Fiqih Zakat
–
Konsep Dasar
Dr. Rizal Yaya, M.Sc. Ak. CA.
Disampaikan pada Brevet Akuntansi Zakat
PPA FE UMY
Kampus Terpadu FE UMY
Definisi Zakat
Dari segi fikih, zakat berarti:
“
Sejumlah harta tertentu yang
diwajibkan Allah diserahkan kepada
orang-orang yang berhak
” (
Qardhawi,
2011: 36)
Zakat sering disebut dalam
Qur‟an
Definisi Zakat
Dari segi bahasa zakat dengan kata dasar
zaka
berarti
berkah, tumbuh, bersih
dan
baik
.
Wahidi , ulama tabiin
: “
pilihan arti yang terkuat adalah
bertambah
dan
tumbuh
.”
Nawawi
: “Zakat yang
dikeluarkan itu menambah banyak,
membuat lebih berarti, dan melindungi kekekayaan itu
dari kebinasaan
”
Ibnu Taimiah
: “
Jiwa orang yang berzakat itu menjadi
Dalil naqli dan hukum Zakat
Qur‟an
Surat At Taubah (9):103
„
Pungutlah sedekah (zakat) dari kekayaan mereka,
engkau bersihkan dan sucikan mereka dengannya, dan
berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya
do‟a
kamu itu
(menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka
‟
Zakat hukumnya wajib jika memenuhi syarat zakat,
merupakan rukun Islam ketiga
Hadis riwayat Ibnu Umar “ „Apakah itu Islam‟? Nabi menjawab:
„Islam adalah mengikrarkan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah RasulNya, mendirikan shalat, membayar zakat, berpuassa pada bulan Ramadhan, dan naik haji bagi yang mampu melaksanakannya‟.”
Perintah zakat disebut sebanyak 28 kali dalam Alquran
Sasaran Zakat
Qur‟an
Surat At Taubah: 60
“
Sesungguhnya sedekah (zakat-zakat) itu, hanyalah untuk
orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus
zakat, para
mu‟allaf
yang dibujuk hatinya, untuk budak,
orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk
mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu
ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha
Sasaran Zakat: Fakir dan Miskin
Sebagian ulama menganggap bahwa fakir dan miskin
adalah sama, tapi jumhur ulama mengatakan Fakir dan
Miskin adalah dua golongan tapi satu macam
Ada ulama yang membedakan berdasarkan perilaku
meminta-minta dan ada yang berdasarkan tingkat
kekurangannya dalam hal harta.
Tabari, ahli Tafsir:
Fakir
adalah orang yang dalam
kebutuhan, tapi dapat menjaga diri tidak meminta-minta.
Sasaran Zakat: Fakir dan Miskin
Mazhab syafii dan Hanbali:
Fakir
adalah orang yang
tidak mempunyai harta atau penghasilan layak dalam
memenuhi keperluannya (sandang, pangan, tempat
tinggal dan kebutuhan pokok lain, baik untuk sendiri
maupun untuk mereka yang menjadi tanggungannya)
Definisi lain, Samsudin Ramli (dalam Qardawi, 2011):
Sasaran Zakat: Fakir dan Miskin
Mazhab syafii dan Hanbali:
Miskin
adalah orang yang
mempunyai harta atau penghasilan layak dalam
memenuhi keperluannya dan orang yang menjadi
tanggungannya, tapi tidak sepenuhnya tercukupi.
Definisi lain, Samsudin Ramli (dalam Qardawi, 2011):
Sasaran Zakat: Amil
Amil adalah mereka yang melaksanakan segala
kegiatan urusan zakat, mulai dari para pengumpul
sampai bendahara dan penjaga dan juga mulai dari
pencatat, penghitung yang keluar, hingga yang
membagikannya ke mustahiq.
Zakat dalam Islam bukan yang diberikan kepada
seseorang, tapi merupakan tugas negara.
Syarat-syarat amil zakat
Muslim
Mukallaf (dewasa yang sehat akal dan fikirannya) Jujur
Memahami hukum-hukum zakat
Sasaran Zakat - Muallaf dan Riqab
Muallaf
Imam
Syafi‟I
berpendapat, golongan muallaf adalah orang
yang baru memeluk Islam
Budak (Riqab)
Qardhawi (2011) perbudakan sekarang sudah hilang, tapi potensi
Sasaran Zakat - Gharimin
Orang yang Berutang (Gharimin)
Menurut Mazhab Abu Hanifah: gharim adalah orang yang
mempunyai utang dan dia tidak memiliki bagian yang lebih dari utangnya
Syarat gharimin:
1. Hendaknya ia mempunyai kebutuhan untuk memiliki harta yang
dapat membayar utangnya. (Jika kaya tidak berhak menerima zakat)
2. Penggunaan utang untuk melaksanakan ketaatan atau
mengerjakan urusan yang diperbolehkan misal nafkah, beli pakaian, kesehatan, pendidikan, rumah dan perabot dlsb. (jika utang untuk kemaksiatan maka tidak berhak menerima zakat)
Sasaran Zakat - Gharimin
Orang yang Berutang (Gharimin)
Menurut Mazhab Abu Hanifah: gharim adalah orang yang
mempunyai utang dan dia tidak memiliki bagian yang lebih dari utangnya
Syarat gharimin:
1. Hendaknya ia mempunyai kebutuhan untuk memiliki harta yang
dapat membayar utangnya. (Jika kaya tidak berhak menerima zakat)
2. Penggunaan utang untuk melaksanakan ketaatan atau
mengerjakan urusan yang diperbolehkan misal nafkah, beli pakaian, kesehatan, pendidikan, rumah dan perabot dlsb. (jika utang untuk kemaksiatan maka tidak berhak menerima zakat)
Sasaran Zakat - Fisabilillah
Makna sabilillah:
1.
Menurut bahasa, adalah setiap amal perbuatan ikhlas
yang dipergunakan untuk bertakarrub kepada Allah
SWT meliputi segala amal perbuatan shaleh baik yang
bersifat pribadi maupun kemasyarakatan
2.
Jihad peperangan
Qardhawi (2011; 642):
Sabilillah saat ini adalah bekerja dengan sungguh-sungguh
untuk menghidupkan kembali ajaran Islam yang benar
sesuai hukum Islam, baik akidah, pemahaman, syiar,
syariah, akhlak maupun tradisinya sehingga dapat
Sasaran Zakat
–
Ibnu Sabil
Menurut Jumhur ulama, ibnu sabil adalah kiasan untuk
musafir yaitu orang yang melintas dari suatu daerah ke
daerah lain.
Imam
syafi‟i
: Ibnu sabil adalah orang yang terputus
bekalnya dan juga termasuk orang yang bermaksud
melakukan perjalanan yang tidak mempunyai bekal.
Syarat ibnu sabil (Qardhawi, 2011: 565):
1.
Dalam keadaan membutuhkan pada sesuatu yang
dapat menyampaikan ke negerinya.
Siapa yang wajib zakat?
Secara umum yang wajib membayar zakat adalah
orang-orang yang kaya
Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim: Rasulullah SAW
bersabda kepada
Mu‟adz
bin Jabal ketika beliau
mengutusnya ke Yaman
“…
Maka beritahulah mereka
bahwa Allah SWT telah mewajibkan atas mereka zakat
yang diambil dari orang-orang kaya mereka dan
dikembalikan kepada para fakir mereka
”.
Secara khusus yang wajib membayar adalah yang
Syarat-syarat kekayaan wajib
zakat
1.
Milik penuh:
kekayaan tersebut berada dalam kontrol dan
kekuasaannya (Al-Bahr)
Ada hubungan yang berdasarkan hukum antara
seseorang dengan sesuatu benda yang membuatnya
secara mutlak dapat menggunakannya dan
menghalangi orang lain menggunakannya.
2. Berkembang
Kekayaan itu dikembangkan dengan sengaja atau
mempunyai potensi untuk berkembang menghasilkan
keuntungan/pendapatan
Syarat-syarat kekayaan wajib
zakat
3. Cukup senisab:
Sejumlah tertentu kekayaan yang menjadi dasar dikenakan
wajib zakat.
Nisab mengandung hikmah parameter kebutuhan minimal
rumah tanggga selama setahun.
4. Bebas dari Utang
Kekayaan yang hendak dikenakan zakat dikurangi dulu dari
utang yang dimiliki yang akan jatuh tempo segera (Qardhawi,
2011: 160)
5. Berlalu setahun
Hanya berlaku untuk zakat modal berupa ternak, uang dan
harta benda dagang.
Tidak berlaku untuk zakat pendapatan seperti hasil pertanian,
Contoh harta yang tidak
tunduk pada zakat
1.
Harta yang penggunaannya bukan untuk perdagangan tapi
untuk kebutuhan pokok manusia seperti rumah, hewan
tunggangan, perabot rumah dls.
2.
Aset tetap (Al-ushul ats tsabitah) yang dimiliki untuk
membantu dan melayani pedagang, rumah-rumah industri
dan yang semisalnya seperti tanah-bangunan, peralatan dan
lainnya yang disebut sebagai harta qiniyah (bukan untuk
perdagangan tetapi untuk pelayanan dan dioperasikan)
3.
Hutang yang berada pada orang lain yang tidak bisa
diharapkan pelunasannya. Hutang ini dibayar zakatnya
ketika dikembalikan dan memenuhi satu haul.
4.
Harta yang tertaan atau tergadaikan pada bank atau pada
Contoh harta yang tidak
tunduk pada zakat
5.
Harta yang dikhususkan untuk kepentingan sosial
dan kebaikan seperti harta organisasi sosial, harta
wakaf, harta pengungsi, harta anak, harta lansia dan
harta milik umum.
6.
Harta yang dihabiskan oleh hutang atau harta yang
sisanya setelah dipotong hutang tidak mencukupsi
satu nisab.
7.
Harta yang ditabung untuk keperluan jihad di jalan
Allah baik berupa uang tunai maupun berupa barang.
Begitu juga harta milik lembaga-lembaga perjuangan.
8.
Hadiah dan kenang-kenangan yang tidak untuk
Contoh harta yang tidak
tunduk pada zakat
9. Mahar wanita yang diakhirkan yang belum diterima, mahar
tersebut dihitung zakatnya ketika diterima dan memenuhi haul
menurut pendapat mayoritas ulama.
10.
Perhiasan yang dipakai dalam batas biasa dan wajar, jika
lebih dari batas kewajaran maka selebihnya tunduk pada
zakat.
11.
Harta haram dan buruk menurut mayoritas ulama
‟,
karena
Allah SWT itu baik dan tidak menerima sesuatu kecuali dari
yang baik. Kita wajib membebaskan diri dari harta tersebut
dengan membelanjakan dalam kebaikan umum.
Macam-macam zakat
1. Zakat Emas dan Perak (Zakat naqdain)
Landasan
syar‟i
, QS At Taubah:34-35
“…Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allâh, maka beritahukanlah kepada
Macam-macam zakat
2. Zakat Barang Perdagangan (Arudz Al-Tijarah)
3. Zakat Barang Tambang dan Hasil Laut (Rikaz)
Misal: emas, perak, timah, besi, intan, batu permata, akik, batu bara, minyak bumi, ter, belerang, mutiara dll
Landasan
syar‟i
, QS Al Baqarah: 267
Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan dad padanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata
Macam-macam zakat
4. Zakat Hasil pertanian
QS Al An‟Am 141: “Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan
tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin)…”
5. Zakat Binatang ternak
HR Bukhari, dari Anas: “Dan pada kambing yang digembalakan, bila ada 40 ekor, zakatnya seekor kambing”
HR Ahmad, Nasa‟i dan Abu Daud: “Setiap unta yang digembalakan zakatnya setiap 40 ekor adalah seekor anak unta betina yang
Macam-macam zakat
6.Zakat investasi pabrik, gedung dll
Langkah-langkah
Penghitungan Zakat
a) Menetapkan tanggal waktu tiba pembayaran zakat, yaitu tanggal
wajib pembayaran dan penghitungan zakat sesuai dengan kondisi harta dan muzaki, kecuali zakat hasil pertanian, barang tambang dan rikaz yang dibayar zakatnya pada waktu panen atau pada waktu mendapatkannya. Menetapkan permulaan haul yang
pertama kali dimulai pada waktu harta mencapai satu nisab. Pada sebagian kondisi diperbolehkan menghitung zakat sebelum
selesainya tahun jika kondisi mengharuskan hal itu.
b) Menetapkan dan mengkalkulasi semua harta yang dimiliki oleh
muzaki pada akhir haul dan menjelaskan harta-harta yang masuk dalam harta zakat. Kalkulasi ini berdasarkan harga pasar, harga bagus yang diharapkan atau harga sebenarnya (harga riil).
c) Menetapkan dan mengkalkulasi tanggungan, tuntutan dan
Langkah-langkah
Penghitungan Zakat
d) Menetapkan wi‟a zakat (tempat zakat) dengan cara mengurangkan
tanggungan, tuntutan dan kewajiban jangka pendek dari harta zakat. Penghitungan tempat zakat tersebut dengan rumus: Tempat zakat = harta wajib zakat – tanggungan/tuntutan pembayaran jangka pendek.
e) Menetapkan nisab zakat yang berbeda-beda sesuai dengan jenis
harta atau jenis aktivitas sebagaimana berikut:
Nisab harta tunai, barang perdagangan, harta mustaghalat (harta
tetap yang dimiliki untuk diambil manfaat/pendapatannya), gaji, dan profesi adalah senilai 85 gram emas 21 karat.
Nisab hasil pertanian adalah senilai 5 watsaq (sepadan 653 kg)
Langkah-langkah
Penghitungan Zakat
f) Membandingkan tempat zakat sebagaimana pada langkah (d)
dengan nisab zakat pada poin (e) untuk mengetahui apakah harta tersebut wajib dizakati atau tidak. Jika tempat zakat tersebut
mencapai nisab maka wajib zakat.
g) Menetapkan kadar yang diambil dari tempat zakat atau dalam
bahasa akuntansi disebut prosentase atau harga zakat, sebagai berikut:
2,5% pada zakat emas dan perak, barang perdagangan, industri, pendapatan hasil kerja, harta mustafad (harta yang diterima/dimiliki
seseorang setelah sebelumnya tidak dimiliki) zakat mustaghalat (barang yang dipergunakan untuk dikembangkan dan diambil penghasilannya), zakat profesi dan pekerjaan.
5% bagi hasil pertaninan yang diairi dengan alat dengan biaya
10% bagi hasil pertanian yang dialiri dengan sumber tanpa biaya
Langkah-langkah
Penghitungan Zakat
H. Menghitung jumlah zakat dengan cara mengalikan tempat zakat
dengan prosentase/harga zakat. (Dengan demikian akuntan telah sampai kepada penetapan nilai zakat yang harus dikeluarkan).
I. Pembebanan jumlah zakat yang harus dikeluarkan, sebagai
berikut:
Pada proyek/harta pribadi: ditanggung oleh pemilik atau pribadi
Pada syirkah ashkhasy: jumlah zakat dibagi atas para serikat
sesuai dengan nisbah modal harta mereka sebagaimana dalam akad syirkah
Pada syirkah amwal/perusahaan bersaham: jumlah zakat dibagi
Perangkat-perangkat
Penghitungan Zakat
Pada waktu menghitung zakat, akuntan zakat memerlukan perangkat-perangkat berikut:
1. Neraca keuangan umum yang dipersiapkan pada tanggal
perhitungan zakat (posisi keuangan).
2. Perhitungan-perhitungan akhir untuk tahun yang dihitung zakatnya 3. Penjelasan-penjelasan sekitar posisi keuangan dan
penghitungan-penghitungan akhir seperti:
Harga pasar bagi harta yang wajib dizakati
Piutang yang bisa diharapkan pelunasannya dan yang tidak
Surat-surat berharga yang bisa diharapkan cairnya dan yang tidak
Pendapatan dari harta tetap yang digunakan untuk mendapatkan penghasilan
(al-mustaghalat)
Harta dan pendapatan haram dan buruk yang harus disingkirkan dari zakat
Cicilan pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo pada tahun tersebut dan
Perangkat-perangkat
Penghitungan Zakat
4. Harga emas pada waktu datang masa perhitungan zakat untuk
mengetahui nisab
5. Semua harta milik muzakki, untuk dimungkinkan penggabungan
harta yang sejenis begitu juga harta yang diperoleh selama haul yang digabungkan kepada tempat zakat.
6. Fatwa-fatwa kontemporer tentang zakat yang muncul dari
lembaga-lembaga keagamaan dan fiqh Islam
Zakat Aktivitas Wiraswasta
Prinsip perhitungan
Tidak wajib zakat atas alat dan sarana untuk melakukan aktivitas
kerja, karena ia merupakan barang yang dimiliki bukan untuk dijual yang dibebaskan dari zakat.
Harta zakat terepresentasikan dalam pendapatan yang didapat dari
melakukan pekerjaan selama satu haul.
Pendapatan tersebut dikurangi biaya operasional kerja, kebutuhan
hidup yang asasi, hutang yang harus dilunasi jika ada dan harga barang-barang yang dibeli, sisanya itulah yang menjadi tempat zakat.
Nisab dihitung berdasar atas nilai 85 gram emas 21 karat,
diqiyaskan kepada zakat naqdain (emas dan perak).
Tempat zakat dibandingkan dengan nisab, jika tempat zakat
tersebut mencapai nisab maka dihitung zakatnya seharga 2,5% berdasar tahun Hijriyah dan 2,575% jika berdasar tahun Masehi.
Zakat dihitung dengan cara mengalikan tempat zakat dengan
Contoh Perhitungan- Wiraswasta
Pendapatan bengkel:
Pendapatan dari mekanik : Rp 100.000.000,-
Pendapatan dari listrik : Rp 80.000.000,-
Pendaptan dari pateri/las : Rp 10.000.000,-
Pendapatan lain-lain : Rp 10.000.000,-
Pembiayaan bengkel:
Upah : Rp 25.000.000,-
Sewa tempat : Rp 15.000.000,-
Biaya operasional : Rp 15.000.000,-
Pajak : Rp 10.000.000,-
Listrik dan bahan bakar: Rp 12.000.000,-
Biaya tamu : Rp 3.000.000,-
Nafkah pokok : Rp 15.000.000,-
Hutang selama satu haul: Rp 15.000.000,-
Uraian Jumlah per unit Jumlah Total Keterangan
Pendapatan:
oHasil memperbaiki mekanik oHasil memperbaiki listrik oHasil pateri/las
oHasil memperbaiki lain-lain
Total penerimaan
Pembiayaan Operasional
o Upah
o Sewa tempat o Biaya operasional
o Listrik dan bahan bakar o Biaya tamu
o Pajak
Naskah pokok Hutang
Total potongan
Tempat zakat
Nisab: 85 x Rp 80.000,- = Rp 6.800.000,-
Tempat zakat mencapai nisab
Penghitungan jumlah zakat:
Rp 90.000.000,- x 2,5%
= Rp 2.250.000,-
Rp 100.000.000,- Rp 80.000.000,- Rp 10.000.000,- Rp 10.000.000,-
Rp 25.000.000,- Rp 15.000.000,- Rp 15.000.000,- Rp 12.000.000,- Rp 3.000.000,- Rp 10.000.000,- Rp 15.000.000,- Rp 15.000.000,-
Rp 200.000.000,-
Rp 110.000.000,-
Rp 90.000.000,-
Harta Zakat
Penerimaan bersih
Zakat Profesi
Prinsip perhitungan
Tidak wajib zakat alat dan sarana yang digunakan dalam pekerjaannya, seperti
gedung, perabot, alat rakit, mobil, alat faksimili dan komputer yang ada di kantornya, karena merupakan barang yang dimiliki bukan untuk
diperdagangkan.
Wajib zakat atas nilai hasil usaha yang dicapai selama satu haul setelah
dikurangi pembiayaan dan hutang.
Biaya yang berkaitan dengan aktivitas pekerjaan seperti upah
pembantu/asisten, sewa, biaya administrasi, pajak, retribusi, iuran anggota asosiasi profesi dan lainnya dikurangkan dari harta wajib zakat.
Begitu juga dikurangkan darinya nafkah dia dan keluarga yang pokok (jika
belum dipenuhi dari pendapatannya yang lain), hutang yang harus dilunasi, harga beli peralatan atas cicilan yang harus dibayar tahun tersebut.
Tempat zakat direpresentasikan oleh pemasukan satu tahun dikurangi biaya
dan nafkah, hutang dan harga beli alat. Ini pada umumnya merupakan simpanan bersih.
Nisab senilai 85 gram emas 21 karat.
Harga zakat 2,5% jika berdasar tahun Hijriyah dan 2,575% jika berdasar tahun
masehi.
Contoh Perhitungan- Profesi
Sebuah perusahaan jasa “Syirkah A‟mal” yang terdiri dari DR. Abdus Satar
Abu Ghudah dan DR. Husayn Syahatah bergerak dalam bidang konsultan syariah dan akuntansi. Mereka membagi untung-rugi mereka dengan
perbandingan 2:1. Berikut ringkasan aktivitas mereka dalam satu haul yang berakhir pada 30 Dzhul Hijjah 1419H.
Jumlah pemasukan dalam satu haul Rp 250.000.000,-
Pengeluaran:
Biaya pekerja Rp 25.000.000,-
Pembiayaan pemeliharaan Rp 5.000.000,-
Iuran dan pajak pemerintah Rp 5.000.000,-
Biaya sewa, telefon, fax dan internet Rp 10.000.000,-
Beli mobil untuk bekerja secara tunai Rp 45.000.000,-
Pembiayaan lain-lain Rp 10.000.000,-
Informasi tambahan
Perusahaan tersebut melunasi cicilan salah satu mobilnya yang dibeli kredit
sebesar Rp 30.000.000,-
Tarikan tunai perusahaan yang dibayarkan untuk kebutuhan mereka
mencapai Rp 20.000.000,- dan Rp 10.000.000,- berturut-turut.
Misal Harga satu gram emas 21 karat adalah 400.000,-
Uraian Jumlah per unit Jumlah total Keterangan Pemasukan:
Pembiayaan Operasional
o Upah pekerja o Biaya perawatan
o Pajak dan iuran
pemerintah
o Sewa tempat, telefon dan lainnya
o Pembelian mobil baru o Pembiayaan lain-lain
Total biaya Potongan:
Hutang
Tempat zakat
Tempat zakat dibagi 2: Bagian DR. Abdus Satar Rp 82.000.000,-
Bagian DR. Husein Syahatah Rp 41.000.000,-
Pengeluaran pribadi Abdus Satar Rp 20.000.000,-
Pengeluaran pribadi Husein Syahatah Rp 10.000.000,-
Tempat zakat per orang:
DR Abdus Satar Rp 62.000.000,- Dr. Husein Syahatah Rp 31.000.000,-
Nisab: 85 X Rp 400.000,- = Rp 34.000.000,-
Tempat zakat mencapai nisab
Penghitungan zakat:
DR. Abdus Satar
Rp 62.000.000 x 2,5% = Rp 1.550.000,-
DR. Husein Syahatah Rp 31.000.000,- x 2,5% = Rp 775.000,-
Rp 25.000.000,- Rp 5.000.000,- Rp 5.000.000,- Rp 10.000.000,- Rp 45.000.000,- Rp 2.000.000,-
Rp 250.000.000,-
Zakat Gaji dan yang sejenis
Prinsip perhitungan
Gaji dan upah termasuk pendapatan yang tunduk kepada zakat
profesi dan diterapkan atasnya semua hukum yang telah
dijelaskan sebelumnya dari segi haul, nisab dan tarif zakat.
Penghitungan zakat sebagai berikut:
Kondisi Pertama: Ada catatan tentang pemasukan,
pengeluaran dan hutang yang harus dilunasi. Pada kondisi
seperti ini langkah-langkah yang diikuti adalah:
Penetapan pemasukan gaji dalam satu tahun.
Dipotong nafkah pokok dan hutang yang dibayar selama satu
haul, sisanya merupakan tempat zakat yang dibandingkan
dengan nisab.
Menghitung nisab, yaitu 85 gram emas 21 karat
Jika tempat zakat mencapai nisab maka dihitung zakatnya
Contoh Perhitungan- Profesi
Seorang muslim bernama Khalid bekerja di
Departemen Pendidikan dengan gaji sebesar
Rp 1.000.000,-/per bulan. Rp 600.000,-
diantaranya digunakan untuk memenuhi
Uraian Jumlah per unit Jumlah total Keterangan
Pemasukan 1 tahun Nafkah 1 tahun
Pembayaran hutang
Tempat zakat
Nisab: 85 x Rp 400.000,-
= Rp
34.000.000,-Jumlah zakat: Tempat zakat belum sampai nisab sehingga tidak wajib zakat
Rp 1.000.000,- Rp 600.000,-
Rp 12.000.000,- Rp 7.200.000,- Rp 2.000.000,-
Rp 2.800.000,-
12 x 1.000.000,- 12 x 600.000,-
Pemasukan
Zakat Perusahaan
(perniagaan)
Dilaporkan oleh Abu Ubaid, bahwa Maimun bin
Mihran, ulama
tabi‟in
, berkata:
“
Apabila sudah tiba temponya kau berzakat,
hitunglah berapa jumlah uang kontan yang ada
padamu dan barang yang ada, hitung berapa
nilai barang itu, begitu juga piutang yang ada
pada orang yang mampu, kemudian
Contoh perhitungan
Misal sebuah money changer dengan badan
hukum PT, saham tidak diperjualbelikan
memiliki harta sbb:
Aset tetap : Rp 1,5 m
Uang tunai di Kas Rp 200 jt
Logam mulia : Rp 500 jt
Investasi Islami: Rp 23 milyar
Simpanan di Bank Sentral Rp
1,1 m
Piutang Rp 1 m
Tagihan ke Bank Rp 1,6m
Current Deposit Rp 1m
Logam lain Rp 100 juta
Hak pemegang saham
berupa
-Modal Rp 2m
-Cadangan Rp 1,5m
-Dividen tidak dibagi Rp500jt
Tanggungan pembayaran:
-
Pembayaran deposito
Rp
20m
-
Asuransi pihak lain
Rp 1m
-
Tagihan bank
Rp 4m
Contoh perhitungan
Nisab Zakat : 85 gram emas x Rp 400.000 = Rp34jt
Jumlah zakat = 2,575% x Rp 2,5m = Rp 64.375.000
Jika perusahaan memiliki 1000 lembar saham:
Zakat persaham adalah Rp 64.375.000:1000 lbr = Rp 64.375,-
Harta zakat
Uang tunai di Kas Rp 200 jt
Logam mulia : Rp 500 jt
Investasi Islami: Rp 23 m
Simp. di B.Sentral Rp 1,1 m
Piutang Rp 1 m
Tagihan ke Bank Rp 1,6m
Current Deposit Rp 1m
Logam lain Rp 100 jt
Tanggungan pembayaran:
-Pembayaran deposito Rp 20m
-Asuransi pihak lain Rp 1m
-Tagihan bank Rp 4m
-Hutang Rp 1m