(1999)
Bulletin ISSN 0854-3836 HPT IPB,
Indonesia
BIOLOGI DAN MOLEKULER STRAIN-STRAIN PStV
(peanut
stripevirus)
YANG DIISOLASI
BERBAGAI LOKASI PENANAMAN KACANG
DI INDONESIA
Mat dan
Pertanian, Pertanian,
dan Tumbuhan, Pertanian, Pertanian
ABSTRACT
Biological and molecular variability among PStV (peanut stripe virus) strains isolated from various peanut growing areas in Indonesia
Biological and molecular variability among PStV strains various peanut growing areas in Indonesia was studied based on their pathogenicity and coat protein genes. Six strains of PStV causing types of on peanut were used to study biological and molecular varia- bility among these strains. Biological variability of the was evaluated based on their pathogenicity on peanut Gajah and Landak. While analysis of the coat protein gene was used to study the molecular variability of PStV strains. Based on their pathogenicity, PStV strains could be grouped into three groups, medium, strong, and very strong strains. Analysis of a coat protein gene showed the variability of the PStV were 0-2.1% based on nucleotide sequence and 0-1.4% based on predicted amino acid sequence. There was no correlation between biological andmolecular variability.
Key word: peanut stripe virus, strain, pathogenicity, biological and molecular variability
biologi dan molekuler strain-strain PStV stripe virus) yang dari berbagai lokasi penanaman Indonesia
biologi strain-strain PStV stripe v i m ) yang diisolasi berbagai areal penanaman di Indonesia telah dilakukun patogenisitas gen penyandi protein (gen Dalam ini strain menyebabkun tipe gejala yang
kacang Variabilitas biologi dari strain-strain PStV diamati patogenisitasnya kacang Gajah Landak. variasi molekuler diamati berdasarkun
runutan nukleotida gen penyandi protein selubung PStK patogenisitasnya strain-strain PStV dapat dibagi strain sedang, gen penyandi protein selubung
untuk mengetahui variasi molekuler strain-strain PStK runutan nukleotida gen di antara strain-strain PStV antara runutan amino protein selubung variabilitasnya antara antara variasi genisitas molekuler strain-strain
peanut stripe virus, strain, pathogenicity, biological and molecular variability
1991). Virion terdiri RNA
dengan bobot (BM) 3100 dan protein
Peanut Stripe (PStV) selubung yang terdiri subunit-subunit protein 12 x 752 nm. dengan BM 31 1984). Genom PStV adalah salah satu spesies dari genus PStV terdiri 10059 nt (nukleotida)
NO. 1999 AND MOLECULAR VARIATION OF
genom RNA protein yang terikat kovalen pada RNA (Gunashinghe 1994). Genom PStV terdiri satu open reading frame
(ORF)
yang meliputi 95% dari total penelitian berbagai lokasi di Indonesiabahwa hasil kacang
Penelitian ini mengetahui
variasi biologi molekuler strain-strain PStV yang diisolasi dari berbagai lokasi
di Indonesia. Variasi biologi diamati berdasarkan variasi patogenisitas dari
strain PStV pada kacang
variasi molekuler diamati berdasarkan
runutan nukleotida gen protein selubung PStV dan runutan amino protein selubung PStV
BAHAN DAN
Strain Strain PStV
penelitian digunakan strain PStV yang telah dikarakterisasi oleh Akin
(1 997). Strain-strain PStV diisolasi dari berbagai di Indonesia
Variasi Strain-strain PStV
Variasi biologi strain-strain PStV diamati dasarkan patogenisitasnya pada kacang
Patogenisitas strain-strain PStV berdasarkan hasil kacang
Gajah dan Pengelompokan strain- strain PStV ke dalam kelompok strain lemah,
kuat, dan didasarkan kacang yang terinfeksi. Strain PStV ke dalam strain lemah jika menyebabkan penurunan hasil antara 0-15% (tidak berbeda nyata dengan kontrol); strain sedang jika menyebabkan penurunan hasil antara strain kuat jika menyebabkan penurunan hasil antara: strain
menyebabkan
Percobaan 1. Percobaan dilakukan di Jurusan
dari bulan Maret sampai Juli 1997. Percobaan disusun dengan rancangan acak lengkap
yang terdiri 7 perlakuan (6 inokulasi strain- strain PStV 1 kontrol). Setiap perlakuan diulang lima kali dan masing-masing ulangan terdiri lima polibeg dan setiap polibeg terdiri dua Kultivar kacang yang digunakan adalah kultivar Gajah. Peubah yang diamati adalah bobot kering,
polong isi, bobot polong isi, dan bobot biji
kacang ditanam dalam polibeg (35 x 35 7 kg media
pupuk (2: 1: 1). Pupuk
urea SP-36 dan
3G
pada saat Inokulasi dilakukan
mekanik saat 10 HST.
Inokulasi dilakukan dengan cara mengoleskan sap kacang yang terinfeksi PStV pada kacang yang telah carborundum 600 mesh
Percobaan-2. Percobaan dilakukan di
mah Kaca, Fakultas
dari bulan April sampai Agustus 1997. Percobaan dengan rancangan acak lengkap
58 AND MOLECULAR VARIATION OF AKIN, et al.
1. Strain strain PStV yang untuk variasi biologi
strain PStV No. Gejala pada
kultivar Landak PStV
IPS mild mottle
Blotch Blotch-stripe Severe blotch-stripe
ring-mottle Jaya
yang diarnati meliputi bobot brangkasan kering dan biji kering per dilakukan pada
85 hari
data, prosedur penanaman dan PStV dilakukan
Variasi Molekuler Strain-strain PStV
runutan nukleotida gen penyandi protein selubung PStV dan runutan amino protein selubung dilakukan
variasi molekuler di antara strain-strain PStV yang menunjukkan gejala yang berbeda.
Sintesis cDNA bagian 3' genom
yang meliputi sebagian sistron nib (nuclear inclu- sion body), dan dilakukan dengan RT-PCR mengikuti yang telah oleh Akin (1998). Hasil RT-
PCR cDNA (kilobase)
mengikuti prosedur spin Kit (QIAGEN) dan diligasikan dengan vektor
Easy (Promega). rekombinan ditransfor- ke Escherichia Dh5 a dan pa-
nukleotida dilakukan menggunakan program Sequencher Runutan amino protein CP-PStV dengan program
(Australian National Genomic Information Service) berdasarkan nukleotida
Runutan nukleotida gen dan amino protein CP-PStV dianalisis dengan
multipasangan program CLUSTAL
W 1994).
DAN
Variasi Strain-strain PStV
Variasi biologi strain-strain PStV ber- pada kacang kulti- dan Landak. Hasil penelitian
bahwa terdapat variasi patogenisitas strain- strain PStV pada kedua kultivar yang Variasi patogenisitas strain-strain PStV pada kultivar Gajah dan Landak dapat digolongkan menjadi strain sedang, kuat, dan
kuat 2).
PStV pada kultivar Gajah menyebabkan
antara sampai
pada kultivar Lan- antara
Berdasarkan pengelompokan strain PStV yang telah ditetapkan, maka pada Mtivar Gajah terdapat strain sedang tiga strain kuat
PStV-Is), dan satu strain
kuat pada kultivar
terdapat satu strain sedang dua strain
(PStV dan tiga strain
kuat
Pada strain-strain PStV menunjukkan patogenisitas yang berbeda pada kultivar Gajah dan Landak menunjukkan patogenisi- tas yang pada kedua kultivar
sedang. terdapat strain PStV yang dapat dikelompokkan ke strain lemah pada kedua kultivar menggambarkan bahwa kedua
kacang tidak gen
terhadap PStV. Hal ini sejalan dengan penelitian yang melaporkan
bahwa terdapat kacang
NO. 1999 BIOLOGICAL AND MOLECULAR VARIATION OF
Reseach Institute for Semi-Arid Tropics) yang Variasi Molekuler Strain-strain PStV
Indonesia (Saleh Baliadi, 1988).
Variasi patogenisitas strain-strain PStV juga berdasarkan terhadap buhan vegetatif kacang Hasil penelitian menunjukkan bahwa infeksi PStV mengakibatkan te rjadinya penghambatan pertumbuhan vegetatif kacang yang ditunjukkan oleh
bobot berangkasan kering 3). pertumbuhan vegetatif kacang untuk kulivar Gajah antara 1 % (PStV- Isb) sampai (PStV-Is,
untuk kultivar Landak penurunannya berkisar
antara sampai (PStV-
Icr).
Infeksi strain-strain PStV menyebabkan pertumbuhan kedua kultivar kacang
kecuali Infeksi pada
cv. Gajah ternyata tidak menimbulkan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan vegetatif yang ditunjukkan oleh bobot berangkasan kering
Sebaliknya
pertumbuhan generatif kacang cv Gajah yang ditunjukkan oleh hasil yang nyata dibandingkan dengan sehat. Hasil penelitian Akin Sudarsono (1997) menunjukkan bahwa PStV
terjadinya penurunan kandungan
kacang Penurunan kandungan Morofil hasil fotosintesis. Penurunan hasil fotosintesis akan mengakibatkan pertumbuhan vegetatif kacang berkurang.
Runutan nukleotida gen cpPStV terdiri 861 nt dan protein selubung terdiri
287 amino. Hasil runutan nukleotida gen cpPStV dan amino protein CP-PStV menunjukkan adanya variasi dari
strain-strain PStV. runutan gen cpPStV menunjukkan bahwa variasi
di antara strain-strain PStV
antara sedang berdasarkan runutan
amino antara
4).
Hasil penelitian menujukkan bahwa terdapat korelasi antara variasi patogenisitas dan molekuler strain-strain PStV. Strain dan
yang molekuler
an nukleotida dan amino yang sama tetapi memperlihatkan karakter patogenisitas yang berbeda. Hasil penelitian Akin dan
(1997) juga bahwa strain
menunjukkan karakter gejala
yang berbeda. Hal bahwa
karakter patogenisitas PStV dan gejala
tidak dikendalikan oleh gen cpPStV tetapi dikendalikan oleh gen-gen lain yang terdapat dalam genom PStV.
Beberapa penelitian yang kan korelasi antara patogenisitas virus
dan virus antara lain dilaporkan oleh Broglio (1995) yang menunjukkan bahwa mutasi titik pada salah gen VI
(cauliflower mosaic virus) dapat gejala
dan atau patogenisitas
pada beberapa Sebaliknya.
2. Variasi patogenisitas strain-strain PStV pada Gajah dan Landak
60 BIOLOGICAL AND MOLECULAR OF et
3. strain-strain PStV terhadap kacang Gajah Landak
Bobot (%)
Kode Strain No. Isolat
cv. Gajah cv. Landak cv. cv. Landak
Kontrol (1 Normal Normal
IPS Kerdil Kerdil
IPS9 Kerdil
IPS5
IPS14 Kerdil
IPS7 Kerdil
Kerdil Kerdil
kurung dan yang sama diikuti oleh yang tidak nyata pada uji
DMRT
Normal : tidak terjadi penurunan pertumbuhan vegetatif Kerdil : penurunan pertumbuhan vegetatif kacang
4. Variasi homologi dan amino CP-PStV dari strain-strain
861 nt 287 aa
IPS9 861
287 aa
IPS5 861 nt 287 aa
IPS14 861 287 aa
IPS7 861 nt 287 PStV-Is IPS 861 nt
287
mutasi titik juga mematahkan ketahanan inang (Kavanagh
dkk.
1992). Derrickdkk.
(1997) melaporkan delapan amino pada protein 126 dan 183 mempengaruhi fenotipe gejala infeksi strain Penelitian Weiland Edward (1996) substitusi satu nukleotida pada gen a dari stripe virus stain CV42 (BSV-CV42) strain patogenik menjadi non
Variasi biologi PStV dan penyebarannya pada 1 penenanaman kacang di Indonesia me- informasi yang perbaikan genetika ketahanan kacang Baik pemuliaan konvensional maupun rekayasa genetika untuk ketahanan kacang terhadap PStV memerlu- informasi variasi biologi dan molekder PStV. satu penyebab kegagalan dalam program perbaikan ketahanan terhadap
adalah tidak tersedianya informasi patogenisitas penyebaran strain-strain yang menyerang.
dari hasil penelitian ini, terdapat variasi biologi dan molekder di antara strain PStV yang menunjukkan gejala yang ber- biologi oleh adanya variasi patogenisitas strain-strain PStV pa- da kacang kultiar Gajah dan Landak. Sedangkan variasi biologi diamati hasil gen penyandi protein selubung PStV. terdapat korelasi variasi patogeisitas dan molekuler strain-strain PStV. Penelitian selanjutnya, perlu dilakukan molekuler gen-gen yang lain
selain gen untuk gen yang
VOL. 11, NO. DESEMBER 1999 BIOLOGICAL AND MOLECULAR OF 61
SANWACANA
Penulis terima dan
yang kepada Proyek URGE
(University Reseach for Graduate Education)
program Beasiswa Sandwich, dan
Hibah Tim. Proyek ACIAR (Australian Centre for Znternational Agricultural Reseach) dana
Akin 1998. Peanut stripe virus strain Indonesia: Variasi biologi, Pengklonan dan
PStV dan
PPS-IPB,
Akin HM, Sudarsono. 1997. Characterization of Peanut Stripe (PStV) Isolates Originated Various Provinces in Indonesia. of Trop (IJTA)
EP. 1995. Mutation analysis of cauliflower mosaic virus gene VI: Changes in host range, toms, and discovery of transactivationpositive, non- infectious MPMI
Reddy Jr G, Bays D. 1984. Peanut stripe virus- a new seed-borne
China infecting hypogaea). Ann.
App. Biol.
Demck PM, Carter SA, Nelson 1997. Mutation of the tobacco mosaic 126-and
protein: effects on phloemdependent virus accumu- lation and synthesis of viral proteins. MPMI 589-596.
Flasinski S, Nelson RS, Cassidy BG. 1994. Nucleotide sequence and genome organiza-
tion of peanut stripe J Gen 75: 25 2526.
RIB, Fauquet CM, DL, Brown F. 1991. Classification and numenclature of viruses. Arch.
Kanavagh T, Goulden M, SS, Barker CI, D. 1992. Molecular analysis of a tance-breaking strain of potato virus X.
Saleh N, Baliadi Y. 1990. Penyaringan ketahanan notipe kacang terhadap peanut stripe virus. Risalah Hasil Penelitian
1990, p 115-117. Balai Penelitian Malang.
Saleh N, Middleton Y, Horn N, DVR. 1989. Research on peanut stripe virus in Indonesia, pp.9-10. Summary proceeding of the second coordi- nators meeting on peanut stripe virus. 1-4
1989. India.
Saleh N, Baliadi Y. 1988. Penyaringan
notipe kacang terhadap peanut stripe virus. Risalah Hasil Penelitian
DG, Gibson TJ. 1994.
Improving the Sensitivity of Progressive Multiple Sequence Alignment through Sequence Weighting, Position-Specific Gap Penalties and Weight Matrix
Choice. 22:
W, S, A. 1989. Yield loss of due to peanut stripe virus. Summary Proceeding of the Second Coordinators' Meeting on Peanut stripe virus. ICRISAT, India: 11
Weiland Edwards MC. 1996. A single nucleotide substitution in a gene confers oat pathogenicity to barley stripe mosaic virus strain MPMI