• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pusat Baralek Ikgs (Ikatan Keluarga Gasan Saiyo)( Arsitektur Tropis Minangkabau )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pusat Baralek Ikgs (Ikatan Keluarga Gasan Saiyo)( Arsitektur Tropis Minangkabau )"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

(1)

( ARSITEKTUR TROPIS MINANGKABAU )

LAPORAN PERANCANGAN

TKA 490 - STUDIO TUGAS AKHIR

SEMESTER B TAHUN AJARAN 2014/2015

Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Teknik Arsitektur

Oleh :

RIZKA MARDHATILLAH

080406007

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

(2)

( ARSITEKTUR TROPIS MINANGKABAU )

LAPORAN PERANCANGAN

TKA 490 - STUDIO TUGAS AKHIR

SEMESTER B TAHUN AJARAN 2014/2015

Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Teknik Arsitektur

Oleh :

RIZKA MARDHATILLAH

080406007

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...

i

Daftar Isi ...

ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ...

1

1.2. Maksud dan Tujuan ...

6

1.3. Masalah Perancangan ...

6

1.4. Pendekatan ...

7

1.5. Lingkup dan Batasan ...

7

1.6. Kerangka Berpikir ...

8

1.8. Sistematika Pembahasan ...

9

BAB II Tinjauan Teoritis

2.1. Terminologi Judul ...

10

2.2. Lokasi ...

14

2.3. Tinjauan Fungsi ...

20

2.4. Deskripsi Kebutuhan Ruang ...

21

2.5. Studi Banding Proyek Sejenis ...

26

BAB III ELABORASI TEMA

3.1. Alasan Pemilihan Tema ...

28

3.2. Pengertian ...

28

3.4. Interpretasi Tema ...

29

3.4. Studi Banding ...

40

BAB IV ANALISA

4.1. Analisa Lokasi ...

46

(4)

4.3. Analisis Tapak ...

52

4.4. Sarana dan Prasarana ...

55

4.5. SKYLINE ...

56

4.6. Analisa Kondisi dan Potensi Tapak ...

60

4.7. Analisa Fungsional dan Kegiatan ...

66

4.8. Analisa dan Program Kebutuhan Ruang ...

70

4.9. Analisa Perilaku Pengguna ...

73

4.10. Analisa Program Ruang ...

74

BAB V KONSEP

Konsep Perancangan ...

82

BAB VI GAMBAR RANCANGAN

Keseluruhan Gambar Kerja ...

92

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Tabel Kriteria Pemilihan Lokasi ...

14

Tabel 2 : Tabel WPP ...

16

Tabel 3 : Tabel Kebutuhan Ruang ...

24

Tabel 4 : Tabel Analisa Aktifitas dan Kebutuhan Ruang Pengelola ...

63

Tabel 5 : Tabel Analisa Aktifitas dan Kebutuhan Ruang Pengunjung Hall ...

64

Tabel 6 : Tabel Analisa Aktifitas dan Kebutuhan Ruang Pengunjung Salon ....

65

Tabel 7 : Tabel Analisa Aktifitas dan Kebutuhan Ruang Pengunjung Retail ...

65

Tabel 8 : Tabel Fasilitas Hall ...

68

Tabel 9 : Tabel Fasilitas Perbelanjaan ...

68

Tabel 10 : Tabel Fasilitas Kecantikan ...

69

Tabel 11 : Tabel Kegiatan Administrasi ...

70

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Titik-titik penyebaranikatan suku minangkabau di area kecamatan

Medan Area ...

5

Gambar 1.2 Gedung BANUHAMPU ...

5

Gambar 1.3 Gedung IKB (Ikatan Keluarga Bayur) ...

5

Gambar 1.4 Gedung PKN (Persyerikatan Keluarga Naras) ...

5

Gambar 1.5 Gedung IKGS (Ikatan Keluarga Gasan Saiyo) ...

5

Gambar 2.2.2 Lokasi Site ...

18

Gambar 3.1 Sirkulasi Udara ...

29

Gambar 3.2 Efisiensi Sirkulasi ...

30

Gambar 3.3 Atap ...

31

Gambar 3.4 Kolom dan Balok ...

31

Gambar 3.5 Lantai ...

32

Gambar 3.6 Pondasi ...

32

(7)

TEMA : ARSITEKTUR TROPIS MINANGKABAU

Rizka Mardhatillah*

Moh. Nawawiy Loebis **

Wahyuni Zahra***

Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik

Universitas Sumatera Utara (USU)

Jl. Almamater, Kampus USU Medan 20155 Indonesia

Telp./Fax : +62-61-8212050

E-mail :

ryiezkhatanjoeng@gmail.com

(8)

Beberapa tahun belakangan terjadi

perkembangan yang sangat pesat pada

kebutuhan pesta pernikahan. Dimulai dari

kebutuhan ruang untuk pesta pernikahan

seperti gedung dakwah, wisma, hingga

convention hall. Kebutuhan akan suatu pesta

pernikahan bukan hanya pada gedung yang

akan disewa, tetapi banyak hal lainnya

seperti, dokumentasi sebelum menikah yang

sekarang dikenal sebagai poto pwe-wed,

kostum pernikahan, souvenir, cathering,

perawatan tubuh sebelum menikah, tata arias

pengantin, dan dokumentasi saat pesta

pernikahan

berlangsung.

Pada

zaman

sekarang, masyarakat sangat membutuhkan

ruang

untuk

pesta

pernikahan

yang

terkonsep. Masyarakat lebih memilih untuk

melaksanakan

pesta

disebuah

gedung,

karena fasilitas yang disediakan oleh

pengelola gedung sangat kompleks dan

terkesan membuat si penyewa gedung

merasa

untung.

Selain

mereka

tidak

kerepotan atas pesta tersebut karena telah

terkonsep oleh wedding organizer, dan para

keluarga juga bisa santai dan menikmati satu

per satu dari rangkaian acara dipesta

tersebut. Hal ini yang selalu menjadi

pertimbangan oleh masyarakat sekarang.

Dengan gaya hidup yang instan dan

terkonsep.

Beberapa gedung wedding center

yang telah ada, selalu mengaplikasikan

kesan modern didalamnya. Dan itu membuat

hal yang tidak nyaman oleh calon pengantin

yang menginginkan nuansa dan suasana

tradisional

yang

kental

namun

tidak

meninggalkan kesan modern itu sendiri.

kumpulan kebutuhan masyarakat dari mulai

pasangan calon pengantin hingga pasangan

pengantin. Dengan bertujuan dasar untuk

memberikan kemudahan bagi para calon

pengantin dalam melengkapi kebutuhannya

khususnya untuk masyarakat di Medan.

IKGS Wedding Center ini tidak hanya

menyediakan ruang untuk melangsungkan

pesta pernikahan, tetapi juga menyediakan

mesjid yang tidak kalah megah sebagai

wadah

pelaksanaan

ijab

qabul,

juga

memberikan fasilitas sholat bagi para

keluarga pengantin dan para tamu undangan.

IKGS Wedding Center juga menyediakan

area komersil yang didalamnya terdapat

pusat salon & SPA kecantikan, studio poto,

toko souvenir pernikahan, butik, percetakan

undangan, konsultan wedding organizer, dan

restaurant.

Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dilaksanakannya

studi kasus proyek ini adalah :

Memudahkan para calon pengantin

untuk memperoleh

kebutuhan-kebutuhan pesta pernikahan.

Menghadirkan pusat pernikahan

yang terkonsep tropis, tradisional,

namun tidak meninggalkan sentuhan

modern.

Memberikan fasilitas yang sangat

lengkap bagi para calon pasangan

pengantin.

(9)

3

wadah yang mampu memadukan

kegiatan yang berhubungan dengan

pernikahan.

2.

Bagaimana

membangun

sebuah

wadah yang mampu merangsang

minat masyarakat terhadap wedding

centre ( pusat baralek IKGS ).

3.

Bagaimana merancang bangunan

dalam konteks kota yang terintegrasi

dengan lingkungan sekitarnya.

Deskripsi Proyek

Adapun data mengenai tapak

perancangan antara lain :

o

Judul Proyek : IKGS Wedding

Center

o

Tema : Arsitektur Tropis

o

Status Proyek : Fiktif

o

Pemilik Proyek : Organisasi IKGS

(Ikatan Keluarga Gasan Saiyo)

o

Lokasi Tapak : Jl. Laksana

o

Batas Utara : Rumah Penduduk

o

Batas Timur : Rumah Toko / Rumah

Penduduk

o

Batas Selatan : Rumah Penduduk

o

Batas Barat : Rumah Penduduk

Pengertian Tema

Pendekatan tema IKGS Wedding Center

adalah melalui pendekatan arsitektur tropis.

Arsitektur adalah lingkungan buatan yang

mempunyai bermacam-macam kegunaan

melindungi

manusia

dan

kegiatan-kegiatannya serta harta miliknya dari

elemen-elemen, dari musuh, dan dari

kekuatan-kekuatan

adikodrati,

membuat

tempat, menciptakan suatu kawasan aman

yang berpenduduk dalam dunia fana dan

menunjukkan status.

Ciri-ciri bangunan tropis, yaitu:

o

Adanya

ventilasi

silang

untuk

menjamin sirkulasi udara yang baik

o

Teritis atap cukup lebar

o

Bidang atap dan bidang dinding

mendapat bayangan yang cukup baik

o

Bahan bangunan dengan daya serap

yang rendah

o

Ketinggian plafon minimal 4 meter

Menurut Tri Harso Karyono, pakar

bangunan

tropis

dari

Universitas

Tarumanegara, Jakarta, wujud arsitektur

tropis lebih mengarah pada pemecahan

persoalan yang ditimbulkan iklim tropis,

seperti terik matahari, suhu tinggi, hujan,

dan kelembaban tinggi.

Menurut Corsini (1997), konsep

bangunan yang fleksibel terhadap perubahan

suhu

dan

kelembaban

udara

adalah

menghindari pemancaran dan pemantulan

panas

matahari

serta

utilitas

mesin

bangunan,

melalui

pemantulan

bahan

bangunan yang tepat, ventilasi dalam

bangunan yang sempurna dan menyeluruh

kesemua sudut ruangan, pemakaian bahan

bangunan

alami,

tata

tanaman

yang

mencukupi guna mendinginkan panas udara

dan produksi oksigen serta atap dan

langit-langit cukup tinggi untuk menaikkan udara

panas disamping perhatian pada organisasi

ruang yang dapat mengefesienkan gerakan

didalam bangunan

(10)

bentukan tradisional yang menjadikan ciri

khas dari bangunan ini dan adat si owner

bangunan ini.

Ciri-ciri bangunan tropis, yaitu:

o

Adanya

ventilasi

silang

untuk

menjamin sirkulasi udara yang baik

o

Teritis atap cukup lebar

o

Bidang atap dan bidang dinding

mendapat bayangan yang cukup baik

o

Bahan bangunan dengan daya serap

yang rendah

o

Ketinggian plafon minimal 4 meter

Konsep Perancangan

Konsep perancangan IKGS wedding

center adalah tradisional.

Gambar 1. Konsep dasar

Penerapan konsep

traditional

pada

desain perancangan IKGS wedding center

adalah sebagai berikut :

1.

Ornament

Ornament merupakan unsur yang

sangat dekat dengan konsep

traditional

.

Khusus untuk suku minangkabau tersendiri

memiliki berbagai macam jenis ornament.

Seperti ornament tumbuh-tumbuhan dan

ornament hewan. Untuk mencerminkan

suatu perayaan pernikahan

baralek gadang,

tidak semua ornament yang bisa masukkan

kedalam suasana seperti itu, beberapa dari

ornament

tumbuh-tumbuhan

dapat

melambangkan suatu pesta pernikahan salah

satu contohnya adalah ornament yang

berukirkan daun sirih. Daun sirih merupakan

jenis tanaman. Daun sirih dilambangkan

seperti penyambutan akan segala hal, baik

itu hidup yang baru maupun pemyambutan

untuk orang-orang yang sedang bertamu.

Bentukkan ornament yang diaplikasikan

pada bangunan dapat dilihat pada beberapa

dinding luar bangunan. (lihat gambar 2 dan

gamba 3.)

Gambar 2. Tampak bangunan

Gambar 3. Ornament Daun sirih Arsitektur Tropis Tradisional Atap Ornament Sirkulasi Udara Tanaman dan Air Rumah Panggung

(11)

5

Konsep

bentuk

atap

yang

diaplikasikan terhadap bangunan adalah

bentuk dari atap gonjong. Rumah adat

ditiap-tiap

suku

selalu

mencerminkan

kekhasannya dari bentuk atap. Ini juga yang

menjadi cirri khas dari rumah adat suku

minangkabau yang memiliki bentuk atap

gonjong. Hanya saja atap gonjong yang

dipakai telah diaplikasikan sedemikian rupa

menjadi sebuah atap gonjong yang lebih

modern

dan

kokoh

namun

tidak

meninggalkan kesan gonjong tersebut. (lihat

gambar 4, gambar 5 dan gambar 6.)

Gambar. 4 Bentuk Atap Gonjong

Gambar. 5 Tampak Atap Bangunan

Gambar. 6 Tampak Atap Bangunan dari sisi yang lain

Konsep

sirkulasi

udara

juga

termasuk hal yang penting diterapkan pada

konsep

traditional

dengan tema tropis.

(lihat gambar 7)

Gambar. 7 Sirkulasi Udara pada Denah

4.

Tanaman dan Air

Konsep tanaman dan air sangat erat

kaitannya dengan konsep

traditional

dan

tropis. Sehingga tetap merasakan kesejukkan

dan ketenangan meski matahari menyengat.

(lihat gambar 8)

(12)

Konsep rumah panggung sudah tentu

menjadi acuan dari

traditional

. Rumah

panggung juga diterapkan pada bangunan.

(lihat gambar 9)

Gambar. 9 Rumah Panggung

Zoning dan Sirkulasi Ruang Luar

Gambar. 10 Zoning dan Sirkulasi Ruang Luar

Pada

ground plan,

sirkulasi ruang

luar diatur sedemikian rupa sehingga

pengunjung yang datang dapat merasakan

representasi dari

traditional

dan tropis

seperti elemen bentuk massa bangunan,

ornament, tanaman, dan suasana yang

tenang namun tidak meninggalkan kesan

komersilnya bangunan ini. Terdapat mesjid

agar masyarakat juga dapat merasakan

fasilitas yang telah disediakan oleh owner.

Bangunan ini tidak memiliki pagar atau

pembatas site yang solid, akan tetapi

menggunakan tanaman untuk membatasi

ruang dalam tapak dan luar tapak, hal ini

ditujukan

karena

owner

tidak

ingin

memberikan efek yang egois terhadap

masyarakat

sekitar

tapak,

sehingga

bangunan ini terkesan untuk menyambut

siapapun yang menghampirinya.

Entrance Site

Sirkulasi keluar site

Drop off

Masuk Basement

Keluar Basement

Massa Bangunan

Drop off Angkutan Umum

(13)

7 Gambar. 11 Zoning Ruang Dalam Lanta 1

Gambar. 12 Zoning Ruang Dalam Lantai 2

Retail

Butik

Restauran

Salon

Percetakan

Wedding Organizer

Studio Poto

R. Pertemuan

Toilet

Gudang

Receptionist

R. Rias

Area Servis

(14)

sirkulasi udara didalamnya. Pada lantai 1

diperuntukkan

sebagai

area

komersil,

dimana terdapat didalamnya kebutuhan-

kebutuhan para calon pasangan pengantin,

dimulai dari kebutuhan dokumentasi poto

shoot pre-wedding dan pada saat hari H

pesta pernikahan, souvenir pernikahan, butik

khusus pakaian pengantin yang dapat dibeli

dan disewa oleh pengantin, salon dan SPA

kecantikkan, wedding organizer hingga

percetakan

undangan.

Juga

terdapat

restaurant yang berfungsi sebagai kebutuhan

fasilitas pendukung pada area komersil dan

juga sebagai pihak cathering untuk acara

pesta pernikahan nantinya.

Dan untuk lantai 2 difungsikan

sebagai

area

hall

pernikahan.

yang

didalamnya terdapat fasilitas untuk pihak

keluarga pasangan pengantin agar pihak

keluarga juga dapat merasakan kenyamanan

saat pesta berlangsung. Sirkulasi untuk para

tamu juga sangat diperhatikan pada lantai 2

ini, karena ruangan ini dapat menampung

hingga 1.000 undangan untuk itu sirkulasi

para tamu undangan diatur sedemikian rupa

dimulai sejak para tamu undangan datang,

lalu menuju meja penyambutan tamu,

selanjutnya

menuju

meja

hidangan,

kemudian dapat memilih sendiri posisi

tempat duduk yang diinginkan oleh tamu

undangan. Semua ini telah diatur sedemikian

rupa untuk kenyamanan para tamu undangan

agar tidak berdesak-desakkan seperti yang

terjadi

dibeberapa

wisma

pernikahan

ditempat yang lain.

Setelah melakukan berbagai tahapan

proses perancangan dapat disimpulkan

bahwa penerapan tema arsitektur tropis, dan

konsep perancangan tapak, konsep ruang

luar, konsep ruang dalam, dan konsep

bentukkan massa dapat menjawab masalah-

masalah perancangan yang ada sebelumnya,

antara lain :

1.

Ruang

pada

bangunan

dapat

memadukan

kebutuhan

dan

persiapan

sebelum

pernikahan

hingga pada saat acara pernikahan

berlangsung fungsi hall pernikahan

dan area komersil yang menyediakan

kebutuhan untuk pesta pernikahan

dengan

mempertimbangkan

aksesbilitas dan sirkulasi yang telah

disentuh oleh konsep

traditional

dan

tropis.

2.

Dengan merancang bangunan seperti

ini yang menganut pada tema tropis

dengan sentuhan konsep

traditional

(15)

9

ditengah keramaian kota Medan. Site

ini juga berbatasan langsung dengan

lingkungan

penduduk

sekitar.

Dengan

begitu

bangunan

ini

dirancang sedemikian rupa agar

owner dan masyarakat sekitar tetap

dapat berinteraksi dengan baik.

Dengan sentuhan

traditional

yang

kita sama-sama mengetahui bahwa

masyarakat zaman dulu sangat ramah

tamah antar satu dan lainnya, selalu

berinteraksi dengan sangat baik. Dan

dirancanglah sebuah bangunan yang

tidak memiliki batasan antara luar

site dengan dalam site. Bahkan

masyarakat sekitar juga dapat dengan

bebas memakai fasilitas mesjid yang

juga tersedia pada area dalam site.

Hal ini menjadi jembatan antara

owner dan masyarakat sekitar agar

dapat terus berinteraksi dengan baik

dan membuat masyarakat sekitar

tidak minder untuk melihat dan

merasakan suasana dalam site.

http://unpad.ac.id/content

www.google.hotelroyaldenaibukittinggi.com

Buku

Rencana Tata Ruang Tata

Bangunan Thn. 2012 - 2028

www.bps.sumut.com

Kamus Besar Bahasa Indonesia

Edisi

ketiga

,

Jakarta:

Balai

Pustaka.

www.wikipedia.com

www.ikgssumut.com

bukususunanstrukturor

ganisasiikatankeluargagasansaiyo.

www.google.gambarornamentminangkabau.

com

www.google.bandarakualalumpur.com

www.google.bandarasoekarnohatta.com

www.google.istanabudayanationaltheter-malaysia.com

Buku “Dari Arsitektur Traditional

Menuju

Arsitektur Modern”

(16)

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, atas Rahmat dan Karunia-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini tersusun tepat pada waktunya. Laporan ini berisikan penjelasan mengenai proyek Tugas Akhir dari penulis yang berjudul “Pusat Baralek IKGS di Medan“. Pada tahapan ini terdapat latar belakang , deskripsi proyek , elaborasi tema , analisa dan konsep dari perancangan bangunan.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

 Bapak Prof. Ir. M. Nawawiy Loebis, M. Phil, Phd., selaku dosen pembimbing I atas

kesabaran, perhatiannya dan kebesaran hatinya atas penulis dalam proses asistensi, masukan-masukan, inspirasi dan motivasi yang diberikan beliau kepada penulis.  Ibu Wahyuni Zahra, ST. MS selaku dosen pembimbing II atas kesabaran dan

perhatiannya dalam proses asistensi serta, masukan-masukan, serta motivasinya.  Bapak Ir. N. Vinky Rahman MT., selaku Ketua Jurusan Departemen Arsitektur USU

atas kerja keras, masukan, motivasi, dan usahanya yang mempertahankan penulis hingga penulis dapat melanjutkan juga menyelesaikan proyek tugas akhir ini.

 Bapak Imam Faisal Pane, ST. MT., selaku Sekretaris Jurusan Departemen Arsitektur

USU.

 Bapak Ir. Dwi Lindarto, H, MT., selaku dosen penguji atas kritikan dan masukannya

juga arahan dan perhatiannya.

 Kedua orang tua saya , yang selalu mendoakan saya disetiap sujudnya juga

memberikan pengertian dan kepercayaan yang begitu besar terhadap saya dan pilihan saya.

 Mhd. Sholihul Amri selaku abang kandung saya yang selalu memberikan dan memenuhi kebutuhan saya secara moral, bathin, fisik, dan do’a.

 Seluruh keluarga besar saya, Andung (nenek), om-om, tante-tante, Miftahul Husnah

Spd, dan Laila Delima Lubis, yang tidak pernah berhenti mendoakan saya dan membantu memulihkan kembali semangat saya hingga saya dapat kembali melanjutkan proyek tugas akhir ini.

 Rabita Akbari Sitompul S.T, teman seperjuangan yang selalu menyemangati dan meberikan arahan kepada saya juga selalu menemani saya disaat suka dan duka hingga saya tidak pernah merasa sendiri.

 Kawan-kawan seangkatan 2008, khususnya Rahmi, Welda, Marlina, Wenny, Dina,

(17)

hingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir saya.

 Sahabat-sahabat saya “Nurfadilah Nst, Fara Diba Batubara. S.H, dan Sri Ulia Sari”

yang selalu mensupport saya, menghibur, memberikan motifasi, menyemangati saya, dan selalu mendo’akan yang terbaik untuk saya.

 Semua pihak yang membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, Bapak Sekretaris

Dinas Sosial Sumatera Utara, seluruh pihak keluarga besar IKGS yang sangat membantu khususnya Bapak Taharuman S.E selaku sekertaris organisasi Ikatan Keluarga Besar Gasan Saiyo yang kebetulan beliau adalah “pak uwo” saya sendiri.

Penulis percaya laporan yang disusun masih jauh dari sempurna. Namun dengan adanya laporan ini, semoga dapat memberikan informasi dan gambaran yang cukup jelas mengenai proyek dan tema yang dipilih. Untuk itu penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini berguna bagi pihak yang membutuhkan. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Maret 2015

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Ada beberapa tahap kehidupan yang pasti kita lalui seperti ; lahir, hidup dan mati. Seprti yang kita ketahui, kelahiran adalah suatu awal dari kehidupan disetiap makhluk hidup. Dikehidupan manusia khususnya dibeberapa daerah dan Negara masing – masing memiliki ritual atau upacara kelahiran. Bahkan hal ini pun juga membedakan dimasing – masing agama. Khususnya masyarakat adat minangkabau, setelah disurvey dari beberapa sumber masyarakat minangkabau, mereka tidak memiliki ritual upacara kelahiran, hanya saja mereka terbiasa mengikuti ritual upacara kelahiran menurut syariat islam, yaitu yang biasa disebut akikahan. Prosesnya seperti membagikan daging kambing kepada sanak saudara dan fakir miskin (untuk bayi perempuan hanya 1 ekor kambing dan bayi laki – laki 2 ekor kambing).

Kemudian ada tahap hidup, dalam hal ini manusia tumbuh dan menjadi seseorang yang dewasa dan cukup umur untuk membina kehidupan dan berbagi dengan pasangannya. Pada umumnya manusia akan melangsungkan pernikahan, yaitu suatu upacara yang besar. Di ranah minang, merupakan aib jika seorang gadis dewsa belum berumah tangga. Karena itulah, pernikahan menjadi tanggung jawab orang tua dan karib kerabat. Begitu pentingnya arti pernikahan, hingga harta pusaka pun boleh digadaikan sebagai biaya pernikahan.

Masalah jodoh anak gadis harus dipikul oleh pihak laki – laki kerabat istri, yang popular disebut mamak. Peran yang dipegangnya sangat besar. Mamak, berasama orang tua mempertimbangkan calon menantu dan mengurus pernikahan kemenakannya hingga selesai. Dalam proses pencarian jodoh, aturan adat mengajarkan pentingnya penyaringan. Pemilihan calon suami harus dipikirkan dan dimusyawarahkan secara matang.

(19)

makan sirih. Pasambahan dipenuhi kalimat kiasan dan pantun, terutama saat lamaran disampaikan. Inilah cara menjaga etika dan kehormatan dengan menggunakan bahasa yang halus.

Ketika kesungguhan lamaran itu terbesit dari jawaban yang diberikan, pihak keluarga laki – laki mengajukan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi sebagai kewajiban secara adat. Diantaranya ada uang jemputan, menjemput marapulai, bertukar cincin, tungketan (cincin yang diikat dengan benang bersimpul khusus) dan sebagainya. Sedangkan masalah uang hilang menjadi pembicaraan khusus antar orang tua. Selanjutnya dua keluarga bermufakat mencari hari yang tepat untuk melangsungkan pernikahan. Baralek ata kenduri biasanya diusahakan lebih cepat agar tidak ada hal – hal yang menghalangi. Akad nikah berlangsung di rumah anak daro (pengantin perempuan) atau di mesjid. Marapulai (pengantin laki - laki) mengenakan pakaian kebesaran sesuai garis keturunan. Upacara pernikahan dilangsungkan menurut syariat islam. Usai ijab Kabul, rombongan marapulai dijamu di rumah anak daro. Jamuan diakhiri dengan doa syukur dan ucapan selamat.

Baralek gadang merupakan istilah lain dari kenduri besar. Sebelum upacara berlangsung, marapulai dijemput lalu diarak dengan iringan music tradisional. Pihak keluarga anak daro menyambut dengan pasambahan. Dipintu masuk, ibi – ibu menyirami marapulai dengan bareh kuning (beras kuning) dari kejauhan. Seorang perempuan dari pihak anak daromembasuh kaki marapulai, selanjutnya kedua mempelai bersanding dipelaminan yang menyerupai tahta. Kerabat dekat kedua pengantin akan makan basamo, yaitu menyantap hidangan bersama dengan duduk besila atau bersimpuh. Sementara itu, tamu biasa makan ala pramanan di kursi yang disediakan dihalaman rumah. Beragam menu khas tiap daerah tersaji lengkap, salah satu yang wajib ada adalah “rending daging”.

Dan yang terakhir tahap kematian. Kebanyakan masyarakat minangkabau menganut agama islam, sehingga banyak hal atau ritual yang mereka laksanakan menurut syariat islam, tidak terkecuali ritual kematian.

(20)

Bagi beberapa orang, karena terlalu berartinya moment untuk sebuah upacara pernikahan mereka lebih memilih untuk melaksanakannya dirumah orang tua mereka sendiri, ada berbagai alasan kenapa mereka memilih melaksanakan upacara pernikahan dirumah salah satunya karena mereka tidak ingin moment indah mereka ada ditempat/gedung yang lain selain tempat tinggal mereka sendiri.

Namun dilihat dari keadaan rumah- rumah dan lingkungan masyarakat sekarang ini, ada banyak hal yang menjadi alasan untuk para calon pengantin lebih memilih melaksanakan upacara pernikahan digedung- gedung serbaguna maupun diconvention hall. Salah satunya adalah dikarenakan luas halaman rumah mereka yang tidak cukup untuk menampung para tamu undangan yang akan hadir, rumah mereka berada didalam gang yang kecil sehingga terlampau sulit untuk dicapai, area rumah mereka berhadapan langsung dengan jalan raya, sehingga jika mereka melangsungkan upacara pernikahan dirumah, maka mereka harus menutup jalan sehingga terjadilah kemacetan dadakan.

Akan sangat disayangkan jika hal ini terus- terusan terjadi, akibatnya tingkat kemcetan bertambah, secara tidak langsung sudah megganggu para pengguna jalan raya tersebut dan jika mereka melaksanakan upacara pernikahan dirumah maka mereka akan melibatkan banyak pihak keluarga untuk bekerja keras membersihkan rumah yang sangat berantakkan akibat upacara pernikahan yang meraka laksakan, sehingga timbul ketidak enakkan hati mereka terhadap orang banyak.

IKGS (Ikatan Keluarga Gasan Saiyo) adalah suatu organisasi atau ikatan urang awak (panggilan untuk orang yang bersuku padang) yang tinggal merantau dari ranah minang. IKGS memiliki struktur organisasi yang kuat, yang dimulai dari pembina, penasehat, ketua umum, ketua I – IV, sekertaris umum, sekertaris I dan II, bendahara, dan terdapat beberapa seksi – seksi bidang serta para anggota, dan jumlah seluruh pengurus lain dari anggota sekitar 53 orang, jika di masukkan total keseluruhan dengan anggota jumlahnya akan mencapai ratusan orang.

Pada dasarnya gedung IKGS ini berfungsi sebagai tempat atau wadah untuk para perantau ranah minang berkumpul khususnya urang pariaman, tepatnya di kampung Gasan. Akan tetapi semakin berkembangnya zaman serta semakin banyaknya pengurus dan keanggotaan didalamnya, sehingga sekarang gedung IKGS ini semakin berkembang dan terus berkembang hingga sekarang.

(21)

keorganisasian IKGS dan ± Rp. 1.000.000,- untuk masyarakat yang tidak memiliki hubungan atau ikatan dengan keorganisasian. Dalam hitungan perbulannya gedung ini dapat mewadahi acara resepsi pernikahan hingga 4 kali.

Pada umunya di kota Medan belum terdapat fasilitas yang menyediakan seluruh kegiatan persiapan pernikahan dari awal hingga resepsi pernikahan. Biasanya yang terdapat di Medan hanyalah system paket. Misalnya dengan membeli gaun pengantin maka akan mendapatkan paket hadiah berupa perjalanan wisata untuk honeymoon. System ini sepertinya sudah biasa dan masih saja merugikan waktu untuk pasangan calon penganti yang sibuk.

Maka dari itulah dibutuhkan sebuah sarana yang bisa menampung segala kegiatan persiapan pernikahan dari awal sampai penyelenggaraan resepsinya. Untuk calon pengantin yang ingin mempersiapkan pernikahannya, bisa menggunakan sebuah jasa perencanaan pernikahan atau yang sering disebut Wedding Planner. Yang dapat membantu persiapan pernikahan dari awal sampai akhir dan segala macam keperluan yang dibutuhkan untuk mewujudkan mimpi menjadi kenyataan.

Secara umum Pusat Baralek IKGS ini akan menyediakan berbagai fasilitas yang dapat memenuhi segala keperluan itu, dimulai dari keperluan yang menyediakan toko – toko yang menjual souvenir atau cinderamata ucapan terimakasih untuk para tamu undangan, kemudian restaurant yang bisa dijadikan pilihan bagi pasangan kekasih untuk mengadakan lamaran atau pertemuan keluarga, kemudian fasilitas percetakan untuk undangan dan pusat kecantikan dan perawatn tubuh bagi para calon pengantin.

Bagian yang penting adalah fasilitas yang menyediakan berbagai model baju pengantin daerah khususnya adat minangkabau/ internasional, fasilitas photo studio untuk mengabadikan calon pasangan dengan gaun pengantinnya.

Dan hal yang paling terpenting adalah Convention Hall, yang digunakan untuk menyelenggarakan pesta pernikahan yang dapat mengakomodasikan segala hal yang telah dipersiapkan sebelumnya. Serta bonus bagi pengantin adalah sebuah biro perjalanan yang dapat memberikan informasi menenai perjalanan wisata untuk berbulan madu.

(22)

Gambar 1.2 Gedung BANUHAMPU

Gambar 1.5 Gedung IKGS

Gambar 1.3 Gedung IKB

Gambar 1.4 Gedung PKN Gambar 1.1 Titik – titik penyebaran

(23)

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan direncanakannya proyek Pusat Baralek IKGS ini didukung oleh beberapa faktor. Adapun faktor yang melatarbelakangi akan kehadiran Pusat Baralek IKGS tersebut, antara lain :

1. Menyediakan sarana fisik suatu Pusat Baralek IKGS yang pertama di kota Medan secara lengkap.

2. Menciptakan suatu wadah yang dapat menampung seluruh kegiatan pada saat pernikahan.

3. Menjadi fasilitator penyedia sarana yang terlengkap di kota Medan.

4. Mempublikasikan dan mempromosikan busana pengantin yang sesuai trend saat ini, baik itu busana daerah maupun internasional.

5. Menjadikan salah satu tujuan rekreasi di kota Medan.

6. Mengusahakan terciptanya komunikasi, pertukaran komunikasi dn interaksi dalam hal penyelenggaraan perkawinan yang menyenangkan.

7. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pernikahan adat minangkabau di Medan.

1.3 MASALAH PERANCANGAN

1.3.1 Identifikasi Masalah

Dalam melakukan perancangan ini banyak permasalahan yang dapat meliputi : A. Aspek perkotaan dan lingkungan

1. Berada pada kawasan bisnis.

2. Pencapaian ke lokasi kasus proyek harus mudah. 3. Ada sarana transportasi umum.

4. Kontribusi dan kaitannya dengan massa khususnya di kota Medan.

5. Belum adanya fasilitas serupa di kota Medan yang terlengkap pada satu tempat.

B. Aspek Manusia

Anggapan masyarakat bahwa Pusat Baralek IKGS sulit dikembangkan di kota Medan.

C. Aspek Bangunan

Beberapa aspek bangunan yaitu :

(24)

2. Penggabungan berbagai kegiatan yang termasuk didalam program kegiatan wedding centre dan pendukung lainnya.

3. Pengolahan massa bangunan yang mencerminkan wedding centre “Pusat Baralek IKGS” di kota Medan.

1.3.2 Perumusan Masalah

Dari permasalah yang didapat, maka diperlukan perumusan masalah yang diantaranya meliputi :

 Bagaimana merancang sebuah wadah yang mampu memadukan kegiatan yang berhubungan dengan pernikahan.

 Bagaimana membangun sebuah wadah yang mampu merangsang minat masyarakat terhadap wedding centre ( pusat baralek IKGS ).

 Bagaimana merancang bangunan dalam konteks kota yang terintegrasi dengan lingkungan sekitarnya.

1.4

PENDEKATAN

 Pendekatan Fungsi

untuk merancang ruang dengan kualitas yang nyaman dan memenuhi standar yang berkaitan dengan pencahayaan dan interior. Dan juga untuk mnyediakan ruang interaksi social maupun individu.

 Pendekatan Desain

Dilakukan dengan menggunakan perilaku secara universal sebagai arahan kreatifitas desain.

 Pendekatan Perilaku

1.5 LINGKUP DAN BATASAN

 Lingkup kajian pada perencanaan dan perancangan suatu wadah yang menampung segala kegiatan yang berkaitan dengan pernikahan.

 Pembahasan proyek ini menyangkut pengguna, pengelompokan kegiatan, desain arsitektural, dan konteks kota medan.

(25)

1.6 KERANGKA BERFIKIR

Ide/: Pusat Baralek IKGS

Tema : Arsitketur Perilaku Latar Belakang

 Perkembangan Trend masyarakat, menikah mewah dan megah digedung

 Kota Medan belum memiliki gedung yang dapat dijadikan sebagai pusat pernikahan khususnya untuk adat minag

Maksud dan Tujuan

 Memudahkan acara pernikahan tanpa melibatkan pihak keluarga

 Menghadirkan pusat pernikahan di Indonesia, khususnya Medan

 Memberikan fasilitas untuk penyelenggaraan pernikahan

 Meningkatkan kualitas dan kuantitas adat minangkabau

Perumusan Masalah

 Bagaimana merancang pusat baralek IKGS ini agar setiap ruang, bentuk, dan bahan yang digunakan dapat berfungsi secara maksimal.

 Bagaimana memilih lokasi yang sesuai untuk dapat mewujudkan rancangan bangunan yang memuat kegiatan- kegiatan yang diinginkan.

 Bagaimana pengolahan ruang dalam yang saling berintegrasi antar berbagai fungsi dalam kegiatan yang berbeda.

 Bagaimana merencanakan pencapaian / aksesibilitas yang mudah.

 Bagaimana mewujudkan desain yang sesuai dan mampu mencerminkan karakter kegiatan yang ditampung didalamnya sesuai dengan tema yang dipilih.

Analisa

 Analisa Kondisi Tapak

 Analisa Fungsional

 Analisa Teknologi

 Prinsip Tema dalam Pengumpulan Data

Survey Lokasi

 Pemilihan lahan yang sesuai

 Kondisi lahan yang ada Survey Literatur

 Data RUTRK

 Data Arsitek

Konsep Perancangan

Konsep Dasar

 Konsep Perancangan Tapak

 Konsep Perancangan Bangunan

 Konsep Struktur Bangunan

 Konsep Utilitas Bangunan Pra Perancangan

 Penzoningan

(26)

1.7 SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Bab I. Pendahuluan

Menjelaskan secara garis besar apa yang menjadi dasar perumusan perancangan yang meliputi latar belakang, maksud dan tujuan, sasaran, pendekatan, batasan masalah, kerangka berpikir, dan sistematika penulisan laporan.

Bab II. Deskripsi Proyek

Berisi terminology judul, alternatif lokasi, pemilihan lokasi, deskripsi kondisi eksisting, luas lahan, peraturan dan keistimewaan lahan, tinjauan fungsi, dan studi banding arsitektur dengan fungsi sejenis.

Bab III. Elaborasi Tema

Menjelaskan tentang pengertian tema yang diambil, interpretasi tema, keterkaitan tema dengan judul, dan studi banding arsitektur dengan tema sejenis.

Bab IV. Analisa

Berisi analisa kondisi tapak dan lingkungan, analisa fungsional, analisa teknologi, analisa dan penerapan, tema, dan kesimpulan.

Bab V. Konsep Perancangan

Berisi konsep penerapan hasil analisis komprehensif yang digunakan sebagai alternative pemecahan masalah.

Bab VI. Perancangan Arsitektur

(27)

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 TERMINOLOGI JUDUL

Pusat : Tempat yang terletak dibagian tengah, titik yang ditengah – tengah, Pusar, pokok pangkal atau yang menjadi tumpuan. (Menurut Kamus Bahasa Indonesia).

Baralek : Pernikahan (Menurut Bahasa Minangkabau).

IKGS : Singkatan dari Ikatan Keluarga Gasan Saiyo.

Jadi, pengertian dari “Pusat Baralek IKGS” adalah :

Suatu tempat untuk mewadahi segala kegiatan persiapan pernikahan hingga resepsi pernikahan khusus untuk masyarakat minangkabau di kota Medan dan diwadahi oleh IKGS.

Gedung ini memiliki fungsi utama yaitu, sebagai Hall Pernikahan, selain itu juga terdapat fungsi – fungsi penunjang lainnya yang dapat saling mendukung satu sama lain, seperti restaurant, percetakan undangan, salon kecantikkan, retail souvenir pernikahan dsb.

Fasilitas yang ada didalamnya meliputi :

a. Hall Pernikahan, suatu wadah untuk menampung acara resepsi pernikahan.

b. Salon, tempat dimana para calon pengantin mendapatkan perawatan atau berbagai macam treatment untuk mempersiapkan kecantikkan diri saat resepsi pernikahan akan digelar.

c. Restaurant, sebagai tempat atau area makan untuk para pengunjung serta staf karyawan serta pengelola gedung tersebut.

d. Studio Photo, tempat untuk para pengantin baru yang ingin melangsungkan photo prewedd mereka dan bisa juga sebagai lokasi pengambilan gambar pada saat acara resepsi digelar.

e. Gedung Serbaguna, wadah untuk para pengurus IKGS yang ingin melaksanakan kegiatan mereka di tiap minggu, tiap bulan ataupun tiap tahunnya.

f. Retail Souvenir, tempat perbelanjaan souvenir pernikahan.

(28)

h. Reseptionist, berada di area public yang berfungsi sebagai tempat pendaftaran untuk para calon pasangan pengantin yang ingin melangsungkan pernikahannya di gedung tersebut.

i. Kantor Pengelola, yang berada di area privat yang berfungsi sebagai wadah para pekerja/ pengelola gedung pusat baralek IKGS tersebut.

j. Ruang Servis, ruang servis dapat digolongkan didalam ruangannya adalah ; toilet, ruang perawatan dan kebersihan.

Disamping itu perancangan ini tetap berfokus pada perancangan dan perencanaan penggunaan bahan, material serta warna yang tepat untuk dinding, plafond, lantai, perabot, dan aksesorisnya. Dan harus tetep memperhatikan organisasi ruang, hubungan antar ruang, aktivitas pengguna, pencahayaan ruang, penghawaan, utilitas, antropometri, ergonomic ruang dan perabot.

2.1.1 Sejarah Wedding Centre

Sejak dahulu pada generasi kedua manusia, telah dilakukan perkawinan antar keluarga, yang kemudian manusia berkembang dan berpencar membentuk kelompok – kelompok tersendiri. Dan dari kelompok ini bermunculan beraneka ragam suku adat istiadat yang berbeda. Hingga saat ini upacara perkawinan menjadi pusat perhatian sekaligus kebanggaan masyarakat daerah yang didasarkan atas dan bersumber kepada kekerabatan, keleluhuran dan kemanusiaan serta berfungsi melindungi keluarga. Upacara pernikahantidak dilakukan secara seragam disemua tempat, tetapi terdapat berbagai variasi menurut tempat diadakannya, yaitu disesuaikan dengan pandangan mereka pada adat tersebut dan pengaruh adat lainnya pada masa lampau.

Ada beberapa orang yang telah memeluk agama lain, namun masih menjalankan adatnya, sehingga terdapat perbedaan didalam adat istiadat pernikahan yaitu terutama dipengaruhi adat lain, adat setempat, agama, pengetahuan dan pengalaman mereka masingg – masing. Pesta dan upacara pernikahan merupakan saat pertalian sepanjang kehidupan manusia yang sifatnya universal, oleh karena itu upacara pernikahan selalu ada pada hamipir setiap kebudayaan.

Sebelum 1753 belum terdapat acara pernikahan yang dilakukan secara formal. Jauh sebelum bangsa Anglo – Saxon, orang tua pengantin wanita akan memimpin pesta umum,

dinamakan “bewedding” dimana pengantin lelaki dan keluarganya dating pada pengantin

(29)

Di Indonesia ini juga terdapat beberapa contoh pernikahan yang akan menjadi patokan proyek Pusat Pernikahan, yaitu pernikahan adat Jawa, pernikahan adat Cina, pernikahan adat Melayu, pernikahan adat Batak, dan khususnya Pernikahan di adat Minangkabau dsb.

 Pernikahan Adat Minangkabau

Di ranah minang sendiri ada beberapa ritual yang harus dijalani bagi si calon pengantin wanita dan pria. Dan hal yang berbeda pada adat pernikahan minangkabau ini adalah, keluarga dari si calon pengantin wanitalah yang akan datang menemui keluarga dan meminang si calon pengantin pria, dengan kata lain pihak dari pengantin wanitalah yang akan membeli si pengantin pria.

Adapun beberapa ritual yang harus dijalani bagi calon pengantin, yaitu :

 Perjodohan

Untuk masalah jodoh si anak gadis harus dipikul oleh pamannya. Dalam proses pencarian jodoh, aturan adat mengajarkan pentingnya penyaringan. Dan pemilihan calon suami harus dipikirkan dan dimusyawarahkan. Yang pada umumnya diadakan ditempat tinggal si calon pengantin perempuan.

 Maninjau

Merupakan penjajakan awal, bila diperoleh kesepakatan kedua belah pihak, maka dilanjutkan dengan meminang secara adat. Yang biasanya diadakan ditempat tinggal perempuan.

 Meminang

Pada hari yang telah disepakati, rombongan keluarga dan kerabat si gadis berangkat menuju rumah orang tua calon suami untuk meminang. Pertemuan kedua belah pihak keluarga ini diawali dengan pasambahan ( pidato adat ) disertai makan sirih. Pada umumnya ritual ini dilangsungkan ditempat tinggal calon pengantin laki-laki. Hal ini terjadi dikarenakan pada umumnya adat minangkabau sedikit berbeda dari adat-adat lain yang ada di Indonesia. Didalam adat minangkabau calon pengantin wanita lah yang meminang calon pengantin perempuan.

 Bertukar cincin ( tunangan )

Seperti pada umumnya, bertunangan diadat minangkabau juga sama ritualnya dengan cara bertunangan diadat-adat Negara Indonesia yang lainnya. Dan hal ini pada umumnya dilangsungkan ditempat tinggal calon pengantin wanita.

 Musyawarah

(30)

 Baralek

Sebelum upacara berlangsung, pengantin laki – laki dijemput lalu diarak dengan iringan music tradisional. Pihak keluarga pengantin perempuan menyambut dengan pasambahan dipintu masuk, ibu – ibu menyirami pengantin laki – laki dengan bareh kuning ( beras kuning ) dari kejauhan. Seorang perempuan dari pihak pengantin perempuan membasuh kaki pengantin laki – laki. Dan selanjutnya kedua mempelai bersanding di pelaminan. Pada saat yang bersamaan, keluarga dan kerabat dekat beserta sanak saudara kedua pengantin akan makan basamo ( makan bersama ), yaitu menyantap hidangan dengan duduk bersila. Sementara tamu undangan biasa akan makan ala prasmanan di kursi yang telah disediakan dihalaman rumah. Pada umumnya diranah minang, masyarakat sekitar melangsungkan pernikahan secara sederhana dengan hanya mengundang keluarga besar serta kerabat dekat menyangkut tetangga terdekat, dan dilangsungkan dirumah tinggal pengantin perempuan.

Untuk menyelenggarakan suatu pesta pernikahan yang indah, meriah dan mengesankan serta dengan konsep yang matang menjadi suatu tren ditengah – tengah masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat kota Madan, terutama bagi pasangan yang sibuk dan tidak mau melibatkan keluarga tetapi ingin mewujudkan pesta pernikahan yang indah, meriah, dan mengesankan. Maka dibutuhkan sebuah jasa perencana pernikahan atau yang sering disebut sebagai wedding organizer.

(31)

2.2

LOKASI

2.2.1 Kriteria Pemilihan Lokasi

Dengan pertimbangan segi fungsi yang dapat mendukung tujuan dari bangunan dan membantu kelancaran aktifitas yang berlangsung didalamnya. Didalam tabel berikut terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan lokasi bangunan.

1. Kriteria Pemilihan Lokasi

Terdapat beberapa kriteria dalam pemilihan lokasi mengingat fungsi bangunan yang dirancang merupakan bangunan fasilitas hiburan dan komersial yang bersifat publik dan berskala kota.

Berikut ini table kriteria pemilihan lokasi :

NO KRITERIA PEMILIHAN LOKASI

1 Tinjauan terhadap struktur kota Berada pada sub urban kota yang merupakan daerah pemukiman, perdagangan dan rekreasi dan berada didekat jalan besar.

2 Pencapaian Dapat diakses dari segala penjuru kota, baik angkutan umum, maupun pribadi.

3 Area pelayanan Lingkungan sekitar memiliki fungsi – fungsi yang dapat saling mendunkung dengan bangunan yang direncanakan, atau disekitar permukiman belum ada pusat pernikahan.

4 Peraturan Tanah milik pemerintah atau pribadi Nilai lahan cukup tinggi untuk daerah komersil. Untuk pengembangan kawasan permukiman, perdagangan dan rekreasi , WPP C atau WPP D

KDB bangunan 60% KLB bangunan lantai

[image:31.595.13.582.191.783.2]

5 Menurut IKGS Lokasi tetap, dengan kata lain lokasi tidak akan dipindahkan kemanapun. Hanya saja lokasi akan diperluas sesuai kebutuhan ruangan pada bangunan.

(32)

2.2.2 PEMILIHAN LOKASI

Untuk mencapai target yang diharapkan, maka acuan yang hendak dipakai dalam menentukan lokasi site adalah WPP yang terdapat dalam RUTRK pemerintah kota Medan. Berikut merupakan tabel Wilayah Pengembangan Pembangunan beserta peruntukan wilayahnya.

WPP

Cakupan

Kecamatan

Pusat

Pengembangan

Peruntukan Lahan

Program Pembangunan

A

M. Belawan

M. Marelan

M. Labuhan

BELAWAN

Pelabuhan, Industri,

Permukiman,

Rekreasi, Maritim

Jalan baru, jaringan air

minum,

septic

tank,

sarana pendidikan dan

permukiman.

B

M. Deli

TJ. MULIA

Perkantoran,

Perdagangan,

Rekreasi Indoor,

Permukiman

Jalan baru, jaringan air

minum,

pembuangan

sampah,

sarana

pendidikan.

C

M. Timur

M. Perjuangan

M. Tembung

M. Area

M. Denai

M. Amplas

AKSARA

Permukiman,

Perdagangan,

Rekreasi

Sambungan air minum,

septic tank, jalan baru,

rumah permanen,

sarana

pendidikan

dan

kesehatan.

D

M. Johor

M. Baru

M. Kota

M. Maimoon

M Polonia

INTI KOTA

CBD,

Pusat

Pemerintahan,

Hutan Kota, Pusat

Pendidikan,

Perkantoran,

Rekreasi

Indoor,

Permukiman

Perumahan

permanen,

pembuangan

sampah,

sarana pendidikan.

E

M. Barat

M. Helvetia

M. Petisah

M. Sunggal

SEI

SEKAMBING

Permukiman,

Perkantoran,

Perdagangan,

Konservasi,

Sambungan air minum,

septic tank, jalan baru,

rumah permanen,

sarana

(33)

M. Selayang

M. Tuntungan

Rekreasi, Lapangan

Golf, Hutan Kota

kesehatan.

Keberadaan kawasan perencanaan dapat dilihat pada peta di bawah ini :

Setelah dianalisa dan terlihat dari criteria pemilihan lokasi maka lahan ini lah yang tepat sebagai lahan proyek untuk pembangunan “Pusat Baralek IKGS”, yaitu di jalan Laksana. Ada beberapa alasan mengapa lokasi ini yang menjadi pilihan :

 Bangunan IKGS terdapat di jalan ini.

 Wilayah di kecamatan Medan Area yang memiliki 12 Kelurahan ini yang dimasing – masing Kelurahannya mayoritas masyarakat bersuku Minangkabau.

 Wilayah padat pemukiman penduduk.

 Dekat dengan jalan kota.

WPP A

Pelabuhan, Industri,

Permukiman, Rekreasi, Maritim

WPP B

Perkantoran,

Perdagangan, Rekreasi Indoor, Permukiman

WPP C

Permukiman,

Perdagangan, Rekreasi WPP D

CBD, Pusat

Pemerintahan, Hutan

Kota, Pusat Pendidikan,

Perkantoran, Rekreasi Indoor, Permukiman

WPP E

Permukiman,

Perkantoran,

Perdagangan,

Konservasi, Rekreasi,

Lapangan Golf, Hutan

[image:33.595.10.588.194.646.2]

Kota

(34)

 Kasus Proyek : Pusat Baralek IKGS  Status Proyek : Fiktif

 Pemilik Proyek : Swasta  Lokasi Tapak : Jl. Laksana  Batas Site :

o Utara : Rumah Penduduk

o Timur : Rumah toko/ Rumah Penduduk o Selatan : Rumah Penduduk

o Barat : Rumah Penduduk  Luas Lahan : 1.526 Ha

 Kontur : Datar  KDB : 60%  KLB : max 4

 GSB : 7m (½ n + 1)

n = lebar jalan

 Bangunan Eksisting :  Potensi Lahan :

o Terletak di pusat kota Medan

o Berada pada kawasan perdagangan dan rekreasi o Transportasi 17ancer dan baik

(35)
[image:35.595.11.586.144.643.2]
(36)

2.2.3 Penempatan lokasi

Posisi site pada saat ini tidak jauh dari pusat kota, namun berdasarkan Rencana Tata Ruang dan Tata Bangunan (RTRTB) Medan, ”Mewujudkan Kecamatan Medan Area

sebagai Kawasan Kantong Permukiman yang Nyaman, Harmonis dan Berkelanjutan

baik dari Sisi Sosial, Ekonomi, dan Daya Dukung Lingkungan dalam Rangka

Mendukung Perkembangan Pusat-Pusat Utama Kota Medan dalam Jangka Waktu 20

Tahun ke Depan”

Untuk transportasi dari dan ke site ( khususnya kendaraan umum ) sangat banyak, hal ini membuat pengunjung tetap merasa aman untuk datang dan pulang ke bangunan sampai malam hari.

Deskripsi kondisi eksisting lokasi sebagai tapak rancangan

 Kasus Proyek : Pusat Baralek IKGS

 Status Proyek : Fiktif

 Pemilik Proyek : Pihak Swasta

 Lokasi Tapak: Jln. Laksana, Kecamatan Medan Area Kotamadya Medan

 Batas-batas site

o Batas Utara : JL.Utama, Pemukiman

penduduk.

o Batas Timur : Rumah Toko, Pemukiman penduduk o Batas Selatan : JL. Halat, Kantor BNI, Area kuliner o Batas Barat : Pemukiman penduduk

 Luas Lahan : + 1.526 Ha

 Kontur : Datar

 KDB : 60 %

 KLB : max 4 lantai

 GSB

o Jln. Halat : 12 meter o Jln. Laksana : 4 meter

 Bangunan Eksisting : wilayah pemukiman padat penduduk dan jalan kota

 Potensi Lahan : o Terletak dipusat kota

o Berada pada kawasan komersil dan pariwisata o Transportasi lancar dan baik

(37)

2.3

TINJAUAN FUNGSI

2.3.1 Tinjauan Umum

 Sejarah dan Perkembangan Pusat Pernikahan

(38)

yang berbeda. Hingga saat ini upacara perkawinan menjadi pusat perhatian sekaligus kebanggaan masyarakat daerah yang didasarkan atas dan bersumber kepada kekerabatan, keleluhuran dan kemanusiaan serta berfungsi melindungi keluarga. Upacara pernikahan tidak dilakukan secara seragam disemua tempat, tetapi terdapat berbagai variasi menurut tempat diadakannya, yaitu disesuaikan dengan pandangan mereka pada adat tersebut dan pengaruh adat lainnya pada masa lampau.

Ada beberapa orang yang telah memeluk agama lain, namun masih menjalankan adatnya, sehingga terdapat perbedaan didalam adat istiadat pernikahan yaitu terutama dipengaruhi adat lain, adat setempat, agama, pengetahuan dan pengalaman mereka masing

– masing. Pesta dan upacara pernikahan merupakan saat pertalian sepanjang kehidupan manusia yang sifatnya universal. Oleh karena itu upacara perkawinan selalu ada pada hampir setiap kebudayaan.

2.4

DESKRIPSI KEBUTUHAN RUANG

2.4.1 Deskripsi Pengguna, Kegiatan, dan Kebutuhan Ruang

Fasilitas Fungsi Pengguna Kegiatan Kebutuhan

Ruang

Kantor

Pengelola

Mengelola Pengelola

Mengatur

administrasi

Isoma

R.administrasi

WC/ Toilet

R. Karyawan

R. Duduk Karyawan

Melayani

pengunjung

Memeriksa

kondisi ruangan

Isoma

Convention hall Tempat upacara pernikahan berlangsung

Karyawan

Melayani tamu undangan

 Isoma

 WC/ Toilet

 R. Duduk

Stage

Back Stage Tamu

undangan

 Melihat- lihat

 Jalan- jalan

 Duduk- duduk

(39)

prosesi acara

 Ngobrol Pasangan

pengantin

 Duduk

 Berdiri

 Jalan- jalan

Salon/ SPA Tempat

Perawatan Tubuh

Karyawan

Melayani pengunjung

Memeriksa

kondisi ruangan

Isoma

R. Pengelola

R. SPA

R. Ganti

R. Perawatan

WC/ Toilet

R. Karyawan Pengelola

Mengatur

administrasi

Isoma

Pengunjung  Perawatan tubuh

 Merias

Butik Butik Karyawan  Melayani

pengunjung

Memeriksa

kondisi ruangan

Isoma

R. Pengelola

R. Ganti

Area

Pameran

R. Karyawan

Pengelola

Mengatur Administrasi

Isoma

Pengunjung

Melihat- lihat

Jalan- jalan

Fitting pakaian

Studio Photo Studio Photo Karyawan  Melayani pengunjung

 Isoma

 R. Tunggu

 R. Pengelola

 R. Karyawan

 Studio Photo Pengunjung  Mengantri

(40)

administrasi

 Mengawasi R. Serbaguna Tempat

Perkumpulan IKGS

Pengurus  Rapat

 Pengajian

 Pertemuan

 Area duduk

 WC/ Toilet

Orang- orang yang

bersangkutan

 Pengajian

 Pertemuan

Restaurant Area Makan Pengelola  Mengatur administrasi

 Mengawasi

 Isoma

 Reataurant

 WC/ Toilet

 R. Service

Karyawan  Melayani pengunjung

 Servis

 Isoma

Pengunjung  Makan/ minum

 Duduk- duduk

 Ngobrol

Kantin Area makan Pengelola  Mengawasi  R. Makan

 Dapur

 Kasir Karyawan  Melayani

pangunjung

Pengunjung  Makan/ Minum

 Duduk- duduk

 Ngobrol Fasilitas

ibadah

Musholla Pengelola  Beribadah  Ruang Wudhu

 Ruang Sholat

 WC/ Toilet Karyawan

Pengunjung

Fasilitas servis Pos Satpam Satpam  Menjaga keamanan

 Pos satpam

 Gudang

 Toilet

 Ruang genset

 Ruang utilitas Karyawan  Menyimpan

barang

 Membersihkan WC/ Toilet

(41)

dan

mematikan genset

Fasilitas parkir Pengelola  Memarkirkan

kendaraan

 Parkir roda 2

 Parkir roda 4 Pengunjung

2.4.2 Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang

Fasilitas utama pada Pusat Baralek IKGS ini adalah sebagai berikut :

1) Fasilitas Hall Pernikahan

Merupakan suatu fasilitas untuk ruang diadakannya acara resepsi pernikahan. Untuk merancang sebuah Hall Pernikahan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut :

 Muatan (manusia)

 HVAC (Heat Ventillitation Air Conditioning

Semua alat elektronik menghasilkan panas, sehingga ruangan di sekitarnya perlu didinginkan agar panas mesin dapat mengalir. Toleransi kelembapan udara untuk komputer lebih kecil daripada manusia yaitu sekitar 45% - 55% kelembapan nisbi. Jadi, jika kelembapan udaranya terlalu rendah maka akan menimbulkan listrik statis, dan jika terlalu tinggi, maka akan menimbulkan kondensasi, korosi, dan korsleting listrik.

 Penangkal petir dan pencahayaan

Pencahayaan ruang membutuhkan intensitas cahaya sebesar 350 lux.

 Fire Protection

 Flooring

 Monitoring

2) Fasilitas Gedung Serbaguna

[image:41.595.13.578.54.637.2]

Gedung serbaguna ini berfungsi untuk mewadahi kegiatan para pengurus di tiap harian, mingguan, dan bulanan. Seperti pengajian, rapat ikatan, dan kegiatan lainnya.

(42)

Fasilitas Pendukung pada bangunan ini yaitu : 1) Salon

2) Butik 3) Restaurant 4) Sanggar Seni

2.5

STUDI BANDING PROYEK SEJENIS

MANTEN HOUSE

One Stop Shopping

Dengan konsep one stop shopping, Manten House bertujuan memudahkan calon pengantin dalam mempersiapkan hari pernikahan mereka. Manten House merupakan wadah bagi tempat- tempat jasa pernikahan seperti undangan, pakaian, souvenir, dokumentasi dan catering. Manten House tidak mengenakan management fee untuk konsultasi klien. Klien bebas menanyakan pertanyaan apa saja atau berkonsultasi tentang konsep pernikahan yang diinginkan mereka.

Manten House menyediakan berbagai paket pengantin, dari harga sekitar Rp. 50 juta hingga Rp. 150 juta. Paket standart (sekitar Rp. 50 juta) adalah paket termurah yang ditawarkan Manten House. Paket ini termasuk rias pengantin, akad nikah dan resepsi, busana resepsi pengantin, tat arias dan busana dua pasang orang tua, tat arias dan busana empat orang penerima tamu, serta tat arias dan busana lima pasang among tamu. Juga catering buffet untuk 500 orang tamu, photo studio, photo liputan, dekorasi, MC dan hiburan, kartu undangan 250 lembar, souvenir 250 pieces, serta pemakaian mobil yang dihias selama 8 jam khusus untuk wilayah DKI Jakarta.

Paket ini tidak termasuk biaya sewa gedung. Jika tidak mau repot- repot mencari gedung, bisa mengambil paket exclusive (sekitar Rp. 80 juta). Gedungnya dilengkapi ruang karpet ber- AC, ruang tunggu keluarga, meja kursi dan penerima tamu, 100 kursi tamu dan 2 buah kotak uang. Ada juga paket super Exclusive. Yang membedakan harga dari ketiga paket ini adalah gedung dan fasilitas yang diberikan. Semakin mahal harga paket, semakin bagus gedung atau hotel yang digunakan, serta semakin mewah fasilitas lainnya seperti shooting atau rias pengantin.

Tidak harus dengan paket, Manten House juga bisa menggarap pesta pernikahan yang disesuaikan dengan keinginan dan budget yang dimiliki klien. Namun system paket, mempunyai beberapa keuntungan. Selain harga lebih murah, kekhawatiran seperti catering

(43)
(44)

BAB III

ELABORASI TEMA

3.1. ALASAN PEMILIHAN TEMA

Pusat Pernikahan Minangkabau yang fungsi utamanya adalah sebagai

tempat untuk pasangan calon suami

istri yang akan melangsungkan resepsi

pernikahannya digedung ini, direncanakan menggunakan Arsitektur Tropis dalam

pemecahan desainnya. Tema ini dipilih dalam mempertimbangkan beberapa faktor :

 Dengan memanfaatkan iklim tropis pada Negara Indonesia ini terkhusus pada Provinsi Sumatera Utara, sehingga penulis menerapkan pemecahan untuk mengurangi kadar suhu kelembaban, mengurangi kadar panas matahari yang masuk kedalam , memanfaatkan sinar matahari untuk mengurangi pencahayaan buatan pada bangunan.

 Arsitektur Tropis yang diterapkan, yang dalam hal ini mengadopsi sedikitnya pada Arsitektur Vernakular. Yang juga akan menjadi identitas pada bangunan hingga masyarakat akan mengenali bangunan sebagai gedung suku minangkabau.

3.2.

PENGERTIAN TEMA

Arsitektur Tropis

Arsitektur adalah lingkungan buatan yang mempunyai bermacam-macam kegunaan melindungi manusia dan kegiatan-kegiatannya serta harta miliknya dari elemen-elemen, dari musuh, dan dari kekuatan-kekuatan adikodrati, membuat tempat, menciptakan suatu kawasan aman yang berpenduduk dalam dunia fana dan cukup berbahaya, menekankan social dan menunjukkan status.

Tropis adalah daerah yang terletak diantara garis isotherm 200 disebelah bumi utara dan selatan. Daerah sekitar khatulistiwa, daerah yang beriklim panas.

(45)

Menurut Tri Harso Karyono, pakar bangunan tropis dari Universitas Tarumanegara, Jakarta, wujud arsitektur tropis lebih mengarah pada pemecahan persoalan yang ditimbulkan iklim tropis, seperti terik matahari, suhu tinggi, hujan, dan kelembaban tinggi. Bangunan dapat bercorak, bergaya, atau berwarna apa saja. Tetapi dengan syarat, desain bangunan itu dapat mengubah kondisi iklim luar yang tidak nyaman menjadi kondisi yang nyaman bagi manusia. Kriterianya yaitu fluktuasi suhu ruangan, fluktuasi kelembaban, intensitas cahaya, aliran atau kecepatan udara, adakah air hujan masuk bangunan, serta adakah terik matahari mengganggu penghuni dalam bangunan.

Menurut Corsini (1997), konsep bangunan yang fleksibel terhadap perubahan suhu dan kelembaban udara adalah menghindari pemancaran dan pemantulan panas matahari serta utilitas mesin bangunan, melalui pemantulan bahan bangunan yang tepat, ventilasi dalam bangunan yang sempurna dan menyeluruh kesemua sudut ruangan, pemakaian bahan bangunan alami, tata tanaman yang mencukupi guna mendinginkan panas udara dan produksi oksigen serta atap dan langit-langit cukup tinggi untuk menaikkan udara panas disamping perhatian pada organisasi ruang yang dapat mengefesienkan gerakan didalam bangunan. Meletakkan empat ventilasi angin pada dinding diatas lantai, pada jendela, pada dinding atas dan pada langit-langit. Tujuannya adalah ventilasi yang bergerak teratur, lurus dan menyeluruh ke sudut ruangan.

Ciri-ciri bangunan tropis, yaitu:

 Adanya ventilasi silang untuk menjamin sirkulasi udara yang baik  Teritis atap cukup lebar

 Bidang atap dan bidang dinding mendapat bayangan yang cukup baik  Bahan bangunan dengan daya serap yang rendah

 Ketinggian plafon minimal 4 meter

3.3.

INTERPRETASI TEMA

Arsitektur tropis pada pokoknya adalah mengurangi atau meniadakan factor-faktor yang merugikan, seperti radiasi matahari yang kuat dan memanfaatkan faktor-faktor yang menuntungkan, seperti cahaya langit dan aliran udara sampai jumlah tertentu.

(46)

diharapkan dapat mengubah pengaruh langsung dari iklim seperti temperature udara, radiasi matahari, angin dan kelembaban udara.

Gedung Pernikahan adalah suatu tempat yang pada zaman sekarang ini bukan lagi sebagai tempat yang dianggap sakral, meskipun dalam suasana pernikahan tersebut nantinya akan sedikit merasakan suasana yang sakral, akan tetapi kehidupan modern pada zaman sekarang ini juga ikut andil dalam hal suasana pernikahan. Sehingga banyak pasangan yang melangsungkan pernikahannya mengandung unsur modern. Dengan suasana yang ramai akan orang-orang, gedung pernikahan akan terasa sumpek dan pengap. Sangat jarang sekali para tamu undangan yang datang akan merasa nyaman dengan suasana yang seperti itu. Dengan pesatnya perkembangan ahli pembangunan pada zaman sekarang ini, setiap bangunan mutlak diperhatikan kenyamanan saat berada didalam bangunan tersebut. Berhubungan dengan kondisi lingkungan terutama iklim setempat : iklim tropis dengan cirri-ciri kelembaban tinggi. Perbedaan suhu yang tinggi dan curah hujan yang cukup banyak.

Permasalahan yang timbul adalah bagaimana mengantisipasi panas yang tidak menyenangkan, memperkecil tingkat penguapan, menata pencahayaan didalam ruangan, mengantisipasi tempiasan air hujan, dan lain sebagainya.

Arsitektur tropis hadir untuk membantu memecahkan permasalahan perancangan dalam suatu kondisi lingkungan beriklim tropis, dengan tujuan menciptakan suatu tingkat kenyamanan yang optimal.

Arsitektur tropis adalah lingkungan buatan manusia sebagai tempat berlindung yang perancangannya disesuaikan dengan daerah sekitar khatulistiwa yang beriklim panas.

3.3.1 Faktor-faktor utama dalam iklim tropis adalah:

a. Matahari

b. Pergerakan udara c. Kelembaban d. Hujan

Faktor-faktor utama yang mempengaruhi kenyamanan:

a. Matahari

 Sengat dan silau

(47)

Tanggapan terhadap perancangan:

 Menghindari pemanasan fasade yang berlebihan

 Penggunaan skylight untuk memasukkan sinar matahari dapat digunakan

untuk menghindari ruang-ruang gelap dibagian dalam ruangan  Pemantulan oleh air atau overhang

 Perlindungan terhadap matahari: tirai horizontal dan vertikal, vegetasi.

b. Pergerakan udara dan kelembaban

Pergerakan udara mutlak diperlukan dalam ruangan (syarat kesehatan) dan dapat membantu mengurangi kelembaban dan panas dalam ruangan.

Tanggapan terhadap perancangan:

 Ventilasi silang, mengakibatkan pergerakan udara didalam ruangan diperlukan,

sebaiknya mengenai tubuh manusia, dapat menciptakan kesejukan dalam ruangan.

 Vegetasi, membelokkan arah angin

 Bentuk bangunan, massa bangunan yang menangkap angin untuk memasukkan

udara kedalam bangunan

 Tinggi bangunan, semakin tinggi bangunan, semakin kuat angin yang melewati

sisi bangunan

 Overhang/kanopi, menyebabkan aliran udara keatas ruangan

c. Hujan

Bisa tiba-tiba turun hujan dengan intensitas yang sangat tinggi disertai tiupan angin.

Tanggapan terhadap perancangan:

 Perlu diantisipasi dengan bentuk atap lebar dan teritisan atap untuk mencegah

tempias kedalambangunan.

 Perlu adanya atap pelindung untuk selasar.

3.3.2. Deskripsi Arsitektur Minangkabau

3.3.2.1. Analisa Arsitektural

(48)

3.3.2.1.1. Hirarki Ruang

Perbedaan antara arsitektur modern dan arsitektur tradisional dapat dilihat pada ada tidaknya ruang peralihan. Dimana pada arsitektur modern antara public dan privat tidak berbatasan secara langsung melainkan dialihkan dulu keruang peralihan yang dapat bersifat semi public, sehingga segala aktifitas penghuni yang bersifat privat tidak terganggu oleh aktivitas public. Sedangkan pada arsitektur minangkabau daerah public dan privat tidak dihubungkan oleh suatu ruang peralihan, sehingga segal aktivitas penghuni yang bersifat privat dapat dilihat dari daerah public.

Perbedaan konsep dasar keduanya dapat dilihat pada fungsi rumah tinggal dibawah ini :

 Konsep dasar rumah gadang

 Konsep dasar rumah tinggal Ruang Penerima

Bandua Tapi

Labuah Gajah

Bandua Tangah

Ruang Pribadi Bilik

Ruang Penerima

Ruang Beranda

Ruang Tamu

Ruang Peralihan

Ruang Keluarga

Ruang Makan

Ruang pribadi

Kamar Tidur

Kamar Mandi Konsep Dasar Rumah Gadang

(49)

3.3.2.1.2.

Sirkulasi Udara

Pada banguna rumah gadang sirkulasi udara tidak terjadi secara ideal, karena rumah gadang ini bukaannya hanya terdapat pada bagian depan, sehingga tidak terjadi ventilasi silang.

3.3.2.1.3. Efisiensi Sirkulasi

3.

Gambar

Gambar 1.  Konsep dasar
gambar 4, gambar 5 dan gambar 6.)
Gambar. 10 Zoning dan Sirkulasi Ruang Luar
Gambar. 11 Zoning Ruang Dalam Lanta 1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pokja Pengadaan Barang dan Jasa Lainnya Sekretariat DPRD Kabupaten

Bagi Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan yang telah lengkap sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak Investasi Kolektif MANDIRI INVESTA

Janji bahwa pelunasan utang yang dijaminkan dapat dilakukan dengan cara angsuran yang besarnya sama dengan nilai masing-masing hak atas tanah yang merupakan bagian

Sampai dengan saat ini Nigeria belum memproduksi susu kental manis secara lokal, hal tersebut menjadikan Nigeria sebagai negara yang memiliki potensi besar bagi produsen Susu

Durianto (2013:58), mengungkapkan bahwa “Minat beli adalah keinginan untuk memiliki produk, minat beli akan timbul apabila seseorang konsumen sudah terpengaruh

Skenario merupakan suatu pengambaran langkah-langkah aksi aktor terhadap sistem untuk melakukan input data penggunana aplikasi forecasting, untuk skenario use case

Berdasarkan hasil uji statistik mann-whitney U dengan tingkat kepercayaan 95% pada kelompok eksperimen setelah perlakuan dengan kelompok kontrol didapatkan hasil bahwa

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Penciptaan/Perancangan Karya Desain ini,