNIK BANGUNAN PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 BERASTAGI."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN METODE SIMULASI AUDIO VISUAL UNTUK

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR

MATA PELAJARAN PENGETAHUAN DASAR

TEKNIK BANGUNAN PADA SISWA KELAS

X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK

GAMBAR BANGUNAN SMK

NEGERI 1 MERDEKA

BERASTAGI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan

Oleh

ROYLANDO SINAGA

NIM. 5123311032

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i

ABSTRAK

Roylando Sinaga. NIM 5123311032. Penerapan Metode Simulasi Audio Visual Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Bangunan Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Berastagi. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa aktivitas dan hasil belajar pengetahuan dasar teknik bangunan dengan menggunakan metode simulasi audio visual dengan subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X-TGB sebanyak 20 orang siswa.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus dimana dalam setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Penelitian dikatakan berhasil diukur berdasarkan rata-rata kumulatif hasil belajar siswa memperoleh nilai minimal 70 dan tuntas secara klasikal jika seluruh kelas 75 % siswanya tuntas.

Hasil penelitian menunjukkan hasil belajar praktek siswa pada siklus I dengan hasil nilai rata-rata 72,05 dengan persentase kelulusan yaitu 60 % meningkat pada siklus II menjadi 82,77 dengan persentase kelulusan yaitu 100 %. Dan rata-rata hasil Aktivitas belajar siswa pada siklus I 69,67 dengan presentase kelulusan yaitu 55 % meningkat pada siklus II menjadi 82,47 dengan presentase kelulusan yaitu 100 %. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan metode simulasi audio visual dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran pengetahuan dasar teknik bangunan, kompetensi dasar membuat sambungan kayu bibir lurus, sambungan bibir lurus berkait, sambungan bibir miring, dan sambungan bibir miring berkait. pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi.

(6)

ii

ABSTRACT

Roylando Sinaga. NIM 5123311032. Application Audio Visual Simulation Method To Improve Learning Activities and Results Subjects Basic Knowledge Building Techniques In Class X Architecture Engineering Expertise Program SMK Negeri 1 Berastagi. Essay. Faculty of Engineering - University of Medan. 2017.

This study aims to prove that the activities and achievement of basic knowledge of building techniques using audio-visual simulation method with the subjects in this study were all students of class X-TGB as many as 20 students.

This research is a classroom action research consisted of two cycles where in each cycle consisting of two meetings. Each cycle consists of the stages of planning, implementation, observation and reflection. The study is successful is measured by the cumulative average learning outcomes of students get a minimum of 70 and finished in the classical if the entire class 75 % of students complete.

The results showed the practice learning outcomes of students in the first cycle with the result of the average value of 72.05 with a passing rate of 60 % increase in cycle II to 82,77 with a passing rate of 100 %. And the average results of learning activities of students in the first cycle with a 69.67 pass percentage is 55 % increase in the second cycle to 82.47 with the graduation percentage is 100 %. Based on the results of this study concluded that with the adoption of simulation audio-visual equipment can enhance the activity and student learning outcomes in subjects of basic knowledge of building techniques, basic competence to make a connection timber lip straight, line lips straight hooked, line lips tilted, and the connection lips slanted hooked. in class X Architecture Engineering Expertise Program SMK Negeri 1 Berastagi Merdeka.

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

mencurahkan limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaiakan skripsi ini dengan judul “Penerapan Metode Simulasi Audio Visual untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Mata Pelajaran

Pengetahuan Dasar Teknik Bangunan Pada Siswa Kelas X Program

Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi”.

disusun untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan

Teknik Bangunan Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

sempurna, baik isi maupun tutur bahasanya. Oleh sebab itu melalui kesempatan

ini penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi

kesempunaan skripsi ini.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bimbingan

dan bantuan dari berbagai pihak berupa arahan, dorongan, materi dan informasi.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada :

1. Drs. Nono Sebayang, ST., M.Pd, selaku dosen pembimbing Skripsi

sekaligus selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan

Universitas Negeri Medan yang telah banyak memberikan waktu, nasehat,

arahan serta petunjuk kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

2. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan.

3. Dr. Hj. Rosneli, M.Pd., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas

(8)

iv

4. Drs. Asri Lubis, ST, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik

Bangunan Universitas Negeri Medan.

5. Dr. Zulkifli Matondang, M.Si, selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknik

Bangunan Universitas Negeri Medan.

6. Drs. Juanda Sianipar, M.Pd, selaku pembimbing akademik dan sekaligus

sebagai dosen narasumber yang banyak memberikan arahan.

7. Ir. Kemala Jeumpa, MT, selaku dosen narasumber yang telah banyak

memberikan arahan.

8. Drs. Ronald Butar-butar, M.Pd, selaku dosen narasumber yang telah

banyak memberikan arahan.

9. Bapak Ibu Dosen serta Staf pegawai Fakultas Teknik khususnya Jurusan

Pendidikan Teknik Bangunan, Universitas Negeri Medan yang telah

memberikan ilmu kepada penulis selama menempuh perkuliahan.

10.Simson, SE selaku kepala sekolah SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi yang

telah memberikan ijin melakukan penelitian di sekolah yang beliau

pimpin, guru-guru dan staf administrasi yang telah banyak membantu

penulis dalam melakukan penelitian ini.

11.Teristimewa kepada Orangtua saya D. Sinaga dan D. Panjaitan yang selalu

memberikan materi, nasehat serta mengajariku untuk selalu bersyukur buat

setiap kesempatan yang pernah saya alami dalam hidupku dan tak pernah

lupa menyebut namaku disetiap doa-doa mereka.

12.Abang saya Dian Perdana Sinaga, Christian Sinaga dan adik saya Sony

Sinaga, terima kasih yang tiada terhingga atas doa, dukungan, arahan dan

(9)

v

13.Dan teman-teman seperjuangan juga PTB Ekstensi 2012, Dharma

Aleksander Situmorang, Maria Gustriani Marbun, Eco Canra Simatupang,

Dewi Juliana Siregar, Rahmat Hensam Situmorang, Juni Rikardo Siahaan,

Ridho Khairi, Jepri Andy Saputra, Dina Evo Pasaribu, Dony Pasaribu,

Martini Panjaitan, Murdiono Sigalingging , Petrus Simbolon, Riris J

Sidabutar, Robi Rinaldy, Widya Absari, serta teman-teman lainnya yang

tidak bisa saya ungkapkan satu persatu yang sudah memberikan dukungan

juga selama proses penyusunan skripsi ini. Terimakasih teman-teman

untuk semuanya.

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terimakasih, mudah-mudahan

skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa

selalu memberkati kita senantiasa.

Medan, 01 April 2017 Penulis

Roylando Sinaga NIM. 5123311032

(10)

vi

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kerangka Teoritis ... 13

1. Hakikat Hasil Belajar Pengetahuan Dasar Teknik Bangunan ... 13

2. Hakikat Aktivitas Belajar ... 17

3. Hakikat Metode Simulasi Audio Visual ... 22

3.1Metode Simulasi Audio Visual ... 22

3.2Tujuan Metode Simulasi Audio Visual ... 24

3.3Keunggulan dan Kelemahan Metode Simulasi Audio Visual .. 28

B. Kerangka Konseptual ... 29

1. Peningkatan Aktivitas Belajar melalui penerapan metode simulasi audio visual ... 29

2. Peningkatan Hasil Belajar melalui penerapan metode simulasi audio visual ... 30

(11)

vii BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 33

0 B. Subjek dan Objek Penelitian ... 33

C. Partisipan Penelitian ... 33

D. Definisi Operasional ... 34

E. Rancangan Penelitian ... 35

F. Prosedur Penelitian ... 36

G. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 43

H. Tes Hasil Belajar ... 45

I. Teknik Analisis Data ... 50

J. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Siklus Pertama ... 51

B. Siklus Kedua ... 58

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 67

B. Implikasi ... 68

C. Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 70

(12)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Hasil Belajar Pengetahuan Dasar Teknik Bangunan ... 4

Tabel 2.1 Struktur Metode Pembelajaran Simulasi ... 27

Tabel 3.1 Pelaksanaan Penilitian Tindakan Kelas Siklus I ... 39

Tabel 3.2 Pelaksanaan Penilitian Tindakan Kelas Siklus II ... 41

Tabel 3.3 Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 44

Tabel 3.4 Format Penilaian Hasil Belajar Siklus I... 46

Tabel 3.5 Format Penilaian Hasil Belajar Siklus II ... 47

Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Tes Praktek ... 48

Tabel 4.1 Perbandingan Nilai Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I&II .. 62

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut peningkatan

pengetahuan dan pendidikan agar dapat memberi kemudahan bagi anak didik

dalam mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi . Dalam hal ini usaha

untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia yaitu dengan melakukan

perbaikan – perbaikan, perubahan – perubahan dan pembaharuan dalam segala

aspek yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan .

Pendidikan adalah usaha yang sengaja (terencana, terkontrol dengan sadar

dan secara sistematis) diberikan pada anak didik oleh pendidik agar anak didik

dapat berkembang terarah kepada tujuan tertentu sesuai dengan tujuan yang telah

ditentukan. Menurut Edward (2013: 60) pendidikan merupakan pemberdayaan

sumber daya manusia, yang bermakna memberikan kebebasan kepada seseorang

untuk mengembangkan dirinya sendiri sesuai dengan potensi yang dimiliki.

SMK merupakan salah satu jenjang pendidikan menengah dengan

kekhususan mempersiapkan lulusannya untuk siap bekerja. Oleh karena itu, SMK

memiliki banyak program keahlian dimana program keahlian yang dilaksanakan

di SMK disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja yang ada. Kurikulum SMK

dibuat agar peserta didik siap untuk langsung bekerja di dunia kerja. Muatan

kurikulum yang ada di SMK disusun sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan

(14)

2

Tujuan khusus pendidikan menengah kejuruan adalah sebagai berikut: (a)

menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja

mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada sebagai tenaga kerja tingkat

menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya, (b)

menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam

berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap

profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya, (c) membekali peserta didik

dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni agar mampu mengembangkan diri di

kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih

tinggi, dan (d) membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang

sesuai dengan program keahlian yang dipilih. Untuk itu SMK Negeri 1 Merdeka

Berastagi sebagai salah satu Sekolah Menengah Kejuruan diharapkan untuk dapat

memenuhi tujuan tersebut melalui kegiatan pembelajaran di sekolah.

Di SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi terdapat beberapa bidang kejuruan

yang ditawarkan, di antaranya adalah program keahlian Teknik Gambar Bangunan

(TGB), Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton (TKBB), dan

program keahlian Teknik Konstruksi Kayu (TKK) dengan tujuan Mendidik,

Mengajar, Melatih dan Membimbing peserta didik agar menjadi manusia yang

Cerdas, Inovatif, Terampil, Religius dan Berahlak Mulia. Ada beberapa mata

pelajaran produktif yang wajib ditempuh pada program keahlian Teknik Gambar

Bangunan, salah satunya adalah mata pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik

(15)

3

Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Bangunan adalah salah satu

bidang studi yang diajarkan di SMK Jurusan Bangunan untuk kelas X. Bidang

studi ini didesain untuk mengenalkan dan melatih peserta didik tentang berbagai

dasar-dasar bangunan gedung.

Tujuan dari mempelajari Pengetahuan Dasar Teknik Bangunan adalah

sebagai titik awal dalam ilmu bangunan gedung untuk mendapatkan hasil yang

baik. Pengetahuan Dasar Teknik Bangunan merupakan pemahaman bagian-bagian

bangunan gedung, pemahaman dasar-dasar plumbing, pemahaman macam-macam

sambungan kayu, dan pemahaman macam-macam pekerjaan batu bata.

SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi merupakan salah satu lembaga

pendidikan formal yang memberi bekal pengetahuan, teknologi, keterampilan,

sikap mandiri, disiplin, serta etos kerja yang terampil dan kreatif sehingga kelak

menjadi tenaga kerja yang memiliki pengetahuan dan keterampilan tingkat

menengah yang sesuai dengan bidangnya.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMK Negeri 1 Merdeka

Berastagi pada hari Rabu 31 Agustus 2016, bahwa hasil belajar siswa pada mata

pelajaran pengetahuan dasar teknik bangunan belum memberi hasil yang optimal

diakibatkan banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam mata pelajaran

pengetahuan dasar teknik bangunan. Hal itu diperburuk dengan sikap siswa yang

tidak mau berusaha untuk memecahkan kesulitan tersebut bahkan mereka

berusaha menghindar dari kesulitan yang dihadapinya, dan juga pendidik yang

(16)

4

Teacher Center Learning (TCL), yaitu suatu proses pembelajaran yang berpusat

pada guru, guru berperan sepenuhnya dalam pembelajaran, dan juga setiap

masalah-masalah yang muncul dalam pembelajran akan diselesaikan oleh guru

dan semua solusi akan berasal dari guru. Hal ini dapat dilihat melalui presentasi

hasil belajar siswa kelas X pada mata pelajaran pengetahuan dasar teknik

bangunan yaitu membuat jenis sambungan kayu bibir lurus, sambungan bibir

lurus berkait, sambungan bibir miring, dan sambungan bibir miring berkait,

sebagai berikut :

Tabel 1.1. Daftar Hasil Belajar Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Bangunan Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi.

Tahun Pelajaran Nilai Jumlah Siswa Persentase (%)

2014/2015

Tahun Pelajaran Nilai Jumlah Siswa Persentase (%)

2015/2016

(17)

5

Dengan memperhatikan Tabel 1.1 hasil belajar mata pelajaran

Pengetahuan Dasar Teknik Bangunan, maka peneliti menemukan bahwa hasil

belajar siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1

Merdeka Berastagi Tahun Ajaran 2014/2015 pada semester ganjil dari 22 siswa,

yang memperoleh nilai <70 sebanyak 6 siswa, memperoleh nilai 70-79 sebanyak

12 siswa, memperoleh nilai 80-89 sebanyak 3 siswa dan memperoleh nilai 90-100

1 siswa, begitu juga tahun ajaran 2015/2016 dari 27 siswa memperoleh nilai <70

sebanyak 7 siswa, memperoleh nilai 70-79 sebanyak 11 siswa, memperoleh nilai

80-89 sebanyak 6 siswa dan memperoleh nilai 90-100 sebanyak 3 siswa, masih

ada peserta didik yang nilainnya masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum

(KKM) .

Dengan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang berlaku di sekolah

SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi tersebut sebesar 70. Berdasarkan hal ini , maka

perlu dilakukan peningkatan terhadap hasil belajar peserta didik. Masalah

ketuntasan belajar merupakan masalah yang penting, sebab menyangkut masa

depan peserta didik, terutama mereka yang mengalami kesulitan belajar.

Hasil belajar dipengaruhi beberapa faktor, yaitu : (1) faktor internal (

faktor dalam diri peserta didik) , yakni keadaan/ kondisi jasmani dan rohani

peserta didik, (2) faktor eksternal (faktor dari luar diri peserta didik), yakni

kondisi lingkungan di sekitar diri peserta didik, (3) faktor pendekatan belajar (

approach to learning), yakni jenis upaya belajar peserta didik yang meliputi

strategi dan metode yang digunakan untuk melakukan kegiatan pembelajaran

(18)

6

mempengaruhi hasil belajar yang ditinjau peneliti adalah pemanfaatan media

pembelajaran yang memberi kemudahan bagi Peserta didik untuk mempelajari

materi pembelajaran , sehingga menghasilkan belajar yang lebih baik.

Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah

model pembelajaran dan metode mengajar. Namun kenyataannya, masih ada guru

yang ahli di bidangnya namun tidak memperhatikan bagaimana metode

pembelajaran dan metode mengajar yang baik dalam menyampaikan pengetahuan

yang ia miliki. Saat ini telah banyak dikembangkan berbagai macam metode

pembelajaran, dari yang sederhana sampai metode yang kompleks dan rumit

karena memerlukan banyak alat bantu dalam penerapannya. Salah satu metode

pembelajaran yang cocok digunakan untuk mata pelajaran Pengetahuan Dasar

Teknik Bangunan yaitu metode pembelajaran Simulasi Audio Visual.

Menurut Sanjaya,Wina (2009) pelaksanaan metode simulasi, guru

memberikan gambaran masalah dalam situasi yang akan disimulasikan. Dan akan

lebih mencapai keaktifan jika dibantu alat – alat yang sesuai dengan kebutuhan..

Alat tersebut dapat berbentuk alat – alat sederhana, atau alat simulasi bisa juga

menggunakan objek yang sebenarnya dan satu hal yang tidak boleh diabaikan

adalah bimbingan guru dalam latihan.

Media merupakan alat bantu dalam penyampaian materi pelajaran yang

dapat membantu meningkatkan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Media pembelajaran ada beraneka ragam, mulai dari media audio (suara), media

(19)

7

Audio Visual berasal dari kata audible dan visible, audible yang artinya

dapat didengar, visible artinya dapat dilihat. Audio berkaitan dengan indera

pendengaran, pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam

lambang-lambang auditif, baik verbal (kedalam kata-kata/ bahasa lisan) maupun non

verbal. Visual adalah hal-hal yang berkaitan dengan penglihatan; berfungsi

sebagai penglihatan diterima melalui indera penglihatan; dihasilkan atau terjadi

sebagai gambaran dalam ingatan. Audio Visual adalah alat peraga yang bisa

ditangkap dengan indra mata dan indra pendengaran yakni mempunyai unsur

suara dan gambar.

Media Audio Visual disebut juga sebagai media video. Video merupakan

media yang digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Dalam media

video terdapat unsur yang saling bersatu yaitu audio dan visual. Adanya unsur

audio memungkinkan siswa untuk dapat menerima pesan pembelajaran melalui

pendengaran, sedangkan unsur visual memungkinkan menciptakan pesan belajar

dalam bentuk penglihatan.

Jadi Metode Simulasi Audio Visual merupakan suatu metode pelatihan

yang memperagakan sesuatu dalam bentuk tiruan yang mirip/sama dengan

keadaan yang sesungguhnya melalui suatu video yang berisi suara (audio) dan

gambar (visual) yang dapat digunakan guru dalam suatu proses pembelajaran.

Selama ini metode pembelajaran Simulasi Audio Visual masih jarang

digunakan oleh guru di kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan di

(20)

8

arah dari guru. Guru mengisi kegiatan pembelajaran dengan ceramah,

memberikan tugas dan mengerjakan soal latihan. Sehingga kemampuan berpikir,

keterampilan dan kreativitas siswa kurang diasah dan dikembangkan.

Menurut pernyataan Sudjana (1998:28) bahwa hasil belajar adalah

penilaian dari hasil usaha/kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf

yang dapat mencerminkan hasil yang dicapai oleh seseorang dalam jangka waktu

tertentu. Menurut Purwanto (2009:46) bahwa hasil belajar merupakan pencapaian

tujuan pendidikan pada siswa yang mengikuti proses belajar mengajar.

Sehingga dapat dikatakan bahwa hasil belajar Pengetahuan Dasar Teknik

Bangunan adalah suatu penilaian atas usaha dan kemampuan yang dicapai oleh

siswa dalam memahami dan mengekspresikan ide-ide melalui materi dan

dasar-dasar bidang ilmu pengetahuan dasar-dasar teknik bangunan yang dalam hal ini diukur

dengan menggunakan format penilaian hasil belajar.

Berdasarkan uraian masalah yang telah dikemukakan, merujuk kepada

keaktifan siswa dalam proses pembelajaran peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul Penerapan Metode Simulasi Audio Visual untuk

Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar

Teknik Bangunan Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar

(21)

9

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dapat

diidentifikasikan masalah-masalah yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu:

1. Hasil belajar Pengetahuan Dasar Teknik Bangunan belum optimal.

2. Kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan guru.

3. Pembelajaran yang berlangsung masih terpusat pada guru (teacher

centered learning) sehingga siswa pasif dalam belajar.

4. Kurangnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.

5. Metode Simulasi audio visual belum banyak digunakan untuk

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, serta mempertimbangkan keterbatasan

waktu dan dana serta luasnya cakupan masalah, maka masalah yang diteliti

dibatasi sebagai berikut:

1. Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Bangunan dibatasi pada

kompetensi dasar membuat sambungan kayu bibir lurus, sambungan bibir

lurus berkait, sambungan bibir miring, dan sambungan bibir miring

berkait.

2. Aktivitas belajar yang diamati dalam penelitian ini adalah visual activities

(memperhatikan pembelajaran), oral activities (mengemukakan pendapat),

listening activities (mendengarkan uraian), dan mental activities (membuat

(22)

10

3. Hasil belajar pengetahuan dasar teknik bangunan dalam penelitian ini

dibatasi pada hasil belajar praktek membuat sambungan kayu bibir lurus,

sambungan bibir lurus berkait, sambungan bibir miring, dan sambungan

bibir miring berkait.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah dengan menerapkan metode simulasi audio visual dapat

meningkatkan aktivitas siswa pada mata pelajaran Pengetahuan Dasar

Teknik Bangunan kompetensi dasar membuat sambungan kayu bibir lurus,

sambungan bibir lurus berkait, sambungan bibir miring, dan sambungan

bibir miring berkait, pada siswa semester genap kelas X Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun

Ajaran 2016/2017?

2. Apakah dengan menerapkan metode simulasi audio visual dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pengetahuan Dasar

Teknik Bangunan kompetensi dasar membuat sambungan kayu bibir lurus,

sambungan bibir lurus berkait, sambungan bibir miring, dan sambungan

bibir miring berkait, pada siswa semester genap kelas X Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun

(23)

11

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka yang menjadi tujuan penelitian

ini adalah:

1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas siswa pada mata pelajaran

Pengetahuan Dasar Teknik Bangunan siswa kelas X Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun

Ajaran 2016/2017 dengan menerapkan metode simulasi audio visual.

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

Pengetahuan Dasar Teknik Bangunan siswa kelas X Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun

Ajaran 2016/2017 dengan menerapkan metode simulasi audio visual.

F. Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran dalam rangka

perbaikan kualitas pembelajaran yang berkenaan dengan peningkatan mutu

pendidikan sekolah.

2. Sebagai bahan informasi dan pertimbangan bagi guru pengetahuan dasar

teknik bangunan untuk menggunakan metode simulasi audio visual dalam

kegiatan belajar.

3. Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk lebih dapat memahami pelajaran

Pengetahuan Dasar Teknik Bangunan pada kompetensi dasar membuat

(24)

12

bibir miring, dan sambungan bibir miring berkait sehingga dapat

meningkatkan hasil belajarnya.

4. Sebagai bahan masukan dan bekal ilmu pengetahuan bagi peneliti sebagai

guru dalam mengajar di Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan di

(25)

67

67

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan hasil penelitian tindakan kelas dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Penerapan metode pembelajaran Simulasi Audio Visual dapat

meningkatkan aktivitas belajar siswa mata pelajaran Pengetahuan Dasar

Teknik Bangunan pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar

Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi. Hal ini dapat diketahui

dengan nilai rata-rata hasil observasi aktivitas belajar siswa mengalami

peningkatan, yaitu pada siklus I dengan nilai rata-rata komulatif kelas

69,67 dengan Presentase kelulusan yaitu 55% meningkat menjadi 82,47

dengan Presentase kelulusan 100% pada siklus II.

2. Penerapan metode pembelajaran Simulasi Audio Visual dapat

meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran Pengetahuan Dasar

Teknik Bangunan pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar

Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi. Hal ini dapat diketahui

dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan, yaitu

pada siklus I nilai rata-rata komulatif kelas 72,05 dengan Presentase siswa

tuntas belajar 60% meningkat menjadi 82,77 dengan presentase siswa

(26)

68

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, menunjukan bahwa metode

pembelajaran Simulasi Audio Visual dapat meningkatkan aktivitas dan hasil

belajar mata pelajaran pengetahuan dasar teknik bangunan pada siswa kelas X

Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi.

Hal ini dapat menjadi bukti bahwa metode pembelajaran Simulasi Audio Visual

dapat diterapkan pada mata pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Bangunan,

terutama untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar.

Metode pembelajaran Simulasi Audio Visual terdapat beberapa hal yang

dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam belajar yakni

memberikan kesempatan kepada siswa menemukan dan menerapkan idenya

sendiri, menyajikan hasil karya pada teman sekelas dan guru, dan bertanya. Di

Samping itu metode pembelajaran Simulasi Audio Visual juga dapat membantu

mengembangkan sikap ilmiah siswa dan membuat pembelajaran jadi lebih

bermakna.

Hasil belajar yang baik dapat tercapai jika guru menggunakan metode

pembelajaran yang sesuai dan meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa

dalam penyampaian materi pembelajaran. Hasil penelitian membuktikan bahwa

metode pembelajaran Simulasi Audio Visual memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap aktivitas dan hasil belajar Pengetahuan Dasar Teknik

Bangunan, terlihat dari rata-rata hasil aktivitas belajar siswa dan hasil belajar

(27)

69

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, bahwa dalam proses pembelajaran

pengetahuan dasar teknik bangunan menggunakan metode pembelajaran Simulasi

Audio Visual menghasilkan hasil belajar yang lebih baik dan dapat menuntun

siswa lebih aktif belajar karena guru tetap memantau siswa mulai dari awal hingga

akhir pelajaran. Maka peneliti memberi saran sebagai berikut:

1. Kepada guru khususnya guru bidang studi teknik gambar bangunan

menggunakan metode pembelajaran Simulasi Audio Visual dalam

pembelajaran mata pelajaran pengetahuan dasar teknik bangunan untuk

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

2. Bagi para peneliti yang ingin menerapkan metode pembelajaran Simulasi

Audio Visual, untuk lebih memperhatikan penggunaan alokasi waktu

efektif pada setiap tahapan-tahapan yang tepat sesuai dengan materi

pelajaran yang akan diajarkan.

3. Sebaiknya guru mendorong keberanian siswa untuk serius dalam

(28)

70

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Ronald H. 2009. Pemilihan dan Pengembangan Media untuk

Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media

Dimyati dan Muldjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Joyce dan Weil dan Calhoun. 2009. Model-model Pengajaran. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Mulyono, Abdurrahman. 2003. Pendidikan Bagi Anak Yang Berkesulitan Belajar. Jakarta: Kencana.

Nasution. S. (1999). Didaktik Asas – Asas Mengajar. Jakarta: Aksara.

Purba, Edward.,2014.,”Filsafat pendidikan” 65,Unimed Press

Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta: Pustaka Belajar

Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sardiman. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar. Jakarta : Grafindo Persada.

Slameto. 1990. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Gambar

Tabel 1.1        Daftar Hasil Belajar Pengetahuan Dasar Teknik Bangunan  .....
Tabel 1.1. Daftar Hasil Belajar Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Bangunan Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat sejauh mana saluran komunikasi baik media massa maupun media sosial ( new media ) menjadi sumber informasi pilpres 2014 dibandingkan

Dalam bab ini menjelaskan tentang tinjauan pustaka akuntansi pertanggungjawaban yang meliputi pengertian akuntansi pertanggungjawaban, pusat-pusat pertanggungjawaban, tujuan

5.19 Further strengthen cooperation and render mutual assistance in preventing and suppressing trafficking in illicit drugs, including cooperation among law enforcement agencies,

[r]

Agar lebih terarah, masalah dalam penelitian ini akan dibatasi hanya pada beberapa aspek berikut ini. 1) Fokus dalam penelitian ini adalah proses mengolah lahan bersawah yang

[r]

Hasil sidik ragam profil darah ayam petelur pada penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan 5% tepung daun marigold, 5% tepung bunga marigold, serta campuran

Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan