Imam Syuhada, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
(Penelitian Tindakan Kelas Menerapkan Didactical Design Research di Kelas IV SDN Gedeg Kecamatan Taktakan Kota Serang)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
Imam Syuhada 1101490
PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
Imam Syuhada, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED
LEARNING BERDASRKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR
SISWA
Oleh
Imam Syuhada
Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
© Imam Syuhada 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Imam Syuhada, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
HALAMAN PENGESAHAN
IMAM SYUHADA
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (Penelitian Tindakan Kelas Menerapkan Didactical Design Research di Kelas IV
SDN Gedeg Kecamatan Taktakan Kota Serang)
disetujui dan disyahkan oleh pembimbing :
Pembimbing I
Dra. Hj. Nur’aini, M.Pd NIP 195801091982032002
Pembimbing II
Tatang Suratno, M.Pd NIP 197809162008011008
Mengetahui
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Imam Syuhada, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
i
Imam Syuhada, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Imam Syuhada. (2015). “Desain Pembelajaran Energi Berbasis Problem Based Learning Berdasarkan Analisis Kesulitan Belajar Siswa” (Penelitian Tindakan Kelas
Menerapkan Didactical Design Research di Kelas IV SDN Gedeg Kecamatan Taktakan Kota Serang).
Kesulitan belajar dan rendahnya hasil belajar dalam pembelajaran IPA pada konsep energi adalah kondisi yang melatar belakangi penelitian ini. Hal ini disebabkan oleh pendekatan pembelajaran yang digunakan kurang efektif untuk merangsang dan tidak mengajak siswa terlibat aktiv dalam pembelajaran. Problem based learning merupakan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Karena siswa terlibat aktiv dalam menemukan dan memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran. Tujuan dalam penelitian ini adalah menganalisis berbagai kesulitan belajar siswa pada materi energi dengan pendekatan
problem based learning. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
ii
Imam Syuhada, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Imam Syuhada. (2015). “Design of Energy-Based Learning Problem Based Learning Based Analysis of Student Learning Difficulties” (Applying a Class Action Research didaktikal research design in The fourth grade public elementary school Gedeg sub-distric Taktakan Serang City)
v
Imam Syuhada, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR GRAFIK ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A.Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C.Tujuan Penelitian ... 5
D.Manfaat Penelitian ... 5
E. Definisi Operasional ... 6
BAB II DESAIN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA KONSEP ENERGI BERDASARKAN KESULITAN BELAJAR SISWA ... 8
A.Kajian Teoritik ... 8
B. Kesulitan Belajar ... 11
C.Model Pembelajaran Problem Based Learning ... 12
D.Energi ... 13
E. Kajian Peneliti Terdahulu.. ... 15
F. Kerangka Berfikir. ... 16
G.Hipotesis Tindakan. ... 17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 18
vi
Imam Syuhada, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Proses Penelitian ... 22
C.Teknik Pengumpulan Data ... 26
D.Teknik Analisis Data ... 33
E. Subjek dan Lokasi Penelitian ... 35
BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN . A.Persiapan Penelitian ... 36
B. Hasil Penelitian ... 37
C.Rekapitulasi Hasil Penelitian ... 66
D.Pembahasan Hasil Penelitian ... 69
E. Jawaban Hipotesis ... 71
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 73
A.Simpulan ... 73
B. Saran ... 74
vii
Imam Syuhada, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Pedoman Observasi Guru Pada Pembelajaran Energi Dengan
Menggunakan Pendekatan Problem Based Learning ... 26
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Pembuatan Soal Pada Pembelajaran Ipa Tentang Energi Di Kelas Iv Sd ... 30
Tabel 3.3 Format Penilaian Tes Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Energi .... 31
Tabel 4.1 Hasil Elajar Dalam Pra Siklus ... 40
Tabel 4.2 Kegiatan Pembelajaran Siklus I Tentang Energi Panas Dalam Kehidupan Sehari-Hari... 45
Tabel 4.3 Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Tentang Energi Panas Dalam Kehidupan Sehari-Hari... 47
Tabel 4.4 Rekapitulasi Jawaban Diskusi Kelompok Pada Siklus I ... 53
Tabel 4.5 Pedoman Observasi Aktivitas Guru Pada Pembelajaran Energi Dengan Menggunakan Pendekatan Problem Based Learning ... 54
Tabel 4.6 Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ... 55
Tabel 4.7 Rekapitulasi Jawaban Diskusi Pada Siklus Ii ... 62
Tabel 4.8 Hasil Observasi Pedoman Guru Siklus Ii ... 64
Tabel 4.9 Hasil Belajar Siswa Pada Siklus Ii ... 65
Tabel 4.10 Rekapitulasi Aktivitas Guru ... 67
viii
Imam Syuhada, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Siklus Didactical Design Research ... 27
Gambar 3.2 Alur PTK menerapkan DDR dalam pembelajaran IPA tentang gaya dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme ... 23
Gambar 4.1 Analisis Buku IPA Pada Konsep energi dan perubahannya ... 37
Gambar 4.2 Peta Konsep Energi dan Perubahannya ... 42
Gambar 4.3 Peta Konsep Siklus I ... 43
Gambar 4.4 Lesson Design Siklus I ... 44
Gambar 4.5 Percobaan Guru dengan Korek Api ... 48
Gambar 4.6 Percobaan Guru dengan Lilin Menyala ... 49
Gambar 4.7 Pertanyaan Diskusi Kelompok ... 50
Gambar 4.8 Kegiatan Diskusi Siswa Pada Siklus I ... 50
Gambar 4.9 Jawaban Siswa Pada Soal Nomor 2 Pilihan Ganda... 51
Gambar 4.10 Peta Konsep Siklus II ... 57
Gambar 4.11 Lesson Design Siklus II ... 58
ix
Imam Syuhada, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GRAFIK
x
Imam Syuhada, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Foto-Foto Penelitian
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus I dan II Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa
Lampiran 4 Sampel Hasil Tes Pembelajaran IPA Pada Konsep Energi dan Perubahannya
Lampiran 5 Surat Keputusan Direktur Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang Tentang Pengangkatan Pembimbing Penulisan Tugas Akhir/Skripsi.
Lampiran 6 Surat permohonan Izin Mengadakan Studi Lapangan / Observasi
1
Imam Syuhada, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Dewasa ini pendidikan menjadi sesuatu hal yang sangat di butuhkan dan tak akan terpisahkan dari manusia. Tanpa pendidikan manusia tak akan bisa bersaing dan tak akan bisa mengikuti perkembangan jaman. Selain itu pendidikan sangat berperan penting dalam pembangunan nasional, untuk mewujudkannya di perlukan peningkatan serta penyempurnaan penyelenggaraan pendidikan nasional yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perkembangan masyarakat, tantangan global serta kebutuhan pembangunan.Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut, maka disusunlah kurikulum. Adapun dalam pelaksanaanya kurikulum ini sangat dinamis, hal ini disebabkan oleh perkembangan dan penyesuaian dengan kemajuan jaman. Kurikulum disini sebagai acuan serta dasar dalam kegiatan belajar dan pembelajaran.
Pembelajaran pada hakekatnya merupakan proses komunikasi transaksional yang bersifat timbal balik, baik antara guru degan siswa, siswa dengan siswa, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan , komunikasi transaksional adalah bentuk komunikasi yang dapat diterima, dipahami dan di sepakati oleh pihak – pihak yang terkait dalam proses pembelajaran (Yusnandar, 2012, hlm. 30)
2
Imam Syuhada, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
didorong oleh minat siswa dalam pembelajaran akan sangat membantu dan menunjang tercapainya tujuan dari pendidikan itu sendiri.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan kumpulan pengetahuan dan proses mengenai gejala-gejala alam yang ada dilingkungan sekitar. Hal ini sesuai dengan pendapat Direktorat Ketenagaan (dalam wardani, dkk, 2010,hlm. 8.15) yaitu “IPA adalah pengetahuan tentang gejala alam yang dapat didefinisikan sebagai: cara berfikir untuk memahami alam semesta, cara melakukan investigasi, dan ilmu pengetahuan yang dihasilkan dari penyidikan.
Di dalam Permendiknas No. 22 Tahun 2006 telah ditetapkan, bahwa mata pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan salah satunya adalah Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.
Harrison (dalam Wardoyo, 2013, hlm. 70) menyatakan bahwa “ problem based learning is a curriculum development and intructional method that
places the student in an active role as a problem solver confronted with
ill-structured, real-life problem”. Dalam problem based learning adalah pengembangan kurikulum pembelajaran dimana siswa ditempatkan dalam posisi yang memiliki peran aktif dalam menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi. Artinya bahwa problem based learning menuntut adanya peran aktif siswa agar dapat mencapai pada penyelesaian masalah yang diharapkan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Banyak para ahli yang mengusung teori pembelajaran problem based learning, salah satunya adalah Vygot sky yang mengemukakan bahwa : ‘Manusia adalah makhluk sosial dan tanpa interaksi dengan masyarakat dia
tidak dapat mengembangkan kemampuan-kemampuannya. Ini dikembangkan sebagai hasil dari perkembangan historis umat manusia. fungsi psikis yang lebih tinggi muncul terutama sebagai bentuk dari perilaku kolektif seorang anak, yaitu perilaku dalam bekerjasama dengan orang lain.
3
Imam Syuhada, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berbeda-beda, dan Vygot sky tidak setuju dengan pandangan piaget bahwa anak menjelajahi dunianya sendiri dan menggambarkan realitas batinnya sendiri.
Dalam pembelajaran IPA di SD kelas IV semester 2, dipelajari materi tentang energi. Lebih dikhususkan lagi yaitu energi dan perubahannya. Standar kompetensi dalam pembelajaran tersebut yaitu„Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari‟. Dalam standar kompetensi tersebut, dapat diturunkan menjadi tiga kompetensi dasar. Pertama Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya, kedua Membuat suatu karya/model untuk menunjukkan perubahan energy gerak akibat pengaruh udara, misalnya roket dari kertas/baling-baling/pesawat/kertas/perasut, dan yang ketiga Menjelaskan perubahan energy bunyi melalui penggunaan alat musik. Tahapan berfikir pada indikator dari kedua kompetensi dasar itu berada pada pengetahuan (C1) dan pemahaman (C2). Hal itu sesuai dengan teori Taksonomi Bloom tentang ranah kognitif.
Setelah menganalisis buku materi IPA kelas IV SD yang menjadi pegangan siswa, terdapat kekurangan. Kekurangan tersebut tentunya menyulitkan siswa dalam memahami konsep-konsep yang ada pada buku tersebut. Misalnya pada materi gaya terdapat kekurangan. Kekurangan tersebut berupa kurangnya gambar yang dapat mengilustrasikan pada konsep tersebut. Buku tersebut cenderung hanya mendeskripsikan suatu konsep tanpa menggambarkannya. Sedangkan kita tahu bahwa pada usia anak kelas IV SD merupakan tahap perkembangan operasi konkret.
4
Imam Syuhada, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Misalnya dengan desain pembelajaran berbasis pendekatan problem based learning.
Sebelum membahas lebih jauh, penulis akan membahas terlebih dulu apa itu desain pembelajaran dan bagaimana pembelajaran dengan pendekatan problem based learning.
Desain pembelajaran disini bermaksud kepada Didactical Design Research (DDR). Design Research merupakan sebuah penelitian yang
mengembangkan teori-teori didaktis dalam pembelajaran suatu bidang studi. Didactical Design Research (DDR) merupakan istilah lain yang relevan
sebagai model khusus dari Design Research.
Sedangkan problem based learning merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang lebih menekankan proses daripada hasil pembelajaran. Hal ini dikemukakan oleh Wardoyo (2013, hlm. 25). Hal tersebut bukan berarti hasil belajar tidak penting, tapi proses belajar yang didalamnya terdapat strategi atau cara dianggap lebih penting. Karena hal tersebutakan berpengaruh juga terhadap hasil belajar. Hal tersebut sesuai dengan pendapat dari Brooks & Brooks serta Richardson yang telah diuraikan lebih dulu diatas.
Maka dengan apa yang telah diuraikan sebelumnya, penulis akan mengadakan sebuah penelitian. Penelitian tersebutakan dilakukan pada pembelajaran IPA tentang energi di kelas IV SDN Gedeg kecamatan Taktakan Kota Serang. Penulis akan menerapkan desain pembelajaran berbasis pendekatan problem based learning. Karenapenulisyakinproblem based learning akan cocok diterapkan pada konsep energi. Dari semua hal tersebut,
5
Imam Syuhada, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini yaitu : bagaimana desain pembelajaran energi berbasis pendekatan problem based learning berdasarkan analisis kesulitan belajar siswa.
Dari rumusan masalah penelitian diatas dapat diketahui bahwa pertanyaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana analisis kesulitan belajar siswa pada konsep energi dikelas IV SDN Gedeg ?
2. Bagaimana penerapan desain pembelajaran berbasis problem based learning pada konsep energi ?
3. Bagaimana mengatasi kesulitan belajar siswa dengan penerapan desain pembelajaran berbasis problem based learning pada konsep energi ?
C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah di uraikan, tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis berbagai kesulitan belajar siswa pada materi energi dengan pendekatan problem based learning.
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menganalisis kesulitan belajar siswa pada konsep energi di kelas IV SDN Gedeg.
2. Menerapkan desain pembelajaran berbasis problem based learning pada konsep energi.
6
Imam Syuhada, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. MANFAAT PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan dari penelitian yang akan dilaksanakan mengenai desain pembelajaran energi berbasis problembased learning, maka diharapkan hasil penelitian ini memberikan manfaat sebagai
berikut :
1. Untuk guru
a. Menyediakan contoh tentang analisis kesulitan belajar siswa pada konsep energi.
b. Menyediakan contoh bagaimana mendesain pembelajaran berdasarkan analisis kesulitan belajar siswa.
c. Menyediakan gambaran penerapan desain pembelajaran energi berbasis problem based learning berdasarkan analisis kesulitan belajar siswa.
2. Untuk siswa
a. Dengan merancang desain pembelajaran problem based learning konsep energi diharapkan dapat memfasilitasi siswa untuk memahami konsep tersebut.
b. Membatu mengatasi kesulitan belajar yang dialami oleh siswa. c. Membantu siswa dalam meingkatkan hasil belajar dalam proses
pembelajaran.
3. Untuk peneliti
a. Menyediakan hasil identifikasi kesulitan belajar siswa pada knsep energi.
b. Menyediakan contoh cara merancang dan melaksanakan pembelajaran berdasarkan analisis kesulitan belajar siswa.
7
Imam Syuhada, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. DEFINISI OPRASIONAL 1. Desain pembelajaran
Desain pembelajaran disini bermagsud kepada metode penelitian, yaitu penelitian desain didaktis (didactical design research).
Desain research merupakan sebuah penelitian yang mengembangkan teori-teori didaktis dalam pembelajaran suatu bidang studi. Desain Research merupakan sebuah penelitian yang meranvang, mengembangkan serta mengevaluasi intervensi pendidikan (Plomp, 2013)
2. Konsep energi
“Para akhli sains mendefiniskan energi sebagai kemampuan melakukan
usaha”. Hendri dkk.(2006, hlm. 43).
“Energi adalah kemampuan usaha. Usaha yang dimagsud dalam definisi disini adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan perubahan”. Hendri dkk. (2006, hlm. 49).
Disini peneliti akan membahas tentang bentuk energi dan perubahanya.
3. Problem based learning
Definisi problem based learning dinyatakan oleh Harrison (2007:1).
Harrison menyatakan bahwa “pengembangan kurikulum pembelajaran
dimana siswa ditempakan dalam posisi yang memiliki peranan aktiv dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang mereka hadapi”. Wardoyo (2013, hlm. 72)
4. Kesulitan belajar siswa
18
Imam Syuhada, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. PROSEDUR PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang menerapkan Didactical Design Research (DDR). Berikut ini adalah pemaparan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) dan Didactical design Research (DDR) serta PTK yang menerapkan DDR.
1. Penelitian Tindakan Kelas
a. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menrut McNiff (dalam
Jalil, 2014, hlm. 5) yaitu “sebuah bentuk penelitian reflektif yang dilakukan pendidik (guru) itu sendiri terhadap kurikulum, pengembangan sekolah, meningkatkan hasil belajar, pengembangan
keahlian mengajar dan sebagainya”. Sedangkan PTK menurut Yusnandar & Nur’aeni (2014, hlm. 7) yaitu “suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di
kelas secara lebih profesional”.
b. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas
Secara umum, PTK dilaksanaan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru, berikut ini 5 tujuan dilaksanakannya PTK menurut Jalil (2014, hlm. 8).
1) Memperbaiki dan meningkatkan hasil pembelajaran siswa. 2) Memperbaiki kualitas pembelajaran yang dilakukan guru di
kelas maupun di luar kelas.
19
Imam Syuhada, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4) Mengembangkan keterampilan guru untuk berfikir kritis dalam memecahkan masalah pembelajaran di kelas.
5) Mendorong budaya meneliti di kalangan guru. c. Tahap-Tahap Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian ini menggunakan model PTK dari suharsimi arikunto yang selanjutnya akan dipadukan dengan DDR. Tahapan-tahapan dari Penelitian Tindakan Kelas dari Suharsimi Arikunto dalam (Jalil, 2014) yaitu, perencanaan, pelaksanaan, & pengamatan serta refleksi.
Dari tahapan tersebut, terbentuklah sebuah siklus, rangkaiankegiatan siklus tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Bagan 3.1
PTK model spiral (Suharsimi Arikunto)
2. Didactical Design Research (DDR)
20
Imam Syuhada, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tahapan-tahapan dalam didactical Design Research yakni prospektif, metapedadidaktik, dan retrospektif. Berikut ini penjelasan dar tahapan-tahapan tersebut yang dikutif dari Suryadi (2010).
a. Prospektif yaitu situasi didaktis sebelum pembelajaran yang wujudnya berupa Desain Didaktis Hipotesis termasuk Antisipasi Didaktis dan Pedagogis (ADP). ADP yaitu antisipasi guru-materi. b. Metapedadidaktik merupakan kemampuan guru untuk :
1) Memandang komponen-komponen segitiga didaktis yang dimodifikasi yaitu antisipasi Didaktis dan Pedagogis, Hubungan Didaktis yaitu antara siswa dan materi, dan Hubungan Pedagogis yang merupakan hubungan guru dan siswa sebagai suatu kesatuan yang utuh.
2) Mengembangkan tindakan sehingga tercipta situasi didaktis dan pedagogis yang sesuai kebutuhan siswa.
3) Mengidentifikasi serta menganalisis respon siswa sebagai akibat tindakan didaktis maupun pedagogis yang dilakukan. 4) Melakukan tindakan didaktis dan pedagogis lanjutan
beerdasarkan hasil analisis respon siswa mennuju pencapaian target pembelajaran.
c. Retrospektif yaitu analisis yang mengaitkan hasil analisis situasi didaktis hipotesis dengan hasil analisis metapedadidaktik.
Berikut ini merupakan gambaran alur (siklus) Didactical Design Research (DDR).
Bagan 3.2
Siklus Didactical Desain Research
Prospektif
metapedadidaktik
21
Imam Syuhada, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. PTK Menerapkan DDR
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas yang menerapkan Didactical Design Research. Tahapan PTK dan penerapan DDR yang digunakan dalam penelitian ini yaitu terlebih dahulu melakukan pra siklus atau sebelum tindakan dilanjutkan dengan perencanaan (prospektif), pelaksanaan (metapedadidaktik), pengamatan (metapedadidaktik) dan refleksi (retrospektif).
Penjelasan tahapan-tahapan (siklus) Pebelitian Tindakan Kelas yang menerapkan Didactical Design Research yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Pra Siklus
Tahap awal peneliti melakukan pengamatan (repersonalisasi) serta refleksi (retrospektif). Dalam repersonalisasi, peneliti mengamati segala hal yang berkaitan dengan pelajaran yang menyebabkan kesulitan belajar yang dialami perserta didik. Selanjutnya, peneliti melakukan refleksi bersama guru. Peneliti bersama guru saling bertukar pikiran tentang permasalahan yang ditemukan serta mengungkapkan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.
b. Pengamatan (metapedadidaktik)
Selama pelaksanaan tindakan, peneliti mengamati segala aktivitas yang berlangsung dalam pembelajaran. Peneliti mengamati aktivitas guru dan peserta didik dalam pembelajaran. c. Refleksi (Retrospektif)
Tahap akhir adalah refleksi yaitu mengemukakan kembali terhadap apa yang sudah dilakukan pada tahap sebelumnya. Peneliti mengevaluasi hubungan antara prospektif dengan metapedadidaktik.
22
Imam Syuhada, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. PROSES PENELITIAN
Penelitian diawali dengan pra siklus yaitu melakukan repersonalisasi. Repersonalisasi tersebut yaitu menganalisis buku teks IPA tentang energi serta mengamati cara guru dalam menyajikan isi materi dalam buku tersebut. Selanjutnya yaitu mengamati aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPA tentang materi energi. Dari kegiatan tersebut peneliti memperoleh data tentang bagaimana proses pembelajaran tentang energi. Data yang diperoleh yaitu, hasil analisis buku teks, aktivitas siswa, situasi dan kondisi kelas serta interaksi antara guru dan siswa di kelas. Kegiatan pra siklus dilakukan untuk mengetahui situasi asli pembelajaran IPA tentang energi di kelas IV. Data yang di peroleh dilapangan dianalisis untuk persiapan melakukan tindakan pada siklus 1.
23
Imam Syuhada, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Observasi(Metapedadidaktik)
Alur PTK DalamPembelajaran IPA TentangEnergi DenganMenggunakanPendekatanProblem Based Learning.
24
Imam Syuhada, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Pra Siklus
a. Pengamatan (Repersonalisasi)
Sebelum melakukan pengamatan peneliti melakukan repersonalisasi buku terlebih dahulu, yang bertujuan menemukan berbagai kekurangan dari buku sumber yang menjadi pegangan guru dalam mengajar. Setelah itu barulah peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa, serta mengamati cara guru dalam menyajikan isi buku teks tersebut.
b. Refleksi (Retrospektif)
Melakukan diskusi dengan guru kelas IV, merumuskan permasalahan yang ditemukan dari hasil repersonalisasi yang menyebabkan kesulitan belajar yang dialami oleh siswa. Selanjutnya mengungkapkan solusi dengan merumuskan perencanaan pada siklus I dengan berorientasi pada pendekatan problem based learning.
2. Siklus I
a. Perencanaan (prospektif)
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu membuat desain pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan permasalahan yang membuat kesulitan belajar pada siswa.
b. Pelaksanaan (metapedadidaktik)
Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini yaitu :
25
Imam Syuhada, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a) Merumuskan masalah, yaitu langkah siswa menentukan masalah yang akan dipecahkan.
b) Mengabalisis masalah, yaitu langkah siswa meninjau masalah secara kritis dari berbagai sudut pandang.
c) Merumuskan hipotesis, yaitu langkah siswa merumuskan berbagai kemungkinan pemecahan sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.
d) Mengumpulkan data, yaitu langkah siswa mencari dan menggambarkan informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah.
e) Pengujian hipotesis, yaitu langkah siswa mengambil atau merumuskan kesimpulan sesuai dengan penerimaan dan penolakan hipotesis yang diajukan.
f) Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah, yaitu langkah siswa menggambarkan rekomendasi yang dapat dilakukan sesuai rumusan hasil pengujian hipotesis dan rumusan kesimpulan.
c. Pengamatan (metapedadidaktik)
1) Mengamati apakah ada kemajuan selama penerapan desain pembelajaran dengan pendekatan problem based learning. 2) Mengamati untuk mengungkap learning obstacle baru selama
penerapan desain pembelajaran dengan pendekatan problem based learning.
d. Refleksi (retrospektif)
1) Mengevaluasi kemajuan yang didapat setelah penerapan disain pembelajaran dengan pendekatan problem based learning. 2) Mengevaluasi untuk perbandingan learning awal dengan
learning obstacle setelah penerapan desain pembelajaran dengan pendekatan problem based learning.
26
Imam Syuhada, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4) Mengkategorikan tipe learning obstacle baru setelah penerapan desain pembelajaran problem based learning.
5) Melakukan perbaikan dan menyusun desain pembelajaran baru jika hasil penelitian dianggap kurang memuaskan pada siklus berikutnya.
C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
“Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian yaitu mendapatkan
data” (Sugiyono, 2013, hlm. 308). Peneliti yang tidak mengetahui teknik
pengumpulan data, maka tidak akan mendapatkan data yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
1. Observasi
Hadi (dalam Sugiyono, 2013, hlm. 203) berpendapat bahwa “
obsevasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang
tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis”. Observasi yang
dilakukan dalam penelitian ini yaitu observasi terstruktur. “observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis,
tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya”
(Sugiyono, 2013, hlm. 205). Observasi dalam penelitian ini dipergunakan untuk mengumpulkan data dan informasi tentang partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar serta mengamati cara guru dalam mengajarkan sebuah konsep.
27
Imam Syuhada, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1
Pedoman Observasi Aktivitas Guru Pada Pembelajaran Energi Dengan menggunakan Pendekatan Problem Based Learning
No Aspek Yang motivasi kepada siswa untuk mempelajari sebuah konsep lainnya atau dengan guru tentang energi sumber masalah yang dihadapi
3
2.Memberikan soal post test 2.Menutup pembelajaran Jumlah keseluruhan
Rata-rata = � ��
28
Imam Syuhada, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
Nilai 3 = jika semua indikator tampak Niali 2 = jika hanya 2 indikator yang tampak Niali 1 = jika hanya 1 indikator yang tampak
Nilai akhir = � � ℎ X 4
Kriteria penilaian 0 – 1 = kurang 1,1 – 2 = cukup 2,1 – 3 = baik 3,1 – 4 = baik sekali
2. Tes
Tes menurut Zuriah (dalam Mardiana, 2013, hlm. 72) yaitu
“seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan kepada seorang
dengan magsud untuk menjawab yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka”. Tes dalam penelitian ini dipergunakan selain untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan sesudah penelitian, juga untuk mengetahui letak kesulitan belajar siswa (learning obstacle) dalam konsep energi.
Adapun cara peneliti menyusun tes dalam penelitian ini yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Menentukan prosedur, jenis dan bentuk tes
Lankah awal yang peneliti lakukan untuk menyusun tes yaitu menentukan prosedur, jenis serta bentuk tes yang akan digunakan. 1) Prosedur tes : pre-test dan post tes
2) Jenis tes : tes tertulis
29
Imam Syuhada, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kisi-kisi soal dibuat dengan tujuab untuk mempermudah peneliti dalam membuat soal. Dengan kisi-kisi soal, peneliti akan mengetahui gambaran soal yang akan di buat.
Adapun kisi-kisi soal untuk pelajaran IPA tentang energi di kelas IV SD yaitu sebagai berikut.
1) Standar kompetensi 8.
Memahamiberbagaibentukenergidancarapenggunaannyadalam kehidupansehari-hari.
2) Kompetensi dasar
8.1 Mendeskripsikanenergipanasdanbunyi yang terdapat di lingkungansekitarsertasifat-sifatnya
8.2
Menjelaskanberbagaienergialternatifdancarapenggunaannya.
TABEL 3.2
Kisi-kisi Pembuatan Soal Pada Pembelajaran IPA Tentang Energi Di Kelas IV SD
Mengidentifikasisumber-sumberenergipanas. Mudah 2 1
Sedang ,2 1
Sulit
Mendemonstrasikanadanyaperpindahanpanas. Mudah
Sedang ,3 1
Sulit 3 1
30
Imam Syuhada, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
misalnyamobilbertenagasurya.
Sulit
4 6 5 15
Keterangan :
C1 = Pengetahuan
C2 = Pemahaman
C3 = Penerapan
c. Membuat soal terlampir
d. Membuat kunci jawaban terlampir e. Menentukan kriteria penilaian
Tiap soal PG diberi bobot nilai 1, dengan skor maksimal yang dapat diperoleh adalah 10.
Untuk menetukan nilai tes hasil belajar siswa, peneliti menggunakan rumus :
Nilai Tes = � � X 100
Tabel 3.3
Format Penliaian Tes Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Energi
No Nama Siswa Jenis Kelamin
(L/P) Nilai Tes
1 2 3 4 5
31
Imam Syuhada, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kategori
Dari tabel diatas, maka rumusan untuk menetukan nilai rata-rata kelas yaitu :
Niali rata-rata kelas =
� � �
Sedangkan untuk menghitung prosentase ketuntasan belajar, digunakan rumus sebagai berikut :
P= � � �
� X 100
Kategori nilai yaitu sebagai berikut : 1) Skor nilai 90 – 100 = A (baik sekali) 2) Skor nilai 80 – 89 = B (baik) 3) Skor nilai 65 – 79 = C (cukup) 4) Skor nilai 55 – 64 = D (kurang) 5) Skor nilai ≤55 = E (buruk)
D. TEKNIK ANALISIS DATA
Langkah selanjutnya setelah melakukan teknik pengumpulan data yaitu analisis data. Analisis data dilakukan dimulai dari sebelum terjun kelapangan sampai hasil penelitian selesai. Nasution (dalam Sugitono,
2013, hlm. 336) mengungkapkan bahwa “analisis data telah dimulai sejak
merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun kelapangan, dan berlangsung terus sampai hasil penelitian. Analisis data menjadi pegangan bagi penelitian selanjutnya sampai jika mungkin, teori yang grounded”.
Dalam penelitian ini analisis data akan terus menerus dilakukan sampai tuntas. Mengacu pada Miles dan Huberman (dalam Sugiyono,
2013, hlm. 337) bahwa “aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas,
32
Imam Syuhada, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jadi dalam penelitian ini proses analisis data akan berlangsung secara terus menerus hingga kesulitan belajar siswa (learning obstacle) sudah dapat teratasi. Langkah-langkah dalam analisis data penelitian menurut Miles dan Huberman yaitu, data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), dan conclusion drawing/verification (kesimpulan/verivikasi).
a. Data reduction (reduksi data)
Mereduksi data yaitu “merangkum, memilih hal-hal yang pokok, menfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari dari tema dan polanya
dan membuang hal yang tidak perlu” (Sugiyono, 2013, hlm. 338).
b. Data display (penyajian data)
Setelah mereduksi data, langkah selanjutnya itu menyajikan data. Pada penelitian kualitatif, penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian yang singkat, bagan, hubungan antar kategori, serta flowchart atau sejenisnya. Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2013, hlm.
338) bahwa “the most frequent from of display data for qualifitative research data in the past has been narrative tex”. Dalam penelitian
kualitatif yang paling sering digunakan untuk menyajikan data yaitu dengan teks yang bersifat naratif.
c. Conclusion drawing / verification
Langkah terakhir menurut Miles dan Huberman dalam analisis data yaitu penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan disini merupakan jawaban dari rumusan masalah yang telah dirumuskan sejak awal.
Berdsaarkan langkah-langkah analisis data menurut Miles dan Huberman, langkah-langkah analisis data yang akan dilakukan dalam penelitian ini yaitu :
1) Mengumpulkan informasi
2) Menganalisis kesuluruhan data informasi yang telah diperoleh 3) Mengklarifikasi informasi yang telah diperoleh
33
Imam Syuhada, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5) Menetapkan pola dan mencari hubungan serta membandingkan antara beberapa kategori
6) Melakukan interpretasi 7) Menyajikan secara naratif
E. SUBJEK DAN LOKASI PENELITIAN
Berikut ini uraian dari subjek dan lokasi yang akan diambil dalam penelitian ini.
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini yaitu kegiatan pembelajaran IPA pada konsep energi dengan desain pembelajaran berbasis pendekatan problem based learning di kelas IV Sekolah Dasar dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang, yang terdiri dari 13 laki-laki dan 17 perempuan.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi yang diambil dalam penelitian ini adalah Sekolah Dasar Negeri Gedeg Kecamatan Taktakan Kota Serang, jika ditinjau dari letak geografisnya Sekolah Dasar ini terletak di perkampungan dengan dikelilingi perumahan warga dan berada tepat dipinggir jalan raya.
71
Imam Syuhada, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat di tarik simpulan bahwa metode Problem Based Learning dalam pembelajaran IPA di SDN Gedeg Kecamatan Taktakan Kota Serang terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep energi. Meningkatnya hasil belajar siswa tersebut karena ditemukannya kesulitan belajar pada siswa dan kesulitan belajar tersebut dapat diatasi. Hal tersebut sesuai dengan tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis berbagai kesulitan belajar siswa pada materi energi dengan pendekatan problem based learning. Ini dibuktikan dengan aktivitas guru dalam penerapan pendekatan problem based learing meningkat. Siklus I hanya mencapai 36,7% kemudian meningkat drastis pada siklus II dengan persentase 87,5%. Sementara hasil belajar siswapun meningkat, mulai dari pra siklus sampai ke siklusII. Rata-rata nilai pada pra siklus yang
mencapai kriteria kurang baik dengan perolehan persentase sebesar 35,6%,
dan nilai rata-rata siklus I mencapai kriteria cukup baik dengan persentase
sebesar 56,3%, dan siklus II nilai rata-rata mencapai kriteria sangat baik
dengan persentase 72,3%, berdasarkan hasil belajar siswa pada siklus I dan
siklus II mengalami peningkatan yaitu sebesar 12%. Dengan demikian kinerja
penelitian tindakan kelas ini selesai pada siklus II.
72
Imam Syuhada, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penerapan desain pembelajaran berbasis problem based learning pada konsep energi dapat mengatasi kesulitan belajar pada siswa. Dengan demikian peneliti menyimpulkan bahwa penelitian menggunakan desain pembelajaran berbasis pendekatan problem based learning berhasil. Karena dengan problem based learning dapat merangsang aktivitas belajar siswa di keas, dan tentunya akan menaikan hasil belajar siswa.
.
B. SARAN
1. Para guru SD hendaknya lebih memiliki komitmen yang tinggi dalam
menjalankan tugasnya dengan melaksanakan tugas pokok secara
professional, mengkaji dan menerapkan berbagai inovasi pembelajaran
secara variatif sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar IPA.
2. Para kepala sekolah dan pengawas hendaknya lebih mengintensifikasikan
perannya sebagai supervisor agar guru SD memiliki motivasi dalam
metode pembelajaran yang bermakna.
3. Agar hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti lainnya maka
adanya sosialisasi tentang keberhasilan metode Problem Based Learning
melalui instansi yang terkait dan menggunakan DDR untuk penelitian
lebih baik.
4. Agar hasil dari penelitian ini dapat bermafaat maka peneliti menyarankan
agar peneliti selanjutnya dapat mengembangkan dan memperbaiki lagi
untuk penelitian selanjutnya, karena dalam penelitian ini terdapat banyak
73
Imam Syuhada, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M. (2009). Pendidikan bagi anak berkesulitan belajar. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Barlia, L. (2014). Teori pembelajaran sains di sekolah dasar. Subang : Royyan Press.
Jalil, J. (2014). Panduan mudah penelitian tindakan kelas. Jakarta : Prestasi Pustakaraya.
Lidinillah, D.A.M. (2012). Design research sebagai model penelitian. (Skripsi). Sekolah Sarjana, UPI Kampus Tasikmalaya, Tasikmalaya.
Mardiana, H. (2013). Pengembangan desain pembelajaran IPA berbasis konstruktivisme tentang gaya magnet di sekolah dasar. (Skripsi). Sekolah
Sarjana, UPI Kampus Tasikmalaya, Tasikmalaya.
Plomp, T. (2013). Educational design research : An introduction. Dalam T. Plomp & N. Nleveen (Penyunting), Educational design research (hlm. 10-51). Enschede : SLO Netherlands institute for curriculum development.
Rakhmat, C. & Solehudin. (2006). Pengukuran dan penilaian hasil belajar. Bandung: Andira.
Sanjaya W. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana.
Sugiyono. (2013). Metode penelitian pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Sumardiyanto & Cahyanto, I. (2008). Ilmu pengetahuan alam. Depok : Arya Duta
74
Imam Syuhada, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Wahyono, B. & Nurachmandani, S. (2008) Ilmu pengetahuan alam. Jakarta : Pusat Perbukuan Depdiknas.
Wisudawati, A.W. & Sulistyowati, E. (2014). Metodologi pembelajaran IPA. Jakarta : Bumi Aksara.