• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIKAP BAHASA SISWA TERHADAP BAHASA INDONESIA: STUDI KASUS DI LINGKUP YAYASAN PERGURUAN KRISTEN METHODIST INDONESIA (YPKMI).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SIKAP BAHASA SISWA TERHADAP BAHASA INDONESIA: STUDI KASUS DI LINGKUP YAYASAN PERGURUAN KRISTEN METHODIST INDONESIA (YPKMI)."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

SIKAP BAHASA SISWA TERHADAP BAHASA INDONESIA:

STUDI KASUS DI LINGKUP YAYASAN PERGURUAN

KRISTEN METHODIST INDONESIA

(YPKMI)

TESIS

Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh

GOLDA MAIR NIM 8136192012

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Golda Mair, NIM 8136192012. Sikap Bahasa Siswa terhadap Bahasa Indonesia: Studi Kas us di Lingkup Yayasan Perguruan Kristen Methodist Indonesia (YPKMI). Tesis. Medan. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Program Pasca Sarjana. Universitas Negeri Medan. 2016.

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang sikap bahasa siswa Tionghoa terhadap bahasa Indonesia dilihat dari aspek kebanggan, kesetiaan, dan kesadaran terhadap bahasa Indonesia. Sedangkan secara khusus tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk memperoleh data dan informasi mengenai sikap bahasa siswa Tionghoa terhadap bahasa Indonesia berdasarkan jenis kelamin yaitu laki- laki dan perempuan. (2) untuk memperoleh data dan informasi mengenai sikap bahasa siswa Tionghoa terhadap bahasa Indonesia di sekolah yang siswanya mayoritas Tionghoa dan yang perbandingan siswa Tionghoa dengan siswa Indonesia sama. (3) untuk memperoleh data dan informasi mengenai sikap bahasa siswa Tionghoa terhadap bahasa Indonesia berdasarka n pendidikan orang tua, seperti : S2, S1, D3, D1, SMA, SMP, dan SD.

Penelitian ini merupakan studi kasus dengan ancangan kualitatif untuk memaparkan, mendeskripsikan, dan menjelaskan data. Namun, penelitian ini juga tidak terlepas dari ancangan kuantitatif karena ancangan ini digunakan untuk mengolah data numerik. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh sekolah Yayasan Perguruan Kristen Methodist Indonesia Tahun Pembelajaran 2015/2016. Sekolah yang dipilih dengan mempertimbangkan siswanya mayoritas Tionghoa adalah SMP Methodist Binjai dan sekolah yang perbandingan siswa Tionghoa dengan Siswa Indonesia sama adalah SMP Methodist 5 Medan. Data penelitian ini dikumpulkan dengan empat cara yaitu perekaman, kuesioner, tes, dan observasi. Temuan penelitian kesetiaan siswa terhadap bahasa Indonesia di Lingkup Methodist termasuk dalam kategori positif. Namun, kebanggan dan kesadaran akan norma bahasa siswa terhadap bahasa Indonesia di lingkup Methodist termasuk dalam kategori negatif. Jadi, Sikap bahasa siswa terhadap bahasa Indonesia di Lingkup Methodist termasuk dalam kategori negatif.

(6)

ii

ABSTRACT

Golda Mair, NIM 8136192012. Language Attitude towards Indonesian Students : A Case Study in Christian Education Foundation Scope Methodist Indonesia. Thesis. Field. Indonesian language and lite rature education. Graduate. State Unive rsity of Medan. 2016.

This research generally aims to gain an overview of language attitudes towards Indonesian Chinese students from the aspects of the pride, loyalty and awareness of Indonesian. While specifically the purpose of this study are : (1) to obtain data and information on the language attitudes towards Indonesian Chinese students based on gender is male and female. (2) to obtain data and information on the language attitudes towards Indonesian Chinese students in schools that the majority of Chinese students and Chinese students comparison with Indonesian students alike. (3) to obtain data and information about the attitudes of Chinese students' language against Indonesian based parent education, such as: S2, S1, D3, D1, high school, junior high and elementary school.

This research is a case study with qualitative design to expose, describe, and explain the data. However, this study can not be separated from the quantitative design because it is used to process numerical data. Subjects in this research is a whole school of Christian Education Foundation Methodist Indonesia Academic Year 2015/2016. SMP Methodist Binjai was chosen because the dominant of Chinese students and SMP Methodist 5 Medan selected because the comparison of Chinese and Indonesia students was equal. The research data was collected in four ways. They are recording, questionnaires, tests, and observation.

The research findings about loyalty of students to Indonesian languange in scope Methodist includs in the positive category. However, pride and awareness of students language norms in the scope of Methodist includs in the negative category. Thus, the students' attitude towards Indonesian language at Methodist scope includs in the negative category.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah

menganugerahkan nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat

menyelesaikan tesis ini. Tesis ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Pascasarjana Jurusan

Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Negeri Medan.

Selama penyusunan tesis ini, penulis banyak mendapat bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada semua pihak

yang telah membantu penulisan dalam penyususnan tesis ini, yaitu kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri

Medan, Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd. selaku Direktur Program

Pascasarjana Universitas Negeri Medan dan Ibu Prof. Dr. Rosmawaty

Harahap, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia Pascasarjana Universitas Negeri Medan, yang telah memberikan

kesempatan serta bantuan administrasi selama pendidikan, penelitian dan

penyelesaian tesis ini.

2. Bapak Dr. Abdurahman Adisahputra, M.Hum. selaku pembimbing I dan Ibu

Dr. Mahriyuni, M.Hum. selaku pembimbing II yang ditengah-tengah

kesibukannya dengan sabar telah memberi bimbingan dan arahan yang

mendalam terhadap setiap permasalahan yang penulis temukan sepanjang

penyelesaian tesis ini.

3. Bapak Prof. Amrin Saragih, M.A., Ph.D., selaku narasumber I, Ibu Prof. Dr.

(8)

iv

Daulay, M.Pd., selaku narasumber III, yang telah menambah wawasan dan

membuka cakrawala berpikir penulis dalam penyempurnaan tesis ini.

4. Bapak Iswan K urniadi, S.H., S.Pd., M.M. (Kepala SMP Methodist Binjai)

dan Ibu Catharina Hutabarat, S.Pd. (Kepala SMP Methodist 5 Medan) yang

telah memberikan izin dan kesempatan untuk melakukan penelitian di sekolah

yang mereka pimpin.

5. Teristimewa kepada kedua orang tua saya, Ayahanda H. Nainggolan dan

Ibunda A. Samosir yang sudah memberikan dukungan baik moril maupun

materil dari awal perkuliahan sampai selesainya penyusunan tesis ini serta

Abangda Harry Emerson Posdick Nainggolan, Kakak ipar Diana Pakpahan,

Kedua adik saya Napoleon Batuara dan Labedo yang telah memberikan

dukungan baik doa maupun motivasi kepada penulis.

6. Rekan-rekan Angkatan I kelas B1 Eksekutif (Rizka Maya Sari, Tuti Mutia,

Dedi Pulungan, Junifer Siregar, Sri Ferwitasari, Eli Juniar, Endang

Pristiawaty, Reni Supriani, Ida Rahmadani Siregar, Candra Gultom, Try

Syahbana, Chairul Siregar, Yenny Syahfilla, Agus Zulpan, Chadijah,

Leonardo Damanik) yang sama-sama berjuang dari terbitnya matahari hingga

terbenamnya matahari sehingga tesis ini dapat diselesaikan.

7. Kelompok Kecil Yakobus (Kak Vienda Damanik, Radius Siburian, Ebta Yani

Br. Ginting, Dermawati Siahaan, Elda Sijabat, Endang Purba, Cristiani Br.

Ginting, dan Krista Simamora) dan BPR beserta staff Stabat Binjai yang

senantiasa mendukung dalam doa, dorongan semangat dan buah pikiran

(9)

8. Pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu, semoga kebaikan yang

telah diberikan mendapat berkat yang melimpah ibarat pepatah mengatakan “apa yang telah ditabur itu yang akan dituai.”

Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih belum sempurna, oleh

karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan tesisi ini.

Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juni 2016

(10)

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGAN TAR ... iii

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Fokus Penelitian... 4

C. Masalah ... 4

D. Tujuan ... 5

E. Manfaat ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Kerangka Teoretis ... 7

B. Kerangka Konseptual ... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 32

A. Rancangan Penelitian... 32

B. Subjek Penelitian ... 34

C. Teknik Pengumpulan Data ... 34

D. Instrumen Penelitian ... 37

E. Teknik Analisis Data ... 40

F. Keabsahan Penelitian ... 43

(11)

A. Paparan Data ... 46

B. Hasil Penelitian ... 82

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 86

A. Simpulan ... 86

B. Implikasi... 87

C. Saran... 88

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Komponen-komponen Sikap ... 14

Tabel 2 K isi-kisi Instrumen Sikap Bahasa ... 37

Tabel 3 Karakteristik Subjek Penelitian... 47

Tabel 4 Uji Statistik Kesetiaan terhadap Bahasa Indonesia... 50

Tabel 5 Uji Statistik Kebanggan terhadap Bahasa Indonesia ... 65

Tabel 6 Uji Statistik Kesadaran terhadap Norma Bahasa Indonesia ... 73

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Rancangan Penelitian ... 33

Gambar 2 Distribusi Frekuensi Kesetiaan terhadap Bahasa Indonesia ... 48

Gambar 3 Distribusi Frekuensi Kebanggan terhadap Bahasa Indonesia ... 56

Gambar 4 Distribusi Frekuensi Kesadaran terhadap Norma Bahasa Indonesia ... 71

Gambar 5 Kesetiaan di lingkup Methodist ... 82

Gambar 6 Kebanggan di lingkup Methodist ... 83

Gambar 7 Kesadaran di lingkup Methodist ... 84

Gambar 8 Sikap Bahasa di lingkup Methodist ... 85

Gambar 9 Pengisian Angket ... 187

(14)

x   

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Soal Pilihan Ganda Kesadaran terhadap Norma

Bahasa Indonesia... 93

Lampiran 2 Angket Kesetiaan dan Kebanggaan terhadap Bahasa Indonesia .. 98

Lampiran 3 Pedoman Wawancara ... 101

Lampiran 4 Validitas Soal Pilihan Ganda Kesadaran terhadap Norma Bahasa Indonesia... 103

Lampiran 5 Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Kesadaran terhadap Norma Bahasa Indonesia ... 104

Lampiran 6 Kelompok Atas dan Kelompok Bawah Soal Pilihan Ganda Kesadaran terhadap Norma bahasa Indonesia ... 105

Lampiran 7 Indeks Daya Beda Soal Pilihan Ganda Kesadaran terhadap Norma Bahasa Indonesia ... 107

Lampiran 8 Validitas Angket Kesetiaan dan Kebanggan terhadap Bahasa Indonesia... 108

Lampiran 9 Reliabilitas Angket Kesetiaan dan Kebanggan terhadap Bahasa Indonesia... 109

Lampiran 10 Kesetiaan terhadap Bahasa Indonesia ... 110

Lampiran 11 Kebanggaan terhadap Bahasa Indonesia ... 111

Lampiran 12 Kesadaran terhadap Norma Bahasa Indonesia ... 112

Lampiran 13 Transkip Wawancara ... 113

Lampiran 14 Frekuensi Kesetiaan dan Kebanggaan terhadap Bahasa Indonesia Menggunakan SPSS 22 ... 170

Lampiran 15 Frekuensi Kesadaran terhadap Norma Bahasa Indonesia ... 173

(15)

(Variabel jenis kelamin) ... 175

Lampiran 17 Kesadaran terhadap Norma Bahasa Indonesia

(Variabel jenis kelamin) ... 176

Lampiran 18 Kesetiaan terhadap Bahasa Indonesia

(Variabel jenis kelamin) ... 177

Lampiran 19 Kebanggan terhadap Bahasa Indonesia

(Variabel Pendidikan Ayah) ... 178

Lampiran 20 Kesetiaan terhadap Bahasa Indonesia

(Variabel Pendidikan Ayah) ... 179

Lampiran 21 Kesadaran terhadap Norma Bahasa Indonesia

(Variabel Pendidikan Ayah) ... 180

Lampiran 22 Kesetiaan terhadap Bahasa Indonesia

(Variabel Pendidikan Ibu) ... 181

Lampiran 23 Kebanggaan terhadap Bahasa Indonesia

(Variabel Pendidikan Ibu) ... 182

Lampiran 24 Kesadaran terhadap Norma Bahasa Indonesia

(Variabel Pendidikan Ibu) ... 183

Lampiran 25 Kesetiaan terhadap Bahasa Indonesia (Variabel Sekolah) ... 184

Lampiran 26 Kebanggaan terhadap Bahasa Indonesia (Variabel Sekolah) ... 185

Lampiran 27 Kesadaran terhadap Norma Bahasa Indonesia

(Variabel Sekolah) ... 186

Lampiran 28 Dokumentasi Penelitian ... 187

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa menentukan pikiran seseorang (Palmer, 1989: 49). Seseorang yang

memiliki pikiran bangga terhadap bahasa Indonesia maka pencerminan dan

perwujudan sikap cinta tanah air, cinta budaya, cinta nilai kehidupan bangsa

Indonesia akan tampak pada setiap aspek kehidupannya.

Sikap bahasa bisa mempengaruhi seseorang untuk menggunakan suatu

bahasa, dan bukan bahasa lain, dalam masyarakat bilingual atau multilingual

(Chaer, 2004: 153). Masyarakat tersebut memperoleh dan memupuk sikap bahasa

lewat proses pembelajaran dan memodofikasinya dengan pengalaman berbahasa.

Pembelajaran dan pengalaman memodifikasi bahasa menentukan keberhasilan

berbahasa (Holmes, 1992)

Sumatera Utara merupakan provinsi multietnis sehingga tidak ada bahasa

etnis yang dominan digunakan dalam berkomunikasi. Hal ini membuat bahasa

etnis tumbuh subur dan berkembang di berbagai bidang kehidupan. Salah satunya

etnis Tionghoa, mereka tidak mengalami kesulitan dalam berkomunikasi. Namun,

Etnis Tionghoa belum mencapai tingkat interaksi asosiatif karena kuatnya

orientasi kultural mereka terhadap nenek moyang dan negeri leluhurnya. Hal itu

pulalah yang menyebabkan penggunaan bahasa Tionghoa baik di dalam maupun

di luar rumah cukup dominan.

(17)

2

Penjaga kantin: Lai lai be nuk kia. „kemari beli jajan sini‟

Siswa 3: Mai luan liao! Lause lai liao.

„jangan ribut lagi! guru sudah datang.‟

Mutu pemakaian bahasa Indonesia etnis ini sangat memprihatinkan. Hal

ini sesuai dengan temuan Saragih (2008: 507) yang memaparkan bahwa kesalahan

berbahasa siswa Tionghoa cukup tinggi yaitu kesalahan leksikal sebanyak

42,96%, diikuti oleh kesalahan morfologi sebanyak 33,6% dan kesalahan sintaksis

sebanyak 23,38%.

Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan terhadap siswa di

salah satu sekolah yang siswanya dominan etnis Tionghoa terungkap bahwa

kekhawatiran mengenai negatifnya sikap bahasa siswa mulai menunjukkan bukti

(18)

3

Gejala lain sebagai salah satu dampak dari penggunaan bahasa Tionghoa

sebagai bahasa untuk berinteraksi dalam pembelajaran adalah kurangnya

kesadaran siswa akan norma dalam menggunakan ragam bahasa Indonesia

(Harbelubun, 2003: 18).

Berdasarkan fakta tersebut kini muncul anggapan bahwa siswa Tionghoa

bangga, setia dan patuh terhadap norma bahasa Tionghoa. Keadaan ini akan

memengaruhi sikap kebahasaan terhadap bahasa Indonesia. Namun anggapan ini

belum pernah diuji dan diselidiki dalam bentuk penelitian yang nyata. Anggapan

tersebut akan coba diuji kebenarannya berdasarkan data primer yang langsung

diperoleh dilapangan.

Penelitian ini ingin mendeskripsikan sikap bahasa siswa Tionghoa

terhadap bahasa Indonesia di Lingkup Yayasan Perguruan Kristen Methodist

Indonesia (PKMI).

Penelitian ini perlu dilakukan untuk mengukur sikap bahasa etnis

Tionghoa karena siswa etnis Tionghoa sebagai generasi penerus bangsa belum

menggunakan bahasa Indonesia sebagai jati dirinya. Pengukuran sikap bahasa

dapat memberikan informasi dalam pengajaran dan perencanaan bahasa Indonesia

sehingga guru bahasa Indonesia dapat mencari dan menghilangkan penyebab

sikap bahasa siswa Tionghoa terhadap bahasa Indonesia negatif. Selain itu, guru

bahasa Indonesia diharapkan melakukan tindakan persuasif kepada siswa yang

(19)

4

menyesuaikan diri dengan bahasa Indonesia. Jika hal ini dilakukan maka di masa

yang akan datang siswa Tionghoa bukan hanya mempelajari bahasa Indonesia

tetapi mengutamakan bahasa Indonesia. Jika penelitian ini tidak dilakukan, maka

lambat laun bahasa Indonesia hanya fosil bahasa bagi etnis Tionghoa dan bagi

bangsa Indonesia, bahasa Tionghoa merupakan polusi bahasa yang perlu di atas i.

B. Fokus Penelitian

Fokus penelitian dalam paradigma penelitian kualitatif merupakan suatu

yang harus ditetapkan secara jelas dan tegas, karena keduanya berfungsi sebagai

acuan untuk mengarahkan pembahasan agar lebih tajam dan lebih terarah. Selain

itu fokus penelitian dapat dijadikan sebagai batasan untuk membatasi

kemungkinan adanya penyimpangan yang menimbulkan ambiguitas sehingga

dapat membingungkan peneliti sendiri.

Adapun yang menjadi fokus penelitian adalah sikap bahasa siswa terhadap

bahasa Indonesia

C. Masalah

Bertitik tolak pada fokus penelitian di atas, yang menjadi masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. bagaimanakah sikap bahasa siswa Tionghoa terhadap bahasa Indonesia

dilihat dari aspek kebanggan, kesetiaan, dan kesadaran di Lingkup

Yayasan Perguruan Kristen Methodist Indonesia (YPKMI)?

2. B agaimanakah sikap bahasa siswa Tionghoa terhadap bahasa Indonesia

berdasarkan jenis kelamin, sekolah dan pendidikan orang tua di Lingkup

(20)

5

D. Tujuan

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang

sikap bahasa siswa Tionghoa terhadap bahasa Indonesia dilihat dari aspek

kebanggan, kesetiaan, dan kesadaran. Sedangkan secara khusus tujuan penelitian

ini adalah:

1. untuk memperoleh data dan informasi mengenai sikap bahasa siswa

Tionghoa terhadap bahasa Indonesia berdasarkan jenis kelamin yaitu

laki- laki dan perempuan.

2. untuk memperoleh data dan informasi mengenai sikap bahasa siswa

Tionghoa terhadap bahasa Indonesia di sekolah yang siswanya

mayoritas Tionghoa dan yang perbandingan siswa Tionghoa dengan

siswa Indonesia sama.

3. untuk memperoleh data dan informasi mengenai sikap bahasa siswa

Tionghoa terhadap bahasa Indonesia berdasarkan pendidikan orang

tua, seperti : S2, S1, D3, D1, SMA, SMP, dan SD.

E. Manfaat

Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat teoretis dan praktis.

Secara teoretis hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat: (1) untuk memperkaya

khasanah ilmu pengetahuan dalam bidang sosiolinguistik, dan (2) untuk

menstimulasi buah pikiran yang berguna sebagai rujukan maupun bandingan bagi

penelitian lanjutan yang mengkaji masalah sikap bahasa siswa terhadap bahasa

Indonesia.

Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat: (1) sebagai bahan

(21)

6

menetapkan kebijakan tentang sikap bahasa siswa Tionghoa terhadap bahasa

Indonesia. (2) sebagai bahan masukan bagi guru bahasa Indonesia, yang berguna

sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan pembinaan kepada siswa Tionghoa

agar menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa Indonesia. (3) sebagai bahan

masukan bagi siswa, yang berguna sebagai bahan pertimbangan dalam

(22)

86

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Tesis ini menyoroti sikap bahasa siswa terhadap bahasa Indonesia: studi

kasus di Lingkup Methodist. Secara umum penelitian ini memaparkan sikap

bahasa siswa terhadap bahasa Indonesia dilihat dari aspek kebanggan, kesetiaan,

dan kesadaran terhadap norma bahasa Indonesia dan secara khusus menguraikan

sikap bahasa berdasarkan jenis kelamin, sekolah, dan pendidikan orang tua.

Berdasarkan hasil uji statistik, penelitian ini dapat menjawab masalah

penelitian yang telah dirumuskan. Hasil penelitian tersebut dipaparkan sebagai

berikut.

Temuan penelitian sikap bahasa siswa Tionghoa di lingkup Methodist

pada variabel jenis kelamin, sekolah, dan pendidikan orang tua, tergambarlah

bahwa ada perbedaan sikap bahasa siswa Tionghoa di lingkup Methodist secara

rata-rata. Namun, berdasarkan hasil uji statistik sikap bahasa yang memiliki

signifikansi dengan uji- t adalah variabel sekolah, sementara pada variabel jenis

kelamin dan pendidikan orang tua tidak signifikan. Hal ini mengindikasikan

bahwa sikap bahasa sekolah yang perbandingan siswa Tionghoa dengan Indonesia

sama adalah lebih baik dari sikap bahasa sekolah yang siswanya mayoritas

Tionghoa.

Pada umumnya kesetiaan siswa terhadap bahasa Indonesia di Lingkup

Methodist termasuk dalam kategori positif. Namun, kebanggan dan kesadaran

akan norma bahasa siswa terhadap bahasa Indonesia di lingkup Methodist

termasuk dalam kategori negatif. Jadi, Sikap bahasa siswa terhadap bahasa

(23)

87

B. Implikasi

Sikap bahasa siswa Tionghoa di lingkup Methodist pada variabel jenis

kelamin, sekolah, dan pendidikan orang tua, tergambarlah bahwa ada perbedaan

sikap bahasa siswa Tionghoa di lingkup Methodist secara rata-rata. Namun,

berdasarkan hasil uji statistik sikap bahasa yang memiliki signifikansi dengan uji-t

adalah variabel sekolah, sementara pada variabel jenis kelamin dan pendidikan

orang tua tidak signifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa sikap bahasa sekolah

yang perbandingan siswa Tionghoa dengan Indonesia sama adalah lebih baik dari

sikap bahasa sekolah yang siswanya mayoritas Tionghoa. Dengan demikian,

pemerintah disarankan menetapkan regulasi rasio siswa etnis Tionghoa dengan

siswa Indonesia agar berbanding sama di tiap sekolah yang siswanya etnis

Tionghoa.

Kesetiaan siswa terhadap bahasa Indonesia di Lingkup Methodist

termasuk dalam kategori positif. Dengan demikian, guru- guru di Lingkup

Yayasan Perguruan Kristen Methodist Indonesia (PKMI) tetap menjaga kesetiaan

siswa terhadap bahasa Indonesia tetap positif dengan cara mengajar dengan

mempergunakan variasi bahasa yang tepat untuk situasi yang tepat. Hal ini

dimaksudkan untuk memberikan contoh kepada siswa “model” berbahasa

Indonesia yang baik dan benar.

Kebanggan dan kesadaran akan norma bahasa siswa terhadap bahasa

Indonesia di lingkup Methodist termasuk dalam kategori negatif. Dengan

demikian, disarankan agar para pendidik atau guru bidang studi apapun di

Lingkup Yayasan Perguruan Kristen Methodist Indonesia (YPKMI) sama-sama

(24)

88

akan norma bahasa Indonesia. Karena hanya dengan kerja keras guru bahasa

Indonesia saja, sangat sulit membentuk siswa yang menghargai dan bersikap

positif terhadap bahasa Indonesia.

Sikap bahasa siswa terhadap bahasa Indonesia di Lingkup Methodist

termasuk dalam kategori negatif. Dengan demikian, penyuluh bahasa Indonesia

disarankan agar melakukan penyuluhan ke sekolah-sekolah yang siswanya etnis

Tionghoa karena etnis Tionghoa pun generasi penerus bangsa yang wajib bangga,

setia dan sadar akan norma bahasa Indonesia.

C. Saran

Berdasarkan temuan-temuan dalam penelitan ini, peneliti menyarankan

khususnya Yayasan Perguruan Kristen Methodist Indonesia (PKMI) perlu

memikirkan pembinaan sikap bahasa dengan memberikan penekanan pada aspek

sikap bahasa yang masih berada dalam kategori negatif.

Guru-guru bahasa Indonesia Yayasan Perguruan Kristen Methodist

Indonesia (PKMI) perlu mengajar dengan mempergunakan variasi bahasa yang

tepat untuk situasi yang tepat. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan contoh

kepada siswa “model” berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Dengan begitu,

diharapkan kepekaan siswa dalam menggunakan norma bahasa semakin

meningkat dan pada akhirnya sikap bahasa siswa terhadap bahasa Indonesia dapat

berubah ke arah positif.

Selain itu, penulis menyarankan kepada para pendidik atau guru bidang

studi apapun di Lingkup Yayasan Perguruan Kristen Methodist Indonesia

(YPKMI) agar lebih menghargai bahasa Indonesia dengan menggunakan bahasa

(25)

89

Indonesia saja, sangat sulit membentuk generasi muda yang menghargai dan

bersikap positif terhadap bahasa Indonesia.

Terakhir kepada penyuluh bahasa Indonesia disarankan agar melakukan

penyuluhan ke sekolah-sekolah yang siswanya etnis Tionghoa karena etnis

Tionghoa pun generasi penerus bangsa yang wajib bangga, setia dan sadar akan

norma bahasa Indonesia.

Berkaitan dengan sadar akan norma bahasa Indonesia diperlukan s uatu

acuan. O leh karena itu, pemerintah melalui Pusat Pembinaan dan Pengembangan

Bahasa mengupayakan pembakuan bahasa. Pembakuan bahasa tidak dimaksudkan

untuk mengurangi kebebasan (membelenggu) penutur bahasa, tetapi ditujukan

agar bahasa Indonesia berkembang tidak secara liar. Pengertian ini perlu

ditanamkan kepada siswa sebaik mungkin.

Berkaitan dengan upaya itu, peranan komunikator atau penyuluh bahasa

menjadi sangat penting, sebab ia bertugas untuk mengubah sikap siswa ke arah

sikap positif sebagaimana yang diinginkan komunikator atau penyuluh. Untuk

kepentingan itu dibutuhkan seorang penyuluh bahasa yang memiliki kredibilitas,

daya tarik, dan kekuatan memotivasi siswa.

Dengan penyuluh bahasa yang ahli di bidangnya, disukai, dan dapat

dipercaya, diharapkan pesan yang disampaikan secara persuasif – dalam hal ini

mengenai seluk-beluk bahasa Indonesia dan penggunaannya secara baik dan benar

di tengah masyarakat – dapat menimbulkan proses internalisasi pada diri siswa

dalam bentuk perhatian, pemahaman, penghayatan, peyakinan, dan penerimaan

(26)

90

diharapkan perubahan sikap (positif) pun terjadi pada diri siswa yang meliputi

perubahan pendapat, persepsi, perasaan (afeksi), dan tindakan.

Jika upaya- upaya di atas dilakukan dengan baik, terarah, terprogram, dan

dijadikan kegiatan berkala, barulah akan tercapai bahwa sikap bahasa siswa akan

terhadap bahasa Indonesia akan positif

Semoga dengan adanya penelitian ini, dapat memberi inspirasi untuk

(27)

DAFTAR PUSTAKA

Assael, Henry.2004. Costumer Behavior And Marketing Action. Keat Publishing Company, Boston.

Azwar, Syaifuddin. 2005. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Liberty.

Budiawan. 2008. Pengaruh Sikap Bahasa dan Motivasi Belajar Bahasa terhadap Prestasi pada Mata Pelajaran bahasa Indonesia dan bahasa Inggris se-Bandar Lampung (Tesis). Jakarta: Universitas Indonesia (Tidak diterbitkan).

Chaer, Abdul dan Leoni Agustina. 2004. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.

_______. 2009. Psikolinguitik Kajian Teori. Jakarta: Rineka Cipta.

Ciscel, M.H., Hallett, R.W., and Green, A. 2000. Language Attitude and Identity in the European Republics of the Former Soviet Union. Texas Linguistic

Forum. 44(1): 48 – 61.

Dayakisni, Tri. 2009. Psikologi Sosial. Jakarta: Pustaka Pelajar.

Fahrudin, M. 2009. Hubungan Kemampuan Membaca Pemahaman dan Sikap Bahasa dengan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Pendek Sebuah Survei

di Sekolah Dasar Negeri Se–Gugus Yudistira Kecamatan Selogiri

Kabupaten Wonogiri (Tesis). Surakarta: Universitas Sebelas Maret (Tidak diterbitkan).

Fashold, Ralph. 1984. The Sociolinguistics of Society. England: Basil Blcakwell.

Garret, P., Coupland, N., dan Williams, A. 2003. Investigating Language Attitudes. Cardiff: University of Wales Press.

Harbelubun, Yohana Claudia Dhian. 2003. Hubungan Sikap Bahasa terhadap Kosakata Baku Bahasa Indonesia pada Pelajar Berbahasa Ibu Tionghoa

di SMU Tarsius I Jakarta (Tesis). Jakarta: Universitas Indonesia (Tidak

diterbitkan).

Holmes, Janet. 1992. An Introduvtion to Sociolinguistics. New York: Longman Inc.

Jendra, Made Iwan Indrawan. 2010. Sociolinguistics: The Study of Societies’ Languages. Yogyakarta: Graha Ilmu.

(28)

92

Kridalaksana, Harimurti. 2008. Fungsi Bahasa dan Sikap Bahasa: Kumpulan Karangan. Jakarta. N usa Indah.

Moeliono. 1991. Santun Bahasa. Jakarta: Gramedia.

Moleong, Lexy J. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda.

Palmer, F.R. 1989. Semantik. Puluau Pinang: Universiti Sains Malaysia dan Dewan Bahasa dan Pustaka Kementerian Pendidikan Malaysia.

Pateda, Mansoer. 1990. Sosiolinguistik. Bandung: Angkasa.

Rahayu, Yayuk Eny dan Ari Listiyorini. 2009. Sikap Bahasa Wanita Karier dan Implikasinya pada Pemertahanan Bahasa Jawa di Wilayah Yogyakarta (Tesis). Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. (Tidak diterbitkan).

Rahayuningsih, 2008. Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Sikap. Jakarta: Universitas Indonesia.

Saragih, Elza Leyli. 2008. Analisis Kesalahan Berbahasa Anak Bilingual (Studi Kasus Terhadap Siswa SMP METHODIST III Medan dengan B1 Bahasa

Cina Hokkien). VISI (2008) 16 (2) 504 -516. ISSN 0853 – 0203.

Sobara, Iwa dan Dewi Kartika Ardiyani. 2013. Sikap bahasa Mahasiswa Laki-Laki dan Perempuan di Jurusan Sastra Jerman Universitas Negeri Malang. Jurnal BAHASA DAN SENI, Tahun 41, Nomor 1.

Sugiyono, 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Suhardi, Basuki. 1996. Sikap Bahasa. Depok: Fakultas Sastra Universitas Indonesia.

Sumarsono. 2012. Sosiolinguistik. Jakarta: Pustaka Pelajar.

Suwito. 1983. Pengantar Awal Sosiolinguistik Teori dan Problema. Surakarta: Henari Offset Solo.

Tantawi, Isma. 2013. Terampil Berbahasa Indonesia. Bandung: Cipta Pustaka Media Perintis.

Wardani, K.Devi Kalfika Anggria dkk. 2013. Sikap Bahasa Siswa terhadap bahasa Indonesia: studi kasus SMA N. 1 Singaraja. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Volume 2 Tahun 2013.

Gambar

Tabel 1 Komponen-komponen Sikap .............................................................
Gambar 1 Rancangan Penelitian .....................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Untuk memperbaiki kualitas dan agar dapat memenuhi standarisasi maka perusahaan telah melakukan upaya perbaikan, sehingga indeks kapabilitas pada proses Cool press

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang diberikan faktor umur, pendidikan, pengalaman, intensitas penyuluh, materi penyuluh dan media penyuluh terhadap

Compound DjVu merupakan cara yang sangat efisien untuk melakukan kompresi data resolusi tinggi untuk dokumen yang berisikan gambar maupun teks, misalnya koran.. Dokumen yang

Masing-masing sampel tanah ditimbang sebanyak 5 gram, sampel yang digunakan yaitu tanah kebun, tanah pekarangan, dan tanah pinggir jalan.Setelah ditimbang sampel

Sebelumnya krim khamir ditambah asam askorbat untuk membantu memperkuat adonan dan penambahan sorbitan monostearate (suatu emulsifer) untuk membantu rehidrasi.. massa khamir

381 Lasa Sondang Sirait L D3 Teknik Kimia Industri PTKI Medan. 382 Leo Guswan Fernando Damani L D3 Teknik

Inokulum diperbanyak pada media NB ( nutrient broth ) cair yang diinkubasi selama 24 jam dalam rotary orbital shaker dengan kecepatan 150 rpm pada kondisi ruangan

6HKXEXQJDQ GHQJDQ SHUDQ WUDGLVLRQDO WHUVHEXW VXPEHU XWDPD ZRUN IDPLO\ FRQÀLFW \DQJ GLKDGDSL ROHK ZDQLWD EHNHUMD SDGD XPXPQ\D DGDODK XVDKDQ\D GDODP PHPEDJL ZDNWX DWDX