• Tidak ada hasil yang ditemukan

POLA PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER BACA AL-QURAN DI SMKN 10 MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "POLA PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER BACA AL-QURAN DI SMKN 10 MALANG"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

POLA PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER BACA AL-QUR’AN DI SMKN 10 MALANG

SKRIPSI

OLEH:

MUHAMMAD SOLEH NIM. 201110010322125

Dibiayai oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur

pada Program Peningkatan Kualitas Guru Madrasah Diniyah Angkatan 2011

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM

(2)

POLA PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER BACA AL-QUR’AN DI SMKN 10 MALANG

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana

Strata Satu (S-1)

Oleh:

MUHAMMAD SOLEH NIM. 201110010322125

Dibiayai oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur

pada Program Peningkatan Kualitas Guru Madrasah Diniyah Angkatan 2011

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM

JURUSAN TARBIYAH 2015

(3)
(4)
(5)

iv 

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

ﻊﻣ ﱠﻥ ﻓ

ۡﺴﻌۡﻟ

ﺍ ً ۡﺴﻳ

ﱠﻥ

ﻊﻣ

ۡﺴﻌۡﻟ

ﺍ ٗ ۡﺴﻳ

ﻓ ﺖ ۡﻏ ﻓ ﺍﺫ ﻓ

ۡ ﺼﻧ

ﻓ ﻚ ﻰﻟ ﻭ

ﻏ ۡ

5. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan 6. sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan

7. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain 8. dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap

Persembahan:

Karya ini kupersembahkan untuk:

1. Ayahanda Tasrip dan ibunda Railin yang selalu mendoakan penulis.

(6)
(7)

vii 

Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah ‘Azza wa Jalla yang telah menurunkan Al-Qur`an sebagai

petunjuk sepanjang masa. Shalāwat serta salām Allah semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW yang selalu merindukan umatnya meski belum

pernah bersua. Serta semoga tercurah kepada keluarga, sahabat, handai taulan dan

keturunannya hingga akhir masa.

Skripsi ini merupakan sedikit kajian tentang pola pembelajaran ekstrakurikuler baca

Al-Qur`an di SMKN 10 Malang. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan

terwujud tanpa adanya bimibingan, arahan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, penulis menghaturkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Ayahanda Tasrip dan Ibunda Railin yang tak henti-hentinya mendoa’akan

anaknya supaya cepat lulus.

2. Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang telah memberikan kesempatan dan biaya

kepada penulis untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang S1 ini.

3. Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP selaku rektor Universitas Muhammadiyah

Malang yang telah menyediakan fasilitas kepada kami.

4. Drs. Faridi, M.Si, selaku Dekan Fakultas Agama Islam Universitas

Muhammadiyah Malang yang selalu memberikan dorongan dan motivasi agar

segera menyelesaikan penelitian.

5. Bapak Saiful Amien, M.Pd, selaku dosen pembimbing I yang memberikan

(8)

viii   

6. Bapak Drs. Agus Purwadi, M.Si, Selaku dosen II memberikan bimbingan

terhadap penulis selama penelitian dan penyusunan skripsi

7. Bapak, Ibu Dosen Fakultas Agama Islam yang telah membimbing dan

memberikan berbagai ilmu dengan sabar selama penulis belajar.

8. Seluruh karyawandan karyawati Universitas Muhammadiyah Malang yang setia

memberikan pelayanan yang maksimal kepada seluruh warga kampus.

9. Bapak Drs. Haryanto, M. Pd. Selaku kepala SMKN 10 Malang beserta

jajarannya yang telah berkenan memberi ijinepada penulis untuk mengadakan

penelitian serta menyediakan berbagai fasilitas dalam penelitianini.

10.Bapak Drs. Misnari, selaku pembimbing pembelajaran ekstrakurikuler baca

Al-Qur'an yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing penulis

selama penelitian sehingga dapat berjalan dengan lancar.

11.Siswa-siswi SMKN 10 Malang yang bersedia menjadi responden dalam

pengambilan data selama proses penelitian.

Harapan penulis, semoga karya ini dapat bermanfaat bagi penulis, peneliti lain dan

semua pembaca. Penulis menyadari banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan

skripsi ini. Maka saran dan kritik yang membangun selalu penulis harapkan dalam rangka

meningkatkan kesempurnaan skripsi ini.

Malang, 13 Agustus 2015 Penyusun

(9)

ix  Transliterasi

Penulisan karya tulis ini menggunakan transliterasi bahasa Arab sebagai mana

berikut.

ا

: a

ط

: th Vokal panjang dan diftong

: b

ظ

: zh a panjang ā

ت

: t

ع

: ‘ i panjang ī

ث

: ts

غ

: gh u panjang ū

ج

: j

ف

: f

ْوا

aw

ح

: h

ق

: q

ْوأ

uw

خ

: kh : k

ْيأ

ay

د

: d

ل

: l

ْيا

iy

: dz : m

ر

: r

ن

: n Tā` Marbuthah ( ) pada:

: z

و

: w Posisi mudhāf : t

س

: s

ه

: h Posisi mawshūf : h

ش

: sy

ء

: ` Di akhir frase : h

ص

: sh

ي

: y

ض

: dh

Contoh penulisan transliterasi:

Teks Arab Ditulis

نْيﱢ لا

ْو ع

ء يْحا

Ihyā` ‘Ulūm ad-Dīn

صاْخ ْإأ

Al-Ikhlāsh

ْلا

رْوس

Sūrat al-Baqarah
(10)

x   

DAFTAR ISI a. Sampul depan

b. Sampul dalam ... i

c. Lembar Persetujuan ... ii

d. Lembar Pengesahan ... iii

e. Motto dan Persembahan ... iv

f. Pernyataan Keaslian Tulisan ... v

g. Abstrak ... vi

h. Kata Pengantar ... vii

i. Transliterasi ... ix

j. Daftar Isi ... x

k. Daftar Lampiran ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Definisi Operasional ... 7

F. Sistematika Penulisan ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

A. Pola ... 10

B. Kegiatan Ekstrakurikuler ... 12

C. Pembelajaran Membaca Al-Qur`an ... 19

BAB III METODE PENELITIAN ... 39

A. Pendekatan Penelitian ... 39

B. Lokasi Penelitian ... 41

C. Data dan Sumber Data ... 41

D. Teknik Pengumpulan Data ... 46

E. Teknik Analisis Data ... 49

F. Uji Keabsahan Hasil Penelitian ... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 53

A. Latar Belakang Objek Penelitian ... 53

B. Pola Pembelajaran Ekstrakurikuler Baca Al-Qur`an di SMKN 10 Malang ... 57

(11)

xi 

BAB V PENUTUP ... 85

A. Kesimpulan ... 85

B. Saran ... 86

(12)

xii   

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Keterangan Melakukan Penelitian

Lampiran 2 : Struktur Organisasi SMKN10 Malang

Lampiran 3 : Foto Kegiatan Ekstrakurikuler Baca Al-Qur`an di SMKN 10 Malang

(13)

xiv

DAFTAR PUSTAKA

A. M., Sardiman. (2011). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Al-Hasany. (2007). Azzah Zain. Al-Qur`an Puncak Selera Sastra. Surakarta: Zuyad Visi Media.

At-Tirmidzy. t.thn. Sunan At-Tirmidzy.

Drajat, Zakiyah. (1992). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Efendi, Marihot Tua, dan Yovita Hardawati. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Grasindo.

Hadi, Sutrisno. (1989). Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset.

Hakim, Thursan. (2005). Belajar Secara Efektif. Jakarta: Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara.

Hamalik, Oemar. (1999). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Hidayat, Dudung Rahmat, Maman Abdurrahman, dan Yayan Nurbayan. (2007). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, Bagian III: Pendidikan Disiplin Ilmu. Bandung: PT. Intima.

Holle, Ali AR., wawancara oleh Muhammad Soleh. Permasalahan PAI di SMK Negeri 10Malang (12 Januari 2015).

Khan, Shafique Ali. (2005). Filsafat Pendidikan Al-Ghazali. Bandung: Pustaka Setia.

Mardalis. (2006). Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara.

Marshal, Catherine, dan Gretchen B. Rossman. (1995). Designing Qualitive Research. California: Sage Publication.

Muhaimin. (1999). Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan PAI di Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999.

Muhaimin, Sutiah, dan Sugeng Listyo Parabowo. (2008). Penegembangan Model KTSP Pada Sekolah dan Madrasah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Munir, Ahmad, dan Sudarsono. (1994). Ilmu Tajwid dan Seni Baca Al-Qur`an. Jakarta: Rineka Cipta.

Nasional, Pusat Bahasa Departemen Pendidikan. (2008) Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.

(14)

xv

Raco, J.T. t.thn Metode Penelitian Kualitatif Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya. Jakarta: Grasindo.

Rahardjo, Mudjia. 270-triangulasi-dalam-penelitian-kualitatif.html. 15 10 2010. http://mudjiarahardjo.uin-malang.ac.id/materi-kuliah/270-triangulasi-dalam-penelitian-kualitatif.html (diakses 03 06, 2015).

Rusman. (2013). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesional Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Rutan, Rusli. (1986). Pengelolaan Interaksi Belajar Intrakurikuler, Kokurikuler dan Ekstrakurikuler. Jakarta: Universitas Terbuka.

Samiawan, Conny R. (2005). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Grasindo Persada.

Sarwono, Jonathan. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Surachmad, Winarno. (1986). Pengantar Ilmiah Dasar, Metode Teknik. Bandung: Tarsito.

Sutoyo, Agus. (2000). Kiat Sukses Prof. Hembing. Jakarta: PT. Prestasi Insan Indonesia.

Suyanto, dan Asep Jihad. (2013). Menjadi Guru Profesional, Strategi Meningkatkan Kualifikasi dan Kualitas Guru di Era Global. Jakarta: Esensi.

Syihab, Muhammad Quraish. (1996). Membumikan Al-Qur`an Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat. Bandung: Mizan.

Wahyuni, Esa Nur. (2009). Motivasi dalam Pembelajaran. Malang: UIN-Malang Press.

Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Al-Qur`an. (1999). Al-Qur`an dan Terjemahnya. Jakarta: Intermasa.

Zein, Muhammad. (1985). Asa dan Pengembangan Kurikulum. Yogyakarta: Sumbangsih Offset.

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Agama Islam di sekolah telah diamanatkan Undang-Undang

Dasar 1945 kepada negara agar menyelenggarakan pendidikan yang bertujuan

meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta

meningkatkan akhlak mulia peserta didik dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa. Seperti yang disebutkan dalam buku Undang-Undang Dasar 1945 Pasal

31 ayat 3 yang menyatakan “(3) Pemerintah mengusahakan dan

menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan

dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa

yangdiatur dengan undang-undang.“1

Pemerintah mengupayakan peningkatan kualitas pendidikan agama di

sekolah dalam rangka menjalankan amanat tersebut. Hal ini terbukti dengan

adanya lahirnya Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa fungsi pendidikan nasional adalah

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab2.

1

Republik Indonesia, Undang-Undang Dasar 1945, BAB XIII, Pasal 31, ayat 3 2

(16)

2

Penyelenggaraan pendidikan di sekolah tidaklah sekedar menyiapkan

manusia intelek, pandai, dan pintar dalam menerapkan ilmu pengetahuan dan

keahliannya saja (IQ). Lebih dari itu, pendidikan juga bertujuan untuk

meningkatkan kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ). Karena

sekolah didirikan untuk anak, untuk kepentingan anak, yakni dengan memberikan

situasi belajar kepada anak-anak tempat mereka dapat mengembangkan bakatnya.3

Pendidikan agama merupakan hal yang paling diharapkan dapat mencapai

tujuan pendidikan dalam membentuk karakter peserta didik menjadi manusia

bertakwa dan berakhlak mulia. Secara khusus tujuan pendidikan agama di sekolah

menurut kurikulum 2004 adalah: 1) berfungsi membentuk manusia Indonesia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia

dan mampu menjaga kerukunan hubungan inter dan antar umat beragama; 2)

bertujuan untuk berkembangnya kemampuan peserta didik dalam memahami,

menghayati, dan mengamalkan nilia-nilai agama yang menyerasikan

penguasaannya dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.4

Dudung dan kawan-kawan juga menyampaikan bahwa pendidikan agama

Islam memiliki kedudukan yang penting dan strategis dalam pelaksanaan

pendidikan di setiap jenjangnya. Pada hakikatnya keberhasilan pendidikan agama

menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat.5

3

Muhammad Zein, Asa dan Pengembangan Kurikulum, (Yogyakarta: Sumbangsih Offset, 1985), hal. 20

4

Dudung Rahmat Hidayat, dkk, “Pendidikan Agama: Urgensi dan Tantangan,” Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, Bagian III: Pendidikan Disiplin Ilmu (Bandung: PT. Imtima, 2007), hal. 3

5

(17)

3

Pendidikan agama Islam pada dasarnya termaktub di dalam Al-Qur`an.

Karena Al-Qur`an memuat hukum-hukum Islam6 dan berisi tuntunan-tuntunan

bagi ummat manusia untuk mencapai kehidupan yang bahagia di dunia dan di

akhirat, lahir maupun batin.7

Membaca Al-Qur`an dengan baik dan benar adalah wajib. Hal ini

berdasarkan pada perintah Allah SWT pada surat Al-Muzammil [73] : 4,

لﱢترو

هۡي ع

ۡد

ۡوأ

ٱ

ناء ۡ قۡل

ًايت ۡ ت

٤

“Atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah al-Quran itu dengan

perlahan-lahan”.8

Selain itu, membaca Al-Qur`an juga memiliki keutamaan seperti yang

disebutkan dalam hadits Nabi SAW :

نم

أ ق

ف ح

نم

تك

ه ف

هب

ةنسح

ةنسحلاو

شعب

ھل ثمأ

ا

وقأ

ملآ

ف ح

ن لو

فلأ

ف ح

او

ف ح

ميمو

ف ح

.

٩

Artinya: “siapa yg membaca huruf dari kitabulloh maka dia mendaptkan

kebaikan, dan kebaikan tadi di lipat gandakan sampai sepuluh. Aku ( kata nabi )

tidak mengatakan alif lām mīm satu huruf akan tetapi alif itu satu huruf lām satu

huruf dan mīm satu huruf.”

Oleh karena itu mempelajari Al-Qur`an menurut M. Quraish Syihab adalah

wajib.10 Dan sekolah sebagai lembaga pendidikan juga wajib memberikan

6

Ahmad Munir & Sudarsono, Ilmu Tajwid dan Seni Baca al-Qur’an, (Jakarta: Rineka Cipta, 1994), hal. 101.

7

Azzah Zain Al-hasany, Al-Qur’an Puncak Selera Sastra, (Surakarta: Zuyad Visi Media , 2007), hal. 97.

8

Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir al-Qur‟an, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: Intermasa, 1999), hal. 988.

9

(18)

4

pembelajaran Al-Qur`an berdasarkan UUD ’45, UU No. 23 tahun 2003 dan tujuan

pendidikan di atas.

Dalam rangka menyelenggarakan pembelajaran Al-Qur`an tersebut, sekolah

tidak cukup hanya mengandalkan materi pendidikan agama Islam dalam

kurikulum. Hal ini berdasarkan pada fakta di lapangan bahwa alokasi waktu untuk

pendidikan agama Islam sangat sedikit. Dudung dan kawan-kawan yang

menyatakan bahwa yang paling banyak dikeluhkan oleh para pendidik adalah

minimnya alokasi waktu yang diberikan, sehingga sangat sulit menyampaikan

ajaran agama Islam yang sangat luas dengan sempurna dan sesuai harapan.

Tuntutan tersebut semakin keras dan mendesak setelah terjadi banyak persitiwa

menyedihkan terkait rendahnya moral dan akhlak para pelajar.11 Oleh karena itu,

sekolah sebagai pengemban amanat harus memiliki strategi khusus untuk

mengatasi kekurangan tersebut.

Salah satu strategi yang cukup bagus adalah seperti yang dilakukan di SMK

Negeri 10 Malang. SMK Negeri 10 Malang memasukkan pembelajaran Al-Qur`an

ke dalam kegiatan ekstrakurikuler.12 Strategi tersebut cukup berhasil dalam rangka

meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur`an. Menurut Misnari, salah satu

guru PAI SMKN 10 Malang, pada tahun 2015 salah satu peserta didiknya menjadi

10

M. Quraish Syihab, Membumikan al-Qur’an Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat, (Bandung: Mizan, 1996), hal. 33

11

Dudung Rahmat Hidayat, et. al., “Pendidikan Agama: Urgensi dan Tantangan,” Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, Bagian III: Pendidikan Disiplin Ilmu (Bandung: PT. Imtima, 2007), hal. 12

12

(19)

5

salah satu juara lomba tartīl tingkat SMK se-kota Malang.13 Dari data tersebut

ditemukan masalah yaitu sekolah vokasional berprestasi di bidang Al-Qur`an.

Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk menelisik lebih jauh tentang

bagaimana pola pembelajaran ekstrakurikuler tersebut sehingga mampu

memberikan output siswa yang berprestasi di bidang Al-Qur`an. Oleh karena itu,

penulis berupaya mengadakan penelitian berdasarkan latar belakang di atas

dengan tema “Pola Pembelajaran Ekstrakurikuler Baca Al-Qur’an di SMK Negeri

10 Malang”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang permasalahan yang diangkat dalam

penelitian, penulis membatasi permasalahan dengan rumusan sebagai berikut:

1. Bagaimana pola pembelajaran ekstrakurikuler baca Al-Qur’an di SMK

Negeri 10 Malang?

2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat pembelajaran

ekstrakurikuler baca Al-Qur’an di SMK Negeri 10 Malang?

13

(20)

6 C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini berusaha menjawab

dengan tujuan untuk:

1. Mendeskripsikan pola pembelajaran ekstrakurikuler baca Al-Qur’an di

SMK Negeri 10 Malang.

2. Mendeskripsikan faktor-faktor pendukung dan penghambat

implementasi kegiatan ekstrakurikuler keagamaan di SMK negeri 10

Malang.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan menghasilkan manfaat bagi berbagai pihak,

diantaranya:

1. Bagi Peneliti, sebagai pelajaran dan pengalaman untuk menambah

pengetahuan dalam bidang penelitian ilmiah. Dan sebagai tambahan

pengetahuan tentang pola pembelajaran ekstrakurikuler baca Al-Qur’an

di SMK Negeri 10 Malang.

2. Bagi pihak sekolah, sebagai bahan pertimbangan untuk pengembangan

kegiatan ekstrakurikuler keagamaan di SMK Negeri 10 Malang.

3. Bagi siswa, sebagai tambahan pengetahuan tentang pentingnya

kemampuan membaca Al-Qur’an.

4. Bagi calon guru, penelitian ini diharakan bermanfaat sebagai tambahan

pengetahuan dalam bidang ilmiah dan kegiatan ekstrakurikuler

keagamaan di sekolah, sehingga kelak dapat menyelenggarakan

(21)

7 E. Definisi Operasional

Penulis membatasi berbagai istilah yang digunakan dalam penelitian ini agar

pembahasan tetap fokus pada rumusan masalah yang telah ditentukan.

1. Pola

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pola diartikan sebagai

sistem; cara kerja.14 Sedangkan dalam bahasa Inggris diterjemahkan sebagai

“model of how something is done”.15

Penulis membatasi makna pola kepada model atau sistem yang

diterapkan dalam pembelajaran ekstrakurikuler baca Al-Qur’an di SMK

Negeri 10 Malang.

2. Pembelajaran Ekstrakurikuler

Kegiatan diartikan sebagai suatu aktivitas; kegairahan; usaha;

pekerjaan.16 Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler diartikan oleh Rusli Rutan

sebagai bagian internal dari proses belajar yang menekankan pada

pemenuhan kebutuhan anak didik. Antara kegiatan intrakurikuler dan

ekstrakurikuler sesungguhnya tidak dapat dipisahkan, bahkan kegiatan

ekstrakurikuler perpanjangan pelengkap atau penguat kegiatan

intrakurikuler untuk menyalurkan bakat atau pendorong perkembangan

potensi anak didik mencapai tarap maksimum.17

Muhaimin menggambarkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah

kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk

14

KBBI Offline Versi 1.1. (2010). Program yang diproduksi oleh Ebta Setiawan. 15

Kamus 2.03. (2006-2007). Program yang diproduksi oleh Ebta Setiawan 16

Pusat Bahasa Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, hal. 477 17

(22)

8

membantu pengembangan peserta didik sesuai kebutuhan, potensi, bakat,

dan minat melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh

pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan

berkewenangan di sekolah atau madrasah.18

Oleh karena itu, penulis membatasi pengertian kegiatan

ekstrakurikuler menjadi kegiatan di luar jam pelajaran yang diselenggarakan

sekolah dalam rangka meningkatkan potensi peserta didik sesuai dengan

minat dan kebutuhannya.

3. Baca Al-Qur’an

Pengertian baca dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah:

1. melihat serta memahami isi dr apa yg tertulis (dng melisankan atau

hanya dl hati): jangan diganggu, ia sedang ~ buku; 2. mengeja atau melafalkan apa yg tertulis; 3.mengucapkan: ~ mantra; 4 meramalkan; mengetahui: ia dapat ~ suratan tangan; 5. menduga; memperhitungkan; memahami: seorang pemain yg baik harus pandai

~ permainan lawan;”19

Dalam penelitian ini, baca diartikan sebagai kegiatan mengeja atau

melafalkan apa yang tertulis. Sedangkan Al-Qur’an merupakan wahyu Allah

SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara

malaikat Jibril.

Oleh karena itu, penulis membatasi pengertian baca Al-Qur’an

sebagai kegiatan melafalkan wahyu Ilahi yang yang tertulis dalam kitab suci

Al-Qur’an sesuai dengan kaidah ilmu tajwid yang baik dan benar.

18

Muhaimin, dkk, Pengembangan Model KTSP Pada Sekolah dan Madrasah, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), hal. 74

19

(23)

9 F. Sistematika Penulisan

Bab I Penulis memulai dengan latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, batasan istilah dan

sistematika penulisan.

Bab II Penulis memaparkan tinjauan pustaka yang berkaitan dengan

pola pembelajaran ekstrakurikuler baca Al-Qur’an di SMK

Negeri 10 Malang.

Bab III Penulis memaparkan metode yang digunakan dalam penelitian

meliputi teknik pengumpulan data, sumber data / informan dan

analisis data.

Bab IV Penulis memaparkan hasil penelitian di lapangan dengan metode

deskriptif berdasarkan pada landasan teori tentang pola

pembelajaran ekstrakurikuler baca Al-Qur’an di SMK Negeri 10

Referensi

Dokumen terkait

Subinvolusi uterus menyebabkan kontraksi uterus menurun mengakibatkan pembuluh darah yang lebar tidak menutup sempurna, sehingga perdarahan terjadi terus menerus, menyebabkan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa hasil belajar dan aktivitas siswa semakin meningkat dari setiap pertemuan dengan menggunakan metode STAD

massage effleurage dan VCO untuk pencegahan kejadian luka tekan pasien yang dirawat di ICU, ada perbedaan kejadian luka tekan antara kelompok intervensi dan

Hal positif ini juga serupa dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Iqbal, dkk (2013) dengan judul penelitian yaitu Impact of performance appraisal

Pada tahun 1972, Pakistan yang di wakili oleh PM Zulfiqor Ali Bhutto dan India yang diwakili oleh PM Indhira Gandhi bertemu di Simla dan bersepakat untuk mengakhiri

“Christian spirituality concerns the quest for a fulfilled and authentic Christian existence, involving the bringing together of the fundamental ideas of Christianity and

Untuk menu Authenticate akan melakukan proses otentikasi dengan cara memilih file foto yang akan diotentikasi pada file browser dan secara otomatis mengeluarkan

 bernama formalin formalin dan dan boraks. Banyaknya Banyaknya masyarakat masyarakat yang yang tidak tidak mengetahui mengetahui dampak dampak negatif dari bahan-bahan