1 A. Latar Belakang Masalah
Negara Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum
(rechtsstaat), tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka (macthtstaat).1 Hukum
dibuat atau lahir dari masyarakat, pada dasarnya berlaku dan untuk ditaati,
dengan demikian akan tercipta ketentraman dan ketertiban. Menurut Mochtar
Kusumaatmadja, menyatakan: 2
Hukum adalah keseluruhan kaidah-kaidah serta asas-asas yang mengatur pergaulan hidup manusia dalam masyarakat yang bertujuan memelihara ketertiban juga meliputi lembaga-lembaga dan proses-proses guna mewujudkan berlakunya kaidah sebagai kenyataan dalam masyarakat.
Demi mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, makmur,
dan merata secara materi dan spiritual berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945, penegakkan hukum harus dilaksanakan secara tegas dan
konsisten. Hukum itu adalah himpunan peraturan-peraturan (perintah-perintah
dan larangan) yang mengurus tata tertib suatu masyarakat dan karena itu harus
ditaati oleh masyarakat itu.3 Dari rumusan tersebut tampak bahwa hukum
memerlukan kekuatan eksternal untuk menegakkannya, yaitu penegak hukum.
1
C.S.T Kansil. 1989. Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia. Jakarta. Penerbit Balai Pustaka, Cetakan kedelapan. Hal. 346
2
Samidjo dan A. Sahal. 2000. Pengantar Ilmu Hukum. Bandung. Penerbit Armiko, Cetakan kelima. Hal. 32.
3
Kejahatan merupakan salah satu kenyataan dalam kehidupan yang mana
memerlukan penanganan secara khusus. Hal tersebut dikarenakan kejahatan akan
menimbulkan keresahan dalam kehidupan masyarakat pada umumnya. Oleh
karena itu, selalu diusahakan berbagai upaya untuk menanggulangi kejahatan
tersebut, meskipun dalam kenyataannya sangat sulit untuk memberantas kejahatan
secara tuntas karena pada dasarnya kejahatan akan senantiasa berkembang pula
seiring dengan perkembangan masyarakat.4
Salah satu bentuk kejahatan yang akhir-akhir ini sering terjadi dan sangat
mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat adalah kejahatan pencurian
kendaraan bermotor. Dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (selanjutnya
disingkat dengan KUHPidana) kejahatan pencurian diatur dalam Buku Ke-2, Bab
XXII mulai dari Pasal 362 sampai dengan Pasal 367, sedangkan bentuk pokok
dari kejahatan pencurian diatur dalam Pasal 362 KUHPidana. Pencurian
kendaraan bermotor merupakan salah satu jenis kejahatan terhadap harta benda
yang banyak menimbulkan kerugian dan meresahkan masyarakat.
Diberikannya sanksi yang cukup berat ternyata tidak begitu diindahkan oleh
para pelaku, walaupun sebenarnya tujuan dari adanya sebuah sanksi selain
membuat efek jera agar pelaku tidak mengulangi perbuatannya lagi juga agar
terjadi ketertiban dalam masyarakat, namun tetap saja masih banyak
pelaku-pelaku terhadap jenis kejahatan ini, malah ada pelaku-pelaku yang sudah menjalani
4
hukuman dan setelah bebas tetap saja mengulangi kejahatannya. Tentunya ini
bukan tanpa alasan, bisa saja dikarenakan putusan hakim yang terlalu ringan
terhadap pelaku sehingga pelaku tidak takut melakukan tindak pidana tersebut dan
tidak segan-segan untuk mengulangi kejahatan yang sama (recidive).
Sebagai contoh misalnya seperti di bawah ini :5
Kapolres Bangkalan, Madura, Jawa Timur, AKBP Kasero Mangmaligolo, mengeluhkan rendahnya vonis hukuman yang dijatuhkan pengadilan terhadap pelaku tindak pidana kriminal. "Masak pelaku tindak kejahatan yang ancamannya diatas lima tahun penjara, hanya divonis ringan oleh majelis hakim. Padahal, kami bersusah payah untuk bisa menangkap satu tersangka," keluh Kapolres Kasero Manggolo kepada sejumlah wartawan, Bangkalan, Jumat. Kasero menjelaskan, pihaknya terkejut setelah melihat salinan putusan dari pihak pengadilan kalau terdakwa kasus pencurian kendaraan bermotor hanya divonis beberapa bulan. Sehingga setelah diputus, yang bersangkutan bisa langsung bebas. Padahal, untuk menangkap satu orang pelaku saja, polisi sangat kesulitan, bahkan salah seorang anggotanya terpaksa harus luka karena disabet celurit saat melakukan penangkapan pelaku tindak pidana kriminal. "Usai dipotong masa tahanan baik saat di Polres maupun di persidangan, maka terdakwa yang terjerat kasus kriminal tersebut bisa bebas. Ini terjadi karena vonis yang ditetapkan oleh pengadilan terlalu rendah," ungkapnya. Menurut Kasero, vonis tersebut membuat aparat kepolisian secara tidak langsung kecewa. Sebab, selama ini dirinya bersama anggota polisi yang lain berusaha keras untuk menangkap pelaku kejahatan. "Tidak hanya ini, tapi dampak psikologi terhadap keluarga korban kalau tahu jika pelaku kejahatan mendapatkan vonis ringan. Tentunya, mereka akan merasa kecewa terhadap vonis itu," paparnya. Disatu sisi, sambung Kasero, vonis ringan ini membuat para pelaku kejahatan tidak akan jera melakukan tindak kejahatan. Sebab, meski melakukan tindak kriminal, mereka berpikir akan mendapatkan vonis rendah nantinya. Hal semacam itu harus diantisipasi dengan memberikan hukuman yang setimpal pada penjahat," ucapnya. Kasero menambahkan, paling tidak majelis hakim harus memberikan hukuman minimal dua atau tiga tahun penjara pada para
5
penjahat. Jangan sampai dibawah itu, karena tidak akan membuat penjahat kapok.
Hakim sebagai salah satu aparat penegak hukum mempunyai peranan
penting dalam menentukan vonisnya. Oleh karena itu, dalam memberi hukuman
pidana, maka hakim harus melalui tahapan yang bersifat kompleks, sehingga
mendapatkan keyakinan untuk menjatuhkan pidana kepada pelaku. Haruslah
dipilih fakta-fakta konkrit yang berupa perbuatan-perbuatan orang dan
kejadian-kejadian lainnya, serta hal-hal yang penting dan berkaitan dengan hukum yang
bersangkutan agar putusan tersebut dapat mencapai tujuan dari pemidanaan.
Malang merupakan salah satu kota yang masih marak terjadinya kasus
pencurian kendaraan bermotor. Keadaan ini sangat memprihatinkan mengingat
timbulnya keresahan dalam masyarakat sebagai korban kejahatan pencurian
kendaraan bermotor setiap tahunnya. Berdasarkan data Polresta Malang, kasus
curanmor pada tahun 2012 mencapai 1.200 dan pada tahun 2013 mencapai 1.188
laporan kehilangan yang tercatat. Dibandingkan kasus kriminal lain seperti
pemalsuan, penipuan, penggelapan, pengeroyokan, kasus curanmor memiliki
angka yang cukup tinggi. Sedangkan jumlah pencurian kendaraan bermotor roda
dua memiliki jumlah prosentase 99% dari data kasus yang ada pada tahun 2012
dan tahun 2013.6
Sehubungan dengan masih maraknya tingkat pencurian di kota Malang
seperti yang telah diungkapkan diatas, maka penulis menjadikannya sebagai objek
kajian di dalam membuat skripsi ini. Untuk melihat bagaimana sistem penjatuhan
6
Nabila Ayu Azmi. 2014. Modus Operandi Kejahatan Pencurian Kendaraan Bermotor Roda Dua.Artikel Ilmiah. Fakultas Hukum. Universitas Brawijaya. Hal. 4.
pidana terhadap tindak pidana pencurian kendaraan bermotor dan bagaimana
pertimbangan hakim dalam menentukan berat ringannya pidana terhadap tindak
pidana pencurian kendaraan bermotor.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk menulis judul skripsi
yang berjudul “RELEVANSI SISTEM PENJATUHAN PIDANA DENGAN PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PUTUSAN PENGADILAN TERHADAP KASUS PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR (Studi di Pengadilan Negeri Kota Malang).”
B. Rumusan Permasalahan
Dalam suatu penelitian, perumusan masalah merupakan hal yang
penting, agar dalam penelitian dapat lebih terarah dan terperinci sesuai dengan
tujuan yang dikehendaki. Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem penjatuhan pidana terhadap tindak pidana pencurian
kendaraan bermotor di Pengadilan Negeri Kota Malang ?
2. Bagaimana pertimbangan hakim dalam menentukan berat ringannya pidana
terhadap tindak pidana pencurian kendaraan bermotor di Pengadilan Negeri
Kota Malang ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
terhadap tindak pidana pencurian kendaraan bermotor di Pengadilan
Negeri Kota Malang.
2. Untuk mengetahui pertimbangan hakim dalam menentukan berat
ringannya pidana terhadap tindak pidana pencurian kendaraan bermotor di
Pengadilan Negeri Kota Malang.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
akademis, dengan memberikan sebuah wawasan baru atau memberikan
gambaran yang berguna bagi pengembangan dan penelitian secara lebih
jauh terhadap ilmu hukum, sehingga diharapkan akan mendapatkan
hasil yang bermanfaat dan berguna untuk masa yang akan datang.
2. Manfaat Praktis
Diharapkan dapat sebagai bahan masukan bagi aparat penegak hukum,
khususnya hakim dalam mengenai perkara tidak pidana pencurian
kendaraan bermotor sesuai dengan mekanisme hukum dan perlindungan
hukum yang berlaku.
E. Kegunaan Penelitian 1. Bagi Penulis
Selain sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana hukum,
tentang penjatuhan pidana terhadap tindak pidana pencurian kendaraan
bermotor khususnya di Pengadilan Negeri Kota Malang.
2. Bagi Penegak Hukum
Dengan diadakannya penelitian ini, harapannya penelitian ini akan
menjadi sebuah informasi kepada para penegak hukum terkait dalam hal
penjatuhkan pidana terhadap pencurian kendaraan bermotor khususnya di
Pengadilan Negeri Kota Malang sehingga nantinya dapat dimanfaatkan
untuk penegakkan hukum yang lebih baik.
3. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi masyarakat
sebagai pihak yang ikut bertanggung jawab terhadap meningkatnya
pencurian kendaraan bermotor agar bisa mengurangi tindak pidana
pencurian kendaraan bermotor yang marak terjadi.
F. Metode Penelitian
Untuk memperoleh data-data yang dihubungkan dengan penulisan skripsi ini,
penulis mengunakan metode sebagai berikut :
1. Metode Pendekatan
Sebagai penelitian hukum, maka penelitian ini termasuk penelitian
yuridis sosiologis karena penelitian ini mengungkapkan hukum yang hidup
dalam masyarakat dalam kesehariannya (law in action), serta data yang
diutamakan adalah data primer yang berupa narasumber atau informan yaitu
dilanjutkan dengan menemukan masalah dan pada akhirnya sampai pada
penyelesaian masalah. Yaitu pendekatan dari peraturan-peraturan hukum
positif yang berkaitan dengan penjatuhan pidana terhadap pencurian
kendaraan bermotor di Pengadilan Negeri Kota Malang. Secara sosiologis
yaitu pendekatan yang dilakukan dengan menghubungkan dengan kenyataan
yang ada dalam praktek dan aspek hukum yang digunakan mengkaji
permasalahan.
2. Lokasi Penelitian
Untuk memperoleh data-data yang diperlukan, maka penulis melakukan
penelitian dengan mengambil lokasi di Pengadilan Negeri Kota Malang yang
beralamat di Jalan Ahmad Yani Utara No. 198. Alasan pemilihan lokasi
tersebut karena lokasi yang penulis pilih berhubungan langsung dengan
masalah yang penulis bahas dalam penelitian ini dan karena di Kota Malang
sering terjadi pencurian kendaraan bermotor.
3. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan para
informan sebagai data primer dan tulisan atau dokumen-dokumen yang
mendukung pernyataan informan. Untuk memperoleh data data yang relavan
dengan tujuan penelitian, maka sumber data yang digunakan adalah sebagai
berikut :
a. Data Primer
Data primer dalam penelitian ini adalah data mengenai putusan hakim
pencurian kendaraan bermotor dalam kurun waktu mulai dari bulan Januari
sampai dengan Desember 2014 dan juga hasil wawancara dengan Hakim di
Pengadilan Negeri Kota Malang. Penelitian ini dilakukan oleh peneliti dari
bulan November 2014 sampai dengan April 2015.
b. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data pelengkap yang tidak secara langsung
diperoleh dari lapangan namun merupakan data yang mendukung atau
menunjang kelengkapan data primer yaitu studi kepustakaan antara lain
berupa buku-buku, literatur lain serta studi dokumenter yang berupa
laporan-laporan, buletin, peraturan perundang-undangan, maupun berita-berita sajian
media cetak yang berkaitan dengan masalah penelitian yang dibahas.
4. Metode Pemilihan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
a. Wawancara (Interview)
Yaitu penulis mengadakan tanya jawab dengan pihak-pihak yang terkait
langsung dengan masalah yang dibahas, yaitu hakim Pengadilan Negeri
Kota Malang yang memutus perkara tindak pidana pencurian kendaraan
bermotor. Dengan acuan sebagai berikut :
1) Populasi
Populasi responden dari penelitian ini adalah seluruh hakim yang
bertugas dan berwenang mengadili perkara tindak pidana
2) Penentuan Responden
Penentuan responden dalam penelitian ini menggunakan metode
random sampling, yaitu peneliti mengirimkan surat observasi
kepada ketua Pengadilan Negeri Kota Malang untuk melakukan
wawancara kepada para hakim, yang kemudian oleh ketua
Pengadilan Negeri Kota Malang direkomendasikan untuk
melakukan wawancara terhadap hakim-hakim tersebut.
3) Responden
Responden dalam penelitian ini adalah hakim-hakim yang terdiri
dari :
1. Nama : Harani, SH., M.H.
Jabatan : Hakim Pengadilan Negeri Kota Malang
2. Nama : Eko Wiyono, SH.,M.Hum.
Jabatan : Hakim Pengadilan Negeri Kota Malang
3. Nama : Rina Indrajanti, SH., M.H.
Jabatan : Hakim Pengadilan Negeri Kota Malang
4. Nama : Betsji Siske Manoe, SH.
Jabatan : Hakim Pengadilan Negeri Kota Malang
b. Studi Pustaka
Yaitu penelitian yang dilakukan dengan menelaah buku-buku mengenai
literatur-literatur tentang hukum, peraturan perundang-undangan, karya
tulis, serta data yang diadapatkan dari penulisan melalui media internet
5. Analisa data
Data yang diperoleh baik primer maupun sekunder dianalisis secara
kualitatif kemudian disajikan secara deskriptif yaitu menjelaskan,
menguraikan, dan menggambarkan sesauai dengan permasalahan yang erat
kaitannya dengan penelitian ini.
G. Rencana Sistematika Penulisan
Pada penelitian ini, penulis membagi pembahasan ke dalam empat bab,
dimana setiap bab dibagi atas beberapa sub-bab, sistematika penulisannya
secara singkat adalah sebagai berikut :
BAB I Bab ini memuat hal-hal yang melatarbelakangi pemilihan topik dari
penulisan skripsi dan sekaligus menjadi pengantar umum di dalam
memahami penulisan secara keseluruhan yang terdiri dari latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, kegunaan penelitian, metode penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II Bab ini menguraikan dan menjelaskan berbagai teori-teori hukum
yang dapat mendukung penelitian dalam membahas dan menjawab
rumusan Bagaimana sistem penjatuhan pidana terhadap tindak
pidana pencurian kendaraan bermotor di Pengadilan Negeri Kota
Malang. Dalam penulisan tugas akhir ini teori yang digunakan oleh
penulis untuk mendukung penelitian adalah tinjauan umum tentang
dan tinjauan umum tentang pencurian kendaraan bermotor.
BAB III Bab ini berisi penulis menjawab, menguraikan dan menganalisa
secara rinci dan jelas terkait rumusan masalah yang berhubungan
dengan objek yang diteliti yaitu berkenaan dengan Bagaimana
sistem penjatuhan pidana terhadap tindak pidana pencurian
kendaraan bermotor di Pengadilan Negeri Kota Malang. Dalam
Penelitian ini diketahui bahwa dalam menjatuhkan putusan Hakim
menggunakan sistem pemidanaan maksimum khusus dan dalam
menjatuhkan putusan hakim memiliki pertimbangan-pertimbangan
untuk menentukan berat ringannya sanksi.
BAB IV Bab terakhir ini adalah kesimpulan yang merupakan kristalisasi
hasil analisis dan intepretasi yang dirumuskan dalam bentuk
i RELEVANSI SISTEM PENJATUHAN PIDANA DENGAN
PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PUTUSAN PENGADILAN TERHADAP KASUS PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR
(Studi di Pengadilan Negeri Kota Malang)
PENULISAN HUKUM
Oleh :
VERGIE GIOVANA ASHBEY
201110110311194
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM
ii PENULISAN HUKUM
RELEVANSI SISTEM PENJATUHAN PIDANA DENGAN PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PUTUSAN PENGADILAN TERHADAP KASUS PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR
(Studi di Pengadilan Negeri Kota Malang)
Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Kesarjanaan
Dalam Bidang Ilmu Hukum
Oleh :
VERGIE GIOVANA ASHBEY
201110110311194
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM
2015
iv Ungkapan Pribadi :
Satu- satu hal yang aku miliki yang paling berharga dalam hidup ini adalah kedua orang tua ku. Tanpa kalian aku tak mungkin ada disini. Terimakasih ayah, terimakasih ibu kalian telah menjadi yang sempurna untukku. Terimakasih atas setiap tetesan keringat, pengorbanan, perjuangan serta doa yang tak pernah putus yang kalian berikan untukku. Aku berjanji kelak akan menjadi seorang anak yang bisa menjadi kebanggaan keluarga dan bisa menjadi seperti apa yang kalian cita-citakan selama ini.
vii KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkanrahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “RELEVANSI SISTEM PENJATUHAN PIDANA DENGAN PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PUTUSAN PENGADILAN TERHADAP KASUS PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR (Studi di Pengadilan Negeri Kota Malang)”. Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukanuntuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Hukum pada
Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.
Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih yang
sedalamdalamnya kepada berbagai pihak yang telah berperan besar bagi
selesainya tugas/skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan
ucapan hormat yang setinggi-tingginya kepada :
1. Tuhan YME, karena atas segala rahmat dan karuniaNya penulis diberikan
kelancaran dan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
2. Mamah dan Papah tercinta, Merry Simanjuntak, SE dan Chanasul Berani,
S.sos., M.ap. serta Nenek tercinta Bayeni Pidjath yang tiada hentinya
memberikan doa, perhatian, motivasi dan atas segala tetesan keringat,
pengorbanan dan perjuangannya selama ini.
3. Saudara-saudara penulis yang tersayang yaitu Verga Giovanie dan Veraldo
viii seluruh keluarga besar penulis yang tidak pernah berhenti memberikan doa
dan dukungannya.
4. Bapak Dr. Sulardi, S.H., M.S.i selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas
Muhammadiyah Malang dan sekaligus Dosen Wali penulis dari semester 1
sampai dengan semester 6 yang selalu memberikan dukungan kepada
penulis dalam penulisan skrispsi ini dan juga beserta jajaran Pembantu
Dekan atas segala pengabdiannya selama penulis menjadi mahasiswa.
5. Bapak Mokh. Najih, SH., M. Hum selaku dosen pembimbing 1 dan Bapak
Bayu Dwi Widdi Jatmiko., SH, M.Hum selaku dosen pembimbing 2 yang
penuh dengan kesabaran sedikit meluangkan waktu dan tenaga serta
pikiran dalam membimbing penulis, hingga terselesaikannya penulisan
tugas akhir ini.
6. Bapak Sidik Sunaryo, SH., M.S.i., M.Hum selaku Dosen Pengarah dalam
pengambilan judul skripsi ini.
7. Segenap Bapak dan Ibu dosen Fakultas Hukum Universitas
Muhammadiyah Malang yang telah memberikan ilmu bermanfaat bagi
penulis.
8. Bapak dan Ibu Hakim di Pengadilan Negeri Kota Malang yang telah
memberikan keterangan-keterangan bermanfaat bagi penulis dalam
penulisan skripsi ini seperti Ibu Betsji Siske Manoe, SH, Ibu Harani, SH.,
M.H, Ibu Rina Indrajanti, SH., M.H, dan Bapak Eko Wiyono, SH., M.H.
9. Saudari Anggi Febrina yang telah banyak membantu dan memberikan
ix 10.Sahabat-sahabat penulis yang selalu memberikan semangat dan doanya
seperti Yulia Istiqomah, Grace Febriza, Pebrina Aristha, dan Ardiani
Ahyar.
11.Semua sahabat-sahabat penulis seperti Rizki Putri Wulandari, Wisnu
Syahputra, Octavia inda, Aan, Neni Lenny Farida, Vivi Agustina, Uwie
Fitri, Juing, dan Riswan yang telah menjadi sahabat sekaligus menjadi
saudara selama berada di Malang.
12.Semua teman-teman seperjuangan yang telah membantu dan memberikan
dukungan pada penulis dalam proses penulisan skripsi ini seperti, Romida,
Nurul Fitria, dan Keryna Hapsari.
13.Semua teman-teman kampus angkatan 2011 fakultas hukum khususnya
anak kelas E seperti Aldilla, Putri Ika Kusuma, Dwi Cahyaning, Sari
Kusuma Wardani, Citra Arum dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan
satu persatu.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun penulis
harapkan guna perbaikan dan penyempurnaan sehingga skripsi ini dapat
memberimanfaat bagi semua pihak.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Malang, 15 April 2015 Penulis,
x DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Cover / Sampul Dalam ... i
Lembar Pengesahan ... ii
Surat Pernyataan Penulisan Hukum Bukan Hasil Plagiat ... iii
Ungkapan Pribadi / Motto ... iv
Abstraksi ... v
Abstract ... vi
Kata Pengantar ... vii
Daftar Isi ... x
Daftar Tabel / Bagan ... xii
Daftar Lampiran ... xiii
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Permasalahan ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 6
1. Manfaat Akademis ... 6
2. Manfaat Praktis... 6
E. Kegunaan Penelitian ... 6
1. Bagi Penulis ... 6
2. Bagi Penegak Hukum ... 7
3. Bagi Masyarakat ... 7
F. Metode Penelitian ... 7
1. Metode Pendekatan ... 7
2. Lokasi Penelitian ... 8
3. Sumber Data ... 8
a. Data Primer ... 8
b. Data Sekunder ... 9
4. Metode Pemilihan Data ... 9
a. Wawancara ... 9
1) Populasi ... 9
2) Penentuan Responden ... 10
3) Responden ... 10
b. Studi Pustaka ... 10
5. Analisa Data ... 11
G. Rencana Sistematika Penulisan ... 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Sistem Penjatuhan Pidana Dalam Putusan Tindak Pidana Pencurian ... 13
1. Putusan Hakim ... 13
a. Pengertian Putusan Hakim ... 13
b. Jenis-Jenis Putusan Hakim ... 13
2. Pertimbangan Hakim Dalam Menjatuhkan Pidana ... 15
3. Sistem Penjatuhan Pidana ... 20
xi
b. Jenis Pidana ... 21
c. Batas Maksimum dan Minimum Dalam Sistem Pemidanaan . 23 d. Pola Berat Ringannya Pidana ... 25
4. Tujuan Pemidanaan ... 28
5. Teori Pemidanaan ... 29
B. Tinjauan Umum Tentang Pencurian Kendaraan Bermotor ... 31
1. Pencurian ... 31
a. Pengertian Pencurian ... 31
b. Jenis-Jenis Pencurian ... 31
2. Kendaraan Bermotor ... 37
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Pengadilan Negeri Kota Malang ... 39
B. Sistem Penjatuhan Pidana Terhadap Kasus Pencurian Kendaraan Bermotor di Pengadilan Negeri Kota Malang ... 44
C. Pertimbangan Hakim Dalam Menjatuhkan Berat Ringannya Pidana Terhadap Kasus Pencurian Kendaraan Bermotor ... 66
BAB IV PENUTUP A.Kesimpulan ... 96
B. Saran ... 98
Daftar Pustaka ... 99
xii DAFTAR TABEL
Tabel 1. Staf atau pegawai yang ada di Pengadilan Negeri Kota Malang ... 42
Tabel 2. Putusan Pencurian Kendaraan Bermotor di Pengadilan Negeri Kota
Malang ... 48
Tabel 3. Pertimbangan Hakim Dalam Menentukan Berat Ringannya Pidana
Terhadap Kasus Pencurian Kendaraan Bermotor ... 65
DAFTAR BAGAN
Bagan 1. Struktur Organisasi Pengadilan Negeri Kota Malang ... 40
Bagan 2. Data Statistik Jumlah Tindak Pidana di Pengadilan Negeri Kota Malang
... 44
xiii DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Keterangan Telah Melakukan Observasi Di Pengadilan Negeri
Kota Malang
Lampiran 2. Surat Tugas
Lampiran 3. Kartu Kendali Bimbingan Tugas Akhir
Lampiran 4. Surat Observasi/Mencari Data
Lampiran 5. Berita Acara Seminar Proposal Tugas Akhir
xiv DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Adami Chazawi. 2003. Kejahatan Terhadap Harta Benda. Malang. Penerbit: Bayumedia, Cetakan Pertama.
Adami Chazawi. 2010. Pelajaran Hukum Pidana. Jakarta. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada.
Bambang Waluyo. 2008. Pidana dan Pemidanaan. Jakarta. Penerbit Sinar Grafika.
Barda Nawawi Arief. 2010. Bunga Rampai: Kebijakan Hukum Pidana. Jakarta. Penerbit: Kencana.
C.S.T Kansil. 1989. Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia. Jakarta. Penerbit Balai Pustaka, Cetakan Kedelapan.
Leden Marpaung. 2005. Asas-Teori-Praktik Hukum Pidana. Jakarta. Penerbit Sinar Grafika.
Leden Marpaung. 2010. Proses Penanganan Perkara Pidana (Di Kejaksaan dan Pengadilan Negeri Upaya Hukum dan Eksekusi). Jakarta. Penerbit: Sinar Grafika.
Lilik Mulyadi. 2002. Hukum Acara Pidana (Suatu Tinjauan Khusus Terhadap Surat Dakwaan, Eksepsi dan Putusan Pengadilan. Bandung. Penerbit: PT. Citra Aditya Bakti.
Lilik Mulyadi. 2007. Putusan Hakim Dalam Hukum Acara Pidana. Bandung. Penerbit PT. Citra Aditya Bakti.
xv Samidjo dan A. Sahal. 2000. Pengantar Ilmu Hukum. Bandung. Penerbit Armiko,
Cetakan kelima.
Wirjono Prodjodikoro. 2002 . Tindak-Tindak Pidana Tertentu di Indonesia. Jakarta. Penerbit PT. Refika Aditama.
Perundang-Undangan :
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)
Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Internet:
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Kota Malang.
http://putusan.mahkamahagung.go.id/pengadilan/pn-malang/.
Diakses Pukul 16.00 WIB, tanggal 30 Desember 2014.
Joko Wuryanto. 2004. Kebijakan Formulasi Pidana Penjara Minimum Khusus Dalam Perundang-Undangan Di Indonesia .Tesis. Fakultas Hukum. Universitas Diponegoro. http://eprints.undip.ac.id. Diakses tanggal 23 November 2014. Pukul 15.00 WIB
Nabila Ayu Azmi. 2014. Modus Operandi Kejahatan Pencurian Kendaraan Bermotor Roda Dua. Artikel Ilmiah. Fakultas Hukum. Universitas Brawijaya. http://hukum.studentjournal.ub.ac.id. Diakses tanggal 20 November 2014. Pukul 14.00 WIB
Pengadilan Negeri Rangkasbitung Perkara Pidana: bagan Alur Prosedur Perkara Pidana - Tingkat Pertama. https://www.scribd.com. Diakses tanggal 30 Maret 2015. Pukul 14.30 WIB.
xvi Stevy Maradona. Kapolres Bangkalan Gusar: Capek-capek Tangkap Maling
Motor Malah Divonis Ringan oleh Hakim.
http://www.republika.co.id. Diakses tanggal 20 November 2014.
Pukul 15.00 WIB.
xvii INDEKS
delik 23, 26, 27, 28
gequalificeerde dieftstal 32
incapacity or infacy 16
juridisch relevant 45
kejahatan 2, 3, 4
macthtstaat 1
maksimum 17, 18, 19, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 63, 94, 95
minimum 23, 24, 25, 26, 27,63, 95,
pencurian kendaraan bermotor 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 45, 46, 47, 59, 62,
64, 79, 87, 88, 93, 94, 95
pengadilan negeri kota malang 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 39, 40, 41,42, 43, 44,
45, 46, 48, 59, 60, 62, 64, 79, 82, 87,88, 89,
93,94
pertimbangan hakim 5, 6, 15, 64, 79, 82, 85, 87, 89, 94
putusan 3, 4, 9, 12, 13, 14, 22, 44, 45, 47, 59, 60, 61,
62, 63, 64, 79, 82, 85, 86, 87, 88, 89, 91, 92,
93, 94, 95
rechtsstaat 1
recidive 3, 19, 25, 27, 86, 87
sistem pemidanaan 20, 21, 22
xviii strafmaat 25
strafsoort 25